BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kendaraan 4x4 Apa yang menjadikan kendaraan 4x4 berbeda dengan kendaraan 4x2 yang lain adalah perbedaan pada sistem transmisi. Pada transmisi yang konvensional maka pada kendaraan 4x4 mempunyai tambahan trasmisi (extra transfer case).transfer case inilah yang kemudian membagi beban kendaraan dengan memindahkan daya melalui propeler shaft ke roda depan. Biasanya pada kendaraan 4x4 konvensional transfer case tersebut mempunyai dua kecepatan yakni gear rasio High dimana rasio perpindahan daya ke roda depan sama dengan torsi daya yang disalurkan ke roda belakang. Sedangkan pada posisi transfer case low maka perpindahan daya pada gigi rendah (Low Gear) maka transfer case tersebut akan melipat gandakan daya menjadi dua kali lipat dengan rasio 2:1 (untuk kondisi transfer case standar). Dengan menggunakan Low Gear tersebut maka akan memberikan daya yang cukup kuat bagi kendaraan anda untuk mendaki bukit atau melintasi lumpur. Disamping memberikan daya yang kuat, maka pada suatu keadaan tertentu, maka Low Gear tersebut dapat berfungsi sebagai "idle" speed pada kecepatan rendah dalam menghadapi beberapa rintangan tertentu. B. Tujuan 1. Memenuhi tugas dosen mata kuliah Pemindah Daya Otomotif 2. Mengetahui cara kerja 4WD 3. Mengetahui jenis-jenis 4WD 4. Mengetahui sistem penggerak 4WD 1

2 BAB II PEMBAHASAN A. Uraian Four-wheel drive, All-wheel drive, AWD, 4WD, or 4 4 ("four by four") adalah kendaraan roda empat dengan drivetrain yang memungkinkan keempat roda untuk menerima torsi dari mesin secara bersamaan. Namun banyak orang biasanya mengasosiasikan istilah 4x4 dengan kendaraan off-road dan kendaraan utilitas olahraga, penggunaan empat roda memberikan kontrol yang lebih baik pada banyak permukaan. Dalam singkatan seperti 4 4, angka pertama biasanya total roda (lebih tepatnya, ujung poros, yang mungkin memiliki beberapa roda), dan yang kedua, jumlah yang didukung/penggerak. Sintaksis, 4 2 berarti kendaraan roda empat yang mengirimkan tenaga mesin hanya dua poros-ujung: depan dua front-wheel drive atau rear-wheel drive. Kebanyakan layout 4WD adalah front-engine bentukan selanjutnya dari desain front-engine, two-wheel-drive. Dibagi dalam dua kategori utama: Front-engine, rear-wheel drive diturunkan dari sistem 4WD, merupakan standar di sebagian besar kendaraan sport dan mobil penumpang, (biasanya disebut "mesin depan, rear-wheel drive / four-wheel drive"), pelopor dari model saat ini termasuk Jensen FF, AMC Eagle and Mercedes-Benz W124 dengan sistem 4Matic dan Suzuki Grand Vitara dengan / tanpa 4 mode transfer case. Mesin sistem 4WD melintang dan membujur berasal dari front-engine, layout front-drive, pas untuk segmen mewah, olahraga, dan tugas berat, misalnya mesin-melintang Mitsubishi 3000GT VR-4 dan Toyota RAV4 dan mesin-memanjang Audi Quattro dan sebagian besar juga Subaru. 2

3 Gambar 1 : Four Wheel drive B. Cara Kerja Pada kendaraan dengan penggerak 4 roda, mesin dihubungkan dengan diferensial tengah (transfer case) yang membagi tenaga ke roda belakang dan roda depan. Karena pada saat menggunakan penggerak 4 roda, penggunaan energi lebih tinggi, biasanya penggerak 4 roda hanya digunakan pada saat dibutuhkan saja, dengan mengaktifkan melalui tombol atau tuas tertentu. C. Jenis 4WD 1.Part Time 4WD Sesuai dengan namanya, maka sistem ini hanya dapat digunakan secara part time. Sistem ini diciptakan untuk mem-provide kendaraan dengan traksi lebih saat membawa beban berat atau saat berjalan di atas permukaan jalan buruk (off road), atau dengan kata lain, part time 4WD diciptakan untuk mendukung kendaraan melakukan tugas-tugas berat. Selain tuas persneling, juga terdapat tuas kecil yang disebut dengan tuas transfercase dan memiliki pilihan penggerak atas 2H, 4H, 4L, & N. 2H adalah pilihan yang digunakan untuk pengendaraan pada jalan kering (jalan raya dengan permukaan mulus). Pada mode ini, penggerak yang digunakan adalah penggerak roda belakang. 4H digunakan pada permukaan jalan yang 3

4 buruk, dimana kendaraan memerlukan traksi lebih, semisal diatas permukaan lumpur & tanah licin. Pada mode seperti ini kendaraan masih mampu meraih kecepatan tinggi. 4L atau 4Lo hampir sama seperti pilihan 4H namun perbedaannya, penggunaan 4L akan membuat mobil berjalan perlahan. Mode ini dipakai pada medan off-road dengan tingkat kesulitan tinggi. N biasanya digunakan untuk mengaktifkan winch PTO (Power Take Off). Pada kendaraan dengan sistem part time 4WD, jangan pernah memakai gerak empat rodanya terus-menerus, terutama saat berkendara di atas permukaan jalan mulus, seperti di atas jalan raya. Contoh kendaraan yang menggunakan sistem part time 4WD adalah Toyota Land Cruiser, Jeep CJ-7, Daihatsu Taft, Suzuki Jimny. 2. Full Time 4WD Disebut juga dengan Permanent 4WD dan dapat digunakan di semua permukaan jalan, termasuk aspal. Sistem ini diciptakan guna memberikan traksi lebih pada kendaraan dan membuatnya lebih berdaya guna pada pemakaian sehari-hari. Dengan penambahan differential pada unit transfercase-nya, kendaraan dengan sistem ini bergerak dalam mode 4WD secara terus-menerus dan tak lagi memiliki opsi gerak dua roda. Opsi tersedia hanya 4WD Hi dan 4WD Lo. Kendaraan dengan sistem full time 4WD memiliki daya jelajah sangat baik, terutama bila center differential-nya memiliki opsi lockable dan menjadi lebih sakti lagi bila dipadukan dengan axle differential. Contoh kendaraan dengan full time 4WD adalah Mercedes-Benz G500, Range Rover, Lexus GX Full Time Simetric AWD Sistem ini mirip dengan full time 4WD, namun memerlukan torsi putaran rendah untuk memaksimalkan kerjanya dan dapat juga digunakan pada permukaan aspal. Sistem ini diciptakan bukan untuk kendaraan yang dipakai bekerja keras namun hanya untuk memberikan ke-stabilan lebih pada kendaraan tersebut (hanya sebagai fitur keselamatan). Walau begitu, kemampuannya untuk melibas jalan-jalan off road ringan tak sepenuhnya hilang, setidaknya untuk 4

5 medan off-road tingkat rendah. Kendaraan-kendaraan yang menggunakan sistem ini antara lain: Audi Quatro, Subaru Impreza, Mercedes-Benz M-Class. 4. Auto Assymetric AWD Sistem ini dapat juga disebut dengan real time 4WD. Diciptakan sepenuhnya hanya untuk memberikan tingkat ke-stabilan tinggi pd kendaraan yang menggunakannya. Dapat digunakan setiap saat di semua permukaan jalan, sistem seperti ini hanya bekerja saat komputer mendeteksi adanya gejala slip pada salah satu roda. Bila komputer tak mendeteksi adanya gejala slip, maka kendaraan akan terus melaju dengan gerak dua roda. Jadi jenis kendaraan yang dipakai, pada dasarnya adalah mobil 2WD dengan karakteristik pengendalian 2WD. Sistem seperti ini tidak diciptakan untuk dipakai bekerja keras dan tidak direkomendasikan untuk dipakai melibas jalur off road berat. Kendaraan yang menggunakan sistem ini antara lain Volvo AWD dan Honda CR-V. D. Tipe Penggerak Kendaraan Penggerak kendaraan memiliki peran penting dalam stabilitas dan traksi. Sistem penggerak yang baik akan memiliki stabilitas dan traksi kontrol yang baik. Tetapi semua itu tergantung medan di mana kendaraan digunakan. Contoh, kendaraan dengan Computerized All Whell Drive, tidak akan banyak berarti ketika yang mengendarai kakek-nenek di jalan kota yang penuh macet. Tidak ada sistem penggerak yang terbaik, yang ada adalah sistem penggerak sesuai dengan fungsi dan medannyalah yang terbaik. Tetapi tidak ada salahnya memahami beberapa tipe penggerak kendaraan, sehingga memudahkan untuk memahami ketika akan membeli kendaraan. Prinsip dan cara kerja sistem penggerak adalah menyalurkan dan menditribusikan power dari primemover (bisa mesin, atau motor listrik atau gabungan diantara keduanya) ke setiap roda (atau roda tertentu saja). Pendistribusian power yang tepat maka akan berdampak pada power yang efektif dan efisien, yang akhirnya akan membuat kendaran menjadi lebih irit. 5

6 1. 2WD (two wheels drive) Gambar 2 : 2WD Kendaraan dengan tipe penggerak ini hanya menggerakkan 2 roda saja (kiri dan kanan). Pendistribusian tenaga antara kiri dan kanan diatur oleh differential gear (gardan) secara otomatis, ketika kendaraan belok atau menikung. Kendaraan tipe ini dikategorikan menjadi 2, yaitu rear whell drive (gardan dibelakang) dan front wheel drive (gardan didepan). Pada kendaraan tua dan kendaraan dengan load besar, umumnya menggunakan penggerak roda belakang. Penggerak roda depan memiliki stabilitas yang lebih baik, tetapi tidak sesuai untuk kendaraan dengan beban besar. Kendaraan dengan kategori kecil lebih sesuai menggunakan sistem penggerak roda depan. 2. 4WD (four wheels drive) 6

7 Gambar 3 : 4WD Kendaraan tipe ini mempunyai kemampuan mendistribusikan power dari mesin ke seluruh roda dengan perbandingan distribusi antara gardan depan dan belakang dengan rasio tertentu. Misal, 40 % untuk gardan depan, 60 % untuk gardan belakang. Tipe penggerak untuk 4WD memiliki beberapa kategori : Part time 4WD Pada sistem ini, 4WD tidak fix untuk selamanya tetapi dapat di non aktifkan sesuai dengan kebutuhan. Sistem pemindahkan dari 2WD ke 4WD harus dilakukan secara manual dengan memindahkan tuas. Dalam kondisi normal, system akan berjalan dengan 2WD. Kendaraan yang mengggunakan system ini tidak dirancang untuk kondisi jalan kering atau jalan raya, karena berakibat system gear cepat aus. Sistem low-range gear menyebabkan kendaraan merambat dengan pelan, tapi mampu mengatasi rintangan yang cukup berat. Sistem ini umumnya digunakan oleh kendaraan tua bertipe Jeep. Kelemahan sistem ini adalah distribusi power antara gardan depan dan belang tidak dapat diatur sesuai kebutuhan atau otomatif. Kelemahan yang lain adalah pemindahan dari 2WD ke 4WD (atau sebaliknya) harus dengan manual dan pada umunya kendaraan harus dalam kondisi bergenti. Perpindahan dari 2WD ke 4WD atau sebaliknya tidak dapat dilakukan on the fly (sambil jalan). Beberapa kendaraan yang menggunakan 7

8 system ini adalah : Jimny, Wrangler, Nissan, Chevrolet Blazer, Cherokee, Nissan Pathfinder, Toyota 4Runner, Mazda. Selectable 4WD Sistem ini lebih fleksibel dalam melakukan pemilihan jenis penggerak yang digunakan apakah 2WD, full time 4WD, ataupun part time 4WD dalam memberikan traksi yang maksimal. Pada waktu menghadapi medan yang cukup berat, central differential akan otomatis mengunci untuk memberikan traksi yang kuat. Pada waktu belok, center differential akan mengatur roda depan dan belakang berputar secara independen. Sistem ini dapat menembus medan berat seperti lumpur, dapat digunakan di jalan aspal. Sistem ini delangkapi pula dengan low-range gear. Kekurangan dari sistem ini adalah : proses aktivasi dilakukan secara manual. Beberapa kendaraan yang menggunakan system ini antara lain : Isuzu Tropper, Acura SLX, Ford Expedition, Grand Cherokee, Mitsubishi Montero, Jeep Cherokee. Permanent 4WD Sistem ini dilengkapi juga dengan low-range gear dan center differential. Sistem ini dapat digunakan di jalan aspal maupun jalan berlumpur. Proses penguncian dilakukan secara otomatis. Sistem ini mempunyai kemampuan offroad setara dengan part-time 4WD, tetapi masih bisa digunakan di jalan aspal, sedangkan part-time tidak bisa digunakan di jalan aspal karena system gear akan cepat aus. Adanya center differential dapat melakukan penguncian secara otomatis dalam meningkatkan daya traksi. Tetapi harga sistem ini lebih mahal dibandingkan dengan sistem lain. Beberapa kendaraan yang menggunakan system ini antara lain : Mercedes-Bens ML320, Toyota Land Cruiser, Lexus LX470, Range Rover, Jeep Grand Cherokee, Ford Explorer V6. 8

9 All wheel drive (AWD) Gambar 4 : AWD Disebut juga dengan Full-Time 4WD. Pada sistem ini ke-4 roda adalah tidak ada saling ketergantungan (independent). Distribusi power diatur oleh cpu (komputer). Sistem ini umunya sudah dilengkapi dengan sistem pengendali traksi secara otomatis. Misal, saat roda kanan depan dan belakang pada tempat yang basah, secara otomatis komputer akan memberikan traksi dan porsi tenaga yang lebih besar untuk roda depan dan belakang sebelah kanan. Contoh yang lain, misal mobil dalam kondisi menikung ke kiri, secara otomatis roda kanan belakang akan mendapatkan porsi tenaga lebih besar. Sistem ini mudah digunakan dan dengan seketika akan menyalurkan daya ke roda dengan kuat. AWD dapat digunakan di jalan aspal. Centre Differential berfungsi secara otomatis dalam mengunci atau membuka. Kemampuan AWD ini tidak sehebat 4WD karena tidak dilengkapi dengan low-range gear. Sistem AWD ini cukup efisien Untuk menembus loronglorong hutan, padang pasir, jalan berkerikil. Beberapa kendaraan yang mengunakan sisyem ini antara lain : Mitsubishi Eclipse, Subaru, Volvo V70, Mazda MPV, Honda CR-V, Lexus RX300, Mercedes-Benz E320. 9

10 E. Sistem Penggerak Drive Train Pada 4x4 Drive Train merupakan suatu komponen dengan beberapa mekanisme yang berfungsi memindahkan daya/ tenaga yang dihasilkan mesin untuk menjalankan roda dan kendaraan. Dengan adanya Drive Train maka mobil dapat bergerak atau berjalan. Clutch Komponen ini mempunyai fungsi untuk meneruskan dan melepaskan daya dari mesin ketika gir berpindah dalam kondisi berjalan atau berhenti. Transaxle Transmisi dan differential yang menjadi satu, bagian ini digunakan pada kendaraan penggerak roda depan. Differential Komponen ini mempunyai tiga fungsi yaitu merubah arah dari daya bergerak, mengurangi daya dari propeller shaft, dan membedakan putaran untuk roda ketika membelok. Drive Shaft Komponen yang berfungsi meneruskan daya yang terbagi ke setiap roda dari differential. Transmission Komponen ini meneruskan dan mengatur kecepatan dan daya dari mesin yang diakibatkan oleh gigi kecepatan yang digunakan, kemudian dilanjutkan ke pemutar roda. Propeller Shaft Suatu mekanisme penghubung yang meneruskan daya dari transmisi ke differential (kendaraan mesin di depan dengan penggerak roda belakang). 10

11 F. Kelebihan dan Kekurangan 1. Kelebihan Dalam hal pengendalian, traksi dan kinerja, sistem 4WD umumnya memiliki sebagian besar keuntungan dibandingkan dengan front-wheel drive ataupun rear-wheel drive. Beberapa kelebihan yang unik adalah: Traksi hampir dua kali lipat dibandingkan dengan tata letak two-wheeldrive. Mengingat tenaga yang cukup, menimbulkan percepatan yang lebih baik dan driveability pada permukaan yang kurang dari grip yang ideal, dan pengereman mesin (engine braking) yang baik pada permukaan licin. Pengembangan sistem 4WD untuk mobil performa tinggi dirangsang terutama oleh perkembangan reli. Karakteristik pengendalian dalam kondisi normal dapat dikonfigurasi menjadi FWD atau RWD, atau campuran, bahkan untuk beralih antara konfigurasi ini sesuai dengan keadaan. 2. Kekurangan Sistem 4WD memerlukan lebih banyak komponen bergerak dan komponen transmisi yang kompleks, sehingga meningkatkan biaya produksi kendaraan dan kompleksitas prosedur pemeliharaan dan perbaikan dibandingkan dengan desain 2WD. Sistem 4WD meningkatkan massa power-train, inersia rotasi dan kerugian transmisi daya, mengakibatkan penurunan kinerja dalam kondisi kering ideal dan peningkatan konsumsi bahan bakar dibandingkan dengan desain 2WD. Rem tangan tidak dapat digunakan untuk menginduksi over-steer untuk tujuan manuver, sebagai pasangan drivetrain depan dan as roda belakang bersamasama. Untuk mengatasi keterbatasan ini, beberapa mobil reli kustom disiapkan memiliki mekanisme khusus ditambahkan ke transmisi untuk memutuskan drive belakang jika rem tangan diterapkan sementara mobil bergerak. 11

12 BAB III PENUTUP Kesimpulan Four-wheel drive, All-wheel drive, AWD, 4WD, or 4 4 ("four by four") adalah kendaraan roda empat dengan drivetrain yang memungkinkan keempat roda untuk menerima torsi dari mesin secara bersamaan. Kebanyakan layout 4WD adalah front-engine bentukan selanjutnya dari desain front-engine, two-wheel-drive. Dibagi dalam dua kategori utama: Front-engine, rear-wheel drive diturunkan dari sistem 4WD, merupakan standar di sebagian besar kendaraan sport dan mobil penumpang, (biasanya disebut "mesin depan, rear-wheel drive / four-wheel drive"), pelopor dari model saat ini termasuk Jensen FF, AMC Eagle and Mercedes-Benz W124 dengan sistem 4Matic dan Suzuki Grand Vitara dengan / tanpa 4 mode transfer case. Mesin sistem 4WD melintang dan membujur berasal dari front-engine, layout front-drive, pas untuk segmen mewah, olahraga, dan tugas berat, misalnya mesin-melintang Mitsubishi 3000GT VR-4 dan Toyota RAV4 dan mesin-memanjang Audi Quattro dan sebagian besar juga Subaru. 12

13 DAFTAR PUSTAKA Automotive Engineering, Gear System, Diskusi Sakae ITO Honda R&D Japan autoonlineschool.blogspot.com comunityblogers.mywapblog.com jipadventurecommunity.wordpress.com 13

PEMINDAH DAYA FOUR WHEEL DRIVE (4WD)

PEMINDAH DAYA FOUR WHEEL DRIVE (4WD) PEMINDAH DAYA FOUR WHEEL DRIVE (4WD) DISUSUN OLEH SOUBUR ROHMANI (5132122012) FAHREZA MASYUDI (5133122010) SURAHMAN (5131122007) HELMI ANDRIYAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

SISTEM PEMINDAH TENAGA KELAS XI OLEH : HARIS MAULANA MARZUKI

SISTEM PEMINDAH TENAGA KELAS XI OLEH : HARIS MAULANA MARZUKI SMK MUHAMMADIYAH BULAKAMBA - BREBES SISTEM PEMINDAH TENAGA KELAS XI OLEH : HARIS MAULANA MARZUKI SISTEM PEMINDAH TENAGA ( POWER TRAIN ) Adalah Sejumlah mekanisme untuk memindahkan tenaga yang dihasilkan

Lebih terperinci

MODIFIKASI 2WD MENJADI 4WD PADA MOBIL SUZUKI KATANA

MODIFIKASI 2WD MENJADI 4WD PADA MOBIL SUZUKI KATANA Jurnal INTEKNA, Volume 15, No. 1, Mei 2015, 1-99 ISSN 1412-5609 (Print) MODIFIKASI 2WD MENJADI 4WD PADA MOBIL SUZUKI KATANA Anhar Khalid (1), Eddi Suhendra (2) (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Politeknik

Lebih terperinci

1 BAB II LANDASAN TEORI

1 BAB II LANDASAN TEORI 1 BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Transmisi Fungsi transmisi adalah untuk meneruskan putaran dari mesin ke arah putaran roda penggerak, dan untuk mengatur kecepatan putaran dan momen yang dihasilkan sesuai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 System-Sytem pada Rear Axle Pada dasarnya rear axle berfungsi menghantarkan tenaga dari mesin untuk menuju ke poros roda penggerak. Seiring datangnya permasalahan yang timbul

Lebih terperinci

Tenaga yg keluar dari mesin langsung disalurkan ke roda belakang. Beban mesin di roda belakang

Tenaga yg keluar dari mesin langsung disalurkan ke roda belakang. Beban mesin di roda belakang Keuntungan Rear Engine Rear Drive (RERD) 1. Less Power Loos. Dibandingkan dengan Front Engine Rear Drive (FERD) potensi loos tenaga menjadi kecil karena drive shaft nya pendek. 2. Traksi menjadi lebih

Lebih terperinci

Seminar Nasional Mesin dan Industri (SNMI4) 2008 PENENTUAN REGION SKID-NON SKID (2WS) TYPE MODEL KENDARAAN REAR WHEEL DRIVE (RWD)

Seminar Nasional Mesin dan Industri (SNMI4) 2008 PENENTUAN REGION SKID-NON SKID (2WS) TYPE MODEL KENDARAAN REAR WHEEL DRIVE (RWD) PENENTUAN REGION SKID-NON SKID (2WS) TYPE MODEL KENDARAAN REAR WHEEL DRIVE (RWD) Ian Hardianto Siahaan dan Willyanto Anggono Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Universitas Kristen Petra Laboratorium

Lebih terperinci

Hybrid electric-petroleum vehicles. Mobil hybrid adalah mobil yang berjalan dengan dua sumber tenaga, yaitu ICE dan motor listrik.

Hybrid electric-petroleum vehicles. Mobil hybrid adalah mobil yang berjalan dengan dua sumber tenaga, yaitu ICE dan motor listrik. Hybrid electric-petroleum vehicles Mobil hybrid adalah mobil yang berjalan dengan dua sumber tenaga, yaitu ICE dan motor listrik. Jenis-jenis Hybrid Electric Vehicle Berdasarkan struktur drivetrain: Seri

Lebih terperinci

PENDAHULUAN DAN SISTEM KOPLING

PENDAHULUAN DAN SISTEM KOPLING SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI SISTEM PEMINDAH TENAGA (SPT) PENDAHULUAN DAN SISTEM KOPLING 7 PENDAHULUAN SISTEM PEMINDAH TENAGA (POWER TRAIN). Pemindah tenaga (Power Train) adalah sejumlah mekanisme

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. dalam mendukung performa kendaraan. Karena, sistem pemindah tenaga atau

BAB II DASAR TEORI. dalam mendukung performa kendaraan. Karena, sistem pemindah tenaga atau BAB II DASAR TEORI 2.1. Kontruksi Sistem Pemindah Tenaga Kinerja dari sistem pemindah tenaga pada kendaraan sangatlah penting dalam mendukung performa kendaraan. Karena, sistem pemindah tenaga atau power

Lebih terperinci

MELEPAS DAN MEMASANG PROPELLER SHAFT, AS RODA DAN GARDAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG 5K LAPORAN PRAKTIK AKHIR SEMESTER GENAP

MELEPAS DAN MEMASANG PROPELLER SHAFT, AS RODA DAN GARDAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG 5K LAPORAN PRAKTIK AKHIR SEMESTER GENAP MELEPAS DAN MEMASANG PROPELLER SHAFT, AS RODA DAN GARDAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG 5K LAPORAN PRAKTIK AKHIR SEMESTER GENAP diajukan untuk memenuhi nilai akhir semester dua disusun oleh : Arman Syah. S XI

Lebih terperinci

LOGO. Mohamad Fikki Rizki NRP DOSEN PEMBIMBING Prof. Ir Nyoman Sutantra,Msc,PhD Yohanes.ST,MSc

LOGO. Mohamad Fikki Rizki NRP DOSEN PEMBIMBING Prof. Ir Nyoman Sutantra,Msc,PhD Yohanes.ST,MSc LOGO Analisa Kinerja Sistem Transmisi pada Kendaraan Multiguna Pedesaan untuk Mode Pengaturan Kecepatan Maksimal Pada Putaran Maksimal Engine dan Daya Maksimal Engine Mohamad Fikki Rizki NRP. 2110105011

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Transmisi Transmisi yaitu salah satu bagian dari sistem pemindah tenaga yang berfungsi untuk mendapatkan variasi momen dan kecepatan sesuai dengan kondisi jalan dan kondisi pembebanan,

Lebih terperinci

Diagnosis Technicain - Automatic Transaxle. to Transaxle. Transaxle input shaft. Torque converter. Pump impeller. Transaxle input shaft.

Diagnosis Technicain - Automatic Transaxle. to Transaxle. Transaxle input shaft. Torque converter. Pump impeller. Transaxle input shaft. Garis Besar Converter Stator One-way clutch Torque converter Stator shaft Oil pump to input shaft Umum Konverter tenaga putaran (torque converter) menghantarkan dan menggandakan tenaga putaran dari mesin

Lebih terperinci

POROS PENGGERAK RODA

POROS PENGGERAK RODA SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI SISTEM PEMINDAH TENAGA (SPT) POROS PENGGERAK RODA 34 PEMELIHARAAN / SERVICE POROS PENGGERAK RODA A. URAIAN Fungsi axle shaft adalah sebagai penumpu beban roda atau dudukan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : SISTEM PEMINDAH TENAGA SKS : 2 teori, 1 praktik Kode Mata Kuliah : OTO 321 Smt : Genap/ Gasal *) Waktu Pertemuan : 2 x 50 Pertemuan ke : 1 I. Kompetensi Dasar : Mengingat,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Transmisi Transmisi yaitu salah satu bagian dari sistem pemindah tenaga yang berfungsi untuk mendapatkan variasi momen dan kecepatan sesuai dengan kondisi jalan dan kondisi

Lebih terperinci

DIFFERENTIAL KELAS XI OLEH : HARIS MAULANA MARZUKI

DIFFERENTIAL KELAS XI OLEH : HARIS MAULANA MARZUKI SMK MUHAMMADIYAH BULAKAMBA - BREBES DIFFERENTIAL KELAS XI OLEH : HARIS MAULANA MARZUKI FINAL DRIVE ( GARDAN ) Fungsi Final drive pada kendaraan adalah untuk merubah arah putaran poros propeller kearah

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL. pembongkaran overhoul differential dengan keadaan tutup oli berkarat spare. Gambar 4.1 Differential cover belakang.

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL. pembongkaran overhoul differential dengan keadaan tutup oli berkarat spare. Gambar 4.1 Differential cover belakang. BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL 4.1 Data Awal setelah Overhoul differential Berikut adalah penampakan differential awal sebelum dilakukan pembongkaran overhoul differential dengan keadaan tutup oli berkarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Penulisan Makalah

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Penulisan Makalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dan pertumbuhan industri otomotif sekarang ini sangatlah pesat, hal ini ditandai dengan terus bertambahnya kuantitas kendaraan yang dimiliki masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Logo Toyota Toyota Motor Corporation (TMC) adalah sebuah pabrikan mobil yang berasal dari Jepang yang didirikan bulan September 1933. Saat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengereman Modifikasi pengereman dan kemudi ini berlandaskan pada tinjauan pustaka yang mendukung terhadap cara kerja dari sistem pengereman dan kemudi. Rem adalah salah satu

Lebih terperinci

PERANGKAT UJI KOMPETENSI Final drive/gardan

PERANGKAT UJI KOMPETENSI Final drive/gardan PEKAN UJI PRODUKTIF TEKNIK OTOMOTIF PERANGKAT UJI KOMPETENSI Final drive/gardan Disiapkan Oleh : Eko Winarso,S.Pd.M.M Slamet Akhmad S, M.Pd TEKNIK OTOMOTIF 2014 Lembar Kualifikasi Tipe Mobil : Peserta

Lebih terperinci

TRAKTOR RODA-4. Klasifikasi. trakor roda-4. Konstruksi. Penggunaan traktor di pertanian

TRAKTOR RODA-4. Klasifikasi. trakor roda-4. Konstruksi. Penggunaan traktor di pertanian TRAKTOR RODA-4 Klasifikasi traktor roda-4 Konstruksi trakor roda-4 Penggunaan traktor di pertanian Klasifikasi Berdasarkan Daya Penggerak (FWP = fly wheel power) 1. Traktor kecil (

Lebih terperinci

Diagnosis Technicain - Automatic Transaxle. Output side to final drive unit (tires) Sun gear TOYOTA MOTOR CORPORATION. All right reserved.

Diagnosis Technicain - Automatic Transaxle. Output side to final drive unit (tires) Sun gear TOYOTA MOTOR CORPORATION. All right reserved. Garis besar Input side from torque converter (engine) Clutches ( and ) Brakes (, and ) One-way clutches ( and ) Front planetary gear set Rear planetary gear set Output side to final drive unit (tires)

Lebih terperinci

SISTEM GARDAN / DIFFERENTIAL

SISTEM GARDAN / DIFFERENTIAL SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI SISTEM PEMINDAH TENAGA (SPT) SISTEM GARDAN / DIFFERENTIAL 27 PEMELIHARAAN / SERVICE UNIT FINAL DRIVE ( SISTEM GARDAN / DIFFERENTIAL) URAIAN. FUNGSI DIFFERENTIAL. 1. Menyesuaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jumlah penduduk di Indonesia saat ini terbilang cukup pesat. Perkembangan tersebut disertai dengan beragam aktivitas kerja manuasia di Indonesia yang kian

Lebih terperinci

Sistem Suspensi pada Truck

Sistem Suspensi pada Truck Sistem Suspensi pada Truck Halaman 1 dari 4 Fungsi utama sistem suspensi pada kendaraan adalah mendukung berat kendaraan untuk diteruskan ke tanah (ground). Fungsi lain adalah melindungi badan kendaraan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 ATV (All Terrain Vehicle) ATV (All Terrain Vehicle) adalah sebuah kendaraan dengan penggerak mesin menggunakan motor bakar, mengunakan pula rangka khusus yang dirancang sedemikian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Matic motor matic adalah suatu kendaraan yang aman dan nyaman saat dikendarai dengan hanya menarik gas kemudian motor langsung jalan. yang pada dasa rnya kinerja motor matic

Lebih terperinci

SISTEM TRANSMISI OTOMATIS SEPEDA MOTOR

SISTEM TRANSMISI OTOMATIS SEPEDA MOTOR SISTEM TRANSMISI OTOMATIS SEPEDA MOTOR CVT (Continuous Variable Transmission) Modul ini disusun sebagai bahan ajar bagi siswa kelas XI TSM (Teknik Sepeda Motor) Disusun : Gunadi, S. Pd DINAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

POROS PENGGERAK RODA

POROS PENGGERAK RODA SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI SISTEM PEMINDAH TENAGA (SPT) POROS PENGGERAK RODA 34 PEMELIHARAAN / SERVICE POROS PENGGERAK RODA A. URAIAN Fungsi axle shaft adalah sebagai penumpu beban roda atau dudukan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN DAN SISTEM KOPLING

PENDAHULUAN DAN SISTEM KOPLING SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI SISTEM PEMINDAH TENAGA (SPT) PENDAHULUAN DAN SISTEM KOPLING 7 PENDAHULUAN SISTEM PEMINDAH TENAGA (POWER TRAIN). Pemindah tenaga (Power Train) adalah sejumlah mekanisme

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan era globalisasi, teknologi pun ikut berkembang sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan era globalisasi, teknologi pun ikut berkembang sesuai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan era globalisasi, teknologi pun ikut berkembang sesuai dengan tuntutan jaman. Dahulu orang masih menggunakan alat transportasi yang sangat sederhana

Lebih terperinci

MAKALAH SISTEM PEMINDAH TENAGA PROPELLER SHAFT. Rian Alif Prabu ( ) Septian Dwi Saputra ( )

MAKALAH SISTEM PEMINDAH TENAGA PROPELLER SHAFT. Rian Alif Prabu ( ) Septian Dwi Saputra ( ) MAKALAH SISTEM PEMINDAH TENAGA PROPELLER SHAFT Rian Alif Prabu (12504244022) Septian Dwi Saputra (12504244032) Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2016 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negeri harus diimbangi dengan pengembangan kualitas sumber daya manusia. dibidang industri otomotif yang semakin maju dan canggih.

BAB I PENDAHULUAN. negeri harus diimbangi dengan pengembangan kualitas sumber daya manusia. dibidang industri otomotif yang semakin maju dan canggih. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat di era sekarang menimbulkan dampak pada dunia pendidikan dengan semakin besarnya tantangan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi dewasa ini semakin mengarah pada persaingan ketat khususnya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi dewasa ini semakin mengarah pada persaingan ketat khususnya untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi dewasa ini semakin mengarah pada persaingan ketat khususnya untuk perusahaan sejenis. Mereka dituntut untuk memiliki suatu keunikan tersendiri

Lebih terperinci

SISTEM GARDAN / DIFFERENTIAL

SISTEM GARDAN / DIFFERENTIAL SMK KRTNEGR TES K. KEDIRI SISTEM PEMINDH TENG (SPT) SISTEM GRDN / DIFFERENTIL 27 PEMELIHRN / SERVICE UNIT FINL DRIVE ( SISTEM GRDN / DIFFERENTIL) URIN. FUNGSI DIFFERENTIL. 1. Menyesuaikan putaran roda

Lebih terperinci

SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI SISTEM PEMINDAH TENAGA (SPT)

SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI SISTEM PEMINDAH TENAGA (SPT) SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI SISTEM PEMINDAH TENAGA (SPT) SOAL SOAL 82 SOAL SOAL KOPLING 1. Jelaskan fungsi dan syarat syarat yang harus dimiliki oleh kopling?. 2. Sebut dan jelaskan 2 jenis kopling

Lebih terperinci

Cara menguasai kopling saat mengemudi mobil transmisi manual

Cara menguasai kopling saat mengemudi mobil transmisi manual Cara menguasai kopling saat mengemudi mobil transmisi manual Mengemudi mobil dengan transmisi manual bagi sebagian pengemudi terutama pemula yang baru belajar nyetir merupakan hal yang sulit. Meskipun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA STRATEGI MARKETING

BAB IV ANALISA STRATEGI MARKETING BAB IV ANALISA STRATEGI MARKETING 4.1 PT. Indomobil Sukses Internasional, Tbk PT. Indomobil Sukses Internasional, Tbk (Perseroan) merupakan salah satu kelompok usaha otomotif yang terbesar dan terkemuka

Lebih terperinci

Makalah Transmisi Otomatis Pada Mobil

Makalah Transmisi Otomatis Pada Mobil Makalah Transmisi Otomatis Pada Mobil Disusun oleh: 1. Deltama asparingga. N (09) Kelas : XII-TKR1 UPT.SMK NEGERI 1 KALIANGET Jl. By pass kertasada kalianget sumenep 69471 Telp. (1328) 667429 Email : smkn1kalianget@yahoo.com-web

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Nama : HERDI HARYADI NIM :

Disusun Oleh : Nama : HERDI HARYADI NIM : Disusun Oleh : Nama : HERDI HARYADI NIM : 5353103082 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makalah Sistem Rem ABS membahas tentang system pengereman pada motor ataupun mobil. Tujuan dari makalah ini adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENDAHULUAN Pada bab ini menjelaskan teori tentang transmisi dan oli ATF serta beberapa parameter yang berkaitan dengan kinerja transmisi. Semua karakteristik, teori perhitungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini perkembangan teknologi semakin pesat diberbagai Negara

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini perkembangan teknologi semakin pesat diberbagai Negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Sekarang ini perkembangan teknologi semakin pesat diberbagai Negara khususnya dibidang transportasi, perkembangan ini muncul karena manusia menggunakan akalnya

Lebih terperinci

TEKNOLOGI KOPLING SENTRIFUGAL

TEKNOLOGI KOPLING SENTRIFUGAL MAKALAH TEKNOLOGI KOPLING SENTRIFUGAL Disusun Oleh : Achmad Risa Harfit, ST. FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS GUNADARMA 2008 DAFTAR ISI Daftar isi... i I. Pendahuluan... 1 II.

Lebih terperinci

Sistem bahan bakar Sistem pelumasan

Sistem bahan bakar Sistem pelumasan Sistem bahan bakar a. Sistem bahan bakar pada motor bensin Berfungsi untuk : 1. Mengatur perbandingan campuran bahan bakar dan udara 2. Mengatur jumlah pemasukan bahan bakar dan udara ke silinder 3. Merubah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berhubungan erat dengan kepuasan pelanggan, dan akhirnya, mempengaruhi kesuksesan

BAB 1 PENDAHULUAN. berhubungan erat dengan kepuasan pelanggan, dan akhirnya, mempengaruhi kesuksesan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pangsa pasar merupakan faktor kritis dari kesuksesan suatu bisnis. Pangsa pasar berhubungan erat dengan kepuasan pelanggan, dan akhirnya, mempengaruhi kesuksesan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Otomotif Satuan Pendidikan : SMK Kelas/Semester : XI TKR Mata Pelajaran : Pengetahuan Dasar Teknik Topik : Memelihara unit final drive/gardan Waktu : 2 45 menit Pertemuan

Lebih terperinci

BAB III PEMILIHAN TRANSMISI ATV DENGAN METODE PAHL AND BEITZ. produk yang kebutuhannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Setelah

BAB III PEMILIHAN TRANSMISI ATV DENGAN METODE PAHL AND BEITZ. produk yang kebutuhannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Setelah BAB III PEMILIHAN TRANSMISI ATV DENGAN METODE PAHL AND BEITZ 3.1 MetodePahldanBeitz Perancangan merupakan kegiatan awal dari usaha merealisasikan suatu produk yang kebutuhannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

Lebih terperinci

BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN

BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN GENERAL SISTEM UTAMA KENDARAAN RINGAN DAN FUNGSINYA 10 001 1 BUKU INFORMASI Daftar Isi Halaman Bagian - 1 2 Pendahuluan 2 Definisi Pelatih,

Lebih terperinci

Perbaikan yang kami lakukan bergaransi, jadi jangan ragu lagi untuk menghubungi kami, kami juga siap menerima panggilan ke tempat anda...

Perbaikan yang kami lakukan bergaransi, jadi jangan ragu lagi untuk menghubungi kami, kami juga siap menerima panggilan ke tempat anda... Kami Purnama Matic adalah salah satu bengkel matic yang berada di daerah Jakarta dan Bekasi dengan tenaga ahli yang profesional melayani pengerjaan mobil matic anda yang rusak. Service yang kami berikan

Lebih terperinci

ANALISIS PERFORMANCE CONTINUOSLY VARIABLE TRANSMISSION (CVT) PADA MOTOR BEBEK MATIC HONDA BEAT MENGGUNAKAN DYNO ABD. Gatot Budy Prasetiyo*)

ANALISIS PERFORMANCE CONTINUOSLY VARIABLE TRANSMISSION (CVT) PADA MOTOR BEBEK MATIC HONDA BEAT MENGGUNAKAN DYNO ABD. Gatot Budy Prasetiyo*) ANALISIS PERFORMANCE CONTINUOSLY VARIABLE TRANSMISSION (CVT) PADA MOTOR BEBEK MATIC HONDA BEAT MENGGUNAKAN DYNO ABD Gatot Budy Prasetiyo*) ABSTRAK Perkembangan teknologi otomotif khususnya sepeda motor

Lebih terperinci

1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH )

1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH ) 1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH ) Memuat berlebihan tidak hanya memperpendek usia kendaraan anda, tetapi juga berbahaya, oleh sebab itu hindarkanlah. Berat muatan harus dibatasi oleh GVM ( berat kotor

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN CVT (CONTINUES VARIABLE TRANSMISSION) PADA MICROCAR RODA TIGA UNTUK PARA PENYANDANG CACAT KAKI

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN CVT (CONTINUES VARIABLE TRANSMISSION) PADA MICROCAR RODA TIGA UNTUK PARA PENYANDANG CACAT KAKI EFEKTIFITAS PENGGUNAAN CVT (CONTINUES VARIABLE TRANSMISSION) PADA MICROCAR RODA TIGA UNTUK PARA PENYANDANG CACAT KAKI Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang Abstrak. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN. penggerak belakang gokart adalah bengkel Teknik Mesin program Vokasi

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN. penggerak belakang gokart adalah bengkel Teknik Mesin program Vokasi BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN 3.1. Tempat Pelaksanaan Tempat yang akan di gunakan untuk perakitan dan pembuatan sistem penggerak belakang gokart adalah bengkel Teknik Mesin program Vokasi Universitas

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAAN. 4.1 Pengertian dan Fungsi Gardan ( Differential Gear )

BAB IV PEMBAHASAAN. 4.1 Pengertian dan Fungsi Gardan ( Differential Gear ) BAB IV PEMBAHASAAN 4.1 Pengertian dan Fungsi Gardan ( Differential Gear ) Differential gear atau sering dikenal dengan nama gardan adalah komponen pada mobil yang berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin

Lebih terperinci

Modifikasi Transmisi dan Final Gear pada Mobil Prototype Ronggo Jumeno

Modifikasi Transmisi dan Final Gear pada Mobil Prototype Ronggo Jumeno Modifikasi Transmisi dan Final Gear pada Mobil Prototype Ronggo Jumeno Noorsakti Wahyudi Program Studi Mesin Otomotif Politeknik Negeri Madiun (PNM) Madiun, Indonesia ns.wyudi@yahoo.com Indah Puspitasari

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri otomotif di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat pada beberapa tahun terakhir. Hal tersebut salah satunya terlihat dari total penjualan dalam

Lebih terperinci

2014 LAPORAN INDUSTRI STUDI KINERJA INDUSTRI MOBIL INDONESIA

2014 LAPORAN INDUSTRI STUDI KINERJA INDUSTRI MOBIL INDONESIA 2014 LAPORAN INDUSTRI STUDI KINERJA INDUSTRI MOBIL INDONESIA www.indoanalisis.co.id DAFTAR ISI I. KINERJA INDUSTRI MOBIL INDONESIA... 1.1. Pertumbuhan Produksi Mobil Indonesia... 1.2. Pertumbuhan Ekspor

Lebih terperinci

PEMINDAH DAYA. 1. Uraian Tipe axle dan axle shaft

PEMINDAH DAYA. 1. Uraian Tipe axle dan axle shaft PEMINDAH DAYA GARIS BESAR PEMINDAH DAYA..... 190 KOPLING 1. Uraian.......................... 191 2. Rangkaian kopling................ 191 3. Plat kopling...................... 193 4. Mekanisme penggerak............

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Berkembangnya ilmu pengetahuan teknologi serta kemajuan di bidang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Berkembangnya ilmu pengetahuan teknologi serta kemajuan di bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berkembangnya ilmu pengetahuan teknologi serta kemajuan di bidang industri terutama dalam bidang permesinan, berbagai alat diciptakan untuk mempermudah dan menambah

Lebih terperinci

Urutan pedal : Kopling (selalu kaki kiri yang menginjaknya), Rem dan Gas (pakai kaki kanan secara bergantian)

Urutan pedal : Kopling (selalu kaki kiri yang menginjaknya), Rem dan Gas (pakai kaki kanan secara bergantian) Belajar Mengemudi Urutan pedal : Kopling (selalu kaki kiri yang menginjaknya), Rem dan Gas (pakai kaki kanan secara bergantian) Menghidupkan mobil dalam keadaan kopling di gigi nol 1) Pasang tali / sabuk

Lebih terperinci

AUTOMATIC TRANSMISSION (A/T)

AUTOMATIC TRANSMISSION (A/T) AUTOMATIC TRANSMISSION (A/T) TRANSMISI OTOMATIS KENDARAAN TIPE FR BAGIAN UTAMA A/T 1. Torque Converter ( bagian depan) 2. Planetary Gear Unit (bagian tengah) 3. Hydraulic Control Unit (bagian bawah) Torque

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI DAN PERBAIKAN DIFFERENTIAL PADA MOBIL TOYOTA KIJANG INNOVA TIPE G

IDENTIFIKASI DAN PERBAIKAN DIFFERENTIAL PADA MOBIL TOYOTA KIJANG INNOVA TIPE G TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI DAN PERBAIKAN DIFFERENTIAL PADA MOBIL TOYOTA KIJANG INNOVA TIPE G Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Diploma 3 untuk Menyandang Sebutan Ahli Madya Oleh : Dwi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG

PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Otomotif, sarana bidang transportasi yang berfungsi dalam upaya memenuhi tuntutan ekonomi di jaman teknologi sekarang ini yang mana tingkat dari kebutuhan dan waktu

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMASANGAN SISTEM TRANSMISI DAN PENGEREMAN MOBIL BERBAHAN BAKAR ETANOL

PERANCANGAN DAN PEMASANGAN SISTEM TRANSMISI DAN PENGEREMAN MOBIL BERBAHAN BAKAR ETANOL PERANCANGAN DAN PEMASANGAN SISTEM TRANSMISI DAN PENGEREMAN MOBIL BERBAHAN BAKAR ETANOL PROYEK AKHIR Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) Program Studi DIII Teknik

Lebih terperinci

ECS (Engine Control System) TROOT024 B3B4B5

ECS (Engine Control System) TROOT024 B3B4B5 ECS (Engine Control System) TROOT024 B3B4B5 Komponen dan Fungsi Sistem Pengatur Katup Elektronik Tujuan Umum : Peserta dapat mengidentifikasi fungsi, konstruksi, cara kerja sistem control ngine Peserta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mobil sedan, hatchback, station wagon, dan sport. Mobil jenis Hatchback

BAB I PENDAHULUAN. mobil sedan, hatchback, station wagon, dan sport. Mobil jenis Hatchback BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan alat transportasi terjadi di berbagai segi, baik dari segi teknologi, desain, variasi dan juga fitur-fitur yang disediakan. Dalam beberapa tahun terakhir

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Observasi terhadap sistem kerja CVT, dan troubeshooting serta mencari

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Observasi terhadap sistem kerja CVT, dan troubeshooting serta mencari BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Observasi terhadap sistem kerja CVT, dan troubeshooting serta mencari referensi dari beberapa sumber yang berkaitan dengan judul yang di

Lebih terperinci

DISUS O L E H. Nama:Hariadi.T Kelas: X Otomotif A

DISUS O L E H. Nama:Hariadi.T Kelas: X Otomotif A DISUS O L E H x Nama:Hariadi.T Kelas: X Otomotif A DAFTAR ISI Halaman Judul... i Daftarisi.......ii KataPengantar...... iii BAB I PENDAHULUAN... A.Latar Belakang Fungsi Transmisi Keuntungan dan Kerugian

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM KEMUDI MANUAL PADA MOBIL LISTRIK

PERANCANGAN SISTEM KEMUDI MANUAL PADA MOBIL LISTRIK Jurnal Elemen Volume 4 Nomor 1, Juni 2017 ISSN : 2442-4471 PERANCANGAN SISTEM KEMUDI MANUAL PADA MOBIL LISTRIK Kurnia Dwi Artika 1, Rusuminto Syahyuniar 2, Nanda Priono 3 1),2) Staf Pengajar Jurusan Mesin

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH. 1. Pengertian chasis 2. Komponen chasis 3.Macam-macam konstruksi/tipe frame 3. Pemeriksaan kebengkokan frame 4.

SILABUS MATA KULIAH. 1. Pengertian chasis 2. Komponen chasis 3.Macam-macam konstruksi/tipe frame 3. Pemeriksaan kebengkokan frame 4. SILABUS MATA KULIAH Mata Kuliah : Chasis Otomotif Kode : KB 22125002 Bobot : 3 sks Semester : VI Standar Kompetensi : Menjelaskan sistem Pemindah Daya dan Pengendali Kendaraan pada mobil Mata Kuliah Prasyarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kendaraan di era modern saat ini memiliki teknologi-teknologi canggih dan lebih

BAB I PENDAHULUAN. Kendaraan di era modern saat ini memiliki teknologi-teknologi canggih dan lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dunia otomotif di tanah air dari tahun ketahun berkembang dengan cukup baik. Terbukti dari banyaknya produsen otomotif mancanegara yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan serta kemajuan di bidang industri terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan serta kemajuan di bidang industri terutama dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gokart saat ini sangat berkembang dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, seiring dengan perkembangan serta kemajuan di bidang industri terutama dalam bidang otomotif.

Lebih terperinci

Cara Kerja Mobil Hybrid

Cara Kerja Mobil Hybrid Cara Kerja Mobil Hybrid Mahalnya harga bahan bakar minyak, membuat produsen mobil berlomba-lomba membuat mobil yang irit bahan bakar minyak. Tentunya mobil yang irit bahan bakar kemudian mengurangi performa

Lebih terperinci

Interval Perawatan. Ganti setiap 2,500 km (1.500 miles) Ganti setiap 5,000 km (3,000 miles) Periksa setiap 5,000 km (3,000 miles)

Interval Perawatan. Ganti setiap 2,500 km (1.500 miles) Ganti setiap 5,000 km (3,000 miles) Periksa setiap 5,000 km (3,000 miles) JADUAL PERAWATAN UNTUK KONDISI KHUSUS TB-SERIES (PANTHER & PICKUP) A: Menempuh jarak pendek berulang kali B: Menempuh jalan yang buruk C: Menempuh jalan berdebu D: Menempuh medan yang dingin/ atau medan

Lebih terperinci

14. Teknis Pengoperasian Kendaraan Pendukung SUBSTANSI MATERI

14. Teknis Pengoperasian Kendaraan Pendukung SUBSTANSI MATERI 14. Teknis Pengoperasian Kendaraan Pendukung Modul Diklat Basic PKP-PK 14.1 Prosedur pengoperasian mobil komando 14.1.1 Sebelum mesin kendaraan dihidupkan agar dilakukan pemeriksaan sebagai berikut : a.

Lebih terperinci

Analisis Stabilitas Arah Mobil Toyota Agya G dengan Variasi Jumlah Penumpang, Kecepatan Belok, Sudut Belok dan Kemiringan Melintang Jalan

Analisis Stabilitas Arah Mobil Toyota Agya G dengan Variasi Jumlah Penumpang, Kecepatan Belok, Sudut Belok dan Kemiringan Melintang Jalan JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2301-9271 A-35 Analisis Stabilitas Arah Mobil Toyota Agya G dengan Variasi Jumlah Penumpang, Kecepatan Belok, Sudut Belok dan Kemiringan Melintang Jalan Faisal

Lebih terperinci

Pengaruh Variasi Konstanta Pegas dan Massa Roller CVT Terhadap Performa Honda Vario 150 cc

Pengaruh Variasi Konstanta Pegas dan Massa Roller CVT Terhadap Performa Honda Vario 150 cc E1 Pengaruh Variasi Konstanta Pegas dan Massa Roller CVT Terhadap Performa Honda Vario 150 cc Irvan Ilmy dan I Nyoman Sutantra Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

Roda Gigi Gear. A. Roda Gigi. Jenis jenis profil gigi pada Roda gigi :

Roda Gigi Gear. A. Roda Gigi. Jenis jenis profil gigi pada Roda gigi : Roda Gigi Gear Definisi roda gigi adalah salah satu bentuk sistem transmisi yang mempunyai fungsi mentransmisikan gaya, membalikkan putaran, mereduksi atau menaikkan putaran/ kecepatan. Umumnya roda gigi

Lebih terperinci

Perancangan dan Analisis Karakteristik Traksi Pada Mobil Pedesaan Serbaguna WAPRODES

Perancangan dan Analisis Karakteristik Traksi Pada Mobil Pedesaan Serbaguna WAPRODES Perancangan dan Analisis Karakteristik Traksi Pada Mobil Pedesaan Serbaguna WAPRODES E21 Radian Fauzia Rahman, Alief Wikarta, dan I Nyoman Sutantra Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dampak dari modernisasi telah dirasakan hampir di segala aspek

BAB I PENDAHULUAN. Dampak dari modernisasi telah dirasakan hampir di segala aspek BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dampak dari modernisasi telah dirasakan hampir di segala aspek kehidupan manusia. Tingginya tingkat mobilitas, baik manusia maupun barang, mutlak membutuhkan

Lebih terperinci

teknologi yang menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan. kendaraan antara 220 cm dan 350 cm. (Regulasi IEMC 2014)

teknologi yang menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan. kendaraan antara 220 cm dan 350 cm. (Regulasi IEMC 2014) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini semua pabrikan otomotif di dunia berlomba-lomba untuk membuat produk otomotif yang hemat bahan bakar dan atau menggunakan bahan bakar alternative selain minyak

Lebih terperinci

MEKANISME KERJA MESIN TOE TESTER DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT TAMBUN II

MEKANISME KERJA MESIN TOE TESTER DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT TAMBUN II MEKANISME KERJA MESIN TOE TESTER DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT TAMBUN II PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Mesin Toe Tester misalnya, penyetelan seperti ini banyak sekali digunakan umumya pada pabrik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di setiap tahunnya. Pada tahun 2013, pertumbuhan di industri otomotif semakin

BAB I PENDAHULUAN. di setiap tahunnya. Pada tahun 2013, pertumbuhan di industri otomotif semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan industri otomotif di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan yang signifikan.itu terbukti dengan munculnya produk otomotif baru di setiap tahunnya.

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Transmisi berfungsi memindahkan tenaga gerak mesin ke roda dan mengatur besar kecepatan sudut putaran agar sesuai kebutuhan. Transmisi mengatur variasi perbandingan

Lebih terperinci

ANALISIS KESTABILAN KENDARAAN MINI TRUCK SANG SURYA PADA SAAT PENGEREMAN

ANALISIS KESTABILAN KENDARAAN MINI TRUCK SANG SURYA PADA SAAT PENGEREMAN ANALISIS KESTABILAN KENDARAAN MINI TRUCK SANG SURYA PADA SAAT PENGEREMAN NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : ANA LANGGENG PURNOMO D200 08 0129 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

SEMARANG AUTOMOTIVE CENTER

SEMARANG AUTOMOTIVE CENTER LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) SEMARANG AUTOMOTIVE CENTER Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh : DEFRI SERVANA.

Lebih terperinci

SILABUS KURIKULUM KEAHLIAN MOTOR

SILABUS KURIKULUM KEAHLIAN MOTOR SILABUS KURIKULUM KEAHLIAN MOTOR BULAN 4 Materi : Pengenalan alat kerja dan sparepart mesin, dan bongkar pasang mesin peraga. Target : Siswa dapat memahami nama dan fungsi alat kerja, mengenal sparepart

Lebih terperinci

HUBUNGAN KECEPATAN, POSISI GIGI, DAN JENIS BAHAN BAKAR DENGAN KONSUMSI BAHAN BAKAR SEPEDA MOTOR

HUBUNGAN KECEPATAN, POSISI GIGI, DAN JENIS BAHAN BAKAR DENGAN KONSUMSI BAHAN BAKAR SEPEDA MOTOR HUBUNGAN KECEPATAN, POSISI GIGI, DAN JENIS BAHAN BAKAR DENGAN KONSUMSI BAHAN BAKAR SEPEDA MOTOR Tabah Priangkoso 1*, Aditya Wildana 1, Setyoko 1 1 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Wahid

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Identifikasi Sistem Kopling dan Transmisi Manual Pada Kijang Innova

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Identifikasi Sistem Kopling dan Transmisi Manual Pada Kijang Innova BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Berikut ini adalah beberapa refrensi yang berkaitan dengan judul penelitian yaitu sebagai berikut: 1. Tugas akhir yang ditulis oleh Muhammad

Lebih terperinci

Pembuatan Trainer Cutting Kopling Hidraulis Mobil Toyota Kijang KF 40

Pembuatan Trainer Cutting Kopling Hidraulis Mobil Toyota Kijang KF 40 Pembuatan Trainer Cutting Kopling Hidraulis Mobil Toyota Kijang KF 40 Kusnadi D-III Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Tegal ABSTRAK Kendaraan bermotor berjalan dengan normal jika salah satu syaratnya

Lebih terperinci

NEW MITSUBISHI PAJERO SPORT DAKAR MORE POWERFUL, MORE SPORTY, MORE LUXURY

NEW MITSUBISHI PAJERO SPORT DAKAR MORE POWERFUL, MORE SPORTY, MORE LUXURY NEW MITSUBISHI PAJERO SPORT DAKAR MORE POWERFUL, MORE SPORTY, MORE LUXURY PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors selaku Authorized Distributor kendaraan bermotor dengan merek Mitsubishi dari Mitsubishi Motors

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. vital dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari manusia.

BAB I PENDAHULUAN. vital dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini kegiatan transportasi merupakan suatu kegiatan yang sangat vital dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari manusia. Dibandingkan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik itu bidang kesehatan, teknologi, dan otomotif. Perkembangan tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. baik itu bidang kesehatan, teknologi, dan otomotif. Perkembangan tersebut dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi telah membawa perubahan yang sangat pesat diberbagai bidang, baik itu bidang kesehatan, teknologi, dan otomotif. Perkembangan tersebut dapat

Lebih terperinci

Momentum, Vol. 12, No. 2, Oktober 2016, Hal ISSN

Momentum, Vol. 12, No. 2, Oktober 2016, Hal ISSN Momentum, Vol. 12, No. 2, Oktober 2016, Hal. 37-41 ISSN 0216-7395 HUBUNGAN KECEPATAN, POSISI GIGI, DAN JENIS BAHAN BAKAR DENGAN KONSUMSI BAHAN BAKAR SEPEDA MOTOR Tabah Priangkoso 1*, Aditya Wildana 1 dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi selalu mempengaruhi pembangunan pada suatu negara dan tidak lepas dari alat transportasi. Karena itu, transportasi

Lebih terperinci