PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN INFORMASI RELEVAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN INFORMASI RELEVAN"

Transkripsi

1 PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN INFORMASI RELEVAN Aditya Aji Prabowo (01) Brigita Ceranitha Nuraini (08) Ginanjar Aditya (15) Naranggi Pramudya (22) Tri Haska Hafidzi (29) 8 A DIV KURIKULUM KHUSUS SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA 2013

2 I. INFORMASI DAN PROSES KEPUTUSAN Pada umumnya, manajer mengikuti model keputusan untuk memutuskan berbagai tindakan. Model keputusan (decision model) adalah metode formal untuk membuat pilihan yang seringkali melibatkan analisis kuantitatif dan kualitatif. Akuntan manajemen bekerja dengan manajer dengan menganalisa dan menampilkan relevansi data untuk memandu keputusan. Sebagai contoh perusahaan rumah makan, Krusty Krab harus membuat keputusan strategis apakah haruskah menyusun ulang kegiatan perusahaan untuk mengurangi biaya tenaga kerja manufaktur? Maka dapat tersedia hanya dua alternatif: susun ulang atau jangan susun ulang. Penyusunan ulang akan menghilangkan penanganan bahan baku secara manual. Jalur produksi Krabby Patty saat ini memakai 20 pekerja-15 orang mengoperasikan mesin, dan 5 orang menangani bahan baku. 5 orang yang menangani bahan baku yang memperoleh surat izin berhenti telah dibayar upah sesuai kontrak tanpa pembayaran tambahan. Tiap pekerja mencurahkan jam setahun. Biaya penyusunan kembali (kebanyakan lease peralatan) diperkirakan menjadi $ setiap tahun. Keluaran yang diprediksi unit tidak dipengaruhi oleh keputusan ini. Yang juga tidak dipengaruhi oleh keputusan adalah harga jual per unit yang diprediksi $250, biaya bahan baku langsung per unit $50, overhead manufaktur $ , dan biaya pemasaran $ Tipikal manajer menggunakan lima langkah proses keputusan yang digambarkan pada Bagan 11-1 untuk membuat keputusan seperti susun ulang atau jangan susun ulang. Dalam bagan ini, catatan dari langkah-langkah dan bagaimana langkah 5 mengevaluasikan prestasi untuk menghasilkan umpan balik tentang tindakan yang diambil dari langkah-langkah sebelumnya. Umpan balik ini dapat mempengaruhi prediksi masa depan, metode prediksi itu sendiri, model keputusan, atau implementasi dari keputusan. 2

3 Bagan Lima Langkah Pengambilan Keputusan dalam Krusty Krab 3

4 II. MAKNA RELEVANSI 1. Pendapatan Relevan dan Biaya Relevan Bab ini memfokuskan pada langkah 3 dalam Bagan 11-1 serta makna dari pendapatan relevan dan biaya relevan pada saat dipilih di antara alternatif-alternatif. Biaya relevan adalah biaya yang diharapkan di masa depan dan pendapatan relevan adalah pendapatan yang diharapkan di masa depan yang berbeda diantara alternatif tindakan. Untuk meyakinkan kamu bahwa biaya relevan dan pendapatan relevan mereka harus: a. Di masa depan-setiap kesepakatan keputusan dengan seleksi didasarkan tindakan pada hasil yang diharapkan di masa depan-dan b. Berbeda di antara altenatif tindakan-pendapatan dan biaya yang tidak berbeda tidak akan menjadi masalah sehingga tidak akan ada keterkaitan dengan keputusan yang dibuat. Pertanyaan yang selalu ada, Apakah perbedaan akan membuat tindakan? Bagan 11-2 menampilkan data keuangan dengan pilihan antara alternatif susun ulang dan jangan susun ulang untuk Krusty Krab. Dua kolom pertama menampilkan semua data. Dua kolom terakhir menampilkan hanya biaya relevan $ dan $ biaya tenaga kerja produksi (manufaktur) yang diharapkan di masa depan dan $ biaya susun ulang yang diharapkan di masa depan yang berbeda antara dua alternatif. Pendapatan, bahan baku langsung, overhead manufaktur, pemasaran dapat diabaikan karena mereka tidak berbeda antara alternatif-alternatif dan tidak relevan. Catatan, biaya tenaga kerja manufaktur yang lalu $ 14 per jam dan biaya tenaga kerja manufaktur yang lalu $ 560,000 (20 pekerja x 2000 jam per pekerja x $ 14 per jam) tidak kelihatan pada Bagan walaupun mereka dapat digunakan sebagai dasar untuk prediksi informasi dari biaya tenaga kerja manufaktur yang diharapkan di masa depan $640,000 dan $480,000, biaya-biaya historis tersebut adalah biaya masa lalu yang tidak relevan untuk pembuatan keputusan. Biaya masa lalu disebut juga sunk costs karena biaya tersebut tidak dapat dihindari dan tidak dapat digantikan, tidak masalah apapun tindakan yang diambil. 4

5 Data pada Bagan 11-2 mengindikasikan bahwa penyusunan ulang operasioperasi produksi akan diprediksikan meningkatkan pendapatan operasi sebesar $70,000 setiap tahun. Catatan, kami sampai pada kesimpulan yang sama apakah kami menggunakan semua data atau hanya termasuk data relevan dalam analisa. Dengan mengikat pada analisa hanya data relevan, manajer-manajer dapat membersihkan kekacauan dari kebingungan data tidak relevan yang potensial. Difokuskan pada data relevan khususnya berguna ketika semua informasi yang dibutuhkan untuk mempersiapkan secara detil laporan rugi laba tidak tersedia. Pemahaman di mana biaya-biaya adalah relevan dan dimana tidak relevan membantu pembuatan keputusan dikonsentrasikan hanya menghasilkan data yang berhubungan dan waktu yang dihemat. Bagan Penyusunan Ulang Kegiatan Produksi Krusty Krab 5

6 2. Informasi Relevan Kualitatif dan Kuantitatif Kami membagi hasil alternatif menjadi dua kategori luas: kuantitatif dan kualitatif. Faktor kuantitatif adalah hasil yang diukur dalam bentuk angka. Beberapa faktor kuantitatif adalah keuangan; yakni dapat dinyatakan dalam bentuk keuangan. Contohnya meliputi biaya bahan baku langsung, tenaga kerja manufaktur langsung, dan pemasaran. Faktor kuantitatif lainnya adalah non keuangan; yakni dapat diukur dengan angka, tetapi tidak dapat dinyatakan dalam bentuk keuangan. Pengurangan dalam waktu pengembangan-produk untuk perusahaan manufaktur dan persentase kedatangan penerbangan tepat waktu untuk perusahaan penerbangan adalah contoh faktor kuantitatif yang non keuangan. Faktor kualitatif adalah hasil yang tidak dapat diukur dalam bentuk angka. Moral pegawai adalah satu contoh. Analisis biaya relevan biasanya menekankan faktor kuantitatif yang dapat dinyatakan dalam bentuk keuangan. Tetapi karena faktor kualitatif dan faktor kuantitatif non keuangan tidak dapat dengan mudah dinyatakan dalam bentuk keuangan tidak berarti membuatnya tidak penting. Pada kenyataannya, manajer seringkali harus memberikan bobot yang lebih besar untuk faktor-faktor ini. Sebagai contoh Krusty Krab dapat berhati-hati terhadap efek negatif dari moral pegawai. Bagan 11-3 Kunci-Kunci Utama dari Informasi Relevan Biaya-biaya masa lalu (historis) dapat membantu sebagai dasar untuk membuat prediksi. Bagaimanapun, biaya-biaya masa lalu tersebut selalu tidak relevan ketika membuat keputusan. Alternatif-alternatif berbeda dapat dibandingkan dengan memeriksa perbedaanperbedaan dalam total pendapatan dan biaya masa depan yang diharapkan. Tidak semua pendapatan dan biaya masa depan yang diharapkan adalah relevan. Pendapatan dan biaya yang diharapkan tidak berbeda diantara alternative-alternatif adalah tidak relevan, karena itu, dapat dihilangkan dari analisa. Pertanyaan kunci adalah selalu, Apa perbedaan yang dapat dibuat? Titik berat yang tepat harus diberikan untuk faktor-faktor kualitatif dan faktor-faktor kuantitatif non keuangan. 6

7 Bagan 11-4 Laporan Rugi Laba yang Dianggarkan untuk Agustus, Format Absorption-Costing untuk Krusty Krab Pendapatan (30,000 Krabby Patty x $20 per Krabby Patty) Harga Pokok Penjualan (biaya-biaya manufaktur) Biaya Pemasaran Total biaya-biaya dari produk Penghasilan operasi Total $600, , , ,000 $ 30,000 Per Unit $ $ 1 III. ILUSTRASI RELEVANSI: PEMILIHAN OUTPUT LEVELS 1. Pesanan Khusus yang Hanya SekalI Manajemen kadangkala menghadapi keputusan untuk menerima atau menolak pesanan khusus hanya sekali (one-time-only special order) kalau terdapat kapasitas menganggur (iddle capacity) dan dimana pesanan tidak mempunyai implikasi jangka panjang. Berikut ini adalah ilustrasinya: Contoh 1: Krusty Krab memiliki kapasitas produksi 48,000 Patty tiap bulan. Produksi bulanan saat ini adalah Patty dan seluruh penjualan dilakukan melalui restoran. Asusmsinya, semua biaya dapat diklasifikasikan baik sebagai biaya variabel (dengan cost driver unit yang diproduksi) atau biaya tetap. Biaya produksi $12 per unit terdiri dari: Biaya Variable per Unit Biaya Tetap Per Unit Total Biaya Per Unit Bahan baku langsung Tenaga kerja produksi langsung Overhead manufaktur Biaya manufaktur $ $ 7.50 $ $ 4.50 $ $

8 Biaya pemasaran per unit $7 ( $5 diantaranya variable). Krusty Krab tidak tidak mempunyai biaya riset dan pengembangan, biaya desain produk, biaya distribusi, atau biaya pelayanan pelanggan. Chum Bucket menawarkan untuk membeli 5000 Patty dari Krusty Krab pada bulan Agustus dengan harga $ 11 per Patty. Fixed Manufacturing Cost setara dengan kapasitas produksi patty. Fixed Manufacturing Cost berdasarkan kapasitas produksi yang tersedia ( patty), bukan kapasitas yang digunakan. Jika Krusty Krab menerima pesanan ini, akan menggunakan iddle capacity yang ada untuk memproduksi 5000 patty, dan Fixed Manufacturing Cost tidak akan berubah. Tidak ada biaya pemasaran yang diperlukan untuk 5000 unit pesanan khusus ini. Menerima pesanan khusus ini diharapkan tidak mempengaruhi harga jual atau kuantitas dari penjualan regular. Haruskah Krusty Krab menerima penawaran Chum Bucket ini? Dalam ilustrasi di atas, Krusty Krab semua biaya produk terdiri dari biaya manufaktur dan pemasaran karena merupakan fungsi bisnis saja. Tidak ada biaya pemasaran yang diperlukan untuk pesanan khusus dari Chum Bucket ini, jadi manajer Crusty Krab hanya akan fokus pada biaya manufaktur. Biaya manufaktur per unit adalah $ 12, sementara harga per produk yang ditawar oleh yang Chum Bucket adalah $ 11, sehingga manajer dapat menolak penawaran. Dengan pendekatan yang berbeda, hanya mempertimbangkan pendapatan dan biaya yang relevan, manager Krasty Krab bisa memperoleh hasil keputusan yang berbeda. Biaya tetap manufaktur dan seluruh biaya pemasaran (termasuk biaya pemasaran variable) tidak relevan dalam kasus ini, karena kedua biaya ini tidak akan berubah jika keputusan ditolak ataupun berubah. Pendapatan dan biaya yang relevan adalah pendapatan dan biaya yang diharapkan di masa depan yang berbeda dari hasil penawaran khusus yang diterima pendapatan $ ($ 11 per unit x 5000 unit) dan biaya variable manufaktur $ ($ 7,50 per unit x 5000 unit). Krasty Krab akan menghasilkan tambahan penghasilan sebesar $

9 (pendapatan relevan $ , biaya relevan, $ ) pada pendapatan operasi dengan menerima pesanan khusus. Ilustrasi mengenai hal ini disampaikan pada tabel berikut ini. Tanpa Pesanan Khusus, Dengan Perbedaan: Dijual 30,000 Unit Pesanan Jumlah Relevan Khusus, Dijual untuk 5000 Unit 35,000 Per Unit Total Total Pesanan Khusus (1) (2)=(1)x30,000 (3) (4) Pendapatan $20.00 $600,000 $655,000 $55,000c Biaya Variable: Manufaktur 7.50a 225, ,500 37,500d Pemasaran , ,000 e Total biaya variable , ,500 37,500 Contribution Margin , ,500 17,500 Biaya Tetap: Manufaktur 4.50b 135, ,000 f Pemasaran ,000 60,000 f. Total biaya tetap , ,000. Penghasilan operasi $ 1.00 $ 30,000 $ 47,500 $ 17,500 a Biaya variable manufaktur = bahan baku langsung, $6 + tenaga kerja manufaktur langsung + overhead manufaktur, $1 = $7.50 b Biaya tetap manufaktur = tenaga kerja manufaktur langsung, $ overhead manufaktur, $3 = $4.50 c 5,000 unit x $11.00 per unit = $55,000 d 5,000 unit x $7.50 per unit = $37,500 e Tidak ada biaya variable pemasaran akan terjadi untuk 5,000 unit pesanan khusus hanya sekali f Biaya tetap manufaktur dan biaya tetap pemasaran tidak dipengaruhi dengan pesanan khusus 9

10 Pengecualian atas asumsi jangka panjang adalah penting bagi dasar pengambilan keputusan. Jika Krusty Crab menyimpulkan bahwa penerimaan tawaran akan mengakibatkan implikasi jangka panjang, misalnya Chum Bucket akan menjualnya lagi dengan harga yang lebih murah dari Krusty Crab, maka keputusan akan berbeda, tergantung dengan dasar pengambilan keputusannya. 2. Masalah Potensial Pada Analisis Biaya Relevan Setidaknya, terdapat dua masalah potensial yang harus dihindari pada analisis biaya-relevan. Pertama, manager harus mempertimbangkan kebenaran asumsi yang digunakan, seperti semua biaya variable adalah relevan dan semua biaya tetap adalah tidak relevan. Pada contoh di atas, biaya pemasaran variable $ 5 per unit bisa jadi tidak relevan karena Krusty Krab akan memastikan tidak ada biaya tambahan pemasaran dengan menerima pesanan khusus. Namun, Fixed Manufacturing Cost bisa jadi merupakan biaya yang relevan. Mempertimbangkan lagi contoh di atas. Tambahan produksi 5000 patty perbulan tidak akan mengubah Fixed Manufacturing Cost, karena Krusty Krab mengasumsikan bahwa batas relevannya adalah dari sampai dengan patty perbulan. Pada kasus lain, tambahan tersebut dapat meningkatkan biaya manufaktur tetap. Misalnya, Krusty Krab memerlukan tambahan satu truk lagi untuk mengangkut bahan baku patty, karena truk sebelumnya hanya bisa mengangkut sampai bahan baku patty. Kedua, data unit cost dapat menyesatkan pengambil keputusan dalam dua cara sebagai berikut: 1. Memasukkan biaya yang tidak relevan. Fixed Manufacturing Cost per unit sebesar $ 4.50 termasuk dalam $ 12 per unit biaya manufaktur dalam keputusan sebelumnya (perhatikan dua tabel terakhir). Biaya per unit, yang diberikan dalam contoh kami, sebesar $ 4.50 ini seharusnya tidak relevan, jadi seharusnya tidak termasuk. 2. Menggunakan unit cost yang pada tingkat keluaran yang berbeda. 10

11 Umumnya, manager memilih menggunakan total cost daripada unit cost, karena lebih mudah digunakan dan meminimalisasi kesalahan perhitungan. Jika diinginkan, biaya total dapat disatukan. Sebagai ilustrisasi, masih dengan contoh kasus sebelumnya, biaya manufaktur tetap total tinggal $ bahkan jika Krusty Krab menerima tawaran. Termasuk Fixed Manufacturing Cost per unit sebesar $ 4.50 sebagai biaya pada pesanan khusus akan mendorong kearah kesimpulan yang salahb ahwa total biaya manufaktur tetap akan meningkat menjadi $ ($ 4.50 per patty x patty). Cara yang baik untuk menghindari dua masalah tersebut ini adalah tetap fokus pada (a) total pendapatan dan total biaya (daripada unit pendapatan dan unit biaya) dan (b) konsep yang relevan. IV. KEPUTUSAN INSOURCING VS OUTSOURCING DAN MAKE VS BUY 1. Outsourcing dan Idle Facilities Outsourcing adalah membeli barang dan jasa dari pihak lain. Sedangkan insourcing adalah memproduksi barang yang sama atau menyediakan jasa yang sama dalam suatu organisasi. Sebagai contoh, Kodak memilih untuk memproduksi kertas film nya sendiri (insourcing), tetapi ia menyerahkan urusan data processing nya kepada IBM (outsourcing). Keputusan yang diambil oleh manajemen untuk melakukan insourcing atau outsourcing inilah yang disebut juga dengan keputusan membuat atau membeli (makeor-buy decisions). Sebagian besar faktor yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan ini dipengaruhi oleh faktor kualitatif. Sebagai contoh Coca Cola melakukan insourcing untuk melindungi resep rahasianya, sedangkan Dell membeli prosesor dari Pentium karena Dell tidak dapat memproduksi prosesornya sendiri. Manajemen yang sedang berada pada situasi make-or-buy decisions perlu untuk menjawab pertanyaan: Relevant cost apa yang membedakan di antara alternatif alternatif yang tersedia? Sebagai contoh, Mr. Crab sedang dihadapkan pada pilihan apakah perusahaannya (Krusty Krab) akan memproduksi roti yang ia gunakan atau 11

12 membelinya dari Plankton seharga Rp 1.600,- per buah, sedangkan roti yang ia butuhkan adalah sebanyak buah. Manajer akuntansi biaya Krusty Krab, Squidward, kemudian memperkirakan biaya untuk memproduksi buah roti adalah sebagai berikut. DM = Rp ,- DL = Rp ,- Variable FOH = Rp ,- Fixed FOH = Rp ,- Total Manufacturing Cost = Rp ,- Biaya produksi per unit = Rp 1.800,- Sepintas nampaknya opsi membeli roti dari Plankton lebih menguntungkan karena biaya produksi per satu buah roti Rp 200,- lebih mahal daripada membeli dari Plankton. Namun apakah benar demikian? Jika kita asumsikan bahwa kapasitas Krusty Krab yang digunakan untuk menghasilkan roti akan menganggur apabila Mr. Crab memutuskan untuk membeli roti, dan fixed FOH sebesar Rp ,- tetap terjadi, maka opsi membeli roti sesungguhnya lebih mahal daripada memproduksi sendiri. Hal ini terjadi karena fixed FOH yang terjadi tetap harus dibayar oleh Mr. Crab sehingga total biaya membeli roti dari Plankton sesungguhnya adalah Rp ,- ( Rp x buah roti + Rp ,-). Istilah yang sering digunakan dalam pengambilan keputusan adalah incremental cost dan differntial cost. Incremental cost adalah tambahan biaya yang terjadi dalam suatu aktivitas.dalam contoh diatas, incremental cost yang terjadi ketika Mr. Crab memutuskan untuk memproduksi roti adalah sebesar Rp ,- ( Rp ,- dikurangi fixed FOH). Fixed FOH sebesar Rp ,- bukanlah incremental cost karena fixed FOH akan tetap ada tidak peduli opsi yang Mr. Crab ambil. Sedangkan perbedaan biaya total diantara kedua opsi. differential cost adalah 12

13 2. Faktor Kualitatif dan Strategis Seperti yang dijelaskan dalam uraian sebelumnya, faktor kualitatif dan strategis sering mempengaruhi keputusan outsourcing. Dalam kasus Mr. Crab, Mr. Crab mungkin tetap memilih untuk membeli roti dari Plankton agar ia dapat fokus pada pembuatan krabby patty yang mana telah menjadi kompetensi utama yang dimiliki Krusty Krab. Outsourcing juga memiliki risiko. Ketika suatu perusahaan menjadi bergantung pada penyediaan yang dilakukan oleh pemasok, pemasok dapat dengan mudah menaikkan harga dan merubah kualitas barang. Untuk meminimalkan risiko ini, perusahaan umumnya membuat suatu kontrak jangka panjang dengan pemasok yang menyebutkan kriteria kualitas, harga, dan waktu pengiriman. Beberapa perusahaan besar bahkan membangun hubungan yang baik dengan para pemasoknya melalui berbagai program. V. BIAYA OPORTUNITAS DAN OUTSOURCING Menggunakan contoh Mr. Crab diatas, dengan asumsi bahwa jika Mr. Crab membeli roti dari Plankton akan menyebabkan sebagian fasilitas Krusty Krab menjadi menganggur dan fasilitas menganggur tersebut dapat dimanfaatkan untuk hal produktif lainnya, maka keputusan Mr. Crab mungkin dapat menjadi berbeda. Contohnya bila fasilitas yang menganggur akibat tidak memproduksi roti dapat digunakan untuk memproduksi es krim dengan prediksi laba incremental di masa depan sebesar Rp ,-, maka total biaya relevan bersih (net relevant cost) pada opsi membeli roti dan memproduksi es krim adalah sebesar Rp ,- (Rp ,- dikurangi Rp ,-) yang berarti lebih kecil dari incremental cost nya sebesar Rp ,- 1. Pendekatan Oportunitas-Biaya (Opportunity-Cost Approach) Keputusan untuk menggunakan sumber daya perusahaan untuk melakukan suatu proyek artinya merelakan kesempatan (opportunity) untuk menggunakan sumber daya untuk proyek lainnya. Kesempatan yang hilang ini merupakan suatu biaya yang harus diperhitungkan oleh manajer dalam mengambil keputusan. Biaya oportunitas adalah kontribusi pada laba operasi yang dilewatkan atau ditolak yang timbul karena tidak 13

14 menggunakan sumber daya yang terbatas untuk penggunaan alternatif terbaik berikutnya. Pada contoh kasus diatas, keuntungan sebesar Rp ,- yang hilang bila Mr. Crab memilih untuk memproduksi roti sendiri adalah biaya opotunitas. Terdapat beberapa pendekatan dalam memperhitungkan biaya oportunitas ini pada suatu proyek. Cara penghitungan yang ditunjukkan diatas (Rp Rp ), yaitu dengan mengurangkan total biaya relevan opsi yang tidak menimbulkan biaya oportunitas (pada kasus diatas adalah opsi membeli roti) dengan biaya oportunitasnya, disebut pendekatan alternatif. Hasil pengurangan tersebut kemudian dibandingkan dengan total biaya relevan opsi yang lain. Melalui pendekatan ini, maka Mr. Crab akan membandingkan total biaya relevan opsi membuat roti sebesar Rp ,- dengan total biaya relevan opsi membeli roti dan membuat es krim sebesar Rp ,-. Pendekatan yang lain, disebut pendekatan oportunitas-biaya. Pada pendekatan ini, biaya oportunitas yang muncul dijumlahkan dengan total biaya relevan opsi yang menimbulkan biaya oportunitas (pada kasus diatas adalah opsi membuat roti). Hasilnya kemudian dibandingkan dengan total biaya relevan opsi yang tidak menimbulkan biaya oportunitas. Menggunakan pendekatan ini, Mr. Crab akan membandingkan total biaya relevan opsi membuat roti sebesar Rp ,- dengan total biaya relevan opsi membeli roti dan membuat es krim sebesar Rp ,-. Pendekatan ini menggaris bawahi suatu gagasan bahwa jika kapasitas dibatasi, pendapatan dan biaya relevan dari alternatif manapun adalah sama dengan pendapatan dan biaya inkremental di masa depan ditambah biaya oportunitas. Namun, pada umumnya lebih mudah untuk menggunakan pendekatan alternatif pada kasus dimana terdapat lebih dari dua alternatif atau opsi yang sedang dipertimbangkan secara simultan. Selain pertimbangan kualitatif, keputusan membuat atau membeli (make-or-buy decision) juga harus mempertimbangkan faktor kualitatif dan strategis. Jika Mr. Crab memutuskan untuk membeli roti dari pemasok luar, Mr. Crab harus mempertimbangkan faktor seperti reputasi pemasok menyangkut kualitas dan pengiriman tepat waktu. Mr. Crab juga mungkin mempertimbangkan konsekuensi membuat es krim. Sebagai contoh, apakah menjual es krim akan mengalihkan fokus Krusty Krab dari bisnis Krabby Patty-nya? 14

15 2. Biaya Penyimpanan (Carrying Cost) Persediaan Penyimpanan persediaan juga dapat memunculkan biaya oportunitas. Biaya oportunitas ini adalah laba yang hilang karena menggunakan uang untuk biaya penyimpanan, dan tidak untuk investasi. Sebagai contoh, Mr. Crab sedang mempertimbangkan untuk membeli buah roti setahun dengan cara melakukan pembelian sebanyak 100 kali (opsi A) dan 2 kali (opsi B). Squidward kemudian menyiapkan data sebagai berikut: Jumlah roti yang diperlukan per tahun Harga per satu roti jika membeli 100 buah Harga per satu roti jika membeli lebih dari atau sama dengan buah (mendapat diskon 1%) Biaya pemesanan pembelian 500 Opsi yang sedang dipertimbangkan: Opsi A 100 pembelian dengan masing masing pembelian berisi 100 roti Opsi B 2 pembelian dengan masing masing pembelian berisi roti Rata rata investasi dalam persediaan: Opsi A (100 roti x Rp 1.600) : Opsi B (5.000 roti x Rp 1.584) : Annual Rate of Return suatu investasi dengan tingkat risiko yang sama dengan investasi pada persediaan 9% Opsi B tampak lebih menguntungkan karena total biaya relevan yang dihasilkan terlihat lebih kecil dari opsi A, yaitu sebesar Rp yang didapat dari biaya pemesanan setahun sebesar Rp (Rp 500 x 2) ditambah biaya pembelian setahun sebesar Rp (Rp x ). Sedangkan opsi A memiliki biaya relevan sebesar Rp yang didapat dari biaya pemesanan setahun sebesar Rp (Rp 500 x 100) ditambah biaya pembelian setahun sebesar Rp (Rp x ). Namun bila memperhitungkan pengembalian 15

16 yang dapat diperoleh bila dana investasi persedian digunakan untuk berinvestasi pada investasi lain dengan tingkat risiko yang sama serta annual rate of return sebesar 9%, maka perhitungan biaya relevan kedua opsi tersebut menjadi sebagai berikut. Biaya relevan awal opsi A Annual Rate of Return (9% x ) Biaya relevan bersih opsi A Biaya relevan awal opsi B Annual Rate of Return (9% x ) Biaya relevan bersih opsi B Sehingga setelah memperhitungkan biaya oportunitas yang hilang, opsi A lebih menguntungkan untuk dijalankan. VI. KEPUTUSAN BAURAN PRODUK MENURUT KENDALA KAPASITAS Keputusan bauran produk (product-mix decision) adalah keputusan yang dibuat oleh sebuah perusahaan tentang produk mana yang akan dijual dalam kuantitas tertentu. Keputusan ini biasanya hanya memiliki fokus jangka pendek karena tingkat kapasitas dapat diperluas dalam jangka panjang. Sebagai contoh, Krusty Krab, sebuah restoran cepat saji di Bikini Bottom, secara berkelanjutan harus mengadaptasi bauran menu makanan berbeda untuk mereka sajikan (misalnya Krabby Patty, Jelly Patty, Krabby Combo, Krusty Combo) karena pertimbangan fluktuasi jangka pendek dalam harga jual, dan permintaan. Untuk menentukan bauran produk yang akan diproduksi, sebuah perusahaan harus memaksimalkan laba operasi dengan batasan yang dihadapi perusahaan, seperti kapasitas dan permintaan. Pada bagian ini, kita mengasumsikan bahwa apabila perubahan jangka pendek dalam bauran produk itu terjadi, satu-satunya biaya yang berubah adalah biaya yang berkaitan dengan jumlah unit yang diproduksi (dan dijual). 16

17 Contoh: Krusty Krab menyajikan dua menu makanan utama, Krabby Patty dan Jelly Patty. Krabby Patty Jelly Patty Harga jual $0,99 $0,89 Biaya variable per unit 0,62 0,6 Marjin kontribusi per unit $0,37 $0,29 Persentase marjin kontribusi 37,4% 32,5% ($0,37 : $0,99; $0,29 ; $0,89) Dengan asumsi bahwa hanya tersedia 12 jam atau 720 menit setiap hari untuk menghasilkan patty. Tambahan kapasitas tidak dapat diperoleh dalam jangka pendek. Krusty Krab dapat menjual berapapun banyaknya Patty yang diproduksinya. Jadi, sumber daya yang membatasi adalah jam mesin. Krusty Krab membutuhkan lima menit mesin untuk memproduksi satu Jelly Patty dan tujuh menit untuk memproduksi satu Patty. Bauran produk mana yang harus dipilih Mr. Krab sebagai manajer Krusty Krab untuk memaksimalkan laba operasinya? Dalam konteks marjin kontribusi per unit dan persentase marjin kontribusi, Krabby Patty lebih menguntungkan ketimbang Jelly Patty. Namun, bukan berarti produk yang harus diproduksi dan dijual adalah produk yang memiliki marjin kontribusi individual per unit atau persentase kontribusi yang lebih tinggi. Manajer harus memilih produk yang memiliki marjin kontribusi per unit tertinggi dengan memperhatikan kendala sumber daya (faktor) yaitu sumber daya yang membatasi produksi atau penjualan produk. 17

18 Krabby Patty Jelly Patty Marjin kontribusi per unit $0,37 $0,29 Waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi satu Patty 7 menit 5 menit Marjin kontribusi per menit $0,37 per patty : 2 menit/patty $0,053/menit $0,29 per D patty : 5 menit/patty $0,058/menit etotal marjin kontribusi untuk 720 menit n$0,053/menit x 720 menit $38,16 g$0,058/menit x 720 menit $41,76 a Pertimbangan membuat patty berdasarkan marjin kontribusi yang lebih besar per menit, yang merupakan sumber daya yang membatasi dalam contoh ini. Maka, memilih untuk membuat dan menjual Jelly Patty akan memaksimalkan total marjin kontribusi dan laba operasi. Kendala lain dalam pengaturan manufaktur bisa berasal dari ketersediaan bahan langsung, komponen, atau tenaga kerja yang terampil, serta faktor keuangan dan penjualan. Dengan mengabaikan kendala sumber daya khusus, manajer harus selalu berfokus pada memaksimalkan total marjin kontribusi dengan memilih produk yang memberikan marjin kontribusi tertinggi per unit dari kendala sumber daya. Dalam banyak kasus, pabrikan atau pengecer memiliki tantangan untuk berusaha keras memaksimalkan laba operasi total atas beragam produk, masing-masing dengan lebih dari satu kendala sumber daya. Untuk menentukan jadwal produksi yang paling menguntungkan dan bauran produk yang paling menguntungkan, harus ditentukan berapa total marjin kontribusi maksimal dalam menghadapi banyak kendala. Teknik optimalisasi seperti teknik pemrograman linier akan membantu menyelesaikan permasalahan yang lebih rumit ini. 18

19 VII. PROFITABILITAS PELANGGAN, ACTIVITY-BASED COSTING, DAN BIAYA RELEVAN Perusahaan tidak hanya membuat pilihan yang berhubungan dengan produk atau berapa banyak masing-masing produk akan diproduksi, namun perusahaan sering kali harus membuat keputusan tentang apakah menambah atau menghentikan suatu lini produk atau suatu segmen bisnis. Jika obyek biaya adalah pelanggan maka perusahaan harus membuat keputusan mengenai penambahan atau penghentian suatu pelanggan (analog terhadap lini produk), atau cabang (analog terhadap segmen bisnis). Untuk ilustrasi berikut, kami menggunakan pelanggan sebagai objek biaya. Contoh : Krusty Krab, sebuah restoran cepat saji di Bikini Bottom, memasok Patty kepada tiga pengecer setempat : Shandy, Gary, dan Plankton. Bagan 11-8 menyajikan pendapatan dan biaya yang diharapkan Krusty Krab dari pelanggan-pelanggan untuk tahun mendatang. Informasi atas biaya Krusty Krab untuk akitifitas yang berbeda pada berbagai tingkat hierarki biaya sebagai berikut : a. Biaya tenaga kerja untuk menghasilkan patty bervariasi (berubah-ubah) mengikuti jumlah Patty yang dikirim kepada pelanggan. b. Krusty Krab menyediakan area penyimpanan yang berbeda untuk menyimpan Patty bagi pelanggan yang berbeda. Untuk sederhananya, diasumsikan peralatan untuk menghasilkan Patty dalam suatu area serta biaya depresiasi peralatan diidentifikasi menurut masing-masing pelanggan. Peralatan yang tidak digunakan tetap menganggur. Peralatan memiliki masa manfaat 1 (satu) tahun dan nilai sisa nol. c. Krusty Krab mengalokasikan sewa ke setiap pelanggan berdasarkan jumlah ruang gudang yang disiapkan untuk pelanggan tersebut. d. Biaya pemasaran bervariasi (berubah-ubah) mengikuti jumlah penjualan yang dilakukan kepada pelanggan. e. Biaya pesanan penjualan adalah biaya tingkat-batch yang berubah mengikuti jumlah pesanan pembelian yang diterima dari pelanggan. Biaya pemrosesan pengiriman adalah biaya tingkat-batch yang berubah mengikuti jumlah pengiriman yang dilakukan. f. Krusty Krab mengalokasikan biaya fixed general administration (biaya administrasi umum tetap) ke pelanggan berdasarkan pendapatan pelanggan. 19

20 g. Krusty Krab mengalokasikan biaya tetap kantor perusahaan ke kantor penjualan atas dasar luas area dari setiap kantor penjualan. Krusty Krab mengalokasikan biaya-biaya ini ke pelanggan berdasarkan pendapatan pelanggan. Bagan 11-8 Analisa Profitabilitas Pelanggan untuk Krusty Krab Pelanggan Shandy Gary Plankton Total Pendapatan $500,000 $300,000 $400,000 $1,200,000 Harga Pokok Penjualan 370, , , ,000 Tenaga kerja 41,000 18,000 33,000 92,000 Biaya peralatan yang dihapuskan sebagai penyusutan 12,000 4,000 9,000 25,000 Sewa 14,000 8,000 14,000 36,000 Dukungan Pemasaran 11,000 9,000 10,000 30,000 Pesanan penjualan dan proses pengiriman 13,000 7,000 12,000 32,000 Administrasi umum 20,000 12,000 16,000 48,000 Alokasi biaya kantor perusahaan 10,000 6,000 8,000 24,000 Total biaya 491, , ,000 1,207,000 Laba operasi $ 9,000 $ 16,000 $(32,000) $ (7,000) 1. Analisa Pendapatan Relevan dan Biaya Relevan dari Penghentian Pelanggan Bagan 11-8 mengindikasikan kerugian $32,000 pada pelanggan Plankton. Mr. Krab sebagai manajer yakin bahwa alasan kerugian ini adalah bahwa Plankton melakukan banyak pesanan bermarjin rendah dengan Krusty Krab, yang mengakibatkan tingginya pesanan penjualan, pemrosesan pengiriman, penanganan Patty, dan biaya pemasaran. Krusty Krab sedang mempertimbangkan beberapa tindakan yang mungkin terkait dengan pelanggan Plankton: mengurangi biayanya sendiri dalam mendukung Plankton dengan menjadi lebih efisien, memotong beberapa jasa yang ditawarkan kepada Plankton, meminta Plankton 20

21 untuk melakukan lebih sedikit pesanan dengan ukuran yang lebih besar daripada yang ada sekarang, membebankan Plankton dengan harga yang lebih tinggi, atau menghapuskan Plankton sebagai salah satu pelanggan. Bagan 11-9 Analisis Pendapatan Relevan dan Biaya Relevan untuk Penghentian kerja sama dengan plankton dan kerja sama dengan Barnacle Boy Pendapatan Harga Pokok Penjualan Tenaga kerja Biaya peralatan, yang dihapuskan sbg depresiasi Sewa Dukungan pemasaran Pesanan penjualan dan pemrosesan pengiriman Administrasi umum Biaya kantor perusahaan Total Biaya Pengaruh terhadap laba (rugi) operasi (Kehilangan Pendapatan) dan Penghentian kerja sama dengan Plankton (1) $400, ,000 33, ,000 12, ,000 $(15,000) Pendapatan Inkremental dan (Biaya Inkremental) dari kerja sama dengan Barnacle Boy (2) $400,000 (330,000) (33,000) (9,000) 0 (10,000) (12,000) 0 0 (394,000) $ 6,000 Untuk menentukan apa yang harus dilakukan, Krusty Krab harus menjawab pertanyaan, Berapakah pendapatan yang relevan dan biaya yang relevan? Informasi tentang pengaruh penghentian kerja sama dengan Plankton mengikuti: 21

22 1. Akan menghemat harga pokok penjualan, biaya tenaga kerja, dukungan pemasaran, pesanan penjualan dan pemrosesan pengiriman. 2. Ruang gudang dan peralatan yang saat ini digunakan untuk Plankton akan menjadi mengganggur. 3. Tidak akan mempengaruhi biaya administrasi umum tetap atau biaya kantor perusahaan. Bagan 11-9, kolom 1, menyajikan analisa pendapatan yang relevan dan biaya yang relevan dengan menggunakan data dari kolom Plankton pada Bagan Laba operasi Krusty Krab menjadi $15,000 lebih rendah penghematan biaya dari penghentian kerja sama dengan Plankton, $385,000, tidak akan cukup menutupi kehilangan pendapatan sebesar $400,000 jadi, Mr. Krab sebagai manajer dari Krusty Krab memutuskan untuk mempertahankan kerja sama dengan Plankton. 2. Analisa Pendapatan Relevan dan Biaya Relevan atas Menambahkan Pelanggan Misalkan bahwa selain Shandy, Gary dan Plankton, Mr. Krab juga sedang mengevaluasi profitabilitas dengan menambahkan pelanggan ke empat Barnacle Boy. Krusty Krab telah mengeluarkan biaya tahunan $36,000 untuk sewa gudang dan $48,000 untuk biaya administrasi umum. Biaya ini bersamaan dengan biaya total aktual kantor perusahaan tidak akan berubah jika Barnacle Boy ditambahkan sebagai pelanggan. Barnacle Boy adalah pelanggan dengan profil sama seperti Plankton. Misalkan Krusty Krab memprediksi pendapatan dan biaya melakukan bisnis dengan Barnacle Boy adalah sama dengan pendapatan dan biaya yang diuraikan dalam kolom Plankton pada Bagan Jadi, Krusty Krab harus menyediakan peralatan penanganan furnitur untuk pelanggan Barnacle Boy sebesar $9,000 dengan umur manfaat satu tahun dan nilai sisa nol. Haruskah Barnacle Boy ditambahkan sebagai pelanggan? Bagan 11-9, kolom 2, menunjukkan pendapatan inkremental yang melebihi biaya inkremental sebesar $6,000. Krusty Krab akan merekomendasikan untuk menambahkan Barnacle Boy sebagai pelanggan. Sewa, administrasi umum, dan biaya kantor perusahaan adalah tidak relevan karena biaya-biaya ini tidak akan berubah jika Barnacle Boy 22

23 ditambahkan sebagai pelanggan. Namun, biaya peralatan baru untuk mendukung pesanan Barnacle Boy (dihapuskan sebagai penyusutan sebesar $9,000 pada Bagan 11-9, kolom 2) adalah relevan. Hal itu karena biaya ini dapat dihindari jika Krusty Krab memutuskan tidak menambahkan Barnacle Boy sebagai pelanggan. Perhatikan perbedaan penting di sini: Biaya penyusutan adalah tidak relevan dalam memutuskan apakah akan menghentikan kerja sama dengan Plankton sebagai pelanggan karena penyusutan adalah biaya masa lalu, tetapi biaya pembelian peralatan baru yang nantinya akan dihapuskan sebagai penyusutan di masa mendatang adalah relevan dalam memutuskan apakah akan menambah Barnacle Boy sebagai pelanggan baru. 3. Analisa Pendapatan Relevan dan Biaya Relevan dari Menutup atau Membuka Kantor Cabang atau Segmen Perusahaan secara periodik menghadapi keputusan tentang menutup atau menambahkan kantor cabang atau segmen bisnis. Sebagai contoh, berdasarkan rugi Krusty Krab yang diharapkan sebesar $7,000 (lihat Bagan 11-8), haruskah kantor ini ditutup? Asumsikan bahwa penutupan Krusty Krab tidak akan mempengaruhi total biaya kantor perusahaan. Bagan 11-10, kolom 1, menyajikan analisa pendapatan relevan dan biaya relevan dengan menggunakan data dari kolom Total dalam Bagan Kehilangan pendapatan $1,200,000 akan melebihi penghematan biaya sebesar $1,158,000, yang menyebabkan penurunan laba operasi sebesar $42,000. Krusty Krab seharusnya tidak boleh ditutup. Alasan utamanya adalah bahwa dengan menutup Krusty Krab tidak akan menghemat biaya penyusutan $25,000, yang merupakan biaya masa lalu atau sunk cost, atau biaya total aktual kantor perusahaan. Biaya kantor perusahaan yang dialokasikan ke berbagai kantor penjualan akan berubah tetapi jumlah total biaya ini tidak akan menurun. Biaya sebesar $ 24,000 yang tidak lagi dialokasikan Krusty Krab akan dialokasikan ke kantor penjualan lain. Karenanya, biaya kantor perusahaan yang dialokasikan sebesar $ 24,000 tidak boleh disertakan sebagai penghematan biaya yang diharapkan dari penutupan Krusty Krab. 23

24 Bagan Analisa Pendapatan yang Relevan dan Biaya yang Relevan untuk Menutup Krusty Krab dan Membuka Chum Bucket Pendapatan Harga Pokok Penjualan Tenaga kerja Peralatan yang dihapuskan sbg penyusutan Sewa Dukungan pemasaran Pesanan pelanggan dan pemrosesan pengiriman Administrasi umum Biaya kantor perusahaan Total Biaya Pengaruh terhadap laba (rugi) operasi (Kehilangan Pendapatan) dan Penghematan Biaya dari Menutup Krusty Krab (1) $(1,200,000) 920,000 92, ,000 30,000 32,000 48, ,158,000 $ (42,000) Pendapatan Inkremental dan (Biaya Inkremental) dari Membuka Chum Bucket (2) $1,200,000 (920,000) (92,000) (25,000) (36,000) (30,000) (32,000) (48,000) 0 (1,183,000) $ 17,000 Bagan 11-10, kolom 2 menunjukkan bahwa Krusty Krab seharusnya ditutup, karena dengan membuka Chum Bucket akan meningkatkan laba operasi sebesar $ 17,

25 VIII. IRRELEVANSI BIAYA MASA LALU DAN KEPUTUSAN PENGGANTIAN PERALATAN Biaya masa lalu (historis atau sunk) tidak relevan dalam pengambilan keputusan karena sebuah keputusan tidak dapat merubah sesuatu yang telah terjadi. Dalam hal keputusan tentang penggantian peralatan, nilai buku (biaya awal dikurangi akumulasi penyusutan) dari peralatan yang ada, adalah biaya masa lalu yang tidak relevan. Contoh: Krusty Krab sedang mempertimbangkan mengganti mesin pemanggang dengan model yang lebih baru. Mesin baru lebih efisien daripada mesin lama, tetapi mempunyai umur manfaat yang lebih pendek. Pendapatan dari penjualan Krabby Patty ( $ 2.2 juta per tahun) tidak akan terpengaruh oleh keputusan penggantian. Berikut data yang ada atas mesin (lama) yang ada dan mesin (baru) pengganti: Mesin Lama Mesin baru Biaya awal Umur manfaat Umur saat ini Umur manfaat yang tersisa Akumulasi penyusutan Nilai Buku Nilai pelepasan saat ini (tunai) Nilai pelepasan akhir (tunai 2 tahun dari sekarang) Biaya operasi tahunan $1,000,000 5 tahun 3 tahun 2 tahun $600,000 $400,000 $40,000 $0 $800,000 $600,000 2 tahun 0 tahun 2 tahun Belum diperoleh Belum diperoleh Belum diperoleh $0 $460,000 Krusty Krab menggunakan penyusutan garis lurus. Untuk berfokus pada relevansi, kami mengabaikan nilai waktu dari uang dan pajak penghasilan. Apakah Krusty Krab mengganti mesin lamanya? Bagan menyajikan perbandingan biaya dari kedua mesin. Perhatikan mengapa masing-masing dari empat item dalam keputusan penggantian peralatan Krusty Krab adalah relevan atau tidak relevan: 1. Nilai buku dari mesin lama $400,000. Tidak relevan, karena ini merupakan biaya masa lalu (historis), atau sunk cost. Semua biaya masa lalu adalah sia-sia. Tidak ada yang dapat mengubah apa yang telah dikeluarkan atau apa yang telah terjadi. 25

26 2. Nilai pelepasan saat ini dari mesin lama $40,000. Relevan, karena ini merupakan sebuah manfaat masa depan yang diharapkan hanya akan terjadi jika mesin diganti. 3. Kerugian pelepasan $360,000. Ini merupakan perbedaan antara jumlah dalam item 1 dan 2. Ini merupakan kombinasi yang tidak berarti yang mengaburkan perbedaan antara nilai buku yang tidak relevan dengan nilai sisa yang relevan. Masing-masing harus dipertimbangkan secara terpisah, seperti dilakukan dalam item 1 dan Harga pokok mesin baru $600,000. Relevan, karena ini merupakan biaya masa depan yang diharapkan hanya akan terjadi jika mesin dibeli. Bagan Perbandingan Laba Operasi: Penggantian Mesin, Pos Relevan dan Tidak relevan untuk Krusty Krab Dua Tahun Kumulatif Mempertahanka Menggantikan Perbedaan n (2) (3) = (1) (1) (2) Pendapatan $2,200,000 $2,200,000 Biaya operasi Biaya operasi kas 1,600, ,000 $680,000 Nilai buku mesin lama penghapusan periodik sebagai penyusutan atau 400,000 Penghapusan sekaligus 400,000a Nilai pelepasan saat ini dari mesin (40,000)a 40,000 lama Biaya mesin baru, penghapusan secara periodik sebagai. 600,000 (600,000) penyusutan 2,000,000 1,880, ,000 Total biaya operasi $ 200,000 $ 320,000 $(120,000) Laba operasi a Dalam laporan Laba Rugi yang formal, dua item ini akan dikombinasikan sebagai kerugian atas pelepasan mesin sebesar $360,

27 Kolom 3 dalam Bagan menunjukkan bahwa nilai buku dari mesin lama adalah tidak berbeda antar alternative-alternatif dan dapat diabaikan untuk tujuan pembuatan keputusan. Tidak menjadi persoalan kapan dilakukan penghapusan (apakah jumlah lump-sum dibebankan pada tahun berjalan atau biaya penyusutan setelah dua tahun berikutnya) jumlah totalnya masih $400,000 karena ini merupakan biaya masa lalu, atau biaya historis. Sebaliknya, biaya mesin baru $600,000 adalah relevan karena dapat dihindari dengan memutuskan tidak mengganti. Perhatikan bahwa laba operasi dari penggantian adalah $120,000 lebih tinggi untuk kedua tahun. Bagan Perbandingan Biaya: Penggantian Mesin, Hanya Pos Relevan, untuk Krusty Krab Company Dua Tahun Kumulatif Mempertahanka Menggantikan Perbedaan n (2) (3) = (1) (1) (2) Biaya operasi kas $1,600,000 $ 920,000 $680,000 Nilai pelepasan saat ini dari mesin lama (40,000) 40,000 Mesin baru, penghapusan periodik sebagai penyusutan Total biaya relevan. 600,000 (600,000) $1,600,000 $1,480,000 $120,000 Bagan hanya berkonsentrasi pada pos-pos yang relevan. Laba operasi yang lebih tinggi sebagai akibat dari biaya yang lebih rendah sebesar $120,000 dengan mengganti mesin dapat diperoleh walaupun nilai bukunya dihilangkan dari perhitungan. Satu-satunya pos yang relevan adalah biaya operasi kas, nilai pelepasan mesin lama, dan biaya mesin baru, direpresentasikan sebagai penyusutan pada Bagan

28 IX. KEPUTUSAN DAN EVALUASI KINERJA Perhatikan contoh penggantian peralatan dalam urutan lima langkah pada Bagan Analisis dari Bagan dan menyatakan lebih baik melakukan penggantian mesin dan bukan mempertahankan mesin. Namun apakah manajer akan menggantinya? Faktor yang paling penting dalam keputusan penggantian adalah persepsi manajer apakah model keputusan sesuai dengan bagaimana kinerja manajer tersebut dinilai. Jadi tidak mengejutkan bila menajer lebih memilih untuk mempertahankan mesin karena dalam akuntansi akrual akan memperlihatkan laba yang lebih besar ketimbang mengganti mesin. Oleh karena itu, diperlukan penyelesaian antara modelkeputusan dan model evaluasi kinerja. Walaupun sudah melakukan perancangan model yang konsisten tetap saja muncul kesulitan seperti system akuntansi yang jarang menelusuri setiap keputusan secara terpisah. REFERENSI Charles T. Horngren, dkk. Cost Accounting: A Managerial Emphasis. Edinburgh: Pearson Education Limited,

PERTEMUAN KE-17 PENGAMBILAN KEPUTUSAN TAKTIS

PERTEMUAN KE-17 PENGAMBILAN KEPUTUSAN TAKTIS PERTEMUAN KE-17 PENGAMBILAN KEPUTUSAN TAKTIS A. TUJUAN PEMBELAJARAN. 17.1. Mahasiswa mampu memahami, dan menjelaskan tentang pengambilan keputusan taktis. 17.2. Mahasiswa mampu memahami, dan menjelaskan

Lebih terperinci

PEMBUATAN KEPUTUSAN TAKTIS

PEMBUATAN KEPUTUSAN TAKTIS PEMBUATAN KEPUTUSAN TAKTIS 1 Keputusan Taktis Pembuatan keputusan taktis adalah pembuatan keputusan dengan memilih dari beberapa alternatif dalam waktu yang singkat. Misalnya: menerima pesanan khusus dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan pada situasi yang harus memilih keputusan. Sebelum manajer

BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan pada situasi yang harus memilih keputusan. Sebelum manajer BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap waktu baik individu maupun organisasi selalu berhadapan dengan pengambilan keputusan. Hal itu berlaku juga bagi manajer, manajer yang selalu dihadapkan

Lebih terperinci

Pert 10. HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017

Pert 10. HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017 Pert 10 HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017 Pengambilan keputusan taktis (tactical decision making) adalah pengambilan keputusan dengan memilih dari beberapa alternatif dalam waktu yang singkat.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Biaya Relevan, Laba Diferensial. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Biaya Relevan, Laba Diferensial. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Semenjak Republik Rakyat Cina mengembangkan industrinya secara pesat, banyak negara yang kewalahan dengan banyaknya produk yang sangat murah dari negara tersebut. Produk Cina yang murah tidak hanya

Lebih terperinci

Chapter 6 Informasi yang Relevan dan Pengambilan Keputusan: Keputusan Produksi

Chapter 6 Informasi yang Relevan dan Pengambilan Keputusan: Keputusan Produksi Chapter 6 Informasi yang Relevan dan Pengambilan Keputusan: Keputusan Produksi [ 2002 Prentice Hall Business Publishing, Introduction to Management Accounting 12/e, Horngren/Sundem/Stratton] Tujuan Pembelajaran-1:

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN. Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi

BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN. Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN 2.1 Harga Pokok Produksi 1. Pengertian Harga Pokok Produksi Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk

Lebih terperinci

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA - Jurusan Teknik Industri TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA Teknik Industri Lesson 1 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Mata Kuliah : Kode : TID 4019 Semester : 3 Beban Studi : 3 SKS Capaian Pembelajaran (CPL): 1. Menguasai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Informasi Akuntansi Diferensial 2.1.1 Pengertian Informasi Akuntansi Diferensial Informasi diperlukan manusia untuk mengurangi ketidakpastian yang selalu menyangkut masa yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Pada dasarnya informasi dari suatu perusahaan terutama informasi keuangan dibutuhkan oleh berbagai pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan, baik pihak

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN TAKTIS. terbatas yang dapat dilihat. Menerima pesanan khusus dengan harga yang

PENGAMBILAN KEPUTUSAN TAKTIS. terbatas yang dapat dilihat. Menerima pesanan khusus dengan harga yang PENGAMBILAN KEPUTUSAN TAKTIS A. Pengambilan Keputusan Taktis Pengambilan keputusan taktis (tactical decision making) terdiri dari pemilihan di antara berbagai alternatif dengan hasil yang langsung atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Manajemen Setiap usaha, baik usaha kecil maupun usaha besar membutuhkan informasi akuntansi yang berguna bagi pihak manajemen. Informasi akuntansi dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi Biaya merupakan hal yang penting bagi perusahaan manufaktur dalam mengendalikan suatu biaya

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Review : Joint Product, Material, Labor, Factory Overhead, Activity-Based Costing. Rista Bintara, SE., M.Ak.

Akuntansi Biaya. Review : Joint Product, Material, Labor, Factory Overhead, Activity-Based Costing. Rista Bintara, SE., M.Ak. Akuntansi Biaya Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Review : Joint Product, Material, Labor, Factory Overhead, Activity-Based Costing Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Akuntani Biaya 1. Pengertian biaya Biaya merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam proses produksi dalam satu perusahaan manufaktur. Terdapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Ada beberapa pengertian biaya yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya: Daljono (2011: 13) mendefinisikan Biaya adalah suatu pengorbanan sumber

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS PROFITABILITAS PELANGGAN DAN PELAPORAN SEGMEN

BAB II ANALISIS PROFITABILITAS PELANGGAN DAN PELAPORAN SEGMEN 11 BAB II ANALISIS PROFITABILITAS PELANGGAN DAN PELAPORAN SEGMEN 2.1. Pengertian dan Manfaat Analisis Profitabilitas Pelanggan Kondisi lingkungan yang baru menyebabkan perusahaan harus berfokus kepada

Lebih terperinci

Biaya (cost) adalah kas atau setara kas yang dikorbankan untuk membeli barang atau jasa yang diharapkan akan memberikan manfaat bagi perusahaan saat

Biaya (cost) adalah kas atau setara kas yang dikorbankan untuk membeli barang atau jasa yang diharapkan akan memberikan manfaat bagi perusahaan saat MANAJEMEN BIAYA LATAR BELAKANG Aktivitas manajemen terfokus pada perencanaan dan pengendalian, untuk menjamin tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Untuk melaksanakan kedua tugas pokok tersebut

Lebih terperinci

MATERI 6 BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN KHUSUS

MATERI 6 BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN KHUSUS MATERI 6 BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN KHUSUS PENGAMBILAN KEPUTUSAN Salah satu tugas pokok manajer adalah membuat keputusan berdasarkan informasi akuntansi yang relevan. Pengambilan keputusan

Lebih terperinci

ACTIVITY BASED COSTING AND ACTIVITY BASED MANAGEMENT

ACTIVITY BASED COSTING AND ACTIVITY BASED MANAGEMENT Modul ke: COST ACCOUNTING ACTIVITY BASED COSTING AND ACTIVITY BASED MANAGEMENT Fakultas Ekonomi dan Bisnis Riaty Handayani, SE., M.Ak. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id PENDAHULUAN Sistem pembiayaan

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Management, The Controller, and Cost Accounting Cost Consept and Cost Information System. Rista Bintara, SE., M.Ak.

Akuntansi Biaya. Management, The Controller, and Cost Accounting Cost Consept and Cost Information System. Rista Bintara, SE., M.Ak. Akuntansi Biaya Modul ke: Management, The Controller, and Cost Accounting Cost Consept and Cost Information System Fakultas Ekonomi dan Bisnis Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, dan 3 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tugas utama seorang manajer sebuah perusahaan adalah membuat perencanaan,

BAB I PENDAHULUAN. Tugas utama seorang manajer sebuah perusahaan adalah membuat perencanaan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tugas utama seorang manajer sebuah perusahaan adalah membuat perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan yang tepat dan benar

Lebih terperinci

Pertemuan 3 Activity Based Costing

Pertemuan 3 Activity Based Costing 1 Pertemuan 3 Activity Based Costing A. Pentingnya Biaya per Unit Sistem akuntansi biaya memiliki tujuan untuk pengukuran dan pembebanan biaya sehingga biaya per unit dari suatu produk dapat ditentukan.

Lebih terperinci

INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL Untuk Pengambilan Keputusan/Pemilihan Alternatif

INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL Untuk Pengambilan Keputusan/Pemilihan Alternatif INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL Untuk Pengambilan Keputusan/Pemilihan Alternatif Akuntansi DIFERENSIAL menyajikan informasi mengenai taksiran pendapatan, biaya dan atau aktiva yang berbeda jika suatu tindakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Biaya Informasi biaya sangat bermanfaat bagi manajemen perusahaan. Diantaranya adalah untuk menghitung harga pokok produksi, membantu manajemen dalam fungsi perencanaan dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya merupakan salah satu pengeluaran yang pasti dalam suatu perusahaan, oleh karenanya, biaya sangat diperlukan dalam

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Sistem Biaya & Akumulasi Biaya (Cost System & Cost Accumulation) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Akuntansi Biaya. Sistem Biaya & Akumulasi Biaya (Cost System & Cost Accumulation) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Akuntansi Biaya Modul ke: Sistem Biaya & Akumulasi Biaya (Cost System & Cost Accumulation) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Sistem Biaya

Lebih terperinci

BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS

BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS A. Pentingnya Biaya per Unit Sistem akuntansi biaya memiliki tujuan untuk pengukuran dan pembebanan biaya sehingga biaya per unit dari suatu produk dapat ditentukan. Biaya per

Lebih terperinci

Bab 20 Perhitungan Biaya Langsung, Analisis Biaya-Volume-Laba dan Teori Keterbatasan. (Chaper Report)

Bab 20 Perhitungan Biaya Langsung, Analisis Biaya-Volume-Laba dan Teori Keterbatasan. (Chaper Report) Bab 20 Perhitungan Biaya Langsung, Analisis Biaya-Volume-Laba dan Teori Keterbatasan (Chaper Report) PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Akuntansi Biaya II.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Terdapat beberapa pengertian akuntansi biaya yang dikemukakan oleh beberapa ahli, antara lain: Rayburn yang diterjemahkan oleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. II.1. Arti dan Tujuan Akuntansi Manajemen. Definisi normatif Akuntansi Manajemen menurut Management

BAB II LANDASAN TEORI. II.1. Arti dan Tujuan Akuntansi Manajemen. Definisi normatif Akuntansi Manajemen menurut Management 13 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Arti dan Tujuan Akuntansi Manajemen Definisi normatif Akuntansi Manajemen menurut Management Accounting Practices (MAP) Comittee adalah: proses identifikasi, pengukuran,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. II.1.1. Konsep Biaya Identifikasi Biaya Definisi biaya menurut Krismiaji (2002), Cost adalah kas atau ekuivalen kas yang dikorbankan untuk membeli barang atau jasa yang diharapkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Biaya dan Penggolongan Biaya 1. Pengertian Biaya Sebelum mengetahui lebih lanjut apa dan bagaimana biaya, berikut pengertian biaya menurut Horngren dan Foster (2000;

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi dunia bisnis yang tengah terjadi sekarang ini memaksa setiap pelakunya untuk terus bebenah diri agar dapat bertahan dalam persaingan dunia

Lebih terperinci

RANGKUMAN BAB 23 EVALUASI EKONOMI DARI PENGELUARAN MODAL (Akuntansi Biaya edisi 13 Buku 2, Karangan Carter dan Usry)

RANGKUMAN BAB 23 EVALUASI EKONOMI DARI PENGELUARAN MODAL (Akuntansi Biaya edisi 13 Buku 2, Karangan Carter dan Usry) RANGKUMAN BAB 23 EVALUASI EKONOMI DARI PENGELUARAN MODAL (Akuntansi Biaya edisi 13 Buku 2, Karangan Carter dan Usry) BIAYA MODAL ( THE COST OF CAPITAL ) Biaya modal mewakili perkiraan tingkat pengembalian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya mengukur dan melaporkan setiap informasi keuangan dan non keuangan yang terkait dengan

Lebih terperinci

Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas (source: Hansen & Mowen, 2007, Chapter 4) Present By: Ayub WS Pradana 16 Maret 2016

Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas (source: Hansen & Mowen, 2007, Chapter 4) Present By: Ayub WS Pradana 16 Maret 2016 Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas (source: Hansen & Mowen, 2007, Chapter 4) Present By: Ayub WS Pradana 16 Maret 2016 Biaya per unit: arti penting dan cara menghitung (contd.) UNIT COST: Definition

Lebih terperinci

PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS (ABC) : ALAT BANTU PEMBUAT KEPUTUSAN

PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS (ABC) : ALAT BANTU PEMBUAT KEPUTUSAN PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS (ABC) : ALAT BANTU PEMBUAT KEPUTUSAN Gejala-gejala Sistem Biaya yang Telah Usang 1. Hasil penawaran yang sulit dijelaskan 2. Harga jual bervolume tinggi yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Manajemen 2.1.1 Pengertian Akuntansi Manajemen BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Blocher & Cokins ( 2011 : 5) mendefinisikan bahwa : akuntansi manajemen adalah suatu profesi yang melibatkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerapkan metode Activity Based Costing dalam perhitungan di perusahan. metode yang di teteapkan dalam perusahaan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerapkan metode Activity Based Costing dalam perhitungan di perusahan. metode yang di teteapkan dalam perusahaan. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu Studi sebelumnya yang dilakukan oleh beberapa peneliti dengan menerapkan metode Activity Based Costing dalam perhitungan di perusahan. Yang dimana

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Harga Pokok Produksi 2.1.1 Pengertian harga pokok produksi Harga pokok produksi adalah harga pokok produk yang sudah selesai dan ditransfer ke produk dalam proses pada periode

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya menyediakan informasi biaya yang akan digunakan untuk membantu menetapkan harga pokok produksi suatu perusahaan. Akuntansi biaya mengukur

Lebih terperinci

KalkulasiBiayaberdasarkan-aktivitas(ABC) dan Manajemen berdasarkan-aktivitas(abm) Latar Belakang

KalkulasiBiayaberdasarkan-aktivitas(ABC) dan Manajemen berdasarkan-aktivitas(abm) Latar Belakang KalkulasiBiayaberdasarkan-aktivitas(ABC) dan Manajemen berdasarkan-aktivitas(abm) Latar Belakang Ingat bahwa Overhead Pabrik dimasukkan ke produksi dengan cara yang rasional dan sistematis, menggunakan

Lebih terperinci

TERMINOLOGI, KONSEP & KLASIFIKASI BIAYA

TERMINOLOGI, KONSEP & KLASIFIKASI BIAYA TERMINOLOGI, KONSEP & KLASIFIKASI BIAYA PENGERTIAN BIAYA Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau di masa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya sangat berperan penting dalam kegiatan perusahaan. Salah satu peranan akuntansi biaya

Lebih terperinci

ANALISA BIAYA PRODUKSI

ANALISA BIAYA PRODUKSI ANALISA BIAYA PRODUKSI Pengertian Biaya Biaya adalah pengeluaran ekonomis yang diperlukan untuk perhitungan proses produksi. Biaya ini didasarkan pada harga pasar yang berlaku dan pada saat proses ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Manajemen Pihak pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan sangat memerlukan informasi akuntansi, untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Tinjauan penelitian terdahulu yang dijadikan peneliti sebagai bahan pertimbangan pertama, penelitian yang dilakukan oleh Ade Zulfikar Abraham Iqbal

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS 6 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Penggolongan Biaya Menurut Mulyadi (2011:8) Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan

Lebih terperinci

AKUNTANSI BIAYA. Overhead Pabrik : Anggaran, Aktual, dan Pembebanan. VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

AKUNTANSI BIAYA. Overhead Pabrik : Anggaran, Aktual, dan Pembebanan. VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI Modul ke: AKUNTANSI BIAYA Overhead Pabrik : Anggaran, Aktual, dan Pembebanan. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Bagian Isi Modul 1. Definisi overhead pabrik dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengambilan keputusan pada hakikatnya merupakan pemilihan di antara

BAB I PENDAHULUAN. Pengambilan keputusan pada hakikatnya merupakan pemilihan di antara BAB I PENDAHULUAN 1.1.1 Latar Belakang Penelitian Pengambilan keputusan pada hakikatnya merupakan pemilihan di antara beberapa alternatif tindakan yang ada. Pemilihan ini biasanya menggunakan dasar ukuran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya Kegiatan manajemen suatu perusahaan pada dasarnya terpusat pada dua hal yaitu perencanaan dan pengawasan. Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut manajemen dituntut untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya 1. Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi berkaitan dengan hal pengukuran, pencatatan dan pelaporan informasi keuangan kepada pihak-pihak

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN MODUL PERKULIAHAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN MENGANALISA LAPORAN KINERJA KEUANGAN Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi & Bisnis Akuntasi 10 32006 DRS.SUHARMADI, AK.MM.M.Si,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya adalah suatu kegiatan yang ditunjukkan untuk menyediakan informasi biaya bagi manajemen yang merupakan alat dalam merencanakan, mengorganisir,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. tugas akhir ini. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut digunakan

BAB II LANDASAN TEORI. tugas akhir ini. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut digunakan BAB II LANDASAN TEORI Landasan Teori Tentang Permasalahan Pada bab ini akan dijelaskan dasar-dasar teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dan juga menjelaskan sistem yang digunakan pada

Lebih terperinci

KALKULASI BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS. ERLINA, SE. Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara

KALKULASI BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS. ERLINA, SE. Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara KALKULASI BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS ERLINA, SE. Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara A. Biaya Perunit Perusahaan yang menghasilkan satu jenis produk, perhitungan biaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Manajemen 2.1.1 Pengertian Akuntansi Ada beberapa pengertian mengenai akuntansi. Menurut S. Munawir (2002:5), pengertian akuntansi dari segi prosesnya adalah: Suatu

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Relevant Cost, keputusan menerima atau menolak pesanan khusus. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Relevant Cost, keputusan menerima atau menolak pesanan khusus. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Analisis relevant cost merupakan metode yang dapat digunakan untuk menentukan harga jual pada kondisi khusus, yaitu unit produk yang terjual lebih kecil daripada kapasitas produksi normal. Analisis

Lebih terperinci

BAB II PENENTUAN TARIF BERDASARKAN METODE WAKTU DAN BAHAN

BAB II PENENTUAN TARIF BERDASARKAN METODE WAKTU DAN BAHAN BAB II PENENTUAN TARIF BERDASARKAN METODE WAKTU DAN BAHAN 2.1 Jasa 2.1.1 Definisi Jasa Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak pada pihak lain dan pada dasarnya tidak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Biaya Diferensial Mulyadi (2002:118) menyatakan: Biaya diferensial adalah biaya masa yang akan datang yang diperkirakan akan berbeda (differ) atau terpengaruh oleh suatu pengambilan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Manajemen Akuntansi dapat dipandang dari dua tipe akuntansi yang ada yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Sebagai salah satu tipe informasi akuntansi manajemen

Lebih terperinci

Sistem Perhitungan Biaya dan Akumulasi Biaya

Sistem Perhitungan Biaya dan Akumulasi Biaya MODUL IV Sistem Perhitungan Biaya dan Akumulasi Biaya Aliran Biaya dalam Perusahaan Manufaktur Akuntansi tidak menambahkan langkah baru terhadap siklus akuntansi yang sudah dikenal, maupun membuang prinsip-prinsip

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. membantu manajer dalam membuat keputusan yang lebih baik. Secara luas

BAB II LANDASAN TEORI. membantu manajer dalam membuat keputusan yang lebih baik. Secara luas 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Manajemen Keberadaan akuntansi manajemen sangat penting di dalam suatu organisasi untuk membantu manajer dalam membuat keputusan yang lebih baik. Secara luas akuntansi

Lebih terperinci

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.akuntansi biaya bukan merupakan tipe akuntansi tersendiri

Lebih terperinci

BAB 21 ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL

BAB 21 ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL BAB 21 ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL Analisis biaya diferensial memfokuskan pada pengambilan keputusan jangka pendek, lalu mengilustrasikan relevansinya dalam menyelesaikan masalah pengambilan keputusan jangka

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Biaya Biaya merupakan pengeluaran-pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk suatu proses produksi. Untuk mendefinisikan biaya secara jelas, penulis akan memberikan

Lebih terperinci

BAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya

BAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Penentuan tarif merupakan salah satu bagian dari tujuan akuntansi biaya yaitu perencanaan dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen, oleh karena itu sebelum

Lebih terperinci

Implementasi Biaya Relevan Dalam Pengambilan Keputusan Taktis Pada Cv Makmur Jaya Bandung

Implementasi Biaya Relevan Dalam Pengambilan Keputusan Taktis Pada Cv Makmur Jaya Bandung Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Final Assignment - Diploma 3 (D3) http://repository.ekuitas.ac.id Final Assignment of Accounting 2016-01-25 Implementasi Biaya Relevan Dalam Pengambilan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Pengertian dan Penggolongan Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya berkaitan dengan semua tipe organisasi bisnis, non-bisnis, manufaktur, eceran dan jasa. Umumnya, berbagai macam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. maupun variable. Menurut Garrison dan Nooren (2006:51), mengemukakan

BAB II LANDASAN TEORITIS. maupun variable. Menurut Garrison dan Nooren (2006:51), mengemukakan BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Klasifikasi Biaya 1. Pengertian Biaya Produksi Menurut Supriyono (2000:290), Biaya produksi adalah meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan membutuhkan seorang akuntan manajemen untuk mengolah

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan membutuhkan seorang akuntan manajemen untuk mengolah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan membutuhkan seorang akuntan manajemen untuk mengolah aktivitas-aktivitas yang ada di dalam perusahaan menjadi informasi yang berguna bagi perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Definisi dan Manfaat Informasi Akuntansi Differensial. yang dihubungkan dengan pemilihan alternatif. Informasi akuntansi

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Definisi dan Manfaat Informasi Akuntansi Differensial. yang dihubungkan dengan pemilihan alternatif. Informasi akuntansi 5 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Definisi dan Manfaat Informasi Akuntansi Differensial 1. Definisi Informasi Akuntansi Differensial Informasi akuntansi differensial merupakan informasi akuntansi yang dihubungkan

Lebih terperinci

INCREMENTAL ANALYSIS DRS. DEVIE., AK., RFC., AEPP., CFP., CMA., CBA

INCREMENTAL ANALYSIS DRS. DEVIE., AK., RFC., AEPP., CFP., CMA., CBA INCREMENTAL ANALYSIS DRS. DEVIE., AK., RFC., AEPP., CFP., CMA., CBA APA PERAN PEMIMPIN BISNIS? BAGAIMANA CARA MENGAMBIL KEPUTUSAN? APA MASALAH? HARAPAN KENYATAAN AKAR MASALAH AKIBAT MASALAH APA PENDEKATAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan tujuan rancang fasilitas Wignjosoebroto (2009; p. 67) menjelaskan, Tata letak pabrik adalah suatu landasan utama dalam dunia industri. Perancangan tata letak pabrik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep Biaya 1. Pengertian Biaya Biaya menurut Atkinson dan Kaplan (2009 : 33) adalah nilai moneter barang dan jasa yang dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat sekarang atau masa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan bagian dari akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi biaya memiliki

Lebih terperinci

ADVANCED MANAGEMENT ACCOUNTING (Akuntansi Manajemen Lanjut)

ADVANCED MANAGEMENT ACCOUNTING (Akuntansi Manajemen Lanjut) Dosen: Christian Ramos K TACTICAL DECISION MAKING (Pengambilan Keputusan Taktis) ADVANCED MANAGEMENT ACCOUNTING (Akuntansi Manajemen Lanjut) REFERENSI: HANSEN & MOWEN, Managerial Acconting (BOOK) 1 Model

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Biaya Setiap perusahaan yang berorientasi pada peningkatan pendapatan akan selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama halnya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menetapkan pilihan yang mengucurkan laba incremental terbesar. Laba

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menetapkan pilihan yang mengucurkan laba incremental terbesar. Laba BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian analisis diferensial Menurut Henry Simamora (2002:230), analisis diferensial adalah menetapkan pilihan yang mengucurkan laba incremental terbesar.

Lebih terperinci

TERMINOLOGI, KONSEP & KLASIFIKASI BIAYA

TERMINOLOGI, KONSEP & KLASIFIKASI BIAYA TERMINOLOGI, KONSEP & KLASIFIKASI BIAYA 1. Pengertian Biaya 2. Klasifikasi Biaya 3. Estimasi Harga Pokok Produksi & Harga Pokok Penjualan 4. Laporan Laba Rugi Muniya Alteza PENGERTIAN BIAYA Biaya adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2002;2) menyatakan bahwa : Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Menurut pasal 1 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha. Mikro, Kecil dan Menengah bahwa usaha mikro adalah usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Menurut pasal 1 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha. Mikro, Kecil dan Menengah bahwa usaha mikro adalah usaha BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 2.1.1. Pengertian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah a. Menurut pasal 1 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah bahwa

Lebih terperinci

Konsep dan Terminologi BIAYA

Konsep dan Terminologi BIAYA Pertemuan ke-3 dan 4 Konsep dan Terminologi BIAYA Next http://maaw.info/images/exhibit2-2.gif BIAYA Biaya adalah sumberdaya yang dikorbankan (digunakan) atau hilang untuk mencapai tujuan tertentu OBYEK

Lebih terperinci

PELAPORAN SEGMEN, EVALUASI PUSAT INVESTASI, DAN PENETAPAN HARGA TRANSFER

PELAPORAN SEGMEN, EVALUASI PUSAT INVESTASI, DAN PENETAPAN HARGA TRANSFER Pert 9 PELAPORAN SEGMEN, EVALUASI PUSAT INVESTASI, DAN PENETAPAN HARGA TRANSFER HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017 DESENTRALISASI DAN PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN Sistem akuntasi pertanggung jawaban

Lebih terperinci

BAB IX SIKLUS PRODUKSI

BAB IX SIKLUS PRODUKSI BAB IX SIKLUS PRODUKSI A. Aktivitas-aktivitas Siklus Produksi Siklus Produksi adalah rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data terkait yang terus terjadi yang berkaitan dengan pembuatan produk.

Lebih terperinci

Unit yang diproduksi Biaya bahan baku total ( Rp) Per unit ( Rp )

Unit yang diproduksi Biaya bahan baku total ( Rp) Per unit ( Rp ) KONSEP DAN KLASIFIKASI BIAYA KLASIFIKASI BERDASARKAN TINGKAH LAKU BIAYA BIAYA VARIABEL adalah biaya yang bervariasi langsung (proporsional) dengan kuantitas (volume) produksi (penjualan) apabila kuantitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pengembangan akuntansi umum. Pengembangan tersebut diadakan karena. kebutuhan informasi terhadap biaya produksi secara rinci.

BAB II LANDASAN TEORI. pengembangan akuntansi umum. Pengembangan tersebut diadakan karena. kebutuhan informasi terhadap biaya produksi secara rinci. BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Akuntansi Biaya dan Biaya 1. Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan cabang akuntansi, yang berasal dari pengembangan akuntansi umum. Pengembangan tersebut

Lebih terperinci

AKUNTANSI BIAYA PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN JOB ORDER COSTING (BAB 5) VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

AKUNTANSI BIAYA PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN JOB ORDER COSTING (BAB 5) VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI Modul ke: AKUNTANSI BIAYA PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN JOB ORDER COSTING (BAB 5) Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Bagian Isi Modul Modul berisi materi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan bagian akuntansi yang mencatat berbagai macam biaya, mengelompokkan, mengalokasikannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya memberikan informasi biaya yang akan digunakan untuk membantu menetapkan harga pokok produksi

Lebih terperinci

Tactical Decision Making (Pembuatan Keputusan Taktis)

Tactical Decision Making (Pembuatan Keputusan Taktis) Tactical Decision Making (Pembuatan Keputusan Taktis) 1. PENGERTIAN PEMBUATAN KEPUTUSAN TAKTIS Pembuatan keputusan taktus adalah pembuatan keputusan yang didasarkan pada pemilihan diantra beberapa alternatif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini, penulis akan menguraikan teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli yang akan digunakan sebagai landasan dalam menganalisa permasalahan yang ada diperusahaan PT

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Setiap perusahaan berorientasi untuk mencapai tujuan secara ideal, perusahaan akan mengoptimalkan penggunaan seluruh sumber dayanya untuk mencapai tujuan tersebut.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Biaya Penentuan biaya selalu menjadi fokus utama bagi para manajer karena melalui pembebanan biaya bagi setiap item (produk maupun jasa) yang dihasilkan membantu para manajer

Lebih terperinci

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal Disarikan Gitman dan Sumber lain yang relevan Pendahuluan Investasi merupakan penanaman kembali dana yang dimiliki oleh perusahaan ke dalam suatu aset dengan

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Manajemen, kontroler, dan Akuntansi Biaya. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis

Akuntansi Biaya. Manajemen, kontroler, dan Akuntansi Biaya. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis Akuntansi Modul ke: Manajemen, kontroler, dan Akuntansi Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis Program Studi Akuntansi Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI www.mercubuana.ac.id Manajemen dan Proses produksi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama hal nya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.

Lebih terperinci