PELATIHAN AHLI SUPERVISI STRUKTUR BANGUNAN IRIGASI

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PELATIHAN AHLI SUPERVISI STRUKTUR BANGUNAN IRIGASI"

Adi Hardja
6 tahun lalu
Tontonan:

1 ISE 04 : SUPERVISI PEKERJAAN STRUKTUR BANGUNAN IRIGASI PELATIHAN AHLI SUPERVISI STRUKTUR BANGUNAN IRIGASI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI

2 BAB 1 PENDAHULUAN Dalam pelaksanaan suatu proyek terdapat tiga kelompok pelaksana di lapangan. Kelompok pertama adalah Pengguna Jasa terdiri dari Kepala Satuan Kerja (Kasatker) atau Pimpinan Proyek (Pimpro) atau Pejabat Pembuat Komitmen atau Pimpinan Bag ian Proyek (Pimbagpro), disebut juga Pemilik Proyek atau Direksi Pekerjaan. Kelompok kedua adalah Penyedia Jasa Pelaksana Konstruksi disebut juga Pemborong atau Kontraktor. Kelompok Ketiga adalah Penyedia Jasa Pengawasan Kontruksi atau disebut juga Direksi teknik atau Konsultan Supervisi. Dalam melaksanakan proyek masing-masing melakukan pengawasan. Kasatker bersama Stafnya selain bertugas menyediakan biaya proyek juga melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan Kontraktor dan Konsultan. Menyediakan biaya dalam arti memproses penyediaan biaya mulai dari pengajuan permintaan pembayaran progress fisik oleh Kontraktor, penelitian kelengkapan dan keabsyahan dokumen pembayaran, permintaan pembayaran ke Kantor Perbendaharaan Negara, sampai uang tersebut masuk ke rekening Kontraktor. Kasatker melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan Kontraktor agar pekerjaan dapat terselesaikan tepat waktu sesuai masa kontrak dan sesuai biaya yang direncanakan. Kasatker juga melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan Konsultan agar pelaksanaan pekerjaaan memenuhi mutu yang dipersyaratkan yaitu benar-benar mengikuti gambar dan spesifikasi. Selain itu Kasatker juga bertugas mengawasi agar antara Kontraktor dan Konsultan tidak terjadi kolusi atau kerjasama negatif. Kontraktor sendiri dalam melaksanakan pekerjaan fisik konstruksi bertugas melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap semua anak buahnya yang terlibat pekerjaan agar pekerjaan dapat terlaksana sesuai gambar dan memenuhi spesifikasi dengan menggunakan bahan dan peralatan se-efisien dan se-efektif mungkin dan sesuai dengan metode pelaksanaan yang telah ditetapkan. Dengan demikian tidak terjadi pekerjaan ulang yang akan merugikan baik biaya maupun waktu. 1-1

3 Konsultan Supervisi bertugas mengawasi/mensupervisi pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh Kontraktor sehari-hari. Dengan demikian hasil pekerjaan akan terlaksana benar-benar sesuai gambar dan memenuhi spesifikasi. Tugas Konsultan Supervisi sangat penting, Konsultan harus bisa mengarahkan Kontraktor agar dapat melaksanakan pekerjaan sesuai metode kerja dan menerapkan prosedur dan standar serta semua ketentuan yang ada dalam spesifikasi. Kontraktor ada yang baik dan ada yang tidak baik. Kontraktor yang baik akan melaksanakan pekerjaan dengan mengikuti semua ketentuan yang ada. Iktikadnya baik yaitu menjaga nama baik perusahaan. Kalau ada yang menyimpang, itu karena kelalian atau ketidak tahuan si pelaksana/pekerja, namun bukan disengaja. Konsultan bertugas untuk meluruskannya. Dengan demikian pekerjaan dapat selesai tepat waktu, memenuhi mutu yang diminta, mendapat keuntungan yang wajar dan mendapat citra perusahaan yang baik. Kontraktor yang kurang atau tidak baik, dalam melaksanakan pekerjaan cenderung menyimpang dari ketentuan yang ditetapkan. Mengabaikan spesifikasi dengan menggunakan bahan yang mutunya lebih rendah dari yang dipersyaratkan serta metode kerja tidak sesuai dengan metode pelaksanaan yang telah ditentukan. Pekerjaan dilaksanakan mendahului ijin pelaksanaan (request), kemudian Konsultan ditodong untuk menyetujuinya. Hal ini dilakukan dengan maksud agar mendapat keuntungan yang sebesarbesarnya. Baginya pekerjaan memenuhi spesifikasi atau tidak, baik atau tidak, tidak penting, yang penting adalah berita acara pekerjaan ditanda tangani oleh Direksi Teknik dan Direksi Pekerjaan dan dibayar. Dalam hal kejadian seperti ini, Konsultan maupun Kasatker perlu hati-hati dan bekerja keras dalam mengawasi pelaksanaan pekerjaan. Selama masa pelaksanaan konstruksi banyak hal dan masalah yang timbul baik teknis maupun non teknis. Untuk memecahkan persoalan-persoalan tersebut perlu dibahas dalam rapat-rapat intern dan extern seperti, rapat rutin, rapat koordinasi maupun rapat khusus. Selain 3 pihak yang diuraikan diatas, masyarakat sebagai pemakai hasil proyek juga berperan melakukan pengawasan. Namun sifatnya tidak langsung. Masyarakat berhak mengajukan keberatan apabila dalam pelaksanaan dinilai/dianggap ada penyimpangan. Hal seperti ini merupakan kontrol dari masyarakat. 1-2

4 RANGKUMAN Masing-masing pihak yang terlibat dalam proyek bertugas melakukan pengawasan dan pengendalian. 1. Kasatker berfungsi untuk mengawasi Kontraktor maupun Konsultan agar mereka bekerja dengan baik sesuai tugas masing-masing dan bekerja sama dengan baik, bukan kerjasama negative atau kolusi. 2. Kontraktor melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap semua jajarannya/anak buahnya yang terlibat dalam pekerjaan agar pekerjaan dapat terlaksana sesuai gambar dan spesifikasi. 3. Konsultan Supervisi bertugas mengawasi/mensupervisi pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh Kontraktor.

5 LATIHAN Apabila Konsultan Supervisi kolusi dengan Kontraktor, apa akibatnya terhadap proyek?

6 DAFTAR PUSTAKA 1. Keppres No. 80/2003, Tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah 2. Kepmen Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 349/KPTS/M/2004, Tentang Standard dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi, Standar Dokumen Pelelangan Nasional Pekerjaan Jasa Pelaksanaan Konstruksi (Pemborongan), Jakarta, Keputusan Direktur Jenderal Pengairan Departemen Pekerjaan Umum No. 185/KPTS/A/1986 Tentang Standar Perencanaan Irigasi, KP-04 Kriteria Perencanaan Bagian Bangunan Utama, Jakarta, Istimawan Depohusodo, Manajemen Proyek dan Konstruksi, Kanisius Yogyakarta, Mahendra Sultan Syah Ir, Manajemen Proyek Kiat Sukses Mengelola Proyek, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, Pusat Pelatihan Jasa Konstruksi Departemen Pekerjaan Umum, Pelatihan Pelaksana Bangunan Irigasi (Irrigation Structures Construction Engineer) Pekerjaan Sumber Daya Air, ISC-07 : Tahapan dan Metode Pelakasnaan, Jakarta, Direktorat Jenderal Pengairan, Departemen Pekerjaan Umum, Proyek Perencanaan Teknis Pembangunan Irigasi I : Tata Cara Pengawasan Pelaksanaan Pekerjaan Proyek Irigasi, Jakarta, 1992/1993.

7 LAMPIRAN-LAMPIRAN

10 DIREKTORAT JENDERAL PENGAIRAN DIREKTORAT IRIGASI PROYEK IRIGASI PEK. BANGUNAN AIR : NOMOR KONTRAK : PEMBORONG :

11 DIREKTORAT JENDERAL PENGAIRAN DIREKTORAT IRIGASI PROYEK IRIGASI PROYEK JALAN : NOMOR KONTRAK: PEK. DARI PROP. : PEMBORONG :

dokumen-dokumen yang mirip

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 04 Tahun : 2010 Seri : E PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI