BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian tentang biografi seniman kaligrafi Arab Hendra. Buana dan karya seninya yang tertuang dalam tesis ini
|
|
- Iwan Tanudjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 220 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian tentang biografi seniman kaligrafi Arab Hendra Buana dan karya seninya yang tertuang dalam tesis ini menghasilkan beberapa kesimpulan. Bakat kesenian Hendra Buana yang diwarisi dari keluarganya telah membawa Hendra menjadi salah satu pelukis kaligrafi Arab terkenal di Indonesia. Keberadaan Hendra Buana dalam kancah seni rupa di Indonesia, khususnya seni rupa Islami tidak lahir begitu saja, melainkan melalui proses yang panjang. Hendra Buana dalam berkarya kaligrafi Arab tentunya juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti faktor keluarga, di mana ia mewarisi bakat seni yang berasal dari kedua orang tuanya, faktor pendidikan, dimana ia mengasah ilmu seninya yang dimulai dari Sekolah Menengah Seni Rupa di Kota Padang yang kemudian dilanjutkan di Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Latar belakang sosial kultural juga sangat berpengaruh terhadap konsep berkesenian Hendra, di mana Hendra yang berasal dari Minangkabau dibesarkan dalam lingkungan adat dan agama. Adat dan agama bagi masyarakat Minangkabau berjalan beriringan. Dua-duanya dipakai dalam menjalani hidup ini. Dalam adat dan agama Minangkabau
2 221 terungkap pepatah adat bersandi syara (hukum Islam), syara bersandi kitabullah (Al-Qur an; kitab suci umat Islam). Dalam berkesenian, Hendra juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mendorong, baik yang berasal dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri sendiri dan bergantung pada individu yang bersangkutan, termasuk motivasi dan emosional. Faktor ini meliputi, konsep, budaya, religi, dan ekonomi yang mengitari Hendra. Faktor internal yang berkaitan dengan konsep adalah konsep-konsep pelukis untuk menciptakan lukisan. Faktor internal yang berkaitan dengan masalah kultural pelukis adalah pengalaman kultural keagamaan yang dialami dalam diri pelukis itu sendiri. Faktor internal pada aspek religius pelukis merupakan pengalaman pribadi pelukis dalam menghayati dan memahami dimensi keilahian dalam hidupnya. Pengalaman dan pemahaman inilah yang kemudian diekspresikan melalui bentuk karya lukisan. Faktor internal dalam aspek ekonomi merupakan hal-hal yang bersifat individual atau perorangan. Terkadang faktor komersial atau ideologi yang lebih kuat yang memotivasi seniman dalam berkarya juga ditentukan oleh faktor ini. Faktor eksternal yang mempengaruhi Hendra dalam berkarya antara lain, Peran Masyarakat (Penikmat Seni) Dan Rekan Seniman Hendra Buana. Hal ini berhubungan dengan
3 222 Institusi atau lembaga budaya yang berperan sebagai inspirator dan motivator, patronase atau sponsor, yang mempengaruhi Hendra Buana dalam proses kreasinya, serta posisi Hendra Buana dalam meraih pengakuan sebagai pelukis kaligrafi Arab, termasuk dalam penyaluran hasil-hasil karya dan pemberian kesempatan untuk berkiprah dalam dunia kesenian. Peran galeri seni juga sangat berpengaruh terhadap konsep berkarya Hendra. Dengan adanya galeri seni, Hendra bisa melangsungkan pameran-pameran kaligrafi Arab-nya. Galeri-galeri tersebut pun juga sangat berpengaruh terhadap keeksistensian Hendra Buana dalam berkesenian. Selain itu, Peran media informasi juga sangat berpengaruh terhadap pola berkesenian Hendra. Media informasi ini dapat berupa media cetak dan media elektronik yang sangat membantu Hendra dalam mempublikasikan aktivitas berkesenian Hendra beserta karya lukisnya. Melalui media informasi ini, Hendra Buana mampu dikenal publik. Proses sosial kultural juga merupakan salah satu indikasi Hendra pergi merantau ke Yogyakarta. Pada dasarnya, laki-laki di Minangkabau kurang lengkap pencapaian pengalaman kehidupannya apabila dirinya belum merantau. Dengan alasan itulah Hendra memutuskan untuk hijrah ke Yogyakarta dan eksis berkesenian di kota Budaya ini.
4 223 Tesis ini juga berusaha membedah proses berkesenian Hendra dalam berkarya. Dalam proses berkesenian, dapat diketahui bahwa tolok ukur berkarya Hendra adalah berpedoman pada Al-Qur an dan Hadits. Selain itu, tesis ini juga berusaha mengkaji karakteristik seni lukis kaligrafi Arab Hendra Buana yang dapat diamati melalui beberapa aspek, yakni bahasan mengenai fungsi personal, gaya fantasi, struktur seni, dan interaksi media dan makna. Dari analisis tersebut, karya-karya seni lukis kaligrafi Arab Hendra Buana mempunyai fungsi personal, struktur seni, dan interaksi media dan makna, namun tidak kesemuanya mempunyai gaya fantasi. B. Saran Keberadaan seni lukis kaligrafi Arab, khususnya seni lukis kaligrafi Arab kontemporer memberikan warna tersendiri dalam kancah seni rupa di Indonesia. Jika dibandingkan dengan seniman pada umumnya, seniman kaligrafi Arab di Indonesia sangatlah sedikit. Penulisan mengenai seni maupun seniman kaligrafi Arab pun juga masih minim. Maka dari itu, untuk mengangkat seniman kaligrafi Arab ke permukaan, perlu diadakan penelitian dan pengkajian yang lebih mendalam. Penelitian tersebut tidak hanya berkaitan dengan karya-karyanya saja, namun juga mencakup kehidupan pribadi seniman yang
5 224 bersangkutan. Untuk itu, berdasarkan hasil penelitian ini, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, yaitu: 1. Diperlukan dukungan yang lebih dari para pewacana seni rupa, kurator, penulis, dan peneliti untuk membahas mengenai seni lukis kaligrafi Arab. Tidak hanya terhenti pada katalog pameran yang jumlahnya bisa dihitung dengan jari, tetapi juga publikasi yang lebih banyak dalam berbagai majalah, surat kabar, maupun jurnal. 2. Perlu diadakan kembali kegiatan pameran sekaliber Festival Istiqlal. Selain mengangkat kembali seni rupa Islam di Indonesia, acara ini secara tidak langsung akan menggerakkan kembali gairah para pelukis kaligrafi Arab untuk tetap semangat dan produktif dalam berkarya seni. 3. Perlu dibentuk tim khusus, terutama dari kalangan akademika untuk mengkaji para seniman kaligrafi Arab di Indonesia. Terutama studi tentang biografi seniman maupun karakteristik karya-karya kaligrafi Arab yang dihasilkan.
BAB I PENDAHULUAN. Seni atau art berasal dari kata dalam bahasa latin yaitu ars, yang memiliki arti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seni atau art berasal dari kata dalam bahasa latin yaitu ars, yang memiliki arti keahlian, namun pada perkembangannya seni juga dapat diartikan sebagai sebuah
Lebih terperinciA. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pada dasarnya manusia hidup di dunia harus memenuhi lima kebutuhan pokok untuk bertahan hidup, yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial,
Lebih terperincidengan mencermati bahwa praktik dan gagasan seni rupa Islam di nusantara ternyata bisa dimaknai lebih terbuka sekaligus egaliter. Kesimpulan ini terba
BAB V KESIMPULAN Seni rupa modern Islam Indonesia adalah kenyataan pertumbuhan dan praktik seni rupa modern dan kontemporer Indonesia. Pada dasarnya semangatnya merangkul prinsip-prinsip baik pada nilai-nilai
Lebih terperinciPAMERAN (EKSPRESI DAN APRESIASI SENI KRIYA)
PAMERAN (EKSPRESI DAN APRESIASI SENI KRIYA) Oleh : Drs. Hery Santosa, M.Sn. Drs. Tapip Bahtiar, M.Ds. SK/KD EKSPRESI DIRI STANDAR KOMPETENSI Mengekspresikan diri melalui karya seni kriya KOMPETENSI DASAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tujuan dari pembinaan kesiswaan Pasal 1 (a) Mengembangkan potensi siswa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan ekstrakurikuler di Sekolah Dasar (SD) merupakan salah satu bentuk pembinaan kesiswaan. Berdasarkan Permendiknas No 39 Tahun 2008 tujuan dari pembinaan kesiswaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berjalannya waktu, tantangan dan persaingan di era
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan berjalannya waktu, tantangan dan persaingan di era globalisasi pada berbagai aspek kehidupan kian merebak. Persaingan tersebut terjadi dalam aspek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Selain unsur visualisasi, teknik sapuan kuas yang ada di atas kanvas juga
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seni lukis merupakan cabang seni rupa yang terdiri dari unsur-unsur pokok berupa bidang, garis, bentuk dan warna yang berwujud karya dua dimensi. Di dalam seni lukis
Lebih terperinciSEJARAH SUMBER TERBUKA: PEMETAAN PAMERAN SENI RUPA DI INDONESIA
SEJARAH SUMBER TERBUKA: PEMETAAN PAMERAN SENI RUPA DI INDONESIA Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara (Museum MACAN) mengundang Anda untuk berpartisipasi pada acara Sejarah Sumber Terbuka:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikomunikasikan dan diapresiasi oleh masyarakat. Pameran juga merupakan sebuah kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pameran merupakan suatu kegiatan penyajian karya seni rupa sehingga dapat dikomunikasikan dan diapresiasi oleh masyarakat. Pameran juga merupakan sebuah kegiatan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gagasan, ekspresi atau ide pada bidang dua dimensi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni lukis adalah karya seni rupa dua dimensional yang menampilkan citra visual melalui unsur titik, garis, bidang, tekstur, dan warna. Sebagai karya seni murni,
Lebih terperinciDESKRIPSI KARYA TARI KREASI S O M Y A. Dipentaskan pada Festival Nasional Tari Tradisional Indonesia di Jakarta Convention Centre 4-8 Juni 2008
DESKRIPSI KARYA TARI KREASI S O M Y A Dipentaskan pada Festival Nasional Tari Tradisional Indonesia di Jakarta Convention Centre 4-8 Juni 2008 Oleh: I Gede Oka Surya Negara, SST.,MSn JURUSAN SENI TARI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang merupakan bentuk ungkapan atau ekspresi keindahan. Setiap karya seni biasanya berawal dari ide atau
Lebih terperinci2014 UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN SENI MENCETAK DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN ALAM
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-undang Sistim Pendidikan Nasional (2003) (pada pasal 1 ayat (14) menyatakan pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada
Lebih terperinciPelukis-pelukis Modern Indonesia dalam Perspektif Sosiohistoris
Pelukis-pelukis Modern Indonesia dalam Perspektif Sosiohistoris 1 Pelukis-pelukis Modern Indonesia dalam Perspektif Sosiohistoris 2 M. Agus Burhan Pelukis-pelukis Modern Indonesia dalam Perspektif Sosiohistoris
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seni merupakan bagian dari kebudayaan yang lahir dari hasil budi daya manusia dengan segala keindahan, dan kebebasan berekspresi dari manusia sendiri. Seiring dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Media cetak dan elekronik merupakan hasil perkembangan teknologi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media cetak dan elekronik merupakan hasil perkembangan teknologi informasi di dunia. Media telah mengubah fungsi menjadi lebih praktis, dinamis dan mengglobal.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kaligrafi ialah suatu corak atau bentuk seni menulis secara indah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Kaligrafi ialah suatu corak atau bentuk seni menulis secara indah (Situmorang, 1993:67). Secara harfiah, kata kaligrafi berasal dari kata kalligraphia, yang
Lebih terperinciFery Setyaningrum Pendidikan Guru Sekolah Dasar, UAD Abstrak
IMPLEMENTASI PAMERAN TUGAS AKHIR SEMESTER PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN SENI RUPA DAN KETERAMPILAN DI PRODI PGSD UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN SEBAGAI UPAYA PENYELANGGARAAN PENDIDIKAN KREATIF. Fery Setyaningrum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULLUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULLUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seni sebagai suatu bentuk ekspresi seniman memiliki sifat-sifat kreatif, emosional, individual, abadi dan universal. Sesuai dengan salah satu sifat seni yakni kreatif,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Seni lukis merupakan salah satu bagian dari cabang seni yang memiliki unsur dua dimensi dan sangat terkait dengan gambar. Secara historis terlihat bahwa sejak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh bagaimana ia memperoleh pendidikan, perlakuan, dan. kepengasuhan pada awal-awal tahun kehidupannya (Santoso, 2002)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak pendidikan mempunyai peran yang sangat penting bagi perwujudan diri individu, terutama bagi
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN. keluar dari kegelisahan tersebut. Ide/gagasan itu muncul didorong oleh keinginan
33 BAB III METODE PENCIPTAAN Setiap orang pasti mempunyai kegelisahan terhadap suatu persoalan yang ada didalam dirinya ataupun dilingkungan sekitar, sehingga menumbuhkan gagasan untuk keluar dari kegelisahan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. sebagai kota pariwisata ini dilakukan di Jogja Gallery. Sebuah galeri seni yang
BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN Penelitian manajemen Public Relations untuk membentuk citra Yogyakarta sebagai kota pariwisata ini dilakukan di Jogja Gallery. Sebuah galeri seni yang terletak di
Lebih terperinciJudul : AL FATIHAH (Pembuka) Media : Oil on Kanvas Ukuran : 100 x 75 cm Tahun : 2006
Judul : AL FATIHAH (Pembuka) Media : Oil on Kanvas Ukuran : 100 x 75 cm Tahun : 2006 Artinya : (1) Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang (2) Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hakikatnya dakwah adalah suatu yang telah melekat pada diri manusia bersamaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Melaksanakan tugas dakwah adalah suatu kewajiban bagi setiap Muslim yang tidak dapat dihindarkan, yaitu dengan mengajak ataupun menyeru pada kebaikan. Hakikatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gaya hidup masyarakat selalu berubah mengikuti perkembangan jaman. Seiring dengan perubahan gaya hidup tersebut, pemenuhan kebutuhan hidup juga ikut berubah. Salah
Lebih terperinciDr. ERLINDA. Jl. Bahder Johan, Guguk Malintang, Padangpanjang Timur Kota Padangpanjang, Sumatera Barat 27118
Dr. ERLINDA Jl. Bahder Johan, Guguk Malintang, Padangpanjang Timur Kota Padangpanjang, Sumatera Barat 27118 MENAPAK INDANG SEBAGAI BUDAYA SURAU Penulis Design Cover dan Tata Letak Editor : Dr. ERLINDA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam sekelompok masyarakat, masyarakat terbentuk oleh individu dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebudayaan merupakan suatu sistem yang membentuk tatanan kehidupan dalam sekelompok masyarakat, masyarakat terbentuk oleh individu dengan individu lainnya
Lebih terperinciMENCETAK BAGI ANAK USIA DINI Oleh: Dra. Tity Soegiarty, M.Pd.
MENCETAK BAGI ANAK USIA DINI Oleh: Dra. Tity Soegiarty, M.Pd. A. Seni Rupa Bagi Anak Usia Dini Pertama kali anak melakukan kegiatan seni senantiasa diawali dengan kegiatan meniru orang dewasa. Dalam melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangsa Indonesia memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena bangsa Indonesia terdiri dari beribu-ribu pulau dan keanekaragaman budaya merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesenian pada dasarnya adalah salah satu cara seseorang memasyarakat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesenian pada dasarnya adalah salah satu cara seseorang memasyarakat. Kesenian adalah ekspresi seseorang untuk berhubungan dengan orang lain (Sumardjo, 1992:
Lebih terperinciRANCAK KECAK PASOLA DI PURA LUHUR ULUWATU PERANG SAMBIL BERKUDA MEMBER OF INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR NOVEMBER 2017 NOVEMBER 2017
THE Inflight Magazine of Batik Air NOVEMBER 2017 RANCAK KECAK DI PURA LUHUR ULUWATU PASOLA PERANG SAMBIL BERKUDA TIDAK DIBAWA PULANG MEMBER OF i { ART } 40 NATEE UTARIT Kritik untuk Kapitalisme dan Modernisasi
Lebih terperinciAR-40Z0 TUGAS AKHIR PERANCANGAN MASJID AGUNG PADANG BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masyarakat Minangkabau yang sebagian besar adalah penduduk wilayah provinsi Sumatera Barat dalam menjalankan kehidupan sosial budayanya tetap berpegang teguh pada adagium
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU
Salinan NO : 15/LD/2013 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 15 TAHUN 2013 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 15 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 15 TAHUN 2013 PERATURAN
Lebih terperinciGALERY SENI LUKIS DI BSD
BAB I l.1 LATAR BELAKANG seni adalah proses dari manusia yang merupakan bentuk eksperimen seniman yang memiliki sifat kreatif, emosional indivisual, abadi dan universal. Sesuai dengan salah satu sifat
Lebih terperinciPASAR SENI DI DJOGDJAKARTA
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PASAR SENI DI DJOGDJAKARTA Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh : Rr.Ratri Cipto Hening
Lebih terperinciSOLO FINE ART SPACE BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seni rupa merupakan cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep
Lebih terperinciSPIRITUALITAS DI SEBALIK GAMBAR *) Membaca Pameran-pameran Lukisan di Yogyakarta Oleh : Dr. G. Budi Subanar **)
SPIRITUALITAS DI SEBALIK GAMBAR *) Membaca Pameran-pameran Lukisan di Yogyakarta Oleh : Dr. G. Budi Subanar **) 1. Pengantar Salah satu dunia karya seni yang cukup memberi warna di kota Yogyakarta datang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dila Farida Nurfajriah, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di dunia berkembang sangat pesat dan telah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan dan profesi.
Lebih terperinciBAB I. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I A. Latar Belakang Penelitian Tingkat apresiasi masyarakat tumbuh dan berkembang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti rutinitas dari kegiatan Seni Rupa ditengah masyarakat dan pendidikan Seni
Lebih terperinciSchedule Pertemuan 2 X teori tentang apresiasi seni 4 X pemahaman materi seni 6X apresesiasi 2 X tugas 1 X ujian sisipan 1 x ujian semester
Pengantar Apresiasi Seni Oleh : Kuswarsantyo, M.Hum. Schedule Pertemuan 2 X teori tentang apresiasi seni 4 X pemahaman materi seni 6X apresesiasi 2 X tugas 1 X ujian sisipan 1 x ujian semester Buku referensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pameran merupakan acara yang sudah lumrah di kota Yogyakarta, sebuah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pameran merupakan acara yang sudah lumrah di kota Yogyakarta, sebuah acara atau kegiatan yang ditujukan utuk memamerkan sesuatu. Secara umum pameran adalah sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhannya telah mampu merombak tatanan atau sistem kewarisan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hukum kewarisan, termasuk salah satu aspek yang diatur secara jelas dalam Al-Qur an dan Sunnah Rasul. Hal ini membuktikan bahwa masalah kewarisan cukup penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyangkut masalah sosial, budaya, religi, pendidikan, politik, pembangunan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tema merupakan suatu hal yang menjadikan isi dalam karya seni. Dalam sebuah karya seni tema dihasilkan dari pengolahan obyek baik dari alam nyata maupun dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni merupakan suatu bentuk ekspresi yang dicurahkan dari dalam diri
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni merupakan suatu bentuk ekspresi yang dicurahkan dari dalam diri manusia yang disampaikan dalam berbagai macam bentuk seni, dengan tujuan untuk memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesenian merupakan kegiatan yang dilakukan masyarakat untuk kebutuhan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesenian merupakan kegiatan yang dilakukan masyarakat untuk kebutuhan, baik untuk sistem kepercayaan, sistem sosial maupun sebagai hiburan. Kegiatan ini merupakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mata pencaharian dengan hormat dan jujur. Dalam versi yang lain seni disebut. mempunyai unsur transendental atau spiritual.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Seni 1. Pengertian Seni Menurut Soedarso (1988: 16-17) bahwa kata seni berasal dari bahasa Sansekerta sani yang berarti pemujaan, palayanan, donasi, permintaan atau mata pencaharian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seni merupakan salah satu konsep yang sulit untuk didefinisikan. Karena sulitnya, maka pengertian seni sering merujuk ke arah konsep metafisik, padahal pada
Lebih terperinci79. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D)
627 79. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D) A. Latar belakang Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seni Budaya merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat pada program
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seni Budaya merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat pada program pendidikan dasar dan menengah yang mengacu pada Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), kemudian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Siapa yang tidak mengenal fashion di dunia ini. Sejak lahir fashion atau mode sudah ada dalam diri setiap insan. Mode berbusana atau fashion pada dasarnya tidak
Lebih terperinciPUSAT SENI RUPA YOGYAKARTA
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PUSAT SENI RUPA YOGYAKARTA Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh : Mochamad Iqbal Amirdha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat untuk menyampaikan ide,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat untuk menyampaikan ide, pikiran, dan gagasan kepada pihak lain dalam suatu masyarakat. Hal ini sebagaimana dikemukakan
Lebih terperinciLampiran INSTRUMEN PENELITIAN PEDOMAN WAWANCARA
Lampiran INSTRUMEN PENELITIAN PEDOMAN WAWANCARA Lokasi Tujuan : SDN 01 Gandrungmangu : Mengumpulkan data atau informasi yang berkaitan dengan kurikulum sekolah dan pelaksanaan pembelajaran seni budaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan dengan mudah dan cepat, yakni dengan penggunaan handphone
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan zaman yang ditandai dengan munculnya kemajuan teknologi dan informasi yang semakin pesat membuat kehidupan manusia menjadi serba mudah. Salah satunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Fenomena
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seni pertunjukan dalam kehidupan masyarakat Jawa memiliki dimensi dan fungsi ganda. Seni pertunjukan Jawa selain sebagai ekspresi estetik manusia, tidak jarang menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kelebihan yang utama adalah memiliki akal budi. psikis. Perbedaan yang paling terlihat antara perempuan dan laki-laki terutama
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penciptaan Diantara makhluk-makhluk yang diciptakan Tuhan manusia merupakan makhluk yang paling sempurna, manusia memiliki berbagai kemampuan yang tidak dimiliki
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil pembahasan penelitian dan pengujian path analysis
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan penelitian dan pengujian path analysis yang dilaksanakan mengenai pengaruh public relations yang dilakukan stakeholders eksternal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. budaya. Indonesia merupakan negara di dunia ini yang memiliki ragam budaya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hidup adalah sebuah karunia sang Ilahi dimana didalam hidup ini banyak hal-hal yang dapat menambah gairah untuk hidup, salah satunya adalah seni dan budaya. Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tertentu dalam seninya, akan menyadari bahwa bukan seniman yang mencapai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di zaman sekarang sangat sedikit seniman yang mengaitkan antara seni dengan agama. Padahal jika disadari, seniman yang sampai pada kesempurnaan tertentu dalam
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN KEBUDAYAAN
BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN KEBUDAYAAN 2.1 Uraina Tentang Seni Kata seni berasal dari kata "SANI" yang kurang lebih artinya "Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa". Menurut kajian ilmu di eropa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Peneliti menyajikan penelitian ini dengan pendekatan kualitatif yaitu meneliti suatu fenomena yang ada saat ini dan peneliti mengamati langsung fenomena
Lebih terperinciVISUALISASI KALIGRAFI ARAB DALAM KARYA SENI BATIK TULIS SEBAGAI HIASAN DINDING PENCIPTAAN. Riza Fauzi ah NIM
VISUALISASI KALIGRAFI ARAB DALAM KARYA SENI BATIK TULIS SEBAGAI HIASAN DINDING PENCIPTAAN Riza Fauzi ah NIM 1111623022 TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI S-1 KRIYA SENI JURUSAN KRIYA FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Dapat ditarik kesimpulan bahwa bentuk musikalisasi puisi. khususnya karya Untung Basuki yang disebut dengan Lagu puisi
262 BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Dapat ditarik kesimpulan bahwa bentuk musikalisasi puisi khususnya karya Untung Basuki yang disebut dengan Lagu puisi adalah perkembangan dari bentuk yang terdahulu yaitu
Lebih terperinciKOMUNITAS BELANAK Awal terbentuk Komunitas Belanak Pengaruh adanya Komunitas Belanak untuk seniman-seniman Padang
KOMUNITAS BELANAK Awal terbentuk Komunitas Belanak Waktu itu di Padang terdapat kelompok-kelompok rombongan dosen dikampus Universitas Negeri Padang yanga gayanya kita sebut Wakidi-an, lalu ada Taman Budaya
Lebih terperinci60. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D)
495 60. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D) A. Latar Belakang Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Lebih terperinciSOAL UAS SENI BUDAYA KLS XI TH Kegiatan seseorang atau sekelompok dalam upaya mempertunjukan suatu hasil karya atau produknya kepada
SOAL UAS SENI BUDAYA KLS XI TH 2016 2017 1 Kegiatan seseorang atau sekelompok dalam upaya mempertunjukan suatu hasil karya atau produknya kepada orang laindan secara terorganisir dinamakan a katalog b
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Agama adalah wahyu yang diturunkan Allah untuk manusia. Fungsi dasar agama adalah memberikan orientasi, motivasi dan membantu manusia untuk mengenal dan menghayati
Lebih terperinciFormat Proposal Pengadaan Pameran Seni Rupa PAMERAN SENI RUPA. Disusun oleh Nama :. NIS :. Kelas:. Kompetensi Keahlian :.
Format Proposal Pengadaan Pameran Seni Rupa PAMERAN SENI RUPA Disusun oleh Nama. NIS. Kelas. Kompetensi Keahlian. http://preindo.com 1 A. LATAR BELAKANG Dalam suatu pameran karya seni rupa kita selalu
Lebih terperinciBAB IV TAHAPAN PEMBUATAN FILM DOKUMENTER
BAB IV TAHAPAN PEMBUATAN FILM DOKUMENTER A. TREATMENT TEMA Seni modern Performance art sebagai seni alternative yang tengah berkembang di Indonesia. IDE CERITA Penulis memilih genre dokumenter Ilmu pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia, Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, Sastra Inggris,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Universitas Negeri Medan merupakan salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia yang mempunyai tujuh fakultas, salah satunya adalah Fakultas Bahasa dan Seni
Lebih terperincipentingnya sebuah gedung pameran seni rupa yang permanen dan dapat mewadahi
BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan 1.1.1 Perkembangan Kegiatan Seni Rupa di Yogyakarta Melihat perkembangan seni akhir - akhir ini kita bisa melihat bahwa Yogyakarta merupakan barometer
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berbahasa, cara berpakaian, dan cara berperilaku antara sesama. Kehadiran seni tidak
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesenian merupakan salah satu unsur kebudayaan yang mencerminkan ciri khas kehidupan dari setiap masyarakat yang tinggal disuatu daerah, baik dari segi berbahasa, cara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyampaikan gagasan-gagasan ataupun merefleksikan pandangannya terhadap
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan wadah yang digunakan oleh pengarang dalam menyampaikan gagasan-gagasan ataupun merefleksikan pandangannya terhadap berbagai masalah yang diamati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang termasuk dalam aspek kebudayaan, sudah dapat dirasakan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seni budaya merupakan penjelmaan rasa seni yang sudah membudaya, yang termasuk dalam aspek kebudayaan, sudah dapat dirasakan oleh orang banyak dalam rentang perjalanan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Perkembangan Teknik dan Bahan yang Digunakan pada Kriya Keramik Produksi
153 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan 1. Perkembangan Teknik dan Bahan yang Digunakan pada Kriya Keramik Produksi Studio 181 Dari perkembangan penggunaan teknik dan bahan di Studio 181 dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dinamakan kematian. Peristiwa hukum tersebut menimbulkan akibat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sebagai mahkluk hidup pasti akan mengalami peristiwa hukum yang dinamakan kematian. Peristiwa hukum tersebut menimbulkan akibat hukum yang berkaitan dengan pengurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan pesan baik itu berupa ide, gagasan, maupun informasi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan sarana komunikasi penting bagi kehidupan manusia. Manusia tidak akan lepas dari bahasa. Melalui bahasa, manusia dapat menyampaikan pesan baik itu berupa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebuah karya seni yang diciptakan tidak lepas dari emosional, tekanan psikologis, kepribadian, bahkan dari pengalaman seseorang yang menciptakan karya seni tersebut. Tekanan-tekanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan nasional dan kebudayaan. daerah. Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak puncak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepulauan Nusantara terdiri atas aneka warna kebudayaan dan bahasa. Keaneka ragaman kebudayaan dari berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup masyarakat. Kemudahan dalam memperoleh informasi bagi. dapat diadopsi dalam operasional dilingkungan usaha.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era informasi saat ini, dimana akses terhadap informasi semakin bertambah mudah memberikan dampak terhadap perubahan gaya hidup masyarakat. Kemudahan dalam
Lebih terperinci2015 KAJIAN VISUAL POSTER FILM DRAMA PENDIDIKAN SUTRADARA RIRI RIZA PRODUKSI MILES FILMS
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu fungsi seni adalah sebagai media komunikasi, dimana dalam setiap unsur seni memiliki pesan yang ingin dikomunikasikan kepada penikmatnya, baik tersirat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Galeri merupakan sebuah bangunan yang memiliki fungsi mirip dengan museum dan memiliki kegiatan utama yang sama yaitu kegiatan pameran. Galeri memiliki fungsi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. Dalam melakukan sebuah penelitian memerlukan adanya kajian pustaka.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Dalam melakukan sebuah penelitian memerlukan adanya kajian pustaka. Kajian pustaka merupakan pedoman terhadap suatu penelitian sekaligus
Lebih terperinci2015 ABSTRAK SUPREMATISME SEBAGAI GAGASAN BERKARYA SENI PATUNG DENGAN MEDIA KAYU
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman seni rupa mengalami perkembangan yang sangat signifikan, baik dari segi teknik maupun bahan yang digunakan. Seni rupa terdiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Life style atau gaya hidup, salah satu unsur penting di kalangan masyarakat modern. Gaya hidup sudah menjadi bagian dari salah satu ciri-ciri masyarakat modern, yang
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS LOMBA ANTAR KELAS FAI UNISMA DIES NATALIS 54 TAHUN FAI UNISMA
PETUNJUK TEKNIS LOMBA ANTAR KELAS FAI UNISMA DIES NATALIS 54 TAHUN FAI UNISMA I. VIDEO PROFIL FAI UNISMA 1. Mengembangkan minat dan bakat kemampuan mahasiswa FAI UNISMA berkreasi dalam membuat video (media
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Artspace, Galeri, Orat Oret, Seni
ABSTRAK Melalui aktivitas berkesenian akan diperoleh banyak hal yang berkait dengan nilainilai yang bermanfaat bagi kehidupan. Seni bertaut pada satu titik, yaitu ranah ekpresi kebebasan. Kegiatan ekspresi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai macam budaya. Setiap daerah di Kepulauan Indonesia memiliki budayanya sendiri. Bahkan di setiap kota/kabupaten
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA FAKULTAS DAKWAH IAIN WALISONGO SEMARANG TENTANG BLOG SEBAGAI MEDIA DAKWAH
BAB IV ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA FAKULTAS DAKWAH IAIN WALISONGO SEMARANG TENTANG BLOG SEBAGAI MEDIA DAKWAH Kehidupan manusia modern ditandai dengan adanya kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Lebih terperinciA. PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING
BAB IV ANALISIS A. PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Cooperative learning merupakan strategi atau pendekatan pembelajaran dalam pendidikan. Strategi ini menekankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karya seni. Hal inilah yang mendasari adanya sebuah pameran seni. Dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebuah karya seni tidak hanya dapat dinikmati melalui indra penglihatan saja. Namun indra lainnya juga dapat berperan dalam melakukan apresiasi terhadap karya seni.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. emosional (Nurgiyantoro: 2007:2). Al-Ma ruf (2010:3) berpendapat bahwa,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil ciptaan manusia yang mengekspresikan pikiran, gagasan, pemahaman, dan tanggapan perasaan penciptanya tentang hakikat kehidupan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi sangat cepat. Begitu pula dengan gaya hidup masyarakat yang juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jaman yang semakin modern membuat arus globalisasi menjadi sangat cepat. Begitu pula dengan gaya hidup masyarakat yang juga mengikuti arus globalisasi
Lebih terperinci80. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E)
80. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E) A. Latar belakang Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Lebih terperinciSUMBANGSIH PEMIKIRAN TENTANG PAMERAN SENI RUPA TINGKAT NASIONAL DALAM MENYONGSONG MUKTAMAR MUHAMMADIYAH SATU ABAD DI YOGYAKARTA TAHUN
SUMBANGSIH PEMIKIRAN TENTANG PAMERAN SENI RUPA TINGKAT NASIONAL DALAM MENYONGSONG MUKTAMAR MUHAMMADIYAH SATU ABAD DI YOGYAKARTA TAHUN 2010 DITULIS UNTUK DIALOG NASIONAL DAN FESTIVAL MUHARRAM 1429H DI UNIVERSITAS
Lebih terperinciMETODE PEMBELAJARAN BAHASA SASTRA Prosedur dan Kultur. Meyridah SMAN Tambang Ulang, Tanah Laut
METODE PEMBELAJARAN BAHASA SASTRA Prosedur dan Kultur Meyridah SMAN Tambang Ulang, Tanah Laut merydah76@gmail.com ABSTRAK Tulisan ini bertujuan memberikan kontribusi pemikiran terhadap implementasi pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap manusia memiliki cita rasa dan potensi
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pada dasarnya setiap manusia memiliki cita rasa dan potensi pengungkapan perasaan melalui karya seni. Filsuf Italia Benedetto Croce (1866-1952) dalam The (1976:75)
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Banyak perupa muda yang berasal dari kota Bandung yang intens melukis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak perupa muda yang berasal dari kota Bandung yang intens melukis dengan mengangkat tema religius. Mereka adalah 3 perupa muda yang memilih untuk terus eksis membuat
Lebih terperinci56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)
56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Lebih terperinci