BAB II KAJIAN PUSTAKA. ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Landasan perjuangan inilah yang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN PUSTAKA. ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Landasan perjuangan inilah yang"

Transkripsi

1 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pendidikan Kewarganegaraan Bangsa Indonesia mengalami perjalanan sejarah yang sangat panjang. Semangat perjuangan pahlawan dalam meraih kemerdekaan dari para penjajah yang patut ditiru. Perjuangan dengan dilandasi keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Landasan perjuangan inilah yang menjadi nilai-nilai perjuangan bangsa Indonesia. Kondisi dan tuntutan sekarang yang berbeda dengan zaman sejarah karena telah mengalami perkembangan teknologi dan komunikasi serta adanya globalisasi. Dari perkembangan tersebut berpengaruh juga terhadap semangat juang para penerus bangsa. Oleh karena itu dalam perjuangan non fisik dalam menghadapi globalisasi dilandasi dengan nilai-nilai perjuangan bangsa Indonesia, sehingga tetap memiliki wawasan dan kesadaran berbangsa, sikap dan perilaku cinta tanah air, dan mengutamakan persatuan dan kesatuan dalam menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perjuangan non fisik tersebut memerlukan sarana pendidikan bagi setiap warga dan negara Indonesia melalui Pendidikan Kewarganegaraan. Pendidikan Kewarganegaraan secara substantif mencakup kajian dan pembahasan tentang pemerintahan, konstitusi, lembaga-lembaga demokrasi, rule of law, hak dan kewajiban warga negara, proses demokrasi, partisipasi aktif dan keterlibatan warga negara dalam masyarakat madani, pengetahuan 7

2 8 tentang warisan politik, administrasi publik dan sistem hukum, pengetahuan tentang proses seperti kewarganegaraan aktif, refleksi kritis, penyelidikan dan kerja sama, keadilan sosial, pengertian antar budaya, dan kelestarian lingkungan hidup, serta hak asasi manusia (ICCE, 2004: 2). Dalam buku Pendidikan Kewarganegaran (Sumarsono, 2007: 6), tertulis bahwa pendidikan kewarganegaraan yang berhasil akan membuahkan sikap mental yang cerdas, penuh rasa tanggung jawab dari peserta didik. Sikap ini disertai dengan perilaku yang : a. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menghayati nilai-nilai falsafah bangsa. b. Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. c. Rasional, dinamis, dan sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga negara. d. Bersifat profesional, yang dijiwai oleh kesadaran Bela Negara. e. Aktif menmanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni untuk kepentingan kemanusiaan, bangsa, dan negara. Tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah partisipasi yang penuh nalar dan tanggung jawab dalam kehidupan politik dari warga negara yang taat kepada nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar demokrasi konstitusional Indonesia (Winataputra, 2007: 1.20). Partisipasi dari warga negara tersebut memerlukan penguasaan terhadap seperangkat ilmu dan keterampilan intelektual serta pengembangan watak-watak yang dapat meningkatkan peran

3 9 serta warga negara dalam politik dan sistem politik untuk perbaikan masyarakat. Selain itu (Balitbang Depdiknas, 2002: 3) tujuan rumpun pelajaran Kewarganegaraan adalah untuk memberikan kompetensikompetensi sebagai berikut : a. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan. b. Berpartisipasi secara bermutu dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. c. Berkembang secara positif dan demokratis utnuk membentuk diri berdasarkan pada karakter-karakter masyarakat indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya. d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Winataputra (2007: 1.20) menyebutkan ada empat isi pokok pendidikan kewarganegaraan, yakni : a. Kemampuan dasar dan kemampuan kewarganegaraan sebagai sasaran pembentukan. b. Standar materi kewarganegaraan sebagai muatan kurikulum dan pembelajaran. c. Indikator pencapaian sebagai kriteria keberhasilan pencapaian kemampuan.

4 10 d. Rambu-rambu umum pembelajaran sebagai rujukan alternatif bagi para guru. Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan utnuk membentuk pribadi warga negara yang dapat berpartisipasi dalam pembangunan nasional dan berperan aktif dalam kegiatan bela negara serta politik atau sistem politik yang sehat bagi perbaikan masyarakat sehingga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia tetap terjaga. Materi pembelajaran dalam Pendidikan Kewarganegaraan terdiri dari: a. Individu sebagai Insan Tuhan Yang Maha Esa, Makhluk Sosial dan Warga Negara Indonesia. (Persatuan bangsa, kebutuhan hidup warga negara) b. Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia dan Semangat Kebangsaan. c. Kerangka Sosial Budaya Masyarakat Indonesia dan Kebanggaan sebagai Bangsa Indonesia. d. Pancasila dan UUD e. Hak Asasi Manusia. f. Demokrasi. g. Memahami Materi dan Mampu Membelajarkan Hukum dan Penegakan Hukum. (Peraturan, norma, dan hukum) h. Komunikasi Sosial Budaya Indonesia dan Karakter WNI Baru. i. Konstitusi Negara. j. Kekuasaan dan Politik.

5 11 k. Globalisasi. Dari pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan maka perlu diadakan suatu evaluasi untuk mengukur ketercapaian dari kompetensi dan indikator hasil belajar yang diharapkan pada peserta didik. Evaluasi merupakan bagian dari proses belajar mengajar yang secara keseluruhan tidak dapat dipisahkan. Menurut Purwanto (2010: 3-4) kedudukan evaluasi dalam pengajaran yaitu: a. Kegiatan evaluasi merupakan proses sistematis. Ini berarti bahwa evaluasi (dalam pengajaran) merupakan kegiatan yang terencana dan dilakukan secara berkesinambungan. b. Di dalam kegiatan evaluasi diperlukan berbagai informasi atau data yang menyangkut obyek yang sedang dievaluasi. Berdasarkan data itulah selanjutnya diambil suatu keputusan sesuai dengan maksud dan tujuan evaluasi yang sedang dilaksanakan. c. Setiap kegiatan evaluasi khususnya evaluasi pengajaran tidak dapat dilepaskan dari tujuan-tujuan pengajran yang hendak dicapai. Dalam kegiatan mengajar, evaluasi berfungsi sebagai berikut (Sukardi, 2008: 4) : a. Sebagai alat guna mengetahui apakah peserta didik telah menguasai pengetahuan, nilai-nilai, dan keterampilan yang telah diberikan oleh seorang guru. b. Untuk mengetahui aspek-aspek kelemahan peserta didik dalam melakukan kegiatan belajar. c. Mengetahui tingkat ketercapaian siswa dalam kegiatan belajar.

6 12 d. Sebagai sarana umpan balik bagi seorang guru, yang bersumber dari siswa. e. Sebagai alat untuk mengetahui perkembangan belajar siswa. f. Sebagai materi utama laporan hasil belajar kepada para orang tua siswa. 2. Bentuk Penilaian Hasil Belajar (Sudjana, 2009: 5) dilihat dari fungsinya jenis penilaian ada beberapa macam, yaitu : a. Penilaian Formatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir program belajar-mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar-mengajar itu sendiri. Denga demikian, penilaian formatif berorientasi kepada proses belajar-mengajar. Dengan penilaian formatif diharapkan guru dapat memperbaiki program pengajaran dan strategi pelaksanaannya. b. Penilaian Sumatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir unit program, yaitu akhir catur wulan, akhir semester, dan akhir tahun. Tujuannya adalah untuk melihat hasil yang dicapai oleh para siswa, yakni seberapa jauh tujuan-tujuan kurikuler dikuasai oleh para siswa. Penilaian ini berorientasi kepada produk, bukan kepada proses. c. Penilaian Diagnostik adalah penilaian yang bertujuan untuk melihat kelemahan-kelemahan siswa serta faktor penyebabnya. Penilaian ini dilakasanakan untuk keperluan bimbingan belajar, pegajaran remedial (remedial teaching), menemukan kasus-kasus, dll. Soal-soal tentunya

7 13 disusun agar dapat ditemukan jenis kesulitan belajar yang dihadapi oleh para siswa. d. Penilaian Selektif adalah penilaian yang bertujuan untuk keperluan seleksi, misalnya ujian saringan masuk ke lembaga pendidikan tertentu. e. Penilaian Penempatan adalah penilaian yang ditujukan untuk mengetahui keterampilan prasyarat yang diperlukan bagi suatu program belajar dan penguasaan belajar seperti yang diprogramkan sebelum memulai kegiatan belajar untuk program itu. dengan perkataan lain, penilaian ini berorientas kepada kesiapan siswa untuk menghadapi program baru dan kecocokan program belajar dengan kemampuan siswa. Perbedaan antara penilaian formatif dengan penilaian sumatif tidak hanya terletak pada kapan/waktu pelaksanaan tes, melainkan pada fungsi dan tujuan tes tersebut dilaksanakan. Penilaian formatif bertujuan untuk memperoleh umpan balik yang selanjutnya digunakan untuk memperbaiki proses belajar-mengajar, sedangkan penilaian sumatif bertujuan untuk mendapatkan informasi ketercapaian belajar siswa dan penguasaan atau prestasi yang selanjutnya digunakan untuk menentukan lulus atau tidaknya seorang siswa. Dari beberapa penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa soal Ulangan Kenaikan Kelas mata pelajaran PKn kelas IV SD Tahun Ajaran 2011/2012 merupakan penilaian sumatif, karena penilaian yang dilakukan pada akhir unit program semester yaitu semester genap dan digunakan untuk

8 14 mengetahui ketercapaian siswa dalam penguasaan materi atau konsep dan belajar siswa. 3. Tes Pilihan Ganda Tes adalah merupakan suatu alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturanaturan yang sudah ditentukan (Arikunto, 2007: 53). Sedangkan menurut Sudijono (2011: 67) tes adalah cara yang dapat dipergunakan atau prosedur yang perlu ditempuh dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas baik berupa pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab, atau perintah-perintah yang harus dikerjakan oleh testee, sehingga atas dasar data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi testee. Dalam bukunya, Arikunto (2007: 57) menyebutkan bahwa sebuah tes yang dapat dikatakan baik sebagai alat pengukur harus memenuhi persyaratan tes, yaitu memiliki : Validitas, Reliabilitas, Objektivitas, Praktikabilitas, dan Ekonomis. Ciri-ciri tes hasil belajar yang baik adalah : bersifat valid atau memiliki validitas, memiliki releabilitas atau bersifat reliabel, bersifat obyektif, bersifat praktis dan ekonomis (Sudijono, 2011: 93-97). Sudijono (2011: 97-99) menuturkan bahwa ada beberapa prinsip dasar yang perlu dicermati di dalam menyusun tes hasil belajar agar tes tersebut daapt mengukur tujuan instruksional khusus untuk mata pelajaran yang telah diajarkan, atau mengukur kemampuan dan keterampilan peserta

9 15 didik yang diharapkan, setelah mereka menyelesaikan suatu unit pengajaran tertentu. Prinsip-prinsip tersebut yaitu : a. Tes hasil belajar harus dapat mengukur secara jelas hasil belajar (learning outcomes) yang telah ditetapkan sebagai tujuan instruksional. Kejelasan mengenai pengukuran hasil belajar yang dikehendaki akan memudahkan bagi guru dalam menyusun butir-butir soal tes hasil belajar. b. Butir-butir soal tes hasil belajar harus merupakan sampel yang representattif dari populasi bahan pelajaran yang telah diajarkan, sehingga dapat dianggap mewakili seluruh performance yang telah diperoleh selama peserta didik mengikuti suatu unit penagajaran. c. Bentuk soal yang dikeluarkan dalam tes hasil belajar harus dibuat bervariasi, sehingga betul-betul cocok untuk mengukur hasil belajar yang diinginkan sesuai dengan tujuan tes itu sendiri. d. Tes hasil belajar harus didesain sesuai dengan kegunaannya untuk memperoleh hasil yang diinginkan. e. Tes hasil belajar harus memiliki reliabilitas yang dapat diandalkan. f. Tes hasil belajar di samping harus dapat dijadikan alat pengukur keberhasilan siswa, juga harus dapat dijadikan alat untuk mencari informasi yang berguna untuk memperbaiki cara belajar siswa dan cara mengajar guru itu sendiri. Tes pilihan ganda atau multiple choice merupakan salah satu bentuk tes obyektif yang berupa pilihan selain benar-salah, mengurutkan atau menjodohkan. Soal dengan bentuk pilihan ganda terdiri dari suatu pertanyaan

10 16 yang diikuti tiga atau lebih pilihan yang menjadi jawabannya. Tes pilihan ganda terdiri atas (Silverius, 1991: 56) : a. Stem atau pokok soal atau pula acuan, yang berbentuk : 1) Pertanyaan pengantar 2) Pertanyaan tak lengkap b. Jawaban-jawaban, berbentuk : 1) Jawaban yang diusulkan 2) Pengisian / pelengkap pernyataan. Sedangkan jawaban tersebut teridiri dari : 1) Kunci yaitu jawaban atau jawaban-jawaban yang benar, atau jawaban yang paling tepat / benar. 2) Distraktor atau pengecoh yakni jawaban yang tidak benar namun memungkinkan seseorang terkecoh apabila tidak menguasai bahannya. 4. Langkah Pengembangan Tes Mardapi (2008: 88 ) menyebutkan terdapat delapan langkah yang perlu ditempuh dalam mengembangkan tes hasil atau prestasi belajar meliputi: a. Menyusun spesifikasi tes, yaitu berisi tentang uraian yang menunjukkan keseluruhan karakteristik yang harus dimiliki suatu tes. Spesifikasi yang jelas akan mempermudah dalam menulis soal dan siapa saja yang menulis soal akan menghasilkan tingkat kesulitan yang relatif sama. Penyusunan spesifikasi tes mencakup:

11 17 1) Menentukan tujuan, yang dirumuskan secara jelas dan tegas yang ditentukan sejak awal karena menjadi dasar untuk menentukan arah, ruang lingkup materi, jenis/model dan karakter alat penilaian. 2) Menyusun kisi-kisi, merupakan tabel matrik yang berisi spesifikasi soal-soal yang akan dibuat. Kisi-kisi ini sebagai acuan sehingga dapat menulis soal yang isi dan tingkat kesulitannya relatif proporsional. 3) Menentukan bentuk tes, yang sering digunakan adalah bentuk pilihan ganda, benar salah, menjodohkan, dan uraian obyektif. Pemilihan bentuk tes yang tepat ditentukan oleh tujuan tes, jumlah peserta, waktu yang tersedia, cakupan materi, dan karakteristik mata pelajaran. 4) Menentukan panjang tes, berdasarkan pada cakupan materi. Pada umumnya waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan soal pilihan ganda adalah 2 sampai 3 menit. b. Menulis soal tes, merupakan langkah penjabaran indikator menjadi pertanyaan-pertanyaan yang karakteristiknya sesuai dengan pada kisi-kisi yang telah dibuat. Kualitas tes secara keseluruhan sangat berpengaruh dengan tingkat kebaikan dari masing-masing soal yang menyusunnya. c. Menelaah soal tes, dilakukan untuk memperbaiki soal jika ternyata dalam pembuatannya masih ditemukan kekurangan atau kesalahan. Telaah soal ini sebaiknya dilakukan oleh orang lain, bukan si pembuat soal. d. Melakukan uji coba tes, sebaiknya dilakukan untuk memperbaiki kualitas soal. Uji coba ini dapat dilakukan sebagai sarana memperoleh data

12 18 empirik tentang tingkat kebaikan soal yang telah disusun. Melalui uji coba soal dapat diperoleh data reliabilitas, validitas, tingkat kesukaran, efektifitas pengecoh, daya beda, dan lain-lain. e. Menganalisis butir soal, setelah dilakukan uji coba soal akan diketahui mengenai kualitas masing-masing butir soal yang meliputi: tingkat kesukaran, efektifitas pengecoh, dan daya beda. f. Memperbaiki tes, dilakukan tentang perbaikan bagian soal yang masih belum sesuai dengan yang diharapkan. g. Merakit tes, setelah semua butir dianalisis dan diperbaiki langkah selanjutnya adalah merakit semua tes menjadi satu kesatuan tes. Keseluruhan butir perlu disusun secara hati-hati menjadi kesatuan soal yang terpadu. h. Melaksanakan tes, yang diberikan kepada testee untuk diselesaikan. 5. Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Nitko dalam buku Panduan Analisis Butir Soal yang dikeluarkan DEPDIKNAS tahun 2008 menyebutkan kegiatan menganalisis butir soal merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan guru untuk meningkatkan mutu soal yang ditulis. Kegiatan ini merupakan proses pengumpulan, peringkasan, dan penggunaan informasi dari jawaban siswa untuk membuat keputusan tentang setiap penilaian. Sudijono (2011: 369) menyebutkan detifikasi terhadap setiap butir item tes hasil belajar itu dilakukan dengan harapan akan menghasilkan berbagai informasi berharga, yang pada dasarnya akan merupakan umpan balik (feed back) guna melakukan perbaikan,

13 19 pembenahan, dan penyempurnaan kembali terhadap butir-butir item yang telah dikeluarkan dalam tes hasil belajar, sehingga pada masa-masa yang akan datang tes hasil belajar yang disusun atau dirancang oleh tester (guru, dosen, dan lain-lain) itu betul-betul dapat menjalankan fungsinya sebagai alat pengukur hasil belajar yang memiliki kualitas yang tinggi. Soal Ulangan Kenaikan Kelas merupakan salah satu bentuk tes sumatif, yaitu tes yang dilaksanakan setelah sekumpulan satuan program pengajaran selesai diberikan. Kurun waktu untuk semester gasal yaitu kurang lebih selama enam bulan. Tes sumatif dilaksanakan secara tertulis, agar semua siswa memperoleh soal yang sama. Butir-butir soal yang dikemukakan dalam tes sumatif ini pada umumnya juga lebih sulit atau lebih berat daripada butir-butir soal tes formatif (Sudijono, 2011: 72). Cara yang dilakukan untuk mengetahui bahwa soal yang diujikan baik atau tidak, maka perlu adanya suatu analisis. Analisis yang dilakukan berupa analisis kualitatif (logical validity) dan kuantitatif (empiric validity). Penjelasan tersebut menyebutkan kualitas soal yang baik dapat dilihat dari validitas logis dan validitas empiris. Validitas logis terdiri dari validitas isi dan validitas konstruksi, sedangkan validitas empiris terdiri dari daya pembeda, tingkat kesukaran, dan penyebaran pilihan jawaban atau efektifitas pengecoh/distractor. Selain analisis validitas, untuk mengetahui kualitas soal maka perlu diuji reliabilitas item untuk mengetahui ketepatan alat penilaian dan ketetapan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya.

14 20 a. Analisis Butir Soal secara Kualitatif (Validitas Logis) Analisis kualitatif sering juga disebut sebagai validitas logis (logical validity) yaitu berupa penelaahan yang dimaksudkan untuk menganalisis soal ditinjau dari segi teknis, isi, dan editorial. Analisis secara teknis dimaksudkan sebagai penelaahan soal berdasarkan prinsip-prinsip pengukuran dan format penulisan soal. Analisis secara isi dimaksudkan sebagai penelaahan khusus yang berkaitan dengan kelayakan pengetahuan yang ditanyakan. Analisis secara editorial dimaksudkan sebagai penelaahan yang khususnya berkaitan dengan keseluruhan format dan keajegan editorial dari soal yang satu ke soal yang lainnya (Surapranata, 2006: 1-2). (Depdiknas, 2008: 4) Aspek yang diperhatikan di dalam penelaahan secara kualitatif ini adalah setiap soal ditelaah dari segi materi, konstruksi, bahsa/budaya, dan kunci jawaban/pedoman penskorannya. b. Analisis Butir Soal secara Kuantitatif (Validitas Empiris) Analisis butir soal secara kuantitatif terdapat dua pendekatan, yaitu pendekatan klasik dan modern. Analisis butir soal secara klasik adalah proses penelahaan butir soal melalui informasi dari jawaban peserta didik guna meningkatkan mutu butir soal yang bersangkutan dengan menggunakan teori tes klasik. Analisis butir secara modern yaitu penelaahan butir soal dengan menggunakan Item Response Theory (IRT) atau teori jawaban butir soal. Penelitian ini menggunakan analisis butir soal secara klasik. Pemilihan pendekatan klasik karena lebih mudah, murah, sederhana, dapat dilaksanakan sehari-hari dengan cepat menggunakan komputer, dan dapat menggunakan

15 21 data dari beberapa peserta didik atau sampel kecil (Millman dan Greene dalam DEPDIKNAS, 2008: 11). Selain dengan menggunakan cara manual, penelitian ini juga menggunakan program/software komputer yaitu program ITEMAN versi ) Validitas Item a) Daya Pembeda Item Arikunto, (2007: 211) daya pembeda item atau soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Daya pembeda item dapat diketahui melalui atau dengan melihat besar kecilnya angka indeks diskriminasi item. Angka indek diskriminasi item adalah sebuah angka atau bilangan yang menunjukkan besar kecilnya daya pembeda (disciminatory power) yang dimiliki oleh sebuah item. Discriminatory power pada dasarnya dihitung atas dasar pembagian testee ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok atas (the higher group) yakni kelompok testee yang tergolong pandai dan kelompok bawah (the lower group) yaitu kelompok testee yang tergolong bodoh (Sudijono, 2011: 387). Dalam bukunya, Sudjana (2009: 141) berpendapat bahwa tes dikatakan tidak memiliki daya pembeda apabila tes tersebut, jika diujikan kepada anak berprestasi tinggi, hasilnya rendah, tetapi bila bila diberikan kepada anak yang lemah, hasilnya tinggi. Atau bila diberikan kepada kedua kategori siswa tersebut, hasilnya sama saja.

16 22 Dengan demikian, tes yang tidak memiliki daya pembeda, tidak akan menghasilkan gambaran hasil yang sesuai dengan kemampuan siswa yang sebenarnya. Indeks pembeda item pada prinsipnya membedakan pada arah positif atau arah negatif. Indeks pembeda negatif, apabila siswa pada grup atas lebih banyak jumlahnya, jika dibandingkan siswa dengan grup bawah. Indeks positif menunjukkan bahwa item tes memiliki arah yang sama dengan total skor yang merefleksikan pencapaian tujuan yang diinginkan. Sebaliknya, indeks pembeda negatif bearti item menunjukkan adanya ketidaksesuaian dengan tujuan hasil belajar yang sudah direncanakan oleh guru (Sukardi, 2008: 138). Soal dikatakan memiliki daya pembeda jika (Silverius, 1991: 172): Tidak dapat dijawab benar baik oleh siswa kelompok atas maupun siswa kelompok bawah, atau Dapat dijawab benar oleh siswa kelompok atas tetapi tidak dapat dijawab benar oleh siswa kelompok bawah. b) Tingkat Kesukaran Item Menurut Silverius (1991: 166) tingkat kesukaran diperoleh dari menghitung persentase siswa yang dapat menjawab benar soal tersebut. Semakin banyak siswa yang dapat menjawab benar suatu soal, semakin mudah pula soal itu. Sebaliknya, semakin banyak siswa

17 23 yang tidak dapat menjawab suatu soal, semakin sukar pula soal itu. Soal yang digunakan adalah tes objektif. Butir-butir item tes hasil belajar dapat dinyatakan sebagai butirbutir item yang baik, apabila butir-butir item tersebut tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah dengan kata lain derajat kesukaran item itu adalah sedang atau cukup (Sudijono, 2011: 370). Sudjana (2009: 135) mengatakan tingkat kesukaran soal dipandang dari kesanggupan atau kemampuan siswa dalam menjawabnya, bukan dilihat dari sudut guru sebagai pembuat soal. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal disebut indeks kesukaran (difficulty index). Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai 1,0. Indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal. Soal dengan indeks kesukaran 0,0 menunjukkan bahwa soal itu terlalu sukar, sebaliknya indeks 1,0 menunjukkan bahwa soalnya terlalu mudah (Arikunto, 2007: 207). c) Penyebaran Pilihan Jawaban Hampir semua tipe soal tes hasil belajar gaya obyektif menyediakan sejumlah jawaban. Jawaban-jawaban yang disediakan itu teridiri dari jawaban atau jawaban-jawaban benar dan jawaban atau jawaban-jawaban salah. Jawaban atau jawaban-jawaban salah itulah biasanya disebut jawaban pengecoh. Jawaban pengecoh yang baik adalah jawaban atau jawaban-jawaban yang menarik para peserta tes untuk memilihnya sebagai jawaban atau jawaban-jawaban benar

18 24 (Waridjan, 1991: 287). Jawaban pengecoh dikenal dengan istilah distractor. Sudijono berpendapat dalam bukunya (2011: 411), menganalisis fungsi distraktor sering dikenal dengan istilah lain, yaitu: menganalisis pola penyebaran jawaban item. Adapun yang dimaksud dengan pola penyebaran jawaban item ialah suatu pola yang dapat menggambarkan bagaimana testee menentukan pilihan jawabanya terhadap kemungkinan-kemungkinan jawab yang telah dipasangkan pada setiap butir item. Arikunto menuturkan (2007: ) yang dimaksud pola jawaban disini adalah distribusi testee dalam hal menentukan pilihan jawaban pada soal bentuk tes pilihan ganda. Pola jawaban soal diperoleh dengan menghitung banyaknya testee yang memilih pilihan jawaban a, b, c, atau d atau yang tidak memilih pilihan manapun (blangko). Dalam istilah evaluasi disebut omit, disingkat. Pengecoh yang tidak dipilih sama sekali oleh testee berarti bahwa pengecoh itu jelek terlalu menyolok menyesatkan. Sebaliknya sebuah distraktor dapat dikatakan berfungsi dengan baik apabila distraktor tersebut mempunyai daya tarik yang besar bagi pengikut-pengikut tes yang kurang memahami konsep atau kurang menguasai bahan. Sesuatu distraktor dapat diperlakukan dengan 3 cara ; a) Diterima, karena sudah baik. b) Ditolak, karena tidak baik. c) Ditulis kembali, karena kurang baik.

19 25 Sebagai tindak lanjut atas hasil penganalisisan terhadap fungsi distraktor tersebut maka distraktor yang sudah dapat menjalankn fungsinya dengan baik dapat dipakai lagi pada tes-tes yang akan datang, sedangkan distraktor yang belum dapat berfungsi dengan baik sebaiknya diperbaiki atau diganti dengan distraktor yang lain. 2) Reliabilitas Sudjana mengemukakan dalam bukunya (2009: 16), reliabilitas penilaian adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapan pun alat tersebut digunakan, hasil yang diberikan relatif sama. Keandalan (reliability) adalah ketetapan atau ketelitian suatu alat evaluasi. Suatu tes atau alat evaluasi dikatakan andal jika ia dapat dipercaya, konsisten, atau stabil dan produktif (Purwanto, 2010: 139). Dalam bukunya, Sukardi (2008: 43) menuturkan reliabilitas memberikan konsistensi yang membuat terpenuhinya syarat utama, yaitu validnya suatu hasil skor instrumen. Semakin reliabel suatu tes mempunyai hasil yang sama dan bisa dipakai di suatu tempat sekolah, ketika dilakukan tes kembali. Jadi, suatu tes dikatakan memiliki reliabel yang baik jika soal tersebut memiliki keajegan terhadap nilai yang dihasilkan baik dimana pun maupun kapan pun. 6. Program Iteman Penghitungan menggunakan elektronik sangat membantu pada saat jumlah butir dan peserta tesnya banyak. Analisis butir soal dengan komputer

20 26 yaitu penelaahan butir soal secara kuantitatif yang perhitungannya menggunakan bantuan program komputer. Tingkat keakuratan hitungan dengan menggunakan program komputer lebih tinggi bila dibandingkan dengan diolah secara manual. Program komputer yang digunakan untuk menganalisis data modelnya bermacam-macam tergantung tujuan analisis yang diperlukan. Ada beberapa program yang sudah dikenal untuk menganalisis soal, diantaranya ( 1wevwScc/ANA LISIS_BUTIR_SOAL_DENGA_ITEM.html) : a. Excel b. Iteman c. SPSS d. Rascal e. Ascal f. Bilog g. Facet h. Bigstep i. Quest Dari kesembilan program tersebut, program yang dipilih adalah Iteman karena merupakan program yang cocok pada butir soal pilihan ganda. Iteman merupakan program komputer yang digunakan untuk menganalisis butir soal secara klasik. Program ini termasuk satu paket program dalam MicroCAT yang dikembangkan oleh Assessment System Corporation mulai tahun 1982 dan mengalami revisi pada 1984, 1986, 1988, dan 1993;

21 27 mulai dari versi 2.00 sampai dengan versi Program ini dapat dipergunakan untuk : a. Menganalisis data file (format ASCII) jawaban butir soal yang dihasilkan melalui manual entri data atau dari mesin scanner. b. Menskor dan menganalisis data soal pilihan ganda dan skala likert untuk siswa dan 250 butir soal. c. Menganalisis sebuah tes yang terdiri dari 10 skala (subtes) dan memberikan informasi tentang validitas setaiap butir (daya pembeda, tingkat kesukaran, proporsi jawaban pada setiap option), reliabilitas (KR-20 / Alpha), standard error of measurement, mean, variance, standar deviasi, skew, kurtosis untuk jumlah skor pada jawaban benar, skor minimum dan maksimum, skor median, dan frekuensi distribusi skor (DEPDIKNAS, 2008: 28). Jadi keunggulan dari program Iteman adalah sangat praktis digunakan oleh para guru yang memang seharusnya melakukan analisis butir soal karena hasil evaluasi tersebut dapat dijadikan bank soal yang dapat digunakan pada periode selanjutnya. Namun di samping keunggulan tersebut, terdapat pula kelemahannya yaitu soal pilihan ganda dengan kategori mudah bagi anakanak yang unggul belum tentu mudah bagi anak-anak yang sedang. Langkah-langkah atau tahap menggunakan program Iteman adalah : a. Membuat file data. 1) Kilk Star, pilih Program, pilih Accessories, pilih dan klik Notepad. 2) Masukkan data yaitu :

22 28 a) Baris pertama adalah baris pengontrol yang mendeskripsikan data. b) Baris ke-2 adalah daftar kunci jawaban setiap butir soal. c) Baris ke-3 adalah jumlah option untuk setiap butir soal. d) Baris ke-4 adalah daftar butir soal yang hendak dianalisis (jika butir yang akan dianalisis diberi tanda Y (yes), jika tidak diikutkan dalam analisis diberi tanda N (no)). e) Baris ke-5 dan seterusnya adalah data siswa dan pilihan jawaban siswa. 3) Simpan dengan klik file, pilih dan klik Save As, lalu tulis nama file data, misalnya PKn-1 (paling banyak 8 huruf / angka). b. Menjalankan program Iteman. 1) Klik Star, pilih Program, pilih dan klik Iteman. 2) Isi nama file data, pada Enter the name of the input file: D:PKn- 1.txt, lalu tekan enter. 3) Isikan nama file hasil, pada Enter the name of the output file: D:PKn-1.has, lalu tekan enter. 4) Lalu muncul pertanyaan Do you want the scores written to a file? (Y/N) maka tulislah Y dan tekan enter. 5) Isikan nama file skor, pada Enter the name of the score file: D:PKn-1.skr, lalu tekan enter terus sampai selesai.

23 29 c. Melakukan interpretasi hasil. 1) Statistik butir soal. Untuk tes yang terdiri dari butir-butir soal yang bersifat dikotomi misalnya pilihan gandam statistik berikut adalah output dari setiap butir soal yang dianalisis : a) Seq. No adalah nomor urut butir soal dalam file data. b) Scala item adalah nomor urut butir soal dalam tes. c) Prop. Correct adalah proporsi siswa yang menjawab benar butir tes. (Indeks kesukaran soal secara klasikal). d) Biser adalah indeks daya pembeda soal (koefisien korelasi biserial). e) Point Biserial juga merupakan indeks daya pembeda soal (koefisien point biserial). 2) Statistik tes : a) N of items adalah jumlah butir soal dalam tes yang dianalisis. b) N of Examines adalah jumlah peserta tes. c) Mean adalah skor atau rerata peserta tes. d) Variance adalah varian dari distribusi skor peserta tes yang memberikan gambaran tentang sebaran skor peserta tes. e) Std. Deviasi adalah deviasi standar dari distribusi skor tes (akar dari varians). f) Skew adalah kemiringan. g) Kurtosis adalah puncak distribusi.

24 30 h) Minimum adalah skor terendah. i) Maximum adalah skor tertinggi. j) Median adalah skor tengah. k) Alpha adalah homogenitas tes. l) SEM adalah kesalahan pengukuran standar. m) Mean P adalah rerata tingkat kesukaran. n) Mean item tot adalah rerata indeks daya pembeda (koefisien point biserial) o) Mean biserial adalah rerata indeks daya pembeda (koefisien korelasi biserial) p) Scale Intercorelation adalah korelasi antara skor-skor peserta tes. ( program.html) B. Kajian Penelitian yang Relevan Penelitian serupa yang pernah dilakukan oleh Lilis Tri Ariyana yaitu berjudul Analisis Butir Soal Ulangan Akhir Semester Gasal IPA Kelas IX SMP di Kabupaten Grobogan. Penelitian ini dilakukan oleh Mahasiswa UNNES pada tahun 2011 untuk memperoleh gelar sarjana. Dari hasil penelitian tersebut, maka dapat diketahui kualitas soal pilihan ganda dari analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Program Iteman versi 3.00 digunakan untuk analisis kuantitatif soal pilihan ganda.

25 31 C. Kerangka Pikir Berdasarkan kajian teoritis di atas tentang analisis pada butir soal pilihan ganda menggunakan program Iteman versi 3.00, maka dapat dibangun kerangka konseptual sebagai berikut: Soal Pilihan Ganda UKK PKn kelas IV SD tahun ajaran 2011/2012 Mengetahui kualitas soal pilihan ganda UKK PKn kelas IV SD tahun ajaran 2011/2012 Analisis kuantitatif menggunakan Program Iteman versi 3.00 Pembahasan hasil analisis berupa analisis kualitatif dan analisis kuantitatif Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian

PENILAIAN BERBASIS KOMPUTER (ITEM AND TEST ANALYSIS, ITEMAN) DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

PENILAIAN BERBASIS KOMPUTER (ITEM AND TEST ANALYSIS, ITEMAN) DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENILAIAN BERBASIS KOMPUTER (ITEM AND TEST ANALYSIS, ITEMAN) DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA A. LEMBAGA PENELITIAN B. PUSAT PENGEMBANGAN DAN SISTEM PENGUJIAN Alamat: Gedung

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL A. PENDAHULUAN

ANALISIS BUTIR SOAL A. PENDAHULUAN ANALISIS BUTIR SOAL A. PENDAHULUAN Tes adalah suatu pernyataan, tugas atau seperangkat tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang trait atau atribut pendidikan dan psikologi. Setiap butir

Lebih terperinci

PEMANFAATAN PROGRAM ITEMAN 3.0 UNTUK ANALISIS BUTIR SOAL LOMBA CERDAS CERMAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TINGKAT SMA SEDERAJAT

PEMANFAATAN PROGRAM ITEMAN 3.0 UNTUK ANALISIS BUTIR SOAL LOMBA CERDAS CERMAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TINGKAT SMA SEDERAJAT PEMANFAATAN PROGRAM ITEMAN 3.0 UNTUK ANALISIS BUTIR SOAL LOMBA CERDAS CERMAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TINGKAT SMA SEDERAJAT Ilham Rais Arvianto Prodi Teknik Informatika STMIK AKAKOM Yogyakarta

Lebih terperinci

ITEM AND TEST ANALYSIS (ITEMAN)*)

ITEM AND TEST ANALYSIS (ITEMAN)*) ITEM AND TEST ANALYSIS (ITEMAN)*) Oleh : Badrun Kartowagiran**) PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 ============================ *) Makalah disampaikan pada pelatihan Asesmen Pembelajaran bagi

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN LAMPIRAN I DATA PENELITIAN A. Tabulasi Respon Jawaban Subtes Analogien (AN) pada Intelligenz Struktur Test (IST) LAMPIRAN II ANALISIS KARAKTERISTIK PSIKOMETRI AITEM DENGAN PROGRAM ITEMAN VERSI

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIK

BAB II KAJIAN TEORETIK BAB II KAJIAN TEORETIK 2.1 Tinjauan Tentang Kualitas Berbicara tentang pengertian atau definisi kualitas dapat berbeda makna bagi setiap orang, karena kualitas memiliki banyak kriteria dan sangat bergantung

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL DENGAN TEORI TES KLASIK

ANALISIS BUTIR SOAL DENGAN TEORI TES KLASIK ANALISIS BUTIR SOAL DENGAN TEORI TES KLASIK Panduan Praktis Analisisbutir Soal dengan Teori Tes Klasik Menggunakan Iteman 3 Dipresentasikan pada PPM di SMPN 15 Yogyakarta Nur Hidayanto PSP JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupa deskriptif dari gejala yang diamati, berupa angka-angka atau koefisien

BAB III METODE PENELITIAN. berupa deskriptif dari gejala yang diamati, berupa angka-angka atau koefisien BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Data yang dianalisis tidak untuk menerima atau menolak hipotesis, melainkan hasil analisis berupa

Lebih terperinci

Laporan Penelitian. Analisis Kualitas Butir Soal Mata Kuliah Membaca 2 (PBIN4329)

Laporan Penelitian. Analisis Kualitas Butir Soal Mata Kuliah Membaca 2 (PBIN4329) Laporan Penelitian Analisis Kualitas Butir Soal Mata Kuliah Membaca 2 (PBIN4329) Oleh B. Esti Pramuki esti@ut.ac.id dan Nunung Supratmi nunung@ut.ac.id LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TERBUKA DIREKTORAT

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Perangkat Evaluasi a. Evaluasi Evaluasi merupakan program yang dilaksanakan untuk mengetahui tujuan yang dicapai. Tayibnapis (2008:189-190) mengatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN Pengolahan tes hasil belajar dalam rangka memperbaiki proses belajar mengajar dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain: 1) Dengan membuat analisis soal (item

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian, Peranan, Tujuan, dan Fungsi Evaluasi dalam Kegiatan Pembelajaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian, Peranan, Tujuan, dan Fungsi Evaluasi dalam Kegiatan Pembelajaran 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian, Peranan, Tujuan, dan Fungsi Evaluasi dalam Kegiatan Pembelajaran Evaluasi adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk menentukan nilai dari suatu kegiatan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIK. dipisahkan dari kegiatan mengajar.

BAB II KAJIAN TEORITIK. dipisahkan dari kegiatan mengajar. 7 BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1. Evaluasi Pembelajaran Matematika Dalam suatu sistem pembelajaran, evaluasi merupakan salah satu komponen penting dan tahap yang perlu dilakukan guru

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL TES PENJAJAKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI

ANALISIS BUTIR SOAL TES PENJAJAKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI Analisis Butir Soal... (Ayu Nafisa) 1 ANALISIS BUTIR SOAL TES PENJAJAKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI AN ANALYSIS OF TEST QUESTION OF LEARNING ASSESSMENT RESULT OF THE STUDENT OF

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di sekolah SMP Negeri 1 Limboto dan SMP

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di sekolah SMP Negeri 1 Limboto dan SMP 34 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di sekolah SMP Negeri 1 Limboto dan SMP Negeri 2 Limboto, Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo dengan waktu penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI Analisis Butir Soal...(Fitriani Fajar Sahwan) 1 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI AN ANALYSIS OF THE FINAL EXAMINATION ITEMS OF ACCOUNTING ECONOMIC COURSE

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu menggunakan perhitungan statistik yang hasilnya dapat dilihat berupa angka-angka. Sedangkan data dianalisis

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tugas seorang guru dalam kegiatan pembelajaran adalah membantu

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tugas seorang guru dalam kegiatan pembelajaran adalah membantu II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Tes Tugas seorang guru dalam kegiatan pembelajaran adalah membantu perubahan dan keberhasilan peserta didik atau siswa. Untuk mengetahui bagaimana perubahan dan tingkat

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI Analisis Butir Soal (Oktawuri Prihantiwi dan M. Djazari, M.Pd) 1 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI AN ANALYSIS OF THE FINAL EXAMINATION ITEMS OF ACCOUNTING ECONOMIC Oleh:

Lebih terperinci

Indah Arsita Sari, Edy Wiyono, Ahmad Fauzi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Indonesia

Indah Arsita Sari, Edy Wiyono, Ahmad Fauzi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Indonesia PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES FORMATIF FISIKA SMA NEGERI 2 SURAKARTA KELAS XI SEMESTER GENAP TAHUN 2013 Indah Arsita Sari, Edy Wiyono, Ahmad Fauzi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI Analisis Butir Soal (Arina Bahro Shabrina) 1 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI AN ANALYSIS OF THE FINAL EXAMINATION ITEMS OF INTRODUCTION TO ACCOUNTING AT

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIV, No. 1, Tahun 2016 Rahmatika Rahayu & M. Djazari 85-94

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIV, No. 1, Tahun 2016 Rahmatika Rahayu & M. Djazari 85-94 ANALISIS KUALITAS SOAL PRA UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI QUALITY ANALYSIS OF PRE NATIONAL EXAMINATION QUESTIONS IN ECONOMIC-ACCOUNTING SUBJECT Oleh: Rahmatika Rahayu Prodi Pendidikan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN EFEKTIFITAS PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES SUMATIF FISIKA MENGGUNAKAN METODE SELF DAN FEEDBACK REVISION

PERBANDINGAN EFEKTIFITAS PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES SUMATIF FISIKA MENGGUNAKAN METODE SELF DAN FEEDBACK REVISION 63 PERBANDINGAN EFEKTIFITAS PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES SUMATIF FISIKA MENGGUNAKAN METODE SELF DAN FEEDBACK REVISION Kenny Anindia Ratopo, Sutadi Waskito, Dewanto Harjunowibowo Universitas Sebelas Maret

Lebih terperinci

KUALITAS TES UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN MATEMATIKA SMP PADA SUB RAYON II KOTA KENDARI TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Muhammad Idris 1), Arvyaty 2)

KUALITAS TES UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN MATEMATIKA SMP PADA SUB RAYON II KOTA KENDARI TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Muhammad Idris 1), Arvyaty 2) Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika Volume 1 No. 1 Mei 213 KUALITAS TES UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN MATEMATIKA SMP PADA SUB RAYON II KOTA KENDARI TAHUN PELAJARAN 211/212 Muhammad Idris 1), Arvyaty

Lebih terperinci

Kegiatan Belajar 4: Menelaah Tes Hasil Belajar

Kegiatan Belajar 4: Menelaah Tes Hasil Belajar Kegiatan Belajar 4: Menelaah Tes Hasil Belajar Uraian Materi 1. Menelaah Kualitas Soal Tes Bentuk Objektif Sebagaimana telah anda pelajari sebelumnya, bahwa analisis kualitas perangkat soal tes hasil belajar

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN PROGRAM ITEMAN. Oleh: Estina Ekawati

PETUNJUK PENGGUNAAN PROGRAM ITEMAN. Oleh: Estina Ekawati PETUNJUK PENGGUNAAN PROGRAM ITEMAN Oleh: Estina Ekawati ITEMAN adalah salah satu program analisis butir soal yang dapat digunakan untuk menganalisa hasil tes. ITEMAN (Item and Test Analysis) merupakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap 23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 8 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012 sebanyak 254 siswa yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan beberapa hal yang berkaitan dengan metode penelitian yang dilakukan. Uraian ini meliputi jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi merupakan salah satu bagian dari proses pembelajaran. Evaluasi itu

BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi merupakan salah satu bagian dari proses pembelajaran. Evaluasi itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Evaluasi merupakan salah satu bagian dari proses pembelajaran. Evaluasi itu sendiri adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH DASAR MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA TAHUN PELAJARAN 20013/201 DI KABUPATEN PURBALINGGA

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH DASAR MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA TAHUN PELAJARAN 20013/201 DI KABUPATEN PURBALINGGA ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH DASAR MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA TAHUN PELAJARAN 20013/201 DI KABUPATEN PURBALINGGA Dwi Haryanto Guru SDN 1 Kutasari, Kabupaten Puralingga Email: dwiharyanto1968@yahoo.com

Lebih terperinci

WORKSHOP DIREKTOR DIKLAT

WORKSHOP DIREKTOR DIKLAT WORKSHOP DIREKTOR DIKLAT ANALISIS BUTIR SOAL TERHADAP INSTRUMEN EVALUASI KEGIATAN DIKLAT Oleh: Mutaqi, MPd., MT Kerjasama UDIKLAT PT PLN (PERSERO) SEMARANG DAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FT UNY YOGYAKARTA

Lebih terperinci

KUALITAS BUTIR SOAL ULANGAN SEMESTER GENAP IPA BIOLOGI DI SMP TAHUN PELAJARAN 2012/2013 JURNAL. Oleh SRI NURLAILA DJAKARIA NIM :

KUALITAS BUTIR SOAL ULANGAN SEMESTER GENAP IPA BIOLOGI DI SMP TAHUN PELAJARAN 2012/2013 JURNAL. Oleh SRI NURLAILA DJAKARIA NIM : KUALITAS BUTIR SOAL ULANGAN SEMESTER GENAP IPA BIOLOGI DI SMP TAHUN PELAJARAN 2012/2013 JURNAL Oleh SRI NURLAILA DJAKARIA NIM : 431 409 057 UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA JURUSAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian tentang analisis butir soal Ulangan Akhir Semester (UAS) mata pelajaran Fisika kelas XI SMA Negeri 1 Purwokerto Tahun Ajaran 2015/2016 ini sesuai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang 24 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang terletak di Jl. Zainal Abidin Pagar Alam No.14 Labuhanratu, Kedaton. Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan studi perbandingan kausal atau penelitian kausal komparatif. Studi perbandingan kausal hakikatnya dilakukan untuk memverifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Profil beban kognitif siswa SMA wilayah Bandung merupakan deskripsi hasil pengukuran tiga komponen beban kognitif. Komponen beban kognitif terdiri dari,

Lebih terperinci

TES HASIL BELAJAR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER KELAS XI MADRASAH ALIYAH NEGERI MATA PELAJARAN FIQIH DI KOTA PALEMBANG TAHUN 2014

TES HASIL BELAJAR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER KELAS XI MADRASAH ALIYAH NEGERI MATA PELAJARAN FIQIH DI KOTA PALEMBANG TAHUN 2014 1 Tadrib Vol. II No. 2 Edisi Desember 2016 TES HASIL BELAJAR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER KELAS XI MADRASAH ALIYAH NEGERI MATA PELAJARAN FIQIH DI KOTA PALEMBANG TAHUN 2014 Robi Awaludin Alumni UIN Raden Fatah

Lebih terperinci

PENGANTAR AUTHENTIC ASSESSMENT (Penilaian Otentik) Oleh Ngadimun Hd

PENGANTAR AUTHENTIC ASSESSMENT (Penilaian Otentik) Oleh Ngadimun Hd PENGANTAR AUTHENTIC ASSESSMENT (Penilaian Otentik) Penerapan Sistem Penilaian Pada Kurikulum Berbasis Kompetensi Oleh Ngadimun Hd Disampaikan dalam Pelatihan Sistem Pengujian bagi Dosen Unila di Bandar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semua orang yang mengalami sekolah secara formal, mungkin juga sekolah informal

BAB I PENDAHULUAN. Semua orang yang mengalami sekolah secara formal, mungkin juga sekolah informal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semua orang yang mengalami sekolah secara formal, mungkin juga sekolah informal dan nonformal, tak terhindar dari pengukuran (measurement) dan tes. Suatu tes

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Muslikah Purwanti 81-94

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Muslikah Purwanti 81-94 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT OFFICE EXCEL 2010 ANALYSIS OF FINAL EXAM QUESTIONS IN FINANCIAL ACCOUNTING USING MICROSOFT EXCEL 2010 Oleh: Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV KUALITAS INSTRUMEN PENGUKURUAN DALAM PEMBELAJARAN

BAB IV KUALITAS INSTRUMEN PENGUKURUAN DALAM PEMBELAJARAN BAB IV KUALITAS INSTRUMEN PENGUKURUAN DALAM PEMBELAJARAN A. Pendahuluan Suatu alat ukur selayaknya memiliki ketepatan, keakuratan dan konsistensi sesuai dengan apa yang akan diukurnya. Tidak terkecuali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesatuan. Menurut Rusman, pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN. kesatuan. Menurut Rusman, pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri BAB I PENDAHULUAN Pada bab I ini, peneliti memaparkan tentang alasan peneliti yang meliputi latar belakang penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan penegasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian evaluatif. Penelitian evaluatif yaitu penelitian dengan mengumpulkan data

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH BIOLOGI UMUM DI UNIVERSITAS PAPUA

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH BIOLOGI UMUM DI UNIVERSITAS PAPUA Prosiding Seminar Nasional Volume 02, Nomor 1 ISSN 2443-1109 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH BIOLOGI UMUM DI UNIVERSITAS PAPUA Insar Damopolii 1 Universitas Papua 1 i.damopoli@unipa.ac.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2013), metode penelitian dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Lubuk Alung. Penulis memilih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Lubuk Alung. Penulis memilih 62 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Lubuk Alung. Penulis memilih SMP ini sebagai tempat penelitian dengan alasan: a) PBM dilaksanakan

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.1, Tahun 2015 Wika Sevi Oktanin & Sukirno 35-44

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.1, Tahun 2015 Wika Sevi Oktanin & Sukirno 35-44 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI TEST ITEM ANALYSIS OF FINAL EXAMINATION IN ECONOMIC ACCOUNTING SUBJECT Oleh: Wika Sevi Oktanin Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

THE QUALITY OF TRYOUTS ITEM ANALYSIS FOR EVERY SENIOR HIGH SCHOOL CLASS XII IN PEKANBARU BY USING ITEM ANALYSIS PROGRAM

THE QUALITY OF TRYOUTS ITEM ANALYSIS FOR EVERY SENIOR HIGH SCHOOL CLASS XII IN PEKANBARU BY USING ITEM ANALYSIS PROGRAM 1 THE QUALITY OF TRYOUTS ITEM ANALYSIS FOR EVERY SENIOR HIGH SCHOOL CLASS XII IN PEKANBARU BY USING ITEM ANALYSIS PROGRAM Jenlifita Marla Putri 1, Muhammad Nasir 2, Azhar 3 Email:jenlifitamarlap.utie@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Pada penelitian ini peneliti melakukan satu macam perlakuan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Pada penelitian ini peneliti melakukan satu macam perlakuan yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Pada penelitian ini peneliti melakukan satu macam perlakuan yang diberikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen 47 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen yang dilakukan terhadap dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen diberikan perlakuan penerapan

Lebih terperinci

r P1, r P2,..., r p30 r R1, r R2,..., r R30

r P1, r P2,..., r p30 r R1, r R2,..., r R30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE DAN DESAIN PENELITIAN Metode Penelitian ini merupakan perbandingan reliabilitas tes hasil belajar matematika berdasar metode penskoran number-right score dan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian adalah suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tujuan tertentu. 1 Jenis penelitian

Lebih terperinci

Karakteristik Butir Tes dan Analisisnya. Oleh: Heri Retnawati

Karakteristik Butir Tes dan Analisisnya. Oleh: Heri Retnawati Karakteristik Butir Tes dan Analisisnya Oleh: Heri Retnawati Pada suatu pengukuran baik di dunia pendidikan maupun sosial, diperlukan instrument yang baik. Untuk memeroleh suatu instrumen yang baik, prosedur

Lebih terperinci

ANALISIS TES BUATAN GURU BIDANG STUDI MATEMATIKA KELAS V SD 1 KATOBENGKE

ANALISIS TES BUATAN GURU BIDANG STUDI MATEMATIKA KELAS V SD 1 KATOBENGKE ANALISIS TES BUATAN GURU BIDANG STUDI MATEMATIKA KELAS V SD 1 KATOBENGKE Azis Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unidayan Baubau Email: azis_nasam@yahoo.com Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 23

METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 23 30 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 23 Bandar Lampung yang terletak di Jl. Jenderal Sudirman No. 76 Rawa Laut Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan memuat 3 komponen utama yaitu

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Tes Mata Pelajaran Biologi kelas XI yang disusun oleh MGMP Biologi Kendal terdiri atas 40 butir soal berbentuk multiple choice. Sampel yang diambil

Lebih terperinci

Panduan Metodologi Penelitian Psikologi: Iteman v4.3 Konstruksi Test

Panduan Metodologi Penelitian Psikologi: Iteman v4.3 Konstruksi Test Software Iteman: Sejarah dan Versi ITEMAN merupakan program komputer yang digunakan untuk menganalisis butir soal secara klasik. Program ini termasuk satu paket program dalam MicroCAT n yang dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan memuat tiga

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan memuat tiga BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan memuat tiga komponen utama, yaitu:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III metode penelitian akan dipaparkan mengenai jenis dan pendekatan, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel dan indikator penelitian, teknik

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN SEMESTER MAHASISWA BIOLOGI MATA KULIAH BIDANG PENDIDIKANSEMESTER GASAL PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah field research (penelitian lapangan), yang hakekatnya merupakan metode untuk menemukan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN. keadaan praktis yang didalamnya tidak mungkin untuk mengontrol semua

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN. keadaan praktis yang didalamnya tidak mungkin untuk mengontrol semua 47 BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experiment), yaitu penelitian yang secara khas meneliti mengenai

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL MATEMATIKA PADA UKA PLPG LPTK FAKULTAS TARBIYAH IAIN ANTASARI BANJARMASIN Oleh Rahmawati

ANALISIS BUTIR SOAL MATEMATIKA PADA UKA PLPG LPTK FAKULTAS TARBIYAH IAIN ANTASARI BANJARMASIN Oleh Rahmawati ANALISIS BUTIR SOAL MATEMATIKA PADA UKA PLPG LPTK FAKULTAS TARBIYAH IAIN ANTASARI BANJARMASIN Oleh Rahmawati Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas butir soal matematika pada UKA PLPG

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL DENGAN ANBUSO Oleh: Ali Muhson

ANALISIS BUTIR SOAL DENGAN ANBUSO Oleh: Ali Muhson ANALISIS BUTIR SOAL DENGAN ANBUSO Oleh: Ali Muhson A. Pendahuluan Untuk mendapatkan instrumen berkualitas tinggi, selain dilakukan analisis secara teori (telaah butir berdasarkan aspek isi, konstruksi,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. terhadap peserta didik, lembaga, dan program pendidikan pada jalur

BAB II KAJIAN PUSTAKA. terhadap peserta didik, lembaga, dan program pendidikan pada jalur BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Tinjauan Evaluasi a. Pengertian Evaluasi Zainal Arifin (2013:2) memaparkan bahwa evaluasi merupakan suatu komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh

Lebih terperinci

Kata kunci: analisis butir soal, mata pelajaran geografi,

Kata kunci: analisis butir soal, mata pelajaran geografi, 0 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN SEMESTER GENAP MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X SMA NEGERI 1 NATAR Rima Melati 1, Drs. Hi. Sudarmi, M.Si. 2 Drs. Zulkarnain, M.Si. 3 The objective of the research was to analyze

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut: 1. Kesulitan belajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan eksperimen bentuk quasi eksperimental design, kelompok kontrol tidak dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Evaluasi merupakan hal yang sangat penting yang harus dilakukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Evaluasi merupakan hal yang sangat penting yang harus dilakukan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Evaluasi merupakan hal yang sangat penting yang harus dilakukan karena hasil evaluasi dapat dijadikan sebagai gambaran mengenai kualitas suatu sekolah maupun

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Analisis Empirik yang Meliputi Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda, dan Fungsi Distraktor. 1. Analisis Validitas Butir Soal Uji validitas digunakan

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UKK EKONOMI AKUNTANSI KELAS XI IIS MAN WONOKROMO BANTUL

ANALISIS BUTIR SOAL UKK EKONOMI AKUNTANSI KELAS XI IIS MAN WONOKROMO BANTUL Analisis Butir Soal.(Amelia Rahman dan Sukanti, M.Pd.)1 ANALISIS BUTIR SOAL UKK EKONOMI AKUNTANSI KELAS XI IIS MAN WONOKROMO BANTUL THE ITEM ANALYSIS OF FINAL TEST OF ECONOMIC ACCOUNTING GRADE XI SOCIAL

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DAN KEUANGAN

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DAN KEUANGAN Analisis Butir Soal... (Ratna Candra Wulaningtyas) 1 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DAN KEUANGAN AN ITEM ANALYSIS OF FINAL EXAMINATION ITEM OF PENGANTAR

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan dalam penelitian ini, maka diberikan penjelasan dari masing-masing variabel

Lebih terperinci

Analisis Item Tes 1. Teknik Analisis Derajat Kesukaran Item

Analisis Item Tes 1. Teknik Analisis Derajat Kesukaran Item Analisis Item Tes Penganalisaan terhadap butir-butir item tes hasil belajar dapat dilakukan dari tiga segi, yaitu: (1) Segi derajat kesukaran itemnya, (2) Segi daya pembeda itemnya, (3) Segi fungsi distraktornya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuannya secara efektif dan efisien, maka perlu dilakukan evaluasi

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuannya secara efektif dan efisien, maka perlu dilakukan evaluasi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai suatu program yang melibatkan sejumlah komponen yang bekerja sama dalam sebuah proses untuk mencapai tujuan yang telah diprogramkan. Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Waktu, Populasi, Sampel Penelitian 1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Cimahi, yang beralamat di Jl. Kamarung No. 69 Km 1,5 Cimahi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dan sampel dalam penelitian ini berupa soal dan seluruh lembar jawaban soal siswa peserta ujian akhir semester 2 dengan bentuk pilihan ganda

Lebih terperinci

BAHAN AJAR EVALUASI PEMBELAJARAN

BAHAN AJAR EVALUASI PEMBELAJARAN BAHAN AJAR EVALUASI PEMBELAJARAN ANALISIS POKOK UJI DRA. SITI SRIYATI, M.Si JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FPMIPA UPI ANALISIS POKOK UJI / TEKNIK ANALISIS SOAL TES ISTILAH YANG DIBERIKAN PADA PEKERJAAN YANG

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar dengan bahasa akhlak dalam menyelesaikan persoalan penjumlahan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 12 Bandarlampung

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 12 Bandarlampung III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bandarlampung semester genap Tahun Pelajaran 01 013 sebanyak 6 siswa yang tersebar

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENGEMBANGAN INSTRUMEN DALAM PEMBELAJARAN

BAB III PROSEDUR PENGEMBANGAN INSTRUMEN DALAM PEMBELAJARAN BAB III PROSEDUR PENGEMBANGAN INSTRUMEN DALAM PEMBELAJARAN A. Pendahuluan Dalam kegiatan pembelajaran segala sesuatu hal selayaknya dilakukan dengan tahapan yang jelas dan terarah. Oleh karena itu, penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didik. Penilaian hasil belajar dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan dan

BAB I PENDAHULUAN. didik. Penilaian hasil belajar dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penilaian pendidikan sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan

Lebih terperinci

ANALISIS INSTRUMEN TES AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS ( SMA ) WILAYAH SURAKARTA

ANALISIS INSTRUMEN TES AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS ( SMA ) WILAYAH SURAKARTA ANALISIS INSTRUMEN TES AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS ( SMA ) WILAYAH SURAKARTA Sebastianus Hardi S, Drs. Sutadi Waskito, M.Pd, Elvin Yusliana E, S.Pd,M.Pd Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menghasilkan suatu produk di bidang pendidikan. Sugiyono. menyatakan bahwa penelitian pengembangan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menghasilkan suatu produk di bidang pendidikan. Sugiyono. menyatakan bahwa penelitian pengembangan adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan suatu produk di bidang pendidikan. Sugiyono menyatakan bahwa penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES GEOMETRI DAN PENGUKURAN PADA JENJANG SMP

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES GEOMETRI DAN PENGUKURAN PADA JENJANG SMP ISSN 2442-3041 Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 2, No. 2, Mei - Agustus 2016 STKIP PGRI Banjarmasin PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES GEOMETRI DAN PENGUKURAN PADA JENJANG SMP Titin Muliyani, Dina

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan metodologi penelitian yang meliputi metode penelitian, alur penelitian, subyek penelitian, instrumen penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160). Dalam penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS ALAT PENILAIAN PEMBELAJARAN UJIAN AKHIR SEMESTER MATA PELAJARAN PRODUKTIF KEAHLIAN KELAS X TATA BOGA DI SMK SHANDY PUTRA BANDUNG

ANALISIS ALAT PENILAIAN PEMBELAJARAN UJIAN AKHIR SEMESTER MATA PELAJARAN PRODUKTIF KEAHLIAN KELAS X TATA BOGA DI SMK SHANDY PUTRA BANDUNG 91 ANALISIS ALAT PENILAIAN PEMBELAJARAN UJIAN AKHIR SEMESTER MATA PELAJARAN PRODUKTIF KEAHLIAN KELAS X TATA BOGA DI SMK SHANDY PUTRA BANDUNG Tresna Dewi Aripiani 1, Elly Lasmanawati 2, dan Karpin 2 Abstrak:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 13 Januari sampai 29 Januari 2014 di SMP N 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 13 Januari sampai 29 Januari 2014 di SMP N 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 yaitu mulai tanggal 13 Januari sampai 29 Januari 2014 di SMP N 1 Kampar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang diberikan sebagai metode pembelajaran dimana siswa akan mengenal, mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. belajar mengajar. Guru sebagai pengelola kegiatan belajar mengajar dapat

BAB II KAJIAN TEORI. belajar mengajar. Guru sebagai pengelola kegiatan belajar mengajar dapat BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teoritis 1. Evaluasi Pendidikan Evaluasi merupakan salah satu sarana penting dalam meraih tujuan belajar mengajar. Guru sebagai pengelola kegiatan belajar mengajar dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan pada Bab I

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan pada Bab I BAB III METODOLOGI PENELITIAN Untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan pada Bab I dilakukan metode analisis konten. Analisis konten digunakan untuk mendeskripsikan validitas, reliabilitas tes,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung 31 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung Tengah. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Untuk menentukan kualitas tes matematika soal ujian madrasah 2012/2013 di MAN Wonosobo. Peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif dan metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi pada penelitian ini yaitu sekolah SMA Negeri 1 Bandung yang berlokasi di Jl. Ir Juanda no 93. Subjek dari penelitian ini

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL IPA KELAS IX SMP DI KABUPATEN GROBOGAN

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL IPA KELAS IX SMP DI KABUPATEN GROBOGAN i ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL IPA KELAS IX SMP DI KABUPATEN GROBOGAN skripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi Oleh Lilis Tri Ariyana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berbentuk kelomprok kontrol pretes-postes (pre-test post-test control group

BAB III METODE PENELITIAN. berbentuk kelomprok kontrol pretes-postes (pre-test post-test control group 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan disain penelitian berbentuk kelomprok kontrol pretes-postes (pre-test post-test control group

Lebih terperinci