BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum Pengertian Sistem Sistem adalah suatu set elemen dan komponen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Hubungan tersebut menentukan bagaimana sistem tersebut bekerja mulai dari input, mekanisme proses, output, hingga feedback (Stair dan Reynold, 2010, p8). Sedangkan menurut Satzinger et al (2009, p6), sistem dapat diartikan sebagai koleksi komponen yang saling berhubungan dan berfungsi secara bersama-sama untuk mencapai tujuan. Dalkir (2011, p475) mengungkapkan bahwa sistem adalah suatu set elemen yang saling berhubungan dan merupakan entitas yang terdiri dari setidaknya dua elemen dan satu relasi yang memegang antar masing-masing elemen dan setidaknya satu set lainnya Pengertian Data, Informasi, dan Knowledge Menurut Stair dan Reynolds (2010, p4), pengertian data, informasi, dan knowledge yaitu : a. Data : fakta-fakta mentah seperti jumlah karyawan, jumlah jam kerja dalam seminggu, inventory, atau pesanan penjualan. b. Informasi : koleksi fakta diatur sedemikian rupa sehingga mereka memiliki nilai tambah diluar nilai fakta individu. c. Knowledge : kesadaran dan pemahaman tentang satu set informasi dan cara-cara yang informasi dan dibuat berguna untuk mendukung tugas tertentu atau mencapai keputusan. Knowledge adalah informasi subyektif dan berharga yang telah divalidasi dan disusun dalam sebuah model yang digunakan untuk memahami dunia kita. Biasanya berasal dari akumulasi pengalaman, mengabungkan persepsi, keyakinan, dan nilai-nilai (Dalkir, 2011, p468). Berdasarkan Stair dan Reynold (2010, p6) knowledge adalah kesadaran dan pemahaman dari informasi yang ditetapkan dan cara informasi dapat menjadi berguna. 5

2 Pengertian Sistem Informasi Berdasarkan Stair dan Reynolds (2010, p4), sistem informasi dapat diartikan sebagai suatu set komponen yang saling terkait yang mengumpulkan, memanipulasi, menyimpan, dan menyebarkan data dan informasi dan memberikan mekanisme umpan balik untuk memenuhi suatu tujuan. Sistem Informasi juga dapat diartikan sebagai kumpulan komponen yang saling berhubungan, yang digunakan untuk mengoleksi, memproses, menyimpan, dan menyebarkan informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tertentu (Satzinger et al, 2009, p6). Selain itu, menurut O Brien dan Marakas (2011, p4) sistem informasi dapat dikategorikan kombinasi dari orang, hardware software, jaringan data komunikasi, dan prosedur yang disimpan, diterima, diubah dan disebarluaskan didalam sebuah organisasi Management Menurut Robbins dan Coulter (2012, p8), management adalah kegiatan koordinasi dan pengawasan aktivitas suatu pekerjaan, sehingga pekerjaan tersebut dapat selesai dengan efektif dan efisien. Management mempunyai empat fungsi dasar antara lain : a. Planning Mencakup proses perumusan sasaran dan tujuan organisasi, menetapkan suatu strategi untuk mencapai sasaran dengan menyusun rencanan untuk mengintegrasikan serta mengkoordinasikan aktivitasaktivitas. b. Organizing Mencakup proses menentukan pekerjaan apa dan seperti apa kegiatankegiatannya, siapa dan dengan siapa, bagaimana tugas-tugas tersebut dikerjakan, bagaimana dengan alur komunikasi, dan apa keputusan yang diambil. c. Leading Mencakup tentang cara memimpin, memotivasi karyawan, memberi pengarahan, menyeleksi saluran komunikasi yang efektif dan memcahkan suatu masalah untuk mencapai tujuan perusahaan.

3 7 d. Controlling Mencakup kegiatan memantau dan mengawasi aktivitas-aktivitas yang ada untuk memastikan bahwa semua mencapai apa yang telah direncanakan dan mengkoreksi penyimpangan-penyimpangan serta kesalahan. 2.2 Teori-Teori Khusus Knowledge Management Menurut Jashapara (2011, p342), KM adalah suatu proses pembelajaran yang baik, berhubungan dengan eksplorasi, eksploitasi, dan saling berbagi pengetahuan dengan manusia dan teknologi tepat guna serta lingkungan budaya organisasi untuk meningkatkan modal intelektual. Sedangkan menurut Grey yang dikutip oleh Dalkir (2011, p5) knowledge kanagement adalah pendekatan kolaboratif dan terpadu untuk menciptakan, menangkap, organisasi, dan penggunaan suatu aset intelektual perusahaan. Menurut Broadbent yang dikutip Dalkir (2011, p6) knowledge management adalah pemahaman aliran informasi dalam organisasi dan penggunaanya dalam pembelajaran organisasi sebagai dasar pengetahuan Jenis-Jenis Knowledge Berdasarkan Polanyi yang dikutip dari Dalkir (2011, p9), jenis-jenis knowledge ada 2 yaitu : a. Tacit Knowledge Merupakan suatu bentuk pengetahuan yang sulit untuk diartikan dalam bentuk kata, teks maupun gambar. b. Explicit Knowledge Merupakan konten representasi yang telah ditangkap dalam berberapa sumber. Tacit knowledge mencerminkan apa yang ada didalam pikiran seseorang, dimana explicit knowledge berupa sesuatu yang berwujud atau dituliskan kesuatu media.

4 Perbedaan Tacit dan Explicit Knowledge Menurut Dalkir (2011, p10), perbedaan Tacit Knowledge dan Explicit Knowledge yaitu (tabel 2.1) : Tacit Tabel 2.1 Perbedaan antara Tacit Knowledge dan Explicit Knowledge Explicit Kemampuan untuk beradaptasi, mampu menghadapi situasi baru dan luar biasa. Sistem pakar, know-how, know-why, care-why. Mampu untuk mengkolaborasikan, berbagai visi, dan mentransmisikan budaya. Proses pelatihan untuk mentransfer pengetahuan dari suatu pengalaman. Mampu untuk menyebarkan, menggandakan, untuk mengakses dan menerapkan keseluruhan organisasi. Kemampuan untuk mengajar dan melatih. Mampu untuk mengatur, mengsistematisasi, menerjemahkan visi kedalam pernyataan misi, untuk menjadi pedoman operasional. Mentransferkan pengetahuan lewat produk pelayanan, dan proses pengdokumentasian. Sumber: Dalkir (2011, p10)

5 Knowledge Management Cycle Berdasarkan Dalkir (2011, p53), Knowledge Management Cycle dapat dibayangkan sebagai rute informasi yang berubah menjadi aset strategi bagi organisasi melalui siklus managemen pengetahuan. Knowledge management cycle dapat dikategorikan kedalam 3 (tiga) kunci tahapan utama : a. Knowledge capture dan creation b. Knowledge sharing dan dissemination c. Knowledge acquisition dan application Assess Knowledge Capture and/or Creation Knowledge Sharing and Dissemination Update Knowledge Acquisition and Application Contextualize Gambar 2.1 An Integrated KM Cycle Sumber: Dalkir (2011, p54) Knowledge capture mengacu pada identifikasi dan kodifikasi dari pengetahuan internal yang telah ada, dan pengetahuan dalam organisasi serta pengetahuan external dari lingkungan sekitar. Knowledge creation adalah pengembangan pengetahuan baru dan tahu bagaimana membuat sesuatu yang tidak ada didalam perusahaan sebelumnya. Ketika knowledge disimpan dengan cara ini, langkah penting berikutnya harus berupa bentuk penilaian terhadap kriteria seleksi yang akan mengikuti tujuan organisasi.

6 10 Langkah berikutnya adalah knowledge sharing dan dissemination. Pada tahap ini knowledge yang telah didapatkan kemudian dipublikasikan dan disebarkan kedalam organisasi atau suatu lingkup tertentu. Setelah knowledge disebarkan maka fase selanjutnya adalah knowledge acquisition dan application. Pada fase ini knowledge digunakan kembali untuk mempromosikan efisiensi, dan cara yang lebih efektif dalam melakukan sesuatu. Knowledge application mengacu kepada penggunaan knowledge yang telah ditangkap atau dibuat, dan dimasukan ke dalam KM cycle. Di dalam transisi dari knowledge capture/creation ke knowledge sharing dan dissemination, ada assess dimana isi dari knowledge ini dinilai. Knowledge ini kemudian dibuat kontekstual untuk lebih mudah dipahami (acquired) dan digunakan (application). Pada tahap ini maka akan dibalikan lagi ketahap pertama untuk melakukan update isi knowledge (Dalkir, 2011, p53).

7 Taksonomi Menurut Dalkir (2011, p125), Taksonomi adalah suatu sistem klasifikasi dasar yang memungkinkan kita untuk menggambarkan konsep ketergantungan yang biasanya berupa hierarki. Semakin tinggi konsep taksonomi diletakkan, konsep tersebut akan semakin umum. Semakin rendah konsep itu diletakkan, maka semakin spesifik juga konsep tersebut. Pembuatan taksonomi melibatkan identifikasi, mendefinisikan, membandingkan, dan klasifikasi elemen. Plants Houseplants Landscaping plants Plants Foliage Flowering Trees Ground Cover Cactl Decidous Evergreen Gambar 2.2 Example of a Knowledge Taxonomy Sumber : Dalkir (2011, p125) Manfaat Implementasi Knowledge Management Menurut Dalkir (2011, p25), KM menyediakan manfaat-manfaat sebagai berikut ini : 1. Individual a. Membantu setiap individu dalam pekerjaanya untuk membantu suatu keputusan serta pemecahan masalah. b. Membangun ikatan komunitas dalam suatu organisasi. c. Membantu setiap orang agar tetap up to date. d. Menyediakan kesempatan dan peluang untuk berkontribusi. 2. Komunitas a. Membangun kemampuan kemampuan profesional. b. Meningkatkan prose belajar mengajar.

8 12 c. Memfasilitasi jaringan dengan baik dan bisa berkolaborasi. d. Membangun kode etik profesi untuk dipatuhi oleh para anggota. 3. Organisasi a. Membantu dalam menjalankan strategi. b. Membantu memecahkan masalah secara cepat. c. Menjalankan praktik kerja terbaik. d. Meningkatkan pengetahuan yang tertanam dalam produk dan layanan. e. Memungkinkan organisasi untuk menjadi lebih baik dalam menghadapi persaingan. f. Membangun memori organisasi Inukshuk Knowledge Management Model Menurut Girard yang dikutip dari Dalkir (2011, p91), Inukshuk KM model dikembangkan untuk membantu departement pemerintahan Canada dalam membantu pengembangan pengetahuan. Inukshuk telah digunakan selama berabad abad, kemampuan untuk membangun sebuah model Inukshuk secara tradisional melewati turun dari satu generasi ke generasi berikutnya dengan masing masing struktur memiliki tujuan tertentu. Awalnya digunakan untuk menunjukkan jalan ke tempat memancing atau ke desa terdekat dimana para penjelajah mungkin menemukan suatu arah, tetapi kemudian berkembang jadi memiliki kegunaan spiritual, menandai tempat penghakiman, dan pengambilan keputusan. Secara keseluruhan Inukshuk telah berubah menjadi simbol harapan dan persahabatan.

9 13 Gambar 2.3 Inukshuk Knowledge Management Model Sumber: Girard (2010). Proses elemen pada Inukshuk secara langsung berasal dari model SECI. Technology dan Culture merupakan elemen struktur penting yang membantu menjaga integritas suatu penelitian. Measure dan Leadership ditempatkan dibagian atas untuk mewakili pentingnya fungsi secara menyeluruh dalam mengukur dampak KM dan menyediakan kepemimpinan serta dukungan untuk implementasi Measurement Menurut Dalkir (2011, p91), measurement adalah suatu kegiatan yang digunakan untuk membandingkan sesuatu dengan ukuran tertentu untuk mendapatkan nilai sebuah objek Tacit Knowledge dan Explicit Knowledge Berdasarkan Dalkir (2011, p475), Tacit knowledge adalah pengetahuan yang sangat sulit untuk diungkapkan, yang kemudian dituangkan kedalam bentuk kata-kata atau gambaran tentang pengetahuan tersebut. Sedangkan

10 14 explicit knowledge adalah pengetahuan yang telah diartikan dan diubah kedalam bentuk dokumen atau audio/visual yang telah terekam Socialization, Externalization, Combination, dan Internalization Berdasarkan Nonaka dan Takeuchi yang dikutip dari Dalkir (2011, p65), penciptaan knowledge selalu dimulai dengan individu/pribadi seseorang, proses penciptaannya terjadi karena konversi tacit knowledge dan explicit knowledge yang melalui proses sosialisasi, externalisasi, kombinasi, dan internalisasi. Tacit Knowledge to Explicit Knowledge Tacit Knowledge from Explicit Knowledge Socialization Internalization Externalization Combination Gambar 2.4 The Nonaka and Takeuchi Model of Knowledge Conversion Sumber: Dalkir (2011, p66) Konversi knowledge : a. Socialization : dari tacit knowledge ke tacit knowledge. Socialization adalah pengetahuan yang dibagikan dengan cara tatap muka, berbicara secara alami, dan biasanya berupa interaksi sosial. Contoh : meeting. b. Externalization : dari tacit knowledge ke explicit knowledge. Externalizaiton adalah proses yang memberikan gambaran dari tacit dan dikonversi ke explicit. Pengetahuan yang sebelumnya hanya berupa tacit sekarang menjadi dapat ditulis, direkam, digambarkan, atau terbuat dari benda yang berwujud (tangible). Contoh : buku catatan hasil meeting c. Combination : dari explicit knowledge ke explicit knowledge.

11 15 Combination adalah proses mengkombinasikan potongan-potongan explicit knowledge yang terpecah menjadi pengetahuan baru. Contoh : laporan review. d. Internalization : dari explicit knowledge ke tacit knowledge. Internalization sangat erat kaitannya dengan learning by doing, jadi internalization itu mengubah pengalaman invidu dan pengetahuan kedalam model mental. Contoh : karyawan dapat mendapatkan jawaban lebih cepat dengan adanya dokumentasi pengalaman dari karyawan lainnya Leadership Leadership mewakili fungsi pentingnya pengukuran dampak KM secara menyeluruh, dan menyediakan dukungan secara menyeluruh (Dalkir, 2011, p91) Culture dan Technology Technology dan culture mewakili elemen penting yang membantu menjaga atau menopang knowledge management tersebut (Dalkir, 2011, p91) Analisis dan Rancangan Sistem Informasi Analisis Sistem Laudon (2010, p208), Analisis sistem adalah suatu masalah yang diselesaikan perusahaan dengan SI, terdiri atas pendefinisian masalah, identifikasi penyebab, pencarian solusi, dan identifikasi kebutuhan informasi yang harus dipenuhi oleh suatu solusi sistem Perancangan Sistem Menurut Laudon (2010, p210), perancangan sistem adalah keseluruhan rencanaatau model untuk sistem. Perancangan sistem menggambarkan apa yang harus dilaksanakan oleh sistem dalam memenuhi kebutuhan informasi. Perancangan Sistem adalah fase pengembangan sistem dengan cara mendefinisikan bagimana SI akan

12 16 melakukan apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan cara dalam memecahkan masalah (Stair dan Reynolds, 2010, p497). Berdasarkan Mcleod dan Schell (2011, p192), perancangan sistem adalah proses penentuan data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dan memberikan gambaran serta perancangan bangun secara lengkap dari pihak yang terlibat didalamnya Pengertian Object Oriented Analisis Design Berdasarkan Satzinger et al (2009, p60), pengertian Object- Oriented Analysis dan Design (OOAD) adalah : a. Object-Oriented Analysis (OOA) Semua jenis objek yang melakukan pekerjaan dalam sistem dan menunjukkan interaksi pengguna apa dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas. Objek diartikan sebagai suatu hal dalam sistem komputer dapat merespon pesan-pesan. b. Object-Oriented Design (OOD) Semua jenis objek yang diperlukan untuk berkomunikasi dengan orang dan perangkat dalam sistem, menunjukkan bagaimana objek berinteraksi untuk menyelesaikan tugas, dan menyempurnakan definisi dari masing-masing jenis objek sehingga dapat diimplementasikan dengan bahasa tertentu. c. Object-Oriented Programming (OOP) Menuliskan tentang pernyataan dalam bahasa pemrograman untuk mendefinisikan tipe dari masing-masing objek Pemodelan Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Unified Modeling Language (UML) Satzinger (2009, p547) dalam bukunya menjelaskan bahwa Unified modeling language (UML) merupakan suatu bentuk model dan notasi dikembangkan secara khusus untuk pengembangan berorientasi objek. Dengan menggunakan UML, analisis dan end user dapat menggambarkan serta

13 17 memahami diagram spesifik yang digunakan dalam proyek pengembangan sistem Class Diagram Satzinger (2009, p60), menjelaskan bahwa class diagram adalah suatu model grafik, digunakan pada pendekatan object-oriented untuk menampilkan class dari suatu objek didalam sistem. Customer -name -address -phone 1 0..* Account -accountnumber -balance -dateopened +makedeposit() +makewithdrawal() SavingAccount -interestrate +calculateinterest() CheckingAccount -chechstyle -minimumbalance Gambar 2.5 Class Diagram Sumber: Satzinger (2009, p60) Usecase Menurut Satzinger (2009, p242), usecase merupakan suatu aktivitas sistem yang melaksanakan tugas, biasanya dalam menanggapi permintaan oleh pengguna. Setiap usecase didefinisikan secara rinci untuk menentukan persyaratan yang fungsional. Serta menyediakan kerangka kerja untuk merencanakan suatu proses pengulangan untuk mencapai tujuan.

14 18 Gambar 2.6 A Simple Usecase With An Actor Sumber: Satzinger (2009, p243) System Sequence Diagram (SSD) Berdasarkan Satzinger (2009, p242), system sequence diagram (SSD) adalah sebuah diagram yang digunakan untuk menunjukan pessan antara external aktor dan system selama usecase atau scenario berlangsung. Gambar 2.7 Sample System Sequence Diagram Sumber: Satzinger (2009, p253)

15 User Interface Menurut Satzinger (2009, p531), user interface merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan sistem informasi yang menghubungkan user dengan input dan output. Shneiderman (2010, p88-89), mengemukakan delapan aturan yang dapat digunakan sebagai petunjuk dasar yang baik untuk merancang suatu user interface. Delapan aturan ini disebut dengan eight golden rules of interface design, yaitu : a. Berusaha Konsisten. Konsistensi dilakukan pada urutan tindakan, perintah, dan istilah yang digunakan pada prompt, menu, serta layar bantuan. b. Memungkinkan pengguna untuk menggunakan shortcut. Ada kebutuhan dari pengguna yang sudah ahli untuk meningkatkan kecepatan interaksi, sehingga diperlukan singkatan, tombol fungsi, perintah tersembunyi, dan fasilitas makro. c. Memberikan umpan balik informatif. Untuk setiap tindakan operator, sebaiknya disertakan suatu sistem umpan balik, misalnya muncul suatu suara ketika salah menekan tombol pada waktu input data atau muncul pesan kesalahan d. Merancang dialog untuk menghasilkan suatu penutupan. Umpan balik yang informatif akan memberikan indikasi penutupan bahwa cara yang dilakukan sudah benar dan dapat mempersiapkan kelompok tindakan berikutnya. e. Memberikan penanganan kesalahan yang sederhana. Sedapat mungkin sistem dirancang sehingga pengguna tidak dapat melakukan kesalahan fatal. Jika kesalahan terjadi, sistem dapat mendeteksi kesalahan dengan cepat dan memberikan mekanisme yang sederhana dan mudah dipahami untuk penanganan kesalahan.

16 20 f. Mudah kembali ketindakan sebelumnya. Hal ini dapat mengurangi kekuatiran pengguna karena pengguna mengetahui kesalahan yang dilakukan dapat dibatalkan, sehingga pengguna tidak takut untuk mengeksplorasi pilihan-pilihan lain yang belum biasa digunakan. g. Mendukung tempat pengendalian internal. Pengguna ingin menjadi pengontrol sistem dan sistem akan merespon tindakan yang dilakukan pengguna dari pada pengguna merasa bahwa sistem mengontrol pengguan. h. Mengurangi beban ingatan jangka pendek. Keterbatasan ingatan manusia membutuhkan tampilan sederhana atau banyak tampilan halaman sebaiknya disatukan, serta diberikan cukup waktu pelatihan untuk kode, dan urutan tindakan Navigation Diagram Menurut Satzinger (2009, p504), navigation adalah proses mengakses sebuah objek dengan mengektraksi identifier objeknya dari objek lain yang berkaitan Penelitian Sebelumnya Dalam jurnalnya Sintaasih et al (2011) melakukan penelitian mengenai Knowledge Management dan peran strategi partner SDM pada rumah sakit di Bali. Dengan berkembangnya rumah sakit di Bali baik dalam jumlah maupun kapasitas intensitas persaingan antar rumah sakit pun semakin meningkat dan semakin banyak. Dalam ketidak pastian peningkatan rumah sakit, pihak rumah sakit memerlukan suatu sistem manajemen yang mampu mengantisipasi perubahan lingkungan yang demikian dinamis. Para pemimpin rumah sakit harus mengetahui pentingnya meningkatkan kapabilitasnya untuk memutuskan arah pengembangan rumah sakit yang lebih adaptif dan inovatif. Penelitian-penelitian yang ada telah mengungkapkan betapa pentingnya knowledge management untuk kinerja, keunggulan kompetitif, dan keputusan strategi. Penelitian ini

17 21 ditujukan untuk meneliti lebih lanjut pengaruh knowledge management pada perencanaan strategik. Metode penelitian yang digunakan berupa : a. Populasi, sampel, dan responden penelitian. Responden yang ditujukan dalam bagian ini adalah semua level management RS atas dan menengah. b. Variabel penelitian dan pengukurannya. Variabel yang digunakan adalah variabel endogen dan variabel eksogen. c. Knowledge management (X). Variabel ini adalah kemampuan rumah sakit dalam acquisition, storing, sharing, dan application. d. Peran SDM sebagai strategic partner (Y1). Adalah peran strategi di bagian yang mengatur SDM organisasi. e. Perencanaan strategic (Y2). Adalah proses rencana penyusunan strategic. f. Kinerja organisasi (Y3). Adalah hasil akhir yang diperoleh organisasi atas aktivitas yang telah dilakukan g. Pengumpulan data. Data dikumpulkan dari sumber sekunder dan primer. h. Teknik analisis data. Teknik analisis yang dilakukan disini adalah SEM berbasis variance atau dengan nama lain Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian yang digunakan berupa : a. Evaluasi model pengukuran. Pengujian outer model. b. Evaluasi model struktural. Pengujian inner model. c. Hasil pengujian hipotesa. Hasil pengujian berupa koefisien path.

18 22 Dari hasil penelitian yang dilakukan Sintaasih et al (2011) maka diambil kesimpulan bahwa penerpaan knowledge management yang baik dan benar mampu meningkatkan kecepatan perencanaan strategic. Hasil ini menunjukkan bahwa knowledge management acqusition, knowledge sharing, knowledge storing dan knowledge application dapat meningkatkan kemampuan organisasi dalam mengidentifikasi peluang, tantangan, kekuatan, dan kelemahan. Sehingga formulasi, implementasi, dan evaluasi strategi dapat dilakukan dengan tepat.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu kumpulan yang kompleks dan saling berinteraksi apabila

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu kumpulan yang kompleks dan saling berinteraksi apabila BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah suatu kumpulan yang kompleks dan saling berinteraksi apabila mereka menjadi satu kesatuan (Bennet et al, 2010, p22). Selain itu, O Brien dan Marakas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Khusus 2.1.1 Pengertian Knowledge Management Menurut Dalkir (2007, p4), KM dari sudut pandang business perspective pengelolaan pengetahuan merupakan aktivitas bisnis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. meskipun istilah sistem yang digunakan bervariasi, semua sistem pada bidang

BAB 2 LANDASAN TEORI. meskipun istilah sistem yang digunakan bervariasi, semua sistem pada bidang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi meskipun istilah sistem yang digunakan bervariasi, semua sistem

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : 2.1.1 Sistem Pengertian sistem menurut Williams dan Sawyer (2005, p457) adalah sekumpulan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian KM Menurut Laudon (2010: 98), KM adalah seperangkat proses bisnis yang dikembangkan dalam organisasi untuk menciptakan, menyimpan, memindahkan, dan menerapkan pengetahuan.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Multimedia 2.1.1 Pengertian Multimedia Menurut Vaughan(2011,p1), Multimedia adalah kombinasi teks, gambar, suara, animasi dan video yang disampaikan kepada user melalui komputer.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis, untuk menambah daya saing dan mempertahankan posisi

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis, untuk menambah daya saing dan mempertahankan posisi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia bisnis, untuk menambah daya saing dan mempertahankan posisi dalam pasar tidaklah mudah. Diperlukan analisis pasar dan pengalaman baik berbentuk fisik maupun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Pengertian Knowledge Secara umum, terdapat dua jenis pengetahuan yaitu pengetahuan tacit dan pengetahuan eksplisit. Pengetahuan tacit adalah pengetahuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di beberapa tahun terakhir ini Knowledge Management (KM) menjadi salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. Di beberapa tahun terakhir ini Knowledge Management (KM) menjadi salah satu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di beberapa tahun terakhir ini Knowledge Management (KM) menjadi salah satu teknik yang banyak diminati perusahaan untuk mengelola asset pengetahuannya. Hal ini terjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebagian besar perusahaan termasuk perusahaan konsultan kontruksi bertujuan untuk tumbuh dan sukses dalam bisnis mereka. Pertumbuhan adalah aspek penting

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori 2.1.1 Knowledge Management (KM) Knowledge Management menurut Tobing (2007: 8), adalah mekanisme dan proses yang terpadu dalam penyimpanan, pemeliharaan, pengorganisasian

Lebih terperinci

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Penangkapan dan Kodifikasi Pengetahuan. Rani Puspita D, M.Kom

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Penangkapan dan Kodifikasi Pengetahuan. Rani Puspita D, M.Kom KNOWLEDGE MANAGEMENT Penangkapan dan Kodifikasi Pengetahuan Rani Puspita D, M.Kom Tujuan Pembelajaran Memahami konsep dasar mengenai penangkapan dan kodifikasi pengetahuan. Mengetahui teknik-teknik untuk

Lebih terperinci

01/10/2010. Pertemuan 4

01/10/2010. Pertemuan 4 Pertemuan 4 Tahap pertama dalam siklus KM Terintegrasi Menangkap atau mengekstrak pengetahuan tacit Mengorganisasi atau mengkodekan pengetahuan explicit Perlu dibedakan antara menangkap/identifikasi pengetahuan

Lebih terperinci

KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA RUMAH SAKIT KANKER DHARMAIS (STUDI KASUS : RADIOLOGI DIAGNOSTIK PADA PASIEN KANKER) SKRIPSI. Oleh

KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA RUMAH SAKIT KANKER DHARMAIS (STUDI KASUS : RADIOLOGI DIAGNOSTIK PADA PASIEN KANKER) SKRIPSI. Oleh KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA RUMAH SAKIT KANKER DHARMAIS (STUDI KASUS : RADIOLOGI DIAGNOSTIK PADA PASIEN KANKER) SKRIPSI Oleh Agnes Stella Kurniawan 1301032473 Noviany 1301064235 Regi Arizal 1301068965 Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan Knowledge Management (KM) di perusahaan sudah menjadi suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan Knowledge Management (KM) di perusahaan sudah menjadi suatu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerapan Knowledge Management (KM) di perusahaan sudah menjadi suatu kebutuhan mendasar pada saat ini. Kemampuan perusahaan mengelola knowledge yang ada merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengacu pada jurnal yang ditulis oleh Atin Triwahyuni (2012) dengan judul Sistem Informasi Absensi Siswa Pada Perguruan Islam Mathali ul Falahpati Jawa Tengah. Sistem

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kebutuhan Internet merupakan sekumpulan jaringan yang berskala global. Tidak ada satu pun orang, kelompok atau organisasi yang bertanggung jawab untuk menjalankan internet.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 5 BAB 2 LANDASAN TEORI Struktur Aljabar Struktur aljabar adalah ilmu yang mempelajari suatu sistem aljabar dengan satu atau lebih operasi biner yang diberlakukan pada sistem aljabar tersebut. Struktur

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. komponen-komponen saling berhubungan, yang dikumpulkan, diproses, disimpan, lalu

BAB 2 LANDASAN TEORI. komponen-komponen saling berhubungan, yang dikumpulkan, diproses, disimpan, lalu 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi (SI) Menurut Satzsinger (2005, p7), sistem informasi adalah kumpulan dari komponen-komponen saling berhubungan, yang dikumpulkan, diproses, disimpan,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian KM Menurut Laudon & Laudon (2010, p. 98) KM adalah seperangkat proses bisnis yang khusus dikembangkan dalam organisasi untuk menyimpan, menciptakan, memindahkan, dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Data Menurut Parker (1993) data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data-item, kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.

Lebih terperinci

PERANCANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM PADA PT. TOTAL PRIME ENGINEERING

PERANCANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM PADA PT. TOTAL PRIME ENGINEERING PERANCANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM PADA PT. TOTAL PRIME ENGINEERING Shandy Okky Susilo, Andry Erwin, Christine Liempah, dan Nuril Kusumawardhani Soerapto Universitas Bina Nusantara, Jln K.H Syahdan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II. 1. Aplikasi Pengertian aplikasi adalah program siap pakai yang dapat digunakan untuk menjalankan perintah dari pengguna aplikasi tersebut dengan tujuan mendapatkan hasil yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat serta ditunjang inovasi di berbagai bidang kehidupan. Setelah era efisiensi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan yang semakin ketat dan kompetitif dewasa ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan yang semakin ketat dan kompetitif dewasa ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan antar perusahaan yang semakin ketat dan kompetitif dewasa ini memaksa perusahaan untuk terus berinovasi dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pelanggan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Sistem Informasi Sistem informasi adalah sekumpulan elemen yang saling bekerja sama baik secara manual atau berbasis komputer yang didalamnya ada pengumpulan, pengolahan, pemprosesan

Lebih terperinci

KNOWLEDGE MANAGEMENT PENGERTIAN DAN MANFAATNYA PADA ORGANISASI. Oleh :

KNOWLEDGE MANAGEMENT PENGERTIAN DAN MANFAATNYA PADA ORGANISASI. Oleh : KNOWLEDGE MANAGEMENT PENGERTIAN DAN MANFAATNYA PADA ORGANISASI Disusun sebagai tugas paper MK. Teori Organisasi dan Manajemen Pengetahuan (TOMP) pada Kelas E35-Bogor. 22-Januari 2011 Oleh : Hary Purnama

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian menerangkan langkah-langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari proses pengumpulan data hingga tahap presentasi Tugas Akhir. Berikut adalah alur

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Kebutuhan Sistem Tahap analisis sistem merupakan salah satu usaha mengidentifikasi kebutuhan dan spesifikasi sistem yang akan diciptakan. Di dalamnya

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat dilakukan dengan 2 pendekatan, yaitu pendekatan prosedur dan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membantu memenuhi kebutuhan informasi seluruh karyawan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. membantu memenuhi kebutuhan informasi seluruh karyawan perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini perkembangan teknologi informasi (IT) telah berkembang dengan pesat, dengan banyak membawa perubahan-perubahan besar yang berpengaruh pada dunia bisnis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Jumlah Mesin Bagian Online Produksi Key Facility

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Jumlah Mesin Bagian Online Produksi Key Facility BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Manufaktur merupakan suatu cabang industri yang mengaplikasikan mesin, peralatan, dan tenaga kerja dalam suatu medium proses untuk mengubah bahan mentah menjadi barang

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Knowledge merupakan campuran dari pengalaman, nilai, serta pandangan pakar yang memberikan kerangka untuk mengevaluasi, menyatukan pengalaman baru dan informasi. Menurut

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori merupakan panduan untuk menemukan solusi pemecahan masalah yang sedang dihadapi. Pada bab ini akan dikemukakan landasan teori yang terkait dengan permasalahan untuk

Lebih terperinci

UJIAN TENGAH SEMESTER PENDEK TAHUN AKADEMIK 2015/2016

UJIAN TENGAH SEMESTER PENDEK TAHUN AKADEMIK 2015/2016 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UJIAN TENGAH SEMESTER PENDEK TAHUN AKADEMIK 2015/2016 Mata Kuliah : PEMODELAN BERORIENTASI OBJEK Petunjuk

Lebih terperinci

Taryana Suryana. M.Kom

Taryana Suryana. M.Kom Knowledge Management Taryana Suryana. M.Kom taryanarx@yahoo.com http://kuliahonline.unikom.ac.id 1 Pendahuluan Knowledege dapat didefinisikan sebagai pemahaman terhadap sesuatu melalui proses atau pengalaman

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Proses metodologi penelitian ini adalah merupakan langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari proses pengumpulan data hingga pembuatan dokumentasi Tugas Akhir.

Lebih terperinci

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2 PENGANTAR RUP & UML Pertemuan 2 PENGANTAR RUP Rational Unified Process (RUP) atau dikenal juga dengan proses iteratif dan incremental merupakan sebuah pengembangan perangkat lunak yang dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Dengan adanya kemajuan teknologi tersebut, menyebabkan meningkatnya tingkat persaingan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama.

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2001, p2) Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat antara satu dengan yang lainnya, yang berfungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap organisasi dunia saat ini dihadapkan dengan adanya suatu dinamika

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap organisasi dunia saat ini dihadapkan dengan adanya suatu dinamika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi dunia saat ini dihadapkan dengan adanya suatu dinamika perubahan dan ketidakpastian. Untuk dapat bertahan hidup, bersaing, dan berhasil suatu organisasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laurence (Tiwana: 2002) knowledge didefinisikan sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laurence (Tiwana: 2002) knowledge didefinisikan sebagai berikut : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Knowledge Knowledge bukan hanya pengetahuan, menurut Thomas Davenport dan Laurence (Tiwana: 2002) knowledge didefinisikan sebagai berikut : "Knowledge merupakan campuran dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam perusahaan atau instansi tentu nya memiliki data yang cukup besar, salah satunya adalah inventory. Suatu kegiatan dalam proses pengolahan data pada suatu gudang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah cara yang digunakan dalam memperoleh berbagai data untuk diproses menjadi informasi yang lebih akurat sesuai permasalahan yang akan diteliti.

Lebih terperinci

MODEL PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK PENYUSUNAN TUGAS AKHIR BERBASIS TEKNOLOGI MOBILE MENGGUNAKAN J2ME (STUDI KASUS STMIK SUBANG)

MODEL PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK PENYUSUNAN TUGAS AKHIR BERBASIS TEKNOLOGI MOBILE MENGGUNAKAN J2ME (STUDI KASUS STMIK SUBANG) MODEL PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK PENYUSUNAN TUGAS AKHIR BERBASIS TEKNOLOGI MOBILE MENGGUNAKAN J2ME (STUDI KASUS STMIK SUBANG) Andreas Eko Wijaya Program Studi Teknik Informatika, STMIK

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jasa Jasa (service) merupakan suatu atau serangkaian aktivitas yang tidak berwujud dan yang biasanya, tidak selalu, berhubungan dengan interaksi antara customer (pelanggan) dan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:58) mendefinisikan bahwa:

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:58) mendefinisikan bahwa: BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data, sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:58) mendefinisikan bahwa: Objek penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berada di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

BAB I PENDAHULUAN. yang berada di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Industri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Balai Besar Pulp dan Kertas (BBPK) merupakan suatu lembaga penelitian yang berada di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Departemen Perindustrian Republik

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. menjelaskan beberapa prinsip umum sistem antara lain: menghadapi keadaan-keadaan yang berbeda.

BAB 2 LANDASAN TEORI. menjelaskan beberapa prinsip umum sistem antara lain: menghadapi keadaan-keadaan yang berbeda. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Hariyanto (2004, p59), sistem adalah kumpulan objek atau elemen yang saling beinteraksi untuk mencapai satu tujuan tertentu. Ia menjelaskan beberapa prinsip umum

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada awal abad ke-21 ini, kegunaan internet sudah cukup memengaruhi kehidupan masyarakat. Pada tahun 2012, pengguna internet di dunia tercatat sudah mencapai 2,4 miliar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Museum merupakan sebuah tempat pembelajaran yang menampung berbagai macam

BAB 1 PENDAHULUAN. Museum merupakan sebuah tempat pembelajaran yang menampung berbagai macam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Museum merupakan sebuah tempat pembelajaran yang menampung berbagai macam informasi sesuai dengan kategori koleksi yang dimiliki, seperti koleksi dan proses bisnis.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. mengumpulkan (input), memanipulasi (process), menyimpan, dan menghasilkan

BAB III LANDASAN TEORI. mengumpulkan (input), memanipulasi (process), menyimpan, dan menghasilkan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Informasi Ialah sebuah set elemen atau komponen terhubung satu sama lain yang mengumpulkan (input), memanipulasi (process), menyimpan, dan menghasilkan (output) data dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi, khususnya di era globalisasi saat ini tidak dapat dielakkan lagi. Untuk dapat berkembang dan bertahan di dunia bisnis, suatu perusahaan harus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) adalah badan yang berwenang untuk melaksanakan sebagian penyelenggaraan jalan tol meliputi pengaturan, pengusahaan dan pengawasan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 PERANCANGAN SISTEM Untuk memudahkan pembuatan aplikasi sistem pakar berbasis website, maka akan dibuat model menggunakan UML (Unified Modeling Language). Perlu diketahui metode

Lebih terperinci

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Model Knowledge Management. Pertemuan 3

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Model Knowledge Management. Pertemuan 3 KNOWLEDGE MANAGEMENT Pertemuan 3 : Model Knowledge Management Pertemuan 3 Rani Puspita D, M.Kom Tujuan Pembelajaran Model KM Memahami kunci utama model teoritis knowledge management yang digunakan saat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Knowledge Management System Pada point ini membahas mengenai landasan teori knowledge management system yang akan digunakan sebagai acuan dalam pembuatan penulisan ini. 2.1.1.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Berdasarkan hasil analisa penulis mengidentifikasi masalah muncul ketika suatu file citra menjadi aset yang sangat berharga yang tidak boleh dilihat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pelanggan merupakan inti dari bisnis dan keberhasilan perusahaan tergantung

BAB 1 PENDAHULUAN. pelanggan merupakan inti dari bisnis dan keberhasilan perusahaan tergantung BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia bisnis sekarang ini, manajemen telah mengakui bahwa pelanggan merupakan inti dari bisnis dan keberhasilan perusahaan tergantung dari bagaimana pengelolaan

Lebih terperinci

KNOWLEDGE MANAGEMENT DALAM ORGANISASI BISNIS. Tugas Mata Kuliah. Teori Organisasi dan Manajemen Pengetahuan. Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) Oleh:

KNOWLEDGE MANAGEMENT DALAM ORGANISASI BISNIS. Tugas Mata Kuliah. Teori Organisasi dan Manajemen Pengetahuan. Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) Oleh: KNOWLEDGE MANAGEMENT DALAM ORGANISASI BISNIS Tugas Mata Kuliah Teori Organisasi dan Manajemen Pengetahuan Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) Oleh: Armiastho Adi Saputro P056100132.35E MAGISTER MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. yang dapat menunjang berjalannya sistem agar berjalan secara optimal. Dimana

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. yang dapat menunjang berjalannya sistem agar berjalan secara optimal. Dimana BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Dalam menjalankan suatu sistem perlu diperhatikan sistem spesifikasi apa saja yang dapat menunjang berjalannya sistem agar berjalan secara optimal. Dimana

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Sejarah singkat mengenai berdirinya CV. Jadikom ini diawali oleh ide dari 3

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Sejarah singkat mengenai berdirinya CV. Jadikom ini diawali oleh ide dari 3 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di CV. Jadikom. Penelitian difokuskan pada absensi karyawan. 3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan Sejarah singkat mengenai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dalam meningkatkan kinerja dalam dunia bisnis.

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dalam meningkatkan kinerja dalam dunia bisnis. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, Teknologi Informasi mengalami pengembangan yang sangat pesat dari waktu ke waktu. Teknologi Informasi menjadi sesuatu yang sangat penting dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laju perkembangan teknologi yang sangat pesat selalu diiringi dengan besarnya tingkat permintaan akan hasil industri, terutama mesin dan otomotif. Peningkatan ini terlihat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi a. Konsep Dasar Sistem Pengertian sistem menurut beberapa ahli yaitu, Menurut Tata Sutabri (2012:6) pada buku Analisa Sistem Informasi, pada dasarnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadikan suatu informasi tersebut berguna bagi setiap individu yang

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadikan suatu informasi tersebut berguna bagi setiap individu yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini, perkembangan teknologi sudah semakin pesat dan informasi yang ada di sekitar kita juga semakin banyak. Maka dengan adanya informasi tersebut dapat

Lebih terperinci

BAB 1 ASUMSI PERANAN PENGANALISIS SISTEM

BAB 1 ASUMSI PERANAN PENGANALISIS SISTEM BAB 1 ASUMSI PERANAN PENGANALISIS SISTEM Informasi adalah sebuah sumber organisasi dimana harus diatur secara baik seperti sumber daya lainnya. Biaya dihubungkan dengan proses informasi. Proses Informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Utara, merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang warehousing,

BAB 1 PENDAHULUAN. Utara, merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang warehousing, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Dunia Express Transindo yang berkantor pusat di Sunter-Jakarta Utara, merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang warehousing, depot container, total logistics,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka Koesuma (2011), dalam penelitiannya membahas pembuatan rancangan sistem manajemen basis data untuk T.B. Colomadu yang bertujuan untuk membantu dalam menghitung

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Teori sistem secara umum yang pertama kali diuraikan adalah istilah sistem yang sekarang ini banyak dipakai. Banyak orang berbicara mengenai karakteristik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Internet telah membawa banyak sekali dampak perubahan dimana perubahan tersebut ada yang negatif dan positif, namun bagaimana cara kita mengambil manfaatnya untuk menunjang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Data, Informasi Dan Knowledge Management Organisasi harus memiliki sistem pengelolaan pengetahuan yang baik untuk menghasilkan knowledge yang berkualitas dan berguna

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat telah menjangkau aktivitas manusia baik secara individual maupun organisasional. Teknologi informasi telah bertransformasi

Lebih terperinci

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Siklus Knowledge Management. Pertemuan 2

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Siklus Knowledge Management. Pertemuan 2 KNOWLEDGE MANAGEMENT Pertemuan 2 : Siklus Knowledge Management Pertemuan 2 Rani Puspita D, M.Kom KM yang efektif mensyaratkan organisasi untuk mengidentifikasi, menghasilkan, memperoleh, menyebar dan menangkap

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Rancang Bangun Menurut Jogiyanto (2005), Rancang Bangun (desain) adalah tahap dari setelah analisis dari siklus pengembangan sistem yang merupakan pendefinisian dari kebutuhankebutuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Jenis Knowledge Terdapat dua jenis knowledge yang terdapat pada perusahaan, yaitu tacit knowledge dan explicit knowledge. Tacit knowledge adalah knowledge

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. permintaan pengguna dengan tujuan tertentu. Jenis program ini mempunyai sifat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. permintaan pengguna dengan tujuan tertentu. Jenis program ini mempunyai sifat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Aplikasi Menurut Supriyanto (2005: 117) aplikasi adalah software program yang memiliki aktifitas pemrosesan perintah yang diperlukan untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM. Spesifikasi komputer yang digunakan dalam perancangan sistem ini adalah sebagai

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM. Spesifikasi komputer yang digunakan dalam perancangan sistem ini adalah sebagai BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM 4.1 Spesifikasi Hardware dan Software Spesifikasi komputer yang digunakan dalam perancangan sistem ini adalah sebagai berikut: Perangkat Keras (Hardware) o RAM 2

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan menguji

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 Pengertian Data Menurut Turban (2003, p2), data ialah fakta yang belum diolah atau gambaran dari transaksi yang ditangkap, direkam, disimpan dan diklasifikasikan.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisisa Sistem Web Service Push and Pull Sistem Web Service Push and Pull ini akan dibangun dengan menggunakan Analisis dan Desain berorientasi objek. Analisis dan

Lebih terperinci

Object Oriented Analaysis Object Oriented Design

Object Oriented Analaysis Object Oriented Design Terminologi Object Oriented Analaysis adalah metode analisis yang memeriksa requirements (syarat/keperluan yang harus dipenuhi suatu sistem) dari sudut pandang kelas-kelas dan objek-objek yang ditemui

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Proyek 2.1.1. Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner (2006) Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang cukup besar dalam arus informasi yang beredar dalam dunia ini. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. yang cukup besar dalam arus informasi yang beredar dalam dunia ini. Hal ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman, kemajuan teknologi memegang peranan yang cukup besar dalam arus informasi yang beredar dalam dunia ini. Hal ini disebabkan karena

Lebih terperinci

Halaman Bidang Studi Guru. Gambar 4.25 Tampilan Halaman Bidang Studi Guru

Halaman Bidang Studi Guru. Gambar 4.25 Tampilan Halaman Bidang Studi Guru 172 4.1.5.19 Halaman Bidang Studi Guru Gambar 4.25 Tampilan Halaman Bidang Studi Guru Pada halaman ini akan ditampilkan bidang studi apa saja yang diajar oleh guru tersebut. Halaman ini muncul apabila

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selalu menimbulkan permasalahan. Pihak sekolah menerima siswa dengan cara menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. selalu menimbulkan permasalahan. Pihak sekolah menerima siswa dengan cara menggunakan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Setiap awal tahun pelajaran sekolah sebagai penyelenggara pendidikan menerima siswa/i baru yang akan di didik di sekolah tersebut. Namun pada setiap penerimaan siswa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Arti penting manajemen pengetahuan telah disadari oleh organisasi sebagai sumber daya utama dalam bersaing. Bukti-bukti menunjukkan bahwa pergeseran orientasi

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGADAAN DAN PENCATATAN BARANG ALAT TULIS KANTOR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGADAAN DAN PENCATATAN BARANG ALAT TULIS KANTOR PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGADAAN DAN PENCATATAN BARANG ALAT TULIS KANTOR 1 Devie firmansyah, 2 Mustaqimin Akbar 1 Program Studi Sistem Informasi, STMIK LPKIA 2 Program Studi Sistem Informasi, STMIK

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini, membahas tentang analisa dan perancangan sistem. Analisa sistem meliputi kebutuhan fungsional dan non-fungsional, usecase diagram, dan deskripsi usecase.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Ada beberapa masalah dalam pengenalan tulisan tangan matematika yang dapat

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Ada beberapa masalah dalam pengenalan tulisan tangan matematika yang dapat BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Permasalahan Ada beberapa masalah dalam pengenalan tulisan tangan matematika yang dapat didefinisikan sejauh ini, antara lain: Pengenalan karakter matematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Mulia Group didirikan pada tahun 1965 oleh keluarga Joko S. Tjandra. Pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Mulia Group didirikan pada tahun 1965 oleh keluarga Joko S. Tjandra. Pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mulia Group didirikan pada tahun 1965 oleh keluarga Joko S. Tjandra. Pada awalnya perusahaan ini bergerak dalam bidang perdagangan dan industri. Seiring dengan berjalannya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Knowledge Management (KM) Berikut ini adalah definisi dari KM menurut beberapa ahli, yaitu:

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Knowledge Management (KM) Berikut ini adalah definisi dari KM menurut beberapa ahli, yaitu: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Pengertian Knowledge Management (KM) Berikut ini adalah definisi dari KM menurut beberapa ahli, yaitu: Menurut Tobing (2007: 8), KM adalah mekanisme dan

Lebih terperinci

01/10/2010. Pertemuan 1. Process. People. Technology

01/10/2010. Pertemuan 1. Process. People. Technology Pertemuan 1 Manajemen pengetahuan organisasi (bukan individu) untuk menciptakan nilai bisnis (business value) dan menghasilkan keunggulan daya saing (competitive advantage) People Process Technology 1

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memasuki berbagai aspek kehidupan. Salah satunya adalah semakin banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. memasuki berbagai aspek kehidupan. Salah satunya adalah semakin banyak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia teknologi informasi saat ini semakin cepat hingga memasuki berbagai aspek kehidupan. Salah satunya adalah semakin banyak perusahaan yang berusaha

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Universitas Padjadjaran yang beralamat di Jl. Ir H. Djuanda No 4 Bandung.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Universitas Padjadjaran yang beralamat di Jl. Ir H. Djuanda No 4 Bandung. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian akan di lakukan di kampus D3 FMIPA dan ilmu komputer Universitas Padjadjaran yang beralamat di Jl. Ir H. Djuanda No 4 Bandung. 3.1.1

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 26 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian adalah tempat dimana penulis melakkukan penelitian untuk menyusun laporan skripsi ini. Pada kasus ini penulis melakukan penelitian

Lebih terperinci

21/09/2011. Pertemuan 1

21/09/2011. Pertemuan 1 Pertemuan 1 Manajemen pengetahuan organisasi j p g g (bukan individu) untuk menciptakan nilai bisnis (business value) dan menghasilkan keunggulan daya saing (competitive advantage) 1 People Process Technology

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Knowledge adalah informasi yang telah disusun agar mudah dimengerti dan berguna untuk pemecahan masalah dan dapat digunakan untuk bahan mengambil keputusan (Liebowitz

Lebih terperinci

User Interface Design

User Interface Design User Interface Design Mata Kuliah Testing & Implementasi Sistem Program Studi Sistem Informasi 2013/2014 STMIK Dumai -- Materi 8 -- Free Powerpoint Templates This presentation is revised by Hazlinda A.,

Lebih terperinci