BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 2. Variabel Bebas : Keberfungsian Keluarga. B. Definisi Operasional

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 2. Variabel Bebas : Keberfungsian Keluarga. B. Definisi Operasional"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel Tergantung : Kontrol Diri 2. Variabel Bebas : Keberfungsian Keluarga 1. Kontrol Diri B. Definisi Operasional Kontrol diri adalah skor responden pada skala kontrol diri (Tangney, Baumeister & Boone, 2004). Skala ini terdiri dari 36 aitem adaptasi dan 9 aitem tambahan dari peneliti, yang memiliki 45 total aitem meliputi dimensi disiplin diri, tindakan atau aksi yang tidak impulsif, kebiasaan baik, etika kerja dan keajegan atau keterandalan, bertujuan untuk mengungkap sejauhmana responden menunjukkan kondisi mental mereka yang berhubungan dengan pengendalian diri yang mereka miliki. Semakin tinggi skor, semakin tinggi kontrol diri pada responden. Sebaliknya, semakin rendah skor, semakin rendah kontrol diri pada responden tersebut. 2. Keberfungsian Keluarga Keberfungsian keluarga adalah skor responden pada skala keberfungsian keluarga (Epstein & Bishop, 1983). Skala keberfungsian keluarga ini terdiri atas 53 aitem adaptasi dan 19 aitem tambahan dari peneliti, yang memiliki 72 total aitem meliputi dimensi pemecahan masalah, peran, komunikasi, respon afeksi, 22

2 23 keterlibatan afeksi dan kontrol perilaku yang bertujuan untuk mengungkap sejauh mana responden merasakan kehangatan dan ketertarikan antar anggota keluarga yang dilihat dari keberfungsian keluarga yang responden miliki. Semakin tinggi skor, semakin tinggi keberfungsian keluarga pada responden dan begitu juga sebaliknya. C. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah pengguna NAPZA yang sedang menjalani rehabilitasi. D. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode skala yaitu cara pengumpulan data dengan menggunakan daftar pernyataan yang diberikan kepada responden. Daftar pernyataan tersebut merupakan stimulus untuk mengungkap indikator perilaku dengan cara memancing cara menjawab yang merupakan refleksi dari keadaan diri responden yang biasanya tidak disadari (Azwar, 2012). Ada dua skala yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Skala Kontrol Diri Kontrol diri akan diukur dengan menggunakan Skala Kontrol Diri yang diadaptasi dan modifikasi dari Self-Control Scale dari Tangney, Baumeister dan Boone (2004). Aitem pada alat ukur ini berjumlah 45 aitem dengan 36 aitem asli dari alat ukur pada nomor 1 sampai 36 dan 9 aitem tambahan dari peneliti pada nomor 37 sampai 45. Aitem-aitem untuk masing-masing aspek akan dilaporkan pada Tabel 1 sebagai berikut:

3 24 Tabel 1. Blueprint Skala Kontrol Diri Butir Favorable Butir Unfavorable Aspek Nomor Butir Nomor Butir Jumlah Disiplin diri 1, 15, 24, 37 2, 8, 9, 17, 31 9 Aksi yang tidak 5 4, 11, 12, 21, 25, 9 impulsif 32, 33, 34 Kebiasaan baik 13, 22, 26, 27, 6, 14, 35, 9 38, 39 Etika kerja 41 3, 16, 20, 23, 28, 9 29, 40, 42 Keterandalan 7, 18, 30, 36, 43, 10, , 45 Total Skala ini terdiri dari 45 pernyataan yang terbagi dalam 19 butir aitem favorable dan 26 butir aitem unfavorable. Pernyataan yang termasuk favorable adalah pernyataan yang mendukung teori, memihak atau mendukung atribut yang diukur, sedangkan unfavorable adalah pernyataan yang tidak medukung teori atau menggambarkan ciri atribut yang diukur. Skala ini disusun berdasarkan skala Likert yang terdiri atas lima alternatif jawaban, yaitu Sangat Tidak Sesuai (STS), Tidak Sesuai (TS), Cukup Sesuai (CS), Sesuai (S), Sangat Sesuai (SS). Pada aitem favorable, skor bergerak dari 1 sampai 5, yaitu skor yang diberikan untuk pernyataan yang positif jawaban 1 diberi skor 1, jawaban 2 diberikan skor 2, jawaban 3 diberikan skor 3, jawaban 4 diberi skor 4 dan jawaban 5 diberi skor 5. Untuk pernyataan yang negatif jawaban 1 diberi skor 5, jawaban 2 diberi skor 4, jawaban 3 diberi skor 3, jawaban 4 diberi skor 2 dan jawaban 5 diberi skor 1.

4 25 2. Skala Keberfungsian Keluarga Skala keberfungsian keluarga ini digunakan untuk mengetahui tingkat keberfungsian keluarga yang dimiliki subjek. Skala keberfungsian keluarga yang digunakan yaitu The McMaster Family Assessent Device sesuai dengan yang dikemukakan oleh Epstein dan Bishop (1983) yang mencakup enam dimensi berdasarkan MMFF yaitu pemecahan masalah, peran, komunikasi, respon afeksi, keterlibatan afeksi, kontrol perilaku dan satu tambahan dimensi lainnya fungsi keluarga secara umum yang mengukur kesehatan keluarga secara keseluruhan. Skala keberfungsian keluarga ini terdiri dari 72 aitem. Memiliki 53 aitem asli dari alat ukur pada nomor 1 sampai 53 dan 19 aitem tambahan dari peneliti pada nomor 54 sampai 72. Distribusi skala keberfungsian keluarga lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Blueprint Skala Keberfungsian Keluarga Butir Favorable Butir Unfavorable Aspek Nomor Butir Nomor Butir Jumlah Pemecahan Masalah 1, 2, 3, 4, 5, 54 55, , 57 Peran 12, 13, 17, 18, 59 14, 15, 16, 19, Komunikasi 6, 8, 9, 11, 61 7, , 63, 64 Respon Afeksi 24, 25, 66, 67, 68 20, 21, 22, 23, Keterlibatan Afeksi 26, 70, 71 27, 28, 29, 30, 31, Kontrol Perilaku 35, 37, 41, 72 33, 34, 36, 38, 39, Keberfungsian Umum 43, 45, 47, 49, 51, 42, 44, 46, 48, 50, , Total

5 26 Skala ini terdiri dari 72 pernyataan dalam 40 butir favorable dan 32 butir unfavorable. Alat ukur FAD ini menggunaka format skala Likert dengan empat pilihan jawaban. Hal ini sesuai dengan alat ukut asli yang dikembangkan oleh Epstein (1983). Pilihan jawaban yang digunakan adalah SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju). Pemberian skor bagi aitem-aitem favorable dilakukan dengan memberikan nilai 1 untuk pilihan Sangat Tidak Setuju hingga nilai 4 untuk pilihan Sangat Sesuai. Sedangkan bagi aitem-aitem unfavorable diberikan nilai 1 untuk pilihan Sangat sesuai hingga 4 untuk pilihan jawaban Sangat Tidak Sesuai. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan ketujuh aspek yang ada pada alat ukur untuk melakukan pengambilan data yang akan dilakukan. E. Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas Validitas skala adalah skala tersebut mampu mengukur apa yang ingin diukur dengan cermat dan tepat. Menurut Azwar (2005) validitas adalah suatu penelitian yang sangat penting karena hal tersebut merupakan penentu keilmiahan atau keabsahan hasil suatu penelitian. Secara umum validitas terbagi menjadi tiga tipe, yaitu validitas isi, validitas konstruk dan validitas kriteria. Validitas pada penelitian ini menggunakan validitas isi. Validitas isi digunakan untuk mengetahui sejauh mana aitem-aitem dalam tes dapat mencakup keseluruhan isi pada objek yang ingin diukur, Azwar (2005).

6 27 2. Reliabilitas Reliabilitas skala adalah skala tersebut mempunyai konsisten dalam pengukurannya sebagai alat pengumpulan data. Reliabilitas berasal dari kata rely dan ability. Suatu hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama memperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah (Azwar, 2012). Reliabilitas tes ditentukan sejauh mana distribusi skor tampak pada dua tes yang paralel, berkolerasi. Reliabilitas secara empiris ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas, secara teoritis besarnya reliabilitas berkisar antara 0,00 1,00 (Azwar, 2012). Untuk pengujian koefisien reliabilitasnya dilakukan dengan menggunakan teknik reliabilitas koefisien Alpha Cronbach yang dikembangkan oleh Cronbach. F. Metode Analisis Data Untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan teknik analisis data korelasi product moment dari spearman yang digunakan untuk melihat hubungan antara dua variabel. Penelitian ini juga menggunakan teknik analisis data komputer SPSS 17.0 for windows untuk mengolah data yang telah diperoleh.

7 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Penelitian mengenai hubungan keberfungsian keluarga dan kontrol diri pada pengguna NAPZA ini dilakukan pada beberapa tempat yaitu Lembaga Permasyarakatan Klas IIA, Panti Sosial Pamardi Putra dan Yayasan Rehabilitasi NAPZA Al-Islamy. Lembaga Permasyarakatan Klas IIA berada di Jalan Kaliurang km 17 yang memiliki daya tampung warga binaan sebanyak 474 orang. Ide awal pembentukan Lembaga Permasyarakatan Narkotika Klas IIA Yogyakarta ini didasari atas keprihatinan Sultan Hamengkubuwono X terhadap banyaknya kasus penyalahgunaan narkoba di wilayah Yogyakarta, dimana sebagian besar yang menyalahgunakan narkoba merupakan dari kalangan generasi muda. Terdapat beberapa program yang ada di Lapas ini yaitu, pembinaan kepribadian menyangkut pembelajaran agama, pengetahuan tentang berbangsa dan bernegara dan peningkatan kemampuan intelektual. Pembinaan kemandirian menyangkut kerja produktif dan kegiatan kerja rumah tangga lapas. Pelayanan kesehatan menyangkut pemeriksaan makanan, pemeriksaan kesehatan tubuh dan pemeriksaan sanitasi serta kebersihan. Rekreasi menyangkut kesenian, mendengarkan radio dan menonton tv serta olah raga. Lapas ini tidak mempunyai batasan untuk kunjungan bagi keluarga residen, akan tetapi kunjungan keluarga 28

8 29 hanya dipersilahkan pada jam kerja saja. Terdapat alat komunikasi dan ruangan khusus untuk kunjungan keluarga residen yang dijaga ketat oleh sipir. Panti Sosial Pamardi Putra berlokasi di Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Didirikan sejak tahun 2004 atas prakarsa Gubernur Yogyakarta. Panti Sosial Pamardi Putra ini memiliki kapasitas tampung sebanyak 80 orang dan kapasitas isi sebanyak 73 orang. Tugas pokok yang dimiliki Panti Sosial Pamardi Putra ini yaitu memberikan pelayanan, perawatan, rehabilitasi sosial dengan menggunakan metode Therapeutic Community yang meliputi pembinaan fisik, mental, sosial (merubah sikap dan tingkah laku), resosialisasi dan pembinaan lanjut agar mampu dan berperan aktif dan positif dalam kehidupan keluarga dan masyarakat. Tahap-tahap pelayanan terapi dan rehabilitasi (One Stop Center) yang dimana pelayanan ini menggunakan metode Therapeutic Community sebagai basic program. Program ini dirancang untuk waktu 12 bulan. Tahap pertama yaitu intake process berupa pendekatan awal dan penerimaan residen. Tahap kedua yaitu entry unit proses ini bertujuan untuk mempersiapkan para pengguna NAPZA dari segi fisik dan mental agar dapat menjalani rehabilitasi dengan baik. Proses ini dijalani residen selama 21 hari, selain itu tahap ini juga dilakukan untk mengetahui latar belakang residen. Tahap ketiga yaitu primary stage dilaksanakan di Panti selama 6 bulan. Dalam tahap ini proses pelayanan diarahkan pada perubahan atau pembentukan sikap dan penataan perilaku residen. Pada tahap primary stage ini memiliki jadwal kegiatan harian seperti mandi, sholat, makan, kegiatan kelompok, olah raga, waktu bebas dan tidur.

9 30 Tahap keempat yaitu re-entry stage tahap ini dilaksanakan di dalam dan di luar panti selama ± 6 bulan. Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan kembali pengguna kepada keluarga dan masyarakat sebagai manusia yang positif dan produktif. Memberi kepercayaan untuk dapat bertanggung jawab dengan diri sendiri, keluarga, masyarakat dengan dibekali keahlian yang sesuai dengan bakat dan minat. Tahap terakhir yaitu aftercare stage ditujukan bagi mantan residen yang sudah dinyatakan telah berhasil melewati tahap-tahap sebelumnya. Program ini dilaksanakan di luar panti dan diikuti oleh semua angkatan dibawah supervisi petuga panti dan staf re-entry. Tempat pelaksanaan disepakati bersama di luar panti. Membentuk kelompok alumni, agar residen mempunyai tempat atau kelompok yang sehat dan mengerti tentang dirinya serta mempunyai lingkungan hidup yang positif, dimana mereka melaksanakan sharing. Tidak ada batasan berkunjung bagi keluarga yang ingin mengunjungi residen, akan tetapi keluarga atau kerabat yang berkunjung harus disesuaikan dengan jadwal yang sudah ditetapkan oleh pihak rehabilitasi. Yayasan Rehabilitasi NAPZA Al-Islamy berlokasi di Kecamatan Kalibawang, Kulonprogo. Rehabilitasi ini berada ± 500m dari jalan utama dan diketuai oleh Hj Puji Utari. Warga binaan di Yayasan ini sebanyak 70 orang yang banyak berasal dari luar pulau jawa. Terdapat dua tahap yang dimiliki rehabilitasi ini, yaitu pertama tahap awal rehabilitasi berupa pemulihan kesehatan fisik, tahapan pengenalan diri dan tahapan penyadaran diri. Kedua, tahap rehabilitasi mental berupa konsultasi dan proses rehabilitasi. Proses rehabilitasi ini

10 31 menggunakan metode pendekatan agama yang dimana para residen diberikan pelajaran-pelajaran mengenai agama serta residen wajib melaksanakan sholat wajib serta sholat sunnah. Program ini nyatakan membawa dampak yang positif kepada para residen karena dengan dilakukannya pendekatan diri kepada Allah setiap harinya, residen memiliki kesadaran diri yang tinggi akan dosa yang telah mereka lakukan serta meningkatkan pengendalian diri para residen. Selain itu, residen juga diajarkan cara bercocok tanam dan beternak. Setiap akhir pekan residen melakukan kegiatan berkebun dan hasil dari berkebun tersebut dikonsumsi bersama-sama dengan residen yang lainnya. Tidak ada batasan waktu bagi keluarga untuk mengunjungi residen. Pihak rehabilitasi menyediakan alat komunikasi bagi keluarga yang ingin berkomunikasi dengan residen dan dengan pengawasan dari pihak rehabilitasi. 2. Penelitian Berikut adalah penjelasan tentang persiapan-persian yang dilakukan peneliti sebelum melaksanakan pengambilan data skripsi: a. Persiapan Administrasi Persiapan administrasi dari penelitian ini diawali dengan mengajukan surat permohonan izin untuk pengambilan data skripsi yang dikeluarkan oleh pihak Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia. Surat permohonan izin tersebut dikeluarkan dengan nomor surat 970 / Dek / 70 / Div.Um.RT / XI / 2015, 1150 / Dek / 70 / Div.Um.RT / XII / 2015 dan 1171 / Dek / 70 / Div.Um.RT / XII / Surat permohonan izin tersebut digunakan untuk mendapatkan izin secara resmi dari pihak Universitas Islam Indonesia dalam

11 32 melakukan pengambilan data skripsi karena dalam proses pengambilan data peneliti mengatasnamakan Universitas Islam Indonesia. b. Persiapan Alat Ukur Penelitian ini menggunakan dua alat ukur, yaitu Skala Kontrol Diri dan Skala Keberfungsian Keluarga. Sebelum melakukan pengambilan data, peneliti melakukan modifikasi alat ukur yang akan digunakan dari penelitian yang sudah pernah dilakukan sebelumnya. Alat ukur Kontrol Diri yang dirancang oleh Tangney, Baumeister dan Boone (2004) dengan jumlah 36 aitem dan 9 aitem tambahan dari peneliti, sehingga terdapat 45 aitem pernyataan yang akan diberikan kepada responden. Alat ukur kedua yaitu Skala Keberfungsian Keluarga yang dirancang oleh Epstein dan Bishop (1983) dengan jumlah 53 aitem dan 19 aitem tambahan dari peneliti, sehingga terdapat 72 total aitem yang akan diberikan kepada responden. Kedua alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan bahasa Inggris, sehingga peneliti harus menerjemahkannya kedalam bahasa Indonesia. Setelah dilakukannya penerjemahan, peneliti melakukan diskusi dengan tokoh ahli guna untuk mendapatkan ketepatan bahasa dan pernyataan dalam setiap aitem dan dapat menyesuaikan setiap aitem dengan budaya indonesia. Selanjutnya peneliti melakukan uji coba terhadap alat ukur yang telah dimodifikasi dan yang akan digunakan untuk pengambilan data guna untuk mengetahui validitas dan reliabilitas dari alat ukur tersebut. Pengambilan data uji coba tersebut dilakukan dari tanggal 18 November sampai dengan 10 Desember 2015.

12 33 c. Hasil Uji Coba Alat Ukur Setelah dilakukan pengambilan data untuk uji coba alat ukur, langkah selanjutnya adalah mengolah data tersebut menggunakan software Statistical Package for the Sosial Science (SPSS) version 17 for windows guna untuk uji coba validitas dari alat ukur. Tujuan dilakukannya seleksi aitem ini berfungsi untuk menentukan aitem-aitem yang berkualitas sehingga dapat digunakan sebagai alat ukur yang tentunya telah valid dan reliabel. 1) Skala Kontrol Diri Sebelum skala digunakan untuk pengambilan data, terlebih dahulu dilakukan analisis aitem dengan melihat indeks diskriminasi aitem. Seleksi aitem pada skala yang digunakan didasarkan pada kriteria bahwa aitem dinyatakan baik jika korelasi aitem-total 0,3. Hasil dari analisis aitem yang telah dilakukan menunjukkan bahwa dari 45 aitem yang diujicobakan, diperoleh 15 aitem yang baik yaitu aitem 7, 8, 9, 13, 14, 18, 20, 21, 24, 26, 29, 33, 35, 36 dan 45. Koefisien korelasi aitem total skala yang akan digunakan dalam penelitian bergerak antara 0,337-0,836. Selain melakukan analisis aitem, juga dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan teknik korelasi Cronbach s Alpha. Berdasarkan uji reliabilitas Cronbach s Alpha diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,871. Berikut ini adalah blue print Skala Kontrol Diri setelah dilakukan uji coba:

13 34 Tabel 3. Distribusi Nomer Aitem Skala Kontrol Diri Setelah Uji Coba Aspek Disiplin Diri 1, 15, 24 (9), 37 Aksi yang tidak impulsif Kebiasaan baik 13 (4), 22, 26 (10), 27, 38, 39 2) Skala Keberfungsian Keluarga 5 Etika Kerja 41 Nomor Aitem Favorable Unfavorable 2, 8 (2), 9 (3), 17, 31 4, 11, 12, 21 (8), 25, 32, 33 (12), 34 6, 14 (5), 35 (13) 3, 16, 20 (7), 23, 28, 29 (11), 40, 42 Jumlah 7 (1), 18 (6), 30, Keterandalan 36 (14), 43 (15) 10, Jumlah Ket : angka dalam kurung ( ) adalah nomor aitem baru setelah uji coba Sebelum skala digunakan terlebih dahulu dilakukan analisis aitem dengan melihat indeks diskriminasi aitem. Seleksi aitem skala didasarkan pada kriteria bahwa aitem dinyatakan baik jika korelasi aitem total 0,3. Hasil analisis aitem yang telah dilakukan menunjukkan bahwa dari 72 aitem yang diujicobakan, diperoleh 48 aitem yang baik. Sisanya, 24 aitem dinyatakan gugur, yaitu aitem nomor 1, 3, 4, 6, 8, 10, 16, 18, 25, 34, 38, 39, 40, 42, 44, 45, 49,54, 55, 61, 65, 69, 70, dan 72. Koefisien korelasi-aitem total skala yang akan digunakan dalam penelitian bergerak antara 0,312-0,916. Selain analisis aitem, juga dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan teknik korelasi Cronbach s Alpha. Berdasarkan uji reliabilitas Cronbach s Alpha diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,

14 35 Berikut ini adalah blue print Skala Keberfungsian Keluarga setelah dilakukan uji coba: Tabel 4. Distribusi Nomor Aitem Skala Keberfungsian Keluarga Setelah Uji Coba Aspek Nomor Aitem Favorable Unfavorable Jumlah Pemecahan 1, 2 (1), 3, 4, 5 (2), 54, Masalah 56 (37), 57 (38) 55, 58 (39) 5 Peran 12 (6), 13 (7), 17 (10), 14 (8), 15 (9), 18, 59 (40), 60 (41) 16, 19 (11) 8 6, 8, 9 (4), 11 (5), 61, Komunikasi 62 (42), 63 (43), 64 (44) 7 (3), 10 6 Respon Afeksi 24 (16), 25, 66 (45), 67 (46), 68 (47) Keterlibatan Afeksi 26 (17), 70, 71 (48) Kontrol Perilaku Keberfungsian Umum 35 (25), 37 (27), 41 (28), (29), 45, 47 (31), 49, 51 (34), 53 (36) 20 (12), 21 (13), 22 (14), 23 (15), (18), 28 (19), 29(20), 30(21), 31 (22), 32 (23), (24), 34, 36 (26), 38, 39, 40 42, 44, 46 (30), 48 (32), 50 (33), 52 (35) Jumlah Ket : angka dalam kurung ( ) adalah nomor aitem baru setelah uji coba B. Laporan Pelaksanaan Penelitian Pengambilan data penelitian dilaksanakan pada tanggal 29 Desember 2015 sampai 08 Januari 2016 dengan melibatkan 80 responden. Pengambilan data penelitian dilakukan pada dua rehabilitasi yaitu Yayasan Rehabilitasi NAPZA Al- Islamy dan Panti Sosial Pamardi Putra. Dalam proses pengambilan data, peneliti berinteraksi langsung dengan responden penelitian dan peneliti mengawasi secara langsung selama pengisian angket yang dilakukan oleh responden. Peneliti juga melakukan wawancara terhadap beberapa responden. Kendala yang terdapat

15 36 dalam proses pengambilan data ini yaitu rumitnya mengurus surat perizinan yang menyebabkan proses pengambilan data menjadi lama. 1. Deskripsi Responden Penelitian C. Hasil Penelitian Responden dari penelitian ini adalah pengguna NAPZA yang sedang menjalani pemulihan di rehabilitasi yang berjumlah 80 responden. Berikut ini adalah gambaran umum dari responden penelitian: Tabel 5. Deskripsi Responden Penelitian Karakteristik Jumlah Persentase Jenis Kelamin Laki-laki % Perempuan % Usia tahun 13 16,25 % tahun 18 22,5 % tahun 15 18,75 % tahun 11 13,75 % tahun 10 12,5 % tahun 6 7,5 % tahun 7 8,75 % Status Pernikahan Orangtua Menikah 46 57,5 % Bercerai 13 16,25 % Pasangan sudah meninggal 21 26,25 % Jumlah % Berdasarkan hasil penelitian dari tabel 5 di atas dapat dilihat bahwa penelitian ini memiliki responden paling banyak berjenis kelamin laki-laki yaitu 68 orang dengan persentase 85%. Rata-rata usia responden adalah 30 tahun. Berdasarkan urutan kelahiran responden, jumlah terbanyak adalah anak pertama (anak sulung) yaitu berjumlah 37 orang dengan persentase 46,25%. Status

16 37 pernikahan orangtua partisipan sebagian besar menikah yaitu sebanyak 46 orang dengan persentase 57,5%. 2. Deskripsi Data Penelitian Deskripsi data penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat tinggi dan rendahnya keberfungsian keluarga dan kontrol diri yang dimiliki oleh responden dalam penelitian ini. Deskripsi data responden penelitian secara umum adalah sebagai berikut: Table 6. Deskripsi Data Responden Penelitian Persentil Keberfungsian 2,50 2,58 2,67 2,91 keluarga Kontrol Diri 2,8 2,9 3,2 3,4 Tabel 7. Kriteria Kategorisasi Skala Kategori Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi Rumus Norma X < P20 P20 X < P40 P40 X < P60 P60 X P80 X P80 a. Keberfungsian Keluarga Hasil kategorisasi skor skala keberfungsian keluarga dapat dilihat pada tabel 8 dibawah ini:

17 38 Tabel 8. Kategorisasi Variabel keberfungsian keluarga Rentang Nilai Kategorisasi Frekuensi Persentase X < 2,50 Sangat Rendah 11 13,75 % 2,50 X 2,58 Rendah 18 22,5 % 2,58 X 2,67 Sedang 19 23,75 % 2, 67 X 2,91 Tinggi 14 17,5 % X > 2,91 Sangat Tinggi 18 22,5 Total % Berdasarkan pada tabel 8 di atas menunjukkan hasil persentase terbesar dari variabel keberfungsian keluarga berada pada kategorisasi sedang yaitu sebesar 23,75%. b. Kontrol Diri Hasil kategorisasi skor kontrol diri dapat dilihat pada tabel 9 dibawah ini: Tabel 9. Kategorisasi Variabel Kontrol Diri Rentang Nilai Kategorisasi Frekuensi Persentase X < 2,80 Sangat Rendah 15 18,75 % 2,80 X 2,93 Rendah 11 13,75 % 2,93 X < 3,20 Sedang 21 26,25 % 3,20 X 3,45 Tinggi 17 21,25 % X > 3,45 Sangat Tinggi % Total % Berdasarkan tabel 9 kategorisasi skor kontrol diri di atas dapat diketahui bahwa hasil persentase terbesar dari variabel kontrol diri berada pada kategorisasi sedang yaitu sebesar 26,25%. 3. Uji Asumsi a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui sebaran data variabel bebas dan variabel tergantung berdistribusi normal atau tidak normal. Distribusi dikatakan normal apabila p = >0.05, sedangkan apabila p = <0.05 maka distribusi

18 39 dikatakan tidak normal. Teknik yang digunakan untuk uji normalitas adalah teknik Tests of Normality, Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan hasil pengolahan data pada variabel kontrol diri, diperoleh p = 0,001. Hasil pengolahan data pada variabel keberfungsian keluarga diperoleh p = 0,000. Hasil uji normalitas kedua variabel tersebut dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 10. Hasil Uji Normalitas Variabel p Kategori Kontrol Diri 0,001 Tidak Normal Keberfungsian Keluarga 0,000 Tidak Normal b. Uji Linieritas Uji linieritas ini dilakukan untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel kontrol diri dengan keberfungsian keluarga. Uji linieritas ini bertujuan untuk mengetahui apakah hubungan antara kedua variabel linear. Kedua variabel dapat dikatakan linear jika p = <0,05 sedangkan dapat dikatakan tidak linear apabila kedua variabel memiliki nilai p = >0,05. Berikut hasil uji linieritas kedua variabel yang disajikan dalam table 11 : Tabel 11. Hasil Uji Linieritas Variabel Kontrol Diri Keberfungsian Keluarga Koefisien Linearitas (F) Signifikansi (p) Keterangan 43,397 0,000 Linear Berdasarkan tabel 11 diatas, data menunjukkan bahwa nilai F=43,397 (p= >0,01) dengan p = 0,000 (p = <0,01). Hasil ini menunjukkan bahwa hubungan

19 40 antara keberfungsian keluarga dan kontrol diri keluarga memenuhi asumsi linearitas. 4. Uji Hipotesis Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah adanya hubungan positif antara keberfungsian keluarga dan kontrol diri pada pengguna NAPZA yang sedang menjalani masa rehabilitasi. Uji hipotesis dilakukan menggunakan teknik Spearman Correlation dengan menggunakan program SPSS 17.0 for windows. Hasil analisis data menunjukkan korelasi antara variabel keberfungsian keluarga dan kontrol diri adalah (r = 0,517 dengan p = 0,000 (p<0,01). Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara keberfungsian keluarga dan kontrol diri, sehingga hipotesis yang diajukan diterima. Tabel 12. Hasil Uji Hipotesis Variabel r p Keterangan 0,517** 0,000 Sangat Signifikan Keberfungsian Keluarga dan Kontrol Diri 5. Analisis Tambahan Peneliti melakukan analisis tambahan untuk melihat bagaimana hubungan antara keberfungsian keluarga dan kontrol diri dengan memperlihatkan faktor demografik (jenis kelamin dan usia). Hasilnya adalah sebagai berikut:

20 41 Tabel 13. Analisis Tambahan Kontrol Diri Berdasarkan Jenis Kelamin Variabel Laki-laki Perempuan r r square Sig. r r square Sig. Kontrol.553** Diri*keberfungsian keluarga **Signifikansi korelasi berada pada level 0.01 Pada tabel 13 di atas menunjukkan bahwa pada pecandu laki-laki sebesar 30,5% variasi variabel kontrol diri dapat dijelaskan melalui keberfungsian keluarga. Sementara pada pecandu perempuan terdapat 10,5% variasi variabel kontrol diri dapat dijelaskan melalui keberfungsian keluarga. Tabel 14. Analisis Tambahan Kontrol Diri Berdasarkan Usia Variabel Usia <22 Usia >22 r r square Sig. r r square Sig. Kontrol.635** 0, ** Diri*keberfungsian keluarga **Signifikansi korelasi berada pada level 0.01 Pada tabel 14 di atas menunjukkan bahwa pada pecandu berusia kurang dari 22 tahun sebesar 40,3% variasi variabel kontrol diri dapat dijelaskan melalui keberfungsian keluarga. Sementara pada pecandu berusia lebih dari 22 tahun sebesar 21,9% variasi variabel kontrol diri dapat dijelaskan melalui keberfungsian keluarga.

21 42 D. Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan positif antara keberfungsian keluarga dan kontrol diri pada pengguna NAPZA yang sedang menjalani rehabilitasi. Hipotesis penelitian ini yaitu akan adanya hubungan positif antara variabel keberfungsian keluarga dan kontrol diri diterima. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa adanya hubungan positif yang signifikan antara keberfungsian keluarga dan kontrol diri pada pengguna NAPZA yang sedang menjalani rehabilitasi. Artinya, semakin tinggi keberfungsian keluarga yang dimiliki oleh individu maka semakin tinggi pula kontrol diri yang dimiliki pengguna NAPZA yang sedang menjalani rehabilitasi. Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya mengenai dinamika proses pemulihan dimana diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa peran keluarga merupakan salah satu hal yang penting dalam proses pengendalian diri pada pemulihan pecandu narkoba (Sitohang, 2004). Dukungan keluarga yang diberikan kepada pengguna NAPZA yang sedang menjalani rehabilitasi akan mampu untuk membangun dan mempertahankan kontrol diri yang baik. Baharuddin (2015) mengatakan bahwa adanya kontrol diri yang baik, maka pecandu akan memiliki kemampuan untuk mengarahkan dan menghambat perilaku yang tidak diinginkan serta memiliki kemampuan untuk menahan dari perilaku impulsif yang dapat merugikan dirinya dan oranglain termasuk mampu menghindari penyalahgunaan NAPZA.

22 43 Keluarga memiliki fungsi dan peran sangat penting dalam mempelajari dan menentukan perilaku anggota keluarganya. Keluarga juga memiliki tanggung jawab untuk mendukung, melindungi dan membimbing anggota keluarga lainnya. Adanya pengaruh dan hubungan yang kuat antar anggota keluarga, maka akan memberikan perilaku yang baik karena keluarga menjalankan peran dan fungsi dengan baik (Van, & Janssens, 2002). Selain itu, berdasarkan analisis tambahan pada jenis kelamin yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa peran keberfungsian keluarga terhadap kontrol diri pecandu lebih kuat pada pecandu laki-laki daripada perempuan. Hal ini mungkin dapat terjadi karena laki-laki lebih sulit dalam melakukan pengendalian diri dibandingkan perempuan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Jo & Bouffard (2014) perbedaan jenis kelamin dalam melakukan perbuatan menyimpang berada dari variasi dalam tingkat kontrol diri, yang dikembangkan oleh orangtua terhadap anak. Biasanya perbuatan anak laki-laki kurang mendapatkan pengawasan, dan dikoreksi oleh orangtua mereka sedangkan perbuatan yang dilakukan anak perempuan biasanya penuh dalam pengawasan orangtua. Akibatnya, anak perempuan mengembangkan tingkat yang lebih tinggi dari kontrol diri dan lebih sedikit dalam melakukan perilaku menyimpang dari pada anak laki-laki. Menurut Turner & Piquero (Jo & Bouffard, 2014) mengatakan bahwa laki-laki memiliki kontrol diri yang rendah dibandingkan perempuan. Analisis tambahan lainnya berdasarkan usia menunjukkan bahwa kemampuan keberfungsian keluarga dalam menjelaskan kontrol diri pecandu lebih

23 44 kuat pada pecandu dengan usia kronologis kurang dari 22 tahun daripada pecandu dengan usia kronoligis lebih dari 22 tahun. Hasil ini sesuai dengan pernyataan Hurlock (1980) bahwa semakin bertambahnya usia seseorang maka akan semakin baik kontrol dirinya, individu yang matang secara psikologis juga akan mampu mengontrol perilakunya karena telah mampu mempertimbangkan mana hal yang baik dan mana hal yang tidak baik bagi dirinya. Semakin bertambahnya usia individu, maka pengalaman yang dimiliki individu tersebut semakin bertambah juga. Menurut Santrock (2007) dengan bertambahnya pengalaman pribadi individu dan pengalaman sosial, dan dengan meningkatnya kemampuan berpikir rasional, individu yang lebih besar memandang diri sendiri, keluarga, temanteman dan kehidupan pada umumnya secara lebih realistik. Peneliti menyadari bahwa terdapat banyak kelemahan dalam penelitian ini. Diantaranya yaitu peneliti berusaha melakukan proses adaptasi dan modifikasi alat ukur sebaik mungkin agar responden mudah memahami setiap pernyataan. Tetapi, hasil adaptasi dan modifikasi alat ukur ini dirasa masih perlu banyak perbaikan terutama pada alat ukur kontrol diri karena ada beberapa responden yang masih menanyakan maksud dari beberapa aitem dalam alat ukur tersebut. Saat melakukan uji analisis data, peneliti tidak menggunakan analisis faktor yang menyebabkan terlalu banyaknya aitem yang gugur, sehingga aitem-aitem yang masih dapat mengukur tiap aspeknya menjadi tidak terselamatkan. Selanjutnya dikarenakan setiap pengunjung tidak diperbolehkan membawa alat elektronik ke dalam rehabilitasi, peneliti tidak dapat merekam proses wawancara yang sedang berlangsung.

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Yogyakarta angkatan 2015 yang berjenis kelamin laki-laki dan

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Yogyakarta angkatan 2015 yang berjenis kelamin laki-laki dan 34 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa hubungan antara konformitas pada produk dan perilaku konsumtif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel bebas : Psychological Well-Being 2. Variabel tergantung : Komitmen Organisasional B. Definisi Operasional 1. Komitmen Organisasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Untuk dapat meneliti konsep empirik, konsep tersebut harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Menurut Arikunto (2006), variabel adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel tergantung : Kepuasan Kerja (Job Satisfaction) 2. Variabel bebas : Kebermaknaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang identik dengan pendekatan deduktif yang berangkat dari persoalan-persoalan umum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional yang menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah 23 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah atau prosedur kerja sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain komparasional menurut Arikunto (2010:310) menyebutkan bahwa penelitian membandingkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y) BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Korelasi (hubungan) dalam penelitian ini, digunakan untuk melihat hubungan antar variabel yang digunakan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional yaitu korelasi parsial. Menurut Arikunto (2002:23) penelitian kuantitatif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data, serta penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2006: 12). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data, serta penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2006: 12). Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan angka-angka dari mulai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menurut Usman (1996:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya.

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya. BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Menurut Kerlinger (2000:483) rancangan penelitian merupakan rencana dan stuktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini. BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk menguji hipotesis penelitian, sebelumnya akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan 68 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian Proses pengambilan data penelitian ini dimulai pada hari Selasa, 5 April 2016 hingga 13 April

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan suatu bentuk penelitian deskriptif dengan menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identitas Variabel Variabel merupakan suatu yang dapat berubah-ubah dan mempunyai nilai yang berbeda-beda, menurut (Sugioyo, 2001), variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Pendekatan pendekatan kuantitatif menekankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Yakni penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada pola-pola numerikal (angka)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu variabel independent (bebas) dan variabel dependet (terikat).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. lain yang harus dilakukan yaitu: yang akan dicapai.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. lain yang harus dilakukan yaitu: yang akan dicapai. 59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Sebelum mengadakan penelitian, langkah awal yang perlu dilakukan adalah persiapan penelitian agar tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif. Metode yang digunakan adalah multikorelasional yakni menghubungkan dua variabel konsep diri dan kinerja,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan analisisnya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan analisisnya BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah berbentuk data kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan analisisnya pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional 1. Variabel Menurut Sugiyono (2011), variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara gaya kepemimpinan transformasional (X) dengan efektivitas kinerja karyawan (Y),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Ciri-ciri sebuah penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identivikasi Variabel Penelitian Dalam penelitian ini rancangan penelitian yang akan digunakan adalah jenis penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada realitas populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan di uraikan tentang tipe penelitian, identifikasi variabel penelitian, defenisi operasional variabel penelitian, populasi dan teknik pengambilan sampel, metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel Tergantung : Kinerja Karyawan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel Tergantung : Kinerja Karyawan BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini antara lain : 1. Variabel Tergantung : Kinerja Karyawan 2. Variabel Bebas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional 1. Variabel penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Tergantung : Gaya Manajemen Konflik 2. Variabel Bebas : Kompetensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian a. Persiapan Awal Salah satu tahap yang harus dilalui sebelum penelitian dilaksanakan adalah perlunya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka-angka,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya kepemimpinan partisipatif dan Work

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode korelasional, yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan pendekatan studi korelasional yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan satu bentuk penelitian deskriptif dengan menggunakan teknik korelasi. Penelitian dengan teknik korelasi merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Variabel penelitian memiliki beberapa jenis, pada peneltian ini jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan. B. Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian korelasional untuk mengetahui hubungan kecanduan bermain game online

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional dengan menggunakan teknik analisa regresi berganda ( multiple regresion).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan hubungan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998). BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa. BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian yang bersifat kuantitatif, karena menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang diolah dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif yang menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Alat ukur yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan teknik korelasional. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksud untuk mengetahui ada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara sikap terhadap iklan rokok (X1) dan konformitas teman sebaya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara sikap terhadap iklan rokok (X1) dan konformitas teman sebaya BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel adalah sesuatu yang dapat berubah-ubah dan mempunyai nilai yang berbeda-beda ( Turmudi, 2008).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan menampilkan hasil berupa angka-angka. Sedangkan metode dalam

BAB III METODE PENELITIAN. dan menampilkan hasil berupa angka-angka. Sedangkan metode dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Karena dalam pengolahan data peneliti menggunakan perhitungan statistik yang telah baku dan menampilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metodologi dalam penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian adalah merupakan suatu rangkain kegiatan ilmiah yaitu dalam rangka pemecahan suatu permalasahan. Hasil penelitian tidak perna dimaksudkan sebagai suatu pemecahan langsung

Lebih terperinci

BAB III METODEOLOGI DAN PENELITIAN. hasil penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis

BAB III METODEOLOGI DAN PENELITIAN. hasil penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis BAB III METODEOLOGI DAN PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode penelitian sangat menentukan suatu penelitian karena menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisa data dan pengambilan keputusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif. Penelitian ini menggunakan analisis komparatif atau analisis perbedaan yang artinya bentuk analisis variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa. berarti atau tidak hubungan itu (Arikunto, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa. berarti atau tidak hubungan itu (Arikunto, 2002). BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan suatu bentuk penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di SMP Methodist-an Pancurbatu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di SMP Methodist-an Pancurbatu. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilakukan di SMP Methodist-an Pancurbatu. 3.1.2. Waktu Penelitian Waktu Penelitian akan dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan diolah dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan diolah dengan metode 52 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : Variabel Tergantung : Kematangan karir pada remaja Variabel Bebas : 1. Self-Esteem

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat korelasional, yaitu penelitian yang digunakan untuk melihat hubungan antara variabel yang diprediksi memiliki hubungan. A. IDENTIFIKASI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu kecerdasan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu kecerdasan BAB III METODE PEELITIA A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu kecerdasan emosional dan komunikasi interpersonal. Untuk jenis penelitian kuantitatif ini, maka pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian ini adalah dukungan sosial orang tua, harga diri (self-esteem) sebagai variabel bebas dan prestasi belajar sebagai variabel terikat.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian komparatif untuk mengetahui perbedaan kinerja pegawai pria dan pegawai wanita Kantor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi interpersonal dan keharmonisan keluarga. Untuk jenis penelitian kuantitatif ini, maka

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Unsur yang paling penting dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena melalui proses tmasan tersebut dapat ditentukan apakah hasil dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. (dependent variabel) dan variabel bebas (independent variabel).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. (dependent variabel) dan variabel bebas (independent variabel). BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Hadi (1996) mengemukakan variabel adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran penyelidikan menunjukkan variasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013) BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu dilakukan dengan mengumpulakan data yang berupa angka. Data tersebut kemudian diolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan Survei (metode survei). Kasiram (2008) dalam bukunya Metodologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. angka yang diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. angka yang diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau angka yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional. Variabel Variabel adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu: 1. Variabel bebas : locus of control, terbagi dua yaitu locus of control internal

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 37 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan di dua lokasi yaitu di kampus program studi Teknik Sipil Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. panelitian kami adalah kemandirian dalam belajar. Sedangkan variabel

BAB III METODE PENELITIAN. panelitian kami adalah kemandirian dalam belajar. Sedangkan variabel 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Identivikasi Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Variabel bebas (independent variable) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang sebab perubahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan 36 BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL DAN DEFENISI OPERASIONAL 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel independen (bebas) adalah Brand Image sedangkan variabel dependen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk menguji hipotesis penelitian, sebelumnya akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kebermaknaan Hidup sebagai variabel tunggal. hidup, dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

BAB III METODE PENELITIAN. Kebermaknaan Hidup sebagai variabel tunggal. hidup, dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya. BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dalam prosesnya menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dalam prosesnya menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif yang dalam prosesnya menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan metode korelasional, yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu dukungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah salah satu langkah yang penting dalam suatu penelitian ilmiah. Cara atau metode penelitian adalah alat untuk mencapai tujuan dan kualitas penelitian sangat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan teknik komparatif. Penelitian dengan teknik komparatif yakni jenis penelitian yang bertujuan membandingkannya dengan melihat persamaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan satu bentuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan satu bentuk penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan satu bentuk penelitian deskriptif dengan menggunakan teknik korelasi. Penelitian dengan teknik korelasi merupakan penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara kemandirian (X) dengan motivasi bekerja pada mahasiswa (Y), maka penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku bullying pada siswa

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku bullying pada siswa 31 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam penelitian ini, yang meliputi: desain penelitian, variabel penelitian, definisi konseptual dan operasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional yang melihat hubungan antara satu atau beberapa ubahan dengan satu atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian. korelasional dengan melibatkan variabel penelitian sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian. korelasional dengan melibatkan variabel penelitian sebagai berikut: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian Untuk menjawab tujuan dan hipotesis penelitian yang diajukan, maka penelitian ini akan menggunakan pendekatan kuantitatif dan desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan teknik regresi ganda. Menurut Arikunto (2002:23) Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci