Studi Komparasi Bacaan Riwayat Qalun dan Riwayat Hafs

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Studi Komparasi Bacaan Riwayat Qalun dan Riwayat Hafs"

Transkripsi

1 Studi Komparasi Riwayat Qālūn dan Haf A. Fathoni 19 Studi Komparasi Bacaan Riwayat Qalun dan Riwayat Hafs Q.S. al-fatihah, al-baqarah, dan Ali Imran Ahmad Fathoni Institut PTIQ, Jakarta Tulisan ini membahas tentang perbedaan signifikan antara bacaan riwayat Haf dan Qālūn dalam Q.S. al-fāti ah, al-baqarah, dan Ali Imrān, dan diuraikan dalam format komparasi antara keduanya menurut arīq asy-syā ibiyyah. Studi ini menemukan bacaan berbeda: mīm jama, idgām agīr dan hā kināyah (pada tempat tertentu), dua hamzah dalam satu kata, dua hamzah dalam dua kata, lafaz, yā i«āfah, dan yā zā`idah. Temuan lafaz-lafaz yang termasuk kaidah ال تو ر یة khusus (farsy al- urūf) adalah berjumlah 113 tempat dengan rincian: satu tempat di Surah al-fātihah, 64 tempat di Surah al-baqarah, dan 48 tempat di Surah Āli Imrān. Kata kunci: Qira at sab, al-qur an, Qālūn, af. This paper discusses significant differences between the reading of the Qalun narration and that of Hafs in the Qur an, chapter al-fātihah, al-baqarah, and 'Ali Imran, and are described in a comparative format between both of them according to tarīq ash-sha ibiyyah. The study found different readings: mīm jama, idgām agīr and hā kināyah (in certain places), two hamzahs in one word, two hamzahs in two words, the word,التوریة ya i«āfah (additional ya ), and yā zā`idah (additional ya ). The findings of the words which are included in the special rule (al-farsy urūf) are located in 113 places, with details of the places as follow: one place in Surah al-fatihah, 64 places in Surah al-baqarah, and 48 places in Surah Ali 'Imran. Key words: Qirā āt sab, al-qur an, Qālūn, afs. Pendahuluan Al-Qur an adalah kalam Allah swt yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw melalui malaikat Jibril dan bagi yang membacanya merupakan ibadah. Banyak hadis yang menerangkan bahwa Al-Qur an diturunkan dengan tujuh huruf (al-a ruf assab ah). Namun, para ulama berselisih pendapat tentang makna tujuh huruf. Ini disebabkan adanya perbedaan penafsiran dari kata tersebut. Dengan demikian, jelas bahwa macam-macam bacaan Al-Qur an itu sudah ada sejak Al-Qur an diturunkan, yang pada

2 20 u uf, Vol. 5, No. 1, 2012: awalnya diturunkan dengan lugah Quraisy, dan selanjutnya diturunkan dengan tujuh huruf (al-a ruf as-sab ah). Ketika banyak sahabat penghafal Al-Qur an meninggal dunia karena terbunuh pada Perang Yamamah, Umar bin Khattab meminta kepada Khalifah Abu Bakar Siddiq untuk segera membukukan Al-Qur an. Kemudian pada zaman Khalifah Usman bin Affan, Al- Qur an dikodifikasi ke dalam beberapa mushaf sebagaimana yang dikenal dengan sebutan Ma ā if U māniyyah. 1 Sekitar akhir abad pertama sampai awal abad kedua Hijriyah, setelah pengajaran qira at berlangsung sedemikian lama, muncullah ulama ahli qira at dari kalangan tābi īn dan tābi at-tābi īn. Sedangkan menurut Ibnu al-jazāriy, orang pertama yang dipandang telah menghimpun bermacam-macam qira at dalam satu kitab adalah Abū Ubaid al-qāsim bin Sallām. Ia mengumpulkan dua puluh lima orang ulama ahli qira at, termasuk di dalamnya imam yang tujuh (imam-imam al-qirā āt as-sab ). 2 Namun, penulisan qira at pada periode ini masih terbatas pada penghimpunan riwayat yang sampai kepada mereka, tanpa menyeleksi rawi atau materi qira at. Pada permulaan abad kedua Hijrah orang mulai tertarik kepada qira at atau bacaan beberapa imam yang mereka kenal. Misalnya di Basrah orang tertarik pada qira at Abū Amr (w. 154 H/771 M) dan Ya qūb (w. 205 H/820 M), di Kufah orang tertarik pada bacaan Hamzah ( w. 156 H/773 M) dan A im (w. 127 H/745 M), di Syam orang memilih qira at Ibnu Amir (w. 118 H/736 M), di Mekah mereka memilih qira at Ibnu Kasir (w. 120 H/738 M), dan di Madinah memilih qira at Nāfi (w. 199 H/841 M). Di penghujung abad ketiga Hijrah, barulah Ibnu Mujāhid (w. 325 H/937 M) mencetuskan istilah al-qirā āt as-sab atau Qira at Tujuh, yaitu tujuh macam qira at yang dipopulerkan oleh tujuh imam qira at di atas dengan menetapkan nama al-kisā i (w. 189 H/805 M), salah seorang ahli qira at dari Kufah, dan meniadakan nama Ya qūb dari kelompok qari tersebut. Mulai saat itulah awal mula muncul istilah al-qirā āt as-sab (di Indonesia secara populer 1 Abduh Zulfidar Akaha, Al-Qur an dan Qiraat, Jakarta: Pustaka al- Kautsar, 1996, hlm Abū al-asan Alī bin Fāris al-khayyā, at-tab irah fī Qirā āt al-a`immah al- Asyrah, Riyā«: Maktabah al-rusyd, 2007, hlm. 19.

3 Studi Komparasi Riwayat Qālūn dan Haf A. Fathoni 21 disebut Qira at Sab ah, dan selanjutnya menggunakan istilah tersebut). 3 Istilah Qira at Sab ah menjadi semakin kokoh dan masyhur dengan munculnya kitab at-taysir karya Abū Amr al-dāni (w. 444 H/1052 M). Yang menonjol dari kitab ini adalah penyederhanaan rawi dari setiap imam dengan hanya dua rawi, padahal rawi setiap imam biasanya berjumlah puluhan, bahkan ratusan. Para periwayat Imam Tujuh yang masyhur ialah: [1] Qālūn (w. 220 H/835 M) dan Warsy (w. 197 H/813 M), meriwayatkan qira at dari Imam Nāfi ; [2] Qunbul (w. 291 H/904 M) dan al-bazziy (w. 250 H/864 M), meriwayatkan qira at dari Imam Ibnu Kasir; [3] Ad- Dūriy (w. 246 H/860 M) dan as-sūsiy (w. 261 H/875 M), meriwayatkan qira at dari Imam Abū Amr; [4] Hisyām (w. 245 H/859 M) dan Ibnu ªakwān (w. 242 H/856 M), meriwayatkan qira at dari Imam Ibnu Amir; [5] Syu bah (w. 193 H/809 M) dan Haf (w. 180 H/796 M), meriwayatkan qira at dari Imam A im; [6] Khalaf (w. 229 H/844 M) dan Khallād (w. 220 H/835 M), meriwayatkan qira at dari Imam Hamzah; [7] Abū al-hāri (w. 240 H/240 M) dan Dūri al-kisā i (w. 246 H/860 M), meriwayatkan qira at dari Imam al-kisa iy. 4 Penyederhanaan rawi ini sangat bermanfaat untuk memudahkan mempelajari ilmu qira at, apalagi para rawi yang terpilih telah diakui kredibilitasnya dalam bidang qira at oleh para ulama sezamannya. Qira at Nāfi menurut riwayat Qālūn adalah salah satu riwayat mutawatir yang tidak perlu diragukan kesahihannya seperti juga qira at Ashim menurut riwayat Haf yang masyhur di Indonesia. Qiraat Nāfi menurut riwayat Qālūn masyhur di Libya, Tunisia, dan Qatar. Kajian ini terbatas pada perbedaan yang signifikan antara bacaan riwayat Haf dan Qālūn dalam Q.S. al-fāti ah, al-baqarah, dan Ali Imrān. Diuraikan dalam format komparasi antara keduanya menurut arīq asy-syā ibiyyah. Istilah dan Kaidah dalam Ilmu Qirâ ât 1. arīq ط ر ی ق adalah bacaan Al-Qur an yang disandarkan kepada nama seseorang yang meriwayatkan dari seorang rawi atau 3 Mannā Khalīl al-qattān, Studi Ilmu-ilmu Al-Qur an. (Penerjemah Drs. Mudzakir AS), Jakarta: Pustaka Litera Antar Nusa, 2000, hlm Ibid., hlm

4 22 u uf, Vol. 5, No. 1, 2012: dengan kata lain murid-murid yang belajar ilmu qira at dari para rawi. Contoh: arīq Abū Nusyai, arīq al-azraq dan lain-lain Kaidah Umum adalah kaidah atau rumusan dasar dalam bacaan Imam Qira at Tujuh atau rawinya yang bersifat umum, di mana permasalahan-permasalahan yang ada dalam bacaan Al-Qur an bisa disatukan oleh rumusan-rumusan dasar tersebut. 3. Kaidah Khusus (Farsy al- urūf) adalah kaidah suatu lafaz atau hukum tertentu untuk Imam Tujuh pada ayat atau surah tertentu pula. Biografi Haf dan Qālūn Haf juga dikenal dengan nama Hufai lahir pada tahun 90 H/709 M bernama lengkap Abū Umar Haf bin Abī Dāwud Sulaimān bin al-mugīrah al-asadi al-gā«iri al-kūfi. 6 Namun ada juga yang mengatakan bahwa garis nasabnya adalah Haf bin Sulaimān al-asadiy Abū Amr al-bazzāzi al-kūfi al-qār al Gādiri. 7 Haf adalah putra tiri Imam Ashim. Keduanya tinggal dalam satu rumah, belajar dan menerima langsung (talaqqī) bacaan dari Imam A im. 8 Di antara murid-murid A im, Haf -lah yang paling mengetahui qira at A im. Haf pergi ke Bagdad dan Makkah untuk mengajarkan qira at A im kepada penduduk dua kota tersebut. Haf meninggal pada usia 73 tahun, tepatnya pada tahun 170 H. 9 Adapun Qālūn adalah Īsā bin Mīnā bin Wardān bin Īsā bin Abd as-samad bin Umar bin Abdullah al-zuraqiy atau Abū Mūsā atau al-murry, Maula (budak atau yang bersekutu dengan) Bani Zuhrah. Nama Qālūn adalah nama panggilan kesayangan yang diberikan oleh gurunya sendiri, yaitu Imam Nāfi Sayyid Lāsyīn Abū al-farrah dan Khālid Muhammad al-hāfiz, Taqrīb al- Ma āniy, Madinah: Maktabah ad-dār al-zamān, 1420 H, hlm Abū Ja far Ahmad ibn Ali bin A mad bin Khalaf al-an āriy, Kitāb al- Iqnā fī Qira āt al-sab, Juz I, hlm. 58, h Syihāb ad-dīn A mad bin Alī bin ajar al- Asqallāniy, Taqrīb al-tah īb, Suriyah: Dār al-fikr, 1415 H, Cet ke-1, hlm Al-Mizziy, Tah īb al-kamāl fī Asmā ar-rijāl, Beirut: Mu assasah ar- Risālah, 1980 M/1400 H, juz, Juz II, h Sya bān Mu ammad Ismā īl, al-qirā`āt: A kāmuhā wa Ma daruhā, Beirut: Dār as-salām, 1406 H, hlm Ibn Jazāriy, Gāyah an-nihāyah fī abaqāt al-qurrā, al-maktabah al- Syāmilah, juz 1, hlm

5 Studi Komparasi Riwayat Qālūn dan Haf A. Fathoni 23 Qālūn lahir pada awal abad kedua Hijriyah, tepatnya pada tahun 120 H/738 M. Qālūn berguru kepada Imam Nāfi dan mengaji ilmu qira at kepadanya semenjak tahun 150 H/767 M dan terus berguru kepadanya dalam jangka waktu lama. Pada waktu Qālūn ditanya, Berapa kali Anda mengkhatamkan Al-Qur an kepada Imam Nāfi? Jawab Qālūn, Tidak terhitung. Qālūn berkata lagi, Setelah aku mengkhatamkan Al-Qur an, aku masih terus mengikuti Imam Nāfi selama 20 tahun lagi. 11 Inilah yang menyebabkan Ibnu Mujāhid dalam kitabnya as-sab ah dan ad- Dāniy dalam kitabnya at-taysīr mengukuhkan Qālūn sebagai murid terpercaya dari Imam Nāfi dan dijadikan salah satu dari dua rawi yang bisa dipertanggungjawabkan kesahihan bacaannya. Pemilihan ini dirasa tepat dengan melihat kedekatan Qālūn dengan Imam Nāfi dan lamanya Qālūn berguru kepadanya, juga pujian Imam Nāfi kepada Qālūn karena bagusnya bacaan. Bacaan Riwayat Haf dan Riwayat Qālūn yang tidak sama Perbedaan bacaan dalam riwayat Haf dan riwayat Qālūn menurut arīq asy-syā ibiyyah pada Surah al-fātihah, al-baqarah, dan Ali Imrān dikemukakan sebagai berikut: 1. Kaidah Umum Mīm Jama Apabila sesudah mim jama berupa huruf hidup yang bukan hamzah qatha, misalnya ل ھ م ع ذ اب maka bacaan keduanya sebagai berikut: [1] Riwayat Haf membacanya dengan sukūn mīm jama لھم yakni mim jama dalam keadaan mati atau di-sukun. Misalnya [a] [2] Riwayat Qālūn mempunyai dua wajah bacaan, yaitu:.ع ذ اب sukūn mīm jama yakni Mim Jama dalam keadaan mati. Misalnya [b] ilah mīm jama yakni mīm jama di-«ammah dan.لھم ع ذ اب dihubungkan (di- ilah-kan) dengan waw sukun laf iyyah. 12. لھ م و ع ذ ا ب dibaca ل ھ م ع ذ اب Misalnya, Namun apabila sesudah mim jama huruf hidup yang berupa hamzah qa a, misalnya و م ن ھ م أ می و ن maka bacaan keduanya: [1] Riwayat Haf membacanya dengan sukūn mīm jama yakni mīm jama dalam keadaan mati; [2] Riwayat Qālūn mempunyai tiga 11 Ibid. 12 `Abd al-fattah al-qā«iy, al-wāfī fī syar asy-syā ibiyyah fī al-qirā āt al- Syab, Madinah al-munawwarah: Maktabah ad-dār, 1983, hlm. 51.

6 24 u uf, Vol. 5, No. 1, 2012: wajah bacaan, yaitu: [a] sukūn mīm jama yakni mīm jama dalam keadaan mati; [2] ilah mīm jama serta al-qa r (2 harakat); [3] ilah mīm jama serta at-tawassu (4 harakat). Idgām agīr Pada tempat tertentu antara bacaan Haf dan Qālūn tidak sama, di antaranya adalah: [1] āl mati ( ذ ) ketika bertemu ta ( ث ) pada lafaz اث خ ذ ث م. Haf membaca dengan al-i har, sedangkan Qālūn membacanya dengan Idgām. [2] Huruf ba ب) ) ketika bertemu mim Haf Surah al-baqarah ayat 284, ی ع ذ ب م ن ی ش اء ) pada lafaz م ( membacanya dengan rafa - berarti tidak ada peristiwa Idgām agīr; ) ب) ba sedangkan Qālūn membacanya dengan Idgām, sebab huruf dibaca jazam (sukun) berarti ada peristiwa Idgām agīr. Hā Kināyah Bacaan hā kināyah dalam Surah al-baqarah dan Ali Imrān oleh Haf dan Qālūn pada umumnya tidak berbeda, kecuali: [1] Lafaz ( ی و د ه 2 tempat Surah Ali Imrān ayat 75 ), Haf membacanya dengan ilah hā kināyah dan Qālūn membacanya tanpa ilah hā kināyah. [2] Lafaz ( ن و ت ھ 2 tempat Surah Ali Imrān ayat 145), Haf membacanya dengan ilah hā kināyah dan Qālūn membacanya tanpa ilah hā kināyah. Dua hamzah dalam satu kata Ketika terdapat dua hamzah berkumpul dalam satu kata, di mana hamzah pertama pasti berharakat fathah; sedang hamzah kedua di dalam Surah al-fātihah, al-baqarah, dan Āli Imrān ada dua jenis, yaitu: [1] Berharakat fathah, yaitu pada ء أ ن ذ ر ت ھ م (al- أا ق ر ر ت م - (20 Imrān: Ali )ء أ س ل م ت م - ( al-baqarah:141 )ء أ ن ت م - (6 Baqarah: (Ali Imrān: 81) maka bacaan masing-masing: Haf membaca ta qīq hamzah kedua dengan tanpa al-idkhāl dan Qālūn membaca tashīl hamzah kedua serta al-idkhāl. [2] Berharakat «ammah, yaitu pada ؤ ن ب ي ك م Ali )أ Imrān: 15), maka bacaan: Haf membaca ta qīq hamzah kedua dengan tanpa al-idkhāl dan Qālūn membaca tashīl hamzah kedua serta al-idkhāl. Al-idkhāl ialah peristiwa masuknya alif antara dua hamzah sehingga hamzah pertama mempunyai panjang bacaan 2 harakat.

7 Studi Komparasi Riwayat Qālūn dan Haf A. Fathoni 25 Hamzah dalam dua kata Peristiwa bertemunya dua hamzah dalam dua kata di dalam ketiga surah ada dua jenis, yaitu: 1. Harakat dua hamzah tidak berbeda (sama) Pertama, peristiwa hamzah pertama berharakat fathah dan hamzah kedua juga berharakat fathah, di dalam tiga surah tersebut tidak ditemukan. Kedua, peristiwa hamzah pertama berharakat kasrah dan hamzah kedua juga berharakat kasrah, di dalam tiga surah tersebut terdapat di Surah al-baqarah/2:31, yaitu: ھو لا ء إ ن - di mana bacaannya: Haf membaca dengan tahqīq hamzah pertama dan kedua dan Qālūn mempunyai dua wajah bacaan, yaitu: tashīl hamzah pertama baina-baina serta al-mad (4 harakat) dan tashīl hamzah pertama baina-baina serta al-qa r (2 harakat). Ketiga, peristiwa hamzah pertama berharakat «ammah dan hamzah kedua juga berharakat «ammah di dalam tiga surah tersebut tidak ditemukan. 2. Harakat dua hamzah berbeda (tidak sama) [1] Peristiwa hamzah pertama berharakat fathah dan hamzah kedua berharakat kasrah, di dalam tiga surah tersebut terdapat di Surah al-baqarah/2:133, yaitu: إ ذ.ش ھ د اء Haf membaca dengan ta qīq hamzah pertama dan kedua. Qālūn membaca dengan tashīl hamzah kedua baina-baina. [2] Peristiwa hamzah pertama berharakat fathah dan hamzah kedua berharakat «ammah, di dalam tiga surah tersebut tidak ditemukan. [3] Peristiwa hamzah pertama berharakat «ammah dan hamzah kedua berharakat fathah, di dalam ال سف ھ اء yaitu: tiga surah tersebut terdapat di Surah al-baqarah/2:13, kedua. Haf membaca dengan ta qīq hamzah pertama dan أ. لا Sedangkan Qālūn membaca ibdāl hamzah kedua dengan wāw. [4] Peristiwa hamzah pertama berharakat kasrah dan hamzah kedua berharakat fathah, di dalam tiga surah tersebut terdapat di Surah al- Baqarah ayat 235, dan 282, yaitu: الن س اء أ و dan ال شھ د اء أ ن. Haf membaca dengan ta qīq hamzah pertama dan kedua. Adapun Qālūn membaca ibdāl hamzah kedua dengan wāw. [5] Peristiwa hamzah pertama berharakat «ammah dan hamzah kedua berharakat kasrah, di dalam tiga surah tersebut terdapat di Surah al-baqarah ayat 142, 213, 282 yaitu: ال شھ د اء إ ذ ا -ی ش اء إ ل ى - ی ش اء إ ل ى ; dan di Surah Ali Imrān/3:13, 47 yaitu: ی ش اء إ ذ ا - ی ش اء إ ن di mana bacaan masingmasing: Haf membaca dengan ta qīq hamzah pertama dan kedua. Sedangkan Qālūn mempunyai dua wajah bacaan, yaitu: tashīl hamzah kedua baina-baina dan ibdāl hamzah kedua dengan wāw

8 26 u uf, Vol. 5, No. 1, 2012: الت و ر یة Bacaan lafaz Lafaz الت و ر یة terdapat di enam tempat dalam Surah Ali Imrān/3:3, 48, 50, 65, dan dua tempat dalam ayat 93. Haf membaca dengan al-fat pada alif sesudah rā. Sedangkan Qālūn membaca dengan dua wajah, yaitu al-fat 13 dan at-taqlīl. 14 Yā I«āfah Yā i«āfah ialah yā tambahan yang menunjukkah mutakallim, yakni yā yang bukan sebagai lām fi il dan bukan sebagai kerangka kata (kalimah). 15 [1] Sesudah yā i«āfah berupa hamzah qa a yang berharakat fathah. Dalam Surah al-baqarah terdapat pada ayat 30 dan 33, yaitu إ ; ن ى أ ع ل م sedang dalam Surah Ali Imrān terdapat pada ayat 41 dan 49, yaitu لي ء ای ة dan أ. ن ى أ خ ل ق Haf membaca dengan sukūn yā i«āfah dan Qālūn membaca dengan fathah yā i«āfah. [2] Sesudah yā i«āfah berupa hamzah qa a yang berharakat kasrah. Pada Surah al-baqarah terdapat pada ayat 249, yaitu م ن ى إ لا ; sedang م ن ى إ ن ك dalam Surah Ali Imrān terdapat pada ayat 35 dan 52, yaitu dan أ. ن ص ار ى إ ل ى Haf membaca dengan sukūn yā i«āfah dan Qālūn membaca dengan fathah yā i«āfah. [3]. Sesudah yā i«āfah berupa hamzah qa a yang berharakat «ammah. Dalam Surah al-baqarah terdapat pada ayat 36, yaitu ن ى أ ع ی ذ ھ ا.و إ Haf membaca dengan sukūn yā i«āfah dan Qālūn membaca dengan fathah yā i«āfah. [4] Sesudah yā i«āfah berupa hamzah wa al yang disertai lām ta rīf. ع ھ د ى الظ ل م ی ن Dalam Surah al-baqarah terdapat pada ayat 124, yaitu di mana bacaan Haf dengan sukūn yā i«āfah dan Qālūn dengan fathah yā i«āfah Yā Zā`idah Yā zā`idah ialah yā yang terletak di akhir kata (kalimah), namun tidak ada rasmnya (tidak tertulis). 16 Oleh karena itu, di antara bacaan imam qiraat berkisar antara membuang yā dan i bāt yā. Dalam Surah al-baqarah terdapat pada lafaz ال داع dan د ع ان ayat 186, di mana bacaan masing Haf membaca dengan membuang yā 13 Al-fath ialah terbukanya mulut ketika pembaca Al-Qur an mengucapkan alif, bukan alif yang berharakat fathah, sebab alif tidak pernah menerima harakat. 14 At-taqlīl atau al-imālah as-sugrā: ialah bunyi alif yang diucapkan antara al-fath dan al-imālah al-kubrā. At-taqlīl ini juga biasa disebut baina-baina. 15 Sayyid Lāsyīn, Taqrīb al-ma ānī, hlm Fathoni, Kaidah Qiraat Tujuh, Jilid II, hlm.140.

9 Studi Komparasi Riwayat Qālūn dan Haf A. Fathoni 27 baik wa al maupun waqaf. Sedangkan Qālūn mempunyai dua wajah bacaan, yaitu: ha f yā baik wa al maupun waqaf dan i bāt yā ketika wa al; namun bila waqaf ha f yā. Sedangkan dalam Surah Āli Imrān terdapat lafaz ات ب ع ن ayat 20. Haf membaca dengan membuang yā baik wa al maupun waqaf dan Qālūn membaca dengan i bāt yā ketika wa al; namun bila waqaf ha f yā. 2. Kaidah Khusus (Farsy al- urūf) Lafaz-lafaz yang termasuk kaidah khusus di masing-masing Surah al-fātihah, al-baqarah, dan Ali Imrān yang tidak sama antara bacaan riwayat Haf dan riwayat Qālūn menurut arīq asy- Syā ibiyyah adalah sebagaimana berikut: Surah Al-Fatihah No Ayat Bacaan Riwayat Haf Bacaan Riwayat Qālūn Teks Penjelasan Teks Penjelasan 1 4 مال ك I bāt alif م sesudah مل ك م Tanpa alif sesudah Surah Al-Baqarah No Ayat Bacaan Riwayat Haf Bacaan Riwayat Qālūn Teks Penjelasan Teks Penjelasan 1 9 ی خ د ع و ن,ى Fathah sukun خ dan tanpa alif sesudahnya, د serta fathah ی خ اد ع ون dan خ fathah,ى ammah i bāt alif sesudahnya, serta د kasrah,ى Fathah ی ك ذ ب ون 2 10 sukun,ك dan kasrah ذ tanpa tasydīd ی ك ذب ون 3 29 و ھ و ھ ammah و ھ و 4 58 ن غ ف ر ن Memakai ی غ ف ر yang difathah, ف dan kasrah ى Memakai لن ب ی ین 5 61 yang ditasydīd 6 62 و ال صاب ي ین Memakai hamzah ن ب ی ي ی ن ammah,ى fathah,ك dan kasrah ذ yang bertasydid Memakai ى yang di-«ammah, ف dan fathah Memakai hamzah sebagai ganti, dan oleh karena sesudah huruf mad yā berupa hamzah di dalam satu kata terjadilah hukum mad wajib mutta il yang dibaca 4 harakat. Tanpa memakai hamzah و ال صاب ین

10 28 u uf, Vol. 5, No. 1, 2012: ھ ز و ا 7 67 Ibdāl hamzah dengan wāw, serta «ammah baik wasal ز maupun waqaf ھ ز ؤ ا Memakai hamzah, serta «ammah ز baik wa al maupun waqaf 8 74 ف ھ ي ھ Kasrah ف ھ ي ھ Sukūn 9 81 خ ط یي ت ھ Dalam bentuk خ ط یي ات ھ jama Dalam bentuk mufrad ت ظ اھ ر ون tidak ظ Huruf ظ اھ ر ون ditasydīd ظ Huruf ditasydīd و ھ و ھ ammah و ھ و ت ع م ل ون tā Memakai khi āb Memakai Yā Gāib ی ع م ل ون و ھ و ھ ammah و ھ و ب ی اء ى Memakai sebagai pengganti hamzah ن ب ي اء م یك ال Membuang hamzah, tanpa yā sesudahnya mengikuti مث ق ال wazan م یك اي ل و ھ و ھ ammah و ھ و س ا ل ت ammah ت س ا ل ل rafa dan و ات خ ذ وا خ Kasrah و ات خ ذ وا و و صى Tanpa hamzah و أ و ص ى serta men- ص Tasydīd لن ب ی ون لن ب ی و و ن Memakai hamzah sebagai ganti ى. Oleh karena sesudah hamzah berupa huruf mad alif dan sesudahnya berupa hamzah di dalam satu kataterjadilah hukum mad wajib mutta il yang dibaca 4 harakat. Memakai hamzah sesudah alif dengan tanpa memakai yā sesudahnya. maka terjadilah hukum mad wajib mutta il yang tentunya dibaca 4 harakat. لjazam dan ت Fathah ر ر ر خ Fathah Memakai hamzah diantara dua wāw serta ص (Shâd) tidak ditasydīd ى Memakai Memakai hamzah sebagai yang ditasydid ganti ى. Oleh karena sesudah huruf mad yā berupa hamzah di dalam satu kata, terjadilah hukum mad wajib mutta il yang dibaca 4 harakat و ھ و ھ ammah و ھ و و ھ و ھ ammah و ھ و ق ول ون tā Memakai ق ول ون Memakai yā gā`ibah khithāb و ل و ی ر ى yā Memakai و ل و ت ر ى Memakai tā khithāb Gā`ib خ ط و ات ط ammah خ ط و ات ط Sukūn ف م ن اض ط dan ن Kasrah ف م ن ط dan ن ammah ط «ammah اض ط س ال ب ر Na ab س ال ب ر ر Rafa

11 Studi Komparasi Riwayat Qālūn dan Haf A. Fathoni 29 ل ك ن ال ب ر د ی ة ط ع ام مسك ی ن Fathah ن yang ditasydid dan ر na ab ف د ی ة Lafaz ditanwin, lafaz di-rafa, ط ع ام مسك ی ن lafaz berbentuk mufrad yang dikasrah tanwin ن -nya و ل ك ن د ی ة ط ع ام م س اك ی ن ف ھ و ھ ammah ف ھ و ل ب ی وت ى ammah ب ی وت Sukun ن dan demi menghindari bertemunya dua huruf mati di dalam 2 kalimah ن huruf (ال ت ق اء ال ساك ن ی ن ( dikasrah, sedangkan ر di-rafa Lafaz ف د ی ة tidak ditanwin, lafaz ط ع ام dimajrurkan, lafaz berbentuk jama yang م س اك ی ن difathah ن -nya dengan tidak ditanwin ى Kasrah ل ك ن ال ب ر Fathah ن yang ber-tasydid dan na ab ر ول ك ن ال ب ر و ھ و ھ ammah و ھ و ي الس ل م س Kasrah ي الس ل م خ ط و ات ط ammah خ ط و ات لن ب ی ین ى Memakai ن ب ی ي ی ن yang ditasydid ی ق ول ل Na ab ی ق ول و ھ و ) ٣ ( ھ ammah و ھ و ) ٣ ( و ھ و ھ ammah و ھ و ھ ز و ا Meng-ibdāl- ھ ز ؤ ا kan hamzah dengan wāwserta «ammah baik wa al ز maupun waqaf ق د ر ه د Fathah ق د ر ه و ص ی ة ت Na ab و ص ی ة ف ی ض اع ف ھ - ع Takhfīf ف ی ض اع ف ھ i bāt alif sebelumnya- ف serta na ab ی ب س ط س Memakai ی ب ص ط ن ب ي ى Memakai ن ب یي yang ditasydid Sukun ن yang tidak bertasydid, kemudian dikasrah demi menghindari bertemunya dua huruf mati, ر dan na ab س Fathah ط Sukun Memakai hamzah sebagai ganti ى. Oleh karena sesudah mad yā berupa hamzah di dalam satu kata- terjadilah hukum mad wajib mutta il yang dibaca 4 harakat. ل Rafa Memakai hamzah serta «ammah ز baik wa al maupun waqaf د Sukun ت Rafa Tasydid -ع i bāt alif ف rafa sebelumnya-serta ص Memakai Memakai hamzah sebagai ganti ى. Oleh karena sesudah huruf mad yā berupa hamzah di dalam satu kata, terjadilah hukum mad wajib mutta il yang dibaca 4 harakat.

12 30 u uf, Vol. 5, No. 1, 2012: ع س ی ت م س Fathah ع س ی ت م ب ی ھ م ى Memakai ن ب یي ھ م yang ditasydid ب ی ھ م ى Memakai yang ditasydid ن ب یي ھ م غ ر ف ة غ ammah غ ر ف ة د ف ع dan د Fathah د ف اع sukun ف dan tanpa alif sesudahnya و ھ و ھ ammah و ھ و ا أ ح ی ي Membuang ا أ ح ی ي أ ن ا alif-nya ketika wa al dan mengi bāt-kannya bila waqaf و ھ ى ھ Kasrah و ھ ى ن نش ز ھ ا ز Memakai ن نش ر ھ ا ر ب و ة ر Fathah ر ب و ة ك ل ھ ا ك ammah ك ل ھ ا ف ن ع ما ع dan ن Kasrah ف ن ع ما - serta tasydid م ف ن ع ما ف ھ و ھ ammah ف ھ و و ی ك ف ر ى Memakai و ن ك ف ر ر rafa dan ی ح س ب ھ م س Fathah ی ح س ب ھ م م ی س ر ة س Fathah م ی س ر ة ت ص دق وا ص Takhfīf ت ص دق وا ت ج ار ة lafaz ت Na ab ت ج ار ة ح اض ر ة ح اض ر ة dan ت ج ار ة ح اض ر ة ف ی غ ف ر lafaz ر Rafa ف ی غ ف ر و ی ع ذب ب dan ف ی غ ف ر و ی ع ذب و ی ع ذب lafaz س Kasrah Memakai Hamzah sebagai ganti ى. Oleh karena sesudah hurud mad yā berupa hamzah di dalam satu kata- terjadilah hukum mad wajib mutta il yang dibaca 4 harakat. Memakai hamzah sebagai ganti.ى Oleh karena sesudah hamzah berupa hurud mad yā berupa hamzah di dalam satu kata, terjadilah hukum mad wajib mutta il yang dibaca 4 harakat. غ Fathah Kasrah د dan fathah ف dengan i bāt alif sesudahnya I bāt alif-nya ن ا baik ketika wa al maupun waqaf; oleh karenanya terjadi hukum mad jāiz munfa il yang mempunyai dua wajah bacaan, yaitu al-qa r (2 harakat) dan at-tawassu (4 harakat). ھ Sukūn ر Memakai ر ammah ك Sukūn Mempunyai dua wajah bacaan, yaitu (1) kasrah ن dan ikhtilās (2), م - serta tasydīd ع kasrah kasrah ن dan عSukun - serta م tasydīd ر dan jazam ن Memakai س Kasrah س ammah ص Tasydid Rafa ت lafaz ح اض ر ة dan ت ج ار ة رJazam lafaz ف ی غ ف ر dan ب lafaz و ی ع ذب

13 Studi Komparasi Riwayat Qālūn dan Haf A. Fathoni 31 Surah Āli Imrān No Ayat Bacaan Riwayat Haf Bacaan Riwayat Qālūn Teks Penjelasan Teks Penjelasan 1 13 ی ر و ن ھ م ى Memakai ت ر و ن ھ م khi āb) (tā ت Memakai (yā gā`ib) 2 21 لن ب ی ین ن ب ی ي ی ن ى Memakai yang ditasydid 3 37 و ك ف ل ھ ا ف Tasydid و ك ف ل ھ ا 4 37 ز ك ر ی ا (3) (2 Al-qa r ز ك ر ی اء harakat) dengan tanpa hamzah 5 38 ز ك ر ی ا (2 Al-qa r ز ك ر ی اء harakat) dengan tanpa hamzah 6 39 و ھ و ھ ammah و ھ و 7 39 و ن ب ی ا ى Memakai و ن ب ی ي ا yang ditasydid ط Sesudah ط ی را 8 49 ى berupa Sukun dengan tanpa alif ط اي را 9 49 ف ى ب ی وت ك م ب ammah ف ى ی وت ك م ف ی و ف یھ م ى Memakai ف ن و ف یھ م (yā gā`ib) ل ھ و ھ ammah ل ھ و ھا ن ت م Tahqīq ھا ن ت م hamzah dan i bāt alif ; ھ sesudah oleh karenanya terjadi hukum mad jāiz munfa il yang dibaca 4 harakat لن ب ى ى Memakai لن ب ی ي yang ditasydid Memakai hamzah sebagai ganti ى. oleh karena sesudah huruf mad yā berupa hamzah di dalam satu kata, terjadilah hukum mad wajib mutta il yang dibaca 4 harakat. ف Takhfīf Memakai hamzah yang dirafa kan, maka terjadilah hukum mad wajib mutta il yang dibaca 4 harakat. Memakai hamzah yang dirafa kan, maka terjadilah hukum mad wajib mutta il yang dibaca 4 harakat. Memakai hamzah sebagai ganti ى. oleh karenanya terjadilah hukum mad wajib mutta il yang dibaca 4 harakat. Sesudah ط berupa alif dan sesudah alif ada ى sukun; oleh karenanya terjadi hukum mad wajib mutta il yang dibaca 4 harakat. ب Kasrah ن Memakai ھ Sukūn Tashīl hamzah dan i bāt alif sesudah ھ ; maka huruf mad disini mempunyai dua wajah bacaan, yaitu (1) at-tawassu (4 harakat); (2) al-qa r (2 harakat) Memakai hamzah, dan oleh karena sesudah hurud mad yā berupa hamzah di dalam satu kata terjadilah hukum mad wajib mutta il yang dibaca 4 harakat.

14 32 u uf, Vol. 5, No. 1, 2012: ل ت ح س ب وه س Fathah ل ت ح س ب وه ٱلن ب وة و Memakai ٱلن ب و ي ة yang ditasydid ت ع ل م ون ت ammah ع dan fathah ل serta kasrah yang ditasydid ت ع ل م ون ا م ر ك م رNa ab ا م ر ك م لن ب ی ی ن ى Memakai ن ب ی ي ی ن yang ditasydīd لن ب ی ی ن آت ی ت ك م ى Memakai yang ditasydīd Memakai ت ammah sebagai ganti ن tempatnya (nun a mah) dengan tanpa alif س Kasrah memakai hamzah, dan oleh karena sesudah huruf mad wāw berupa hamzah di dalam satu kata terjadilah hukum mad wajib mutta il yang dibaca 4 harakat. Fathah ت dan sukun ع serta fathah ل yang tidak bertasydid ر Rafa Memakai hamzah, dan oleh karena sesudah hurud mad yā berupa hamzah di dalam satu kata terjadilah hukum mad wajib mutta il. Memakai hamzah, dan oleh karena sesudah huruf mad yā berupa hamzah di dalam satu kata terjadilah hukum mad wajib mutta il. Memakai ن dan alif sesudahnya ن ب ی ي ی ن آت ی ن اك م ی ب غ ون ى Memakai ت ب غ و ن ی ر ج ع ون ى Memakai ت ر ج ع ون لن ب ی ون ى Memakai ٱلن ب یي و ن yang ditasydid و ھ و ھ ammah و ھ و ح ج ح Kasrah ح ج ن ب ی ا ء ى Memakai لا ن ب ي ا ء sebagai pengganti hamzah ف ع ل وا ى Memakai ف ع ل وا ی ك ف ر وه ى Memakai ت ك ف ر وه ا أ ن ت م Tahqīq ا أ ن ت م hamzah dan i bāt alif ; ھ sesudah oleh karenanya terjadi hukum Memakai ت (tā khithāb) ت Memakai Memakai hamzah, dan oleh karena sesudah hurud mad yā berupa hamzah di dalam satu kata terjadilah hukum mad wajib mutta il. ح Fathah Memakai hamzah; oleh karena sesudah hamzah berupa hurud mad alif dan sesudahnya berupa hamzah di dalam satu kata terjadilah hukum mad wajib mutta il. ت Memakai ت Memakai Tashīl hamzah dan i bāt alif sesudah ھ ; maka huruf mad disini mempunyai dua wajah bacaan, yaitu (1) at-tawassu dan (2) alqa r

15 Studi Komparasi Riwayat Qālūn dan Haf A. Fathoni 33 ی ض رك م mad ja iz munfa il yang dibaca 4 harakat ض ammah ر rafa dan yang ditasydīd ی ض ر ك م م س وم ین و Kasrah م س وم ین و س ار ع وا I bāt sebelum س ار ع وا س ب ى ب ی ي ق ات ل ى Memakai yang ditasydid Fathah ق dan i bāt alif serta ت fathah ت ل و ھ و ھ ammah و ھ و ب ی وت ك م ب ammah ی وت ك م م ت م م ammah م ت م ی ج م ع ون ى Memakai ت ج م ع ون مت م م ammah م ت م ن ب ى ى Memakai ن ب ی ي yang ditasydid ی غ ل dan ى Fathah غ «ammah ی غ ل ت ح س ب ن س Fathah ت ح س ب ن ی ح ز ن ك dan ى Fathah ی ح ز ن ك ز «ammah ی ح س ب ن س Fathah ی ح س ب ن ی ح س ب ن س Fathah ی ح س ب ن ن ب ی ا ء ى Memakai لا ن ب ي ا ء sebagai pengganti hamzah ت ح س ب ن ت ح س ب ن ھ م ت Memakai ب dan fathah ت Memakai ب dan fathah ی ح س ب ن ی ح س ب ن ھ م ر dan jazam ض Kasrah و Fathah س sebelum و Membuang Memakai hamzah, dan oleh karena sesudah hurud mad yâ berupa hamzah di dalam satu kata terjadilah hukum mad wajib mutta il. ammah ق dan tanpa alif ت sesudahnya serta kasrah ب Kasrah م Kasrah ت Memakai Kasrah Memakai hamzah, dan oleh karena sesudah huruf mad yā berupa hamzah di dalam satu kata terjadilah hukum mad wajib mutta il. غ dan fathah ى ammah س Kasrah ز dan kasrah ى ammah س Kasrah س Kasrah Memakai hamzah; oleh karena sesudah hamzah berupa hurud mad alif dan sesudahnya berupa hamzah di dalam satu kata terjadilah hukum mad wajib mutta il. ب dan fathah ى Memakai ب dan fathah ى Memakai Penutup Dalam Surah al-fātihah, al-baqarah, dan Āli Imrān, perbedaan bacaan riwayat Haf dan Qālūn menurut arīq asy-syā ibiyyah adalah sebagai berikut: temuan kaidah umum adalah hukum atau

16 34 u uf, Vol. 5, No. 1, 2012: bacaan: mīm jama, idgām agīr pada tempat-tempat tertentu, hā kināyah pada tempat-tempat tertentu, dua hamzah dalam satu kata, dua hamzah dalam dua kata, bacaan lafaz ال تو ر یة, yā i«āfah, dan yā zā`idah. Temuan lafaz-lafaz yang termasuk kaidah khusus (farsy al- urūf) berjumlah 113 tempat, dengan rincian: satu tempat di Surah al-fātihah, 64 tempat di Surah al-baqarah, dan 48 tempat di Surah Āli Imrān.[] Daftar Pustaka Akaha, Abduh Zulfidar, Al-Qur an dan Qira at. Jakarta: Pustaka al-kautsar, al-an āriy, Abū Ja far Ahmad ibn Alī ibn Ahmad ibn Khalaf. Kitāb al-iqnā fī al-qirā āt as-sab, Damaskus: Dār al-fikr, 1403 H. al- Asqallāniy, Syihāb ad-dīn Ahmad bin Hajar. Taqrīb al-tah īb, Dār al-fikr, 1415 H. al-bagdādiy, Abū al-qāsim Alī bin U mān, Sirāj al-qāri al-mubtadi, Beirut: Dār al-fikr, t.t. al-bukhāriy, Muhammad bin Ismā īl, ahīh al-bukhāriy, Beirut: Dār Ibnu Ka īral-yamāmah, 1407 H, juz 4, Bab Dzikr al-malā ikah, hadis no. 4705, hlm al-hafizh, Ismail Masyhuri., Ilmu Qira atul Qur an: Sejarah dan Pokok Perbezaan Qiraat Tujuh, Kuala Lumpur: Nurulhas, t.t. al-hāfi, Sayyid Lāsyīn Abū al-farrah dan Khālid Muhammad, Taqrīb al-ma ānī, Madinah: Maktabah ad-dār az-zamān, 1420 H. al-khayyā, Abū al-hasan Alī bin Fāris, al-tab irah fī Qirā āt al-a immah al- Asyrah, Riyā«: Maktabah al-rusyd, al-mizziy., Tah īb al-kamāl fī Asmā al-rijāl, Beirut: Mu assasah al-risālah, 1980 M/ 1400 H. al-qā«iy, Abd al-fattā., al-budūr az-zāhirah fī al-qirā āt al- Asyr al- Mutawātirah min arīqai asy-syā ibiyyah wa ad-durrah, Cet. ke I. Beirut: Dār al-kitāb al- Arabiy, al-wāfiy fī syarh asy-syātibiyyah fī al-qirā'āt as-syab, Madinah al- Munawwarah: Maktabah ad-dār, al-qa ān, Mannā Khalīl., Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur an, (Penerjemah Drs. Mudzakir AS) Jakarta: Pustaka Litera Antar Nusa, 2000.

17 Studi Komparasi Riwayat Qālūn dan Haf A. Fathoni 35 ar-rūmiy, Fahd bin Abdurrahmān bin Sulaimān., Dirāsāt fī Ulūm al-qur ān al- Karīm, Riyā«: t.pn., Ibn al-jazāriy, Gāyah an-nihāyah fī abaqāt al-qurrâ, al-maktabah al- Syāmilah, juz 1. Fathoni, Ahmad. Kaidah Qiraat Tujuh.Jilid I & Jilid II. Jakarta: Institut PTIQ & IIQ Jakarta dan Darul Ulum Press Jakarta, Ismā īl, Sya bān Mu ammad. al-qirā āt: A kāmuhā wa Ma daruhā. Beirut: Dār as-salām, 1406 H.

ILMU QIRAAT MODUL 2. Diploma Pengajian Al-Quran dan Al-Sunnah 2013

ILMU QIRAAT MODUL 2. Diploma Pengajian Al-Quran dan Al-Sunnah 2013 ILMU QIRAAT MODUL 2 Diploma Pengajian Al-Quran dan Al-Sunnah 2013 SUKATAN MANHAJ MODUL 2 1)ISTILAH ISTILAH ILMU QIRAAT 5)MANHAJ IMAM IBNU AMIR 2)MAHJAH IMAM NAFI 4)MANHAJ IMAM ABU AMRU 3)MANHAJ IMAM IBNU

Lebih terperinci

SMP NEGERI 2 PASURUAN TAHUN 2015

SMP NEGERI 2 PASURUAN TAHUN 2015 HUKUM BACAAN MATERI KELAS VII Analisis Tabel Rumus Tajwid Pendidikan Agama Islam Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VIII Semester Genap Tahun Ajaran 2014

Lebih terperinci

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh: AL-HADIS KOMPETENSI DASAR: Menganalisis kedudukan dan fungsi al-hadis dalam agama Islam. Mengidentifikasi berbagai karakteristik yang berkaitan dengan al-hadis INDIKATOR: Mendeskripsikan kedudukan dan

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan 26-06-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Qodho Puasa Yang Ditinggalkan Bukhari 310, 1814, 1815 Muslim 508 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat

Lebih terperinci

KUNCI MENGENAL ISLAM LEBIH DALAM

KUNCI MENGENAL ISLAM LEBIH DALAM MODUL PENGENALAN KAIDAH BAHASA ARAB DASAR BAHASA ARAB KUNCI MENGENAL ISLAM LEBIH DALAM Diterbitkan oleh: MA HAD UMAR BIN KHATTAB YOGYAKARTA bekerjasama dengan RADIO MUSLIM YOGYAKARTA 1 ال م ف ر د ات (Kosakata)

Lebih terperinci

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR: AL-QURAN KOMPETENSI DASAR Menganalisis kedudukan dan fungsi al-quran dalam agama Islam Mengidentifikasi berbagai karakteristik yang melekat pada al-quran INDIKATOR: Mendeskripsikan kedudukan dan fungsi

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan 06-06-2017 11 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan Al-Bukhari 1814, 1815 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan 04-06-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Puasa Buat Orang Yang Berpergian Al-Bukhari 1805, 1806, 1807, 1808, 1810 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis

Lebih terperinci

CARA PRAKTIS UNTUK MENGHAFAL AL-QUR AN

CARA PRAKTIS UNTUK MENGHAFAL AL-QUR AN CARA PRAKTIS UNTUK MENGHAFAL AL-QUR AN Segala puji Bagi Allah Rabb semesta alam, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad r. Dalam tulisan ini akan kami kemukakan cara termudah

Lebih terperinci

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR: TRILOGI - AQIDAH KOMPETENSI DASAR: Menganalisis trilogi ajaran Islam dan kedudukan aqidah dalam agama Islam Menganalisis unsur-unsur dan fungsi aqidah bagi kehidupan manusia (umat Islam) INDIKATOR: Mendeskripsikan

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa 05-06-2017 10 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa Al-Bukhari 1811, 1812 Tirmidzi 648, 649 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di 11-06-2017 16 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Fiqh Tadarus Al Qur an Al-Bukhari 4635-4637, 4643, 4644 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan 30-05-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Fiqh Tarawih Al-Bukhari 1869-1873 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis Salurkan sedekah jariyah Anda untuk

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar 14-06-2017 19 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar Al-Bukhari 1876-1880, 1884 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an 10-06-2017 15 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an Al-Bukhari 4632, 4633, 4637, 4638, 4639 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di 13-06-2017 18 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Fiqh Itikaf Al-Bukhari 1885-1890 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di www.warungustad.com

Lebih terperinci

; ) ا ( alif Disebut mad thabi i (mad asli) apabila terdapat harakat fathah diikuti

; ) ا ( alif Disebut mad thabi i (mad asli) apabila terdapat harakat fathah diikuti BAB 10 HUKUM BACAAN MAD DAN WAQAF Standar Kompetensi 10. Menerapkan hukum bacaan mad dan waqaf Kompetensi Dasar 10.1. Menjelaskan hukum bacaan mad dan waqaf 10.2. Menunjukkan contoh hukum bacaan mad dan

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di 16-06-2017 21 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Kewajiban Zakat Fitrah Al-Bukhari 1407-1413 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Lebih terperinci

http://astro.unl.edu/naap/lps/animations/lps.swf - Bulan bercahaya dan Matahari bersinar -> QS. Nūḥ (71): 16 dan QS. al-furqān (25): 61; - Akan tiba suatu masa di mana Bulan tidak lagi bercahaya dan Matahari

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di 20-06-2017 25 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Adab Bersilaturrahmi Al-Bukhari 5524-5526, 5528, 5532 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat

Lebih terperinci

MANHAJ BACAAN IMAM ABU AMRU DALAM SURAH AN-NISA DISEDIAKAN OLEH:

MANHAJ BACAAN IMAM ABU AMRU DALAM SURAH AN-NISA DISEDIAKAN OLEH: IQS 4122 AL-QIRAAT AL-TATBIQIYYAH VI MANHAJ BACAAN IMAM ABU AMRU DALAM SURAH AN-NISA DISEDIAKAN OLEH: JAHIZAH SYAZANA BINTI BASAR (IBI 13034980) NURUL HIDAYAH BINTI MAT YUSOF (IBI 13035735) ISM AL-QURAN

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan 03-06-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Kesalahan Besar Di Bulan Ramadhan Al-Bukhari 1799-1801 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis Salurkan sedekah

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan 29-05-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Fiqh Iftor Al-Bukhari 1818-1822 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis Salurkan sedekah jariyah Anda untuk membantu

Lebih terperinci

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة http://www.shamela.ws مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة ] الكتاب : الزواجر عن اقتراف الكبائر مصدر الكتاب : موقع اإلسالم http://www.al-islam.com [ الكتاب مشكول ومرقم آليا غري موافق للمطبوع

Lebih terperinci

PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN)

PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN) 36 PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN) FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 5 Tahun 2005 Tentang PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN) Majelis Ulama Indonesia,

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa 07-06-2017 12 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa Al-Bukhari 1816, 1817, 563 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian

Lebih terperinci

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

ISLAM dan DEMOKRASI (1) ISLAM dan DEMOKRASI (1) Islam hadir dengan membawa prinsip-prinsip yang umum. Oleh karena itu, adalah tugas umatnya untuk memformulasikan program tersebut melalui interaksi antara prinsip-prinsip Islam

Lebih terperinci

: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM : X SEMUA KOMPETENSI KEAHLIAN

: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM : X SEMUA KOMPETENSI KEAHLIAN MODUL KELAS : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM : X SEMUA KOMPETENSI KEAHLIAN HOME SK/KD PETA KONSEP MATERI EVALUASI Standar Kompetensi : Memahami ayat-ayat Al-Qur an tentang Demokrasi Kompetensi Dasar Membaca Q.S.

Lebih terperinci

Kajian Bahasa Arab KMMI /12 Shafar 1433 H 1

Kajian Bahasa Arab KMMI /12 Shafar 1433 H 1 Kajian Bahasa Arab KMMI 06-01-2012/12 Shafar 1433 H 1 ا ل م ب ت د ا و ال خ ب ر (Mubtada dan Khobar) Penjelasan: Mubtada adalah isim marfu yang biasanya terdapat di awal kalimat (Subyek) Khobar adalah sesuatu

Lebih terperinci

ISLAM DIN AL-FITRI. INDIKATOR: 1. Mendeskripsikan Islam sebagai agama yang fitri

ISLAM DIN AL-FITRI. INDIKATOR: 1. Mendeskripsikan Islam sebagai agama yang fitri KOMPETENSI DASAR: 1. Menganalisis agama Islam sebagai agama yang fitri 2. Mengidentifikasi ciri-ciri yang menjadi karakterstik agama Islam sebagai agama yang fitri INDIKATOR: 1. Mendeskripsikan Islam sebagai

Lebih terperinci

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة http://www.shamela.ws مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة ] الكتاب : الزواجر عن اقتراف الكبائر مصدر الكتاب : موقع اإلسالم http://www.al-islam.com [ الكتاب مشكول ومرقم آليا غري موافق للمطبوع

Lebih terperinci

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة http://www.shamela.ws مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة ] الكتاب : الزواجر عن اقتراف الكبائر مصدر الكتاب : موقع اإلسالم http://www.al-islam.com [ الكتاب مشكول ومرقم آليا غري موافق للمطبوع

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan 31-05-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Yang Membatalkan Puasa Al-Bukhari 1797, 1800, 1815 Tirmidzi 652-653 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis Salurkan

Lebih terperinci

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة http://www.shamela.ws مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة ] الكتاب : الزواجر عن اقتراف الكبائر مصدر الكتاب : موقع اإلسالم http://www.al-islam.com [ الكتاب مشكول ومرقم آليا غري موافق للمطبوع

Lebih terperinci

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir www.muzir.wordpress.com shahmuzir@yahoo.com Diturunkan pada Lailatul-Qadr إ ن ا أ ن ز ل ن اه ف ي ل ي ل ة ال ق د ر Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di 18-06-2017 23 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Anjuran Bersedekah Al-Bukhari 1341-1343, 1345, 1349, 1350, 1353 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi

Lebih terperinci

RANGKUMAN MATERI HURUF HIJAIYAH. BACAAN ALIF LAM ( lam Ta rif )

RANGKUMAN MATERI HURUF HIJAIYAH. BACAAN ALIF LAM ( lam Ta rif ) HURUF HIJAIYAH ا ب ت ث ر ذ د ج ح خ ز س ش ص ض ط ظ و ه ي ن م ل غ ف ق ك ع. HURUF SYAMSIAH HURUF QAMARIYAH ا ب غ ح ج ك و خ ف ع ق ي م ه ط ث ص ر ت ض ذ ن د س ظ ز ش ل BACAAN ALIF LAM ( lam Ta rif ) ALIF LAM SYAMSIAH

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di 24-06-2017 29 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Puasa Syawal Muslim 1984, Abu Dawud 2071 Tirmidzi 676, 692 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]: BAB IV KONSEP SAKIT A. Ayat-ayat al-qur`an 1. QS. Al-Baqarah [2]: 155 156...و ب ش ر الص اب ر ين ال ذ ين إ ذ ا أ ص اب ت ه م م ص يب ة ق ال وا إ ن ا ل ل و و إ ن ا إ ل ي و ر اج عون. "...Dan sampaikanlah kabar

Lebih terperinci

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

HADITS TENTANG RASUL ALLAH HADITS TENTANG RASUL ALLAH 1. KEWAJIBAN BERIMAN KEPADA RASULALLAH ح دث ني ي ون س ب ن ع ب د الا ع ل ى أ خ ب ر اب ن و ه ب ق ال : و أ خ ب ر ني ع م ر و أ ن أ اب ي ون س ح دث ه ع ن أ بي ه ر ي ر ة ع ن ر س ول

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ajaran yang sangat sempurna dan memuat berbagai aspek-aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. ajaran yang sangat sempurna dan memuat berbagai aspek-aspek kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai agama pembawa rahmat bagi seluruh alam, Islam hadir dengan ajaran yang sangat sempurna dan memuat berbagai aspek-aspek kehidupan manusia. Islam tidak

Lebih terperinci

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA DOA dan DZIKIR SEPUTAR PUASA Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA Sumber: Sebagian Besar Dikutip dari Hisnul Muslim, Lengkapnya lihat ebook Versi CHM e-book ini didownload

Lebih terperinci

Ilmu Qira at. Oleh: Eka Safitri Anasari (C ) Faisal Abdillah (C ) Jurusan Sastra Arab. Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Ilmu Qira at. Oleh: Eka Safitri Anasari (C ) Faisal Abdillah (C ) Jurusan Sastra Arab. Fakultas Sastra dan Seni Rupa Ilmu Qira at Oleh: Eka Safitri Anasari (C1011015) Faisal Abdillah (C1011016) Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta Ilmu qira at adalah termasuk bagian dari

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI) 24 Penggunaan Dana Zakat Untuk Istitsmar (Inventasi) FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI) Majelis Ulama Indonesia, setelah MENIMBANG

Lebih terperinci

MAKALAH TANDA-TANDA PENULISAN DALAM BAHASA ARAB DAN TATA CARA MENULIS HURUF ARAB YANG BAIK DAN BENAR

MAKALAH TANDA-TANDA PENULISAN DALAM BAHASA ARAB DAN TATA CARA MENULIS HURUF ARAB YANG BAIK DAN BENAR MAKALAH TANDA-TANDA PENULISAN DALAM BAHASA ARAB DAN TATA CARA MENULIS HURUF ARAB YANG BAIK DAN BENAR Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran Yang Dibina Oleh Bpk. Muhammad Mas ud, S.Pd.I

Lebih terperinci

MAHRAM. Pertanyaan: Jawaban:

MAHRAM. Pertanyaan: Jawaban: MAHRAM Pertanyaan Dari: Mirman Lasyahouza Dafinsyu, syahboy93@gmail.com, SMA Muhammadiyah Bangkinang (disidangkan pada hari Jum at, 9 Jumadilakhir 1432 H / 13 Mei 2011 M) Pertanyaan: Assalamu alaikum w.w.

Lebih terperinci

MODUL AL QUR AN KETERANGAN GHORIB & MUSYKILAT

MODUL AL QUR AN KETERANGAN GHORIB & MUSYKILAT م ھ MODUL AL QUR AN KELAS / SEMESTER : XI / GASAL TAHUN PELAJARAN : 2017 /2018 GURU MAPEL : SITI KHANIFAH,S.Pd.I KETERANGAN GHORIB & MUSYKILAT 1. Pengertian Ghorib & Musykilat a. Ghorib ialah :Bacaan Al-Qur

Lebih terperinci

SULIT 1223/2 BAHAGIAN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA PENDIDIKAN ISLAM SET 2 KERTAS 2 SATU JAM EMPAT PULUH MINIT

SULIT 1223/2 BAHAGIAN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA PENDIDIKAN ISLAM SET 2 KERTAS 2 SATU JAM EMPAT PULUH MINIT SULIT Pendidikan Islam Kertas 2 SET 2 2015 1 jam BAHAGIAN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA ================================== SIJIL PELAJARAN MALAYSIA 2015 PENDIDIKAN ISLAM SET 2 KERTAS

Lebih terperinci

Bab 1. Memperindah Bacaan Qur an Dengan Tajwid Yang Benar

Bab 1. Memperindah Bacaan Qur an Dengan Tajwid Yang Benar Bab 1 Memperindah Bacaan Qur an Dengan Tajwid Yang Benar (Hukum Bacaan Mad Silah, Mad Badal, Mad Tamkin, Dan Mad Farqi) Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menghargai

Lebih terperinci

Iman Kepada KITAB-KITAB

Iman Kepada KITAB-KITAB Iman Kepada KITAB-KITAB رمحو هللا Syaikh Muhammad bin Shalih al-utsaimin Publication : 1437 H, 2016 M Iman Kepada KITAB-KITAB Oleh : Syaikh Muhammad bin Shalih al-utsaimin Disalin dari Kitab 'Aqidah AhlusSunnah

Lebih terperinci

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi. Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi. اقتباس المشاركة: 81532 من الموضوع: Allah Berkompetisi mencintai adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 7/MUNAS VII/MUI/11/2005 Tentang PLURALISME, LIBERALISME DAN SEKULARISME AGAMA

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 7/MUNAS VII/MUI/11/2005 Tentang PLURALISME, LIBERALISME DAN SEKULARISME AGAMA 12 Pluralisme, Liberalisme, DAN Sekularisme Agama FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 7/MUNAS VII/MUI/11/2005 Tentang PLURALISME, LIBERALISME DAN SEKULARISME AGAMA Majelis Ulama Indonesia (MUI), dalam

Lebih terperinci

ISLAM IS THE BEST CHOICE

ISLAM IS THE BEST CHOICE KULIAH FAJAR MASJID AL-BAKRI TAMAN RASUNA KUNINGAN - JAKARTA SELATAN ISLAM IS THE BEST CHOICE Disusun oleh : Agus N Rasyad Sabtu, 16 Maret 2013 INTRODUCTION BEBERAPA CIRI KETETAPAN HATI, BAHWA ISLAM PILIHAN

Lebih terperinci

BAB LIMA HUKUM TASHI:L HAMZAT DALAM RIWAYAT WARSH. Fenomena tashi:l hamzat atau menggugurkannya adalah antara

BAB LIMA HUKUM TASHI:L HAMZAT DALAM RIWAYAT WARSH. Fenomena tashi:l hamzat atau menggugurkannya adalah antara BAB LIMA HUKUM TASHI:L HAMZAT DALAM RIWAYAT WARSH 5.0 Pendahuluan Fenomena tashi:l hamzat atau menggugurkannya adalah antara fenomena fonetik yang menarik perhatian para pemerhati dan pengkaji mengenai

Lebih terperinci

Bacaan Tahlil Lengkap

Bacaan Tahlil Lengkap Bacaan Tahlil Lengkap (oleh Caraspot.com) 1. Kalimat Pembuka (bebas) 2. Khususan Al-Fatihah إلى ح ض ر ة الن بي ال م ص ط ف ى مح مد ص ل ى االله ع ل ي ه و س ل م (ا ل ف اتح ة) ثم إلى ح ض ر ة إ خ و ان ه م ن

Lebih terperinci

HambaKu telah mengagungkan Aku, dan kemudian Ia berkata selanjutnya : HambaKu telah menyerahkan (urusannya) padaku. Jika seorang hamba mengatakan :

HambaKu telah mengagungkan Aku, dan kemudian Ia berkata selanjutnya : HambaKu telah menyerahkan (urusannya) padaku. Jika seorang hamba mengatakan : Membaca AlFatihah Pada saat membaca AlFatihah inilah sebenarnya esensi dari dialog dengan Allah. Karena disebutkan dalam sebuah hadits Qudsi bahwa setiap ayat yang dibaca seseorang dari AlFatihah mendapat

Lebih terperinci

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

Mengabulkan DO A Hamba-Nya Janji ALLAH عز وجل untuk Mengabulkan DO A Hamba-Nya Tafsir Surat al-baqarah/2 ayat 186 رحمو هللا Imam Ibnu Katsir asy-syafi i Publication: 1435 H_2014 M Janji Allah Untuk Mengabulkan Do'a Hamba-Nya Tafsir

Lebih terperinci

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN 23 ZAKAT PENGHASILAN Majelis Ulama Indonesia, setelah FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN MENIMBANG : a. bahwa kedudukan hukum zakat penghasilan, baik penghasilan

Lebih terperinci

BAB 7 ASPEK AL-QUR AN

BAB 7 ASPEK AL-QUR AN BAB 7 HOME ASPEK AL-QUR AN SK/KD SURAH AR-RUM, 41-42 SURAH AL-A RAF 56-58 SURAH SAD: 27 video الر ح م ن الر ح يم ASPEK AL-QUR AN STANDAR KOMPETENSI : MEMAHAMI AYAT-AYAT AL-QUR AN TENTANG PERINTAH MENJAGA

Lebih terperinci

Pengertian Istilah Hadis dan Fungsi Hadis

Pengertian Istilah Hadis dan Fungsi Hadis Pertemuan ke-2 U L U M U L H A D I S Pengertian Istilah Hadis dan Fungsi Hadis Ainol Yaqin Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten Outline Pengertian Istilah : Hadis, Sunnah,

Lebih terperinci

Penulis : Muhammad Ma mun Salman JILID 2

Penulis : Muhammad Ma mun Salman JILID 2 Penulis : Muhammad Ma mun Salman JILID 2 PENGANTAR بسم اهلل الرمحن الرحيم Alhamdulillah segala puji hanya bagi Allah swt, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah atas Nabi dan Rasul

Lebih terperinci

MENTASHARUFKAN DANA ZAKAT UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF DAN KEMASLAHATAN UMUM

MENTASHARUFKAN DANA ZAKAT UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF DAN KEMASLAHATAN UMUM 15 MENTASHARUFKAN DANA ZAKAT UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF DAN KEMASLAHATAN UMUM Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia dalam sidangnya pada tanggal 8 Rabi ul Akhir 1402 H, bertepatan dengan tanggal 2 Februari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PROSES KHITBAH YANG MENDAHULUKAN MENGINAP DALAM SATU KAMAR DI DESA WARUJAYENG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PROSES KHITBAH YANG MENDAHULUKAN MENGINAP DALAM SATU KAMAR DI DESA WARUJAYENG 50 BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PROSES KHITBAH YANG MENDAHULUKAN MENGINAP DALAM SATU KAMAR DI DESA WARUJAYENG KECAMATAN TANJUNGANOM KABUPATEN NGANJUK A. Analisis Terhadap Proses Khitbah yang Mendahulukan

Lebih terperinci

KRITERIA MASLAHAT. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 6/MUNAS VII/MUI/10/2005 Tentang KRITERIA MASLAHAT

KRITERIA MASLAHAT. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 6/MUNAS VII/MUI/10/2005 Tentang KRITERIA MASLAHAT 40 KRITERIA MASLAHAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 6/MUNAS VII/MUI/10/2005 Tentang KRITERIA MASLAHAT Majelis Ulama Indonesia (MUI), dalam Musyawarah Nasional MUI VII, pada 19-22 Jumadil Akhir 1426

Lebih terperinci

NAMA:... Tingkatan :... Pendidikan Islam Kertas 2 Ogos 2009 1 ⅔ jam BAHAGIAN PENGURUSAN SEKOLAH BERASRAMA PENUH DAN SEKOLAH KLUSTER KEMENTERIAN PELAJARAN MALAYSIA PEPERIKSAAN PERCUBAAN SIJIL PELAJARAN

Lebih terperinci

ة س ى اهو اهر خ اهر خ ى

ة س ى اهو اهر خ اهر خ ى ة س ى اهو اهر خ اهر خ ى إ ن اه د د ه و د د ه س ت ػ ه س ت غ ف ر ه ػ ذ ة اهو ي ش ر ه ر أ ف س ا ه ي س ئ ات أ غ اه ا ي د اهو ف ال ي ض ن ه ه ي ض و ن ف ال اد ي ه. ه أ ش د أ ن ال إ ه إ ال اهو ه خ د ال ش ر م ه

Lebih terperinci

AL QUR AN SEBAGAI PEDOMAN BAGI MANUSIA

AL QUR AN SEBAGAI PEDOMAN BAGI MANUSIA AL QUR AN SEBAGAI PEDOMAN BAGI MANUSIA definisi al Qur an Al Qur an adalah: (1) Kalamullah, (2) yang menjadi mu jizat yang diturunkan ke dalam hati Nabi Muhammad SAW, (3) diriwayatkan kepada kita secara

Lebih terperinci

Siapakah Mahrammu? Al-Ustadz Abu Muhammad Dzulqarnain

Siapakah Mahrammu? Al-Ustadz Abu Muhammad Dzulqarnain Siapakah Mahrammu? Al-Ustadz Abu Muhammad Dzulqarnain Mahram adalah orang yang haram untuk dinikahi karena hubungan nasab atau hubungan susuan atau karena ada ikatan perkawinan. Lihat Ahkam An-Nazhar Ila

Lebih terperinci

Berkahilah untuk ku dalam segala sesuatu yang Engkau keruniakan. Lindungilah aku dari keburukannya sesuatu yang telah Engkau pastikan.

Berkahilah untuk ku dalam segala sesuatu yang Engkau keruniakan. Lindungilah aku dari keburukannya sesuatu yang telah Engkau pastikan. Qunut Nazilah ا لل ه م اه د ن ا ف ي من ه د ي ت و ع اف ن ا ت و ل ي ت ف ي م ن ع اف ي ت و ت و ل ن ا ف ي م ن Ya Allah, berilah aku hidayat sebagaimana orang yang telah Engkau tunjukkan, Berilah aku kesihatan

Lebih terperinci

2. Tauhid dan Niat ]رواه مسلم[

2. Tauhid dan Niat ]رواه مسلم[ 2. Tauhid dan Niat TUJUAN Peserta memahami makna iman kepada Allah Peserta memahami hukum niat Peserta mengetahui hadits-hadits yang berkaitan dengan niat Peserta termotivasi untuk selalu berusaha meluruskan

Lebih terperinci

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR: SYARIAH - IBADAH KOMPETENSI DASAR: Menganalisis kedudukan dan fungsi Syariah dan Rukun Islam Menganalisis fungsi masing-masing unsur dari Rukun Islam bagi kehidupan umat Islam INDIKATOR: Mendeskripsikan

Lebih terperinci

TETANGGA Makna dan Batasannya حفظه هللا Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid al-halabi al-atsari

TETANGGA Makna dan Batasannya حفظه هللا Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid al-halabi al-atsari TETANGGA Makna dan Batasannya حفظه هللا Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid al-halabi al-atsari Publication : 1437 H_2016 M Tetangga: Makna dan Batasannya حفظه هللا Syaikh 'Ali Hasan al-halabi Disalin

Lebih terperinci

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR: AL-RA YU/IJTIHAD KOMPETENSI DASAR: Menganalisis kedudukan dan fungsi al-ra yu atau Ijtihad dalam agama Islam. Mengidentifikasi berbagai karakteristik yang berkaitan dengan al-ra yu/ijtihad INDIKATOR: Mendeskripsikan

Lebih terperinci

-NUR ROFIAH- Kuliah Minguan Kajian Gender Ruang PSGA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Rabu, 7 Mei 2014

-NUR ROFIAH- Kuliah Minguan Kajian Gender Ruang PSGA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Rabu, 7 Mei 2014 -NUR ROFIAH- Kuliah Minguan Kajian Gender Ruang PSGA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Rabu, 7 Mei 2014 Say: He is Allah, the One and Only. Allah, the Eternal, Absolute. He begetteth not, nor is He begotten.

Lebih terperinci

: 1. Al-Quran al-karim: a. Firman Allah SWT yang menerangkan tentang kesempuranaan ajaran agama, antara lain :

: 1. Al-Quran al-karim: a. Firman Allah SWT yang menerangkan tentang kesempuranaan ajaran agama, antara lain : FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor : 10 Tahun 2017 Tentang HUKUM MERAGUKAN KESEMPURNAAN AL-QUR AN Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), setelah : Menimbang : a. bahwa al-quran sebagai kalamullah

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SIKLUS 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SIKLUS 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SIKLUS 1 SEKOLAH : SMP Islam Al-Azhar 29 BSB Semarang MATA PELAJARAN : Bahasa Arab KELAS / SEMESTER : VII / Gasal ALOKASI WAKTU : 2 jam

Lebih terperinci

Derajat Hadits Puasa TARWIYAH

Derajat Hadits Puasa TARWIYAH Derajat Hadits Puasa TARWIYAH حفظو هللا Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat Publication : 1436 H_2015 M Shahih dan Dha'if Hadits Puasa Enam Hari Bulan Syawwal Sumber : www.almanhaj.or.id yang menyalinnya

Lebih terperinci

MANAJEMEN JATIDIRI ( MJ )

MANAJEMEN JATIDIRI ( MJ ) ب س م اهلل الر ح م ن الر ح ي م ا لس ال م ع ل ي ك م و ر ح م ة اهلل و ب ر ك ات ه MANAJEMEN JATIDIRI ( MJ ) HOW TO MANAGE OUR SELF TO BE A GOOD MOSLEM Motto : Menterjemahkan Bahasa Al-Qur an ke dalam Bahasa

Lebih terperinci

MERAIH KESUKSESAN DAN KEBAHAGIAAN HIDUP DENGAN MENELADANI RASULULLAH

MERAIH KESUKSESAN DAN KEBAHAGIAAN HIDUP DENGAN MENELADANI RASULULLAH MERAIH KESUKSESAN DAN KEBAHAGIAAN HIDUP DENGAN MENELADANI RASULULLAH OLEH : DR. HJ. ISNAWATI RAIS, MA RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA (RSIJ) CEMPAKA PUTIH FISIKA SELASA, DEPARTMENT 14 FEBRUARI 2012 State Islamic

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di 12-06-2017 17 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Nuzulul Qur an Al-Bukhari 2-4, Ahmad 16370 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Lebih terperinci

Dinamakan bacaan izhar halqi apabila terdapat nun sukun ( ن ) atau tanwin (

Dinamakan bacaan izhar halqi apabila terdapat nun sukun ( ن ) atau tanwin ( BAB 9 HUKUM BACAAN NUN MATI, TANWIN DAN MIM MATI STANDAR KOMPETENSI 9. Menerapkan hukum bacaan nun mati/tanwin dan mim mati 9.1. 9.2. 9.3. KOMPETENSI DASAR Menjelaskan hukum bacaan nun mati/tanwin dan

Lebih terperinci

1223/2 SULIT BAHAGIAN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA PENDIDIKAN ISLAM SET 5 KERTAS 2 SATU JAM EMPAT PULUH MINIT

1223/2 SULIT BAHAGIAN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA PENDIDIKAN ISLAM SET 5 KERTAS 2 SATU JAM EMPAT PULUH MINIT 1223/2 Pendidikan Islam Kertas 2 SET 5 2015 1 jam BAHAGIAN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA ================================== SIJIL PELAJARAN MALAYSIA 2015 PENDIDIKAN ISLAM SET 5 KERTAS

Lebih terperinci

KLONING FATWA MUSYAWARAH NASIONAL VI MAJELIS ULAMA INDONESIA NOMOR: 3/MUNAS VI/MUI/2000. Tentang KLONING

KLONING FATWA MUSYAWARAH NASIONAL VI MAJELIS ULAMA INDONESIA NOMOR: 3/MUNAS VI/MUI/2000. Tentang KLONING 15 FATWA MUSYAWARAH NASIONAL VI MAJELIS ULAMA INDONESIA NOMOR: 3/MUNAS VI/MUI/2000 Tentang Musyawarah Nasional VI Majelis Ulama Indonesia yang diselenggarakan pada tanggal 23-27 Rabi ul Akhir 1421 H./25-29

Lebih terperinci

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

HADITS TENTANG RASUL ALLAH HADITS TENTANG RASUL ALLAH 1. KEWAJIBAN BERIMAN KEPADA RASULALLAH ح د ث ي ن ي ون س ب ن ع ب ي د ا ل ع ل ى أ خ ب ر ن اب ن و ه ب ق ال : و أ خ ب ر ي ن ع م ر و أ ن أ ب ي ون س ح د ث ه ع ن أ ي ب ه ر ي ر ة ع ن

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HADIS SUGUHAN KELUARGA MAYAT. sanad. Adapun kritik sanadnya, antara lain sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS HADIS SUGUHAN KELUARGA MAYAT. sanad. Adapun kritik sanadnya, antara lain sebagai berikut: BAB IV ANALISIS HADIS SUGUHAN KELUARGA MAYAT A. Kualitas Sanad Hadis Untuk mengetahui kualitas sanad, maka penulis akan melakukan kritik sanad. Adapun kritik sanadnya, antara lain sebagai berikut: Hadis

Lebih terperinci

KRITERIA MENJADI IMAM SHOLAT

KRITERIA MENJADI IMAM SHOLAT KRITERIA MENJADI IMAM SHOLAT Ditulis oleh: Al-Ustadz Abu Nasim Mukhtar Ibnu Rifai Sahabat mulia, Malik bin al-huwairits radhiyallahu anhu bercerita, خ ب ر ن اه ه ل ن ا ف ا ل ن ا ع م ن ت ر ك ن ا ف ي أ ه

Lebih terperinci

Kepada Siapa Puasa Diwajibkan?

Kepada Siapa Puasa Diwajibkan? Kepada Siapa Puasa Diwajibkan? Kamis, 27 Oktober 2005 17:17:15 WIB Oleh Syaikh Abdul Azhim bin Badawi al-khalafi Para ulama telah sepakat bahwa puasa wajib atas seorang mus-lim yang berakal, baligh, sehat,

Lebih terperinci

Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin, MA. Publication: 1436 H_2014 M. Disalin dari Majalah al-sunnah, Edisi 08, Th.XVIII_1436/2014

Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin, MA. Publication: 1436 H_2014 M. Disalin dari Majalah al-sunnah, Edisi 08, Th.XVIII_1436/2014 MeNCiNTai A H L U B A I T هللا ىلص NABI حفظو هللا Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin, MA Publication: 1436 H_2014 M هللا ىلص Mencintai AHLUL BAIT Rasulullah Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin, MA Disalin dari Majalah

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di 09-06-2017 14 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Adab Berdoa Al-Bukhari 5846, 5851, 5866, 5867, 5875, 5876 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN WASIAT DENGAN KADAR LEBIH DARI 1/3 HARTA WARISAN KEPADA ANAK ANGKAT

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN WASIAT DENGAN KADAR LEBIH DARI 1/3 HARTA WARISAN KEPADA ANAK ANGKAT BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN WASIAT DENGAN KADAR LEBIH DARI 1/3 HARTA WARISAN KEPADA ANAK ANGKAT A. Analisis Terhadap Pemberian Wasiat Dengan Kadar Lebih Dari 1/3 Harta Warisan Kepada

Lebih terperinci

Qawa id Fiqhiyah. Pertengahan dalam ibadah termasuk sebesar-besar tujuan syariat. Publication: 1436 H_2014 M

Qawa id Fiqhiyah. Pertengahan dalam ibadah termasuk sebesar-besar tujuan syariat. Publication: 1436 H_2014 M Qawa id Fiqhiyah ال ع د ل ف ال ع ب اد ات م ن أ ك ب م ق اص د الش ار ع Pertengahan dalam ibadah termasuk sebesar-besar tujuan syariat Publication: 1436 H_2014 M ال ع د ل ف ال ع ب اد ا ت م ن أ ك ب م ق اص

Lebih terperinci

PERAYAAN NATAL BERSAMA

PERAYAAN NATAL BERSAMA BIDANG SOSIAL DAN BUDAYA 5 PERAYAAN NATAL BERSAMA Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia, setelah : Memperhatikan : Menimbang : 1. Perayaan Natal Bersama pada akhir-akhir ini disalahartikan oleh sebagian

Lebih terperinci

TAFSIR AKHIR SURAT AL-BAQARAH

TAFSIR AKHIR SURAT AL-BAQARAH TAFSIR AKHIR SURAT AL-BAQARAH Dr. Amin bin Abdullah asy-syaqawi Publication: 1439 H_2018 M TAFSIR AKHIR SURAT AL-BAQARAH Oleh: Dr. Amin bin Abdullah asy-syaqawi Terjemah: Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor:

Lebih terperinci

MUZARA'AH dan MUSAQAH

MUZARA'AH dan MUSAQAH MUZARA'AH dan MUSAQAH Syaikh Abdul Azhim bin Badawi al-khalafi Publication : 1438 H, 2017 M MUZARA'AH dan MUSAQAH Syaikh Abdul Azhim bin Badawi al-khalafi Sumber:almanhaj.or.id dari Al-Wajiiz fii Fiqhis

Lebih terperinci

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب 7 Aliran yang menolak sunah/hadis rasul Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia dalam sidangnya di Jakarta pada Tanggal 16 Ramadhan 1403 H. bertepatan dengan tanggal 27 Juni 1983 M., setelah : Memperhatikan

Lebih terperinci

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA? APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA? Publication : 1436 H_2015 M Apa Pedomanmu dalam Beribadah Kepada Allah Ta'ala? Disalin dari Majalah as-sunnah Ed.05 Thn.XIX_1436H/2015M e-book ini didownload

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang dipeluk mayoritas masyarakat Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang dipeluk mayoritas masyarakat Indonesia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang dipeluk mayoritas masyarakat Indonesia. Menuntut ilmu sebagai salah satu ajaran Islam yang mendasar dan sangat ditekankan untuk mengetahui

Lebih terperinci

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif Publication : 1436 H, 2015 M Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah Oleh : Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abd. Lathif

Lebih terperinci

Haji; Memenuhi Panggilan Allah Oleh: M. Taufik NT

Haji; Memenuhi Panggilan Allah Oleh: M. Taufik NT ا ل م د Haji; Memenuhi Panggilan Allah Oleh: M. Taufik NT لل ال ذ ي أ ر س ل ن ب ي ن ا م م د ا إ ل ج ي ع ا ل ن و ال ب ش ر و أ ش ه د أ ن ل إ ل و إ ل الل و ح د ه ل ش ر ي ك ل و ش ه اد ة أ د خ ر ى ا ل ي و م

Lebih terperinci