BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN"

Transkripsi

1 117 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada pengujian kuat tekan aksial secara eksentris pada kolom beton dengan baja profil siku sebagai tulangan, dimana pengujian yang dilakukan dengan variasi jarak eksentrisitas 45 mm, 55 mm, 75 mm, dan 90 mm dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Beban maksimum hasil dari pengujian kolom terhadap kuat tekan aksial yang dapat ditahan memiliki nilai lebih besar dari kuat tekan aksial hasil analisis teoritis awal perhitungan kolom beton dengan tulangan baja profil siku dan kolom beton dengan tulangan ø 10 mm; 2. Beban maksimum hasil pengujian kolom beton dengan tulangan baja profil siku yang jarak eksentrisitasnya 75mm mengalami peningkatan beban paling maksimum dari kolom yang lainnya sebesar kg, dibandingkan hasil analisa teoritis kolom beton baja siku sebesar 10939,92 kg atau meningkat sebesar 37,65%. Sedangkan kolom dengan eksentrisitas 45mm beban maksimumnya kg dibandingkan beban maksimum kg meningkat sebesar 14,57%, kolom dengan eksentrisitas 55mm beban maksimumnya kg dibandingkan beban maksimum kg meningkat sebesar 19,17%, kolom dengan eksentrisitas 90mm beban maksimumnya kg dibandingkan beban maksimum kg meningkat sebesar 29,50%; 101 iii

2 Beban maksimum hasil pengujian kolom beton dengan tulangan baja profil siku yang jarak eksentrisitasnya 75mm mengalami peningkatan beban paling maksimum dari kolom yang lainnya sebesar kg, dibandingkan hasil analisa teoritis kolom beton tulangan ø 10mm sebesar kg atau meningkat sebesar 33,90%. Sedangkan kolom dengan eksentrisitas 45mm beban maksimumnya kg dibandingkan beban maksimum kg meningkat sebesar 13,18%, kolom dengan eksentrisitas 55mm beban maksimumnya kg dibandingkan beban maksimum kg meningkat sebesar 17,49%, kolom dengan eksentrisitas 90mm beban maksimumnya kg dibandingkan beban maksimum kg meningkat sebesar 26,03%; 4. Defleksi maksimum paling besar dari hasil pengujian kolom beton dengan tulangan baja profil siku yang mempunyai jarak eksentrisitasnya 75mm yaitu sebesar 11 mm, sedangkan pada jarak eksentrisitas 45mm, 55mm dan 90mm defleksi maksimum berturut-turut sebesar 6,79 mm; 10,24 mm dan 10,28 mm; 5. Pada penelitian kolom beton dengan baja profil sebagai tulangan ini, kolom mengalami peningkatan kekuatan disebabkan rangkaian penempatan baja profil siku dengan simetris sehingga penampang profil siku secara keseluruhan menjadi lebih stabil dengan titik berat jatuh tepat ditengah penampang kolom, baja profil siku yang dikelilingi beton menjadikan tidak mudah mengalami tekuk lokal dan keruntuhan diawali ii

3 luluhnya material dengan hancurnya selimut beton kemudian lebih lanjut barulah tulangan terjadi tekuk lokal. 6. Dengan melihat hasil pengujian yang telah dilakukan baja profil siku dapat digunakan sebagai pengganti baja tulangan. Karena beban maksimum yang didapat oleh kolom dengan tulangan baja profil siku melalui pengujian menghasilkan beban lebih besar dari beban analisa teoritis kolom baja siku serta dari analisa teoritis kolom tulangan ø 10 mm untuk semua kolom eksentris 45 mm, 55 mm, 75 mm dan 90 mm Saran Saran yang dapat diberikan setelah melakukan penelitian ini adalah : 1. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan memperhitungkan lekatan antara permukaan baja profil siku dengan beton. 2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan variasi ukuran profil siku dan jumlah profil siku yang digunakan sebagai tulangan. 3. Pembuatan dan perangkaian benda uji perlu lebih diperhatikan termasuk keseragaman dari mutu, bentuk dan ukuran setiap benda uji. 4. Pemasangan kolom yang akan diuji pada alat penguji lebih diperhatikan ketepatannya. iii

4 120 DAFTAR PUSTAKA Bowles, Joseph E., 1985, Disain Baja Konstruksi (Structural Steel Design), Penerjemah Pantur Silaban, Ph. D., Penerbit Erlangga, Jakarta. Dipohusodo Istimawan, 1994, Struktur Beton Bertulang Berdasarkan SK SNI T , PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Ferguson, Phil M., 1991, Alih Bahasa Susanto, Budianto dan Setianto, Kris., Dasar-Dasar Beton Bertulang Versi SI Edisi Keempat, Penerbit Erlangga, Jakarta. Johnston, B.G., Jen Lin, F., dan Galambos, T.V., 1980, Perencanaan Baja Dasar, Penerjemah Purwanro, J., PenerbitYustadi. McCormac, Jack C., 2004, Alih Bahasa Sumargo, Desain Beton Bertulang Edisi Kelima Jilid Pertama, Penerbit Erlangga, Jakarta. Mulyono, Tri., 2004, Teknologi Beton, penerbit Andi, Yogyakarta. Nawy, Edward G., 1990, Beton Bertulang Suatu Pendekatan Dasar, Penerjemah Suryoatmojo, B., Penerbit Eresco, Bandung. Spiegel, L., dan Limbrunner, G., 1991, Desain Baja Struktural Terapan, Penerjemah Suryoatmojo, B., Penerbit Eresco, Bandung. Tall, Lambert, 1974, Structural Steel Design, The Ronald Press Company, New York. Tjokrodimuljo, 1992, Teknologi Beton, Nafiri, Yogyakarta. 104 ii

5 Lampiran A Pengujian Kuat Tarik Baja Profil Siku DATA PENGUKURAN KUAT TARIK BAJA PLAT PROFIL SIKU p = 15,62 mm l = 2,2 mm 2 A = 34,364 mm P 0 = 104,5 mm Beban (kgf) Beban (N) Tegangan (MPa) P.10-2 Ε Beban Maksimum Tegangan leleh ( f y ) Tegangan maksimum ( f y ) Modulus Elastisitas ( E ) s = 1325 kgf = 285,3774 MPa = 378,1251 MPa = ,5864 MPa iii

6 Lampiran B Pengujian Kuat Tekan Beton DATA PENGUKURAN KUAT TEKAN BETON Po = 201,25 mm A = 17907,8635 mm 2 Kuat tekan maksimum = 450 KN Tegangan maksimum = 25,1286 MPa fp = 10,0515 MPa εp = 0, Modulus elastisitas = MPa Beban Beban p 0,5 x p f (kgf) (N) (x 10-2 mm) (MPa) ε ii

7 Tegangan, f (MPa) Lampiran B Pengujian Kuat Tekan Beton Regangan Beton iii

8 Lampiran B Pengujian Kuat Tekan Beton DATA PENGUKURAN KUAT TEKAN BETON Po = 201,25 mm A = 17836,77714 mm 2 Kuat tekan maksimum = 510 KN Tegangan maksimum = 28,5926 MPa fp = 11,4370 MPa εp = 0, Modulus elastisitas = 3377,2 MPa Beban Beban p 0,5 x p f (kgf) (N) (x 10-2 mm) (MPa) ε ii

9 Tegangan, f (MPa) Lampiran B Pengujian Kuat Tekan Beton Regangan Beton iii

10 Lampiran B Pengujian Kuat Tekan Beton DATA PENGUKURAN KUAT TEKAN BETON Po = 201 mm A = 17915,7628 mm 2 Kuat tekan maksimum = 560 KN Tegangan maksimum = 31,2574 MPa fp = 12,503 MPa εp = 0, Modulus elastisitas = 7100,4 MPa Beban Beban p 0,5 x p f (kgf) (N) (x 10-2 mm) (MPa) ε ii

11 Tegangan, f (MPa) Lampiran B Pengujian Kuat Tekan Beton Regangan Beton iii

12 Lampiran C Perhitungan Titik Berat PERHITUNGAN TITIK BERAT BAJA PROFIL SIKU y x h = 23 mm b = 23 mm t = 1,9 mm A = b h t t = = 83,79 mm 2 Lokasi Titik Berat x = b t t 2 b h t h t t t t h t 2 = 23 1,9 1, ,9 1,9 1,9 23 1,9 1,9 23 1,9 2 = 6,4523 mm y = b t b 2 b h h t t t t t 2 = 23 1, ,9 1, ,9 1,9 1,9 2 = 6,4523 mm ii

13 Universitas Atma Jaya Yogyakarta Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil Laboratorium Transportasi Lampiran D Pemeriksaan Kadar Air Pasir Jln. Babarsari 44,Yogyakarta Kotak Pos (0274) PSW. 1053/1054, Fax. (62-274) PEMERIKSAAN KADAR AIR PASIR 1. Bahan : Pasir 2. Asal : Sungai Progo Pemeriksaan A Pasir Cawan 11,5 9,31 Cawan + Berat basah 90,7 88,86 Cawan + Berat kering 90,525 88,75 Berat air (W1) 0,175 0,11 Berat kering (W2) 79,025 79,44 W a W1 W x 100% 0,221 0,138 2 Kadar air rerata 0,1795 B Pemeriksa : Noor Suwanto Yogyakarta,... Mengetahui, ( Ir. JF.Soandrijanie Linggo, MT. ) Kepala Laboratorium Transportasi iii

14 Universitas Atma Jaya Yogyakarta Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil Laboratorium Transportasi Lampiran E Pemeriksaan Berat Jenis Pasir Jln. Babarsari 44,Yogyakarta Kotak Pos (0274) PSW. 1053/1054, Fax. (62-274) PEMERIKSAAN BERAT JENIS PASIR Bahan : Pasir Asal dari : Sungai Progo Keadaan : Lapangan Diperiksa tgl. : 31/3/2010 No. Pemeriksaan Berat A Berat Contoh Jenuh Kering Permukaan (SSD) (500) 500 B Berat contoh kering 493,6 C Berat labu + air, temperatur ,55 D Berat labu + contoh (SSD) + air, temperatur 25 C 982,6 E F G H BJ Bulk = A ( C 500 D) BJ Jenuh Kering Permukaan (SSD) = BJ Semu (Apparent) = B ( C B D) B ( C 500 D) (500 B) Penyerapan (Absorption) = x100% B 2,7941 2,7583 2,8606 1,2966 % Pemeriksa : Noor Suwanto Yogyakarta,... Mengetahui,. ( Ir. JF.Soandrijanie Linggo, MT. ) Kepala Laboratorium Transportasi ii

15 Universitas Atma Jaya Yogyakarta Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil Laboratorium Transportasi Lampiran F Pemeriksaan Gradasi Pasir Jln. Babarsari 44,Yogyakarta Kotak Pos (0274) PSW. 1053/1054, Fax. (62-274) PEMERIKSAAN GRADASI PASIR Bahan : Pasir Asal dari : Sungai Progo Untuk : Pemeriksaan Modulus Halus Butir Keadaan : kering tungku o C Jumlah : ± 1000 gram. Diperiksa tgl. : 28/3/2010 DAFTAR AYAKAN B. Syarat Lubang B. Tertahan Presentase Tertahan ASTM ayakan (gr) (gr) B. Tertahan (%) Lolos (%) ¾ ½ / ,2 10,2 1,025 98, ,4 24,6 2,472 97, ,75 318,35 31,99 68, ,05 630,4 63,347 36, , ,559 5, ,15 995, Pan 0 995, Jumlah 995,15 293,393 Modulus halus butir : 293,393 = 2, Kesimpulan : MHB pasir 2,3 2,934 3,1, berarti memenuhi syarat Pemeriksa : Noor Suwanto Yogyakarta,... Mengetahui, ( Ir. JF.Soandrijanie Linggo, MT. ) Kepala Laboratorium Transportasi iii

16 Universitas Atma Jaya Yogyakarta Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil Laboratorium Transportasi Lampiran G Pemeriksaan Kandungan Lumpur dalam Pasir Jln. Babarsari 44,Yogyakarta Kotak Pos (0274) PSW. 1053/1054, Fax. (62-274) PEMERIKSAAN KANDUNGAN LUMPUR DALAM PASIR 1. Bahan : a. Pasir kering tungku asal : Sungai Progo dengan berat 100 gram b. Air jernih asal : LSBB Prodi TS FT-UAJY 2. Alat : a. Gelas ukur, ukuran : 250 cc b. Timbangan c. Tungku (oven), suhu dibuat antara 105 o C 110 o C d. Air tetap jernih setelah 16 Kali pengocokan e. Pasir + piring masuk tungku tanggal : 30/3/2010 Jam : Sketsa Air 12 cm Pasir 4. Hasil Setelah pasir keluar tungku tanggal : 31/3/2010 Jam : a. berat piring + pasir : 218,9 gram b. berat piring kosong : 119,65 gram c. berat pasir : 99,25 gram 100 beratpasir Kandungan lumpur = x100.% 100 0,75 % Kesimpulan : Kandungan lumpur dalam pasir 0,75 % kurang atau lebih kecil dari syarat yang ditentukan yaitu 5% maka dapat digunakan untuk campuran beton tanpa dicuci terlebih dahulu. Yogyakarta,... Pemeriksa : Noor Suwanto Mengetahui, ( Ir. Haryanto Yoso Wigroho, MT. ) Kepala Laboratorium Struktur dan Bahan Bangunan ii

17 Universitas Atma Jaya Yogyakarta Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil Laboratorium Transportasi Lampiran H Pemeriksaan Kandungan Zat Organik dalam Pasir Jln. Babarsari 44,Yogyakarta Kotak Pos (0274) PSW. 1053/1054, Fax. (62-274) PEMERIKSAAN KANDUNGAN ZAT ORGANIK DALAM PASIR SEBELUM DICUCI 1. Bahan : a. Pasir kering tungku, asal : Sungai Progo Volume 130 cc b. Larutan NaOH 3 % 2. Alat : Gelas ukur, ukuran : 250 cc 3. Sketsa 200 cc NaOH 3% Pasir 4. Hasil didiamkan selama 24 jam, warna larutan diatas pasir sesuai dengan warna Gardner Standard Color no. 5 / 8 / ( 11 ) / 14 / 16 Kesimpulan : Pasir perlu dicuci dahulu karena kandungan zat organiknya banyak. Yogyakarta,... Pemeriksa : Noor Suwanto Mengetahui, ( Ir. Haryanto Yoso Wigroho, MT. ) Kepala Laboratorium Struktur dan Bahan Bangunan iii

18 Universitas Atma Jaya Yogyakarta Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil Laboratorium Transportasi Lampiran I Pemeriksaan Kandungan Zat Organik dalam Pasir Jln. Babarsari 44,Yogyakarta Kotak Pos (0274) PSW. 1053/1054, Fax. (62-274) PEMERIKSAAN KANDUNGAN ZAT ORGANIK DALAM PASIR SETELAH DICUCI 1. Bahan : a. Pasir kering tungku, asal : Sungai Progo Volume 130 cc b. Larutan NaOH 3 % 2. Alat : Gelas ukur, ukuran : 250 cc 3. Sketsa 200 cc NaOH 3% Pasir 5. Hasil didiamkan selama 24 jam, warna larutan diatas pasir sesuai dengan warna Gardner Standard Color no. ( 5) / 8 / 11 / 14 / 16 Kesimpulan : Setelah dicuci, zat organik di dalam pasir sedikit sehingga dapat digunakan sebagai bahan pembuat beton Yogyakarta,... Pemeriksa : Noor Suwanto Mengetahui, ( Ir. Haryanto Yoso Wigroho, MT. ) Kepala Laboratorium Struktur dan Bahan Bangunan ii

19 Universitas Atma Jaya Yogyakarta Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil Laboratorium Transportasi Lampiran J Pemeriksaan Kadar Air kerikil Jln. Babarsari 44,Yogyakarta Kotak Pos (0274) PSW. 1053/1054, Fax. (62-274) Bahan : Kerikil 2. Asal : Merapi PEMERIKSAAN KADAR AIR KERIKIL No Pemeriksaan A Kerikil 1 Berat tinbox 9,543 8,318 2 Berat tinbox + contoh basah 74,798 65,15 3 Berat tinbox + contoh kering 74,54 64,85 4 Berat air (2) - (3) 0,258 0,3 5 Berat kering (3) (1) 64,997 56,531 6 (4) W a x 100% (5) 0,397 0,531 Kadar air rerata 0,464 B Yogyakarta,... Pemeriksa : Noor Suwanto Mengetahui, ( Ir. JF.Soandrijanie Linggo, MT. ) Kepala Laboratorium Transportasi iii

20 Universitas Atma Jaya Yogyakarta Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil Laboratorium Transportasi Lampiran K Pemeriksaan Berat Jenis kerikil Jln. Babarsari 44,Yogyakarta Kotak Pos (0274) PSW. 1053/1054, Fax. (62-274) PEMERIKSAAN BERAT JENIS KRICAK/KRIKIL Bahan : Krikil Asal dari : Merapi Keadaan : Lapangan Diperiksa tgl. : 25/3/2010 Krikil ukuran 1/2 yang telah dicuci Berat krikil : 1000 gram masuk oven tanggal 26/3/2010 Keluar oven tgl. : 27/3/2010 Berat kering oven (A) : 990 gram Masuk air 24 jam tgl : 25/3/2010 Keluar air tgl : 26/3/2010 permukaan dibersihkan (kering) Berat SSD (B) : 1003,75 gram dimasukkan dalam keranjang kawat Berat contoh dalam air (C) : 637,6 gram Bulk spesific grafity A B C : 2,7038 Bulk spesific grafity (SSD) B B C : 2,7414 Apparent spesific grafity A A C : 2,8093 B A Absorption x100% : 1,3889 % A Yogyakarta,... Pemeriksa : Noor Suwanto Mengetahui, ( Ir. JF.Soandrijanie Linggo, MT. ) Kepala Laboratorium Transportasi ii

21 Universitas Atma Jaya Yogyakarta Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil Laboratorium Transportasi Lampiran L Pemeriksaan Gradasi kerikil Jln. Babarsari 44,Yogyakarta Kotak Pos (0274) PSW. 1053/1054, Fax. (62-274) Bahan Asal dari Untuk PEMERIKSAAN GRADASI KERIKIL : Krikil : Merapi : Pemeriksaan Modulus Halus Butir Keadaan : Kering Tungku Suhu o C Jumlah : ± 1500 gram. Diperiksa tgl. : 25/3/10 DAFTAR AYAKAN B. Sar + B. Presentase Lubang B. Sar B. Tertahan Tertahan B. Tertahan ayakan (gr) Tertahan (gr) Lolos (%) (gr) (gr) (%) ¾ 576,65 576, ½ 470,6 955,15 484,55 484,55 32, ,6967 3/ ,63 559, ,18 69,612 30, ,09 932,1 423, ,19 97,8127 2, ,8 349,45 18, ,84 99,056 0, ,82 301,05 3, ,07 99,2713 0, ,35 295, ,07 99,2713 0, ,85 288,7 0, ,92 99,328 0, ,15 275,2 2, ,97 99,4647 0,5353 Pan 280,85 287,93 7, , Jumlah 796,056 Modulus halus butir : = 7, Kesimpulan : MHB kerikil 5 7, , berarti memenuhi syarat Yogyakarta,... Pemeriksa : Noor Suwanto Mengetahui, ( Ir. JF.Soandrijanie Linggo, MT. ) Kepala Laboratorium Transportasi iii

22 Universitas Atma Jaya Yogyakarta Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil Laboratorium Transportasi Lampiran M Pemeriksaan Keausan Agregat Kasar dengan Mesin Los Angeles Jln. Babarsari 44,Yogyakarta Kotak Pos (0274) PSW. 1053/1054, Fax. (62-274) PEMERIKSAAN KEAUSAN AGREGAT KASAR DENGAN MESIN LOS ANGELES 1. Bahan : Krikil 2. Asal : Merapi Gradasi Saringan Berat Saringan Masing- Lolos Tertahan Masing Agregat ¾ ½ 2500 gram ½ 3/ gram Berat sebelum (A) Berat Sesudah Diayak Saringan No. 12 (B) Berat Sesudah (A-B) Keausan = A B 100% A 5000 gram 3903,525 gram 1096,475 gram 21,9295 % Ukuran Saringan Berat Agregat Lolos Tertahan A B C D 1 1/ /4-3/4 1/ /2 3/ /8 1/4-1/4 No. 4 - No. 4 No. 8 - Total 5000 Jumlah Bola Baja Kesimpulan : Menurut AASHTO 21,9295 % < 50%, memenuhi syarat yang ditentukan. Yogyakarta,... Pemeriksa : Noor Suwanto Mengetahui, ( Ir. JF.Soandrijanie Linggo, MT. ) Kepala Laboratorium Transportasi ii

23 Lampiran N Mix Design PERENCANAAN ADUKAN UNTUK BETON NORMAL (SNI T ) A. Data Bahan 1. Bahan agregat halus (pasir) : Sungai Progo, Yogyakarta 2. Bahan agregat kasar (kerikil) : Merapi, Sleman, Yogyakarta 3. Jenis Semen : Gresik Tipe I 4. Faktor Air Semen : 0,48 B. Data Specific Gravity 1. Specific gravity agregat halus (pasir) : 2,7583 kg/m 3 2. Specific gravity agregat kasar (kerikil) : 2,7482 kg/m 3 3. Absorption agregat halus (pasir) : 1,2966 % 4. Absorption agregat kasar (kerikil) : 1,3889 % C. Hitungan 1. Kuat tekan beton yang diisyaratkan (f c) pada umur 28 hari. f c = 20 MPa. 2. Menentukan nilai deviasi standar berdasarkan tingkat mutu pengendalian pelaksanaan pencampuran. 3. Nilai margin ditentukan sebesar 12 MPa 4. Menetapkan kuat tekan beton rata-rata yang direncanakan. f cr = f c + m = = 32 MPa iii

24 Lampiran N Mix Design 5. Menentukan jenis semen Jenis semen kelas I (PC) 6. Menetapkan jenis agregat Agregat halus : pasir alam Agregat kasar : alam/buatan (alat pemecah batu) 7. Menetapkan faktor air semen, berdasarkan jenis semen yang dipakai, dan kuat tekan rata-rata silinder beton yang direncanakan pada umur tertentu. Direncanakan sebesar 0, Menetapkan faktor air semen maksimum. Tabel 3 SK SNI T , untuk beton dalam ruangan bangunan sekeliling non korosif, beton di luar ruangan bangunan terlindung dari hujan dan terik matahari langsung. Fas maksimum 0,6. Bandingkan dengan no. 7, dipakai yang terkecil. Jadi digunakan fas 0, Menetapkan nilai slump. Jenis konstruksi kolom digunakan nilai slump dengan nilai maksimum 150 mm minimal 75 mm. 10. Menetapkan besar butir agregat maksimum diambil nilai terkecil dari : - 1/3 tebal beton (120) = 1/3 x 120 = 40 mm. - 3/4jarak bersih antar baja tulangan (46) = 3 / 4 x 46 = 34,5 mm. - 1/5jarak terkecil bidang bekesting = 1 / 5 x 120 = 24 mm Besar butiran maksimum ditetapkan/diambil 20 mm. 11. Menetapkan jumlah air yang diperlukan tiap m 3 beton. (Tabel 6 SK SNI T ) ii

25 Lampiran N Mix Design - ukuran butiran maksimum 20 mm - nilai slump 75 mm 150 mm A = (0,67 x Ah) + (0,33 x Ak) = (0,63 x 195) + (0,37 x 225) = 204,9 ltr = 204,9 kg. Dengan : Ah = jumlah air yang diperlukan jenis agregat halusnya. Ak = jumlah air yang diperlukan jenis agregat kasarnya. 12. Menghitung berat semen yang diperlukan : - per m 3 beton : (A / fas) = (204,9/0,48) = 426,875 kg 13. Keperluan semen minimum : ( Tabel 3 SK SNI T ), beton dalam ruang bangunan, keadaan keliling non korosif, fas 0,48, jumlah semen minimum 275 kg/m 3 beton. 14. Jumlah semen yang dipakai 426,875 kg. 15. Penyesuaian jumlah air atau fas (tetap 0,48). 16. Penentuan daerah gradasi agregat halus (Grafik 3 6 SK SNI T ). 17. Perbandingan agregat halus dan kasar. (Grafik SK SNI T ) - ukuran maksimum 20mm - nilai slump 75 mm 150 mm - fas 0,48 - jenis gradasi pasir no. 2 Grafik SK SNI T Diambil proporsi pasir = 35 % iii

26 Lampiran N Mix Design 18. Berat jenis agregat campuran : = (P/100) x Bj agregat halus + (K/100) x Bj agregat kasar = (35/100) x 2, (65/100) x 2,7414 = 2,7473 kg/m 3 P = % agregat halus terhadap agregat campuran K = % agregat kasar terhadap agregat campuran 19. Berat jenis beton Grafik 13 SK SNI T , terlihat : Bj campuran (langkah 18) 2,7473 kg/m 3 dibuat karena terdekat - Keperluan air yaitu 204,9 kg (langkah 11) ditarik garis vertikal ke atas sampai dengan kurva, ditarik garis ke kiri didapat 2445 kg/m Keperluan agregat campuran = berat beton tiap m 3 Keperluan air dan semen = 2445 (204, ,875) = 1813,225 kg/m Menghitung berat agregat halus Berat agregat halus = % berat agregat halus x keperluan agregat campuran = 35 % x 1813,225 = 634,6288 kg/m Menghitung berat agregat kasar = hasil langkah 20 hasil langkah 21 = 1813, ,6288 = 1178,596 kg/m 3 ii

27 Lampiran N Mix Design Kebutuhan Bahan Susun Adukan Beton Normal : Semen = 426,875 kg/m 3 Pasir = 634,6288 kg/m 3 Kerikil = 1178,596 kg/m 3 Air = 204,9 liter/m³ iii

28 Lampiran O Pengujian Kolom Beton Dengan Eksentrisitas KOLOM EKS-45 DATA PENGUJIAN KOLOM BETON DENGAN EKSENTRISITAS SEBELUM DIKONVERSI SETELAH DIKONVERSI Beban (kg) Dial-1 Dial-2 Dial-3 Beban (kg) Dial-1 Dial-2 Dial ii

29 Lampiran O Pengujian Kolom Beton Dengan Eksentrisitas iii

30 Lampiran O Pengujian Kolom Beton Dengan Eksentrisitas KOLOM EKS-55 SEBELUM DIKONVERSI SETELAH DIKONVERSI Beban (kg) Dial-1 Dial-2 Dial-3 Beban (kg) Dial-1 Dial-2 Dial ii

31 Lampiran O Pengujian Kolom Beton Dengan Eksentrisitas iii

32 Lampiran O Pengujian Kolom Beton Dengan Eksentrisitas KOLOM EKS-75 SEBELUM DIKONVERSI SETELAH DIKONVERSI Beban (kg) Dial-1 Dial-2 Dial-3 Beban (kg) Dial-1 Dial-2 Dial ii

33 Lampiran O Pengujian Kolom Beton Dengan Eksentrisitas iii

34 Lampiran O Pengujian Kolom Beton Dengan Eksentrisitas KOLOM EKS-90 SEBELUM DIKONVERSI SETELAH DIKONVERSI Beban (kg) Dial-1 Dial-2 Dial-3 Beban (kg) Dial-1 Dial-2 Dial ii

35 Beban (kg) Beban (kg) Lampiran O Pengujian Kolom Beton Dengan Eksentrisitas GRAFIK DEFLEKSI KOLOM EKS Dial-1 Dial-2 Dial Defleksi GRAFIK DEFLEKSI KOLOM EKS Dial-1 Dial-2 Dial Defleksi iii

36 Beban (kg) Beban (kg) Lampiran O Pengujian Kolom Beton Dengan Eksentrisitas GRAFIK DEFLEKSI KOLOM EKS Defleksi Dial-1 Dial-2 Dial-3 GRAFIK DEFLEKSI KOLOM EKS Dial-1 Dial-2 Dial Defleksi ii

37 Lampiran P Dokumentasi Penelitian DOKUMENTASI PENELITIAN Gambar 1. Penempatan Rangkaian Baja Profil Siku Dalam Bekesting Gambar 2. Setting Alat iii

38 Lampiran P Dokumentasi Penelitian Gambar 3. Setelah Pengujian Kolom Gambar 5. Pengecoran Benda Uji ii

39 Lampiran P Dokumentasi Penelitian Gambar 7. Pengujian Kandungan Lumpur Gambar 8. Pemeriksaan Berat Jenis Pasir iii

40 Lampiran P Dokumentasi Penelitian Gambar 9. Pemeriksaan Berat Jenis Kerikil Gambar 10. Pengujian Kuat Desak Beton ii

41 Lampiran P Dokumentasi Penelitian Gambar 11. K1Tekan Eks-45mm Gambar 12. K3Tekan Eks-55mm Gambar 13. K5Tarik Eks-75mm Gambar 14. K6Tarik Eks-90mm iii

42 ii 158

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan pada pengujian kekuatan Balok baja profil L yang dibebani arah aksial dengan pemberian cor beton pengisi adalah

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 75 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan 1. Penambahan persentase limbah keramik dalam pembuatan beton mempengaruhi nilai slump, semakin banyak persentase limbah keramik semakin kecil nilai slump

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas sebelumnya, dapat disimpulkan kolom dengan variasi 40% sebelumnya menerima beban sebesar 56,4953 kn, setelah diperbaiki

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. lateral dengan variasi jarak pengaku 50 mm, 100 mm, 150 mm dan variasi baja

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. lateral dengan variasi jarak pengaku 50 mm, 100 mm, 150 mm dan variasi baja BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada kuat tekan aksial secara eksentrik pada kolom dengan penambahan profil baja siku, dengan pengaku arah lateral

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. ganda dengan pengisi beton ringan beragregat kasar hebel, variasi pengaku 15 cm,

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. ganda dengan pengisi beton ringan beragregat kasar hebel, variasi pengaku 15 cm, BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada pengujian kuat lentur balok profil kanal C ganda dengan pengisi beton ringan beragregat kasar hebel, variasi pengaku 15 cm,

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari penelitian dan pembahasan serta analisis yang telah dilakukan pada perbaikan balok beton bertulang dengan glass fiber jacket pada kondisi lentur diperoleh

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 67 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan 1. Subtitusi agregat halus dengan serbuk kaca 10%, 20%, 30%, memberikan penurunan terhadap kuat tekan beton, modulus elastisitas beton, kuat tarik belah beton,

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pengujian, analisis data, dan. pembahasan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pengujian, analisis data, dan. pembahasan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai 77 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian, analisis data, dan pembahasan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Nilai kuat tekan beton rerata pada

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. perkuatan balok dengan Sika Carbodur S512 diperoleh beberapa kesimpulan. pertama dan penurunan defleksi.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. perkuatan balok dengan Sika Carbodur S512 diperoleh beberapa kesimpulan. pertama dan penurunan defleksi. 74 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada penelitian perkuatan balok dengan Sika Carbodur S512 diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. sengkang (TPSK) disimpulkan sebagai berikut : 1. Beban retak pertama pada balok beton ringan citicon variasi sengkang 200

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. sengkang (TPSK) disimpulkan sebagai berikut : 1. Beban retak pertama pada balok beton ringan citicon variasi sengkang 200 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada kuat geser balok geser beton ringan citicon dengan variasi jarak sengkang 200 mm, sengkang 250 mm, dan tanpa sengkang (TPSK)

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada pengujian kapasitas beban aksial kolom yang menggunakan variasi 4 dan 8 buah tulangan kayu lontar yang dikenai

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Nilai kuat tekan beton serat SCC SS 65, SS 70, dan SS 75 secara berturutturut

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Nilai kuat tekan beton serat SCC SS 65, SS 70, dan SS 75 secara berturutturut 79 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian, analisis data, dan pembahasan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Nilai kuat tekan beton serat SCC SS

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut. 1. Untuk pengujian kuat tekan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. menggunakan fiber glass diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. menggunakan fiber glass diperoleh kesimpulan sebagai berikut. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari hasil pengujian terhadap kolom langsing yang diperbaiki dengan menggunakan fiber glass diperoleh kesimpulan sebagai berikut. 1. Kolom yang mengalami kerusakan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut ini.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut ini. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut ini. 1. Berat jenis rata-rata beton

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut ini.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut ini. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut ini. 1. Substitusi agregat

Lebih terperinci

BAB VI. 3. Beban rata-rata pada retak pertama pada benda uji 24,3036 kn. digunakan sebagai pengganti baja tulangan tarik.

BAB VI. 3. Beban rata-rata pada retak pertama pada benda uji 24,3036 kn. digunakan sebagai pengganti baja tulangan tarik. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis studi kuat kekuatan balok beton menggunakan baja profil siku sebagai pengganti baja tulngan tatik yang telah dijelaskan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. tekan yang maksimum dibanding dengan variasi lainnya.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. tekan yang maksimum dibanding dengan variasi lainnya. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Penambahan zeolit pada balok akan menaikkan kuat lentur pada umur 56 hari. 2. Penambahan zeolit dengan kadar 10 % memberikan kuat lentur dan kuat tekan yang

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Nilai kuat tekan beton rerata pada umur 28 hari dengan variasi beton SCC

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Nilai kuat tekan beton rerata pada umur 28 hari dengan variasi beton SCC 59 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian, analisis data, dan pembahasan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Nilai kuat tekan beton rerata pada

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Rata rata beban maksimum yang mampu diterima oleh pelat setelah

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Rata rata beban maksimum yang mampu diterima oleh pelat setelah BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Rata rata beban maksimum yang mampu diterima oleh pelat setelah

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. perkuatan balok beton bertulang dengan fiber glass jacket pada kondisi lentur

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. perkuatan balok beton bertulang dengan fiber glass jacket pada kondisi lentur BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari penelitian dan pembahasan serta analisis yang telah dilakukan pada perkuatan balok beton bertulang dengan fiber glass jacket pada kondisi lentur diperoleh

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian beton dengan substitusi agregat halus menggunakan terak ketel abu ampas tebu, dan persentase variasi terak ketel abu ampas tebu sebesar

Lebih terperinci

Laporan Tugas Akhir Kinerja Kuat Lentur Pada Balok Beton Dengan Pengekangan Jaring- Jaring Nylon Lampiran

Laporan Tugas Akhir Kinerja Kuat Lentur Pada Balok Beton Dengan Pengekangan Jaring- Jaring Nylon Lampiran PENGUJIAN BERAT JENIS SEMEN Suhu Awal : 25 C Semen : 64 gram Piknometer I A. Berat semen : 64 gram B. Volume I zat cair : 1 ml C. Volume II zat cair : 18,5 ml D. Berat isi air : 1 gr/cm 3 A Berat jenis

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada pengujian kolom langsing kanal C ganda berpengisi beton ringan dengan beban eksentrik, dengan pengaku pelat arah lateral dengan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut. termasuk pada jenis beton ringan struktural.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut. termasuk pada jenis beton ringan struktural. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan dari hasil penelitian dan uraian yang telah dilakukan maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut. 1. Beton non pasir dengan substitusi fly

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. gabungan dengan variasi jarak sambungan las sebesar 3h, 4h, dan 5h yang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. gabungan dengan variasi jarak sambungan las sebesar 3h, 4h, dan 5h yang BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada pengujian kekuatan kolom baja profil C gabungan dengan variasi jarak sambungan las sebesar 3h, 4h, dan 5h yang dibebani arah

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Glenium ACE %, 0,5%, 1%, 1,5% dan penambahan fly ash 20%,

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Glenium ACE %, 0,5%, 1%, 1,5% dan penambahan fly ash 20%, BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari data hasil pengujian, analisis data, dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Nilai kuat tekan beton rerata pada umur 7 hari dengan variasi

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Dapat disimpulkan beberapa kesimpulan sebagai berikut.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Dapat disimpulkan beberapa kesimpulan sebagai berikut. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan dari hasil penelitian pengaruh faktor air semen terhadap kuat tekan, kuat tarik belah dan kuat lentur beton ringan dengan serat kawat yang telah dilakukan. Dapat

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengujian Pendahuluan Pengujian pendahuluan merupakan pengujian yang dilaksanakan untuk mengetahui karateristik material yang akan digunakan pada saat penelitian.

Lebih terperinci

Tabel 4.1. Hasil Pemeriksaan Gradasi Pasir. Berat. Berat. Tertahan Tertahan Tertahan Komulatif

Tabel 4.1. Hasil Pemeriksaan Gradasi Pasir. Berat. Berat. Tertahan Tertahan Tertahan Komulatif Lampiran I Tabel 4.1. Hasil Pemeriksaan Gradasi Pasir Berat Berat Berat Berat Lolos Ukuran Tertahan Tertahan Tertahan Komulatif (gram) (%) Komulatif (%) (%) No.4 (4,8 mm) 0 0 0 100 No.8 (2,4 mm) 0 0 0

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. agregat kertas dengan perbandingan semen : agregat adalah 1 : 4, dengan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. agregat kertas dengan perbandingan semen : agregat adalah 1 : 4, dengan BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian beton dengan subtitusi agregat kasar meggunakan agregat kertas dengan perbandingan semen : agregat adalah 1 : 4, dengan persentase variasi

Lebih terperinci

BAB 4 DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB 4 DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengujian Bahan Dasar 4.1.1. Hasil Pengujian Agregat Halus Pengujian terhadap agregat halus yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi pengujian kadar

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pemeriksaan Bahan Penyusun Beton Pemeriksaan bahan penyusun beton dilakukan di Laboratorium Struktur dan Bahan Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas

Lebih terperinci

Pemeriksaan Gradasi Agregat Halus (Pasir) (SNI ) Berat Tertahan (gram)

Pemeriksaan Gradasi Agregat Halus (Pasir) (SNI ) Berat Tertahan (gram) Lampiran 1 Pemeriksaan Gradasi Agregat Halus (Pasir) (SNI 03-1968-1990) 1. Berat cawan kosong = 131,76 gram 2. Berat pasir = 1000 gram 3. Berat pasir + cawan = 1131,76 gram Ukuran Berat Tertahan Berat

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. ambil kesimpulan sebagai berikut: Glenium ACE 8590, 0%, 0,5%, 1%, dan 1,5% berturut-turut

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. ambil kesimpulan sebagai berikut: Glenium ACE 8590, 0%, 0,5%, 1%, dan 1,5% berturut-turut 1 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari data hasil pengujian, analisis data, dan pembahasan dapat kita ambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Nilai kuat tekan beton rerata pada umur 7 hari dengan

Lebih terperinci

Pemeriksaan Kadar Air Agregat Halus (Pasir) Tabel 1. Hasil Analisis Kadar Air Agregat Halus (Pasir)

Pemeriksaan Kadar Air Agregat Halus (Pasir) Tabel 1. Hasil Analisis Kadar Air Agregat Halus (Pasir) Lampiran Pemeriksaan Kadar Air Agregat Halus (Pasir) Tabel. Hasil Analisis Kadar Air Agregat Halus (Pasir) Uraian Sampel Sampel Pasir jenuh kering muka ( ) 500 gr 500 gr Pasir setelah keluar oven ( ) 489,3

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut ini.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut ini. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut ini. 1. Untuk beton pada

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. benda uji, sifat fisik beton SCC meliputi : slump flow test, L-Shape box test, V

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. benda uji, sifat fisik beton SCC meliputi : slump flow test, L-Shape box test, V BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian yang diperoleh setelah melakukan penelitian di Laboratorium Struktur dan Bahan Bangunan yaitu berupa pemeriksaan dan pengujian agregat kasar dan agregat

Lebih terperinci

Berat Tertahan (gram)

Berat Tertahan (gram) BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pemeriksaan Bahan Penyusun Beton Pemeriksaan bahan penyusun beton yang dilakukan di Laboratortium Bahan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 3h, 4h, dan 5h masing-masing sebesar 8507,2383 kg f ; 7798,2002 kg f ; dan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 3h, 4h, dan 5h masing-masing sebesar 8507,2383 kg f ; 7798,2002 kg f ; dan BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada pengujian kekuatan kolom baja profil C gabungan dengan pelat pengaku arah transversal yang dibebani arah aksial sentris, dapat

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari hasil pengujian, analisis data dan pembahasan maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Berat jenis BZ 0%, BZ 10%, BZ 15%, BZ 20%, BZ 25%

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Fakultas Teknik Program Studi S-1 Teknik Sipil Laboratorium Teknologi Bahan Konstruksi

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Fakultas Teknik Program Studi S-1 Teknik Sipil Laboratorium Teknologi Bahan Konstruksi Lampiran 1 PENGUJIAN PENELITIAN TUGAS AKHIR A. Pemeriksaan Gradasi Butiran Agregat Halus ( Pasir ) Bahan : Pasir Merapi Asal : Merapi, Yogyakarta Jenis Pengujian : Gradasi Butiran Agregat Halus (Pasir)

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Uraian Umum Metode penelitian merupakan langkah-langkah penelitian suatu masalah, kasus, gejala atau fenomena tertentu dengan jalan ilmiah untuk menghasilkan jawaban yang rasional

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut ini.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut ini. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut ini. 1. Untuk beton pada

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Umum Penelitian ini adalah menggunakan metode studi eksperimental yaitu dengan melakukan langsung percobaan di laboratorium. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengauh

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Tinjauan Umum Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dan penelitian dilaksanakan di Laboratorium Bahan Fakultas Teknik Universitas Negeri Sebelas Maret

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Fakultas Teknik Program Studi S-1 Teknik Sipil Laboratorium Teknologi Bahan Kontruksi

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Fakultas Teknik Program Studi S-1 Teknik Sipil Laboratorium Teknologi Bahan Kontruksi UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Fakultas Teknik Program Studi S1 Teknik Sipil Laboratorium Teknologi Bahan Kontruksi Lampiran I Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, D.I. Yogyakarta 55183

Lebih terperinci

> NORMAL CONCRETE MIX DESIGN <

> NORMAL CONCRETE MIX DESIGN < > NORMAL CONCRETE MIX DESIGN < Soal : Rencanakan campuran beton untuk f c 30MPa pada umur 28 hari berdasarkan SNI 03-2834-2000 dengan data bahan sebagai berikut : 1. Agregat kasar yang dipakai : batu pecah

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 2. Beban maksimum pada kondisi layan untuk PL1, PL2, dan PL3 adalah. 1371,70 kg, 2088,67 kg, 2152,86 kg.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 2. Beban maksimum pada kondisi layan untuk PL1, PL2, dan PL3 adalah. 1371,70 kg, 2088,67 kg, 2152,86 kg. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Rata rata beban maksimum yang mampu diterima oleh pelat setelah

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN KANDUNGAN BAHAN ORGANIK PADA PASIR. Volume (cc) 1 Pasir Nomor 2. 2 Larutan NaOH 3% Secukupnya Orange

PEMERIKSAAN KANDUNGAN BAHAN ORGANIK PADA PASIR. Volume (cc) 1 Pasir Nomor 2. 2 Larutan NaOH 3% Secukupnya Orange L. 1 PEMERIKSAAN KANDUNGAN BAHAN ORGANIK PADA PASIR Hasil penelitian : No Jenis Bahan Volume (cc) Volume Total (cc) Warna Larutan yang terjadi 1 Pasir 130 200 Nomor 2 2 Larutan NaOH 3% Secukupnya Orange

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PENELITIAN

BAB III PERENCANAAN PENELITIAN BAB III PERENCANAAN PENELITIAN 3.1. Tinjauan Umum Penelitian mengenai pengaruh perawatan beton terhadap kuat tekan dan absorpsi beton ini bersifat aplikatif dan simulatif, yang mencoba untuk mendekati

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengujian Bahan Dasar 4.1.1. Hasil Pengujian Agregat Halus Pengujian-pengujian yang dilakukan terhadap agregat halus dalam penelitian ini meliputi pengujian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. Sipil Politeknik Negeri Bandung, yang meliputi pengujian agregat, pengujian beton

BAB IV ANALISA DATA. Sipil Politeknik Negeri Bandung, yang meliputi pengujian agregat, pengujian beton BAB IV ANALISA DATA 4.1. Pendahuluan Setelah dilakukan pengujian beton di Laboratorium Pengujian Bahan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung, yang meliputi pengujian agregat, pengujian beton segar, pengujian

Lebih terperinci

TEKNIKA VOL.3 NO.1 APRIL_

TEKNIKA VOL.3 NO.1 APRIL_ PENGUJIAN KUAT TEKAN BETON DENGAN MUATAN LOKAL PASIR SIRING AGUNG DAN BATU PECAH MALUS Ely Mulyati Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Musi Rawas (Jl. Pembangunan Komplek Perkantoran Pemkab

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Uraian Umum Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental yang dilaksanakan di Laboratorium Bahan Fakultas

Lebih terperinci

BAB V HASIL PEMBAHASAN

BAB V HASIL PEMBAHASAN BAB V HASIL PEMBAHASAN A. Umum Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang dilaksanakan di laboratorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil, dalam pelaksanaan eksperimen

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 29 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pemeriksaan Bahan Susun Beton Pemeriksaan bahan susun beton yang dilakukan di laboratorium telah mendapatkan hasil sebagai berikut : 1. Hasil Pemeriksaan Agregat

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Tinjauan Umum Metodelogi penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental laboratorium. Pengujian dilakukan untuk menguji perbandingan kuat lekat bambu petung bertakikan

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN AWAL (VICAT TEST) I. Hasil Uji Vicat Semen Normal (tanpa bahan tambah) Penurunan (mm)

HASIL PENELITIAN AWAL (VICAT TEST) I. Hasil Uji Vicat Semen Normal (tanpa bahan tambah) Penurunan (mm) HASIL PENELITIAN AWAL (VICAT TEST) I. Hasil Uji Vicat Semen Normal (tanpa bahan tambah) Hasil Uji Vicat Semen Normal (tanpa bahan tambah) ( menit ) 42 15 32 28 45 24 6 21 Hasil Uji Vicat untuk Pasta Semen

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. dengan perkuatan tulangan transversal dan cover plate yang dibebani arah aksial,

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. dengan perkuatan tulangan transversal dan cover plate yang dibebani arah aksial, BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada pengujian kuat tekan kolom baja profil C dengan perkuatan tulangan transversal dan cover plate yang dibebani arah aksial, variasi

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan pada pengujian kekuatan kolom baja profil kanal C dengan pengaku transversal yang dibebani arah aksial dimana

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Uraian Umum Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dalam perancangan beton bertulang dengan variasi panjang sambungan lewatan. Penelitian ini

Lebih terperinci

Lampiran A Berat Jenis Pasir. Berat pasir kondisi SSD = B = 500 gram. Berat piknometer + Contoh + Air = C = 974 gram

Lampiran A Berat Jenis Pasir. Berat pasir kondisi SSD = B = 500 gram. Berat piknometer + Contoh + Air = C = 974 gram Lampiran A Berat Jenis Pasir Berat Piknometer = A = 186 gram Berat pasir kondisi SSD = B = 500 gram Berat piknometer + Contoh + Air = C = 974 gram Berat piknometer + Air = D = 665 gram Berat contoh kering

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Persen Lolos (%) BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pemeriksaan Agregat Halus (Pasir) 1. Gradasi agregat halus (pasir) Dari hasil pemeriksaan gradasi agregat halus pada gambar 5.1, pasir Merapi

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian yang dilakukan di Laboratorium Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta,merupakan suatu pencarian data yang mengacu pada

Lebih terperinci

Semakin besar nilai MHB, semakin menunjukan butir butir agregatnya. 2. Pengujian Zat Organik Agregat Halus. agregat halus dapat dilihat pada tabel 5.

Semakin besar nilai MHB, semakin menunjukan butir butir agregatnya. 2. Pengujian Zat Organik Agregat Halus. agregat halus dapat dilihat pada tabel 5. BAB V HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Dan Pembahasan Pengujian Bahan 5.1.1. Pengujian Agregat Halus 1. Pemeriksaan Gradasi Pemeriksaan Gradasi agregat dilakukan guna mendapatkan nilai modulus

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengujian Bahan Pembuatan Beton Pemeriksaan bahan penyusun beton dilakukan di laboratorium Teknologi Bahan Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Fakultas Teknik Program Studi S-1 Teknik Sipil Laboratorium Teknologi Bahan Kontruksi

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Fakultas Teknik Program Studi S-1 Teknik Sipil Laboratorium Teknologi Bahan Kontruksi Lampiran A.1 : Pasir : Kali Progo A. AGREGAT HALUS (PASIR) Jenis Pengujian : Pemeriksaan gradasi besar butiran agregat halus (pasir) Diperiksa : 25 Februari 2016 a. Berat cawan kosong = 213,02 gram b.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Tinjauan Umum Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu dengan melakukan percobaan untuk mendapatkan hasil yang menunjukkan hubungan antara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Yufiter (2012) dalam jurnal yang berjudul substitusi agregat halus beton

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Yufiter (2012) dalam jurnal yang berjudul substitusi agregat halus beton BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka Yufiter (2012) dalam jurnal yang berjudul substitusi agregat halus beton menggunakan kapur alam dan menggunakan pasir laut pada campuran beton

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode pengujian dilakukan dengan menguji material beton yaitu agregat kasar dan agregat halus yang akan menjadi bahan pembentuk beton yang kemudian akan dilanjutkan dengan pengujian

Lebih terperinci

MIX DESIGN Agregat Halus

MIX DESIGN Agregat Halus MIX DESIGN Soal : Rencanakan campuran beton untuk f c 30MPa pada umur 28 hari dengan data : 1. Agregat kasar yang dipakai : batu pecah (alami) 2. Agregat halus yang dipakai : pasir 3. Diameter agregat

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Bahan Konstruksi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pemeriksaan Bahan Pemeriksaan bahan penyusun beton yang telah dilakukan di Laboratorium Teknologi Bahan dan Konstruksi, Teknik Sipil UMY meliputi: pemeriksaan

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai kuat tekan awal beton ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Bahan Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Bahan dan Material Penelitian Bahan-bahan yang digunakan dalam campuran beton dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Agregat halus yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN AWAL ( VICAT TEST

HASIL PENELITIAN AWAL ( VICAT TEST LAMPIRAN 1 HASIL PENELITIAN AWAL ( VICAT TEST ) LAMPIRAN 1 Hasil Penelitian Awal (Vicat Test) Semen Normal (tanpa bahan tambah) Waktu ( menit ) Penurunan (mm) 15 40 30 32 45 26 60 19 Sukrosa 0,03% dari

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengujian Bahan Dasar 4.1.1. Hasil Pengujian Agregat Halus Pengujian terhadap agregat halus atau pasir yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi pengujian

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Pengujian Agregat Hasil penelitian dan pembahasan terhadap hasil yang telah diperoleh sesuai dengan tinjauan peneliti akan disajikan pada bab ini. Sedangkan

Lebih terperinci

KOLOM PENDEK KANAL C GANDA BERPENGISI BETON RINGAN DENGAN BEBAN EKSENTRIK

KOLOM PENDEK KANAL C GANDA BERPENGISI BETON RINGAN DENGAN BEBAN EKSENTRIK KOLOM PENDEK KANAL C GANDA BERPENGISI BETON RINGAN DENGAN BEBAN EKSENTRIK Laporan Tugas Akhir Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta Oleh : RONY

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB III LANDASAN TEORI Beton Serat Beton Biasa Material Penyusun Beton A. Semen Portland

DAFTAR ISI. BAB III LANDASAN TEORI Beton Serat Beton Biasa Material Penyusun Beton A. Semen Portland DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii MOTO... v DEDICATED... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR NOTASI... x DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. beragregat kasar bata ringan sebesar 1635,017 kg/m 3 memenuhi syarat sebagai

BAB VI PENUTUP. beragregat kasar bata ringan sebesar 1635,017 kg/m 3 memenuhi syarat sebagai BAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada pengujian kolom kanal C ganda berpengisi beton ringan dengan beban konsentrik, dapat disimpulkan, berat jenis beton ringan beragregat kasar

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pemeriksaan Bahan Penyusun Beton Pemeriksaan bahan penyusun beton yang dilakukan di Laboratortium Bahan Konstruksi, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5..Pemeriksaan Sifat-Sifat Fisik Agregat Kertas 5..2.Berat Jenis Agregat Kertas Data berat jenis agregat yang berasal dari kertas didapatkan dari pengujian sebelum

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pengujian kolom pendek beton bertulang dengan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pengujian kolom pendek beton bertulang dengan BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian kolom pendek beton bertulang dengan penambahan variasi ukuran profil baja siku dan pelat pengaku arah lateral yang dikenai beban konsentrik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN RANCANGAN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI DAN RANCANGAN PENELITIAN BAB III METODOLOGI DAN RANCANGAN PENELITIAN 3.1. Pengujian Material Dalam mendesain suatu campuran beton, perlu terlebih dahulu diadakan suatu pengujian material atau bahan-bahan pencampur beton. Di antaranya

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pemeriksaan Bahan Penyusun Beton Pemeriksaan bahan penyusun beton yang dilakukan di Laboratortium Bahan Konstruksi, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii MOTTO... v PERSEMBAHAN... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR NOTASI... xi DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 0%, 15,69%, 33,75%, dan 51,12% dari beton normal. membuat berat isi beton secara berturut-turut 2280 kg/m 3, 1970 kg/m 3,

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 0%, 15,69%, 33,75%, dan 51,12% dari beton normal. membuat berat isi beton secara berturut-turut 2280 kg/m 3, 1970 kg/m 3, BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan dari penelitian yang dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. a. Penambahan foam 0%, 15%, 30% dan 45% terhadap volume beton membuat

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI xvi DAFTAR NOTASI As : Luas penampang benda uji ASTM : American Society for Testing and Materials B : Berat piknometer berisi air (gram) Ba : Berat kerikil dalam air (gram) Bj : Berat Jenis Bk : Berat

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Pendahuluan Peneletian beton ringan dengan tambahan EPS dimulai dengan pengujian pendahuluan terhadap agregat halus dan kasar yang akan digunakan dalam campuran

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. diuraikan pada bab sebelumnya maka dapat ditarik beberapa kesimpulan.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. diuraikan pada bab sebelumnya maka dapat ditarik beberapa kesimpulan. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis uji pembebanan perkerasan struktur komposit dengan penambahan pelat baja di dasar lapisan beton yang telah diuraikan

Lebih terperinci

Lampiran. Universitas Sumatera Utara

Lampiran. Universitas Sumatera Utara Lampiran Analisa Ayakan Pasir Berat Fraksi (gr) Diameter Rata-rata % Sampel Sampel % Rata-rata Ayakan (mm) (gr) Kumulatif I II 9,52 30 15 22,5 2,25 2,25 4,76 21 18 19,5 1,95 4,2 2,38 45 50 47,5 4,75

Lebih terperinci

PENGARUH BAHAN TAMBAHAN PLASTICIZER TERHADAP SLUMP DAN KUAT TEKAN BETON Rika Sylviana

PENGARUH BAHAN TAMBAHAN PLASTICIZER TERHADAP SLUMP DAN KUAT TEKAN BETON Rika Sylviana 15 PENGARUH BAHAN TAMBAHAN PLASTICIZER TERHADAP SLUMP DAN KUAT TEKAN BETON Rika Sylviana Teknik Sipil Universitas Islam 45 Bekasi Jl. Cut Meutia No. 83 Bekasi Telp. 021-88344436 Email: rikasylvia@gmail.com

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut ini.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut ini. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut ini. 1. Kuat desak beton

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Uraian Umum Metode penelitian merupakan langkah-langkah penelitian suatu masalah, kasus, gejala atau fenomena tertentu dengan jalan ilmiah untuk menghasilkan jawaban yang rasional

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tinjauan Umum Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental yaitu metode yang dilakukan dengan mengadakan suatu percobaan secara langsung untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN A. Bahan Penelitian Bahan-bahan yang digunakan dalam penilitian ini adalah : 1). Semen Portland jenis I merk Semen Gersik 2). Agregat kasar berupa krikil, berasal dari Sukoharjo

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan dari penelitian yang dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. a. Agregat kasar gerabah belum dapat 100% tergolong agregat kasar ringan,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA LABORATORIUM DAN DATA HASIL PENGUJIAN

BAB IV ANALISIS DATA LABORATORIUM DAN DATA HASIL PENGUJIAN BAB IV ANALISIS DATA LABORATORIUM DAN DATA HASIL PENGUJIAN 4.1 ANALISIS DATA LABORATORIUM 4.1.1 Agregat Halus Pada penelitian ini, yang pertama kali dilakukan di lab adalah pengujian agregat halus dan

Lebih terperinci