FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI KADER DALAM KEGIATAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI KADER DALAM KEGIATAN"

Transkripsi

1 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI KADER DALAM KEGIATAN POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DONGGALA KECAMATAN BANAWA KABUPATEN DONGGALA (The Factors Related to the Participation of Cadres in Posyandu Activities in the Working Area Health Center Donggala, Sub-district Banawa, District Donggala) Hermiyanty*, Nurdiana** * Bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan ** Bagian Promosi Kesehatan, Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Tadulako, Jl. Soekarno Hatta KM 9, Palu 94116, Indonesia. nurdyanna77@gmail.com ABSTRACT Cadres is a volunteers recruited from, by and for the community, which is assigned to assist the smooth running of health services. Cadres are active in several posyandu there is only one person cadre course, there is even one that does not have a posyandu cadre's. Basically within one (1) posyandu shall have five (5 ) cadres that Posyandu activities run smoothly. This study aimed to identify factors associated with the participation on cadres in Posyandu activities in Clinic Donggala the sub district of Banawa, Donggala. This type of research is survey cross sectional analytic approach. The population in this study were all cadres Posyandu in Clinic Donggala, account of to 161 people with a total sample of 115 people who are determined by random sampling. Data were analyzed using Chi Square test, with a confidence level of 95% (ρ < 0.05). Results showed that was a significant relationship between knowledge, needs cadres, respect, the role of community leaders, and the role of health workers where ρ-value of the these five variable are cadres participation Clinic Donggala the subdistrict of Banawa, Donggala. The clinic and the health centers Donggala can develop policies that can increase the participation od cadres in Posyandu activities such as maximizing refreshing cadres, providing the latest infoemation on heath and nutrition additional health workers ini Posyandu activities. Keywords: Award, Cadres Needs, Knowledge Cadres, The Role of Community Leaders, The Role of Health Personnal 60 Hermiyanty & Nurdiana, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan...

2 ABSTRAK Kader adalah seorang tenaga sukarela yang direkrut dari, oleh dan untuk masyarakat, yang bertugas membantu kelancaran pelayanan kesehatan. Kader yang aktif di beberapa posyandu ada hanya memiliki satu orang kader saja, bahkan ada salah satu posyandu yang tidak memiliki kader posyandu. Pada dasarnya dalam 1 (satu) posyandu harus mempunyai 5 (lima) orang kader agar kegiatan posyandu berjalan dengan lancar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan partisipasi kader dalam kegiatan posyandu di wilayah kerja Puskesmas Donggala Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala. Jenis penelitian ini adalah Survey Analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua kader posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Donggala Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala yang berjumlah 161 orang dengan jumlah sampel sebanyak 115 orang yang ditentukan dengan random sampling. Data dianalisis dengan menggunakan uji Chi Square, dengan derajat kepercayaan 95% (ρ < 0,05). Hasil menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan, kebutuhan kader, penghargaan, peran tokoh masyarakat, dan peran petugas kesehatan dimana ρ-value dari kelima variabel tersebut adalah 0,000 dengan partisipasi kader posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Donggala Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala. Pihak puskesmas maupun Dinas Kesehatan Kabupaten Donggala dapat menyusun kebijakan yang dapat meningkatkan partisipasi kader dalam kegiatan posyandu seperti memaksimalkan refreshing kader, memberikan informasi-informasi terkini mengenai kesehatan dan penambahan tenaga kesehatan gizi dalam kegiatan posyandu. Kata Kunci: Kebutuhan Kader, Pengetahuan Kader, Penghargaan, Peran Tokoh Masyarakat, Peran Petugas Kesehatan PENDAHULUAN Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi [1]. Tahun 2013 terdapat Posyandu di Indoensia. Jumlah tersebut terdiri dari posyandu pratama sebanyak 32,7% posyandu madya sebanyak 29,1% 61 Hermiyanty & Nurdiana, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan...

3 posyandu purnama sebanyak 29,9% dan posyandu mandiri sebanyak 8,3% [2]. Posyandu sangat tergantung pada peran kader, mereka inilah yang memiliki andil besar dalam memperlancar proses pelayanan kesehatan primer. Namun keberadaan kader relatif labil karena partisipasinya bersifat sukarela sehingga tidak ada jaminan bahwa para kader akan tetap menjalankan fungsinya dengan baik seperti yang diharapkan. Jika ada kepentingan keluarga atau kepentingan lainnya maka Posyandu akan ditinggalkan [3]. Terdapat lima kegiatan posyandu yaitu Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), imunisasi, peningkatan gizi, dan penanggulangan diare Ambarwati dan Rismintari [4]. Peran kader sangat dibutuhkan dalam kegaitan ini, seperti mengundang dan menggerakkan masyarakat yaitu dengan memberitahu ibu-ibu untuk datang ke posyandu serta melakukan pendekatan dengan tokoh-tokoh masyarakat yang dapat memotivasi masyarakat untuk datang ke posyandu, menilai hasil kegiatan dan merencanakan kegiatan hari posyandu bulan berikutnya, melakukan kegiatan kunjungan rumah dan tindak lanjut terhadap sasaran yang tidak datang dalam kegiatan posyandu [5]. Kader adalah seorang tenaga sukarela yang direkrut dari, oleh dan untuk masyarakat, yang bertugas membantu kelancaran pelayanan kesehatan. Keberadaan kader sering dikaitkan dengan pelayanan rutin di posyandu. Sehingga seorang kader posyandu harus mau bekerja secara sukarela dan ikhlas, mau dan sanggup melaksanakan kegiatan posyandu, serta mau dan sanggup menggerakkan masyarakat untuk melaksanakan dan mengikuti kegiatan posyandu [6]. Kader di Indonesia merupakan sosok insan yang menarik perhatian khalayak Kesederhanaannya dan asalnya yang dari masyarakat setempat, telah membuat kader begitu dekat dengan masyarakat. Keberadaannya yang selalu dekat dengan masyarakat membuat ahli pengetahuan dan keterampilan dari kader kepada tetangganya demikian mudah. Kedekatannya dengan petugas puskesmas telah membuat mereka menjadi penghubung yang handal antara petugas kesehatan dengan masyarakat. Melejitnya 62 Hermiyanty & Nurdiana, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan...

4 jumlah dan peran posyandu dalam keberhasilan program keluarga berencana dan kesehatan, telah turut mengangkat kepopuleran kader posyandu di Indonesia [7]. Salah satu permasalahan yang berkaitan dengan kader ini adalah tingginya drop out kader. Persentase kader aktif secara nasional adalah 69,2%, sehingga angka drop out kader sekitar 30,8%. Kader drop out adalah mekanisme yang alamiah, karena pekerjaan yang didasari sukarela tentu saja secara kesisteman tidak mempunyai ikatan yang kuat [7]. Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah menemukan bahwa jumlah kader yang aktif di posyandu antara 2-3 orang atau sebanyak 77.3%, sebaliknya pengguna mencapai 97.9% [8]. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di posyandu yang berada di wilayah kerja puskesmas donggala peneliti menemukan bahwa kader posyandu dibekali dengan pelatihan dan buku pedoman dari puskesmas sebagai dasar penuntun mereka bekerja. Berbasis pendidikan SD dan SMP kader memberikan pelayanan secara sukarela dan hanya mendapat insentif sebesar Rp ,- tiap bulan. Selain itu, ada beberapa posyandu hanya memiliki 1 kader yang aktif yaitu Posyandu Kampung Baru, Posyandu Gunung Bale, dan Posyandu Lumbu Ganti. Bahkan ada salah satu posyandu yang tidak memiliki kader yaitu Posyandu Lanta. Pada dasarnya dalam 1 posyandu harus mempunyai 5 orang kader agar kegiatan posyandu berjalan dengan lancar. Berdasarkan permasalahan diatas maka peneliti ingin meneliti tentang apa saja faktor-faktor yang berhubungan dengan partisipasi kader dalam kegiatan posyandu di wilayah kerja Puskesmas Donggala Kacamatan Banawa Kabupaten Donggala. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei analitik. Mengenai cara pendekatan terhadap subjek penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional. Dalam penelitian ini survei analitik digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan partisipasi kader dalam kegiatan posyandu.yang dilaksanakan pada bulan Mei sampai 63 Hermiyanty & Nurdiana, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan...

5 bulan Juli Populasi dalam penelitian ini adalah semua kader Posyandu di wilayah Puskesmas Donggala Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala yang berjumlah 161 kader. Sampel ditentukan dengan teknik random sampling yang berjumlah 115 kader. 1. Hubungan Pengetahuan dengan Partisipasi Kader Hubungan antara tingkat pengetahuan dan partisipasi kader menunjukkan bahwa jumlah responden yang aktif berpartisipasi dan berpengetahuan baik yaitu sebanyak 53 orang atau 70,7%, sedangkan responden yang tidak aktif berpartisipasi dan berpengetahuan kurang baik yaitu sebanyak 40 orang atau 100%. Berdasarkan hasil uji statistic Chi-Square diperoleh nilai p = 0,000 < 0,05 sehingga Ho pada penelitian ini ditolak. Dengan demikian menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan partisipasi kader posyandu wilayah kerja Puskesmas di Donggala Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala. 2. Hubungan Kebutuhan Kader dengan Partisipasi Kader Hubungan antara kebutuhan kader dan partisipasi kader menunjukkan bahwa responden yang aktif berpartisipasi dan merasa buruh yaitu sebanyak 53 orang atau 94,6%, sedangkan responden yang tidak aktif berpartisipasi dan merasa tidak butuh yaitu sebanyak 59 orang atau 100%. Berdasarkan hasil uji statistic Chi- Square diperoleh nilai p = 0,000 < 0,05 sehingga Ho pada penelitian ini ditolak. Dengan demikian menunjukkan bahwa ada hubungan antara kebutuhan kader dengan partisipasi kader posyandu di wilayak kerja Puskesmas Donggala Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala 3. Hubungan Penghargaan dengan Partisipasi Kader Hubungan antara penghargaan dan partisipasi kader menunjukkan bahwa responden yang aktif dalam berpartisipasi dan yang merasa diberi penghargaan yaitu sebanyak 49 orang atau 94,2%, sedangkan responden yang tidak aktif berpartisipasi dan tidak merasa diberi penghargaan yaitu sebanyak 59 orang atau 53,9%. Berdasarkan hasil uji statistic 64 Hermiyanty & Nurdiana, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan...

6 Chi-Square diperoleh nilai p = 0,000 < 0,05 sehingga Ho pada penelitian ini ditolak. Dengan demikian menunjukkan bahwa ada hubungan antara penghargaan dengan partisipasi kader posyandu di wilayak kerja Puskesmas Donggala Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala. 4. Hubungan Peran Tokoh Masyarakat dengan Partisipasi Kader Hubungan antara peran tokoh masyarakat dan partisipasi kader menunjukkan bahwa responden yang aktif berpartisipasi dan merasa adanya peran dari tokoh masyarakat yaitu sebanyak 36 orang atau 75,0%, sedangkan kader yang tidak aktif berpartisipasi dan merasa tidak adanya peran dari tokoh masyarakat yaitu sebanyak 50 orang atau 74,6%. Berdasarkan hasil uji statistic Chi-Square diperoleh nilai p = 0,000 < 0,05 sehingga Ho pada penelitian ini ditolak. Dengan demikian menunjukkan bahwa ada hubungan antara peran tokoh masyarakat dengan partisipasi kader posyandu di wilayak kerja Puskesmas Donggala Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala. 5. Hubungan Peran Petugas Kesehatan dengan Partisipasi Kader Hubungan antara peran petugas kesehtaan dan partisipasi kader menunjukkan bahwa kader yang aktif berpartisipasi dan merasakan adanya peran dari petugas kesehatan yaitu sebanyak 53 orang atau 75,7%, sedangkan kader yang tidak aktif berpartisipasi dan merasa tidak adanya peran dari petugas kesehatan yaitu sebanyak 45 orang atau 100%. Berdasarkan hasil uji statistic Chi-Square diperoleh nilai p = 0,000 < 0,05 sehingga Ho pada penelitian ini ditolak. Dengan demikian menunjukkan bahwa ada hubungan antara peran tenaga kesehatan dengan partisipasi kader posyandu di wilayak kerja Puskesmas Donggala Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala. 65 Hermiyanty & Nurdiana, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan...

7 PEMBAHASAN 1. Hubungan Pengetahuan dengan Partisipasi Kader Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt behavior) [9]. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa, terdapat hubungan antara pengetahuan dengan partisipasi kader dengan nilai ρ 0,000 atau nilai ρ < 0,05. Ini berarti semakin baik pengetahuan kader tentang posyandu maka semakin tinggi tingkat partisipasi kader dalam kegiatan posyandu, sebaliknya apabila pengetahuan kader kurang baik maka partisipasinya akan kurang dalam kegiatan posyandu di wilayah kerja Puskesmas Donggala Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala. Perilaku dimulai dengan adanya pengetahuan dan pengamatan belajar yang di dapat, kemudian akan timbul persepsi yang selanjutnya akan terbentuk sikap yang merupakan dorongan terhadap terjadinya perilaku. Kader posyandu yang memiliki pengetahuan rendah akan memiliki rasa tidak percaya diri yang berdampak menjadi tidak aktif dalam meja penyuluhan [10]. Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Suhat dan Hasanah, dimana menunjukkan bahwa terdapat hubungan pengetahuan kader dengan keaktifan kader dalam kegiatan posyandu. Kader yang berpengetahuan kurang akan beresiko untuk pasif dibandingkan dengan kader yang berpengetahuan baik [11]. Salah satu faktor yang mempengaruhi partisipasi kader adalah pengetahuan. Hasil analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini dari 115 kader posyandu terdapat 53 kader yang berpartisipasi dalam kegiatan posyandu dan berpengetahuan baik. Dari 53 kader ini didominasi oleh kader yang mempunyai pendidikan terakhir cukup baik yakni SMA sebanyak 28 orang (52,8%) dan Perguruan Tinggi 1 orang (1,9%). Hal ini akan lebih memudahkan kader memahami dan mengetahui tugastugasnya sebagai kader untuk masyarakat 66 Hermiyanty & Nurdiana, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan...

8 dan akan lebih mudah memahami suatu informasi yang diberikan. Berdasarkan kuesioner yang diberikan kepada kader posyandu di wilayah kerja Puskesmas Donggala Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala, rata-rata dari mereka sudah mengetahui tugas kader dalam kegiatan posyandu. Hal ini dikarenakan pengetahuan kader sering diperbaharui melalui kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah setempat yang mengikutsertakan kader. Kegiatan tersebut seperti refreshing kader yang dilaksanakan di awal tahun, lomba-lomba posyandu antar desa atau kelurahan dimana kegiatan tersebut dapat meningkatkan pengetahuan kader posyandu, sehingga kader lebih termotivasi untuk belajar lebih banyak mengenai posyandu. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Prang dkk yang diperoleh ρ 0,000 itu artinya terdapat hubungan antara pengetahuan dengan keaktifan kader posyandu [12]. Demikian penelitian yang dilakukan oleh Harisman dan Nuryani yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pengetahuan terhadap keaktifan kader posyandu dimana ρ 0,017 [13]. Namun berbeda yang diungkapkan oleh Suryati B yang mengatakan bahwa tidak ada hubungan pengetahuan dengan keaktifan kader posyandu. Hal ini memperlihatkan bahwa walaupun kader mempunyai pengetahuan rendah tetapi di dalam kegiatan-kegiatan posyandu bekerja aktif dan menunjukkan kader mau memberikan pelayanan kesehatan yang tinggi [14]. Walaupun demikian, seorang kader harus mempunyai pengetahuan mengenai kegiatan-kegiatan di posyandu, seperti mengetahui tugas-tugas kader dalam kegiatan posyandu sehingga bisa memberikan layanan optimal kepada masyarakat di wilayah kerjanya. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan atau perilaku seseorang. Dari pengalaman terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Kurangnya pengetahuan akan posyandu akan berakibat baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap perilaku kepatuhan untuk kader 67 Hermiyanty & Nurdiana, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan...

9 berpartisipasi dalam kegiatan posyandu [15]. 2. Hubungan Kebutuhan Kader dengan Partisipasi Kader Kebutuhan kader adalah kebutuhan yang bermanfaat untuk pemenuhan kebutuhan umum atau orang banyak. Kebutuhan kader merupakan kebutuhan yang erat hubungannya dengan kesejahteraan, ketertiban, keamanan, keindahan dan kemakmuran masyarakat [16]. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa kader yang aktif berpartisipasi lebih banyak merasa membutuhkan posyandu yaitu sebanyak 53 orang, sedangkan kader yang tidak aktif berpartisipasi lebih banyak merasa tidak membutuhkan posyandu yaitu sebanyak 59 orang. Dari hasil analisis bivariat penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kebutuhan kader dengan partisipasi kader dengan nilai ρ 0,000 atau nilai ρ < 0,05. Ini berarti semakin kader merasa butuh posyandu maka semakin tinggi partisipasi kader dalam kegiatan posyandu, sedangkan kader yang tidak merasa butuh partisipasinya akan kurang dalam kegiatan posyandu di wilayah kerja Puskesmas Donggala Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala. Hasil kuisioner menunjukkan bahwa dengan mengikuti kegiatan posyandu, kader merasa mendapat manfaat yakni dengan adanya informasi yang diterima pada saat kegiatan berlangsung. Seiring dengan berjalannya waktu kader semakin merasa bahwa mengikuti kegiatan posyandu menjadi sebuah kebutuhan untuk dirinya. Selain itu, menjadi seorang kader dapat meningkatkan citra diri kader di mata masyarakat. Berdasarkan hasil analisis data pada penelitian ini, menunjukkan bahwa kader yang aktif dalam kegiatan posyandu dan merasa butuh dengan posyandu, sebagian besar dari mereka mengurus rumah tangga yakni 47 orang (88,7%). Salah satu faktor yang mempengaruhi partisipasi kader adalah pekerjaan. Pekerjaan mempengaruhi seseorang terhadap peran serta masyarakat meliputi keadaan waktu yang tersedia untuk kegiatan sosial. Semakin sedikit waktu seseorang untuk bersosialisasi karena banyaknya pekerjaan menyebabkan menurunnya tingkat kesadaran dan tanggung jawab 68 Hermiyanty & Nurdiana, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan...

10 mereka terhadap kegiatan sosial, salah satunya adalah berperan aktif menjadi kader kesehatan di lingkungannya [11]. Kader posyandu di wilayah kerja Puskesmas Donggala Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala yang aktif sebagian besar mengurus rumah tangga dimana mereka mempunyai waktu yang fleksibel untuk melaksanakan kegiatan posyandu. Mereka dapat mengatur waktu dengan baik, sehingga mereka dapat melaksanakan kegiatan posyandu tanpa mengorbankan urusan rumah tangga masing-masing. Selain itu, mereka beranggapan kalau kegiatan posyandu hanya dilakukan 1 kali dalam 1 bulan, jadi tidak masalah meluangkan waktu untuk mendapat manfaat dari kegiatan posyandu. Kegiatan posyandu juga dilakukan di waktu yang telah disepakati antara kader dengan petugas kesehatan, sehingga waktu mengurus rumah tangga mereka tetap berjalan. Hal ini dikarenakan kader lebih memahami masyarakatnya atau lebih mengetahui waktu luang dari masyarakatnya. Berdasarkan fakta dilapangan butuhnya kader terhadap kegiatan posyandu, dikarenakan kader juga sering dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Badan Pusat Statistik (BPS) seperti mendata jumlah kepala keluarga (KK) yang ada di wilayahnya. Kader yang mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut maka akan sering mendapatkan insentif dari BKKBN dan BPS. Maka kader tidak hanya mendapatkan informasi mengenai kesehatan dari tenaga kesehatan tetapi mendapatkan informasi juga dari BKKBN. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Alfiah A yang menyatakan bahwa ada pengaruh pekerjaan terhadap menurunnya jumlah kader dalam kegiatan posyandu. Kader yang tidak bekerja lebih aktif dalam pemanfaatan posyandu dibandingkan dengan kader yang bekerja [17]. Namun berbeda dengan yang diungkapkan oleh Mursalin yang mengatakan bahwa tidak ada pengaruh antara pekerjaan kader dengan kinerja kader (0,32 > 0,05). Hal ini memberikan suatu fenomena dimana kader yang tidak bekerja justru mempunyai kinerja yang kurang, artinya 69 Hermiyanty & Nurdiana, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan...

11 pekerjaan bukan menentukan hasil kerja sebagai kader posyandu [18]. 3. Hubungan Penghargaan dengan Partisipasi kader Penghargaan adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atau jasa yang diberikan kepada perusahaan [19]. Berdasarkan hasil analisis bivariat pada penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara penghargaan dengan partisipasi kader dengan nilai ρ 0,000 atau nilai ρ < 0,05. Ini berarti semakin kader diberi penghargaan maka akan tinggi partisipasinya dalam kegiatan posyandu, sebaliknya apabila kader merasa kurang diberi penghargaan maka tingkat partisipasinya akan kurang dalam kegiatan posyandu di wilayah kerja Puskesmas Donggala Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Djuhaeni dkk yang mengatakan bahwa penghargaan mempunyai kontribusi positif dan bermakna dalam membentuk motivasi internal [20]. Penghargaan yang diberikan kepada kader posyandu di wilayah kerja Puskesmas Donggala Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala berupa pemberian insentif atau uang untuk biaya transportasi kader sebesar Rp untuk kegiatan posyandu yang diberikan kepada kader setelah posyandu dilakukan. Selain itu setiap masukan yang diberikan kader kepada petugas kesehatan selalu di dengar, baik setelah kegiatan posyandu berlangsung maupun saat pertemuan yang dilaksanakan oleh puskesmas terkait posyandu diadakan. Pemberian pengobatan gratis untuk kader posyandu di wilayah kerja Puskesmas Donggala Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala di bidan desa berlaku hanya untuk kader menjadi wujud dari rasa terima kasih bidan desa atas partisipasi kader dalam kegiatan posyandu. Hal ini yang mendorong kader untuk aktif dalam kegiatan posyandu. Jaminan Kesehatan untuk kader tidak ada dalam aturan pemerintah. Jaminan Kesehatan hanya boleh dilakukan pada peserta penerima bantuan iuran dan peserta bukan penerima bantuan iuran sebagaimana tercantum dalam Perpres RI 70 Hermiyanty & Nurdiana, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan...

12 No 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan. Oleh karena itu pengobatan gratis yang didapatkan kader posyandu di wilayah kerja Puskesmas Donggala Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala hanya sampai di bidan desa tidak sampai di Puskesmas Donggala. Kader yang aktif dan diberi penghargaan dominan berusia tahun sebanyak 25 orang (51,0%) penghargaan seperti pengobatan gratis yang di inginkan, karena diusia mereka yang sudah tidak produktif lagi mereka bisa mendapatkan pengobatan gratis hanya dengan ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan posyandu. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Harisman dan Nuryani, dimana ditemukan sebanyak 90% kader diberi penghargaan namun tidak aktif dalam kegiatan posyandu dan sebanyak 67,5% kader posyandu yang tidak diberikan penghargaan tetap aktif dalam kegiatan posyandu. Hal ini berkaitan dengan dukungan keluarga serta petugas dalam memberikan arahan pada kegiatan kader posyandu [13]. Semua orang pasti ingin dihormati dan ingin merasa berguna bagi orang lain. Kebutuhan semacam ini tertuang pada hirarki pada tahap keempat dalam piramida Maslow (1943) yakni kebutuhan percaya diri (Esteem). Maslow menemukan bahwa setiap orang memiliki dua kategori kebutuhan akan penghargaan yaitu harga diri dan penghargaan dari orang lain [21]. Penghargaan yang diberikan kepada keder posyandu di wilayah kerja Puskesmas Donggala Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala telah sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Abraham Maslow yaitu dihargai orang lain, dikenal dan diakui, rasa percaya diri dan berprestasi. Dapat dilihat dengan setiap masukan-masukan yang diberikan oleh kader selalu didengar oleh petugas kesehatan dan dipercaya untuk mengikuti lomba-lomba posyandu antar desa/kelurahan. 4. Hubungan Peran Tokoh Masyarakat dengan Partisipasi Kader Menurut UU Nomor 2 Tahun 2002 pasal 39 ayat 2 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia menerangkan bahwa tokoh masyarakat ialah pimpinan informal masyarakat yang telah terbukti 71 Hermiyanty & Nurdiana, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan...

13 menaruh perhatian terhadap kepolisian [22]. Pada peneltian ini ditemukan bahwa kader yang aktif dan merasakan adanya peran dari tokoh masyarakat sebanyak 36 orang (75,0%), dan kader yang tidak aktif dan merasa tidak adanya peran dari tokoh masyarakat sebanyak 50 orang (74,6%). Mengembangkan peran serta masyarakatapada program tertentu, para tokoh masyrakat baik formal maupun non formal sangat penting peranannya, tertutama dalam mempengaruhi, memberi contoh dan menggerakkan ketertiban seluruh warga masyarakat lingkungannya guna mendukung keberhasilan program. Lebih-lebih dalam masyarakat pedesaan, peran tersebut menjadi sangat menentukan karena kedudukan para tokoh masyarakat masih sangat kuat pengaruhnya dan bahkan sering menjadi tokoh panutan dalam segala kegiatan hidup sehari-hari warga masyarakat [23]. Berdasarkan hasil analisis data pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara peran tokoh masyarakat dengan partisipasi kader dengan nilai ρ 0,000 atau nilai ρ < 0,05. Ini berarti semakin baik peran tokoh masyarakat dalam kegiatan posyandu maka semakin tinggi tingkat partisipasi kader dalam kegiatan posyandu, sedangkan kurangnya peran tokoh masyarakat dalam kegiatan posyandu maka tingkat partisipasi kader pun akan kurang dalam kegiatan posyandu di wilayah kerja Puskesmas Donggala Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala. Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Widagdo, dimana menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara kepemimpinan tokoh masyarakat dan kehadiran kader posyandu dengan derajat kemaknaan 0,001. Tokoh masyarakat selalu mengadakan peninjauan terhadap pelaksanaan kegiatan posyandu dan mengikuti kagiatan lain, sehingga kader akan malu jika tidak turut serta [24]. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada kader posyandu di wilayah kerja Puskesmas Donggala Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala tokoh masyarakat sering mengadakan pertemuan dengan kader di Balai Desa, untuk membicarakan mengenai kegiatan posyandu dan memberikan bantuan dana 72 Hermiyanty & Nurdiana, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan...

14 untuk dipergunakan dalam kegiatan posyandu seperti pembelian bahan makanan tambahan bagi balita yang kekurangan gizi. PKK beserta kader-kader posyandu berargumentasi berdasarkan peraturan pemerintah mengenail program posyandu. Dalam hal ini PKK dan kaderkader posyandu memprioritaskan peraturan pemerintah yang berkaitan dengan layanan kesehatan khususnya posyandu sebagai instrument atau pandangan dalam bertindak dan melaksanakan program posyandu [25]. 5. Peran Tenaga Kesehatan dengan Partisipasi Kader Menurut UU Nomor 36 Tahun 2014 tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan [26]. Hasil analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini, kader yang aktif berpartisipasi dan merasakan adanya peran dari petugas kesehatan yaitu sebanyak 53 orang, sedangkan kader yang tidak aktif berpartisipasi dan merasakan tidak adanya peran dari petugas kesehatan yaitu sebanyak 45 orang. Dari hasil analisis bivariat penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara peran tenaga kesehatan dengan partisipasi kader dengan nilai ρ 0,000 atau nilai ρ < 0,05. Ini berarti semakin baik peran tenaga kesehatan kepada kader posyandu maka semakin tinggi tingkat partisipasi kader dalam kegiatan posyandu, sebaliknya apabila peran tenaga kesehatan kurang baik kepada kader maka tingkat partisipasi kader akan kurang dalam kegiatan posyandu. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Prang dkk tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan keaktifan kader posyandu yang menunjukkan bahwa 76,5% kader posyandu yang aktif dengan kategori pernah menerima pendampingan dan pelatihan oleh tenaga profesional dan 61,9% kader posyandu yang kurang aktif dengan kategori tidak pernah menerima pendampingan dan pembinaan oleh tenaga profesional. Dari hasil 73 Hermiyanty & Nurdiana, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan...

15 penelitiannya diketahui memang terdapat hubungan antara pendampingan dan pembinaan oleh tenaga profesional dengan keaktifan kader posyandu [12]. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada kader posyandu peran tenaga kesehatan dalam kegiatan posyandu seperti datang tepat waktu pada saat kegiatan posyandu, memberikan kesempatan kepada kader untuk melakukan kegiatan posyandu sesuai dengan tugasnya, memberikan pembinaan kepada kader setiap akhir kegiatan posyandu bagi kader yang belum memahami cara melihat kartu menuju sehat (KMS) bayi atau balita yang di bawah garis merah (BGM) sehingga diperlukan pemberian makanan tambahan, mengikutsertakan kader untuk mendatangi rumah bayi atau balita yang tidak datang saat kegiatan posyandu untuk mencatat berat badan, tinggi badan, nama, nama orang tua, tanggal kelahiran, alamat dan jenis kelamin bayi atau balita, selain itu mereka melihat bahwa tenaga kesehatan memberikan perhatian, bersikap baik dan ramah terhadap mereka. Sehingga kader mau aktif berpartisipasi dalam kegiatan posyandu di wilayah kerja Puskesmas Donggala Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala. Peran tenaga kesehatan dalam kegiatan posyandu adalah sebagai fasilitator dan lebih memberdayakan masyarakat dalam kegiatan posyandu. Kegiatan posyandu dikatakan meningkat jika peran serta masyarakat semakin tinggi yang terwujud dalam cakupan program kesehatan seperti penimbangan, pemantauan tumbuh kembang balita, imunisasi, pemeriksaan ibu hamil dan KB yang meningkat [27]. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tentang Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Partisipasi Kader Dalam Kegiatan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Donggala Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan partisipasi kader posyandu di wilayah kerja Puskesmas Donggala Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala. 74 Hermiyanty & Nurdiana, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan...

16 2. Ada hubungan antara tingkat kebutuhan kader dengan partisipasi kader posyandu di wilayah kerja Puskesmas Donggala Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala. 3. Ada hubungan antara penghargaan yang diterima dengan partisipasi kader posyandu di wilayah kerja Puskesmas Donggala Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala. 4. Ada hubungan antara peran tokoh masyrakat dengan partisipasi kader posyandu di wilayah kerja Puskesmas Donggala Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala. 5. Ada hubungan antara peran tenaga kesehatan dengan partisipasi kader posyandu di wilayah kerja Puskesmas Donggala Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala. SARAN Bagi Puskesmas/Dinas Kesehatan Kabupaten Donggala Pihak puskesmas maupun Dinas Kesehatan Kabupaten Donggala dapat menyusun kebijakan yang dapat meningkatkan partisipasi kader dalam kegiatan posyandu. Misalnya meningkatkan pengetahuan kader dengan cara memaksimalkan refreshing kader 2-3 kali dalam satu tahun, meningkatkan rasa kebutuhan kader dengan cara memberikan informasi-informasi terkini mengenai kesehatan, memberikan penghargaan seperti mengikutsertakan kader dalam perlombaan dan memberikan pengobatan gratis kepada kader dan keluarga inti sampai di fasilitas kesehatan tingkat pertama, memaksimalkan pengawasan dan menjalin kemitraan yang baik dengan tokoh masyarakat dan ibu-ibu PKK setempat agar lebih memotivasi kader untuk aktif dalam kegiatan posyandu dan setiap kegiatan posyandu berlangsung tenaga kesehatan yang hadir tidak hanya bidan tetapi ada tenaga kesehatan lain seperti tenaga kesehatan bagian gizi. 2. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi tambahan bagi peneliti lain tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan partisipasi kader. DAFTAR PUSTAKA 1. Prasetyawati A. E. 2012, Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Dalam 75 Hermiyanty & Nurdiana, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan...

17 Millenium Development Goals (MDGS), Yogjakarta, Nuha Medika. 2. Kementerian Kesehatan RI, 2014, Profil Kesehatan Indinesia Tahun 2013, Jakarta, Kementerian Kesehatan RI. 3. Aprillia, 2009, Posyandu dimasyarakat, Jakarta, Madika Citra. 4. Ambarwati E. R dan Rismintari Y. S, 2011, Asuhan Kebidanan Komunitas, Yogjakarta, Nuha Medika. 5. Yulifah R dan Johan T. A. Y, 2009, Asuhan Kebidanan Komunitas, Jakarta, Salemba Medika. 6. Ismawati C. S., Proverawati A., dan Pebriyanti S, 2010, Posyandu dan Desa Siaga. Yogyakarta, Nuha Medika. 7. Adisasmito W, 2014, Sistem Kesehatan Edisi Kedua, Jakarta, Rajawali Pers. 8. Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng, 2006, Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2006, Palu. 9. Notoatmodjo S, 2003, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Jakarta, Rineka Cipta. 10. Sandiyani R A, 2011, Lama Menjadi Kader, Frekuensi Pelatihan, Pengetahuan Gizi, dan Sikap Kader Posyandu Dengan Perilaku Penyampaian Informasi Tentang Pesan Gizi Seimbang, Artikel Penelitian, Semarang, Universitas Diponegoro. 11. Suhat dan Hasanah R, 2014, Faktor- Faktor yang Berhubungan Dengan Keaktifan Kader Dalam Kegiatan Posyandu Studi di Puskesmas Palasari Kabupaten Subang, Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol. 10 No Prang R, Pangemanan J. M, dan Tilaar C, 2013, Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Keaktifan Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Tareran Kecamatan Tareran Kabupaten Minahasa Selatan, Jurnal, Manado, FKM Universitas Samratulangi. 13. Harisman dan Nuryani D. D, 2012, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Kader Posyandu Di Desa Mulang maya Kecamatan Kotabumi Selatan Kabupaten Lampung Utara Tahun 2012, Jurnal. 14. Suryati B, 2010, Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Keaktifan Kader Posyandu Dalam Penanggulangan Diare Balita, Jurnal. 15. Notoatmodjo, 2005, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Jakarta, Rineka Cipta. 16. Widayati Sri, 2010, Kebutuhan Manusia Berdasarkan Subjek yang Membutuhkan, Jakarta. 17. Alfiah A, 2013, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Menurunnya Jumlah Kader Dalam Kegiatan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Gattareng Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba, Jurnal ISSN, Vol 3 No Mursalin, 2009, Determinan Kinerja Kader Posyandu Dalam Menuju Revitalisasi Posyandu di Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang tahun 2009, Tesis, Medan, Sekolah Pasca Sarnaja, Universitas Sumatera Utara. 19. Hasibuan Malayu S.P, 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta, Bumi Aksara. 20. Djuhaeni H., Gondodiputro S., Suparman R., 2010, Motivasi Kader 76 Hermiyanty & Nurdiana, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan...

18 Meningkatkan Keberhasilan Kegiatan Posyandu, Jurnal MKB, Vol 42 No Maslow Abraham, 1943, A Theory of Human Motivation, Psychological Review, Vol. 50 No Undang-Undang RI, 2002, No 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian NKRI, Jakarta. 23. Wiratmoko Dheny, 2006, Persepsi dan Paertisipasi Masyarakat Terhadap Program Posyandu, Jurnal Pelita, Vol 1 No Widagdo L, 2006, Kepala Desa dan Kepemimpinan Persedaan: Persepsi Kader Posyandu di Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara, Jawa Tengah 2000, Jurnal Makara Kesehatan, Vol. 10 No Kurniasari Dhita dan Imron Ali, 2015, Kontruksi Masyarakat Desa Sekar Terhadap Posyandu Sebagai Unit Pelayanan Kesehatan, Jurnal Paradigma, Vol 03 No Undang-Undang RI, 2014, No 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan, Jakarta. 27. Sucipto Edy, 2009, Berbagai faktor yang Berhubungan dengan Praktik Kader Posyandu dalam Penimbangan Balita dan cakupan D/S di Posyandu di Wilayah Puskesmas Geyer II Kabupaten Grobogan, Tesis, Semarang, Program Studi Magister Promosi Kesehatan, Universitas Diponegoro. 77 Hermiyanty & Nurdiana, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan...

Kata Kunci : Pelatihan, Motivasi, Dukungan Keluarga dan Masyarakat, Keaktifan Kader Posyandu

Kata Kunci : Pelatihan, Motivasi, Dukungan Keluarga dan Masyarakat, Keaktifan Kader Posyandu FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TALAWAAN KECAMATAN TALAWAAN KABUPATEN MINAHASA UTARA. Meytha Mandagi*, Christian R. Tilaar*, Franckie R.R Maramis*

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SLAWI TAHUN 2015

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SLAWI TAHUN 2015 LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SLAWI TAHUN 2015 Disusun oleh : HANUM TRI HAPSARI D11.2011.01307 Telah diperiksa

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN IMBALAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DI KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN IMBALAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DI KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN IMBALAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DI KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN Tia Mema 1), Franckie R.R Maramis 1), Ardiansa A.T Tucunan 1) 1) Fakultas Kesehatan

Lebih terperinci

Kata Kunci : Posyandu, Kader Posyandu, Keaktifan.

Kata Kunci : Posyandu, Kader Posyandu, Keaktifan. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TARERAN KECAMATAN TARERAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN Rewanti Prang*, Jane M. Pangemanan*, Christian Tilaar* *Fakultas

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG POSYANDU DENGAN PARTISIPASI KADER DALAM KEGIATAN POSYANDU PURNAMA DI WILAYAH PUSKESMAS RINGINARUM KABUPATEN KENDAL

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG POSYANDU DENGAN PARTISIPASI KADER DALAM KEGIATAN POSYANDU PURNAMA DI WILAYAH PUSKESMAS RINGINARUM KABUPATEN KENDAL HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG POSYANDU DENGAN PARTISIPASI KADER DALAM KEGIATAN POSYANDU PURNAMA DI WILAYAH PUSKESMAS RINGINARUM KABUPATEN KENDAL CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE ABOUT POSYANDU TOWARD PARTICIPATION

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN Gusti Evi Zaidati 1, Deni Suryanto 2 1 Akademi Kebidanan Banjarbaru, Kalimantan Selatan,

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER POS PELAYANAN TERPADU (POSYANDU)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER POS PELAYANAN TERPADU (POSYANDU) FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER POS PELAYANAN TERPADU (POSYANDU) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEMA KECAMATAN KEMA KABUPATEN MINAHASA UTARA Nicolas Tirayoh*, Grace D. Kandou**, Tubagus

Lebih terperinci

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Kader Kesehatan Dengan Pelayanan Posyandu

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Kader Kesehatan Dengan Pelayanan Posyandu Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Kader Kesehatan Dengan Pelayanan Posyandu Ainy M. Pakasi 1, Berthina H. Korah 2, Henry S. Imbar 3 1. D IV Kebidanan Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado 2. Jurusan

Lebih terperinci

Anis Fitriyani 1, Nuke Devi Indrawati 1

Anis Fitriyani 1, Nuke Devi Indrawati 1 Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu Mengikuti Posyandu dengan Kenaikan Berat Badan Balita Usia 2-3 Tahun di Kelurahan Sawah Besar Kecamatan Gayamsari Semarang The Correlation between Mothers Knowledge

Lebih terperinci

Jurnal Kesehatan Masyarakat

Jurnal Kesehatan Masyarakat KEMAS 10 (1) (2014) 73-79 Jurnal Kesehatan Masyarakat http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER DALAM KEGIATAN POSYANDU (STUDI DI PUSKESMAS PALASARI

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN Oleh MAHARDIKA CAHYANINGRUM NIM: 030113a050 PROGRAM

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN PELAKSANAAN TUGAS KADER DENGAN KINERJA POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANDANARAN SEMARANG TAHUN 2016.

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN PELAKSANAAN TUGAS KADER DENGAN KINERJA POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANDANARAN SEMARANG TAHUN 2016. ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN PELAKSANAAN TUGAS KADER DENGAN KINERJA POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANDANARAN SEMARANG TAHUN 2016 Disusun Oleh : ANNISA TRIUTAMI NIM. D11.2012.01479 PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BELAWANG.

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BELAWANG. HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BELAWANG Sri Heniarti Puskesmas Berangas Kabupaten Barito Kuala Email: filannoah@gmail.com

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU FACTORS RELATED TO THE PERFORMANCE CADRE IN POSYANDU

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU FACTORS RELATED TO THE PERFORMANCE CADRE IN POSYANDU Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kinerja FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU FACTORS RELATED TO THE PERFORMANCE CADRE IN POSYANDU Rita Afni Kebidanan STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dan bisa dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dan bisa dijadikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dan bisa dijadikan sebagai salah satu parameter yang dapat menentukan kualitas sumber daya manusia sebuah Negara, karena

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER DALAM PELAKSANAAN POSYANDU DI KECAMATAN PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER DALAM PELAKSANAAN POSYANDU DI KECAMATAN PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Akbid Bakti Utama Pati ISSN: 2087-4154 Vol. 7 No. 2 Juli 2016 On-line http://akbidbup.ac.id/jurnal-2/ FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN

Lebih terperinci

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG Ninda Ayu Pangestuti *), Syamsulhuda BM **), Aditya Kusumawati ***) *)Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan terdepan. Posyandu dilaksanakan oleh masyarakat itu sendiri dan merupakan

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan terdepan. Posyandu dilaksanakan oleh masyarakat itu sendiri dan merupakan BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Posyandu merupakan wadah/tempat masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan terdepan. Posyandu dilaksanakan oleh masyarakat itu sendiri dan merupakan bentuk Upaya

Lebih terperinci

KADER. Disusun J

KADER. Disusun J HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN MOTIVASI KADER DENGAN KEIKUTSERTAAN DALAM PELATIHAN KADER POSYANDU DI PUSKESMAS JATISRONO I KABUPATEN WONOGIRI Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi

Lebih terperinci

Jurnal Kesehatan Masyarakat

Jurnal Kesehatan Masyarakat KEMAS 8 (2) (2013) 99-105 Jurnal Kesehatan Masyarakat http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas PERAN KADER DALAM PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK Colti Sistiarani, Siti Nurhayati, Suratman

Lebih terperinci

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MAGA KECAMATAN LEMBAH SORIK MARAPI KABUPATEN MANDAILING NATAL TAHUN 2015 Eskalila Suryati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat diperlukan di masa mendatang (Depkes RI, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat diperlukan di masa mendatang (Depkes RI, 2007). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat utama di Indonesia. Kekurangan gizi belum dapat diselesaikan, prevalensi masalah gizi lebih dan obesitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. POSYANDU (Pos Pelayanan Terpadu) 1. Pengertian Posyandu Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) adalah pusat kegiatan masyarakat dimana masyarakat dapat memperoleh pelayanan Keluarga

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN DETEKSI DININ FAKTOR RISIKO KEHAMILAN DIN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTABARU KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2013

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN DETEKSI DININ FAKTOR RISIKO KEHAMILAN DIN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTABARU KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2013 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN DETEKSI DININ FAKTOR RISIKO KEHAMILAN DIN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTABARU KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2013 Tri Tunggal 1, Syamsuddin Alan 2, Hj.Chairiyah 3 ABSTRAK

Lebih terperinci

Oleh : VINELLA ISAURA No. BP

Oleh : VINELLA ISAURA No. BP FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TARUSAN KECAMATAN KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2011 Skripsi Diajukan ke Program Studi Ilmu Kesehatan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN KADER DENGAN SIKAP KADER TENTANG POSYANDU BALITA DI DESA PENGKOK KEDAWUNG SRAGEN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN KADER DENGAN SIKAP KADER TENTANG POSYANDU BALITA DI DESA PENGKOK KEDAWUNG SRAGEN HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN KADER DENGAN SIKAP KADER TENTANG POSYANDU BALITA DI DESA PENGKOK KEDAWUNG SRAGEN Kartika Dian Listyaningsih 1), Deny Eka Widyastuti 2), Megayana Yessy Mareta 3) 1, 2,3

Lebih terperinci

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOKOAU TAHUN 2015

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOKOAU TAHUN 2015 HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOKOAU TAHUN 2015 Meuthya Aulia Dodhy Putri* Drs. H. Junaid., M.Kes** Lisnawaty, S.KM., M.Kes** Email: meuthyaaulia@gmail.com*

Lebih terperinci

MOTIVASI DAN PENGETAHUAN KADER MENINGKATKAN KEAKTIFAN KADER DALAM KEGIATAN POSYANDU ABSTRAK

MOTIVASI DAN PENGETAHUAN KADER MENINGKATKAN KEAKTIFAN KADER DALAM KEGIATAN POSYANDU ABSTRAK MOTIVASI DAN PENGETAHUAN KADER MENINGKATKAN KEAKTIFAN KADER DALAM KEGIATAN POSYANDU Alhafij Azura 1), Erlisa Candrawati 2), Ragil Catur Adi W. 3) 1) Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI KECAMATAN LANGOWAN BARAT KABUPATEN MINAHASA Syalom R Rolos*, Adisti A. Rumayar*, Febi K. Kolibu* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Ismawati tahun 2010 (dalam Ariyani dkk, 2012), posyandu

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Ismawati tahun 2010 (dalam Ariyani dkk, 2012), posyandu BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, guna memberdayakan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah penyelenggaraan upaya kesehatan untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat

Lebih terperinci

Serambi Saintia, Vol. II, No. 2, Oktober 2014 ISSN :

Serambi Saintia, Vol. II, No. 2, Oktober 2014 ISSN : Serambi Saintia, Vol. II, No., Oktober 04 ISSN : 337-995 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA PADA KEGIATAN POSYANDU DI DESA ANEUK PAYA KECAMATAN LHOKNGA KABUPATEN ACEH BESAR Yunita

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS MODOINDING KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN Susdita R. Mailangkay*, Ardiansa A.T.

Lebih terperinci

Fakultas Ilmu Kesehatan, Prodi Kesehatan Masyarakat, Universitas Pekalongan

Fakultas Ilmu Kesehatan, Prodi Kesehatan Masyarakat, Universitas Pekalongan Hubungan Faktor Predisposing Kader (Pengetahuan dan Sikap Kader terhadap Posyandu) dengan Praktik Kader dalam Pelaksanaan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Wonokerto Rr. Vita Nur Latif Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

OLEH: S. HINDU MATHI NIM

OLEH: S. HINDU MATHI NIM FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT PARTISIPASI IBU DALAM PENIMBANGAN BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DARUSSALAM KECAMATAN MEDAN PETISAH TAHUN 2013 SKRIPSI OLEH: S. HINDU MATHI

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMILIKAN SERTIFIKAT LAIK SEHAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURNAMA KECAMATAN PONTIANAK SELATAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMILIKAN SERTIFIKAT LAIK SEHAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURNAMA KECAMATAN PONTIANAK SELATAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMILIKAN SERTIFIKAT LAIK SEHAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURNAMA KECAMATAN PONTIANAK SELATAN Wahyuni, Nurul Amaliyah dan Yulia Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar, karena menyangkut pemenuhan kebutuhan yang sangat vital bagi kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar, karena menyangkut pemenuhan kebutuhan yang sangat vital bagi kesehatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberadan posyandu ditengah tengah masyarakat mempunyai peranan yang sangat besar, karena menyangkut pemenuhan kebutuhan yang sangat vital bagi kesehatan ibu dan anak.

Lebih terperinci

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN : HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM KB KONDOM DI DESA BANGSALAN KECAMATAN TERAS KABUPATEN BOYOLALI The Relationship Between The Knowledge Level And Men s Participation In Family

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA BIDAN DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN DESA SIAGA DI KABUPATEN TAPIN TAHUN 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA BIDAN DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN DESA SIAGA DI KABUPATEN TAPIN TAHUN 2014 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA BIDAN DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN DESA SIAGA DI KABUPATEN TAPIN TAHUN 2014 Suhrawardi 1, Vonny Khresna Dewi 2, Hj. Norlena 3 123 Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Lebih terperinci

Kata Kunci : frekuensi penimbangan, balita, pengetahuan, posyandu

Kata Kunci : frekuensi penimbangan, balita, pengetahuan, posyandu FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN FREKUENSI PENIMBANGAN BALITA DI POSYANDU Rina Dwi Ariyani 1, Rini Susanti 2, Eko Mardiyaningsih 3 1,2,3 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo Semarang ABSTRACT Integrated

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER DALAM PELAKSANAAN KELURAHAN SIAGA DI KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER DALAM PELAKSANAAN KELURAHAN SIAGA DI KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER DALAM PELAKSANAAN KELURAHAN SIAGA DI KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013 Hj. Norlena 1, Vonny Khresna Dewi 2, Suhrawardi 3 ABSTRAK Program pengembangan Desa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Pengertian Posyandu Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan dari dua atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat. Kegiatan kegiatan yang dipadukan khususnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan di tiap kelurahan/rw. Kegiatannya berupa KIA, KB, P2M

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan di tiap kelurahan/rw. Kegiatannya berupa KIA, KB, P2M BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di suatu wilayah kerja Puskesmas, dimana pelaksanaannya dilakukan di tiap kelurahan/rw.

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN PELAYANAN POSYANDU DI DESA SIDOREJO GODEAN SLEMAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN PELAYANAN POSYANDU DI DESA SIDOREJO GODEAN SLEMAN HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN PELAYANAN POSYANDU DI DESA SIDOREJO GODEAN SLEMAN NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : Resha Cahyanti 201510104386 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV

Lebih terperinci

Oleh : Teti Herawati* *Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka ABSTRAK

Oleh : Teti Herawati* *Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN POSYANDU OLEH IBU BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMBERJAYA KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2014 Oleh : Teti Herawati* *Pegawai Dinas Kesehatan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KADER POSYANDU DALAM PELAYANAN MINIMAL PENIMBANGAN BALITA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KADER POSYANDU DALAM PELAYANAN MINIMAL PENIMBANGAN BALITA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KADER POSYANDU DALAM PELAYANAN MINIMAL PENIMBANGAN BALITA Enny Fitriahadi STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta E-mail: ennyfitriahadi@rocketmail.com Abstract:

Lebih terperinci

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Balita ke Posyandu di Kelurahan Jayaraksa Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kecamatan Baros Kota Sukabumi

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Balita ke Posyandu di Kelurahan Jayaraksa Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kecamatan Baros Kota Sukabumi Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Balita ke Posyandu di Kelurahan Jayaraksa Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kecamatan Baros Kota Sukabumi Pramanik Gantini, Dewi Hanifah, S.SIT., M.Keb Abstrak Rendahnya

Lebih terperinci

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Balita BGM di Desa Karangpasar Wilayah Kerja Puskesmas Tegowanu

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Balita BGM di Desa Karangpasar Wilayah Kerja Puskesmas Tegowanu 1 Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian di Desa Tegowanu Nurul Budi Lestari 1, Agus Sartono 2, Erma Handarsari 3 1,2,3 Program Studi S1 Ilmu Gizi FIKKES Universitas Muhammadiyah Semarang asartono15@yahoo.com

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA KADER POSYANDU BALITA DI KELURAHAN BAWEN KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG ABSTRAK

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA KADER POSYANDU BALITA DI KELURAHAN BAWEN KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG ABSTRAK HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA KADER POSYANDU BALITA DI KELURAHAN BAWEN KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG Siti Fatimah*), Fitria Primi Astuti**), Nova Hasani F.***) *) Program Studi D-IV Kebidanan STIKES

Lebih terperinci

GAMBARAN PEMANFAATAN KMS OLEH KADER POSYANDU BALITA SEHAT DI DUSUN BEDOYO KIDUL,DESA BEDOYO, KECAMATAN PONJONG, KABUPATEN GUNUNGKIDUL, YOGYAKARTA

GAMBARAN PEMANFAATAN KMS OLEH KADER POSYANDU BALITA SEHAT DI DUSUN BEDOYO KIDUL,DESA BEDOYO, KECAMATAN PONJONG, KABUPATEN GUNUNGKIDUL, YOGYAKARTA 40 GAMBARAN PEMANFAATAN KMS OLEH KADER POSYANDU BALITA SEHAT DI DUSUN BEDOYO KIDUL,DESA BEDOYO, KECAMATAN PONJONG, KABUPATEN GUNUNGKIDUL, YOGYAKARTA Intan Nugroho 1, Budi Rahayu 1 1 Stikes Jen. A.Yani

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. satunya adalah melalui pelayanan kesehatan di posyandu. Kegiatan-kegiatan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. satunya adalah melalui pelayanan kesehatan di posyandu. Kegiatan-kegiatan dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Percepatan pembangunan kesehatan di Indonesia diarahkan pada upaya-upaya pemberdayaan masyarakat dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam bidang kesehatan, sebagaimana

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 14, Juli 2017

Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 14, Juli 2017 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUNGKAL KABUPATEN BENGKULU SELATAN TAHUN 2016 Rickah Liva Yulianti Akademi Kebidanan Manna Abstrak:

Lebih terperinci

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) PADA MASYARAKAT PERKOTAAN DAN PERDESAAN DI KABUPATEN BANYUMAS RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA POSYANDU LANSIA DI WILAYAH PUSKESMAS MIROTO SEMARANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA POSYANDU LANSIA DI WILAYAH PUSKESMAS MIROTO SEMARANG FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA POSYANDU LANSIA DI WILAYAH PUSKESMAS MIROTO SEMARANG Nova Silviyani * ), Vilda Ana Veria Setyawati ** ) *) Alumni Fakultas Kesehatan UDINUS 2011 **) Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu paradigma

BAB I PENDAHULUAN. Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu paradigma BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah Program Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA KENCANA

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA KENCANA PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA KENCANA Mardiana Zakir* Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatu wilayah tertentu

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI IBU BALITA KE POSYANDU DI DESA NGAMPEL KECAMATAN KAPAS KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN 2016

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI IBU BALITA KE POSYANDU DI DESA NGAMPEL KECAMATAN KAPAS KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN 2016 FAKTORFAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI IBU BALITA KE POSYANDU DI DESA NGAMPEL KECAMATAN KAPAS KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN 2016 Sun Aidah, S.ST STIKES Insan Cendekia Husada Bojonegoro ABSTRAK Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pendidikan dan pelatihan. Kader posyandu mempunyai peranan

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pendidikan dan pelatihan. Kader posyandu mempunyai peranan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Posyandu merupakan bagian dari pembangunan untuk mencapai keluarga kecil bahagia dan sejahtera, dikelola oleh kader posyandu yang telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan.

Lebih terperinci

HUBUNGAN PELATIHAN DAN MOTIVASI DENGAN KEAKTIFAN KADER DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TELUK TIRAM BANJARMASIN

HUBUNGAN PELATIHAN DAN MOTIVASI DENGAN KEAKTIFAN KADER DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TELUK TIRAM BANJARMASIN HUBUNGAN PELATIHAN DAN MOTIVASI DENGAN KEAKTIFAN KADER DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TELUK TIRAM BANJARMASIN Noorhidayah, Asrinawaty, Maki Zam Zam Fakultas Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

Kata Kunci: Pengetahuan, Keaktifan, Perilaku Sehat.

Kata Kunci: Pengetahuan, Keaktifan, Perilaku Sehat. HUBUNGAN PENGETAHUAN PERILAKU HIDUP SEHAT DENGAN KEAKTIFAN IBU DAN BALITA DATANG KE POSYANDU GEMBLEKAN, KALIKOTES, KLATEN TAHUN 214 Susilo Yulianto Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU IBU BALITA MENIMBANG ANAKNYA KE POSYANDU

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU IBU BALITA MENIMBANG ANAKNYA KE POSYANDU FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU IBU BALITA MENIMBANG ANAKNYA KE POSYANDU Achmad Djamil Program Studi Kesehatan Masyarakat STIKES Mitra Lampung Email: babedjamil@gmail.com Abstract: Related

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI KADER DALAM KELAS IBU HAMIL DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI KADER DALAM KELAS IBU HAMIL DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI KADER DALAM KELAS IBU HAMIL DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS FACTORS RELATED TO CADRE S PARTICIPATION OF PRENATAL CLASS IN SOKARAJA SUBDISTRICT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perlu dilakukan karena kesehatan bukan tanggung jawab pemerintah saja, namun

BAB I PENDAHULUAN. perlu dilakukan karena kesehatan bukan tanggung jawab pemerintah saja, namun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak azazi manusia (UUD 1945, pasal 28 ayat 1 dan UU No.36 tahun 2009) dan sekaligus sebagai investasi, sehingga perlu diupayakan, diperjuangkan

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL HUBUNGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI (IMD) DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GLOBAL TELAGA KABUPATEN GORONTALO Oleh SRI

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA THE RELATIONSHIP OF MOTHER S KNOWLEDGE TOWARDS STIMULATION OF TALKING AND LANGUAGE TO TODDLER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kader merupakan tenaga non kesehatan yang menjadi. penggerak dan pelaksana kegiatan Posyandu. Kader merupakan titik sentral dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kader merupakan tenaga non kesehatan yang menjadi. penggerak dan pelaksana kegiatan Posyandu. Kader merupakan titik sentral dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan berbasis masyarakat secara optimal oleh masyarakat seperti Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) merupakan salah satu pendekatan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA Nova Yulita Sellia Juwita Universitas Abdurrab Jl. Riau Ujung No 73 Pekanbaru 085376039565 nova.yulita@univrab.ac.id

Lebih terperinci

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kurangnya Kunjungan Anak Balita Di Posyandu

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kurangnya Kunjungan Anak Balita Di Posyandu Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kurangnya Kunjungan Anak Balita Di Posyandu Vera Novita Pinasang 1, Maria Rantung 2, Femmy Keintjem 1. RSUD Amurang 2,3, Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BIDAN DENGAN KEPATUHAN PEMBERIAN INFORMED CONSENT PADA PELAYANAN KELUARGA BERENCANA (KB) DI KECAMATAN GROGOL Disusun sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kader kesehatan telah menyita perhatian dalam beberapa tahun terakhir ini, karena banyak program kesehatan dunia menekankan potensi kader kesehatan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kematian bayi, anak balita dan angka kelahiran, tergantung pada keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kematian bayi, anak balita dan angka kelahiran, tergantung pada keberhasilan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latang Belakang Masalah Menurut Depkes RI keberhasilan suatu bangsa tergantung pada keberhasilan pembangunan manusianya. Keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan yang lebih diarahkan

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BAYI USIA 0-6 BULAN PADA IBU BEKERJA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGEMPLAK SIMONGAN SEMARANG Disusun Oleh :

Lebih terperinci

The Incidence Of Malaria Disease In Society At Health Center Work Area Kema Sub-District, Minahasa Utara Regency 2013

The Incidence Of Malaria Disease In Society At Health Center Work Area Kema Sub-District, Minahasa Utara Regency 2013 Artikel Article : Hubungan Antara Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Pencegahan Dengan Kejadian Malaria Pada Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Kema Kabupaten Minahasa Utara Tahun 2013 : The Relation Between

Lebih terperinci

Keaktifan Kader Kesehatan dan Partisipasi Ibu dalam Pelaksanaan Kegiatan Posyandu

Keaktifan Kader Kesehatan dan Partisipasi Ibu dalam Pelaksanaan Kegiatan Posyandu Keaktifan Kader Kesehatan dan Partisipasi Ibu dalam Pelaksanaan Kegiatan Posyandu Rosiana Alfa Risqi Program Studi Magister Epidemiologi Sain Terapan Kesehatan Program Pascasarjana Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keaktifan Ibu Balita Dalam KegiatanPosyandu Di Provinsi Lampung (Analisis Lanjut Data Riskesdas Tahun 2010)

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keaktifan Ibu Balita Dalam KegiatanPosyandu Di Provinsi Lampung (Analisis Lanjut Data Riskesdas Tahun 2010) KegiatanPosyandu Di Provinsi Lampung (Analisis Lanjut Data Riskesdas Tahun 2010) Silvia Anggraini Dosen Tetap Akbid Nadira Bandar Lampung ABSTRAK Posyandu merupakan langkah yang cukup strategis dalam rangka

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI KADER DALAM KELAS IBU HAMIL DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI KADER DALAM KELAS IBU HAMIL DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS 1 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI KADER DALAM KELAS IBU HAMIL DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS FACTORS RELATED TO CADRE S PARTICIPATION OF PRENATAL CLASS IN SOKARAJA SUBDISTRICT

Lebih terperinci

Jurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 Juli 2018 : 17-22

Jurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 Juli 2018 : 17-22 HUBUNGAN PENIMBANGAN BALITA BAWAH DUA TAHUN (BADUTA) TERHADAP STATUS GIZI BADUTA BAWAH GARIS MERAH (BGM) (Relationship between weighing of Children Under Two Years (BADUTA) With Nutrition Status of Below

Lebih terperinci

Asti Nurilah Khadar 1, Dewi Hanifah 2

Asti Nurilah Khadar 1, Dewi Hanifah 2 HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER POSYANDU TENTANG POSYANDU DAN KADER DENGAN PARTISIPASI KADER DALAM KEGIATAN POSYANDU DI KELURAHAN NANGGELENG WILAYAH KERJA PUSKESMAS NANGGELENG KOTA SUKABUMI Asti Nurilah Khadar

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : RIZKY APRILIANA DUVITANINGTYAS 201410104306 PROGRAM

Lebih terperinci

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 2 OKTOBER Joni Periade a,b*, Nurul Khairani b, Santoso Ujang Efendi b

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 2 OKTOBER Joni Periade a,b*, Nurul Khairani b, Santoso Ujang Efendi b HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DAN STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA DENGAN STATUS GIZI BALITA YANG BERKUNJUNG KE PUSKESMAS RIMBO KEDUI KABUPATEN SELUMA Joni Periade a,b*, Nurul Khairani b, Santoso Ujang

Lebih terperinci

Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu

Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Pemberian Imunisasi Campak Pada Bayi Di Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu Indriyati Mantang 1, Maria Rantung 2, FreikeLumy 3 1,2,3 Jurusan Kebidanan Polekkes Kemenkes Manado

Lebih terperinci

Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Balita di Posyandu Desa Bulak Lor Wilayah Kerja Puskesmas Jatibarang

Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Balita di Posyandu Desa Bulak Lor Wilayah Kerja Puskesmas Jatibarang Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Balita di Posyandu Desa Bulak Lor Wilayah Kerja Puskesmas Jatibarang Factors About Visit of Children Under Five at Posyandu Bulak Lor Village In Working Area of

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akhirnya dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Hal. masyarakat dan swasta (Depkes RI, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. akhirnya dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Hal. masyarakat dan swasta (Depkes RI, 2005). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut UUD 1945, pasal H ayat 1 dan UU No. 36 Tahun 2009, Kesehatan merupakan hak asasi dan sekaligus sebagai intervensi, sehingga perlu diupayakan dan ditingkatkan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN POSYANDU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU BALITA

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN POSYANDU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU BALITA HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN POSYANDU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU BALITA Rahmi Nur Fitri Handayani, Tenti Kurniawati STIKES Aisyiyah Yogyakarta E-mail: tenti_a@yahoo.com Abstract: This

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Nixen Rachmawati

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Nixen Rachmawati HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG POSYANDU DENGAN PERILAKU KUNJUNGAN KE POSYANDU PADA IBU YANG MEMPUNYAI BALITA DI DESA GENENG SENTUL SIDOAGUNG GODEAN KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh:

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI (FE) DI KECAMATAN TARERAN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI (FE) DI KECAMATAN TARERAN HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI (FE) DI KECAMATAN TARERAN Citra L. Kowel*, Frans J. O. Pelealu*, Jane M. Pangemanan* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DUSUN MLANGI KABUPATEN SLEMAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DUSUN MLANGI KABUPATEN SLEMAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DUSUN MLANGI KABUPATEN SLEMAN NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Nila Eriza Sativa 1610104275 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK

Lebih terperinci

Erma Prihastanti, Puji Hastuti Prodi DIII Kebidanan Purwokerto Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang

Erma Prihastanti, Puji Hastuti Prodi DIII Kebidanan Purwokerto Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang HUBUNGAN PEKERJAAN, STATUS EKONOMI, PENDIDIKAN IBU HAMIL DENGANPENGETAHUAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID DI PUSKESMAS BATURRADEN II KECAMATAN BATURRADEN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2014 Erma Prihastanti, Puji

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN POSYANDU DI KELURAHAN SAMOJA KECAMATAN BATUNUNGGAL KOTA BANDUNG TAHUN 2007

ABSTRAK GAMBARAN PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN POSYANDU DI KELURAHAN SAMOJA KECAMATAN BATUNUNGGAL KOTA BANDUNG TAHUN 2007 ABSTRAK GAMBARAN PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN POSYANDU DI KELURAHAN SAMOJA KECAMATAN BATUNUNGGAL KOTA BANDUNG TAHUN 2007 Mochamad Risyad Harun, 2008 Pembimbing I : Donny Pangemanan, drg, SKM

Lebih terperinci

Oleh : Merlly Amalia ABSTRAK

Oleh : Merlly Amalia ABSTRAK HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DALAM EVALUASI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU DESA CIDENOK WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS SUMBERJAYA KABUPATEN MAJALENGKA

Lebih terperinci

1,2,3 Dosen Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Denpasar

1,2,3 Dosen Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Denpasar PERBEDAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) RUMAH TANGGA PADA WILAYAH PERKOTAAN DAN PEDESAAN DI KABUPATEN BADUNG I Made Bulda Mahayana 1, I Gede Wayan Darmadi 2, Nengah Notes 3 Abstract. Many of the

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN BALITA KE POSYANDU DI PUSKESMAS MINASATE NE KABUPATEN PANGKEP IRSAL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN BALITA KE POSYANDU DI PUSKESMAS MINASATE NE KABUPATEN PANGKEP IRSAL ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN BALITA KE POSYANDU DI PUSKESMAS MINASATE NE KABUPATEN PANGKEP IRSAL Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Makassar Program Studi Ilmu Keperawatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Posyandu diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat sehingga pembentukan, penyelenggaraan dan pemanfaatannya memerlukan peran serta aktif masyarakat dalam bentuk

Lebih terperinci

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU HAMIL MELAKUKAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN PADA TRIMESTER II DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATUA KOTA MAKASSAR Rini Nari Pasandang 1, Ernawati 2, Sri Wahyuni

Lebih terperinci

Muhammadiyah Semarang ABSTRAK ABSTRACT

Muhammadiyah Semarang   ABSTRAK ABSTRACT HUBUNGAN PERSEPSI IBU TENTANG PERAN SERTA TENAGA KESEHATAN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PNEUMONIA PADA IBU BALITA USIA 0 5 TAHUN DI PUSKESMAS NGESREP KOTA SEMARANG THE CORRELATION BETWEEN MOTHER S PERCEPTIONS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kesehatan masyarakat merupakan kombinasi antara teori (ilmu) dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kesehatan masyarakat merupakan kombinasi antara teori (ilmu) dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan masyarakat merupakan kombinasi antara teori (ilmu) dan praktik (seni) yang bertujuan untuk mencegah penyakit, memperpanjang usia hidup, dan meningkatkan kesehatan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG Anni Suciawati* *Fakultas Kesehatan Prodi Kebidanan Universitas Nasional Email Korespodensi:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat Indonesia, salah satu agenda pembangunan nasional adalah mengurangi kesenjangan antar wilayah yang tercermin dari meningkatnya

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN USIA PERTAMA KALI PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) PADA ANAK USIA 6-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBOKEN Giovanny V. Wereh*, Shirley E.S Kawengian**,

Lebih terperinci