Sumber Daya Genetik (SDG) Spesifik Lokasi Maluku UTara

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Sumber Daya Genetik (SDG) Spesifik Lokasi Maluku UTara"

Transkripsi

1 1 Sumber Daya Genetik (SDG) Spesifik Lokasi Maluku UTara Penulis : Indra Heru Hendaru Bayu Suwitono BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN MALUKU UTARA 2018

2 i PENGANTAR Puji syukur ke kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-nya, sehingga buku Katalog Sumberdaya Genetik Tanaman Pertanian Maluku Utara tahun 2018 dapat tersusun. Buku ini merupakan rangkaian dari kegiatan inventarisasi dan karakterisasi sumber daya genetik (SDG) yang telah dilakukan oleh BPTP Maluku Utara selaku Sekretaris KOMDA SDG Maluku Utara. Katalog ini disusun agar data yang dikumpulkan dari hasil eksplorasi dan karakterisasi SDG spesifik lokasi yang ada di Maluku Utara dapat terdokumentasi serta menjadi acuan untuk kegiatan penelitian lanjutan. Selain itu, adanya Katalog SDG Maluku Utara diharapkan menjadi acuan untuk konservasi sumber daya genetik dan pemanfaatan serta pengembangan yang bernilai ekonomis bagi masyarakat khususnya di Maluku Utara. Penyusun katalog menyadari bahwa katalog ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu, jika ada hal-hal yang kiranya perlu dikoreksi, maka saran dan sumbangan pemikiran akan sangat kami harapkan. Demikian semoga tulisan ini bermanfaat untuk pelestarian dan pemanfaatan SDG tanaman pertanian lokal Maluku Utara. Sofifi, Januari 2018 Kepala BPTP Maluku Utara Dr. Ir. Bram Brahmantiyo, MSi

3 ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... Halaman I. PENDAHULUAN... 1 II. METODOLOGI... 3 III. SUMBERDAYA GENETIK TANAMAN PANGAN... 4 Tahun Padi Merah / Padi Nona / Padi Goro-goro Padi /Padi Molulu Padi Taraudu Jagung lokal loloda Ubi Kayu/ Jame-jame Kacang Tanah Lokal Tahun Jagung Sambiki Jawawut Merah Jawawut Putih Kacang Tunggak Padi Malaikat Padi Malaikat Padi Melewa Padi Pulo Bugis Padi Pulo Merah Padi Pulo Putih Padi Siang Sorgum Ubi Jalar Bacan Ubi Jalar Bacan i ii

4 21. Ubi Jalar Halut Ubi Jalar Halut Ubi Jalar Haltim Ubi Jalar Haltim Ubi Jalar Morotai Ubi Kayu Halteng Ubi Kayu Jame-Jame Morotai Ubi Kayu Ketan Ubi Kayu Kuning Ubi Kayu Moro Kuning Ubi Kayu Moro Putih Ubi Kayu Morotai Ubi Kayu Morotai Ubi Kayu Nilon Ubi Kayu Nilon Ubi Kayu Sarimi Ubi Kayu Sango Ubi Kayu Toli-Toli IV. SUMBERDAYA GENETIK TANAMAN HORTIKULTURA... Tahun Sukun / Amo Pisang Mulu Bebe Cabai/ Cabai Senter Mawang Topo Terubuk/ Sayur Lilin Jeruk Topo/ Joji Sabalaka Tahun Pisang Batu Pisang Bunga Pisang Emas Pisang Galela Pisang Manado Pisang Mulu Bebe Hijau Pisang Raja Pisang Sepatu Hitam iii

5 53. Pisang Sepatu Putih Pisang Tanduk Pisang Tembaga Sayur Lilin Kuning VI. PENUTUP DAFTAR PUSTAKA iv

6 1 I PENDAHULUAN Provinsi Maluku Utara merupakan gugusan pulau-pulau, dimana hampir di setiap pulau mempunyai keunggulan keragaman hayati tertentu yang telah dinikmati namun belum atau baru sebagian yang didata. Keterlambatan dalam mengenal keragaman hayati lokal dapat membuat provinsi Maluku Utara ini kalah dalam persaingan mempertahankan Plasma Nutfah. Memperhatikan sumberdaya alam hayati sendiri adalah langkah memelihara dan melindungi kekayaan alam ini dari kepunahan, mempertahankan serta menjaga agar tetap hidup untuk pemanfaatan lebih lanjut terutama dalam perakitan varietas baru. Gejala ini sudah mulai terlihat pada tanaman pisang Mulu bebe yang hanya tumbuh di Jailolo sebagai penghasil terbanyak, kini pisang ini telah diperbanyak keluar Provinsi Maluku Utara dan jika tidak dilindungi segera sebagai plasma nutfah Maluku Utara maka suatu waktu nanti daerah penyebaran baru tersebut dapat mengakui itu sebagai Plasma Nutfah lokal mereka (Abdullatif et al, 2007). Melihat kondisi ini, maka penelitian kearah kekayaan keragaman hayati yang dimiliki provinsi Maluku Utara perlu dilakukan, sehingga dengan telah terkumpulnya data tersebut. Pada tahun 2013 dan 2014, BPTP Maluku Utara telah melakukan langkah-langkah pelestarian plasma nutfah atau sumberdaya genetik tanaman pertanian lokal berupa inventarisasi dengan mengumpulkan data spesies tanaman tanaman pertanian yang dibudidayakan di lahan pekarangan, kebun, dan koleksi hidup beberapa tanaman di kebun Plasma Nutfah BPTP Maluku Utara. Sejak tahun 2015, selain

7 2 melakukan inventarisasi, upaya pelestarian plasma nutfah dilanjutkan dengan mengkoleksi dan melakukan karakterisasi sifat morfologi dan produksi hasil dari beberapa jenis tanaman yang dikoleksi. Oleh karena itu, dalam rangka pendokumentasian data plasma nutfah, maka disusunlah Katalog Sumberdaya Genetik Tanaman Pertanian Maluku Utara sebagai rangkuman hasil karakterisasi pada tahun Penyusunan katalog ini juga dapat menjadi dasar dalam menyusun data plasma nutfah yang akan diusulkan untuk didaftarkan dan dilepas sebagai varietas unggul lokal.

8 3 II METODOLOGI Katalog merupakan rangkuman data beberapa aksesi tanaman berdasarkan kegiatankarakterisasi Ex-Situpada koleksi tanaman hidup Plasma Nutfah di BPTP Maluku Utara, terutama jenis tanaman pangan danhortikultura.karakterisasi terhadap sifat morfologi, dan agronomis secara bertahap berdasakan pedoman deskripsi masing-masing jenis tanaman yaitu : Jagung : IBPGR. (1991). Jawawut : UPOV.(2010) Kacang Tunggak : IBPGR. (1983) Padi : Komisi Nasional Plasma Nutfah, (2013) Ubi Jalar : Huaman, (1991). Ubi Kayu : Fukudaet al, (2010). Pisang : UPOV, (2010). Terubuk : Direktorat Perbenihan, (2004).

9 4 III. Sumber Daya Genetik Tanaman Pangan

10 5 1 PADI (Oryza sativa) Padi Merah/ Padi Nona/ Padi Goro-Goro Padi Merah merupakan padi gogo yang dibudidayakan oleh masyarakat lokal yang ada di Kabupaten Halmahera Utara dan Halmahera Barat. Padi merah/goro-goro nama lokal di Galela / padi Nona di Kao Teluk termasuk padi lokal yang dibudidayakan dengan budaya lokal, yaitu lahan tanpa olah tanah, tanpa pupuk, maupun herbisida dan pestisida untuk penanggulangan OPT, sehingga bisa dikatakan sebagai padi lokal organik. Padi gogo ini biasa ditanam dilahan dengan spot-spot kecil di antara tanaman perkebunan seperti kelapa. Tinggi tanaman 146 cm, Jumlah anakan 11/rumpun, Panjang malai cm, jumlah bulir / malai. Warna kulit bulir padi merah. Produktivitas 1,5-2 ton/ha. Awal tanam Nopember Desember. Umur panen 4 bulan.

11 6 2 PADI (Oryza sativa) Padi Molulu Padi Molulu merupakan padi yang tumbuh di sungai yang memiliki aliran air deras, berada di Desa Wawongira Halmahera Utara. Dinamakan Padi Molulu didasarkan pada legenda, ketika dahulu kala ada seorang perempuan yang pulang dari kebun membawa sekeranjang padi digendong di punggung (saloi). Ketika melewati sungai, perempuan tersebut tergelincir jatuh (Molulu) ke sungai. Padi yang ada dalam saloi itu pun terbawa arus sungai yang deras. Perempuan ini hilang, tapi padi yang tercecer di sungai kemudian tumbuh dan berkembang sampai sekarang. Akar tanaman menancap kuat di dasar sungai, + 20 cm, pada masa vegetative padi tersebut mengikuti aliran air dan berada di dalam air. Namun, setelah bunting dan keluar malai padi tersebut muncul ke permukaan air dan batang padi tersebut tumbuh tegak keluar dari dalam air. Padi molulu terdiri dari molulu hitam, putih dan kuning.tinggi tanaman cm, Panjang malai cm, jumlah bulir / malai. Umur panen 4 bulan. Manfaat/keunggulan : adaftif perubahan iklim

12 7 3 PADI (Oryza sativa) Padi Taraudu Padi Taraudu merupakan padi gogo yang dibudidayakan oleh masyarakat lokal yang ada di Kabupaten Halmahera Utara. Padi Taraudu dibudidayakan sebagai tanaman pokok di antara tanaman-tanaman perkebunan. Padi dijadikan sebagai tanaman sela dalam menunggu panen komoditas perkebunan. Ditanam dengan luas rata-rata kurang dari 0,3 ha. Salah satu kearifan lokal adalah kebiasaan masyarakat lokal menanam padi dalam satu lokasi dengan beberapa aksesi padi lokal dan jenis tanaman hortikultura di samping-sampingnya sebagai border. Padi taraudu juga merupakan padi organik. Tinggi tanaman 180 cm, Jumlah anakan 16/rumpun, Panjang malai cm, jumlah bulir / malai. Warna kulit bulir coklat dan biji padi putih. Produktivitas 1,5-2 ton/ha. Awal tanam Nopember Desember. Umur panen 4 bulan. Manfaat/keunggulan : sumber pangan

13 8 3 JAGUNG (Zea mays) Jagung lokal loloda Jagung lokal loloda tersebar di daerah Loloda dan Galela. Keunikan jagung tersebut, dalam satu tongkol terdiri dari beberapa warna, yaitu kuning, putih, kuning ungu, dan ungu. Dengan deskripsi tersebut, membuat jagung loloda menjadi salah satu jagung yang eksotis. Tinggi tanaman cm, diameter batang 2 cm. Panjang buah cm, diameter buah 3-4 cm. Umur panen 90 HST, potensi hasil 4 ton/ha. Manfaat/keunggulan : sumber pangan non beras, Poduk olahan dan bahan pakan ternak.

14 9 4 UBI KAYU (Manihot utilisima) Jame-jame Tidore / Kasbi Ubi kayu klon Tidore atau yang lebih di kenal dengan Jame-jame atau kasbi di Pulau Tidore merupakan salah satu sumber makanan pokok bagi masyarakat di Maluku Utara. Karakterisktik unggul yang dimiliki jame-jame adalah potensi hasil yang tinggi. Kasbi dibudidayakan di kebun dalam spot-spot kecil bukan sebagai tanaman utama. Bentuk daun menjari, warna pucuk daun coklat hijau, warna batang tua coklat keputihan, warna kulit umbi luar coklat kemerahan, daging umbi putih, bentuk umbi panjang, kadar air 59 %, kadar pati 29%, Umur panen 7-9 bulan, potensi hasil tinggi t/ha. Manfaat : sumber pangan non beras

15 10 5 KACANG TANAH (Arachis hypogea L.) Kacang tanah lokal Kacang tanah biji merah merupakan salah satu varietas lokal kacang tanah yang sudah adaftif di wilayah Maluku Utara dan banyak dibudidayakan oleh masyarakat lokal maupun trans. Kacang tanah merah tersebar dibeberapa wilayah Maluku Utara, yaitu Tidore, Jailolo, Ibu, Kao, Kao Barat, Wasile dan Wasilei Timur. Usahatani kacang tanah sudah dilakukan secara turun temurun dan dibudidayakan dalam spot-spot kecil secara konvensional. Tinggi tanaman 62 cm, berat brangkasan basah 393 gr/tanaman, Warna biji merah, berat 100 biji gr, rata-rata jumlah polong buah/tanaman, rata-rata jumlah biji 2 biji/polong. Produktivitas 2,8 3,2 t/ha, umur panen HST

16 11 6 JAGUNG (Zea Mays) Jagung Sambiki Jagung ini berasal dari Desa Sambiki Kabupaten Morotai. Tinggi tanaman antara cm dan lebar tanaman cm. Umur berbunga jantan 44 hari, berbunga betina 47 hari, dan umur panen hari dengan potensi hasil 1,7-2,0 ton/ha. Batang berwarna hijau, warna antosianin pada akar tunggak bervariasi dari lemah sampai kuat.jagung inimemilikipanjang daun cm, lebar 8,6-9,5 cm, dengan jumlah daun cm. Orientasi daun tegak, helai daun lurus agak bengkok, dengan sudut antara helai daun dan batang sedang. Malai berukuran panjang cm dengan arah melengkung, panjang malai samping cm, tipe malai primer-sekunder. Tongkol berbentuk silindris, bentuk ujung kerucut, panjang tanpa kelobot cm, lebar 4,1-4,6 cm, 1-2 buah/pohon. Tipe biji intermediate, berwarna kuning, permukaan atas berkerut, dengan susunan biji teratur lurus. Jumlah baris biji 10-14, dengan jumlah biji/baris, butir/pohon. Potensi hasil 3-5 ton pipil kering/ha dengan berat 1000 butir 131,36 gram.

17 12 7 JAWAWUT MERAH (Setaria italica) Hotong, Boboten Merah (Galela) Hotong merah merupakan salah satu aksesi tanaman hotong yang tersebar terutama di daerah Galela (Halmahera Utara). Masyarakat Galela menyebutnya Boboten. Hotong merah memiliki warna pelepah merah pada fase vegetatif, bulu malai berwarna merah saat malai masih muda. Masyarakat mengolahnya menjadi wajik. Bentuk tumbuh decumbent, tinggi cm,jumlah ruas 8-12, tebal batang 5-7 cm, jumlah anakan buah. Terdapat antosianin pada akar tunggang.daun berwarna hijau sedang, berbulu, terdapat pewarnaan antiosianin pada pelepah dan leher daun, orientasi daun melengkung, panjang cm, lebar 2-3,5 cm. Berbunga pada umur 75 hari, panen 120 hari, terdapat malai steril. Bentuk malai conical, jatuh, cuping sedang dan lepas. Panjang malai 25-29,2 cm, lebar 1,7-2,5 cm, panjang leher cm. Bulu malai berwarna merah, membawa spikelet.biji oval, cokelat muda, permukaan biji rata. Sekam berwarna hijau muda, terdapat antosianin. Berat biji 4-10,32 g/tanaman.

18 13 8 JAWAWUT PUTIH (Setaria italica) Hotong (Maluku Utara), Boboten Putih (Galela) Hotong putih merupakan salah satu aksesi dari tanaman hotong yang tersebar di Pulau Halmahera, terutama di daerah Galela (Halmahera Utara). Masyarakat Galelamenyebutnya Boboten dan diolah menjadi wajik. Bentuk tumbuh decumbent, tinggi cm, jumlah ruas 10-12, tebal batang 6-8 cm, jumlah anakan 7-20 buah. Tidak terdapat antosianin pada akar tunggang. Daun berwarna hijau sedang, berbulu, tidak terdapat pewarnaan antiosianin pada pelepah dan leher daun, orientasi daun agak tegak, panjang cm, lebar 2,7-3,5 cm. Berbunga pada umur 75 hari, panen 120 hari, terdapat malai steril. Bentuk malai conical, jatuh, cuping sedang dan lepas. Panjang malai cm, lebar 1,7-3 cm, panjang leher cm. Bulu malai berwarna putah, membawa spikelet. Biji oval, cokelat muda, permukaan biji rata. Sekam berwarna hijau muda, terdapat antosianin. Berat biji 5-13,65 g/tanaman.

19 14 9 KACANG TUNGGAK (Vigna ungiulata L) Kacang Hijau Putih (P. Morotai) Kacang tunggakbanyak terdapat di Kabupaten Pulau Morotai. Masyarakat setempat menyebutnya dengan kacang hijau putih, karena bentuknya mirip kacang hijau namun berwarna putih. Tanaman ini digunakan masyarakat dengan cara dibuat bubur. Bentuk tumbuh memanjat, vigor tidak tegar,pola tumbuh determinate, pola percabangan silindris, pigmentasi moderat pada dasar dan ujung tangkai daun. Tinggi mencapai cm, jumlah ruas batang Daun berwarna hijau tua, daun terminal berbentuk sub-hastate, panjang cm, lebar 7-9,5 cm. Tangkai hijau muda, pangkal tangkai hijau, panjang tangkai cm. Tanaman mulai berbunga umur 35 hari. Bunga berwarna putih menyebar pada seluruh kanopi. Polong muda berwarna hijau dengan ujung berwarna merah, polong masak berwarna coklat. Perlekatan polong seperti anting-anting, melengkung ringan. Panjang polong cm, lebar 6-8 mm, tebal 5-7 mm, locus/polong. Panen umur 65 hari. Biji halus, berbentuk ovoid, mata biji coklat mengelilingi hilum. Ukuran biji panjang 6-8,5 mm, lebar 4,5-6 mm, tebal 4-4,7 mm. Berat 100 biji :13,1 g, potensi hasil g/tananaman, lama panen 3 bulan.

20 15 10 Padi (Oryza Sativa L) Padi Malaikat-1 (P. Morotai) Padi Malaikat merupakan padi gogo yang tersebar di Kabupaten Pulau Morotai.Tinggi tanaman cm, kemampuan beranak sedang 7-11 buah, umur berbunga 92 hari dan umur panen 144 hari. Daun dan pelepah daun berwarna hijau, berambut, panjang 38,22 cm dan lebar 1,72 cm. Posisi daun bendera sedang, leher daun hijau muda, telinga daun putih. Lidah daun membelah 2 (2-cleft), berwarna putih, panjang 1,46 cm. Batang berwarna hijau dengan diameter batang bawah 6-7 mm, dengan sudut batang terbuka. Tipe malai antara kompak dan sedang, seluruh malai dan leher keluar sempurna, malai terkulai, dengan panjang 23,62 cm. Ujung gabahdan tidak berwarna, jumlah gabah/malai 124 butir. Kepala putik berwarna putih. Lemma, palea berwarna kuning jerami lemma steril putih, panjang lemma steril 2,2 mm. Ukuran gabah panjang 8,16 mm, lebar 2,12 mm, tebal 1,75 mm. Berat 1000 butir: 15 gram. Beras bentuk ramping, berwarna putih, panjang 6,00 mm, lebar 1,76 mm. Potensi produksi: 1,39 ton gabah kering giling/ha.

21 16 11 Padi (Oryza Sativa L) Padi Malaikat-2 (P. Morotai) Padi Malaikat tersebar di Kabupaten Pulau Morotai.Tinggi tanaman cm, kemampuan beranak sedang 4-7 buah, umur berbunga 94 hari dan umur panen 134 hari. Daun berwarna hijau dan pelepah daun bergaris ungu, berambut, panjang 52,06 cm dan lebar 1,42 cm. Posisi daun bendera sedang, leher daun hijau muda, telinga daun putih. Lidah daun membelah 2 (2-cleft), berwarna putih, panjang 1,64 cm. Batang bergaris ungu dengan diameter batang bawah 6-7 mm, dengan sudut batang terbuka. Tipe malai antara kompak dan sedang, seluruh malai dan leher keluar sempurna, malai terkulai, dengan panjang 29,86 cm. Ujung gabah berwarna ungu dan tidak berbulu, jumlah gabah/malai 228,6 butir. Kepala putik berwarna kuning. Lemma, palea, dan lemma steril berwarna kuning jerami, panjang lemma steril 2,65 mm. Ukuran gabah panjang 8,90 mm, lebar 2,78 mm, tebal 1,95 mm. Berat 1000 butir: 16 gram. Beras bentuk sedang, berwarna merah, panjang 6,92 mm, lebar 2,44 mm. Potensi produksi: 1,76 ton gabah kering giling/ha.

22 17 12 Padi (Oryza Sativa L) Padi Melewa (P. Morotai) Padi Melewa terdapat di Kabupaten Pulau Morotai.Tinggi tanaman cm, kemampuan beranak sedang 5-11 buah, umur berbunga 124 hari dan umur panen 159 hari. Daun berwarna hijau dan pelepah daun bergaris ungu, berambut, panjang 43,3 cm dan lebar 1,4 cm. Posisi daun bendera tegak, leher daun hijau muda, telinga daun putih. Lidah daun membelah 2 (2-cleft), berwarna putih, panjang 1,58 cm. Batang berwarna hijau dengan diameter batang bawah 6-7 mm, dengan sudut batang terbuka. Tipe malai sedang, seluruh malai dan leher keluar sempurna, malai terkulai, dengan panjang 22,33 cm. Ujung gabah tidak berwarna dan tidak berbulu, jumlah gabah/malai 166 butir. Kepala putik berwarna putih. Lemma, palea, dan lemma steril berwarna kuning jerami, panjang lemma steril 2,25 mm. Ukuran gabah panjang 9,04 mm, lebar 2,31 mm, tebal 1,83 mm. Berat 1000 butir: 18 gram. Beras bentuk ramping, berwarna putih, panjang 7,00 mm, lebar 1,94 mm. Potensi produksi: 1,09 ton gabah kering giling/ha.

23 18 13 Padi (Oryza Sativa L) Padi Pulo Bugis (Halmahera Utara) Padi Malaikat merupakan padi gogo yang tersebar di Kecamatan Kao Barat, Kabupaten Halmahera Utara. Umumnya ditanam di daerah berbukit atau dibawah tegakan kelapa, terutama oleh masyarakat Desa Toliwang dan Tolabit. Tinggi tanaman cm, kemampuan beranak 4-6 buah, umur berbunga 111 hari dan umur panen 146 hari. Daun berwarna hijau dan pelepah daun bergaris ungu, berambut, panjang 55,22 cm dan lebar 1,50 cm. Posisi daun bendera tegak, leher daun hijau muda, telinga daun putih. Lidah daun membelah 2 (2-cleft), berwarna putih, panjang 1,90 cm. Batang bergaris ungu dengan diameter batang bawah 6-7 mm, dengan sudut batang terbuka. Tipe malai antara sedang, seluruh malai keluar dan leher sedang, malai terkulai, dengan panjang 28,48 cm. Ujung gabah berwarna ungu dan tidak berbulu, jumlah gabah/malai 271 butir. Kepala putik berwarna putih. Lemma, palea, berwarna kuning jerami dan lemma steril ungu, panjang lemma steril 1,75 mm. Ukuran gabah panjang 7,61 mm, lebar 2,66 mm, tebal 1,81 mm. Berat 1000 butir: 18 gram. Beras bentuk sedang, berwarna merah, panjang 5,7 mm, lebar 2,3 mm. Potensi produksi: 1,61 ton gabah kering giling/ha.

24 19 14 Padi (Oryza Sativa L) Padi Pulo Merah (P. Morotai) Aksesi padi ini berasaldari Kabupaten Pulau Morotai.Tinggitanaman cm, kemampuan beranak 7-8 buah, umur berbunga 112 hari dan umur panen 152 hari. Daun berwarna hijau dan pelepah daun hijau, berambut, panjang 46,28 cm dan lebar 1,48 cm. Posisi daun bendera tegak, leher daun hijau muda, telinga daun putih. Lidah daun membelah 2(2-cleft), berwarna putih, panjang 1,86 cm. Batang berwarna hijau dengan diameter batang bawah 5-7 mm, dengan sudut batang sedang. Tipe malai kompak, seluruh malai dan leher keluar sempurna, malai terkulai, dengan panjang 27,98 cm. Ujung gabah tidak berwarna, sebagian berbulu panjang, jumlah gabah/malai 120,4 butir. Kepala putik berwarna kuning. Lemma, palea, dan lemma steril berwarna kuning jerami, panjang lemma steril 3 mm. Ukuran gabah panjang 9,24 mm, lebar 2,79 mm, tebal 1,79 mm. Berat 1000 butir: 22,2 gram. Beras bentuk ramping, berwarna merah, panjang 6,44 mm, lebar 2,14 mm. Potensi produksi: 1,42 ton gabah kering giling/ha.

25 20 15 Padi (Oryza Sativa L) Padi Pulo Putih (P. Morotai) Aksesi padi ini terdapat di Kabupaten Pulau Morotai.Tinggi tanaman cm, kemampuan beranak sedang (15-20 buah), umur berbunga 91 hari dan umur panen 132 hari. Daun berwarna dan pelepah daun hijau, berambut, panjang 34,96 cm dan lebar 1,26 cm. Posisi daun bendera tegak, leher daun hijau muda, telinga daun putih. Lidah daun membelah 2 (2-cleft), berwarna putih, panjang 1,36 cm. Batang berwarna hijau dengan diameter batang bawah 4-5 mm, dengan sudut batang sedang. Tipe malai kompak, malai hanya muncul sebatas leher, malai terkulai, dengan panjang 19,04 cm. Ujung gabah tidak berwarna, sebagian berbulu pendek, jumlah gabah/malai 135 butir. Kepala putik berwarna putih. Lemma, palea, dan lemma steril berwarna kuning jerami, panjang lemma steril 1,95 mm. Ukuran gabah panjang 8,31 mm, lebar 2,33 mm, tebal 1,77 mm. Berat 1000 butir: 16 gram. Beras bentuk ramping, berwarna putih, panjang 5,88 mm, lebar 1,91 mm. Potensi produksi: 1,69 ton gabah kering giling/ha.

26 21 16 Padi (Oryza Sativa L) Padi Siang (P. Morotai) Aksesi padi siang terdapat di Kabupaten Pulau Morotai dan Halmahera Barat.Tinggi tanaman cm, kemampuan beranak 5-9 buah, umur berbunga 124 hari dan umur panen 159 hari. Daun berwarna hijau dan pelepah daun bergaris ungu, berambut, panjang 44,66 cm dan lebar 1,60 cm. Posisi daun bendera sedang, leher daun hijau muda, telinga daun putih. Lidah daun membelah 2 (2-cleft), berwarna putih, panjang 1,86 cm. Batang berwarna hijau dengan diameter batang bawah 6-7 mm, dengan sudut batang sedang. Tipe malai sedang, seluruh malai dan leher keluar sempurna, malai terkulai, dengan panjang 19,91 cm. Ujung gabah berwarna ungu dan tidak berbulu, jumlah gabah/malai 147 butir. Kepala putik berwarna putih. Lemma, palea, berwarna kuning jerami dan lemma steril berwarna ungu, panjang lemma steril 1,75 mm. Ukuran gabah panjang 7,82 mm, lebar 2,55 mm, tebal 1,74 mm. Berat 1000 butir: 16 gram. Beras bentuk sedang, berwarna putih, panjang 5,66 mm, lebar 2,15.Potensi produksi: 111 ton gabah kering giling/ha.

27 22 17 Sorgum (Sorghum bicolor) Sorgum (P. Morotai) Aksesi sorgum tersebar di Kabupaten Pulau Morotai. Masyarakat setempat memanfaatkannya untuk dibuat bubur dan ditanam di pekarangan rumah. Tinggi tanaman mencapai cm, diameter batang 1,41 cm, jumlah anakan produktif 1,6. Daun berwarna hijau dengan tulang daun putih, pelepah daun merah, orientasi daun tegak, panjang cm, lebar 7,8-9,1 cm. Berbunga pada umur 115 hari setelah berkecambah. Induk dan anakan berbunga serempak. Bentuk malai lebar pada ujung bawah, agak longgar tegak sepanjang batang utamamuncul 2-10 cm diantara lidah daun dan dasar malai. Panjang malai cm, lebar 6-12,5 cm, panjang leher 2,9-11 cm. Putik berwarna kuning, anther kering berwarna merah. Sekam tidak berbulu, berwarna hijau saat berbunga, 50% menutupi biji. Biji berwarna putih, tunggal, permukaan cembung. Endosperm berwarna putih, seluruhnya berlilin dengan tekstur bertepung. Panjang biji 4,36 mm, lebar 4,07 mm, tebal 2,53 mm. Jumlah biji per malai utama 1220 butir, berat 100 biji 2,53 gram. Potensi produksi mencapai per 2,9 ton/ha.

28 23 18 Ubi Jalar(Ipomea batatas) Ubi Jalar Bacan-1/batatas (P. Bacan) Ubi jalar lokal (batata) Bacan-1 tersebar di Kabupaten Pulau Bacan. Batang sangat menjalar, tidak membelit, berwarna hijau dengan banyak bintik ungu. Ruas batang tergolong panjang (11-12,5 cm), diameter 5,47 mm. Bentuk daun berlobus dengan tipe lobus dalam, jumlah lobus 5, lobus tengah semi elip, ibu tulang sebagian ungu. Daun tua berwarna hijau, daun pucuk hijau dengan petulangan daun ungu pada permukaan atas daun, panjang daun 9-11 cm. Tangkai tergolong pendek (14-16 cm), hijau dengan warna ungu dekat batang dan daun. Umbi umumnya berbentuk bulat, kulit umbi berwarna krem, dengan warna sekunder oranye. Daging umbi berwarna krem dengan warna sekunder kuning berbentuk cincin lebar di kortek. Formasi umbi menyebar. Jumlah umbi/rumpun 2-4 buah, panjang cm, lebar 6-8 cm. Pada umur panen 6 bulan dengan potensi produksi basah g/tanaman.

29 24 19 Ubi Jalar (Ipomea batatas) Ubi Jalar Bacan-2/batatas (P. Bacan) Ubi jalar lokal (batata) Bacan-2 tersebar di Kabupaten Pulau Bacan. Batang sangat menjalar, tidak membelit, sebagia besar ungu. Ruas batang tergolong panjang (10-12 cm) dengan diameter 4-5 mm. Bentuk daun berlobus dengan tipe lobus dalam, jumlah lobus 5, lobus tengah oblanceolate, semua petulangan daun total ungu. Daun tua berwarna hijau, daun pucuk ungu pada kedua permukaan daun, panjang daun cm. Tangkai tergolong pendek (11-13 cm), sebagian besar ungu. Umbi umumnya berbentuk ovate, kulit umbi berwarna oranye kecoklatan, dengan warna sekunder oranye. Daging umbi berwarna kuning dengan warna sekunder oranye berbentuk cincin dan di tempat lain di daging. Formasi umbi tandan terbuka. Jumlah umbi/rumpun 2-4 buah, panjang cm, lebar 7-9 cm. Pada umur panen 6 bulan potensi produksi basah g/tanaman.

30 25 20 Ubi Jalar (Ipomea batatas) Ubi jalar Halut-2/batata tinta Ubi jalar Halut-2 atau batata tinta tersebar di terutama di Kecamatan Kao Barat, Kabupaten Halmahera Utara. Batang sangat menjalar, tidak membelit, berwarna hijau dengan banyak bintik ungu, ujung batang hijau. Ruas batang tergolong sedang (4-10 cm) dengan diameter 7-10 mm. Bentuk daun berlobus dengan tipe lobus sedang, jumlah lobus 3, lobus tengah semi elip, petulangan daun berwarna hijau. Daun tua berwarna hijau, daun pucuk hijau bertepi daun ungu, panjang daun cm. Tangkai daun tergolong sedang (21-28 cm), berwarna hijau dengan garis-garis ungu. Umbi umumnya berbentuk lonjong, kulit umbi dan daging umbi berwarna ungu. Formasi umbi tandan terbuka. Jumlah umbi/rumpun 3-4 buah, panjang cm, lebar 4-6 cm. Pada umur panen 6 bulan potensi produksi basah g/tanaman.

31 26 21 Ubi Jalar (Ipomea batatas) Ubi jalar Halut-3/batatas (Halmahera Utara) Ubi jalar Halut-3 banyak tersebar terutama di Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara. Batang sangat menjalar, tidak membelit, berwarna hijau sampai ujung batang. Ruas batang tergolong sedang (6-7 cm) dengan diameter 6-8 mm. Bentuk daun cordate dengan tipe lobus sedang, tidak memiliki lobus lateral, jumlah lobus 1, petulangan daun berwarna sebagian besar atau total berwarna ungu. Daun tua berwarna hijau, daun pucuk hijau sedikit ungu, panjang daun cm. Tangkai daun tergolong sedang (20-29 cm), berwarna hijau dengan warna ungu dekat batang dan daun. Umbi umumnya berbentuk ovate, kulit umbi berwarna ping dan daging umbi berwarna krem. Formasi umbi tandan terbuka. Jumlah umbi/rumpun 6-7 buah, panjang cm, lebar 6-10 cm. Pada umur panen 6 bulan potensi produksi basah 1-2,5kg/tanaman.

32 27 22 Ubi Jalar (Ipomea batatas) Ubi Jalar Haltim-1/batatas (Haltim) Aksesi Ubi Jalar Haltim-1 berasal dari Kecamatan Wasile, Kabupaten Halmahera Timur. Batang sangat menjalar, tidak membelit, berwarna hijau dengan banyak bintik ungu. Ruas batang tergolong sedang (5-7 cm) dengan diameter 7-10 mm. Bentuk daun triangular dengan tipe lobus bergigi, lobus lateral semi elip, jumlah lobus 5, petulangan daun berwarna sebagian besar atau total berwarna ungu. Daun tua berwarna hijau dengan petulangan daun ungu pada permukaan atas daun, daun pucuk ungu pada kedua permukaan daun, panjang daun cm. Tangkai daun tergolong sedang (21-28 cm), berwarna hijau dengan garis-garis ungu. Umbi umumnya berbentuk lonjong, kulit umbi berwarna ungu, dan daging umbi berwarna putih dengan warna sekunder ungu menyebar di daging. Formasi umbi menyebar. Jumlah umbi/rumpun 2-3 buah, panjang 9-20 cm, lebar 4-5 cm. Pada umur panen 6 bulan potensi produksi basah g/tanaman.

33 28 23 Ubi Jalar (Ipomea batatas) Ubi Jalar Haltim-2/batatas (Haltim) Aksesi Ubi Jalar Haltim-2 berasal dari Kecamatan Wasile, Kabupaten Halmahera Timur. Batang sangat menjalar, tidak membelit, hijau dengan banyak bintik ungu. Ruas batang tergolong sedang (5-8 cm) dengan diameter 6-7 mm. Bentuk daun berlobus dengan tipe lobus sangat dalam, lobus lateral oblanceolate, jumlah lobus 7, petulangan daun berwarna bercak ungu pada dasar ibu tulang daun. Daun tua berwarna hijau, daun pucuk hijau bertepi daun ungu, panjang daun cm. Tangkai daun tergolong panjang (30-38 cm), berwarna hijau dengan garis-garis ungu. Umbi umumnya berbentuk lonjong panjang, kulit umbi berwarna kuning, dan daging umbi berwarna kuning dengan warna sekunder oranye berbentuk cincin lebar di kortek. Formasi umbi tandan tertutup. Jumlah umbi/rumpun 3-5 buah, panjang cm, lebar 4-7 cm. Pada umur panen 6 bulan potensi produksi basah 0,8-1,5 kg/tanaman.

34 29 24 Ubi Jalar (Ipomea batatas) Ubi Jalar Morotai-2/batatas (P. Morotai) Aksesi Ubi Jalar ini berasal dari Kabupaten Pulau Morotai. Batang sangat menjalar, tidak membelit, sebagian besar berwarna ungu gelap. Ruas batang tergolong sedang (6-7 cm) dengan diameter 4-5 mm. Bentuk daun berlobus dengan tipe lobus dalam, lobus lateral lanceolate, jumlah lobus 7, ibu tulang daun sebagian desar atau semuanya ungu. Daun tua berwarna hijau, daun pucuk hijau dengan petulangan daun ungu pada permukaan atas daun, panjang daun cm. Tangkai daun tergolong sedang (17-21 cm), berwarna hijau dengan warna ungu dekat batang dan daun. Umbi umumnya berbentuk ovate, kulit umbi berwarna merah, dan daging umbi berwarna kuning dengan warna sekunder oranye berupa bercak menyebar di daging. Formasi umbi tandan terbuka. Jumlah umbi/rumpun 2-3 buah, panjang cm, lebar 7-10 cm. Pada umur panen 6 bulan potensi produksi basah 0,8-1 kg/tanaman.

35 30 25 Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz) Kasbi Halteng-1 Aksesi kayu ini berada dari Kabupaten Halmahera Tengah. Bentuk tanaman terbuka,pola percabangan 2 tingkat, sifat cabang trikotomus. Tinggi tanaman antara cm. Sudut percabangan berkisar 50,8 o. Daun tua berwarna hijau muda dan daun pucuk hijau tua, lobus berbentuk lanceolate dan berjumlah 7 lobus, tulang daun berwarna hijau, tepi lobus halus. Panjang lobus cm, lebar 4-4,7 cm. Tangkai daun berwarna merah, orientasi tangkai horizontal, panjang cm. Batangtumbuh lurus, batang tua berwarna coklat muda, batang muda hijau. Korteks batang berwarna hijau muda, epidermis berwarna coklat muda. Bekas dudukan tangkai daun semi prominen. Diameter batang 2,6-3 cm. Umbi berbentuk silindris mengerucut, kulit luar umbi kasar berwarna coklat tua, kortek krem, perpanjangan tangkai umbi campuran, daging umbi berwarna kuning. Pada umur panen 10 bulan, menghasilkan jumlah umbi layak jual 9-10 buah dengan hasil 6,8-9,8 kg/tanaman.

36 31 26 Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz) Kasbi Jame-Jame Morotai Aksesi kayu ini berasal dari Kabupaten Pulau Morotai. Walaupun demikian, kasbi Jame- Jame tersebar di seluruh Maluku Utara. Bentuk tanaman silindris, tegak, tidak bercabang. Tinggi tanaman antara cm. Daun tua dan daun muda berwarna hijau tua,lobus berbentuk lanceolate dan berjumlah 7 lobus, tulang daun berwarna hijau kemerahan pada kurang dari separuh lobus daun, tepi lobus halus. Panjang lobus cm, lebar 4-5 cm. Tangkai daun berwarna merah, orientasi tangkai horizontal, panjang cm. Batang tumbuh lurus, batang tua berwarna coklat muda/keperakan, batang muda hijau. Korteks batang berwarna hijau tua, epidermis berwarna coklat tua. Bekas dudukan tangkai daun prominen. Diameter batang 2,2-2,5 cm. Umbi berbentuk silindris, kulit luar umbi kasar berwarna coklat tua, kortek putih, daging umbi berwarna putih, bertangkai panjang. Pada umur panen 10 bulan, menghasilkan jumlah umbi layak jual 3-5 buah dengan hasil 2,8-3,3 kg/tanaman.

37 32 27 Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz) Kasbi Ketan Aksesi kayu ini berada di Kabupaten Halmahera Tengah. Bentuk tanaman kompak, pola percabangan 3 tingkat, sifat cabang trikotomus. Tinggi tanaman antara cm. Sudut percabangan berkisar 49 o. Daun tua berwarna hijau muda dan daun pucuk hijau keunguan, lobus berbentuk lanceolate dan berjumlah 5 lobus, tulang daun berwarna hijau, tepi lobus halus. Panjang lobus cm, lebar 3,6-4 cm. Tangkai daun berwarna merah kehijauan, orientasi tangkai horizontal, panjang cm. Batang tumbuh lurus, batang tua berwarna coklat tua, batang muda hijau keunguan. Korteks batang berwarna hijau tua, epidermis berwarna coklat tua. Bekas dudukan tangkai daun prominen. Diameter batang 2,5-2,8 cm. Umbi berbentuk silindris, kulit luar umbi kasar berwarna coklat tua, kortek ping, daging umbi berwarna putih, perpanjangan tangkai umbi campuran. Pada umur panen 10 bulan, menghasilkan jumlah umbi layak jual buah dengan hasil 7-9,7 kg/tanaman.

38 33 28 Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz) Kasbi Kuning (P. Morotai) Aksesi kayu ini berada di Kabupaten Pulau Morotai. Bentuk tanaman silindris, tegak, tidak bercabang. Tinggi tanaman antara cm. Daun tua berwarna hijau tua dan daun pucuk berwarna ungu, lobus berbentuk ovoid dan berjumlah 7 lobus, tulang daun berwarna hijau kemerahan pada kurang dari separuh lobus daun, tepi lobus halus. Panjang lobus cm, lebar 6-7 cm. Tangkai daun berwarna merah, orientasi tangkai tidak beraturan, panjang cm. Batang tumbuh lurus, batang tua berwarna gading/keemasan, batang muda hijau. Korteks batang berwarna hijau muda, epidermis berwarna coklat muda. Bekas dudukan tangkai daun semi prominen. Diameter batang 2,5-3 cm. Umbi berbentuk silindris, bertangkai, kulit luar umbi kasar berwarna coklat tua, kortek ping, daging umbi berwarna kuning, perpanjangan tangkai umbi campuran. Pada umur panen 10 bulan, menghasilkan jumlah umbi layak jual 5-6 buah dengan hasil 5-7 kg/tanaman.

39 34 29 Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz) Kasbi Moro Kuning Aksesi ubi kayu ini tersebar di Kabupaten Pulau Morotai, Halmahera Barat, dan Halmahera Utara. Bentuk tanaman terbuka, pola percabangan 3 tingkat, sifat cabang dikotomus. Tinggi tanaman antara cm. Sudut percabangan berkisar o. Daun tua berwarna hijau tua dan daun pucuk ungu, lobus berbentuk Obovate-Lanceolate dan berjumlah 5 lobus, tulang daun berwarna hijau, tepi lobus halus. Panjang lobus 9-10 cm, lebar 2-2,5 cm. Tangkai daun berwarna merah kehijauan, orientasi tangkai horizontal, panjang cm. Batang tumbuh zigzag, batang tua berwarna coklat muda, batang muda hijau. Korteks batang berwarna hijau tua, epidermis berwarna coklat tua. Bekas dudukan tangkai daun semi prominen. Diameter batang 1,8-2,1 cm. Umbi berbentuk silindris, kulit luar umbi kasar berwarna coklat tua, kortek kuning, daging umbi berwarna kuning, bertangkai panjang. Pada umur panen 10 bulan, menghasilkan jumlah umbi layak jual 4-7 buah dengan hasil 2-4 kg/tanaman.

40 35 30 Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz) Kasbi Moro Putih (P. Morotai) Aksesi ubi kayu ini tersebar di Kabupaten Pulau Morotai, Halmahera Barat, dan Halmahera Utara. Bentuk tanaman terbuka, pola percabangan 3 tingkat, sifat cabang dikotomus. Tinggi tanaman antara cm. Sudut percabangan berkisar o. Daun tua berwarna hijau tua dan daun pucuk hijau muda, lobus berbentuk ovoid dan berjumlah 3 lobus, tulang daun berwarna hijau, tepi lobus halus. Panjang lobus 9-10 cm, lebar 2-3 cm. Tangkai daun berwarna hijau kekuningan, orientasi tangkai horizontal, panjang 6-9 cm. Batang tumbuh lurus, batang tua berwarna keperakan, batang muda hijau. Korteks batang berwarna hijau tua, epidermis berwarna coklat tua. Bekas dudukan tangkai daun semi prominen. Diameter batang 1,5-1,8 cm. Umbi berbentuk silindris, kulit luar umbi kasar berwarna coklat tua, kortek ping, daging umbi berwarna putih, bertangkai panjang. Pada umur panen 10 bulan, menghasilkan jumlah umbi layak jual 2-3 buah dengan hasil 0,8-1,1 kg/tanaman.

41 36 31 Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz) Kasbi Morotai-1 Aksesi ubi kayu ini tersebar di Kabupaten Pulau Morotai. Bentuk tanaman terbuka, pola percabangan 3 tingkat, sifat cabang dikotomus. Tinggi tanaman antara cm. Sudut percabangan berkisar o. Daun tua berwarna hijau tua dan daun pucuk hijau keunguan, lobus berbentuk linear dan berjumlah 7 lobus, tulang daun hijau kemerahan pada kurang dari separuh lobus daun, tepi lobus bergelombang. Panjang lobus cm, lebar 1-1,5 cm. Tangkai daun berwarna merah kehijauan, orientasi tangkai horizontal, panjang cm. Batang tumbuh lurus, batang tua berwarna keperakan, batang muda hijau. Korteks batang berwarna hijau tua, epidermis berwarna krem. Bekas dudukan tangkai daun semi prominen. Diameter batang 2,3-2,5 cm. Umbi berbentuk silindris mengerucut, kulit luar umbi kasar berwarna krem, kortek krem, daging umbi berwarna krem, bertangkai panjang. Pada umur panen 10 bulan, menghasilkan jumlah umbi layak jual 5-7 buah dengan hasil 3-4 kg/tanaman.

42 37 32 Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz) Kasbi Morotai-2 Aksesi ubi kayu ini tersebar di Kabupaten Pulau Morotai. Bentuk tanaman silindris, tegak tidak bercabang. Tinggi tanaman antara cm. Daun tua berwarna hijau tua dan daun pucuk hijau keunguan, lobus berbentuk lanceolate dan berjumlah 7 lobus, tulang daun hijau kemerahan pada kurang dari separuh lobus daun, tepi lobus halus. Panjang lobus cm, lebar 4,5-6 cm. Tangkai daun berwarna merah kehijauan, orientasi tangkai mengarah ke bawah, panjang cm. Batang tumbuh lurus, batang tua berwarna coklat muda, batang muda hijau. Korteks batang berwarna hijau tua, epidermis berwarna coklat tua. Bekas dudukan tangkai daun prominen. Diameter batang 2,4-3 cm. Umbi berbentuk silindris mengerucut, kulit luar umbi kasar berwarna coklat tua, kortek krem, daging umbi berwarna krem, bertangkai panjang. Pada umur panen 10 bulan, menghasilkan jumlah umbi layak jual 5-6 buah dengan hasil 4-5 kg/tanaman.

43 38 33 Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz) Kasbi Nilon-1 Aksesi ubi kayu ini tersebar terutama di Kecamatan Kao Barat, Kabupaten Halmahera Utara. Bentuk tanaman kompak, pola percabangan 3 tingkat, sifat cabang trikotomus. Tinggi tanaman antara cm. Sudut percabangan berkisar o. Daun tua dan daun pucuk berwarna hijau muda, lobus berbentuk lanceolate dan berjumlah 7 lobus, tulang daun merah, tepi lobus halus. Panjang lobus cm, lebar 4-5 cm. Tangkai daun berwarna merah kehijauan, orientasi tangkai tidak beraturan, panjang cm. Batang tumbuh lurus, batang tua berwarna coklat muda, batang muda hijau. Korteks batang berwarna hijau tua, epidermis berwarna coklat tua. Bekas dudukan tangkai daun prominen. Diameter batang 2,7-3,1 cm. Umbi berbentuk silindris mengerucut, kulit luar umbi kasar berwarna coklat tua, kortek ping, daging umbi berwarna putih, bertangkai campuran. Pada umur panen 10 bulan, menghasilkan jumlah umbi layak jual buah dengan hasil kg/tanaman.

44 39 34 Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz) Kasbi Nilon-2 Aksesi ubi kayu ini tersebar terutama di Kecamatan Kao Barat, Kabupaten Halmahera Utara. Bentuk tanaman kompak, pola percabangan 2 tingkat, sifat cabang trikotomus. Tinggi tanaman antara cm. Sudut percabangan berkisar o. Daun tua berwarna hijau tua dan daun pucuk berwarna hijau muda, lobus berbentuk ovoid dan berjumlah 5 lobus, tulang daun hijau, tepi lobus halus. Panjang lobus cm, lebar 3-4 cm. Tangkai daun berwarna merah, orientasi tangkai tidak beraturan, panjang cm. Batang tumbuh lurus, batang tua berwarna coklat tua, batang muda hijau. Korteks batang berwarna hijau tua, epidermis berwarna coklat tua. Bekas dudukan tangkai daun prominen. Diameter batang 2,7-3,1 cm. Umbi berbentuk silindris mengerucut, kulit luar umbi kasar berwarna coklat tua, kortek ping, daging umbi berwarna putih, bertangkai pendek. Pada umur panen 10 bulan, menghasilkan jumlah umbi layak jual buah dengan hasil kg/tanaman.

45 40 35 Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz) Kasbi Sarimi/Kribo Aksesi ubi kayu ini berada di Kabupaten Halmahera Tengah. Bentuk tanaman silindris dan tidak bercabang. Tinggi tanaman antara cm. Daun tua dan daun pucuk hijau tua, lobus berbentuk lanceolate dan berjumlah 7 lobus, tulang daun berwarna hijau, tepi lobus bergelombang. Panjang lobus cm, lebar 3,5-4,5 cm. Tangkai daun berwarna hijau kekuningan, orientasi tangkai mengarah ke atas, melengkung, panjang cm. Batang tumbuh lurus, batang tua berwarna gading/keemasan, batang muda hijau. Korteks batang berwarna hijau muda, epidermis berwarna krem. Bekas dudukan tangkai daun semi prominen. Diameter batang 2,5-2,8 cm. Umbi berbentuk silindris, kulit luar umbi sedang, berwarna kuning, kortek krem, daging umbi berwarna kuning, bertangkai panjang. Pada umur panen 10 bulan, menghasilkan jumlah umbi layak jual 6-7 buah dengan hasil 3-4 kg/tanaman.

46 41 36 Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz) Kasbi Sango Aksesi ubi kayu ini tersebar di seluruh Maluku Utara. Di Tidore, Ternate, dan Halmahera Tengah disebut Kasbi Sango,sedangkan di Halmahera Barat dan Halmahera Utara disebut Kasbi Engge. Bentuk tanaman terbuka, 2 tingkat percabangan,sifat cabang dikotomus. Tinggi tanaman antara cm. Daun tua berwarna hijau tua dan daun pucuk berwarna ungu, lobus berbentuk lanceolate dan berjumlah 7 lobus, tulang daun berwarna hijau, tepi lobus bergelombang. Panjang lobus cm, lebar 4-5 cm. Tangkai daun berwarna ungu, orientasi tangkai tidak beraturan, panjang cm. Batang tumbuh lurus, batang tua berwarna coklat muda, batang muda ungu. Korteks batang berwarna hijau tua, epidermis berwarna oranye. Bekas dudukan tangkai daun prominen. Diameter batang 2,5-2,8 cm. Umbi berbentuk silindris, kulit luar umbi kasar, berwarna coklat muda, kortek ping, daging umbi berwarna putih, bertangkai pendek. Pada umur panen 10 bulan, menghasilkan jumlah umbi layak jual 5-7 buah dengan hasil 5-7 kg/tanaman. Umbinya beracun, dapat dikonsumsi dengan diolah menjadi sagu lempeng.

47 42 37 Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz) Kasbi Toli-Toli Aksesi ubi kayu ini berada di Kabupaten Pulau Morotai. Bentuk tanaman terbuka, 4 tingkat percabangan, sifat cabang dikotomus. Tinggi tanaman antara cm. Daun tua berwarna hijau tua dan daun pucuk ungu, lobus berbentuk oblong lanceolate dan berjumlah 5 lobus, tulang daun berwarna hijau kemerahan pada kurang dari separuh lobus daun, tepi lobus halus. Panjang lobus cm, lebar 2,5-3 cm. Tangkai daun berwarna merah kehijauan, orientasi tangkai mengarah ke bawah, panjang cm. Batang tumbuh lurus, batang tua berwarna abu-abu, batang muda hijau. Korteks batang berwarna hijau muda, epidermis berwarna coklat muda. Bekas dudukan tangkai daun semi prominen. Diameter batang 2,3-2,9 cm. Umbi berbentuk silindris, kulit luar umbi kasar berwarna coklat muda, kortek krem, daging umbi berwarna kuning, bertangkai campuran. Pada umur panen 10 bulan, menghasilkan jumlah umbi layak jual 6-9 buah dengan hasil 3-5 kg/tanaman.

48 43 IV. Sumber Daya Genetik Tanaman Hortikultura

49 44 38 Sukun (Artocarpus communis) Amo Buah sukun (amo) di Maluku Utara dimanfaatkan sebagai bahan pangan alternatif untuk pengganti beras. Populasi sukun Maluku Utara yang spesifik terdapat di Moti, Hiri, Maitara dan Kepulauan Sula. Di Maitara ada dua jenis sukun, yaitu sukun telur Tinggi pohon berkisar m, lebar kanopi + 5 m. Rerata umur produktif di atas 15 tahun. Rerata jumlah buah berkisar buah/pohon. Bentuk buah : bulat atau agak lonjong, diameter dapat mencapai + 25 cm tergantung dari jenis sukunnya. Ketebalan kulit antara 1-2 mm. Berat buah sukun antara 1-3 kg/buah, Warna daging buah putih dan krem ke kuning-kuningan, teksturnya kompak dan berserat halus. Musim panen raya Bulan Februari-April dan Agustus-September. Manfaat/keunggulan : sumber pangan non beras, produk olahan makanan ringan (camilan), dengan direbus dan digoreng.

50 45 39 Pisang (Musa SPP) Pisang mulu bebe Pisang mulu bebe merupakan salah satu jenis pisang olahan dan dapat pula dijadikan sebagai buah meja yang banyak dikenal di Maluku Utara. Berdasarkan informasi sampai saat ini, belum ada data yang menunjukkan bahwa pisang mulu bebe terdapat di daerah lain di Indonesia. Hal tersebut mengindikasikan bahwa pisang mulu bebe termasuk pisang yang khas yang terdapat di Maluku Utara. Tinggi batang rerata 166,40 cm, lingkar batang atas 27,7 cm. Rerata panjang daun 120,13 cm, lebar daun bagian bawah 43,40 cm. Panjang buah rerata 13,8 cm, diameter rerata 3,4 cm. Umur panen 9-10 bulan setelah tanam. Jumlah buah rata-rata antara 3-6 sisir dan buah per tandan. potensi hasil 4,35 ton/ha. Manfaat/keunggulan : Buah meja, pisang goreng dan produk olahan

51 46 40 Cabai (Cocos nusifera) Cabai Senter Cabe Senter merupakan cabai khas yang berasal dari Desa Topo Kota Tidore Kepulauan. Ukuran cabe besar dan banyak digunakan untuk acara-acara adat maupun pesta di daerah Tidore Kepulauan sebagai bumbu masak (cabai isi). Cabai senter atau Topo banyak dibudidayakan di kebun-kebun petani dengan kemiringan 30 sampai 40 %. Tinggi tanaman cm, lingkar batang bawah 3-4 cm. warma bunga putih, Panjang buah 6-7 cm, rerata diameter buah + 3 cm. Kelemahan : Peka terhadap serangan OPT terutama serangan lalat buah Umur mulai panen 3 bulan setelah tanam. Jumlah produksi rata-rata antara 2-2,5 kg/pohon.

52 47 41 Bawang merah (Allium cepa) Bawang topo kemiringan persen. Umbi kecil-kecil diameter rata-rata 1,37 cm, warna umbi kusam, siung umbi tidak bertumpuk, kadar air rendah, lapisan umbi padat, dan kadar oleoresin tinggi. Bawang merah Topo merupakan salah satu varietas lokal bawang merah yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Bawang Topo berasal dari Desa Topo Kota Tidore Kepulauan. Usahatani bawang topo sudah dilakukan secara turun temurun dan dibudidayakan dalam spot-spot kecil secara konvensional di lereng-lereng bukit dengan Produktivitas 10,8-16,4 t/ha umbi kering, umur panen HST Manfaat/keunggulan : Bumbu masak dan obat demam

53 48 42 Terubuk (Saccharum edule) Sayur Lilin / Dawalaho Sayur lilin/ dalawaho merupakan sayuran indigeneous, yang sampai saat ini masih dibudidayakan secara perbanyakan vegetatif menggunakan setek batang. Di Maluku Utara dikenal 2 spesies sayur lilin yang dibedakan dari warna isi pada bunga dewasa, yaitu dalawaho putih dan dalwaho kuning (Pulau Tidore). Tinggi tanaman berkisar 2-2,7 m, bentuknya mirip tebu dengan batang berwarna hijau sedikit kemerahan, Bunga tebu terubuk terbentuk di dalam batang (malai muda) dan terbungkus pelepah daun/kelobot. Dalam 100g bunga terubuk segar mengandung air 89 g, protein g, karbohidrat g, serat 0.7 g, Ca 10 mg, Fe mg, fosfor 80 mg, vitamin C 21 mg dengan total energi sebesar kj/100 g. Terubuk mulai dapat dipanen pada umur lima bulan setelah penanaman. Manfaat/keunggulan : sumber bahan sayuran dan bahan pakan ternak

54 49 43 Jeruk (Citrus SP) Jeruk Topo / Joji Sabalaka Jeruk Topo merupakan tanaman jeruk yang berkembang di Kelurahan Topo. Kata Topo sendiri diduga merupakan kata ambilan dari bahasa Jepang (Topo = puncak). Sejarah jeruk Topo tidak banyak diketahui oleh masyarakat setempat. Tetapi menurut penuturan beberapa tokoh masyarakat dan petani jeruk, sejak jaman nenek moyangnya mereka jeruk tersebut sudah ada, dan sudah besar. Artinya dapat diduga keberadaan jeruk Topo sudah exist sejak 5-6 generasi sebelumnya, atau sekitar tahun yang lalu. Jumlah pohon induk saat ini + 10 pohon Tinggi tanaman 6-8m, batang bulat, tipe percabangan melengkung ke atas. Tipe jeruk purut, Kulit agak tebal, mudah dikupas, belakang buah masuk ke dalam (cekung), rerata diameter 8-10 cm, biji sedikit biji, rasa manis segar, serabut jala kulit dalam sedikit, Waktu panen 4 kali per tahun. potensi hasil 50 kg/pohon. Manfaat/keunggulan : Buah meja

55 50 44 Pisang (Musa Spp) Pisang Batu Pisang Batu tersebar di seluruh wilayah Maluku Utara. Termasuk pisang dengan ukuran sedang dan tergolong pisang olahan (banana). Tinggi batang semu cm, diameter batang 13 cm, warna hijau kekuningan. Jumlah anakan 11 buah. Daun tumbuh tegak, berwarna hijau, panjang 167 cm, lebar cm. Dasar daun kedua sisi membulat, tulang daun bagian atas berwarna hijau, bagian bawah berwarna kuning. Tangkai daun melengkung keluar, panjang 32 cm. Jantung berwarna merah keunguan, bentuk oval sedang, ujung sudut kanan, panjang 16 cm, diameter Posisi jantung jatuh tegak lurus. Bentuk tandan silindris, kepadatan sedang, panjang > 40 cm, lebar > 30 cm. Tangkai tandan tidak berambut, panjang > 60 cm, lebar > 5 cm, dengan lengkungan tangkai kuat. Buah sedikit melengkung pada bagian distal, punggung buah lemah, ujung buah pancung, pola buah horizontal sampai melengkung ke atas. Kulit buah kuning, daging buah kuning. Panjang buah cm, diameter 3-3,5 cm, Jumlah sisir/tandan 8, jumlah buah/sisir 12-14, berat buah/tandan 8 kg.

56 51 45 Pisang (Musa Spp) Pisang Bunga Pisang Bunga tersebar di seluruh wilayah Maluku Utara, terutama di Halmahera Timur. Termasuk pisang dengan ukuran kecil dan tergolong pisang meja (plantain). Tinggi batang semu cm, diameter batang 28 cm, warna hijau kekuningan. Jumlah anakan 8 buah. Daun tumbuh merunduk, berwarna hijau, panjang 212 cm, lebar 88 cm. Dasar daun kedua sisi membulat, tulang daun bagian atas berwarna hijau, bagian bawah berwarna kuning. Tangkai daun melengkung keluar, panjang 33 cm. Jantung berwarna merah, bentuk oval, ujung agak runcing, panjang 16 cm, diameter Posisi jantung jatuh tegak lurus. Bentuk tandan silindris, padat, panjang > 150 cm, lebar 25 cm. Tandan terjuntai pada tanah, dan akan terus berbuah sampai jantung habis.tangkai tandan berambut, panjang >70 cm, lebar > 5 cm, dengan lengkungan tangkai kuat. Buah tegak, punggung buah moderat, ujung buah pancung, pola buah horizontal. Kulit buah kuning, daging buah kuning. Panjang buah 7-8 cm, diameter 1,3 cm. Jumlah sisir/tandan > 40, jumlah buah/sisir

57 52 46 Pisang (Musa Spp) Pisang Emas Pisang Emas tersebar di seluruh wilayah Maluku Utara. Tergolong pisang dengan ukuran kecil dan tergolong pisang meja (plantain). Tinggi batang semu 184 cm, diameter batang cm, warna hijau kemerahan. Jumlah anakan 8 buah. Daun tumbuh tegak, berwarna hijau, panjang cm, lebar cm. Dasar daun kedua sisi membulat, tulang daun bagian atas dan bawah berwarna kuning. Tangkai daun melengkung keluar, panjang cm. Jantung berwarna merah keunguan, sedikit oval, ujung meruncing, panjang 16 cm, diameter Posisi jantung menyudut. Bentuk tandan mengerucut, padat, panjang cm, lebar >26-35 cm. Tangkai tandan berambut, panjang cm, lebar < 5 cm, dengan lengkungan tangkai tergolong kuat. Buah umumnya melengkung, punggung buah lemah, ujung buah pancung, pola buah horizontal sampai melengkung ke atas. Kulit buah kuning, daging buah kuning. Panjang buah < 10 cm, diameter > 3 cm, Jumlah sisir/tandan 7-8, jumlah buah/sisir 17, berat buah/tandan 4-5 kg.

58 53 47 Pisang (Musa Spp) Pisang Galela Pisang Galela tersebar di seluruh wilayah Maluku Utara, sering juga disebut pisang Cavendish. Tergolong pisang dengan ukuran sedang dan tergolong pisang meja (plantain). Tinggi batang semu > 180 cm, diameter batang cm, warna hijau kemerahan. Jumlah anakan 5-0 buah. Daun tumbuh menyebar, berwarna hijau, panjang 170 cm, lebar 78 cm. Dasar daun salah satu sisi membulat, tulang daun bagian atas berwarna hijau muda, bagian bawah berwarna hijau. Tangkai daun melengkung keluar, panjang cm. Jantung berwarna merah keunguan, sedikit oval, ujung meruncing, panjang 16 cm, diameter 10 cm. Posisi jantung jatuh tegak lurus. Bentuk tandan silindris, padat, panjang cm, lebar 40 cm. Tangkai tandan berambut, panjang cm, lebar < 5 cm, dengan lengkungan tangkai tergolong kuat. Buah umumnya sedikit melengkung pada bagian distal, punggung buah moderat, ujung buah pancung, pola buah naik ke atas. Kulit buah kuning, daging buah kuning. Panjang buah sekitar 13 cm, diameter 2,4-3,2 cm, Jumlah sisir/tandan 7-8, jumlah buah/sisir 14-16, berat buah/tandan kg.

59 54 48 Pisang (Musa Spp) Pisang Manado Pisang Manado tersebar di Pulau Ternate. Tergolong pisang dengan ukuran kecil dan tergolong pisang meja (plantain). Tinggi batang semu 180 cm, diameter batang 9-10 cm, warna hijau kekuningan. Jumlah anakan 12 buah. Daun tumbuh merunduk, berwarna hijau, panjang 130 cm, lebar 46 cm. Dasar daun kedua sisi tajam, tulang daun bagian atas berwarna hijau muda, bagian bawah berwarna hijau. Tangkai daun tegak, panjang 22 cm. Jantung berwarna kuning kehijauan, sedikit oval, ujung sedang, panjang 16,5 cm, diameter 6 cm. Posisi jantung jatuh tegak lurus. Bentuk tandan tidak beraturan, lepas, panjang cm, lebar 30 cm. Tangkai tandan berambut, panjang 30 cm, lebar3 cm, dengan lengkungan tangkai tergolong kuat. Buah umumnya melengkung, punggung buah moderat, ujung buah pancung, pola buah naik ke atas. Kulit buah kuning, daging buah kuning. Panjang buah sekitar < 10 cm, diameter 2,85 cm, Jumlah sisir/tandan 2, jumlah buah/sisir 9-10, berat buah/tandan 2 kg.

60 55 49 Pisang (Musa Spp) Pisang Mulu Bebe Hijau Pisang Mulu bebe tersebar di seluruh wilayah Maluku Utara, salah satunya pisang Mulu bebe Hijau.Tergolong pisang dengan ukuran sedang dan tergolong pisang olahan (banana).tinggi batang semu 218 cm, diameter batang cm, warna hijau kekuningan. Jumlah anakan 5 buah. Daun tumbuh tegak, berwarna hijau, panjang cm, lebar cm. Dasar daun salah satu sisi membulat, tulang daun bagian atas dan bagian bawah berwarna kuning. Tangkai daun melengkung keluar, panjang 31 cm. Jantung berwarna oranye, sedang, ujung agak runcing, panjang12-13 cm, diameter 10 cm. Posisi jantung jatuh tegak lurus. Bentuk tandan tidak beraturan, kepadatan sedang, panjang > 35 cm, lebar > cm. Tangkai tandan berambut, panjang > 30 cm, lebar < 5 cm, dengan lengkungan tangkai tergolong kuat. Buah umumnya melengkung, punggung buah moderat, ujung buah leher botol, pola buah horizontal sampai naik ke atas. Kulit buah muda hijau, kulit buah matang kuning, daging buah oranye. Panjang buah cm, diameter >3 cm, sisir/tandan 3, jumlah buah/sisir 10, berat buah/tandan 2-3 kg. Jumlah

61 56 50 Pisang (Musa Spp) Pisang Raja Pisang Raja tersebar di seluruh wilayah Maluku Utara. Tergolong pisang dengan ukuran sedang dan tergolong pisang meja (plantain). Tinggi batang semu 287 cm, diameter batang cm, warna hijau kekuningan. Jumlah anakan 5 buah. Daun tumbuh merunduk, berwarna hijau, panjang cm, lebar cm. Dasar daun kedua sisi membulat, tulang daun bagian atas dan bawah berwarna hijau. Tangkai daun melengkung keluar, panjang 46 cm. Bentuk tandan silindris, padat, panjang >60 cm, lebar 38 cm. Tangkai tandan berambut, panjang >60 cm, lebar < 8 cm, dengan lengkungan tangkai tergolong kuat. Buah umumnya melengkung, punggung buah moderat, ujung buah leher botol, pola buah naik ke atas. Kulit buah muda hijau, kulit buah matang kuning, daging buah kuning. Panjang buah 12 cm, diameter > 2-3 cm. Jumlah sisir/tandan 8-9, jumlah buah/sisir 15, berat buah/tandan 17 kg.

62 57 51 Pisang (Musa Spp) Pisang Sepatu Hitam Pisang pisang Sepatu Hitam tersebar di seluruh wilayah Maluku Utara. Tergolong pisang dengan ukuran sedang dan tergolong pisang olahan (banana).tinggi batang semu 330 cm, diameter batang 28 cm, warna hijau. Jumlah anakan 6 buah. Daun tumbuh menyebar, berwarna hijau, panjang 217 cm, lebar 80 cm. Dasar daun kedua sisi membulat, tulang daun bagian atas berwarna hijau, bagian bawah berwarna hijau kekuningan. Tangkai daun tegak, panjang 45 cm. Bentuk tandan silindris, kepadatan padat, panjang 57 cm, lebar 40 cm. Tangkai tandan berambut, panjang > 30 cm, lebar < 5 cm, dengan lengkungan tangkai tergolong kuat. Buah umumnya tegak, punggung buah kuat, ujung buah titik, pola buah horizontal sampai melengkung ke atas. Kulit buah muda hijau, kulit buah matang kuning, daging buah keputihan. Panjang buah 11,26 cm, diameter > 20,8 cm. Jumlah sisir/tandan 10, jumlah buah/sisir 18, berat buah/tandan 16 kg.

63 58 52 Pisang (Musa Spp) Pisang Sepatu Putih/Gohu Pisang Gohu tersebar di seluruh wilayah Maluku Utara. Tergolong pisang dengan ukuran sedang dan tergolong pisang olahan (banana). Tinggi batang semu 348 cm, diameter batang 20 cm, warna hijau. Jumlah anakan 6 buah. Daun tumbuh menyebar, berwarna hijau, panjang 194 cm, lebar 78 cm. Dasar daun kedua sisi membulat, tulang daun bagian atas berwarna hijau muda, bagian bawah berwarna hijau. Tangkai daun melengkung keluar, panjang 35 cm. Jantung berwarna oranye kemerahan, sedang, ujung agak runcing, panjang12-13 cm, diameter 10 cm. Posisi jantung jatuh tegak lurus. Bentuk tandan silindris, padat, panjang 55 cm, lebar 42 cm. Tangkai tandan tidak berambut, panjang 65 cm, lebar 7 cm, dengan lengkungan tangkai tergolong kuat. Buah umumnya tegak, punggung buah kuat, ujung buah titik, pola buah horizontal sampai melengkung ke atas. Kulit buah muda keperakan, kulit buah matang kuning, daging buah krem. Panjang buah 11 cm, diameter 3-4 cm, Jumlah sisir/tandan 8, jumlah buah/sisir 20, berat buah/tandan 12 kg.

64 59 53 Pisang (Musa Spp) Pisang Tanduk Pisang Tanduk tersebar di seluruh wilayah Maluku Utara. Tergolong pisang dengan ukuran besar dan tergolong pisang olahan (banana). Tinggi batang semu 269 cm, diameter batang 19 cm, warna hijau kekuningan. Jumlah anakan 9 buah. Daun tumbuh tegak, berwarna hijau, panjang 181 cm, lebar 64 cm. Dasar daun salah sisi membulat dan sisi yang lain lancip, tulang daun bagian atas dan bagian bawahberwarna hijau. Tangkai daun melengkung keluar, panjang 38 cm. Tidak mempunyai jantung. Bentuk tandan tidak beraturan, kepadatan lepas, panjang 14,5 cm, lebar 50 cm. Tangkai tandan berambut, panjang 51 cm, lebar 4 cm, dengan lengkungan tangkai tergolong kuat. Buah sedikit melengkung pada bagian distal, punggung buah lemah, ujung buah titik, pola buah horizontal sampai melengkung ke atas. Kulit buah muda hijau kekuningan, kulit buah matang kuning, daging buah kuning. Panjang buah > 25 cm, diameter >5 cm, buah/sisir 5, berat buah/tandan 3 kg. Jumlah sisir/tandan 2-3, jumlah

65 60 54 Pisang (Musa Spp) Pisang Tembaga Pisang Tembaga tersebar di seluruh wilayah Maluku Utara. Tergolong pisang dengan ukuran sedang dan tergolong pisang olahan (banana). Tinggi batang semu 286 cm, diameter batang 21 cm, warna merah keunguan. Jumlah anakan 74 buah. Daun tumbuh menyebar, berwarna hijau, panjang 235 cm, lebar 83 cm. Dasar daun kedua sisi membulat, tulang daun bagian atas dan bagian bawah berwarna ping. Tangkai daun melengkung keluar, panjang 30 cm. Jantung berwarna merah keunguan, sedang, ujung agak runcing, panjang 22 cm, diameter 10 cm. Posisi jantung menyudut. Bentuk tandan tidakberaturan, kepadatan sedang, panjang > 30 cm, lebar 30 cm. Tangkai tandan berambut, panjang 36 cm, lebar > 5 cm, dengan lengkungan tangkai tergolong lemah. Buah umumnya melengkung, punggung buah lemah, ujung buah bulat, pola buah horizontal sampai melengkung ke atas. Kulit buah muda hijau kemerahan, kulit buah matang merah keunguan, daging buah oranye. Panjang buah 12 cm, diameter >3 cm, Jumlah sisir/tandan 5, jumlah buah/sisir 10, berat buah/tandan 9 kg.

66 61 55 Sayur Lilin (Saccharum edule Hassk) Sayur LilinKuning Sayur lilinkuning tersebar di hampir seluruh wilayah Maluku Utara. tanaman ini dikonsumsi bunganya dengan diolah menjadi sayur. cm. Bentuk tumbuh tegak seperti tebu, tumbuh tegak dengan ketinggian mencapai 288 cm. Batang bulat, berwarna hijau kekuningan, diameter 1,5-2 Daun tunggal, berwarna hijau, berbentuk garis, ujung runcing, pangkal daun rompang dan tepi daun bergerigi. Pertulangan daun sejajar, daging daun tipis, belahan daun simetris. Daun memiliki panjang cm, lebar 3,7-5 cm. Bunga tumbuh di batang, berwarna kuning, 7-13 buah per rumpun.panjang bunga cm, lebar 2,0-2,5cm. Bobot bunga gram/bunga. Terubukmulaidapatdipanenpadaumurlimabulansetelahpenanaman.

PENGENALAN VARIETAS LADA, PALA, dan CENGKEH. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat November 2015

PENGENALAN VARIETAS LADA, PALA, dan CENGKEH. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat November 2015 PENGENALAN VARIETAS LADA, PALA, dan CENGKEH Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat November 2015 DESKRIPSI VARIETAS LADA LADA VAR. NATAR 1 SK Menteri Pertanian nomor : 274/Kpts/KB.230/4/1988 Bentuk Tangkai

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 489/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN PISANG KEPOK BANGUN SARI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 489/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN PISANG KEPOK BANGUN SARI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 489/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN PISANG KEPOK BANGUN SARI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat :

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika. 8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengenalan Tanaman Sorgum Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika. Tanaman ini sudah lama dikenal manusia sebagai penghasil pangan, dibudidayakan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 304/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN PISANG BERANGA KELIMUTU SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 304/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN PISANG BERANGA KELIMUTU SEBAGAI VARIETAS UNGGUL KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 304/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN PISANG BERANGA KELIMUTU SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat : a.

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 376/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 376/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 376/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN GALUR PADI HIBRIDA SL - SH SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA VARIETAS SL 8 SHS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN,

Lebih terperinci

TANAMAN PENGHASIL PATI

TANAMAN PENGHASIL PATI TANAMAN PENGHASIL PATI Beras Jagung Sagu Ubi Kayu Ubi Jalar 1. BERAS Beras (oryza sativa) terdiri dari dua jenis, yaitu Japonica yang ditanam di tanah yang mempunyai musim dingin, dan Indica atau Javanica

Lebih terperinci

EKSPLORASI PLASMA NUTFAH PADI LOKAL DI KABUPATEN HALMAHERA UTARA, MALUKU UTARA

EKSPLORASI PLASMA NUTFAH PADI LOKAL DI KABUPATEN HALMAHERA UTARA, MALUKU UTARA EKSPLORASI PLASMA NUTFAH PADI LOKAL DI KABUPATEN HALMAHERA UTARA, MALUKU UTARA Slamet Hartanto, Yayat Hidayat, dan Indra H. Hendaru Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku Utara Komplek Pertanian Kusu

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Gambar 3.1.Lokasi Penelitian

MATERI DAN METODE. Gambar 3.1.Lokasi Penelitian III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2014 di Kecamatan Kepenuhan, Kepenuhan Hulu Dan Kecamatan Rambah Hilir di Kabupaten Rokan Hulu.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Peta Lokasi Kabupaten Simalungun

Lampiran 1. Peta Lokasi Kabupaten Simalungun Lampiran 1. Peta Lokasi Kabupaten Simalungun Lampiran 2. Analisis Data Umum Kuisioner Desa Dalig Raya KUISIONER I. Lokasi a. Kabupaten : Simalungun b. Kecamatan : Raya c. Desa : Dalig Raya d. Dusun : Tumbukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam : 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Mentimun Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam : Divisi :

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian 12 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Percobaan dilakukan di Desa Dukuh Asem, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka pada tanggal20 April sampai dengan 2 Juli 2012. Lokasi percobaan terletak

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini berlangsung sejak bulan September 2013 sampai dengan Juli 2014 di Desa Sotol Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan. 3.2. Bahan dan Alat Bahan

Lebih terperinci

Sumber : Lampiran SK Menteri Pertanian No.76/Kpts/SR.120/2/2007, tanggal 7 Pebruari 2007.

Sumber : Lampiran SK Menteri Pertanian No.76/Kpts/SR.120/2/2007, tanggal 7 Pebruari 2007. 76 Lampiran 1. Deskripsi varietas jagung hibrida Bima3 DESKRIPSI VARIETAS JAGUNG HIBRIDA BIMA3 Tanggal dilepas : 7 Februari 2007 Asal : Silang tunggal antara galur murni Nei 9008 dengan galur murni Mr14.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. muda. Tanaman ini merupakan herba semusim dengan tinggi cm. Batang

TINJAUAN PUSTAKA. muda. Tanaman ini merupakan herba semusim dengan tinggi cm. Batang Tanaman bawang sabrang TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi bawang sabrang menurut Gerald (2006) adalah sebagai berikut: Kingdom Divisio Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae : Magnoliophyta : Spermatophyta

Lebih terperinci

Daun pertama gandum, berongga dan berbentuk silinder, diselaputi plumula yang terdiri dari dua sampai tiga helai daun. Daun tanaman gandum

Daun pertama gandum, berongga dan berbentuk silinder, diselaputi plumula yang terdiri dari dua sampai tiga helai daun. Daun tanaman gandum BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis 2.1.1. Botani Tanaman gandum Menurut Laraswati (2012) Tanaman gandum memiliki klasifikasi sebagai berikut: Kingdom : Plantae Subkingdom : Tracheobionta Super

Lebih terperinci

Lampiran 1. Gambar Bagan Lahan Penelitian

Lampiran 1. Gambar Bagan Lahan Penelitian Lampiran 1. Gambar Bagan Lahan Penelitian Cabai Merah Cabai Merah + Bawang Merah Cabai Merah Cabai Merah + Bawang Merah Cabai Merah Cabai Merah + Bawang Merah Cabai Merah Cabai Merah + Bawang Merah Cabai

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) termasuk famili Graminae

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) termasuk famili Graminae 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Sorgum Tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) termasuk famili Graminae (Poaceae). Tanaman ini telah lama dibudidayakan namun masih dalam areal yang terbatas. Menurut

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Pada saat jagung berkecambah, akar tumbuh dari calon akar yang berada dekat ujung biji yang menempel pada janggel, kemudian memanjang dengan diikuti oleh akar-akar samping.

Lebih terperinci

6. Panjang helaian daun. Daun diukur mulai dari pangkal hingga ujung daun. Notasi : 3. Pendek 5.Sedang 7. Panjang 7. Bentuk daun

6. Panjang helaian daun. Daun diukur mulai dari pangkal hingga ujung daun. Notasi : 3. Pendek 5.Sedang 7. Panjang 7. Bentuk daun LAMPIRAN Lampiran 1. Skoring sifat dan karakter tanaman cabai 1. Tinggi tanaman : Tinggi tanaman diukur mulai dari atas permukaan tanah hingga ujung tanaman yang paling tinggi dan dinyatakan dengan cm.

Lebih terperinci

Gambar 1. Beberapa varietas talas Bogor

Gambar 1. Beberapa varietas talas Bogor II. TINJAUAN PUSTAKA A. TALAS Talas Bogor (Colocasia esculenta (L.) Schott) termasuk famili dari Araceae yang dapat tumbuh di daerah beriklim tropis, subtropis, dan sedang. Beberapa kultivarnya dapat beradaptasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan sumber bahan pangan ketiga di

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan sumber bahan pangan ketiga di 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan sumber bahan pangan ketiga di Indonesia setelah padi dan jagung. Dengan perkembangan teknologi, ubi kayu dijadikan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 514/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN JERUK BESAR KOTARAJA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 514/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN JERUK BESAR KOTARAJA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 514/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN JERUK BESAR KOTARAJA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat : a.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Sidik Ragam Parameter Jumlah Sulur (Buah Sulur) pada Umur Tanaman 20, 30, 40, 50 dan 60 HST. Sumber Keragaman db KT

Lampiran 1. Sidik Ragam Parameter Jumlah Sulur (Buah Sulur) pada Umur Tanaman 20, 30, 40, 50 dan 60 HST. Sumber Keragaman db KT Lampiran 1. Sidik Ragam Parameter Jumlah Sulur (Buah Sulur) pada Umur Tanaman 20, 30, 40, 50 dan 60 HST Sumber Keragaman db KT 20 HST 30 HST 40 HST 50 HST Pembumbunan (P) 2 1.550 tn 0.650 tn 0.117 tn 0.217

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Taksonomi dan Morfologi Kacang Tunggak Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari genus Vignadan termasuk ke dalam kelompok yang disebut catjangdan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis 16 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Ada 2 tipe akar ubi jalar yaitu akar penyerap hara di dalam tanah dan akar lumbung atau umbi. Menurut Sonhaji (2007) akar penyerap hara berfungsi untuk menyerap unsur-unsur

Lebih terperinci

METODA BAKU UJI ADAPTASI DAN UJI OBSERVASI

METODA BAKU UJI ADAPTASI DAN UJI OBSERVASI LAMPIRAN 1 PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 61/Permentan/OT.140/10/2011 TANGGAL : 5 Oktober 2011 METODA BAKU UJI ADAPTASI DAN UJI OBSERVASI I. UMUM. A. Latar belakang Dalam rangka pelepasan suatu varietas

Lebih terperinci

KOLEKSI VARIETAS UNGGULAN PROVINSI SUMATERA BARAT

KOLEKSI VARIETAS UNGGULAN PROVINSI SUMATERA BARAT KOLEKSI VARIETAS UNGGULAN PROVINSI SUMATERA BARAT Obyek koleksi varietas Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (Balai Besar PPMB-TPH) pada Tahun 2016, selain berupa

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 307/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN JERUK KEPROK BATU 55 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 307/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN JERUK KEPROK BATU 55 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 307/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN JERUK KEPROK BATU 55 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 3511/Kpts/SR.120/10/2009 TANGGAL : 12 Oktober 2009 DESKRIPSI SALAK VARIETAS SARI INTAN 541

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 3511/Kpts/SR.120/10/2009 TANGGAL : 12 Oktober 2009 DESKRIPSI SALAK VARIETAS SARI INTAN 541 LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 3511/Kpts/SR.120/10/2009 TANGGAL : 12 Oktober 2009 DESKRIPSI SALAK VARIETAS SARI INTAN 541 Asal : Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika Silsilah : Gondok x

Lebih terperinci

Kentang Varietas Ping 06

Kentang Varietas Ping 06 Kentang Varietas Ping 06 Inventor : Erry Sofiari, Kusmana, I.M. Hidayat, F. Kasim, Tri Handayani, H. Kurniawan, dan M. Ameriana Kentang Varietas Ping 6 merupakan hasil persilangan antara Granola dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biologi Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt) Jagung manis termasuk dalam famili Graminae dari ordo Maydae. Berdasarkan tipe bijinya, jagung dapat diklasifikasikan dalam

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. daun-daun kecil. Kacang tanah kaya dengan lemak, protein, zat besi, vitamin E

II. TINJAUAN PUSTAKA. daun-daun kecil. Kacang tanah kaya dengan lemak, protein, zat besi, vitamin E 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kacang Tanah Kacang tanah tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm dan mengeluarkan daun-daun kecil. Kacang tanah kaya dengan lemak, protein, zat besi, vitamin E

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) banyak ditanam di daerah beriklim panas

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) banyak ditanam di daerah beriklim panas II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Morfologi Tanaman Sorgum Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) banyak ditanam di daerah beriklim panas dan daerah beriklim sedang. Sorgum dibudidayakan pada ketinggian 0-700 m di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fermentasi tercapai, sehingga harus segera dikonsumsi (Hidayat, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. fermentasi tercapai, sehingga harus segera dikonsumsi (Hidayat, 2006). BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tape merupakan makanan selingan yang cukup populer di Indonesia dan Malaysia. Pada dasarnya ada dua tipe tape, yaitu tape ketan dan tape singkong. Tape memiliki rasa

Lebih terperinci

LAMPIRAN Lampiran 1. Layout Tata Letak Penelitian. Blok II TS 3 TS 1 TS 3 TS 2 TS 1

LAMPIRAN Lampiran 1. Layout Tata Letak Penelitian. Blok II TS 3 TS 1 TS 3 TS 2 TS 1 LAMPIRAN Lampiran 1. Layout Tata Letak Penelitian Blok I Blok II Blok III TS 1 K TS 2 J TS 3 K TS 2 TS 1 J K J TS 3 TS 3 TS 2 TS 1 Keterangan : J : Jagung monokultur K : Kacang tanah monokultur TS 1 :

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Metode Penelitian Pembuatan Pupuk Hayati

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Metode Penelitian Pembuatan Pupuk Hayati BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan dan Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi Institut Pertanian Bogor, serta di kebun percobaan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) Menurut Fachruddin (2000) tanaman kacang panjang termasuk famili leguminoceae. Klasifikasi tanaman kacang panjang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kehidupan di dunia tidak terlepas dari perubahan-perubahan suatu lingkungan.

I. PENDAHULUAN. Kehidupan di dunia tidak terlepas dari perubahan-perubahan suatu lingkungan. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan di dunia tidak terlepas dari perubahan-perubahan suatu lingkungan. Lingkungan fisik, lingkungan biologis serta lingkungan sosial manusia akan selalu berubah

Lebih terperinci

SEBAGAI PENOPANG KETAHANAN PANGAN NASIONAL. Oleh DR. M. Rahmad Suhartanto Dr. Sobir DR. M. Arif Nasution Heri Harti, SP

SEBAGAI PENOPANG KETAHANAN PANGAN NASIONAL. Oleh DR. M. Rahmad Suhartanto Dr. Sobir DR. M. Arif Nasution Heri Harti, SP PENGEMBANGAN PISANG SEBAGAI PENOPANG KETAHANAN PANGAN NASIONAL Oleh DR. M. Rahmad Suhartanto Dr. Sobir DR. M. Arif Nasution Heri Harti, SP LATAR BELAKANG Sumber pangan penting setelah, padi gandum dan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sorgum (Sorgum bicolor (L.) Moench) merupakan tanaman yang termasuk di

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sorgum (Sorgum bicolor (L.) Moench) merupakan tanaman yang termasuk di 9 II. TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Sorgum 2.1.1. Klasifikasi Tanaman Sorgum Sorgum (Sorgum bicolor (L.) Moench) merupakan tanaman yang termasuk di dalam famili Graminae bersama

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Desa Manjung, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Kecamatan Sawit memiliki ketinggian tempat 150 m dpl. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Deskripsi Kacang Hijau Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan salah satu komoditas tanaman kacang-kacangan yang banyak dikonsumsi rakyat Indonesia. Kacang hijau termasuk

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom :

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom : TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Berdasarkan klasifikasi taksonomi dan morfologi Linneus yang terdapat dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom : Plantae, Divisio : Spermatophyta,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Jagung Manis Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea mays saccarata L. Menurut Rukmana ( 2009), secara sistematika para ahli botani mengklasifikasikan

Lebih terperinci

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulanjuni sampai Juli 2012 di Desa

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulanjuni sampai Juli 2012 di Desa I. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulanjuni sampai Juli 2012 di Desa Air Tiris Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar Provinsi Riau. 3.2.Bahan dan Alat Bahan yang

Lebih terperinci

A. Struktur Akar dan Fungsinya

A. Struktur Akar dan Fungsinya A. Struktur Akar dan Fungsinya Inti Akar. Inti akar terdiri atas pembuluh kayu dan pembuluh tapis. Pembuluh kayu berfungsi mengangkut air dari akar ke daun. Pembuluh tapis berfungsi mengangkut hasil fotosintesis

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Layout Penelitian

LAMPIRAN. Lampiran 1. Layout Penelitian LAMPIRAN Lampiran 1. Layout Penelitian P1(a) P4 (2) P3 (a) P1 (b) P5 (a) P4 (b) P3 (1) P3 (a) P5 (a) P4 (1) P2 (2) P3 (2) P1 (a) P4 (a) P2 (1) P4 (a) P1 (2) P3 (1) P4 (1) P3 (2) P4 (b) P2 (b) P4 (2) P2

Lebih terperinci

PENYIAPAN BIBIT UBIKAYU

PENYIAPAN BIBIT UBIKAYU PENYIAPAN BIBIT UBIKAYU Ubi kayu diperbanyak dengan menggunakan stek batang. Alasan dipergunakan bahan tanam dari perbanyakan vegetatif (stek) adalah selain karena lebih mudah, juga lebih ekonomis bila

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Asam Salisilat 1. Struktur Kimia Asam Salisilat Struktur kimia asam salisilat dan turunannya dapat dilihat pada Gambar 2 : Gambar 2. Struktur kimia asam salisilat dan turunannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Kelapa sawit termasuk tanaman keras (tahunan) yang mulai menghasilkan pada umur 3 tahun dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Lokasi Penelitian. B. Perancangan Penelitian. C. Teknik Penentuan Sampel. D. Jenis dan Sumber Data

III. METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Lokasi Penelitian. B. Perancangan Penelitian. C. Teknik Penentuan Sampel. D. Jenis dan Sumber Data 16 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 s/d Januari 2016. Lokasi penelitian berada di Desa Giriharjo, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. dan kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia

TINJAUAN PUSTAKA. dan kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Tanaman Pisang Pisang (Musa spp.) merupakan tanaman yang berasal dari Asia Tenggara dan kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia (Prihatman,2000).

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibudidayakan. Padi termasuk dalam suku padi-padian (Poaceae) dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibudidayakan. Padi termasuk dalam suku padi-padian (Poaceae) dan 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Padi Padi merupakan tanaman pertanian kuno yang sampai saat ini terus dibudidayakan. Padi termasuk dalam suku padi-padian (Poaceae) dan merupakan tanaman pangan yang dapat

Lebih terperinci

Teknologi Produksi Ubi Jalar

Teknologi Produksi Ubi Jalar Teknologi Produksi Ubi Jalar Selain mengandung karbohidrat, ubi jalar juga mengandung vitamin A, C dan mineral. Bahkan, ubi jalar yang daging umbinya berwarna oranye atau kuning, mengandung beta karoten

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistematika dan Botani Tanaman Jagung Manis Tanaman jagung manis termasuk dalam keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea mays saccharata Sturt. Dalam Rukmana (2010), secara

Lebih terperinci

Pedoman Penilaian dan Pelepasan Varietas Hortikultura (PPPVH) 2004

Pedoman Penilaian dan Pelepasan Varietas Hortikultura (PPPVH) 2004 Pedoman Penilaian dan Pelepasan Varietas Hortikultura (PPPVH) 2004 KENTANG (Disarikan dari PPPVH 2004) Direktorat Perbenihan Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura I. UJI ADAPTASI 1. Ruang Lingkup

Lebih terperinci

Medan, November 2010 Ketua peneliti, Luthfi Aziz Mahmud Siregar, SP, MSc, PhD

Medan, November 2010 Ketua peneliti, Luthfi Aziz Mahmud Siregar, SP, MSc, PhD PRAKATA Indonesia merupakan negara penghasil ubi jalar nomor empat di dunia sejak tahun 1968. Sentra produksi ubi jalar adalah Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Irian Jaya, dan Sumatera Utara.

Lebih terperinci

II. PLASMA NUTFAH. Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 3

II. PLASMA NUTFAH. Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 3 II. PLASMA NUTFAH Sumber daya genetik (SDG) atau bahan genetik tanaman yang beragam untuk sifat-sifat penting, hidup dan teridentifikasi dengan baik dapat dipandang sebagai cadangan varietas yang memiliki

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang 17 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang terdiri dari akar tunggang, akar sekunder yang tumbuh dari akar tunggang, serta akar cabang yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang

I. PENDAHULUAN. Tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia yang digunakan sebagai sayuran maupun

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani dan Morfologi Tanaman Tebu (Saccharum officinarum) termasuk dalam kelas Monokotiledon, ordo Glumaccae, famili Graminae, genus Saccharum. Beberapa spesies tebu yang lain

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 191/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN JERUK SIEM KINTAMANI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 191/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN JERUK SIEM KINTAMANI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 191/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN JERUK SIEM KINTAMANI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

Teknologi Produksi Ubi Kayu Monokultur dan Tumpangsari Double-Row

Teknologi Produksi Ubi Kayu Monokultur dan Tumpangsari Double-Row Teknologi Produksi Ubi Kayu Monokultur dan Tumpangsari Double-Row Ubi kayu dapat ditanam sebagai tanaman tunggal (monokultur), sebagai tanaman pagar, maupun bersama dengan tanaman lain (tumpangsari atau

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani 3 TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Pepaya (Carica papaya) merupakan tanaman buah-buahan tropika. Pepaya merupakan tanaman asli Amerika Tengah, tetapi kini telah menyebar ke seluruh dunia

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 193/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN PISANG SARI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 193/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN PISANG SARI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 193/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN PISANG SARI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENELITIAN

PELAKSANAAN PENELITIAN PELAKSANAAN PENELITIAN Persiapan Lahan Disiapkan lahan dengan panjang 21 m dan lebar 12 m yang kemudian dibersihkan dari gulma. Dalam persiapan lahan dilakukan pembuatan plot dengan 4 baris petakan dan

Lebih terperinci

4.3.10. Pokok Bahasan 10: Pengamatan Panen. Tujuan Intruksional Khusus:

4.3.10. Pokok Bahasan 10: Pengamatan Panen. Tujuan Intruksional Khusus: 108 4.3.10. Pokok Bahasan 10: Pengamatan Panen Tujuan Intruksional Khusus: Setelah mengikuti course content ini mahasiswa dapat menjelaskan kriteria, komponen dan cara panen tanaman semusim dan tahunan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 516/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN PISANG MAS KIRANA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 516/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN PISANG MAS KIRANA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 516/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN PISANG MAS KIRANA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae,

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae, TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Tanaman bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut, divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae, ordo liliales,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai 9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai Cabai merupakan tanaman perdu dari famili terung-terungan (Solanaceae). Famili ini memiliki sekitar 90 genus dan sekitar

Lebih terperinci

Kebutuhan pupuk kandang perpolibag = Kebutuhan Pupuk Kandang/polibag = 2000 kg /ha. 10 kg kg /ha. 2 kg =

Kebutuhan pupuk kandang perpolibag = Kebutuhan Pupuk Kandang/polibag = 2000 kg /ha. 10 kg kg /ha. 2 kg = LAMPIRAN 1 Perhitungan Kebutuhan Pupuk Kebutuhan pupuk kandang/ha = 2 ton Kebutuhan pupuk kandang/polibag Bobot tanah /polybag = Dosis Anjuran Massa Tanah Kebutuhan Pupuk Kandang/polibag = 2000 kg /ha

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae,

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae, TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman: Tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae, Divisi : Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo : Euphorbiales, Famili

Lebih terperinci

UJI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG (Zea mays L.) HIBRIDA PADA TINGKAT POPULASI TANAMAN YANG BERBEDA. Oleh. Fetrie Bestiarini Effendi A

UJI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG (Zea mays L.) HIBRIDA PADA TINGKAT POPULASI TANAMAN YANG BERBEDA. Oleh. Fetrie Bestiarini Effendi A UJI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG (Zea mays L.) HIBRIDA PADA TINGKAT POPULASI TANAMAN YANG BERBEDA Oleh Fetrie Bestiarini Effendi A01499044 PROGRAM STUDI AGRONOMI FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan jenis jamur pangan dari kelompok Basidiomycota. Jamur ini dapat ditemui di alam bebas sepanjang tahun. Jamur

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. yang merupakan kumpulan dari pelepah yang satu dengan yang lain. Bawang

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. yang merupakan kumpulan dari pelepah yang satu dengan yang lain. Bawang II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bawang Merah Bawang merah termasuk dalam faimili Liliaceae yang termasuk tanaman herba, tanaman semusim yang tidak berbatang, hanya mempunyai batang semu yang merupakan kumpulan

Lebih terperinci

IV. PLASMA NUTFAH KEDELAI

IV. PLASMA NUTFAH KEDELAI 11 IV. PLASMA NUTFAH Balitkabi memiliki SDG aneka kacang (kedelai, kacang tanah, kacang hijau, kacang nasi, kacang gude, kacang tunggak, dan koro-koroan) sebanyak 2.551 aksesi serta aneka umbi (ubi kayu,

Lebih terperinci

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL BUDIDAYA KUNYIT. Mono Rahardjo dan Otih Rostiana

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL BUDIDAYA KUNYIT. Mono Rahardjo dan Otih Rostiana STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL BUDIDAYA KUNYIT Mono Rahardjo dan Otih Rostiana PENDAHULUAN Kunyit (Curcuma domestica Val.) merupakan salah satu tanaman obat potensial, selain sebagai bahan baku obat juga

Lebih terperinci

Lampiran 1. Deskripsi Varetas Adira-1

Lampiran 1. Deskripsi Varetas Adira-1 LAMPIRAN 39 Lampiran 1. Deskripsi Varetas Adira-1 Adira-1 Dilepas tahun : 1978 Nomor seleksi klon : W-78 Asal : Persilangan Mangi/Ambon, Bogor 1957 Hasil rata-rata : 22 t/ha umbi basah Umur : 7 10 bulan

Lebih terperinci

DESKRIPSI VARIETAS UNGGUL UBI KAYU UK-1

DESKRIPSI VARIETAS UNGGUL UBI KAYU UK-1 DESKRIPSI VARIETAS UNGGUL UBI KAYU 19782016 UK-1 Klik nama Varietas untuk menuju ke halaman informasi Varietas VARIETAS ADIRA 1 ADIRA 2 ADIRA 4 MALANG 1 MALANG 2 DARUL HIDAYAH UJ-3 UJ-5 MALANG 4 MALANG

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mentimun Papasan Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota Cucurbitaceae yang diduga berasal dari Asia dan Afrika. Tanaman mentimun papasan memiliki

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun

II. TINJAUAN PUSTAKA. vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Padi Tanaman padi merupakan tanaman tropis, secara morfologi bentuk vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun berbentuk pita dan berbunga

Lebih terperinci

VARIETAS UNGGUL BARU (PSDK 923) UNTUK MENDUKUNG SWASEMBADA GULA

VARIETAS UNGGUL BARU (PSDK 923) UNTUK MENDUKUNG SWASEMBADA GULA VARIETAS UNGGUL BARU (PSDK 923) UNTUK MENDUKUNG SWASEMBADA GULA Oleh : Afanti Septia, SP (PBT Ahli Pertama) Eko Purdyaningsih, SP (PBT Ahli Muda) PENDAHULUAN Dalam mencapai target swasembada gula, pemerintah

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai Cabai merah (Capsicum annuum L.) termasuk kedalam famili Solanaceae. Terdapat sekitar 20-30 spesies yang termasuk kedalam genus Capsicum, termasuk diantaranya

Lebih terperinci

Lampiran 4. Deskripsi Varietas TM 999 F1. mulai panen 90 HST

Lampiran 4. Deskripsi Varietas TM 999 F1. mulai panen 90 HST Lampiran 4. Deskripsi Varietas TM 999 F1 Golongan : hibrida Bentuk tanaman : tegak Tinggi tanaman : 110-140 cm Umur tanaman : mulai berbunga 65 HST mulai panen 90 HST Bentuk kanopi : bulat Warna batang

Lebih terperinci

LAMPIRAN B1 E2 A3 E3 B3

LAMPIRAN B1 E2 A3 E3 B3 Lampiran 1. Layout LAMPIRAN D1 C1 A1 C3 D3 D2 A2 B2 C2 E1 B1 E2 A3 E3 B3 1. A1, A2 A3 = Varietas Kirik 2. B1, B2, B3 = Varietas Gambyong 3. C1, C2, C3 = Varietas Jawa 4. D1, D2, D3 = Varietas Gatotkaca

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian 10 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Cikarawang, Dramaga, Bogor. Sejarah lahan sebelumnya digunakan untuk budidaya padi konvensional, dilanjutkan dua musim

Lebih terperinci

Gambar 1. Bentuk umbi bawang merah

Gambar 1. Bentuk umbi bawang merah lampiran 1. Deskripsi Peubah Amatan Bentuk umbi (Bulb shape) Bentuk umbi diamati dan diberi skoring sebagai berikut : 1 Flat 2 Flat globe 3 Rhomboid 4 Broad oval 5 Globe 6 Broad elliptic 7 Ovate (elongated

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperti Indonesia. Salah satu genus umbi-umbian yaitu genus Dioscorea atau

BAB I PENDAHULUAN. seperti Indonesia. Salah satu genus umbi-umbian yaitu genus Dioscorea atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tanaman umbi-umbian dapat tumbuh di daerah yang beriklim tropis seperti Indonesia. Salah satu genus umbi-umbian yaitu genus Dioscorea atau uwi-uwian. Genus Dioscorea

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai Lingkungan Tumbuh

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai Lingkungan Tumbuh TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai Capsicum annuum L. merupakan tanaman annual berbentuk semak dengan tinggi mencapai 0.5-1.5 cm, memiliki akar tunggang yang sangat kuat dan bercabang-cabang.

Lebih terperinci

Varietas Unggul Baru Mangga Hibrid Agri Gardina 45

Varietas Unggul Baru Mangga Hibrid Agri Gardina 45 Varietas Unggul Baru Mangga Hibrid Agri Gardina 45 Hingga saat ini varietas unggul mangga di Indonesia yang telah dilepas sebanyak 32 varietas. Dari 32 varietas unggul tersebut, 14 varietas berasal dari

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Lampiran 2. Bagan Penanaman Pada Plot 20 cm 70 cm X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X = Tanaman Sampel. Pengambilan dilakukan secara acak tanpa mengikutsertakan satu barisan terluar plot.

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 308/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN JAMBU BOL GONDANG MANIS SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 308/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN JAMBU BOL GONDANG MANIS SEBAGAI VARIETAS UNGGUL KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 308/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN JAMBU BOL GONDANG MANIS SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat : a.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt L.) Sekelompok akar sekunder berkembang pada buku-buku pangkal batang dan

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt L.) Sekelompok akar sekunder berkembang pada buku-buku pangkal batang dan 17 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt L.) Akar primer awal memulai pertumbuhan tanaman setelah perkecambahan. Sekelompok akar sekunder berkembang pada buku-buku pangkal

Lebih terperinci

Deskripsi Ubikayu Varietas Adira 1

Deskripsi Ubikayu Varietas Adira 1 Deskripsi Ubikayu Varietas Adira 1 Nama Varietas : Adira 1 Tahun : 1978 : Mangi/Ambon Rataan Hasil : 22 t/ha : Umur tanaman : 7-10 bulan Tinggi batang : 1-2 m Bentuk daun : menjari agak lonjong Warna pucuk

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 491/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN DURIAN SALISUN SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 491/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN DURIAN SALISUN SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 491/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN DURIAN SALISUN SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

INVENTARISASI KLON UNGGUL LOKAL TANAMAN KAKAO DI PROPINSI SULAWESI TENGGARA Badrul Munir, S.TP, MP PBT Ahli Pertama BBPPTP Surabaya

INVENTARISASI KLON UNGGUL LOKAL TANAMAN KAKAO DI PROPINSI SULAWESI TENGGARA Badrul Munir, S.TP, MP PBT Ahli Pertama BBPPTP Surabaya INVENTARISASI KLON UNGGUL LOKAL TANAMAN KAKAO DI PROPINSI SULAWESI TENGGARA Badrul Munir, S.TP, MP PBT Ahli Pertama BBPPTP Surabaya I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Salah satu program pembangunan perkebunan

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. A. Singkong. belukar tahunan, ubi kayu tumbuh setinggi 1-4 m dengan daun besar yang

I. TINJAUAN PUSTAKA. A. Singkong. belukar tahunan, ubi kayu tumbuh setinggi 1-4 m dengan daun besar yang I. TINJAUAN PUSTAKA A. Singkong Ubi kayu atau singkong adalah tanaman dikotil berumah satu yang ditanam untuk diambil patinya yang sangat layak cerna. Sebagai tanaman semak belukar tahunan, ubi kayu tumbuh

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 570/Kpts/SR.120/9/2006 TENTANG PELEPASAN MANGGA DARAKANDE SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 570/Kpts/SR.120/9/2006 TENTANG PELEPASAN MANGGA DARAKANDE SEBAGAI VARIETAS UNGGUL KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 570/Kpts/SR.120/9/2006 TENTANG PELEPASAN MANGGA DARAKANDE SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Bawang merah telah dikenal dan digunakan orang sejak beberapa ribu tahun yang lalu. Dalam peninggalan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. akar-akar cabang banyak terdapat bintil akar berisi bakteri Rhizobium japonicum

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. akar-akar cabang banyak terdapat bintil akar berisi bakteri Rhizobium japonicum TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Susunan akar kedelai pada umumnya sangat baik, pertumbuhan akar tunggang lurus masuk kedalam tanah dan mempunyai banyak akar cabang. Pada akar-akar cabang banyak terdapat

Lebih terperinci