DISUSUN OLEH: APRILLIA KELOMPOK 4 A

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DISUSUN OLEH: APRILLIA KELOMPOK 4 A"

Transkripsi

1 LAPORAN AKHIR JURNAL PRAKTIKUM PHANEROGAMAE DISUSUN OLEH: NAMA NIM APRILLIA KELOMPOK 4 A JURUSAN BIOLOGI LABORATORIUM ANATOMI DAN SISTEMATIKA TUMBUHAN FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA 2015 i

2 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan kuasa-nya kami dapat menyelesaikan Laporan Resmi Phanerogamae ini dengan baik. Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada para asisten dan dosen pembimbing praktikum Phanerogamae yang telah banyak membantu selama praktikum berlangsung dan dalam pengerjaan laporan ini. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam pengerjaan laporan ini, maka dari itu sangat diharapkan kritik dan saran yang membangun agar laporan kami ini dapat terselesaikan dengan sempurna. Sekali lagi kami mengucapkan terima kasih dan mohon maaf apabila terjadi kesalahan dalam penulisan kata atau kalimat. Samarinda, 15 Mei 2015 Penulis ii

3 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... i KATA PENGANTAR... ii Mengenal Jenis dan Sifat Gymnospermae Kelas Coniferae... 1 Mengenal Ciri-Ciri dan Sifat Kelompok Policarpiceae... 6 Mengenal Ciri-Ciri dan Sifat Kelompok Myrtales Mengenal Ciri-Ciri dan Sifat Kelompok Piperales Mengenal Ciri-Ciri dan Sifat Kelompok Malpighiales, Malvales dan Capparales Mengenal Ciri-Ciri dan Sifat Kelompok Solanales, Gentianales, Lamiales Mengenal Ciri-Ciri dan Sifat Dari Kelompok Alismatales, Bromeliales dan Commelinales.. 42 (Monocotyledoneae) Mengenal Ciri-Ciri dan Sifat Dari Kelompok Liliales, Poales Dan Asparagales(Monocotyledoneae) DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Cycas rumphii (pakis haji)... 2 Gambar 1.2 P. merkusii (pinus)... 3 Gambar 1.3 Gnetum gnemon (melinjo)... 4 Gambar 2.1 Annona muricata (bunga sirsak)... 8 Gambar 2.2 Nymphaea stellata (bunga teratai)... 8 Gambar 2.3 Rosa sp. (bunga mawar)... 9 Gambar 2.4 Mimosa sp. (bunga putri malu) Gambar 2.5 Caesalpinia pulcherrima (bunga merak) Gambar 2.6 Sesbania grandiflora (bunga turi) Gambar 2.7 Cananga odorata (kenanga) Gambar 2.8 Michelia campaka (bunga cempaka) Gambar 2.9 Crotalaria anagyroides (kacang giring-giring) Gambar 2.10 Delonix regia (bunga flamboyan) Gambar 3.1 Psidium guajava (jambu biji)... Error! Bookmark not defined. Gambar 3.2 Lagerstroemia speciosa (bungur)... Error! Bookmark not defined. Gambar 3.3 Melastoma sp. (karamunting)... Error! Bookmark not defined. Gambar 3.4 Terminalia catappa (ketapang)... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.1 Piper betle (sirih)... Error! Bookmark not defined. iii

4 Gambar 4.2 Artocarpus integra (nangka)... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.3 Mirabilis jalapa (bunga pukul empat)... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.4 Amaranthus sp. (bayam)... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.5 Antigonon leptotus (bunga air mata pengantin)... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.6 Peperomia pelucida (semak cermin)... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.7 Piper aduncum (sirih kayu)... Error! Bookmark not defined. Gambar 5.1 Garcinia mangostana (manggis) Gambar 5.2 Passiflora sp. (markisa) Gambar 5.3 Bixa orellana (geligam) Gambar 5.4 Hibiscus rosa-sinensis Gambar 5.5 Durio kutjensis (lai) Gambar 5.6 Muntingia Calabura (seri) Gambar 5.7 Carica papaya (pepaya) Gambar 6.1 Jasminum sambac (melati) Gambar 6.2 Allamanda cathartica (bunga alamanda) Gambar 6.3 Ipomea aquatica (kangkung) Gambar 6.4 Plumeria rubra (kamboja) Gambar 6.5 Capsicum annuum (cabai) Gambar 6.6 Orthosiphon aristatus (kembang kumis kucing) Gambar 6.7 Lantara camara (bunga mawar) Gambar 7.1 Sagittaria sagittifolia (melati air) Gambar 7.2 Limnocharis flava (genjer) Gambar 7.3 Ananas comosus (nanas) Gambar 7.4 Eichornia crassipes (enceng gondok) Gambar 7.5 Tradescantia spathacea (adam dan hawa dalam perahu) Gambar 7.6 Monochoria vaginalis (enceng padi) Gambar 8.1 Oryza sativa (padi) Gambar 8.2 Crinum asiaticum (bakung) Gambar 8.3 Notholirion thomsonianum (lili) Gambar 8.4 Cyperus rotundus (rumput teki) iv

5 Mengenal Jenis dan Sifat Gymnospermae Kelas Coniferae Aprillia Program Studi Biologi, Laboratorium Anatomi dan Sistematik Tumbuhan FMIPA Universitas Mulawarman - Samarinda Abstrak Disusun oleh Aprillia, Gimnospermae istilah tersebut berarti biji telanjang atau terbuka tidak memiliki ruangan pembungkus (ovarium) tempat biji berkembang. Diantara dua kelompok tumbuhan berbiji gimnospermae terlihat dalam catatan fosil jauh lebih awal dibandingkan dengan angiospermae. Gimnospermae yang paling terkenal adalah conifer, tumbuhan pinus yang memiliki konus. Praktikum Gimnospermae ini dilakukan pada hari Senin, 16 Maret 2015 pada pukul bertempat di Laboratorium Anatomi dan Sistematik Tumbuhan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman, Samarinda. Tujuan praktikum ini untuk mengetahui ciri-ciri dan sifat umum serta sifat khusus dari kelompok Gymnospermae. Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah alat tulis lengkap, silet atau cutter dan loop. Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah pakis haji (Cycas rumphii), pinus (Pinus merkusii) dan melinjo (Gnetum gnemon). Cara kerja praktikum ini adalah diamati ciri khusus pada masing-masing family dari gimnospermae kemudian digambar tumbuhan tersebut, ditulis keterangan bagian-bagiannya pada pakis haji (Cycas rumphii), pinus (Pinus merkusii) dan melinjo (Gnetum gnemon). Pada sub divisi gymnospermae terdapat 4 ordo yaitu Cycadales, Ginkgoales, Coniferales dan Gnetales. Bunga sesungguhnya belum ada, sporofil terpisah-pisah atau membentuk strobilus jantan dan betina. Kata kunci: Gimnospermae, pakis haji (Cycas rumphii), pinus (Pinus merkusii) dan melinjo (Gnetum gnemon). PENDAHULUAN Dari sebelas divisi dalam kingdom tumbuhan empat dikelompokkan sebagai gimnospermae. Tiga diantaranya adalah divisi yang relative kecil: Cycadophyta, Ginkgophyta dan Gnetophyta. Sikad (divisi Cycadophyta) menyerupai palem, namun bukan palem sejati yang merupakan tumbuhan berbunga. Karena merupakan gimnospermae, sikad memiliki biji terbuka yang terdapat dalam sporofil, yaitu daun yang terspesialisasi untuk reproduksi. Ginkgo adalah satu-satunya spesies yang masih hidup dari divisi Ginkgophyta. Tumbuhan ini memiliki daun seperti kipas yang warnanya berubah keemasan dan rontok pada musim gugur (Campbell et al, 2003). Hampir semua conifer adalah evergreen (selalu hijau, tak luruh) yang berarti mereka tetap mempertahankan daunnya sepanjang tahun. Selama musim dingin sekalipun, fotosintesis terjadi terbatas pada hari-hari yang cerah. Pohon pinus adalah suatu sporofit. Sporangia terletak pada sporofil yang mirip sisik yang terkumpul secara padat dalam struktur yang disebut konus. Generasi gametofit berkembang dari spora haploid yang tetap disimpan dalam sporangia. Conifer seperti semua tumbuhan berbiji adalah heterospora gametofit jantan dan betina berkembang dari jenis spora yang berbeda yang dihasilkan oleh konus yang berbeda (Campbell et al, 2003). Cycadaceae, pohon mengandung gom, serupa dengan palm pendek dengan batang kerap kali berbentuk tiang, dimana pada ujungnya daun berjejal-jejal rapat. Daun menyirip tunggal, bunga telanjang berkelamin satu berumah dua, terkumpul dalam kerucut. Kerucut jantan terdiri dari banyak benang sari yang pada sisi bawah tertutup oleh banyak kantung butir sari. Kerucut betina terdiri dari banyak daun buah yang terbuka, yang sepanjang kedua 1

6 tepinya mendukung 1-4 bakal biji besar (Steenis et al, 1972). Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui ciri-ciri dan sifat umum pada kelompok gimnospermae dan untuk mengetahui sifat khusus pada masingmasing family dari gimnospermae. METODE Waktu dan Tempat Praktikum ini dilakukan pada hari Senin, 16 Maret 2015 pada pukul bertempat di Laboratorium Anatomi dan Sistematik Tumbuhan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman, Samarinda. Alat dan Bahan Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah alat tulis lengkap, loop dan silet atau cutter. Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah pakis haji (Cycas rumphii), pinus (Pinus merkusii) dan melinjo (Gnetum gnemon). Cara Kerja Diambil bahan yang dibawa diamati bagian-bagiannya. Digambar dan dibuat deskripsi tumbuhan yang diamati. Digambar sporofil jantan dan betina, serta penampang bujur biji yang terdapat pada sporofil tersebut. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut: Gambar 1.1a Cycas rumphii Gambar 1.1 b Cycas rumphii (pakis haji) 1. Helai daun; 2. Tangkai daun; 3. Strobilus betina; 4. Strobilus jantan; 5. Biji; 6. Tulang daun; 7. Carpel dan 8. Mikrofil sub divisi : Gymnospermae kelas : Cycadirinele ordo : Cycadales famili : Cycadaceae genus : Cycas spesies : Cycas rumphii Ciri-ciri Cycas rumphii adalah pohon bentuknya seperti palem, tinggi sampai 6 m, kadang-kadang bercabang. Daun penuh melingkar di ujung, menyirip dan pasang daun pinak. Bunga menyatu dalam cone, panjang mencapai 50 cm. Biji membulat telur-menjorong, berwarna orange. Perkembangbiakannya umumnya dilakukan secara alami dengan sporanya yang tersebar. Bijinya dapat dimakan, diolah menjadi tepung. Biji mentah beracun. Daun yang paling muda dimakan sebagai sayur. Batangnya dapat menghasilkan semacam sagu. Seringkali ditemukan di sepanjang pantai dan hutanhutan dataran rendah dari India, Sri Lanka, ke Asia Tenggara termasuk Indonesia, kemudian ke Australia (Kimball, 1994). 2

7 ordo famili genus spesies : Coniferales : Pinaceae : Pinus : Pinus merkusii Ciri-ciri Pinus merkusii adalah pohon dengan ketinggian 1-40 meter, sistem perakaran berupa akar tunggang (radix primaria), batang berupa batang berkayu berbentuk bulat (teres) dengan permukaan batang beralur (sulcatus), arah tumbuh tegak lurus (erectus) dengan percabangan monopodial, daun berbentuk jarum dalam berkas terdiri dari 2 daun, pada pangkal berkas dikelilingi oleh sarung sisik berupa selaput tipis, duduk daun tersebar (folia sparsa). Bunga pada P. merkusii berkelamin satu (uniseksualis) berumah satu (monoecus). Bunga jantan dan betina dalam satu tunas. Bunga jantan berbentuk strobilus (silindris). Strobilus betina berbentuk kerucut, tumbuh di ujung dahan. Ujungnya runcing, bersisik dan biasanya berwarna coklat. Pada tiap bakal bijinya terdapat dua sayap. Biji terletak pada dasar setiap sisik buah, setiap sisik menghasilkan dua biji, bulat telur dan pipih serta bersayap. Sayap melekat pada biji(kimball, 1994) Gambar 1.2 P. merkusii (pinus) 1. Scate; 2. Strobilus jantan; 3. Strobilus betina; 4. Sirung panjang; 5. Sirung pendek; 6. Sealel dan 7. Biji bersayap 8 scale sub divisi : Gymnospermae kelas : Coniferinae Gambar 1.3 Gnetum gnemon. 3

8 Gambar 1.3 a Gnetum gnemon (melinjo) 1. Daun; 2. Strobilus betina; 3. Nucelly; 4. Seco; 5. Mikrofil; 6. Embrio; 7. Strobilus jantan; 8. Buah; 9. Tulang daun; 10. Benang sari; 11. Endotesta; 12. Sclerotesta; 13. Sarcotesta dan 14. Endosperm. sub divisi : Gymnospermae kelas : Gnetinae ordo : Gnetales famili : Gnetaceae genus : Gnetum spesies : Gnetum gnemon Ciri-ciri Gnetum gnemon adalah berupa pohon dengan ketinggian mencapai ±15 meter. Sistem perakaran adalah sistem perakaran tunggang (radix primaria). Batang berkayu, berbentuk bulat (teres), permukaan rata (laevis) dengan sistem percabangan simpodial. Daun adalah daun tunggal terdiri dari tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina). Bentuk helaian daun oblongus, ujung daun acuminatus, tepi daun integer dan yulang daun menyirip (penninervis). Duduk daun berhadapan (folia opposita) tanpa stipula. Daun, jika dipatahkan atau disobek memperlihatkan serabut daun yang menonjol. Bunganya uniseksualis dioecus, terdapat pada bulir dalam percabangan dichasium. Terletak pada ketiak daun (axillaris), terdapat brachtea pada tiap karangan. Bunga jantan terdiri dari benang sari yang di atasnya terdapat sebaris ovulum yang steril. Bunga betina dalam karangan bulir dengan ovulum yang sebagian fertile yang dibungkus oleh perigonium yang berdaging. Biji diselubungi oleh selaput luar yang kerad yang disebut integumen luar dan selaput dalam yang disebut integument dalam dan juga diselubungi oleh tenda bunga (perigonium) yang berdaging dan akhirnya berwarna merah jika bijinya telah masak (Syamsuri, 2004). KESIMPULAN Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pada sub divisi Gymnospermae kelas Coniferae ditandai dengan ciri-ciri biji telanjang, tidak adanya pembuluh xylem berupa trakeid saja dan floem tanpa sel pengiring, bunga sesungguhnya belum ada, sporofil terpisah-pisah atau membentuk strobilus jantan dan betina. DAFTAR PUSTAKA Campbell, N. A., Reece, J., B., Mitchell, L., G Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Campbell, N. A., Reece, J., B., Urry, L., A., Cain, M., L., Wasserman, S., A., Minorsky, P., V., Jackson, R., B Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Kimball, J.W Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Steenis van., C., G., G., J., Hoe den., G., Bloembergen, S., Eyme, P., J Flora. Jakarta: PT Balai Pustaka. 4

9 Syamsuri Biologi Tumbuhan Jilid 1. Jakarta: Erlangga. 5

10 Mengenal Ciri-Ciri dan Sifat Kelompok Policarpiceae Aprillia Program Studi Biologi, Laboratorium Anatomi dan Sistematik Tumbuhan FMIPA Universitas Mulawarman - Samarinda Abstrak Disusun oleh Aprillia, Polycarpiceae (dari bahasa Yunani, yaitu poly yang berarti banyak dan carpos yang berarti buah). Kedudukan primitifnya terlihat dari dimilikinya bunga yang bagian-bagianya selainnya bebas dengan yang lain juga karena duduknya yang mengikuti spiral dan adanya bentuk-bentuk peralihan antara bagian-bangian utama bunga. Praktikum ini dilakukan pada hari Senin, 23 Maret 2015 pada pukul bertempat di Laboratorium Anatomi dan Sistematik Tumbuhan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman, Samarinda. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal ciri-ciri dan sifat pada kelompok Policarpiceae yang dianggap primitif serta mengenal ciri-ciri dan sifat umum famili dari ordo Rosales, Magnoliales, Nymphaeales dan Fabales. Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah alat tulis lengkap, silet atau cutter dan loop. Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah cempaka (Michelia campaka), kenanga (Cananga odorata), tumbuhan teratai (Nymphaea stellata), tumbuhan mawar (Rosa sp.), tumbuhan putri malu (Mimosa sp.), kembang merak (Caesalpinia pulcherrima), kacang giring-giring (Crotalaria anagyroides), turi (Sesbania grandiflora), flamboyan (Delonix regia). Cara kerja praktikum ini adalah digambar dan dibuat deskripsi tumbuhan yang diamati, digambar diagram bunga dan rumus bunga dari bahan yang telah dibawa. Hasil yang didapatkan tumbuhan cempaka (Michelia campaka) memilikidaun, putik, benang sari, tenda bunga dan torus. Pada tumbuhan kenanga (Cananga odorata) memiliki batang, daun, bunga, kelopak, mahkota, putik dan banang sari. Pada tumbuhan teratai (Nymphaea stellata) memiliki tangkai bunga, tepal, stamen, putik, benang sari, daun, tangkai daun, kepala putik, kepala benang sari dan ovari. Pada tumbuhan mawar (Rosa sp.) memiliki tangkai bunga, daun, mahkota, benang sari, putik, spina, bunga dan kelopak. Pada tumbuhan putri malu (Mimosa sp.) memiliki daun, tagkai, benang sari, sepal, putik dan bunga majemuk. Tumbuhan kembang merak (Caesalpinia pulcherrima) memiliki tangkai bunga, kelopak, mahkota, benang sari dan putik. Pada tumbuhan kacang giring-giring (Crotalaria anagyroides) memiliki putik, benang sari, bendera, sayap, lunas, kelopak, tangkai bunga dan daun Pada tumbuhan turi (Sesbania grandiflora) memiliki putik, benang sari, tangkai, mahkota, daun, kelopak, bunga, batang, lunas, dayap dan bendera dan pada tumbuhan flamboyan (Delonix regia) memiliki daun, tangkai bunga, kelopak, mahkota, benang sari dan putik. Kata kunci: Angiospermae, Magnoliales, Rosales, Fabales, Nymphaeales. PENDAHULUAN Polycarpiceae dipandang sebagai kelompok dikotil yang dalam perkembangan filogentik selanjutnya akan menghasilkan kelompok tumbuhan monokotil. Pendapat ini didasarkan atas adanya kenyataan ditemukannnya sifatsifat umum tumbuhan monokotil pada warganya, misalnya adanya daun-daun yang duduk berseling (mengikuti rumus ½) dan bunga yang bagian-bangian berbilang tiga (trimer) seperti dapat kita jumpai pada anggota-anggota suku Annonaceae, dan adanya suku daun-daun bertulang melengkung serta bunga berbilangan 3 seperti terdapat pada anggota-anggota suku Lauraceae (Ibid, 2007). Famili Annonaceae merupakan tumbuhan berkayu dengan daun tunggal yang duduknya tersebar atau bereling, tanpa daun penumpu. Bunga banci, jarang berkelamin tunggal, aktinomorf, biasanya berbilangan 3, seringkali mempunyai 2 lingkaran daun-daun mahkota. Benang sari 6

11 banyak, bakal buah satu sampai banyak, bebas satu sama lain, masing-masing berisi banyak atau satu bakal biji saja, letaknya pada kampuh perut atau basal, tiap bakal biji mempunyai 2 integumen. Buah kebanyakan berupa buah buni, kadangkadang berupa buah ganda. Biji dengan endosperm berbelah dan lembaga yang kecil. Suku ini mencakup sekitar 800 jenis, terbagi dalam 80 marga, hampir semunya penghuni daerah tropika. Famili Nymphaeales merupakan hidrofita yang tumbuh di rawa-rawa atau daerah-daerah yang tergenang air, terapung atau mempunyai akar yang dapat mencapai dasar air. Daun-daun terapung di air atau tenggelam, tetapi ada pula yang muncul di atas air. Bunga terpisah-pisah, aktinomorf dengan tenda bunga berbilangan 3 sampai banyak yang berfungsi sebagai daun kelopak, atau hanya 6 daun tenda bunga yang tersusun dalam 2 lingkaran. Benang sari 3 sampai banyak, sebagian besar bersifat steril dan berubah menjadi bagianbagian yang meyerupai daun-daun mahkota. Bakal buah menumpang atau setengah tenggelam, kadang-kadang sama sekali tenggelam berjumlah 3 sampai banyak, bebas satu sama lain atau berlekatan, seringkali tenggelam dalam dasar bunganya, masng-masing beruang banyak, tiap ruang dengan satu sampel banyak bakal biji yang laminal. Buahnya buah kurung atau menyerupai buah buni. Biji mempunyai salut biji, kebanyakan dengan endosperm dan perisperm, lembaga lurus. Suku ini mencakup sekitar 100 jenis yang terbagi dalam 8 marga dengan daerah distribusi yang sangat luas, meliputi daerah tropika dan daerah iklim sedang di belahan bumi utara (Syamsuri, 2004). Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal ciri-ciri dan sifat pada kelompok Policarpiceae yang dianggap primitif serta mengenal ciri-ciri dan sifat umum famili dari ordo Rosales, Magnoliales, Nymphaeales dan Fabales. METODE Waktu dan Tempat Praktikum ini dilakukan pada hari Senin, 23 Maret 2015 pada pukul bertempat di Laboratorium Anatomi dan Sistematik Tumbuhan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman, Samarinda. Alat dan Bahan Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah alat tulis lengkap, loop dan silet atau cutter. Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah cempaka (Michelia campaka), kenanga (Cananga odorata), tumbuhan teratai (Nymphaea stellata), tumbuhan mawar (Rosa sp.), tumbuhan putri malu (Mimosa sp.), kembang merak (Caesalpinia pulcherrima), kacang giring-giring (Crotalaria anagyroides), turi (Sesbania grandiflora), flamboyan (Delonix regia). Cara Kerja Diambil bahan yang dibawa diamati bagian-bagiannya. Digambar dan dibuat deskripsi tumbuhan yang diamati. Digambar diagram bunga dan rumus bunga dari objek yang dibawa. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut: Gambar 2.1a. Annona muricata 7

12 berasal dari Karibia, Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Tanaman ini ditanam secara komersial untuk diambil daging buahnya (Kimball, 1994). Gambar 2.1b. Annona muricata (bunga sirsak) 1. Batang (caulis); 2. Daun (folium); 3. Tangkai daun (petiolus); 4. Bunga (flos); 5. Tulang daun (nervatio); 6. Strobilus jantan; 7. Strobilus betina. ordo : Magnoliales famili : Annonaceae genus : Annona spesies : Annona muricata Karakteristiknya adalah tumbuhan yang mempunyai daun berbentuk bulat telur agak tebal dan permukaan pada bagian atas yang halus berwarna hijau tua sedangkan pada bagian bawahnya hijau muda. Akar buah sirsak berupa akar tunggang. Batang berkayu dan dapat hidup menahun. Mempunyai bunga tunggal dalam berkas 1-2 berhadapan atau disamping daun mahkota, daun mahkota segitiga. Buah berbentuk majemuk agregat bertekstur empuk daging buahnya berwarna putih berbiji banyak dan mempunyai duri yang pendek mempunyai cita rasa yang manis. Biji dalam satu buah agregat berjumlah banyak berwarna hitam mengkilat. Merupakan tanaman yang Gambar 2.2 Nymphaea stellata (bunga teratai) 1. Tangkai bunga; 2. Kelopak (calyx); 3. Mahkota (corolla); 4. Putik (pistillum); 5. Benang sari (stamen); 6. Daun (folium); 7. Tangkai daun (petiolus); 8. Bakal buah (ovari); 9. Stigma. sub divisi : Angiospemae ordo : Nymphaeales famili : Nymphaceae genus : Nymphaea spesies : Nymphaea stellata Ciri-cirinya adalah tanaman yang tumbuh di permukaan air yang tenang. Bunga dan daun terdapat di permukaan air, keluar dari tangkai yang berasal dari 8

13 rizoma yang berada di dalam lumpur pada dasar kolam, sungai atau rawa. Tangkai terdapat di tengah-tengah daun. Daun berbentuk bundar atau bentuk oval yang lebar yang terpotong pada jari-jari menuju ke tangkai. Permukaan daun tidak mengandung lapisan lilin sehingga air yang jatuh ke permukaan daun tidak membentuk butiran air. Bunga terdapat pada tangkai yang merupakan perpanjangan dari rimpang. Diameter bunga antara 5-10 cm (Kimball, 1994). mawar memiliki duri berbentuk seperti pengait pada batang yang berfungsi sebagai pegangan sewaktu memanjat tumbuhan lain. Mawar mempunyai batang yang berkayu, bentuknya bulat. Bentuk daun sangat beragam, namun pada bunga mawar biasanya berupa helaian tipis. Gambaran dua dimensi daun digunakan sebagai pembeda bagi bentuk-bentuk daun. Bentuk dasar daun membulat, dengan variasi cuping menjari atau menjadi elips dan memanjang. Bentuk ujung daun nya meruncing. Pangkal daun nya tumpul, susunan tulang daun menyirip, cabang pada batangnya termasuk tipe monopodial, tepi daun yang bertoreh merdeka adalah bergerigi, mempunyai warna daun hijau kekuningan, pemukaan daun bagian depan licin mengkilat, bagian belakang licin suram. Mempunyai tipe daun majemuk menyirip gasal (Ismanto, 2000). Gambar 2.3 Rosa sp. (bunga mawar) 1. Batang (caulis); 2. Daun (folium); 3. Bunga (flos); 4. Kelopak (calyx); 5. Duri (spina); 6. Mahkota (corolla); 7. Benang sari (stamen); 8. Putik (pistillum). ordo : Rosales famili : Rosaceae genus : Rosa spesies : Rosa sp. Ciri-cirinya adalah tumbuhan yang memiliki sistem akar serabut, yaitu akar lembaga yang mati, disusul dengan tumbuhnya akar-akar liar yang ukuranya sama besar dari pangkal batang. Bentuknya yang seperti serabut maka dinamakan akar serabut (radix adventicia). Pada umumnya Gambar 2.4 Mimosa sp. 9

14 seperti garis. Biji bulat dan pipih (Ismanto, 2000). Gambar 2.4 b Mimosa sp. (bunga putri malu) 1. Daun (folium); 2. Tangkai daun (petiollus); 3. Benang sari (stamen); 4. Sepal; 5. Putik (pistillum); 6. Bunga majemuk. ordo : Fabales famili : Fabaceae genus : Mimosa spesies : Mimosa sp. Ciri-ciri nya adalah tumbuhan yang mempunyai daun berupa daun majemuk menyirip ganda dua yang sempurna. Jumlah anak daun setiap sirip 5-26 pasang. Helaian anak daun berbentuk memanjang sampai lanset, ujung runcing, pangkal membundar, tepi rata, permukaan atas dan bawah licin, panjang 6-16 mm, lebar 1-3 mm, berwarna hijau, umumnya tepi daun berwarna ungu. Jika daun tersentuh akan melipatkan diri, menyirip rangkap. Sirip terkumpul rapat dengan panjang 4-5,5 cm. Batang bulat, berambut, dan berduri tempel. Batang dengan rambut sikat yang mengarah miring ke bawah. Akar berupa akar pena yang kuat. Bunga berbentuk bulat seperti bola, bertangkai, berwarna ungu atau merah. Kelopak sangat kecil, bergigi 4, seperti selaput putih. Tabung mahkota kecil, bertaju 4, seperti selaput putih. Buah berbentuk polong, pipih, Gambar 2.5 Caesalpinia pulcherrima (bunga merak) 1. Putik (pistillum); 2. Benang sari (stamen); 3. Mahkota (corolla); 4. Kelopak (calyx); 5. Tangkai bunga (pedicellus); 6. Batang (caulis); 7. Dasar bunga (receptacullum). ordo : Fabales famili : Fabaceae genus : Caesalpinia spesies : Caesalpinia pulcherrima Ciri-ciri nya adalah merupakan tumbuhan mempunyai sistem perakaran tungang dengan berbentuk bulat berwana 10

15 kemerahan. Batang bercabang cabang dengan arah percabanga monopodial, batang berbentuk bulat (teres), permukaan batang rata (laevis), berwarna coklat keputihan dan pada kulit batang terdapat duri. Merupakan daun menyirip rangkap dua (bippinnatus), tiap anak daun pada tangkai ibu daun terdapat 10 pasang, daun berbentuk bulat telur (ovatus), ujung daun retusus, pangkal daun tumpul (obtusus), tepi daun rata (integer), tulang daun menyirip (penninervis), tata letak daun berhadapan (folia opposita). Daun berwarna hijau. Merupakan bunga majemuk dengan karangan bunga berbentuk tandan (racemus) terletak pada ujung batang, termasuk kedalam bunga bisexualis, simetris bunga zygomorph, perhiasan bunga merupakan corolla dan calyx. Corolla terdiri dari 5 petal yang saling lepas, calyx terdiri dai 5 sepal lepas satu sama lain ukurannya tidak sama. Kelamin bunga terdiri dari benang sari 10 termasuk kedalam diadelphus terdiri dari 9 besatu sedangkan 1 lepas, letak anthera versatilis. Putik berjumlah satu dengan letak ovarium superum, terdii dari 1 loculus, 1 carpellum dan ovolum banyak dengan letaknya parietalis (Tjitrosoepomo, 1989). Gambar 2.6 a Sesbania grandiflora Gambar 2.6 b Sesbania grandiflora (bunga turi) 1. Benang sari (stamen); 2. Sayap (ala); 3. Lunas (Carir); 4. Tangkai daun (petiollus); 5. Kelopak (calyx); 6. Daun (folium); 7. Bendera (vexillum); 8. Putik (pistillum). ordo : Fabales famili : Fabaceae genus : Sesbania spesies : Sesbania grandiflora Ciri-cirinya adalah pohon tidak bercabang, dengan tinggi hingga 15 m dan berdiameter sekitar 30 cm. Batang berbulu menggimbal, tidak berduri. Daun majemuk menyirip, helaian daun berjumlah 20-50, pasang berhadapan atau berseling dalam satu tangkai daun. Bentuk daun lonjong hingga menjorong. Perbungaan tandan di ketiak terdiri dari 2-4 bunga, bunga berwarna putih, kekuningan, merah muda atau merah. Polong memita hingga sedikit melancor, berisi 15-50, terdapat sekat pemisah berjarak mm, gundul, tergantung vertikal, tidak merekah. Biji berbentuk agak mengginjal, berwarna coklat gelap. Turi hanya cocok di dataran 11

16 rendah tropis, ketinggian hingga 800 m (Tjitrosoepomo, 1989). perdu dengan tinggi 2-3 m, bunganya kurang menarik dan kurang wangi. Berbunga sepanjang tahun. Tidak pernah membentuk buah. Kenanga diperbanyak dengan biji atau perbanyakan vegetatif. Bijinya mudah tumbuh, sehingga dalam skala besar, bibit dapat diperoleh dengan mudah. Biji kenanga diperoleh dari kenanga yang berbentuk pohon, yang berupa perdu jarang sekali menghasilkan biji (Ismanto, 2000). Gambar 2.7 Cananga odorata (kenanga) 1. Batang (caulis); 2. Daun (folium); 3. Mahkota (corolla); 4. Kelopak (calyx); 5. Benang sari (stamen); 6. Putik (pistillum); 7. Bunga (flos). ordo : Magnoliales famili : Annonaceae genus : Cananga spesies : Cananga odorata Ciri-cirinya adalah tanaman yang terdiri dari dua macam: (1) Berbentuk pohon dengan tinggi m. Bunga menggantung dalam rangkaian 1-3 buah. Menghasilkan bunga yang bermahkota lebar dan berbau wangi, akan tetapi bunganya mudah gugur. (2) Berbentuk Gambar 2.8 Michelia campaka (bunga cempaka) 1. Daun (folium); 2. Putik (pistillum); 3. Benang sari (stamen); 4. Tenda bunga; 5. Bunga (flos); 6. Batang (caulis); 7. Tangkai daun (petiollus); 8. Torus; 9. Tenda bunga. ordo : Magnoliales famili : Magnoliaceae genus : Michelia spesies : Michelia campaka 12

17 Ciri-cirinya adalah pohon berukuran sedang dengan tinggi sampai 50 m dan diameter batangnya sampai 180 cm. Batang lurus, bulat, kulit batangnya halus, berwarna coklat ke abu-abuan. Tajuknya agak jarang dan agak melebar, dengan percabangannya yang tidak teratur. Daunnya tunggal, tersusun spiral, berbentuk lanset yang agak melebar, berukuran sedang dan berbulu halus pada permukaan bawahnya, tangkainya berbulu, stipulanya panjang seringkali melebihi tangkai daunnya. Bunga berwarna kuning muda ketika muda dan menjadi orange tua ketika tua, harum, berukuran agak besar, helaian bunganya tersusun dalam untaian yang banyak. Buahnya coklat terdiri atas 2-6 biji (Tjitrosoepomo, 1989). Gambar 2.9 Crotalaria anagyroides (kacang giring-giring) 1. Batang (caulis); 2. Daun (folium); 3. Benang sari (stamen); 4. Mahkota (corolla); 5. Putik (pistillum); 6. Kelopak (calyx); 7. Sayap (ala); 8. Lunas (Carir); 9. Bendera (vexillum). ordo : Fabales famili : Fabaceae genus : Crotalaria spesies : Crotalaria anagyroides Ciri-cirinya adalah tumbuhan yang memiliki organ vegetatif dengan sistem perakaran yang tunggang, bentuk batangnya bulat (teres), arah tumbuh batangnya tegak, percabangannya (sympodial) maksudnya, jika batang lebih pendek atau tidak terlalu menonjol dibandingkan dengan pertumbuhan percabangannya. Permukaan batangnya licin. organ daun yang tidak lengkap meiliki struktur daun majemuk tipe trifoliolatus dan kedudukan daun pada batang serta susunan anak daun alternatus (berselang-seling). Bentuk umum lembaran daun dan lembaran anak daun adalah eliptics dengan bentuk pertulangan daun nervatio dan bentuk pertulangan anak daun adalah menyirip (penninervis) dan memiliki bentuk ujung daun dan bentuk ujung anak daun yang seperti jantung terbalik (obcordatus) kemudian memiliki bentuk pangkal daun (basis) dan bentuk pangkal anak daun sedikit menyempit kemudian dengan pinggir daun dan pinngir anak daun adalah rata (entire) dan memiliki permukaan daun dan permukaan anak daun yang licin. Memiliki organ bunga yang lengkap (flos complete) dengan posisi bunga pada ujung batang (flos terminalis) pada struktur bunga majemuk dengan tipenya racemosa, memiliki dua kelamin (bisexual). Buah Majemuk yaitu buah yang berasal dari beberapa bunga atau bunga majemuk dan menghasilkan satu buah. Memiliki biji yang banyak pada buahnya. Berwarna Hijau saat muda dan berwarna Kuning dan pecah saat matang. Tidak memiliki daging buah. Memiliki tipe plasenta marginal 13

18 yaitu ovari hanya memiliki satu ruang dan placenta terdapat pada salah satu sisi bagian dala dari ovari. Dan memiliki tipe buah (legumen) yaitu buah polong berasal dari satu daun buah membentuk satu atau beberapa ruang dan mempunyai beberapa biji (Tjitrosoepomo, 1989). Gambar 2.10 Delonix regia (bunga flamboyan) 1. Daun; 2. Tangkai bunga; 3. Kelopak; 4. Mahkota; 5. Benang dari dan 6. Putik. ordo : Rosales famili : Fabaceae genus : Delonix spesies : Delonix regia Ciri-cirinya adalah tanaman yang khas dengan pohon besar dan bunga-bunga merah cerah. Flamboyan tumbuh melebar membentuk seperti kanopi atau payung pada ketinggian 9-15 m diatas permukaan laut. Apabila tanaman ini tumbuh di daerah yang memiliki 2 musim, maka akan gugur saat musim kemarau, tetapi akan tetap hijau pada musim semi dan dingin pada daerah dengan empat musim. Tumbuhan ini juga sering disebut tumbuhan semievergreen. Sistem pertulangan daun berbentuk menyirip, dengan panjang 30,5-50,8 cm dan lebar cm. Bunga-bunga flamboyan mekar secara musiman, biasanya mekar saat pertengahan musim panas. Bunga flamboyan memiliki diameterantara 8 dan 15 cm dan memiliki empat kelopak yang berbentuk menyebarkan berwarna merah atau orangemerah kelopak dengan panjang 4-7 cm serta satu mahkota tegak. Bentuk kelopak bunga sedikit lebih besar yang ditandai dengan warna kuning dan putih. Polong yang sudah tua berwarna coklat gelap, datar dan kayu dengan panjang hingga 70 cm dan lebar 7 cm (Ismanto, 2000). KESIMPULAN Dari percobaan yang telah dilakukan disimpulkan bahwa tumbuhan cempaka (Michelia campaka) memilikidaun, putik, benang sari, tenda bunga dan torus. Pada tumbuhan kenanga (Cananga odorata) memiliki batang, daun, bunga, kelopak, mahkota, putik dan banang sari. Pada tumbuhan teratai (Nymphaea stellata) memiliki tangkai bunga, tepal, stamen, putik, benang sari, daun, tangkai daun, kepala putik, kepala benang sari dan ovari. Pada tumbuhan mawar (Rosa sp.) memiliki tangkai bunga, daun, mahkota, benang sari, putik, spina, bunga dan kelopak. Pada tumbuhan putri malu (Mimosa sp.) memiliki daun, tagkai, benang sari, sepal, putik dan bunga majemuk. Tumbuhan kembang merak (Caesalpinia pulcherrima) memiliki tangkai bunga, kelopak, mahkota, benang sari dan putik. Pada tumbuhan kacang giring-giring (Crotalaria anagyroides) memiliki putik, benang sari, bendera, sayap, lunas, kelopak, tangkai bunga dan daun Pada tumbuhan turi (Sesbania grandiflora) memiliki putik, benang sari, tangkai, mahkota, daun, kelopak, bunga, batang, lunas, dayap dan bendera dan pada tumbuhan flamboyan (Delonix regia) memiliki daun, tangkai 14

19 bunga, kelopak, mahkota, benang sari dan putik. DAFTAR PUSTAKA Ibid Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Ismanto, B Diktat Biologi. Bandung: Ganesha. Kimball, J.W Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Syamsuri Biologi Tumbuhan Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Tjitrosoepomo, G Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 15

20 Mengenal Ciri-Ciri dan Sifat Kelompok Myrtales Aprillia Program Studi Biologi, Laboratorium Anatomi dan Sistematik Tumbuhan FMIPA Universitas Mulawarman - Samarinda Abstrak Disusun oleh Aprillia, Ordo Myrtales meliputi tumbuhan dengan berbagai macam perawakan tetapi kebanyakan berupa tumbuhan berkayu. Umumnya mempunyai daun tunggal yang duduknya bersilang berhadapan, pada cabang-cabang yang mendatar mengalami modifikasi seakan-akan tersusun dalam 2 baris yang berhadapan, tanpa daun penumpu, helaian daun sering mempunyai kelenjar-kelenjar minyak. Praktikum ini dilakukan pada hari Senin, 30 Maret 2015 pada pukul bertempat di Laboratorium Anatomi dan Sistematik Tumbuhan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman, Samarinda. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal ciri-ciri dan sifat pada kelompok Myrtales dan mengenal ciri-ciri serta sifat umum famili Myrtaceae, Lythraceae, Melastomataceae dan Combretaceae. Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah alat tulis lengkap, silet atau cutter dan loop. Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah Psidium guajava (jambu biji), Lagerstroemia speciosa (bungur), Melastoma sp. (karamunting) dan Terminalia cattapa (ketapang). Cara kerja praktikum ini adalah digambar dan dibuat deskripsi tumbuhan yang diamati, digambar diagram bunga dan rumus bunga dari bahan yang telah dibawa. Hasil yang didapatkan tumbuhan jambu biji (Psidium guajava) memiliki putik,benang sari, mahkota, kelopak, daun, batang, buah dan bunga. Tumbuhan bungur (Lagerstroemia speciosa) memiliki batang, daun, buah, kelopak, mahkota, putik dan benang sari. Pada tumbuhan karamunting (Melastoma sp.) memiliki putik, benang sari, mahkota, kelopak, daun, batang, bakal bunga, bunga, tangkai sari, connective, lubang tempat mengeluarkan benang sari, kepala sari dan terminal pore. Dan tumbuhan ketapang (Terminalia catappa) yang dapat dilihat adalah putik, benang sari, kelopak, batang, batang bunga, daun, buah dan bunga. Kata kunci: Myrtaceae, Lythraceae, Melastomataceae, Combretaceae PENDAHULUAN Famili Lythraceae merupakan kelompok tumbuhan terna atau pohon dan perdu dengan daun tunggal yang duduknya bersilang-berhadapan yang mempunyai daun penumpu kecil. Bunga banci, aktinomorf atau zigomorf, berbilangan 3-16, kelopak pada pangkal (bagian bawah) berlekatan membentuk badan seperti mangkuk atau tabung dengan taju-taju yang bebas. Daun-daun mahkota terdapat pada tepi tabung kelopak atau tidak ada. Benang sari 2 kali lipat jumlah daun mahkota atau banyak, tertanam dibawah daun-daun mahkota. Bakal buah dengan satu tangkai putik, menumpang sampai setengah tenggelam, beruang 1-6, seringkali hanyak beruang 1, pada papanpapan biji pada dinding bakal buah buahnya buah keras atau buah kendaga,biji mempunyai endosperm (Tjitrosoepomo, 2013). Famili Myrtaceae merupakan kelompok pohon atau perdu, daun tunggal, bersilang berhadapan, pada cabang-cabang mendatar seakan-akan tersusun dalam 2 baris pada 1 bidang, kebanyakan tanpa daun penumpu. Bunga kebanyakan banci, karena adanya aborsi kadang-kadang poligam, aktinomorf. Kelopak dan mahkota masing-masing terdiri atas 4=5 daun kelopak dan sejumlah daun mahkota yang sama yang kadang-kadang berkelakatan atau tidak terdapat. Benang 16

21 sari banyak, kadang-kadang berkelompok berhadapan dengan daun-daun mahkota, mempunyai tangkai sari dengan warna cerah, yang kadang-kadang menjadi bagian bunga yang paling menarik. Bakal buah tenggelam, mempunyai 1 tangkai putik, beruang 1 sampai banyak dengan 1=8 bakal biji dalam tiap ruang. Buah bermacam-macam, pada ujungnya masih jelas tampak kelopak yang tidak gugur, sisa tangkai putik dan sisa-sisa benang sari yang tertinggal didalam kelopak. Biji dengan sedikit atau tanpa endosperm, lembaga lurus, bengkok atau melingkar, ada pula yang terpuntir seperti spiral (Tjitrosoepomo, 2013). Tumbuhan yang termasuk famili Melastomataceae ternyata juga bisa di jadikan sebagai penetral racun. Bagian yang digunakan adalah daun, buah, biji dan akar. Komposisi sifat kimiawi dan efek farmakologis daun karamunting sangat pahit. Kandungan kimia daun karamunting mengandung saponin, flafonoida dan tannin (Tjitrosoepomo, 1989). Famili Combretaceae mencangkup herba, semak, pohon dan tanaman merambat di seluruh dunia, terutama hutan hujan tropis. Biji berkeping dua (dikotiledon). Pada umumnya berdaun majemuk berpasangan atau berseling, terdapat daun penumpu. Bunga berkelamin 2 dalam karangan yang berbeda, kelopak bunga bersatu, mahkota umumnya berbentuk kupu-kupu dengan jumlah helaian 5. Semua tumbuhan anggota suku ini memiliki satu kesamaan yaitu buahnya berupa polong. Dapat digunakan sebagai bahan makanan, minuman, bumbu masak, zat pewarna, pupuk hijau, pakan ternak dan bahan pengobatan (Syamsuri, 2004). Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal ciri-ciri dan sifat pada kelompok Myrtales dan mengenal ciri-ciri serta sifat umum famili Myrtaceae, Lythraceae, Melastomataceae dan Combretaceae. METODE Waktu dan Tempat Praktikum ini dilakukan pada hari Senin, 30 Maret 2015 pada pukul bertempat di Laboratorium Anatomi dan Sistematik Tumbuhan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman, Samarinda. Alat dan Bahan Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah alat tulis lengkap, loop dan silet atau cutter. Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah Psidium guajava (jambu biji), Lagerstroemia speciosa (bungur), Melastoma sp. (karamunting) dan Terminalia cattapa (ketapang). Cara Kerja Diambil bahan yang dibawa diamati bagian-bagiannya. Digambar dan dibuat deskripsi tumbuhan yang diamati. Digambar diagram bunga dan rumus bunga dari objek yang dibawa. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut: Gambar 3.1 Psidium guajava 17

22 (obtusus). Jambu biji memiliki tepi daun yang rata (integer), daging daun (intervinium) seperti perkamen (perkamenteus) (Kimball, 1994). Gambar 3.1 b Psidium guajava (jambu biji) 1. Putik (pistillum); 2. Benang sari (stamen); 3. Mahkota (corolla); 4. Kelopak (calyx); 5. Daun (folium); 6. Batang (caulis); 7. Buah (fructus); 8. Bunga (flos). ordo : Myrtales famili : Myrtaceae genus : Psidium spesies : Psidium guajava Ciri-ciri nya adalah tanaman berbentuk pohon. Batang jelas terlihat, berkayu (lignosus), silindris, permukaannya licin dan terlihat lepasnya kerak (bagian kulit yang mati), batang berwarna coklat muda, percabangan dikotom. Arah tumbuh cabang condong ke atas dan ada pula yang mendatar. Jambu biji memiliki cabang sirung pendek (virgula atau virgula sucre scens) yaitu cabang-cabang kecil dengan ruas-ruas yang pendek. Daun jambu biji tergolong daun tidak lengkap karena hanya terdiri dari tangkai (petiolus) dan helaian (lamina) saja disebut daun bertangkai. Daun jambu biji memiliki tulang daun yang menyirip (penninervis) yang mana daun ini memiliki satu ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung dan merupakan terusan tangkai daun dari ibu tulang kesamping, keluar tulang-tulang cabang. Jambu biji memiliki ujung daun yang tumpul. Pangkal daun membulat (rotundatus), ujung daun tumpul Gambar 3.2 Lagerstroemia speciosa (bungur) 1. Batang; 2. Daun; 3. Buah; 4. Kelopak; 5. Mahkota; 6. Putik dan 7. Benang sari. sub divisi : Angiospemae ordo : Myrtales famili : Lythraceae genus : Lagerstroemia spesies : Lagerstroemia speciosa Ciri-ciri nya adalah daun tunggal, bertangkai pendek. Helaian daun berbentuk oval, elips, atau memanjang, tebal seperti kulit, panjang 9-28 cm, lebar4-12 cm, berwarna hijau tua. Bunga majemuk berwarna ungu, tersusun dalam 18

23 malai yang panjangnya cm, keluar dari ketiak daun atau ujung ranting. Buahnya buah kotak, berbentuk bola sampai bulat memanjang, panjang 2-3,5 cm, beruang 3-7, buah yang masih muda berwarna hijau, setelah masak menjadi cokelat. Ukuran biji cukup besar, pipih, ujung bersayap berbentuk pisau, berwarna cokelat kehitaman. Bungur dapat ditemukan di hutan jati, baik di tanah gersang maupun di tanah subur hutan heterogen berbatang tinggi (Kimball, 1994). Gambar 3.3 b Melastoma sp. (karamunting) 1. Putik (pistillium); 2. Mahkota (corolla); 3. Kelopak (calyx); 4. Daun (folium); 5. Batang (caulis); 6. Benang sari (stamen); 7. Pore; 8. Terminal pore; 9. Kepala sari; 10. Connective; 11. Filamentum. ordo : Myrtales famili : Melastomataceae genus : Melastoma spesies : Melastoma sp. Gambar 3.3 a Melastoma sp.. Ciri-ciri nya adalah tumbuhan berupa perdu, tinggi ± 4 m, berkayu dan berbentuk bulat. Daun tunggal, bulat telur, panjang 2-20 m, lebar 1-8 cm, berhadapan, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, berbulu. Bunga majemuk, kelopak berlekatan, berbulu, bagian ujung pendek dari pangkal, ujung meruncing, daun pelindung bersisik, berwarna ungu kemerahan, benang sari delapan sampai dua belas, panjang ±3 cm, merah muda, putik satu, kepala putik berbintik hijau, bakal buah beruang empat sampai enam, mahkota lima, bulat telur. Akar tunggang berwarna coklat (Ismanto, 2000). 19

24 Ciri-cirinya adalah tumbuhan yang memiliki bentuk tangkai daun silinder dengan sisi agak pipih dan menebal pada pangkalnya. memiliki helaian daun bundar telur terbalik. Helaian di pangkal berbentuk jantung pangkal dengan kelenjar di kiri dan kanan, ibu tulang daun di sisi bawah. Helaian serupa dengan kulit, licin di atas dan berambut halus di sisi bawah, memiliki ujung daun dan pangkal daun meruncing, memiliki tepi daun yang rata, termasuk daun dengan bagian terlebar terdapat di atas tengah-tengah helaian daun dengan bentuk daun bulat telur sungsang (obovatus) (Ismanto, 2000). Gambar 3.4 Terminalia catappa (ketapang) 1. Daun; 2. Tangkai; 3. Benang sari; 4. Sepal; 5. Putik dan 6. Bunga majemuk. ordo : Myrtales famili : Combretaceae genus : Terminalia spesies : Terminalia catappa KESIMPULAN Dari percobaan yang telah dilakukan disimpulkan bahwa tumbuhan jambu biji (Psidium guajava) memiliki putik,benang sari, mahkota, kelopak, daun, batang, buah dan bunga. Tumbuhan bungur (Lagerstroemia speciosa) memiliki batang, daun, buah, kelopak, mahkota, putik dan benang sari. Pada tumbuhan karamunting (Melastoma sp.) memiliki putik, benang sari, mahkota, kelopak, daun, batang, bakal bunga, bunga, tangkai sari, connective, lubang tempat mengeluarkan benang sari, kepala sari dan terminal pore. Dan tumbuhan ketapang (Terminalia catappa) yang dapat dilihat adalah putik, benang sari, kelopak, batang, batang bunga, daun, buah dan bunga. DAFTAR PUSTAKA Ismanto, B Diktat Biologi. Bandung: Ganesha. Kimball, J.W Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Syamsuri Biologi Tumbuhan Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Tjitrosoepomo, G Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 20

25 Mengenal Ciri-Ciri dan Sifat Kelompok Piperales Aprillia Program Studi Biologi, Laboratorium Anatomi dan Sistematik Tumbuhan FMIPA Universitas Mulawarman - Samarinda Abstrak Disusun oleh Aprillia, Ordo Piperales merupakan kelompok tumbuhan yang kebanyakan berupa terna, hanya kadang-kadang berupa tumbuh-tumbuhan dengan batang yang berkayu. Daun tunggal, bunga amat kecil. Praktikum ini dilakukan pada hari Senin, 30 Maret 2015 pada pukul bertempat di Laboratorium Anatomi dan Sistematik Tumbuhan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman, Samarinda. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui ciri-ciri dan sifat dari kelompok Piperales, Urticales, Caryophyllales dan Polygonales.. Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah alat tulis lengkap, silet atau cutter dan loop. Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sirih kayu (Piper aduncum), sirih (Piper betle), nangka (Artocarpus integra), kembang pukul 4 (Mirabilis jalapa), bayam (Amaranthus sp.), bunga air mata pengantin (Antigonon leptotus) dan daun kaca (Peperomia pelucida). Cara kerja praktikum ini adalah digambar dan dibuat deskripsi tumbuhan yang diamati, digambar diagram bunga dan rumus bunga dari bahan yang telah dibawa. Hasil yang didapatkan adalah sirih kayu (Piper aduncum) memiliki bakal buah, daun penumpu, benang sari, daun, bunga majemuk dan batang. Sirih (Piper betle) memiliki putik, ovari, benang sari, daun penumpu, daun dan bunga majemuk. Pada nangka (Artocarpus integra) memiliki bunga betina, bunga jantan, daun, bunga majemuk, benang dari, batang, tangkai daun, ujung daun dan bekas kepala putik. Kembang pukul 4 (Mirabilis jalapa) memiliki putik, benang sari, mahkota, kelopak, tangkai bunga, daun, tangkai daun dan batang. Bayam (Amaranthus sp.) terdapat putik, kepala benang sari, kelopak, bunga mejemuk, daun, bract, tangkai daun, batang, ujung daun dan tangkai benang sari. Pada bunga air mata pengantin (Antigonon leptotus) terdapat tenda bunga, benang sari, putik, batang, daun, tangkai daun, tangkai bunga, urat daun dan bunga. Pada tumbuhan daun kaca (Peperomia pelucida) terdapat kelopak, putik, benang sari, daun, bunga majemuk, ovari, bunga jantan dan bunga betina. Kata kunci: Malpighialaes, Malvales, Capparales. PENDAHULUAN Angiospermae memiliki dua subdivisio yaitu dicotyledoneae dan monocotyledoneae, mencakup sekitar 300 familia atau lebih dari spesies. Di antara familia tersebut yang ditemukan di berbagai lokasi adalah rumput-rumputan dengan jumlah 7500 spesies. Ordo Piperales kebanyakan berupa terna, hanya kadang-kadang berupa tumbuh-tumbuhan dengan batang yang berkayu. Daun tunggal, bunga amat kecil. Biji besar, mempunyai endosperm, lembaga kecil, kadang-kadang disamping endospem juga terdapat perisperm. Biasanya tersusun dalam bulir atau amentum, benang sari 1-10, bakal buah 1-4, apokarp atau sinkarp masing-masing dengan satu bakal biji yang atrop. Ordo Urticales meliputi terna, semak-semak maupun pohon-pohon dengan kebanyakan daun-daun tunggal yang tersebar dan mempuyai daun penumpu. Bunga kebanyakan berkelamin tunggal, tersusun dalam bunga majemuk berbatas, aktinomorf dengan tenda bunga yang berwarna hijau, berbilangan 4-5 atau lebih, bebas atau berlekatan satu sama lain (Tjitrosoepomo, 2013). Pada ordo Caryophyllales umumnya berupa terna, jarang sekali 21

26 tumbuh-tumbuhan yang berkayu. Daun tunggal, biasanya tanpa daun penumpu. Bunga banci atau karena adanya reduksi menjadi berkelamin tunggal atau jelas dengan kelopak dan mahkota. Benang sari dalam 1 lingkaran, berhadapan dengan tenda bunga atau dalam 2 lingkaran. Bakal buah tenggelam atau menumpang. Famili Caryophyllaceae terna atau kadang-kadang semak tersebar, dengan atau tanpa daundaun yang sempit yang duduknya dalam bunga majemuk yang simos, banci atau berkelamin tunggal, seringkali dengan daun-daun peralihan atas yang steril sebagai selubung atau mempunyai kelopak dan mahkota, hampir selalu berbilangan 5, benang sari 5-10, tersusun dalam 1 atau 2 lingkaran (Tjitrosoepomo, 2013). Deskripsi umum famili Nyctaginaceae adalah herba atau tumbuhan berkayu, daun berhadapan atau tersebar, tanpa daun penumpu, tunggal tanpa lekuk. Bunga bersiri sendiri atau tidak, dengan tenda bunga, beraturan, berkelamin 1 atau 2, pada pangkalnya terdapat daun pelindung hijau atau berwarna, yang kadang-kadang membentuk kelopak semu. Tenda bunga bersatu hijau atau berwarna. Benang sari 1-10, tertancap pada dasar bunga, pada pangkalnya bersatu. Kepala sari beruang 2, bakal buah menumpang duduk atau bertangkai pendek beruang 1. Buah diselubungi oleh pangkal tenda bunga (yang mengeras), bersama-sama membentuk buah semu, tidak pecah. Genus dari familia Nyctaginaceae adalah Bougainvillea dan Mirabilis (Tjitrosoepomo, 1989). Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui ciri-ciri dan sifat dari kelompok Piperales, Urticales, Caryophyllales, Polygonales dan mengetahui ciri-ciri khusus pada family Piperaceae, Moraceae, Amaranthaceae, Polygonaceae dan Nyctaginaceae bertempat di Laboratorium Anatomi dan Sistematik Tumbuhan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman, Samarinda. Alat dan Bahan Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah alat tulis lengkap, loop dan silet atau cutter. Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sirih kayu (Piper aduncum), sirih (Piper betle), nangka (Artocarpus integra), kembang pukul 4 (Mirabilis jalapa), bayam (Amaranthus sp.), bunga air mata pengantin (Antigonon leptotus) dan daun kaca (Peperomia pelucida) Cara Kerja Diambil bahan yang dibawa diamati bagian-bagiannya. Digambar dan dibuat deskripsi tumbuhan yang diamati. Digambar diagram bunga dan rumus bunga dari objek yang dibawa. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut: METODE Waktu dan Tempat Praktikum ini dilakukan pada hari Senin, 30 Maret 2015 pada pukul Gambar 4.1a. Piper betle 22

27 Gambar 4.2 Artocarpus integra (nangka) 1. Batang (Caulis); 2. Tangkai daun (Petiollus); 3. Daun (Folium); 4. Ujung daun (Apex folii); 5. Bunga jantan; 6. Bunga betina; 7. Benang sari (Stamen); 8. Putik (Pistillum). Gambar 4.1b. Piper betle (sirih) 1. Putik; 2. Ovari; 3. Benang sari; 4. Daun penumpu; 5. Daun dan 6. Bunga majemuk. sub divisi : Angiospemae ordo : Piperales famili : Piperaceae genus : Piper spesies : Piper betle Ciri-ciri nya yaitu tumbuhan liana yang bisa mencapai panjang hingga 20 m. Batangnya menggembung pada bukubukunya, seringkali terdapat akar udara pada buku-bukunya yang digunakan untuk merambat. Daun berseling, bervariasi, dengan petiole 2.5 cm panjangnya, helaian daunnya membundar telur dengan bagian basalnya menjantung, membulat atau menyadak. Perbungaannya silinder, menggantung kedudukannya berlawanan dengan daun. Buah batu yang berdaging. Sirih senang tumbuh di daerah hutan agak lembab dengan keadaan tanah yang lembab.daerah yang mempunyai curah hujan mm per tahun merupakan daerah yang sangat disenangi dan ditanam hingga ketinggian 900 m dpl (Kimball, 1994). ordo : Urticales famili : Moraceae genus : Artocarpus spesies : Artocarpus integra Ciri-ciri nya yaitu daun tanaman tergolong daun tunggal yang tumbuh berselang-seling pada bagian ranting tanaman. Permukaan daun nangka bagian atas dan bawah memiliki penampilan yang berbeda. Permukaan daun bagian atas memiliki warna hijau cerah dengan tekstur yang licin, sedangkan permukaan daun bagian bawah berwarna hijau tua dengan tekstur yang kasar. Pangkal daun memiliki penumpu berbentuk segitiga dengan warna kuning kecoklatan. Tanaman nangka adalah tanaman berumah satu, artinya dalam satu tanaman dapat dijumpai bunga jantan dan bunga betina. Bunga jantan dicirikan dengan bentuknya yang menyerupai gada, bengkok, dan berwarna hijau tua, sedangkan bunga betina dicirikan dengan bentuknya yang menyerupai gada silindris yang pipih. Buah nangka tergolong buah majemuk semu, artinya buah tersebut tersusun oleh rangkaian bunga majemuk (nyamplung) dan dari luar terlihar seperti hanya satu buah (Ismanto, 2000). 23

28 mm. Pada waktu muda bijinya berwarna hijau, kemudian berubah menjadi hitam kehitaman. Akhirnya pada saat matang bewarna hitam sepenuhnya. Tanaman ini biasanya tumbuh liar tidak terpelihara (Ismanto, 2000). Gambar 4.3 Mirabilis jalapa (bunga pukul empat) 1. Batang (Caulis); 2. Daun (Folium); 3. Ujung daun (Apex folii); 4. Tangkai daun (Petiollus); 5. Bunga (Flos); 6. Kelopak (Calyx); 7. Mahkota (Corolla); 8. Benang sari (Stamen); 9. Putik (Pistillum). ordo : Caryophyllales famili : Nyctaginaceae genus : Mirabilis spesies : Mirabilis jalapa Ciri-ciri nya yaitu tanaman hias, pada umur 3 bulan tanaman ini baru mulai berbunga. Bunganya seperti terompet kecil, warna bunga tergantung jenisnya, ada yang merah, putih, kuning, bahkan kadang-kadang dalam satu pohon terdapat warna campuran. Batangnya tebal dan tegak tidak berbulu dan banyak bercabangcabang. Daunnya berbentuk seperti gambar hati berujung runcing dan panjangnya 3-15 cm. lebarnya 2-9 cm. Bijinya bulat berkerut, jika sudah masak berukuran 8 Gambar 4.4 Amaranthus sp. (bayam) 1. Batang (Caulis); 2. Daun (Folium); 3. Ujung daun (Apex folii); 4. Tangkai daun (Petiollus); 5. Bunga (Flos); 6. Benang sari (Stamen); 7. Putik (Pistillum); 8. Brack. ordo : Caryophyllales famili : Amaranthaceae genus : Amaranthus spesies : Amaranthus sp. 24

29 Ciri-ciri nya yaitu adalah memiliki sistem perakaran tunggang, batang tanaman bayam kecil berbentuk bulat, lunak dan berair. Batang tumbuh tegak bisa mencapai satu meter dan percabangannya monopodial. Batangnya berwarna merah kecoklatan. Daun spesies ini termasuk daun tunggal. Berwarna kehijauan, bentuk bundar telur memanjang (ovalis). Panjang daun 1,5 cm sampai 6,0 cm. Lebar daun 0,5 sampai 3,2 cm. Ujung daun obtusus dan pangkal daun acutus. Tangkai daun berbentuk bulat dan permukaannya opacus. Panjang tangkai daun 0,5 sampai 9,0 cm. Bentuk tulang daun penninervis dan tepi daunnya repandus. Merupakan bunga berkelamin tunggal, yang berwarna hijau. setiap bunga memiliki 5 mahkota. panjangnya 1,5-2,5 mm. Kumpulan bunganya berbentuk bulir untuk bunga jantannya. Sedangkan bunga betina berbentuk bulat yang terdapat pada ketiak batang. Bunga ini termasuk bunga inflorencia. Buah berbentuk lonjong berwarna hijau dengan panjang 1,5 mm (Tjitrosoepomo, 1989). Gambar 4.5 Antigonon leptotus Gambar 4.5 b Antigonon leptotus (bunga air mata pengantin) 1. Tenda bunga; 2. Benang sari; 3. Putik; 4. Batang; 5. Daun; 6. Tangkai daun; 7. Tangkai bunga; 8. Urat daun dan 9. Bunga. ordo : Polygonales famili : Polygonaceae genus : Antigonon spesies : Antigonon leptotus Ciri-ciri nya yaitu herba merambat yang juga sering ditemkan membelit pada batang pohon. Akarnya menggelembung, memanjang dan berbetuk umbi. Bentuk batang berusuk dengan panjang tiap rusuk 3-6 cm, berambut halus dan memiliki ruas rusuk yang menggelembung. Daun bertangkai tanpa selaput bumbung. Helaian daun berbentuk segitiga atau bulat telur, pangkal daun lebar dan berbentuk jantung, sedangkan pucuknya lebih runcing. Panjang daun 5-10 cm dengan permukaan daun yang bergelombang (tidak rata). Bunga tersusun atas malai majemuk dan tumbuh dari ketiak daun serta berkelamin dua. Mahkota bunga berjumlah 5 lembar berwarna merah jambu atau putih, dengan panjang sekitar 7 mm. Tiga mahkota bunga yang paling luar berbentuk bulat telur menyerupai jantung, sedang dua yang lebih dalam berbentuk lebih runcing. Setelah semuanya mekar, mahkota akan membesar dan menyelubungi buah seperti selaput 25

30 berwarna kehijauan. Benangsari berjumlah 7-9 buah. Tangkai putik berjumlah tiga buah, kepala putik berbentuk tombol. Buah berbentuk bulat telur hingga kerucut dengan panjang kurang lebih 1 cm dengan ujung yang runcing dan segitiga. Letak biji terdapat pada alur buah yang membujur (Tjitrosoepomo, 1989). sampai 45 cm. Batangnya sukulen (berair), cerah, berdaging, demikian pula daunnya yang agak tebal tapi lunak (Ismanto, 2000). Gambar 4.6 Peperomia pelucida (semak cermin) 1. Batang (Caulis); 2. Daun (Folium); 3. Tangkai daun (Petiollus); 4. Bunga (Flos); 5. Ujung daun (Apex folii); 6. Biji (Semen); 7. Bakal buah (Ovari); 8. Daun penumpu (Stipula); 9. Benang sari (Stamen); 10. Putik (Pustillum). ordo : Piperales famili : Piperaceae genus : Peperomia spesies : Peperomia pelucida Ciri-ciri nya yaitu terna kecil semusim dan berakar dangkal yang mudah ditemukan tumbuh liar di tepi saluran air atau pematang dan taman. Ukurannya 15 Gambar 4.7 Piper aduncum (sirih kayu) 1. Batang (Caulis); 2. Tangkai daun (Petiollus) ; 3. Daun (Folium); 4. Ujung daun (Apex folii); 5. Bunga (Flos); 6. Bakal buah (Ovari); 7. Daun penumpu (Stipula); 8. Benang sari (Stamen); 9. Putik (Pistillum). ordo : Piperales famili : Piperaceae genus : Piper spesies : Piper aduncum Ciri-ciri nya adalah merupakan tumbuhan berbentuk liana tahunan, batang berkayu berbentuk bulat telur, ujung runcing, pangkal membulat, tepi rata, tumbuh pada setiap buku, tangkai berbulu halus, silindris 5-10 mm, panjang daun cm, lebar 5-6 cm, pertulangan menjari, hijau muda. Bunga majemuk, bentuk bulir, 26

31 berkelamin satu atau dua, daun pelindung bertangkai 0,5-1,25 mm, melengkung, tangkai benang sari pendek, kepala sari kecil, bakal buah duduk, kepala putik dua sampai tiga, pendek dan berwarna putih kekuningan. Buah buni bertangkai pendek, panjang bulir cm, masih muda berwarna kuning kehijauan setelah tua berwarna hijau. Akar tunggang berwarna putih kecoklatan (Kimball, 1994). KESIMPULAN Dari percobaan yang telah dilakukan disimpulkan bahwa sirih kayu (Piper aduncum) terdapat bakal buah, daun penumpu, benang sari, daun, bunga majemuk dan batang. Sirih (Piper betle) terdapat putik, ovari, benang sari, daun penumpu, daun dan bunga majemuk. Pada nangka (Artocarpus integra) terdapat bunga betina, bunga jantan, daun, bunga majemuk, benang dari, batang, tangkai daun, ujung daun dan bekas kepala putik. Kembang pukul 4 (Mirabilis jalapa) terdapat putik, benang sari, mahkota, kelopak, tangkai bunga, daun, tangkai daun dan batang. Bayam (Amaranthus sp.) terdapat putik, kepala benang sari, kelopak, bunga mejemuk, daun, bract, tangkai daun, batang, ujung daun dan tangkai benang sari. Pada bunga air mata pengantin (Antigonon leptotus) terdapat tenda bunga, benang sari, putik, batang, daun, tangkai daun, tangkai bunga, urat daun dan bunga. Pada tumbuhan daun kaca (Peperomia pelucida) terdapat kelopak, putik, benang sari, daun, bunga majemuk, ovari, bunga jantan dan bunga betina. DAFTAR PUSTAKA Ismanto, B Diktat Biologi. Bandung: Ganesha. Kimball, J.W Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Tjitrosoepomo, G Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Tjitrosoepomo, G Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 27

32 Mengenal Ciri-Ciri dan Sifat Kelompok Malpighiales, Malvales dan Capparales Aprillia Program Studi Biologi, Laboratorium Anatomi dan Sistematik Tumbuhan FMIPA Universitas Mulawarman - Samarinda Abstrak Disusun oleh Aprillia, Kelompok tumbuhan angiospermae adalah yang paling banyak jumlahnya jenisnya dari semua tumbuhan tinggi, meliputi lebih kurang spesies. Angiospermae dikatakan tumbuhan biji tertutup, karena bakal biji berada dalam bakal buah yang dilindungi oleh daun buah. Ciri utama dari kelompok Malpighiales, Malvales dan Capparales ialah kelopak bunganya bersatu dan bunga kelipatan lima.praktikum ini dilakukan pada hari Senin, 13 April 2015 pada pukul bertempat di Laboratorium Anatomi dan Sistematik Tumbuhan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman, Samarinda. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui ciri-ciri dan sifat dari kelompok Malpighiales, Malvales dan Capparales. Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah alat tulis lengkap, silet atau cutter dan loop. Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah seri (Muntingia calabura), pepaya (Carica papaya), manggis (Garcinia mangostana), markisa (Passiflora sp.), geligam (Bixa orelana), kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) dan lai (Durio kutjenensis). Cara kerja praktikum ini adalah digambar dan dibuat deskripsi tumbuhan yang diamati, digambar diagram bunga dan rumus bunga dari bahan yang telah dibawa. Hasil yang didapatkan adalah seri (Muntingia calabura) terdapat batang, tangkai daun, tangkai bunga, daun, bunga, kelopak, mahkota, putik, benang sari dan buah. Pepaya (Carica papaya) terdapat batang, daun, kelopak, mahkota, urat daun, putik, ovari, benang sari, bunga jantan, bunga betina, tangkai putik, kepala putik, buah dan biji. Manggis (Garcinia mangostana) terdapat batang, tangkai daun, daun, kelopak, buah, daging buah, putik, benang sari dan mahkota. Pada markisa (Passiflora sp.) yang dapat dilihat adalah batang, daun, tangkai daun, buah, biji, kelopak, mahkota, benang sari, putik, corona, urat daun, sulur, ovari, arielus, bract dan tangkai bunga. Geligam (Bixa orellana) terdapat batang, tangkai daun, daun, tangkai buah, kelopak, mahkota, putik, benang sari, buah, bunga, integument dan plasenta. Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) terdapat tangkai bunga, tangkai daun, daun, mahkota, kelopak tambahan, kelopak, benang sari, putik dan torus. Tumbuhan lai (Durio kutjenensis) terdapat batang, tangkai daun, daun, buah, duri, ariel, tulang daun, biji, mahkota, kelopak, putik, benang sari, bract dan ovari. Kata kunci: Malpighiales, Malvales dan Capparales. PENDAHULUAN Angiospermae atau tumbuhan biji tertutup memiliki ciri-ciri yaitu bakal biji selalu diselubungi bakal buah, memiliki organ bunga yang sesungguhnya, terdiri dari tumbuhan berkayu atau batang basah, sistem perakaran tunggang atau serabut, batang bercabang atau tidak, serta kebanyakan berdaun lebar, tunggal atau majemuk dengan komposisi yang beranekaragam, demikian juga dengan pertulangannya (Tjitrosoepomo, 2013). Pada ordo Malphigiales terutama terdiri atas tumbuhan batang berkayu, seringkali berupa liana, daun biasanya tunggal, duduk berhadapan dengan atau tanpa daun penumpu. Bunga kebanyakan zigomorf dengan bidang simetri yang miring, berbilangan lima, seringkali terdapat reduksi jumlah benang sari dan daun buahnya. Putik biasanya terdiri atau tiga daun buah (Tjitrosoepomo, 2013). Pada ordo Malvales disebut juga Columniferae, mempunyai sebagai ciri 28

33 khasnyaterdapatnya columna yaitu bagian bunganya terdiri atas perlekatan bagian bawah tangkai sarinyamembentukk badan yang menyelubungi putik dan bagian pangkalnya berlekatan dengan pangkal daun-daun mahkota, sehingga bila mahkota bunga ditarik keseluruhannya akan terlepas dari bunga bersama-sama dengan benang-benang sari dengan meninggalkan kelopak dan bakal buah saja (Tjitrosoepomo, 2013). Pada ordo Capparales meliputi tumbuh-tumbuhan yang sebagian besar terna dengan daun-daun yang duduknya tersebar tanpa daun penumpu. Bunga umumnya banci, aktinomorf, hiasan bunga berupa kelopak dan mahkota yang berdaun lepas, benang sari sama banyaknya dengan jumlah daun mahkota atau lebih banyak. Bakal buah biasanya menumpang dengan 2 tembuni atau lebih yang terdapat pada dinding buah, kadang-kadang menjadi beruang banyak karena adanya pembentukan sekat-sekat. Dari segi-segi anatomi ada sifat-sifat yang karakteristik yaitu adanya buluh-buluh getah dan sel-sel yang mengandung mirosin (Tjitrosoepomo, 2013). Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui ciri-ciri dan sifat dari kelompok Malpighiales, Malvales dan Capparales serta mengenal ciri dan sifat khusus pada family Passifloraceae, Clusiaceae, Malvaceae, Bixaceae, Caricaceae dan Muntingiaceae. papaya), manggis (Garcinia mangostana), markisa (Passiflora sp.), geligam (Bixa orelana), kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis) dan lai (Durio kutjenensis). Cara Kerja Diambil bahan yang dibawa diamati bagian-bagiannya. Digambar dan dibuat deskripsi tumbuhan yang diamati. Digambar diagram bunga dan rumus bunga dari objek yang dibawa. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut: METODE Waktu dan Tempat Praktikum ini dilakukan pada hari Senin, 13 April 2015 pada pukul bertempat di Laboratorium Anatomi dan Sistematik Tumbuhan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman, Samarinda. Alat dan Bahan Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah alat tulis lengkap, loop dan silet atau cutter. Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah seri (Muntingia calabura), pepaya (Carica Gambar 5.1 Garcinia mangostana (manggis) 1. Buah (fructus); 2. Daun (folium); 3. Tangkai daun (petiolus); 4. Batang (caulis); 5. Kelopak (calyx); 6. Arielus; 7. Putik (pistillum); 8. Mahkota (corolla); 9. Kelopak (calyx); 10. Benang sari (stamen). 29

34 divisi sub divisi kelas ordo famili genus spesies : Spermatophyta : Angiospermae : Dicotyledoneae : Malpighiales : Clusiaceae : Garcinia : Garcinia mangostana Ciri-ciri nya adalah pohon berumah dua, batang lurus. Daun berseling, berbentuk memanjang atau jorong, berdaging tebal dan permukaannya mengkilap, tepi daun rata, ujung daun meruncing tajam. Bunga soliter atau berpasangan pada bagian ujung percabangan, daun mahkota tebal dan berdaging, berwarna hijau kekuningan. Buah bulat dengan diameter 4-7 cm. Buah yang sudah masak berwarna merah tua keunguan, bentuk bulat diameter 4-7 cm. Kelopak berwarna hijau muda. Dalam buah terdapat daging buah yang warnanya putih, rasanya enak, manis serta biji yang berwarna kecoklatan. Satu buah mengandung 5-7 biji. Manggis merupakan tanaman budidaya di daerah tropis (Ismanto, 2000). Gambar 5.2 b Passiflora sp. (markisa) 1. Batang (caulis); 2. Daun (folium); 3. Tangkai daun (petiolus); 4. Bunga (flos); 5. Ujung daun (apex folii); 6. Buah (fructus); 7. Biji (semen); 8. Receptakel; 9. Korona; 10. Daun penumpu; 11. Benang sari (stamen); 12. Putik (pistillum); 13. Ovari. Gambar 5.2 a Passiflora sp. ordo : Parletales famili : Passifloraceae genus : Passiflora spesies : Passiflora sp. Ciri-ciri nya adalah termasuk tanaman semak hidupnya menjalar panjang kurang lebih 10 m. Mempunyai batang kecil, langsing dan panjang sekali, bentuk 30

35 persegi, semu, lunak, halus, warna hijau kecoklatan. Batangnya merambat dengan bantuan sulur berbentuk pilin (spiral). Daun tunggal, lonjong, tersebar, panjang 7-20 cm, lebar 5-15 cm, tepi rata, ujung runcing, pangkal membulat, pertulangan menyirip, permukaan licin, tangkai persegi, panjang 2-6 cm, dan berwarna hijau. Bunga tunggal, bulat berbentuk mangkok, berkelamin dua dan menempel di ketiak daun, tangkal bergerigi, panjang 3-4 cm, mahkota berbentuk lonjong, permukaannya beralur, warna ungu, benang sari bertangkai, bentuk tabung, panjang ±6 cm warna ungu, kepala sari silindris, panjang ±6 cm warna putih, putiknya pendek warna kuning dengan kelopak bunga berbentuk lonjong warna hijau. Buah Markisa berbentuk lonjong dengan warna hijau ke putih putihan. Buah yang sudah masak berwarna kekuningan dan beraroma khas harum buah markisa (Ismanto, 2000). Gambar 5.3 Bixa orellana Gambar 5.3 b Bixa orellana (geligam) 1. Batang (caulis); 2. Daun (folium); 3. Ujung daun (apex folii); 4. Tangkai daun (petiolus); 5. Bunga (flos); 6. Kelopak (calyx); 7. Mahkota (corolla); 8. Benang sari (stamen); 9. Putik (pistillum). ordo : Malvales famili : Bixaceae genus : Bixa spesies : Bixa orellana Ciri-ciri nya adalah perdu atau pohon kecil dengan tinggi 2-8 m. Daunnya tunggal, bertangkai panjang dan besar. Helaian daunnya berbentuk bulat telur, ujungnya runcing, dengan pangkal yang rata dan kadang berbentuk jantung. Tepi daunnya rata, dengan pertulangan daun menyirip, berwarna hijau berbintik merah. Perbungaan majemuk, dengan warna merah muda atau putih. Buahnya seperti rambutan, tertutup rambut seperti sikat, berwarna hijau sewaktu masih muda, dan merah tua apabila sudah masak. Buahnya pipih dan berisi banyak biji kecil berwarna merah tua (Tjitrosoepomo, 1989). 31

36 terlihat seperti dua lapis kelopak bunga. Mahkota bunga terdiri dari 5 lembar atau lebih jika merupakan hibrida. Tangkai putik berbentuk silinder panjang dikelilingi tangkai sari berbentuk oval yang bertaburan serbuk sari. Biji terdapat di dalam buah berbentuk kapsul berbilik lima. Pada umumnya tinggi tanaman sekitar 2 sampai 5 meter. Daun berbentuk bulat telur yang lebar atau bulat telur yang sempit dengan ujung daun yang meruncing. Di daerah tropis atau di rumah kaca tanaman berbunga sepanjang tahun, sedangkan di daerah subtropis berbunga mulai dari musim panas hingga musim gugur. Bunga berbentuk trompet. Putik (pistillum) menjulur ke luar dari dasar bunga (Tjitrosoepomo, 1989). Gambar 5.4 Hibiscus rosa-sinensis (kembang sepatu) 1. Putik (pistillum); 2. Benang sari (stamen); 3. Mahkota (corolla); 4. Kelopak (calyx); 5. Kelopak tambahan (epicalyx); 6. Tangkai daun (petiolus); 7. Tangkai bunga (pedicellus); 8. Daun (folium). ordo : Malvales famili : Malvaceae genus : Hibiscus spesies : Hibiscus rosa-sinensis Ciri-ciri nya adalah bunga besar, berwarna merah dan tidak berbau. Bunga dari berbagai kultivar dan hibrida bisa berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis) atau bunga ganda (daun mahkota berlapis) yang berwarna putih hingga kuning, orange hingga merah tua atau merah jambu. Bunga jenis ini terdiri dari 5 helai daun kelopak, yang dilindungi oleh kelopak tambahan (epicalyx), sehingga Gambar 5.5 Durio kutjensis (lai) 1. Tangkai daun (petiollus); 2. Batang (caulis); 3. Daun (folium); 4. Ujung daun (apex folii); 5. Buah (fructus); 6. Biji (semen); 7. Alur; 8. Mahkota (corolla); 9. Kelopak (calyx); 10. Putik (pistillum); 11. Benang sari (stamen). 32

37 ordo : Malvales famili : Malvaceae genus : Durio spesies : Durio kutjensis Ciri-ciri nya adalah daun pohon ai sama dengan durian pada umumnya, tetapi memiliki daun yang ukurannya lebih besar dan tebal. Bunga besar, berwarna merah, berbau bangkai ketika mekar. Bunga ini diserbuki baik oleh lebah madu hutan, burung, maupun kelelawar. Buah kapsul serupa durian, beruang lima, bulat telur hingga melonjong, kuning kusam, dengan duri-duri yang agak membengkok. Biji lonjong, coklat mengkilap, terbungkus oleh daging buah (arilus) yang berwarna kuning atau jingga, agak kering, manis dan berbau enak. Buahnya bertangkai pendek, berwarna hijau muda atau hijau kekuningan saat mentah (Ismanto, 2000). (pedicellus); 10. Buah (fructus); 11. Kelopak (calyx). ordo : Malvales famili : Muntingiaceae genus : Muntingia spesies : Muntingia calabura Ciri-ciri nya adalah pohon, berkayu, tegak, bulat, percabangan simpodial, cabang berambut halus, coklat keputihputihan. Daun tunggal, berseling, bulat telur bentuk lanset, ujung dan pangkal runcing, bergerigi, berbulu, pertulangan menyirip, hijau, mudah layu. Bunga tunggal, berkelamin 2, bunga 1-3 menjadi satu di ketiak daun, mahkota lonjong, tepi rata, bulat telur terbalik, gundul, putih, tonjolan dasar bunga bentuk cawan, benang sari kuning, putik kecil, berlekuk 5-6 putih. Buah buni, bulat, berwarna merah. Biji bulat, kecil, putih kekuningan, tiap buah mengandung ratusan biji. Akar tunggang, berwarna putih kotor (Kimball, 1994). Gambar 5.6 Muntingia Calabura (seri) Keterangan gambar 5.6 : 1. Batang (caulis); 2. Daun (folium); 3. Ujung daun (apex folii); 4. Tangkai daun (petiollus); 5. Bunga (flos); 6. Mahkota (corolla); 7. Putik (pistillum); 8. Benang sari (stamen); 9. Tangkai bunga Gambar 5.7 a Carica papaya 33

38 Gambar 5.7 b Carica papaya (pepaya) 1. Tangkai daun (petiolus); 2. Daun (folium); 3. Ujung daun (apex folii); 4. Buah (fructus); 5. Putik (pistillum); 6. Benang sari (stamen); 7. Kelopak (calyx) 8. Mahkota (corolla); 9. Bunga jantan; 10. Bunga betina. sub divisi : Angiospemae ordo : Capparales famili : Caricaceae genus : Carica spesies : Carica papaya Ciri-ciri nya adalah akar papaya merupakan akar serabut. Bentuk batang pada tanaman pepaya yaitu berbentuk bulat, dengan permukaan batang yang memperlihatkan berkas-berkas daun. Arah tumbuh batang yaitu tegak lurus. Permukaan batang licin. Batangnya berongga, biasanya tidak bercabang dan tingginya dapat mencapai 10 m. Daun pepaya merupakan daun tunggal, berukuran besar, juga mempunyai bagianbagian daun lengkap berupa pelepah atau upih daun (vagina), tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina). Daun pepaya dikatakan mempunyai bangun bulat (orbicularis), ujung daun yang meruncing, tangkai daun panjang dan berongga. Dilihat dari susunan tulang daunnya, daun pepaya termasuk daun-daun yang bertulang menjari (palmineruis). Pepaya termasuk golongan tumbuhan poligam (polygamus), karena pada satu tumbuhan terdapat bunga jantan, bunga betina dan bunga sempurna (Kimball, 1994). KESIMPULAN Dari percobaan yang telah dilakukan disimpulkan bahwa ciri utama dari kelompok Malpighiales, Malvales dan Capparales ialah kelopak bunganya bersatu dan bunga kelipatan lima. Dari objek yang dipraktikumkan pada tumbuhan seri (Muntingia calabura) terdapat batang, tangkai daun, tangkai bunga, daun, bunga, kelopak, mahkota, putik, benang sari dan buah. Pepaya (Carica papaya) terdapat batang, daun, kelopak, mahkota, urat daun, putik, ovari, benang sari, bunga jantan, bunga betina, tangkai putik, kepala putik, buah dan biji. Manggis (Garcinia mangostana) terdapat batang, tangkai daun, daun, kelopak, buah, daging buah, putik, benang sari dan mahkota. Pada markisa (Passiflora sp.) yang dapat dilihat adalah batang, daun, tangkai daun, buah, biji, kelopak, mahkota, benang sari, putik, corona, urat daun, sulur, ovari, arielus, bract dan tangkai bunga. Geligam (Bixa orellana) terdapat batang, tangkai daun, daun, tangkai buah, kelopak, mahkota, putik, benang sari, buah, bunga, integument dan plasenta. Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) terdapat tangkai bunga, tangkai daun, daun, mahkota, kelopak tambahan, kelopak, benang sari, putik dan torus. Tumbuhan lai (Durio kutjenensis) terdapat batang, tangkai daun, daun, buah, duri, ariel, tulang daun, biji, mahkota, kelopak, putik, benang sari, bract dan ovari. DAFTAR PUSTAKA Ismanto, B Diktat Biologi. Bandung: Ganesha. Kimball, J.W Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Tjitrosoepomo, G Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Tjitrosoepomo, G Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 34

39 Mengenal Ciri-Ciri dan Sifat Kelompok Solanales, Gentianales, Lamiales Aprillia Program Studi Biologi, Laboratorium Anatomi dan Sistematik Tumbuhan FMIPA Universitas Mulawarman - Samarinda Abstrak Disusun oleh Aprillia, Praktikum ini dilakukan pada hari Senin, 2015 pada pukul bertempat di Laboratorium Anatomi dan Sistematik Tumbuhan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman, Samarinda. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal ciri-ciri dan sifat pada kelompok Solanales, Gentianales dan Lamiales. Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah alat tulis lengkap, silet atau cutter dan loop. Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah cabe (Capsicum annuum), kumis kucing (Orthosiphon aristatus), bunga tahi ayam (Lantara camara), melati (Jasminum sambac), alamanda (Allamanda cathartica), kangkung (Ipomea aquatica) dan kamboja (Plumeria rubra). Cara kerja praktikum ini adalah digambar dan dibuat deskripsi tumbuhan yang diamati, digambar diagram bunga dan rumus bunga dari bahan yang telah dibawa. Hasil yang didapatkan adalah cabe (Capsicum annuum) terdapat batang, tangkai daun, daun, tangkai buah, buah, putik, benang sari, kelopak, mahkota, bunga, plasenta, biji dan carpel. Pada kumis kucing (Orthosiphon aristatus) terdapat kelopak, mahkota, benang sari, tangkai putik, kepala putik, batang, daun, tangkai bunga, tangkai daun, bunga dan ovari. Pada bunga tahi ayam (Lantara camara) terdapat batang, tangkai daun, daun, tangkai bunga, bunga, kelopak, mahkota, putik dan benang sari. Pada melati (Jasminum sambac) terdapat batang, tangkai daun, daun, mahkota, kelopak, putik, benang sari, tangkai bunga dan bunga. Pada alamanda (Allamanda cathartica) terdapat batang, daun, bunga, tangkai bunga, kelopak, mahkota, putik, benang dari dan ovari. Pada kangkung (Ipomea aquatica) terdapat batang, tangkai daun, daun, bunga, tangkai bunga, putik, benang sari, kelopak, mahkota dan ovari. Dan pada kamboja (Plumeria rubra) terdapat batang, tangkai daun, daun, tangkai bunga, bunga, ovari, benang sari, putik dan mahkota. Kata kunci: Solanales, Gentianales dan Lamiales. PENDAHULUAN Ordo Solanales merupakan suatu bangsa yang besar, terutama terdiri atas terna, jarang berupa tumbuhan berkayu, daun tunggal, jarang majemuk, duduknya tersebar atau berhadapan, tanpa daun penumpu, bunga banci, aktinomorf atau lebih sering zigomorf, dengan kelopak dan mahkota yang berlekatan, kebanyakan berbilangan 5, benang sari dalam satu lingkaran, berhadapan dengan daun-daun kelopakm dalam bunga yang zigomorf jumlah benang sari berkurang karena ada reduksi, bakal buah sebagian besar beruang 2, kadang-kadang beruang 1, tiap ruang dengan 2 tembuni, menumpang (Tjitrosoepomo, 2013). Pada famili Convolvulaceae terna atau tumbuhan berkayu, kebanyakan merayap atau membelit, daun tunggal, sering bertoreh-toreh atau berbagi dalam, duduknya tersebar tanpa daun penumpu. Bunga banci, aktinomorf, kelopak terdiri dari 4-5 dalam kelopak yang bebas, mahkota berlekatan berbentuk corong atau terompet, dalam kuncup taju-taju mahkotanya berlipat atau tersusun seperti katup, benang sari 5, melekat pada buluh mahkota,berseling dengan taju-taju mahkota, bakal buahnya kebanyakan beruang 2, jarang beruang 3-5, tiap ruang dengan 2 bakal biji pada dasar ruang, masing-masing dengan 1 integumen. Tangkai putik 1-2, buahnya buah kendaga, kadang-kadang terbagi dalam 4 bagian. Biji kadang-kadang berambut, lembaga sedikit banyak bengkok atau tergulung, endosperm sedikit (Tjitrosoepomo, 2013). 35

40 Famili Solanaceae merupakan tumbuhan terna, semak atau perdu, kadang-kadang berupa pohon, daun tunggal, berlekuk atau berbagi sampai majemuk, duduknya tersebar, karena pergeseran letak pada buku-buku kadangkadang hampir berpasangan, tanpa daun penumpu, bunga banci, aktinomorf atau zigomorf, kebanyakan berbilangan 5, kelopak terdiri atas daun-daun kelopak yang berlekatan, demikian pula mahkotanya yang berbentuk bintang, terompet atau corong, benang sari 5, dalam bunga yang zigomorf 1 diantaranya mandul, semuanya tertanam pad mahkota. Bakal buah menumpang, beruang 2 dengan sekat yang miring terhadap bidang median, kadang-kadang beruang lebih banyak, tiap ruang berisi banyak bakal biji. Tangkai putik, buahnya buah buni atau buah kendaga, biji endosperm lembaga bengkok atau melingkar seperti cincin (Tjitrosoepomo, 2013). Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal ciri-ciri dan sifat pada kelompok Solanales, Gentianales dan Lamiales. METODE Waktu dan Tempat Praktikum ini dilakukan pada hari Senin, 20 April 2015 pada pukul bertempat di Laboratorium Anatomi dan Sistematik Tumbuhan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman, Samarinda. Alat dan Bahan Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah alat tulis lengkap, loop dan silet atau cutter. Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah cabe (Capsicum annuum), kumis kucing (Orthosiphon aristatus), bunga tahi ayam (Lantara camara), melati (Jasminum sambac), alamanda (Allamanda cathartica), kangkung (Ipomea aquatica) dan kamboja (Plumeria rubra). Cara Kerja Diambil bahan yang dibawa diamati bagian-bagiannya. Digambar dan dibuat deskripsi tumbuhan yang diamati. Digambar diagram bunga dan rumus bunga dari objek yang dibawa. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut: Gambar 6.1 Jasminum sambac (melati) 1. Batang (caulis); 2. Daun (folium); 3. Mahkota (corolla); 4. Kelopak (calyx); 5. Putik (pistillum); 6. Benang sari (stamen); 7. Bunga (flos). ordo : Lamiales famili : Oleaceae genus : Jasminum spesies : Jasminum sambac Ciri-ciri nya adalah perdu merambat yang berantakan (terjurai) atau longgar ketika muda dan berakar di buku-buku atau membesar, daun seluruhnya 1-dedaunan, bulat telur, tipis, pangkal daun jantung sungsang sampai menumpul atau membaji, 36

41 ujung daun menumpul atau melancip, tepi daun mengombak, gundul atau berbulu halus di vena utama; pembungaan sebuah pembungaan terbatas dengan 3 bunga atau sebuah tandan padat dengan banyak bunga; Bunga tunggal atau berpasangan (di varietas kultivasi), dengan 7-10 ruas kelopak, panjang 2,5-7 mm, berbulu halus, panjang tabung mahkota 7-15 mm, dengan 5-banyak cuping, bundar telur atau lonjong, panjang 8-15 mm, kebanyakan putih, beraroma kuat; buah bani hitam, dikelilingi kelopak. Jasminum sambac ditanam secara luas dan terdapat pada ketinggian 800 m dpl. Beberapa varietas berbunga ganda dikenal, tidak menghasilkan buah. (Ismanto, 2000). Gambar 6.2 Allamanda cathartica Gambar 6.2 b Allamanda cathartica (bunga alamanda) 1. Daun (folium); 2. Bunga (flos); 3. Batang (caulis); 4. Mahkota (corolla); 5. Putik (pistillum); 6. Benang sari (stamen); 7. Ovari; 8. Kelopak (calyx). ordo : Apocynales famili : Apocynaceae genus : Allamanda spesies : Allamanda cathartica Ciri-ciri nya adalah termasuk dalam golongan perdu berkayu dengan tinggi yang dapat mencapai 2 meter. Tanaman ini bersifat evergreen (hijau sepanjang tahun). Batangnya yang sudah tua akan berwarna cokelat karena pembentukan kayu, sementara tunas mudanya berwarna hijau. Daunnya memiliki bentuk yang melancip di ujung dengan permukaan yang kasar dengan panjang 6 hingga 16 cm. Selain itu daun alamanda pada umumnya berkumpul sebanyak tiga atau empat helai. Bunga alamanda berwarna kuning dan berbentuk seperti terompet dengan ukuran diameter cm. Tanaman ini memiliki bunga yang harum (Tjitrosoepomo, 1989). 37

42 Gambar 6.3 Ipomea aquatica (kangkung) 1. Daun (folium); 2. Batang (caulis); 3. Bunga (flos); 4. Putik (pistillum); 5. Benang sari (stamen); 6. Mahkota (corolla); 7. Kelopak (calyx); 8. Ovari. ordo : Solanales famili : Convolvulaceae genus : Ipomea spesies : Ipomea aquatica Ciri-cirinya adalah tanaman yang habitus atau perawakan berupa herba yaitu tumbuhan dengan batang yang lunak tidak berkayu atau hanya sedikit sekali mengandung jaringan kayu. Memiliki pola percabangan batangnya simpodial dan bentuknya bulat (silindris), berlubang, berbuku-buku, dan banyak mengandung air (herbacious), serta dari buku-bukunya mudah sekali keluar akar. Jenis daunnya tunggal dengan tepi yang rata (entire), juga memiliki bentuk daun (Circumscriptio) berbentuk kordatus yaitu bentuk seperti jantung atau segitiga dengan dasar yang membulat. Selain itu, permukaan daunnya sebelah atas berwarna hijau tua, dan permukaan daun bagian bawah berwarna hijau muda. Letak daun kangkung (filotaksis) tersebar (folia sparsa) serta sudah memiliki pola pertulangan daun yang menyirip (pinnate). Ujung daun berbentuk acutus dan pangkal daunnya berbentuk petiolatus. Selama fase pertumbuhanya tanaman kangkung dapat berbunga, berbuah, dan berbiji. Bunga majemuk dengan perbungaan semosa. Bentuk bunga kangkung umumnya berbentuk terompet berwarna ungu dan daun mahkota bunga berwarna putih atau merah lembayung, benang sari ada 6 buah, 3 panjang dan 3 pendek. Buah pada kangkung berbentuk bulat telur yang didalamnya berisi tiga butir biji. Bentuk buah kangkung seperti melekat dengan bijinya. Warna buah hitam jika sudah tua dan hijau ketika muda. Buah kangkung berukuran kecil sekitar 10 mm, dan umur buah kangkung tidak lama. Bentuk biji kangkung bersegi-segi atau tegak bulat. Berwarna cokelat atau kehitam-hitaman, dan termasuk biji berkeping dua (Tjitrosoepomo, 1989). Gambar 6.4 a Plumeria rubra 38

43 pada daerah tropis. Daun kamboja memiliki warna hijau, berbentuk lonjong dengan kedua ujungnya meruncing dan agak keras dengan urat-urat daun yang menonjol, sering rontok terutama saat berbunga lebat (Ismanto, 2000). Gambar 6.4 b Plumeria rubra (kamboja) 1. Daun (folium); 2. Batang (caulis); 3. Bunga (flos); 4. Putik (pistillum); 5. Benang sari (stamen); 6. Ovari. ordo : Apocynales famili : Apocynaceae genus : Plumeria spesies : Plumeria rubra Ciri-cirinya adalah pohon bengkok, kecil, tinggi sekitar 1,5-6 meter, mengandung getah. Ranting besar dan terdapat teras. Daun berkelompok rapat pada ujung ranting, bertangkai panjang, memanjang bentuk lanset, pendek meruncing. Bunga dalam malai rata, bertangkai pada ujung, berbau. Kelopak kecil, sisi dalam tanpa kelenjar, taju lebar. Mahkota berbentuk corong; tabung sempit, sisi dalam berambut, sisi luar kemerahan; taju menutup ke kiri, panjang sekitar 3-4,5 cm, sisi dalam agak kuning, selanjutnya putih atau merah, tumpul, dengan lebar 1,5-2,5 cm. Tanaman kamboja ini dapat tumbuh hingga mencapai 30 kaki (9 meter) Gambar 6.5 Capsicum annuum (cabai) 1. Daun (folium); 2. Batang (caulis); 3. Bunga (flos); 4. Putik (pistillum); 5. Benang sari (stamen); 6. Mahkota (corolla); 7. Kelopak (calyx); 8. Placenta; 9. Carpel; 10. Biji (semen). 39

44 kelas ordo famili genus spesies : Dicotyledoneae : Solanales : Solanaceae : Capsicum : Capsicum annuum Ciri-cirinya adalah terna berkayu, tinggi ±1 m, bercabang-cabang. Daun tunggal bentuk bundar telur sampai elip. Bunga tunggal bentuk bintang terdapat di ketiak daun, warna putih. Buah buni, bentuk seperti kerucut memanjang, menggantung, permukaan buah mengkilat warna hijau sampai merah setelah tua. Biji kecil, pipih warna putih kekuningan dan setelah tua menjadi coklat. Jenis ini banyak terdapat di dataran rendah sampai pegunungan ± m dpl (Kimball, 1994). Gambar 6.6 a Orthosiphon aristatus Gambar 6.6 b Orthosiphon aristatus (kembang kumis kucing) 1. Batang (caulis); 2. Daun (folium); 3. Bunga (flos); 4. Putik (pistillum); 5. Benang sari (stamen); 6. Mahkota (corolla); 7. Kelopak (calyx); 8. Ovari. sub divisi : Angiospemae ordo : Lamiales famili : Lamiaceae genus : Orthosiphon spesies : Orthosiphon aristatus Ciri-cirinya adalah herba tahunan, tinggi cm, batang segiempat, sedikit cabang, batang membesar. Daun berhadapan menyilang, membundar telur atau belah ketupat, pangkal daun membaji, duduk, gundul atau berbulu sangat halus, tak ada penumpu. Pembungaan terbatas yang tersusun berhadapan di pusat tandan, panjang 7-29 cm. Bunga bergantilan panjang kelopak 2,5-4,5 mm (buah lebih dari 12 mm), panjang mahkota mm, menabung, putih atau (pucat), benang sari 4 lebih panjang dari tabung bunga, bakal buah di atas, buah retak menjadi 4 pinak geluk yang lonjong-bulat telur, panjang 1,5-2 mm, kecoklat-coklatan, menggelembur. kumis kucing terdapat secara liar di belukar, padang rumput dan sepanjang pinggiran hutan dan pinggiran jalan, sering di daerah teduh yang tidak terlalu kering, namun juga di di tempat yang terang, ketinggian 1000 m dpl (Kimball, 1994). 40

45 Gambar 6.7 Lantara camara (bunga mawar) 1. Ovari; 2. Daun (folium); 3. Batang (caulis); 4. Putik (pistillum); 5. Benang sari (stamen); 6. Mahkota (corolla); 7. Kelopak (calyx). ordo : Lamiales famili : Verbenaceae genus : Lantara spesies : Lantara camara Ciri-cirinya adalah herba, berasal dari Amerika tropika, batang berbulu dan berduri serta berukuran ±2 cm. Daunnya kasar, beraroma dan berukuran panjang beberapa sentimeter dengan bagian tepi daun yang bergerigi. Bercabang banyak, ranting bentuk segi empat, ada varietas berduri dan ada varietas yang tidak berduri tinggi 2 m. Terdapat sampai m di atas permukaan laut, di tempat panas, banyak dipakai sebagai tanaman pagar, bau khas. Daun tunggal, duduk berhadapan bentuk bulat telur ujung meruncing pinggir bergerigi tulang daun menyirip, permukaan atas berambut banyak terasa kasar dengan perabaan permukaan bawah berambut jarang. Bunga dalam rangkaian yang bersifat rasemos mempunyai warna putih, merah muda, jingga kuning, dsb. Buah seperti buah buni berwarna hitam mengkilat bila sudah matang. (Ismanto, 2000). KESIMPULAN Dari percobaan yang telah dilakukan disimpulkan bahwa cabe (Capsicum annuum) terdapat batang, tangkai daun, daun, tangkai buah, buah, putik, benang sari, kelopak, mahkota, bunga, plasenta, biji dan carpel. Pada kumis kucing (Orthosiphon aristatus) terdapat kelopak, mahkota, benang sari, tangkai putik, kepala putik, batang, daun, tangkai bunga, tangkai daun, bunga dan ovari. Pada bunga tahi ayam (Lantara camara) terdapat batang, tangkai daun, daun, tangkai bunga, bunga, kelopak, mahkota, putik dan benang sari. Pada melati (Jasminum sambac) terdapat batang, tangkai daun, daun, mahkota, kelopak, putik, benang sari, tangkai bunga dan bunga. Pada alamanda (Allamanda cathartica) terdapat batang, daun, bunga, tangkai bunga, kelopak, mahkota, putik, benang dari dan ovari. Pada kangkung (Ipomea aquatica) terdapat batang, tangkai daun, daun, bunga, tangkai bunga, putik, benang sari, kelopak, mahkota dan ovari. Dan pada kamboja (Plumeria rubra) terdapat batang, tangkai daun, daun, tangkai bunga, bunga, ovari, benang sari, putik dan mahkota. DAFTAR PUSTAKA Ismanto, B Diktat Biologi. Bandung: Ganesha. Kimball, J.W Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Tjitrosoepomo, G Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Tjitrosoepomo, G Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 41

46 -Ciri dan Sifat Dari Kelompok Alismatales, Bromeliales dan Commelinales (Monocotyledoneae) Aprillia Program Studi Biologi, Laboratorium Anatomi dan Sistematik Tumbuhan FMIPA Universitas Mulawarman - Samarinda Abstrak Disusun oleh Aprillia, Praktikum ini dilakukan pada hari Senin, 27 April 2015 pada pukul bertempat di Laboratorium Anatomi dan Sistematik Tumbuhan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman, Samarinda. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal ciri-ciri dan sifat pada kelompok Alismatales, Bromeliales dan Commelinaes. Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah alat tulis lengkap, silet atau cutter dan loop. Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah melati air (Sagittaria sagittifolia), genjer (Limnocharis flava), nanas (Ananas comosus), adam dan hawa dalam perahu (Tradescantia spathacea), enceng gondok (Eichornia crassipes) dan enceng padi (Monochoria vaginalis). Cara kerja praktikum ini adalah digambar dan dibuat deskripsi tumbuhan yang diamati, digambar diagram bunga dan rumus bunga dari bahan yang telah dibawa. Hasil yang didapatkan adalah melati air (Sagittaria sagittifolia) terdapat tangkai bunga, kelopak, mahkota, putik, benang sari, tangkai daun, daun dan bunga. Pada genjer (Limnocharis flava) terdapat tangkai daun, daun, mahkota, kelopak, putik, benang sari, bunga dan buah. Pada tumbuhan nanas (Ananas comosus) terdapat daun, buah, mahkota buah (crown), tangkai bunga, kelopak, mahkota, putik dan benang sari. Pada tumbuhan adam dan hawa dalam perahu (Tradescantia spathacea) terdapat akar, daun, profila, daun penumpu (bract), kelopak, mahkota, benang sari, putik dan bunga. Pada tumbuhan enceng gondok (Eichornia crassipes) terdapat akar, tangkai daun, daun, mahkota, putik, benang sari dan bunga. Pada enceng padi (Monochoria vaginalis) yang dapat dilihat adalah tangkai daun, daun, mahkota, benang dari, putik dan bunga. Kata kunci: Alismatales, Bromeliales dan Commelinaes PENDAHULUAN Angiospermae terdiri atas tumbuhan berkayu dan berbatang basah. Daundaunnya bertulang menyirip atau menjari pada Dicotyledoneae (tumbuhan biji belah) dan bertulang sejajar atau melengkung pada Monocotyledoneae (tumbuhan biji tunggal). Bunga bermacam-macam bentuk dan susunannya.pada bunga selalu terdapat bagian-bagian bunga yang tersusun berkarang dan hiasan bunganya biasanya dapata dibedakan dalam kelopak dan mahkota atau tajuk bunga (Tjitrosoepomo, 2013). Pada ordo Alismatales merupakan tumbuhan terna, kebanyakan berupa tumbuhan air atau rawa dengan daun-daun tunggal yang mempunyai sisik-sisik dalam ketiaknya, bunga berkelamin tunggal atau banci, aktinomorf, tanpa tenda bunga atau mempunyai tenda bunga tunggal atau ganda (Tjitrosoepomo, 2013). Pada ordo Bromeliales merupakan tumbuhan terna jarang mempunyai batang yang kokoh dan kuat, kadang-kadang mirip rumput, bunga banci, karena adanya reduksi kadang-kadang berkelamin tunggal, aktinomorf atau zigomorf, berbilangan 3, jarang berbilangan 2, mempunyai 2 lingkaran hiasan bunga yang sama, kadang-kadang hiasan bunga dapat dibedakan dalam kelopak dan mahkota (Tjitrosoepomo, 2013). Famili Alismataceae merupakan terna air, annual atau perenial, tumbuh tegak, jarang mengapung, mempunyai saluran-saluran getah yang terjadi secara skizogen. Daun dengan tangkai panjang membentuk upih yang terbuka pada pangkalnya, helaian daun bunga bulat telur 42

47 membulat, lanset-garis atau bangun anak panah, bertulang melengkung, tersebar pada batang atau merupakan suatu rozet. Bunga banci, aktinomorf, tersusun dalam rangkaian yang bercabang-cabang (Tjitrosoepomo, 2013). Famili Commelinaceae merupakan terna perenial, dengan batang yang jelas berbuku-buku. Daun dengan upih yang tipis seperti selaput yang besar, yang kadang-kadang tertembus oleh perbungaannya. Bunga biasanya banci, aktinomorf, tersusun dalam sinsinus atau sinsinus ganda. Hiasan bunga terdiri atas kelopak dengan 3 daun kelopak yang bebas dan seringkali berwarna, mahkota terdiri atas 3 daun mahkota yang bebas kebanyakan berwarna biru atau putih (Tjitrosoepomo, 2013). Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal ciri-ciri dan sifat pada kelompok Alismatales, Bromeliales, Commelinaes dan mengenal sifat umum pada famili Alismataceae, Commelinaceae dan Pontederiaceae. METODE Waktu dan Tempat Praktikum ini dilakukan pada hari Senin, 27 April 2015 pada pukul bertempat di Laboratorium Anatomi dan Sistematik Tumbuhan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman, Samarinda. Alat dan Bahan Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah alat tulis lengkap, loop dan silet atau cutter. Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah melati air (Sagittaria sagittifolia), genjer (Limnocharis flava), nanas (Ananas comosus), adam dan hawa dalam perahu (Tradescantia spathacea), enceng gondok (Eichornia crassipes) dan enceng padi (Monochoria vaginalis). Cara Kerja Diambil bahan yang dibawa diamati bagian-bagiannya. Digambar dan dibuat deskripsi tumbuhan yang diamati. Digambar diagram bunga dan rumus bunga dari objek yang dibawa. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut: Gambar 7.1 Sagittaria sagittifolia (melati air) 1. Batang daun; 2. Tangkai bunga (pedicellus); 3. Daun (folium); 4. Bunga (flos); 5. Mahkota (corolla); 6. Kelopak (calyx); 7. Benang sari (stamen); 8. Putik (pistillum). kelas : Monocotyledoneae ordo : Alismatales famili : Alismataceae genus : Sagittaria spesies : Sagittaria sagittifolia Ciri-cirinya adalah tumbuhan terna air yang bergetah bening, dengan rimpang lampai, ujungnya menebal membentuk umbi. Daun dekat permukaan akar; helaian daun seperti mata panah, dengan pangkalnya bercuping, daun tenggelam memita, daun yang melayang melanset hingga membundar telur. Perbungaan bentuk tandan, dengan gagang menyegi tiga, bunga betina di bagian bawah dan sering bercabang menyamping, sisanya 43

48 adalah bunga jantan, daun kelopak dan daun mahkota 3, petal berwarna putih, agak membulat. Buah majemuk membulat, terdiri dari buah longkah membundar telur sungsang, dengan sayap depan dan belakang lebar (Kimball, 1994). Ciri-cirinya adalah tanaman yang mempunyai daun yang termasuk kategori daun lengkap. Pada tanaman ini tidak ditemukan daun tambahan, dan jumlah helaian daun tanaman ini termasuk pada kategori daun tunggal (folium simplex). Memiliki tulang daun yang melengkung yaitu daun yang susunan tulang daunnya melengkung. Bagian daun terlebar pada genjer terletak pada bagian tengah helaian daun. Ujung distal helai daun (apex) meruncing (acuminatus). Tunggal, roset akar, bertangkai persegi, lunak, helai daun lonjong, ujung meruncing pangkal tumpul, tepj rata, pertulangan sejajar, hijau. Batang tanaman genjer berbentuk bundar (globosus), memiiki batang yang tegak (erectus) dengan berarah tegak lurus ke atas. Bunga terdapat di ketiak daun (flos lateralis atau flos axillaries). Majemuk, bentuk payung, di ketiak daun, terdiri dari 3-15 kuntum, kelopak lepas, bentuk kuku, hijau, benang sari 3, tangkaj putik kuning, kepala putik bulat, mahkota lepas, ujung melengkung ke dalam, kuning (Kimball, 1994). Gambar 7.2 Limnocharis flava (genjer) 1. Tangkai daun; 2. Daun; 3. Mahkota; 4. Kelopak; 5. Putik; 6. Benang sari; 7. Bunga dan 8. Buah. sub divisi : Angiospemae kelas : Monocotyledoneae ordo : Alismatales famili : Alismataceae genus : Limnocharis spesies : Limnocharis flava Gambar 7.3 Ananas comosus (nanas) 44

49 1. Daun; 2. Buah; 3. Mahkota buah (crown); 4. Tangkai bunga; 5. Kelopak; 6. Mahkota; 7. Putik dan 8. Benang sari. kelas : Monocotyledoneae ordo : Bromeliales famili : Bromeliaceae genus : Ananas spesies : Ananas comosus Ciri-cirinya adalah herba yang mempunyai batang semu dengan tinggi cm mempunyai batang dalam bentuk roset dengan pangkal yang melebar dan menjadi pelepah. Daun tunggal bentuk pedang, ujung lancip tepi berduri kecil dan tajam. Bunganya majemuk, bentuk malai terdapat di ujung batang berwarna ungu kemerahan. Buah berbentuk menyilinder, permukaan buah seperti sisik atau genting kecil yang tersusun rapi, warna hijau kekuningan sampai jingga. Daging buah berwarna putih kekuningan mengandung banyak cairan yang rasanya manis, asam, harum dan tidak berbiji (Ismanto, 2000). Gambar 7.4 Eichornia crassipes (enceng gondok) 1. Akar (radix); 2. Tangkai daun (petiollus); 3. Daun (folium); 4. Mahkota (corolla); 5. Benang sari (stamen); 6. Putik (pistillum); 7. Bunga (flos). kelas : Monocotyledoneae ordo : Commelinaales famili : Pontederiaceae genus : Eichornia spesies : Eichornia crassipes Ciri-cirinya adalah terna mengambang berdaun tunggal, oval, ujung meruncing, pangkal runcing, pangkal tangkai daun mengelembung, tepi rata, permukaan daun licin, hijau. Bunga majemuk, bentuk bulir, di ketiak daun, tangkai bersegi, lunak, hijau, kelopak bentuk tabung, benang sari 6, 3 lebih panjang dari yang lain, mahkota lepas, berwarna ungu. Buah kotak, beruang tiga, berwarna hijau. Biji bulat, hitam. Akar serabut, hitam (Ismanto, 2000). Gambar 7.5 a Tradescantia spathacea 45

50 Gambar 7.5 b Tradescantia spathacea (adam dan hawa dalam perahu) 1. Akar (radix); 2. Daun (folium); 3. Profila; 4. Daun penumpu; 5. Kelopak (calyx); 6. Mahkota (corolla); 7. Benang sari (stamen); 8. Putik (pistillum); 9. Bunga (flos). ordo : Commelinales famili : Commelinaceae genus : Tradescantia spesies : Tradescantia spathacea Ciri-cirinya adalah tinggi tanaman cm. Daun tunggal, berbentuk lonjong, ujung runcing. Tepi daun rata, permukaan atas hijau, dan permukaan lainnya berwarna merah kecoklatan. Tekstur batang Kasar, tidak bercabang. Batang pendek, lurus, dan berwarna coklat. Bunganya majemuk. Berbentuk mangkok, di ketiak daun. Bunga berwarna putih, berbentuk bunga kerang. Bunga terbungkus kelopak seperti kerang. Benang sari silindris, banyak, dan berwarna putih. Kepala putik berwarna kuning, Mahkota bunga bentuk segitiga, Mahkota terdiri tiga lembar, dan berwarna putih. Akar Serabut. Berwarna kecoklatan (Tjitrosoepomo, 1989). Gambar 7.6 b Monochoria vaginalis Gambar 7.6 b Monochoria vaginalis (enceng padi) 1. Batang (caulis); 2. Daun (folium); 3. Mahkota (corolla); 4. Benang sari (stamen); 5. Putik (pistillum); 6. Bunga (flos). kelas : Monocotyledoneae ordo : Commelinales famili : Pontederiaceae genus : Monochoria spesies : Monochoria vaginalis Ciri-cirinya adalah herba semusim atau menahun, tumbuh mengelompok di tanah bencah. Memiliki rimpang (batang semu) berukuran pendek; bagian seperti batang yang terlihat panjang adalah perpanjangan dari pelepah dan tangkai daun. Akar tanaman ini termasuk jenis akar serabut, warna akarnya putih dan mudah dicabut. Daun tunggal, bertepi rata, umumnya bertangkai panjang, tersusun dalam roset; bentuk sangat berubah-ubah: lanset, bundar telur lonjong, bundar telur, hingga hampir bundar, dengan ujung runcing dan pangkal tumpul, terpangkas, atau melekuk, pada daun dewasa bentuk jantung, dengan lobus membundar. Daun berwarna hijau mengkilat dengan tulang daun berbentuk melengkung. Bunga-bunga bertangkai, berkelamin ganda, tersusun dalam tandan berisi 3-25 kuntum, awalnya berada dalam pelepah daun yang paling atas, kemudian melengkung ke bawah 46

51 setelah selesai bermekaran. Tenda bunga berwarna ungu kebiruan, panjang mm, ujungnya menutup memuntir setelah mekar, tidak rontok. Benang sari 6, tidak sama panjang, yang lima pendek dengan kepala sari berwarna kuning, yang satu lagi lebih besar dengan kepala sari berwarna biru. Buah kapsul bentuk elipsoid, lk. 1 cm panjangnya, dengan 3 kampuh yang memecah kuat dan melemparkan bijibijinya ke dalam air. Biji sekitar 1 mm (Tjitrosoepomo, 1989). KESIMPULAN Dari percobaan yang telah dilakukan disimpulkan bahwa pada tanaman melati air (Sagittaria sagittifolia) terdapat tangkai bunga, kelopak, mahkota, putik, benang sari, tangkai daun, daun dan bunga. Pada genjer (Limnocharis flava) terdapat tangkai daun, daun, mahkota, kelopak, putik, benang sari, bunga dan buah. Pada tumbuhan nanas (Ananas comosus) terdapat daun, buah, mahkota buah (crown), tangkai bunga, kelopak, mahkota, putik dan benang sari. Pada tumbuhan adam dan hawa dalam perahu (Tradescantia spathacea) terdapat akar, daun, profila, daun penumpu (bract), kelopak, mahkota, benang sari, putik dan bunga. Pada tumbuhan enceng gondok (Eichornia crassipes) terdapat akar, tangkai daun, daun, mahkota, putik, benang sari dan bunga. Pada enceng padi (Monochoria vaginalis) yang dapat dilihat adalah tangkai daun, daun, mahkota, benang dari, putik dan bunga. DAFTAR PUSTAKA Ismanto, B Diktat Biologi. Bandung: Ganesha. Kimball, J.W Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Syamsuri Biologi Tumbuhan Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Tjitrosoepomo, G Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Tjitrosoepomo, G Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 47

52 Mengenal Ciri-Ciri dan Sifat Dari Kelompok Liliales, Poales Dan Asparagales (Monocotyledoneae) Aprillia Program Studi Biologi, Laboratorium Anatomi dan Sistematik Tumbuhan FMIPA Universitas Mulawarman - Samarinda Abstrak Disusun oleh Aprillia, Praktikum ini dilakukan pada hari Senin, 4 Mei 2015 pada pukul bertempat di Laboratorium Anatomi dan Sistematik Tumbuhan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman, Samarinda. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal ciri-ciri dan sifat pada kelompok Liliales, Poales dan Asparagales. Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah alat tulis lengkap, silet atau cutter dan loop. Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah padi (Oryza sativa), bakung (Crinum asiaticum), lili (Notholirion thomsonianum) dan rumput teki (Cyperus rotundus). Cara kerja praktikum ini adalah digambar dan dibuat deskripsi tumbuhan yang diamati, digambar diagram bunga dan rumus bunga dari bahan yang telah dibawa. Hasil yang didapatkan adalah tumbuhan padi (Oriza sativa) terdapat lemma, palea, steril glumes, lodiculus, putik, benang sari, daun dan batang. Pada tumbuhan bakung (Crinum asiaticum) terdapat batang, tangkai bunga, bunga, tenda bunga, benang sari dan putik. Pada tumbuhan lili (Notholirion thomsonianum) terdapat daun, batang, tenda bunga (mahkota), putik, benang sari dan bunga. Pada tumbuhan rumput teki (Cyperus rotundus) yang dapat dilihat adalah batang, daun, bunga, benang sari, bristles dan putik. Kata kunci: Liliales, Poales dan Asparagales. PENDAHULUAN Pada Ordo Liliales kebanyakan berupa terna perenial, mempunyai rimpang, umbi sisik atau umbi lapis, kadang-kadang juga berupa semak atau perdu, bahkan berupa pohon, ada pula yang merupakan tumbuhan memanjat. Daun tersebar pada batang atau merupakan rozet akar. Bunga banci, atau karena adanya reduksi salah satu alat kelaminnya menjadi berkelamin tunggal, aktinomorf atau zigomorf, biasanya tersusun dalam rangkaian yang bersifat rasemos. Hiasan bunga berupa tenda bunga berbilangan 3 yang tersusun dalam 2 lingkaran, menyerupai mahkota, kadang-kadang seperti kelopak, tetapi jarang dapat di bedakan dalam kelopak dan mahkota. Benang sari biasanya 6, dalam 2 lingkaran, lingkaran yang dalam seringkali tidak ada. Bakal buah menumpang atau tenggelam. Kebanyakan beruang 3 Biji dengan endosperm berdaging atau seperti tanduk. Warga bangsa Liliales mempunyai daerah distribusi yang sangat luas, meliputi semua daerah beriklim sedang dan beriklim tropika, sebagian kecil di daerah-daerah iklim panas (Tjitrosoepomo, 2013). Ordo Cyperales hanya terdiri atas 1 famili, yaitu Cyperaceae, yang warganya dapat dikenal berdasarkan ciri-ciri berikut: Pada umumnya berupa terna perenial yang menyukai habitat yang lembab, berpayapaya atau berair, jarang berupa terna anual, seringkali berumpun. Dalam tanah terdapat rimpang yang merayap atau badan-badan seperti umbi dengan geragih yang merupakan alat perkembangbiakan vegetatif. Batang segitiga, tidak berongga, dibawah rangkaian bunga biasanya tidak bercabang. Daun bangun pita, bertulang sejajar dengan upih yang tertutup, tanpa atau jarang mempunyai lidah-lidah, jarang tereduksi, biasanya tersusun, sebagai rozet akar. Bunga kecil, tidak menarik, banci atau berkelamin tunggal dan berumah 1, 48

53 jarang berumah 2, tersusun dalam bulirbulir dengan bunga-bunga yang terdapat dalam ketiak suatu daun pelindung, daundaun pelindung biasanya teratur dalam 2 deretan atau mengikuti suatu garis spiral. Bulir-bulir kecil tersusun dalam rangkaian yang biasanya berbentuk payung atau payung berganda, ada pula yang berbentuk malai, jarang berupa bulir berganda. Bunga majemuk biasanya mempunyai 1 atau beberapa daun pembalut yang mirip dengan daun-daun biasanya pada pangkalnya (Tjitrosoepomo, 2013). Pada Famili Amaryllidaceae merupakan terna dengan umbi lapis atau umbi sisik, jarang dengan rimpang atau batang di atas tanah yang nyata. Daun pipih panjang, kadang-kadang dengan jaringan air dan tepi serta ujung berduri, tersusun sebagai rozet akar ataupun rozet batang, kadang-kadang bertunggangan dalam dua baris. Bunga banci, amat menarik baik karena warna, bentuk maupun ukurannya, tersusun sebagai payung atau tandan, kadang-kadang terpisah pada ujung tangkai yang tidak berdaun dan di bawah hiasan bunga mempunyai daun-daun pembalut yang tipis seperti selaput. Hiasan dalam 2 lingkaran, aktinomorf atau zigomorf. Benang sari 6, pangkal tangkai sari sering berlekatan membentuk semacam makhkota tambahan. Bakal buag tenggelam, jarang setengah tenggelam atau menumpang, kebanyakan beruang 3 dengan tembuni disudutsudutnya, tiap ruang berisi banyak bakal biji. Tangkai putik 1 dengan 3 kepala putik atau 1 kepala putik berlekuk 3. Buahnya buah kendaga atau buah buni. Biji dengan endosperm yang berdaging, lembaga pipih, kadang-kadang bersayap. Bila dilihat secara sepintas, lebih-lebih bunga yang aktinomorf, dalam banyak hal sangat mirip dengan bunga Liliaceae, kecuali bahwa pada Amaryllidaceae bakal buahnya tenggelam (Tjitrosoepomo, 2013). Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal ciri-ciri dan sifat pada kelompok Liliales, Poales, Asparagales dan mengenal ciri-ciri serta sifat umum pada famili Liliaceae, Poaceae, Cyperaceae dan Amaryllidaceae. METODE Waktu dan Tempat Praktikum ini dilakukan pada hari Senin, 4 Mei 2015 pada pukul bertempat di Laboratorium Anatomi dan Sistematik Tumbuhan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman, Samarinda. Alat dan Bahan Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah alat tulis lengkap, loop dan silet atau cutter. Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah padi (Oryza sativa), bakung (Crinum asiaticum), lili (Notholirion thomsonianum) dan rumput teki (Cyperus rotundus). Cara Kerja Diambil bahan yang dibawa diamati bagian-bagiannya. Digambar dan dibuat deskripsi tumbuhan yang diamati. Digambar diagram bunga dan rumus bunga dari objek yang dibawa. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut: Gambar 8.1 Oryza sativa 49

54 \ Gambar 8.1 b Oryza sativa (padi) 1. Palea; 2. Lemma; 3. Steril glumae; 4. Batang (caulis); 5. Buah (fructus); 6. Daun (folium); 7. Putik (pistillum); 8. Lodicula; 9. Ludicules; 10. Benang sari (stamen). kelas : Monocotyledoneae ordo : Poales famili : Poaceae genus : Oryza spesies : Oryza sativa Ciri-cirinya adalah daun berbentuk pita dengan tulang daun sejajar. Batang berumpun dengan akar serabut. Batang padi berlapis-lapis yang dibentuk oleh seludang daun yang memanjang. Buah padi atau bulir padi muncul dititik tumbuh batang. Bulir ini berkelompok dalam satu tangkai bunga. Bunga padi mekar pada pagi hari. Bunganya kecil, seukuran sekam. Berwarna putih, jika dilihat sekilas bentuknya seperti tepung. Saat membuka, penyerbukan akan terjadi. Sekitar sebulan sesudahnya, padi sudah siap dipetik. Ditandai dengan warna kuning keemasan si setiap bulirnya (Kimball, 1994). Gambar 8.2 Crinum asiaticum (bakung) 1. Batang (caulis); 2. Tangkai bunga (pedicellus); 3. Bunga (flos); 4. Putik (pistillum); 5. Benang sari (stamen); 6. Tenda bunga (tepal); 7. Tangkai benang sari (filamentum); 8. Kepala benang sari (anther). sub divisi : Angiospemae kelas : Monocotyledoneae ordo : Asparagales famili : Amaryllidaceae genus : Crinum spesies : Crinum asiaticum Ciri-cirinya adalah terna yang bervariasi tingginya dengan umbi lapis, pada umbinya banyak tunas kuncup muncul, dan mempunyai batang palsu yang 50

55 ditutupi oleh pelepah daun tua. Daun menjorong sempit sampai lebar, semitegak, margin mengutuh, licin. Bunga seperti payungan dengan bunga, tangkai bunga panjang, warna pucat, bunga harum pada malam hari, tabung mahkota lurus, warna putih, kadang merah muda, kepala sari kuning, berubah ungu. Buah kapsul, agak membulat, berparuh, perikarp berdaging, hijau kekuningan, berbiji 1-5. Biji membulat telur, sering bersudut (Kimball, 1994). Gambar 8.3 Notholirion thomsonianum (lili) 1. Batang (caulis); 2. Tangkai bunga (pedicellus); 3. Bunga (flos); 4. Putik (pistillum); 5. Benang sari (stamen); 6. Tenda bunga (tepal); 7. Tangkai benang sari (filamentum); 8. Kepala benang sari (anther); 9. Ovarium. kelas : Monocotyledoneae ordo : Liliales famili : Liliaceae genus : Notholirion spesies : Notholirion thomsonianum Ciri-cirinya adalah mampu hidup dan menyesuaikan diri dengan habitat disekitarnya, di hutan, pegunungan, rerumputan dan bahkan rawa. Tangkainya yang kokoh tumbuh dari umbi. Batang berbentuk bulat, tegak, dan tidak bercabang. Bentuk daun panjang, ujung meruncing, pada penampang melintang pipih dan panjang, tulang daun sejajar atau bertulang lurus, memiliki satu tulang di tengah yang besar yang membujur daun, tepi daun rata, daging daun berdaging (carnosus), yaitu tebal dan berair, warna daun hijau, permukaan daun rata(licin), bagian atas lebih mengkilap dari pada di bawah. Daun menjorong sempit sampai lebar, semi-tegak, dan margin mengutuh. Bunga majemuk di ketiak daun (aksilar), bunga sempurna, ibu tangkai silindris. Termasuk tumbuhan berbunga banyak (planta multiflora), dalam satu tanaman terdapat banyak bunga. Termasuk bunga tidak lengkap karena tidak terdapat kelopak. Bunga seperti payungan dengan bunga, tangkai bunga panjang, memiliki enam mahkota bunga yang lebar dan berbentuk terompet. Jumlah benang sari 6 menempel di pangkal dalam dua lingkaran dengan bentuk menjulur langsing. Perlekatan benang sari dengan tangkai sari bergoyang (versatilis), dnan memiliki satu buah putik. Umbi seperti umbi lapis pada bawang (liliceae) dan hidupnya menjalar di bawah tanah (Ismanto, 2000). 51

56 sedangkan permukaan bawah hijau muda, mempunyai parit yang membujur di bagian tengah, ujungnya agak runcing, lebih pendek dari batang yang membawa bunga. Bunga memiliki bulir longgar terbentuk di ujung batang, braktea dua sampai empat, tidak rontok, panjangnya lebih kurangnsama atau melebihi panjang perbungaan, bercabang utama tiga sampai Sembilan yang menyebar, satu bulir berbunga sepuluh sampai empat puluh. Biji terdiri dari sepuluh sampai empat puluh buliran yang tersusun berselang-seling sedikit bertumpang-tindih dan merapat ke sumbu, biji berbentuk bulat telur dan lepes, panjangnya kurang lebih 3 mm, berwarna coklat kemerah-merahan, benang sari dan putik tersembul keluar (Ismanto, 2000). Gambar 8.4 Cyperus rotundus (rumput teki) 1. Benang sari (stamen); 2. Bristales; 3. Putik (pistillum); 4. Daun (folium); 5. Batang (caulis); 6. Bunga (flos); 7. Tangkai bunga (pedicellus). kelas : Monocotyledoneae ordo : Cyperales famili : Cyperaceae genus : Cyperus spesies : Cyperus rotundus Ciri-cirinya adalah sistem perakaran serabut, memiliki banyak percabangan dan memiliki banyak anak cabang akar, memiliki rambut-rambut halus. Akar rumput teki tumbuh memanjang dan menyebar di dalam tanah. Batang tumbuh tegak, berbentuk segitiga, berongga kecil dan agak lunak, membentuk umbi di pangkal batang, membentuk rimpang panang yang dapat membentuk tunas baru, daun-daun terdapat di pangkal batang. Daun berbangun daun garis, licin, tidak berambut, warna permukaan atas hijau tua KESIMPULAN Dari percobaan yang telah dilakukan disimpulkan bahwa pada tumbuhan padi (Oriza sativa) terdapat lemma, palea, steril glumes, lodiculus, putik, benang sari, daun dan batang. Pada tumbuhan bakung (Crinum asiaticum) terdapat batang, tangkai bunga, bunga, tenda bunga, benang sari dan putik. Pada tumbuhan lili (Notholirion thomsonianum) terdapat daun, batang, tenda bunga (mahkota), putik, benang sari dan bunga. Pada tumbuhan rumput teki (Cyperus rotundus) yang dapat dilihat adalah batang, daun, bunga, benang sari, bristles dan putik. DAFTAR PUSTAKA Ismanto, B Diktat Biologi. Bandung: Ganesha. Kimball, J.W Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Syamsuri Biologi Tumbuhan Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Tjitrosoepomo, G Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 52

Spermatophyta Angiospermae Dicotyledoneae Araucariales Araucariaceae Agathis Agathis dammara Warb.

Spermatophyta Angiospermae Dicotyledoneae Araucariales Araucariaceae Agathis Agathis dammara Warb. AGATHIS DAMMARA WARB. Botani Agathis alba Foxw. Spermatophyta Angiospermae Dicotyledoneae Araucariales Araucariaceae Agathis Agathis dammara Warb. Damar Pohon, tahunan, tinggi 30-40 m. Tegak, berkayu,

Lebih terperinci

Jurnal Praktikum Phanerogamae Laboratorium Anatomi dan Sistematika Tumbuhan Semester IV. TA.2015/

Jurnal Praktikum Phanerogamae Laboratorium Anatomi dan Sistematika Tumbuhan Semester IV. TA.2015/ Mengenal ciri-ciri dan sifat umum pada kelompok Alismatales, Bromeliales dan Commeliales. dan Alismataceae, Bromeliaceae,Commeliaceae dan Pontederiaceae. DESY NITA AMALIA 1307025034 Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

Lili paris ( Chlorophytum comosum Landep (Barleria prionitis L.) Soka(

Lili paris ( Chlorophytum comosum Landep (Barleria prionitis L.) Soka( Lili paris (Chlorophytum comosum) Kingdom : plantae divisi : magnoliophyta kelas : liliopsida ordo :liliaceae family : anthericaceae genus :chlorophytum spesies : chlorophytum comusum var. vittatum Batang

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI MORFOLOGI TANAMAN Rhoeo discolor Pada UNIVERSITAS NEGERI MALANG

IDENTIFIKASI MORFOLOGI TANAMAN Rhoeo discolor Pada UNIVERSITAS NEGERI MALANG IDENTIFIKASI MORFOLOGI TANAMAN Rhoeo discolor Pada UNIVERSITAS NEGERI MALANG LAPORAN PENELITIAN Disusun untuk memenuhi tugas Matakuliah Morfologi Tumbuhan yang diampu oleh Dra. Eko Sri Sulasmi, M. S. Oleh:

Lebih terperinci

A : JHONI ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV

A : JHONI ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV N A M A : JHONI N I M : 111134267 ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV I Ayo Belajar IPA A. StandarKompetensi 2. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya B. KompetensiDasar

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM I KUNCI DETERMINASI KELAS DICOTYLEDONAE

LAPORAN PRAKTIKUM I KUNCI DETERMINASI KELAS DICOTYLEDONAE LAPORAN PRAKTIKUM I KUNCI DETERMINASI KELAS DICOTYLEDONAE Mata Kuliah : Botani Tumbuhan Tinggi Dosen Pengampu : Rabiatul Adawiyah, M.Pd KELOMPOK 6 Aulia Mahfuzah : 306.14.24.018 Megawati : 306.14.24.003

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Caisim (Brassica juncea L.) Caisim merupakan jenis sayuran yang digemari setelah bayam dan kangkung (Haryanto dkk, 2003). Tanaman caisim termasuk dalam famili Cruciferae

Lebih terperinci

ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN. Pertemuan Ke-5

ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN. Pertemuan Ke-5 ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN Pertemuan Ke-5 Bunga Buah Biji Daun Akar Batang AKAR Mengokohkan tegaknya tumbuhan Menyerap air dan garam mineral serta mengalirkannya ke batang dan daun Menyimpan

Lebih terperinci

SUBDIVISI KEANEKARAGAMAN AFFINSYAH ARRAFIQAH RAHMAH

SUBDIVISI KEANEKARAGAMAN AFFINSYAH ARRAFIQAH RAHMAH SUBDIVISI KEANEKARAGAMAN TANAMAN AFFINSYAH ARRAFIQAH RAHMAH Gladiolus hybridus BOTANICAL DECONSTRUCTION Pemanfaatan Media Digital dalam Analisis Morfologi Tumbuhan LATAR BELAKANG Salah satu yang harus

Lebih terperinci

Ciri-ciri Spermatohyta

Ciri-ciri Spermatohyta Ciri-ciri Spermatohyta Memiliki biji Memiliki jaringan pengangkut (xylem dan Floem) Dibedakan atas Gymnospermae (berbiji terbuka), dan Angiospermae (Berbiji tertutup) Gymnospermae (berbiji terbuka) berbiji

Lebih terperinci

A. Struktur Akar dan Fungsinya

A. Struktur Akar dan Fungsinya A. Struktur Akar dan Fungsinya Inti Akar. Inti akar terdiri atas pembuluh kayu dan pembuluh tapis. Pembuluh kayu berfungsi mengangkut air dari akar ke daun. Pembuluh tapis berfungsi mengangkut hasil fotosintesis

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani

TINJAUAN PUSTAKA Botani TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman apel berasal dari Asia Barat Daya. Dewasa ini tanaman apel telah menyebar di seluruh dunia. Negara penghasil utama adalah Eropa Barat, negaranegara bekas Uni Soviet, Cina,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Obat Tradisional Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dari bahan-bahan tersebut,

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI TUMBUHAN BAKUNGAN (Hymenocallis litthoralis) Oleh Nur Azizah NIM

IDENTIFIKASI TUMBUHAN BAKUNGAN (Hymenocallis litthoralis) Oleh Nur Azizah NIM IDENTIFIKASI TUMBUHAN BAKUNGAN (Hymenocallis litthoralis) LAPORAN PENGAMATAN Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Botani Tumbuhan Berpembuluh yang diampu oleh Dra. Eko Sri Sulasmi, M.S. Oleh Nur Azizah

Lebih terperinci

5. ILLICALES 1. MAGNOLIALES 6.NYMPHAEALES DUGAAN HUBUNGAN EVOLUSI ANTAR ORDO PADA MAGNOLIIDAE

5. ILLICALES 1. MAGNOLIALES 6.NYMPHAEALES DUGAAN HUBUNGAN EVOLUSI ANTAR ORDO PADA MAGNOLIIDAE BAHAN AJAR BOTANI PHANEROGAMAE MAGNOLIPHYTA SUBCLASS MAGNOLIIDAE 8. PAPAVERALES 4.ARISTOLOCHIALES 7. RANUNCULALES 5. ILLICALES 3. PIPERALES 2. LAURALES 1. MAGNOLIALES 6.NYMPHAEALES DUGAAN HUBUNGAN EVOLUSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. TUJUAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. TUJUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Universitas Lambung Mangkurat adalah Universitas tertua di Kalimantan yang berlokasi di daerah dengan lahan rawa yang relatif luas yaitu 1,14 juta hektar dari total

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Deskripsi jenis Anggrek yang ditemukan di Hutan Pendidikan USU

LAMPIRAN. 1. Deskripsi jenis Anggrek yang ditemukan di Hutan Pendidikan USU LAMPIRAN 1. Deskripsi jenis Anggrek yang ditemukan di Hutan Pendidikan USU 1. Agrostophyllum longifolium Habitat : herba, panjang keseluruhan ± 60 cm, pola pertumbuhan monopdodial Batang : bentuk pipih,

Lebih terperinci

TES (ASPEK KOGNITIF)

TES (ASPEK KOGNITIF) TES (ASPEK KOGNITIF) 1. Berdasarkan pernyataan di bawah ini manakah yang bukan merupakan karakteristik pada semua tumbuhan berbunga? a. fertilisasi ganda b. adanya scutellum c. embrio tumbuhan dilindungi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Tanah Gambut. memungkinkan terjadinya proses pelapukan bahan organik secara sempurna

TINJAUAN PUSTAKA. Tanah Gambut. memungkinkan terjadinya proses pelapukan bahan organik secara sempurna TINJAUAN PUSTAKA Tanah Gambut Tanah gambut terbentuk dari bahan organik sisa tanaman yang mati diatasnya, dan karena keadaan lingkungan yang selalu jenuh air atau rawa, tidak memungkinkan terjadinya proses

Lebih terperinci

TUMBUHAN PINUS. Klasifikasi tumbuhan pinus menurut Tjitrosoepomo (1996) sebagai berikut :

TUMBUHAN PINUS. Klasifikasi tumbuhan pinus menurut Tjitrosoepomo (1996) sebagai berikut : TUMBUHAN PINUS Klasifikasi tumbuhan pinus menurut Tjitrosoepomo (1996) sebagai berikut : -Kerajaan : Plantae - Divisi : Spermatophyta - Anak Divisi : Gymnospermae - Kelas : Coniferae atau Coniferinae -

Lebih terperinci

Perbedaan antara ordo

Perbedaan antara ordo Perbedaan antara ordo Ordo Geraniales Bakal biji tenggelam dengan raphe ventral dan microphyle ke atas, atau tegak dengan raphe dorsal dan microphyle ke bawah Ordo Sapindales Bakal biji menggantung dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berada dikawasan lingkungan STAIN Palangka Raya ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berada dikawasan lingkungan STAIN Palangka Raya ditemukan 57 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Hasil yang diperoleh selama penelitian menunjukan bahwa tumbuhan Herba yang berada dikawasan lingkungan STAIN Palangka Raya ditemukan beberapa jenis tumbuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam : 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Mentimun Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam : Divisi :

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat 3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat Tomat (Lycopersicum esculantum MILL.) berasal dari daerah tropis Meksiko hingga Peru. Semua varietas tomat di Eropa dan Asia pertama kali berasal dari Amerika Latin

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo, 1993: 258). Indonesia

BAB II KAJIAN PUSTAKA jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo, 1993: 258). Indonesia 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Biologi Anggrek 2.1.1 Deskripsi Anggrek Anggrek merupakan famili terbesar dalam tumbuhan biji, seluruhnya meliputi 20.000 jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo,

Lebih terperinci

BAB VIII BAGIAN TUBUH TANAMAN

BAB VIII BAGIAN TUBUH TANAMAN BAB VIII BAGIAN TUBUH TANAMAN Pada dasarnya tubuh tumbuh-tumbuhan tersusun atas 3 bagian pokok, yaitu akar (radix), batang (caulis), dan daun (folium). Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan

Lebih terperinci

HASIL. Gambar 1 Permukaan atas daun nilam Aceh. Gambar 2 Permukaan atas daun nilam Jawa.

HASIL. Gambar 1 Permukaan atas daun nilam Aceh. Gambar 2 Permukaan atas daun nilam Jawa. 6 3 lintas, ada tiga hal yang harus diperhatikan yaitu: 1. Apabila koefisien korelasi antara peubah hampir sama dengan koefisien lintas (nilai pengaruh langsung) maka korelasi tersebut menjelaskan hubungan

Lebih terperinci

REAKSI PUTRI MALU TERHADAP RANGSANG

REAKSI PUTRI MALU TERHADAP RANGSANG REAKSI PUTRI MALU TERHADAP RANGSANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Tumbuhan putri malu sering dijumpai di sekitar sawah, kebun, rerumputan. Tumbuhan putri malu merupakan herba memanjat atau

Lebih terperinci

ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP.

ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP. ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP. Sifat dan perilaku tanaman kopi dapat dipelajari dari sisi biologinya. Artikel ini ditujukan untuk memberikan pengetahuan tentang beberapa aspek biologi

Lebih terperinci

Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya IPA SD Kelas IV

Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya IPA SD Kelas IV Materi Pembelajaran Ringkasan Materi: Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya IPA SD Kelas IV Berikut ini adalah pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk Sekolah Dasar kelas IV yaitu tentang bagian-bagian

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Buah Naga Buah naga ( Dragon Fruit) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang baru dibudidayakan di Indonesia dengan warna buah merah yang menyala dan bersisik hijau

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN (Klasifikasi) By Luisa Diana Handoyo, M.Si.

KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN (Klasifikasi) By Luisa Diana Handoyo, M.Si. KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN (Klasifikasi) By Luisa Diana Handoyo, M.Si. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu : Menjelaskan ciri khas tumbuhan lumut, paku dan tumbuhan

Lebih terperinci

CIRI CIRI KACANG TANAH

CIRI CIRI KACANG TANAH CIRI CIRI KACANG TANAH 1. Kacang tanah (Arachis hypogaea) adalah tanaman dari keluarga kacang polong, satu famili dengan tanaman pangan lain seperti lentil, kacang kedelai dan buncis. 2. Meskipun dari

Lebih terperinci

MAKALAH BOTANI TINGKAT TINGGI SYMPETALAE

MAKALAH BOTANI TINGKAT TINGGI SYMPETALAE MAKALAH BOTANI TINGKAT TINGGI SYMPETALAE Ahmadin NIM.0905015050 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA 2012 Botani Tingkat Tinggi 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat

Lebih terperinci

Identifikasi Hijauan Makanan Ternak (HMT) Lokal mendukung Pengembangan Sapi Potong di Sulawesi Selatan

Identifikasi Hijauan Makanan Ternak (HMT) Lokal mendukung Pengembangan Sapi Potong di Sulawesi Selatan Identifikasi Hijauan Makanan Ternak (HMT) Lokal mendukung Pengembangan Sapi Potong di Sulawesi Selatan Nurlina Saking dan Novia Qomariyah Disampaikan Dalam Rangka Seminar Nasional Teknologi Peternakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Kelapa sawit termasuk tanaman keras (tahunan) yang mulai menghasilkan pada umur 3 tahun dengan

Lebih terperinci

DUNIA TUMBUHAN. Plant 1. 1/24

DUNIA TUMBUHAN. Plant 1. 1/24 DUNIA TUMBUHAN CIRI-CIRI TUMBUHAN PENGELOMPOKAN TUMBUHAN A.TUMBUHAN TIDAK BERPEMBULUH B.TUMBUHAN BERPEMBULUH B.1.TIDAK BERBIJI B.2.BERBIJI B.2.1.GYMNOSPERMAE B.2.2.ANGIOSPERMAE Plant 1. 1/24 CIRI-CIRI

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai 3 TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Cabai ditemukan pertama kali oleh Columbus pada saat menjelajahi Dunia Baru. Tanaman cabai hidup pada daerah tropis dan wilayah yang bersuhu hangat. Selang beberapa

Lebih terperinci

6. Panjang helaian daun. Daun diukur mulai dari pangkal hingga ujung daun. Notasi : 3. Pendek 5.Sedang 7. Panjang 7. Bentuk daun

6. Panjang helaian daun. Daun diukur mulai dari pangkal hingga ujung daun. Notasi : 3. Pendek 5.Sedang 7. Panjang 7. Bentuk daun LAMPIRAN Lampiran 1. Skoring sifat dan karakter tanaman cabai 1. Tinggi tanaman : Tinggi tanaman diukur mulai dari atas permukaan tanah hingga ujung tanaman yang paling tinggi dan dinyatakan dengan cm.

Lebih terperinci

Gymnospermae. Modul 1 PENDAHULUAN

Gymnospermae. Modul 1 PENDAHULUAN Modul 1 Gymnospermae M PENDAHULUAN Dr. Agus Pudjoarinto, S.U. odul ini membahas tentang Praktikum mengenai beberapa golongan tumbuhan yang termasuk Gymnospermae. Sebelum melaksanakan praktikum dari modul

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penyebarannya tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian ± 500 m dpl.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penyebarannya tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian ± 500 m dpl. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Buah Maja Buah maja merupakan tanaman dari famili Rutaceae, yang penyebarannya tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian ± 500 m dpl. Tumbuhan ini terdapat di negara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Cagar Alam tangale yang terdapat di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Cagar Alam tangale yang terdapat di BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Cagar Alam tangale yang terdapat di Kabupaten Gorontalo. Cagar Alam ini terbagi menjadi dua kawasan yaitu

Lebih terperinci

Famili Solanaceae. Rommy A Laksono

Famili Solanaceae. Rommy A Laksono Famili Solanaceae Rommy A Laksono Suku terong-terongan atau Solanaceae adalah salah satu suku tumbuhan berbunga. Suku ini memiliki nilai ekonomi cukup tinggi bagi kepentingan manusia. Beberapa anggotanya,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman gonda dalam bahasa jawa disebut gondo atau orang barat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman gonda dalam bahasa jawa disebut gondo atau orang barat II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Tanaman Gonda Tanaman gonda dalam bahasa jawa disebut gondo atau orang barat menyebutnya chikenspike termasuk dalam keluarga Sphenocleaceae. Klasifikasi taksonomi dijelaskan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Ubijalar

TINJAUAN PUSTAKA Botani Ubijalar TINJAUAN PUSTAKA Botani Ubijalar Menurut Sarwono (2005) ubijalar tergolong tanaman palawija. Tanaman ini membentuk umbi di dalam tanah. Umbi itulah yang menjadi produk utamanya. Ubijalar digolongkan ke

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom :

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom : TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Berdasarkan klasifikasi taksonomi dan morfologi Linneus yang terdapat dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom : Plantae, Divisio : Spermatophyta,

Lebih terperinci

PINOPHYTA BILLYARDI RAMDHAN, S.PD. UMMI-2009

PINOPHYTA BILLYARDI RAMDHAN, S.PD. UMMI-2009 PINOPHYTA BILLYARDI RAMDHAN, S.PD. UMMI-2009 Evolusi Tumbuhan Berpembuluh Asal muasal tumbuhan berasal dari tumbuhan air (alga). Air merupakan medium yang ideal bagi tumbuhan hidup, karena menyediakan

Lebih terperinci

RPP MATERI INDIKATOR Pengertian klasifikasi

RPP MATERI INDIKATOR Pengertian klasifikasi Analisis Materi Pembelajaran (AMP). RPP MATERI INDIKATOR Untuk mempermudah dalam mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, manusia melakukan pengelompokkan makhluk hidup. Pengelompokan makhluk hidup itu

Lebih terperinci

Lampiran 1 Peta Kebun Raya Bogor

Lampiran 1 Peta Kebun Raya Bogor LAMPIRAN 9 Lampiran 1 Peta Kebun Raya Bogor B A Skala 1:5000 Keterangan: A: Blok I terdiri atas suku Cycadaceae B: Blok II terdiri atas Pinaceae, Araucariaceae, Gnetaceae dan Podocarpaceae 10 Lampiran

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis 16 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Ada 2 tipe akar ubi jalar yaitu akar penyerap hara di dalam tanah dan akar lumbung atau umbi. Menurut Sonhaji (2007) akar penyerap hara berfungsi untuk menyerap unsur-unsur

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA : Kecicang PENCIPTA : Ni Ketut Rini Astuti, S.Sn., M.Sn PAMERAN International Exhibition International Studio for Arts & Culture FSRD ALVA Indonesia of

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman kedelai adalah sebagai berikut : : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman kedelai adalah sebagai berikut : : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kedelai 2.1.1 Klasifikasi Tanaman Kedelai Klasifikasi tanaman kedelai adalah sebagai berikut : Kingdom Subkingdom Super Divisi Divisi Kelas Sub Kelas Ordo Famili : Plantae

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mentimun Papasan Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota Cucurbitaceae yang diduga berasal dari Asia dan Afrika. Tanaman mentimun papasan memiliki

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani 3 TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Pepaya (Carica papaya) merupakan tanaman buah-buahan tropika. Pepaya merupakan tanaman asli Amerika Tengah, tetapi kini telah menyebar ke seluruh dunia

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. daun-daun kecil. Kacang tanah kaya dengan lemak, protein, zat besi, vitamin E

II. TINJAUAN PUSTAKA. daun-daun kecil. Kacang tanah kaya dengan lemak, protein, zat besi, vitamin E 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kacang Tanah Kacang tanah tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm dan mengeluarkan daun-daun kecil. Kacang tanah kaya dengan lemak, protein, zat besi, vitamin E

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini berlangsung sejak bulan September 2013 sampai dengan Juli 2014 di Desa Sotol Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan. 3.2. Bahan dan Alat Bahan

Lebih terperinci

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN (AKAR, BATANG, DAUN, BUNGA, BUAH, DAN BIJI) I. A K A R Berdasarkan asalnya, akar ada 2 macam : 1. Akar Primer : Akar pertama yang tumbuh dari lembaga yang terkandung

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) Menurut Fachruddin (2000) tanaman kacang panjang termasuk famili leguminoceae. Klasifikasi tanaman kacang panjang

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM I

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM I LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM I MORFOLOGI TUMBUHAN OLEH NAMA : DARWIN AZIS NIM : 0810104060 KELOMPOK ASISTEN : VII (TUJUH) : SAPTO WIBOWO LABORATORIUM ZOOLOGI JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.))

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.)) TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.)) termasuk ke dalam Kelas : Magnoliopsida, Ordo : Fabales, Famili : Fabaceae, Genus : Pachyrhizus, Spesies

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kedelai 2.1.1 Klasifikasi tanaman kedelai Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai jenis liar Glycine ururiencis, merupakan kedelai yang

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kumbang Koksi (Epilachna admirabilis)

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kumbang Koksi (Epilachna admirabilis) II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kumbang Koksi (Epilachna admirabilis) Kumbang koksi adalah salah satu serangga dari ordo Coleoptera. Famili Coccinellidae secara umum mempunyai bentuk tubuh bulat, panjang tubuh

Lebih terperinci

Ini Dia Si Pemakan Serangga

Ini Dia Si Pemakan Serangga 1 Ini Dia Si Pemakan Serangga N. bicalcarata Alam masih menyembunyikan rahasia proses munculnya ratusan spesies tanaman pemakan serangga yang hidup sangat adaptif, dapat ditemukan di dataran rendah sampai

Lebih terperinci

PROSES PEMBENTUKAN BIJI PADA ANGIOSPERMAE

PROSES PEMBENTUKAN BIJI PADA ANGIOSPERMAE PROSES PEMBENTUKAN BIJI PADA ANGIOSPERMAE DISUSUN OLEH: PREKDI S. BERUTU NIM: 160301034 Mata Kuliah : Teknologi Benih Dosen Pengampu : Risky Ridha, SP., MP PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

KELAS IV SEMESTER 1 TUMBUHAN PENYUSUN : THERESIA DWI KURNIAWATI

KELAS IV SEMESTER 1 TUMBUHAN PENYUSUN : THERESIA DWI KURNIAWATI STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN KELAS IV SEMESTER 1 TUMBUHAN PENYUSUN : THERESIA DWI KURNIAWATI Daftar Isi.. 1 Kata Pengantar.. 2 Standar Kompetensi. 3 Indikator Pembelajaran... 4 Tujuan Pembelajaran. 4 Bagian-bagian

Lebih terperinci

SIFAT-SWAT MORFOLOGIS DAN ANATOMIS LANGKAP (Arenga obtusifolia Blumme Ex. Mart) Haryanto dan Siswoyo'"

SIFAT-SWAT MORFOLOGIS DAN ANATOMIS LANGKAP (Arenga obtusifolia Blumme Ex. Mart) Haryanto dan Siswoyo' Media Konservasi Edisi Khusus, 1997 : Hal. 10 5-109 105 SIFAT-SWAT MORFOLOGIS DAN ANATOMIS LANGKAP (Arenga obtusifolia Blumme Ex. Mart) Oleh : Haryanto dan Siswoyo'" PENDAHULUAN Menurut Muntasib dan Haryanto

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai (Capsicum sp.) berasal dari Amerika dan menyebar di berbagai negara di dunia. Cabai termasuk ke dalam famili terong-terongan (Solanaceae). Menurut

Lebih terperinci

TUMBUHAN [ putri malu ] BIOLOG I. Ayu Fatmawati. Eko Bayu Manjako. Kevin Aryo Perdana. Rizky Nirwan Batubara. Yohanes Raymond Marvin.

TUMBUHAN [ putri malu ] BIOLOG I. Ayu Fatmawati. Eko Bayu Manjako. Kevin Aryo Perdana. Rizky Nirwan Batubara. Yohanes Raymond Marvin. BIOLOG I TUMBUHAN [ putri malu ] Disusun Oleh : Ahmad Siddiq Ayu Fatmawati Eko Bayu Manjako Kevin Aryo Perdana Rizky Nirwan Batubara Yohanes Raymond Marvin Yunita Anggraini Pengertian Putri malu atau Mimosa

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Karet Dalam ilmu tumbuhan, tanaman karet di klasifikasikan sebagai berikut: Kingdom Divisi Sub divisi Kelas Ordo Family Genus 2.1.2 Morfologi Spesies : Plantae

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Rukmana (2005), klasifikasi tanaman bawang merah adalah sebagai berikut: Divisio Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus : Spermatophyta : Angiospermae : Monocotyledonae

Lebih terperinci

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN JARINGAN MERISTEM STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN Adalah jaringan yang sel penyusunnya bersifat embrional, artinya mampu terus-menerus membelah diri untuk menambah jumlah sel tubuh. CIRI-CIRI : 1.Dinding

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang 17 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang terdiri dari akar tunggang, akar sekunder yang tumbuh dari akar tunggang, serta akar cabang yang

Lebih terperinci

BAB I BENGKUANG (Pachyrhizus erosus)

BAB I BENGKUANG (Pachyrhizus erosus) BAB I BENGKUANG (Pachyrhizus erosus) Gambar 1. Bengkuang Sumber: http://www.google.com/search?gs_rn=21&gs_ri=tanaman+bengkuang A. Sekilas Tanaman Bengkuang atau bengkoang (Pachyrhizus erosus) dikenal dari

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Manggis dan Syarat Tumbuh Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah berupa pohon yang banyak tumbuh secara alami pada hutan tropis di kawasan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Rotan adalah salah satu jenis tumbuhan berbiji tunggal (monokotil) yang memiliki peranan ekonomi yang sangat penting (FAO 1997). Sampai saat ini rotan telah dimanfaatkan sebagai

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya Botani Tanaman TINJAUAN PUSTAKA Bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Monocotyledonae, Ordo: Liliales/ Liliflorae, Famili:

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Setyamidjaja (2006) menjelasakan taksonomi tanaman kelapa sawit (palm oil) sebagai berikut. Divisi : Spermatophyta Kelas : Angiospermae Ordo : Monocotyledonae Famili

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Tumbuhan paku merupakan suatu divisi yang warganya telah jelas mempunyai kormus, artinya tubuhnya dengan nyata dapat dibedakan dalam tiga bagian pokoknya, yaitu akar, batang

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Taksonomi Tanaman Teh

TINJAUAN PUSTAKA. Taksonomi Tanaman Teh 3 TINJAUAN PUSTAKA Taksonomi Tanaman Teh Klasifikasi tanaman teh yang dikutip dari Nazaruddin dan Paimin (1993) adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae

Lebih terperinci

SEJARAH DAN MANFAAT CENGKEH

SEJARAH DAN MANFAAT CENGKEH SEJARAH DAN MANFAAT CENGKEH Oleh : Nuryanti, SP BBPPTP Surabaya Pendahuluan Tanaman cengkeh, (Syzygium aromaticum, syn. Eugenia aromaticum), dalam bahasa Inggris disebut cloves adalah tangkai bunga kering

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mahkota dewa memiliki nama ilmiah Phaleria macrocarpa Boerl.,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mahkota dewa memiliki nama ilmiah Phaleria macrocarpa Boerl., II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Mahkota Dewa 1. Klasifikasi dan Ciri Morfologi Tanaman mahkota dewa memiliki nama ilmiah Phaleria macrocarpa Boerl., dengan nama sinonim Phaleria papuana. Nama umum dalam

Lebih terperinci

DESKRIPSI TANAMAN. Acriopsis javanica Reinw.

DESKRIPSI TANAMAN. Acriopsis javanica Reinw. DESKRIPSI TANAMAN Acriopsis javanica Reinw. Marga : Acriopsis Jenis : Acriopsis javanica Reinw Batang : Bulat mirip bawang Daun : Daun 2-3 helai, tipis berbentuk pita, menyempit ke arah pangkal Bunga :

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Pada saat jagung berkecambah, akar tumbuh dari calon akar yang berada dekat ujung biji yang menempel pada janggel, kemudian memanjang dengan diikuti oleh akar-akar samping.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Morfologi Tanaman Pisang ( Musa spp.) 2.2. Tanaman Pisang ( Musa spp.)

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Morfologi Tanaman Pisang ( Musa spp.) 2.2. Tanaman Pisang ( Musa spp.) II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Morfologi Tanaman Pisang (Musa spp.) Indonesia pisang merupakan tanaman yang sangat penting karena mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Pisang adalah tanaman herba yang berasal

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. atas. Umumnya para petani lebih menyukai tipe tegak karena berumur pendek

TINJAUAN PUSTAKA. atas. Umumnya para petani lebih menyukai tipe tegak karena berumur pendek II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kacang Tanah Secara garis besar kacang tanah dibedakan menjadi dua tipe yaitu tipe tegak dan menjalar. Kacang tanah tipe tegak percabangannya lurus atau sedikit miring ke atas.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Lokasi Penelitian. B. Perancangan Penelitian. C. Teknik Penentuan Sampel. D. Jenis dan Sumber Data

III. METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Lokasi Penelitian. B. Perancangan Penelitian. C. Teknik Penentuan Sampel. D. Jenis dan Sumber Data 16 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 s/d Januari 2016. Lokasi penelitian berada di Desa Giriharjo, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi,

Lebih terperinci

BAB. Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya

BAB. Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya BAB 2 Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya Pada hari Minggu, Nina dan Siti pergi ke rumah Dimas. Di sana, mereka melihat Dimas sedang bekerja membantu ayah Dimas memindahkan bibit mangga yang dibeli ayahnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantiatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. dan kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia

TINJAUAN PUSTAKA. dan kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Tanaman Pisang Pisang (Musa spp.) merupakan tanaman yang berasal dari Asia Tenggara dan kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia (Prihatman,2000).

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BENIH ACARA 1 STRUKTUR BUAH

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BENIH ACARA 1 STRUKTUR BUAH LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BENIH ACARA 1 STRUKTUR BUAH NAMA NPM :Siska Anggraeny : E1J012034 Shift : Selasa (10:00-11:00) LABORATORIUM AGRONOMI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BENGKULU 2012 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Trustinah (1993) sistematika (taksonomi) kacang tanah diklasifikasikan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Trustinah (1993) sistematika (taksonomi) kacang tanah diklasifikasikan 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taksonomi dan Morfologi Menurut Trustinah (1993) sistematika (taksonomi) kacang tanah diklasifikasikan sebagai berikut. Kingdom Divisi Sub-divisi Class Ordo Famili Genus Spesies

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan nama latin Syzygium aromaticum atau Eugenia aromaticum. Tanaman

BAB I PENDAHULUAN. dengan nama latin Syzygium aromaticum atau Eugenia aromaticum. Tanaman BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cengkeh adalah tumbuhan asli Maluku, Indonesia. Cengkeh dikenal dengan nama latin Syzygium aromaticum atau Eugenia aromaticum. Tanaman asli Indonesia ini tergolong

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini secara umum merupakan jenis labu-labuan dengan anggota sekitar 120 genus

BAB I PENDAHULUAN. ini secara umum merupakan jenis labu-labuan dengan anggota sekitar 120 genus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Famili Cucurbitaceae merupakan salah satu anggota tumbuhan menjalar yang memiliki peran penting terutama dalam tumbuhan sayur. Anggota famili ini secara umum merupakan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh cabang lagi kecil-kecil, cabang kecil ini ditumbuhi bulu-bulu akar yang sangat halus. Akar tunggang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bawang Merah Menurut Rahayu dan Berlian (1999) tanaman bawang merah dapat di klasifikasikan sebagai berikut: Kingdom Divisio : Plantae : Spermatophyta Subdivisio : Angiospermae

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semula dikenal sebagai tumbuhan hias. Dalam perkembangan selanjutnya,

BAB I PENDAHULUAN. semula dikenal sebagai tumbuhan hias. Dalam perkembangan selanjutnya, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bayam merupakan tanaman sayuran yang dikenal dengan nama ilmiah Amaranthus sp. Kata "amaranth" dalam bahasa Yunani berarti "everlasting" (abadi). Tanaman bayam berasal

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai Cabai merah (Capsicum annuum L.) termasuk kedalam famili Solanaceae. Terdapat sekitar 20-30 spesies yang termasuk kedalam genus Capsicum, termasuk diantaranya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dilihat dari beberapa bentuk dan karakteristik jenis tanamanya.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dilihat dari beberapa bentuk dan karakteristik jenis tanamanya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mawar adalah salah satu tanaman bunga yang memiliki ciri khusus yaitu dilihat dari beberapa bentuk dan karakteristik jenis tanamanya. Tanaman bunga Mawar merupakan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Jagung Manis Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea mays saccarata L. Menurut Rukmana ( 2009), secara sistematika para ahli botani mengklasifikasikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Nyamplung Nyamplung memiliki sebaran yang luas di dunia, dari Afrika, India, Asia Tenggara, Australia Utara, dan lain-lain. Karakteristik pohon nyamplung bertajuk rimbun-menghijau

Lebih terperinci