BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan merupakan suatu organisasi di mana di dalamnya terdapat suatu

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan suatu organisasi di mana di dalamnya terdapat suatu kelompok yang melakukan suatu aktivitas usaha. Brigham dan Houston (2006) dalam Prasinta (2012) menyatakan bahwa salah satu tujuan penting berdirinya suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham melalui peningkatan nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang baik dilihat dari kinerja manajemen dan kinerja keuangan perusahaan yang baik sehingga mampu memenuhi tujuan yang diinginkan perusahaan. Kinerja keuangan dapat diukur dengan beberapa pendekatan rasio keuangan, baik likuiditas, profitabilitas, solvabilitas, aktivitas maupun rasio pasar (Prasinta, 2012). Prasinta (2012) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa nilai perusahaan ditetapkan melalui kinerja manajemen dan kinerja keuangan perusahaan, sehingga selain memperhatikan segi keuangan, perusahaan juga sangat perlu diperhatikan dari segi kinerja manajemennya. Suatu perusahaan sangat perlu memiliki sistem manajemen yang baik agar perusahaan dapat tetap terus bertahan melaksanakan aktivitasnya (going concern) dalam persaingan yang semakin lama semakin ketat, serta melaksanakan fungsi-fungsi sosial untuk masyarakat. Apabila tujuan-tujuan tersebut terpenuhi maka akan membantu

2 2 pemenuhan tujuan yang lain yaitu untuk kesejahteraan pemiliknya, pemegang saham (shareholder). Dalam proses pencapaian tujuan, sangatlah perlu memperhatikan pihakpihak yang terkait dengan proses pencapaian tersebut sehingga memperoleh tingkat keselarasan tujuan (goal congruence) yang tinggi. Maksud dari keselarasan tujuan di sini yaitu, dalam proses yang sejajar dengan tujuan, manusia diarahkan untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan kepentingan pribadi mereka sendiri, yang sekaligus juga merupakan kepentingan perusahaan (Anthony & Govindarajan, 2011). Tujuan-tujuan pribadi setiap individu dalam suatu organisasi dapat membantu tercapainya tujuan organisasi tersebut. Keselarasan tujuan (goal congruence) dapat membawa dampak baik bagi kinerja suatu perusahaan. Dengan tujuan yang selaras dari pihak-pihak yang terkait, menjadikan individu-individu yang berkepentingan semakin memiliki tindakan aktif untuk mencapai tujuan. Tindakan-tindakan aktif tersebut dapat meningkatkan kinerja suatu perusahaan, dengan catatan sistem pengendalian yang memadai, setidaknya tidak akan ada yang mendorong individu bertindak melawan kepentingan organisasi (Anthony & Govindarajan, 2011). Dalam operasional perusahaan, efektivitas dan efisiensi kinerja suatu perusahaan dapat diukur menggunakan beberapa rasio profitabilitas. Rasio profitabilitas digunakan investor dalam melakukan penanaman modal pada suatu perusahaan, diantaranya Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE).

3 3 Menurut Kasmir (2008:237) dalam penelitian yang dilakukan Tanor, Sabijono, dan Walandouw (2015) Return On Asset (ROA) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen perusahaan dalam memperoleh keuntungan dengan memanfaatkan keseluruhan total aset yang dimiliki. Menggunakan ROA, dapat dilihat bagaimana perusahaan mengoptimalkan penggunaan assetnya untuk dapat memaksimalkan laba yang juga menjadi tujuan atas penerapan Corporate Governance (CG) untuk menggunakan aset dengan efisien dan optimal (OECD, 2004). Sementara Return On Equity (ROE) menurut Bringham dan Houston (2016) dalam Prasinta (2012) merupakan kemampuan perusahaan dalam menggunakan modalnya untuk memperoleh laba. Seperti halnya dengan ROA, dalam pemerolehan laba yang maksimal, perlu adanya penerapan CG yang baik dalam pengelolaan modal. Efektivitas dan efisiensi pengelolaan modal dapat diukur dengan ROE. Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat dikatakan bahwa ROA dan ROE cukup dapat merepresentasi dalam mengukur efektivitas dan efisiensi penerapan Corporate Governance (CG) suatu perusahaan. Corporate Governance (CG) atau tata kelola perusahaan adalah langkahlangkah yang diambil manajemen dalam mengelola perusahaan sehingga menghasilkan tindakan-tindakan yang dapat mendatangkan manfaat bagi perusahaan tersebut. Corporate Governance (CG) merupakan cerminan bagi perekonomian suatu negara (Otoritas Jasa Keuangan, 2014). Menurut Ahmed dan Hamdan (2015) Corporate Governance merupakan salah satu hal penting dalam

4 4 membangun kepercayaan pasar dan menarik para investor khususnya ke dalam organisasi, dan secara umum ke dalam bidang ekonomi. Di Indonesia, Corporate Governance (CG) cukup berpengaruh pada kondisi ekonomi negara, sehingga sangat perlu adanya pengawasan terhadap penerapan Corporate Governance (CG) suatu perusahaan terutama dalam sektor keuangan. Penerapan Corporate Governance (CG) di Indonesia, masih banyak perusahaan terutama perusahaan sektor keuangan yang belum menerapkan prinsip-prinsip Corporate Governance (CG) secara berkesinambungan sehingga berpotensi memicu terjadinya krisis keuangan (Liputan 6, 2014). Muliaman, Ketua Dewan Komisioner OJK, dalam berita yang dimuat Liputan 6 (2014) mengatakan bahwa penerapan Corporate Governance (CG) yang gagal menjadi salah satu pemicu krisis keuangan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, hingga salah satu contoh kasusnya yaitu perusahaan global pernah didenda ratusan juta dolar dari otoritas setempat karena buruknya penerapan Corporate Governance (CG). Penerapan Corporate Governance (CG) secara baik dan berkelanjutan sangatlah penting. Hal tersebut dapat berpengaruh terhadap proses pengambilan keputusan, keseimbangan kerangka kerja serta pemahaman menyeluruh dari manajemen perusahaan (Otoritas Jasa Keuangan, 2014). Penelitian-penelitian mengenai Penerapan Corporate Governance (CG) terhadap kinerja perusahaan sudah banyak dilakukan oleh para peneliti terdahulu. Hanya saja objek penelitian serta variabel-variabel dan rentang waktu dari objek

5 5 yang diteliti tidak semuanya sama sehingga memberikan hasil yang berbeda-beda tiap penelitiannya. Penelitian yang dilakukan Ahmed dan Hamdan (2015) menunjukkan bahwa penerapan mekanisme Corporate Governance memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja perusahaan, sedangkan penelitian yang dilakukan Melia dan Yulius (2014) menjelaskan bahwa Corporate Governance (CG) secara parsial berpengaruh terhadap kinerja perusahaan yang ditelitinya, yaitu sektor keuangan. Selain itu, penelitian yang dilakukan Prasinta (2012) memberikan hasil bahwa implementasi Corporate Governance (CG) berpengaruh positif terhadap kinerja operasional perusahaan, namun pencapaian laba perusahaan dan respon pasar atas implementasi Corporate Governance (CG) masih kurang. Sementara itu, Aluchna (2009) yang melakukan penelitian mengenai masalah Corporate Governance (CG) dan praktiknya di Polandia menemukan bahwa Corporate Governance (CG) tidak cukup berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perusahaan yang ternyata disebabkan karena sampel penelitian yang kurang merepresentasi. Berdasarkan pemaparan mengenai penelitian terdahulu dapat disimpulkan bahwa penerapan Corporate Governance (CG) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perusahaan. Menurut Liputan 6 (2014) perusahaan di sektor keuangan sangat penting bagi perekonomian negara. Dalam berita tersebut menjelaskan bahwa perusahaan sektor keuangan di Indonesia memiliki andil yang cukup besar terhadap perekonomian negara. Selain itu, dalam penelitian yang dilakukan oleh Kaihatu (2006) di Asia Timur pada tahun 1998 menunjukkan bahwa Indonesia masih memiliki indeks Corporate Governance paling rendah dengan skor 2,88. Hal

6 6 tersebut disinyalir karena krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997 yang masih terasa efeknya bahkan sampai saat ini. Hasil survey bersama Pricewaterhouse Coopers, Investment Management Association of Singapore dan Corporate Governance & Financial Reporting Center pada Mei 2005 menunjukkan bahwa 81% institusional investors yang disurvey lebih memilih berinvestasi di Singapura karena dinilai penerapan Corporate Governance di Singapura sudah baik. Hal tersebut berimbas pada kondisi keuangan perusahaan, terutama di Indonesia akan kesulitan dalam meningkatkan keuangan perusahaannya (Maksum, 2005). Caprio, et al (2003) dalam Totok (2010) menyatakan bahwa perampasan sumber daya bank dan promosi efisiensi bank dapat minimalisir melalui tata kelola perusahaan. Dari pemaparan di atas, dapat menjadi dasar bahwa Indonesia perlu diteliti kondisi tata kelola perusahaannya untuk mendeteksi kelemahan yang ada sehingga dapat segera dilakukan evaluasi untuk kemajuan ekonomi Indonesia. Hasil-hasil dari beberapa penelitian yang telah dijelaskan di atas menunjukkan hasil yang bervariasi, dikarenakan perbedaan objek penelitian, rentang waktu dari objek yang diteliti, dan variabel-variabel kontrol yang digunakan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ahmed dan Hamdan (2015) dan didukung oleh penelitian dari Agustina dan Jogi (2015) serta penelitian Prasinta (2012), untuk menguji hubungan mengenai pengaruh penerapan Corporate Governance (CG), maka peneliti akan melakukan penelitian serupa. Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu perusahaanperusahaan sektor keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Data yang digunakan untuk penelitian yaitu tiga tahun, tahun untuk melihat

7 7 kondisi keuangan terbaru di Indonesia dan lebih fokus pada keadaan ekonomi Indonesia tiga tahun terakhir. Peneliti menggunakan ROA dan ROE sebagai pengukur kinerja perusahaan dikarenakan objek penelitian yang merupakan perusahaan-perusahaan sektor keuangan dan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak dari penerapan CG terhadap kondisi keuangan suatu perusahaan maupun bagi negara. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Corporate Governance (CG) Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Keuangan yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Tahun ). 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang yang telah disebutkan di atas, maka dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut yaitu: Apakah Corporate Governance (CG) berpengaruh terhadap kinerja perusahaan? 1.3 Batasan Masalah Penulis membatasi pokok permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:

8 8 1. Penelitian ini hanya memfokuskan pada perusahan-perusahaan sektor keuangan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada rentang waktu pelaporan tahun Kinerja perusahaan diproksi dengan Return On Assets (ROA) dan Return on Equity (ROE). 1.4 Tujuan Penelitian Menganalisis pengaruh dari penerapan Corporate Governance (CG) terhadap kinerja suatu perusahaan. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat teoritis: penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai referensi dan pengetahuan tambahan bagi para peneliti yang berkaitan dengan pengaruh Corporate Governance (CG) terhadap kinerja perusahaan. Manfaat praktis: penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi perusahaan dalam hal penyusunan dan pengaplikasian mengenai Corporate Governance (CG) perusahaan sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan secara maksimal.

9 9 1.6 Sistematika Penulisan Penelitian ini memiliki sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I Pendahuluan Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan. BAB II Kajian Pustaka Bab ini berisi landasan teori, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, dan pengembangan hipotesis. BAB III Metodologi Penelitian Bab ini berisi variabel dan pengukuran variabel, populasi dan sampel penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, dan metode analisis data. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini berisi mengenai deskripsi objek penelitian, analisis hasil penelitian, dan pembahasan dari hasil penelitian. BAB V Penutup Bab ini berisi kesimpulan dan saran untuk penelitian selanjutnya.