ANALISIS POTENSI DAN MASALAH MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH DASAR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS POTENSI DAN MASALAH MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH DASAR"

Transkripsi

1 ANALISIS POTENSI DAN MASALAH MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH DASAR NI MADE RATMININGSIH Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Pendidikan Ganesha,Singaraja Abstrak Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan potensi dan masalah pembelajaran khususnya media yang digunakan dalam pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah dasar tahun akademik 2013/2014. Desain penelitian adalah penelitian deskriptif yang melibatkan sejumlah 9 orang responden guru dan 224 responden siswa kelas lima di 9 SD di 9 kecamatan di Kabupaten Buleleng. Instrumen utama penelitian adalah kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya 47% guru menyatakan sekolahnya memiliki potensi media pembelajaran bahasa Inggris, yaitu 77,77% guru menyatakan potensi media terbesar adalah media visual (gambar dan realia) dan 66,66% guru menegaskan bahwa sekolahnya juga memiliki media audio visual berupa komputer, Laptop, LCD dan TV. Selanjutnya, 76% guru menyatakan mereka bermasalah dalam penggunaan media dan 81% siswa menyatakan gurunya bermasalah dalam pnggunaan media. Semua guru (100%) menyatakan tidak pernah menggunakan media audio berupa CD dan media audio visual yang berisi lagu-lagu. Senada dengan guru, semua siswa (100%) menegaskan gurunya tidak pernah menggunakan kaset rekaman, CD rekaman, video dan video lagu-lagu dalam mengajar Bahasa Inggris. Kata Kunci: potensi, masalah, media pembelajaran Abstract This article aimed at describing the potencies and problems of media utilized in English instruction in the primary schools in academic year 2013/2014. The study was a descriptive research involving 9 teachers and 224 fifth grade students as respondents from 9 primary schools in 9 districts in Buleleng regency. The main instrument was questionnaire. The result shows that 47% teachers stated that their schools had potency in media. Specifically 77.77% teachers mentioned that the schools had visual media (pictures and realia) and 66.66% of them explained the schools also had audio visual like Computer, Laptop, LCD and TV. In terms of problems, 76% teahers stated they had problems in utilizing the media and even 81% students affirmed it. All teachers (100%) stated they never used audio media such as CD and audio visual media containg recorded songs. Similar to their teachers, all students (100%) also described that their teachers never used recorded tapes or CD or video containing songs to teach them English. Key words: potencies, problems, instructional media 1. Pendahuluan Media adalah salah satu komponen penting dalam proses belajar mengajar. Melalui pemanfaatan media yang tepat guru dapat menampilkan materi yang diajarkan dengan lebih baik sehingga pelajaran mudah dicerna oleh siswa. Abstraksi pelajaran yang disebabkan oleh verbalisasi dapat menyebabkan pebelajar anak-anak cepat kehilangan konsentrasi belajar. Hal ini bisa dihindarkan melalui pengemasan media yang menarik dan inovatif yang dapat menarik minat mereka untuk belajar. Hasil wawancara pada pelatihan P2M di Kecamatan Sukasada yang diikuti oleh 25 orang guru bahasa Inggris (Ratminingsih dan Budasi, 2012), menunjukkan bahwa mereka tidak pernah menggunakan media pembelajaran inovatif seperti media audio (yang berisi lagu-lagu) atau media audio visual. Para guru biasanya mengajar hanya berpedoman pada buku paket atau LKS yang digunakan. Jadi mayoritas media yang digunakan adalah media cetak (printed) dari buku. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang berarti tengah, perantara atau pengantar. Secara khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar diartikan sebagai alat grafis, fotografis, atau elektronik untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. AECT (Association of Education and Communication Technology) memberikan batasan, yaitu media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Secara lebih spesifik, Heinrich, dkk. mengemukakan medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Jadi, televisi, film, foto, radio, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media komunikasi (dalam Arsyad, 20:3). Lebih jauh Arsyad (20) menjelaskan bahwa apabila media itu membawa pesan-pesan atau 596

2 informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran, maka media itu disebut media pembelajaran. Gagne and Briggs (1979) memaparkan bahwa media pembelajaran merupakan alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pelajaran, yang terdiri dari buku,modul,teks terprogram, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide, foto, gambar, grafik, televisi, komputer, dan sebagainya. Dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat-alat fisik yang digunakan dalam menyampaikan informasi, yaitu berupa materi pembelajaran kepada peserta didik. Media pembelajaran yang baik adalah media yang dapat membantu proses transfer materi pelajaran dengan baik, menarik perhatian peserta didik, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, dan dapat memotivasi mereka. Arsyad (20) menyatakan bahwa proses pembelajaran dapat menjadi lebih dinamis dan akan mencapai sasaran yang diinginkan jika ditambahkan alat bantu atau media, seperti media audio-visual, cetak, proyektor, film, permainan, dan sebagainya. Yassaei (2012) menambahkan bahwa salah satu cara yang paling tepat untuk menciptakan konteks bermakna untuk pembelajaran bahasa Inggris adalah melalui penggunaan media, yang dapat ditampilkan melalui berbagai format, seperti cetak, audio, dan visual. Terlebih lagi anak-anak 7 sd tahun yang masih pada tahap perkembangan yang oleh Piaget dinamakan concerete operation (Brown, 2001) mengharuskan guru untuk mengkongkritisasi pembelajaran melalui pemanfaatan media. Perhatian mereka yang singkat terhadap sesuatu dapat diatasi dengan menggunakan sesuatu yang dapat menarik perhatian mereka. Willing (dalam Chitravelu, dkk., 2005) menegaskan bahwa anak-anak yang bertipe kongkrit (concrete learner) akan menyenangi strategi pembelajaran yang memanfaatkan games, pictures, films, cassettes, videos, dan lain-lain. Salah satunya adalah melalui pemanfaatan media pembelajaran audio (CD pembelajaran). Media audio selain dapat menghadirkan kesenangan, suasana rileks, yang terpenting adalah dapat memberikan contoh pajanan bahasa yang kaya dengan aspek kebahasaan, seperti kosakata, gramatika, lafal, tetapi juga keterampilan berbahasa (mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis). Terlebih lagi, bagi para guru yang berlatar belakang non kependidikan bahasa Inggris, mereka dapat dibantu diberikan model bahasa yang akurat dari segi lafal dan intonasi dengan mengulang-ulang media audio yang tersedia.adapun media audio yang dikembangkan oleh peneliti berisi lagu-lagu yang liriknya diciptakan khusus untuk tujuan pembelajaran Bahasa Inggris, sedangkan lagunya atau iramanya diambil dari lagu-lagu yang sudah terkenal baik lagu Indonesia atau lagu Inggris yang ditujukan untuk menghadirkan sesuatu yang mudah dicerna oleh anak-anak. Beberapa penelitian terkait pemanfaatan media pembelajaran adalah Ramendra dan Ratminingsih (2006) membuktikan guru mayoritas menggunakan media visual, yaitu 100% guru menyatakan menggunakan papan tulis dan gambar, 94% menegaskan menggunakan benda-benda nyata (realia), sedangkan hanya 25% guru menyatakan menggunakan media audio. Penelitian yang dilakukan Budasi, dkk. (2013) membuktikan bahwa media audio pembelajaran bahasa Inggris yang dikembangkan dapat meningkatkan kompetensi bahasa Inggris siswa kelas empat SD No. 2 Sukasada. Selanjutnya, Jadal (20) membuktikan bahwa pemanfaatan media audio-visual dalam pembalajaran bahasa Inggris dapat meningkatkan hasil belajar siswa sekolah dasar di Distrik Solapur, India. Data ini membuktikan bahwa pemanfaatan media audio-visual berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar bahasa Inggris siswa sekolah dasar. Terkait dengan lagu, Shtakser (2012) mengemukakan bahwa musik dan lagu dapat menciptakan atmosfer belajar yang baik dalam kelas. Brewster, dkk. (2007) menyatakan bahwa lagu merupakan strategi yang ideal untuk belajar bahasa, karena di dalam lagu terdapat pengulangan-pengulangan kosakata dan struktur bahasa serta irama yang dapat meningkatkan ketertarikan siswa dalam belajar. Ratminingsih (2010) membuktikan bahwa lagu merupakan salah satu teknik yang efektif untuk meningkatkan keterampilan mendengarkan bahasa Inggris siswa sekolah dasar Lab Undiksha Singaraja. Lebih lanjut penelitian Ratminingsih, dkk. (2013) membuktikan bahwa materi dan sintak pembelajaran berbasis lagu dapat meningkatkan kompetensi bahasa Inggris siswa SD Lab Undiksha, dan penelitian Budasi, dkk. (2013) membuktikan bahwa media audio kelas 4 semester 1 dapat meningkatkan motivasi siswa dan kompetensi bahasa Inggris siswa SD No.2 Sukasada. Berdasarkan bukti tersebut, maka peneliti selanjutnya memandang perlu mengembangkan media audio selanjutnya, yakni di kelas lima. Sebelum media audio dikembangkan, peneliti berkepentingan untuk 597

3 menganalisis potensi media yang dimiliki dan masalah-masalah media pembelajaran di sekolah dasar di Kabupaten Buleleng. Dengan demikian tujuan utama dari artikel ini adalah untuk menganalisis potensi dan masalah terkait dengan penggunaan media pembelajaran di sekolah dasar di Kabupaten Buleleng. 2. Metode Penelitian Untuk menganalisis potensi dan masalah media pembelajaran di sekolah dasar, peneliti menggunakan instrumen utama yaitu kuesioner yang disebarkan kepada guru dan siswa. Dengan demikian, rancangan penelitian pada tahap ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan potensi dan masalahmasalah penggunaan media pembelajaran di sekolah dasar di Kabupaten Buleleng. Subjek penelitian adalah 9 guru pengampu mata pelajaran bahasa Inggris dan 224 siswa kelas lima dari 9 sekolah di 9 kecamatan di Kabupaten Buleleng. Adapun jumlah responden yang terlibat. Kuesioner untuk guru yang menjaring potensi media yang dimiliki oleh sekolah terdiri atas 5 item, dan untuk menjaring masalahmasalah penggunaan media terdiri dari 9 item, dan kuesioner untuk siswa hanya untuk menjaring pendapat mereka terkait dengan masalah media yang digunakan oleh guru mereka dalam belajar bahasa Inggris. Selanjutnya, hasil data yang terkumpul ditabulasikan dan dianalisis secara kuantitatif yaitu mengukur persentase dan secara kualitatif untuk mendeskripsikan potensi dan masalah-masalah penggunaan media pembelajaran. 3. Hasil Penelitian dan Pembahasan 3.1 Hasil Penelitian Potensi Media Pembelajaran Bahasa Inggris di SD (Guru) Tabel 1. Potensi Media Pernyataan Skor Total Responden Total Skor ideal = 1 x 5 x 9 = 45 Skor total 21 Potensi 21:45= 0,47 atau 47% Tabel 1 di atas menunjukkan bahwa potensi media yang dimiliki oleh sekolah dasar di Kabupaten Buleleng 47%. Dari persentase tersebut, jika dirinci 77,77% guru menyatakan tersedia media visual yaitu berupa gambar yang terdapat di dalam buku dan realia yang terdapat di sekitar kelas dan sekolah. Sementara 66,66% guru menegaskan bahwa di sekolahnya terdapat media audio visual yaitu komputer, laptop, TV, dan LCD. Namun demikian, diakui oleh 44,44% guru bahwa sekolahnya memiliki tape player, bahkan hanya 22,22% guru menyatakan di sekolahnya tersedia kaset rekaman lagu-lagu bahasa Inggris untuk pembelajaran. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa potensi ketersediaan media yang terbanyak adalah media visual (77,77%), yaitu gambar-gambar yang terdapat di buku paket dan realia (benda nyata) yang ada di sekitar kelas dan sekolah. Yang menarik adalah 66,66% sekolah sudah memiliki media audiovisual yaitu komputer, laptop, TV, dan LCD yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran bahasa Inggris yaitu untuk memperdengarkan atau menayangkan materi rekaman baik berupa lagu-lagu atau visualisasi lainnya yang dapat memotivasi siswa belajar. Temuan menarik lainnya adalah hanya 22,2% guru menyatakan bahwa sekolahnya memiliki potensi ketersediaan kaset rekaman lagu-lagu bahasa Inggris. Temuan ini mempertegas pentingnya mengembangkan media audio berupa lagulagu bahasa Inggris berbasis tema yang dapat digunakan oleh guru sebagai sumbe pembelajaran yang menyenangkan Masalah Media Pembelajaran Bahasa Inggris di SD dari Hasil Kuesioner Guru di Kabupaten Buleleng Di bawah ini dipaparkan masalahmasalah penggunaan media pembelajaran Bahasa Inggris yang disampaikan oleh 9 guru pengampu mata pelajaran Bahasa Inggris di SD di 9 kecamatan di Kabupaten Buleleng. Tabel 2. Persentase Masalah Media Pembelajaran dari Kuesioner Guru Skor ideal = skor tertinggi x 5 x 9 x 9 = 405 jumlah item x jumlah responden Skor Total 305 Skor total/skor ideal 305/405= 0,76 = 76% Dari tabel di atas, secara umum 76% guru menyatakan bahwa mereka bermasalah dalam penggunaan media pembelajaran. Tabel di bawah ini menunjukkan persentase masalah pada setiap item. 598

4 Tabel 3. Persentase Masalah Media Pembelajaran Per Item Ite Frekuensi m S % S % K % J % T % L R K R P 1 1, 2 22, , , , , , 8 88, , 8 88, , , , , , 33 1, , 88 1, Dari tabel 3 di atas, dapat dilihat bahwa 100% guru menyatakan tidak pernah menggunakan media audio berupa CD player dan CD materi pembelajaran (item 2) dan tidak pernah menggunakan media audio atau audio visual yang berisi lagu-lagu yang dapat diakses atau dibeli untuk kepentingan pembelajaran Bahasa Inggris (item 6). Masalah berikutnya adalah mayoritas guru (88,88%) tidak pernah menggunakan media audio visual seperti TV, komputer, laptop, dan LCD dalam pembelajaran (item 4). Temuan ini menjadi menarik karena pada bagian terdahulu diuraikan bahwa 66,66% guru menyatakan sekolahnya memiliki potensi media tersebut, tetapi tidak digunakan dalam pembelajaran. Selanjutnya 88,88% guru juga menegaskan tidak pernah menggunakan kaset rekaman lagu-lagu Bahasa Inggris dalam pembelajaran. Hal ini didukung oleh temuan terdahulu bahwa hanya 22,22% guru menyatakan di sekolahnya tersedia media tersebut. Jadi, dapat disimpulkan bahwa mayoritas guru tidak pernah menggunakan kaset rekaman lagu-lagu karena memang di sekolahnya tidak tersedia media tersebut Masalah Media Pembelajaran Bahasa Inggris di SD dari Hasil Kuesioner Siswa Kelas Lima SD di Kabupaten Buleleng Berdasarkan hasil kuesioner kepada 224 siswa di 9 SD di 9 kecamatan di Kabupaten Buleleng dapat dilaporkan masalah media sebagai berikut: Tabel 4. Persentase Masalah Media Pembelajaran dari Kuesioner Siswa Skor ideal = skor 5 x 9 x 224 = tertinggi x jumlah item x jumlah responden Skor Total 8163 Skor total/skor ideal 8163/10080= 0,81 = 81% Dari tabel 4 di atas dapat disimpulkan bahwa 81% siswa menyatakan gurunya bermasalah dalam menggunakan media pembelajaran. Tabel di bawah ini menunjukkan persentase masalah pada setiap item. Tabel 5. Persentase Masalah Media Pembelajaran Per Item Tabel 5 di atas menunjukkan bahwa 53,73% siswa menyatakan gurunya tidak pernah menggunakan media, 14,96% siswa menyatakan gurunya jarang menggunakan media, dan 19,41% siswa menyatakan gurunya kadang-kadang menggunakan media dalam pembelajaran Bahasa Inggris. Secara rinci dapat dilaporkan bahwa semua siswa (100%) menyatakan gurunya tidak pernah menggunakan kaset rekaman, CD rekaman, video dan video lagu-lagu dalam mengajar Bahasa Inggris (item 1,2, 5,dan 6). Selanjutnya, 196 siswa (87,5%) menyatakan gurunya tidak pernah menyuruh membeli buku bahasa Inggris yang ditentukan olehnya. Mereka menyatakan bahwa buku yang digunakan adalah buku paket atau LKS yang disediakan di sekolah. Kalaupun ada guru yang menyuruh membeli buku, buku yang ditentukan adalah kamus. Temuan yang menarik adalah 8 siswa (52,68%) menyatakan gurunya jarang menggunakan lagu dan 104 siswa (46,43%) menyatakan gurunya kadang-kadang menggunakan lagu dalam mengajar Bahasa Inggris. Data ini membuktikan bahwa guru telah mengupayakan penggunaan lagu dalampembelajaran bahasa Inggris, namun frekuensinya tidak sering (item 3). Hal ini juga didukung oleh respon mereka bahwa 101 siswa (45,08%) menyatakan gurunya kadangkadang menyuruh mereka bernyanyi, 89 siswa 599

5 (39,73%) menyatakan gurunya jarang menyuruh mereka bernyanyi. Hanya 31 siswa (13,84%) menyatakan gurunya sering menyuruh mereka bernyanyi. Ini berarti bahwa sudah terdapat usaha dari pihak guru untuk menggunakan strategi bernyanyi dalam pembelajaran bahasa Inggris walaupun frekuensinya tidak sering. 3.2 Pembahasan Mengacu pada semua temuan di atas baik berupa potensi dan masalah, data menunjukkan bahwa hanya 47% guru menyatakan sekolahnya memiliki potensi media. Jadi lebih banyak guru yang menyatakan tidak memiliki media pembelajaran di sekolahnya. Bukti ini menunjukkan bahwa masih banyak sekolah dasar yang tidak memiliki media yang diperlukan untuk melaksanakan pembelajaran yang lebih baik. Terutama media pembelajaran sangat dibutuhkan untuk pembelajaran di pendidikan dasar karena sesuai dengan konsep Piaget (Brown, 2001) anak-anak SD yang berusia 7 sd tahun masih dalam fase perkembangan yang dinamakan concrete operation, jadi konkritisasi dalam pembelajaran sangat dibutuhkan dalam mempermudah transfer pengetahuan. Hal ini bisa dilakukan melalui penggunaan media yang tepat dan relevan. Scott dan Ytreberg (2000) menegaskan bahwa dunia fisik adalah cara utama untuk menyampaikan makna kepada anak-anak. Oleh karena itu media pembelajaran sangat dibutuhkan untuk membuat pelajaran lebih mudah dan lebih menarik. Berdasarkan temuan tersebut, secara rinci dapat dilaporkan bahwa 77,77% guru menyatakan bahwa tersedia media visual berupa gambar-gambar terutama yang ada di buku paket atau LKS dan realia di sekitar kelas atau sekolah. Temuan ini mendukung penelitian terdahulu Ramendra dan Ratminingsih (2006) yang membuktikan bahwa guru mayoritas menggunakan media visual, yaitu 100% guru menyatakan menggunakan papan tulis dan gambar, 94% menegaskan menggunakan benda-benda nyata (realia). Selanjutnya 66,66% guru menyatakan tersedia media audio visual seperti komputer, laptop, TV, dan LCD yang dapat dimanfaatkan untuk mengajar Bahasa Inggris. Namun demikian, baik guru maupun siswa menyatakan bahwa masih bermasalah dalam penggunaan media yang ada. Hal ini dibuktikan oleh hasil kuesioner bahwa 76% guru menyatakan bermasalah dalam menggunakan media bahkan siswa 81% menyatakan gurunya bermasalah dalam menggunakan media dalam pembelajaran. Masalah-masalah tersebut antara lain 100% guru menyatakan tidak pernah menggunakan media audio berupa CD player dan CD materi pembelajaran dan tidak pernah menggunakan media audio atau audio visual yang berisi lagu-lagu yang dapat diakses atau dibeli untuk kepentingan pembelajaran Bahasa Inggris. Masalah berikutnya adalah mayoritas guru (88,88%) tidak pernah menggunakan media audio visual seperti TV, komputer, laptop, dan LCD dalam pembelajaran. Temuan ini menjadi menarik karena pada bagian terdahulu diuraikan bahwa 66,66% guru menyatakan sekolahnya memiliki potensi media tersebut, tetapi tidak digunakan dalam pembelajaran. Selanjutnya, 88,88% guru juga menegaskan tidak pernah menggunakan kaset rekaman lagu-lagu Bahasa Inggris dalam pembelajaran. Hal ini didukung oleh temuan terdahulu bahwa hanya 22,22% guru menyatakan di sekolahnya tersedia media tersebut. Jadi, dapat disimpulkan bahwa mayoritas guru tidak pernah menggunakan kaset rekaman lagulagu bahasa Inggris, karena memang di sekolahnya tidak tersedia media tersebut. Bukti di atas menunjukkan bahwa meskipun tersedia media pembelajaran seperti komputer, laptop, LCD dan TV, guru tidak pernah memanfaatkan media tersebut dalam melaksanakan pembelajaran. Hal ini disebabkan karena mereka tidak dilengkapi dengan sumber atau materi pembelajaran, sehingga media yang ada lebih banyak digunakan untuk kepentingan administratif. Berdasarkan temuan di atas, dapat disimpulkan bahwa ketersediaan media di sekolah belum dapat difungsikan oleh guru secara maksimal karena belum didukung oleh ketersediaan sumber atau materi pendukungnya seperti CD pembelajaran. Oleh karena itu guru hendaknya dilengkapi dengan media pendukung yang relevan karena media memegang peran sentral dalam menyukseskan pembelajaran. Temuan di atas mendukung Yassaei (2012) bahwa media dapat menciptakan konteks bermakna. Hamalik (dalam Arsyad, 20:15) juga menegaskan pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa.csabay (2006:24) menambahkan bahwa media dapat meningkatkan motivasi belajar, Shin (2006) mengungkapkan bahwa media dapat meningkatkan perhatian dan keterlibatan siswa dalam aktivitas belajar, 600

6 sehingga pembelajaran bahasa menjadi lebih mudah dipahami. Selanjutnya, penelitian yang dilakukan Budasi, dkk. (2013) membuktikan bahwa media audio pembelajaran bahasa Inggris yang dikembangkan dapat meningkatkan kompetensi bahasa Inggris siswa kelas empat SD No. 2 Sukasada. Jadal (20) juga membuktikan bahwa pemanfaatan media audio-visual dalam pembalajaran bahasa Inggris dapat meningkatkan hasil belajar siswa sekolah dasar di Distrik Solapur, India. Data ini membuktikan bahwa pemanfaatan media audio-visual berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar bahasa Inggris siswa sekolah dasar. 4. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa SD di Kabupaten Buleleng secara umum memiliki potensi media visual yang berupa gambar yang kebanyakan terdapat pada buku paket atau LKS dan realiai dari lingkungan sekitar siswa baik di kelas dan di luar kelas, dan media audio visual yaitu komputer, laptop, TV dan LCD. Namun demikian, permalahan yang muncul adalah ketersediaan media tersebut terutama media audio visual tidak dimanfaatkan dalam melaksanakan pembelajaran karena sumber belajar atau materi tidak tersedia. Berdasarkan hasil analisis potensi dan masalah tersebut, maka peneliti mengembangkan media audio yang berisi lagu-lagu kreasi berbasis tema yang dapat dimanfaatkan oleh para guru sebagai sumber belajar, sehingga dengan media tersebut guru nantinya dapat memvariasikan pembelajaran. Daftar Pustaka Arsyad, A. (20). Media pembelajaran. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. Brewster, J., Ellis, G, &Girard, D. (2007).The Primary English teacher s guide. Essex, England: Pearson Education Limited. Brown, H. D. (2001). Teaching by principles: An interactive approach to language pedagogy. New York: Addison Wesley Longman, Inc. Budasi, I.G., Ramendra, D.P. & Suputra, P.E.D. (2013). Pengembangan media pembelajaran audio bahasa Inggris lagulagu kreasi khusus (scriptedsongs) berbasis tema. Laporan Penelitian. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. Chitravelu, N., Sithamparam, S., & Choon, T. S. (2005). ELT methodology principles and practice. Malaysia: Oxford Fajar Sdn.Bhd. Csabay, N. (2006). Using comics strips in language classes. English Teaching Forum, 44(1), Gagne, R. M. and Briggs, L. J. (1979). Principles of instructional design. New York: Holt, Rinehart and Winston. Jadal, M.M. (20). A Study of effectiveness of the Audio-Visual-aids in Teaching and Learning of English at primary Level in Z.P. Primary Schools of Solapur District. Indian Streams Research Journal. 1(7), Ramendra, D.P. & Ratminingsih, N.M. (2006). Studi pemanfaatan alat bantu pembelajaran (audio visual aids) dalam proses belajar mengajar mata pelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar di kota Singaraja: Upaya menguaktualisasikan kurikulum berbasis kompetensi. Laporan Penelitian. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. Ratminingsih, N.M. (2010). Pengaruh teknik pembelajaran dan tipe kepribadian terhadap keterampilan mendengarkan bahasa Inggris: Studi eksperimen pada siswa SD LAB Undiskha Singaraja. Disertasi Doktor (tidak diterbitkan). Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta. Ratminingsih, N.M.& Budasi, I G. (2012). Pelatihan pemanfaatan lagu-lagu kreasi khusus (scripted songs) dalam pembelajaran bahasa Inggris berbasis tema di sekolah dasar di kecamatan Sukasada kabupaten Buleleng. Laporan Pengabdian Pada Masyarakat. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. Ratminingsih, N.M., Suwatra, I.I.W. & Rasana, I.D.P.R. (2013).Pengembangan model pembelajaran bahasa Inggris induktif berbasis lagu kreasi (scripted songs): Inovasi pembelajaranintegratif dan holistik dengan insersi nilai budaya dan karakter bangsa. Laporan Penelitian. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. Scott, W.A. & Lisbeth, H.Y. (2000). Teaching English to children. New York: Longman Group UK Ltd. Shin, J.K. (2006). Ten helpful ideas for teaching English to young learners. English Teaching Forum, 44(2), 2-7. Shtakser, I.(2012).Using music and songs in the foreign language classroom. Diakses tanggal 18 Februari 2012 dari music.html. Yassaei, S. (2012). Using original video and sound effect to teach English. English Teaching Forum, 1,

PELATIHAN PENGGUNAAN MEDIA AUDIO PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS BERBASIS LAGU KREASI

PELATIHAN PENGGUNAAN MEDIA AUDIO PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS BERBASIS LAGU KREASI PELATIHAN PENGGUNAAN MEDIA AUDIO PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS BERBASIS LAGU KREASI Ni Made Ratminingsih 1, I Gede Budasi 1, Ni Wayan Surya Mahayanti 1 1 Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Bahasa

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MEDIA AUDIO PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS BERBASIS LAGU KREASI DI KELAS LIMA SEKOLAH DASAR

EFEKTIVITAS MEDIA AUDIO PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS BERBASIS LAGU KREASI DI KELAS LIMA SEKOLAH DASAR EFEKTIVITAS MEDIA AUDIO PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS BERBASIS LAGU KREASI DI KELAS LIMA SEKOLAH DASAR Ratminingsih, N. M. Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja,Indonesia

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA PENERAPAN IPTEKS

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA PENERAPAN IPTEKS LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA PENERAPAN IPTEKS DISEMINASI DAN PELATIHAN PENGGUNAAN MEDIA AUDIO PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS BERBASIS LAGU KREASI BAGI GURU- GURU KELAS LIMA DI SEKOLAH DASAR DI

Lebih terperinci

PELATIHAN PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN PEMBELAJARAN PERMAINAN BOARD GAMES BAGI GURU-GURU SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN BULELENG

PELATIHAN PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN PEMBELAJARAN PERMAINAN BOARD GAMES BAGI GURU-GURU SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN BULELENG PELATIHAN PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN PEMBELAJARAN PERMAINAN BOARD GAMES BAGI GURU-GURU SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN BULELENG Ni Made Ratminingsh 1, I Gede Budasi 2, Ni Wayan Surya Mahayanti 3 1,2,3 Jurusan

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK Pendidikan Kepada Masyarakat LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK PELATIHAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN ICT GAME INTERAKTIF BAGI GURU-GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BULELENG Dr. Ni Made Ratminingsih,

Lebih terperinci

IBM KELOMPOK GURU BAHASA INGGRIS SD DI KECAMATAN SUKASADA

IBM KELOMPOK GURU BAHASA INGGRIS SD DI KECAMATAN SUKASADA IBM KELOMPOK GURU BAHASA INGGRIS SD DI KECAMATAN SUKASADA Ni Made Ratminingsih 1, Luh Putu Putrini Mahadewi 2 1 Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni 2 Jurusan Teknologi Pendidikan,

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS BERBASIS TEMA MELALUI LAGU KREASI DI SEKOLAH DASAR. oleh, Ni Made Ratminingsih dan I Gede Budasi

PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS BERBASIS TEMA MELALUI LAGU KREASI DI SEKOLAH DASAR. oleh, Ni Made Ratminingsih dan I Gede Budasi PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS BERBASIS TEMA MELALUI LAGU KREASI DI SEKOLAH DASAR oleh, Ni Made Ratminingsih dan I Gede Budasi Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pendidikan dan kemampuan yang baik. Dengan pendidikan maka

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pendidikan dan kemampuan yang baik. Dengan pendidikan maka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan pondasi yang penting bagi setiap individu bahkan Negara. Dalam kehidupan yang penuh persaingan saat ini, seseorang diperhitungkan kedudukan

Lebih terperinci

PELATIHAN DAN BIMBINGAN TEKNIS PEMBUATAN MEDIA AJAR INOVATIF BERBASIS INTERNET BAGI GURU-GURU BAHASA INGGRIS

PELATIHAN DAN BIMBINGAN TEKNIS PEMBUATAN MEDIA AJAR INOVATIF BERBASIS INTERNET BAGI GURU-GURU BAHASA INGGRIS PELATIHAN DAN BIMBINGAN TEKNIS PEMBUATAN MEDIA AJAR INOVATIF BERBASIS INTERNET BAGI GURU-GURU BAHASA INGGRIS G. A. P. Suprianti Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Pendidikan Ganesha e-mail:

Lebih terperinci

Pengembangan Laboratorium Media Pembelajaran Berbasis Kebutuhan Sekolah

Pengembangan Laboratorium Media Pembelajaran Berbasis Kebutuhan Sekolah JPK 3 (2) (2017): 244-252 Jurnal Profesi Keguruan https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpk Pengembangan Laboratorium Media Pembelajaran Berbasis Kebutuhan Sekolah Isnarto 1), Abdurrahman 2), Sugianto

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti

TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau, pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah sebuah perantara atau

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA INSTRUKSIONAL EDUKATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA

PENGGUNAAN MEDIA INSTRUKSIONAL EDUKATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA PENGGUNAAN MEDIA INSTRUKSIONAL EDUKATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA Novian Suganda Johan, Wanto Rivaie, Muhammad Yusuf Ibrahim Program Studi Pendidikan Sosiologi

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu

Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian yang berjudul Aplikasi Pembelajaran Bahasa Arab pada Anak Prasekolah Berbasis Multimedia (Studi Kasus Tk Uswatun Hasanah Yogyakarta), mengemukakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa,

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa, baik di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Sebaliknya mengajar sering dikaitkan

Lebih terperinci

MODUL TEORI BELAJAR, PRINSIP-PRINSIP BELAJAR, DAN MEDIA PEMBELAJARAN

MODUL TEORI BELAJAR, PRINSIP-PRINSIP BELAJAR, DAN MEDIA PEMBELAJARAN MODUL TEORI BELAJAR, PRINSIP-PRINSIP BELAJAR, DAN MEDIA PEMBELAJARAN Oleh : Annisa Ratna Sari, M.S.Ed FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA YOGYAKARTA TAHUN 2012 DAFTAR ISI Kata Pengantar...2

Lebih terperinci

AECT (Association for Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar,

AECT (Association for Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar, AECT (Association for Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar, yaitu: 1. Pesan; didalamnya mencakup kurikulum dan mata pelajaran.

Lebih terperinci

PELATIHAN PENGGUNAAN BAHASA KELAS DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN SUKASADA

PELATIHAN PENGGUNAAN BAHASA KELAS DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN SUKASADA PELATIHAN PENGGUNAAN BAHASA KELAS DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN SUKASADA Ni Made Ratminingsih Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Pendidikan Ganesha made_ratminingsih@yahoo.com.au

Lebih terperinci

JURNAL PENELITIAN. Oleh. MARTEN MOKO NIM (SDN 6 Suwawa Tengah Kabupaten Bone Bolango)

JURNAL PENELITIAN. Oleh. MARTEN MOKO NIM (SDN 6 Suwawa Tengah Kabupaten Bone Bolango) 1 JURNAL PENELITIAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN 6 SUWAWA TENGAH KABUPATEN BONE BOLANGO Oleh MARTEN

Lebih terperinci

SILABUS WRITING AND DICTATION FOR ELEMENTARY SCHOOL. Winti Ananthia, S.Pd., M.Ed. NIP/NIDN /

SILABUS WRITING AND DICTATION FOR ELEMENTARY SCHOOL. Winti Ananthia, S.Pd., M.Ed. NIP/NIDN / SILABUS WRITING AND DICTATION FOR ELEMENTARY SCHOOL Winti Ananthia, S.Pd., M.Ed. NIP/NIDN 197906062005012003/0006067908 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR KAMPUS CIBIRU UNIVERSITAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN

ARTIKEL PENELITIAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN ARTIKEL PENELITIAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn DI KELAS III SDN 29 GANTING KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh DESMARITA

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : English for Elementary School (GD 321) Program : S1 PGSD Reguler Konsentrasi : Bahasa Inggris Semester : V (Lima) Bobot SKS : 3 Disusun Oleh: Winti Ananthia,

Lebih terperinci

PEMANFAATAN AUDIO VISUAL AIDS (AVA) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH DASAR

PEMANFAATAN AUDIO VISUAL AIDS (AVA) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH DASAR PEMANFAATAN AUDIO VISUAL AIDS (AVA) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH DASAR Dewa Putu Ramendra dan Ni Made Ratminingsih Jurusan Pendidikan Bahasa Ingris Fakultas Bahasa

Lebih terperinci

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN SENI RUPA Tim Dosen Media TUJUAN PENDIDIKAN Mengantarkan siswa (peserta didik) menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku, baik intelektual, moral maupun sosial. Dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Widiawati dkk menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul Penerapan Computer Assist Language

Lebih terperinci

TUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN :

TUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN : TUJUAN PENDIDIKAN: Mengantarkan siswa (peserta didik) menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku, baik intelektual, moral maupun sosial. Dalam mencapai tujuan tersebut siswa berinteraksi dengan lingkungan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI TUTORIAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA DIKLAT AUTOCAD DASAR

PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI TUTORIAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA DIKLAT AUTOCAD DASAR 162 PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI TUTORIAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA DIKLAT AUTOCAD DASAR M. Ridwan*, Indrati Kusumaningrum**, Risma Apdeni*** Email: mhdridwan33@yahoo.com ABSTRACT Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal)

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal) namun juga menggunakan, isyarat atau bahasa gambar. Peradapan manusia kuno sebelum mengenal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memproses pengetahuan, keterampilan, dan sikap ( Dimiyati :2006). Belajar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memproses pengetahuan, keterampilan, dan sikap ( Dimiyati :2006). Belajar 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Matematika Pembelajaran adalah proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa dalam belajar bagi mana belajar memperoleh dan memproses pengetahuan,

Lebih terperinci

KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung)

KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung) 17 KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung) Abstrak Media dalam proses pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pembelajaran yang pada gilirannya diharapkan

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية) MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية) SKS : 2 SKS Dosen : Rovi in, M.Ag Semester : Ganjil Prodi : PBA 1 Guru profesional memiliki empat kompetensi, yaitu: pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial.

Lebih terperinci

02. Konsep Dasar Media

02. Konsep Dasar Media 02. Konsep Dasar Media Standar Kompetensi Memahami dan membuat salah satu media pembelajaran biologi untuk sekolah menengah Kompentesi dasar menjelaskan tentang konsep dasar media, pembelajaran, sistem

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pendidikan dapat membuat kehidupan suatu bangsa menjadi lebih baik. Melalui

I. PENDAHULUAN. pendidikan dapat membuat kehidupan suatu bangsa menjadi lebih baik. Melalui 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan dalam upaya memutus lingkaran kemiskinan dan keterbelakangan dalam berbagai aspek, pendidikan dapat membuat

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS MATA KULIAH: INTRODUCTION TO ENGLISH FOR CHILDREN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS MATA KULIAH: INTRODUCTION TO ENGLISH FOR CHILDREN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS MATA KULIAH: INTRODUCTION TO ENGLISH FOR CHILDREN Program Studi : Pendidikan Bahasa Inggris Mata Kuliah & Kode :

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah alat atau instrumen yang hendak dibahas secara luas dan sistematik. Metode penelitian biasanya berisi tentang cara-cara menggunakan beberapa metode

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument

BAB II KAJIAN TEORI. dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument 6 BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Media Pembelajaran a. Pengertian Media Secara harfiah, kata media berasal dari bahasa latin medium yang memiliki arti perantara atau pengantar. Menurut Asosiasi

Lebih terperinci

Teknologi & Media Pembelajaran

Teknologi & Media Pembelajaran Teknologi & Media Pembelajaran Oleh: Khairul Umam dkk 1.1 Pengertian Secara etimologi, kata "media" merupakan bentuk jamak dari "medium", yang berasal dan Bahasa Latin "medius" yang berarti tengah. Sedangkan

Lebih terperinci

MEDIA ELEKTRONIK BERBASIS KOMPUTER SEBAGAI MEDIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN

MEDIA ELEKTRONIK BERBASIS KOMPUTER SEBAGAI MEDIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN MEDIA ELEKTRONIK BERBASIS KOMPUTER SEBAGAI MEDIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN Sugiyono Arjaka Jurusan Seni dan Desain Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang Abstract: Artikel ini menjelaskan bagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan di Indonesia sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat. Terbukti dengan adanya pembangunan pada sektor pendidikan seperti munculnya sekolah-sekolah

Lebih terperinci

Pengembangan Sumber Belajar di Perguruan Tinggi. Oleh : Laksmi Dewi, M.Pd.

Pengembangan Sumber Belajar di Perguruan Tinggi. Oleh : Laksmi Dewi, M.Pd. Pengembangan Sumber Belajar di Perguruan Tinggi Oleh : Laksmi Dewi, M.Pd. CURRICULUM VITAE Laksmi Dewi, M.Pd, lahir di Cianjur 13 Juni 1977 Saat ini tinggal di Kompleks CGH Jl. Citra VI No. 10 Tanjungsari

Lebih terperinci

ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Mata kuliah : Pengembangan Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Dosen Pengampu : Tabah Subekti, M.Pd Nama Kelompok : 1. Dodo Prastyoko 2. Anggi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Relevan Sebelum melakukan penelitian ini, peneliti terlebih dahulu meninjau penelitian sebelumnya. Peninjauan pada penelitian lain sangat penting dilakukan. Hal ini

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM

PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL Artikel Oleh RIYANTO NIM. 08503242008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MARET

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan BAB V PEMBAHASAN A. Keterampilan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menggunakan Media Pembelajaran Audio untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Dalam pembelajaran, terdapat proses belajar mengajar yang pada dasarnya merupakan proses komunikasi. Dalam proses komunikasi tersebut, guru bertindak sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini fisika merupakan salah satu pelajaran yang kurang diminati oleh kebanyakan siswa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini fisika merupakan salah satu pelajaran yang kurang diminati oleh kebanyakan siswa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini fisika merupakan salah satu pelajaran yang kurang diminati oleh kebanyakan siswa. Kecenderungan ini berawal dari pengalaman belajar mereka yang menemukan

Lebih terperinci

THE DEVELOPMENT OF ACCOUNTING LEARNING MEDIA USING LECTORA INSPIRE IN FINANCIAL STATEMENT TOPIC OF GRADE X AT SMK NEGERI 1 MALANG

THE DEVELOPMENT OF ACCOUNTING LEARNING MEDIA USING LECTORA INSPIRE IN FINANCIAL STATEMENT TOPIC OF GRADE X AT SMK NEGERI 1 MALANG Journal of Accounting and Business Education, 1 (1), September 2016 THE DEVELOPMENT OF ACCOUNTING LEARNING MEDIA USING LECTORA INSPIRE IN FINANCIAL STATEMENT TOPIC OF GRADE X AT SMK NEGERI 1 MALANG Nur

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran 2.1.1 Pengertian media pembelajaran Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari "Medium" yang secara harfiah berarti

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA PELATIHAN PEMANFAATAN LAGU-LAGU KREASI KHUSUS (SCRIPTED SONGS) DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS BERBASIS TEMA DI SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN SUKASADA KABUPATEN BULELENG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Lingkungan belajar yang dimaksud adalah sekolah dimana

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Media Secara etimologi, kata media merupakan bentuk jamak dari medium, yang berasal dan bahasa Latin medius yang berarti tengah. Sedangkan dalam Bahasa Indonesia,

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Seni Rupa, Volume 2 Nomor 3 Tahun 2014, Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya

Jurnal Pendidikan Seni Rupa, Volume 2 Nomor 3 Tahun 2014, Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya Jurnal Pendidikan Seni Rupa, Volume 2 Nomor 3 Tahun 2014, 134-138 PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN SENI RUPA BERBASIS AUDIO VISUAL PADA MATERI BATIK SISWA KELAS VIII-B DAN VIII-C SMP NEGERI 1 TURI LAMONGAN

Lebih terperinci

By Ni Made Yunia Ardianti, NIM Information Technology Education Department, Ganesha Education University ABTRACT

By Ni Made Yunia Ardianti, NIM Information Technology Education Department, Ganesha Education University ABTRACT DEVELOPING TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION INTERACTIVE LEARNING MEDIA FOR THE TECHNOLOGY OF INFORMATION AND COMMUNICATION SUBJECT WITH THE TOPIC OF GRAPHIC DESIGN FOR GRADE XII STUDENTS IN SMAN 1 SUKASADA

Lebih terperinci

THE EFFECTIVENESS OF USING VOCABULARY VIDEO TO IMPROVE THE VOCABULARY MASTERY OF THE FOUR GRADE STUDENTS OF SDN SUGIWARAS IN ACADEMIC YEAR 2014 THESIS

THE EFFECTIVENESS OF USING VOCABULARY VIDEO TO IMPROVE THE VOCABULARY MASTERY OF THE FOUR GRADE STUDENTS OF SDN SUGIWARAS IN ACADEMIC YEAR 2014 THESIS THE EFFECTIVENESS OF USING VOCABULARY VIDEO TO IMPROVE THE VOCABULARY MASTERY OF THE FOUR GRADE STUDENTS OF SDN SUGIWARAS IN ACADEMIC YEAR 2014 THESIS BY TRI ANDI PRATAMA NIM 105110100111018 STUDY PROGRAM

Lebih terperinci

PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU BAHASA

PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU BAHASA MEDIA PEMBELAJARAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU BAHASA MARET, 2004 PENGERTIAN MEDIA MEDIA ADALAH PERANTARA ATAU PENGANTAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang otonomi daerah, kebijakan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang otonomi daerah, kebijakan tersebut 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pergeseran paradigma dalam pendidikan yang semula terpusat menjadi desentralisasi membawa konsekuensi dalam pengelolaan, pendidikan khususnya ditingkat

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN ADOBE FLASH PADA MATA PELAJARAN LAS SMAW DI SMK NEGERI 1 SEYEGAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN ADOBE FLASH PADA MATA PELAJARAN LAS SMAW DI SMK NEGERI 1 SEYEGAN Pengembangan Media Pembelajaran (Iswara Yudha Pratama) 463 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN ADOBE FLASH PADA MATA PELAJARAN LAS SMAW DI SMK NEGERI 1 SEYEGAN DEVELOPMENT OF LEARNING MEDIA USING ADOBE

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PARAGRAPH BASED WRITING MENGGUNAKAN CIRCLE THE SAGE BERBASIS CRITICAL THINKING

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PARAGRAPH BASED WRITING MENGGUNAKAN CIRCLE THE SAGE BERBASIS CRITICAL THINKING PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PARAGRAPH BASED WRITING MENGGUNAKAN CIRCLE THE SAGE BERBASIS CRITICAL THINKING Testiana Deni Wijayatiningsih, Akhmad Fathurrahman, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam pendekatan pengajaran, yang semula lebih banyak bersifat tekstual berubah

BAB I PENDAHULUAN. dalam pendekatan pengajaran, yang semula lebih banyak bersifat tekstual berubah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berlakunya kurikulum 2004 berbasis kompetensi, yang telah direvisi melalui Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut perubahan paradigma dalam pendidikan

Lebih terperinci

Oleh: Fitta Ummaya Santi

Oleh: Fitta Ummaya Santi Oleh: Fitta Ummaya Santi APA ITU MEDIA Sadiman, dkk 2002:6 Media: segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan pengiriman pesan kepada penerima pesan, sehingga dapat merangsang pikiran,

Lebih terperinci

Penggunaan Media Dalam Pembelajaran...(Friza Muhammad)

Penggunaan Media Dalam Pembelajaran...(Friza Muhammad) PENGGUNAAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN IMOGIRI KABUPATEN BANTUL Oleh: Friza Muhammad 13604224008 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI NGOTO BANTUL YOGYAKARTA ARTIKEL JURNAL

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI NGOTO BANTUL YOGYAKARTA ARTIKEL JURNAL PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI NGOTO BANTUL YOGYAKARTA ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup dari bayi hingga ke

BAB I PENDAHULUAN. kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup dari bayi hingga ke 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Proses belajar merupakan bagian terpenting dalam hidup seseorang, proses belajar terjadi karena adanya interaksi individu dengan lingkungannya. Belajar merupakan suatu

Lebih terperinci

PERMAINAN SENTENCE RACE DALAM MENGAJAR MENULIS TEKS DESKRIPTIF PADA SISWA SMA DI MAKASSAR

PERMAINAN SENTENCE RACE DALAM MENGAJAR MENULIS TEKS DESKRIPTIF PADA SISWA SMA DI MAKASSAR Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PERMAINAN SENTENCE RACE DALAM MENGAJAR MENULIS TEKS DESKRIPTIF PADA SISWA SMA DI MAKASSAR Nurfitriyah Halim 1, Esarsela Soemodja 2 STKIP YPUP

Lebih terperinci

Keywords: Audiovisual media, writing skills, folklore

Keywords: Audiovisual media, writing skills, folklore PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KEMBALI ISI DONGENG DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL BAGI SISWA KELAS III SDN 2 MRANTI KABUPATEN PURWOREJO SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2015/2016 Khoirum Radityawati 1, Suripto

Lebih terperinci

Pengembangan Dan Keefektifan Multimedia Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) TIM UPI

Pengembangan Dan Keefektifan Multimedia Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) TIM UPI Pengembangan Dan Keefektifan Multimedia Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) TIM UPI Tahap I (2005) Pemetaan kondisi pembelajaran bahasa Inggris di SLTP Pengembangan

Lebih terperinci

PENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI MAKNA PUISI OLEH SISWA KELAS X SMA SWASTA MEDAN PUTRI MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI MAKNA PUISI OLEH SISWA KELAS X SMA SWASTA MEDAN PUTRI MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL PENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI MAKNA PUISI OLEH SISWA KELAS X SMA SWASTA MEDAN PUTRI MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Oleh Ferlianus Telaumbanua Prof. Dr. Rosmawaty, M.Pd.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini telah terjadi pergeseran paradigma dalam pembelajaran ke arah paradigma konstruktivisme. Sebagaimana dikemukakan oleh Rusman dan Dewi (2009 : 174) menurut

Lebih terperinci

Peningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki.

Peningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki. Peningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki Ida Nurhayati 1 1 SMPN 1 Besuki, Tulungagung Email: 1 idanurhayati@gmail.com

Lebih terperinci

Pengertian dan Klasifikasi Media Pendidikan

Pengertian dan Klasifikasi Media Pendidikan Pengertian dan Klasifikasi Media Pendidikan KOMUNIKASI YANG BERHASIL F F F MEDIA F Media Kata jamak dari medium (dari bahasa latin) yang artinya perantara (between). Makna umumnya adalah apa saja yang

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN KOMBINASI MEDIA GRAFIS JENIS BAGAN DAN MEDIA VIDEO. Oleh: Drs. H. Bulkani, M.Pd * dan Edy Franatha**

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN KOMBINASI MEDIA GRAFIS JENIS BAGAN DAN MEDIA VIDEO. Oleh: Drs. H. Bulkani, M.Pd * dan Edy Franatha** UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN KOMBINASI MEDIA GRAFIS JENIS BAGAN DAN MEDIA VIDEO Oleh: Drs. H. Bulkani, M.Pd * dan Edy Franatha** ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan

Lebih terperinci

01. Konsep Dasar Media. Pengertian Media. Media dan Teknologi Pembelajaran Biologi. Media dan Teknologi Pembelajaran Biologi

01. Konsep Dasar Media. Pengertian Media. Media dan Teknologi Pembelajaran Biologi. Media dan Teknologi Pembelajaran Biologi 01. Konsep Dasar Media Standar Kompetensi Memahami dan membuat salah satu media pembelajaran biologi untuk sekolah menengah Kompentesi dasar menjelaskan tentang konsep dasar media, pembelajaran, sistem

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu

I. PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu (knowing) ataupun menghafal (memorizing) tetapi dituntut untuk memahami konsep biologi. Untuk kurikulum

Lebih terperinci

GITA MARDIAN KUSNANDANG

GITA MARDIAN KUSNANDANG 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dan perkembangan teknologi kini perlu ditanggapi, diantisipasi, dan diikuti serta dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran. Peran utama dalam pendidikan

Lebih terperinci

BAB. II KAJIAN PUSTAKA

BAB. II KAJIAN PUSTAKA 7 BAB. II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aktivitas Belajar Pengertian aktivitas adalah semua kegiatan seseorang dalam mengikuti suatu kegiatan baik secara kelompok maupun perorangan atau individu. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan menyebutkan, bahwa pendidikan nasional bertujuan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA VCD PEMBELAJARAN DALAM PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 4 BUMIREJO TAHUN 2013/2014

PENGGUNAAN MEDIA VCD PEMBELAJARAN DALAM PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 4 BUMIREJO TAHUN 2013/2014 PENGGUNAAN MEDIA VCD PEMBELAJARAN DALAM PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 4 BUMIREJO TAHUN 2013/2014 Teguh Imanto 1, Suhartono 2, Chamdani 3 1 Mahasiswa PGSD

Lebih terperinci

SILABUS & SAP. Nama Mata Kuliah : Bahasa Inggris Untuk Anak Usia Dini (UD 400) Program : S1 PGPAUD Semester : IV (Empat) Bobot SKS : 2 (Dua)

SILABUS & SAP. Nama Mata Kuliah : Bahasa Inggris Untuk Anak Usia Dini (UD 400) Program : S1 PGPAUD Semester : IV (Empat) Bobot SKS : 2 (Dua) SILABUS & SAP Nama Mata Kuliah : Bahasa Inggris Untuk Anak Usia Dini (UD 400) Program : S1 PGPAUD Semester : IV (Empat) Bobot SKS : 2 (Dua) Disusun Oleh: Dra. Charlotte Ambat Harun, M.Pd. NIP 195403021979022001

Lebih terperinci

Experiential Learning pada Pembelajaran Kosakata Bahasa Inggris

Experiential Learning pada Pembelajaran Kosakata Bahasa Inggris Experiential Learning pada Pembelajaran Kosakata Bahasa Inggris Agrissto Bintang Aji Pradana 1 *, Athia Fidian 2 1 PGSD/FKIP, Universitas Muhammadiyah 2 Keperawatan/FIKES, *Email: agrisstobintang@ummgl.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia 4-6 tahun merupakan bagian dari anak usia dini yang berada

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia 4-6 tahun merupakan bagian dari anak usia dini yang berada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia 4-6 tahun merupakan bagian dari anak usia dini yang berada pada rentang usia lahir sampai 6 tahun. Masa ini merupakan masa peka bagi anak dalam merespon

Lebih terperinci

PERAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN *

PERAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN * PERAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN * Oleh: Haryono ** Pendahuluan Kita sekarang hidup dalam era informasi dan era media. Era informasi ditandai oleh banyaknya informasi yang tersedia dengan berbagai variasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman ditandai dengan kemajuan teknologi, dituntut untuk dapat mengikuti kemajuan teknologi yang telah ada. Begitu halnya dengan jenjang

Lebih terperinci

BAB V. dan pembahasan dari data yang telah ditemukan dilapangan. Tulungagung untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PAI meliputi pada

BAB V. dan pembahasan dari data yang telah ditemukan dilapangan. Tulungagung untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PAI meliputi pada BAB V Dalam bab ini peneliti akan menjelaskan lebih lanjut tentang analisis data dan pembahasan dari data yang telah ditemukan dilapangan. 1. ANALISIS DATA Pelaksanaan strategi pembelajaran oleh guru-guru

Lebih terperinci

A. PENDAHULUAN B. KAJIAN TEORI

A. PENDAHULUAN B. KAJIAN TEORI 2 A. PENDAHULUAN Perkembangan teknologi sangatlah pesat. Hal ini dapat dilihat dengan terciptanya berbagai macam produk yang semakin canggih. Pendidikan juga tidak terlepas dari aspek teknologi, karena

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA GAME ULAR TANGGA EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR EKONOMI

PENGEMBANGAN MEDIA GAME ULAR TANGGA EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR EKONOMI PENGEMBANGAN MEDIA GAME ULAR TANGGA EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR EKONOMI Titi Wijayanti & Tejo Nurseto Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia Email: titiestukara@gmail.com Abstrak: Penelitian

Lebih terperinci

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Makalah ini disampaikan dihadapan peserta pelatihan Media Pembelajaran kerjasama antara Dinkes DIY dengan FIP UNY O L E H Drs. Mulyo Prabowo, M.Pd NIP. 131656350

Lebih terperinci

STUDI DESKTIPTIF TENTANG PEMAHAMAN GURU DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN REALIA, MODEL DAN GRAFIS OLEH GURU JURNAL. Oleh

STUDI DESKTIPTIF TENTANG PEMAHAMAN GURU DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN REALIA, MODEL DAN GRAFIS OLEH GURU JURNAL. Oleh 1 STUDI DESKTIPTIF TENTANG PEMAHAMAN GURU DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN REALIA, MODEL DAN GRAFIS OLEH GURU JURNAL Oleh INDAH PERMATA SARI NAZARUDDIN WAHAB ROCHMIYATI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pada hakikatnya setiap manusia membutuhkan pendidikan dalam. hidupnya. Oleh karena itu, semua manusia di bumi pasti sangat

I. PENDAHULUAN. Pada hakikatnya setiap manusia membutuhkan pendidikan dalam. hidupnya. Oleh karena itu, semua manusia di bumi pasti sangat I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakikatnya setiap manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Adanya pemberian pendidikan sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan akademis dan psikologis

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. medium secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. medium secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MULTIMEDIA SEBAGAI SALAH SATU MEDIA PEMBELAJARAN PADA ANAK

PENGGUNAAN MULTIMEDIA SEBAGAI SALAH SATU MEDIA PEMBELAJARAN PADA ANAK PENGGUNAAN MULTIMEDIA SEBAGAI SALAH SATU MEDIA PEMBELAJARAN PADA ANAK Silvie Mil Fakultas Ilmu Pendidikan dan Keguruan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta silviesahara@gmail.com Abstrak Kemajuan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA 10 II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA A. Tinjauan Pustaka 1. Konsep Pengembangan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengembangan adalah proses, cara, perbuatan mengembangkan (2008: 414)

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PELATIHAN PENGGUNAAN BAHASA KELAS DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH DASAR

EFEKTIVITAS PELATIHAN PENGGUNAAN BAHASA KELAS DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH DASAR EFEKTIVITAS PELATIHAN PENGGUNAAN BAHASA KELAS DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH DASAR Ni Made Ratminingsih Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Ganesha email: nmratminingsih@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Saca Firmansyah (2008) menyatakan bahwa partisipasi adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Saca Firmansyah (2008) menyatakan bahwa partisipasi adalah 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Partisipasi Menurut Saca Firmansyah (2008) menyatakan bahwa partisipasi adalah ketrelibatan seseorang secara sadar ke dalam interaksi sosial dalam situasi tertentu.

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran IPS Kelas III Dengan Menggunakan Media Gambar di SDN I Bolapapu Kecamatan Kulawi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran IPS Kelas III Dengan Menggunakan Media Gambar di SDN I Bolapapu Kecamatan Kulawi Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran IPS Kelas III Dengan Menggunakan Media Gambar di SDN I Bolapapu Kecamatan Kulawi Yanthi, Hj. Widayati Pujiastuti, dan Rizal Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

Verbal Simbol visual Visual Radio Film Tv Wisata Demonstrasi partisipasi Observasi Pengalaman langsung

Verbal Simbol visual Visual Radio Film Tv Wisata Demonstrasi partisipasi Observasi Pengalaman langsung A. Pengertian Media Hand Out TEP-PLB MEDIA PENDIDIKAN (Ishartiwi-UNY) 1. Kata media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. 2. AECT (1977): Membatasi media sebagai segala

Lebih terperinci

Jurnal. Pendidikan Teknik Elektro. Program Studi Pendidikan Teknik Elektro. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Jakarta

Jurnal. Pendidikan Teknik Elektro. Program Studi Pendidikan Teknik Elektro. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Jakarta Jurnal Pendidikan Teknik Elektro Program Studi Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning)

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning) 6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning) Salah satunya menurut Duch (1995) dalam http://www.uii.ac.id pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Learning)

Lebih terperinci

Pemanfaatan Media Audio Visual Gerak dalam Pembelajaran Pemahaman Lintas Budaya

Pemanfaatan Media Audio Visual Gerak dalam Pembelajaran Pemahaman Lintas Budaya Pemanfaatan Media Audio Visual Gerak dalam Pembelajaran Pemahaman Lintas Budaya Selvia, BA., M.Hum. Fakultas Sastra, Universitas Kristen Maranatha, Bandung Abstract The development of science and technology

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan suatu usaha sadar, terencana, dan disengaja untuk mengembangkan dan membina sumber daya manusia. Pendidikan dilaksanakan dalam bentuk

Lebih terperinci

Pemanfaatan Video Klip Sebagai Media Pembelajaran Materi Keberagaman Budaya Bangsa

Pemanfaatan Video Klip Sebagai Media Pembelajaran Materi Keberagaman Budaya Bangsa Pemanfaatan Video Klip Sebagai Media Pembelajaran Materi Keberagaman Budaya Bangsa Erlin Hartanti 1, Ery Tri Jatmika 2, Punadji Setyosari 2 Pendidikan Dasar - Pascasarjana Universitas Negeri Malang E-mail:

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MATERI AJAR BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU BAHASA INGGRIS SD DI KECAMATAN TEMBALANG

PENGEMBANGAN MATERI AJAR BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU BAHASA INGGRIS SD DI KECAMATAN TEMBALANG PENGEMBANGAN MATERI AJAR BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU BAHASA INGGRIS SD DI KECAMATAN TEMBALANG C. Murni Wahyanti, Joko Sutopo Jurusan Bahasa Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri

Lebih terperinci