Growth Response Of Sugar Cane Bud Set Material (Saccharum Officinarum L.) with Naphthalene Acetic Acid (NAA) +Naphthalene Acetamide (NAAm) Application
|
|
- Yuliana Hartanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Respons Pertumbuhan Bahan Bud Set Tebu (Saccharum officinaruml.) terhadap Konsentrasi Naphthalene Acetic Acid (NAA) + Naphthalene Acetamide (NAAm) Growth Response Of Sugar Cane Bud Set Material (Saccharum Officinarum L.) with Naphthalene Acetic Acid (NAA) +Naphthalene Acetamide (NAAm) Application Goster Renson Manik, Meiriani*, Yaya Hasanah Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian USU, Medan *Corresponding author: meiriani_smb@yahoo.co.id ABSTRACT Using bud set is an alternative in problem solving about seed supplying in sugar cane plantation. This research was studied to know the growth response of sugar cane bud set material with NAA + NAAm applications at experimental field of PT Perkebunan Nusantara II Tanjung Jati, Binjai (± 50 m asl.) in May-July 2016 used a randomized block design with two factors.the first factor is bud set matterials consist of top stem material and bottomstem material, the second factor is concentration of NAA + NAAm (0+0 ppm, ppm, ppm, ppm dan ppm). The result showed that the growth of top stem bud set (sprouting percentage, seed length,leaf area total) significantly better than bottom stem bud set, but bottom stem bud set significantly have more shoot total than top stem bud set. There is nosignificantly interraction between bud set material and concentration of NAA+NAAm.Using top stem bud set without giving additional hormone is better suggested for bud set nursery. Keywords :bud set, naphthalene acetic acid, naphthalene acetamide,sugar cane ABSTRAK Penggunaan mata tunas tunggal (bud set) merupakan salah satu alternatif di dalam menghadapi permasalahan penyediaan bibit pada perkebunan tebu. Oleh karena itu dilaksanakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui respons bahan bud set tebu terhadap konsentrasi naphthalene acetic acid (NAA) + naphthalene acetamide (NAAm) yang dilaksanakan di lahan percobaan kebun Tanjung Jati Binjai PTPN II (+ 50 m dpl) pada Mei-Juli 2016, menggunakan rancangan acak kelompok faktorial dengan dua faktor yaitu bahan bud set yang berasal dari bagian atas batang dan bagian bawah batang serta pemberian konsentrasi NAA dan NAAm (0+0 ppm, ppm, ppm, ppm dan ppm). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan bibit bud set tebu (persentase perkecambahan bibit, panjang bibit, total luas daun bibit) nyata lebih baik pada penggunaan bagian atas batang, sedangkan jumlah anakan bibit nyata lebih baik pada bagian bawah batang. Pemberian NAA + NAAm berpengaruh tidak nyata terhadap semua peubah amatan begitu juga dengan interaksi antara kedua faktor.pembibitan bud set tebu lebih baik menggunakan bagian atas batang tebu tanpa pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT) tambahan. Kata kunci :bud set, naphthalene acetic acid, naphthalene acetamide,tebu PENDAHULUAN Tebu merupakan tanaman utama penghasil gula yang mengandung banyak karbohidrat.tanaman ini sangat penting karena merupakan sumber utama untuk konsumsi gula dalam negeri.hal ini menjadi sebuah permasalahan karena konsumsi gula nasional masih belum bisa diimbangi oleh produksi gula nasional. Hal ini dapat dilihat dari data produksi gula nasional pada tahun 2013 masih 2,54 juta ton dari sekitar 5,7 juta ton kebutuhan gula nasional untuk tahun 2014 (Subagyo, 2014). Salah satu penyebab rendahnya produtivitas tebu dapat dilihat dari sisi on 756
2 farm yaitu ketersediaan bibit yang kurang dan kualitasnya yang juga kurang baik.penyediaan bibit masih banyak dilakukan dengan cara konvensional (bagal) yang membutuhkan biaya yang mahal. Kebutuhan bahan tanam untuk sistem bagal ini sekitar 8-10 ton benih bagal per ha (Purlani et al, 2015).Selain permasalahan dari segi penyedian bibit juga terdapat permasalahan lain yaitu persedian lahan pembibitan yang sedikit, sehingga dari berbagai masalah tersebut di atas maka diperlukan teknik penyediaan bibit yang lebih cepat, tidak memakan tempat dan lebih singkat dilakukan dibanding dengan bagal. Adapun teknik tersebut adalah dengan cara pembibitan mata ruas tunggal (bud set) (Putri et al., 2015). Bibit mata ruas tunggal (bud set) adalah teknologi percepatan pembibitan tebu yang berasal dari batang dengan panjang kurang dari 10 cm yang terdiri dari satu mata tunas sehat dan berada di tengah ruas (Hunsigi, 2001). Tujuan dari bud set ini yaitu : a. dapat menghemat kebun pembibitan, b. bibit yang ditanam seragam, c. hasil yang diharapkan lebih banyak. Permasalahan yang ada dalam memperbanyak tanaman secara vegetatif dengan tenik bud set ini adalah bagaimana merangsang pembentukan akar dan tunas yang cepat dan seragam. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk masalah ini adalah dengan menggunakan zat pengatur tumbuh eksternal. Untuk mempercepat pertumbuhan perkaran dapat di lakukan dengan pemberian zat pengatur tumbuh dari luar atau secara BAHAN DAN METODE eksogen.saat ini telah banyak ZPT yang ada dipasaran salah satunya yang mengandung naphthalene acetic acid (NAA) dan naphthalene acetamide (NAAm) sekaligus dalam satu formulasi yaitu growtone. Formulasiini berbentuk tepung, berwarna abuabu, mengandung 3,0% NAA dan 0,75% NAAm. Kelebihannya adalah sangat cocok diaplikasikan untuk merangsang akar dari berbagai macam setek tanaman dan selain itu juga mudah diperoleh dengan harga yang terjangkau. Hasil penelitian sebelumnya dari Marzuki et al., (2008) yang meneliti tentang pengaruh NAA terhadap pertumbuhan setek nenas menyatakan bahwa pemberian NAA dengan konsentrasi 100 ppm dan lama perendaman selama 30 menit menghasilkan panjang akar yang lebih panjang, pada tingat konsentrasi 200 ppm dengan lama perendaman 20 menit menghasilkan bobot kering akar bibit nenas yang lebih besar. Sedangkan konsentrasi NAA 100 ppm dapat meningkatkan persentase hidup bibit, panjang daun, dan tinggi bibit nenas sedangkan jumlah akar terbanyak terdapat pada konsentrasi 200 ppm. Selain itu penelitian Febriana (2009) tentang pengaruh ZPT terhadap setek apokad (Persea americana) menyatakan bahwa faktor tunggal NAA (dalam rootone-f) nyata berpengaruh terhadap jumlah setek tumbuh dan persentase tumbuh tunas dengan konsentrasi 200 ppm lebih baik dari konsentrasi 0, 100 dan 150 ppm. Sumber bahan tanam untuk bibit mata ruas tunggal (bud set) maupun mata tunas tunggal (bud chips) umumnya yang sering dipakai adalah empat mata tunas bagian atas karena lebih muda dan lebih meristematis sementara empat mata tunas yang bagian bawah tidak digunakan sebagai bahan tanam. Dengan pemberian ZPT eksternal diharapkan mata tunas bagian bawah juga dapat bertunas dan tumbuh dengan baik seperti mata tunas bagian atas pada umumnya. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan memberikan ZPT auksin sintetik untuk merangsang pertumbuhan akar pada tunas bagian atas dan bawah bahan bud set tebu. Penelitian ini dilakukan di lahan Pembibitan PT Perkebunan Nusantara II kebun Tanjung Jati, Binjai dengan ketinggian tempat + 50 m dpl pada bulan Mei - Juli 2016 menggunakan rancangan acak kelompok faktorial dengan dua faktor yaitu bahan bud set yang berasal dari bagian atas batang (B1) dan bagian bawah batang (B2) serta pemberian konsentrasi NAA dan NAAm (0+0 ppm, ppm, ppm, ppm dan ppm). Bahan yang digunakan adalah bud set tebu varietas BZ 134 umur tujuh bulan, top soil dan pasir yang dihomogenkan sebagai 757
3 media tanam bibit, hormon NAA + sehari, penyiangan disesuaikan kondisi lahan, NAAm(growtone), fungisida, polibeg, air dan pemupukan dua kali yaiu 14 HST dan 45 alkohol hormon. HST, pengendalian hama dan penyakit Alat yang digunakan adalah cangkul, dilakukan sesuai kondisi di lahan, serta ayakan, parang, penggaris, jangka sorong, pengamatan dilakukan sampai umur tanaman ember, oven, timbangan analitik dan alat tulis. 8 MST. Penelitian ini dimulai dengan mempersiapkan lahan dan kemudian media HASIL DAN PEMBAHASAN tanam. Media tanam yang digunakan yaitu top soil : pasir (5:1) yang dihomogenkan dan kemudian dimasukkan ke dalam polibeg Selanjutnya persiapan bud set dengan cara batang tebu dipotong menjadi dua bagian yaitu bagian atas dan bagian bawah. Bibit tebu yang digunakan adalah varietas BZ 134 sebagai bahan bud set. Bagian atas merupakan empat mata tunas atas setelah batang tebu dibagi dua dan bagian bawah merupakan empat mata tunas bagian bawah. Kemudain dilakukan perendaman bud set dengan ZPT NAA+NAAm dengan taraf konsentrasi (0+0 ppm, ppm, ppm, ppm dan ppm). Bibit bud set direndam terlebih dahulu selama 30 menit. Kemudian bibit ditanam dalam media tanam dengan cara vertikal dengan mata tunas menghadap ke atas. Peubah amatan yang diamati adalah persentase perkecambahan bibit (%), panjang bibit (cm), jumlah anakan (buah), total luas daun (cm 2 ). Pemeliharaan tanaman dilakukan antara lain penyiraman setiap hari dua kali Persentase perkecambahan, panjang bibit, dan total luas daun Persentase perkecambahan, panjang bibit, dan total luas daun set dengan konsentrasi NAA + NAAm yang berbeda pada umur 8 MST dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1 menujukkan persentase perkecambahan bud set, panjang bibit, total luas daun tertinggi pada 8 MST sama-sama diperoleh pada penggunaan bahan bud set bagian atas batang (B1) yang berbeda nyata dengan bagian bawah batang (B2). Tabel 1 juga menunjukkan bahwa pada umur 8 MST persentase tertinggi tertinggi diperoleh pada perlakuan tanpa pemberian NAA + NAAm (G0) yang berbeda tidak nyata dengan perlakuan lain, panjang bibit diperoleh pada perlakuan pemberian NAA + NAAm (100+25) (G1) dan total luas daun tertinggi juga diperoleh pada perlakuan pemberian NAA + NAAm (100+25) (G1) yang berbeda tidak nyata dengan perlakuan lainnya. Tabel 1.Persentase perkecambahan, panjang bibit, dan total luas daun dengan bahan bud set dan konsentrasi NAA + NAAm yang berbeda pada umur 8 MST Bahan bud set : Persentase perkecambahan Panjang bibit Total luas daun..%..cm..cm 2. B1 : Bagian atas 75a a 43.71a B2 : Bagian bawah 47b b 36.67b Konsentrasi NAA + NAAm (ppm): G0 (0+0) G1(100+25) G2(200+50) G3(300+75) G4( )
4 Keterangan : Angka yang diikuti oleh notasi yang sama pada baris yang sama berbeda tidak nyata menurut uji DMRT pada taraf α=5% 759
5 Perlakuan bahan bud set berpengaruh nyata terhadap persentase perkecambahan, panjang bibit tebu dan total luas daun bibit tebu yang terdapat pada perlakuan bahan bud set yang berasal dari bagian atas batang (B1). Hal ini dikarenakan bahan bud set yang berasal dari bagian atas batang bersifat lebih meristematis atau jaringannya lebih aktif membelah yang membuat bud set lebih cepat menginisiasi akar dan membentuk tunas dibandingkan bahan yang berasal dari batang bawah dan hal ini juga akan mempengaruhi pertumbuhan vegetatifnya yaitu tinggi tanaman dan total luas daun. Hal ini sesuai dengan penelitian dari Situmeang et al (2015) tentang bud chips yang menyatakan bahwa perlakuan sumber bud chips yang berasal dari batang atas adalah memiliki persentase tumbuh tunas > 5% tertinggi dan berbeda nyata dengan batang bawah. Pengaruh nyata ini dikarenakan bud chips yang berasal dari batang atas merupakan bagian dari batang yang lebih muda yang aktif membelah sehingga bud chips yang ditanam lebih cepat tumbuh tunasnya. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Salisbury dan Ross (1995) menyatakan bahwa pertumbuhan pada tumbuhan terdiri atas sejumlah sel yang baru saja dihasilkan melalui proses pembelahan sel meristem. Produk pembelahan sel itulah yang tumbuh dan menyebabkan pertumbuhan ujung tajuk dan ujung akar karena banyak terdapat meristem. Jumlah anakan Jumlah anakan bibit dengan konsentrasi NAA + NAAm yang berbeda pada umur 8 MST dapat dilihat pada Tabel 2. Berdasarkan data pengamatan pada Tabel 2, menunjukkan perlakuan bahan bud set berpengaruh nyata pada umur 8 MST terhadap jumlah anakan. Sedangkan pemberian konsentrasi NAA + NAAm serta interaksi antara bahan bud set dengan beberapa konsentrasi NAA + NAAm berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah anakan bibit bud set. Tabel 2 menunjukkan jumlah anakan terbanyak pada umur 8 MST diperoleh pada bahan bud set bagian bawah batang (B2) yang berbeda nyata dengan B1. Tabel 2 juga menunjukkan pada umur 8 MST jumlah anakan terbanyak diperoleh pada NAA + NAAm ( ) (G4) yang juga berbeda tidak nyata dengan perlakuan lainnya. Perlakuan bahan bud set berpengaruh nyata terhadap jumlah anakan 8 MST hal ini dikarenakan cadangan makanan dari hasil fotosintesis yang ada di bahan bud set yang berasal dari bagian bawah batang lebih tinggi dibandingkan yang ada pada bahan bud set yang berasal dari bagian atas batang, bahan yang berasal dari bagian bawah lebih besar dari bagian atas batang dan kondisi ini mempengaruhi jumlah cadangan makanannya dan dapat mempercepat pertumbuhan anakannya. Hal ini sesuai dengan pendapat Nikmah (2015) yang meneliti tentang tebu menyatakan bahwa hasil dari fotosintesis sebagian besar akan disimpan pada batang tanaman tebu dalam bentuk sukrosa dan sebagian besar digunakan untuk proses pertumbuhan vegetatif seperti pemanjangan batang, perbanyakan anakan dan lai-lain. Tabel 2. Jumlah anakan bibit tebu dengan bahan bud set dan konsentrasi NAA + NAAm yang berbeda umur 8 MST Konsentrasi NAA + NAAm (ppm) Bahan bud set Rataan G0 (0+0) G1 (100+25) G2 (200+50) G3 (300+75) G4 ( )..Buah.. B1 : Bagian atas b B2 : Bagian bawah a Rataan
6 Keterangan :Angka yang diikuti oleh notasi yang sama pada minggu amatan dan kolom yang sama berbeda tidak nyata menurut uji DMRT pada taraf α=5% Selain hal diatas, Meihana dan Muhadi (2015) juga menyatakan bahwa setek tebu dengan satu ruas yang lebih memiliki cadangan makanan lebih sedikit dibandingkan yang dua atau tiga ruas cenderung lebih meningkatkan tinggi tunas lilit batang dan jumlah daun tetapi lebih menghasilkan jumlah tunas atau anakan yang lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah tunas pada setek tebu dua ruas atau lebih. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Hartman dan Kester (1983) bahwa bahan setek yang mengandung karbohidrat tinggi dan nitrogen cukup akan membentuk akar dan tunas. Setek dengan kandungan nitrogen dan karbohidrat yang cukup tinggi akan lebih mudah menghasilkan tunas yang kuat. Berdasarkan hasil di atas dari tabel 1 dan 2 dapat dilihat bahwa perlakuan beberapa konsentrasi NAA + NAAm berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter yaitu persentase perkecambahan, panjang bibit, diameter batang, jumlah daun, jumlah anakan, panjang akar, volume akar, total luas daun, bobot kering akar dan bobot kering tajuk. Hal ini dikarenakan pada umumnya tanaman tebu sudah memiliki hormon endogen dan tidak membutuhkan tambahan hormon dari luar sehingga penambahan hormon auksin NAA + NAAm tidak direspon dan cenderung menghambat pertumbuhan bibit bud setpada parameter persentase perkecambahan, dan panjang akar di mana semakin jumlah hormon ditingkat semakin rendah nilainya. Hal ini dikarenakan jumlah hormon yang berlebihan akan menghambat pertumbuhan. Hal ini sesuai dengan pendapat Suprapto (2004) bahwa pengaruh hormon tergantung pada cara pemakaiannya, pada kadar rendah tertentu zat tumbuh akan mendorong pertumbuhan, sedangkan pada kadar tinggi akan menghambat pertumbuhan, meracuni, bahkan mematikan tanaman. Hasil analisis data secara statistik juga menunjukkan interaksi perlakuan bahan bud set dengan pemberian konsentrasi NAA + NAAm pada umur 8 MST atau akhir pengamatan berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter pengamatan pada akhir pengamatan. Hal ini menunjukkan bahwa kedua faktor perlakuan memberikan pengaruh masing-masing sebagai faktor tunggal yang artinya bahwa faktor-faktor ini bertindak bebas satu sama lain. Hal ini sesuai dengan pendapat Tenaya (2015) yang menyatakan jika terdapat perubahan yang tidak berarti antar perlakuan kombinasi atau tidak signifikan dikatakan interaksi yang tidak nyata. Jadi kerjasama antar faktor yang dikombinasikan dikatakan bebas satu sama lainnya. SIMPULAN Pertumbuhan bibit bud set tebu (persentase perkecambahan bibit, panjang bibit, total luas daun bibit) nyata lebih baik pada penggunaan bagian atas batang sedangkan jumlah anakan bibit nyata lebih banyak pada bagian bawah batang.pemberian beberapa konsentrasi NAA + NAAm berpengaruh tidak nyata pada pertumbuhan bibit bud set. Tidak terdapat interaksi yang nyata pada perlakuan bahan bud set dan beberapa konsentrasi NAA + NAAm dalam meningkatkan pertumbuhan bibit bud set. DAFTAR PUSTAKA Febriana, Septian Pengaruh Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh dan Panjang Setek terhadap Pembentukan Akar dan Tunas pada Setek Apokad (Persea Americana Mill). Fakultas Pertanian IPB. Bogor.Hal 39. Hartman, H.T. dan D.E. Kester Plant Propagation, Principles and Practices. Prentice Hall International Inc. New York: Hal Hunsigi, G Sugarcane in Agiculture and Industry.Eastern Press, India. Nikmah, N.L Respon pertumbuhan vegetative dan kadar gula tanaman tebu ( L.) terhadap suplai nitrogen. Fakultas Pertanian, Universitas jember. Jawa Timur. Hal 26. Marzuki, Irfan, S., dan Reni, M Pengaruh NAA terhadap 761
7 Pertumbuhan Bibit Nenas (Ananas Situmeang, H.P., Asil, B., dan Irsal comosus L. Merr) Pada Tahap Pengaruh Konsentrasi Zat Pengatur Aklimatisasi. Fakultas Pertanian Tumbuh dan Sumber Bud chips Universitas Andalas. Padang. Hal 120. terhadap Pertumbuhan Bibit Tebu Meihana, dan Muhadi Tanggap (Saccharum officinarum L.) di Pertumbuhan Bibit Tebu (Saccharum Pottray. Jurnal Online officinarum L.) Varietas PSJT 941 Agroekoteknologi. ISSN No pada Berbagai Panjang Setek dan Cara 6597 Vol.3, No.3 : , Juni Penanaman di Lahan Kering.Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal Subagyo Produksi Gula 2013 Capai 2015, Palembang Oktober 2,54 Juta Ton. Diakses dari 2015.Hal Purlani, E., Dieng. HP., Heri, I., dan 2373/produksi-gula-2013-capai-254- Subiyakto Balittas. Diakses dari juta-ton pada tanggal 23 maret Suprapto, A Auksin : Zat Pengatur ita/one/2326/file/pembenihan-tebu Tumbuh Penting Meningkatkan Mutu Bud-Chips.pdf hal 1. Setek Tanaman. Universitas Tidar Putri, A. D., Sudiarso., dan Titiek, I Magelang. Vol. 21, No. I Februari - Pengaruh Komposisi Media Tanam Maret 2004 ( Tahun ke I l): 8l-90. Hal Pada Teknik Bud chips Tiga Varietas 89. Tebu (Saccharum officinarum L.). Tenaya, I Made Narka Pengaruh Jurnal Produksi Tanaman Volume 1 Interaksi dan Nilai Interaksi pada No. 1.Hal 17. Percobaan Faktoril (Review). Jurnal Salisbury, B.F dan C. W Ross Fisiologi AGOTROP, 5 (1): Fakultas Tumbuhan.Diterjemahkan oleh Diah Pertanian Universitas Udayana Bali. R. Lukmana dan Sumaryon.ITB. Bandung. 762
Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.5.No.2, April 2017 (39):
Pertumbuhan Berbagai Umur Bahan Tanam Bud Set Tebu (Saccharum officinarum L.) dengan Konsentrasi NAA yang Berbeda Growth of Various Plant Material Age Sugarcane Bud Set with Different NAA Concentrations
Lebih terperinciRespons Pertumbuhan Bud Set Tebu (Sacharum officinarum L.) Pada Beberapa Umur Bahan Tanam dan Konsentrasi IBA
Respons Pertumbuhan Bud Set Tebu (Sacharum officinarum L.) Pada Beberapa Umur Bahan Tanam dan Konsentrasi IBA Growth response of sugarcane bud set (Sacharum officinarum L.) with different plant material
Lebih terperinciPengaruh Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh dan Sumber Bud Chips Terhadap Pertumbuhan Bibit Tebu (Saccharum officinarum) di Pottray
Jurnal Online Agroekoteknologi. ISSN No. 2337-697 Vol.3, No.3 : 992-4, Juni 2 Pengaruh Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh dan Sumber Bud Chips Terhadap Pertumbuhan Bibit Tebu (Saccharum officinarum) di Pottray
Lebih terperinciPENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM PADA TEKNIK BUD CHIP TIGA VARIETAS TEBU (Saccharum officinarum L.)
16 JURNAL PRODUKSI TANAMAN VOLUME 1 No.1 MARET-2013 PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM PADA TEKNIK BUD CHIP TIGA VARIETAS TEBU (Saccharum officinarum L.) THE EFFECT OF MEDIA COMPOSITION ON BUD CHIP TECHNIQUES
Lebih terperinciPENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN BUD CHIP TEBU (Saccharum officinarum L.) SKRIPSI OLEH:
PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN BUD CHIP TEBU (Saccharum officinarum L.) SKRIPSI OLEH: ARIF AL QUDRY / 100301251 Agroteknologi Minat- Budidaya Pertanian Perkebunan PROGRAM
Lebih terperinciPengaruh Komposisi Media Tanam dan Lama Perendaman Auksin pada Bibit Tebu Teknik Bud Chip
Pengaruh dan Lama Perendaman Auksin pada Bibit Tebu Teknik Bud Chip The Effect of Media Composition and Soaking Period of Auxin on Bud Chip Technique Sugarcane Seedling Erliandi, Ratna Rosanty Lahay*,
Lebih terperinciJurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4. No.1, Desember (564) :
Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No. 2337-6597 Vol.4. No.1, Desember 2015. (564) :1735-1740 Pertumbuhan Setek Tanaman Buah Naga (Hylocereus costaricensis (Web.) Britton & Rose) dengan Pemberian Kombinasi
Lebih terperinciJurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.5.No.4, Oktober 2017 (101):
Respons Pertumbuhan Bibit Bud Sets TebuTerhadap Dosis dan Frekuensi Pemberian Pupuk N, P dan K Growth of Seedling Sugarcane Bud Sets on The Dosage and Frequency of N, P and K Fertilizer Rizky Julius Panggabean,Meiriani*,
Lebih terperinciPERTUMBUHAN BIBIT BUD CHIPS TEBU (Saccharum officinarum L. ) PADA BERBAGAI UMUR BAHAN TANAMAN DENGAN PEMBERIAN BAP
PERTUMBUHAN BIBIT BUD CHIPS TEBU (Saccharum officinarum L. ) PADA BERBAGAI UMUR BAHAN TANAMAN DENGAN PEMBERIAN BAP SKRIPSI NITA JULIANA S. 100301195/ BUDIDAYA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
Lebih terperinciJurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4. No.1, Desember (582) :
Pertumbuhan Setek Jambu Air Deli Hijau (Syzygium samarangense (Blume) Merr. & Perry) Dengan Bahan Tanam Dan Konsentrasi IBA (Indole Butyric Acid) Yang Berbeda Growth of green deli water apple (Syzygium
Lebih terperinciPENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN AIR DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM PADA PERTUMBUHAN BIBIT TEBU BUCHIP (Saccharum officinarum L.
P R O S I D I N G 24 PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN AIR DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM PADA PERTUMBUHAN BIBIT TEBU BUCHIP (Saccharum officinarum L.) Mokhtar Effendi Program Magister Ilmu Tanaman, Fakultas Pertanian,
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. diameter 12 cm dan panjang 28 cm, dan bahan-bahan lain yang mendukung
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat lebih kurang 25 meter di atas permukaan laut.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakat dan perekonomian Indonesia baik sebagai kebutuhan pokok maupun
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan jenis tanaman rumputrumputan yang dibudidayakan sebagai tanaman penghasil gula. Loganadhan et al., 2012 menyatakan bahwa tebudapat
Lebih terperinciRespons Wadah dan Komposisi Media Pembibitan Terhadap Pertumbuhan Bibit Bud Chip Tebu (Saccharum officinarum L.)
Respons dan Komposisi Media Pembibitan Terhadap Pertumbuhan Bibit Bud Chip Tebu (Saccharum officinarum L.) Response of Container and Composition of Seedling Media On Sugarcane (Saccharum officinarum L.)Bud
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh konsentrasi dan lama perendaman IAA (Indole Acetic
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian pengaruh konsentrasi dan lama perendaman IAA (Indole Acetic Acid) terhadap pertumbuhan vegetatif bibit tebu (Saccharum officinarum L.) G2 varietas
Lebih terperinciRESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG SABRANG (Eleutherine americana Merr) TERHADAP PEMBELAHAN UMBI DAN PERBANDINGAN MEDIA TANAM ABSTRACT
RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG SABRANG (Eleutherine americana Merr) TERHADAP PEMBELAHAN UMBI DAN PERBANDINGAN MEDIA TANAM Response in Growth and Yield Bawang Sabrang ( Eleutherine americana Merr)
Lebih terperinciRepositori FMIPA UNISMA
Studi Pemberian NAA dan 2,4-D pada Stek Batang Pohon Terompet Kuning (Tabebuia aurea) Ahmad Syafi'i 1, Ari Hayati 2 2 Jurusan Biologi FMIPA Universitas Islam Malang Abstrak Stek batang lebih menguntungkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perdagangan. Tanaman ini mempunyai kualitas kayu yang sangat bagus, sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman jati (Tectona grandis Linn. f.) merupakan tanaman berkayu bersifat tahunan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dalam komoditi perdagangan. Tanaman ini mempunyai
Lebih terperinciPENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN DENGAN ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT) INDOLEBUTYRIC ACID (IBA) TERHADAP PERTUMBUHAN STEK TANAMAN JERUK
WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN DENGAN ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT) INDOLEBUTYRIC ACID (IBA) TERHADAP PERTUMBUHAN STEK TANAMAN JERUK Arta
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Ubi kayu merupakan salah satu sumber pangan penting di Indonesia dan di dunia,
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ubi kayu merupakan salah satu sumber pangan penting di Indonesia dan di dunia, karena ubi kayu memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan pangan dunia. Di Indonesia,
Lebih terperinciRESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN ABU JANJANG KELAPA SAWIT DAN PUPUK UREA PADA MEDIA PEMBIBITAN SKRIPSI OLEH :
RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN ABU JANJANG KELAPA SAWIT DAN PUPUK UREA PADA MEDIA PEMBIBITAN SKRIPSI OLEH : SARAH VITRYA SIDABUTAR 080301055 BDP-AGRONOMI PROGRAM
Lebih terperinciRESPON PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI MAIN NURSERY TERHADAP KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK FOSFAT
RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI MAIN NURSERY TERHADAP KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK FOSFAT SKRIPSI OLEH: VICTOR KOMALA 060301043 BDP-AGRONOMI DEPARTEMEN BUDIDAYA
Lebih terperinciPENDAHULUAN. ton. Data produksi gula 2013 hanya mencapai ton dengan luas wilayah. penyiapan bibit dan kualitas bibit tebu (BPS, 2013).
PENDAHULUAN Latar Belakang Tebu adalah tanaman penghasil gula yang menjadi salah satu sumber karbohidrat. Tanaman ini sangat dibutuhkan sehingga terus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk.
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
14 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian berlangsung dari bulan Mei 2011 sampai bulan Juli 2011 di lahan Pembibitan Kebun Percobaan Cikabayan, IPB Darmaga. Penelitian diawali dengan pemilihan pohon
Lebih terperinciPerbandingan Pertumbuhan Jumlah Mata Tunas Bibit Bagal Tebu (Saccharum officinarum L.) Varietas GMP2 dan GMP3
Oktami: Perbandingan Pertumbuhan Jumlah Mata Tunas Bibit... Perbandingan Pertumbuhan Jumlah Mata Tunas Bibit Bagal Tebu (Saccharum officinarum L.) Varietas GMP2 dan GMP3 (Bud Number Growth Comparison from
Lebih terperinciPENGARUH BERBAGAI MACAM PANJANG STEK TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT ANGGUR (Vitis vinivera L.)
PENGARUH BERBAGAI MACAM PANJANG STEK TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT ANGGUR (Vitis vinivera L.) Tri Kurniastuti Staf Pengajar di Fakultas Pertanian Program Studi Agroteknologi Universitas Islam Balitar Blitar
Lebih terperinciSKRIPSI OLEH : ANI MEGAWATI SIMBOLON** BDP-AGRONOMI
PENGARUH ZAT PENGATUR TUMBUH AKAR DAN MEDIA TANAM TERHADAP KEBERHASILAN DAN PERTUMBUHAN SETEK KAMBOJA JEPANG (Adenium obesum) SKRIPSI OLEH : ANI MEGAWATI SIMBOLON** 040301035 BDP-AGRONOMI PROGRAM STUDI
Lebih terperinciRESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK
864. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.3, Juni 2013 ISSN No. 2337-6597 RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA
Lebih terperinciPengaruh Lama Penyimpanan dan Diameter Stum Mata Tidur terhadap Pertumbuhan Bibit Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.)
Pengaruh Lama Penyimpanan dan Diameter Stum Mata Tidur terhadap Pertumbuhan Bibit Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) The Influence of Storage Period and Diameter Stump on Stump Rubber Growth (Hevea
Lebih terperinciPengaruh Jarak Tanam Dan Dosis Pupuk Nitrogen Terhadap Pertumbuhan Bud Chip Tebu (Saccharum Officinarum L.)
Pengaruh Jarak Tanam Dan Dosis Pupuk Nitrogen Terhadap Pertumbuhan Bud Chip Tebu (Saccharum Officinarum L.) Effect of Plant Spacing and Dose of Nitrogen Fertilizer toward Growth Bud Chip Sugarcane (Saccharum
Lebih terperinciRespons Pertumbuhan Setek Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Swingle) pada Berbagai Bahan Tanam dan Konsentrasi IBA (Indole Butyric Acid)
Respons Pertumbuhan Setek Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Swingle) pada Berbagai Bahan Tanam dan Konsentrasi IBA (Indole Butyric Acid) Growth Response of Lime (Citrus aurantifolia Swingle) cutting on
Lebih terperinciPENGARUH BAHAN SETEK DAN PEMBERIAN ZPT NAA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN BUAHNAGA MERAH(Hylocereus costaricensis (Web) Britton & Rose)
PENGARUH BAHAN SETEK DAN PEMBERIAN ZPT NAA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN BUAHNAGA MERAH(Hylocereus costaricensis (Web) Britton & Rose) S K R I P S I OLEH: LISANUL FAHMI SIHOMBING/110301102 BUDIDAYA
Lebih terperinciPENGEMBANGAN TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) SEBAGAI SUMBER BAHAN BAKAR ALTERNATIF
PENGEMBANGAN TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) SEBAGAI SUMBER BAHAN BAKAR ALTERNATIF Charloq Staf Pengajar Fakultas Pertanian USU Abstract The experiment was conducted at the area Faculty of Agriculture,
Lebih terperinciPENGARUH KONSENTRASI INDOLE BUTYRIC ACID (IBA) DAN LAMA PERENDAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN SETEK PUCUK JAMBU AIR (Syzygium semarangense Burm. F.
PENGARUH KONSENTRASI INDOLE BUTYRIC ACID (IBA) DAN LAMA PERENDAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN SETEK PUCUK JAMBU AIR (Syzygium semarangense Burm. F. Alst) Yustina Sri Sulastri Staf Pengajar Kopertis Wil. I dpk
Lebih terperinciJurnalAgroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.6.No.1, Januari 2018 (3): 14-19
Respons Pertumbuhan Binahong (Anredera cordifolia (Rens) Stennis) Terhadap Perbedaan Bahan Tanam Dan Komposisi Media Tanam Response Growth of Anredera (Anredera cordifolia (Rens) Stennis) On Differences
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
15 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Pertumbuhan dan perkembangan stek pada awal penanaman sangat dipengaruhi oleh faktor luar seperti air, suhu, kelembaban dan tingkat pencahayaan di area penanaman stek.
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Lapangan Terpadu Fakultas Pertanian, Universitas
18 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Lapangan Terpadu Fakultas Pertanian, Universitas Lampung Kampus Gedung Meneng, Bandar Lampung. Penelitian dilaksanakan dari
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Nanas (Ananas comosus [L.] Merr) merupakan komoditas andalan dalam perdagangan buah
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nanas (Ananas comosus [L.] Merr) merupakan komoditas andalan dalam perdagangan buah tropika yang menempati urutan ke dua terbesar setelah pisang. Indonesia merupakan produsen
Lebih terperinciPENGARUH LAMA PENYIMPANAN DAN PERLAKUAN PEMACU PERKECAMBAHAN TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF BIBIT TEBU
PENGARUH LAMA PENYIMPANAN DAN PERLAKUAN PEMACU PERKECAMBAHAN TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF BIBIT TEBU (Saccharum officinarum L.) G2 ASAL KULTUR JARINGAN Ana Septiani Ratih Dewi 1. Sri Winarsih 2. Sudiarso.
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Eksplorasi Eksplan Terubuk
22 HASIL DAN PEMBAHASAN Eksplorasi Eksplan Terubuk Bahan tanam awal (eksplan) merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan perbanyakan tanaman secara in vitro. Eksplan yang baik untuk digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menargetkan produksi gula 5,7 juta ton pada tahun 2015 nanti. Salah satu upaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan komoditas penting sebagai bahan baku utama penghasil gula yang memiliki banyak manfaat dalam rumah tangga maupun industri
Lebih terperinciRESPON PERTUMBUHAN STUMPKARET
1 RESPON PERTUMBUHAN STUMPKARET (Hevea brassiliensis Muell Arg.)TERHADAP PEMBERIAN ASAM ASETIK NAFTALEN 3,0 % DENGAN CARA PENGOLESAN DI LUKA PEMOTONGAN AKAR TUNGGANG PADA BEBERAPA KOMPOSISI MEDIA TANAM
Lebih terperinciRESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP BEBERAPA KOMPOSISI KOMPOS KULIT BUAH KAKAO DENGAN SUBSOIL ULTISOL DAN PUPUK DAUN
RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP BEBERAPA KOMPOSISI KOMPOS KULIT BUAH KAKAO DENGAN SUBSOIL ULTISOL DAN PUPUK DAUN SKRIPSI OLEH : HENNI FIONA DAMANIK 080301065 BDP AGRONOMI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nanas atau Pineapple bukan tanaman asli Indonesia Penyebaran nanas di Indonesia pada mulanya hanya sebagai tanaman pengisi di lahan pekarangan, lambat laun meluas
Lebih terperinciPENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN UKURAN BIBIT PADA PERTUMBUHAN PEMBIBITAN TEBU (Saccharum officinarum L.)
PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN UKURAN BIBIT PADA PERTUMBUHAN PEMBIBITAN TEBU (Saccharum officinarum L.) THE EFFECT COMPOSITION OF PLANTING MEDIA AND SEED SIZE ON SEEDLING GROWTH OF SUGARCANE (Saccharum
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Lapangan Terpadu Kampus Gedung Meneng Fakultas
19 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Lapangan Terpadu Kampus Gedung Meneng Fakultas Pertanian, Universitas Lampung Kampus Gedung Meneng, Bandar Lampung dan
Lebih terperinciRespons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Semangka (Citrullus vulgaris Schard.) terhadap Pemberian Giberelin dan Pupuk TSP
Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Semangka (Citrullus vulgaris Schard.) terhadap Pemberian Giberelin dan Pupuk TSP Response in Growth and Yield of Watermelon (Citrullus vulgaris Schard.) to Gibberellins
Lebih terperinciJurnal Online Agroekoteknologi. ISSN No Vol.3, No.3 : , Juni 2015
Jurnal Online Agroekoteknologi. ISSN No. 2337-6597 Respons Pertumbuhan Bibit Bud Chips Tebu (Saccharum officinarum L.) terhadap Dosis dan Frekuensi Pemberian Pupuk N, P dan K pada Wadah Pembibitan yang
Lebih terperinciTanggap Pertumbuhan Bibit Tebu (Saccharum officinarum L.) Varietas PSJT 941 pada Berbagai Panjang Setek dan Cara Penanaman di Lahan Kering
Tanggap Pertumbuhan Bibit Tebu (Saccharum officinarum L.) Varietas PSJT 941 pada Berbagai Panjang Setek dan Cara Penanaman di Lahan Kering Growth Response of Sugarcane Seed ( Saccharum officinarum L. )
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN. Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan. Percobaan ini dilakukan mulai
BAHAN DAN METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Percobaan ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Benih Fakultas Pertanian,, Medan. Percobaan ini dilakukan mulai dari bulan April 2016 hingga Mei
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu komoditas pertanian perkebunan rakyat. Tanaman ini menjadi andalan bagi petani dan berperan penting bagi perekonomian
Lebih terperinciFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Riau-Pekanbaru
MIKROPROPAGASI NANAS BOGOR (Ananas comosus (L.) Merr.) cv. QUEEN DENGAN PEMBERIAN NAFTALEN ACETYL ACYD (NAA) DAN KINETIN PADA MEDIA MURASHIGE SKOOG (MS) Desi Ekavitri 1, Sri Wulandari, Imam Mahadi Fakultas
Lebih terperinciPENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN ROOTONE-F TERHADAP PERTUMBUHAN STEK BATANG MAWAR (Rosa damascena Mill.)
PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN ROOTONE-F TERHADAP PERTUMBUHAN STEK BATANG MAWAR (Rosa damascena Mill.) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Pertanian Universitas Muria Kudus Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH DENGAN PENGOLAHAN TANAH YANG BERBEDA DAN PEMBERIAN PUPUK NPK
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH DENGAN PENGOLAHAN TANAH YANG BERBEDA DAN PEMBERIAN PUPUK NPK Growth and yield of shallot on Different Soil Tillage and Giving NPK fertilizer Romayarni Saragih 1*,
Lebih terperinciPengaruh BAP ( 6-Benzylaminopurine ) dan Pupuk Nitrogen terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)
Pengaruh ( 6-Benzylaminopurine ) dan Pupuk Nitrogen terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) The Effects of (6-Benzylaminopurine) and Nitrogen Fertilizer to Growth and Production
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. karbohidrat sehingga dapat dijadikan alternatif makanan pokok. Selain
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Ubi kayu merupakan tanaman pangan potensial masa depan karena mengandung karbohidrat sehingga dapat dijadikan alternatif makanan pokok. Selain mengandung
Lebih terperinciRESPONS PERTUMBUHAN BIBIT MUCUNA (Mucuna bracteata D.C) SECARA STEK PADA MEDIA TANAM LIMBAH KELAPA SAWIT DAN MIKORIZA SKRIPSI OLEH :
RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT MUCUNA (Mucuna bracteata D.C) SECARA STEK PADA MEDIA TANAM LIMBAH KELAPA SAWIT DAN MIKORIZA SKRIPSI OLEH : M DIAN MUNAWAN / 100301204 AGROEKOTEKNOLOGI / BPP PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
Lebih terperinci286. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.2, Maret 2013 ISSN No
286. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.2, Maret 2013 ISSN No. 2337-6597 RESPON MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN AUKSIN ASAM ASETAT NAFTALEN PADA PEMBIBITAN AREN (Arenga pinnata Merr) Utri Patma 1*, Lollie
Lebih terperinciJurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.3. No.4, September (541) :
Respons Pertumbuhan Bibit Setek Tanaman Buah Naga Merah (Hylocereus costaricencis (Web) Britton & Ross) Terhadap Pemberian Auksin Alami dengan Berbagai Tingkat Konsentrasi Growth respons cuttings seed
Lebih terperinciPENGARUH TAKARAN KOMPOS BLOTONG DAN UMUR SIMPAN MATA TUNAS TUNGGAL TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT TEBU (Saccharum officinarum L.)
Vegetalika Vol. 4 No. 2, 2015: 100-111 100 PENGARUH TAKARAN KOMPOS BLOTONG DAN UMUR SIMPAN MATA TUNAS TUNGGAL TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT TEBU (Saccharum officinarum L.) THE EFFECTS OF BLOTONG DOSAGES AND
Lebih terperinciIV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Air leri merupakan bahan organik dengan kandungan fosfor, magnesium
IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Air leri merupakan bahan organik dengan kandungan fosfor, magnesium dan vitamin B1 yang efektif bila dimanfaatkan sebagai bahan tambahan pada proses perbanyakan tanaman
Lebih terperinciRESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK VERMIKOMPOS DAN INTERVAL PENYIRAMAN PADA TANAH SUBSOIL SKRIPSI
RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK VERMIKOMPOS DAN INTERVAL PENYIRAMAN PADA TANAH SUBSOIL SKRIPSI OLEH: RIZKI RINALDI DALIMUNTHE 080301018 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Lada (Piper nigrum Linn.) merupakan tanaman rempah-rempah yang memiliki
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Lada (Piper nigrum Linn.) merupakan tanaman rempah-rempah yang memiliki peran dalam meningkatkan perekonomian Indonesia. Budidaya lada di Indonesia dilakukan
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DENGAN PEMBELAHAN UMBI BIBIT PADA BEBERAPA JARAK TANAM
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DENGAN PEMBELAHAN UMBI BIBIT PADA BEBERAPA JARAK TANAM Growth and Yield of Shallot by Cutting Bulbs in Some Plant Spacing Wenny Deviana*, Meiriani,
Lebih terperinciPENGARUH PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK Dendrobium phalaenopsis Fitzg TERHADAP PEMBERIAN IBA DAN KINETIN SECARA IN VITRO
PENGARUH PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK Dendrobium phalaenopsis Fitzg TERHADAP PEMBERIAN IBA DAN KINETIN SECARA IN VITRO Zohiriah 1, Zulfarina 2, Imam Mahadi 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi
Lebih terperinciSKRIPSI. Persyaratan Sarjana-1. Disusun Oleh: VINA A FAKULTA
PENGARUH ZAT PENGATUR TUMBUH (Rootone-F) TERHADAP PERTUMBUHAN AKAR JATI (Tectona grandis) ) DALAM PERBANYAKAN SECARA STEK PUCUK SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajad Sarjana-1
Lebih terperinciRESPONS PERTUMBUHAN STUM MATA TIDUR KARET (Hevea brasiliensis Muell Arg.) DENGAN PEMBERIAN AIR KELAPA DAN PUPUK ORGANIK CAIR
RESPONS PERTUMBUHAN STUM MATA TIDUR KARET (Hevea brasiliensis Muell Arg.) DENGAN PEMBERIAN AIR KELAPA DAN PUPUK ORGANIK CAIR Prihyanti Lasma E. Sinaga 080301053 PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS
Lebih terperinciSKRIPSI OLEH : MARIA MASELA S. SITANGGANG/ AGROEKOTEKNOLOGI
RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BIBIT KENTANG (Solanum tuberosum L.) DENGAN PERBEDAAN BOBOT BIBIT (G1) DAN KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR DI RUMAH KASSA SKRIPSI OLEH : MARIA MASELA S. SITANGGANG/ 090301196
Lebih terperinciPENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)
PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) EFFECT OF DENSITY AND PLANTING DEPTH ON THE GROWTH AND RESULTS GREEN BEAN (Vigna radiata L.) Arif Sutono
Lebih terperinciPENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)
PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) SKRIPSI OLEH : HENDRIKSON FERRIANTO SITOMPUL/ 090301128 BPP-AGROEKOTEKNOLOGI PROGRAM STUDI
Lebih terperinciPERTUMBUHAN STUMP KARET PADA BERBAGAI KEDALAMAN DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM SKRIPSI OLEH : JENNI SAGITA SINAGA/ AGROEKOTEKNOLOGI-BPP
PERTUMBUHAN STUMP KARET PADA BERBAGAI KEDALAMAN DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM SKRIPSI OLEH : JENNI SAGITA SINAGA/100301085 AGROEKOTEKNOLOGI-BPP PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai aneka ragam tanaman hias, baik tanaman hias daun maupun
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Indonesia mempunyai aneka ragam tanaman hias, baik tanaman hias daun maupun tanaman hias bunga. Tanaman hias yaitu suatu tanaman yang bagian akar, batang,
Lebih terperinciPENGGANDAAN TUNAS KRISAN MELALUI KULTUR JARINGAN MULTIPLICATION OF CRISAN BUD THROUGH TISSUE CULTURE. Yekti Maryani 1, Zamroni 1
Ilmu Pertanian Vol. 12 No.1, 2005 : 51-55 PENGGANDAAN TUNAS KRISAN MELALUI KULTUR JARINGAN MULTIPLICATION OF CRISAN BUD THROUGH TISSUE CULTURE Yekti Maryani 1, Zamroni 1 ABSTRACT The study on crisan s
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Tuan dengan ketinggian 25 mdpl, topografi datar dan jenis tanah alluvial.
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di kebun Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan Percut Sei
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca gedung Hortikultura Universitas Lampung
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di rumah kaca gedung Hortikultura Universitas Lampung pada bulan Juni November 2014. 3.2 Bahan dan Alat Bahan-bahan yang digunakan
Lebih terperinciPENGARUH JENIS AUKSIN DAN BOBOT SUCKER TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT SAGU DI PERSEMAIAN RAKIT
PENGARUH JENIS AUKSIN DAN BOBOT SUCKER TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT SAGU DI PERSEMAIAN RAKIT S. A M A R I L L I S, N. K H U M A I D A, M. H. B I N T O R O D J O E F R I E Departemen Agronomi dan Hortikultura,
Lebih terperinciPENGARUH BAGIAN TUNAS TERHADAP PERTUMBUHAN STEK KRANJI (Pongamia pinnata Merril)
PENGARUH BAGIAN TUNAS TERHADAP PERTUMBUHAN STEK KRANJI (Pongamia pinnata Merril) The effect of shoot part on growth cutting kranji (Pongamia pinnata Merill) Oleh Nurmawati Siregar Balai Penelitian Teknologi
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN NAA DAN KINETIN TERHADAP PERTUMBUHAN EKSPLAN BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis) MELALUI TEKNIK KULTUR JARINGAN SECARA IN VITRO
PENGARUH PEMBERIAN NAA DAN KINETIN TERHADAP PERTUMBUHAN EKSPLAN BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis) MELALUI TEKNIK KULTUR JARINGAN SECARA IN VITRO Imam Mahadi, Sri Wulandari dan Delfi Trisnawati Program
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Biotik 2015 ISBN:
Prosiding Seminar Nasional Biotik 205 ISBN: 978-602-8962-5-9 PENGARUH PEMBERIAN AIR KELAPA DAN BUBUR PISANG PADA MEDIA MS TERHADAP PERTUMBUHAN PLANLET ANGGREK KELINCI (Dendrobium antennatum Lindl.) SECARA
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. = Respon pengamatan µ = Rataan umum α i = Pengaruh perlakuan asal bibit ke-i (i = 1,2) β j δ ij
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Cikabayan, IPB Darmaga Bogor. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2009 sampai dengan Desember 2009. Bahan dan
Lebih terperinciPengaruh Persentase Naungan Terhadap Pertumbuhan Bibit Mucuna bracteata D.C. Asal Setek dengan Konsentrasi IAA yang Berbeda
Jurnal Agroekoteknologi. EISSN No. 2337 6597 Pengaruh Persentase Naungan Terhadap Pertumbuhan Bibit Asal Setek dengan Konsentrasi IAA yang Berbeda The influence of percentage of shade on the growth of
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN GIBERELIN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADA BEBERAPA VARIETAS KENTANG (Solanum tuberosum L.) SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN GIBERELIN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADA BEBERAPA VARIETAS KENTANG (Solanum tuberosum L.) SKRIPSI Oleh : NATASSA K. BR. GINTING 060301007 / BDP AGRONOMI DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN NAA DAN KINETIN TERHADAP PERTUMBUHAN EKSPLAN BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis) MELALUI TEKNIK KULTUR JARINGAN SECARA IN VITRO
PENGARUH PEMBERIAN NAA DAN KINETIN TERHADAP PERTUMBUHAN EKSPLAN BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis) MELALUI TEKNIK KULTUR JARINGAN SECARA IN VITRO Delfi Trisnawati 1, Dr. Imam Mahadi M.Sc 2, Dra. Sri
Lebih terperinciPENGARUH ZAT PENGATUR TUMBUH TERHADAP PERTUMBUHAN JERUK KEPROK (CITRUS NOBILIS LOUR) VAR. PULAU TENGAH: Rensi Novianti dan Muswita
PENGARUH ZAT PENGATUR TUMBUH TERHADAP PERTUMBUHAN JERUK KEPROK (CITRUS NOBILIS LOUR) VAR. PULAU TENGAH: Rensi Novianti dan Muswita Kata Kunci: zat pengatur tumbuh, jeruk keprok, pertumbuhan Zat pengatur
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca, Fakultas Pertanian, Universitas
23 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, Kampus Gedung Meneng, Bandar Lampung pada bulan Desember 2013
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Laboratorium Produksi Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Lampung
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca, Laboratorium Produksi Tanaman, dan Laboratorium Produksi Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Lampung mulai
Lebih terperinciPENGARUH MACAM AUKSIN PADA PEMBIBITAN BEBERAPA VARIETAS TANAMAN JATI (Tectona grandis, L.)
PENGARUH MACAM AUKSIN PADA PEMBIBITAN BEBERAPA VARIETAS TANAMAN JATI (Tectona grandis, L.) Didi Kuntoro 1), Rahayu Sarwitri 2), Agus Suprapto 3) Abstract An experiment about of the effect auxin kind on
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Kaca Gedung Hortikultura, Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai
Lebih terperinciPENGARUH INDOLEBUTYRIC ACID (IBA) DAN NAPHTHALENE ACETIC ACID (NAA) TERHADAP NODE CUTTING LADA VARIETAS LAMPUNG DAUN LEBAR
Enviagro, Jurnal Pertanian dan Lingkungan ISSN 1978-1644 56 PENGARUH INDOLEBUTYRIC ACID (IBA) DAN NAPHTHALENE ACETIC ACID (NAA) TERHADAP NODE CUTTING LADA VARIETAS LAMPUNG DAUN LEBAR Effect of Indolebutyric
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. keunggulan dalam penggunaan kayunya. Jati termasuk tanaman yang dapat tumbuh
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jati ( Tectona grandis) termasuk famili Verbenaceae yang mempunyai banyak keunggulan dalam penggunaan kayunya. Jati termasuk tanaman yang dapat tumbuh dalam berbagai kondisi
Lebih terperinciPERTUMBUHAN BERBAGAI SETEK ASAL TANAMAN GAMBIR (Uncaria gambir Roxb) AKIBAT PEMBERIAN BERBAGAI KONSENTRASI IBA. Muliadi Karo Karo 1) ABSTRACTS
Muliadi Karo Karo, Pertumbuhan Berbagai Setek Asal... PERTUMBUHAN BERBAGAI SETEK ASAL TANAMAN GAMBIR (Uncaria gambir Roxb) AKIBAT PEMBERIAN BERBAGAI KONSENTRASI IBA Muliadi Karo Karo 1) ABSTRACTS Gambier
Lebih terperinciIII. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium dan Lahan Percobaan Fakultas
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium dan Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan dilaksanakan pada bulan Juli
Lebih terperinciPengaruh Jenis Bahan Tanam dan Takaran Kompos Blotong terhadap Pertumbuhan Awal Tebu (Saccharum officinarum L.)
14 Vegetalika. 2016. 5(2): 14-25 Pengaruh Jenis Bahan Tanam dan Takaran Kompos Blotong terhadap Pertumbuhan Awal Tebu (Saccharum officinarum L.) Effect of the Type of Planting Material and Rates of Compost
Lebih terperinciPERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) PADA MEDIA GAMBUT DENGAN PEMBERIAN URINE SAPI
SKRIPSI PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) PADA MEDIA GAMBUT DENGAN PEMBERIAN URINE SAPI UIN SUSKA RIAU Oleh: Heri Kiswanto 10982005520 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi IBA (Indole Butyric Acid)
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi IBA (Indole Butyric Acid) berpengaruh nyata pada jumlah akar primer bibit tanaman nanas, tetapi tidak
Lebih terperinciTANGGAP PERTUMBUHAN VEGETATIF BIBIT KAKAO
TANGGAP PERTUMBUHAN VEGETATIF BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) DENGAN PEMBERIAN VERMIKOMPOS DAN AIR PADA BERBAGAI KAPASITAS LAPANG Response of Cacao (Theobroma cacao L.) Seedlings Vegetative Growth with
Lebih terperinciI. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.
I. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung. Waktu penelitian dilaksanakan sejak bulan Mei 2010 sampai dengan panen sekitar
Lebih terperinciUJI KEEFEKTIFAN PERENDAMAN BENIH DAN PEMBERIAN KOMPOS PANGKASAN MUCUNA TERHADAP PERTUMBUHAN Mucuna bracteata
UJI KEEFEKTIFAN PERENDAMAN BENIH DAN PEMBERIAN KOMPOS PANGKASAN MUCUNA TERHADAP PERTUMBUHAN Mucuna bracteata THE EFECTIVITY OF SOAKING SEED WITH COMPOST RESIDU OF MUCUNA ON GROWTH Mucuna bracteata Mazidah
Lebih terperinciRESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SORGUM (Sorghum bicolor (L.) Moench) TERHADAP PEMBERIAN MULSA DAN BERBAGAI METODE OLAH TANAH SKRIPSI
19 RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SORGUM (Sorghum bicolor (L.) Moench) TERHADAP PEMBERIAN MULSA DAN BERBAGAI METODE OLAH TANAH SKRIPSI Oleh: KHAIRUNNISA 100301046 / BUDIDAYA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN
Lebih terperinciTHE EFFECT OF GIFT NAPTHALENE ACETIC ACID (NAA) AND BENZYL ADENINE (BA) ON THE GROWTH OF LEAF CUTTAGES OS Sansevieria masoniana Giant ABSTRACT
PENGARUH PEMBERIAN NAPTHALENE ACETIC ACID (NAA) DAN BENZYL ADENINE (BA) TERHADAP KEBERHASILAN SETEK DAN PERTUMBUHAN ANAKAN SANSEVIERIA Sansevieria masoniana Giant THE EFFECT OF GIFT NAPTHALENE ACETIC ACID
Lebih terperinci