2.2.2 Karakteristik Akuifer Telaah Pustaka Bahan Kimia Organik Jenis Bahan Kimia Organik

Transkripsi

1 DAFTAR ISI Halaman Judul Halaman Pengesahan... ii Pernyataan... iii Halaman Persembahan... iv Kata Pengantar... v Intisari... vi Abstract... vii Daftar Isi... viii Daftar Gambar... xi Daftar Tabel... xiii Daftar Persamaan... xiv Daftar Lampiran... xv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah... 2 I.3 Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian Lokasi Penelitian Lingkup Pekerjaan Manfaat Penelitian Batasan Penelitian Keaslian Penelitian... 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Geologi Regional Daerah Penelitian Geomorfologi Regional Struktur Geologi Regional Stratigrafi Daerah Penelitian Hidrogeologi Regional Geometri Akuifer viii

2 2.2.2 Karakteristik Akuifer Telaah Pustaka Bahan Kimia Organik Jenis Bahan Kimia Organik Prinsip Pencemaran Airtanah Non-Aqueous Phase Liquids (NAPLs) Light Non-Aqueous Phase Liquids (LNAPLs) Dense Non-Aqueous Phase Liquids (DNAPLs) Plume Pencemaran Airtanah daerah Jlagran Pemodelan Airtanah Bioplume III Hipotesis BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian Tahapan Penelitian Tahapan Persiapan Tahapan Pekerjaan Lapangan dan Analisis Laboratorium Tahapan Analisa dan Pemodelan Airtanah Tahapan Interpretasi dan Penyusunan Laporan Akhir Kendala dan Hambatan Penelitian BAB IV PENGUTARAAN DATA 4.1 Kondisi Hidrologi Daerah Penelitian Penyebaran Pencemaran Hidrokarbon Identifikasi Pencemaran Hidrokarbon Persebaran Plume Pencemar Hidrokarbon BAB V PEMBAHASAN 5.1 Input Pemodelan Airtanah Batas Pemodelan Aliran Airtanah Hasil Pemodelan Airtanah Pemodelan Plume Hidrokarbon ix

3 5.5 Pemodelan Plume Hidrokarbon dengan Proses Biodegradasi BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN x

4 DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Peta lokasi penelitian... 3 Gambar 2.1 Peta geologi regiona daerah penelitian (Rahardjo dkk.,1995) Gambar 2.2 Sayatan yang memotong graben Yogyakarta (MacDonald dan Partners, 1984 dengan modifikasi) Gambar 2.3 Model konseptual pencemaran airtanah (WHO, 2006) Gambar 2.4 Pergerakan kontaminan pada airtanah (Teustch et.al., 1997) Gambar 2.5 Perbandingan pergerakan plume continuous dan discontinuous. 20 Gambar 2.6 Light Nonaqueous Phase Liquids (Mackay dan Cherry, 1998 dalam WHO, 2006 dengan modifikasi) Gambar 2.7 Dense Nonaqueous Phase Liquids (Mackay dan Cherry, 1989 dalam WHO 2006 dengan modifikasi) Gambar 2.8 Ilustrasi konsep (a) fase NAPLS bebas dengan (b) fase NAPLS residual (Bedient et.al., 1999 dengan modifikasi) Gambar 2.9 Siklus dan bentuk pergerakan plume (Connor et. al., 2015) Gambar 2.10 Perbandingan dimensi plume BTEX dan kontaminan lain (Newell and Connor, 1990, API, 1989 dengan modifikasi) Gambar 2.11 Tahapan pemodelan airtanah (Hendrayana, 1994) Gambar 3.1 Diagram alir penelitian Gambar 3.2 Pengukuran dan pengambilan sampel airtanah Gambar 3.3 Sampel airtanah pada lokasi penelitian Gambar 4.1 Peta Kontur Ketinggian Muka Airtanah Gambar 4.2 Peta Identifikasi Sumur Observasi Gambar 4.3 Peta Penyebaran Plume Gambar 5.1 Deskritisasi area permodelan Gambar 5.2 Batas Pemodelan Airtanah Gambar 5.3 Pola aliran airtanah sebelum kalibrasi Gambar 5.4 Model aliran airtanah Jlagran dan sekitarnya terkalibrasi Gambar 5.5 Input konsentrasi plume pada BIOPLUME III Gambar 5.6 Penyebaran Plume Jlagran dan Sekitarnya pada saat ini xi

5 Gambar 5.7 Model penyebaran plume setelah 10 tahun Gambar 5.8 Model penyebaran plume setelah 20 tahun Gambar 5.9 Model penyebaran plume setelah 30 tahun Gambar 5.10 Model penyebaran plume setelah 40 tahun Gambar 5.11 Model penyebaran plume setelah 50 tahun Gambar 5.12 Grafik penurunan nilai konsentrasi pencemar xii

6 DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Perbandingan penelitan saat ini dengan penelitian sebelumnya... 7 Tabel 2.1 Tabel unsur penyusun minyak mentah (Kompilasi dari Baker,1964, Hodgson,1954; Levorsen 1967 dalam Eby 2004 dengan modifikasi) Tabel 2.2 Kemungkinan konsentrasi kontaminan dari berbagai limbah industri (Foster & Hirata (1988) dan Moris et.al. (2003) dalam Putra, 2007) Tabel 2.3 Karakteristik pergerakan kontaminan (Morris, et. al., 2003 dengan modifikasi) Tabel 2.4 Kelarutan hidrokarbon aromatik BTEX dalam air distilasi (Keeley et. al., 1988 dan Sutton dan Calder, 1975 dalam Wijaya, 2015) Tabel 2.5 Data yang dibutuhkan untuk menyusun model numerik (Boonstra dan de Ridder (1981) dalam Hendrayana, 1994) Tabel 3.1 Jadwal rencana kegiatan penelitian Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Sumur Observasi Tabel 4.2 Identifikasi pencemaran pada sumur observasi Tabel 5.1 Input parameter yang digunakan dalam BIOPLUME III xiii

7 DAFTAR PERSAMAAN Persamaan Persamaan Persamaan Persamaan Persamaan xiv

8 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Data pengukuran dan identifikasi sumur observasi Lampiran 2 Pemodelan plume dengan proses biodegradasi Lampiran 3 Penyebaran konsentrasi hidrokarbon xv