BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mebel atau furnitur adalah perabot rumah atau perlengkapan rumah yang mencakup semua barang seperti kursi, meja, dan lemari. Furnitur atau mebel bisa terbuat dari kayu, logam, plastik dan tidak menutup kemungkinan kombinasi dari ketiganya. Furnitur dibuat untuk kenyamanan, keindahan dan kemudahan manusia dalam melakukan aktifitas kesehariannya. Mebel bukan hanya bermanfaat untuk kenyamanan dan kerapian rumah saja tetapi juga mengusung makna-makna sosial yang menegaskan status sosial pemiliknya. Karena fungsi dari furnitur begitu penting, dibutuhkan industri mebel atau furnitur untuk memproduksi furnitur berkualitas untuk memenuhi permintaan furnitur dalam suatu daerah. Dewasa ini usaha atau industri furnitur dibeberapa daerah di Indonesia mengalami penurunan. Penurunan ini disebabkan karena permasalahan sulitnya memperoleh bahan baku, terbatasnya pasar dunia, dan tuntutan dokumen legalisasi bahan baku dari Perum Perhutani. Kecenderungan semakin menurunnya industri dan usaha mebel khususnya furnitur di Semarang, Jawa Tengah membuat perusahaan atau industri furnitur dituntut kreatif dan aktif dalam memasarkan produknya guna menghadapi persaingan global demi kelangsungan usahanya tetap produktif. Berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Jawa Tengah bahwa jumlah perusahaan industri furnitur kayu di Jawa Tengah cenderung menurun yang semula sebanyak 851 sentra (2013) menjadi sebanyak 637 sentra industri (2014). Dari data Badan Pusat Statistik Jawa Tengah didapatkan bahwa Persentase Nilai Ekspor Jawa Tengah Terhadap Total Ekspor Indonesia Tahun mengalami penurunan hingga mencapai USD dengan kontribusi sebesar 3,19% terhadap nilai ekspor furnitur kayu nasional. Dengan adanya 1

2 2 penurunan nilai ekspor, banyak industri furnitur di Semarang Jawa Tengah mulai memasarkan produk furniturnya ke pasar dosmetik yang mana sebelumnya ditinggalkan. Dengan memasarkan produk furnitur ke pasar dalam negeri diharapkan mampu mengimbangi ketimpangan produk ekspor untuk kelangsungan produksi dan usaha bisnis furnitur yang mereka jalani selama ini. Produk furnitur olahan dari bahan kayu yang berasal dari Jawa Tengah, khususnya Semarang sudah terkenal sejak lama baik karena kualitas, seni maupun harganya yang kompetitif. Produk furnitur dari kayu olahan di Semarang tidak kalah bahkan sama bagusnya dengan hasil produk furnitur dari Jepara. Pembedanya adalah sebagian besar produk furnitur di Semarang adalah industri sedangkan di Jepara masih terkonsep industri rumahan. Banyak konsumen baik dalam maupun luar negeri yang memesan furnitur model klasik, antik, atau repro furnitur. Gaya konvensional dan modern juga berkembang pesat bersamaan dengan meningkatnya permintaan untuk kebutuhan tempat tingggal, perkantoran, dan hotel yang pembangunannya tumbuh pesat dalam beberapa tahun terakhir ini, baik di dalam maupun luar negeri. PT. Kharisma Klasik Indonesia adalah salah satu perusahaan industri furnitur olahan kayu yang telah lama beroperasi di Jalan Tapak No 1 Tugurejo Semarang, Jawa Tengah. Selain memproduksi furnitur kualitas tinggi, Kharisma Klasik juga mengerjakan proyek interior untuk rumah tinggal, kantor, dan hotel. Standar produksi furnitur Kharisma Klasik Indonesia telah memenuhi standar mutu international dengan diterimanya produknya di pasar domestik dan international dengan pemberian mutu ISO 9001 dari badan sertifikasi ISO management mutu International. Selama ini pemasaran produk furnitur PT. Kharisma Klasik Indonesia ditangani langsung oleh Camerin Srl yang memiliki saham terbesar di perusahaan dan berkedudukan di Italia. Pemasaran lokal dari dalam Kharisma Klasik Indonesia untuk pasar dalam negeri dirasa masih

3 3 kurang dibandingkan dengan pemasaran keluar negeri yang dilakukan oleh Camerin Srl. Sampai saat ini Kharisma Klasik Indonesia belum mempunyai advertising dan sarana media pemasaran produk furnitur untuk pasar domestik. Padahal media komunikasi visual sangat dibutuhkan sebagai sarana alat bantu pemasaran yang handal pada era konmunikasi digital agar mampu bersaing dengan kompetitor. Berbanding terbalik dengan apa yang telah di lakukan Camerin Srl selama ini, dimana telah memiliki media pemasaran produk furnitur Kharisma Klasik untuk target pasar luar negeri dan telah menghasilkan pemesanan produk furnitur dan interior dengan keuntungan yang besar. PT. KharismaKlasik Indonesia mempunyai wacana meningkatkan belanja advertising pemasaran guna peningkatan citra perusahaan dan pengenalan produk untuk pasar domestic khususnya di Jawa Tengah dan sekitarnya. Diharapkan dengan adanya media sarana pemasaran advertising dari internal Kharisma Klasik Indonesia membantu pemasaran penjualan produk furnitur di dalam negeri. Target Pasar yang diincar oleh Kharisma Klasik Indonesia adalah furnitur untuk kalangan kelas atas, dan kaum Expatriat dari negara-negara Eropa yang tinggal atau menetap di Indonesia yang menginginkan desain furnitur bergaya Eropa atau negara-negara yang mempunyai budaya dengan seni desain khas dan beda dengan furnitur yang sudah ada dipasaran pada umumnya. Namun dewasa ini permintaan akan produk furnitur dan interior untuk kelas atas mengalami penurunan terkait lesunya perekonomian global baik untuk pasar dalam negeri dan luar negeri. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, terdapat beberapa permasalahan, seperti: 1. Bagaimana upaya meningkatkan pemasaran produk furnitur Kharisma Klasik Indonesia untuk pasar domestik?

4 4 2. Bagaimana merancang media komunikasi visual yang efektif dan komunikatif sebagai sarana pemasaran produk furnitur Kharisma Klasik Indonesia? 1.3 Tujuan Perancangan 1. Meningkatkan pemasaran produk furnitur Kharisma Klasik Indonesia untuk pasar domestik. 2. Agar dapat memahami bagaimana cara merancang media komunikasi visual yang efektif dan komunikatif sebagai sarana pemasaran, yang nantinya dapat memberikan informasi kepada masyarakat atau pembeli mengenai produk furnitur dari Kharisma Klasik Indonesia. 3. Agar masyarakat di Semarang, Jawa Tengah khususnya lebih mengenal produk furnitur dan keberadaan Kharisma Klasik Indonesia sebagai produsen produk furnitur bermutu tinggi. 1.4 Batasan Lingkup Perancangan Perancangan media sarana pemasaran produk furnitur Kharisma Klasik Indonesia ini lebih menyasar kepada kalangan kelas atas, expatriat dari negara Eropa yang tinggal dan menetap di Indonesia yang menginginkan desain furnitur bergaya Eropa yang mewah dan khas yang mempunyai nilai seni tinggi untuk masyarakat area Semarang, Jawa Tengah dan sekitarnya. 1.5 Tinjauan Teoritis Untuk merancang media komunikasi visual yang efektif dan komunikatif sebagai sarana pemasaran produk furnitur Kharisma Klasik Indonesia dibutuhkan suatu pemahaman dasar apa arti pentingnya strategi dan tujuan pemasaran bagi perusahaan. Tujuan dan jenis pemasaran apa saja yang sesuai terkait perancangan media komunikasinya disesuaikan dengan target pemasaran serta jenis usaha dan produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Pemasaran suatu produk juga dipengaruhi oleh beberapa faktor

5 5 dan variabel yang perlu diketahui sebelumnya guna keberhasilan dari tujuan dan konsep pemasaran itu sendiri. Tidak semua jenis furnitur akan sesuai dengan area pemasaran untuk itu dibutuhkan pengetahuan atribut produk (desain dan warna produk), klasifikasi produk yang sesuai dengan target area pemasaran. Dengan demikian, diharapkan proses perancangan mengikuti alur dan dasar Landasan teoritis dari tema judul sehingga tidak melenceng dari tujuan utama perancangan. Paparan landasan teoritis dari tema judul perancangan media komunikasi visual sebagai sarana pemasaran produk furnitur adalah sebagai berikut: Teori Perancangan Kata perancangan berarti : proses, cara, perbuatan merancang (Hasan, 2005: 927). Merupakan upaya mencari inovasi dengan menciptakan suatu produk baru yang memenuhi kriteria (atau kondisi yang diinginkan), besifat humaniora. (Zainuddin, 2005). a. Desain Komunikasi Visual Komunikasi berawal dari kata comunicare ; yang berarti memberitahukan, berpartisipasi, menjadi milik bersama. Dalam kalimat yang lain disebutkan komunikasi adalah memberitahukan dan menyebarkan informasi, berita, pesan, ideide, nilai-nilai, untuk menggugah partisipasi agar hal-hal yang diberitahukan itu menjadi milik bersama (commones ). Arti kata visual menurut Andi (2008) adalah merupakan hal-hal yang berhubungan dengan dunia penglihatan (visi) dengan kata lain segala hal yang hal yang tampak,dapat disaksikan, dan direspon oleh indera penglihatan (mata). Visual: penerangan yang diberikan menggunakan gambar-gambar melalui berbagai media informasi seperti: televisi, koran, majalah, dan lainnya (Poerwadarminta, 1999: 1142). Desain

6 6 komunikasi visual merupakan ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dari kreatifitas sumber media secara visual yang berfungsi sebagai penyampai pesan, yang mana pesan dikelola dengan elemen grafis (bentuk, gambar, font, komposisi dan layout) (Kusrianto,2007-2) b. Unsur-unsur Visual Beberapa unsur visual yang diperlukan untuk mewujudkan tampilan visual adalah sebagai berikut: 1. Titik Titik merupakan bentuk terkecil dari unsur visual, yang mempunyai panjang dan lebar yang tidak berarti. Titik biasanya divisualisasikan dalam bentuk kepadatan, jumlah serta bentuk tertentu. 2. Garis Gambar 1 Unsur visual titik (Sumber : Dokumentasi Ciscus) Gambar 2 Unsur garis (Sumber : Sunaryo,2008)

7 7 Garis merupakan goresan atau coretan yang terdapat dalam objek, garis juga menjadi batas dalam bidang atau warna. 3. Bidang Bidang merupakan dimensi panjang dan lebar yang dikelompokkan menjadi dua. Yang pertama adalah bidang geometri atau bidang yang berarturan, dan yang kedua adalah bidang non geometri alias tidak beraturan. Gambar 3 Bidang non geometri (Sumber : Sanyoto,2009:105) 4. Ruang Gambar 4 Bidang geometri (Sumber : Sanyoto,2009:105) Ruang dibentuk dari bidang. Ruang berwujud 3 dimensi, karena pembagian bidang tersebut berisi titik, garis, bidang, dan warna. Gambar 5 Penggambaran Gempal (Sumber : Sanyoto,2009:105)

8 8 5. Warna Warna merupakan unsur visual yang ditentukan oleh pigmen serta keberadaannya dapat menjadi pembeda antar objek. Warna additive (RGB) Warna substractive (CMYK) 6. Tekstur Gambar 6 warna additive (RGB) dan warna substractive (CMYK) (Sumber : Dokumentasi Isti) Tesktur adalah sifat atau bentuk dari suatu permukaan. Tekstur dibagi menjadi dua yaitu tekstur nyata dan tekstur semu. Tekstur nyata adalah kesan benda yang dalam penglihatan dan perabaannya sama. Terkadang dari penglihatan dan perabaan suatu bentuk terjadi ketidaksamaan, itulah yang dimaksud dengan tekstur semu (Kusrianto, 2007:30) Gambar 7 Bidang gambar bertekstur marmer (semu) (Sumber : Kusrianto,2007:32) c. Prinsip-prinsip Desain Gambar 8 Bidang tembok bertekstur (nyata) (Sumber : Kusrianto,2007:32) Beberapa prinsip dasar desain adalah sebagai berikut :

9 9 1. Kesatuan Kesatuan merupakan keutuhan atau keselarasan dari unsur yang disusun sehingga dapat terkoordinasi dengan baik. 2. Keseimbangan Keseimbangan merupakan bagian atau susunan yang diatur sedemiian rupa, agar terhindar dari kesan berat sebelah sehingga menjadi lebih seimbang. 3. Irama Irama merupakan perulangan secara teratur dalam penyusunan unsur-unsur agar mendapatkan kesan menarik. 4. Kontras Kontras merupakan ketajaman atau perbedaan yang nyata dalam suatu komposisi. 5. Fokus Fokus merupakan unsur yang ditonjolkan atau pusat perhatian dari suatu komposisi agar mejadi perhatian utama. 6. Proprosi Proporsi adalah perbandingan dari bagian dengan bagian lainnya. Dalam proporsi, bagian dan ukuran disusun agar menghasilkan desain yang harmonis (Kusrianto, 2007:35) d. Tipografi Gambar 9 anatomi huruf (Sumber : Huruf Font Tipografi,2011:25-30)

10 10 Gambar tersebut menjelaskan terminologi yang umum digunakan dalam penamaan setiap komponen visual yang terstruktur dalam fisik huruf, menurut Surianto Rustan (2011:25-30) Alexander Lawson (dalam Rustan,2011:46) memperkenalkan klasifikasi huruf yang dikelompokkan berdasarkan sejarah dan bentuk huruf. 1. Black Letter Ditulis menggunakan pena berujung lebar sehingga menghasilkan kontras tebal-tipis yang kuat. Untuk menghemat media (kertas/kulit), karakter ditulis berdempetdempetan, sehingga hasil keseluruhannya berkesan gelap, berat dan hitam. Gambar 10 Huruf Black Letter (Sumber : Huruf Font Tipografi,2011:47) 2. Humanist Humanist mendapat julukan White Letter. Humanist memiliki goresan lembut dan organic seperti tulisan tangan. Disebut juga Venetian karena jenis huruf Humanist pertama dibuat di Venisia, Italia.

11 11 Gambar 11 Huruf Humanist (Sumber : Huruf Font Tipografi,2011:47) 3. Old Style Karakter-karakter pada kelompok typeface ini presisi, lebih lancip, lebih kontras dan berkesan lebih ringan, menjauhi bentuk-bentuk kaligrafis/ tulisan tangan. 4. Transitional Gambar 12 Huruf Old Style (Sumber : Huruf Font Tipografi,2011:47) Kelompok typeface dengan gaya baru yang dibuat berdasarkan perhitungan secara ilmiah dan prinsip-prinsip matematika, makin menjauh dari sifat kaligrafis/tulisan

12 12 tangan. Kelompok ini disebut Transitional karena berada antara Old Style dan Modern. 5. Modern Gambar 13 Huruf Transitional (Sumber : Huruf Font Tipografi,2011:48) Dinamakan modern karena kemunculan typeface ini pada akhir abad 17, menuju era yang disebut Modern Age, sehingga diberi nama Modern. Ciri-cirinya hampir lepas sama sekali dari sifat kaligrafis typeface pendahulunya. Gambar 14 Huruf Modern (Sumber : Huruf Font Tipografi,2011:48)

13 13 6. Slab Serif Slab Serif awalnya digunakan sebagai display type untuk menarik perhatian pembaca poster iklan dan flyer. Disebut juga Egyptian karena bentuknya yang berkesan berat dan horisontal, mirip dengan gaya seni dan arsitektur Mesir Kuno. 7. Sans Serif Gambar 15 Huruf Slab Serif (Sumber : Huruf Font Tipografi,2011:48) Jenis huruf berciri Sans Serif (yang artinya: tanpa serif) mulai muncul tahun 1816 sebagai display type. Sans Serif mulai populer pada awal abad 20. Sans Serif dibagi lagi menjadi tiga kelompok, yaitu Grotesque, Geometric, Humanist Sans Serif yang muncul sebelum abad 20 masuk dalam golongan Grotesque. Contoh: Helvetica, Univers, Akzidenz Grotesk. Geometric Sans Serif memiliki bentuk yang geometris mendekati bentuk-bentuk dasar/basic shapes

14 14 (segi empat, segi tiga, lingkaran). Mengekspresikan masyarakat industri dan mekanis. 8. Script dan Cursive Gambar 16 Huruf San Serif (Sumber : Huruf Font Tipografi,2011:49) Script dan Cursive bentuknya didesain menyerupai tulisan tangan, ada yang seperti goresan kuas atau pena kaligrafi. Gambar 17 Huruf Script dan Cursive (Sumber : Huruf Font Tipografi,2011:50)

15 15 Kalau Script huruf-huruf kecilnya saling menyambung, sedangkan Cursive tidak. Script maupun Cursive didesain untuk digunakan dalam teks yang memadukan huruf besarkecil, bukan huruf besar semua. 9. Display Display type dibuat dalam ukuran besar dan diberi ornamenornamen yang indah. Yang diprioritaskan bukan legibilitynya melainkan keindahannya. Kelompok Display/Dekoratif ini juga mewakili segala typeface yang tidak termasuk ke dalam kategori yang lain, baik itu typeface lama maupun baru. Gambar 18 Huruf Display (Sumber : Huruf Font Tipografi,2011:50) e. Teori Layout Layout adalah usaha untuk menyusun, menata atau memadukan unsur-unsur komunikasi grafis (teks, gambar, tabel, dan lainlain) menjadi media komunikasi visual yang komunikatif, estetik dan menarik. Beberapa jenis layout menurut sumbu/format yang sering digunakan adalah sebagai berikut : Horisontal, Vertikal, Diagonal, Radial, Acak dan kombinasi (Hendratman, 2006:85). Berikut beberapa gambar contoh yang dimaksud:

16 JUDUL UTAMA Format Horisontal JUDUL UTAMA JUDUL UTAMA JUDUL UTAMA Horisontal Atas 2. Format Vertikal Horisontal Tengah Gambar 19 Format Layout Horisontal (Sumber : Hendratman,2006:86) Horisontal Bawah JUDUL UTAMA JUDUL UTAMA Vertikal Kiri Vertikal Tengah Vertikal Kanan Gambar 20 Format Layout Vertikal (Sumber : Hendratman,2006:86) 3. Format Diagonal JUDUL UTAMA 4. Format Radial Diagonal non-align Diagonal align Gambar 21 Format Layout Diagonal (Sumber : Hendratman,2006:86) JUDUL UTAMA JUDUL UTAMA Diagonal non-align Diagonal align Gambar 22 Format Layout Radial (Sumber : Hendratman,2006:87)

17 17 5. Format Acak/Scatter JUDUL UTAMA JUDUL UTAMA Posisi Acak Posisi, Ukuran & Orientasi Acak Gambar 23 Format Acak/Scatter (Sumber : Hendratman,2006:87) Hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum me-layout, diantaranya adalah: 1. Teks Judul 2. Teks Sub Judul 3. Teks Isi/Naskah 4. Gambar Latar Belakang 5. Gambar Latar Depan/Utama/ilutrasi 6. Ornamen/Hiasan 7. Logo

18 18 8. Flash, Banner, dan lain-lain Logo Sub Judul Gambar Latar Belakang Ilustrasi Judul Utama Teks Naskah Gambar 24 Contoh Layout dalam poster (Sumber : Dokumentasi Ciscus) Teori Website Desain web adalah seni dan proses dalam menciptakan halaman web tunggal atau keseluruhan dan bisa melibatkan estetika dan seluk-beluk mekanis dari suatu operasi situs web walaupun yang utama memusatkan pada look dan feel dari situs web tersebut. (Suyanto,2009:3) Berikut merupakan fungsi situs web 1. Fungsi Komunikasi 2. Fungsi Informasi 3. Fungsi Entertaiment 4. Fungsi Transaksi Jenis situs web yang dikelompokkan sesuai tujuan antara lain adalah sebagai berikut :

19 19 1. Alat Pemasaran 2. Nilai Tambah 3. Katalog 4. E-Commerce 5. E-Learning 6. Komunitas 7. Portal 8. Personal Kriteria situs web yang baik adalah sebagai berikut: 1. Usability Pengalaman pengguna dalam berinteraksi dengan aplikasi atau situs web sampai pengguna dapat mengoperasikannya dengan mudah dan cepat 2. Sistem navigasi (struktur) Membantu pengunjung untuk menemukan jalan yang mudah ketika menjelajahi situs web. 3. Graphic Design (desain visual) Memiliki komposisi warna yang baik, konsisten, teks mudah dibaca, isi teks kuat, penggunaan animasi yang tepat, dan membentuk suatu pola yang harmonis. 4. Content Menarik, pantas dan relevan sesuai target audience situs web yang dimaksud. 5. Compability Kompatibel dengan berbagai perangkat tampilannya (browser) seperti pada platform PC.

20 20 6. Loading Time Meyakinkan user untuk tidak menutup windows atau pergi ke situs lain karena terlalu lama menunggu untuk membuka situs. 7. Functionality Melibatkan programmer dan scriptnya untuk teknologi web yang lebih baik seperti penggunaan HTML, PHP, ASP, CGI dan lain-lain. 8. Accesbility Harus bisa dipakai oleh setiap orang, baik oleh anak-anak, orang tua, anak muda dan difabel. 9. Interactivity Memungkinkan pengunjung berinteraksi dengan situs web, kita sebagai pemilik website, pembuat, dan pengunjung lainnya dengan menggunakan komputer yang lain Teori Pemasaran Philip Kotler (1991:20) mengemukakan definisi pemasaran berarti bekerja dengan pasar sasaran untuk mewujudkan pertukaran yang potensial dengan maksud memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Sehingga dapat dikatakan bahwa keberhasilan pemasaran merupakan kunci kesuksesan dari suatu perusahaan. Menurut W.Y. Stanton (2001), definisi pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Dari definisi tersebut di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran merupakan usaha terpadu untuk menggabungkan

21 21 rencana-rencana strategis yang diarahkan kepada usaha pemuas kebutuhan dan keinginan konsumen untuk memperoleh keuntungan yang diharapkan melalui proses pertukaran atau transaksi. Jenis Pemasaran menurut Gronrous (dalam bukunya Fandy Tjiptono 2008: 144) mengemukakan bahwa pemasaran ada 3 macam, yaitu : 1. Pemasaran Eksternal Dilakukan untuk menghubungkan perusahaan dengan konsumen. 2. Pemasaran Internal Dilakukan untuk menghubungkan perusahaan dengan karyawan. 3. Pemasaran Interaktif Dalam hal ini menghubungkan antara konsumen dengan karyawan perusahaan. Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Swastha Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya. (William J. Stanton,1991: 5). Menurut Mahmud Machfoedz (2005: 73), strategi pemasaran adalah suatu rencana yang memungkinkan perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki dengan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan perusahaan. Menurut Tull dan Kahle (dalam bukunya Fandy Tjiptono, 2008: 6) mendefinisikan strategi pemasaran sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program

22 22 pemasaran yang digunakan untuk melayani sasaran pasar tersebut. Berdasarkan definisi di atas, proses pemasaran dimulai dari menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen. Yang akhirnya pemasaran memiliki tujuan yaitu : a. Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang dihasilkan. b. Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara cepat. c. Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya. Pada umumnya kegiatan pemasaran berkaitan dengan koordinasi beberapa kegiatan bisnis. Strategi pemasaran ini dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut : 1. Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat 2. Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan sosial/budaya. Konsep yang mendasari dari strategi pemasaran adalah sebagai berikut: a. Target Pasar

23 23 Penetapan target pasar meliputi daya tarik setiap segmen pasar dan pemilihan satu atau beberapa segmen pasar untuk dimasuki. Dalam mengevaluasi pasar yang berbeda, sebuah perusahaan harus memperhatikan tiga faktor utama yaitu : 1. Ukuran dan pertumbuhan segmen 2. Daya tarik struktur segmen 3. Tujuan dan sumber daya perusahaan b. Bauran pemasaran (Marketing Mix) Seorang ahli pemasaran William J. Santon memberi definisi marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni : produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi atau tempat. (Basu Swastha Dh, 1987: 6) Sedangkan menurut Philip Kotler (dalam tugas akhir Mutiar Rinasih, 2005: 7) mendefinisikan bahwa marketing mix adalah perangkat variabel-variabel pemasaran terkontrol yang merupakan gabungan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkannya dalam pasar sasaran (target market). Marketing mix terdiri dari segala sesuatu hal yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi permintaan akan produknya. Jadi dari pendapat-pendapat diatas bisa disimpulkan bahwa konsep pemasaran memiliki 4 variabel utama yaitu: 1. Pemenuhan produk (product) 2. Penetapan harga (price) 3. Pengiriman barang (place) 4. Mempromosikan barang (promotion)

24 24 Untuk perusahaan jasa pada khususnya dalam perkembangannya, unsur-unsur atau elemen yang menjadi dasar pertimbangan keputusan dalam pengambilan strategi komunikasi pemasaran ditambahkan 3 variabel utama yaitu: 1. Partisipan (people) 2. Proses (process) 3. Lingkungan fisik (physical evidance) Teori Produk Furnitur Pengertian produk menurut Philip Kotler adalah: segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan (1997:52). Basu Swastha dan Irawan, menyatakan bahwa produk adalah: suatu sifat kompleks, baik dapat diraba maupun tidak diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan, pelayanan pengusaha dan pengecer, yang diterima pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan (1990:165). Fandy Tjiptono mengartikan produk sebagai: segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan/dikonsumsi pasar sebagai pemenuh kebutuhan/keinginan pasar yang bersangkutan (1999:95). Produk yang ditawarkan tersebut meliputi: barang fisik, jasa, orang/pribadi, organisasi, dan ide. Secara lebih rinci, konsep produk meliputi: barang, kemasan, merk, warna, label, harga, kualitas, pelayanan dan jaminan. Klasifikasi produk biasanya dilakukan berdasarkan beberapa sudut pandang, namun secara umum produk dapat dibagi 2 yaitu: a. Barang Barang menurut Fandy Tjiptono adalah produk yang berwujud fisik sehingga dapat bisa dilihat, disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dan perlakuan fisik lainnya (1999:98).

25 25 b. Jasa Jasa menurut Philip Kotler adalah setiap tindakan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain. Pada dasarnya jasa tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun (1992:45). Produk jasa mungkin berkaitan dengan produk fisik atau tidak. Produk juga dapat diklasifikasikan berdasarkan konsumennya dan untuk apa produk tersebut dikonsumsi. Berdasarkan kriteria ini Fandy Tjiptono mengklasifikasikan produk menjadi: a. Barang Konsumen Barang Konsumen adalah barang yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir (individu atau rumah tangga), dan bukan untuk kepentingan bisnis. b. Barang industri Barang industri adalah barang yang di konsumsi oleh industriawan (konsumen antara atau konsumen bisnis). Barang industri digunakan untuk keperluan selain di konsumsi langsung yaitu: untuk diolah menjadi barang lain atau untuk dijual kembali. Produk akan berhasil apabila memiliki atribut-atribut yang sesuai dengan yang diharapkan oleh konsumen. Atribut produk menurut Fandy Tjiptono adalah unsur-unsur produk yang dipanndang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian (1999:103). Atribut produk secara umum meliputi: 1. Desain Produk Indriyo Gito Sumarno menyatakan bahwa desain atau bentuk produk merupakan atribut yang sangat penting untuk mempengaruhi konsumen agar mereka tertarik dan kemudian membelinya.

26 26 2. Warna produk Warna merupakan elemen penting dalam desain grafis yang memiliki pengaruh besar terhadap penglihatan audiens. Pada suatu produk, warna adalah elemen penting yang dilihat pertama kali oleh audiens. Warna juga merupakan hal yang menjadi pertimbangan kualitas suatu produk. Pengertian Furnitur menurut Haryanto, Eko. (2004: 17) mengatakan kata furnitur berasal dari bahasa Prancis fourniture yang artinya perabotan rumah tangga. Fourniture mempunyai asal kata fournir yang artinya furnish atau perabot rumah atau ruangan. Walaupun mebel dan furnitur punya arti yang beda, tetapi yang ditunjuk sama yaitu meja, kursi, lemari, dan seterusnya. Dalam kata lain, mebel atau furnitur adalah semua benda yang ada di rumah dan digunakan oleh penghuninya untuk duduk, berbaring, ataupun menyimpan benda kecil seperti pakaian atau cangkir. Gaya desain funitur ditiap negara berbeda-beda jenis karakter desainnya. Perkembangan desain style gaya furnitur tiap negara berhubungan dengan sejarah seni dan arsitektur di tiap negara. Kiblat aliran furnitur yang ada sekarang mengarah ke negara-negara Eropa yang lebih awal dan lebih maju perkembangan desain seni dan arsitekturnya. Negara-negara Eropa yang dimaksud adalah, English, Italia, Yunani, Belanda, Perancis, Spanyol, dan Russia. Gaya yang muncul dari federasi negara-negara Eropa tersebut bisa di sebut European Style dalam seni arsitekur dan funitur desain yang mengikutinya. Beberapa jenis gaya furnitur Eropean style yang tumbuh dan berkembang sampai saat ini adalah sebagai berikut: 1. Neo Classic Neo classic merupakan gaya desain furnitur yang berupaya membangkitkan kembali fitur-fitur furnitur klasik, namun

27 27 dengan nuansa yang baru. Gaya furnitur in banyak mendapat pengaruh dari banyaknya penemuan-penemuan arkeologi di Yunani dan Italia. Karakter dari furnitur neo classic style yakni penerapan bentuk-bentuk persegi dengan garis-garis lurus yang tegas. 2. Art Nouveau Gambar 25 Neoclassical Single Door (Sumber : Dokumen PT. Kharisma Klasik Indonesia) Gambar 26 Liberty Tiffany Glass (Sumber : Dokumen PT. Kharisma Klasik Indonesia) Gaya art nouveau cenderung menekankan pada banyaknya hiasan-hiasan serta ornamen, sehingga karakternya cenderung lembut dan rapuh. Furnitur ini juga kerap mengaplikasi garisgaris yang panjang namun berkelok-kelok. Pada beberapa furnitur, tak jarang kita temui beberapa gambar atau lukisan yang diterapkan pada permukaanya sebagai bagian dari ornamen

28 28 yang mempercantik tampilan furnitur. Gambar-gambar yang kerap disajikan berupa gambar wanita, bunga, dedaunan, dan hal lain yang cenderung menonjolkan hal-hal bernuansa feminis. 3. Victorian Style Victorian style banyak mendapat pengaruh dari era pemerintahan ratu Victoria di Inggris, pengaruh gaya kerajaan sangat tampak pada furnitur ini, yakni terlihat dari pemilihan bahan berupa kayu padat serta pahatan-pahatan di beberapa bagian. Furnitur yang tergolong vintage ini mengeksploitasi desain yang lebih fleksibel dan terbuka Gambar 27 Victorian Kicthen (Sumber : Dokumen PT. Kharisma Klasik Indonesia) 4. Rococo Style Ciri khas dari rococo furnitur yakni bentuknya yang cenderung berlebih-lebihan dibandingkan bentuk furnitur pada umunya yang justru menekankan pada desain yang minimalis. Dengan kesan berlebihan yang ditonjolkan, hal ini membuat furnitur Rococo terlihat mewah dan menawan, sangat sesuai untuk digunakan oleh raja atau kaum bangsawan. Furnitur ini pertama kali diperkenalkan di Prancis. Namun kemudian, kepopuleran

29 29 furnitur model ini berhasil menjangkau seantero negara-negara Eropa, khususnya Jerman. Gambar 28 Rococo Sink Console (Sumber : Dokumen PT. Kharisma Klasik Indonesia) 5. Renaisans Style Gaya desain furnitur Renaisans biasanya banyak dihiasi gambar atau lukisan karya seniman populer. Lukisan dan gambargambarnya banyak terpengaruh dari Injil. Seiring berjalannya waktu, furnitur Renaisans tidak lagi didominasi dengan lukisanlukisan pelukis tersohor, namun lebih ke arah bentuk atau pola Gambar 29 Painted Single Door (Sumber : Dokumen PT. Kharisma Klasik Indonesia)

30 30 geometris yang mencirikan perkembangan ilmu pengetahuan di Prancis sekitar abad ke Gotik Style Gaya furnitur Gotik diperkenalkan di Prancis pada abad 12. Gotik furnitur memiliki ciri yang sangat khas, yakni banyaknya ornamen-ornamen pahatan yang hampir bisa kita temui di seluruh sudut-sudutnya. Hal lain yang menjadi fitur penting dari furnitur ini adalah penggunaan tiang-tiang serta bentuk-bentuk lajur. Selain itu, teknik sulaman dan guntingan-guntingan juga diterapkan, terutama untuk furnitur atau pelengkapnya yang berbahan kain. Furnitur gotik lebih mengedepankan pada gaya desainnya ketimbang fungsi dan kepraktisan furnitur itu sendiri. 1.6 Metode Penelitian Gambar 30 Gothic Panelling (Sumber : Dokumen PT. Kharisma Klasik Indonesia) Metode penelitian adalah suatu teknik atau cara untuk mencari, memperoleh, mengumpulkan dan mencatat data, baik berupa data primer maupun data sekunder yang dapat digunakan untuk keperluan menyusun tugas akhir dan kemudian menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan sehingga akan didapat suatu kebenaran atas data yang diperoleh. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini menggunakan metode kualitatif. Metode

31 31 penelitian kualitatif lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu permasalahan. Metode kualitatif bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis serta lebih menonjolkan proses dan makna. Data dalam metode kualitatif lebih banyak berupa kata-kata ataupun gambar daripada angka. Penelitian dengan metode kualitatif dimulai dari lapangan yang berdasarkan pada lingkunagn alami, bukan pada teori Jenis Data dan Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian adalah : a. Sumber Data Primer Data yang diperoleh secara langsung dari responden melalui wawancara dimana pengumpulan data dilakukan melalui tanya jawab langsung kepada pemilik atau divisi marketing yang ditunjuk langsung oleh pimpinan. b. Sumber Data Sekunder Merupakan data yang diperoleh dari literature buku-buku yang berkaitan dengan topik penelitian, dalam hal ini adalah bukubuku dan sarana media pemasaran yang menyangkut dengan topik yang diteliti Teknik pengumpulan data a. Intervew atau wawancara Yaitu mengadakan wawancara langsung dengan pimpinan atau kepada pihak yang berwenang dan yang berhubungan dengan masalah yang dibahas. b. Observasi

32 32 Yaitu mengadakan pengamatan secara langsung terhadap obyek penelitian dalam hal ini Produk Furnitur Kharisma Klasik indonesia dan mencatat semua data yang diperlukan. c. Studi Pustaka Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari literature atau referensi lain yang berhubungan dengan pokok pembahasan sehingga dapat dipergunakan sebagai acuan dan dasar analisis untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi Teknik Analisis Data Analisis data merupakan cara atau langkah pemikiran penelitian untuk mengolah data yang berhasil dikumpulkan dan merupakan tindak lanjut dari usaha untuk menguji kebenaran. Metode analisa data yang digunakan dalam laporan ini adalah analisis SWOT. SWOT adalah akronim untuk kekuatan (Strenghts), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) dari lingkungan eksternal perusahaan. Menurut Jogiyanto (2005:46), SWOT digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangantantangan yang dihadapi. Analisis SWOT menggunakan teknik atau alat yang disebut Matriks SWOT untuk mengaudit atau menilai sebuah organisasi beserta lingkungannya. Dalam kerangka analitis perumusan strategi, Analisis SWOT merupakan langkah pertama dalam Tahap Pencocokan. Dalam menyusun Matriks SWOT, penulis meletakkan fokus pada masalah-masalah utama, kemudian merumuskan perencanaan strategi.

33 Bagan Alur Penelitian Gambar 31 Bagan Alur Penelitian

BAB II TINJAUAN TEORI TIPOGRAFI

BAB II TINJAUAN TEORI TIPOGRAFI BAB II TINJAUAN TEORI TIPOGRAFI 2.1 Tipografi 2.1.1 Pengertian Tipografi Tipografi dalam hal ini huruf yang tersusun dalam sebuah alfabet merupakan media penting komunikasi visual. Media yang membawa manusia

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1. Konsep Komunikasi 3.1.1. Target market Target market adalah para wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang sedang mencari informasi mengenai alternatif

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Layout. Dalam buku The Fundamentals of Creative Design

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Layout. Dalam buku The Fundamentals of Creative Design BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Layout Dalam buku The Fundamentals of Creative Design disebutkan bahwa layout adalah penempatan posisi dari elemenelemen baik itu teks maupun gambar pada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran 6 BAB II LANDASAN TEORI 2. 2 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yaitu mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMAKASIH... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMAKASIH... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR TABEL... DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMAKASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xvii DAFTAR BAGAN......xviii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.... 1

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESIGN

BAB IV KONSEP DESIGN BAB IV KONSEP DESIGN 4.1 Definisi Buku Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Balai Pustaka pengertian sebuah buku dalah lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong. Sedangkan menurut Oxford Dictionary

Lebih terperinci

Faktor-Faktor dalam. Perancangan Desain

Faktor-Faktor dalam. Perancangan Desain Faktor-Faktor dalam Perancangan Desain Perancangan dalam komunikasi visual dapat diartikan sebagai penuangan ide, gagasan, konsep perancangan ke dalam wujud yang komunikatif terhadap kebutuhan tertentu

Lebih terperinci

Silabus. 1 Terminologi Perancangan Web. 2 Karakteristik Website. 3 Merancang dan Membangun Website. 4 Manajemen Situs Web dan Implementasi

Silabus. 1 Terminologi Perancangan Web. 2 Karakteristik Website. 3 Merancang dan Membangun Website. 4 Manajemen Situs Web dan Implementasi Silabus Pertemuan Ke- Pokok Bahasan 1 Terminologi Perancangan Web Keterangan 2 Karakteristik Website 3 Merancang dan Membangun Website 4 Manajemen Situs Web dan Implementasi 5 Pengujian (Testing) Aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA A. Tahap Produksi Media Pada tahap produksi media promosi ini penulis melakukan beberapa tahapan mulai dari sebelum produksi hingga proses produksi media. Adapun ltahapan

Lebih terperinci

Desain Grafis Untuk Media Promosi Pada Nusantara English Centre

Desain Grafis Untuk Media Promosi Pada Nusantara English Centre Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Desain Grafis Untuk Media Promosi Pada Nusantara English Centre Maimunah 1), Yusuf Hadi 2), Sartim 3) STMIK Raharja Jl.

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Website

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Website BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Website Kriteria website yang baik adalah Usability Menurut Jacob Nielsen, usability melibatkan pertanyaan dapatkah user menemukan cara untuk menggunakan

Lebih terperinci

Klasifikasi Font Belajar tentang Tipografi

Klasifikasi Font Belajar tentang Tipografi Klasifikasi Font Belajar tentang Tipografi You are here: 1. Home 2. Seputar Desain Klasifikasi Typeface ( font ) Kebanyakan font bisa dikategorikan dalam 4 grup besar yaitu serifs, san-serif, script dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. komponen komponen yang saling berkaitan, berhubungan, mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary),

BAB II LANDASAN TEORI. komponen komponen yang saling berkaitan, berhubungan, mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Banyak para ahli yang mengungkapkan definisi sistem, salah satunya adalah sebagai berikut : Sistem menurut Zulkifli (2005 : 4) sistem adalah himpunan sesuatu

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1. Strategi Perancangan Strategi perancangan yang akan dilakukan disimpulkan dari beberapa pemecahan masalah dari bahaya minuman beralkohol pada remaja

Lebih terperinci

BAB II Analisis Data dan Fakta

BAB II Analisis Data dan Fakta BAB II Analisis Data dan Fakta 2.1 Analisis Kelayakan Masalah Saat ini Handlettering sedang banyak digemari oleh masyarakat di Indonesia khususnya dikota-kota besar, dan bermunculan penggiat-penggiat baru

Lebih terperinci

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. III.1.1 Pendekatan komunikasi (pendekatan visual dan verbal)

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. III.1.1 Pendekatan komunikasi (pendekatan visual dan verbal) BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan terdiri dari dua kata yaitu strategi dan perancangan, yang masing-masing kata mempunyai pengertian tersendiri.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Produk Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan penyajiannya (Kotler, 2001:126). Produk adalah suatu sifat yang kompleks

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN BAB III METODE PERANCANGAN Metodologi perancangan yang di gunakan selama kerja praktek di PT. Centro Media Indonesia (bedrock hotel) adalah : 1.1 Metodologi Dalam kerja praktek ini, penulis berusaha menemukan

Lebih terperinci

Berikut ini pengertian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) menuru para

Berikut ini pengertian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) menuru para BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu elemen pokok yang wajib dimiliki oleh setiap perusahaan. Pemasaran berkaitan erat dengan bagaimana cara perusahaan dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. para pengusaha. Konsumen merupakan daya belinya dan berubah pola konsumsinya sehingga

BAB I PENDAHULUAN. para pengusaha. Konsumen merupakan daya belinya dan berubah pola konsumsinya sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Situasi krisis global saat ini sangat berpengaruh pada dunia usaha di indonesia, menuntut perusahaan untuk cepat tanggap akan perubahan pada pasar atau konsumen

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Ide Perancangan Desain Setiap keluarga memiliki kebiasaan yang berbeda, kebiasaan-kebiasaan ini secara tidak langsung menjadi acuan dalam memilih furnitur yang ada di dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Promosi 2.1.1 Pengertian Promosi Promosi merupakan kegiatan terpenting, yang berperan aktif dalam memperkenalkan,memberitahukan dan mengingatkan kembali manfaat suatu produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan dampaknya bagi perusahaan adalah semakin beragam pilihan jenis media

BAB I PENDAHULUAN. dan dampaknya bagi perusahaan adalah semakin beragam pilihan jenis media BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran berbagai media saat ini, baik cetak maupun elektronik semakin memperlihatkan persaingan yang ketat di Indonesia. Arah media semakin bersaing dan dampaknya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan B. Latar Belakang Perancangan

I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan B. Latar Belakang Perancangan I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan Perancangan desain produk furnitur rak buku dengan gaya pop art, furnitur yang dibuat ialah furnitur rak buku dengan menampilkan berbagai macam

Lebih terperinci

Pertemuan 07 Typografi

Pertemuan 07 Typografi Mata Kuliah : Design Grafis Tahun : 2015 Pertemuan 07 Typografi Desain Grafis Yudha Yudhanto, SKom 1 TYPOGRAPHY Ilmu Tipography Typography can defined a art of selected right type printing in accordance

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era perekonomian global dewasa ini, ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era perekonomian global dewasa ini, ilmu pengetahuan dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era perekonomian global dewasa ini, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ini memberikan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.3 Desain Grafis Menurut Blanchard (1986) mendefinisikan desain grafis sebagai suatu seni komunikasi yang berhubungan dengan industri, seni dan proses dalam menghasilkan gambaran

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Menurut Basu Swasstha DH dan Ibnu Sukotjo (2002:179) pemasaran adalah:

II. LANDASAN TEORI. Menurut Basu Swasstha DH dan Ibnu Sukotjo (2002:179) pemasaran adalah: 11 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pengertian Pemasaran pada mulanya difokuskan pada produk barang, kemudian pada lembaga-lembaga yang melaksanakan proses pemasaran dan terakhir yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Setelah mengetahui bahwa PT. Earth Color tidak memiliki Graphic Standard Manual, Penulis melakukan riset dan menanyakan

Lebih terperinci

MEETING 4 (1) GRAPHIC DESIGNING. Huruf dan tipografi

MEETING 4 (1) GRAPHIC DESIGNING. Huruf dan tipografi MEETING 4 (1) GRAPHIC DESIGNING Huruf dan tipografi Font and typeface Apa itu Font? Koleksi dari huruf, angka, symbol dan karakter yang digunakan untuk membentuk kata. Apa itu typeface? Pandangan artistik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada PT. Suara Mitra

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada PT. Suara Mitra 38 BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 Metode Penelitian Dalam kerja praktek ini, penulis berusaha menemukan permasalahan yang ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada PT. Suara Mitra

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. tentang visi misi dan jasa yang ditawarkan bagi klien. tersebut diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:

BAB III METODE PERANCANGAN. tentang visi misi dan jasa yang ditawarkan bagi klien. tersebut diperlukan langkah-langkah sebagai berikut: BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metodologi Dalam laporan ini, penulis mengemukakan beberapa permasalahan terkait dengan perancangan Interaktif company profile PT. Simpati Global. Penulis berusaha untuk

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi 16 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Publikasi Timothy Samara (2005:10) menyatakan publikasi merupakan sebuah perluasan aplikasi dari dua unsur yaitu teks dan gambar. Perluasan aplikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. Centro Media Indonesia (Euphoria Hotel) adalah : Ilmu Desain Komunikasi Visual memiliki cakupan yang sangat luas, oleh

BAB III METODE PERANCANGAN. Centro Media Indonesia (Euphoria Hotel) adalah : Ilmu Desain Komunikasi Visual memiliki cakupan yang sangat luas, oleh BAB III METODE PERANCANGAN Metodologi perancangan yang digunakan selama kerja praktek di PT. Centro Media Indonesia (Euphoria Hotel) adalah : 3.1 Metodologi Dalam kerja praktek ini, penulis berusaha menemukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Kegiatan pemasaran merupakan salah satu dari hal terpenting bagi perusahaan untuk membantu organisasi mencapai tujuan utamanya adalah mendapatkan laba atau

Lebih terperinci

Elemen Elemen Desain Grafis

Elemen Elemen Desain Grafis Elemen Elemen Desain Grafis Desain grafis sebagai seni dekat dengan apa yang kita sebut sebagai keindahan (estetika). Keindahan sebagai kebutuhan setiap orang, mengandung nilai nilai subyektivisme. Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang yang sama sehingga banyak perusahaan yang tidak dapat. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. bidang yang sama sehingga banyak perusahaan yang tidak dapat. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian Indonesia yang semakin maju dan mengalami perkembangan, ini ditunjukkan semakin banyaknya bermunculan perusahaan industri, baik industri

Lebih terperinci

Font and typeface. Apa itu Font?

Font and typeface. Apa itu Font? Font and typeface Apa itu Font? Koleksi dari huruf, angka, symbol dan karakter yang digunakan untuk membentuk kata. Apa itu typeface? Pandangan artistik atau desain dari alphabet, termasuk huruf, angka,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pada umumnya, setiap perusahaan menganut salah satu konsep atau filosofi pemasaran, yaitu falsafah atau anggapan yang diyakini perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan pemasaran yaitu membuat agar penjualan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian Retail (Eceran) Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha menjual barang atau jasa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran ( Marketing ) merupakan suatu rangkaian proses kegiatan yang tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN DALAM PERSAINGAN BISNIS FOFON JASMAN S1 TI 2H STMIK AMIKOM YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

STRATEGI PEMASARAN DALAM PERSAINGAN BISNIS FOFON JASMAN S1 TI 2H STMIK AMIKOM YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN STRATEGI PEMASARAN DALAM PERSAINGAN BISNIS FOFON JASMAN 10.11.4098 S1 TI 2H STMIK AMIKOM YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN A. ALASAN PEMILIHAN JUDUL Sebagaimana kita ketahui bahwa produk ataupun jasa yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. teknologi, konsumen, pemasok atau supplier, dan terutama persaingan).

BAB II LANDASAN TEORI. teknologi, konsumen, pemasok atau supplier, dan terutama persaingan). BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Tingkatan Strategi Pada masa sekarang ini terminologi kata strategi sudah menjadi bagian integral dari aktivitas organisasi bisnis untuk dapat mempertahankan eksistensinya

Lebih terperinci

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1 Strategi Perancangan 3.1.1 Pendekatan Komunikasi a. Visual Pendekatan komunikasi dengan visual yang dilakukan dalam perancangan media informasi Gaya Kebaya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pengertian manajemen pemasaran menurut American Marketing Association adalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian operasi pemasaran total, termasuk perumusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era perkembangan zaman seperti ini telah terjadi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era perkembangan zaman seperti ini telah terjadi perkembangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era perkembangan zaman seperti ini telah terjadi perkembangan bisnis yang sangat pesat, khususnya di bidang yang menghasilkan produk kebutuhan sehari-hari.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam buku Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan (Suyanto, 2004:5-8), tersebut. Ada empat macam tujuan dari iklan, yaitu:

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam buku Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan (Suyanto, 2004:5-8), tersebut. Ada empat macam tujuan dari iklan, yaitu: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Periklanan Periklanan merupakan salah satu tahap dalam pemasaran. Produk barang atau jasa, baik penamaannya, pengemasannya, penetapan harga, dan distribusinya tercermin dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan di bidang furnitur mebel semakin banyak jumlahnya disetiap

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan di bidang furnitur mebel semakin banyak jumlahnya disetiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Perusahaan di bidang furnitur mebel semakin banyak jumlahnya disetiap daerah di Indonesia. Hal ini dapat dipahami mengingat semakin meningkatnya kebutuhan

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis sekarang ini semakin lama semakin berkembang dan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis sekarang ini semakin lama semakin berkembang dan semakin 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia bisnis sekarang ini semakin lama semakin berkembang dan semakin banyak pesaing yang tidak dapat dihindari. Adanya persaingan membuat perusahaan dihadapkan pada

Lebih terperinci

III. DATA PERANCANGAN

III. DATA PERANCANGAN III. DATA PERANCANGAN A. Data Objek Perancangan 1. Identitas PT. Pelita Media Nusantara PT. Pelita Media Nusantara adalah sebuah perusahaan distributor yang menjadi perantara penyalur produk dari pabrikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Pada laporan tugas akhir BAB III ini, menjelaskan tentang metodologi dan

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Pada laporan tugas akhir BAB III ini, menjelaskan tentang metodologi dan BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA Pada laporan tugas akhir BAB III ini, menjelaskan tentang metodologi dan perancangan karya dalam proses pembuatan CD pembelajaran interaktif ini. Pada bab ini terdapat

Lebih terperinci

typos = bentuk grapho = menulis

typos = bentuk grapho = menulis TypoGrafi INTRODUCTION Sejarah huruf, sama tuanya dengan peradaban manusia itu sendiri, sejak manusia mengenal bentuk visual untuk berkomunikasi dan merekam peristiwa, sejak itulah sejarah huruf mulai

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. ekonomis pada tahun 1910 (di Pulau Raja), Asahan dan sungai Liput (dekat perbatasan Aceh).

TINJAUAN PUSTAKA. ekonomis pada tahun 1910 (di Pulau Raja), Asahan dan sungai Liput (dekat perbatasan Aceh). II. TINJAUAN PUSTAKA A. Sejarah perkembangan Perkebunan Kelapa Sawit di Indonesia Tanaman sawit telah diperkenalkan sejak tahun 1848, baru diusahakan dalam skala ekonomis pada tahun 1910 (di Pulau Raja),

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Promosi Pada kegiatan pemasaran terdapat suatu kegiatan yang mempunyai peran penting dalam mengkomunikasikan produk yang dihasilkan oleh perusahaan, kegiatan tersebut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pemasaran dan biaya lainnya yang terkait dengan delivery layanan.

BAB II LANDASAN TEORI. pemasaran dan biaya lainnya yang terkait dengan delivery layanan. 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bundling Bundling merupakan pengelompokan beberapa layanan telekomunikasi jadi satu paket untuk meningkatkan pelanggan potensial dan mengurangi biaya iklan, pemasaran

Lebih terperinci

PEMBUATAN DESAIN TIPOGRAFI

PEMBUATAN DESAIN TIPOGRAFI PEMBUATAN DESAIN TIPOGRAFI Dasar - Dasar Tipografi Tipografi merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti sekolah, perkantoran, perbankan, penyedia jasa, dan lain sebagainya.

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti sekolah, perkantoran, perbankan, penyedia jasa, dan lain sebagainya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi semakin pesat, terutama dalam bidang komputer. Hampir dapat dipastikan semua kegiatan manusia melibatkan komputer, seperti sekolah,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok suatu perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidup, berkembang dan mendapatkan laba.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi Promosi merupakan salah satu elemen yang penting dalam bauran pemasaran, dengan kegiatan promosi perusahaan dapat memperkenalkan suatu produk atau jasa kepada konsumen,

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORERIKAL PENDEKATAN ARSITEKTUR ORGANIK PADA TATA RUANG LUAR DAN DALAM HOMESTAY DAN EKOWISATA SAWAH

BAB III TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORERIKAL PENDEKATAN ARSITEKTUR ORGANIK PADA TATA RUANG LUAR DAN DALAM HOMESTAY DAN EKOWISATA SAWAH BAB III TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORERIKAL PENDEKATAN ARSITEKTUR ORGANIK PADA TATA RUANG LUAR DAN DALAM HOMESTAY DAN EKOWISATA SAWAH 3.1. Tinjauan Pendekatan Arsitektur Organik 3.1.1. Definisi Arsitektur

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori/Metode

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori/Metode BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori/Metode 4.1.1 Book Design Proccess Menurut buku Indie Publishing oleh Ellen Lupton, dalam membuat suatu buku, ada beberapa hal dibawah ini yang harus kita perhatikan

Lebih terperinci

NIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

NIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 NIRMANA DUA DIMENSI Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 PENGERTIAN NIRMANA Berasal dari dua akar kata, yakni nir yang artinya

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk 14 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Pemasaran Pengertian pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Pada perancangan desain peta dan buku wisata diperlukan keterkaitan antara rancangan produk dengan lingkungan disekitarnya. Hasil rancangan produk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. Pemasaran adalah proses sosial dan dengan proses itu individu dan

BAB II KERANGKA TEORITIS. Pemasaran adalah proses sosial dan dengan proses itu individu dan BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Teori Tentang Bauran Pemasaran 2.1.1. Pengertian Bauran Pemasaran Pemasaran adalah proses sosial dan dengan proses itu individu dan kelompok mendapat apa yang mereka butuhkan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. pertukaran peroduksi yang bernilai satu sama lain. berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, baik manusia secara individual,

II. LANDASAN TEORI. pertukaran peroduksi yang bernilai satu sama lain. berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, baik manusia secara individual, 13 II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Kotler dan Amstrong (2008 : 7) Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN adalah: BAB III METODE PERANCANGAN Metode yang digunakan selama kerja praktik di PT Radar Media Surabaya Gambar 3.1 : Bagan Perancangan Langkah-langkah tersebut akan dijelaskan sebagai berikut : 3.1 Observasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minat untuk mengunjungi suatu tempat didasari dari rencana konsumen untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen untuk berkunjung ke

Lebih terperinci

BAB III METODE KERJA PRAKTEK. ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada di PT Siap

BAB III METODE KERJA PRAKTEK. ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada di PT Siap BAB III METODE KERJA PRAKTEK Dalam kerja praktek ini, penulis berusaha menemukan permasalahan yang ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada di PT Siap Technovation Unggul. Permasalahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran mengandung arti luas karena membahas mengenai masalah yang terdapat dalam perusahaan dan hubungannya dengan perdagangan barang dan jasa. Menurut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Steak berasal dari beef steak yang artinya adalah sepotong daging. Daging yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Steak berasal dari beef steak yang artinya adalah sepotong daging. Daging yang 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Steak Steak berasal dari beef steak yang artinya adalah sepotong daging. Daging yang biasanya diolah menjadi steak adalah daging merah dan dada ayam. Kebanyakan steak dipotong

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan ide-ide yang kreatif dan inovatif. Industri barang dan jasa pun semakin

BAB I PENDAHULUAN. dengan ide-ide yang kreatif dan inovatif. Industri barang dan jasa pun semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini di Indonesia banyak yang tertarik untuk terjun dalam dunia bisnis. Perkembangan zaman yang semakin modern ini membuat para pengusaha muncul dengan ide-ide

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN BAB III METODE PERANCANGAN Metodologi perancangan yang di gunakan selama kerja praktek di CV. Rombongku adalah : 3.1 Metodologi Dalam kerja praktek ini, penulis berusaha menemukan permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB III DATA PERANCANGAN Pengertian Desain Grafis & Multimedia.

BAB III DATA PERANCANGAN Pengertian Desain Grafis & Multimedia. BAB III DATA PERANCANGAN 3.1 Tinjauan Teoritis 3.1.1 Pengertian Desain Grafis & Multimedia. Desain adalah gagasan awal, rancangan, perencanaan, pola, susunan, rencana, membuat, mencipta, menyusun, dan

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PERANCANGAN. konten yang penuh infomasi mengenai perusahaan Kodtekno. Adapun tujuan dari perancangan ini adalah :

BAB II METODOLOGI PERANCANGAN. konten yang penuh infomasi mengenai perusahaan Kodtekno. Adapun tujuan dari perancangan ini adalah : BAB II METODOLOGI PERANCANGAN 2.1. Maksud dan Tujuan Perancangan 2.1.1.Maksud Perancangan Merancang Grafis Website company profile Kodtekno dengan penggayaan sederhana dan informatif. Sehingga pengunjung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Dari jaman dahulu komunikasi merupakan salah satu aktifitas yang terpenting dalam kehidupan manusia. Dengan adanya komunikasi dapat memberikan suatu informasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA REFERENSI KARYA Gambar 4.1 Referensi website Analisa mengenai website Cheese Cake Factory, website dengan bentuk Potrait memanjang kebawah sehingga semua icon/ produk bisa terlihat semua

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN

BAB IV KONSEP DESAIN 13 BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Desain Komunikasi Visual Dalam sebuah artikel dari http://sadidadalila.wordpress.com/ menjelaskan bahwa Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang

Lebih terperinci

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN BAB II MANAJEMEN PEMASARAN 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran tidak bisa dipandang sebagai cara yang sempit yaitu sebagai tugas mencari cara-cara yang benar untuk menjual produk/jasa. Pemasaran yang ahli bukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak lepas dari komunikasi. Komunikasi dapat dipahami

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak lepas dari komunikasi. Komunikasi dapat dipahami 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia tidak lepas dari komunikasi. Komunikasi dapat dipahami sebagai proses penyampaian pesan, ide, atau informasi kepada orang lain dengan menggunakan sarana tertentu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN & KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN & KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN & KONSEP VISUAL 3.1. Strategi Perancangan 3.1.1 Strategi Komunikasi Tujuan dari perancangan ini adalah memberikan pengetahuan kepada anak-anak mengenai pahlawan kemerdekaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditawarkan. Sebab itulah promosi dianggap sangat penting oleh sebuah perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditawarkan. Sebab itulah promosi dianggap sangat penting oleh sebuah perusahaan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi 2.1.1 Definisi Promosi Promosi adalah salah satu bagian dari pemasaran, yang dimana merupakan sebuah usaha dalam artian untuk mempromosikan, mengenalkan sesuatu baik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN EVALUASI. kurang lebih lima minggu yang keseluruhannya dilakukan di bagian redaksi.

BAB IV HASIL DAN EVALUASI. kurang lebih lima minggu yang keseluruhannya dilakukan di bagian redaksi. BAB IV HASIL DAN EVALUASI 4.1 Prosedur Kerja Praktek Pelaksanaan kerja praktek di Majalah Al Falah dilakukan dalam waktu kurang lebih lima minggu yang keseluruhannya dilakukan di bagian redaksi. Waktu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Stanton dalam Tambajong (2013:1293), pemasaran adalah suatu sistem dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL PROMOSI CV.KAMTUMI FURNITURE JEPARA

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL PROMOSI CV.KAMTUMI FURNITURE JEPARA PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL PROMOSI CV.KAMTUMI FURNITURE JEPARA Muhammad Bagus Rizaldhy, Muhammad Taufik, Annas Marzuki. Jurusan Desain Komunikasi Visual, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN A. Riset Ide Kemunafikan merupakan salah satu fenomena dalam masyarakat, oleh karena itu riset idenya merupakan forming dari beberapa kasus yang terjadi di masyarakat berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada pada CV. Deli s

BAB III METODE PERANCANGAN. dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada pada CV. Deli s 3.1 Metodologi BAB III METODE PERANCANGAN Dalam laporan ini, penulis menemukan beberapa permasalahan yang ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada pada CV. Deli s Studio Photo & Printing.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Pada BAB ini dijelaskan tentang Metodologi Penelitian, Study Existing, dan

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Pada BAB ini dijelaskan tentang Metodologi Penelitian, Study Existing, dan BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA Pada BAB ini dijelaskan tentang Metodologi Penelitian, Study Existing, dan Publikasi yang menjadi dasar perancangan karya yang akan dibuat, atau yang biasa dikenal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan kegiatan manusia yang berlangsung dalam hubungannya denga pasar. Pemasaran berarti bekerja denga pasar untuk mewujudkan pertukaran potensial

Lebih terperinci

Komunikasi Visual Periklanan

Komunikasi Visual Periklanan Komunikasi Visual Periklanan Kode : IKL 217 Bobot : 3 SKS Dosen : 5737 Syarifah Nurlinda Diskripsi Matakuliah Daftar Pustaka / Referensi Penilaian Perkuliahan Topik Perkuliahan Deskripsi Perkuliahan Membahas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Desain mebel termasuk dalam kategori desain fungsional, yaitu desain

BAB I PENDAHULUAN. Desain mebel termasuk dalam kategori desain fungsional, yaitu desain BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desain mebel termasuk dalam kategori desain fungsional, yaitu desain yang memberikan pelayanan atau fasilitas pada kegiatan hidup manusia. Membuat desain mebel

Lebih terperinci

Pengembangan Sistem Multimedia

Pengembangan Sistem Multimedia Pengembangan Sistem Multimedia Siklus Pengembangan Multimedia Pengembangan sistem multimedia harus mengikuti tahapan pengembangan sistem multimedi, yaitu mendefinisikan masalah, studi kelayakan, melakukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah penelitian dan

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah penelitian dan BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah penelitian dan konsep yang mendasari perumusan masalah. Kerangka pemikiran dan hipotesis. Melihat kerangka konsep

Lebih terperinci

7.4 Avant Garde Avant Garde buka suatu aliran dalam seni lukis, melainkan gaya yang berkembang dalam dunia fashion serta bergerak ke desain grafis

7.4 Avant Garde Avant Garde buka suatu aliran dalam seni lukis, melainkan gaya yang berkembang dalam dunia fashion serta bergerak ke desain grafis 7.4 Avant Garde Avant Garde buka suatu aliran dalam seni lukis, melainkan gaya yang berkembang dalam dunia fashion serta bergerak ke desain grafis Avant Garde dalam bahasa Perancis berarti "garda terdepan"

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Definisi Publikasi Publikasi berarti penyiaran, pengumuman atau penerbitan suatu karya yang telah diciptakan agar diketahui publik. Pengumuman tersebut dilakukan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam

BAB III LANDASAN TEORI. gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam 8 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Teori Desain Grafis Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam disain grafis,

Lebih terperinci