Ijer.web.id Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No

Transkripsi

1 Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa Materi Mengenal Anggota Tubuh Dan Kegunaannya Dengan Menerapkan Metode Fun Learning Sri Mulyani SD Negeri Jatirejo Absrak :Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk: Mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah diterapkannya model pembelajaran fun learning kelas I SDN Jatirejo Semester I Tahun Pelajaran 2017/2018. Terutama pada materi. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian tindakan kelas yang dilakukan di kelas I SDN Jatirejo tahun pelajaran 2017/2018 dengan jumlah siswa sebanyak 15 siswa. Tindakan yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran fun learning kelas I dalam pembelajaran dengan materi mengenal angguta tubuh dan kegunaannya. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Berdasarkan prestasi yang diperoleh selama pelaksanaan penelitian tindakan kelas, dapat di jelaskan bahwa: peningkatan prestasi belajar siswa dari prasiklus/tes sebelum tindakan, prestasi siswa masih rendah karena di bawah KKM yaitu rata-rata kelas mencapai nilai 62,67. Prosentase siswa yang tuntas KKM hanya 6,67% dan yang tidak tuntas 93,33%. Pada siklus I setelah diterapkan model pembelajaran fun learning rata-rata kelas mengalami peningkatan menjadi 75,33 sudah mencapai KKM, namun masih ada siswa yg belum tuntas. Ketuntasan belajar masih 46,67 %, sedangkan siswa yang belum tuntas 53,33%, maka dilanjutkan ke siklus II. Pada siklus II rata-rata kelas mencapi nilai 84,67 sudah termasuk keriteria baik. Dan ketuntasan belajar siswa meskipun belum mencapai persentase ketuntasan 100 % masih terdapat 2 siswa tidak tuntas dengan prosentase 13,33% namun ketuntasan mencapai 84,67% melebihi kriteria ketuntasan minimum yaitu 75 %. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis alternatif dapat diterima, maka dapat disimpulkan bahwa: penerapan model pembelajaran fun learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas I SDN Jatirejo Semester I tahun pelajaran 2017/2018. Kata kunci: model pembelajaran fun learning, prestasi belajar siswa Absrak: This classroom action research aims to: Know the improvement of student achievement after the implementation of learning model of learning learning class I SDN Jatirejo Semester I Lesson Year 2017/2018. Especially on the material know body members and their usefulness. This research was conducted by classroom action research methods conducted in class I SDN Jatirejo in the academic year 2017/2018 with the number of students as many as 15 students. The action is done by applying the learning model of learning learning class I in learning with the material to know body members and their usefulness. This study was conducted in two cycles. Based on the results obtained during the implementation of classroom action research, it can be explained that: improving student achievement from pre-test / pre-action test, student achievement is still low because under KKM that is average grade reaches value 62,67. The percentage of students who complete the KKM is only 6.67% and the unfinished 93.33%. In the first cycle after applied learning model learning learning average class has increased to already reached KKM, but there are still students who have not completed. Learning completeness is still 46.67%, while students who have not completed 53.33%, then proceed to cycle II. In the second cycle of the average class mencapi value of has included good keriteria. And mastery of student learning although not yet reached percentage mask 100% there are still 2 students not complete with the percentage 13,33% but completeness 84,67% exceeds minimum criterion that is 75%. So it can be concluded that the alternative hypothesis can be accepted, it can be concluded that: the application of learning learning fun model can improve student achievement Class I SDN Jatirejo Semester I of the year 2017/2018. Keywords: learning fun model, student achievement 1. PENDAHULUAN Dalam proses pembelajaran siswa diharapkan berperan aktif dengan berfikir kreatif. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi atau terlibat dalam proses pembelajaran.kenyataan yang terjadi di SD Negeri Jatirejo siswa kelas I masih sangat pasif. Hanya tunduk dan patuh pada perintah guru sehingga pembelajaran menjadi pasif dan terkesan kaku. Partisipasi aktif siswa sangat berpengaruh pada proses perkembangan berpikir, emosi, dan sosial. Keterlibatan siswa dalam belajar, membuat anak secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran dan mengambil keputusan. Namun pembelajaran saat ini pun masih ada yang menggunakan metode belajar dimana siswa menjadi pasif seperti pemberian tugas, dan guru mengajar secara monolog, sehingga cenderung membosankan dan menghambat perkembangan aktiiitas siswa. 36

2 Upaya yang diperkirakan agar siswa tidak bosan dan ikut berperan aktif dalam pembelajaran yang akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pelajaran adalah dengan menerapkan model pembelajaran fun learning Dengan demikian diharapkan model pembelajaran fun learning dalam pengajaran dapat meningkatkan prestasi belajar Pada Siswa Kelas I Semester I Ngargoyoso Kabuapten Karanganyar Tahun Pelajaran 2017/2018. identifikasi masalah pembelajaran di kelas I masih menggunakan metode koniensional dan pemilihan pendekatan/strategi pembelajaran belum sesuai tujuan pembelajaran. Pembatasan masalah sebagai ruang lingkup dari penelitian ini yaitu pada meningkatkan prestasi belajar materi dengan menerapkan model pembelajaran fun learning pada siswa kelas I Semester I Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar Tahun 2017/2018. Berdasarkan latar belakang masalah di atas rumusan masalah dalam penelitian sebagai berikut : Apakah penerapan model pembelajaran fun learning dapat meningkatkan prestasi belajar materi mengenal angguta tubuh dan kegunaannya pada siswa kelas I Semester I Sekolah Dasar Negeri Jatirejo Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2017/2018?. Tujuan dalam penelitian ini adalah Melalui penerapan model pembelajaran fun learning dapat meningkatkan prestasi belajar materi mengenal angguta tubuh dan kegunaannya pada siswa kelas I Semester I Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2017/2018. Manfaat yang diharapkan penelitiian tindakan kelas ini prestasi penelitian ini diharapkan sebagai sumbangan pemikiran dalam meningkatkan prestasi belajar materi pada siswa kelas I Semester I Sekolah Dasar Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2017/2018. Dan diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar materi 2. LANDASAN TEORI Menurut Wikipedia Prestasi berasal dari bahasa Belanda yang artinya prestasi dari usaha. Prestasi diperoleh dari usaha yang telah dikerjakan. Dari pengertian Prestasi tersebut, maka pengertian Prestasi diri adalah prestasi atas usaha yang dilakukan seseorang. Prestasi dapat dicapai dengan mengandalkan kemampuan intelektual, emosional, dan spiritual, serta ketahanan diri dalam menghadapai situasi segala aspek kehidupan. Karakter orang yang berprestasi adalah mencintai pekerjaan, memiliki inisiatif dan kreatif, pantang menyerah, serta menjalankan tugas dengan sungguh-sungguh. Karakterkarakter tersebut menunjukan bahwa untuk meraih Prestasi tertentu, Prestasi adalah prestasi yang telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan. Gagne (1985:40) menyatakan bahwa Prestasi Belajar dibedakan menjadi lima aspek, yaitu : kemampuan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, sikap dan keterampilan. Menurut Bloom dalam Suharsimi Arikunto (1990:110) bahwa prestasi belajar dibedakan menjadi tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Prestasi merupakan kecakapan atau prestasi kongkrit yang dapat dicapai pada saat atau periode tertentu. Berdasarkan pendapat tersebut, Prestasi dalam penelitian ini adalah prestasi yang telah dicapai siswa dalam proses pembelajaran. Menurut Siti Partini (1980 : 49), Prestasi Belajar adalah prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam kegiatan belajar. Sejalan dengan pendapat dicapai oleh seseorang dalam kegiatan belajar. Sejalan dengan pendapat itu Sunarya (1983 : 4) menyatakan Prestasi Belajar merupakan perubahan tingkah laku yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik yang merupakan ukuran keberprestasian siswa. Menurut Sumadi Suryabrata (1987 : 324), Nilai merupakan perumusan terakhir yang dapat diberikan oleh guru menganai kemajuan atau Prestasi Belajar siswa selama masa tertentu. Dengan nilai rapor, kita dapat mengetahui Prestasi Belajar siswa. Siswa yang nilai rapornya baik dikatakan Prestasinya tinggi, sedangkan yang nilainya jelek dikatakan Prestasi Belajarnya rendah. Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa Prestasi Belajar adalah keberprestasian yang dapat dicapai siswa yang terlihat dari pengetahuan, sikap, dan keahlian yang dimilikinya. Metode Fun Learning merupakan cara belajar mengasyikkan dan menyenangkan yang berpusat padakondisi psikologi siswa dan atmosfer lingkungan dalam melakukan proses belajarmengajar. Metode ini merupakan cara untuk menciptakan suasana yang nyaman dalamproses 37

3 pembelajaran sehingga tercipta rasa cinta dan keinginan untuk belajar. Menurut Tols Toy (Darmasyah, 2010), belajar menyenangkan sangat perludalam proses pembelajaran, karena sangat membantu peserta didik untuk biasmenjadikan bahan pembelajaran menjadi bermakna, member motivasi belajar, danmenyediakan kepuasan belajar. Karena pembelajaran menyenangkan akan membuatanak merasa tidak terbebani dan dipaksa untuk belajar. 3. METODE PENELITIAN Pelaksanaan penelitian ini adalah di SD Kabupaten Karanganyar Tahun pelajaran 2017/2018. Penelitian ini dilakukan dari bulan Januari sampai dengan bulan Maret tahun Subjek dalam penelitian ini diambil dari seluruh siswa kelas I Semeter II SD Kabupaten Karanganyar Tahun pelajaran 2017/2018 yang berjumlah 15 siswa. Sedangkan objek penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran fun learning untuk meningkatkan prestasi belajar materi. Data yang akan dikumpulkan pada penelitian ini berupa data tentang prestasi belajar yaitu prestasi ulangan dan tes dalam materi mengenal angguta tubuh dan kegunaannya pada mata pelajaran dan data tentang penerapan model pembelajaran kontekstual. Indikator keberprestasian pelaksanaan pembelajaran dalam meningkatkan prestasi belajar Sekolah Dasar Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2017/2018 diukur berdasarkan: pembelajaran kurang menarik menjadi menarik sehingga prestasi belajar siswa mencapai 75%. Kurangnya pemahaman siswa terhadap materi pelajaran menjadi paham terhadap pelajaran sehingga prestasi yang dicapai melebihi 75%. Daya serap terhadap pelajaran yang diajarkan dapat mencapai prestasi yang tinggi, baik secara indiiidu maupun kelompok, di mana pada siklus I yaitu dengan prestasi rata-rata tidak tuntas, indikator kerja setelah tindakan pada siklus II diharapkan meningkat menjadi tuntas atau ketuntasan belajar minimal telah mencapai 75%. Untuk melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) meliputi beberapa tahap penelitian. Menurut Arikuntho dkk. (2010:17) dalam pelaksanaan penelitian ini mengikuti tahap-tahap penelitian tindakan kelas yang pelaksanaan tindakannya terdiri atas beberapa siklus. Setiap sikulus terdiri atas tahap perencanaan (planing), tindakan (acting), pengamatan (obseriing), dan refelksi (refelecting). Peneitian tindakan kelas dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas. Dapat dikatakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan,yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.. 4. PRESTASI DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Deskripsi kondisi awal Objek penelitian adalah prestasi belajar materi mengenal anggota tubuh dan kegunaannya dengan menggunaan metode fun learning. prestasi belajar Materi mengenal anggota tubuh dan kegunaannya Kelas I Semester I SD Negeri Jatirejo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar sebelum tindakan masih rendah. Berdasarkan penyebaran Frekuensi Prestasi belajar Pra Siklus Katagori Sangat Baik Rentang Nilai Frekuen Prosentase ,00% Baik ,00% Cukup ,67% Kurang > ,33% Jumlah % Berdasarkan pengamatan pra siklus siswa yang tuntas diatas KKM hanya 1 siswa dengan prosentase 6,67 %, sedangkan 14 siswa dari 15 siswa belum tuntas masih dibawah KKM dengan rentang prosentase 93,33 %. Deskripsi siklus I Dengan mendasarkan pada data yang diperoleh pada kondisi awal kegiatan selanjutnya akan dibuat rencana penelitian tindakan kelas. Rencana yang dimaksud meliputi rencana pembelajaran, pelaksanaan tindakan, tindakan pengamatan dan refleksi. Dengan penyebaran frekuensi prestasi belajar sebagai berikut : Katagori Rentang Nilai Frekuensi Prosentase Sangat Baik ,00% Baik ,00% Cukup ,67% 38

4 Kurang > ,33% Jumlah ,00% Berdasarkan pengamatan pada siklus II siswa yang tuntas diatas KKM mengalami peningkatan menjadi 7(tujuh) siswa dengan prosentase 46,67 %, sedangkan 8 siswa belum tuntas masih dibawah KKM dengan rentang prosentase 53,33 %. Deskripsi siklus II Melihat indikator kinerja tindakan kelas pada Siklus I belum tercapai, maka dilanjutkan dengan tindakan berikutnya (Siklus II). Upaya yang dilakukan guru untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar, seperti pada Siklus I, penulis memilih penggunaan model pembelajaran fun learning. Langkah-langkah yang diambil dimulai dari perencanaan, pelaksanaan tindakan hingga diperoleh prestasi pengamatan. Dengan penyebaran frekuensi prestasi belajar Katagori Rentang Nilai Frekuen Prosentase Sangat Baik ,67% Baik ,67% Cukup ,33% Kurang > ,33% Jumlah % Berdasarkan pengamatan pada siklus II siswa yang tuntas diatas KKM mengalami peningkatan menjadi 12(tiga belas) siswa dengan prosentase 86,67%, sedangkan 2 siswa belum tuntas masih dibawah KKM dengan rentang prosentase 13,33 %. Berdasarkan pengamatan dari pra siklus, siklus I dan siklus II sebagai berikut : a. pengamatan pra siklus siswa yang tuntas diatas KKM hanya 1 siswa dengan prosentase 6,67 %, sedangkan 14 siswa dari 15 siswa belum tuntas masih dibawah KKM dengan rentang prosentase 93,33 %. b. pengamatan pada siklus I siswa yang tuntas diatas KKM mengalami peningkatan dari 1 siswa menjadi 7 siswa dengan prosentase 46,47 %, sedangkan 8 siswa belum tuntas masih dibawah KKM dengan rentang prosentase 53,33 % c. pengamatan pada siklus II siswa yang tuntas diatas KKM mengalami peningkatan menjadi 13(tiga belas) siswa dengan prosentase 86,67%, sedangkan 2 siswa belum tuntas masih dibawah KKM dengan rentang prosentase 13,33%. Penelitian Tindakan Kelas ini telah memenuhi indikator keberprestasian diatas 75%. Sehingga Penelitian ini telahberprestasi dan tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. 5. SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dari prestasi penelitian adalah bahwa peningkatan prestasi prestasi belajar dapat dilakukan melalui Penggunaan Model pembelajaran fun learning dalam belajar Materi mengenal angguta tubuh dan kegunaannya materi Mengenal angguta tubuh dan kegunaannya pada Siswa Kelas I Semester I SD Negeri Jatirejo Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar. Hal ini ditandai prestasi perolehan nilai rata-rata siswa dalam pembelajaran Materi mengenal angguta tubuh dan kegunaannya yang selalu mengalami peningkatan dari sebelum tindakan (pra siklus) dan setelah tindakan dalam tiap siklusnya. Prestasi tersebut adalah Nilai ratarata Materi mengenal angguta tubuh dan kegunaannya sebelum tindakan adalah 62,67. Nilai rata-rata Materi mengenal angguta tubuh dan kegunaannya siklus I adalah 75,33. Nilai rata-rata Materi mengenal angguta tubuh dan kegunaannya siklus II adalah 84,67. Berkaitan dengan simpulan di atas, maka peneliti dapat mengajukan saran-saran sebagai berikut: guru hendaknya lebih inoiatif dalam menerapkan metode-metode dan strategi yang tepat untuk digunakan dalam menyampaikan materi pembelajaran. Guru yang belum menerapkan model pembelajaran dalam pembelajaran dapat mencoba menerapkan model pembelajaran tersebut agar prestasi siswa siswa meningkat. Bagi Siswa agar selalu meningkatkan minatnya dan prestasi dalam belajar, sehingga prestasinya dapat meningkat. Bagi Sekolah diharapkan memberikan fasilitas pembelajaran kepada guru agar proses pembelajaran dapat bermakna sehingga tujuan dapat tercapai. Daftar Pustaka [1] Arikunto, Suharsimi Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara [2] Darmansyah Strategi Pembelajaran Menyenangkan dengan Humor. Jakarta: Bumi Aksara [3] Gagne, Robert M The Cognitive Psychology of School Learning. 39

5 Boston Toronto: Little Brown Company. [4] Siti Partini (1980:49), Definisi Prestasi Belajar (2011). Arti. Pengertian, Definisi Prestasi Belajar.[online] tersedia di Diakses pada 2017 [5] Sunarya Evaluasi Hasil Belajar. Jakarta : Dirjen Dikti [6] Suryabrata,Sumadi Psikologi Pendidikan. Jakarta : Penerbit Rajawali,. [7] Migunani., Fitro Nur Hakim, Aset Digital Elearning Berbasis Scorm Sebagai Upaya Resource Sharing Multi Platform LMS Untuk Sekolah Menengah Kejuruan RPL, Vol 5, No 2 (2016): IJNS April 2016 [8] Bambang Supiyarto, Bambang Eka Purnama, Gesang Kristanto Nugroho, Bambang Supiyarto, Bambang Eka Purnama, Gesang Kristanto Nugroho, Vol 4, No 3 (2015): IJNS Juli 2015 [9] Praptiningsih., Bambang Eka Purnama, Pembuatan Engine E- Learning Pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Kebonagung, Vol 4, No 1 (2015): IJNS Januari 2015 [10] Wiji Suhardjo, Bambang Eka Purnama, Pemanfaatan Local Area Network Dan Program Netop School Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Pada Jurusan Teknik Komputer Jaringan Smk N 1 Klaten, Vol 2, No 3 (2013): IJNS Juli 2013 [11] Wawan Saputra, Bambang Eka Purnama, Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Untuk Mata Kuliah Organisasi Komputer, Vol 4, No 2 (2012): Jurnal Speed 2012 [12] Eka Nanda Muttaqin, Bambang Eka Purnama, Analisa Dan Perancangan Sistem Komputerisasi Pembelajaran Dengan Media Video Menggunakan Software Adobe Premiere Di SMK Wisudha Karya Kudus, Vol 4, No 1 (2012): Jurnal Speed 2012 [13] Neni Yuniati, Bambang Eka Purnama, Gesang Kristianto Nugroho, Pembuatan Media Pembelajaran Interaktif Ilmu Pengetahuan Alam Pada Sekolah Dasar Negeri Kroyo 1 Sragen, Vol 3, No 4 (2011): Jurnal Speed 2011 [14] Yogi Siswanto, Bambang Eka Purnama, Rancang Bangun Aplikasi Mobile Game Edukasi Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Anak Kelas VI Sekolah Dasar, Vol 5, No 4 (2013): Jurnal Speed