LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMA NEGERI 2 WATES BENDUNGAN, WATES, KULON PROGO 15 JULI 15 SEPTEMBER 2016

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMA NEGERI 2 WATES BENDUNGAN, WATES, KULON PROGO 15 JULI 15 SEPTEMBER 2016"

Transkripsi

1 LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMA NEGERI 2 WATES BENDUNGAN, WATES, KULON PROGO 15 JULI 15 SEPTEMBER 2016 Dosen Pembimbing Lapangan Dr. Dyah Respati Suryo Sumunar, M.Si DISUSUN OLEH: DEVY DARMAYANTI JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016

2 ii

3 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan PPL ini dengan baik. Laporan PPL ini dibuat sebagai syarat bahwa penulis telah menyelesaikan kegiatan PPL di SMA Negeri 2 Wates dengan baik dan lancar. Adanya kegiatan PPL ini diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar bagi mahasiswa dengan terjun langsung menjadi seorang guru di sekolah dengan segala tugasnya. Selain itu, kegiatan PPL ini juga dapat melatih dan mengembangkan kompetensi guru yang dimiliki oleh mahasiswa. Kegiatan PPL dan penyusunan laporan ini tidak akan terlaksana tanpa adanya kerjasama dari mahasiswa PPL di SMA Negeri 2 Wates, dosen pembimbing, guru pembimbing, pihak sekolah, serta berbagai pihak yang telah mendukung kegiatan PPL ini. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada: 1. Allah SWT yang telah memberikan kemudahan, kesehatan, dan kelancaran dalam setiap kegiatan. 2. Orang tua dan keluarga yang selalu mendoakan dan memberikan semangat kepada penulis dalam melaksanakan kegiatan PPL. 3. Bapak Dr. Rochmat Wahab, M.A., selaku Rektor Universitas Negeri Yogyakarta. 4. Lembaga Pengabdian Masyarakat dan Unit Pengembangan Pengalaman Lapangan UNY yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan PPL. 5. Ibu Dr. Dyah Respati Suryo Sumunar, M.Si selaku Dosen Pembimbing PPL Jurusan Pendidikan Geografi yang telah memberikan bimbingan kepada mahasiswa Pendidikan Geografi di SMA Negeri 2 Wates. 6. Ibu Dra. Yati Utami Purwaningsih, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Wates yang telah menerima kehadiran kami dan memberikan izin untuk melaksanakan PPL di SMA Negeri 2 Wates. 7. Ibu Dra. Hj. Vipti Retno N, M.Ed selaku Koordinator PPL di SMA Negeri 2 Wates atas kesediaannya untuk membimbing kami selama pelaksanaan berlangsung. 8. Ibu Dra. Rudiyati, M.Si selaku guru pembimbing di SMA Negeri 2 Wates yang telah memberikan masukan dan bimbingan ilmu selama berada di dalam maupun di luar kelas. iii

4 9. Bapak/Ibu Guru serta Karyawan di SMA Negeri 2 Wates terkhusus Ibu Florentina N, S.Pd, M.Si selaku Wakil Kepala Humas yang juga telah membantu dan berkenan untuk membimbing dan membagi ilmu selama kegiatan PPL. 10. Rekan seperjuangan PPL UNY 2016 dan kakak PPG SM3T UNY di SMA Negeri 2 Wates atas bantuan dan kerjasama yang telah kita lalui bersama. 11. Peserta didik SMA Negeri 2 Wates, khususnya kelas X tahun ajaran 2016/2017 yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengabdikan diri menjadi rekan belajar. 12. Serta semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, yang telah membantu dalam pelaksanaan kegiatan PPL dan penyusunan laporan PPL ini. Selain itu penulis juga memohon maaf kepada semua pihak atas segala kesalahan yang dilakukan baik sengaja maupun tidak sengaja selama pelaksanaan PPL di SMA Negeri 2 Wates, penulis juga berharap dengan adanya laporan PPL ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca. Wates, 17 September 2016 iv

5 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR LAMPIRAN vi ABSTRAK... vii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Analisis Situasi B. Perumusan & Rancangan kegiatan PPL... 8 BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan B. Pelaksanaan PPL C. Analisis Hasil Pelaksanaan D. Refleksi Hasil Kegiatan BAB III PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN v

6 DAFTAR LAMPIRAN 1. Observasi Pembelajaran Kelas dan Peserta Didik 2. Jadwal Mengajar Guru SMA Negeri 2 Wates 3. Matriks Pelaksanaan Program Kerja PPL 4. Kalender Pendidikan SMA Negeri 2 Wates 5. Program Tahunan dan Program Semester 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan LKPD 7. Buku Agenda Mengajar 8. Kisi-Kisi Soal Ulangan Harian 9. Soal Ulangan Harian Beserta Kunci Jawaban 10. Analisis Butir Soal Ulangan 11. Daftar Penilaian Siswa 12. Daftar Hadir Peserta Didik 13. Laporan Mingguan Pelaksanaan PPL 14. Daftar Pengeluaran Dana Selama PPL 15. Dokumentasi vi

7 ABSTRAK Devy Darmayanti Pendidikan Geografi Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu bentuk program untuk mahasiswa dalam bidang pendidikan dengan memberikan pelatihan dan pengalaman belajar yang berhubungan dengan masyarakat khususunya dunia sekolah/lembaga. Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan dilaksanakan guna mengupayakan suatu keterampilan kependidikan yang diperoleh mahasiswa ketika di dunia kampus agar dikembangkan oleh mahasiswa dan diterapkan kepada siswa di sekolah. Adapun tujuannya adalah sebagai bekal untuk menjadi seorang pendidik yang memiliki nilai, sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dibutuhkan. Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan dilakukan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki oleh mahasiswa pendidikan. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Universitas Negeri Yogyakarta tahun 2016 bertempat di SMA Negeri 2 Wates dan mulai dilaksanakan pada tanggal 15 Juli 2016 sampai 15 September 2016 Dalam Praktik Pengalaman Lapangan, mahasiswa melakukan kegiatan mengajar baik yang bersifat terbimbing maupun yang bersifat mandiri. Mahasiswa menjalankan program mengajar minimal dengan delapan kali Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). program mengajar yang dilakukan bervariasi, yaitu menggunakan metode ceramah interaktif, tanya jawab, diskusi, permainan dan presentasi. Hasil dari kegiatan PPL yaitu praktik mengajar selama delapan kali atau 24 jam mengajar di satu kelas yaitu X IPS 2 dengan delapan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Hasil yang diperoleh dari kegiatan PPL yaitu mahasiswa mendapatkan pengalaman nyata berkaitan dengan administrasi sekolah seperti perencanaan, penulisan perangkat pembelajaran, proses pembelajaran dan pengelolaan kelas. Mahasiswa telah menerapkan dan mengembangkan ilmu serta keterampilan yang dimiliki sesuai dengan program studi masing-masing. Kata kunci: Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), SMA Negeri 2 Wates, mahasiswa vii

8 BAB I PENDAHULUAN Universitas Negeri Yogyakarta merupakan salah satu lembaga perguruan tinggi negeri yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta mempunyai tujuan untuk mendidik serta menyiapkan tenaga kependidikan yang profesional. Sejalan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang ketiga, yaitu pengabdian kepada masyarakat (dalam hal ini masyarakat sekolah) maka tanggung jawab seorang mahasiswa setelah menyelesaikan tugas-tugas belajar di kampus ialah mentransformasikan dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh dari kampus kepada masyarakat, khususnya masyarakat sekolah. Salah satu program yang diberikan kepada mahasiswa untuk menjadi tenaga kependidikan yang professional yaitu dengan melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Mata kuliah PPL ini memiliki bobot tiga SKS dan merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa UNY yang mengambil jurusan kependidikan. Kegiatan PPL diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar bagi mahasiswa, terutama dalam hal pengalaman mengajar, memperluas wawasan, pelatihan dan pengembangan kompetensi yang diperlukan, peningkatan ketrampilan, kemandirian, tanggung jawab, dan kemampuan untuk memecahkan suatu masalah. Program PPL memiliki visi yaitu sebagai wahana pembentukan calon guru atau tenaga kependidikan yang profesional. Misi PPL adalah menyiapkan dan menghasilkan calon guru atau tenaga kependidikan yang memiliki nilai, sikap, pengetahuan, dan keterampilan profesional, mengintegrasikan dan mengimplementasikan ilmu yang telah dikuasainya ke dalam praktik keguruan dan/atau praktik kependidikan, memantapkan kemitraan UNY dengan sekolah serta lembaga kependidikan, dan mengkaji serta mengembangkan praktik keguruan dan praktik kependidikan. Pelaksanaan PPL periode semester khusus di SMA Negeri 2 Wates dilakukan selama dua bulan dari tanggal 15 Juli 15 September Sebelum melaksanakan program PPL, diperlukan sejumlah data yang akan menjadi dasar pelaksanaan program tersebut melalui kegiatan observasi. Observasi yang dilakukan oleh mahasiswa dibagi menjadi dua macam, yaitu observasi kondisi fisik sekolah yang berhubungan dengan fasilitas yang tersedia dan observasi kondisi non-fisik sekolah yang secara garis besar berhubungan dengan permasalahan dan potensi pembelajaran. 1

9 Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan, maka diperolah data mengenai SMA Negeri 2 Wates yang dibagi menjadi dua yaitu kondisi fisik dan kondisi nonfisik. A. ANALISIS SITUASI Kegiatan PPL pada tahun 2016 yang berlokasi di SMA Negeri 2 Wates ini berusaha memberikan salah satu langkah untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan siap menjadi guru yang profesional. SMA Negeri 2 Wates adalah salah satu SMA yang digunakan sebagai sasaran peserta PPL UNY tahun Peserta PPL tahun 2016 mencoba memberikan sumbangan dalam mewujudkan visi SMA Negeri 2 Wates. Meskipun tidak terlalu besar bagi sekolah, namun diharapkan bisa bermanfaat untuk sekolah, peserta, perguruan tinggi, dan masyarakat. Berdasarkan observasi yang telah kami lakukan, SMA Negeri 2 Wates terletak di Jalan K.H. Wahid Hasyim, Bendungan, Wates, Kulon Progo, DIY dan merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) yang bernaung di bawah Kementerian Pendidikan Nasional. Lokasi sekolah ini memang cukup strategis karena relative dekat dari jalan raya, sehingga cukup mudah dijangkau bila menggunakan kendaraan umum. Sekolah ini merupakan salah satu tempat yang digunakan untuk lokasi PPL UNY tahun 2016 pada semester khusus. Analisis situasi yang dilakukan merupakan upaya untuk menggali potensi pembelajaran dan kendala-kendala yang ada sebagai acuan untuk merumuskan rencana pelaksanaan kegiatan PPL. Berikut merupakan hasil analisis situasi di SMA Negeri 2 Wates: 1. Sejarah Singkat Sekolah SMA N 2 WATES berdiri tanggal 9 Oktober 1982 ditandai dengan keluarnya SK No. 0298/0/1982. Pada awal berdirinya tahun sekolah ini ber tipe B dengan 12 rombongan belajar dan pada tahun sudah masuk kedalam kategori sekolah mandiri. Dalam kelanjutannya pada tahun berubah menjadi rintisan sekolah bertaraf internasional hingga pada tahun 2013 berubah lagi menjadi eks ritisan sekolah bertaraf internasional. SMA Negeri 2 Wates sebagai lembaga pendidikan sekolah menengah atas yang berlokasi di Jl. Wahid Hasyim No.1 Desa Bendungan, Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

10 2. Visi, Misi dan Tujuan SMA Negeri 2 Wates Dalam hal peningkatan kualitas pendidikan, maka SMA Negeri 2 Wates memiliki visi dan misi dalam pencapaiannya yang meliputi: VISI: Terwujudnya sekolah Unggulan, berbudaya dan religius. Indikator Visi: a. Beriman, bertakwa dan berakhlak mulia. b. Unggul dalam prestasi akademik dan non-akademik. c. Terciptanya budaya tertib, bersih, dan gemar membaca. d. Menjujung tinggi budaya daerah dan nasional serta menghargai. e. budaya internasional yang sesuai dengan kepribadian bangsa. MISI: a. Meningkatkan derajat keimanan, ketakwaan, dan akhlak warga sekolah. b. Menyelenggarakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. c. Mengoptimalkan potensi peserta didik yang memiliki bakat istimewa dan/atau cerdas istimewa. d. Membudayakan kedisiplinan semua warga sekolah terhadap peraturan sekolah. e. Meningkatkan budaya gemar membaca. f. Meningkatkan apresiasi terhadap budaya daerah dan nasional. g. Menerapkan manajemen sekolah yang efektif dan efisien. 3. Kondisi Fisik Sekolah a. Sarana dan Prasarana Sekolah SMA Negeri 2 Wates merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) yang berlokasi di Jalan K.H. Wahid Hasyim, Bendungan, Wates, Kulon Progo, DIY. Lokasi SMA Negeri 2 Wates relatif mudah dijangkau oleh para guru, karyawan, dan peserta didik dari berbagai daerah bila menggunakan kendaraan pribadi. Akan tetapi, mengingat lokasinya yang dekat dengan jalan raya, menyebabkan sekolah ini juga cukup mudah dijangkau menggunakan kendaraan umum, seperti bus kota, angkot. 3

11 SMA Negeri 2 Wates merupakan sebuah institusi pendidikan yang secara struktural berada dalam wilayah koordinasi Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Kulon Progo. SMA Negeri 2 Wates sebagai sebuah institusi pendidikan memiliki kelengkapan fisik untuk menunjang proses belajar mengajar maupun administrasi sekolah. Berikut ini beberapa ruangan dan fasilitas yang cukup memadai dan memiliki fungsi masingmasing. Tabel 1. Ruangan dan Fasilitas SMA Negeri 2 Wates No. Fasilitas Jumlah 1. Ruang Kelas 17 Ruang 2. Ruang Guru dan PSB 2 Ruang 3. Ruang Kepala Sekolah 1 Ruang 4. Ruang Tata Usaha 1 Ruang 5. Ruang Bimbingan Konseling 1 Ruang 6. Laboratorium 3 Ruang 7. Perpustakaan dan Ruang Baca 2 Ruang 8. Ruang UKS 1 Ruang 9. Koperasi 1 Ruang 10. Gudang 1 Ruang 11. Masjid 1 Ruang 12. Kantin 2 Ruang 13. Ruang Osis 1 Ruang 14. Ruang PIK-R 1 Ruang 15. Kamar Mandi Guru 4 Ruang 16. Kamar Mandi Siswa 8 Ruang 17. Tempat Parkir Guru 1 Ruang 18. Tempat Parkir Siswa 1 Ruang 19. Pos Penjagaan 1 Ruang 20. Lapangan Basket 1 Ruang 21. Lapangan Upacara 1 Ruang 22. Lapangan Futsal 1 Ruang 23. Hall/ Pendopo/ Joglo 1 Ruang 4

12 Fasilitas tersebut pada umumnya berada dalam kondisi yang baik dan telah mampu mendukung dalam pembelajaran yang berlangsung di sekolah. b. Identitas Sekolah Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Wates Alamat Sekolah : Jalan K.H. Wahid Hasyim, Bendungan, Wates, Kulon Progo, DIY Telepon/Fax : (0274) atau (0274) Website : Nomor Statistik : SK Pendirian : No. 0298/0/ Program Pendidikan dan Pelaksanaanya a. Kurikulum Kurikulum merupkan salah satu perangkat untuk mencapai tujuan pendidikan. Tahun ajaran 2016/2017 ini SMA Negeri 2 Wates telah menerapkan Kurikulum Kurikulum ini telah diterapkan pada kelas X, XI, dan XII. b. Kegiatan Akademik Kegiatan belajar mengajar berlangsung di gedung SMA Negeri 2 Wates. Waktu bel berbunyi tanda masuk sekolah di SMA Negeri 2 Wates yaitu pada pukul WIB. Namun, untuk kegiatan belajar mengajar dari hari Senin sampai dengan hari Sabtu tetap berlangsung pada pukul WIB sampai dengan pukul WIB. Alokasi waktu pada kegiatan KBM yaitu 45 menit untuk satu jam tatap muka. Kegiatan sebelum KBM dimulai (dari pukul WIB) yaitu kegiatan tadarus Al Quran untuk siswa yang beragama Islam (kegiatan keagamaan untuk siswa yang non-islam) selama 15 menit, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan literasi selama 15 menit, dan yang terakhir menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama-sama. 5

13 SMA Negeri 2 Wates memiliki 18 kelas yang terdiri dari: 1) Kelas X berjumlah 5 kelas, yaitu X MIA 1, X MIA 1, X MIA 3, X IIS 1, dan X IIS 2. 2) Kelas XI berjumlah 6 kelas, yaitu XI MIA 1, XI MIA 2, XI MIA 3, XI MIA 4, XI IIS 1, dan XI IIS 2. 3) Kelas XII berjumlah 7 kelas, yaitu XII MIA 1, XII MIA 2, XII MIA 3, XII MIA 4, XII IIS 1, XII IIS 2, dan XII IIS 3. c. Kegiatan Kesiswaan Kegiatan kesiswaan yang dilaksanakan di SMA Negeri 2 Wates adalah OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah), Rohis, Olahraga, Kesenian, dan TONTI. Semua kegiatan ini, dimaksudkan agar peserta didik mampu meningkatkan potensi dan bakat intelektual yang dimiliki. Hari Senin, seluruh peserta didik, guru, karyawan SMA Negeri 2 Wates melaksanakan upacara bendera. Pelaksanaan upacara bendera dimaksudkan untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur berkorban demi kemerdekaan bangsa ini. Oleh karena itu, kegiatan upacara bendera perlu dilaksanakan dengan khidmat dan baik, serta petugas upacara perlu mendapatkan bimbingan dan pengarahan untuk melakukan tugasnya dengan baik. Adapun kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMA Negeri 2 Wates, antara lain: Pramuka, TONTI, Rohis, PMR, MPK, KIR (Karya Ilmiah Remaja), olahraga (sepak bola, basket, voli, futsal, bulu tangkis, tenis), kesenian (tari, karawitan, membatik, teater), dan Olimpiade (Astronomi, Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Kebumian, Ekonomi). Kegiatan ekstrakurikuler ini bertujuan untuk menampung dan menyalurkan minat maupun bakat yang dimiliki oleh peserta didik, serta memberikan pengalaman lain di luar proses pembelajaran yang formal. d. Potensi Peserta Didik, Guru, dan Karyawan 1) Potensi Peserta Didik Peserta didik SMA Negeri 2 Wates berasal dari berbagai kalangan masyarakat, baik yang berasal dari Kota Wates maupun luar Kota Wates. Berdasarkan kurikulum baru 2013, SMA Negeri 2 Wates memiliki dua program jurusan yang sudah dimulai dari kelas X, yaitu 6

14 jurusan MIA (Matematika dan Ilmu Alam) dan jurusan IIS (Ilmu-Ilmu Sosial). Tahun ajaran 2016/2017 peserta didik SMA Negeri 2 Wates seluruhnya berjumlah 481 orang, dengan rincian sebagai berikut: Tabel 2. Data Peserta Didik Tahun Ajaran 2016/2017 NO. KELAS JUMLAH PESERTA DIDIK 1. X MIA 1 32 orang 2. X MIA 2 32 orang 3. X MIA 3 32 orang 4. X IPS 1 33 orang 5. X IPS 2 31 orang 6. XI MIA 1 22 orang 7. XI MIA 2 22 orang 8. XI MIA 3 22 orang 9. XI MIA 4 32 orang 10. XI IIS 1 32 orang 11. XI IIS 2 32 orang 12. XII MIA 1 24 orang 13. XII MIA 2 24 orang 14. XII MIA 3 24 orang 15. XII MIA 4 24 orang 16. XII IIS 1 22 orang 17. XII IIS 2 20 orang 18. XII IIS 3 21 orang Jumlah 481 orang 2) Potensi Guru dan Karyawan SMA Negeri 2 Wates memiliki guru pengajar sebanyak 50 tenaga pendidik. Pendidikan terakhir guru di SMA Negeri 2 Wates minimal adalah S1. Hal ini menunjukkan bahwa tenaga pengajar di SMA Negeri 2 Wates sudah memenuhi standar kriteria. 7

15 5. Permasalahan Terkait Proses Belajar Mengajar Setelah melakukan observasi kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri 2 Wates, terdapat permasalahan yang teridentifikasi, di antaranya terdapat pembelajaran yang dilakukan oleh beberapa guru masih melakukannya secara konvensional, yang didominasi dengan cerah dan hanya memposisikan peserta didik sebagai penerima materi. Hal tersebut yang menjadi tantangan guru di era modern ini untuk meningkatkan minat peserta didik selama mengikuti pembelajaran, karena guru harus pandai menggunakan strategi pembelajaran dan media pembelajaran yang menarik untuk menyampaikan materi. Berkaitan dengan kemampuan awal peserta didik, sebagian besar peserta didik SMA Negeri 2 Wates adalah peserta didik dari semua kalangan ekonomi. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi sekolah untuk tetap berprestasi dan menjalankan misi pengajarannya dengan baik. B. Perumusan Program dan Rancangan Kegiatan PPL Perumusan program kerja, tidak sepenuhnya semua permasalahan yang teridentifikasi dimasukkan ke dalam program kerja. Pemilihan dan penentuan program kerja dilakukan melalui musyawarah berdasarkan pada permasalahanpermasalahan yang ada di SMA Negeri 2 WATES dan dengan pertimbanganpertimbangan yang matang. Adapun yang menjadi pertimbangan dalam perumusan program-program kerja antara lain: berdasarkan kemampuan peserta didik, visi dan misi sekolah, kebutuhan dan manfaat bagi sekolah, dukungan dari pihak sekolah, waktu yang tersedia, serta sarana dan prasarana yang tersedia. Adanya kegiatan PPL ini, diharapkan dapat menjadi sarana mahasiswa calon guru mendapatkan gambaran secara nyata mengenai kegiatan sebagai guru di sekolah. Adapun rencana kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 2 Wates meliputi: 1. Tahap Persiapan Tahap persiapan, pihak UNY melalui Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) menyerahkan mahasiswa PPL kepada pihak sekolah yang bersangkutan, kemudian untuk selanjutnya dilakukan observasi lokasi dan dilanjutkan pelaksanaan PPL. 8

16 2. Tahap Latihan Mengajar (micro teaching) Kegiatan Micro teaching ini, peserta PPL melakukan praktik mengajar pada kelas yang kecil dengan standar Kurikulum Mahasiswa berperan sebagai guru dan yang berperan sebagai peserta didik adalah teman satu kelompok yang berjumlah dua belas orang dengan seorang dosen pembimbing. 3. Tahap Observasi Tahap observasi ini dilakukan mulai dari observasi keadaan situasi dan kondisi fisik atau non-fisik dan pendukung pembelajaran di sekolah, observasi peserta didik baik di dalam ataupun di luar kelas, serta observasi kegiatan belajar mengajar di kelas. 4. Tahap Pembekalan Sebelum melaksanakan kegiatan PPL di sekolah, peserta PPL perlu mempersiapkan diri baik secara mental maupun fisik. Selain itu, juga perlu dilakukan pendalaman materi yang terkait dengan kegiatan belajar mengajar. 5. Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan, peserta PPL diterjunkan ke sekolah selama 2 bulan, yaitu mulai tanggal 15 Juli sampai dengan 15 September Kegiatannya, mahasiswa peserta PPL menyusun perangkat persiapan pembelajaran, melaksanakan praktik mengajar di kelas, membuat dan mengembangkan media pembelajaran (job sheet), dan melakukan evaluasi atau penilaian pada peserta didik. 6. Tahap Akhir Tahap akhir ini terdiri dari: a. Penyusunan Laporan Penyusunan laporan ini didasarkan pada pengalaman dan observasi peserta PPL selama di sekolah. Laporan ini, berisi data-data lengkap yang mencakup hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar serta kondisi fisik maupun non-fisik SMA Negeri 2 Wates. b. Evaluasi Evaluasi kegiatan PPL ini bertujuan untuk mengukur kemampuan mahasiswa peserta PPL dalam hal penguasaan kemampuan profesionalisme guru, personal, dan interpersonal.. 9

17 Kegiatan PPL dilaksanakan selama 2 bulan terhitung mulai tanggal 15 Juli sampai dengan 15 September Tabel berikut ini merupakan rancangan program PPL yang dilaksanakan di SMA Negeri 2 WATES. Tabel 3. Program PPL di Sekolah NO. PROGRAM PPL RINCIAN PROGRAM 1. Penyusunan perangkat persiapan Pembuatan RPP dan media pembelajaran 2. Praktik mengajar terbimbing Mengajar teori di ruang kelas 3. Menyusun dan mengembangkan alat Membuat latihan soal atau kuis evaluasi 4. Menerapkan inovasi pembelajaran Mempersiapkan media power point dan menonton video 5. Mempelajari administrasi guru Mengisi presensi siswa 10

18 BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL, DAN REFLEKSI HASIL KEGIATAN Kegiatan PPL ini dilaksanakan selama dua bulan, terhitung mulai tanggal 15 Juli sampai dengan 15 September Sebelum kegiatan PPL, ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan demi kelancaran program PPL tersebut, antara lain: A. Persiapan PPL Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa yang mengambi jurusan kependidikan. PPL dilaksanakan selama dua bulan, terhitung mulai tanggal 15 Juli sampai dengan 15 September Materi kegiatan PPL mencakup praktik mengajar terbimbing dan praktik mengajar mandiri sebagai lanjutan dari micro teaching. Oleh karena itu, agar pelaksanaan PPL dapat berlangsung sesuai dengan rancangan program, maka perlu persiapan yang matang baik dari pihak mahasiswa, dosen pembimbing, sekolah, maupun instansi tempat praktik, guru pembimbing, serta komponen lain yang terkait di dalamnya karena keberhasilan suatu kegiatan sangatlah tergantung dari persiapannya. Persiapan-persiapan tersebut termasuk kegiatan yang diprogramkan dari Universitas Negeri Yogyakarta, maupun yang diprogramkan secara individu oleh praktikan. Persiapan-persiapan tersebut meliputi: 1. Pengajaran Mikro Persiapan paling awal yang dilakukan oleh praktikan adalah mengikuti kuliah pengajaran mikro. Pengajaran mikro atau micro teaching dilaksanakan dengan membentuk kelompok mikro yang terdiri dari 9 sampai dengan 12 orang dan sudah ditentukan oleh pihak jurusan masing-masing. Pengajaran mikro merupakan mata kuliah wajib untuk mahasiswa yang akan melaksanakan mata kuliah PPL. Pemberian mata kuliah ini bertujuan agar mahasiswa mendapatkan gambaran cara mengajar yang benar dengan melakukan persiapan yang ada. Kegiatan pengajaran mikro, yang berperan sebagai guru adalah praktikan sendiri dan yang berperan sebagai peserta didik adalah teman satu kelompok dengan seorang dosen pembimbing. Dosen pembimbing memberikan masukan, baik berupa kritik maupun saran setiap kali praktikan selesai praktik mengajar. Berbagai macam metode dan media pembelajaran dicobakan dalam kegiatan ini, sehingga praktikan memahami media yang 11

19 sesuai untuk setiap materi. Pengajaran mikro sebagai syarat bagi mahasiswa untuk dapat mengikuti PPL. Praktik mengajar mikro ini mahasiswa diberi waktu menit dengan kesempatan tampil kurang lebih 4 kali. Pelajaran yang dipelajari saat pengajaran mikro adalah mempelajari silabus dan RPP yang mencakup beberapa hal, di antaranya adalah: a. Kompetensi Inti Kompetensi Inti merupakan gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (afektif, kognitif, psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran. Kompetensi inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi kompetensi dasar. b. Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan untuk menyusun indikator kompetensi. c. Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran berfungsi untuk mengetahui ketercapaian hasil pembelajaran, sudah sesuai atau belum dengan hal yang telah dirumuskan. d. Indikator Indikator digunakan untuk mengetahui ketercapaian hasil pembelajaran. e. Materi Pokok Pembelajaran Materi pokok pembelajaran ini meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Materi merupakan uraian singkat tentang bahan yang akan diajarkan dari sumber buku acuan dan buku-buku yang berkaitan dengan pelajaran yang bersangkutan. f. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran yaitu keseluruhan judul sub bab pokok materi yang akan diajarkan. g. Nilai Karakter Terdapat nilai-nilai pendidikan karakter yang dapat diterapkan siswa dalam penyampaian materi di setiap indikator. h. Penilaian Penilaian berisi tentang guru memberikan nilai, baik tertulis, lisan atau praktik. 12

20 i. Alokasi Waktu Alokasi waktu adalah waktu yang digunakan dalam proses belajar mengajar. j. Sumber Belajar Sumber belajar adalah sumber yang digunakan dalam mencari materi yang akan diajarkan. 2. Pendaftaran Sebelum melaksanakan program kuliah PPL, mahasiswa wajib melakukan pendaftaran. Setiap mahasiswa wajib mendaftarkan diri sesuai peraturan Universitas dan Fakultas masing-masing. Pendaftaran dilakukan secara online yang kemudian dilanjutkan dengan pemilihan sekolah masingmasing. 3. Pemilihan Lokasi Setelah melakukan pendaftaran, mahasiswa yang menempuh mata kuliah PPL berhak memilih tempat praktik sesuai dengan jurusan dan program studi mahasiswa. 4. Observasi Observasi adalah persiapan yang paling penting sebelum melaksanakan program PPL. Observasi tersebut berupa kegiatan pengamatan di sekolah yang dituju untuk kegiatan PPL yaitu SMA Negeri 2 Wates. Pelaksanaan observasi mampu membantu mahasiswa dalam mendeskripsikan langkah yang harus diambil dalam mengajar di sekolah yang mereka pilih, karena dengan observasi, maka mahasiswa akan mengetahui kondisi sekolah, cara mengajar guru, dan metode pembelajaran yang digunakan. Observasi dilakukan dalam dua bentuk, yaitu observasi kondisi sekolah dan observasi pembelajaran di kelas beserta peserta didik. a. Observasi Kondisi Sekolah, meliputi: 1) Observasi Fisik Sekolah Observasi ini yang menjadi sasaran adalah gedung sekolah, tempat ibadah, kelengkapan sekolah, dan lingkungan yang akan menjadi tempat praktik. 13

21 2) Observasi Potensi Siswa, Guru, dan Karyawan Observasi ini mengamati potensi ke depan yang mungkin dimiliki oleh siswa, guru maupun karyawan di SMA Negeri 2 Wates. 3) Observasi Kegiatan Ekstrakurikuler dan Organisasi Observasi yang menitikberatkan pada kegiatan ekstra di luar proses pembelajaran dan kegiatan organisasi yang ada di SMA Negeri 2 Wates. b. Observasi Pembelajaran di Kelas dan Peserta Didik Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, mahasiswa mendapat gambaran utuh tentang pelaksanaan proses pembelajaran yang berlangsung di kelas. Beberapa hal yang diamati dalam observasi proses belajar mengajar meliputi: 1) Perangkat Pembelajaran Guru sudah membuat perangkat pembelajaran atau buku kerja guru yang berisi satuan acara pembelajaran, program tahunan, program semester, alokasi waktu efektif, analisis materi pembelajaran dan sebagainya. 2) Proses Pembelajaran Adapun obyek pembelajaran yang diamati dalam aspek ini, antara lain: a) Membuka pelajaran, pelajaran dibuka dengan salam dan doa kemudian dilanjutkan dengan presensi siswa dan apersepsi. b) Penyajian materi, guru menyampaikan materi yang berpedoman pada buku atau materi ajar. c) Metode pembelajaran, metode yang digunakan yaitu menyampaikan informasi (ceramah), tanya jawab, diskusi, dan cooperative learning. d) Penggunaan bahasa, bahasa yang digunakan yaitu Bahasa Indonesia baku, namun kadang tidak baku (bercampur Bahasa Jawa). e) Penggunaan waktu, guru menggunakan waktu secara tepat yaitu setiap kali pertemuan 3 x 45 menit. f) Gerak, gerak guru di dalam kelas sudah cukup aktif (sering mendekat ke siswa). g) Cara memotivasi siswa, yaitu guru mendatangi siswa yang ribut atau diam dengan menggunakan kata-kata yang penuh dengan 14

22 motivasi. Guru selalu meyakinkan dan menasihati siswa bahwa mereka dapat menyerap pelajaran dengan baik jika rajin memperhatikan dan berani mencoba. h) Teknik bertanya, teknik bertanya yang digunakan guru kepada peserta didik yaitu setelah selesai diberi penjelasan, guru menanyakan kejelasan peserta didik secara langsung. Selain itu, juga diberikan soal-soal post test untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik tentang materi yang telah disampaikan. i) Teknik penguasaan kelas, yaitu guru bersikap tanggap, baik, dan memberikan petunjuk yang jelas, sehingga kegaduhan yang dilakukan peserta didik dapat segera diatasi. j) Penggunaan media, media yang digunakan dalam KBM ini adalah whiteboard, spidol, power point, video, dan LCD projector. k) Bentuk dan cara evaluasi, untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik, evaluasi yang dilakukan berupa tanya jawab, tes tulis, dan tes praktik. l) Menutup pelajaran, pelajaran ditutup dengan menyimpulkan materi yang telah disampaikan dan pemberitahuan tentang bahasan materi pada pertemuan selanjutnya, serta memberikan motivasi pada siswa. m) Perilaku siswa, yaitu siswa di SMA Negeri 2 Wates baik dan sopan, karena sekolah tersebut mewajibkan seluruh warga sekolah menerapkan aspek 5S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, dan Santun). 5. Pembekalan Pembekalan PPL diwajibkan untuk semua mahasiswa yang akan melaksanakan PPL. Pembekalan PPL dilaksanakan sebelum penerjunan mahasiswa ke lokasi PPL. Materi yang disampaikan mengenai matriks PPL, penyusunan laporan PPL, dan beberapa solusi apabila mahasiswa di tempat PPL mendapatkan masalah, serta sanksi yang akan diberikan apabila melakukan kesalahan. 15

23 6. Penerjunan Mahasiswa PPL di SMA Negeri 2 Wates Setelah dilaksanakan pembekalan PPL, kemudian mahasiswa diterjunkan ke lokasi PPL. Penerjunan mahasiswa PPL di Universitas dilakukan pada tanggal 15 Juli 2016, sedangkan penerjunan mahasiswa di SMA Negeri 2 Wates dilakukan pada tanggal 18 Juli Penerjunan mahasiswa PPL di SMA Negeri 2 Wates dihadiri oleh Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Wates, Koordinator PPL SMA Negeri 2 Wates, beberapa orang guru, serta 19 orang mahasiswa PPL UNY Penerjunan juga sekaligus membahas tentang kegiatan yang wajib dilakukan oleh mahasiswa selama melaksanakan PPL di SMA Negeri 2 Wates. B. Pelaksanaan PPL (PRAKTIK TERBIMBING DAN MANDIRI) 1. Kegiatan Praktik Mengajar Setelah mempersiapkan untuk kegiatan PPL, maka selanjutnya melaksanaan kegiatan PPL yaitu kegiatan praktik mengajar peserta didik. Pelaksanaan PPL kali ini diawali bimbingan dengan guru pembimbing yang telah dibagi pada saat observasi. Mahasiswa mendapat kesempatan mengajar di kelas X dan satu mata pelajaran sesuai dengan jurusannya. Bimbingan yang dilaksanakan sebelum praktik mengajar bertujuan untuk menyamakan materi yang akan diajarkan oleh guru dan mahasiswa. Selain materi juga bertujuan untuk kebenaran dalam membuat RPP dan media pembelajaran yang akan digunakan. Kegiatan praktik mengajar dibagi menjadi dua yaitu: a. Praktik Mengajar dengan Bimbingan Mengajar dengan bimbingan adalah mengajar yang didampingi oleh guru pembimbing. Pendampingan ini bertujuan untuk penilaian dari guru pembimbing mengenai pembelajaran yang dilakukan oleh praktikan. Guru pembimbing menyampaikan kritik dan saran yang membangun dalam mengajar. Selain itu, mahasiswa juga perlu mempersiapkan diri dari segi fisik maupun mental dalam beradaptasi dengan peserta didik, dengan demikian mahasiswa dapat mengetahui kondisi kelas yang meliputi perhatian dan minat peserta didik, sehingga mahasiswa mimiliki persiapan yang matang dan menyeluruh untuk praktik mengajar. Praktik mengajar terbimbing ini dilaksanakan sebanyak 6 kali pertemuan. 16

24 b. Praktik Mengajar Tanpa Bimbingan Setelah mahasiswa praktikan praktik mengajar dengan bimbingan, selanjutnya mahasiswa praktikan mengajar tanpa bimbingan. Mengajar tanpa bimbingan berarti mahasiswa praktikan mengajar secara mandiri tanpa ada pengawasan atau pendampingan dari guru pembimbing. Hal ini bertujuan agar mahasiswa praktikan dapat memperoleh keterampilan dan kemampuan mengajar yang profesional dan percaya diri. Praktik mengajar mandiri dilakukan oleh mahasiswa sebanyak 2 kali pertemuan. Pelaksanaan PPL ini, mahasiswa praktikan praktik mengajar sesuai dengan jadwal mengajar dari guru pembimbing. Jadwal mengajar tersebut yaitu hari Kamis untuk kelas X IIS 2. Setiap pertemuan terdapat beberapa materi yang harus disampaikan yang mengacu pada silabus dan RPP serta disesuaikan dengan Kurikulum 2013, juga dalam setiap pertemuan harus mempertimbangkan indikator yang harus diajarkan serta mempertimbangkan kebutuhan waktu untuk praktik. Pembagian materi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4. Agenda Pelaksanaan Pembelajaran KELAS X IIS 2 No. Hari, Tanggal Materi Keterangan 1. Kamis, - Pendahuluan - Perkenalan materi 28 Juli Konsep Geografi yang akan dipelajari dan Ilmu Penunjang Geografi - Evaluasi (penilaian) selama di kelas X - Peserta didik mencatat Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar - Diskusi kelompok - Presentasi - Mengerjakan tugas mandiri 17

25 No. Hari, Tanggal Materi Keterangan 2. Kamis, 4 Agustus Kamis, 11 Agustus Kamis, 18 Agustus Pendahuluan - Prinsip Geografi dan Objek Studi Geografi - Evaluasi (penilaian) - Pendahuluan - Pendekatan dan Aspek Geografi - Evaluasi (penilaian) - Ulangan Harian I Pengetahuan Dasar Geografi - Peserta didik mencatat Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar - Diskusi kelompok - Presentasi - Mengerjakan tugas mandiri - Peserta didik mencatat Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar - Menonton video - Diskusi kelompok - Presentasi - Mengerjakan tugas berkelompok - Mengerjakan tes secara tertulis 5. Kamis, 25 Agustus Pendahuluan - Dasar-dasar Pemetaan - Evaluasi (penilaian) - Peserta didik mencatat Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar - Menonton video - Diskusi kelompok - Presentasi - Mengerjakan tugas mandiri 18

26 No. Hari, Tanggal Materi Keterangan 6. Kamis, 1 September Pendahuluan - Dasar-dasar Penginderaan Jauh - Evaluasi (penilaian) - Peserta didik mencatat Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar - Diskusi kelompok - Presentasi - Mengerjakan tugas berkelompok 7. Kamis, 8 September Pendahuluan - Dasar-dasar Sistem Informasi Geografi (SIG) - Peserta didik mencatat Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar - Tanya jawab materi SIG 8. Kamis, 15 September Pendahuluan - Dasar-Dasar SIG - Evaluasi (penilaian) - Peserta didik mencatat Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar - Menonton video - Diskusi kelompok - Presentasi - Mengerjakan tugas berkelompok 2. Umpan Balik dari Pembimbing Setelah KBM berlangsung, guru mengevaluasi sebagai umpan balik terhadap mahasiswa praktikan dengan memberikan arahan, bimbingan mengenai kekurangan-kekurangan dari praktikan selama proses belajar mengajar. Hal ini bertujuan sebagai bahan perbaikan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran selanjutnya. Umpan balik yang diberikan kepada mahasiswa praktikan ada dua tahap, yaitu: a. Sebelum praktik mengajar Tahap ini, guru pembimbing memberikan arahan dalam menyusun persiapan KBM dan persiapan sikap, tingkah laku, serta persiapan mental untuk mengajar. 19

27 b. Setelah praktik mengajar Tahap ini, guru pembimbing memberikan evaluasi, arahan, dan saran terhadap mahasiswa praktikan setelah KBM selesai, sehingga mahasiswa dapat lebih baik dalam pertemuan berikutnya. 3. Evaluasi dan Penilaian Evaluasi dan penilaian dalam pembelajaran yang telah menerapkan Kurikulum 2013 ini terdapat tiga aspek. Ketiga aspek tersebut yaitu: aspek afektif atau sikap (mencakup sikap spiritual dan sikap sosial), aspek kognitif atau pengetahuan, dan aspek psikomotorik atau keterampilan. Evaluasi ini telah disesuaikan dengan materi yang telah diberikan dan juga sesuai dengan rancangan kegiatan yaitu tiga kali tugas kelompok, tiga kali tugas individu dan satu kali ulangan harian. Penilaian disesuaikan dengan Kriteria Kelulusan Minimal (KKM), bila hasil evaluasi kurang dari KKM, maka peserta didik dikatakan tidak lulus, namun diberi kesempatan untuk melakukan perbaikan (remidial), sedangkan peserta didik yang telah lulus diminta melakukan pengayaan atau melanjutkan ke Bab berikutnya. Penilaian sikap dan keterampilan menggunakan skor A, B, C, dan D, sedangkan untuk penilaian pengetahuan menggunakan skor dengan rentan angka 0-100, dengan nilai ketuntasan minimal untuk mata pelajaran ini sebesar 70. Bentuk evaluasi yang digunakan ulangan harian menggunakan bentuk soal pilihan ganda dan uraian atau essay yaitu 30 soal pilihan ganda dan 5 soal essay. 4. Pelaksanaan Praktik Persekolahan Selain melaksanankan praktik mengajar, praktikan juga melaksanakan praktik persekolahan, yaitu: a. Piket Jaga Piket jaga adalah salah satu tugas guru di luar jam mengajar. Adapun tugas yang dilakukan, antara lain melakukan presensi pada setiap kelas, mencatat peserta didik yang datang terlambat, memberikan surat izin masuk kelas ketika terlambat masuk kelas, melayani peserta didik yang meminta izin baik masuk atau keluar kelas, membunyikan bel jam 20

28 pelajaran sekolah, dan mengisi kelas ketika ada guru yang berhalangan mengajar. b. Pembuatan media pendukung kegiatan pembelajaran di kelas c. Pendampingan TONTI C. Analisis Hasil Pelaksanaan PPL Berdasarkan rancangan program PPL individu yang telah disusun dalam matriks program PPL, secara umum berjalan dengan baik dan lancar. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya tidak lepas dari hambatan-hambatan, baik itu faktor intern maupun faktor ekstern. Namun, pada pelaksanaannya hambatan hambatan tersebut dapat diatasi, sehingga nantinya program yang telah tersusun dalam matriks kerja dapat terlaksana dengan baik. Adapun progam-program yang terlaksana dikarenakan dukungan dari pihak guru pembimbing PPL dan pihak mahasiswa PPL. Adapun hambatan yang dialami selama kegiatan PPL adalah sebagai berikut: 1. Hambatan hambatan PPL a. Tidak optimalnya observasi yang dilakukan sebelum pelaksanaan PPL, sehingga banyak program insidental yang tidak terencana. b. Tingkat pemahaman peserta didik dalam menerima materi berbeda-beda. c. Salah satu dari sikap peserta didik yang kadang-kadang kurang mendukung Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). 2. Solusi untuk Mengatasi Hambatan PPL a. Banyak melakukan koordinasi dengan pihak sekolah dalam melakukan hal-hal yang tidak terencana agar program PPL terlaksana dengan baik dan lancar. b. Tingkat pemahaman peserta didik dalam menerima materi yang berbedabeda disebabkan karena peserta didik menganggap bisa, tetapi kenyataannya peserta didik juga ada yang belum mengerti atau memahami materi yang sedang diajarkan tetapi tidak ada yang bertanya. Hal yang telah dilakukan adalah berusaha semaksimal mungkin menyampaikan materi satu persatu kepada peserta didik secara perlahan. Selain itu, memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya apabila belum jelas dan memberikan kesempatan untuk mencatat ketika guru menerangkan. Solusi yang lain dapat juga ditempuh dengan bimbingan di 21

29 luar kelas, bagi peserta didik yang memang belum paham tentang materi tersebut. c. Sikap peserta didik yang tidak mendukung pelaksanaan KBM terjadi pada peserta didik yang tidak memperhatikan saat diberi penjelasan dan perhatian yang lebih. Selain itu, memotivasi peserta didik amatlah penting bagi semangat belajar masing-masing peserta didik. d. Saat menyampaikan materi, menggunakan media lain selain ceramah dan penggunaan media power point, seperti memperbanyak kuis atau permainan pembelajaran kooperatif yang relevan dengan materi yang sedang diajarkan. Selain hambatan, dari praktik mengajar yang telah dilakukan di SMA Negeri 2 Wates memberikan banyak manfaat bagi mahasiswa. Mulai dari guru pembimbing, karyawan, peserta didik serta lingkungan dari SMA ini sendiri. Pengalaman cara menjadi pendidik yang profesional, cara beradaptasi dengan lingkungan kelas dan sekolah juga mahasiswa dapatkan pada saat pelaksanaan PPL. Selain itu, mahasiswa memperoleh pengalaman mengajar yang akan membentuk keterampilan dan keprofesionalan seorang calon guru, sehingga dapat dijadikan bekal di kemudian hari. Berdasarkan hasil praktik mengajar di kelas, dapat disampaikan beberapa hal, yaitu: a. Konsultasi dengan guru pembimbing mata pelajaran sangat diperlukan demi lancarnya pelaksanaan mengajar. Beberapa hal yang perlu dikonsultasikan dengan guru pembimbing, antara lain jadwal mengajar, RPP, materi pembelajaran, metode dan media pembelajaran yang efektif dan inovatif pada saat dilaksanakannya pembelajaran di kelas, serta lembar kerja peserta didik dan lembar penilaian bagi siswa. b. Mahasiswa harus dapat mengelola kelas dan membuat suasana kelas kondusif dan nyaman agar peserta didik dapat berkonsentrasi dalam menerima materi. c. Sebaliknya, mahasiswa juga harus tetap dapat menguasai kelas, jika ada peserta didik yang membuat suasana kelas menjadi tidak kondusif. d. Metode dan media pembelajaran yang digunakan harus bervariasi agar peserta didik tidak merasa bosan dan tetap berkonsentrasi dalam proses pembelajaran. 22

30 e. Proses pembelajaran yang aktif juga harus diciptakan, misalnya dengan memberikan umpan berupa pertanyaan-pertanyaan sederhana seputar materi pembelajaran dan memberikan nilai tambahan sebagai hadiahnya. f. Mengevaluasi di setiap akhir pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana peserta didik menyerap materi. D. REFLEKSI HASIL KEGIATAN Sebelum melakukan pembelajaran di dalam kelas, mahasiswa diwajibkan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sebelumnya telah dikonsultasikan oleh guru pembimbing mata pelajaran. Metode dan media pembelajaran juga tidak lupa dikonsultasikan agar proses pembelajaran berjalan dengan lancer. Ketika melaksanakan pembelajaran di dalam kelas, ada beberapa faktor pendukung dan penghambat proses KBM, yaitu: 1. Faktor Pendukung Faktor pendukung pelaksanaan PPL berasal dari guru pembimbing mata pelajaran, peserta didik, rekan PPL, dan lingkungan sekolah. Banyak hal yang telah diberikan oleh guru pembimbing yang sangat membantu mahasiswa dalam melaksanakan PPL di SMA Negeri 2 Wates, seperti membantu mengoreksi RPP yang telah dibuat oleh mahasiswa. Guru pembimbing memberikan masukan dalam penyusunan RPP. Selain itu, guru pembimbing memberikan evaluasi berua kritik dan saran dalam praktik pengajaran. Selain dari guru pembimbing, faktor pendukung juga berasal dari peserta didik. Peserta didik khususnya kelas X IIS 2 memiliki antusias dan semangat yang tinggi pada mata pelajaran Geografi, sehingga peserta didik aktif dalam mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas. Kerja sama dari rekan PPL juga merupakan salah satu faktor pendukung dari pelaksanaan PPL. Berdiskusi dan saling tukar pendapat dalam hal cara menciptakan suasana kelas yang kondusif atau berdiskusi seputar media pembelajaran yang akan digunakan dalam menunjang proses pembelajaran merupakan beberapa contoh kerjasama yang dilakukan. Selain itu, rekan PPL juga membantu mendokumentasikan proses pembelajaran di dalam kelas. 23

31 Faktor pendukung yang lain berasal dari lingkungan sekolah yaitu sarana dan prasarana yang ada di sekolah, antara lain ruang kelas khusus untuk Geografi, LCD, dan buku pelajaran, sehingga bisa menjadikan pembelajaran Geografi dapat terlaksana secara efektif, inovatif, dan menyenangkan. 2. Faktor Penghambat Selama mahasiswa melakukan proses belajar mengajar, tidak banyak hambatan yang dialami. Pengetahuan Geografi yang dimiliki oleh peserta didik masih rendah, hal ini dikarenakan Geografi yang dulu pernah dipelajari di bangku SMP belum mendetil seperti materi Geografi di tingkat SMA. Banyak kata-kata atau istilah dalam Geografi yang belum mereka pahami. Selain itu, speaker yanag digunakan dalam proses pembelajaran menggunakan speaker laptop atau netbook milik praktikan, dikarenakan tidak terdapatnya speaker. 24

32 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan uraian pelaksananaan program individu PPL Universitas Negeri Yogyakarta yang dilaksanakan mulai tanggal 15 Juli sampai dengan 15 September 2016 di SMA Negeri 2 Wates, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan mengajar di kelas mengalami beberapa hambatan yaitu ada peserta didik yang tidak mendukung Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan tingkat pemahaman terhadap materi. 2. Mendapatkan pengalaman menjadi calon guru, sehingga mengetahui persiapan-persiapan yang perlu dilakukan oleh guru sebelum mengajar sehingga benar-benar dituntut untuk bersikap selayaknya guru profesional. 3. Memperoleh gambaran yang nyata mengenai kehidupan di dunia pendidikan (terutama di lingkungan SMA) karena telah terlibat langsung di dalamnya, yaitu selama melaksanakan praktik PPL. 4. Mendapatkan kesempatan langsung untuk menerapkan dan mempraktikkan ilmu yang telah diperolehnya di bangku kuliah dalam pelaksanaan praktik mengajar di sekolah. B. SARAN Guna meningkatkan keberhasilan kegiatan PPL pada tahun-tahun yang akan datang serta dalam rangka menjalin hubungan baik antara pihak sekolah dengan pihak Universitas Negeri Yogyakarta, maka saran untuk kemajuan pelaksanaan kegiatan PPL adalah: 1. Bagi Sekolah a. Pendampingan terhadap mahasiswa PPL lebih ditingkatkan lagi, karena mahasiswa belum berpengalaman dalam mengajar, sehingga kebutuhan terhadap pendampingan oleh guru pembimbing sangat dibutuhkan. b. Perlu adanya peningkatan dalam hal penyediaan media pembelajaran seperti alat peraga atau fasilitas lainnya guna menunjang pembelajaran. 25

33 2. Bagi Mahasiswa a. Komunikasi antara mahasiswa dengan guru pembimbing agar lebih diintensifkan lagi, sehingga proses PPL berjalan secara maksimal. b. Diharapkan mampu memanfaatkan seoptimal mungkin program ini sebagai sarana untuk menggali, meningkatkan bakat dan keahlian yang pada akhirnya kualitas sebagai calon pendidik dan pengajar dapat diandalkan. 3. Bagi Universitas a. Lebih dapat meningkatkan pelayanan terhadap proses pelaksanaan baik PPL itu sendiri. b. Dalam memberikan informasi atau sebuah pengumuman hendaknya jelas dan tidak bersifat mendadak, supaya mahasiswa dapat menyiapkan apa yang diperlukan. 26

34 DAFTAR PUSTAKA Tim UPPL UNY Panduan PPL Universitas negeri Yogyakarta Edisi Yogyakarta: UNY. Tim UPPL UNY Pedoman Pengajaran Mikro. Yogyakarta: UNY 27

35 LAMPIRAN 28

36 29

37 30

38 31

39 32

40 33

41 34

42 JADWAL MENGAJAR GURU SMA NEGERI 2 WATES 35

43 36

44 37

45 38

46 KALENDER PENDIDIKAN SMA NEGERI 2 WATES 39

47 PROGRAM TAHUNAN SATUAN PENDIDIKAN : SMA NEGERI 2 WATES MATA PELAJARAN : GEOGRAFI KELAS/SEMESTER : X/1 IPS TAHUN PELAJARAN : 2016/2017 SEMESTER 1 Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. A. PERHITUNGAN ALOKASI WAKTU 1. Banyak pekan dalam satu semester NO 1 Juli BULAN Banyak Pekan Dalam Semester 5 Banyak Pekan Tidak Efektif 3 (2 libur semester+ idul fitri+mos) Banyak Pekan Efektif Pembelajaran + UH Evauasi Bersama Agustus September (1 UTS, 1 rmd) 40

48 NO BULAN Banyak Pekan Dalam Semester Banyak Pekan Tidak Efektif Banyak Pekan Efektif Pembelajaran + UH Evauasi Bersama 5. November (UAS) 6. Desember 2 (1 2 (UAS + porsenitas libur remidial) semester Jumlah Banyaknya pekan tidak efektif : 8 pekan 3. Banyaknya pekan efektif pembelajran + UH : 18 pekan 4. Banyaknya jam efektif pembelajaran + UH:18 x 5 : 90 jam Pelajaran 5. Banyaknya pekan evaluasi bersama + remidi 5 x 3 : 15 jam Pelajaran B. DISTRIBUSI ALOKASI WAKTU NO Kegiatan Alokasi Waktu 1. Pembelajaran + Ulangan Harian 90 jam pelajaran 2. Ulangan Tengah Semester 3 jam pelajaran 3. Ulangan Akhir Semester 3 jam pelajaran 4. Remidi/pengayaan 3 jam pelajaran Jumlah 99 jam pelajaran C. DISTRIBUSI ALOKASI WAKTU PEMBELAJARAN Kompetensi Dasar 3.1 Memahami pengetahuan dasar geografi dan terapannya dalam kehidupan sehari-hari Definisi dan Ruang Lingkup Geografi Menjelaskan pengertian geografi Mendeskripsikan ruang lingkup geografi Menjelaskan ilmu penunjang geografi Menganalisis berbagai kajian fenomena geografi disekitar lingkungan tempat tinggal Konsep Dasar Esensial dan Objek Studi Geografi Menjelaskan 10 konsep esensial geografi Menjelaskan 2 objek studi geografi Mengidentifikasi keterkaitan konsep esensial geografi dengan fenomena geosfer disekitar tempat tinggal Prinsip, Pendekatan dan Aspek Geografi Menjelaskan prinsip-prinsip geografi Menganalisis penerapan prinsip-prinsip geografi dalam kehidupan sehari-hari Menjelaskan pendekatan geografi 41 Alokasi Waktu

49 Menganalisis penerapan pendekatan geografi dalam kehidupan sehari-hari Mengidentifikasi aspek-aspek geografi Pendekatan dan Aspek Geografi Menyebutkan dan menjelaskan pendekatan geografi Menganalisis penerapan pendekatan geografi 3 dalam kehidupan sehari-hari Mengidentifikasi aspek-aspek geografi 4.1 Menyajikan contoh penerapan pengetahuan dasar geografi pada kehidupan sehari-hari dalam bentuk tulisan Definisi dan Ruang Lingkup Geografi Memiliki keterampilan mengolah informasi dan menyajikan dalam bentuk narasi tentang 1 fenomena geografi di lingkungan tempat tinggal Konsep Dasar Esensial dan Objek Studi Geografi Membuat narasi tentang keterkaitan antara konsep esensial dengan fenomena geosfer 1 dalam kehidupan sehari-hari dari koran, majalah, surat kabar, atau buku Prinsip, Pendekatan dan Aspek geografi Membuat narasi mengenai prinsip-prinsip, pendekatan dan aspek geografi dalam kehidupan 1 sehari-hari dari koran, majalah, surat kabar, atau buku. ULANGAN HARIAN I Memahami dasar-dasar pemetaan, Pengindraan Jauh, dan Sistem Infromasi Geografi (SIG) Dasar-dasar Peta dan Pemetaan Menjelaskan Pengertian Peta Mendeskripsikan Fungsi dan Tujuan Pembuatan Peta Menjelaskan Unsur-unsur Peta Menjelaskan Penggolongan Peta Dasar-dasar Penginderaan Jauh Menjelaskan Pengertian Penginderaan Jauh Mendiskripsikan Jeni-jenis Komponen Penginderaan Jauh Mendiskripsikan Jenis-jenis Citra Penginderaan Jauh Dasar-dasar Sistem Informasi Geografi Menjelaskan Pengertian Sistem Infrmasi Geografi Menjeaskan Tahapan Kerja Sistem Informasi 3 Geografi Mendiskripsikan Komponen Sistem Informasi Geografi 4.2 Membuat peta tematik wilayah Provinsi dan atau salah satu pulau di Indonesia berdasarkan Peta Rupa Bumi Deskripsi, Fungsi, Unsur dan Penggolongan Peta Memiliki keterampilan mengolah data dan 1 42

50 informasi menjadi sebuah peta Deskripsi, komponen dan jenis citra Penginderaan Jauh Memiliki keterampilan dan mampu 1 menginterpretasi citra Deskripsi, Tahapan kerja dan Komponen Sistem Informasi Geografi Membuat peta parawisata yang ada di wilayah tempat tinggal ULANGAN HARIAN II Memahami langkah-langkah penelitian geografi dengan 12 menggunakan peta Sifat studi geografi Mengidentifikasi sifat studi geografi dalam langkah-langkah penelitian geografi terhadap fenomena geosfer Menganalisis sifat studi geografi dalam langkah-langkah penelitian geografi terhadap fenomena geosfer Metode analisis geografimenjelaskan tujuan penelitian geografi Mengidentifikasi unsur-unsur pokok dalam 3 penelitian geografi Menganalisis unsus-unsur pokok dalam penelitian geografi Publikasi hasil penelitian geografi Menjelaskan persyaratan penulisan laporan penelitian geografi Mengidentifikasi teknik menulis karya ilmiah 3 geografi Menganalisis publikasi penelitian geografi dalam bentuk makalah 4.3 Menyajikan hasi observasi lapangan dalam bentuk makaalah yang dilengkapi dengan peta, bagan, gambar, 3 tabel, grafik, foto, dan atau video Sifat Studi geografi Menyajikan contoh penerapan sifat studi 1 geografi dalam bentuk kliping Metode analisis geografi Menyajikan penerapan langkah-langkah 1 penelitian geografi dalam bentuk karya tulis ilmiah dan di sertai peta Publikasi hasil penelitian geografi Membuat penelitian geografi dalam bentuk 1 makalah sesuai dengan kaidah-kaidah penyusunan makalah. 43

51 ULANGAN HARIAN III 3 Ulangan Tengah Semester 3 Ulangan Akhir Semester 3 Remidial/Pengayaan 3 Jumlah 51 44

52 SEMESTER 2 A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. DISTRIBUSI ALOKASI WAKTU PEMBELAJARAN Kompetensi Dasar 3.5 Menganalisis dinamika litosfer dan dampaknya terhadap kehidupan Aktivitas Manusia dalam Pemanfaatan Batuan Penyusun Litosfer Mendeskripsikan Pengertian Litosfer Mendeskripsikan lapisan bumi Mendeskripsikan jenis batuan penyusun kulit bumi (jenis-jenis batuan beku, batuan sedimen, dan sedimen metamorf) Mendeskripsikan pemanfaatan batuan penyusun litosfer Pengaruh Tektonisme terhadap Kehidupan Mendeskripsikan pengertian Tektonisme Mendeskripsikan jenis-jenis gerak tektonik Pengaruh Vulkanisme terhadap Kehidupan Mendeskripsikan jenis-jenis tenaga yang mengubah bentuk permukaan bumi Mendeskripsikan pengertian gejala vulkanisme Mendeskripsikan jenis-jenis gunung api Mendeskripsikan jenis-jenis bahan-bahan hasil aktivitas velkanik 45 Alokasi Waktu

53 3.5.4 Pengaruh Seisme (Gempa Bumi) terhadap Kehidupan Mendeskripsikan pengertian gempa bumi Mendeskripsikan jenis-jenis getaran gempa bumi Mengklasifikasikan jenis-jenis gempa 2 berdasarkan intensitasnya Mengklasifikasikan jenis-jenis gempa berdasarkan penyebabnya Pengaruh Proses Eksogen terhadap Kehidupan Mendeskripsikan pengertian pelapukan Mendeskripsikan jenis-jenis pelapukan Mendeskripsikan pengertian Erosi Mengklasifikasikan erosi berdasarkan penyebabnya Mendeskripsikan pengaruh erosi air terhadap batu-batu yang diangkut, sungai, relief, dan tanah pertanian Mendeskripsikan cara-cara pencegahan erosi Mendeskripsikan pengertian, faktor yang mempengaruhi dan jenis-jenis Mass Wasting Mendeskripsikan pengertian Pengendapan Mengklasifikasikan batuan sedimen berdasarkan tenaga alam, dan tempat pengendapan Mendeskripsikan pengaruh proses eksogen Pembentukan Tanah dan Pemanfaatannya Mendeskripsikan jenis, faktor utama dan proses pembentukan tanah Mendeskripsikan pengertian tanah, karakteristik tanah, pengertian tekstur tanah, factor yang mempengaruhi tekstur tanah Mendeskripsikan tekstur dan kesuburan tanah Mendeskripsikan erosi merusak kesuburan 3 tanah Mendeskripsikan jenis-jenis erosi yang di sebabkan oleh air Mendeskripsikan usaha menjaga kesuburan tanah dan mengurangi erosi tanah Mendeskripsikan klasifikasi henis lahan. 4.5 Menyajikan proses dinamika litosfer dengan menggunakan peta, bagan, gambar, table, grafik, video, dan / atau 3 animasi Mempersentasikan data hasil diskusi tentang Aktivitas Manusia dalam Pemanfaatan Batuan Penyusun Litosfer, 1 Pengaruh Tektonisme terhadap Kehidupan Mempersentasikan data hasil diskusi tentang, Pengaruh Vulkanisme terhadap Kehidupan dan Pengaruh Seisme 1 (Gempa Bumi) terhadap Kehidupan Mempersentasikan data hasil diskusi tentang Pengaruh Proses Eksogen terhadap Kehidupan, dan Pembentukan 1 Tanah dan Pemanfaatannya. ULANGAN HARIAN

54 3.6 Menganalisis dinamika atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan Karakteristik Lapisan Atmosfer Bumi Mendeskripsikan pengertian Atmosfer Mendeskripsikan jenis-jenis lapisan atmosfer Mendeskripsikan pemanfaatan atmosfer Pengukuran unsur-unsur cuaca dan interpretasi data cuaca Mendeskripsikan penyinaran matahari Mendeskripsikan suhu udara Mendeskripsikan tekanan udara Mendeskripsikan pengertian angin, dan kecepatan angin Mendeskripsikan pengertian awan, jenis awan Mendeskripsikan pengertian kelembaban udara, dan pengklasifikasian jenis kelembaban udara Mendeskripsikan pengertian hujan, jenis-jenis hujan Klasifikasi tipe iklim dan pola iklim global Mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi iklim Mengklasifikasikan jenis-jenis iklim Mendeskripsikan pola ikllim global Karakteristik iklim di Indonesia dan pengaruhnya terhadap aktivitas manusia Mendeskripsikan curah hujan Mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi curah hujan Mendeskripsikan hubungan tipe iklim dan bentang alam Mendeskripsikan pengaruh iklim terhadap kebudayaan Pengaruh perubahan iklim global terhadap kehidupan Mendeskripsikan pengaruh iklim dalam keadaan normal Mendeskripsikan peristiwa El Nino Mendeskripsikan peristiwa La Nina Mendeskripsikan dampak pemanasan global di bumi 4.6 Menyajikan proses dinamika atmosfer menggunakan peta, bagan, gambar, tabel, grafik, video, dan / ataupun animasi Mempersentasikan data hasil diskusi tentang Karakteristik Lapisan Atmosfer Bumi, dan Klasifikasi tipe iklim dan pola iklim global Mempersentasikan data hasil diskusi tentang Pengukuran unsur-unsur cuaca dan interpretasi data cuaca Mempersentasikan data hasil diskusi tentang Karakteristik iklim di Indonesia dan pengaruhnya terhadap aktivitas manusia, dan Pengaruh perubahan iklim global terhadap kehidupan

55 ULANGAN HARIAN Menganalisis dinamika hidrosfer dan dampaknya terhadap 12 kehidupan Siklus hidrologi Mendeskripsikan pengertian hidrosfer Mendeskripsikan jenis-jenis sklus air Mengklasifikasi siklus air berdasarkan gejala meteorologis dan klimatologis Karakteristik dan dinamika perairan laut Mendeskripsikan pengertian oceanografi Mendeskripsikan pembagian laut menurut zona kedalamannya Mendeskripsikan pengertian, faktor, dan fungsi padang lamon Mendeskripsikan pembagian laut menurut letaknya Mendeskripsikan pembagian laut menurut proses terjadinya Mendeskripsikan morfologi dasar laut Mendeskripsikan gerak air laut Persebaran dan pemanfaatan biota laut Mendeskripsikan manfaat wilayah perairan Mendeskripsikan pengertian biota laut Konservasi air tanah dan daerah aliran sungai Mendeskripsikan pengertian konservasi Mendeskripsikan pengertian sungai, danau, 3 rawa, daerah aliran sungai Mendeskripsikan potensi air permukaan dan air tanah 4.7 Menyajikan proses dinamika hidrosfer menggunakan peta, 3 bagan, gambar, tabel, grafik, video, dan / animasi Mempersentasikan data hasil diskusi tentang Siklus 1 hidrologi, dan Karakteristik dan dinamika perairan laut Mempersentasikan data hasil diskusi tentang Persebaran dan pemanfaatan biota laut Mempersentasikan data hasil diskusi tentang Konservasi air tanah dan daerah aliran sungai 1 Ulangan Harian 3 Ulangan Tengah Semester 3 Ulangan Akhir Semester 3 Remidial/Pengayaan 3 Jumlah 48 Wates, 26 Agustus

56 PROGRAM SEMESTER MATA PELAJARAN : GEOGRAFI KELAS/SEMESTER : X/1 IIS TAHUN PELAJARAN : 2016/2017 SEMESTER 1 A. KOMPETENSI INTI: 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. PERHITUNGAN ALOKASI WAKTU 1. Banyak pekan dalam satu semester Banyak Banyak Pekan Efektif Pekan Banyak Pekan No Bulan Pembelajaran Evauasi Dalam Tidak Efektif + UH Bersama Semester 3 (2libur 1 Juli 5 semester+idul 2 0 fitri+mos) 2. Agustus

57 Banyak Banyak Pekan Efektif Pekan Banyak Pekan No Bulan Pembelajaran Evauasi Dalam Tidak Efektif + UH Bersama Semester 3. September (1 UTS, 1 rmd) 4. Oktober November (UAS) 6. Desember 4 2 (1 porsenitas + 1 linur semester 0 2 (UAS + 1 remidial) Jumlah Banyaknya pekan tidak efektif : 8 pekan 3. Banyaknya pecan efektif pembelajran + UH : 18 pekan 4. Banyaknya jam efektif pembelajaran + UH:18 x 5 : 90 jam Pelajaran 5. Banyaknya pekan evaluasi bersama + remidi 5 x 3 : 15 jam Pelajaran C. DISTRIBUSI ALOKASI WAKTU No Kegiatan Alokasi Waktu 1. Pembelajaran + Ulangan Harian 90 jam pelajaran 2. Ulangan Tengan Semester 3 jam pelajaran 3. Ulangan Ahir Semester 3 jam pelajaran 4. Remidi/pengayaan 3 jam pelajaran Jumlah 99 am pelajaran D. DISTRIBUSI ALOKASI WAKTU PEMBELAJARAN Kompetensi Dasar 3.1 Memahami pengetahuan dasar geografi dan terapannya dalam kehidupan sehari-hari Definisi dan Ruang Lingkup Geografi Menjelaskan pengertian geografi Mendeskripsikan ruang lingkup geografi Menjelaskan ilmu penunjang geografi Alokasi Waktu

58 Menganalisis berbagai kajian fenomena geografi disekitar lingkungan tempat tinggal Konsep Dasar Esensial Geografi Menyebutkan dan menjelaskan 10 konsep esensial geografi Mengidentifikasi 10 konsep geografi yang ada di sekitar sekolah dan di sekitar tempat tinggal Objek Studi dan Prinsip Geografi Menjelaskan 2 objek stidi geografi Menjalaskan prinsip-prinsip geografi Menganalisis penerapan prinsip-prinsip geografi dalam kehidupan sehari-hari Pendekatan dan Aspek Geografi Menyebutkan dan menjelaskan pendekatan geografi Menganalisis penerapan pendekatan geografi dalam 3 kehidupan sehari-hari Mengidentifikasi aspek-aspek geografi 4.1 Menyajikan contoh penerapan pengetahuan dasar geografi 3 pada kehidupan sehari-hari dalam bentuk tulisan Definisi dan Ruang Lingkup Geografi Memiliki keterampilan mengolah informasi dan 1 menyajikan dalam bentuk narasi tentang fenomena geografi di lingkungan tempat tinggal Konsep dasar esensial dan Objek Studi Geografi Membuat narasi tentang keterkaitan antara konsep esensial dengan fenomena geosfer dalam kehidupan 1 sehari-hari dari dari koran, majalah, surat kabar, atau buku Prinsip, Pendekatan dan Aspek Geografi Membuat narasi mengenai prinsip-prinsip, pendekatan 1 dan aspek geografi dalam kehidupan sehari-hari dari koran, majalah, surat kabar, atau buku. ULANGAN HARIAN Memahami dasar-dasar pemetaan, Pengindraan Jauh, dan 12 51

59 Sistem Infromasi Geografi (SIG) Dasar-dasar Peta dan Pemetaan, Menjelaskan Pengertian Peta Mendeskripsikan Fungsi dan Tujuan Pembuatan Peta Menjelaskan Unsur-unsur Peta Menjelaskan Penggolongan Peta Dasar-dasar Penginderaan Jauh Menjelaskan Pengertian Penginderaan Jauh Mendiskripsikan Jeni-jenis Komponen Penginderaan 3 Jauh Mendiskripsikan Jenis-jenis Citra Penginderaan Jauh Dasar-dasar Sistem Informasi Geografi Menjelaskan Pengertian Sistem Infrmasi Geografi Menjeaskan Tahapan Kerja Sistem Informasi Geografi Mendiskripsikan Komponen Sistem Informasi Geografi 4.2 Membuat peta tematik wilayah Provinsi dan atau salah satu 3 pulau di Indonesia berdasarkan Peta Rupa Bumi Deskripsi,Fungsi, Unsur dan Penggolongan Peta Memiliki keterampilan mengolah data dan informasi 1 menjadi sebuah peta Deskripsi, komponen dan jenis citra Penginderaan Jauh Memiliki keterampilan dan mampu menginterpretasi 1 citra Deskripsi, Tahapan kerja dan Komponen Sistem Informasi Geografi Membuat peta parawisata yang ada di wilayah tempat tinggal ULANGAN HARIAN Memahami langkah-langkah penelitian geografi dengan 12 menggunakan peta Sifat studi Geografi Mengidentifikasi sifat studi geografi dalam langkaglangkah penelitian geografi dengan menggunakan peta Menganalisis sifat studi geografi dalam langkah- 52

60 langkah penelitian geografi dengan menggunakan peta Metode analisis geografi Menjelaskan tujuan penelitian geografi Mengidentifikasi unsur-unsur pokok dalam penelitian geografi Mengidentifikasi teknik menulis karya ilmiah geografi Menganalisis publikasi penelitian geografi dalam bentuk makalah dan peta Pubikasi hasil penelitian geografi Menjelaskan persyaratan penulisan lapran penelitian geografi Mengidentifikasi teknik menulis karya ilmiah geografi Menganalisis publikasipenellitian geografi dalam bentuk makalah dan peta 4.3 Menyajikan hasi observasi lapangan dalam bentuk makaalah yang dilengkapi dengan peta, bagan, gambar, 3 table, grafik, foto, dan atau vidio Sifat Studi geografi Menyajikan contoh penerapan sifat studi geografi 1 dalam bentuk kliping Metode analisis geografi Menyajikan penerapan langkah langkah penelitian 1 geografi dalam bentuk karya tulis ilmiah dan di sertai peta Publikasi hasil penelitian geografi Membuat penelitian geografi dalam bentuk makalah 1 sesuai dengan kaidah-kaidah penyusunan makalah. ULANGAN HARIAN Menganalisis dinamika planet Bumi sebagi ruang 12 kehidupan Pengertian jagat raya, bentuk-bentuk galaksi dan teoriteori asal mula jagat raya Mendiskripsikan pengertian jagat raya Mengidentifikasi bentuk-bentuk galaksi 53

61 Menjelaskan teori-teori asal mula jagat raya Menganalisis kritik terhadap teori asal mula jagat raya Pengertian tata surya, planet, Komet dan Meteor Mendiskripsikan pengertian tata surya Menganalisis hipotesis terjadinya bumi dan tata surya Mengidentifikasi bagian-bagian matahari Menjelaskan hukum-hukum tentang planet Mengklasifikasikan planet berdasarkan letak dan komposisi materi penyusunnya Mengidentifikasi bagian-bagian komet Mengungkapkan kembali pengertian meteor Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari Menganalisis proses peredaran bulan Mendeskripsikan sebab terjadinya gerhana Menganalisis sebab terjadinya gerhana bulan Menjelaskan macam-macam gerhana bulan Menganalisis sebab terjadinya gerhana matahari Menjelaskan macam-macam gerhana matahari Gerak rotasi dan revolusi bumi, dan mendeskripsikan pengertian rotasi bumi Menganalisis akibat-akibat rotasi bumi Mengidentifikasi bukti-bukti rotasi bumi Mendeskripsikan pengertian revolusi bumi Menganalisis akibat-akibat revolusi bumi Mengidentifikasi bukti-bukti revolusi bumi 4.4 Menyajikan karakteristik planet bumi sebagai ruang kehidupan dengan menggunakan peta, bagan, gambar, table, grafik, foto, dan atau vidio Pengertian jagat raya, bentuk-bentuk galaksi dan teoriteori asal mula jagat raya Menayangkan video teoi asal mula jagat raya (teoori big bang) Pengertian tata surya, planet, komet dan meteor Membuat suatu media pembelajaran system tata surya

62 daalm bentuk gambar Gerhana bulan, gerhana matahari, gerak rotasi, dan revolusi bumi Menceritakan kembali peristiwa gerhana bulan atau gerhana matahari dalam bentuk artikel Membuat peper tentang peristiwa pengaruh rotasi atau revolusi bumi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari ULANGAN TENGAH SEMESTER Menganalisis dinamika litosfer dan dampaknya terhadap kehidupan Aktivitas Manusia dalam Pemanfaatan Batuan Penyusun Litosfer Mendeskripsikan Pengertian Litosfer Mendeskripsikan lapisan bumi Mendeskripsikan jenis batuan penyusun kulit bumi (jenis-jenis batuan beku, batuan sedimen, dan sedimen metamof) Mendeskripsikan pemanfaatan batuan penyusun litosfer Pengaruh Tektonisme terhadap Kehidupan Mendeskripsikan pengertian Tektonisme Mendeskripsikan jenis-jenis gerak tektonik Pengaruh Vulkanisme terhadap Kehidupan Mendeskripsikan jenis-jenis tenaga yang mengubah bentuk permukaan bumi Mendeskripsikan pengertian gejala vulkanisme Mendeskripsikan jenis-jenis gunung api Mendeskripsikan jenis-jenis bahan-bahan hasil aktivitas velkanik Pengaruh Seisme (Gempa Bumi) terhadap Kehidupan Mendeskripsikan pengertian gempa bumi Mendeskripsikan jenis-jenis getaran gempa bumi Mengklasifikasikan jenis-jenis gempa berdasarkan intensitasnya 55

63 Mengklasifikasikan jenis-jenis gempa berdasarkan penyebabnya Pengaruh Proses Eksogen terhadap Kehidupan Mendeskripsikan pengertian pelapukan Mendeskripsikan jenis-jenis pelapukan Mendeskripsikan pengertian Erosi Mengklasifikasikan erosi berdasarkan penyebabnya Mendeskripsikan pengaruh erosi air terhadap batu-batu yang diangkut, sungai, relief, dan tanah pertanian Mendeskripsikan cara-cara pencegahan erosi Mendeskripsikan pengertian, faktor-faktor yang mempengaruhi dan jenis-jenis Mass Wasting Mendeskripsikan pengertian Pengendapan Mengklasifikasikan batuan sedimen berdasarkan tenaga alam, dan tempat pengendapan Mendeskripsikan pengaruh proses eksogen Pembentukan Tanah dan Pemanfaatannya Mendeskripsikan jenis, faktor utama dan proses pembentukan tanah Mendeskripsikan pengertian tanah, karakteristik tanah, pengertian tekstur tanah, factor yang mempengaruhi tekstur tanah Mendeskripsikan tekstur dan kesuburan tanah Mendeskripsikan erosi merusak kesuburan tanah Mendeskripsikan jenis-jenis erosi yang di sebabkan oleh air Mendeskripsikan usaha menjaga kesuburan tanah dan mengurangi erosi tanah Mendeskripsikan klasifikasi henis lahan. 4.5 Menyajikan proses dinamika litosfer dengan menggunakan peta, bagan, gambar, table, grafik, video, dan / atau animasi Mempersentasikan data hasil diskusi tentang Aktivitas Manusia dalam Pemanfaatan Batuan Penyusun Litosfer,

64 Pengaruh Tektonisme terhadap Kehidupan Mempersentasikan data hasil diskusi tentang, Pengaruh Vulkanisme terhadap Kehidupan dan Pengaruh Seisme 1 (Gempa Bumi) terhadap Kehidupan Mempersentasikan data hasil diskusi tentang Pengaruh Proses Eksogen terhadap Kehidupan, dan Pembentukan 1 Tanah dan Pemanfaatannya. ULANGAN HARIAN Menganalisis dinamika atmosfer dan dampaknya terhadap 12 kehidupan Karakteristik Lapisan Atmosfer Bumi Mendeskripsikan pengertian Atmosfer Mendeskripsikan jenis-jenis lapisan atmosfer Mendeskripsikan pemanfaatan atmosfer Pengukuran unsur-unsur cuaca dan interpretasi data cuaca Mendeskripsikan penyinaran matahari Mendeskripsikan suhu udara Mendeskripsikan tekanan udara Mendeskripsikan pengertian angin, dan kecepatan angin Mendeskripsikan pengertian awan, jenis awan Mendeskripsikan pengertian kelembaban udara, dan pengklasifikasian jenis kelembaban udara Mendeskripsikan pengertian hujan, jenis-jenis hujan Klasifikasi tipe iklim dan pola iklim global Mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi iklim Mengklasifikasikan jenis-jenis iklim Mendeskripsikan pola ikllim global Karakteristik iklim di Indonesia dan pengaruhnya terhadap aktivitas manusia Mendeskripsikan curah hujan Mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi curah hujan Mendeskripsikan hubungan tipe iklim dan bentang 57

65 alam Mendeskripsikan pengaruh iklim terhadap kebudayaan Pengaruh perubahan iklim global terhadap kehidupan Mendeskripsikan pengaruh iklim dalam keadaan normal Mendeskripsikan peristiwa El Nino Mendeskripsikan peristiwa La Nina Mendeskripsikan dampak pemanasan global di bumi 4.6 Menyajikan proses dinamika atmosfer menggunakan peta, bagan, gambar, table, grafik, video, dan / ataupun animasi Mempersentasikan data hasil diskusi tentang Karakteristik Lapisan Atmosfer Bumi, dan Klasifikasi tipe iklim dan 1 pola iklim global Mempersentasikan data hasil diskusi tentang Pengukuran unsur-unsur cuaca dan interpretasi data cuaca Mempersentasikan data hasil diskusi tentang Karakteristik iklim di Indonesia dan pengaruhnya terhadap aktivitas manusia, dan Pengaruh perubahan iklim global terhadap 1 kehidupan ULANGAN HARIAN Menganalisis dinamika hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan Siklus hidrologi Mendeskripsikan pengertian hidrosfer Mendeskripsikan jenis-jenis sklus air Mengklasifikasi siklus air berdasarkan gejala meteorologis dan klimatologis Karakteristik dan dinamika perairan laut Mendeskripsikan pengertian oceanografi Mendeskripsikan pembagian laut menurut zona kedalamannya Mendeskripsikan pengertian, faktor, dan fungsi padang 3 lamon Mendeskripsikan pembagian laut menurut letaknya Mendeskripsikan pembagian laut menurut proses 58

66 terjadinya Mendeskripsikan morfologi dasar laut Mendeskripsikan gerak air laut Persebaran dan pemanfaatan biota laut Mendeskripsikan manfaat wilayah perairan Mendeskripsikan pengertian biota laut Konservasi air tanah dan daerah aliran sungai Mendeskripsikan pengertian konservasi Mendeskripsikan pengertian sungai, danau, rawa, 3 daerah aliran sungai, Mendeskripsikan potensi air permukaan dan air tanah 4.7 Menyajikan proses dinamika hidrosfer menggunakan peta, bagan, gambar, table, grafik, video, dan / animasi Mempersentasikan data hasil diskusi tentang Siklus hidrologi, dan Karakteristik dan dinamika perairan laut Mempersentasikan data hasil diskusi tentang Persebaran dan pemanfaatan biota laut Mempersentasikan data hasil diskusi tentang Konservasi air tanah dan daerah aliran sungai 1 ULANGAN AKHIR SEMESTER 3 REMIDIAL 3 JUMLAH JAM PELAJARAN +UH 90 Wates, 26 Agustus

67 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Wates Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Semester : X IPS 2/1 (Satu) Materi Pokok : Konsep-konsep Geografi Pertemuan ke- : 1 (Satu) Alokasi Waktu : 3 X 45 menit A. Kompetensi Inti (KI) 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. 60

68 B. Kompetensi Dasar dan Indikator KOMPETENSI DASAR 3.1 Memahami pengetahuan dasar geografi dan terapannya dalam kehidupan sehari-hari. 4.1 Menyajikan contoh penerapan pengetahuan dasar geografi pada kehidupan sehari-hari dalam bentuk tulisan. INDIKATOR Menjelaskan pengertian geografi Mendeskripsikan ruang lingkup geografi Menjelaskan ilmu penunjang geografi. Menganalisis berbagai kajian fenomena geografi di sekitar lingkungan tempat tinggal Memiliki keterampilan mengolah informasi dan menyajikan dalam bentuk narasi tentang fenomena geografi di lingkungan tempat tinggal. C. Strategi Pembelajaran Tatap Muka Terstruktur Mandiri Memahami pengetahuan dasar Menjelaskan pengertian geografi. geografi dan terapannya dalam kehidupan seharihari. Mendeskripsikan ruang lingkup geografi. Menjelaskan ilmu penunjang geografi. Menganalisis berbagai kajian fenomena geografi di sekitar lingkungan tempat tinggal. Siswa dapat menjelaskan pengertian geografi. Siswa dapat mendeskripsikan ruang lingkup geografi. Siswa dapat menjelaskan ilmu penunjang geografi. Siswa dapat menganalisis berbagai kajian fenomena geografi di sekitar lingkungan tempat tinggal. 61

69 D. Materi Ajar 1. Ruang Lingkup Geografi Pengertian Geografi Geografi berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan graphien yang berarti tulisan. Bumi yang dimaksud adalah bumi dan penghuninya. Oleh karena itu, studi geografi berarti mempelajari gejala-gejala di permukaan bumi secara keseluruhan. Berikut ini disajikan beberapa definisi yang saling melengkapi, sehingga diharapkan mampu menyingkap inti masalah atau pokok kajian geografi. Beberapa definisi geografi menurut beberapa ahli geografi: a. Preston E. James: Geografi merupakan induk dari ilmu pengetahuan, karena banyak ilmu pengetahuan yang dikaji selalu dimulai dari keadaan bumi. b. Prof. Bintarto dalam bukunya Penuntun Geografi Sosial: Geografi adalah ilmu pengetahuan yang menguraikan, menerangkan sifat- sifat bumi, menganalisa gejala- gejala alam dan penduduk, serta mempelajari ciri khas mengenai bumi dalam rung dan waktu. c. Ullman (1954) dalam bukunya Geography a spatial Interaction : Geografi adalah interaksi antar ruang. d. Paul Clavel (1976) : Geografi selalu ingin menjelaskan gejala- gejala dari segi keruangan. Berdasarkan definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan atau lingkungan dalam konteks keruangan.dan kewilayahan (Hasil seminar dan lokakarya di Semarang tahun 1988). 2. Ilmu Penunjang Geografi Cakupan kajian Geografi cukup luas, sehingga memerlukan ilmu penunjang. Untuk memperjelas ruang lingkup geografi, di bawah ini disebutkan beberapa disiplin ilmu yang berkaitan dengan geografi. Ilmu Penunjang Geografi: a. Geologi: Ilmu yang mempelajari secara keseluruhan, seperti struktur dan proses perkembanganya bumi. b. Geomorfologi: Ilmu yang mempelajari bentuk bentang alam. c. Meteorologi: Ilmu yang mempelajari cuaca. 62

70 d. Klimatologi: Ilmu yang mempelajari tentang iklim. e. Ilmu Tanah/Pedosfer: Ilmu yang mempelajari jenis-jenis tanah. f. Hidrologi: Ilmu yang mempelajari air di muka bumi. g. Oceanografi: Ilmu yang mempelajari tentang laut. h. Geografi Ekonomi: Ilmu yang mempelajari tentang geografi manusia dilihat dari sisi ekonomi. i. Geografi Politik: Ilmu yang mempelajari politik dalam kaitanya dengan wilayah. j. Geografi Penduduk: Ilmu yang mempelajari tentang penduduk dan kaitannya dengan wilayah. k. Bigeografi: Ilmu yang mempelajari penyebaran mahluk hidup secara geografis secara di permukaan bumi l. Ekologi: Ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan lingkungannya. 3. Konsep Dasar Geografi Konsep adalah pengertian-pengertian yang menunjuk pada sesuatu. Konsep esensial suatu bidang ilmu merupakan pengertian-pengertian untuk mengungkapkan atau menggambarkan corak abstrak fenomena esensial dari objek material bidang kajian suatu ilmu. Karena itu, konsep dasar merupakan elemen paling penting dalam memahami fenomena yang terjadi. Dalam geografi dikenali sejumlah konsep esensial. Menurut Whiple, ada 5 konsep esensial geografi yaitu : a. Bumi sebagai Planet b. Variasi cara hidup c. Variasi wilayah alamiah d. Makna wilayah bagi manusia e. Pentingnya lokasi dalam memahami peristiwa dunia Di Indonesia mengenal 10 konsep dasar Geografi yang dipakai dalam generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu. Sepuluh konsep esensial tersebut adalah: a. Konsep Lokasi Konsep utama yang telah menjadi ciri khusus ilmu atau pengetahuan geografi. Lokasi dapat dibedakan menjadi 2 bagian: 63

71 1) Lokasi absolut, menunjukkan letak yang tetap terhadap sistem grid (jaring) atau sistim koordinat. Lokasi absolut sering dikenal dengan sebutan letak astronomis. Gambar: Contoh Konsep Letak Absolut 2) Lokasi relatif, merupakan lokasi yang dipengaruhi daerah sekitarnya. Lokasi relatif sering dikenal letak geografi. Gambar: Contoh Konsep Letak Relatif b. Konsep Jarak Konsep yang berkitan dengan kehidupan sosial, ekonomim dan pertahanan. Jarak merupakan faktor pembatas yang bersifat alami, meskipun arti pentingnya bersifat relatif, sejalan dengan kemajuan kehidupan dan teknologi. Jarak terbagi atas : 1) Jarak Absolut adalah jarak sesungguhnya yang di tarik lurus antara 2 titik contoh jarak Yogya-Wates 45 km. 2) Jarak relatif adalah jarak yang didasarkan atas pertimbanagan waktu, kemudahan transportasi dan sebagainya. 64

72 Gambar: Contoh Konsep Jarak c. Konsep Keterjangkauan Konsep yang berkaitan dengan kemudahan atau ketersedian sarana dan prasarana. Aksesibilitas dapat pula dipengaruhi oleh faktor budaya di suatu tempat. Faktor adat istiadat dan sikap masyarakat setempat yang sulit untuk menerima pengaruh dari luar, akan dapat menyebabkan suatu tempat menjadi sulit untuk dijangkau. Contohnya transportasi dan komunikasi Gambar: Contoh Konsep Keterjangkaua d. Konsep Pola Konsep pola dalam kajian geografi dititik beratkan pada pola keruangan, baik fenomena fenomena yang bersifat alami (aliran sungai, persebran vegetasi, jenis tanah, dan curah hujan) maupun fenomena sosial budaya (pemukiman penduduk, persebaran penduduk, mata pencaharian, dan jenis rumah tinggal). Contohnya pola pemukiman yang mengikuti jalan raya. 65

73 Gambar: Contoh Konsep Pola e. Konsep Morfologi Konsep yang menjelaskan bentuk-bentuk rupa bumi atau lahan yang ada kaitannya dengan pengikisan, pengangkatan, pengendapan, dan penurunan lapisan muka bumi. Hal ini menyebabkan perubahan bentukbentuk muka bumi seperti muka bumi yang berbentuk pulau-pulau, daratan luas yang memiliki pegunungan dengan lereng-lereng yang tererosi. Contohnya daratan yang terdiri dari pegunungan, lembah dan daratan aluvialnya. Gambar: Contoh Konsep Morfologi f. Konsep Aglomerasi Konsep yang berusaha mengungkap kecenderungan persebaran gejala geografis yang mengelompok pada suatu tempat (pemusatan penduduk). Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor yang menguntungkan seperti 66

74 penyediaan sarana prasarana pendidikan (sekolah) sarana kesehatan, atau saran ekonomi. Gambar: Contoh Konsep Aglomerasi g. Konsep Nilai Kegunaan Nilai suatu tempat mempunyai nilai guna yang berbeda dilihat dari fungsinya. Contoh: Pantai dengan gelombang laut yang tinggi atau besar, memiliki nilai negatif bagi nelayan, karena tidak dapat digunakan untuk berlabuh atau menjala ikan. Sebaliknya pantai tersebut memiliki nilai kegunaan positif bagi wisatawan yang memiliki hobi berselancar seperti di pantai Kuta-Bali. Gambar: Contoh Konsep Nilai Kegunaan h. Konsep Interaksi dan Interdepedensi Konsep yang berkaitan dengan hubungan saling ketergantungan antardua tempat. Contohnya desa dengan kota. 67

75 Gambar: Contoh Konsep Interaksi dan Interdependensi i. Konsep Differensiasi Area Konsep yang mengintegrasikan fenomena menjadikan suatu tempat atau wilayah mempunyai corak tersendiri sebagai region yang berbeda dari tempat atau wilayah yang lain. Gambar: Contoh Konsep Differensiasi Area j. Konsep Keterkaitan Keruangan Konsep yang menunjukkan derajat keterkaitan antarwilayah, baik alam maupun sosial. Contoh: Fauna yang hidup di wilayah beriklim dingin, misalnya beruang kutub, memiliki bulu yang tebal. Gambar: Contoh Konsep Keterkaitan Keruanga 68

76 E. Metode Pembelajaran 1. Model : Kooperatif 2. Pendekatan : Scientific 3. Metode : Diskusi, tanya jawab, penugasan F. Alat/Media Pembelajaran 1. Alat/Media Pembelajaran a. Laptop b. Slide Power Point c. LCD Projector d. Papan tulis dan spidol e. Lembar tugas 2. Sumber Pembelajaran a. Danang Endarto, Sarwono, dan Singgih Prihadi. (2009). Geografi Untuk SMA/MA Kelas X. Depdiknas: Grahadi. b. K. Wardiyatmoko. (2013). Geografi Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga. c. Yulmadia Yullir (2013). Geografi 1 Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Yudhistira. G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Pertama: (3JP) Tahap Kegiatan Belajar Pendahuluan Guru mengucapkan salam dan meminta salah satu siswa untuk memimpin doa untuk membuka pelajaran. Guru melakukan presensi peserta didik. Alokasi Waktu 20 menit (Fase 1) Stimulasi pemberi rangsangan Mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk memulai proses KBM. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 69

77 Tahap Kegiatan Belajar Guru menyampaikan materi secara singkat pengertian geografi, ilmu penunjang geografi, dan konsep dasar geografi. Alokasi Waktu (Fase 2) Pertanyaan/ identifikasi masalah Guru memberikan motivasi untuk ikut aktif dalam proses pembelajaran yang akan diselesaikan dengan mengajak peserta didik untuk relaksasi. Kegiatan Inti (Fase 3) Mengumpulkan data Guru membagi peserta didik menjadi 8 kelompok yang beranggotakan 4 siswa. Guru memberikan kesempatan bertanya kepada peserta didik mengenai materi konsep geografi yang ditayangkan melalui slide power point. Peserta didik mendapatkan penjelasan tentang pelaksanaan diskusi. 100 menit (Fase 4) Pengolahan data Guru memberikan penugasan kepada siswa untuk menganalisis gambar yang telah diberikan. Secara berkelompok, peserta didik berdiskusi untuk menganalisis gambar yang telah diberikan. (Fase 5) Pembuktian data Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi tentang analisis yang telah dibuat pada gambar yang diberikan guru. 70

78 Tahap Kegiatan Belajar Alokasi Waktu Penutup (Fase 6) Pembuktian Peserta didik menyimpulkan materi tentang konsep geografi. Guru memberikan pengarahan agar hasil yang telah didiskusikan dikumpulkan. 15 menit H. Penilaian Proses dan Hasil Belajar 1. PenilaianTeknik Penilaian a. Jenis/Teknik Penilaian 1) Tes 2) Nontes 3) Penugasan b. Bentuk Instrumen Lembar observasi Berilah tanda ( ) pada kolom skor dengan kriteria sebagai berikut: 1 = Kurang aktif 2 = Cukup 3 = Aktif 4 = Sangat aktif No Indikator Skor Memperhatikan apa yang disampaikan guru 2 Mencatat materi yang penting dalam kegiatan pembelajaran 3 Mengerjakan tugas yang diberikan guru secara kelompok 4 Bekerja sama dengan teman satu kelompok 5 Mendiskusikan masalah yang dihadapi dalam kegiatan belajar mengajar 6 Mengemukakan gagasan/pemecahan masalah Ket. 71

79 No Indikator Mengambil keputusan atau kesimpulan dari 7. semua jawaban yang dianggap paling benar 8. Menjawab pertanyaan dari guru 9 Mempresentasikan jawaban di depan kelas 10 Merespon/menanggapi jawaban teman Jumlah Skor Cat : Skor maksimal 40 dan skor minimal 10 Skor Ket. c. Penilaian Penugasan Petunjuk Penilaian Skor penilaian: x 100 = nilai akhir Sikap/Aspek yang dinilai Kesesuaian dengan tema Tampilan/Kelengkapan Kerapihan Ketepatan waktu pengumpulan Nilai rata-rata Nilai kualitatif Nilai kuantitatif Keterangan: Nilai kualitatif Nilai Kuantitatif Sangat bagus Bagus Agak bagus Kurang 1 < 56 NILAI Baik sekali : bila peserta didik mendapatkan nilai (A) Baik : bila peserta didik mendapatkan nilai (B) Cukup : bila peserta didik mendapatkan nilai (C) Kurang : bila peserta didik mendapatkan nilai < 56 (D) 72

80 I. Tugas Mandiri 1. Terstruktur a. Melakukan analisis pada gambar yang telah diberikan guru dan dikaitkan dengan konsep geografi. b. Presentasi setiap kelompok. 2. Tidak Terstruktur Carilah contoh fenomena alam (2 contoh) dan sosial (2 contoh) berupa gambar, kemudian Anda analisis dengan menggunakan konsep dasar geografi! Wates, 25 Juli

81 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) KELOMPOK:.. Nama Anggota Kelompok: Perhatikan gambar berikut, kemudian analisislah dengan menggunakan konsep dasar geografi! Jawab: 74

82 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) KELOMPOK:.. Nama Anggota Kelompok: Perhatikan gambar berikut, kemudian analisislah dengan menggunakan konsep dasar geografi! Jawab: 75

83 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) KELOMPOK:.. Nama Anggota Kelompok: Perhatikan gambar berikut, kemudian analisislah dengan menggunakan konsep dasar geografi! Jawab: 76

84 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) KELOMPOK:.. Nama Anggota Kelompok: Perhatikan gambar berikut, kemudian analisislah dengan menggunakan konsep dasar geografi! Jawab: 77

85 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) KELOMPOK:.. Nama Anggota Kelompok: Perhatikan gambar berikut, kemudian analisislah dengan menggunakan konsep dasar geografi! Jawab: 78

86 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) KELOMPOK:.. Nama Anggota Kelompok: Perhatikan gambar berikut, kemudian analisislah dengan menggunakan konsep dasar geografi! Jawab: 79

87 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) KELOMPOK:.. Nama Anggota Kelompok: Perhatikan gambar berikut, kemudian analisislah dengan menggunakan konsep dasar geografi! Jawab: 80

88 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) KELOMPOK:.. Nama Anggota Kelompok: Perhatikan gambar berikut, kemudian analisislah dengan menggunakan konsep dasar geografi! Jawab: 81

89 KUNCI JAWABAN: 1. Gambar 1: Beruang Kutub Merupakan konsep Keterkaitan Keruangan. Konsep yang menunjukkan derajat keterkaitan antarwilayah, baik alam maupun sosial. Hal tersebut dikarenakan beruang kutub merupakan seekor hewan yang memiliki bulu yang tebal agar dapat melindungi dirinya dari hawa dingin yang berada di habitatnya (kutub) 82

90 LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI DAN KINERJA PRESENTASI Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Program : X/IPS 2 Kompetensi : KD 3.1 dan 4.1 No Nama Peserta didik Observasi Kinerja Presentasi Aktivitas Tanggung Jawab Kerjasama Analisis Bahasa Isi (1) (2) (3) (4) (5) (6) Jumlah Skor Nilai 1. Ade Marya Sasmita 2. Afrizal Wirakusuma 3. Alfina Rusianti 4. Aprilia Dewi Kartika Sari 5. Danang Sulistyo Nugroho 6. Dela Febrina Yuantari 7. Desendra Duta Ramadan 83

91 Observasi Kinerja Presentasi No Nama Peserta didik Aktivitas Tanggung Jawab Kerjasama Analisis Bahasa Isi Jumlah Skor Nilai (1) (2) (3) (4) (5) (6) 8. Dian Amanda Puspitorini 9. Ditia Suprastiwi 10. Diwinner Langgeng P 11. Fauryza Insan Ilhamni 12. Febryan Dwi Ananta 13. Firdaus Subhaa Winarya 14. Fitria Zumaroh 15. Galih Ragatiwi 16. Isma Nur Hanifah 17. Lilis Maryana 18. Lina Litaskunuu Ilaiha 19. Maratun Sholikhah 20. Nadia Surya Ihwani 84

92 Observasi Kinerja Presentasi No Nama Peserta didik Aktivitas Tanggung Jawab Kerjasama Analisis Bahasa Isi Jumlah Skor Nilai (1) (2) (3) (4) (5) (6) 21. Novi Putri Wahyuning P 22. Nur Anggi Fanjari P 23. Nur Laily Puspaningtyas 24. Putri Diah Rahmawati 25. Ribut Eko Martanto 26. Ricky Budi Raharja 27. Salsabilla Nindya Hutami 28. Siti Kholifah 29. Sulis Fitri Lestari 30. Tasya Yunida Fortuna P 31. Wulan Citra Medika 32. Yoga Pramudia Putra Keterangan Skor: 4: Sangat tinggi 3: Tinggi 2: Cukup tinggi 1: Kurang 85

93 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Wates Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Semester : X IPS 2/1 (Satu) Materi Pokok : Prinsip Geografi Pertamuan ke- : 2 (Dua) Alokasi Waktu : 3 X 45 menit A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. 86

94 B. Kompetensi Dasar dan Pencapaian Indikator KOMPETENSI DASAR 3.1 Memahami pengetahuan dasar geografi dan terapannya dalam kehidupan sehari-hari Menyajikan contoh penerapan pengetahuan dasar geografi pada kehidupan sehari-hari dalam bentuk tulisan INDIKATOR Menjelaskan pengertian prinsip geografi. Menjelaskan 4 macam prinsip geografi. Menjelaskan obyek studi geografi. Membuat narasi tentang keterkaitan antara konsep esensial dengan fenomena geosfer dalam kehidupan sehari-hari dari koran, majalah, surat kabar, buku atau internet. Menunjukkan perilaku disiplin dan tanggungjawab dalam melakukan diskusi kelompok. Menunjukan pro aktif dan responsif dalam diskusi. C. Strategi Pembelajaran Tatap Muka Terstruktur Mandiri Memahami Menjelaskan pengertian Siswa dapat menjelaskan pengetahuan dasar prinsip geografi. pengertian prinsip geografi dan Menjelaskan 4 macam geografi. terapannya dalam prinsip geografi. Siswa dapat menjelaskan 4 kehidupan seharihari. Menjelaskan obyek studi macam prinsip geografi. geografi. Siswa dapat menjelaskan obyek studi geografi. Menyajikan contoh Membuat narasi tentang Siswa dapat membuat penerapan keterkaitan antara konsep narasi tentang keterkaitan pengetahuan dasar esensial dengan antara konsep esensial geografi pada fenomena geosfer dalam dengan fenomena geosfer kehidupan seharihari kehidupan sehari-hari dalam kehidupan sehari- dalam bentuk dari koran, majalah, surat hari dari koran, majalah, tulisan. kabar, buku atau internet. buku, koran, internet. 87

95 Tatap Muka Terstruktur Mandiri Menunjukkan perilaku disiplin dan tanggung jawab dalam melakukan diskusi kelompok. Menunjukan pro aktif dan responsif dalam diskusi. Siswa dapat menunjukkan perilaku disiplin dan tanggung jawab dalam melakukan diskusi kelompok. Siswa dapat menunjukan pro aktif dan responsif dalam diskusi. D. Materi Pembelajaran 1. Prinsip Geografi a. Pengertian Prinsip Geografi Prinsip Geografi merupakan hal yang menjadi dasar uraian, pengkajian, pengungkapan gejala, dan masalah geografi. Ketika melakukan pendekatan terhadap objek yang dipelajari, prinsip geografi harus dipelajari. b. Macam-macam Prinsip Geografi Prinsip-prinsip geografi ada empat macam, yaitu: 1) Prinsip Persebaran Prinsip persebaran adalah suatu gejala dan fakta yang tersebar tidak merata di permukan bumi yang meliputi bentang alam, tumbuhan, hewan dan manusia. Dengan melihat dan menggambarkan berbagai gejala pada peta, hubungannya satu sama lain juga dapat terungkap secara menyeluruh, yang selanjutnya juga akan dapat meramalkannya lebih lanjut. 2) Prinsip Interelasi Prinsip interelasi adalah suatu hubungan saling terkait dalam ruang antara gejala yang satu dengan gejala lainnya. Setelah pola persebaran dan fakta geografi dalam ruang terlihat hubungan antar faktor fisik dengan faktor fisik, faktor manusia dengan manusia dan faktor fisik dengan manusia dapat terungkap. Melalui interelasi pengungkapan gejala atau fakta geografi tempat atau wilayah tertentu juga dapat dilakukan. 88

96 3) Prinsip Deskripsi Prinsip deskripsi adalah penjelasan lebih jauh mengenai gejala-gejala yang diselidiki atau dipelajari. Deskripsi selain disajikan dengan tulisan dapat juga dilengkapi dengan diagram, grafik, tabel, gambar dan peta. Deskripsi memberikan gambaran lebih jauh tentang gejala atau masalah yang dipelajari. 4) Prinsip Korologi Prinsip korologi adalah gejala, fakta ataupun masalah geografi di suatu tempat yang ditinjau dari persebarannya, interelasinya, interaksinya dalam ruang tertentu karena ruang akan memberikan karakteristik kepada kesatuan gejala tersebut. Faktor, sebab dan akibat terjadinya suatu gejala dan masalah, selalu terjadi dan tidak dapat dilepaskan dari ruang yang bersangkutan. Ruang ini memberikan karakteristik kepada kesatuan gejala, kesatuan fungsi dan kesatuan bentuk, karena ruang merupakan kesatuan. Contoh: Dalam pertanian selalu diperhatikan penyebarannya dalam ruang, interelasinya dengan faktor penunjang pertanian, dan interaksi pertanian itu dengan kehidupan pada ruang yang bersangkutan. Dengan demikian karakteristik pertanian tersebut dapat terungkap. c. Obyek Studi Geografi Secara umum, objek studi geografi dapat di bedakan menjadi objek material dan objek formal. 1) Objek Material Semua benda hidup dan benda mati dan manusia yang ada di bumi beserta lingkunganya inilah yang disebut sebagai geosfer. Geosfer terdiri dari : a) Lithosfer merupakan lapisan terluar/paling luar (lapisan batuan) bumi. b) Hidrosfer merupakan suatu lapisan perairan yang ada di bumi yang meliputi air di daratan (baik yang ada di permukaan maupun air tanah) serta air di lautan. c) Atsmosfer merupakan lapisan udara yang menyelimuti bumi. 89

97 d) Biosfer merupakan unsur kehidupan non manusia yang ada di bumi, terutama mengenai hewan dan tumbuhan-tumbuhan. e) Anthroposfer adalah peranan mmanusia sebagai penghuni bumi terhadap unsur- unsur lain di bumi. 2) Objek Formal Objek formal studi Geografi berhubungan dengan cara atau pendekatan atau cara menganalisis berbagai objek material. Dalam geografi digunakan analisis keruangan, ekologi dan kewilayahan. Objek formal ini yang membedakan geografi dengan ilmu lainya. a) Analisis Keruangan Analisa keruangan dilakukan dengan cara mengetahui karakteristik atau fenomena tertentu pada suatu wilayah. b) Analisa Ekologi Analisa dilakukan dengan cara mengetahui interaksi organisme hidup dan organisme hidup dengan lingkunganya, atau antara suatu organisme hidup dan organisme hidup lain. c) Analisa Kewilayahan Kombinasi antara analisa keruangan dan analisa ekologi. Analisa kewilayahan dilakukan dengan mengetahui perbedaan suatu wilayah dengan wilayah lain. Perbedaan wilayah ini menyebabkan terjadinya interaksi antar wilayah. Untuk itu, perlu diketahui penyebaran fenomena tertentu (analisa keruangan) dan interaksi antara manusia dan lingkungannya (analisa ekologi). E. Metode Pembelajaran 1. Model : Kooperatif 2. Pendekatan : Scientific 3. Metode : Diskusi, tanya jawab, penugasan 90

98 F. Alat/Media Pembelajaran a. Alat/Media Pembelajaran a. Laptop b. Slide Power Point c. LCD Projector d. Papan tulis dan spidol b. Sumber Pembelajaran a. K. Wardiyatmoko. (2013). Geografi Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga. b. Danang Endarto, Sarwono, dan Singgih Prihadi. (2009). Geografi Untuk SMA/MA Kelas X. Depdiknas: Grahadi. c. Danang Endarto, Sarwono, dan Singgih Prihadi. (2009). Geografi Untuk SMA/MA Kelas X. Depdiknas: Grahadi. d. I. D. Sobandi Geografi Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga. G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Kedua: (3JP) Tahap Kegiatan Belajar Alokasi Waktu Pendahuluan Guru mengucapkan salam dan meminta 20 menit salah satu siswa untuk memimpin doa untuk membuka pelajaran. (Fase 1) Stimulasi pemberi rangsangan Guru melakukan presensi peserta didik. Mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk memulai proses KBM. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru menyampaikan materi secara singkat pengertian prinsip geografi, macam-macam prinsip geografi, dan objek studi geografi. 91

99 Tahap (Fase 2) Pertanyaan/ identifikasi masalah Kegiatan Inti (Fase 3) Mengumpulkan data (Fase 4) Pengolahan data (Fase 5) Pembuktian data Penutup (Fase 6) Pembuktian Kegiatan Belajar Guru memberikan motivasi untuk ikut aktif dalam proses pembelajaran yang akan diselesaikan dengan mengajak peserta didik untuk relaksasi. Guru memberikan kesempatan bertanya kepada peserta didik mengenai materi prinsip geografi yang ditayangkan melalui slide power point. Guru membagi peserta didik menjadi 8 kelompok yang berangotakan 4 siswa. Peserta didik mendapatkan penjelasan tentang pelaksanaan diskusi. Guru memberikan penugasan kepada siswa untuk menjelaskan kembali dan memberi contoh mengenai prinsip geografi dan contoh fenomena yang berkaitan dengan objek studi geografi. Secara berkelompok, peserta didik berdiskusi untuk menjelaskan kembali dan memberi contoh mengenai prinsip geografi dan contoh fenomena yang berkaitan dengan objek studi geografi. Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi mengenai objek studi geografi dan aspek geografi. Peserta didik menyimpulkan materi tentang prinsip geografi. Guru memberikan pengarahan untuk mengumpulkan hasil yang telah didiskusikan dan dipresentasikan. Alokasi Waktu 100 menit 15 menit 92

100 H. Penilaian Proses dan Hasil Belajar 1. Teknik Penilaian a. Jenis/Teknik Penilaian 1) Tes 2) Nontes 3) Penugasan b. Bentuk Instrumen Lembar observasi Berilah tanda ( ) pada kolom skor dengan kriteria sebagai berikut; 1 = Kurang aktif 2 = Cukup 3 = Aktif 4 = Sangat aktif No Indikator Skor Memperhatikan apa yang disampaikan guru 2 Mencatat materi yang penting dalam kegiatan pembelajaran 3 Mengerjakan tugas yang diberikan guru secara kelompok 4 Bekerja sama dengan teman satu kelompok 5 Mendiskusikan masalah yang dihadapi dalam kegiatan belajar mengajar 6 Mengemukakan gagasan/pemecahan masalah 7 Mengambil keputusan atau kesimpulan dari semua jawaban yang dianggap paling benar 8 Menjawab pertanyaan dari guru 9 Mempresentasikan jawaban di depan kelas 10 Merespon/menanggapi jawaban teman Jumlah Skor Cat : Skor maksimal 40 dan skor minimal 1 Ket. 93

101 c. Penilaian Penugasan Petunjuk penilaian Peserta didik memperoleh nilai: Skor penilaian: x 100 = nilai akhir 2. Penugasan Sikap/Aspek yang dinilai Kesesuaian dengan tema Tampilan/Kelengkapan Kerapihan Ketepatan waktu pengumpulan Nilai rata-rata Nilai kualitatif Nilai kuantitatif Keterangan: Nilai kualitatif Nilai kuantitatif Sangat bagus Bagus Agak bagus Kurang 1 < 56 NILAI Baik sekali Baik Cukup Kurang : bila peserta didik mendapatkan nilai (A) : bila peserta didik mendapatkan nilai (B) : bila peserta didik mendapatkan nilai (C) : bila peserta didik mendapatkan nilai < 56 (D) 94

102 I. Tugas Mandiri 1. Terstruktur SOAL EVALUASI 1) Melakukan diskusi tentang prinsip geografi dan objek studi geografi yang dikaitkan dengan fenomena dalam kehidupan sehari-hari. 2) Apa yang kamu ketahui tentang gejala geosfer? Sebutkan dan jelaskan contoh dari gejala geosfer! 3) Jelaskan gambar di bawah ini sesuai dengan prinsip geografi! b. Prinsip apa yang digunakan dalam menjelaskan gambar di atas? Mengapa? 2. Gambar: Siklus Hidrologi Prinsip apa yang digunakan dalam menjelaskan gambar di atas? Mengapa? 95

103 2. Tidak Terstruktur Carilah gambar/potret fenomena alam dan sosial, lalu berilah analisisnya dengan menggunakan prinsip geografi! Wates, 29 Juli

104 KUNCI JAWABAN EVALUASI: 1. Gejala geosfer adalah semua benda hidup dan benda mati dan manusia yang ada di bumi beserta lingkunganya. Contoh dari gejala geosfer, yaitu: a. Lithosfer merupakan lapisan terluar/paling luar (lapisan batuan) bumi. b. Hidrosfer merupakan suatu lapisan perairan yang ada di bumi yang meliputi air di daratan (baik yang ada di permukaan maupun air tanah) serta air di lautan. c. Atsmosfer merupakan lapisan udara yang menyelimuti bumi. d. Biosfer merupakan unsur kehidupan non manusia yang ada di bumi, terutama mengenai hewan dan tumbuhan-tumbuhan. e. Anthroposfer adalah peranan mmanusia sebagai penghuni bumi terhadap unsur- unsur lain di bumi. 2. Prinsip geografi a. Prinsip yang digunakan dalam menjelaskan gambar di atas adalah distribusi/persebaran karena menunjukkan persebaran sumber daya nabati yang tidak merata di setiap daerah di Indonesia. b. Prinsip yang digunakan dalam menjelaskan gambar di atas adalah deskripsi karena terjadinya peristiwa hujan bisa dijelaskan/dideskripsikan melalui siklus hidrologi. 97

105 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) Nama Anggota Kelompok: Lakukan diskusi bersama teman kelompok Anda tentang salah satu prinsip geografi dan keterkaitan antara prinsip geografi dengan objek geografi! Jawab: 98

106 KUNCI JAWABAN: Prinsip korologi adalah gejala, fakta ataupun masalah geografi di suatu tempat yang ditinjau dari persebarannya, interelasinya, interaksinya dalam ruang tertentu karena ruang akan memberikan karakteristik kepada kesatuan gejala tersebut. Faktor, sebab dan akibat terjadinya suatu gejala dan masalah, selalu terjadi dan tidak dapat dilepaskan dari ruang yang bersangkutan. Ruang ini memberikan karakteristik kepada kesatuan gejala, kesatuan fungsi dan kesatuan bentuk, karena ruang merupakan kesatuan. Contoh: Dalam pertanian selalu diperhatikan penyebarannya dalam ruang, interelasinya dengan faktor penunjang pertanian, dan interaksi pertanian itu dengan kehidupan pada ruang yang bersangkutan. Dengan demikian karakteristik pertanian tersebut dapat terungkap. Hubungan antara prinsip dengan objek geografi Dalam suatu fenomena tentu mengandung salah satu dari prinsip geografi di mana prinsip tersebut ada kaitannya dengan objek geografi karena di dalamnya mempelajari gejala geosfer dan cara pandang manusia untuk menyikapi suatu fenomena dan mempelajari gejala geosfer tersebut 99

107 LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI DAN KINERJA PRESENTASI Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Program : X/IPS 2 Kompetensi : KD 3.1 dan 4.1 No Nama Peserta didik Observasi Kinerja Presentasi Aktivitas Tanggung Jawab Kerjasama Analisis Bahasa Isi (1) (2) (3) (4) (5) (6) Jumlah Skor Nilai 1 Ade Marya Sasmita 2 Afrizal Wirakusuma 3 Alfina Rusianti 4 Aprilia Dewi Kartika Sari 5 Danang Sulistyo Nugroho 6 Dela Febrina Yuantari 7 Desendra Duta Ramadan 100

108 Observasi Kinerja Presentasi No Nama Peserta didik Aktivitas Tanggung Jawab Kerjasama Analisis Bahasa Isi Jumlah Skor Nilai (1) (2) (3) (4) (5) (6) 8 Dian Amanda Puspitorini 9 Ditia Suprastiwi 10 Diwinner Langgeng P 11 Fauryza Insan Ilhamni 12 Febryan Dwi Ananta 13 Firdaus Subhaa Winarya 14 Fitria Zumaroh 15 Galih Ragatiwi 16 Isma Nur Hanifah 17 Lilis Maryana 18 Lina Litaskunuu Ilaiha 19 Maratun Sholikhah 20 Nadia Surya Ihwani 101

109 Observasi Kinerja Presentasi No Nama Peserta didik Aktivitas Tanggung Jawab Kerjasama Analisis Bahasa Isi Jumlah Skor Nilai (1) (2) (3) (4) (5) (6) 21 Novi Putri Wahyuning P 22 Nur Anggi Fanjari P 23 Nur Laily Puspaningtyas 24 Putri Diah Rahmawati 25 Ribut Eko Martanto 26 Ricky Budi Raharja 27 Salsabilla Nindya Hutami 28 Siti Kholifah 29 Sulis Fitri Lestari 30 Tasya Yunida Fortuna P 31 Wulan Citra Medika 32 Yoga Pramudia Putra Keterangan Skor: 4: Sangat tinggi 3: Tinggi 2: Cukup tinggi 1: Kurang 102

110 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Wates Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Semester : X IPS 2/1 (Satu) Materi Pokok : Pendekatan Geografi Pertemuan ke- : 3 (Tiga) Alokasi Waktu : 3 X 45 menit A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. 103

111 B. Kompetensi Dasar dan Pencapaian Indikator KOMPETENSI DASAR 3.1 Memahami pengetahuan dasar geografi dan terapannya dalam kehidupan sehari-hari INDIKATOR Menjelaskan pengertian pendekatan geografi. Menjelaskan 4 (empat) macam pendekatan geografi. Menjelaskan pengertian aspek geografi. Menjelaskan aspek fisik dan aspek sosial geografi. Menjelaskan 5 (lima) macam aspek geografi. 4.1 Menyajikan contoh penerapan Membuat narasi tentang keterkaitan pengetahuan dasar geografi pada antara aspek fisik dan aspek sosial kehidupan sehari-hari dalam dalam kehidupan sehari-hari. bentuk tulisan Menjelaskan pendekatan geografi beserta contohnya dalam kehidupan sehari-hari Mencari berita di surat kabar atau internet kemudian menganalisisnya dengan pendekatan dan aspek geografi Menunjukkan perilaku disiplin dan tanggungjawab dalam melakukan diskusi kelompok Menunjukan pro aktif dan responsif dalam diskusi. 104

112 C. Strategi Pembelajaran Tatap Muka Terstruktur Mandiri Memahami Menjelaskan pengertian Siswa dapat menjelaskan pengetahuan dasar pendekatan geografi. pengertian pendekatan geografi dan Menjelaskan 4 (empat) geografi. terapannya dalam macam pendekatan Siswa dapat menjelaskan 4 kehidupan seharihari. geografi. (empat) macam pendekatan Menjelaskan pengertian geografi. aspek geografi. Siswa dapat menjelaskan Menjelaskan aspek fisik pengertian aspek geografi. dan aspek sosial Siswa dapat menjelaskan geografi. Menjelaskan 5 (lima) macam aspek geografi. aspek fisik dan aspek sosial geografi. Siswa dapat menjelaskan 5 (lima) macam aspek geografi. Menyajikan contoh penerapan pengetahuan dasar Membuat narasi tentang keterkaitan antara aspek fisik dan aspek sosial Siswa dapat membuat narasi tentang keterkaitan antara aspek fisik dan aspek sosial geografi pada dalam kehidupan dalam kehidupan sehari-hari. kehidupan sehari-hari sehari-hari. Siswa dapat menjelaskan dalam bentuk tulisan. Menjelaskan pendekatan geografi beserta pendekatan geografi contohnya dalam kehidupan beserta contohnya sehari-hari. dalam kehidupan Siswa dapat menganalisis sehari-hari. Menganalisis berita dari surat kabar atau internet berita dari surat kabar atau internet dengan pendekatan dan aspek geografi. dengan pendekatan dan aspek geografi. 105

113 Tatap Muka Terstruktur Mandiri Menunjukkan perilaku disiplin dan tanggung jawab dalam melakukan diskusi kelompok. Menunjukkan sikap pro aktif dan responsif dalam diskusi. Siswa dapat menunjukkan perilaku disiplin dan tanggungjawab dalam melakukan diskusi kelompok. Siswa dapat menunjukkan sikap pro aktif dan responsif dalam diskusi. D. Materi Pembelajaran 1. Pendekatan Geografi Pendekatan geografi adalah metode atau cara (analisis) untuk memahami berbagai gejala atau fenomena geosfer, khususnya interaksi antara manusia dan lingkungannya. 2. Macam-macam Pendekatan Geografi dibagi menjadi 4 (empat), yaitu: 1. Pendekatan Keruangan (Spatial Approach) Metode pendekatan yang khas geografi, digunakan untuk mengetahui persebaran dalam penggunaan ruang yang telah ada dan bagaimana penyediaan ruang akan dirancang. Contoh Pendekatan Keruangan: Pada musim hujan Jakarta banjir, karena Jakarta berada di dataran rendah dan mayoritas bangunannya tinggi (gedung pencakar langit). Selain itu, karena padatnya permukiman, sehingga menyebabkan kurangnya daerah resapan air serta kurangnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya. Pendekatan keruangan dapat ditinjau dari tiga aspek yaitu: 1) Analisis Pendekatan Topik. Analisis ini digunakan untuk mengkaji fenomena geografi dari topik tertentu yang menjadi pusat perhatian. 106

114 Contoh: a) Wabah penyakit di suatu wilayah dengan cara mengkaji penyebab wabah penyakit, media penyebaran, proses penyebaran, intensitas, dan interelasinya dengan gejala-gejala lain di sekitarnya. b) Pemanasan global yang diakibatkan oleh kegiatan-kegiatan manusia yang menambah tingkat polutan dalam udara sehingga berpengaruh terhadap perubahan komposisi penyusun atmosfer. Gambar: Fenomena Polutan Atmosfer 2) Analisis Pendekatan Aktivitas Manusia. Analisis ini digunakan untuk mengkaji fenomena geografi yang terjadi dari berbagai aktivitas manusia dalam ruang. Kehidupan manusia di manapun ruang dan tempatnya, maka akan beradaptasi dan menyesuaikan dengan kondisi ruang. Contoh: a) Hubungan mata pencaharian penduduk dengan persebaran dan interelasinya dengan gejala-gejala geosfer. b) Pada ruangan pantai, maka aktivitas manusia sebagai nelayan, tambak udang, garam atau industri berat. c) Pada ruangan pegunungan, maka aktivitas manusia sebagai petani, berkebun teh, beternak, perikanan darat, atau daerah wisata alam. Gambar: Fenomena Aktivitas Manusia 107

115 3) Analisis Pendekatan Regional. Analisis ini digunakan untuk mengkaji suatu gejala geografi dan menekankan pada region sebagai ruang tempat gejala itu terjadi. Region adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang memiliki karakteristik tertentu yang khas. Contoh: Masalah DBD > wilayah mana? Berdasarkan penyebarannya, dapat diungkap penyebab DBD > interelasi dan interaksi gejala DBD pada region yang sama. Contoh: Peta Distribusi Kasus DBD di Palu Selatan 2. Pendekatan Kelingkungan/Ekologi (Ecological Approach) Metode pendekatan yang khas geografi, digunakan untuk mengkaji fenomena geosfer khususnya terhadap interaksi antara organisme hidup dan lingkungannya (hubungan antarmakhluk hidup dan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungan alamnya). Contoh Pendekatan Ekologi: Daerah Jakarta banjir karena hutan di daerah Bogor/puncak terjadi penggundulan hutan. Selain itu, petani di daerah lahan miring pasti akan melakukan kegiatan pertanian dengan sistem terasering. Gambar: Masalah Banjir di Jakarta 108

116 3. Pendekatan Kewilayahan (Regional Approach) Metode pendekatan yang khas geografi, digunakan untuk mengkaji fenomena geosfer dengan menggunakan pendekatan keruangan dan pendekatan ekologi. Contoh Pendekatan Kewilayahan: Untuk mengatasi banjir di Jakarta, Pemda DKI bekerjasama dengan Pemda daerah sekitarnya (Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) untuk memperbaiki DAS dan menggalakkan penghijauan. 4. Pendekatan Sistem (System Approach) Metode pendekatan yang khas geografi, digunakan untuk meninjau gejala atau masalah dari berbagai komponen atau aspek yang membentuk sistem gejala atau masalah tersebut. Contoh Pendekatan Sistem: Kita menelaah suatu jenis pertanian yang kita tetapkan sebagai satu sistem. Jika pertanian kita tetapkan sebagai satu sistem, gejala-gejala yang berhubungan dengan pertanian tadi, kita tetapkan sebagai subsistemnya. Contoh, tanah dengan kesuburannya, keadaan hidrografi dengan distribusi dan fluktuasi airnya, cuaca dengan segala unsur dan perubahannya, manusia dengan segala aktivitasnya, teknologi dengan segala perlengkapannya, dan lain-lain. 3. Aspek Geografi Aspek geografi adalah aspek yang memiliki cara berpikir yang khas dan berbeda dengan ilmu pengetahuan yang lain, karena geografi menekankan pembahasannya pada aspek-aspek fisik dan sosial dalam hubungan saling ketergantungan. Macam-macam Aspek Geografi: a. Aspek fisik artinya segala yang berhubungan dengan gejala geosfer. Geosfer meliputi gejala litosfer, atmosfer, hidrosfer, biosfer, dan antroposfer. b. Aspek sosial artinya segala yang berhubungan dengan kegiatan manusia secara sosial, ekonomi, dan budaya. 109

117 Aspek-aspek Geografi: a. Oikumene dan pemukiman Oikumene adalah bagian dari bumi yang dihuni oleh manusia. Dalam geografi sosial manusia menjadi objek studi, misalnya manusia sebagai penghuni bumi, maka manusia selalu dihubungkan dengan tempat tinggal, sehubungan dengan itu peneliti geografi meneliti mengapa manusia bertempat tinggal di wilayah tersebut, misalnya di dataran rendah, dataran tinggi, dekat pantai, dll. b. Persebaran penduduk Permukaan bumi tidak didiami oleh penduduk secara merata, tugas ahli geografi yang khusus adalah memetakan persebaran tersebut. Hasil sensus penduduk pada tahun tertentu di suatu wilayah dapat dipetakan sehingga seluk beluk kepadatan wilayah dapat terlihat melalui peta. Contohnya, wilayah lembah sungai lebih padat penduduknya daripada sekitarnya sehingga air merupakan faktor utama. c. Kepadatan penduduk Dinyatakan dalam angka satuan jiwa untuk tiap luas wilayah (kepadatan aritmatik) dapat juga dinyatakan dalam satuan jiwa setiap unit luas tanah pertanian. Jelas bahwa geografi ingin menunjukan secara khusus relasi antara tanah dengan manusia yang memanfaatkannya. Geografi mempelajari sejauh mana tanah sebagai sumber daya alam dieksploitasi agar dapat didiami manusia secara tetap. d. Perubahan penduduk Perbedaan kepadatan penduduk dapat diakibatkan oleh perbedaan dalam hal pertumbuhan penduduk. Contohnya, di wilayah A penduduknya sangat banyak sedangkan di wilayah B penduduknya lebih sedikit daripada wilayah A. Hal tersebut mungkin karena tingkat kelahiran di wilayah A sangat tinggi bila dibandingkan dengan wilayah B. e. Migrasi penduduk Kelebihan penduduk mendorong terjadinya migrasi keluar. Migrasi adalah gerakan penduduk dari wilayah yang satu menuju wilayah lain untuk menempatinya secara permanen. Contoh: penduduk yang pindah dari desa ke kota untuk mencari pekerjaan. 110

118 Hal tersebut juga disebut sebagai aspek sosial yang mencakup aksi manusia (kehidupan dan aktivitasnya), di mana manusia mempengaruhi alam dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan, perubahan, dan perpindahan manusia merupakan gejala geografi yang terjadi setiap hari. Ada keterkaitan antara aspek fisik dan aspek sosial dalam kehidupan seharihari: a. Gejala pada atmosfer menimbulkan perubahan musim sehingga muncul jenis pakaian yang digunakan penduduk. b. Gejala pada hidrosfer menimbulkan besar kecilnya air hujan yang turun kemudian mempengaruhi besar kecilnya cadangan air dalam tanah. Fenomena atau gejala masalah geografi tersebar menempati ruang dan mempunyai keterkaitan antara aspek fisik dan aspek sosial serta mempunyai karakteristik tersendiri juga. Sifat dan karakteristik satu tempat berbeda dengan tempat lainnya hal ini disebut juga sebagai perbedaan wilayah atau areal differentiation. E. Metode Pembelajaran 1. Model : Kooperatif 2. Pendekatan : Scientific 3. Metode : Diskusi, tanya jawab, penugasan F. Alat/Media Pembelajaran 1. Alat/Media Pembelajaran 1. Laptop 2. Slide Power Point 3. Video tentang Pendekatan Geografi 4. LCD Projector 5. Papan tulis dan spidol 111

119 2. Sumber Pembelajaran 1. Danang Endarto, Sarwono, dan Singgih Prihadi. (2009). Geografi Untuk SMA/MA Kelas X. Depdiknas: Grahadi. 2. I. D. Sobandi. (2014). Mandiri (Mengasah Kemampuan Diri) Geografi untuk SMA/MA Kelas X Jilid 1. Jakarta: Erlangga. 3. K. Wardiyatmoko. (2013). Geografi Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga. 4. Yulmadia Yullir (2013). Geografi 1 Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Yudhistira. G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Ketiga: (3JP) Tahap Kegiatan Belajar Pendahuluan Guru mengucapkan salam dan meminta salah satu siswa untuk memimpin doa untuk membuka pelajaran. (Fase 1) Guru melakukan presensi peserta didik. Stimulasi Mempersiapkan kelas agar lebih kondusif pemberi untuk memulai proses KBM. rangsangan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru menyampaikan materi secara singkat pengertian pendekatan geografi dan aspek geografi serta macam-macam pendekatan geografi dan aspek geografi. Alokasi Waktu 20 menit (Fase 2) Pertanyaan/ identifikasi masalah Guru memberikan motivasi untuk ikut aktif dalam proses pembelajaran yang akan diselesaikan dengan mengajak peserta didik untuk relaksasi. 112

120 Tahap Kegiatan Inti (Fase 3) Mengumpulkan data Kegiatan Belajar Guru memberikan kesempatan bertanya kepada peserta didik mengenai materi pendekatan geografi yang ditayangkan melalui slide power point. Guru menayangkan video kepada siswa yang berkaitan dengan pendekatan geografi. Alokasi Waktu 100 menit (Fase 4) Pengolahan data Guru membagi peserta didik menjadi 8 kelompok yang beranggotakan 4 siswa. Peserta didik mendapatkan penjelasan tentang tugas kelompok dan pelaksanaan diskusi. Guru memberikan penugasan kepada siswa untuk menjelaskan keterkaitan antara aspek fisik dan aspek sosial dalam kehidupan seharihari serta menjelaskan pendekatan geografi beserta contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Secara berkelompok, peserta didik berdiskusi untuk menjelaskan keterkaitan antara aspek fisik dan aspek sosial dalam kehidupan seharihari serta menjelaskan pendekatan geografi beserta contohnya dalam kehidupan seharihari. (Fase 5) Pembuktian data Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi mengenai keterkaitan antara aspek fisik dan aspek sosial dalam kehidupan sehari-hari serta pendekatan geografi beserta contohnya dalam kehidupan sehari-hari. 113

121 Tahap Penutup (Fase 6) Pembuktian Kegiatan Belajar Peserta didik dan guru secara bersama-sama menyimpulkan materi tentang prinsip geografi. Guru memberitahukan kepada siswa mengenai materi selanjutnya yang akan dipelajari pada pertemuan mendatang yaitu tentang dasardasar pemetaan. Memberi evaluasi. Guru memberikan pengarahan untuk mengumpulkan hasil yang telah didiskusikan dan dipresentasikan. Alokasi Waktu 15 menit H. Penilaian Proses dan Hasil Belajar 1. Teknik Penilaian 1. Jenis/Teknik Penilaian 1) Tes 2) Nontes 3) Penugasan b. Bentuk Instrumen Lembar observasi Berilah tanda ( ) pada kolom skor dengan kriteria sebagai berikut: 1 = Kurang aktif 2 = Cukup 3 = Aktif 4 = Sangat aktif Skor No Indikator Memperhatikan apa yang disampaikan guru Mencatat materi yang penting dalam kegiatan 2 pembelajaran Mengerjakan tugas yang diberikan guru secara 3 kelompok 4 Bekerja sama dengan teman satu kelompok Ket. 114

122 No Indikator 5 Mendiskusikan masalah yang dihadapi dalam kegiatan belajar mengajar 6 Mengemukakan gagasan/pemecahan masalah Mengambil keputusan atau kesimpulan dari 7 semua jawaban yang dianggap paling benar 8 Menjawab pertanyaan dari guru 9 Mempresentasikan jawaban di depan kelas 10 Merespon/menanggapi jawaban teman Jumlah Skor Cat : Skor maksimal 40 dan skor minimal 10 Skor Ket. c. Penilaian Penugasan Petunjuk Penilaian Skor penilaian: x 100 = nilai akhir Sikap/Aspek yang dinilai Kesesuaian dengan tema Tampilan/Kelengkapan Kerapihan Ketepatan waktu pengumpulan Nilai rata-rata Nilai kualitatif Nilai kuantitatif Keterangan: Nilai kualitatif Nilai kuantitatif Sangat bagus Bagus Agak bagus Kurang 1 <

123 NILAI Baik sekali Baik Cukup Kurang : bila peserta didik mendapatkan nilai (A) : bila peserta didik mendapatkan nilai (B) : bila peserta didik mendapatkan nilai (C) : bila peserta didik mendapatkan nilai < 56 (D) I. Tugas Mandiri 1. Terstruktur 1. Melakukan diskusi tentang keterkaitan antara aspek fisik dan aspek sosial dalam kehidupan sehari-hari serta pendekatan geografi disertai contohnya dalam kehidupan sehari-hari. 2. Presentasi setiap kelompok. 2. Tidak Terstruktur Mencari berita di surat kabar atau internet kemudian menganalisisnya dengan pendekatan dan aspek geografi, dan dilakukan secara kelompok. Wates, 7 Agustus

124 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) Nama Anggota Kelompok: Lakukan diskusi bersama teman kelompok Anda tentang keterkaitan antara aspek fisik dan aspek sosial dalam kehidupan sehari-hari serta jelaskan kembali pendekatan geografi (sesuai yang didapatkan kelompoknya) disertai contohnya dalam kehidupan sehari-hari! Jawab: 117

125 Nama : No. : Evaluasi (Post-Test) SOAL PILIHAN GANDA Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang (X) pada pilihan A, B, C, D, atau E! 1. Contoh aspek fisik dalam geografi adalah. a. Cuaca dan laut b. Politik dan sejarah c. Masyarakat dan galaksi d. Masyarakat dan budaya e. Sejarah dan flora-fauna 2. Contoh aspek sosial dalah geografi adalah. a. Sungai, laut, dan kota b. Lingkungan, politik, dan industri c. Penduduk, ekonomi, dan laut d. Laut, pegunungan, sumber daya alam e. Ekonomi, politik, dan budaya 3. Contoh faktor fisik yang menentukan produktivitas pertanian dan perkebunan adalah. a. Jenis tanah, iklim, dan unsur hara b. Iklim, sinar matahari, dan angin c. Lokasi, aksesibilitas, dan curah hujan d. Bentuk medan, curah hujan, dan tutupan awan e. Kandungan mineral, air tanah, dan ketinggian 4. Gempa berkekuatan 9 skala richter yang di ikuti oleh tsunami setinggi 10 meter pada 11 Maret 2011 telah memporak-porandakan wilayah pesisir timur Jepang. Bencana tersebut mengakibatkan banyak korban jiwa, kerusakan sarana prasarana, hingga mengganggu operasional PLTN yang terdapat di wilayah Fukushima. Kejadian tersebut dapat dikaji dengan pendekatan. a. Keruangan b. Ekologi c. Kewilayahan d. Tematik e. Interdependensi 118

126 5. Hal yang tidak termasuk aspek sosial dalam geografi adalah. a. Tradisi b. Kelompok sosial c. Lembaga sosial d. Industri e. Masyarakat 6. Perhatiakan pendekatan-pendekatan ilmiah berikut ini. 1. Pendekatan kelingkungan 2. Pendekatan interdependensi 3. Pendekatan kemajemukan 4. Pendekatan keruangan 5. Pendekatan korologi Yang tidak termasuk pendekatan dalam geografi di tunjukkan oleh nomor. a. 1, 2, dan 3 b. 2, 3, dan 5 c. 4, 2. Dan 5 d. 2, 3, dan 4 e. 3, 4, dan 5 7. Pembalakan liar hutan di Taman Nasional Gunung Leuser telah mengakibatkan banjir bandang dan tanah longsor yang menimbulkan kerusakan alam dan merugikan kehidupan makhluk hidup disekitarnya. Pendekatan geografi untuk membahas fenomena tersebut adalah pendekatan. a. Kompleks wilayah b. Keruangan c. Terpadu d. Regional e. Kelingkungan/ekologi 8. Aspek utama dalam geografi adalah. a. Aspek biologi dan aspek manusia b. Aspek sosial dan aspek politik c. Aspek kimiawi dan aspek fisik d. Aspek fisik dan aspek sosial e. Aspek sejarah dan ekonomi 119

127 9. Fenomena geografi: 1. Hujan es 2. Badai salju 3. Banjir 4. Sambaran kilat 5. Gunung meletus Aspek fisik geografi yang berkaitan dengan gejala yang terjadi di atmosfer ditunjukkan oleh nomor. a. 1, 2, dan 3 b. 1, 2, dan 4 c. 2, 3, dan 4 d. 2, 4, dan 5 e. 3, 4, dan Suhu di bumi terasa semakin panas, serta sering terjadi fenomena cuaca ekstrim. Salah satu penyebabnya adalah kerusakan hutan akibat pembakaran hutan untuk lahan pertanian dan perkebunan. Pendekatan geografi yang sesuai untuk menganalisis fenomena tersebut adalah pendekatan. a. Sistem b. Keruangan c. Ekologi d. Kronologi e. Interdependensi 11. Perhatikan pendekatan-pendekatan ilmiah berikut ini. 1. Pendekatan sosial 2. Pendekatan ekologi 3. Pendekatan komplek wilayah 4. Pendekatan fisik 5. Pendekatan keruangan Berdasarkan poin di atas yang termasuk pendekatan geografi ditunjukkan oleh nomor. a. 1, 2, dan 3 b. 1, 4, dan 5 c. 2, 3, dan 5 d. 2, 4, dan 5 e. 3, 4, dan 5 120

128 12. Kota Bogor lebih sering terjadi hujan dari pada di kota Kupang. Pendekatan geografi yang sesuai untuk menganalisis fenomena tersebut adalah pendekatan. a. Kronologi b. Ekologi c. Sistem d. Keruangan e. Interdepedensi 13. Berikut ini adalah aspek-aspek yang dikaji dalam geografi. 1. Aspek Kimiawi 2. Aspek Astronomis 3. Aspek Antropologis 4. Aspek Politis 5. Aspek Ekonomis Aspek sosial ditunjukkan oleh nomor. a. 1, 2, dan 3 b. 1, 4, dan 5 c. 2, 3, dan 4 d. 2, 4, dan 5 e. 3, 4, dan Pendekatan yang mengaitkan hubungan mahkluk hidup, seperti manusia, hewan dan tumbuhan dengan lingkungan fisik serta hubungan mahkluk hidup dengan fenomena alam dan perilaku manusia disebut pendekatan. a. Sosiokultural b. Komplek wilayah c. Ekologi d. Kronologi e. keruangan 15. Aspek geografi yang berkaitan dengan perpindahan penduduk adalah. a. Permukiman b. Kepadatan penduduk c. Perubahan penduduk d. Migrasi penduduk e. Persebaran penduduk 121

129 KUNCI JAWABAN EVALUASI: 1. A 2. E 3. A 4. A 5. D 6. B 7. E 8. D 9. B 10. C 11. C 12. D 13. E 14. C 15. D 122

130 LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI DAN KINERJA PRESENTASI Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Program : X/IPS 2 Kompetensi : KD 3.1 dan 4.1 No Nama Peserta Didik Observasi Kinerja Presentasi Aktivitas Tanggung Jawab Kerjasama Analisis Bahasa Isi (1) (2) (3) (4) (5) (6) Jumlah Skor Nilai 1 Ade Marya Sasmita 2 Afrizal Wirakusuma 3 Alfina Rusianti 4 Aprilia Dewi Kartika Sari 5 Danang Sulistyo Nugroho 6 Dela Febrina Yuantari 7 Desendra Duta Ramadan 123

131 Observasi Kinerja Presentasi No Nama Peserta Didik Aktivitas Tanggung Jawab Kerjasama Analisis Bahasa Isi Jumlah Skor Nilai (1) (2) (3) (4) (5) (6) 8 Dian Amanda Puspitorini 9 Ditia Suprastiwi 10 Diwinner Langgeng P 11 Fauryza Insan Ilhamni 12 Febryan Dwi Ananta 13 Firdaus Subhaa Winarya 14 Fitria Zumaroh 15 Galih Ragatiwi 16 Isma Nur Hanifah 17 Lilis Maryana 18 Lina Litaskunuu Ilaiha 19 Maratun Sholikhah 20 Nadia Surya Ihwani 124

132 Observasi Kinerja Presentasi No Nama Peserta Didik Aktivitas Tanggung Jawab Kerjasama Analisis Bahasa Isi Jumlah Skor Nilai (1) (2) (3) (4) (5) (6) 21 Novi Putri Wahyuning P 22 Nur Anggi Fanjari P 23 Nur Laily Puspaningtyas 24 Putri Diah Rahmawati 25 Ribut Eko Martanto 26 Ricky Budi Raharja 27 Salsabilla Nindya Hutami 28 Siti Kholifah 29 Sulis Fitri Lestari 30 Tasya Yunida Fortuna P 31 Wulan Citra Medika 32 Yoga Pramudia Putra Keterangan Skor: 4: Sangat tinggi 3: Tinggi 2: Cukup tinggi 1: Kurang 125

133 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Wates Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Semester : X IPS 2/1 (Satu) Materi Pokok : Dasar-dasar Pemetaan Pertemuan ke- : 5 (Lima) Alokasi Waktu : 3 X 45 menit A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. 126

134 B. Kompetensi Dasar dan Pencapaian Indikator KOMPETENSI DASAR 3.2 Memahami pengetahuan dasar dasar pemetaan, Penginderaan Jauh, dan Sistem Informasi Geografi (GIS) INDIKATOR Menjelaskan pengertian peta. Menjelaskan fungsi dan tujuan pembuatan peta. Menjelaskan jenis-jenis peta. Menjelaskan unsur-unsur peta. 4.2 Membuat peta tematik wilayah Merubah skala nomor menjadi provinsi dan / atau salah satu pulau skala grafik. Indonesia berdasarkan Peta Rupa Menunjukkan perilaku disiplin dan Bumi Indonesi (RBI). tanggungjawab dalam melakukan diskusi kelompok. C. Strategi Pembelajaran Tatap Muka Terstruktur Mandiri Memahami pengetahuan dasardasar pemetaan, Penginderaan Jauh, dan Sistem Informasi Geografi (GIS). Menjelaskan pengertian peta. Menjelaskan fungsi dan tujuan pembuatan peta. Menjelaskan jenisjenis peta. Menjelaskan unsurunsur peta. Siswa dapat menjelaskan pengertian peta. Siswa dapat menjelaskan fungsi dan tujuan pembuatan peta. Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis peta. Siswa dapat menjelaskan unsur-unsur peta. 127

135 Tatap Muka Terstruktur Mandiri Membuat peta tematik wilayah provinsi dan/atau salah satu pulau Indonesia berdasarkan Peta Rupa Bumi (RBI). Mengubah skala nomor menjadi skala grafik. Menunjukkan perilaku disiplin dan tanggungjawab dalam melakukan diskusi kelompok. Menunjukkan sikap pro aktif dan responsif dalam diskusi. Siswa dapat mengubah skala nomor menjadi skala grafik. Siswa dapat menunjukkan perilaku disiplin dan tanggungjawab dalam melakukan diskusi kelompok. Siswa dapat menunjukkan sikap pro aktif dan responsif dalam diskusi. D. Materi Pembelajaran 1. Pengertian Peta Peta adalah gambaran konvensional dari permukaan bumi yang diperkecil seperti kemampuannya dari atas. Peta umumnya digambarkan dalam bidang datar dan dilengkapi skala, orientasi, dan simbol-simbol. Dengan kata lain, peta adalah gambaran permukaan bumi yang diperkecil sesuai dengan skala. Supaya dapat dipahami oleh pengguna atau pembaca, peta harus diberi tulisan dan symbol-simbol. Dalam penggambaran permukaan bumi ke dalam peta, digunakan sistem transformasi dari bidang lengkung permukaan bumi ke bidang datar (gambar peta). Sistem transformasi tersebut dikenal sebagai sistem proyeksi peta. Untuk mempelajari seluk beluk penggambaran peta, diperlukan bidang ilmu khusus yang disebut kartografi. Orang yang ahli dalam bidang pemetaan disebut kartografer. Ada beberapa ahli kartografi menjelaskan pengertian peta sebagai berikut. a. Menurut ICA (Internasional Cartographic Association) Peta adalah suatu gambaran atau representasi unsur-unsur kenampakan abstrak yang dipilih dari permukaan bumi, yang ada kaitannya dengan 128

136 permukaan bumi atau benda-benda angkasa. Pada umumnya, peta digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil atau diskalakan. b. Menurut R.M. Soetardjo Soejosoemarno Peta adalah suatu lukisan dengan tinta dari seluruh atau sebagian permukaan bumi yang diperkecil dengan perbandingan ukuran yang disebut skala. c. Menurut Erwin Raisz Peta adalah gambaran konvensional dari permukaan bumi yang diperkecil sebagai kenampakan jika dilihat dari atas dengan ditambah tulisan-tulisan sebagai tanda pengenal. Manusia dan setiap makhluk hidup mempunyai kesadaran tentang keadaan sekitarnya. Banyak bukti yang menunjukkan bahwa pencitraan dalam anganangan (mental imagery) merupakan kegiatan otak normal. Komponen yang penting dari gambaran dalam angan-angan adalah penyususn objek secara keruangan. Beberapa di antara objek tersebut harus disusun secara keruangan yang bersifat geografis (geographical space) yang berkaitan dengan kehidupan kita. Citra atau gambaran angan-angan tersebut dapat berupa gambaran sederhana, jika penggambarannya secara topologis seperti dekat jauh dan muka-belakang. Namun, gambaran angan-angan dapat memungkinkan pula untuk digambarkan jika posisi objek-objek dimaksud dapat dinyatakan secara konsep keruangan geometrik. Gambaran dalam angan-angan merupakan suatu peta yang bendabenda objeknya diletakkan dalam lokasi relatif. Tentu saja peta-peta semacam ini bersifat unik bagi setiap individu. Peta inilah yang disebut peta mental (mental map/coqnitiue map). Di zaman yang semakin maju ini peta menjadi alat bantu yang sangat dibutuhkan dalam perencanaan pembangunan diberbagai bidang, seperti bidang pertanahan, pertanian, perkebunan, industri dan perdagangan, pelayaran, penerbangan, pendidikan, tata ruang wilayah, politik dan 129

137 keamanan, dan lain-lain. Terlebih untuk peta-peta tematik yang sifatnya lebih khusus dan spesifik, sudah menjadi kebutuhan hampir setiap lembaga, lebihlebih yang bergerak di bidang perencanaan dan pembangunan suatu wilayah dalam skala lokal, regional, nasional dan internasional. 2. Fungsi dan Tujuan Pembuatan Peta Fungsi dan tujuan pembuatan peta, antara lain sebagai berikut: a. Menunjukkan posisi atau lokasi relative suatu tempat di permukaan bumi, b. Memperlihatkan ukuran, luas daerah, dan jarak dipermukaan bumi, c. Memperlihatkan atau menggambarkan bentuk-bentuk pada permukaan bumi (misalnya bentuk benua, Negara, atau gunung), d. Menyajikan data tentang potensi suatu daerah, e. Mengkomunikasikan informasi keruangan, f. Membantu pekerjaan teknis, misalnya kontruksi jalan, navigasi, atau perencanaan, g. Membantu pembuatan desain, misalnya desain jalan, dan h. Bahan analisis spasial. 3. Jenis-jenis Peta Peta memiliki jenis yang beragam dan sukar untuk menghitung jumlahnya secara pasti. Namun, peta dapat digolongkan berdasarkan skala, objek, dan isi. a. Berdasarkan Skala Berdasarkan skalanya, peta dapat diklasifikasikan menjadi sebagai berikut: 1) Peta Kadaster, berskala 1 : 100 hingga 1 : Peta semacam ini dipakai untuk membuat peta dalam sertifikasi kepemilikan tanah. 2) Peta Skala Besar, berskala 1 : hingga 1 : Peta ini digunakan umtuk menggambarkan wilayah-wilayah yang relatif sempit, misalnya peta Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. 130

138 3) Peta Skala Sedang, berskala 1 : hingga 1 : Peta jenis ini digunakan untuk menggambarkan wilayah yang luas, misalnya peta Provinsi Jawa Tengah dan peta Provinsi Maluku. 4) Peta Skala Kecil, berskala 1 : hingga 1 : Peta jenis ini digunakan untuk menggambarkan daerah-daerah yang cukup luas, biasanya berupa Negara. Misalnya peta wilayah Republik Indonesia. 5) Peta Skala Geografis, berskala lebih kecil dari 1 : , biasanya digunakan untuk menggambarkan kelompok negara benua, atau seluruh dunia. b. Berdasarkan Objek 1) Peta Statis atau stasioner adalah peta yang menggambarkan keadaan yang relative tetap atau jarang berubah. Misalnya peta jenis tanah, peta administrasi wilayah desa atau perkotaan, dan peta geologi. 2) Peta Dinamis adalah peta yang isinya menggambarkan keadaan yang dinamis atau cepat berubah. Misalnya, peta transmigrasi, peta urbanisasi, peta perencanaan wilayah kota, dan peta tata guna lahan c. Berdasarkan Isi 1) Peta Umum/Peta Ikhtisar, adalah peta yang menggambarkan segala sesuatu yang ada dalam suatu wilayah. Pada peta umum terdapat kenampakan seperti sungai, sawah, permukiman, jalan raya, dan rel kereta api. Peta umum dibedakan menjadi dua, yakni sebagai berikut. a) Peta Topografi, yaitu peta yang menggambarkan bentuk relief (tinggi rendahnya) permukaan bumi. Dalam peta topografi digunakan garis kontur yaitu garis yang menghubungkan tempattempat yang mempunyai ketinggian yang sama. 131

139 Ketentuan pada peta topografi yaitu sebagai berikut. (1) Semakin rapat jarak kontur yang satu dengan yang lainnya menunjukkan daerah tersebut semakin curam. (2) Garis kontur yang diberi tanda bergerigi menunjukkan daerah depresi (lubang atau cekungan) di puncak. (3) Peta topografi menggunakan skala besar, antara 1 : sampai 1 : b) Peta chorografi, yaitu peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi dengan skala yang lebih kecil antara 1 : sampai 1 : atau lebih. Peta ini menggambarkan daerah yang luas, misalnya provinsi, Negara, bahkan dunia lengkap dengan kenampkan suatu wilayah tersebut, diantaranya pegunungan, gunung, sungai, danau, jalan raya, kereta api, batas wilayah, kota, garis pantai dll. 2) Peta Khusus atau peta tematik, yaitu peta yang menggambarkan kenampakan-kenampakan tertentu dimuka bumi. Contoh peta khusus sebagai berikut: a) Peta kepadatan penduduk, menggambarkan perbandingan kepadatan penduduk disuatu wilayah. b) Peta kriminalitas, menggambarkan persebaran lokasi kejadian kriminal disuatau wilayah. c) Peta geologi, menggambarkan struktur batuan dan sifat-sifatnya yang mempengaruhi bentuk-bentuk permukaan bumi. d) Peta air tanah, menggambarkan lokasi atau persebaran cadangan air tanah di suatu tempat. e) Peta irigasi, menggambarkan letak aliran sungai, waduk, bendungan, dan saluran irigasi. f) Peta transportasi, menggambarkan jalur-jalur lalu lintas baik di darat, laut, maupun udara. 132

140 g) Peta arkeologi, menggambarkan persebaran letak-letak bendabenda peninggalan purbakala atau situs arkeologis. h) Peta isohyet, menggambarkan wilayah-wilayah yang menerima jumlah curah hujan yang sama. i) Peta tanah, menggambarkan jenis-jenis tanah disuatu wilayah. j) Peta penggunaan lahan, menggambarkan jenis-jenis penggunaan lahan pada suatu wilayah. k) Peta kart, peta yang didesain untuk keperluan navigasi, nautical, aeronautical. Peta kelautan yang ekuivalen dengan peta topografi disebut batimetrik. 4. Unsur-unsur Peta a. Judul Peta Judul peta mencerminkan isi dan tipe peta. Judul biasanya dicantumkan di bagian atas peta dengan huruf besar. Fungsi judul adalah menunjukkan daerah yang digambarkan oleh peta tersebut. b. Orientasi Peta/ Penunjuk Arah Merupakan gambar penunjuk arah mata angin, pada umumnya peta berorientasi Utara, diletakkan di sudut kanan atas atau tempat lain yang kosong. c. Skala Skala adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara jarak di peta dengan jarak yang sebenarnya di permukaan bumi. Secara umum skala dapat dibedakan menjadi 3 yaitu: 1) Skala angka/numeric Skala yang berupa angka-angka. Misalnya skala peta 1: , skala peta 1 : dan sebagainya 2) Skala Garis/Grafik Skala yang ditunjukkan dengan membuat garis linier dengan membuat perbandingan pada setiap ruasnya. 133

141 Contoh : 3) Skala kalimat/verbal Skala yang menggunakan kalimat baku sebagai pentunjuk skala. Jenis skala ini banyak dipakai di Eropa yang biasanya menggunakan satuan inchi dan mil. Contoh: One Inch to two miles d. Legenda/keterangan Legenda adalah keterangan yang penting yang memberikan keterangan dan penjelasan tentang simbol-simbol yang terdapat pada peta. e. Grid/Garis koordinat astronomi Garis ini diperlukan untuk mengetahui letak astronomi suatu tempat.biasanya terdiri dari garis bujur dan garis lintang yang dituliskan di tepi peta dengan menujukkan berapa derajat, berapa menit dan berpa detik. f. Lettering/tata tulis Tata tulis tulisan dan angka. Secara umum penulisan suatu obyek pada obyek daratan ditulis dengan huruf tegak, sedangkan simbol obyek perairan ditulis dengan huruf miring. g. Sumber dan Tahun pembuatan Sumber peta sangat penting, terutama untuk peta thematik. Sedangkan tahun pembuatan sangat penting mengingat ada tidaknya obyek pada waktu pembuatan sekarang ataua kemudian ahri akan berubah baik medan yang alami maupun medan buatan h. Inset Inset adalah peta kecil yang berfungsi memberikan tekanan atau penjelasan pada peta utama. Sehingga akan memperjelas dan mempertajam informasi peta utama. 134

142 i. Garis tepi Berfungsi mempermudah dalam membuat peta. Biasanya dibuat rangkap dua. j. Tata warna Tata warna sangat penting jika peta yang dibuat adalah peta berwarna. Fungsi warna adalah sebagai berikut : 1) membedakan tinggi rendahnya suatu daerah dan kedalaman laut 2) memberikan kualitas dan kuantitas peta 3) keindahan (estetika) k. Simbol Simbol adalah tanda atau lambang yang mewakili obyek di permukaan bumi yang terdapat pada peta.mengingat pentingnya materi ini, maka simbol disajikan pada bagian tersendiri sebagai berikut. Peta dianggap baik dan benar (Sandy,1986:1-2) setidaknya memenuhi persyaratan sebagai berikut: peta tidak boleh membingungkan, mudah dipahami atau dimengerti, sehingga tidak boleh serumit kenampakan aslinya, menggambarkan cukup teliti sesuai temanya, indah dipandangagar peta tidak membingungkan bagi para pengguna, maka peta harus dilengkapi dengan: legenda/keterangan, skala peta, judul peta, inset peta.agar peta mudah dimengerti/ditanggkap maknanya oleh pengguna peta, maka peta harus menggunakan: tata warna, simbol, proyeksi peta. Sedangkan dalam aspek ketelitian peta sangat terkait dengan tujuan peta dan jenis peta serta skala peta yang akan dibuat. E. Metode Pembelajaran 1. Model : Kooperatif 2. Pendekatan : Scientific 3. Metode : Diskusi kelompok, tanya jawab, penugasan 135

143 F. Alat/Media Pembelajaran 1. Alat/Media Pembelajaran a. Laptop b. Slide Power Point c. Video tentang Pemetaan d. LCD Projector e. Papan tulis dan spidol 2. Sumber Pembelajaran a. K. Wardiyatmoko. (2013). Geografi Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Erlangga. b. Yulmadia Yullir (2013). Geografi 1 Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Yudhistira. G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Kelima: (3JP) Tahap Kegiatan Belajar Pendahuluan Guru mengucapkan salam dan meminta salah satu siswa untuk memimpin doa untuk membuka pelajaran. (Fase 1) Stimulasi Guru melakukan presensi peserta didik. pemberi Mempersiapkan kelas agar lebih kondusif rangsangan untuk memulai proses KBM. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru menyampaikan materi secara singkat pengertian peta, fungsi, tujuan pembuatan peta, jenis-jenis peta dan unsur-unsur peta. Alokasi Waktu 20 menit 136

144 Tahap (Fase 2) Pertanyaan/ identifikasi masalah Kegiatan Inti (Fase 3) Mengumpulkan data (Fase 4) Pengolahan data (Fase 5) Pembuktian data Kegiatan Belajar Guru memberikan motivasi untuk ikut aktif dalam proses pembelajaran yang akan diselesaikan dengan mengajak peserta didik untuk relaksasi. Guru menjelaskan mengenai materi dasar-dasar pemetaankepada peserta didik dengan power point. Guru memberikan kesempatan bertanya kepada peserta didik mengenai materi dasar-dasar pemetaan yang ditayangkan melalui slide power point. Guru menayangkan video kepada siswa yang berkaitan dengan dasar-dasar pemetaan. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok kecil Peserta didik mendapatkan penjelasan tentang tugas kelompok. Guru memberikan penugasan kepada siswa. Secara berkelompok, peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan guru. Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi mengenai keterkaitan antara aspek fisik dan aspek sosial dalam kehidupan sehari-hari serta pendekatan geografi beserta contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Alokasi Waktu 90 menit 137

145 Tahap Penutup (Fase 6) Pembuktian Kegiatan Belajar Peserta didik dan guru secara bersama-sama menyimpulkan materi tentang dasar-dasar pemetaan. Guru memberitahukan kepada siswa mengenai materi selanjutnya yang akan dipelajari pada pertemuan mendatang yaitu dasar-dasar penginderaan jauh dan memberitahukan tugas rumah yang harus dikerjakan siswa. Guru memberi evaluasi. Guru memberikan pengarahan untuk mengumpulkan hasil yang telah dikerjakan. Alokasi Waktu 20 menit H. Penilaian Proses dan Hasil Belajar 1. Teknik Penilaian a. Jenis/Teknik Penilaian 1) Tes 2) Nontes 3) Penugasan b. Bentuk Instrumen Lembar observasi Berilah tanda ( ) pada kolom skor dengan kriteria sebagai berikut: 1 = Kurang aktif 2 = Cukup 3 = Aktif 4 = Sangat aktif 138

146 No Indikator 1 Memperhatikan apa yang disampaikan guru Mencatat materi yang penting dalam kegiatan 2 pembelajaran Mengerjakan tugas yang diberikan guru secara 3 kelompok 4 Bekerja sama dengan teman satu kelompok Mendiskusikan masalah yang dihadapi dalam 5 kegiatan belajar mengajar 6 Mengemukakan gagasan/pemecahan masalah Mengambil keputusan atau kesimpulan dari 7 semua jawaban yang dianggap paling benar 8 Menjawab pertanyaan dari guru 9 Mempresentasikan jawaban di depan kelas 10 Merespon/menanggapi jawaban teman Jumlah Skor Cat : Skor maksimal 40 dan skor minimal 10 Skor Ket. c. Penilaian Penugasan Petunjuk Penilaian Skor penilaian: x 100 = nilai akhir Sikap/Aspekyang dinilai Kesesuaian dengan tema Tampilan/Kelengkapan Kerapihan Ketepatan waktu pengumpulan Nilai rata-rata Nilai kualitatif Nilai kuantitatif 139

147 Keterangan: Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif Sangat bagus Bagus Agak bagus Kurang 1 < 56 NILAI Baik sekali Baik Cukup Kurang : bila peserta didik mendapatkan nilai (A) : bila peserta didik mendapatkan nilai (B) : bila peserta didik mendapatkan nilai (C) : bila peserta didik mendapatkan nilai < 56 (D) I. Tugas Mandiri 1. Terstruktur Mengerjakan tugas secara berkelompok, mencari pengertian peta, jenis-jenis peta, manfaat dan fungsi peta, manfaat peta bagi industry, pembangunan dan transportasi. 2. Tidak Terstruktur Mengubah skala nomor menjadi skala grafik (garis). Wates, 17 Agustus

148 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) Nama Anggota : Jelaskan pengertian peta! 2. Sebutkan manfaat peta dalam bidang: a. Pembangunan (Perencanaan Wilayah) b. Transportasi c. Pariwisata 141

149 KUNCI JAWABAN: 1. Peta adalah gambaran konvensional dari permukaan bumi yang diperkecil seperti kemampuannya dari atas. Peta umumnya digambarkan dalam bidang datar dan dilengkapi skala, orientasi, dan simbol-simbol. Dengan kata lain, peta adalah gambaran permukaan bumi yang diperkecil sesuai dengan skala. Supaya dapat dipahami oleh pengguna atau pembaca, peta harus diberi tulisan dan symbolsimbol. 2. Manfaat peta: - Pembangunan: merencanakan daerah mana saja yang akan dibangun sebuah industri atau gedung, penataan wilayah agar lebib rapi - Transportasi: menentukan lokasi kemacetan suatu daerah, menentukan akses jalan terdekat menuju fasilitas umu - Pariwisata: menentukan lokasi pariwisata yang strategis untuk dikunjungi 142

150 Evaluasi (Post-Test) 1. Sebutkan unsur-unsur peta yang terdapat dalam peta di bawah ini! 2. Buatlah skala grafis dari skala angka berikut ini (1 : ) 143

151 LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI DAN KINERJA PRESENTASI Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Program : X/IPS 2 Kompetensi : KD 3.2 dan 4.2 No Nama Peserta Didik Observasi Kinerja Presentasi Aktivitas Tanggung Jawab Kerjasama Analisis Bahasa Isi (1) (2) (3) (4) (5) (6) Jumlah Skor Nilai 1 Ade Marya Sasmita 2 Afrizal Wirakusuma 3 Alfina Rusianti 4 Aprilia Dewi Kartika Sari 5 Danang Sulistyo Nugroho 6 Dela Febrina Yuantari 7 Desendra Duta Ramadan 144

152 Observasi Kinerja Presentasi No Nama Peserta Didik Aktivitas Tanggung Jawab Kerjasama Analisis Bahasa Isi (1) (2) (3) (4) (5) (6) 8 Dian Amanda Puspitorini 9 Ditia Suprastiwi 10 Diwinner Langgeng P PINDAH X IPS 1 11 Fauryza Insan Ilhamni 12 Febryan Dwi Ananta 13 Firdaus Subhaa Winarya 14 Fitria Zumaroh 15 Galih Ragatiwi 16 Isma Nur Hanifah 17 Lilis Maryana 18 Lina Litaskunuu Ilaiha 19 Maratun Sholikhah 20 Nadia Surya Ihwani 145 Jumlah Skor Nilai

153 Observasi Kinerja Presentasi No Nama Peserta Didik Aktivitas Tanggung Jawab Kerjasama Analisis Bahasa Isi Jumlah Skor Nilai (1) (2) (3) (4) (5) (6) 21 Novi Putri Wahyuning P 22 Nur Anggi Fanjari P 23 Nur Laily Puspaningtyas 24 Putri Diah Rahmawati 25 Ribut Eko Martanto 26 Ricky Budi Raharja 27 Salsabilla Nindya Hutami 28 Siti Kholifah 29 Sulis Fitri Lestari 30 Tasya Yunida Fortuna P 31 Wulan Citra Medika 32 Yoga Pramudia Putra Keterangan Skor: 4: Sangat tinggi 3: Tinggi 2: Cukup tinggi 1: Kuran 146

154 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Pertemuan ke- Alokasi Waktu : SMA Negeri 2 Wates : Geografi : X IPS 2/1 (Satu) : Dasar-dasar Penginderaan Jauh : 6 (Enam) : 3 X 45 menit A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. 147

155 B. Kompetensi Dasar dan Pencapaian Indikator KOMPETENSI DASAR 3.2 Memahami pengetahuan dasar dasar pemetaan, Penginderaan Jauh, dan Sistem Informasi Geografi (GIS) INDIKATOR Menjelaskan pengertian penginderaan jauh. Mengidentifikasi komponenkomponen penginderaan jauh. Menjelaskan pengertian citra. Mengidentifikasi jenis-jenis citra. Menjelaskan interpretasi citra. Mengidentifikasi unsur-unsur interpretasi citra. Menjelaskan manfaat penginderaan jauh Menjelaskan keunggulan penginderaan jauh. Menjelaskan kelemahan penginderaan jauh. 4.2 Membuat peta tematik wilayah provinsi dan / atau salah satu pulau Indonesia berdasarkan Peta Rupa Bumi Indonesi (RBI) Menginterpretasi citra. Menunjukkan perilaku disiplin dan tanggungjawab dalam melakukan diskusi kelompok. C. Strategi Pembelajaran Tatap Muka Terstruktur Mandiri Memahami pengetahuan dasardasar pemetaan, Penginderaan Jauh, dan Sistem Informasi Geografi (GIS). Menjelaskan pengertian Penginderaan Jauh. Menjelaskan komponen-komponen penginderaan jauh. Siswa dapat menjelaskan pengertian Penginderaan Jauh. Siswa dapat menjelaskan komponen-komponen penginderaan jauh. 148

156 Tatap Muka Terstruktur Mandiri Menjelaskan pengertian Citra. Menjelaskan jenis-jenis citra. Menjelaskan Interpretasi Citra. Menjelaskan Unsurunsur interpretasi Citra. Menjelaskan manfaat Penginderaan Jauh Menjelaskan keunggulan penginderaan jauh. Menjelaskan kelemahan penginderaan jauh. Siswa dapat menjelaskan pengertian Citra. Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis citra. Siswa dapat menjelaskan Interpretasi Citra. Siswa dapat menjelaskan manfaat Penginderaan Jauh Siswa dapat menjelaskan keunggulan penginderaan jauh. Siswa dapat menjelaskan kelemahan penginderaan jauh. Membuat peta tematik wilayah provinsi dan / atau salah satu pulau Indonesia berdasarkan Peta Rupa Bumi (RBI). Menginterpretasi citra. Menunjukkan perilaku disiplin dan tanggung jawab dalam melakukan diskusi kelompok. Menunjukkan sikap pro aktif dan responsif dalam diskusi. Siswa dapat menginterpretasi citra Siswa dapat menunjukkan perilaku disiplin dan tanggung awab dalam melakukan diskusi kelompok. Siswa dapat menunjukkan sikap pro aktif dan responsif dalam diskusi. 149

157 D. Materi Pembelajaran 1. Pengertian Penginderaan Jauh Penginderaan Jauh adalah ilmu, teknik, atau proses untuk mengetahui suatu benda, gejala, dan area dari jarak jauh dengan menggunakan alat pengindra berupa sesnor buatan yang dipasang pada pesawat terbang, satelit, atau pesawat ulang alik. Penginderaan Jauh (PJ) memiliki istilah yang berbeda di beberapa negara. Di negara Indonesia sering disingkat dengan PJ atau Indraja. Di beberapa negara lain dikenal dengan sebutan Remote Sensing (Inggris), Teledetection (Prancis), Fernerkundung (Jerman), Sensoriamento Remota, (Portugis), Distansionaya (Rusia), dan Perception Remota (Spanyol). Pengertian Penginderaan Jauh Menurut Para Ahli Beberapa ahli mendefinisikan pengindraan jauh sebagai berikut. a. Menurut Lillesand dan Kiefer Pengindraan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang objek, daerah atau gejala dengan jalan menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap objek, atau gejala yang dikaji. b. Menurut Colwell (1984) Penginderaaan Jauh yaitu suatu pengukuran atau perolehan data pada objek di permukaan bumi dari satelit atau instrumen lain di atas atau jauh dari objek yang diindera. c. Menurut American Society of Photogrametry Pengindraan jauh adalah pengukuran atau perolehan informasi dari beberapa sifat objek atau fenomena dengan menggunakan alat perekam yang secara fisik tidak terjadi kontak langsung atau bersinggungan dengan objek atau fenomena yang dikaji. Untuk mengindra suatu objek, maka diperlukan suatu alat. Alat untuk mengindra disebut sensor. Sensor dalam pengindraan jauh dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu sensor aktif dan sensor pasif. a. Sensor aktif, yaitu suatu alat yang dilengkapi dengan pemancar dan alat penerima pantulan gelombang. Contoh pengindraan jauh radar dan pengindraan jauh sonar. 150

158 b. Sensor pasif, yaitu sensor yang hanya dilengkapi dengan alat penerima berupa pantulan gelombang elektromegnetik. Gambar: Foto Udara Daerah Sidoarjo Jawa Timur 2. Komponen Penginderaan Jauh Gambar: Komponen Penginderaan Jauh Komponen-komponen pengindraan jauh meliputi hal-hal berikut: a. Sumber Tenaga Dalam pengindraan jauh harus ada tenaga untuk memantulkan atau memancarkan objek di permukaan bumi. Tenaga yang digunakan adalah tenaga elektromagnetik, dengan sumber utamanya adalah matahari. Tenaga lain yang bisa digunakan adalah sumber tenaga buatan, sehingga dikenal adanya pengindraan jauh sistem pasif dan pengindraan jauh sistem aktif. 1) Penginderaan Jauh Sistem Pasif Pada pengindraan jauh sistem pasif, tenaga yang menghubungkan perekam dengan objek di bumi dengan menggunakan tenaga alamiah yaitu matahari (dengan memanfaatkan tenaga pantulan), sehingga 151

159 perekamannya hanya bisa dilakukan pada siang hari dengan kondisi cuaca yang cerah. 2) Penginderaan Jauh Sistem Aktif Pada pengindraan jauh sistem aktif, perekamannya dilakukan dengan tenaga buatan (dengan tenaga pancaran), sehingga memungkinkan perekamannya dapat dilakukan pada malam hari maupun siang hari, dan di segala cuaca. b. Atmosfer Atmosfer mempunyai peranan untuk menghambat dan mengganggu tenaga atau sinar matahari yang datang (bersifat selektif terhadap panjang gelombang).tidak semua spektrum elektromagnetik mampu menembus lapisan atmosfer, hanya sebagian kecil saja yang mampu menembusnya. Hambatan pada atmosfer disebabkan oleh debu, uap air, dan gas. Hambatan atmosfer ini berupa serapan, pantulan, dan hamburan. Hamburan adalah pantulan ke segala arah yang disebabkan oleh benda-benda yang permukaannya kasar dan bentukannya tidak menentu, atau oleh benda-benda kecil lainnya yang berserakan. Bagian dari spektrum elektromagnetik yang mampu menembus atmosfer dan sampai ke permukaan bumi disebut jendela atmosfer. Jendela atmosfer yang paling banyak digunakan adalah spektrum tampak yang dibatasi oleh gelombang 0,4 mikrometer hingga 0,7 mikrometer. c. Interaksi antara tenaga dengan objek Setiap objek mempunyai sifat tertentu dalam memantulkan atau memancarkan tenaga ke sensor. Objek yang banyak memantulkan atau memancarkan tenaga akan tampak lebih cerah, sedangkan objek yang pantulan atau pancarannya sedikit akan tampak gelap. Interaksi antara tenaga dengan objek dibagi menjadi 3 ciri, yaitu: 1) ciri spektral, mendasarkan pada pengenalan pertama suatu objek, missal cerah dan gelap, 2) ciri spasial, mendasarkan pada perbedaan pola keruangannya, seperti bentuk, ukuran, tinggi, serta panjang, dan 3) ciri temporal, mendasarkan pada perbedaan waktu perekaman dan umur objek. 152

160 d. Sensor Sensor berfungsi untuk menerima dan merekam tenaga yang datang dari suatu objek. Kemampuan sensor dalam merekam objek terkecil disebut dengan resolusi spasial. Berdasarkan proses perekamannya, sensor dibedakan menjadi 2 sebagai berikut: 1) Sensor Fotografik Sensor fotografik adalah sensor yang berupa kamera dengan menggunakan film sebagai detektornya yang bekerja pada spetrum tampak. Hasil dari penggunaan sensor fotografik adalah bentuk foto udara. 2) Sensor Elektronik Sensor elektronik menggunakan tenaga elektrik dalam bentuk sinyal elektrik yang beroperasi pada spektrum yang lebih luas, yaitu dari sinar sampai gelombang radio dengan pita magnetik sebagai detektornya. Keluaran dari penggunaan sensor elektrik ini adalah dalam bentuk citra. e. Wahana Wahana adalah kendaraan yang digunakan untuk membawa sensor guna mendapatkan data indraja. Berdasarkan ketinggian peredaran dan tempat pemantulannya di angkasa, wahana dapat di bedakan menjadi tiga kelompok, yaitu sebagai berikut. 1) Pesawat terbang rendah sampai menengah, yaitu pesawat yang ketinggian pendaratannya antara m dan m di atas permukaan bumi. 2) Pesawat terbang tinggi, yaitu pesawat yang ketinggian peredarannya lebih dari m di atas permukaan bumi 3) Satelit, yaitu wahana dengan 900 km di atas permukaan bumi. f. Perolehan Data Perolehan data dapat dilakukan dengan cara manual secara visual, maupun dengan numerik atau digital. Perolehan data dengan menggunakan cara manual yaitu cara memperoleh data dengan menginterpretasi foto udara secara visual. Perolehan data dengan cara 153

161 numerik atau digital yaitu dengan menggunakan data digital melalui komputer. g. Pengguna Data (User) Tingkat keberhasilan dari penerapan sistem pengindraan jauh ditentukan oleh pengguna data. Kemampuan pengguna data dalam menerapkan hasil pengindaraan jauh juga dipengaruhi oleh pengetahuan yang mendalam tentang disiplin ilmu masing-masing maupun cara pengumpulan data dari sistem pengindraan jauh. Data yang sama dapat digunakan untuk mencari info yang berbeda bagi pengguna (user) yang berbeda pula. Berdasarkan kerincian, keandalan, dan kesesuaian data dari sistem pengindaraan jauh akan menentukan dapat diterima atau tidaknya data pengindraan jauh oleh pengguna (user). 3. Pengertian Citra Citra dapat diartikan sebagai gambaran yang tampak dari suatu objek yang sedang diamati sebagai hasil liputan atau rekaman suatu alat pemantau. Menurut Hornby, citra adalah gambaran yang terekam oleh kamera atau alat sensor lain. Adapun menurut Simonet dkk, citra adalah gambar rekaman suatu objek (biasanya berupa gambaranpada citra) yang diperoleh melalui cara optik, elektro-optik, optik mekanik, atau elektro-mekanik. 4. Jenis-Jenis Citra a. Citra Foto Citra foto (Foto udara) dibedakan atas: 1) spektrum elektromagnetik yang digunakan; 2) sumbu kamera; 3) sudut pandang kamera; 4) jenis kamera; 5) warna yang digunakan, dan 6) sistem wahana dan penginderanya. Gambar: Contoh Citra Foto 154

162 1) Berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan, foto udara dapar dibedakan atas: a) Foto ultraviolet, yaitu foto udara menggunakan gelombang ultraviolet (dekat hingga panjang gelombang 0,29µm). b) Foto ortokromatik, yaitu foto udara menggunakan spektrum tampak dari saluran biru hingga saluran hijau (hingga panjang gelombang 0,56 µm). c) Foto pankromatik, yaitu foto yang dibuat menggunakan seluruh spektrum tampak. d) Foto inframerah asli, yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum inframerah dekat hingga panjang gelombang 0,9 µm dan hingga 1,2 µm bagi film inframerah dekat yang dibuat secara khusus. e) Foto inframerah modifikasi, yaitu foto yang dibuat dengan spektrum inframerah dekat dan sebagian spektrum tampak pada saluran merah dan sebagian pada saluran hijau. Gambar: Beberapa Contoh Citra yang Menggunakan Gelombang Ultraviolet 2) Berdasarkan arah sumbu kameranya, foto udara dibedakan atas: a) Foto vertikal, yaitu foto yang dibuat dengan sumbu kamera tegak lurus terhadap permukaan bumi. b) Foto condong, yaitu foto yang dibuat dengan sumbu kamera menyudut terhadap garis tegak lurus permukaan bumi. Sudut ini biasanya sebesar 10º atau lebih. Foto condong dibedakan atas (1) sangat condong (high oblique) bila pada foto udara tampak 155

163 cakrawalanya, dan (2) agak condong (low oblique) yakni bila cakrawalnya tidak tergambar pada foto. Gambar: Foto Udara Tegak, Agak Condong, dan Sangat Condong 3) Berdasarkan sudut pandang kamera, Paine (1981) membedakan foto udara sebagai berikut: a) Sudut kecil (narrow angle), sudut pandang < 60 - panjang fokus 304, 8 mm. b) Sudut normal (normal angle), sudut pandang antara 60-75, panjang fokus 209,5 mm. c) Sudut lebar (wide angle), sudut pandang antara , panjang fokus 152,4 mm. d) Sudut sangat lebar (super wide angle), sudut pandang antara > 100, panjang fokus 88,9 mm. 4) Berdasarkan jenis kamera yang digunakan dalam penginderaan, foto udara dibedakan atas: a) Foto udara tunggal, yaitu foto udara yang dibuat dengan kamera tunggal. Setiap daerah liputan hanya tergambar oleh satu lembar foto. 156

164 b) Foto udara jamak, yaitu beberapa lembar foto yang dibuat pada saat yang sama dan menggambarkan daerah liputan yang sama. Foto jamak dibedakan lagi atas: (a) foto udara multispektral, yaitu foto udara yang dibuat dengan panjang gelombang yang berbedabeda; (b) foto udara dengan kamera ganda (dual kamera). 5) Berdasarkan warna yang digunakan, foto udara berwarna dibedakan atas: a) Foto udara berwarna asli (true color) yaitu foto yang warnanya mirip warna aslinya. Foto berwarna asli adalah foto pankromatik berwarna. b) Foto udara berwarna semu (false color) atau foto inframerah berwarna. Pada foto berwarna semu, warna obyek tidak sama dengan warna foto, misalnya obyek vegetasi yang aslinya berwarna hijau namun memantulkan spektrum inframerah, maka akan nampak merah pada foto. Air jernih akan nampak berwarna biru muda, air kerauh nampak biru tua hingga hitam, obyek bangunan berupa atap rumah dan aspal akan nampak berwarna biru. 6) Berdasarkan sistem wahana, foto udara dibedakan atas: a) Foto udara yang dibuat dengan wahana pesawat udara atau balon udara. b) Foto udara yang dibuat dari satelit, disebut foto satelit atau foto orbital. b. Citra Non Foto Citra nonfoto adalah gambar atau citra tentang suatu objek yang dihasilkan oleh sensor bukan kamera dengan cara memindai (scanning). 157

165 Gambar: Contoh Citra Non Foto Citra nonfoto dibedakan atas dasar: 1) Spektrum elektromagnetik yang digunakan Berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan, citra nonfoto dibedakan atas: a) Citra inframerah termal, yaitu citra yang dibuat dengan spektrum inframerah termal dengan panjang gelombang 3,5 5,5 µm, 8-14 µm, dan lebih dari 18 µm. Penginderaan pada spektrum ini mendasarkan atas perbedaan suhu obyek dan daya pancar yang pada citra akan tercermin dengan beda rona atau warna. b) Citra radar dan citra gelombang mikro, yaitu citra yang dibuat dengan spektrum gelombang mikro. Citra radar menggunakan sistem aktif, dan citra mikro meggunakan sistem pasif. c) Citra gelombang mikro, yaitu citra yang dibuat dengan menggunakan spektrum gelombang mikro. 2) Berdasarkan sensor yang digunakan, citra nonfoto dibedakan atas: a) Citra tunggal, yaitu citra yang dibuat dengan sensor tunggal. b) Citra multispektral, yaitu citra yang dibuat dengan saluran jamak, yang dibedakan lagi atas: (1) Citra RBV (Return beam vidicon) dan (2) Citra MSS (multispektral scanner). 158

166 3) Berdasarkan wahana yang digunakan, citra nonfoto dibedakan atas: a) Citra udara (airborne image) yang dibuat dengan wahana pesawat udara atau balon udara. b) Citra satelit (spaceborne image), misalnya citra satelit Viking (AS), Luna (Rusia), NOAA (AS), Meteor (Rusia), Landsat (AS), SPOT (Perancis), Seasat (AS), MOS (Jepang), dll Gambar: Satelit Landsat, MOS, dan SPOT dalam Orbit Mengelilingi Bumi Orbit Landsat adalah dari kutub ke kutub (orbit polar) pada ketinggian sekitar 700 Km dengan inklinasi 98.2 derajat dengan waktu orbit ulang untuk daerah tertentu (revisit time) 16 hari, artinya setiap 16 hari sekali satelit itu melewati daerah yang sama. 5. Interpretasi Citra Interpretasi foto dapat didefinisikan sebagai tindakan memeriksa gambar foto untuk tujuan mengidentifikasi objek dan menilai signifikansi (Colwell, 1997). Interpretasi citra juga dapat diartikan sebagai kegiatan menafsir, mengkaji, mengidentifikasi, dan mengenali objek pada citra, selanjutnya menilai arti penting dari objek tersebut. Interpretasi dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu digital dan visual. Interpretasi secara digital adaah menafsir objek dan data hasil indraja dengan menggunakan komputer. Sedangkan interpretasi secara visual adalah analisis citra tanpa alat bantu digital. Di dalam interpretasi citra terdapat dua kegiatan utama, yaitu pengenalan benda (objek) dan pemanfaatan informasi. 159

167 Interpretasi citra merupakan perbuatan mengkaji foto udara atau citra dengan maksud untuk mengidentifikasi dan menilai arti penting sebuah objek. Jadi, dalam interpretasi citra, penafsir mengkaji citra dan berupaya mengenali objek melalui tahapan kegiatan sebagai berikut: a. Pengenalan objek melalui proses deteksi, yaitu pengamatan atas adanya suatu objek, berarti penentuan ada atau tidaknya sesuatu pada citra atau upaya untuk mengetahui benda dan gejala di sekitar kita dengan menggunakan alat pengindera (sensor). Untuk mendeteksi benda dan gejala di sekitar kita, penginderaannya tidak dilakukan secara langsung atas benda, tetapi degan mengkaji hasil rekaman dari foto udara atau satelit. b. Identifikasi Ada tiga ciri utama benda yang tergambar pada citra berdasarkan ciri yang terekam oleh sensor, yaitu sebagai berikut: 1) Spektoral Ciri spektoral adalah ciri yang dihasilkan oleh interaksi antara tenaga elektomagnetik dan benda yang dinyatakan dengan rona dan warna 2) Spasial Ciri spasial adalah ciri yang terkait dengan ruang yang meliputi bentuk, ukuran, bayangan, pola, tekstur, situs dan asosiasi 3) Temporal Ciri temporal adalah ciri yang terkait dengan umur benda atau saat perekaman. c. Penilaian atas fungsi objek dan kaitan antarobjek dengan cara menginterpretasi dan menganalisis citra yang hasilnya berupa klasifikasi yang menuju kearah teorisasi dan akhirnya dapat ditarik kesimpulan penilaian tersebut. Pada tahapan ini, interpretasi dilakukan oleh seorang yang sangat ahli pada bidang tersebut karena hasilnya sangat bergantung pada kemampuan penafsir citra. 160

168 Gambar: Langkah-langkah Interpretasi Citra 6. Unsur-Unsur Interpretasi Citra Pengenalan terhadap objek merupakan bagian penting dalam interpretasi citra. Untuk mempermudah menafsirkan objek yang tergambar pada citra foto, dapat digunakan ciri atau unsur yang tercermin pada objek. Adapun unsur-unsur yang tercermin pada objek, antara lain bentuk, ukuran, rona dan warna, tekstur, bayangan, pola, situs, serta asosiasi. Unsur interpretasi citra disusun secara berjenjang atau hirarkis dan disajikan seperti gambar berikut: Gambar: Hierarkis Interperpretasi Citra a. Bentuk Objek yang sejenis di muka bumi memiliki bentuk yang sejenis pada citra. Atap rumah tampak berbentuk persegi panjang atau bujur sangkar. Gedung sekolah tampak seperti hurui I, L, atau U. Gunung api berbentuk seperti kerucut dengan kawah di bagian puncaknya. Tajuk pohon berbentuk bulat (pohon berdaun rimbun) atau bintang (pohon palma). Oxbow (meander yang terputus) berbentuk tapal kuda. 161

169 Bentuk merupakan variabel kualitatif yang memerikan konfigurasi atau kerangka suatu obyek (Lo, 1976). Bentuk merupakan atribut yang jelas sehingga banyak obyek yang dapat dikenali berdasarkan bentuknya saja. Ada dua istilah di dalam bahasa Inggris yang artinya bentuk, yaitu shape dan form. Shape ialah bentuk luar atau bentuk umum, sedang form merupakan susunan atau struktur yang bentuknya lebih rinci. 1) Contoh shape atau bentuk luar a) Bentuk bumi bulat b) Bentuk wilayah Indonesia memanjang sejauh sekitar ) Contoh form atau bentuk rinci: a) Pada bumi yang bentuknya bulat terdapat berbagai bentuk relief atau bentuk lahan seperti gunung api, dataran pantai, tanggul alam, dsb. b) Wilayah Indonesia yang bentuk luarnya memanjang, berbentuk (rinci) negara kepulauan. Wilayah yang memanjang dapat berbentuk masif atau bentuk lainnya, akan tetapi bentuk wilayah kita berupa himpunan pulau-pulau. c) Baik bentuk luar maupun bentuk rinci, keduanya merupakan unsur interpretasi citra yang penting. Banyak bentuk yang khas sehingga memudahkan pengenalan obyek pada citra. b. Ukuran Apabila bentuk objek pada citra foto sudah diketahui, ciri lain yang mudah diketahui adalah ukurannya. Rumah penduduk tentu berukuran lebih kecil dariapada gedung sekolah. Contoh pengenalan obyek berdasarkan ukuran adalah sebagai berikut: 1) Ukuran rumah sering mencirikan apakah rumah itu rumah mukim, kantor, atau industri. Rumah mukim umumnya lebih kecil bila dibanding dengan kantor atau industri. 2) Lapangan olah raga di samping dicirikan oleh bentuk segi empat, lebih dicirikan oleh ukurannya, yaitu sekitar 80 m x 100 m bagi lapangan sepak bola, sekitar 15 m x 30 m bagi lapangan tennis, dan sekitar 8 m x 10 m bagi lapangan bulu tangkis. 162

170 3) Nilai kayu di samping ditentukan oleh jenis kayunya juga ditentukan oleh volumenya. Volume kayu bisa ditaksir berdasarkan tinggi pohon, luas hutan serta kepadatan pohonnya, dan diameter batang pohon. c. Rona dan warna Rona (tone) adalah tingkat kecerahan objek yang tergambar pada citra. Pada foto udara hitam putih, rona objek dapat beragam dari putih hingga hitam dengan berbagai wujud peralihan, seperti putih kelabu-putih, kelabu, kelabu kehitam-hitaman, kelabu cerah, dan kelabu gelap. Air yang keruh akan tampak lebih cerah (tampak abu-abu keputih-putihan), sedangkan air yang jernih lebih gelap atau kehitam-hitaman. Foto udara berwarna akan lebih mudah diinterpretasikan berdasarkan ketampakan warna objek. Dengan menggunakan band (saluran) inframerah, tumbuh-tumbuhan hijau akan tampak kemerahmerahan. Jika tumbuhan itu mengalami kelainan, misalnya diserang hama atau layu kerena daerah itu sering terjadi hujan asam, warnanya juga mengalami kelainan. Rona (tone/color tone/grey tone) adalah tingkat kegelapan atau tingkat kecerahan obyek pada citra. Rona pada foto pankromatik merupakan atribut bagi obyek yang berinteraksi dengan seluruh spektrum tampak yang sering disebut sinar putih, yaitu spektrum dengan panjang gelombang (0,4 0,7) μm. Berkaitan dengan penginderaan jauh, spektrum demikian disebut spektrum lebar, jadi rona merupakan tingkatan dari hitam ke putih atau sebaliknya. Warna merupakan ujud yang tampak oleh mata dengan menggunakan spektrum sempit, lebih sempit dari spektrum tampak. Sebagai contoh, obyek tampak biru, hijau, atau merah bila hanya memantulkan spektrum dengan panjang gelombang (0,4 0,5) μm, (0,5 0,6) μm, atau (0,6 0,7) μm. Sebaliknya, bila obyek menyerap sinar biru maka ia akan memantulkan warna hijau dan merah. Sebagai akibatnya maka obyek akan tampak dengan warna kuning. Berbeda dengan rona yang hanya menyajikan tingkat kegelapan, warna menunjukkan tingkat kegelapan yang lebih beraneka. Ada tingkat kegelapan di dalam warna biru, hijau, merah, kuning, jingga, dan warna lainnya. Meskipun tidak menunjukkan cara pengukurannya, Estes et al. 163

171 (1983) mengutarakan bahwa mata manusia dapat membedakan 200 rona dan warna. Pernyataan ini mengisyaratkan bahwa pembedaan obyek pada foto berwarna lebih mudah bila dibanding dengan pembedaan obyek pada foto hitam putih. Pernyataan yang senada dapat diutarakan pula, yaitu pembedaan obyek pada citra yang menggunakan spektrum sempit lebih mudah daripada pembedaan obyek pada citra yang dibuat dengan spektrum lebar, meskipun citranya sama-sama tidak berwarna. Asas inilah yang mendorong orang untuk menciptakan citra multispektral. d. Tekstur Tekstur merupakan frekuensi perubahan rona pada citra. Biasanya tekstur dinyatakan sebagai halus, sedang, dan kasar. Hutan yang bervegetasi beranekaragam, teksturnya akan tampak kasar, sedangkan tanaman padi yang seragam teksturnya tampak halus. Tekstur adalah frekuensi perubahan rona pada citra (Lillesand dan Kiefer, 1979) atau pengulangan rona kelompok obyek yang terlalu kecil untuk dibedakan secara individual (Estes dan Simonett, 1975). Tekstur sering dinyatakan dengan kasar, halus, dan belang-belang. Contoh pengenalan obyek berdasarkan tekstur: 1) Hutan bertekstur kasar, belukar bertekstur sedang, semak bertekstur halus. 2) Tanaman padi bertekstur halus, tanaman tebu bertekstur sedang, dan tanaman pekarangan bertekstur kasar. 3) Permukaan air yang tenang bertekstur halus. e. Bayangan Bayang-bayang jika ditafsirkan secara benar akan sangat bermanfaat untuk mengenali objek. Bayang-bayang itu memberikan petunjuk yang berharga tentang tentang bentuk dan ukuran relatif dari objek yang tampak pada foto. Bayang-bayang dari jembatan, menara, pohon tinggi, dan lereng pegunungan terjal memberikan petunjuk yang jelas tentang bentuk dan ukuran objek. 164

172 Bayangan bersifat menyembunyikan detail atau obyek yang berada di daerah gelap. Obyek atau gejala yang terletak di daerah bayangan pada umumnya tidak tampak sama sekali atau kadang-kadang tampak samar-samar. Meskipun demikian, bayangan sering merupakan kunci pengenalan yang penting bagi beberapa obyek yang justru lebih tampak dari bayangannya. Contoh : 1) Cerobong asap, menara, tangki minyak, dan bak air yang dipasang tinggi lebih tampak dari bayangannya. 2) Tembok stadion, gawang sepak bola, dan pagar keliling lapangan tenis pada foto berskala 1: juga lebih tampak dari bayangannya. 3) Lereng terjal tampak lebih jelas dengan adanya bayangan. f. Pola Pola merupakan hubungan susunan keruangan suatu objek. Pola dapat dibuat oleh manusia dan dapat terbentuk secara alami. Pada umumnya, manusia membuat pola-pola yang bersifat geometris berupa lengkung-lengkung yang halus dan garis-garis lurus serta memiliki batas yang jelas. Contoh: 1) Pola aliran sungai sering menandai struktur geologi dan jenis batuan. Pola aliran trellis menandai struktur lipatan. Pola aliran yang padat mengisyaratkan peresapan air kurang sehingga pengikisan berlangsung efektif. Pola aliran dendritik mencirikan jenis tanah atau jenis batuan serba sama, dengan sedikit atau tanpa pengaruh lipatan maupun patahan. Pola aliran dendritik pada umumnya terdapat pada batuan endapan lunak, tufa vokanik, dan endapan tebal oleh gletser yang telah terkikis (Paine, 1981). 2) Permukaan transmigrasi dikenali dengan pola yang teratur, yaitu dengan rumah yang ukuran dan jaraknya seragam, masing-masing menghadap ke jalan. 3) Kebun karet, kebun kelapa, kebun kopi dan sebagainya mudah dibedakan dari hutan atau vegetasi lainnya dengan polanya yang teratur, yaitu dari pola serta jarak tanamnya. 165

173 g. Situs Situs adalah tempat, kedudukan, atau letak suatu objek dalam hubungan dengan objek lain berdasarkan proses terjadinya. Situs diartikan dengan berbagai makna oleh para pakar, yaitu: 1) Letak suatu obyek terhadap obyek lain di sekitarnya (Estes dan Simonett, 1975). Di dalam pengertian ini, Monkhouse (1974) menyebutnya situasi, seperti misalnya letak kota (fisik) terhadap wilayah kota (administratif), atau letak suatu bangunan terhadap parsif tanahnya. Oleh van Zuidam (1979), situasi juga disebut situs geografi, yang diartikan sebagai tempat kedudukan atau letak suatu daerah atau wilayah terhadap sekitarnya. Misalnya letak iklim yang banyak berpengaruh terhadap interpretasi citra untuk geomorfologi. 2) Letak obyek terhadap bentang darat (Estes dan Simonett, 1975), seperti misalnya situs suatu obyek di rawa, di puncak bukit yang kering, di sepanjang tepi sungai, dsb. Situs semacam ini oleh van Zuidam (1979) disebutkan situs topografi, yaitu letak suatu obyek atau tempat terhadap daerah sekitarnya. 3) Situs ini berupa unit terkecil dalam suatu sistem wilayah morfologi yang dipengaruhi oleh faktor situs, seperti: a) beda tinggi, b) kecuraman lereng, c) keterbukaan terhadap sinar, d) keterbukaan terhadap angin, dan e) ketersediaan air permukaan dan air tanah. Lima faktor situs ini mempengaruhi proses geomorfologi maupun proses atau perujudan lainnya. Contoh: 1) Tajuk pohon yang berbentuk bintang mencirikan pohon palma. Mungkin jenis palma tersebut berupa pohon kelapa, kelapa sawit, sagu, nipah, atau jenis palma lainnya. Bila tumbuhnya bergerombol (pola) dan situsnya di air payau, maka yang tampak pada foto tersebut mungkin sekali nipah. 2) Situs kebun kopi terletak di tanah miring karena tanaman kopi menghendaki pengaturan air yang baik. 166

174 3) Situs pemukiman memanjang umumnya pada igir beting pantai, tanggul alam, atau di sepanjang tepi jalan. h. Asosiasi Asosiasi dapat diartikan adanya keterkaitan langsung antara objek yang satu dan objek lainnya. Danau tapal kuda (oxbowlake) tentu berkaitan dengan meander. Artinya, apabila ditemukan sebuah danau berbentuk tapal kuda di dekat sebuah sungai, dapat disimpulkan bahwa danau itu adalah bekas meander yang terputus. Contoh: 1) Di samping ditandai dengan bentuknya yang berupa empat persegi panjang serta dengan ukurannya sekitar 80 m x 100 m, lapangan sepak bola di tandai dengan adanya gawang yang situsnya pada bagian tengah garis belakangnya. Lapangan sepak bola berasosiasi dengan gawang. Kalau tidak ada gawangnya, lapangan itu bukan lapangan sepak bola. Gawang tampak pada foto udara berskala 1: atau lebih besar. 2) Stasiun kereta api berasosiasi dengan jalan kereta api yang jumlahnya lebih dari satu (bercabang). 3) Gedung sekolah di samping ditandai oleh ukuran bangunan yang relatif besar serta bentuknya yang menyerupai I, L, atau U, juga ditandai dengan asosiasinya terhadap lapangan olah raga. Pada umumnya gedung sekolah ditandai dengan adanya lapangan olah raga di dekatnya. 7. Manfaat Penginderaan Jauh Pada saat ini, pemanfaatan penginderaan jauh cenderung meningkat. Kebutuhan manusia terhadap pentingnya data dan informasi yang akurat tentang permukaan bumi, telah menjadi pemicu bagi perkembangan dan kemajuan teknologi penginderaan jauh tersebut. 167

175 Pemanfaatan jasa penginderaan jauh dalam berbagai bidang kehidupan dewasa ini, antara lain sebagai berikut. a. Bidang meteorologi dan klimatologi Pada bidang ini penginderaan jauh dimanfaatkan untuk hal-hal berikut: 1) Mengamati cuaca dan iklim suatu wilayah, yaitu melalui pengamatan tingkat perawanan dan kandungan air dalam udara. 2) Membantu analisis cuaca dan peramalannya, yaitu dengan menentukan daerah tekanan tinggi dan daerah tekanan rendah. 3) Memetakan data meteorologi dan klimatologi. b. Bidang kependudukan Pengeinderaan jauh menghasilkan data yang tentang lingkungan yang berkenaan dengan bumi. Salah satu aplikasi yang nyata dari pemanfaatan hasil pengeinderaan jauh dalam bidang kependudukan adalah untuk memetakan distribusi spasial penduduk dan pola permukiman dapat diketahui dengan menginterpretasi bentuk lahan dan penggunaanya. c. Bidang hidrologi Pada bidang ini penginderaan jauh dimanfaatkan antara lain untuk: 1) Pemantauan daerah aliran sungai (DAS) dan konservasi sungai. 2) Pemetaan luas daerah dan intensitas banjir. 3) Mengamati kecepatan aliran sungai. 4) Mengamati arah aliran sungai. d. Bidang oceanografi Pada bidang ini penginderaan jauh dimanfaatkan untuk hal-hal sebagai berikut: 1) Mengamati pasang surut dan gelombang air laut; 2) Studi perubahan pantai, abrasi, dan sedimentasi; 3) Pemetaan potensi sumber daya laut. 168

176 e. Bidang pemetaan Penggunaan indraja untuk pemetaan merupakan kegiatan yang umum dilakukan pada saat sekarang antara lain pemetaan penggunaan lahan. Tahapan dalam pembuatan pola dengan menggunakan data indraja (foto udara) diawali dengan melakukan penggabungan foto udara dalam bentuk mozaik guna membatasi wilayah yang akan dipetakan. Interpretasi merupakan kegiatan selanjutnya dan diikuti dengan uji medan yang didukung dengan berbagai data acuan. Dalam bidang pemetaan, foto udara menjadi sumber untuk pembuatan peta. f. Bidang pertanian Pada bidang ini penginderaan jauh dimanfaatkan antara lain untuk: 1) Mengetahui jenis tanah; 2) Mengetahui sifat fisik tanah; 3) Mengetahui tanaman yang terserang hama; 4) Mengetahui kandungan air dalam tanaman. g. Bidang perencanaan Pada bidang ini penginderaan jauh dimanfaatkan antara lain untuk: 1) Menentukan arah pengembangan suatu wilayah; 2) Menentukan lokasi pembangunan; 3) Menentukan model pengembangan suatu wilayah. 8. Keunggulan Penginderaan Jauh Pemanfaatan penginderaan jauh untuk kegiatan pemetaan merupakan kegiatan yang umum dilakukan pada saat sekarang. Kegiatan pemetaan menggunakan foto udara lebih mudah dilakukan daripada pemetaan secara manual a. Penginderaan jauh menggambarkan obyek, daerah, dan gejala di permukaan bumi dengan; wujud dan letak obyek yang mirip ujud dan letak di permukaan bumi, relatif lengkap, meliputi daerah yang luas, serta bersifat permanen. b. Dari jenis citra tertentu dapat ditimbulkan gambaran tiga dimensional apabila pengamatannya dilakukan dengan alat yang disebut stereoskop. 169

177 c. Karaktersitik obyek yang tidak tampak dapat diwujudkan dalam bentuk citra sehingga dimungkinkan pengenalan obyeknya. Contoh terjadinya kebocoran pipa bawah tanah. d. Citra yang yang dihasilkan oleh penginderaan jauh dapat dibuat secara cepat meskipun untuk daerah yang sulit dijelajahi secara terestrial. Merupakan satu-satunya cara untuk pemetaan daerah bencana. Foto udara merupakan citra yang paling tua usianya, sehingga sudah sangat familier dengan penggunanya, ekonomis, paling banyak digunakan, juga konsepkonsepnya sudah sangat mapan. e. Dapat memberikan suatu pandangan atas suatu daerah dalam cakupan yang lebih luas dari mata manusia, sehingga kesan keruangan dapat diperoleh secara mudah. f. Lebih hemat dan efektif Misalnya untuk survey lokasi yang luas dan sulit dijangkau maka dengan menggunakan penginderaan jauh dapat dilakukan dengan cepat dan tidak membutuhkan waktu yang lama. Pada tahap ini terkadang tidak diperlukan survey terestrial untuk daerah yang sulit dijangkau, sehingga akan memperkeceil biaya yang harus dikeluarkan. 9. Keterbatasan Penginderaan Jauh a. Jumlah citra SLAR ( Side Looking Airborne Radar) terbatas. b. Belum dimanfaatkan secara optimal. c. Tidak semua orang dapat mengoperasikannya atau dibutuhkan keahlian khusus. d. Peralatan / instrumennya mahal. E. Metode Pembelajaran 1. Model : Kooperatif 2. Pendekatan : Scientific 3. Metode : Diskusi kelompok, tanya jawab, penugasan 170

178 F. Alat/Media Pembelajaran 1. Alat/Media Pembelajaran a. Laptop b. Slide Power Point c. Video tentang Pemetaan d. LCD Projector e. Papan tulis dan spidol 2. Sumber Pembelajaran a. K. Wardiyatmoko. (2013). Geografi Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Erlangga. b. Yulmadia Yullir (2013). Geografi 1 Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Yudhistira. G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Keenam: (3JP) Tahap Kegiatan Belajar Pendahuluan Guru mengucapkan salam dan meminta salah satu siswa untuk memimpin doa untuk membuka pelajaran. (Fase 1) Stimulasi Guru melakukan presensi peserta didik. pemberi Mempersiapkan kelas agar lebih kondusif rangsangan untuk memulai proses KBM. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru menyampaikan materi secara singkat pengertian penginderaan jauh, komponen penginderaan jauh pengertian citra, jenis-jenis citra, interpretasi citra, unsur-unsur interpretasi citra, manfaat penginderaan jauh, keebihan penginderaan jauh, kelemahan penginderaan jauh. Alokasi Waktu 20 menit 171

179 Tahap (Fase 2) Pertanyaan/ identifikasi masalah Kegiatan Inti (Fase 3) Mengumpulkan data (Fase 4) Pengolahan data (Fase 5) Pembuktian data Kegiatan Belajar Guru memberikan motivasi untuk ikut aktif dalam proses pembelajaran yang akan diselesaikan dengan mengajak peserta didik untuk relaksasi. Guru menjelaskan mengenai materi dasar-dasar penginderaan jauh kepada peserta didik dengan power point. Guru memberikan kesempatan bertanya kepada peserta didik mengenai materi dasar-dasar penginderaan jauh yang ditayangkan melalui slide power point. Guru menayangkan video kepada siswa yang berkaitan dengan dasar-dasar penginderaan jauh. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok kecil Peserta didik mendapatkan penjelasan tentang tugas kelompok. Guru memberikan penugasan kepada siswa. Secara berkelompok, peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan guru. Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi mengenai keterkaitan antara aspek fisik dan aspek sosial dalam kehidupan sehari-hari serta pendekatan geografi beserta contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Alokasi Waktu 90 menit 172

180 Tahap Penutup (Fase 6) Pembuktian Kegiatan Belajar Peserta didik dan guru secara bersama-sama menyimpulkan materi tentang dasar-dasar pemetaan. Guru memberitahukan kepada siswa mengenai materi selanjutnya yang akan dipelajari pada pertemuan mendatang yaitu dasar-dasar Sistem Informasi Geografi dan memberitahukan tugas rumah yang harus dikerjakan siswa. Guru memberi evaluasi. Guru memberikan pengarahan untuk mengumpulkan hasil yang telah dikerjakan. Alokasi Waktu 20 menit H. Penilaian Proses dan Hasil Belajar 1. Teknik Penilaian a. Jenis/Teknik Penilaian 1) Tes 2) Nontes 3) Penugasan b. Bentuk Instrumen Lembar observasi Berilah tanda ( ) pada kolom skor dengan kriteria sebagai berikut: 1 = Kurang aktif 2 = Cukup 3 = Aktif 4 = Sangat aktif 173

181 No Indikator 1 Memperhatikan apa yang disampaikan guru Mencatat materi yang penting dalam kegiatan 2 pembelajaran Mengerjakan tugas yang diberikan guru secara 3 kelompok 4 Bekerja sama dengan teman satu kelompok Mendiskusikan masalah yang dihadapi dalam 5 kegiatan belajar mengajar 6 Mengemukakan gagasan/pemecahan masalah Mengambil keputusan atau kesimpulan dari 7 semua jawaban yang dianggap paling benar 8 Menjawab pertanyaan dari guru 9 Mempresentasikan jawaban di depan kelas 10 Merespon/menanggapi jawaban teman Jumlah Skor Cat : Skor maksimal 40 dan skor minimal 10 Skor Ket. c. Penilaian Penugasan Petunjuk Penilaian Skor penilaian: x 100 = nilai akhir Sikap/Aspekyang dinilai Kesesuaian dengan tema Tampilan/Kelengkapan Kerapihan Ketepatan waktu pengumpulan Nilai rata-rata Nilai kualitatif Nilai kuantitatif 174

182 Keterangan: Nilai kualitatif Nilai kuantitatif Sangat bagus Bagus Agak bagus Kurang 1 < 56 NILAI Baik sekali Baik Cukup Kurang : bila peserta didik mendapatkan nilai (A) : bila peserta didik mendapatkan nilai (B) : bila peserta didik mendapatkan nilai (C) : bila peserta didik mendapatkan nilai < 56 (D) I. Tugas Mandiri 1. Terstruktur Mengerjakan tugas secara berkelompok. mendeliniasi dan menginterpretasi citra. 2. Tidak Terstruktur Mencari contoh citra bentang alam dan bentang budaya kemudian di deliniasi dan di interpretasi. Dikerjakan secara berkelompok, 1 kelompok 4 siswa. Wates, 29 Agustus

183 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) Nama Anggota Kelompok: Perhatikan citra satelit berikut, kemudian deliniasi objek yang terdapat pada citra dan analisislah berdasarkan unsur interpretasi citra! Jawab: 176

184 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) Nama Anggota Kelompok: Perhatikan citra satelit berikut, kemudian deliniasi objek yang terdapat pada citra dan analisislah berdasarkan unsur interpretasi citra! Jawab: 177

185 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) Nama Anggota Kelompok: Perhatikan citra satelit berikut, kemudian deliniasi objek yang terdapat pada citra dan analisislah berdasarkan unsur interpretasi citra! Jawab: 178

186 KUNCI JAWABAN: Citra 1: a. Stadion Warna : coklat hijau Pola : teratur Bentuk : oval Tekstur : kasar Ukuran : besar Bayangan : tidak ada Asosiasi : lapangan sepak bola Situs : di tengah kota b. Jalan Warna : hitam Pola : teratur Bentuk : memanjang Ukuran : besar Bayangan : tidak ada Asosiasi : memanjang dekat bangunan dan permukiman Situs : dekat permukiman dan bangunan 179

187 Evaluasi (Post-Test) Nama: Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban singkat yang terdapat dalam tabel (baik secara vertikal, horizontal, dan diagonal)! P T B K F A S R I K R I O T J G C I T R A T H A P Z L Y O I F S Q W O G N M Y U R X L F N H E M X N T E P O L A A W R G L N O A A R Z W F S P K Z P V F S P S A C I T R A F O T O Y S O I F D J X R N T Y E C T N I R S T E R E O S K O P R I V Pertanyaan: 1. Alat pemantau yang dipasang pada wahana, baik pesawat maupun satelit adalah. 2. Citra satelit untuk penginderaan cuaca adalah. 3. Guna melakukan interpretasi citra secara manual diperlukan alat bantu yang dinamakan. 4. Tingkat kecerahan atau kegelapan suatu objek yang terdapat pada citra disebut. 5. Salah satu komponen dalam penginderaan jauh adalah. 6. Sensor yang digunakan pada citra foto adalah. 7. Nama lembaga penginderaan jauh adalah. 8. Salah satu jenis citra yaitu. 9. Kecenderungan bentuk suatu objek, misalnya aliran sungai, permukiman penduduk disebut. 10. Gambaran yang terekam oleh kamera atau oleh sensor lainnya disebut. 180

188 KUNCI JAWABAN EVALUASI: a. Sensor b. NOAA c. Stereoskop d. Rona e. Atmosfer f. Kamera g. Lapan h. Citra Foto i. Pola j. Citra 181

189 LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI DAN KINERJA PRESENTASI Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Program : X/IPS 2 Kompetensi : KD 3.2 dan 4.2 No Nama Peserta Didik Observasi Kinerja Presentasi Aktivitas Tanggung Jawab Kerjasama Analisis Bahasa Isi (1) (2) (3) (4) (5) (6) Jumlah Skor Nilai 1 Ade Marya Sasmita 2 Afrizal Wirakusuma 3 Alfina Rusianti 4 Aprilia Dewi Kartika Sari 5 Danang Sulistyo Nugroho 6 Dela Febrina Yuantari 7 Desendra Duta Ramadan 182

190 Observasi Kinerja Presentasi No Nama Peserta didik Aktivitas Tanggung Jawab Kerjasama Analisis Bahasa Isi (1) (2) (3) (4) (5) (6) 8 Dian Amanda Puspitorini 9 Ditia Suprastiwi 10 Diwinner Langgeng P PINDAH X IPS 1 11 Fauryza Insan Ilhamni 12 Febryan Dwi Ananta 13 Firdaus Subhaa Winarya 14 Fitria Zumaroh 15 Galih Ragatiwi 16 Isma Nur Hanifah 17 Lilis Maryana 18 Lina Litaskunuu Ilaiha 19 Maratun Sholikhah 20 Nadia Surya Ihwani 183 Jumlah Skor Nilai

191 Observasi Kinerja Presentasi No Nama Peserta Didik Aktivitas Tanggung Jawab Kerjasama Analisis Bahasa Isi Jumlah Skor Nilai (1) (2) (3) (4) (5) (6) 21 Novi Putri Wahyuning P 22 Nur Anggi Fanjari P 23 Nur Laily Puspaningtyas 24 Putri Diah Rahmawati 25 Ribut Eko Martanto 26 Ricky Budi Raharja 27 Salsabilla Nindya Hutami 28 Siti Kholifah 29 Sulis Fitri Lestari 30 Tasya Yunida Fortuna P 31 Wulan Citra Medika 32 Yoga Pramudia Putra Keterangan Skor: 4: Sangat tinggi 3: Tinggi 2: Cukup tinggi 1: Kurang 184

192 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Pertemuan ke- Alokasi Waktu : SMA Negeri 2 Wates : Geografi : X IPS 2/1 (Satu) : Dasar-dasar Sistem Informasi Geografi : 7 (Tujuh) : 3 X 45 menit A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. 185

193 B. Kompetensi Dasar dan Pencapaian Indikator KOMPETENSI DASAR 3.2 Memahami pengetahuan dasardasar pemetaan, Penginderaan Jauh, dan Sistem Informasi Geografi (GIS) Membuat peta tematik wilayah provinsi dan/atau salah satu pulau Indonesia berdasarkan Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) INDIKATOR Menjelaskan pengertian penginderaan SIG Menjelaskan unsur pokok SIG Menjelaskan konsep dasar SIG Menjelaskan SIG sebagai sistem Menjelaskan komponen SIG Menjelaskan tahapan kerja SIG Menjelaskan manfaat dan aplikasi SIG Menjelaskan kelebihan dan kekurangan SIG Siswa mampu menyebutkan dan menjelaskan komponen, input data dalam SIG. Siswa mampu menjelaskan overlay dalam SIG. Menunjukkan perilaku disiplin dan tanggungjawab dalam melakukan diskusi kelompok. Menunjukkan sikap pro aktif dan responsif dalam diskusi. C. Strategi Pembelajaran Tatap Muka Terstruktur Mandiri Memahami pengetahuan dasardasar pemetaan, Penginderaan Jauh, dan Sistem Informasi Geografi (GIS). Menjelaskan pengertian penginderaan SIG Menjelaskan unsur pokok SIG Menjelaskan konsep dasar SIG Menjelaskan SIG sebagai sistem Siswa dapat menjelaskan pengertian SIG Siswa dapat menjelaskan unsur poko SIG Siswa dapat menjelaskan konsep dasar SIG Siswa dapat menjelaskan SIG sebagai sistem 186

194 Tatap Muka Terstruktur Mandiri Membuat peta tematik wilayah provinsi dan / atau salah satu pulau Indonesia berdasarkan Peta Rupa Bumi (RBI). Menjelaskan komponen SIG Menjelaskan tahapan kerja SIG Menjelaskan manfaat dan aplikasi SIG Menjelaskan kelebihan dan kekurangan SIG Mampu menyebutkan dan menjelaskan komponen, input data dalam SIG. Mampu menjelaskan overlay dalam SIG. Menunjukkan perilaku disiplin dan tanggungjawab dalam melakukan diskusi kelompok. Menunjukkan sikap pro aktif dan responsif dalam diskusi. Siswa dapat menjelaskan komponen SIG Siswa dapat menjelaskan tahapan kerja SIG Siswa dapat menjelaskan manfaat dan aplikasi SIG Siswa dapat menjelaskan kelebihan dan kekurangan SIG. Siswa mampu menyebutkan dan menjelaskan komponen, input dalam SIG. Siswa mampu menjelaskan overlay dalam SIG. Siswa dapat menunjukkan perilaku disiplin dan tanggungjawab dalam melakukan diskusi kelompok. Siswa dapat menunjukkan sikap pro aktif dan responsif dalam diskusi. D. Materi Pembelajaran 1. Pengertian SIG Pengertian SIG, antara lain: a. Bernhardsen (1992): SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk memanipulasi data geografi. b. Aronaff (1989): SIG adalah sistem informasi yang didasarkan pada kerja komputer yang dapat memasukkan, mengelola, dan memanipulasi data serta memberikan uraian. 187

195 c. Liden (1987): SIG adalah sistem untuk pengelolaan, penyimpanan, pemrosessan (manipulasi), analisis, dan penayangan data secara spasial yang terkait dengan muka bumi. d. Burrogh (1985): SIG adalah sekumpulan alat yang canggih untuk mengumpulkan kembali dengan segera, mentransformasi dan menyajikan data spasial dari bumi. e. Dangermond (1982): SIG adalah suatu alat manajemen data geografi yang mempunyai atribut pokok, yaitu deskripsi dan atribut lokasi. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat diketahui bahwa SIG merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh gambaran situasi atau informasi tentang ruang muka bumi. Rangkaian kegiatan tersebut meliputi: pengumpulan, penataan, pengolahan, analisis, dan penyajian data spasial. Sementara itu, tujuan SIG secara umum adalah memetakan tempat atau wilayah dengan data yang akurat. SIG merupakan salah satu teknologi informasi berbasis komputer yang dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan mengolah informasi geografis. 2. Unsur Pokok SIG Terdapat tiga unsur pokok dalam SIG, yaitu sistem, informasi, dan geografis. a. Sistem Sistem merupakan lingkungan yang dapat mengatur atau menyusun data dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Dalam pemikiran umum, SIG tidak perlu bersifat otomatis (berdiri sendiri), tetapi merupakan keterpadauan antara input, penyimpanan (storage), pemakaian (manipulasi), dan hasil (output) dari informasi geografis. Sistem dapat dianggap sebagai hal-hal yang saling berkaitan dan atau saling mempengaruhi dalam memproses beberapa hal untuk satu tujuan. Ada tiga unsur utama dalam sistem, yaitu manusia, pengetahuan, dan alat (komputer). 1) Manusia, merupakan unsur paling utama dan pertama dalam posisi ini karena manusia memiliki maksud-maksud tertentu di dalam kehidupannya, khususnya dalam memecahkan setiap masalah di sekitarnya. 188

196 2) Pengetahuan, manusia sebagai unsur utama dalam sebuah sistem tentu dipengaruhi oleh beberapa hal yang diperoleh dalam kehidupannya, yang selanjutnya membentuk pengetahuan, cara pandang, dan pengalaman hidup secara luas. Oleh karena itu, muncul dorongan terhadap manusia akan rasa ingin tahu dan ketidakpuasan serta untuk selalu dapat menyelesaikan permasalahan secara cepat dan tepat. Akhirnya lahirlah berbagai ilmu pengetahuan bagi manusia. 3) Komputer, mulanya ahli pemetaan dari Kanada yang bernama Roger Tamlison (Bapak SIG) menemukan prinsip-prinsip secara sederhana tanpa bantuan komputer. Seiring dengan kemajuan ilmu dan teknologi ditemukanlah program-program komputer untuk SIG sehingga berbagai data makin lebih cepat dapat ditampilkan dan dianalisis. b. Informasi Informasi yang dimaksud adalah informasi tentang bumi (geosfer) dengan segala yang ada. Penggunaan sistem ini memungkinkan untuk memperoleh keterangan dasar geografis dan keseluruhan informasi. Representasi SIG yang bersifat khusus dan informasi yang sangat penting dari berbagai macam data dibuat dalam sebuah model yang sesuai dengan fakta di muka bumi. Informasi tersebut antara lain berupa informasi tentang gejala alam, manusia, binatang, dan tumbuhan. Pengetahuan dan pengalaman manusia merupakan sumber informasi, tetapi informasi yang bersumber dari sesuatu yang tidak dapat digambarkan dengan peta juga sangat penting. c. Geografis Data-data yang diinformasikan merupakan data yang berhubungan dengan skala geografi dalam sistem koordinat tertentu di permukaan bumi. Informasi yang disampaikan sangat terperinci (detil) terhadap lokasi dalam sebuah ruang dan keterkaitannya dengan objek lain. Geografis di dalam SIG berarti sifat informasinya mengenai objek-objek atau hal-hal yang ada di permukaan bumim khususnya pada lokasi atau wilayah. Objek informasi geografis secara umum terdiri atas tiga bentuk, yaitu titik, garis, dan area. 189

197 1) Titik, menerangkan lokasi keberadaan objek atau fenomena geografi, misalnya lokasi rumah atau pasar. 2) Garis, menerangkan objek di muka bumi yang memanjang, baik nyata maupun tidak nyata. Objek garis misalnya jalan, sedangkan yang tidak nyata misalnya batas wilayah. 3) Area/poligon, menerangkan objek yang berbentuk luasan dan mempunyai batas-batas tertentu, misalnya sawah, hutan, danau, desa, kabupatenm dan pulau. 3. Konsep Dasar SIG SIG pada hakikatnya merupakan bentuk penyampaian informasi keruangan. Selama ini bentuk informasi yang efektif dalam geografi adalah peta karena menggambarkan keadaan permukaan bumi secara menyeluruh dilengkapi dengan simbol, garis, dan warna tertentu. Akan tetapi, peta memiliki kelemahan karena informasi yang disampaikan bersifat umum. Lembaran peta merupakan sumber data yang sangat penting bagi SIG. Kegiatan pokok dalam SIG adalah melakukan tumpang susun (overlay) terhadap beberapa peta, terutama peta tematik untuk menghasilkan informasi baru yang lebih menyeluruh. Tumpang susun beberapa peta tersebut dilakukan dalam rangka perencanaan pengembangan wilayah. Contoh, untuk memperoleh informasi tentang lahan yang cocok untuk jenis tanaman pertanian dibutuhkan beberapa peta, antara lain peta jenis tanah, peta kontur, peta hidrologi, dan peta curah hujan. Tumpang susun beberapa peta tersebut termasuk dalam kegiatan SIG. Jika tumpang susun dilakukan secara manual (tanpa bantuan komputer), maka saat menganalisis akan menemui banyak kesulitan karena tumpang susun peta memerlukan penyamaan sebagian komponen, terutama skala dan proyeksinya. Seiring kemajuan ilmu dan teknologi, saat ini SIG dapat dikerjakan dengan menggunakan seperangkat komputer. Berbagai kelemahan dan keterbatasan dalam SIG manual dapat diatasi. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa konsep dasar SIG adalah penyajian informasi muka bumi dalam bentuk data spasial. 190

198 4. SIG Sebagai Sistem SIG merupakan sistem yang kompleks dan terintegrasi dengan sistem komputer yang lain. Sebagai sebuah sistem, SIG terdiri atas empat subsistem pokok, yaitu subsistem masukan (data input), penyajian (data output), penyimpanan (data manajemen), serta pengolahan dan pengkajian data (data manipulasi dan analisis). a. Subsistem Masukan Bertugas mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan data atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini juga bertugas melakukan konversi dan transformasi format data asli ke dalam format yang digunakan dalam SIG. b. Subsistem Penyajian Berfungsi menampilkan data hasil pengolahan, baik sebagian maupun keseluruhan. Data yang ditampilkan dapat berupa tabel, grafik, dan peta. c. Subsistem Penyimpanan Berfungsi mengorganisasikan data ke dalam basis data untuk mempermudah saat dilakukan pemanggilan, pengeditan, dan pembaruan data. d. Subsistem Pengolahan dan Pengkajian Berfungsi dalam menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG serta melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi. 5. Komponen SIG Komponen-komponen SIG meliputi data, perangkat keras, perangkat lunak, dan manajemen. a. Data Data yang terdapat dalam SIG terdiri atas dua jenis, yaitu data spasial dan data atribut. 1) Data spasial atau data keruangan adalah data dalam bentuk grafis yang menunjukkan ruang lokasi atau tempat di permukaan bumi dan dilambangkan dengan titik, garis, dan poligon. 2) Data atribut adalah data yang memberi penjelasan atau deskripsi atas setiap objek di permukaan bumi. 191

199 b. Perangkat Keras (Hardware) Setiap peralatan fisik yang digunakan pada sistem komputer. Perangkat keras terdiri atas komputer beserta bagian-bagiannya, yaitu: 1) CPU (Central Processing Unit) 2) RAM (Random Access Memory) : penyimpanan sementara 3) Storage : Harddisk, disket, CD, flashdisk 4) Output device : Monitor, Printer/Plotter 5) Input device : Mouse, keyboard, digitizer, scanner c. Perangkat Lunak (Software) Setiap program di dalam komputer yang digunakan untuk mengoperasikan SIG. Fungsi perangkat lunak yaitu menyimpan data, melakukan cek data, dan memanipulasi data. Perangkat lunak yang digunakan dalam program aplikasi SIG, antara lain: 1) Sistem Operasi yaitu MS-DOS (untuk PC) dan WINDOWS. 2) Compiler, menerjemahkan program yang ditulis dalam bahasa kompute pada kode mesin, sehingga CPU mampu menjalankan program yang harus dieksekui. 3) Program aplikasi, Arc View 3.2, Map Info, Map Basic, Arc info, Arc GIS, Idrisi, ILWIS. d. Intelegensi Manusia (Brainware) Brainware merupakan kemampuan manusia dalam pengelolaan dan pemanfaatan SIG secara efektif. Manusia merupakan subjek (pelaku) yang mengendalikan seluruh sistem, sehingga sangat dituntut kemampuan dan penguasaannya terhadap ilmu dan teknologi mutahir. Selain itu, diperlukan pulla kemampuan untuk memadukan pengelolaan dengan pemanfaatan SIG agar digunakan secara efektif dan efisien. 6. Tahapan Kerja SIG SIG secara manual telah lama dan banyak digunakan untuk berbagai keperluan. Akan tetapi, analisis geografis dan keruangannya masih sangat minim karena SDM yang memiliki pengetahuan geografi sangat terbatas. Kemajuan teknologi komputer telah dapat mempermudah pelaksanaan SIG, sehingga dapat mempercepat proses mulai dari pengumpulan data hingga penyajiannya. 192

200 Tahapan kerja SIG meliputi masukan data, proses, dan keluaran data. a. Masukan Data (Data Input) Berfungsi memasukkan data dan mengubah data asli ke dalam bentuk lain dalam SIG. Masukan data terdiri atas sumber data dan proses pemasukan data. a. Sumber Data, berasal dari inderaja, data terestris, dan data peta. 1) Data citra inderaja adalah data citra yang harus diinterpretasi dan dijadikan peta terlebih dahulu. Contoh: foto udara, citra satelit 2) Data terestris (lapangan) adalah data hasil pengukuran di lapangan, dapat berbentuk data atribut. Contoh: jenis tanah, curah hujan 3) Data peta adalah data dalam bentuk peta yang harus dijadikan data digital terlebih dahulu. Contoh: peta geologi, peta tanah. b. Proses Pemasukan Data Ada dua jenis data yang diinput dalam SIG yaitu data spasial dan data aribut. 1) Data spasial Dapat dimasukkan dengan dua cara yaitu digitasi dan penyiaman (scanning). (a) Digitasi Kegiatan yang paling banyak menyita waktu dalam proses SIG. Tahap-tahap digitasi, yaitu: (a) Penyiapan peta yang akan didigitasi Peta harus dalam keadaan baik (tidak sobek, tidak pudar, tidak terlipat). (b) Menentukan koordinat peta Peta yang akan didigitasi, koordinatnya harus diubah sesuai koordinat peta dan skala diubah dari satuan millimeter ke meter. (c) Mengedit data sebelum disimpan ke data dasar. Pengeditan dilakukan pada sambungan garis yang terlalu panjang atau terlalu pendek, pencatatan rangkap, kesalahan kode, dan kesalahan lokasi. 193

201 (d) Memasukkan atribut dengan kode Atribut yang dimasukkan untuk melengkapi data dibuat dengan kode tertentu. Contoh: kode kelas lahan, kode penggunaan lahan. (b) Penyiaman (scanning) Dilakukan menggunakan detektor elektronik yang dapat bergerak. Tipe alat penyiam yang terkenal adalah penyiam tabung dan penyiam datar. Data spasial yang sudah dimasukkan ke dalam SIG dibedakan menjadi dua model data raster dan model data vektor. (a) Data raster adalah data dari kumpulan piksel (bagian terkecil yang masih bisa digambarkan dalam sebuah citra). Dapat menggambarkan objek geografi yang mempunyai satuan luas. Keunggulan data raster, antara lain: struktur data sederhana, overlay dan kombinasi data mudah dikerjakan, analisis keruangan mudah dikerjakan, teknologi murah dan mudah dikembangkan. Kelemahan data raster, antara lain: peta rumit dan sulit dipahami, volume data besar sehingga membutuhkan tempat penyimpanan yang besar, transformasi produksi sulit dilakukan. (b) Data vektor adalah data untuk menggambarkan informasi geografis secara tepat. Bentuk dasar data spasial dalam benuk data vektor ditampilkan dalam sistem koordinat dua dimensi (sumbu X dan Y). Keunggulan data vektor, antara lain: ruang tempat penyimpanan data kecil, resolusi spasial tinggi, ada batas yang tegas dan jelas untuk pembuatan peta administratif. Kelemahan data vektor, antara lain: struktur data rumit, data sulit dimanipulasi, dan perlu biaya yang mahal. 194

202 2) Data atribut Berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif adalah data hasil pengamatan yang dinyatakan dalam bentuk deskriptif, seperti angket dan wawancara. Data kualitatif untuk memperlihatkan perbedaan jenis atau rupa. Misal, peta tata guna lahan (permukiman, sawah, hutan). Data kuantitatif dibedakan menjadi empat, yaitu data rasio, interval, ordinal, dan nominal. a) Data rasio adalah data yang diperoleh dengan ukuran-ukuran yang memiliki nilai 0 (nol) mutlak dan dengan interval sama. Misal, panjang jalan A = 10 km dan panjang jalan B = 20 km. Jadi, panjang jalan B adalah dua kali panjang jalan A. b) Data interval adalah data yang disusun berdasarkan jarak tertentu. Misal, nilai siswa A = 9, B = 8, C = 7, D = 6, E = 5. Interval antara siswa A dan C = 9 7 = 2. c) Data ordinal adalah data yang disusun berdasarkan kategori yang menunjukkan adanya tingkatan dari yang paling rendah sampai paling tinggi. Misal: tinggi, paling tinggi. d) Data nominal adalah data yang disusun berdasarkan kategori tertentu yang tidak menunjukkan adanya tingkatan lalu diberi kode. Misal, permukiman diberi kode B. b. Proses Proses pengolahan data SIG meliputi memanggil, memanipulasi, dan menganalisis data dalam komputer. Manipulasi data adalah aktivitas membuat basis data baru, menghapus basis data, membuat tabel basis data, membuat indeks untuk setiap tabel basis data. Misal: 1) 0% 14% untuk permukiman 2) 15 % 29% untuk perkebunan dan pertanian 3) 30% 44% untuk hutan produksi 4) > 45 % untuk hutan lindung dan taman nasional 195

203 Ada beberapa cara manipulasi data, yakni: 1) Buffering Buffering adalah analisis spasial yang akan menghasilkan unsur-unsur spasial (di dalam layer lain) yang bertipe poligon. Nsurunsur ini merupakan area atau baffer yang beranjak atau yang ditunjukkan dari unsur-unsur spasial yang menjadi masukannya (ditentukan atau dipilih sebelumnya melalui salah satu mekanisme query). Contoh penerapan analisis ini adalah untuk menentukan lokasi rumah sakit yang berjarak 500 m dari lokasi kecelakaan. sebelumnya ita harus mememiliki data titik sebaran rumah sakit dan data aringan jalan. 2) Skoring Skoring merupakan proses analisis data dengan pemberian skor atau nilai terhadap sifat dari parameter yang digunakan. Pemberian skoring ini sangat bergatung pada tema analisis kejadian. Sebagian contoh, pemberian skor terhadap parameter yng diguakan untuk menentukan daerah rawan bahaya lahar unung api. Menurut tema yang akan dianalisis, wilayah yang nantinya dalam penskoran jaraknya dekat dengan sungai atau daerah gunung dan curah hujan yang tinggi sehingga akan mendapatkan skor dengan nilai besar. Hal ini disebabkan karena wilayah dengan kondisi tersebut sangat berpotensi terkena bahaya dari alran lahan gunung tersebut. 3) Overlay Overlay adalah prosedur penting dalam analisis SIG (Sistem Informasi Geografi). Overlay yaitu kemampuan untuk menempatkan grafis satu peta di atas grafis peta yang lain dan menampilkan hasilnya di layar komputer atau pada plot. Secara singkatnya, overlay menampalkan suatu peta digital pada peta digital yang lain beserta atribut-atributnya dan menghasilkan peta gabungan keduanya yang memiliki informasi atribut dari kedua peta tersebut. 196

204 Gambar: Teknik Overlay dalam SIG Overlay merupakan proses penyatuan data dari lapisan layer yang berbeda. Secara sederhana, overlay disebut sebagai operasi visual yang membutuhkan lebih dari satu layer untuk digabungkan secara fisik. Pemahaman bahwa overlay peta (minimal 2 peta) harus menghasilkan peta baru adalah hal mutlak. Menurut bahasa teknis, harus ada poligon yang terbentuk dari 2 peta yang di-overlay. Jika dilihat data atributnya, maka akan terdiri dari informasi peta pembentukya (Prahasta, Eddy: 2006). Contohnya, melakukan overlay peta topografi dengan peta penggunaan lahan, maka di peta barunya akan menghasilkan poligon baru berisi atribut topografi dan penggunaan lahan. Agregat dari kumpulan peta individu ini atau yang biasa disebut peta komposit, mampu memberikan informasi yang lebih luas dan bervariasi. Masing-masing peta transparansi memberikan informasi tentang komponen lingkungan dan sosial. Peta komposit yang terbentuk akan memberikan gambaran tentang konflik antara proyek dan faktor lingkungan. Metode ini tidak menjamin akan mengakomodir semua dampak potensial, tetapi dapat memberikan dampak potensial pada spasial tertentu (Prahasta, Eddy: 2005). 197

205 Teknik yang digunakan untuk overlay peta dalam SIG ada dua, yakni union dan intersect. Jika dianalogikan dengan bahasa Matematika, maka union adalah gabungan dan intersect adalah irisan. Hati-hati menggunakan union dengan maksud overlay antara peta penduduk dan ketinggian. Secara teknik bisa dilakukan, tetapi secara konsep overlay tidak. Gambar: Variabel Overlay dalam SIG Terdapat beberapa fasilitas yang dapat digunakan pada overlay untuk menggabungkan atau melapiskan dua peta dari satu daerah yang sama, namun berbeda atributnya, yaitu: 1. Dissolve Themes Dissolve yaitu proses untuk menghilangkan batas antara poligon yang mempunyai data atribut yang identik atau sama dalam poligon yang berbeda. Peta input yang telah didigitasi masih dalam keadaan kasar, yaitu poligon-poligon yang berdekatan dan memiliki warna yang sama masih terpisah oleh garis poligon. Kegunaan dissolve yaitu menghilangan garis-garis poligon tersebut dan 198

206 menggabungkan poligon-poligon yang terpisah tersebut menjadi sebuah poligon besar dengan warna atau atribut yang sama. 2. Merge Themes Merge themes yaitu suatu proses penggabungan dua atau lebih layer menjadi satu buah layer dengan atribut yang berbeda dan atribut-atribut tersebut saling mengisi atau bertampalan, dan layerlayernya saling menempel satu sama lain. 3. Clip One Themes Clip One themes yaitu proses menggabungkan data, namun dalam wilayah yang kecil, misalnya berdasarkan wilayah administrasi desa atau kecamatan. Suatu wilayah besar diambil sebagian wilayah dan atributnya berdasarkan batas administrasi yang kecil, sehingga layer yang akan dihasilkan yaitu layer dengan luas yang kecil beserta atributnya. 4. Intersect Themes Intersect yaitu suatu operasi yang memotong sebuah tema atau layer input atau masukan dengan atribut dari tema atau overlay untuk menghasilkan output dengan atribut yang memiliki data atribut dari kedua tema. 5. Union Themes Union yaitu menggabungkan fitur dari sebuah tema input dengan poligon dari tema overlay untuk menghasilkan output yang mengandung tingkatan atau kelas atribut. 6. Assign Data Themes Assign data adalah operasi yang menggabungkan data untuk fitur tema kedua ke fitur tema pertama yang berbagi lokasi yang sama. Secara mudahnya, yaitu menggabungkan kedua tema dan atributnya. c. Keluaran Data (Output) Data yang sudah dianalisis dalam SIG dapat memberikan informasi kepada para pengguna. Analisis data pada SIG juga sering menggunakan metode tumpang indih. Metode tumpang tinddih dilakukan dengan menggabungkan beberapa peta tematik. Prosedur analisis ini pertama kali digunakan oleh Lilliesand dan Kiefer (1987) untuk 199

207 menentukan daerah rawan erosi tanah pada daearah aliran sungai Pheasant Branch di Wisconsin, Amerika Serikat. 7. Manfaat dan Aplikasi SIG SIG memberikan informasi keruangan yang dapat dianalisis secara cepat. Oleh karena itu, SIG selalu mengalami perkembangan dalam hal jumlah penggunanya. Beberapa kegiatan pemanfaatan SIG, antara lain: a. Evaluasi, perencanaan, dan pemantauan atau tata ruang wilayah. b. Pendeteksian daerah rawan bencana. c. Pengkajian kesesuaian tanaman dan permukiman. d. Perencanaan wilayah laut dan pesisir. e. Pemantauan daerah aliran sungai (DAS). Contoh pemanfaatan SIG misalnya untuk identifikasi daerah rawan longsor yang menimpa ruas-ruas jalan di Provinsi Sulawesi Utara. a. Tahap ke-1 Pengujian Data Awal 1) Mengidentifikasi faktor penyebab longsor. 2) Menganalisis data sekunder dari data statistik. 3) Menentukan asumsi awal penyebab terjadinya longsor. b. Tahap ke-2 Uji Laboratorium 1) Penyusunan layer peta (tumpang susun peta) pendukung parameter erosi, yaitu peta vegetasi, topografi, iklim, tanah, dan geologi. 2) Melakukan analisis peta yang koordinat utamanya sama. 3) Menyusun data hasil identifikasi berdasarkan administrasi tingkat provinsi dan kabupaten. 4) Melakukan analisis berdasarkan jaringan jalan nasional. 5) Melakukan klasifikasi berdasarkan data analisis yang dibatasi oleh ruas jaringan jalan. c. Langkah ke-3 Cek Lapangan 1) Menghitung kemiringan lereng di lokasi longsor. 2) Mengevaluasi faktor debit air hujan yang jatuh di lokasi longsor. 3) Mengevaluasi faktor jenis vegetasi di sekitar lokasi longsor. 4) Mengidentifikasi jenis dan sifat tanah di sekitar lokasi longsor. 5) Mengidentifikasi struktur geologi di sekitar lokasi longsor. 6) Menyelidiki sistem aliran permukaan (sungai). 200

208 d. Langkah ke-4 Hasil Penelitian Lapangan 1) Longsor di Provinsi Sulawesi Utara pada tahun disebabkan wilayah ini memiliki kemiringan lereng rata-rata cukup terjal, misalnya longsor terjadi di kawasan Tumpaan. 2) Gerusan sungai dengan tingkat elevasi tinggi dan curah hujan yang tinggi membuat daerah Tumpaan menjadi sangat rawan longsor. 3) Deteksi perubahan lahan menunjukkan bahwa antara Tanahwangko dan Tumpaan memiliki nilai vegetasi yang rendah. 8. Kelebihan dan Kekurangan SIG Kelebihan SIG, antara lain: a. SIG menggunakan data spasial maupun atribut secara terintegrasi. b. SIG dapat digunakan sebagai alat bantu interaktif yang menarik dalam usaha meningkatkan pemahaman mengenai konsep lokasi, ruang, kependudukan, dan unsur geografi yang ada di permukaan bumi. c. SIG dapat memisahkan antara bentuk presentasi dan basis data. d. SIG memiliki kemampuan yang sangat baik dalam memvisualisasikan data spasial. e. SIG dengan mudah menghasilkan peta-peta tematik. f. SIG membantu pekerjaan yang erat kaitannya dengan bidang spasial dan geoinformatika. g. Perangkat lunak SIG menyediakan fasilitas untuk berkomunikasi dengan perangkat lunak lain. Kelemahan SIG, antara lain: a. Belum dapat dimanfaatkan secara optimal b. Tidak semua orang dapat mengoperasikannya atau dibutuhkan keahlian khusus c. Peralatan/instrumennya mahal E. Metode Pembelajaran 1. Model : Kooperatif 2. Pendekatan : Scientific 3. Metode : Diskusi kelompok, tanya jawab, penugasan 201

209 F. Alat/Media Pembelajaran 1. Alat/Media Pembelajaran a. Laptop b. Slide Power Point c. Video tentang SIG d. LCD Projector e. Papan tulis dan spidol 2. Sumber Pembelajaran a. K. Wardiyatmoko. (2013). Geografi Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Erlangga. b. Yulmadia Yullir (2013). Geografi 1 Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Yudhistira. G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Ketujuh: (3JP) Tahap Kegiatan Belajar Pendahuluan Guru mengucapkan salam dan meminta salah satu siswa untuk memimpin doa untuk membuka pelajaran. (Fase 1) Guru melakukan presensi peserta didik. Stimulasi Mempersiapkan kelas agar lebih kondusif pemberi untuk memulai proses KBM. rangsangan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru menyampaikan materi secara singkat pengertian SIG, unsur pokok SIG, konsep dasar SIG, konsep dasar SIG, komponen SIG, manfaat SIG, serta kelebihan dan kekurangan SIG. (Fase 2) Guru memberikan motivasi untuk ikut aktif Pertanyaan/ dalam proses pembelajaran yang akan identifikasi diselesaikan dengan mengajak peserta didik masalah untuk relaksasi. Alokasi Waktu 20 menit 202

210 Tahap Kegiatan Inti (Fase 3) Mengumpulkan data (Fase 4) Pengolahan data (Fase 5) Pembuktian data Penutup (Fase 6) Pembuktian Kegiatan Belajar Guru menjelaskan mengenai materi dasar-dasar SIG kepada peserta didik dengan power point. Guru memberikan kesempatan bertanya kepada peserta didik mengenai materi dasar-dasar SIG yang ditayangkan melalui slide power point. Guru menayangkan video kepada siswa yang berkaitan dengan dasar-dasar SIG. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok kecil Peserta didik mendapatkan penjelasan tentang tugas kelompok. Guru memberikan penugasan kepada siswa. Secara berkelompok, peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan guru. Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi tentang analisis yang telah dibuat pada gambar yang diberikan guru. Peserta didik dan guru secara bersama-sama menyimpulkan materi tentang dasar-dasar SIG. Guru memberitahukan kepada siswa mengenai materi selanjutnya yang akan dipelajari pada pertemuan mendatang yaitu Langkah-Langkah Penelitian Geografi. Guru memberitahukan tugas rumah yang harus dikerjakan siswa. Guru memberi evaluasi. Guru memberikan pengarahan untuk mengumpulkan hasil yang telah dikerjakan. Alokasi Waktu 90 menit 20 menit 203

211 H. Penilaian Proses dan Hasil Belajar 1. Teknik Penilaian a. Jenis/Teknik Penilaian 1) Tes 2) Nontes 3) Penugasan b. Bentuk Instrumen Lembar observasi Berilah tanda ( ) pada kolom skor dengan kriteria sebagai berikut: 1 = Kurang aktif 2 = Cukup 3 = Aktif 4 = Sangat aktif No Indikator Skor Memperhatikan apa yang disampaikan guru 2 Mencatat materi yang penting dalam kegiatan pembelajaran 3 Mengerjakan tugas yang diberikan guru secara kelompok 4 Bekerja sama dengan teman satu kelompok 5 Mendiskusikan masalah yang dihadapi dalam kegiatan belajar mengajar 6 Mengemukakan gagasan/pemecahan masalah 7 Mengambil keputusan atau kesimpulan dari semua jawaban yang dianggap paling benar 8 Menjawab pertanyaan dari guru 9 Mempresentasikan jawaban di depan kelas 10 Merespon/menanggapi jawaban teman Jumlah Skor Cat : Skor maksimal 40 dan skor minimal 10 Ket. 204

212 c. Penilaian Penugasan Petunjuk Penilaian Skor penilaian: x 100 = nilai akhir Sikap/Aspekyang dinilai Kesesuaian dengan tema Tampilan/Kelengkapan Kerapihan Ketepatan waktu pengumpulan Nilai rata-rata Nilai kualitatif Nilai kuantitatif Keterangan: Nilai kualitatif Nilai kuantitatif Sangat bagus Bagus Agak bagus Kurang 1 < 56 NILAI Baik sekali Baik Cukup Kurang : bila peserta didik mendapatkan nilai (A) : bila peserta didik mendapatkan nilai (B) : bila peserta didik mendapatkan nilai (C) : bila peserta didik mendapatkan nilai < 56 (D) 205

213 I. Tugas Mandiri 1. Terstruktur Mengerjakan tugas secara berkelompok tentang materi SIG (komponen, input data, overlay peta) 2. Tidak Terstruktur Membuat overlay peta secara manual yang dilakukan secara berkelompok. Wates, 4 September

214 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) SMA N 2 WATES DASAR-DASAR SISTEM INFORMASI GEOGRAFI Kelompok : Anggota : Sebutkan komponen-komponen dalam SIG! Jawab: Jelaskan yang dimaksud masukan data (input) dalam SIG! Jawab: Jelaskan yang dimaksud overlay dalam SIG! Jawab:

215 KUNCI JAWABAN: 1. Komponen dalam SIG Komponen-komponen SIG meliputi data, perangkat keras, perangkat lunak, dan manajemen. 2. Masukan Data berfungsi memasukkan data dan mengubah data asli ke dalam bentuk lain dalam SIG. Masukan data terdiri atas sumber data dan proses pemasukan data. a. Sumber Data, berasal dari inderaja, data terestris, dan data peta. 1) Data citra inderaja adalah data citra yang harus diinterpretasi dan dijadikan peta terlebih dahulu. Contoh: foto udara, citra satelit 2) Data terestris (lapangan) adalah data hasil pengukuran di lapangan, dapat berbentuk data atribut. Contoh: jenis tanah, curah hujan 3) Data peta adalah data dalam bentuk peta yang harus dijadikan data digital terlebih dahulu. Contoh: peta geologi, peta tanah. b. Proses Pemasukan Data Ada dua jenis data yang diinput dalam SIG yaitu data spasial dan data atribut. 1) Data spasial Dapat dimasukkan dengan dua cara yaitu digitasi dan penyiaman (scanning). a) Digitasi Kegiatan yang paling banyak menyita waktu dalam proses SIG. Tahap-tahap digitasi, yaitu: b) Penyiapan peta yang akan didigitasi Peta harus dalam keadaan baik (tidak sobek, tidak pudar, tidak terlipat). c) Menentukan koordinat peta Peta yang akan didigitasi, koordinatnya harus diubah sesuai koordinat peta dan skala diubah dari satuan millimeter ke meter. d) Mengedit data sebelum disimpan ke data dasar. Pengeditan dilakukan pada sambungan garis yang terlalu panjang atau terlalu pendek, pencatatan rangkap, kesalahan kode, dan kesalahan lokasi. 208

216 e) Memasukkan atribut dengan kode Atribut yang dimasukkan untuk melengkapi data dibuat dengan kode tertentu. Contoh: kode kelas lahan, kode penggunaan lahan. f) Penyiaman (scanning) Dilakukan menggunakan detektor elektronik yang dapat bergerak. Tipe alat penyiam yang terkenal adalah penyiam tabung dan penyiam datar. Data spasial yang sudah dimasukkan ke dalam SIG dibedakan menjadi dua model data raster dan model data vektor. (1) Data raster adalah data dari kumpulan piksel (bagian terkecil yang masih bisa digambarkan dalam sebuah citra). Dapat menggambarkan objek geografi yang mempunyai satuan luas. Keunggulan data raster, antara lain: struktur data sederhana, overlay dan kombinasi data mudah dikerjakan, analisis keruangan mudah dikerjakan, teknologi murah dan mudah dikembangkan. Kelemahan data raster, antara lain: peta rumit dan sulit dipahami, volume data besar sehingga membutuhkan tempat penyimpanan yang besar, transformasi produksi sulit dilakukan. (2) Data vektor adalah data untuk menggambarkan informasi geografis secara tepat. Bentuk dasar data spasial dalam benuk data vektor ditampilkan dalam sistem koordinat dua dimensi (sumbu X dan Y). Keunggulan data vektor, antara lain: ruang tempat penyimpanan data kecil, resolusi spasial tinggi, ada batas yang tegas dan jelas untuk pembuatan peta administratif. Kelemahan data vektor, antara lain: struktur data rumit, data sulit dimanipulasi, dan perlu biaya yang mahal. 2) Data atribut Berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif adalah data hasil pengamatan yang dinyatakan dalam bentuk deskriptif, seperti angket dan wawancara. Data kualitatif untuk memperlihatkan perbedaan jenis atau rupa. Misal, peta tata guna lahan (permukiman, sawah, hutan). 209

217 Data kuantitatif dibedakan menjadi empat, yaitu data rasio, interval, ordinal, dan nominal. a) Data rasio adalah data yang diperoleh dengan ukuran-ukuran yang memiliki nilai 0 (nol) mutlak dan dengan interval sama. Misal, panjang jalan A = 10 km dan panjang jalan B = 20 km. Jadi, panjang jalan B adalah dua kali panjang jalan A. b) Data interval adalah data yang disusun berdasarkan jarak tertentu. Misal, nilai siswa A = 9, B = 8, C = 7, D = 6, E = 5. Interval antara siswa A dan C = 9 7 = 2. c) Data ordinal adalah data yang disusun berdasarkan kategori yang menunjukkan adanya tingkatan dari yang paling rendah sampai paling tinggi. Misal: tinggi, paling tinggi. d) Data nominal adalah data yang disusun berdasarkan kategori tertentu yang tidak menunjukkan adanya tingkatan lalu diberi kode. Misal, permukiman diberi kode B. 3. Overlay adalah prosedur penting dalam analisis SIG (Sistem Informasi Geografi). Overlay yaitu kemampuan untuk menempatkan grafis satu peta di atas grafis peta yang lain dan menampilkan hasilnya di layar komputer atau pada plot. Secara singkatnya, overlay menampalkan suatu peta digital pada peta digital yang lain beserta atribut-atributnya dan menghasilkan peta gabungan keduanya yang memiliki informasi atribut dari kedua peta tersebut. Overlay merupakan proses penyatuan data dari lapisan layer yang berbeda. Secara sederhana, overlay disebut sebagai operasi visual yang membutuhkan lebih dari satu layer untuk digabungkan secara fisik. Pemahaman bahwa overlay peta (minimal 2 peta) harus menghasilkan peta baru adalah hal mutlak. Menurut bahasa teknis, harus ada poligon yang terbentuk dari 2 peta yang di-overlay. Jika dilihat data atributnya, maka akan terdiri dari informasi peta pembentukya (Prahasta, Eddy: 2006). Contohnya, melakukan overlay peta topografi dengan peta penggunaan lahan, maka di peta barunya akan menghasilkan poligon baru berisi atribut topografi dan penggunaan lahan. Agregat dari kumpulan peta individu ini atau yang biasa disebut peta komposit, mampu memberikan informasi yang lebih luas dan bervariasi. Masing-masing peta transparansi memberikan informasi tentang komponen lingkungan dan sosial. Peta komposit yang terbentuk akan memberikan gambaran tentang konflik 210

218 antara proyek dan faktor lingkungan. Metode ini tidak menjamin akan mengakomodir semua dampak potensial, tetapi dapat memberikan dampak potensial pada spasial tertentu (Prahasta, Eddy: 2005). Teknik yang digunakan untuk overlay peta dalam SIG ada dua, yakni union dan intersect. Jika dianalogikan dengan bahasa Matematika, maka union adalah gabungan dan intersect adalah irisan. Hati-hati menggunakan union dengan maksud overlay antara peta penduduk dan ketinggian. Secara teknik bisa dilakukan, tetapi secara konsep overlay tidak. 211

219 POST TEST 1. Jelaskan pengertian dari SIG! 2. Sebutkan komponen-komponen dalam SIG! 3. Sebutkan tahapan kerja dalam SIG! Jawab: 212

220 KUNCI JAWABAN POST TEST: 1. Rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh gambaran situasi atau informasi tentang ruang muka bumi. Rangkaian kegiatan tersebut meliputi: pengumpulan, penataan, pengolahan, analisis, dan penyajian data spasial. 2. Komponen dalam SIG: data, hardware, software, brainware 3. Tahapan kerja dalam SIG: input data, proses, output data. 213

221 TUGAS RUMAH Buatlah kelompok 4 5 orang, kemudian bualah peta overlay secara manual dengan 3 jenis peta di bawah ini sehingga bisa memunculkan peta yng memiliki informasi baru. Setelah itu, lakukan analisis terhadap informasi baru tersebut! 214

222 215

223 KUNCI JAWABAN: PETA HASIL OVERLAY (PETA TINGKAT KERAWANAN LONGSOR DI KABUPATEN BANJARNEGARA JAWA TENGAH) 216

224 LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI DAN KINERJA PRESENTASI Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Program : X/IPS 2 Kompetensi : KD 3.2 dan 4.2 No Nama Peserta Didik Observasi Kinerja Presentasi Aktivitas Tanggung Jawab Kerjasama Analisis Bahasa Isi (1) (2) (3) (4) (5) (6) Jumlah Skor Nilai 1 Ade Marya Sasmita 2 Afrizal Wirakusuma 3 Alfina Rusianti 4 Aprilia Dewi Kartika Sari 5 Danang Sulistyo Nugroho 6 Dela Febrina Yuantari 7 Desendra Duta Ramadan 217

225 Observasi Kinerja Presentasi No Nama Peserta didik Aktivitas Tanggung Jawab Kerjasama Analisis Bahasa Isi (1) (2) (3) (4) (5) (6) 8 Dian Amanda Puspitorini 9 Ditia Suprastiwi 10 Diwinner Langgeng P PINDAH X IPS 1 11 Fauryza Insan Ilhamni 12 Febryan Dwi Ananta 13 Firdaus Subhaa Winarya 14 Fitria Zumaroh 15 Galih Ragatiwi 16 Isma Nur Hanifah 17 Lilis Maryana 18 Lina Litaskunuu Ilaiha 19 Maratun Sholikhah 20 Nadia Surya Ihwani 218 Jumlah Skor Nilai

226 Observasi Kinerja Presentasi No Nama Peserta Didik Aktivitas Tanggung Jawab Kerjasama Analisis Bahasa Isi Jumlah Skor Nilai (1) (2) (3) (4) (5) (6) 21 Novi Putri Wahyuning P 22 Nur Anggi Fanjari P 23 Nur Laily Puspaningtyas 24 Putri Diah Rahmawati 25 Ribut Eko Martanto 26 Ricky Budi Raharja 27 Salsabilla Nindya Hutami 28 Siti Kholifah 29 Sulis Fitri Lestari 30 Tasya Yunida Fortuna P 31 Wulan Citra Medika 32 Yoga Pramudia Putra Keterangan Skor: 4: Sangat tinggi 3: Tinggi 2: Cukup tinggi 1: Kurang 219

227 BUKU AGENDA MENGAJAR 220

228 221

229 222

230 223

231 224

232 Jenis Sekolah : SMA Alokasi Waktu : 60 Menit Mata pelajaran : Geografi Jumlah Soal : 30 PG + 5 Essay Kelas/Semester : X/IPS Penulis : Devy Darmayanti Kurikulum : 2013 Materi : PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI A. Kompetensi Inti (KI) 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. 225

233 Bentuk No No Tingkat Kompetensi Dasar/ Indikator Materi Indikator Soal Tes Kunci Jawaban Urut Soal Kesulitan (tertulis) Memahami pengetahuan Konsep konsep dasar Dapat menjelaskan pengertian PG 1 B C2 dasar geografi dan geografi geografi (hasil seminar dan terapannya dalam lokakarya di Semarang tahun kehidupan sehari-hari 1988) Dapat menjelaskan pengertian PG 2 A C2 1 geografi dari para ahli PG 3 D C1 Dapat menyebutkan ilmu penunjang geografi PG 4 A C1 Dapat membedakan ilmu penunjang geografi (geografi PG 5 E C2 226

234 fisik) PG 6 D C1 Dapat membedakan ilmu penunjang geografi (geografi sosial) PG 7 B C2 Dapat menyebutkan konsep differensiasi area dalam suatu kasus. PG 8 C C2 Dapat menyebutkan konsep aglomerasi dalam suatu kasus. PG 9 A C2 Dapat menyebutkan konsep Prinsip-prinsip geografi lokasi (lokasi absolut) dalam suatu kasus. PG 10 E C1 Dapat menjelaskan pengertian prinsip geografi PG 11 C C2 Dapat menyebutkan prinsipprinsip geografi PG 12 D C1 227

235 Dapat menjelaskan pengertian PG 13 B C2 prinsip persebaran Pendekatan geografi Dapat menyebutkan objek studi PG 14 D C2 geografi Dapat menjelaskan pengertian PG 15 A C2 pendekatan geografi Dapat menjelaskan pengertian pendekatan ekologi atau PG 16 D C1 kelingkungan Dapat menyebutkan macammacam aspek geografi 4.1 Menyajikan contoh Konsep konsep dasar Dapat mengetahui manfaat dari PG 17 A C2 penerapan pengetahuan geografi ilmu penunjang geografi 2. dasar geografi pada Dapat menyebutkan konsep PG 18 E C2 kehidupan sehari-hari esensial geografi dalam bentuk tulisan Dapat memberikan contoh PG 19 B C2 228

236 konsep morfologi Dapat menganalisis gambar PG 20 E C3 konsep geografi (konsep interaksi dan interdependensi) Prinsip-prinsip geografi Dapat menjelaskan contoh dari PG 21 C C2 prinsip deskripsi Dapat menjelaskan pengertian PG 22 D C2 prinsip interelasi Dapat menjelaskan objek PG 23 B C2 material geografi Dapat menyebutkan analisis PG 24 C C1 geografi yang terkandung Pendekatan geografi dalam objek formal geografi Dapat menjelaskan pengertian pendekatan sistem PG 25 A C2 Dapat menjelaskan contoh dari PG 26 D C2 229

237 pendekatan kewilayahan PG 27 B C2 Dapat menyebutkan tiga aspek dari pendekatan keruangan PG 28 B C2 Dapat menjelaskan contoh dari pendekatan ekologi PG 29 E C2 Dapat menjelaskan pengertian analisis pendekatan aktivitas manusia PG 30 A C2 Dapat menjelaskan contoh analisis pendekatan topik 1 Konsep nilai kegunaan adalah C2 Dapat menjelaskan konsep nilai kegunaan beserta 2 contohnya dalam kehidupan sehari-hari Essay Nilai suatu tempat mempunyai nilai guna yang berbedadilihat dari fungsinya. Contoh (1) pantai dengan ombak yang besar di manfaatkan untuk berselancar 230

238 tapi ombak tersebut dapat mengganggu nelayan untuk mencari ikan, (2) awasan perbukitan kapur seperti di Wonosari, Gunung Kidul memiliki banyak goa dan sumber mata air bawah tanah sangatlah cocok untuk dijadikan objek wisata. Dapat menjelaskan prinsip persebaran beserta contohnya 231 Essay 2 Prinsip persebaran adalah suatu gejala dan fakta yang tersebar tidak merata di permukan bumi yang meliputi bentang alam, tumbuhan, hewan dan manusia. Contoh penduduk di daerah subur C2

239 membuat pernukiman yang mengelompok, sedangkan penduduk di daerah pegunungan membuat permukiman secara tersebar. Dapat menyebutkan dan menjelaskan 2 ilmu penunjang geografi (fisik dan sosial) Essay 3 1. Geologi: ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan. 2. Oseanografi: ilmu yang C2 mempelajari lautan. 3. Geografi Regional: cabang geografi yang mempelajari kawasan tertentu secara khusus. 4. Geografi Sejarah: cabang geografi yang mempelajari 232

240 manusia dan geografi dari sudut sejarah dan perkembangannya. Dapat menganalisis gambar tentang contoh pendekatan geografi Essay 4 Pada gambar tersebut menjelaskan tentang pendekatan keruangan, dan termasuk analisis pendekatan aktivitas manusia, karena gambar tersebut menjelaskan aktivitas manusia yang disesuaikan dengan lokasi atau wilayah manusia itu tinggal. Masyarakat tersebut tinggal di daerah pegunungan sehingga C2 233

241 Dapat menjelaskan pendekatan keruangan beserta contohnya. 234 Essay 5 aktivitas manusia yang ada adalah pertanian, perkebunan dll Pendekatan Keruangan adalah Metode pendekatan yang khas geografi, digunakan untuk mengetahui persebaran dalam penggunaan ruang yang telah ada dan bagaimana penyediaan ruang akan dirancang. Contoh Pada musim hujan Jakarta banjir, karena Jakarta berada di dataran rendah dan mayoritas bangunannya C2

242 tinggi (gedung pencakar langit). Selain itu, karena padatnya permukiman, sehingga menyebabkan kurangnya daerah resapan air serta kurangnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya. 235

243 SOAL ULANGAN HARIAN BAB I BESERTA KUNCI JAWABAN A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang (X) pada pilihan A, B, C, D, atau E! 1. Pakar geografi yang mendefinisikan bahwa geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mencitrakan, menerangkan sifat-sifat bumi, menganalisis gejala-gejala alam, dan penduduk serta mempelajari corak yang khas mengenai kehidupan dan berusaha mencari fungsi dari unsur-unsur bumi dalam ruang dan waktu adalah. a. Alexander d. Bintarto b. Hartshorne e. Yeates c. Vernor E. Finch 2. Aspek utama dalam geografi adalah. a. aspek sosial dan politik d. aspek fisik dan sosial b. aspek fisik dan budaya e. aspek sejarah dan ekonomi c. aspek biologi dan manusia 3. Objek studi geografi pada hakikatnya adalah geosfer. Di bawah ini yang tidak termasuk dalam geosfer adalah. a. antroposfer d. hemisfer b. atmosfer e. biosfer c. litosfer 4. Aspek utama geografi: 1) Antropologis 2) Astronomis 3) Ekonomis 4) Biologis 5) Kimiawi Berdasarkan poin di atas, yang termasuk dalam aspek fisik geografi adalah. a. 1, 2, dan 3 d. 2, 4, dan 5 b. 1, 3, dan 5 e. 3, 4 dan 5 c. 2, 3, dan 4 5. Ilmu-ilmu penunjang geografi: 1) Hidrologi 2) Demografi 3) Geomorfologi 4) Antropogeografi Ilmu-ilmu yang menunjang pengkajian geografi sosial ditunjukkan oleh nomor. a. 1 dan 3 d. 2 dan 4 b. 1 dan 4 e. 3 dan 4 c. 2 dan 3 6. Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang dunia tumbuhan dan persebarannya adalah. a. botani d. ekologi b. biologi e. biogeografi c. zoologi 7. Gejala geografi dalam kehidupan sehari-hari yang sangat membantu nelayan tradisional adalah. a. awan d. seisme b. angin e. vulkanisme c. kabut 236

244 8. Fenomena geosfer: 1) Tsunami di Aceh 4) Kemiskinan di Papua Barat 2) Demonstrasi buruh 5) Kebakaran hutan di Kalimantan 3) Tingginya angka pengangguran 6) Konflik Ambon akibat isu SARA Fenomena yang termasuk aspek sosial geografi terdapat pada angka a. 1, 2, dan 5 d. 2, 3, dan 5 b. 1, 3, dan 6 e. 3, 4, dan 6 c. 2, 4, dan 6 9. Berikut ini merupakan gejala-gejala geografi dalam kehidupan sehari-hari, kecuali. a. pergantian cuaca d. satelit komunikasi yang mengelilingi bumi b. arus laut dan gelombang laut e. banjir yang terjadi pada waktu musim hujan c. aktivitas magma pada gunung api 10. Objek studi dalam geografi adalah. a. objek fisik dan sosial d. objek material dan sosial b. objek fisik dan formal e. objek material dan formal c. objek fisik dan nonfisik 11. Aspek geografi yang berkaitan dengan perpindahan penduduk adalah. a. permukiman d. migrasi penduduk b. kepadatan penduduk e. persebaran penduduk c. perubahan penduduk 12. Konsep esensial geografi: 1) Deskripsi 2) Morfologi 3) Persebaran 4) Aglomerasi 5) Nilai kegunaan Yang termasuk konsep esensial geografi ditunjukkan oleh nomor. a. 1, 2, dan 3 d. 2, 4, dan 5 b. 1, 2, dan 4 e. 3, 4, dan 5 c. 2, 3, dan Alang-alang (rumput liar) dapat tumbuh di tempat terbuka yang mendapatkan sinar matahari. Sebaliknya, lumut hanya tumbuh di daerah yang kurang mendapatkan sinar matahari (teduh) dan mempunyai tingkat kelembaban yang tinggi. Konsep geografi untuk fenomena tersebut adalah. a. pola d. differensiasi area b. lokasi e. keterkaitan keruangan c. interaksi 14. Perhatikan gambar di bawah ini! 237

245 Gambar tersebut termasuk dalam konsep. a. morfologi d. keterkaitan keruangan b. nilai kegunaan e. interaksi dan interdependensi c. differensiasi area 15. Wilayah Banjarmasin sebagian besar didominasi oleh kenampakan fisik dataran rendah berawa gambut. Konsep geografi yang berkaitan dengan pernyataan tersebut adalah. a. pola d. morfologi b. lokasi e. nilai kegunaan c. aglomerasi 16. Pak Seno pengusaha dari Jakarta memiliki lahan 2 ha di kawasan Puncak yang dijadikan sebagai tempat peristirahatan (vila) dan Pak Dadang memiliki lahan 1 ha di kawasan Puncak yang dimanfaatkan untuk pertanian. Konsep geografi yang digunakan untuk mengkaji fenomena tersebut adalah. a. konsep pola d. konsep aglomerasi b. konsep morfologi e. konsep nilai kegunaan c. konsep keterjangkauan 17. Fenomena alam yang berupa gempa tektonik yang terjadi di kawasan Indonesia ada kaitannya dengan pergerakan lempeng tektonik antara Lempeng Pasifik, Eurasia, dan Lempeng Indo-Australia. Prinsip geografi yang berkaitan dengan fenomena tersebut adalah. a. korologi d. interelasi b. deskripsi e. persebaran c. distribusi 18. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, wilayah pantai Barat Sumatera sudah beberapa kali diguncang gempa tektonik dan dilihat dari struktur geologinya wilayah tersebut berada di zona tumbukan lempeng. Prinsip geografi yang digunakan untuk mengkaji fenomena tersebut adalah. a. korologi d. distribusi b. deskripsi e. persebaran c. interelasi 19. Perhatikan gambar berikut! Gambar yang terdapat di samping kiri ini termasuk ke dalam prinsip. a. distribusi b. deskripsi c. interelasi d. korologi e. sistem 20. Prinsip geografi yang memadukan prinsip-prinsip geografi yang lain (komprehensif) disebut prinsip. a. korologi d. interaksi b. deskripsi e. interelasi c. distribusi 238

246 21. Perhatikan gambar di bawah ini! Gambar tersebut menunjukkan contoh dari prinsip. a. distribusi d. lokasi b. deskripsi e. pola c. korologi 22. Pendekatan-pendekatan geografi: 1) Ekologi 2) Interelasi 3) Distribusi 4) Keruangan 5) Kewilayahan Yang termasuk pendekatan geografi ditunjukkan oleh nomor. a. 1, 2, dan 3 d. 2, 3, dan 5 b. 1, 4, dan 5 e. 3, 4, dan 5 c. 2, 3, dan Hujan deras yang mengguyur Kota Medan beberapa waktu yang lalu mengakibatkan banjir di beberapa lokasi tersebut. Pendekatan yang diperlukan untuk mengkaji permasalahan tersebut adalah. a. pendekatan keruangan d. pendekatan kronologi b. pendekatan kewilayahan e. pendekatan kompleks wilayah c. pendekatan kelingkungan 24. Banjir yang sering terjadi di sekitar permukiman penduduk di daerah perkotaan akibat semakin dangkal dasar sungai. Pendangkalan sungai terjadi akibat adanya penduduk yang membuang sampah ke sungai. Pendekatan geografi untuk mengkaji hal tersebut adalah. a. pendekatan sistem d. pendekatan kronologi b. pendekatan ekologi e. pendekatan kewilayahan c. pendekatan keruangan 25. Pendekatan keruangan dapat ditinjau dari tiga aspek, yaitu a. analisis pendekatan topik, aktivitas manusia, regional b. keruangan, kewilayahan, dan ekologi c. fisik, sosial, dan ekonomi d. sosial, manusia, dan fisik e. ekonomi, sosial, budaya 239

247 26. Tanah longsor yang terjadi di kawasan hulu Sungai Konto, Malang merupakan suatu peristiwa yang tidak pernah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Bila permasalahan tersebut hendak dipecahkan melalui pendekatan kelingkungan, maka kerangka kerja yang paling tepat adalah. a. identifikasi perilaku masyarakat dalam mengolah alam b. studi tentang tingkat erosi tanah di daerah tersebut c. studi keadaan sosial ekonomi masyarakat sekitar d. zonasi tanah berdasarkan kemiringan lereng e. studi tentang keadaan fisik wilayah tersebut 27. Indonesia terletak pada pertemuan rangkaian pegunungan Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania, sehingga berpengaruh terhadap alam Indonesia. Berikut ini yang bukan termasuk pengaruh tersebut adalah. a. memiliki curah hujan yang tinggi d. banyak memiliki gunung api b. banyak terjadi gempa bumi e. tanah yang subur c. kaya akan bahan tambang 28. Indonesia sangat kaya dengan barang tambang misalnya emas, minyak bumi, gas alam, timah, dan sebagainya. Hal ini karena pengaruh tipologi Indonesia yang berkaitan dengan letak. a. sosiokutural d. geologis b. astronomis e. maritim c. geografis 29. Ilmu penunjang geografi berfungsi untuk a. memeperluas kajian geografi b. membagi ruang lingkup geografi c. membatasi ruang lingkup geografi d. mempermudah mempelajari geografi e. mempersempit dalam mengkaji geografi 30. Tokoh yang mendapat julukan Bapak Geografi Indonesia adalah. a. Bintarto d. Edmund Halley b. Buys Ballot e. Charles Richter c. Erastosthenes B. Jawablah pertanyaan di bawah ini! 1. Sebutkan dan jelaskan ilmu penunjang geografi fisik dan sosial (masing-masing 3)! 2. Apa yang Anda ketahui mengenai objek studi geografi? Sebutkan dan jelaskan! 3. Perhatikan gambar di bawah ini! Prinsip geografi apa yang terdapat dalam gambar tersebut? Jelaskan! 240

248 4. Jelaskan apa yang Anda ketahui tentang perubahan penduduk yang terdapat dalam aspek geografi! 5. Apa yang Anda ketahui tentang konsep differensiasi area? Jelaskan dan berikan contohnya! 241

249 ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN 242

250 243

251 244

252 245

253 246

254 247

255 248

256 249

257 250

258 251

259 252

260 253

261 254

262 255

263 256

264 257

265 258

266 259

267 260

268 261

269 262

270 263

271 DAFTAR PENILAIAN SISWA 264

272 DAFTAR HADIR PESERTA DIDIK 265

273 LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL F02 Untuk Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta NAMA SEKOLAH : SMA N 2 WATES NAMA MAHASISWA : DEVY DARMAYANTI ALAMAT SEKOLAH : BENDUNGAN, WATES NO. MAHASISWA : GURU PEMBIMBING : Dra. RUDIYATI, M.Si FAK/ JUR/ PRODI : FIS/PENDIDIKAN GEOGRAFI DOSEN PEMBIMBING : Dr. DYAH RESPATI SURYO S, M.Si MINGGU KE-1 No. Hari/Tanggal Waktu Materi Kegiatan Hasil Hambatan Solusi 1. Senin, 18 Juli Selasa, 19 Juli WIB Pengenalan Lingkungan Sekolah hari pertama kelas X dan Upacara hari Senin oleh seluruh siswa WIB Pengenalan Lingkungan Sekolah hari kedua untuk kelas X dan KBM untuk kelas XI dan XII. Mahasiswa PPL datang pukul WIB untuk menyambut kedatangan peserta didik baru serta mendampingi wali murid yang diundang ke sekolah. Kegiatan PLS terlaksana dan berjalan dengan lancar sesuai dengan jadwal. Pihak sekolah kesulitan dalam pengaturan jadwal karena baru pertama kali menerapkan PLS bersama wali murid. Beberapa mahasiswa PPL ditarik oleh guru mapel masing-masing untuk menggantikan mengajar di kelas. Mahasiswa PPL diberikan briefing terlebih dahulu sebelum pelaksanaan. Mahasiswa diberikan job desk yang jelas dan tidak dadakan. dilakukan 266

274 LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL F02 Untuk Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta No. Hari/Tanggal Waktu Materi Kegiatan Hasil Hambatan Solusi 3. Rabu, WIB Pengenalan Lingkungan Beberapa mahasiswa PPL Mahasiswa PPL banyak Menyusun daftar piket lobi 20 Juli 2016 Sekolah hari ketiga untuk sudah mulai mengajar dan yang menganggur di dan piket basecamp. kelas X dan Kegiatan beberapa lagi piket lobi, basecamp dan lobi. Belajar Mengajar untuk membantu di perpustakaan kelas XI dan XII. namun sebagian besar baru akan mengajar minggu depan. 4. Kamis, WIB - Syawalan dilanjutkan - Syawalan seluruh guru, Tidak ada hambatan Tidak ada solusi 21 Juli 2016 Kegiatan Belajar karyawan, mahasiswa Mengajar (KBM). - Konsultasi RPP, Prota, PPL dan siswa. - Mendapat contoh dalam Prosem, dan jadwal membuat RPP, Prota, mengajar. Prosem, dan jadwal mengajar. 267

275 LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL F02 Untuk Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta No. Hari/Tanggal Waktu Materi Kegiatan Hasil Hambatan Solusi - Mengikuti proses KBM - Mendapat gambaran Tidak ada hambatan Tidak ada solusi dengan Bu Syamsi di kondisi dan situasi saat kelas X MIA 3. KBM di kelas. - Konsultasi RPP dengan DPL PPL. 5. Jumat, WIB Mengawasi kegiatan siswa RPP materi Konsep Tidak ada hambatan Tidak ada solusi 22 Juli 2016 (tadarus Al Quran, literasi, Geografi setengah jadi. menyanyikan Indonesia Raya) dilanjutkan dengan mengerjakan RPP Konsep Geografi 268

276 LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL F02 Untuk Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta MINGGU KE-2 No. Hari/Tanggal Waktu Materi Kegiatan Hasil Hambatan Solusi 1. Senin, WIB Upacara bendera, piket RPP materi Konsep Tidak ada hambatan Tidak ada solusi 25 Juli 2016 lobi, mempresensi semua Geografi telah jadi. kelas, dan melanjutkan mengerjakan RPP Konsep Geografi 2. Selasa, WIB Mengawasi kegiatan siswa Media pembelajaran Bingung dalam pembagian Bertanya dengan Guru 26 Juli 2016 (tadarus Al Quran, literasi, (power point) Konsep antara jam dengan materi Pembimbing Mapel Geografi. menyanyikan Indonesia Geografi telah jadi. agar bisa sesuai. Raya), membuat Prota dan Prosem serta melanjutkan membuat power point Konsep Geografi. 3. Rabu, WIB - Mengawasi kegiatan Tidak ada hambatan Tidak ada solusi 27 Juli 2016 siswa (tadarus, literasi, menyanyikan Indonesia 269

277 LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL F02 Untuk Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta No. Hari/Tanggal Waktu Materi Kegiatan Hasil Hambatan Solusi Raya. - Membuat LKPD Konsep - LKPD Konsep Geografi Tidak ada hambatan Geografi. telah jadi WIB - Mengawasi dan - Terpilih siswa yang akan - Banyak siswa yang sakit mendampingi Latihan mengikuti TONTI ketika seleksi dan latihan TONTI. TONTI berlangsung. 4. Kamis, WIB Mengawasi kegiatan siswa Materi Konsep Geografi Masih terdapat siswa yang 28 Juli 2016 (tadarus Al Quran, literasi, tersampaikan, siswa belum paham tentang materi menyanyikan Indonesia mendapat tugas rumah, dan Konsep Geografi dan masih Raya) dan melaksanakan post-test siswa secara belum bisa mengestimasi KBM di kelas X IIS 2. mandiri. waktu. Tidak ada solusi - Membantu menolong anak yang sakit dengan memberikan obat atau minuman hangat. Menerangkannya berulang kali dan memberikannya contoh dalam kehidupan sehari-hari, serta bertanya pada Guru Pembimbing cara mengestimasi waktu agar bisa tepat. 270

278 LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL F02 Untuk Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta No. Hari/Tanggal Waktu Materi Kegiatan Hasil Hambatan Solusi 5. Jumat, WIB Mengawasi kegiatan siswa Materi Konsep Geografi Ada siswa yang tidak Memberi tahu partner PPL 29 Juli 2016 (tadarus Al Quran, literasi, tersampaikan, siswa memperhatikan ketika untuk segera menegurnya. menyanyikan Indonesia mendapat tugas rumah, dan dijelaskan materi. Raya) dan mengikuti KBM post-test siswa secara di kelas X IIS 1 bersama mandiri. dengan partner PPL. 6. Sabtu, WIB KBM kelas XII IIS 2 Siswa presentasi dari hasil Kelas tidak kondusif karena Memberi tugas secara 30 Juli 2016 (presentasi, menjelaskan diskusi kelompok dan siswa ramai sendiri. berkelompok. citra dan interpretasi citra, tugas interpretasi citra telah memberi tugas interpretasi dikerjakan oleh siswa. citra secara berkelompok) WIB KBM kelas XI IIS 1 (kegiatan kelompok siswa, menjelaskan persebaran flora dan fauna di dunia). Materi persebaran flora dan fauna di dunia telah tersampaikan. Terdapat siswa yang masih bingung dengan pembagian wilayah flora dan fauna bagaian Oceanik Memberitahu dengan menyuruh siswa untuk mencari di internet atau sumber buku lain. 271

279 LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL F02 Untuk Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta MINGGU KE-3 No. Hari/Tanggal Waktu Materi Kegiatan Hasil Hambatan Solusi 1. Senin, WIB - Mengawasi kegiatan 1 Agustus 2016 siswa (tadarus Al Quran, literasi, menyanyikan Indonesia Raya). - Piket lobi dan mempresensi setiap kelas. - Mengawasi KBM siswa Siswa mengerjakan tugas Terdapat tugas Bahasa Menanyakan kepada Guru (tugas dari guru) di kelas yang diberikan guru. Indonesia yang belum Bahasa Indonesia yang lain X IIS 2 ketika mapel dipahami oleh siswa, maksud dari tugas tersebut Bahasa Indonesia dan sehingga mereka tidak bisa dan menjelaskannya kepada Matematika. mengerjakan. siswa agar bisa paham. 2. Selasa, WIB Mengawasi kegiatan siswa Tidak ada hambatan Tidak ada solusi 2 Agustus 2016 (tadarus Al Quran, literasi, menyanyikan Indonesia 272

280 LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL F02 Untuk Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta No. Hari/Tanggal Waktu Materi Kegiatan Hasil Hambatan Solusi Raya), membuat RPP Prota baru setengah jadi. Tidak ada hambatan Tidak ada solusi untuk pertemuan ke-3 materi tentang Prinsip Geografi dan Objek Studi Geografi, dan melanjutkan pembuatan Prota. 3. Rabu, WIB Mengawasi kegiatan siswa Media power point sudah Soal post-test yang akan Berdiskusi dengan partner 3 Agustus 2016 (tadarus Al Quran, literasi, jadi dan soal post-test diberikan kepada siswa. PPL. menyanyikan Indonesia untuk siswa juga sudah Raya) dilanjutkan dengan jadi. membuat power point Prinsip Geografi dan posttest siswa. 4. Kamis, WIB KRS-san di Jogja dan Materi Prinsip Geografi Tidak ada hambatan Tidak ada solusi 4 Agustus 2016 menyiapkan materi untuk bertukar jadwal yang akan digunakan untuk mengajar di kelas X IIS 1 273

281 LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL F02 Untuk Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta No. Hari/Tanggal Waktu Materi Kegiatan Hasil Hambatan Solusi mengajar di kelas X IIS 1 sudah siap. 5. Jumat, WIB KRS-san di Jogja dan 5 Agustus 2016 persiapan menuju SMADA Wates WIB Perjalanan dari Jogja WIB menuju SMADA. Melaksanakan proses KBM (materi Prinsip Geografi) di kelas X IPS 1 Materi Prinsip Geografi Siswa masih bingung dalam Menjelaskannya kembali tersampaikan, siswa membedakan antara prinsip dengan memberi contoh dan mendapat tugas rumah, dan yang satu dengan prinsip kata kunci untuk mengingat. post-test siswa secara yang lain. mandiri. 274

282 LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL F02 Untuk Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta MINGGU KE-4 No. Hari/Tanggal Waktu Materi Kegiatan Hasil Hambatan Solusi 1. Senin, WIB - Mengawasi kegiatan Tidak ada hambatan Tidak ada solusi 8 Agustus 2016 siswa (tadarus Al Quran, literasi, menyanyikan Indonesia Raya). - Mempersiapkan RPP RPP Pendekatan Geografi Tidak ada hambatan Tidak ada solusi untuk pertemuan ke-4 setengah jadi tentang Pendekatan Geografi dan mengoreksi tugas siswa. 2. Selasa, WIB Mengawasi kegiatan siswa RPP Pendekatan Geografi Tidak ada hambatan Tidak ada solusi 9 Agustus 2016 (tadarus Al Quran, literasi, telah jadi menyanyikan Indonesia Raya) dan melanjutkan membuat RPP tentang Pendekatan Geografi. 275

283 LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL F02 Untuk Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta No. Hari/Tanggal Waktu Materi Kegiatan Hasil Hambatan Solusi 3. Rabu, 10 Agustus Kamis, 11 Agustus WIB Mengawasi kegiatan siswa LKPD yang akan diberikan Soal LKPD yang akan Berdiskusi dengan partner (tadarus Al Quran, literasi, kepada siswa telah selesai diberikan untuk siswa. PPL. menyanyikan Indonesia dan media pembelajaran Raya), membuat LKPD, berupa power point dan dan membuat media video sudah siap pembelajaran WIB Mengawasi kegiatan siswa Materi Pendekatan Ada siswa yang tidak Menegur siswa dan (tadarus Al Quran, literasi, Geografi tersampaikan, memperhatikan ketika menasehatinya untuk menyanyikan Indonesia siswa mendapat tugas dijelaskan materi. memperhatikan materi yang Raya) dan dilanjutkan rumah berkelompok, dan sedang dijelaskan. melaksanakan KBM di post-test siswa secara kelas X IIS 2. mandiri WIB Konsultasi pembelajaran Memberi tahu DPL Tidak ada hambatan Tidak ada solusi PPL dengan DPL PPL. mengenai tugas maupun pengalaman mengajar di kelas. 276

284 LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL F02 Untuk Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta No. Hari/Tanggal Waktu Materi Kegiatan Hasil Hambatan Solusi WIB WIB Mengoreksi tugas siswa. Mengawasi kegiatan siswa dalam Latihan TONTI. 5. Jumat, WIB Mengawasi kegiatan siswa 12 Agustus 2016 (tadarus Al Quran, literasi, menyanyikan Indonesia Raya) dilanjutkan dengn mengikuti proses KBM bersama dengan partner PPL di kelas X IIS 1. Siswa telah memiliki nilai Terdapat jawaban siswa Berdiskusi dengan partner tugas yang membingungkan, PPL. sehingga membuat sulit Siswa berlatih dengan dalam penilaian. Tidak ada hambatan Tidak ada solusi serius. Materi Pendekatan Tidak ada hambatan Tidak ada solusi Geografi tersampaikan, siswa mendapat tugas rumah berkelompok, dan post-test siswa secara mandiri. 277

285 LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL F02 Untuk Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta No. Hari/Tanggal Waktu Materi Kegiatan Hasil Hambatan Solusi 8. Sabtu, 13 Agustus WIB WIB Mengikuti KBM dengan mahasiswa PPG di kelas XI IIS 1. Mendampingi pawai tonti Mendapat gambaran cara mengajar di kelas. SMA Negeri 2 Wates bisa Tidak ada hambatan Waktu bersamaan dengan Tidak ada solusi Membagi waktu agar bisa tingkat Kecamatan Wates. meraih juara 1 pawai tonti pendampingan karnaval melakukan pendampingan tingkat Kecamatan Wates dusun Kuncen, Bendungan. pawai tonti dan karnaval desa. 278

286 LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL F02 Untuk Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta MINGGU KE-5 No. Hari/Tanggal Waktu Materi Kegiatan Hasil Hambatan Solusi 1. Senin, WIB Mengawasi kegiatan siswa RPP Dasar Pemetaan dan Kisi-kisi dan jenis soal yang Bertanya dengan Guru 15 Agustus 2016 (tadarus Al Quran, literasi, Kisi-Kisi serta soal UH 1 akan diujikan pada siswa. Pembimbing dan berdiskusi menyanyikan Indonesia Geografi baru setengah dengan partner PPL. Raya), membuat RPP jadi. tentang Dasar Pemetaan dan membuat KISI-KISI dan soal UH 1 Geografi. 2. Selasa, WIB - Mengawasi kegiatan Kisi-kisi soal dan soal UH Tidak ada hambatan Tidak ada solusi 16 Agustus 2016 siswa (tadarus Al telah dikumpulkan. Quran, literasi, menyanyikan Indonesia Raya) dilanjutkan dengan mengumpulkan kisi-kisi dan soal UH 1 Geografi pada Guru Pembimbing. 279

287 LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL F02 Untuk Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta No. Hari/Tanggal Waktu Materi Kegiatan Hasil Hambatan Solusi - Melanjutkan membuat RPP Dasar Pemetaan, LKPD yang akan diberikan Berdiskusi dengan partner RPP Dasar Pemetaan, media pembelajaran, dan pada siswa. PPL. media pembelajaran, LKPD masih setengah jadi. dan membuat LKPD. 3. Rabu, WIB Upacara penaikan bendera Upacara peringatan HUT Tidak ada hambatan Tidak ada solusi 17 Agustus 2016 HUT RI ke-71 di lapangan RI ke-71 berlangsung Bendungan. dengan tertib dan khidmat. 4. Kamis, WIB Merevisi soal UH 1 Soal telah siap diujikan Pemberitahuan untuk Bekerja sama dengan partner 18 Agustus 2016 Geografi pada siswa. merevisi soal terlalu PPL untuk membagi tugas mendadak. revisi soal ulangan WIB Mengawasi UH 1 Ulangan berjalan dengan Tidak ada hambatan Tidak ada solusi Geografi dan menjelaskan tertib. pengantar dasar pemetaan. 280

288 LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL F02 Untuk Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta No. Hari/Tanggal Waktu Materi Kegiatan Hasil Hambatan Solusi 5. Jumat, WIB - Mengawasi kegiatan 19 Agustus 2016 siswa (tadarus, literasi, menyanyikan Indonesia Raya). - Mengawasi UH 1 Ulangan berjalan dengan Terdapat siswa yang Menegur siswa kemudian Geografi di kelas X IIS tertib. mencontek ketika ulangan. memperingatkan siswa 1 bersama partner PPL. tersebut untuk mengerjakan sendiri. 281

289 LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL F02 Untuk Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta MINGGU KE-6 No. Hari/Tanggal Waktu Materi Kegiatan Hasil Hambatan Solusi 1. Senin, WIB - Mengawasi kegiatan 22 Agustus 2016 siswa (tadarus, literasi, menyanyikan Indonesia Raya). - Piket lobi dan presensi setiap kelas. - Mengikuti proses KBM Mendapat gambaran cara Tidak ada hambatan Tidak ada solusi bersama mahasiswa mengajar di kelas. PPG di kelas XI IIS 2. - Merevisi RPP dan RPP, LKPD, media Tidak ada hambatan Tidak ada solusi LKPD Dasar Pemetaan, pembelajaran tentang media pembelajaran, dan Dasar Pemetaan telah mengoreksi UH 1 selesai. 2. Selasa, WIB Mengawasi kegiatan siswa Tidak ada hambatan Tidak ada solusi 23 Agustus 2016 (tadarus Al Quran, literasi, 282

290 LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL F02 Untuk Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta No. Hari/Tanggal Waktu Materi Kegiatan Hasil Hambatan Solusi menyanyikan Indonesia Raya) dan melanjutkan mengoreksi jawaban UH siswa WIB Membahas UH ulang Sukar mencari waktu yang Berkomunikasi dengan untuk kelas X IIS 1dan 2 bersama dengan partner PPL. tepat untuk mengadakan UH ulang. partner PPL, ketua kelas X IIS 1 dan IIS 2, serta perwakilan siswa yang mengikuti TONTI. 3. Rabu, 24 Agustus WIB Mengawasi kegiatan siswa (tadarus Al Quran, literasi, Mendapatkan contoh soal ulangan dari DPL. Tidak ada hambatan Tidak ada solusi menyanyikan Indonesia Raya), konsultasi kisi-kisi dan soal ulangan dengan DPL PPL, membuat soal UH ulang untuk kelas X IPS 1 dan

291 LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL F02 Untuk Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta No. Hari/Tanggal Waktu Materi Kegiatan Hasil Hambatan Solusi 4. Kamis, WIB Mengawasi kegiatan siswa Materi Dasar Pemetaan Tidak ada hambatan Tidak ada solusi 25 Agustus 2016 (tadarus Al Quran, literasi, telah tersampaikan, siswa menyanyikan Indonesia mendapat tugas rumah Raya), melaksanakan mandiri, dan post-test proses KBM (materi siswa secara mandiri. Dasar-Dasar Pemetaan) di kelas X IIS WIB Mengawasi UH 1 Ulangan berjalan dengan Tidak ada hambatan Tidak ada solusi Geografi di kelas X MIA tertib 3 (Geografi Peminatan) 5. Jumat, WIB Mengawasi kegiatan siswa Materi Dasar Pemetaan Tidak ada hambatan Tidak ada solusi 26 Agustus 2016 (tadarus Al Quran, literasi, telah tersampaikan, siswa menyanyikan Indonesia mendapat tugas rumah Raya) dan mengikuti mandiri, dan post-test proses KBM di kelas X siswa secara mandiri. IIS 1 bersama partner PPL 284

292 LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL F02 Untuk Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta No. Hari/Tanggal Waktu Materi Kegiatan Hasil Hambatan Solusi WIB Memperdalam materi 18 siswa telah mengikuti Siswa masih sulit Menjelaskan kembali secara geografi bab 1 dan ulangan ulang. membedakan mana yang perlahan-lahan agar mudah dilanjutkan UH 1 (ujian konsep, prinsip, dan diingat dan dipahami. ulang) bagi siswa yang pendekatan. tidak mengikuti latihan tonti. 285

293 LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL F02 Untuk Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta MINGGU KE-7 No. Hari/Tanggal Waktu Materi Kegiatan Hasil Hambatan Solusi 1. Senin, WIB Pergi ke Jogja (UAD), 29 Agustus 2016 melanjutkan prota di koskosan WIB Piket lobi, menyiapkan Lembar soal dan lembar Tidak ada hambatan Tidak ada solusi materi yang akan jawab untuk ulangan ulang dijelaskan untuk telah siap. tambahan jam sepulang sekolah, fotokopi soal dan lembar jawab UH ulang WIB Pendalaman materi dan Sebagian siswa X IIS 1 dan Terdapat siswa yang Siswa ditegur dan UH ulang X IIS 2 telah hadir untuk mencontek dengan HP. diperingatkan oleh mahasiswa mengikuti ulangan ulang. PPL, agar mengerjakan ulangan dengan pemikiran sendiri. 286

294 LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL F02 Untuk Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta No. Hari/Tanggal Waktu Materi Kegiatan Hasil Hambatan Solusi 2. Selasa, 30 Agustus Rabu, 31 Agustus Kamis, 1 September WIB Pergi ke Jogja (UAD), Tugas rumah siswa telah Tidak ada hambatan Tidak ada solusi mengoreksi pekerjaan ada nilainya. siswa di Jogja WIB Pergi ke Jogja (UAD), Tugas rumah siswa telah Tidak ada hambatan Tidak ada solusi mengoreksi pekerjaan ada nilainya dan media siswa, membuat pembelajaran untuk presentasi PJ di Jogja mengajar sudah siap WIB Print RPP dan post-test RPP, post-test, media Kesulitan ketika akan Berputar-putar mencari siswa, melaksanakan pembelajaran, dan LKPD mencetak citra karena harus tempat yang bisa mencetak KBM tentang Dasar PJ di untuk mengajar telah siap. berwana semua. citra dengan print warna. kelas X IIS 2 bersama Materi Dasar PJ telah dengan partner PPL. tersampaikan WIB Kunjungan DPL PPL di Mahasiswa mendapat Tidak ada hambatan Tidak ada solusi sekolah. nasehat dari DPL WIB Menemui guru Geografi Konfirmasi tugas PPL. Masih ada tugas yang belum Bertanya pada Guru paham. Pembimbing. 287

295 LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL F02 Untuk Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta No. Hari/Tanggal Waktu Materi Kegiatan Hasil Hambatan Solusi 5. Jumat, WIB Merevisi Prota dan Prota sudah selesai Tidak ada hambatan Tidak ada solusi 2 September 2016 membuat RPP tentang direvisi, KBM berjalan Dasar SIG, mengikuti dengan baik, RPP SIG baru proses KBM di kelas X setengah jadi. IIS 1 bersama partner PPL. 288

296 LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL F02 Untuk Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta MINGGU KE-8 No. Hari/Tanggal Waktu Materi Kegiatan Hasil Hambatan Solusi 1. Senin, WIB Piket lobi, mempresensi Prota-Prosem sudah sesuai Terdapat pembagian jam Berdiskusi dengan partner 5 September 2016 setiap kelas, menemui dan sama pembagian yang berbeda pada Prota- PPL untuk menghitung guru Geografi, merevisi jamnya. RPP SIG telah Prosem. kembali pembagian jam. Prota dan Prosem jadi. bersama dengan partner PPL, menyelesaikan RPP SIG, mengecek nilai siswa. 2. Selasa, WIB Mencari video tentang Media pembelajaran Tidak ada hambatan Tidak ada solusi 6 September 2016 SIG, koordinasi dengan berupa video tentang SIG partner PPL untuk sudah berhasil di- menyelesaikan tugas download, sebagian tugas yang akan dikumpulkan, PPL telah bisa menemui Guru Geografi dikumpulkan pada Guru (mengumpulkan tugas). Pembimbing. 289

297 LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL F02 Untuk Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta No. Hari/Tanggal Waktu Materi Kegiatan Hasil Hambatan Solusi WIB Mengoreksi tugas siswa dan melanjutkan tugas Tugas siswa yang telah dikoreksi menjadi sudah Tidak ada hambatan Tidak ada solusi PPL yang harus ada nilainya. dikumpulkan ke guru geografi. 3. Rabu, 7 September WIB Mengoreksi tugas siswa dan melanjutkan tugas Tugas siswa yang telah dikoreksi menjadi sudah Tidak ada hambatan Tidak ada solusi PPL yang harus ada nilainya. dikumpulkan ke guru geografi. 4. Kamis, WIB Menyiapkan alat dan RPP, media pembelajaran, Tidak ada hambatan Tidak ada solusi 8 September 2016 bahan untuk KBM di kelas LKPD, lembar evaluasi, laptop, spidol, dan buku paket geografi telah disiapkan. 290

298 LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL F02 Untuk Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta No. Hari/Tanggal Waktu Materi Kegiatan Hasil Hambatan Solusi WIB KBM di kelas X IIS 2 Materi Dasar SIG telah Ada orasi calon ketua Melanjutkan pada pertemuan mengenai materi Dasardasar tersampaikan tapi belum OSIS, sehingga KBM yang akan datang sebelum SIG. semuanya. terhenti. penarikan WIB Menginput nilai tugas Nilai tugas siswa telah Masih terdapat beberapa Mencatat siswa yang belum siswa, mengoreksi tugas tercatat dalam tabel. siswa yang nilai tugasnya mengumpulkan tugas, siswa dan melanjutkan nol karena belum kemudian mengumumkan tugas PPL yang harus mengumpulkan tugas. untuk segera mengumpulkan. dikumpulkan ke guru geografi. 5. Jumat, WIB Melanjutkan tugas PPL Tugas PPL sudah selesai Ada beberapa tugas yang Bertanya pada teman PPL lain 9 September 2016 yang harus dikumpulkan sedikit demi sedikit. belum selesai dan belum yang bisa caranya untuk WIB ke guru geografi. Mengikuti proses KBM di kelas X IIS 1 bersama partner PPL. Materi Dasar SIG telah tersampaikan. bisa menyelesaikannya. Tidak ada hambatan menyelesaikan. Tidak ada solusi 291

299 LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL F02 Untuk Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta MINGGU KE-9 No. Hari/Tanggal Waktu Materi Kegiatan Hasil Hambatan Solusi 1. Senin, WIB Piket lobi, mempresensi Ada sebagian nilai siswa Siswa ada yang masih Mengingatkan siswa untuk 12 September 2016 setiap kelas, mengecek nilai siswa. yang masih kosong. belum mengumpulkan tugas sehingga nilai tidak ada segera mengumpulkan tugas ke guru. 2. Selasa, WIB Mencicil membuat Laporan belum sempurna Tidak ada hambatan Tidak ada solusi 13 September 2016 laporan PPL individu. 3. Rabu, 14 September Kamis, 15 September WIB Mencicil membuat laporan PPL individu WIB Menyiapkan alat dan bahan untuk KBM di kelas Laporan belum sempurna Tidak ada hambatan Tidak ada solusi Media pembelajaran Tidak ada hambatan Tidak ada solusi (PPT dan video), RPP, LKPD, lembar evaluasi, laptop, spidol, dan buku paket geografi telah disiapkan. 292

300 LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL F02 Untuk Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta No. Hari/Tanggal Waktu Materi Kegiatan Hasil Hambatan Solusi WIB KBM melanjutkan materi Dasar SIG di kelas X IIS WIB Perpisahan dengan kelas WIB X IIS 2 Acara penarikan mahasiswa PPL yang PPL di SMA Negeri 2 Wates. Materi telah selesai, siswa telah diberi tugas dan evaluasi. Ucapan maaf dan terima kasih serta foto bersama siswa X IIS 1. Ucapan maaf dan terimakasih kepada guru pembimbing dan pemberian kenangkenangan untuk sekolah. Siswa masih belum paham Menerangkan siswa dengan tentang tugas overlay peta media plastik mika, spidol secara manual. OHP 4 warna, dan 3 macam peta serta dijelaskan cara kerjanya. Tidak ada hambatan Tidak ada solusi Tidak ada hambatan Tidak ada solusi 293

301 LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL F02 Untuk Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta DAFTAR PENGELUARAN DANA SELAMA PPL 294

302 LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL Universitas Negeri Yogyakarta DOKUMENTASI Foto 1. Kunjungan DPL ke SMA Negeri 2 Wates Foto 2. Pendampingan Latihan TONTI SMA Negeri 2 Wates Foto 3. Siswa sedang Pelajaran Olahraga (Softball) 295

303 LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL Universitas Negeri Yogyakarta Foto 4. Pendampingan Pawai TONTI SMADA Tingkat Kecamatan Wates Foto 5. Kegiatan Observasi Kelas Ketika KBM Berlangsung Foto 6. Siswa Ketika Bertanya Saat KBM 296

304 LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL Universitas Negeri Yogyakarta Foto 7. Mengawasi Ulangan Open Book di Kelas X MIA 3 Foto 8. Suasana Ketika Ulangan Close Book di Kelas X IIS 2 Foto 9. Suasana kelas X IIS 2 Ketika Presentasi Hasil Diskusi 297

305 LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL Universitas Negeri Yogyakarta Foto 10. Siswa X IIS 2 sedang memperhatikan Video tentang Dasar Pemetaan Foto 11. Siswa X IIS 2 Ketika Diskusi Kelompok Foto 12. Foto Bersama Kelas X IIS 2 Sebelum Penarikan PPL 298

KULIAH PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA Negeri 2 Wates

KULIAH PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA Negeri 2 Wates BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Sebelum tim KKN-PPL UNY 2014 diterjunkan ke lapangan dalam hal ini SMA N 2 Wates, Tim PPL terlebih dahulu melakukan observasi ke sekolah, hal ini dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Kegiatan PPL ini dilaksanakan selama kurang lebih waktu aktif satu bulan, terhitung mulai tanggal

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Kegiatan PPL ini dilaksanakan selama kurang lebih waktu aktif satu bulan, terhitung mulai tanggal BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Kegiatan PPL ini dilaksanakan selama kurang lebih waktu aktif satu bulan, terhitung mulai tanggal 10 Agustus sampai dengan 12 September 2015. Sebelum pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Kegiatan PPL ini dilaksanakan selama kurang lebih waktu aktif satubulan, terhitung mulai tanggal 10 Agustus sampai dengan 12 September. Sebelum pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Kegiatan PPL ini dilaksanakan selama kurang lebih waktu aktif dua bulan, terhitung mulai tanggal 1 Juli 2014 sampai dengan 17 September 2014. Sebelum pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Kegiatan PPL ini dilaksanakan selama kurang lebih waktu aktif satubulan, terhitung mulai tanggal 10 Agustus sampai dengan 12 September. Sebelum pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN Dalam Tri Dharma perguruan tinggi yang ketiga disebutkan tentang pengabdian kepada masyarakat. Hal tersebut dapat diartikan jika mahasiswa yang telah menyelesaikan tugas belajarnya di

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Mahasiswa yang bisa mengikuti kegiatan PPL adalah mahasiswa yang terdaftar sebagai mahasiswa UNY Program S1 program kependidikan pada semester

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh seluruh mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PEMBAHASAN PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PEMBAHASAN PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Kegiatan PPL ini dilaksanakan selama kurang lebih waktu aktif dua setengah bulan, terhitung mulai tanggal 2 Juli sampai dengan 17 September

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Sebelum pelaksanaan PPL banyak hal yang perlu dipersiapkan dan dilaksanakan oleh mahasiswa. Beberapa hal yang dilakukan mahasiswa dalam rangka

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL DAN REFLEKSI

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL DAN REFLEKSI BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL DAN REFLEKSI Agar kegiatan PPL yang dilaksanakan sejak 2 Juli sampai 17 September 2014 berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan maka diperlukan adanya persiapan

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Mahasiswa yang bisa mengikuti kegiatan PPL adalah mahasiswa yang terdaftar sebagai mahasiswa UNY Program S1 program kependidikan pada semester

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Program PPL adalah program kegiatan yang memadukan antara program kegiatan Kuliah Kerja Nyata dengan program kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan. Kedua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Latar Belakang Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sebagai salah satu lembaga yang menghasilkan tenaga kependidikan telah berusaha meningkatkan kualitas pendidikan

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Kegiatan PPL dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta, tepatnya di Jalan Kapas No. 7, Semaki, Umbulharjo, Yogyakarta. Kegiatan PPL dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Untuk mempersiapkan mahasiswa dalam melaksanakan PPL baik yang dipersiapkan berupa persiapan fisik maupun mental untuk dapat mengatasi permasalahan

Lebih terperinci

olah raga, balai diklat di masyarakat atau instansi swasta. Sekolah atau lembaga pendidikan yang digunakan sebagai lokasi PPL dipilih berdasarkan

olah raga, balai diklat di masyarakat atau instansi swasta. Sekolah atau lembaga pendidikan yang digunakan sebagai lokasi PPL dipilih berdasarkan BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) memiliki bobot 3 SKS dan merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa UNY yang mengambil jurusan kependidikan. Program

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan PPL Kegiatan PPL ini dilaksanakan selama kurang lebih waktu aktif dua setengah bulan, terhitung mulai tanggal 1 Juli sampai dengan 17 September

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG. Disusun oleh Nama : Novian Fitri Nurani NIM : Prodi : Pendidikan Biologi

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG. Disusun oleh Nama : Novian Fitri Nurani NIM : Prodi : Pendidikan Biologi LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG Disusun oleh Nama : Novian Fitri Nurani NIM : 4401409039 Prodi : Pendidikan Biologi FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Analisis Situasi 1. Profil SMA N 1 Banguntapan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Analisis Situasi 1. Profil SMA N 1 Banguntapan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu kegiatan latihan kependidikan bersifat intrakurikuler yang dilaksanakan oleh mahasiswa. Dalam hal ini mahasiswa

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMA NEGERI 2 WATES

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMA NEGERI 2 WATES LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMA NEGERI 2 WATES Jalan KH. Wahid Hasyim, Bendungan, Wates Kabupaten Kulonprogo 10 Agustus 12 September Disusun Oleh: Sukmayani Citra Kurniati 12314244005 Jurusan

Lebih terperinci

2. Keadaan Fisik Sekolah

2. Keadaan Fisik Sekolah BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), merupakan suatu bentuk usaha peningkatan efisiensi dan kualitas penyelenggaraan proses pembelajaran yang merupakan bentuk pembelajaran mahasiswa UNY

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) A. Persiapan Sebelum melaksanakan kegiatan PPL hal yang penting untuk dilakukan adalah rapat koordinasi dengan teman

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 SUBAH

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 SUBAH LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 SUBAH Disusun oleh: Eko Prastyo Herfianto 2101409072 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 SMP N 5 SLEMAN Alamat : Karangasem, Pandowoharjo, Sleman BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 SMP N 5 SLEMAN Alamat : Karangasem, Pandowoharjo, Sleman BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi SMP Negeri 5 Sleman terletak di Karangasem, Pandowoharjo, Sleman, yang merupakan suatu sekolah menengah pertama di bawah naungan Dinas

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Praktik pengalaman lapangan dilaksanakan kurang lebih selama dua setengah bulan, dimana mahasiswa PPL harus benar-benar mempersiapkan diri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Kegiatan PPL dilaksanakan dalam rangka mengimplementasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Kegiatan PPL dilaksanakan dalam rangka mengimplementasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Kegiatan PPL dilaksanakan dalam rangka mengimplementasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat sehingga kegiatan PPL ini harus senantiasa

Lebih terperinci

A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN. 1. Analisis kondisi fisik sekolah

A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN. 1. Analisis kondisi fisik sekolah BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Analisis kondisi fisik sekolah SMP Negeri 2 Gamping di bagian barat kota Yogyakarta, tepatnya di Trihanggo, Gamping, Sleman. Sekolah ini merupakan salah satu tempat

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) Lokasi SMA NEGERI 2 WATES TAHUN 2015

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) Lokasi SMA NEGERI 2 WATES TAHUN 2015 LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) Lokasi SMA NEGERI 2 WATES TAHUN 2015 Disusun sebagai Tugas Akhir Pelaksanaan Kegiatan PPL Dosen Pembimbing Lapangan Maimun Sholeh,M.Si Disusun oleh: DEVI

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Praktik pengalaman lapangan (PPL) dilaksanakan kurang lebih selama dua bulan, dimana mahasiswa PPL harus benar-benar mempersiapkan diri baik

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan kurang lebih selama 2 bulan, dimana mahasiswa PPL harus benar-benar menyiapkan diri

Lebih terperinci

BAB II KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

BAB II KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) BAB II KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) A. PERSIAPAN Sebelum diterjunkan ke lokasi PPL, seluruh mahasiswa peserta PPL melakukan beberapa tahapan persiapan antara lain: Program kerja PPL dibuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan dasar terpenting dalam system nasional yang menentukan kemajuan bangsa. Dalam hal ini Pendidikan nasional sangat berperan penting untuk mengembangkan kemampuan dan

Lebih terperinci

A. ANALISIS SITUASI. a. Visi : Unggul dalam prestasi, mampu bersaing di era Global dan terpuji dalam budi pekerti.

A. ANALISIS SITUASI. a. Visi : Unggul dalam prestasi, mampu bersaing di era Global dan terpuji dalam budi pekerti. 1 BAB I PENDAHULUAN Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan sebuah rangkaian program PPL yang terkait dengan proses pembelajaran maupun kegiatan yang mendukung berlangsungnya proses pembelajaran.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan program kegiatan yang dilakukan oleh pihak Universitas Negeri Yogyakarta sebagai pengembangan kompetensi mahasiswa dan latihan kependidikan.

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A PERSIAPAN 1 Persiapan Program PPL Sebelum melakukan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) mahasiswa terlebih dahulu melakukan persiapan-persiapan yang sekiranya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Keadaan Fisik Sekolah ).

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Keadaan Fisik Sekolah ). BAB I PENDAHULUAN Program PPL adalah program kegiatan yang dilihat dari aspek manajemen dan waktu dengan tujuan mengembangkan kompetensi mahasiswa sebagai calon guru atau pendidik atau tenaga kependidikan.

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Guna terlaksananya kegiatan PPL dengan baik dan mencapai tujuan yang diharapkan, berbagai persiapan telah dilakukan oleh mahasiswa untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) memiliki bobot 3 SKS dan merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa UNY yang mengambil jurusan kependidikan. Program

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Persiapan mengajar merupakan inti dari seluruh pengalaman belajar yang telah diperoleh pada saat perkuliahan dan pengajaran mikro. Praktik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Dalam rangka upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan pembelajaran maka Universitas Negeri Yogyakarta melaksanakan mata kuliah lapangan yakni Praktik Pengalaman Lapangan ( PPL ). Sasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI 1. Sejarah Singkat Berdirinya Sekolah

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI 1. Sejarah Singkat Berdirinya Sekolah BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan suatu kegiatan latihan kependidikan yang dilaksanakan untuk pengembangan kompetensi mahasiswa sebagai calon pendidik atau tenaga kependiikan

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Pada bab ini akan diuraikan tentang persiapan PPL, pelaksanaan program dan analisis hasil program PPL yang telah dirumuskan pada program PPL yang tertuang

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan kurang lebih selama 1 bulan, dimana mahasiswa PPL harus benar-benar menyiapkan diri baik mental

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMA NEGERI 2 GRABAG TAHUN AJARAN 2012/2013

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMA NEGERI 2 GRABAG TAHUN AJARAN 2012/2013 LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMA NEGERI 2 GRABAG TAHUN AJARAN 2012/2013 Disusun oleh : Nama : Damar Aji Widiarso NIM : 3101409034 Prodi. : Pend Sejarah FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMPN 2 WATES Alamat : Jl. KH Wahid Hasyim, Bendungan, Wates, Kulon progo

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMPN 2 WATES Alamat : Jl. KH Wahid Hasyim, Bendungan, Wates, Kulon progo BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Analisis dilakukan sebagai upaya untuk memperoleh informasi tentang situasi di SMP Negeri 2 Wates. Hal ini penting dilakukan karena dapat digunakan sebagai acuan untuk

Lebih terperinci

BAB II KEGIATAN PPL. a. Persiapan di Universitas Negeri Yogyakarta 1) Orientasi Pembelajaran Mikro

BAB II KEGIATAN PPL. a. Persiapan di Universitas Negeri Yogyakarta 1) Orientasi Pembelajaran Mikro BAB II KEGIATAN PPL A. KEGIATAN PPL Rangkaian kegiatan PPL dimulai sejak mahasiswa di kampus sampai di SMA Negeri 7 Purworejo. Penyerahan mahasiswa di sekolah dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2014. Praktik

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Kegiatan PPL ini dilaksanakan selama kurang lebih satu bulan, mulai tanggal 10 Agustus 2015 11 september 2015. Selain itu, terdapat juga alokasi waktu

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG. Disusun Oleh: Nama : Khozinatul Umuroh NIM : Prodi : Pendidikan matematika

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG. Disusun Oleh: Nama : Khozinatul Umuroh NIM : Prodi : Pendidikan matematika LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG Disusun Oleh: Nama : Khozinatul Umuroh NIM : 4101409138 Prodi : Pendidikan matematika JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

1) Identitas Sekolah

1) Identitas Sekolah BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Kegiatan PPL dilaksanakan dalam rangka mengimplementasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat sehingga kegiatan PPL ini harus senantiasa

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) Untuk mempersiapkan mahasiswa dalam melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) baik yang dipersiapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) memiliki bobot 3 SKS dan merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa UNY yang mengambil jurusan kependidikan. Program

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Setelah dilakukan perumusan dan perancangan terhadap program yang akan dilaksanakan, maka kegiatan selanjutnya adalah realisasi program-program yang telah

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMA NEGERI 4 SEMARANG. Disusun Oleh : : Nur Chayyi NIM : : Pendidikan Ekonomi. : Pendidikan Koperasi

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMA NEGERI 4 SEMARANG. Disusun Oleh : : Nur Chayyi NIM : : Pendidikan Ekonomi. : Pendidikan Koperasi LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMA NEGERI 4 SEMARANG Disusun Oleh : Nama : Nur Chayyi NIM : 7101409078 Jurusan Prodi : Pendidikan Ekonomi : Pendidikan Koperasi JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS

Lebih terperinci

tempat mahasiswa praktikan untuk melangsungkan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan.

tempat mahasiswa praktikan untuk melangsungkan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan. BAB I PENDAHULUAN Sebagi seorang calon guru sudah selayaknya mahasiswa belajar menjadi seorang guru yang baik yakni guru yang bisa menjadi panutan bagi peserta didik, orang lain, maupun dirinya sendiri.

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan kurang lebih selama 1 bulan, dimana mahasiswa PPL harus benar-benar menyiapkan diri

Lebih terperinci

HALAMAN PENGESAHAN. Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa mahasiswa:

HALAMAN PENGESAHAN. Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa mahasiswa: HALAMAN PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa mahasiswa: Nama : Yutika Tessarani NIM : 12312241005 Program Studi : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Fakultas : FMIPA Telah

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMA NEGERI 7 PURWOREJO

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMA NEGERI 7 PURWOREJO LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMA NEGERI 7 PURWOREJO Jalan Ki Mangunsarkoro 1 Purworejo Jawa Tengah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktik Pengalaman Lapangan

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMA PIRI 1 YOGYAKARTA

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMA PIRI 1 YOGYAKARTA BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL KEGIATAN PPL 1. Persiapan PPL Praktik Pengalaman Lapangan adalah kegiatan mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa S1 program kependidikan Universitas

Lebih terperinci

No. Jenis Fasilitas Jumlah Keterangan 1. Kelas 17 Ruang Kelas X, XI, XII

No. Jenis Fasilitas Jumlah Keterangan 1. Kelas 17 Ruang Kelas X, XI, XII BAB I PENDAHULUAN Lembaga pendidikan formal (sekolah) merupakan elemen penting dalam proses pendidikan nasional. Oleh karena itu, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) merupakan bagian dari komponen pendidikan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMP NEGERI 1 BERBAH Jl. Tanjungtirto Kalitirto Berbah Sleman Yogyakarta

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMP NEGERI 1 BERBAH Jl. Tanjungtirto Kalitirto Berbah Sleman Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN Sekolah merupakan lembaga yang paling penting dalam rangka menciptakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas, handal dan memiliki moralitas yang baik. Untuk mewujudkan hal tersebut, tentu

Lebih terperinci

BAB II KEGIATAN PPL. a. Persiapan di Universitas Negeri Yogyakarta 1) Orientasi Pembelajaran Mikro

BAB II KEGIATAN PPL. a. Persiapan di Universitas Negeri Yogyakarta 1) Orientasi Pembelajaran Mikro BAB II KEGIATAN PPL A. KEGIATAN PPL Rangkaian kegiatan PPL dimulai sejak mahasiswa di kampus sampai di SMA Negeri 7 Purworejo. Penyerahan mahasiswa di sekolah dilaksanakan pada tanggal 21 Februari 2015.

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 MAN YOGYAKARTA

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 MAN YOGYAKARTA BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL KEGIATAN PPL 1. Persiapan PPL Praktik Pengalaman Lapangan adalah kegiatan mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa S1 program kependidikan Universitas

Lebih terperinci

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA NEGERI 1 PIYUNGAN

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA NEGERI 1 PIYUNGAN BAB I PENDAHULUAN Universitas Negeri Yogyakarta sangat paham dengan kebutuhan akan tenaga pendidik yang berkualitas, sehingga didesainlah sebuah kegiatan magang atau Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) untuk

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) Untuk mempersiapkan mahasiswa dalam melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) baik yang dipersiapkan

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Progam Praktik Pengalaman Lapangan 1. Persiapan PPL Praktik Pengalaman Lapangan adalah kegiatan mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa S1 program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Kegiatan pembelajaran Bahasa Jawa di SMK ABDI NEGARA Muntilan menurut praktikan sudah berjalan dengan baik, akan tetapi kegiatan mengajar tersebut akan lebih bagus

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Progam Praktik Pengalaman Lapangan 1. Persiapan PPL a. Pelaksanaan Pengajaran Mikro Pengajaran mikro merupakan salah satu mata kuliah wajib yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Praktik pengalaman lapangan (PPL) dilaksanakan kurang lebih selama dua bulan, dimana mahasiswa PPL harus benar-benar mempersiapkan diri baik

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 3 UNGARAN Disusun Oleh Nama : Nila Puspitasari NIM : 3201409007 Prodi : Pendidikan Geografi JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Berbagai persiapan dilakukan agar program program yang telah direncanakan dapat berjalan denga lancar, persiapan tersebut meliputi : 1. Persiapan

Lebih terperinci

BAB II KEGIATAN PPL. a. Persiapan di Universitas Negeri Yogyakarta

BAB II KEGIATAN PPL. a. Persiapan di Universitas Negeri Yogyakarta BAB II KEGIATAN PPL A. KEGIATAN PPL Rangkaian kegiatan PPL dimulai sejak mahasiswa di kampus sampai di SMA Negeri 7 Purworejo. Penyerahan mahasiswa di sekolah dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2014. Praktik

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Pengalaman Lapangan dikasanakan hanya satu bulan, berbeda dengan tahun tahun sebelumnya yang pelaksanaannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) memiliki bobot 3 SKS dan merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa UNY yang mengambil jurusan kependidikan. Program

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMA NEGERI 1 GAMPING

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMA NEGERI 1 GAMPING LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DI SMA NEGERI 1 GAMPING Jl. Tegalyoso Banyuraden, Gamping Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Disusun Oleh : Nuryadi

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 5 SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 5 SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 5 SEMARANG Disusun Oleh : Nama : Febrina Nurmalasari NIM : 2302409077 Program studi : Pendidikan Bahasa Jepang FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Seorang guru memerlukan persiapan-persiapan terhadap materi yang akan diajarkan, mulai dari pembuatan satuan pelajaran, rancangan pembelajaran, materi

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 5 MAGELANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 5 MAGELANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 5 MAGELANG Disusun oleh : Nama : Danu Sumowongso NIM : 2501409134 Program Studi : Pend. Seni Musik FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMP NEGERI 34 SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMP NEGERI 34 SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMP NEGERI 34 SEMARANG Disusun oleh : Nama : Tri Setyo Budi Raharjo NIM : 2601409109 Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

dipraktikkan di sekolah atau lembaga pendidikan dengan program studi mahasiswa. Pada program PPL tahun 2015 ini, penulis mendapatkan lokasi

dipraktikkan di sekolah atau lembaga pendidikan dengan program studi mahasiswa. Pada program PPL tahun 2015 ini, penulis mendapatkan lokasi BAB I PENDAHULUAN Kegiatan PPL dilaksanakan dalam rangka mengimplementasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat sehingga kegiatan PPL ini harus senantiasa direncanakan sebaik

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI MAN 1 KOTA MAGELANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI MAN 1 KOTA MAGELANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI MAN 1 KOTA MAGELANG Disusun oleh : Nama : Stella Dila Asmara NIM : 4301409007 Program Studi : Pendidikan Kimia FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) 2 DI SMP NEGERI 7 KOTA SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) 2 DI SMP NEGERI 7 KOTA SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) 2 DI SMP NEGERI 7 KOTA SEMARANG Dosen Pembimbing: Dr. Eva Banowati, M.Si Disusun Oleh: Nama : ULFATUN NIHAYAH NIM : 3201409081 NIM : Pendidikan Geografi, S1 JURUSAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Sejarah Singkat SMA Islam 1 Gamping

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Sejarah Singkat SMA Islam 1 Gamping BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) memiliki bobot 3 SKS dan merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa UNY yang mengambil jurusan kependidikan. Program

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah yang diprogramkan dalam rangka mempersiapkan mahasiswa sebagai calon pendidik untuk

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Praktik mengajar merupakan kegiatan pokok pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), dimana mahasiswa ikut terlibat langsung dalam proses belajar mengajar

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan yang wajib ditempuh oleh mahasiswa S1 UNY program kependidikan karena orientasi utamanya

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II DI SMK CUT NYA DIEN SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II DI SMK CUT NYA DIEN SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II DI SMK CUT NYA DIEN SEMARANG Disusun Oleh : Nama : Esti imaniatun NIM : 7101409296 Prodi : Pend. Ekonomi Akuntansi FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMA NEGERI 5 SEMARANG Jalan Pemuda No. 143 Semarang Jawa Tengah Telp (024) Mata Pelajaran Seni Musik

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMA NEGERI 5 SEMARANG Jalan Pemuda No. 143 Semarang Jawa Tengah Telp (024) Mata Pelajaran Seni Musik LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMA NEGERI 5 SEMARANG Jalan Pemuda No. 143 Semarang Jawa Tengah Telp (024) 3543998 Mata Pelajaran Seni Musik Disusun Oleh : Nama : Retno Widowati NIM : 2501409022

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Dalam mempersiapkan tenaga kependidikan yang professional UNY bertugas memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada mahasiswa tentang proses pembelajaran dan kegiatan akademis lainnya.

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 BATANG KABUPATEN BATANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 BATANG KABUPATEN BATANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 BATANG KABUPATEN BATANG Disusun Oleh Nama : Aries Shofiana Al Hamidi NIM : 2201409114 Prodi : Pendidikan Bahasa Inggris FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

B. KOMPETENSI DASAR 3.1 Memahami pengetahuan dasar geografi dan terapannya dalam kehidupan seharihari.

B. KOMPETENSI DASAR 3.1 Memahami pengetahuan dasar geografi dan terapannya dalam kehidupan seharihari. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA : SMA Negeri 1 Mertoyudan : Geografi : X IPS / I : Pengetahuan Dasar Geografi

Lebih terperinci

PPL 2015 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PPL 2015 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 1 BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu upaya yang diselenggarakan Perguruan Tinggi khusus untuk jurusan kependidikan dengan tujuan menyiapkan dan menghasilkan tenaga

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A.

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan PPL Persiapan dalam rangka pelaksanakan program PPL adalah salah satu aspek yang penting karena untuk memperoleh hasil yang baik maka perlu

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMK PGRI BATANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMK PGRI BATANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMK PGRI BATANG Disusun oleh : Nama : ATTOO BIQUL HAQ NIM : 7101409204 Prodi : PENDIDIKAN EKONOMI KOPERASI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012 i

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG Disusun oleh : Nama : Yermia Yuda Prayitno NIM : 4201409025 Program studi : Pendidikan Fisika FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Kegiatan PPL ini dilaksanakan selama kurang lebih waktu aktif satu bulan, terhitung mulai tanggal 10 Agustus sampai dengan 12 September 2015. Sebelum pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB II KEGIATAN PPL. a. Persiapan di Universitas Negeri Yogyakarta 1) Orientasi Pembelajaran Mikro

BAB II KEGIATAN PPL. a. Persiapan di Universitas Negeri Yogyakarta 1) Orientasi Pembelajaran Mikro BAB II KEGIATAN PPL A. KEGIATAN PPL Rangkaian kegiatan PPL dimulai sejak mahasiswa di kampus sampai di SMA Negeri 7 Purworejo. Penyerahan mahasiswa di sekolah dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2014. Praktik

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN SMP NEGERI 2 WATES Jl. KH Wahid Hasyim, Bendungan, Wates, Kulon Progo

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN SMP NEGERI 2 WATES Jl. KH Wahid Hasyim, Bendungan, Wates, Kulon Progo LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN SMP NEGERI 2 WATES Jl. KH Wahid Hasyim, Bendungan, Wates, Kulon Progo Laporan ini Disusun sebagai Pertanggung jawaban Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) S-1

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Kegiatan PPL ini dilaksanakan selama kurang lebih dua setengah bulan, terhitung mulai tanggal 1 Juli sampai dengan 17 September 2014. Selain

Lebih terperinci

Laporan PPL UNY 2014 Page 1

Laporan PPL UNY 2014 Page 1 BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Analisis situasi diperlukan untuk memperoleh data mengenai kondisi baik fisik maupun non fisik yang ada di SMP N 1 Prambanan Klaten sebelum melaksanakan kegiatan KKN-PPL.

Lebih terperinci