BAB 4. Hasil dan Pembahasan. Peneliti melakukan swabbing di dua ruangan. yang memiliki karakter berbeda yaitu bangsal anak dan

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4. Hasil dan Pembahasan. Peneliti melakukan swabbing di dua ruangan. yang memiliki karakter berbeda yaitu bangsal anak dan"

Widyawati Kusumo
6 tahun lalu
Tontonan:

1 BAB 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Hasil Peneliti melakukan swabbing di dua ruangan yang memiliki karakter berbeda yaitu bangsal anak dan HCU. Swabbing dilakukan pada 14 perawat di bangsal anak dan 8 perawat di ruang HCU. Pada masingmasing ruangan tersebut disediakan sabun cuci tangan dan alkohol. Tapak tangan di-swabb sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Partisipan di bangsal anak menggunakan handuk untuk mengeringkan tangan setelah melakukan hand washing, sedangkan di HCU partisipan menggunakan tissue. Setelah melakukan swabbing, sampel bakteri ditanam di media agar dan diinkubasi selama 48 jam. Setelah masa inkubasi selesai dilakukan penghitungan jumlah koloni yang tumbuh di media agar. Jumlah koloni di setiap media agar bervariasi jumlahnya sesuai dengan tindakan yang dilakukan partisipan. 21

2 Tabel 1. Hasil hitung koloni yang tumbuh pada media pembiakan sebelum dan sesudah perlakuan hand hygiene menyertai tindakan yang dilakukan oleh partisipan di bangsal anak Tindakan Medis Sebelum Sesudah Injeksi intravena Memeriksa tanda vital Mobilisasi klien Mengganti infus Melepas infuse Tabel 1. menunjukkan bahwa penurunan jumlah stafilokokus akibat perlakuan hand washing bervariasi menurut tindakan medis yang dilakukan oleh partisipan di bangsal anak. Keragaman penurunan jumlah bakteri stafilokokus setelah perlakuan hand rubbing berdasarkan tindakan medis yang dilakukan oleh partisipan dirangkum pada Tabel 2. Tabel 2. Jumlah koloni sebelum dan sesudah diberi perlakuan sesuai dengan tindakan yang dilakukan oleh partisipan di HCU Pemeriksaan fisik Memposisikan pasien Tindakan Medis Sebelum Sesudah Pemeriksaan fisik dan memposisikan pasien Memperbaiki infus dan memposisikan pasien Memberi sonde

3 Sebaran jumlah sel yang ditetapkan berdasarkan jumlah koloni stafilokokus sebelum maupun sesudah melakukan hand hygiene diringkaskan pada Gambar 1. Perlakuan hand washing (Gambar 1) maupun hand rubbing (Gambar 2) pada umumnya mampu menurunkan jumlah bakteri walaupun pada salah satu partisipan yang melakukan hand washing ditemukan penambahan jumlah bakteri. Jumlah koloni Hand washing Partisipan sebelum sesudah Gambar 1. Grafik sebaran fluktuasi jumlah koloni sebelum ( ) dan sesudah ( ) partisipan melakukan hand washing 23

4 Jumlah Koloni Hand rubbing Partisipan sebelum sesudah Gambar 2. Grafik sebaran fluktuasi jumlah koloni sebelum ( ) dan sesudah ( ) partisipan melakukan hand rubbing Peneliti juga melakukan penghitungan terhadap pengurangan jumlah koloni. Terlihat perbedaan jumlah koloni sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Pada enam dari tujuh partisipan yang di bangsal anak menunjukkan pengurangan jumlah koloni. Penambahan jumlah koloni sesudah perlakuan ditemukan pada satu partisipan. 24

5 Hand washing Partisipan pengurangan Jumlah koloni Gambar 3. Ragam pengurangan jumlah koloni setelah partisipan melakukan hand washing Hand rubing Partisipan Jumlah Koloni pengurangan Gambar 4. Ragam pengurangan jumlah koloni setelah partisipan melakukan hand rubbing 25

6 Tabel 3. Rekapitulasi persentase penurunan jumlah koloni dengan metode hand washing dan hand rubbing Hand washing (%) Hand rubbing (%) P1 = 95% P2 = 87% P3 = 22% P4 = 7% P5 = - 29% P6 = 81% P7 = 85% P8 = % P9 = 74% P1 = 85% P11 = 67% Rerata persentase = 57,6% P1 = 97% P2 = 88% P3 = 1% P4 = 99% P5 = 1% P6 = 85% P7 = 1% P8 = 1% P9 = 1% P1 = 1% P11 = 1% Rerata persentase = 97,8% 4.2 Pembahasan Tapak tangan partisipan di-swab sebelum dan sesudah diberi perlakuan hand washing dan hand rubbing. Koloni yang tumbuh di media agar sebelum diberi perlakuan berbeda-beda jumlahnya sesuai tindakan yang dilakukan oleh partisipan. Beberapa tindakan yang memerlukan kontak relatif lama dengan pasien menyebabkan jumlah awal bakteri cenderung banyak. Sel bakteri pada partisipan di bangsal anak setelah melakukan hand washing lebih banyak jumlahnya dibandingkan dengan partisipan sesudah melakukan hand rubbing. Penambahan jumlah tersebut diduga disebabkan oleh handuk yang dipakai oleh partisipan untuk mengeringkan tangan serta 26

7 teknik mencuci tangan yang tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan. Menurut informasi yang diperoleh, handuk tersebut kurang lebih tiga hari tidak diganti. Jumlah koloni bakteri pada partisipan di HCU setelah melakukan hand washing jumlahnya juga lebih banyak dibandingkan partisipan yang telah melakukan hand rubbing, tetapi banyaknya koloni bakteri yang tumbuh tidak sebanyak yang tumbuh di bangsal anak. Perbedaan tersebut diduga dapat terjadi karena partisipan di HCU mengeringkan tangan menggunakan tissue sesudah melakukan hand washing. Perbedaan jumlah bakteri juga terjadi di setiap shift, jumlah bakteri pada shift pagi cenderung lebeih sedikit dibandingkan dengan jumlah bakteri pada siang dan malam hari, hal ini dicurigai akibat pada bagi hari pasien telah mendapat perlakuan personal hygiene; tindakan yang memerlukan kontak yang lama dengan pasien cenderung jarang dilakukan sehingga meminimalkan jumlah penyebaran koloni. 27

8 Tindakan yang dilakukan di bangsal anak dan HCU tidak jauh berbeda. Pada bangsal anak, partisipan (perawat) bekerja sama dengan orang tua pasien saat melakukan tindakan, sedangkan di HCU, perawat secara mandiri melakukan tindakan. Pada bangsal anak, pasien tidak bergantung penuh pada perawat ketika menjalani proses perawatan, sedangkan di HCU 28

9 pasien sangat bergantung pada perawat sebab banyak dari pasien HCU tidak sadarkan diri. Hand washing maupun hand rubbing mampu menurunkan jumlah stafilokokus, tetapi masing-masing cara berbeda kemampuannya dalam menekan jumlah bakteri. Setelah diberi perlakuan terlihat jelas bahwa hand rubbing lebih efektif dalam menekan jumlah koloni stafilokokus. Penelitian yang dilakukan oleh Semmelweis (1981), menyatakan bahwa hand rubbing dengan antiseptika berbahan dasar alkohol lebih efektif untuk menurunkan perkembangan bakteri pada tangan dan cross transmission yang disebabkan oleh tim kesehatan dibandingkan dengan cairan sabun anti mikroba. Selain itu hasil ini juga didukung oleh telaah yang telah dilakukan oleh Girou et al. (22) yang membuktikan bahwa menggosok tangan dengan alkohol lebih efektif dibandingkan mencuci tangan dengan air dan sabun dimana penurunan jumlah bakteri untuk hand rubbing adalah 83% dan hand washing adalah 58%. 29

dokumen-dokumen yang mirip

BAB 1. Pendahuluan. Infeksi nosokomial yaitu setiap infeksi yang. didapat selama perawatan di rumah sakit, infeksi yang

BAB 1. Pendahuluan. Infeksi nosokomial yaitu setiap infeksi yang. didapat selama perawatan di rumah sakit, infeksi yang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Infeksi nosokomial yaitu setiap infeksi yang didapat selama perawatan di rumah sakit, infeksi yang didapat bukan timbul ataupun sudah pada stadium inkubasi saat masuk