PEMANFAATAN AUDIO VISUAL AIDS (AVA) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH DASAR
|
|
- Hartono Tan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PEMANFAATAN AUDIO VISUAL AIDS (AVA) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH DASAR Dewa Putu Ramendra dan Ni Made Ratminingsih Jurusan Pendidikan Bahasa Ingris Fakultas Bahasa dan Seni Undiksha Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskrisikan pemanfaatan AVA dalam proses belajar mengajar bahasa Inggris, mengidentifikasi jenis AVA yang dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar oleh para guru bahasa Inggris, dan mendeskripsikan persepsi guru dan siswa terhadap pemanfaatan AVA dalam proses belajar mengajar di sekolah dasar di kota Singaraja. Penelitian ini menggunakan desain survey pada 16 sekolah di kota Singaraja di semua kelurahan. Subjek penelitian melibatkan 16 Guru bahasa Inggris dan 518 siswa dari 16 sekolah dengan representasi dari kelas IV, V, dan VI. Hasil Penelitian membuktikan bahwa AVA digunakan dalam mengajar aspek kebahasaan maupun ketrampilan berbahasa. Sebagian besar guru (87,50%) menggunakan AVA dalam mengajar kosakata, (75%) dalam mengajarkan berbicara, dan (62,50%) dalam mengajarkan membaca. Untuk pembelajaran lafal, ejaan, dan menulis, terdapat 56,25% guru menngunakan bantuan AVA. Frekuensi terbesar pemanfaatan AVA oleh guru terdapat pada aspek kebahasaan kosakata dan pada ketrampilan membaca dan menulis. Berdasarkan jenis-jenis AVA yang dimanfaatkan oleh guru, hasil penelitian membuktikan bahwa hanya AVA jenis Visual yang dioptimalkan pemakaiannya. Untuk AVA jenis audio hanya sebagian kecil yang digunakan. Bahkan AVA jenis Audio Visual sama sekali tidak dipergunakan. Dari segi persepsi guru dan siswa terhadap pemanfaatan AVA, dapat disimpulkan bahwa baik guru dan siswa memiliki persepsi yang sangat positif terhadap pemanfaatan AVA dalam pembelajaran Bahasa inggris di sekolah dasar oleh karena AVA dapat membuat pembelajaran lebih produktif, lebih menarik, dapat meningkatkan motivasi siswa, dapat mempercepat pemahaman siswa terhadap pembelajaran, membuat guru lebih efisien memanfaatkan waktu mengajar, dan mampu membuat proses belajar lebih efektif. Kata-Kata Kunci: alat bantu pembelajaran, audio visual aids JPPP, Lembaga Penelitian Undiksha, Desember
2 Abstract This research aimed at uncovering the extent to which AVA was employed in the teaching and learning process of English, identifying kinds of AVA benefited by the teachers of English, and finding out both teachers and students perception on the use of AVA in the teaching and learning process in primary school in Singaraja City. This research made used of survey design which involved 16 school representing all the villages in Singaraja City. The subject of the research were 16 English teachers and 518 students of the 16 school which were represented by grade IV, V and VI students. The results show that AVA was used in teaching both language aspect and language skill. The majority of teachers (87,50%) utilized AVA in teaching vocabulary, (75%) in teaching speaking, ang (62,50%) in teaching reading. For teaching pronunciation, spelling ang writing, only 56,25% teachers employed AVA. Meanwhile, in teaching grammatical aspect only 31,25% teachers used AVA. The highest frequency on the use of AVA was on the teaching of vocabulary and spelling. Particularly in relation to language skills, the highest frequency on the use of AVA was on reading ang writing. Dealing with kinds of AVA utilized by the teachers, the research finding shows that only visual aids were being optimized while audio aids were only used very limitedly. Even, audio visual aids were totally not used as this kind of facility was negligence in the school concern. Regarding the teachers and students perception on the use of AVA, it could be concluded that both teachers and students had very positive perception on the employed of AVA in English language teaching in primary school since AVA could make the teaching more productive and more interesting, increase students motivation, fasten the students comprehension on the lessons, make teachers more efficient in using the time, and enable to make a more effective teaching and learning process. Kay Words: teaching aids, audio visual aids Pendahuluan Dalam usaha menyukseskan pembelajaran diperlukan adanya alat penunjang untuk meningkatkan proses pembelajaran. Alat penunjang yang dimaksud berupa AVA. Keberhasilan proses belajar mengajar khususnya JPPP, Lembaga Penelitian Undiksha, Desember
3 pada mata pelajaran Bahasa Inggris banyak dipengaruhi oleh pemanfaatan AVA yang sesuai. Dengan AVA yang tepat akan mampu memotivasi dan mengarahkan konsentrasi siswa terhadap materi pelajaran. Apabila mereka termotivasi dalam belajar maka hasil pembelajaran dapat pula ditingkatkan (Kemp, 1980). Pernyataan di atas didukung oleh Scott dan Ytreberg (1990:108). Mereka mengungkapkan bahwa cara yang utama menyampaikan makna dalam proses pembelajaran bahasa asing kepada anak-anak adalah melalui berbagai variasi alat Bantu pembelajaran. Pelajaran akan jauh lebih mudah dan lebih menarik bagi anak-anak jika guru dengan sepenuhnya memanfaatkan benda-benda atau objek serta bahasa untuk menyampaikan makna. Sesungguhnya AVA atau alat bantu pembelajaran merupakan suatu hal yang sudah sangat dikenal oleh para guru karena dalam setiap pembelajaran guru tidak akan pernah lepas dengan alat-alat pembantu proses pembelajaran. Hanya saja frekuensi pemanfaatannya pada setiap guru akan berbeda-beda sesuai dengan materi yang diajarkan ataupun kreativitas guru itu sendiri. AVA adalah alat pandang dengar yang berupa benda-benda atau apa saja yang dapat dilihat oleh mata dan didengar oleh telinga, yang kita pakai dalam membantu menjelaskan dalam pengajaran (Haryanto, 1995). Kemp (1980) menambahkan AVA adalah merupakan bagian integral dari proses belajar mengajar. Setiap orang yang bergelut di bidang pengajaran mestinya bukan hanya mengenal AVA tetapi yang terpenting adalah secara aktif memanfaatkannya untuk menyukseskan program pembelajaran. Dalam pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah dasar pemanfaatan AVA cenderung sangat diperlukan. Hal ini disebabkan oleh cara belajar anak-anak yang lebih cocok untuk mengaktualisasikan bahasa yang dipelajari dalam bentuk benda nyata. Bagi kebanyakan anak-anak dalam mempelajari kata-kata atau ekspresi Bahasa Inggris akan sangat sulit kalau hal itu hanya diomongkan atau diajarkan dalam bentuk verbal yang bersifat abstrak. Mereka akan lebih mudah mempelajari kata-kata tertentu apabila dibantu dengan alat pandang dengar yang nyata, umpamanya berupa gambar, realita atau benda orisinal, flash cards, atau benda lainnya. AVA sangat bermanfaat dalam proses belajar mengajar oleh karena (1) dapat memfokuskan perhatian siswa terhadap makna suatu kosakata dengan lebih jelas dan langsung sehingga pengajaran bahasa bias lebih JPPP, Lembaga Penelitian Undiksha, Desember
4 hidup, dan (2) dapat menarik perhatian siswa ke dalam proses pembelajaran oleh karena ada sesuatu yang menarik untuk dilihat atau didengar (Haryanto, 1995). Menurut Csabay (2006:24), motivasi sangat penting dalam belajar bahasa. Salah satu cara ampuh dan terkenal untuk meningkatkan daya tarik siswa dalam pembelajaran adalah dengan membawa sesuatu yang luar biasa dan baru ke dalam kelas. Lebih lanjut Shin (2006:3) mengungkapkan bahwa salah satu cara untuk meningkatkan perhatian dan keterlibatan siswa dalam aktivitas belajar diperlukan adanya alat pendukung berupa alat-alat bantu visual, mainan, boneka ataupun objek-objek lain yang berwarna-warni, yang sesuai dengan cerita atau lagu yang digunakan dalam pembelajaran. Dengan pemanfaatan alat atau benda-benda tersebut akan membantu membuat bahasa yang dipelajari lebih mudah dipahami dan selanjutnya bias dimanfaatkan untuk aktivitas lanjutan seperti menceritakan kembali cerita (retelling stories) atau permainan tebak-tebakan (guessing game). Mengingat pentingnya peran AVA ini dalam pembelajaran dan menyadari belum adanya penelitian mengungkap manfaat AVA dalam mendukung proses belajar mengajar, maka dipandang perlu untuk melakukan studi tentang pemanfaatan AVA dalam pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar di kota Singaraja dalam usaha mengaktualisasikan kurikulum berbasis kompetensi. Sesuai dengan uraian di atas, permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Sejauh manakah pemanfaatan AVA dalam proses belajar mengajar Bahasa Inggris di sekolah dasar di kota Singaraja? (2) Jenis AVA apa sajakah yang dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar oleh para guru Bahasa Inggris di sekolah dasar di kota Singaraja? (3) Bagaimanakah persepsi guru terhadap pemanfaatan AVA dalam proses belajar mengajar di sekolah dasar di kota Singaraja? (4) ) Bagaimanakah persepsi siswa terhadap pemanfaatan AVA dalam proses belajar mengajar di sekolah dasar di kota Singaraja? Metode Populasi penelitian ini adalah semua SD baik negeri maupun swasta di kota Singaraja sebanyak 43 SD sekolah dasar negeri dan 3 sekolah dasar swasta. Semua sekolah wajib memberikan mata pelajaran Bahasa Inggris. Oleh karena banyaknya sekolah negeri yang ada di kota Singaraja, maka beberapa sekolah akan diambil sebagai sampel. Adapun teknik JPPP, Lembaga Penelitian Undiksha, Desember
5 sampling yang digunakan adalah berupa purposive random sampling, di mana semua kelurahan dari sekolah negeri akan diwakili oleh satu sekolah saja. Semua sekolah swasta yang berjumlah 3 sekolah juga ditentukan sebagai sampel. Dengan demikian, terdapat 16 sekolah yang dijadikan sampel penelitian. Oleh karena penelitian ini tergolong penelitian survey, maka untuk mengumpulkan data primer, kuesioner digunakan untuk menjaring masukan dari responden baik guru maupun siswa terhadap pemanfaatan AVA. Kuesioner dikembangkan dalam empat bagian, yang masing-masing itemnya diarahkan untuk memperoleh data yang menjawab 4 permasalahan yang menjadi fokus penelitian. Lembar observasi digunakan untuk mendapatkan data tambahan tentang upaya guru dalam memanfaatkan AVA dalam proses pembelajaran. Observasi kelas dilakukan sebanyak 16, yaitu satu kali untuk setiap sekolah yang menjadi sampel penelitian. Untuk itu satu kelas ditentukan sabagai tempat observasi dengan mrnggunakan teknik lotere. Hal ini dilakukan untuk memberikan kesempatan yang sama pada setiap kelas untuk menjadi tempat observasi penelitian. Data primer dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner ke semua sekolah dasar yang menjadi sampel penelitian. Kuesioner disebarkan kepada guru dan juga siswa. Kuesioner untuk guru menjawab rumusan permasalahan no 1 sampai dengan 3, yaitu yang berhubungan dengan sejauh mana pemanfaatan AVA dalam proses belajar mengajar, jenis AVA apa saja yang digunakan, serta persepsi guru terhadap pemanfaatan AVA, sedangkan kuesioner untuk siswa menjawab rumusan no 4, yaitu tentang persepsi mereka terhadap penggunaan AVA dalam pembelajaran. Setelah data terkumpul, data tersebut ditabulasikan, dikelompokkan serta diinterpretasikan berdasarkan temuan dan karakteristik permasalahan. Data sekunder tentang pemanfaatan AVA dalam proses pembelajaran didapatkan melalui observasi kelas. Dari observasi kelas diketahui bagaimana upaya guru memanfaatkan AVA dan jenis AVA yang digunakan dalam pembelajaran. Data primer yang dikumpulkan dari kuesioner dianalisis secara deskriptif kuantitatif melalui beberapa tahapan. Pada tahap awal data ditabulasi dan dikelompokkan berdasarkan permasalahan yang menjadi kajian penelitian. Untuk permasalahan pertama, yaitu tentang sejauh manakah para guru Bahasa Inggris memanfaatkan AVA, dianalisis sesuai dengan frekuensi JPPP, Lembaga Penelitian Undiksha, Desember
6 dan presentase pemanfaatan AVA dalam pembelajaran aspek kebahasaan maupun keterampilan berbahasa. Untuk permasalahan kedua, peneliti menganalisis jenis-jenis AVA yang dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar dan presentase pemanfaatan untuk setiap jenis AVA dalam pembelajaran. Selanjutnya untuk menjawab permasalahan ketiga dan keempat, peneliti mengkaji persepsi guru dan siswa terhadap pemanfaatan AVA dalam proses pembelajaran. Analisa deskriptif kuantitatif dicari dengan menghitung presentase persepsi mereka terhadap pemanfaatan AVA yang selanjutnya diinterpretasikan secara deskriptif kualitatif. Data sekunder yang didapatkan dari lembar observasi dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan diinterpretasikan secara deskriptif kualitatif berdasarkan temuan di lapangan. Hasil Hasil yang diperoleh dari kuesioner mengenai penggunaan alat AVA berdasarkan aspek atau komponen dari pembelajaran Bahasa Inggris yang disebarkan kepada 16 orang guru sebagai responden dapat ditunjukkan pada Table 1. Tabel 1 Pemanfaatan AVA Oleh Guru No. Jenis Jumlah Responden Persentase (%) Pembelajaran (Guru) 1. Kosakata 14 87,5 2. Gramatika 5 31,25 3. Lafal 9 56,25 4. Ejaan 9 56,25 5. Mendengarkan 7 43,75 6. Berbicara Membaca 10 62,5 8. Menulis 9 56,25 Data pada Tabel 1 menunjukkan bahwa seluruh komponen pembelajaran Bahasa Inggris diajarkan dengan menggunakan bantuan AVA. Dari kedelapan komponen pembelajaran Bahas Inggris, terlihat bahwa AVA paling banyak dimanfaatkan oleh guru dalam pembelajaran kosakata, yaitu 14 orang (87,5%). Terdapat 12 orang (75%) responden menggunakan bantuan AVA dalam mengajarkan berbicara. AVA digunakan oleh 10 orang JPPP, Lembaga Penelitian Undiksha, Desember
7 (62,5%) responden dalam pembelajaran membaca. Terdapat 9 responden (56,25%) yang menggunakan AVA dalam pembelajaran lafal, ejaan, dan menulis. Terdapat 7 orang responden (43,75%) yang menggunakan AVA dalam pembelajaran mendengarkan. AVA digunakan paling sedikit oleh responden dalam pembelajaran gramatika, yaitu hanya 5 orang (31,25%). Frekuensi pemanfaatan AVA berdasarkan delapan aspek atau komponen dalam pembelajaran Bahasa Inggris oleh guru dapat disajikandalam Tabel 2. Tabel 2 Pemanfaatan AVA No. Jenis Frekuensi Pembelajar an Selalu (%) Sering (%) Jarang (%) Tidak Pernah (%) 1. Kosakata Gramatika Lafal Ejaan Mendengark an 6. Berbicara Membaca Menulis Berdasarkan frekuensi pemanfaatan AVA oleh 16 responden dalam pembelajaran Bahasa Inggris, dapat diperoleh bahwa hampir semua guru menggunakan AVA dalam mengajarkan kosakata. Terdapat 7 orang (43,75%) yang selalu menggunakannya dalam mengajar kosakata, dan 6 orang (37,5%) yang sering mengajar kosakata dengan bantuan AVA. Dalam mengajarkan gramatika, guru tidak banyak memanfaatkan AVA, diakui oleh 5 orang guru (31,25%) jarang menggunakannya, dan 7 orang guru (43,75%) tidak pernah menggunakannya. Untuk pengajaran lafal, hanya sebagian kecil guru yang memanfaatkan AVA hanya 1 orang (6,25%) dan 8 orang (50,00%) sering menggunakannya, sisanya 3 orang (18,75%) jarang dan tidak pernah menggunakannya. JPPP, Lembaga Penelitian Undiksha, Desember
8 Sebagian guru menyatakan menngunakan AVA dalam mengajarkan mendengarkan. Namun 9 guru (56,25%) jarang dan tidak pernah memanfaatkan bantuan AVA dalam pembelajaran mendengarkan. Dalam pengajaran berbicara, terdapat 2 orang guru (12,50%) yang selalu memanfaatkan bantuan AVA, 7 orang (43,75%) yang sering menggunakan bantuan AVA tetapi 4 orang (25,00%) jarang dan 3 orang (18,75%) tidak pernah menggunakan bantuan AVA. Dalam pembelajaran membaca dan menulis, frekuensi pemanfaatan AVA sama, yaitu sebagian besar guru (62,50%) menggunakan bantuan AVA, namun terdapat 6 orang guru (37,50%) yang jarang dan tidak pernah menggunakannya. AVA meliputi Audio (alat bantu dengar), Visual (alat bantu pandang), dan Audio Visual (alat bantu pandang dengar). Jenis-jenis alat bantu AVA yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran Bahasa Inggris tersaji pada Tabel 3. Tabel 3 Jenis Alat Bantu (AVA) yang Digunakan Jenis Alat bantu Jumlah responden (Guru) Persentase (%) Audio (alat bantu dengar) Radio 1 6,25 Tape Recording 4 25,00 Visual (alat Bantu pandang ) Papan tulis Benda-benda nyata 15 93,75 Gambar Flash card (kartu bergambar) 13 81,25 Chart (tabel) 8 50,00 Slide 0 0,00 Puppets 3 18,75 Class mascots 3 18,75 Paper dolls 5 31,25 English corner board 2 12,50 Cardboard boxes 1 6,25 Card game 8 50,00 Board games 3 18,75 Word/Sentence card 10 62,50 Word display 5 31,25 Transparancies 2 12,50 JPPP, Lembaga Penelitian Undiksha, Desember
9 Calender 8 50 Clock Readers Maps 8 50 Toys Building blocks Overhead projector Audio Visual (alat Bantu pandang dengar) Video 0 0 Film 0 0 Data yang terdapat pada Tabel 3 menunjukkan bahwa terdapat dua jenis audio atau alat bantu dengar yang digunakan oleh guru, yaitu radio dan tape recording. Radio hanya dimanfaatkan oleh 1 orang guru saja (6,25%). Tape recording atau kaset rekaman digunakan oleh 4 orang (25,00%). Dalam tabel juga terlihat bahwa alat bantu pandang atau visual digunakan oleh para guru dalam pembelajaran Bahasa Inggris. Seluruh guru (100%) menggunakan papan tulis. Benda-benda nyata digunakan oleh hampir seluruh guru yaitu 15 orang (93,75%) Gambar dimanfaatkan oleh seluruh guru dalam melaksanakan pembelajaran Bahasa Inggris. Terdapat 13 orang (81,25%) yang menggunakan flash card (kartu bergambar). Chart atau tabel dimanfaatkan oleh 8 orang guru (50,00%). Tidak ada guru yang menggunakan slide. Terdapat 3 orang (18,75%) yang memanfaatkan puppets dan class mascots. Paper dolls digunakan oleh 5 orang (31,25%). English cornerboard dimanfaatkan oleh 2 orang (12,50%). Hanya 1 orang saja (6,25%) yang menggunakan cardboard boxes. Card games dimanfaatkan oleh 8 orang (50,00%). Terdapat 3 orang guru (18,75%) yang menggunakan board game. Word/sentence cards dimanfaatkan oleh 10 orang (62,50%). Word display digunakan oleh 5 orang (31,25%). Terdapat 2 orang (12,50%) yang memanfaatkan transparencies. Calendar digunakan oleh 8 orang (50,00%). Clock digunakan oleh 12 orang guru (75,00%). Terdapat 5 orang (31,25%) yang memanfaatkan readers. Maps digunakan oleh 8 orang (50,00%). Toys digunakan oleh 7 orang (43,75%). Terdapat 1 orang (6,25%) yang menggunakan building blocks dan overhead projector. Audio visual tidak digunakan oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran Bahasa Inggris. JPPP, Lembaga Penelitian Undiksha, Desember
10 Berdasarkan ketiga jenis alat Bantu AVA, tampak bahwa Audio dan Visual digunakan oleh para guru dalam melaksanakan pembelajaran Bahasa Inggris. Persepsi guru tentang pemanfaatan alat penunjang pembelajaran AVA diperoleh melalui penyebaran kuesioner. Data mengenai persepsi guru yang terkait dengan pemanfaatan alat Bantu AVA disajikan dalam Tabel 4. Tabel 4 Persepsi Guru Tentang Pemanfaatan AVA No. Skala Sangat setuju (%) Setuju (%) Kurang Setuju (%) , , , , , , , , , , , , , , , , ,75 Tidak Setuju (%) Tabel 4 menunjukkan terdapat 13 orang (81,25%) sangat setuju dan 3 orang (18,75%) setuju bahwa pemanfaatan alat Bantu (AVA) mampu membuat pembelajaran lebih produktif. Terdapat 9 orang (56,25%) sangat setuju dan 7 orang (43,75%) setuju bahwa pemanfaatan alat Bantu (AVA) dalam pembelajaran dapat membuat guru lebih efisien dalam memanfaatkan waktu belajar. Jumlah guru yang sangat setuju bahwa penyediaan berbagai variasi AVA dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar adalah 11 orang (68,75%) dan yang setuju terdapat 5 orang (31,25%). Terdapat 13 orang guru (81,25%) sangat setuju dan 5 orang (31,25%) setuju bahwa penggunaan berbagai AVA dapat membuat pembelajaran menarik. 10 orang (62,50%) sangat setuju dan 6 orang (37,50%) setuju bahwa penggunaan berbagai AVA dapat mempercepat pemahaman siswa terhadap pembelajaran. Jumlah guru yang sangat setuju bahwa penggunaan berbagai AVA dapat memberikan akses informasi yang sama terhadapsiswa adalah 5 orang (31,25%) dan terdapat 9 orang (56,25%) yang setuju. Terdapat 7 orang (43,75%) yang sangat setuju dan 9 orang (56,25%) yang setuju bahwa JPPP, Lembaga Penelitian Undiksha, Desember
11 penggunaan AVA dalam pembelajaran dapat membuat pembelajaran lebih ilmiah. Terdapat bahwa 9 orang (56,25%) yang sangat setuju dan 7 orang (43,75%) yang setuju bahwa penggunaan AVA merupakan satu komponen teknologi pembelajaran yang mampu membuat proses belajar efektif dan efisien. Persepsi siswa tentang pemanfaatan alat penunjang pembelajaran AVA juga diperoleh melalui penyebaran kuesioner. Data mengenai persepsi siswa yang terkait dengan pemanfaatan alat bantu AVA disajikan dalam Tabel 5. Tabel 5 Persepsi Siswa Tentang Pemanfaatan Alat Bantu (AVA) No. Skala Sangat Setuju (%) Setuju (%) Kurang Setuju (%) Tidak Setuju (%) , ,66 5 0,97 5 0, , , ,21 5 0, , , , , , , , , , , , ,93 Dalam Tabel 5 menunjukkan bahwa, terdapat 344 orang siswa (66,41%) yang sangat setuju dan 164 orang (31,66%) yang setuju bahwa pemanfaatan alat bantu (AVA) dalam pembelajaran mampu meningkatkan pemahaman terhadap pelajaran. Jumlah siswa yang sangat setuju bahwa pemanfaatan alat bantu AVA dapat meningkatkan motivasi mereka dalam belajar adalah 289 orang (55,79%). Terdapat 197 orang (38,03%) yang setuju AVA mampu meningkatkan motivasi belajar mereka. Terdapat 304 orang siswa (58,69%) yang sangat setuju dan 174 orang (33,59%) yang setuju bahwa penggunaan berbagai AVA dapat membuat pelajaran lebih menarik. Jumlah siswa yang sangat setuju bahwa penggunaan berbagai AVA dapat memberikan informasi kepada mereka adalah 302 orang (58,30%) dan 176 orang (33,98%) yang setuju bahwa penggunaan berbagai alat bantu AVA dapat memberikan informasi kepada mereka. Jumlah siswa yang sangat setuju dengan persepsi bahwa penggunaan alat bantu AVA dapat mempercepat proses belajar adalah 319 orang (61,58%) dan 161 orang JPPP, Lembaga Penelitian Undiksha, Desember
12 (31,08%) yang setuju bahwa penggunaan alat Bantu AVA dapat mempercepat proses belajar. Terkait dengan angket yang telah diisi oleh para guru dan siswa di sekolah-sekolah yang dijadikan sebagai subjek penelitian, maka tindak lanjut yang dilakukan adalah observasi pembelajaran di dalam kelas sehubungan dengan penggunaan AVA yang dimaksud dalam angket. Adapun kelas yang diobservasi meliputi kelas IV, V, dan VI, yang disebar secara acak di 16 sekolah sesuai dengan kelas dalam pengisian angket sebelumnya. Data Hasil observasi dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Penggunaan AVA dalam PBM Subj Kegiatan Pre Activity Whilst Activity 1 - Caption, Papan Tulis, Reader Text book 2 Gamba, Papan tulis, Papan Reader,text tulis book 3 Realita Realita, Word cards, Card games, Papan tulis 4 Papan Realita, Tulis Papan Tulis 5 - Papan tulis, Card games, Flash cards (games) 6 - Papan Tulis, 7 Papan Tulis Reader,LKS Benda Nyata ( Realita ), Papan Tulis 8 - Papan tulis, Realita, gambar 9 - Papan tulis, Reader,text book Post Activity Keterampilan dan Aspek Bahasa - Berbicara dan tata bahasa - Membaca dan tata bahasa - Berbicara, Kosakata, dan Ejaan - Berbicara, Menulis, Kosakata dan lafal LKS Berbicara, Kosakata,dan Tata bahasa Kelas IV IV IV IV IV LKS Berbicara V Realita, Papan tulis (game) Text book Text book Berbicara dan tata bahasa Berbicara, Lafal dan kosakata Membaca dan Lafal 10 Papan Papan tulis, - Membaca, V V V V Ket Dalam pre activity dan post activity guru-guru yang diobservasi cenderung menggunaka n pertanyaan oral tanpa media apapun untuk mengulang pelajaran yang telah lalu JPPP, Lembaga Penelitian Undiksha, Desember
13 Tulis Reader, LKS 11 Papan Papan tulis, Tulis Reader 12 - Handout, Reader, Caption, Papan tulis 13 Papan Papan tulis, Tulis Gambar, Realita, 14 - Papan tulis, LKS 15 Gambar Papan tulis, Reader, LKS kosakata, dan lafal - Membaca dan kosakata - Berbicara dan tata bahasa - Membaca dan tata bahasa LKS Gambar Menulis dan Kosakata Menulis dan tata bahasa 16 - Papan tulis - Menulis dan Kosakata VI VI VI VI VI V Pada Tabel 6, tampak bahwa 100% guru yang diobservasi menggunakan alat Bantu papan tulis dalam setiap pembelajaran, terutama dalam mengajarkan ketrampilan membaca, menulis dan berbicara. Begitu juga halnya dalam mengajarkan aspek-aspek bahasa seperti kosakata, lafal, ejaan, dan tata bahasa, guru-guru tersebut memanfaatkan papan tulis sebagai media paling utama di samping buku teks, lembar kerja siswa, realita, gambar, word cards, card games, flash cards, reader. Pembahasan Berdasarkan Tabel 1, tampak bahwa guru-guru SD yang berjumlah 16 orang di kota Singaraja sudah memanfaatkan AVA dalam melaksanakan pembelajaran Bahasa Inggris. AVA digunakan dalam mengajar aspek kebahasaan maupun ketrampilan berbahasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar guru (87,50%) menggunakan AVA dalam mengajar kosakata, (75,00%) dalam mengajarkan berbicara, dan (62,50%) dalam mengajarkan membaca. Untuk pembelajaran lafal, ejaan, dan menulis, terdapat 56,25% guru menggunakan bantuan AVA. Namun, dalam hal pembelajaran aspek gramatika, hanya 31,25% guru menggunakan bantuan AVA. Secara lebih rinci, frekuensi pemanfaatan AVA dalam mengajarkan aspek kebahasaan maupun ketrampilan berbahasa dapat dipaparkan sebagai berikut. Pembelajaran aspek kosakata memiliki frekuensi pemanfaatan paling banyak dibandingkandengan aspek yang lain. Ini terbukti dari pernyataan JPPP, Lembaga Penelitian Undiksha, Desember
14 guru bahwa 43,75% yang selalu menggunakan AVA dan 37,50% sering memanfaatkan AVA dalam mengajar kosakata. Sehubungan dengan pembelajaran aspek ejaan 50,00% guru menyatakan sering menggunakan AVA dan hanya 6,25% yang selalu menggunakan AVA, sisanya masingmasing 18,75% jarang dan tidak pernah menggunakanbantuan AVA. Berkaitan dengan pembelajaran keterampilan berbahasa (membaca dan menulis) sebagian besar guru menyatakan selalu dan sering menggunakan AVA. Untuk pembelajaran berbicara, lebih dari 50,00% guru menyatakan selalu dan sering memanfaatkan bantuan AVA. Namun sebaliknya untuk pembelajaran keterampilan mendengarkan, lebih dari 50,00% guru menyatakan jarang dan tidak pernah menggunakan AVA. Dapat disimpulkan bahwa frekuensi pemanfaatan AVA terbanyak terdapat pada aspek kebahasaan kosakata dan ejaan. Segi keterampilan berbahasa, frekuensi pemanfaatan AVA terbanyak terdapat pada keterampilan membaca dan menulis. Berdasrkan jenis-jenis AVA yang dimanfaatkan oleh guru, hasil penelitian membuktikan bahwa hanya AVA jenis visual yang dioptimalkan pemakaiannya. Sedangkan, untuk AVA jenis audio hanya sebagian kecil yang digunakan. Bahkan AVA jenis audio visual sama sekali tidak dipergunakan. Secara detail, jenis AVA visual dimanfaatkan guru adalah sebagai berikut. Seluruh responden yaitu guru (100%) menyatakan mengoptimalkan papan tulis dan gambar. Hampir seluruh responden (93,75%) memanfaatkan benda-benda nyata, (81,25%) menggunakan flash card (kartu bergambar), (75,00%) menngunakan Clock, (62,50%) memanfaatkan Word/sentence cards. Sebagian guru (50,00%) menggunakan chart (tabel), card games, calendar, dan maps. Jenis AVA visual yang minim penggunaannya adalah cardboard boxes, building blocks, overhead projector, puppets, class mascots. English corner board, board games, dan transparencies. Sedangkan, tidak satupun guru yang memanfaatkan slide. Merujuk pada rumusan permasalahan ketiga dan keempat tentang persepsi guru dan siswa mengenai pemanfaatan AVA dalam pembelajaran bahasa inggris, hasil penelitian membuktikan hamper semua guru menyatakan setuju dan bahkan sangat setuju bahwa pemanfaatan AVA dapat membuat pembelajaran lebih produktif, lebih menarik, dapat meningkatkan motivasi siswa, dapat mempercepat pemahaman siswa terhadap pembelajaran, membuat guru lebih efisien memanfaatkan waktu mengajar, dan mampu membuat proses belajar lebih efektif. JPPP, Lembaga Penelitian Undiksha, Desember
15 Tidak jauh berbeda dengan pendapat guru, hampir seluruh siswa setuju dan bahkan sangat setuju dengan pemanfaatan AVA oleh karena dapat meningkatkan pemahaman terhadap pelajaran, mempercepat proses belajar, membuat pelajaran lebih menarik, memberikan informasi kepada siswa, dan meningkatkan motivasi mereka dalam belajar. Dari paparan di atas, dapat diintisarikan bahwa baik guru dan siswa memiliki persepsi yang sangat positif terhadap pemanfaatan AVA dalam pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah dasar. Terkait dengan hasil observasi pemanfaatan AVA dalam PBM, ditemukan bahwa dalam kegiatan awal (pre activity) guru-guru (37,5%) dari 16 sekolah menggunakan media papan tulis untuk mengarahkan siswa pada pelajaran selanjutnya dan untuk mengulang kembali pelajaran pada pertemuan berikutnya. Dalam hal ini guru menuliskan kosakata yang telah diajarkan, ataupun yang akan diajarkan di papan tulis. Dan ada juga guru yang menuliskan pertanyaan-pertanyaan terkait dengan pekerjaan rumah siswa ataupun yang berhubungan dengan materi pada pertemuan itu. Dari 16 orang guru yang diobservasi ditemukan adanya penggunaan gambar dan realita (18,75%) dalam mengawali pembelajaran dan hal ini diketahui sangat membantu dalam meningkatkan semangat siswa untuk memperhatikan pelajaran. Namun hampir sebagian besar guru- guru tersebut (50,00%) tidak menggunakan media apapun dalam mengawali pembelajaran. Mereka hanay menggunakan Tanya jawab oral untuk mengarahkan siswa pada topik ataupun untuk mengulang pelajaran yang telah lalu. Penggunaan gambar di awal biasanya dilakukan jika materi yang sudah atau yang akan diberikan adalah materi dengan media yang mudah didapat ataupun dibuat sendiri oleh guru, seperti misalnya gambar buahbuahan, rumah beserta isinya. Untuk realita, guru biasanya menggunakan benda-benda di sekitar sekolah, ruang kelas, bahkan benda-benda yang dibawa oleh siswa dan guru sendiri, seperti untuk materi Clothes, things in the classroom. Pada tahap inti pelajaran (whilst activity) papan tulis adalah media pembelajaran yang utama (100%). Di sini guru menggunakan papan tulis disamping sebagai tempat untuk menuliskan materi dan soal (terutama untuk sekolah-sekolah yang siswanya tidak diberikan pegangan buku), papan tulis juga digunakan untuk menempelkan gambar dan caption. Dalam pembelajaran bahasa Inggris di 16 sekolah yang telah diobservasi, secara umum media audio visual tidak ada sama sekali. Kecenderungan yang terjadi, guru sebagian besar hanya memanfaatkan media papan tulis, text JPPP, Lembaga Penelitian Undiksha, Desember
16 book yang ada, reader serta lembar lerja siswa, dan jika memungkinkan mereka umumnya menggunakan realita yang ada di sekitar mereka. Sebanyak 31,25% (5 orang) guru yang diobservasi menggunakan realita sebagai media untuk mengajarkan kosakata baru, lafal, dan tata bahasa sederhana, seperti preposition. 12,50% (2 orang) guru menggunakan media gambar dan 12,50% (2orang guru menggunakan caption untuk mengajarkan keterampilan berbicara terutama untuk mengarahkan siswa dalam belajar berbicara dalam bentuk dialog. Dari 16 sekolah yang diobservasi hanya 12,50% yang menggunakan word/letter cards, card games dan flash cards sebagai media penunjang pembelajaran. Secara keseluruhan media tersebut digunakan dalam bentuk permainan (games) yang ringan untuk memperkenalkan kosakata, ejaan, dan tata bahasa. Di salah satu sekolah, gambar buah-buahan digunakan untuk mengajarkan siswa tentang plural and singular nouns yang sederhana, selanjutnya gambar tersebut digunakan untuk mengarahkan siswa pada pemahaman tentang penggunaan like and dislike. Pada kegiatan selanjutnya gambar tersebut digunakan untuk melatih siswa dalam mengeja kata-kata dalam Bahasa Inggris dengan perpaduan kosakata dan ejaan secara bersamaan. Terkait dengan media yang digunakan oleh para guru di akhir pelajaran (post activity), dari hasil observasi ditemukan bahwa pada umumnya 5 orang guru (31,25%) memberikan tugas kepada siswa untuk mengerjakan lembar kerja siswa atau latihan di buku teks di rumah untuk dibahas pada pertemuan selanjutnya. Namun terdapat juga seorang guru (6,25%) yang menggunakan realita sebagai media pada kegiatan akhir pembelajaran dalam bentuk permainan berbantukan papan tulis sebagai tempat menuliskan jawaban siswa. Disamping itu ada seorang guru (6,25%) menggunakan gambar pada akhir kegiatan untuk mengingatkan siswa kembali tentang apa yang sudah dipelajari. Sisanya, 9 orang guru (56,25%) sama sekali tidak menggunakan media di akhir pelajaran. Mereka hanya mengulas pelajaran dalam bentuk tanya jawab dan setelah itu berakhir dengan salam perpisahan. Berdasarkan hasil yang telah dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa pada hakekatnya guru lebih banyak menggunakan media visual dalam proses belajar mengajar Bahasa Inggris di sekolah dasar. Hal ini dikarenakan memang media tersebut yang paling mudah untuk diakses. Bahkan media audio visual semua sekolah tidak pernah menggunakannya. Hal ini karena fasilitas ini tidak tersedia di sekolah. Hasil angket membuktikan bahwa ada 2 JPPP, Lembaga Penelitian Undiksha, Desember
17 sekolah yang gurunya menggunakan media audio yaitu tape player dalam pembelajaran, namun dalam observasi kelas pemanfaatan itu tidak tampak. Simpulan Dari hasil penelitian yang dipaparkan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. AVA digunakan dalam aspek kebahasaan maupun ketrampilan berbhasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar guru (87,50%) menggunakan AVA dalam mengajar kosakata, (75,00%) dalam mengajarkan berbicara, dan (62,50%) dalam mengajarkan membaca. Untuk pembelajaran lafal, ejaan, dan menulis, terdapat (56,25%) guru menggunakan bantuan AVA. Namun, dalam hal pembelajaran aspek gramatika, hanya 31,25% guru menggunakan bantuan AVA. Frekuensi terbesar pemanfaatan AVA oleh guru terdapat pada aspek kebahasaan kosakata dan ejaan. Segi keterampilan berbahasa, frekuensi pemanfaatan AVA terbanyak terdapat pada keterampilan membaca dan menulis. Berdasarkan jenis-jenis AVA yang dimanfaatkan oleh guru, hasil penelitian membuktikan bahwa hanya AVA jenis visual yang dioptimalkan pemakaiannya. Sedangkan, untuk AVA jenis audio hanya sebagian kecil yang digunakan. Bahkan AVA jenis audio visual sama sekali tidak dipergunakan. Dari segi persepsi guru dan siswa terhadap pemanfaatan AVA, dapat disimpulkan bahwa baik guru dan siswa memiliki persepsi yang sangat positif terhadap pemanfaatan AVA dalam pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah dasar karena dapat membuat pembelajaran lebih produktif, lebih menarik, dapat meningkatkan motivasi siswa, dapat mempercepat pemahaman siswa terhadap pembelajaran, membuat guru lebih efisien memanfaatkan waktu mengajar, dan mampu membuat proses belajar lebih efektif. Mengingat AVA sangat bermanfaat dalam membantu proses pembelajaran, guru disarankan untuk selalu menggunakan AVA yang sesuai karakteristik materi dan kegiatan yang dilakukan siswa. Guru sebaiknya menvariasikan AVA yang digunakan dalam pembelajaran yang tidak hanya menggunakan jenis visual tetapi juga jenis audio dan audio visual. Sesuai dengan harapan pemerintah agar sekolah mengoptimalkan implementasi kurikulum berbasis kompetensi, maka sekolah disarankan JPPP, Lembaga Penelitian Undiksha, Desember
18 untuk melengkapi fasilitas pembelajaran khususnya jenis audio supaya dapat meningkatkan kualitas pembelajaran mendengarkan (listening) dan bila memungkinkan jenis audio visual untuk memutarkan film untuk dapat meningkatkan kualitas pembelajaran listening dan speaking. Penelitian berikutnya bias dikonsentrasikan untuk menemukan alas an atau factor-faktor yang menyebabkan guru menggunakan jenis-jenis AVA tertentu saja. Daftar Rujukan Csabay, N Using comic strips in language classes. English Teaching Forum. 44(1) Direktorat PLP Pendekatan kontekstual (contextual teaching and learning(ctl). Jakarta: Depdiknas. Haryanto, Y TEFL II (Modul 1-9). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kemp, J. E Planning and producing audio visual materials. New York: Harper and Row Publishers. Scott, W. A. & Ytreberg, L. H Teaching english to children. London: Longman Group UK Ltd. Shin, J. K Ten helpful ideas for teaching english to young learners. English Teaching Forum. 44(2) JPPP, Lembaga Penelitian Undiksha, Desember
PELATIHAN DAN BIMBINGAN TEKNIS PEMBUATAN MEDIA AJAR INOVATIF BERBASIS INTERNET BAGI GURU-GURU BAHASA INGGRIS
PELATIHAN DAN BIMBINGAN TEKNIS PEMBUATAN MEDIA AJAR INOVATIF BERBASIS INTERNET BAGI GURU-GURU BAHASA INGGRIS G. A. P. Suprianti Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Pendidikan Ganesha e-mail:
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN LISTENING COMPREHENSION MELALUI STRATEGI TOP-DOWN DAN BOTTOM-UP
JURNAL PEDAGOGIA ISSN 2089-3833 Volume. 5, No. 2, Agustus 2016 PENINGKATAN KEMAMPUAN LISTENING COMPREHENSION MELALUI STRATEGI TOP-DOWN DAN BOTTOM-UP PENDAHULUAN Di Indonesia mata pelajaran Bahasa Inggris
Lebih terperinciRADEN RARA VIVY KUSUMA ARDHANI
ABSTRAK RADEN RARA VIVY KUSUMA ARDHANI: Keefektifan Pembelajaran dengan Pendekatan Bottom-up dan Top-down dalam Pemahaman Membaca Teks Bahasa Inggris Siswa Kelas VIII SMP N 3 Yogyakarta. Tesis. Yogyakarta:
Lebih terperinciAnalisis Independent Study Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris Mahasiswa Non-English Department
Analisis Independent Study Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris Mahasiswa Non-English Department Misnadin dan Sriyono Abstrak Artikel ini berusaha mengungkapkan ketertarikan dalam bahasa Inggris
Lebih terperinciANALISIS POTENSI DAN MASALAH MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH DASAR
ANALISIS POTENSI DAN MASALAH MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH DASAR NI MADE RATMININGSIH Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Pendidikan Ganesha,Singaraja Email: made_ratminingsih@yahoo.com.au
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN WORD CARD
LINGUISTIKA AKADEMIA, Special Edition, May 2016 ISSN: 2089-3884 accredited by DGHE (DIKTI), Decree No: 51/Dikti/Kep/2010 193 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN WORD CARD Marwati MTsN Galur,
Lebih terperincipemanfaatan teknologi dalam pembelajaran writing. Writing merupakan keterampilan yang melibatkan banyak aspek, yaitu kemampuan untuk mengembangkan
ix M Tinjauan Mata Kuliah ata kuliah Language Teaching Methods disusun untuk memenuhi kebutuhan belajar mahasiswa S2 Pascasarjana Universitas Terbuka. Mata kuliah ini berbobot 3 sks yang terdiri dari 9
Lebih terperinciPengaruh Penerapan Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) Terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Cerita Anak Siswa Kelas IV
1 Pengaruh Penerapan Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) Terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Cerita Anak Siswa Kelas IV SDN Brayublandong Mojokerto (The Effect Of Implementation Strategy
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal paling utama dalam kehidupan. Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan hal paling utama dalam kehidupan. Pendidikan berlangsung secara terus menerus dari generasi ke generasi dimanapun di dunia ini. Seperti yang telah
Lebih terperinciUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS MATA KULIAH: INTRODUCTION TO ENGLISH FOR CHILDREN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS MATA KULIAH: INTRODUCTION TO ENGLISH FOR CHILDREN Program Studi : Pendidikan Bahasa Inggris Mata Kuliah & Kode :
Lebih terperinciSIKAP MAHASISWA TERHADAP PUSAT BELAJAR MANDIRI (SELF ACCESS CENTRE) DI UNIVERSITAS BENGKULU. Oleh Irma Diani*
SIKAP MAHASISWA TERHADAP PUSAT BELAJAR MANDIRI (SELF ACCESS CENTRE) DI UNIVERSITAS BENGKULU Oleh Irma Diani* ABSTRACT This study investigated student s attitude toward Self Access Centre at Bengkulu University.
Lebih terperinciMANAJEMEN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DALAM MENULIS TEKS REPORT DI SMK
MANAJEMEN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DALAM MENULIS TEKS REPORT DI SMK Walia SMKN 2 Kota Bengkulu, Jl Batanghari No 2 Padang Harapan e-mail: e-mail: waliea84@gmail.com
Lebih terperinciPENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS PADA MAHASISWA D3 TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS PADA MAHASISWA D3 TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG Wiwiek Sundari 6 ABSTRACT This research is aimed at knowing the mastery of English vocabulary of the 2010
Lebih terperinciPENGGUNAAN CROSSWORD GAMES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN WRITING DI SEKOLAH DASAR
Antologi, Vol, Nomor, Juli 2015 PENGGUNAAN CROSSWORD GAMES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN WRITING DI SEKOLAH DASAR Fatimah Dewi Komalasari 1, Winti Ananthia 2, Dede Margo Irianto
Lebih terperinciPengembangan Dan Keefektifan Multimedia Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) TIM UPI
Pengembangan Dan Keefektifan Multimedia Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) TIM UPI Tahap I (2005) Pemetaan kondisi pembelajaran bahasa Inggris di SLTP Pengembangan
Lebih terperinci(T- tabel) . MAN 3 Aceh Besar. MAN 3 Aceh Besar. (One group Pretest Postest Design) MAN 3 Aceh Besar MIA
MAN 3 Aceh Besar Suhaimi, M ukhlisah, Aulia Rahmi Email; aulia.mr95@gmail.com MAN 3 Aceh Besar (T- tabel) Ha Ho (One group Pretest Postest Design). MAN 3 Aceh Besar MIA (T-test) Abstract: Based on the
Lebih terperinciE-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)
Volume 4 Nomor 3 September 2015 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman :27-38 PERSEPSI GURU DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) PENYELENGGARA PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif ditunjang oleh metode kuantitatif. Metode
33 BAB III. METODE PENELITIAN 3. 1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif ditunjang oleh metode kuantitatif. Metode kualitatif berupa ungkapan kalimat. Metode kuantitatif berupa
Lebih terperinci1. Pendahuluan Dengan kemajuan teknologi saat ini, ada banyak teknologi yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran dalam proses pembelajaran.
1. Pendahuluan Dengan kemajuan teknologi saat ini, ada banyak teknologi yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran dalam proses pembelajaran. Perkembangan teknologi telah melakukan pengembangan terobosan
Lebih terperinciPENGGUNAAN ALAT PERAGA KARTU BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS IV DI SDN 2 SANGGRAHAN
922 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 10 Tahun ke-5 2016 PENGGUNAAN ALAT PERAGA KARTU BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS IV DI SDN 2 SANGGRAHAN THE USE OF VISUAL AID
Lebih terperinciSTUDI TENTANG PROFIL KETERAMPILAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 PAINAN JURNAL
STUDI TENTANG PROFIL KETERAMPILAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 PAINAN JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1) NOLA KARMILA SARI NPM: 07060120
Lebih terperinciAnalisis Independent Study dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris Mahasiswa Non-English Department
Analisis Independent Study dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris Mahasiswa Non-English Department Misnadin dan Sriyono 1 Jurusan Sastra Inggris, FISIB, Universitas Trunojoyo Madura Abstract This
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS TEKS NARASI TENTANG PENGALAMAN LIBUR SEKOLAH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BERMANI ILIR KABUPATEN KEPAHIANG
218 KEMAMPUAN MENULIS TEKS NARASI TENTANG PENGALAMAN LIBUR SEKOLAH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BERMANI ILIR KABUPATEN KEPAHIANG Suci Rahmadani 1, Suhartono 2, dan M. Arifin 3 1,2,3 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA GRAFIS DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS IV SEKOLAH DASAR
PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS IV SEKOLAH DASAR Oleh: Rita Retnosari 1, Harun Setyobudi 2, Kartika Chrysti Suryandari 3 PGSD
Lebih terperinciPENERAPAN PENGGUNAAN MEDIA ANIME TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT YANG MENGANDUNG KATA KERJA BAHASA JEPANG
PENERAPAN PENGGUNAAN MEDIA ANIME TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT YANG MENGANDUNG KATA KERJA BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Tingkat II Departemen Pendidikan Bahasa Jepang Universitas
Lebih terperinciPeningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki.
Peningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki Ida Nurhayati 1 1 SMPN 1 Besuki, Tulungagung Email: 1 idanurhayati@gmail.com
Lebih terperinciBy SRI SISWANTI NIM
READING COMPREHENSION IN NARRATIVE TEXT OF THE TENTH GRADE STUDENTS OF MA NAHDLATUL MUSLIMIN UNDAAN KUDUS TAUGHT BY USING IMAGINATIVE READING MATERIALS IN THE ACADEMIC YEAR 2015/2016 By SRI SISWANTI NIM.
Lebih terperinciNaskah Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Srata-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
IMPLEMENTASI STRATEGI POINT-COUNTERPOINT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KARANGASEM I TANON SRAGEN TAHUN AJARAN 2014/2015 Naskah
Lebih terperinciPELATIHAN PENGGUNAAN MEDIA AUDIO PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS BERBASIS LAGU KREASI
PELATIHAN PENGGUNAAN MEDIA AUDIO PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS BERBASIS LAGU KREASI Ni Made Ratminingsih 1, I Gede Budasi 1, Ni Wayan Surya Mahayanti 1 1 Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Bahasa
Lebih terperinciPENGEMBANGAN DAN KEEFEKTIFAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT PERTAMA (SLTP)
Hibah Penelitian Tim Pascasarjana HPTP Tahap III, 2007 PENGEMBANGAN DAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT PERTAMA (SLTP) Prof. Dr. Nenden Sri Lengkanawati, M.Pd.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisa menguasai bahasa Inggris dengan baik. Ketrampilan-ketrampilan tersebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam mempelajari bahasa asing, khususnya bahasa Inggris, ada hal-hal yang perlu diperhatikan. Seperti halnya bahasa Indonesia, dalam bahasa Inggris juga terdapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional siswa dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berpedoman pada kajian dan analisis serta pembahasan
139 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berpedoman pada kajian dan analisis serta pembahasan terhadap hasil penelitian secara menyeluruh pada penggunaan media pembelajaran Audio-Visual Aids
Lebih terperinciTHE EFFECTIVENESS OF USING VOCABULARY VIDEO TO IMPROVE THE VOCABULARY MASTERY OF THE FOUR GRADE STUDENTS OF SDN SUGIWARAS IN ACADEMIC YEAR 2014 THESIS
THE EFFECTIVENESS OF USING VOCABULARY VIDEO TO IMPROVE THE VOCABULARY MASTERY OF THE FOUR GRADE STUDENTS OF SDN SUGIWARAS IN ACADEMIC YEAR 2014 THESIS BY TRI ANDI PRATAMA NIM 105110100111018 STUDY PROGRAM
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DENGAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA SEKOLAH DASAR
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DENGAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA SEKOLAH DASAR Febriana Dwi Fitri Astuti 1), Sukarno 2), H. Soegiyanto 3) PGSD FKIP
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN METODE SIRE TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 26 PADANG ARTIKEL ILMIAH ROZA YULIANA NPM
PENGARUH PENGGUNAAN METODE SIRE TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 26 PADANG ARTIKEL ILMIAH ROZA YULIANA NPM 10080166 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Lebih terperinciMEDIA AJAR BERBASIS INTERNET BAGI GURU BAHASA INGGRIS TINGKAT SD. oleh. Esti Junining. Abstract
MEDIA AJAR BERBASIS INTERNET BAGI GURU BAHASA INGGRIS TINGKAT SD oleh Esti Junining Abstract Teaching English to young learners has become the trend in the development of education in Indonesia. Many innovative
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK STRIP TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TANJUNG RAYA KABUPATEN AGAM
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK STRIP TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TANJUNG RAYA KABUPATEN AGAM Roza Dirga Sari 1, Trisna Helda 2, Refa Lina Tiawati R 2 1 Mahasiswa Program
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA Retno Muji Lestari 1), Amir 2), Hadiyah 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE
PENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SIDOMORO TAHUN AJARAN 2015/2016 Beti Dwi Khalimatun 1, Kartika Chrysti Suryandari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Usia anak-anak adalah salah satu periode yang tepat untuk belajar bahasa. Masa anakanak
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usia anak-anak adalah salah satu periode yang tepat untuk belajar bahasa. Masa anakanak adalah masa paling tepat dan ideal untuk memperoleh bahasa asing karena pada
Lebih terperinciPENGARUH MEDIA BONEKA TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA KELAS II B SD NEGERI MARGOYASAN
2.580 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 27 Tahun ke-5 2016 PENGARUH MEDIA BONEKA TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA KELAS II B SD NEGERI MARGOYASAN THE INFLUENCE OF THE USE OF HAND PUPPETS
Lebih terperinciOleh I Kadek Dwipayana, NIM Jurusan Teknologi Pendidikan ABSTRAK
KEMAMPUAN SISWA DALAM PELAJARAN BIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS VIDEO ANIMASI PADA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 SINGARAJA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 STUDENTS ABILITY UPON BIOLOGY
Lebih terperinciPengembangan Model Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Kemampuan Berbicara Siswa Sekolah Dasar (Usia 7 9) Berbasiskan pada Teori tentang Theme dan Rheme
Pengembangan Model Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Kemampuan Berbicara Siswa Sekolah Dasar (Usia 7 9) Berbasiskan pada Teori tentang Theme dan Rheme Juliansyah, S.Pd, M.Pd, Dra. Kurnia Idawati, M.Si,Sari
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE PROYEK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SPEAKING ANAK USIA DINI
Antologi, Vol..., Nomor..., Juni 2016 PENGGUNAAN METODE PROYEK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SPEAKING ANAK USIA DINI Dzulfatun Ni mah 1, Winti Ananthia 2 Program Studi PGPAUD Universitas Pendidikan Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa Inggris adalah bahasa yang sangat penting untuk dipelajari, karena seperti yang diketahui bahwa bahasa Inggris adalah bahasa internasional dan dijadikan
Lebih terperinciBAB VIII SIMPULAN DAN SARAN. disampaikan saran / rekomendasi. Simpulan disajikan dalam bentuk deskriptif,
259 BAB VIII SIMPULAN DAN SARAN Pada bagian akhir studi ini disajikan simpulan hasil pembahasan serta disampaikan saran / rekomendasi. Simpulan disajikan dalam bentuk deskriptif, yaitu menggambarkan secara
Lebih terperinciMENGAJAR BERBICARA MENGGUNAKAN METODE WAWANCARA TIGA LANGKAH DI SEMESTER TIGA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
MENGAJAR BERBICARA MENGGUNAKAN METODE WAWANCARA TIGA LANGKAH DI SEMESTER TIGA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS Oleh: Herlina (Dosen Universitas PGRI Palembang) Email : santosoherlinaa@gmail.com
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP Nomor 5)
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP Nomor 5) Mata Kuliah : Bahasa Inggris Kode Mata Kuliah : GD 100 Pokok Bahasan : Teaching through Games and Stories Subpokok Bahasan : 1. Teaching Games 2. Teaching Stories
Lebih terperinciMENINGKATKAN KOSAKATA SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA PELAJARAN BAHASA INGGRIS DI KELAS V SDN NO. 30 KOTA SELATAN KOTA GORONTALO
MENINGKATKAN KOSAKATA SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA PELAJARAN BAHASA INGGRIS DI KELAS V SDN NO. 30 KOTA SELATAN KOTA GORONTALO WIWY T. PULUKADANG Dosen Universitas Negeri Gorontalo ABSTRACT
Lebih terperinciPENERAPAN SPELLING MELALUI TEKNIK DICTATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN WRITING DI SEKOLAH DASAR
PENERAPAN SPELLING MELALUI TEKNIK DICTATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN WRITING DI SEKOLAH DASAR Desy Rahmah Sari 1, Winti Ananthia 2, Kurniawati 3 Program Studi PGSD Universitas
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran konsep diri pada siswa kelas XII yang mengambil jurusan IPA dan IPS di SMA X Bandung beserta dimensi-dimensi konsep diri serta kaitannya dengan
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM
PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sabagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING SISWA KELAS II SD GEMBONGAN
Peningkatan Kemampuan Membaca... (Eka Ratna Suryani) 1.207 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING SISWA KELAS II SD GEMBONGAN IMPROVEMENT OF BEGINNING READING
Lebih terperinciCARTOON FILM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SPEAKING DI SEKOLAH DASAR
1 A n t o l o g i U P I V o l u m e E d i s i N o. J u n i 2 0 1 6 CARTOON FILM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SPEAKING DI SEKOLAH DASAR Icmi Nurhasna Putri¹, Charlotte Ambat Harun², Titing Rohayati³ Jurusan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS KETERAMPILAN MENULIS WACANA DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS KETERAMPILAN MENULIS WACANA DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA SISWA KELAS XI LUKIS 1 SMK NEGERI 3 KASIHAN BANTUL
Lebih terperinciPENINGKATAN MOTIVASI DAN KETERAMPILAN MENULIS MELALUI TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUNGAI SARIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN.
PENINGKATAN MOTIVASI DAN KETERAMPILAN MENULIS MELALUI TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUNGAI SARIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN Suci Uliana 1), Hasnul Fikri 2), Gusnetti 2) 1) Mahasiswa Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat lain, suatu bangsa berhubungan dengan bangsa lain. Bahasa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi penyampai gagasan, pikiran, pendapat dan perasaan. Di zaman modern, suatu masyarakat berhubungan dengan masyarakat lain, suatu bangsa
Lebih terperinciPELATIHAN PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN PEMBELAJARAN PERMAINAN BOARD GAMES BAGI GURU-GURU SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN BULELENG
PELATIHAN PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN PEMBELAJARAN PERMAINAN BOARD GAMES BAGI GURU-GURU SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN BULELENG Ni Made Ratminingsh 1, I Gede Budasi 2, Ni Wayan Surya Mahayanti 3 1,2,3 Jurusan
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENDENGARKAN LAGU BERBAHASA INGGRIS PADA SISWA KELAS X SMA ISLAMIC CENTRE DEMAK PADA TAHUN AJARAN 2006/2007
KEMAMPUAN MENDENGARKAN LAGU BERBAHASA INGGRIS PADA SISWA KELAS X SMA ISLAMIC CENTRE DEMAK PADA TAHUN AJARAN 2006/2007 Oleh SRI SUMARMI NIM: 2000-32-104 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI POGUNG KIDUL
3.552 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 37 Tahun ke-5 2016 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI POGUNG KIDUL THE IMPROVING THE DESCRIPTION
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS FUNGSIONAL PENDEK MELALUI TEKNIK PEMBELAJARAN WORD SQUARE DAN FOUR SQUARE
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS FUNGSIONAL PENDEK MELALUI TEKNIK PEMBELAJARAN WORD SQUARE DAN FOUR SQUARE Rakum Partoyo SMP Negeri 1 Jatilawang, Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia Sur-el: rakumpartoyo@ymail.com
Lebih terperinciExperiential Learning pada Pembelajaran Kosakata Bahasa Inggris
Experiential Learning pada Pembelajaran Kosakata Bahasa Inggris Agrissto Bintang Aji Pradana 1 *, Athia Fidian 2 1 PGSD/FKIP, Universitas Muhammadiyah 2 Keperawatan/FIKES, *Email: agrisstobintang@ummgl.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perbendaharaan kata dalam bahasa Inggris. Penguasaan jumlah kosa kata yang memadai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mempelajari vocabulary (kosa kata) bahasa Inggris akan meningkatkan jumlah perbendaharaan kata dalam bahasa Inggris. Penguasaan jumlah kosa kata yang memadai
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. Dalam bab ini peneliti akan memberikan penjelasan tentang : tujuan. maupun tulisan. Departemen Pendidikan Nasional, yang sedang
15 BAB II KAJIAN TEORI A. Vocabulary (Kosa Kata). Dalam bab ini peneliti akan memberikan penjelasan tentang : tujuan mempelajari Bahasa Inggris, Pengertian vocabulary (kosa kata), Sifat vocabulary (kosa
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN MODEL CONCEPT SENTENCE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA N 2 RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL CONCEPT SENTENCE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA N 2 RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN Nora Defrianti 1, Upit Yulianti DN 2, Ricci Gemarni Tatalia
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA PUISI SISWA KELAS V SD
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA PUISI SISWA KELAS V SD Oleh: Fajar Dwi Astuti 1), Imam Suyanto 2), H. Setyo Budi 3), Abstract: The Contextual Approach
Lebih terperinciPENERAPAN KOOPERATIF TGT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PUKULAN LOB BULUTANGKIS. Dea Angga Pertiwi Savitri
PENERAPAN KOOPERATIF TGT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PUKULAN LOB BULUTANGKIS Dea Angga Pertiwi Savitri PENJASKEREK FOK Universitas Pendidikan Ganesha, Kampus Tengah Undiksha Singaraja,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PARAGRAPH BASED WRITING MENGGUNAKAN CIRCLE THE SAGE BERBASIS CRITICAL THINKING
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PARAGRAPH BASED WRITING MENGGUNAKAN CIRCLE THE SAGE BERBASIS CRITICAL THINKING Testiana Deni Wijayatiningsih, Akhmad Fathurrahman, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
Lebih terperinciPENGEMBANGAN APLIKASI MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN TIK (MICROSOFT EXCEL
PENGEMBANGAN APLIKASI MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN TIK (MICROSOFT EXCEL 2007) DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN TUNTAS PADA SISWA KELAS VIII DI SMP N 5 SINGARAJA Oleh Luh Dita Aryastiti, NIM
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA LANCAR KALIMAT SEDERHANA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA LANCAR KALIMAT SEDERHANA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R) Andhitya Mualif 1), Lies Lestari 2), Sularmi 3), Rukayah
Lebih terperinciSILABUS WRITING AND DICTATION FOR ELEMENTARY SCHOOL. Winti Ananthia, S.Pd., M.Ed. NIP/NIDN /
SILABUS WRITING AND DICTATION FOR ELEMENTARY SCHOOL Winti Ananthia, S.Pd., M.Ed. NIP/NIDN 197906062005012003/0006067908 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR KAMPUS CIBIRU UNIVERSITAS PENDIDIKAN
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA PELAJARAN BAHASA INGGRIS DI KELAS IX-5 SMP NEGERI 2 TANJUNG MORAWA Tambun Purba Surel : purbatambun@yahoo.co.id ABSTRACT
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN STRATEGI BUKU BERGAMBAR MINIM KATA SISWA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 1 IMOGIRI, BANTUL
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN STRATEGI BUKU BERGAMBAR MINIM KATA SISWA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 1 IMOGIRI, BANTUL ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. di sekolah. Dalam KTSP Bahasa Inggris 2006 dijelaskan bahwa dalam belajar
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang penting. Oleh karena itu menulis merupakan salah satu standar kompetensi dalam pelajaran Bahasa Inggris
Lebih terperinciAmelia dan Syahmani. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Scientific 32
Amelia dan Syahmani. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Scientific 32 MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC
Lebih terperinciKey word: application of the discussion method-based contextual learning, increasing the ability to write reports
1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN MELALUI PENERAPAN METODE DISKUSI BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DI SMPN 1 PUGER KABUPATEN JEMBER Increasing Ability To Write
Lebih terperinciAsmaul Husna. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNRIKA Batam Korespondensi: ABSTRAK
PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI KECAMATAN LEMBAH GUMANTI Asmaul Husna Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciTEACHING ENGLISH TO PLAYGROUP PUPILS THROUGH FUN ACTIVITIES AT KIDDIELAND PLAYGROUP
TEACHING ENGLISH TO PLAYGROUP PUPILS THROUGH FUN ACTIVITIES AT KIDDIELAND PLAYGROUP A Thesis Presented as a Partial Fulfillment of the Requirement to Obtain the Sarjana Degree in the English Letters Study
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Kemampuan menggunakan bahasa merupakan hal yang sangat penting dalam
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemampuan menggunakan bahasa merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai alat komunikasi maupun sebagai alat untuk mengungkapkan informasi
Lebih terperinciSEBUAH PENELITIAN R&D. Ngasbun Egar, A.B. Prabowo K.A, Siti Musarokah, Fitri Yulianti IKIP PGRI Semarang
PENGAJARAN KOSA KATA BAHASA INGGRIS PADA ANAK PAUD NON-FORMAL DI KELURAHAN ROWOSARI, KECAMATAN TEMBALANG, SEMARANG MELALUI METODE GLENN DOMAN: SEBUAH PENELITIAN R&D Ngasbun Egar, A.B. Prabowo K.A, Siti
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN PRA-MEMBACA KATA PADA ANAK KELOMPOK B TK PUSIDE MUSI MELALUI MEDIA PERMAINAN KARTU HURUF
PENINGKATAN KEMAMPUAN PRA-MEMBACA KATA PADA ANAK KELOMPOK B TK PUSIDE MUSI MELALUI MEDIA PERMAINAN KARTU HURUF Oleh: Amalia Nur Fitriya cimel549@gmail.com TK Puside Musi Talaud Abstrak Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciMAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FKIP UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU
ANALISIS Atni KESULITAN Prawati, Analisis DISKRIMINASI Kesulitan Diskriminasi BUNYI Bunyi Mahasiswa... 43 MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FKIP UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU Atni Prawati Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI KINGDOM PROTISTA UNTUK SISWA SMA E JURNAL RINI SANDIKA NIM.
PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI KINGDOM PROTISTA UNTUK SISWA SMA E JURNAL RINI SANDIKA NIM. 09010147 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MERINGKAS ISI BUKU CERITA Ikhsan Akbari 1), Muhammad Shaifuddin 2), Sadiman
Lebih terperinciEdu Elektrika Journal
Edu Elektrika 3 (1) (2014) Edu Elektrika Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eduel EFEKTIVITAS JOBSHEET PADA MATA DIKLAT INSTALASI LISTRIK BANGUNAN SEDERHANA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lain-lain. Ketrampilan berbahasa (atau language atrs, language skills) dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa adalah salah satu alat untuk berkomunikasi dan salah satu alat untuk melahirkan suatu keinginan atau pendapat. Bahasa sebagai alat komunikasi bisa berbentuk:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mempelajari bahasa Inggris tidak akan terlepas dari mempelajari 4
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mempelajari bahasa Inggris tidak akan terlepas dari mempelajari 4 kemampuan berbahasa dalam bahasa yang menjadi bahasa internasional ini, yang meliputi kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kosa kata dalam bahasa Inggris mempunyai peranan yang sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penguasaan kosa kata dalam bahasa Inggris mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam bahasa Inggris. Karena untuk bisa berbahasa
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Satria Alandra 1, Diyan Permata Yanda², Risa Yulisna, 2 1 Student
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT DALAM PENINGKATAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KASEGERAN
PENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT DALAM PENINGKATAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KASEGERAN Oleh: Liyana Febriani 1, Imam Suyanto 2, Joharman 3 FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret 1 Mahasiswa
Lebih terperinciPERMAINAN SENTENCE RACE DALAM MENGAJAR MENULIS TEKS DESKRIPTIF PADA SISWA SMA DI MAKASSAR
Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PERMAINAN SENTENCE RACE DALAM MENGAJAR MENULIS TEKS DESKRIPTIF PADA SISWA SMA DI MAKASSAR Nurfitriyah Halim 1, Esarsela Soemodja 2 STKIP YPUP
Lebih terperinciJURNAL SUSANTI NIM
PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI BENTUK ALJABAR UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 KOTO BESAR KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL SUSANTI NIM.11050069 PROGRAM
Lebih terperinciKata Kunci: Metode, sing a song, pembelajaran, bahasa Inggris.
PENGGUNAAN METODE SING A SONG DALAM PENINGKATAN pengertian, ide, konsep, pikiran, dilahirkan PEMAHAMAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SD sebagai alat komunikasi. Dapat juga Oleh: dikatakan bahwa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mengidentifikasikan diri. Bahasa merupakan alat komunikasi untuk
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah suatu sistem lambang berupa bunyi, bersifat arbitrer, digunakan oleh masyarakat tutur untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL SUGESTI-IMAJINASI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS ANEKDOT
PENGARUH MODEL SUGESTI-IMAJINASI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS ANEKDOT Dina Dwi Syafitri 1, Abdoel Gafar 2, dan Firman Tara 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan
Lebih terperinci²Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra IndonesiaSTKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS BIOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PAINAN Andes Yuhanas Saputra 1, Lira Hayu Afdetis Mana²,Upit
Lebih terperinciRivadatul Mahmudah, Shahibul Ahyan, Ahmad Rasidi Universitas Hamzanwadi
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE LECTORA INSPIRE PADA MATERI PERBANDINGAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SELONG Rivadatul Mahmudah, Shahibul Ahyan, Ahmad Rasidi
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MATERI AJAR BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU BAHASA INGGRIS SD DI KECAMATAN TEMBALANG
PENGEMBANGAN MATERI AJAR BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU BAHASA INGGRIS SD DI KECAMATAN TEMBALANG C. Murni Wahyanti, Joko Sutopo Jurusan Bahasa Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri
Lebih terperinci