BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan pesat teknologi ke arah kemajuan globalisasi berdampak ke

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan pesat teknologi ke arah kemajuan globalisasi berdampak ke hampir semua aspek kehidupan manusia. Kemajuan teknologi ini menciptakan efisiensi dengan jangkauan luas tanpa dihalangi batasan negara. Salah satu wujud teknologinya adalah internet. Internet adalah sebagai media informasi yang mampu memenuhi tuntutan masyarakat global. Sebuah statistik pengguna internet dunia pada 30 Juni menyatakan bahwa Asia menempati peringkat tertinggi dunia pengguna internet dengan persentasi 44,8%, disusul oleh Eropa dengan 22,1%, Amerika Utara dengan 12% dan Amerika Latin dengan 10,4% dan sedangkan di Indonesia dalam riset tahunan terhadap Internet User yang dilakukan Marketeers bersama lembaga riset MarkPlus Insight menyebutkan bahwa jumlah pengguna internet tumbuh signifikan hingga 22% dari 62 juta di tahun 2012 menjadi 74,57 juta di tahun Mereka yang merupakan netizen atau pengguna internet yang sehariharinya menghabiskan waktu lebih dari tiga jam dalam dunia maya meningkat dari 24,2 juta ditahun 2012 menjadi 31,7 juta orang di tahun Tidak kalah pentingnya adalah perkembangan teknologi transmisi termasuk jaringan komputer berakses internet, penyiaran digital, ponsel berbasis Third-Generation Technology atau 3G, yang berkembang pesat pada tahun 2000, juga memainkan peran yang sangat besar dalam revolusi digital karena secara bersamaan media digital tersebut 1

2 memenuhi kebutuhan masyarakat modern akan informasi, komunikasi, dan konektifitas online. Kemajuan teknologi juga berpengaruh terhadap Industri musik. Konsumsi masyarakat terhadap musik beralih ke dalam musik digital. Mereka cenderung memilih untuk menikmati musik dari ponsel/ Personal Computer (PC) /digital MP3 player daripada membeli fisik Compact Disc (CD). Di tahun 2010, lembaga riset Synovate melakukan penelitian terhadap kebiasaan menggunakan telepon seluler dikalangan muda Asia, termasuk Indonesia. Hasilnya menyebutkan, kegiatan paling sering dilakukan oleh anak muda (populasi usia 8-24 tahun), saat ini dalam menggunakan telepon genggam selain untuk komunikasi, adalah untuk mendengarkan musik, bermain game dan mengambil gambar (foto). Hal senada juga dikemukakan oleh Adib Hidayat, Managing Editor majalah Rolling Stone Indonesia, yang bercerita tentang hasil riset Synovate di tahun sebelumnya (2009), bahwa lebih dari 50% pendengar musik di Asia menikmati musik melalui TV. Di peringkat kedua adalah melalui smart phone sebagai perangkat yang dapat berfungsi untuk MP3 player. Ketiga, melalui real MP3 player, seperti ipod, menyusul radio. CD dan kaset menduduki peringkat terakhir. Menurut catatan IFPI (International Federation of the Phonographic Industry), Indonesia adalah negara dengan urutan 35 dari negara-negara didunia untuk penjualan fisik Compact Disk (CD) yang memberikan kontribusi kurang dari 1% untuk industri. Sebaliknya, Indonesia menduduki urutan 14 untuk penjualan digitalnya. 2

3 Oleh karenanya, melihat potensi Indonesia dalam penjualan digitalnya, perusahaan-perusahaan musik menjalin kerja sama dengan musik store. Musik Store merupakan toko musik digital seperti Nokia Music, Musikamu, Musik Legal, Langit Musik ataupun MelOn Indonesia yang menyediakan lagu secara resmi dan ditunjuk oleh perusahaan musik untuk mendistribusikannya. MelOn Indonesia melalui situsnya ataupun melalui aplikasinya menjual digital fulltrack kepada konsumen pencinta musik dengan cara mengunduh melalui komputer, Android, maupun IOS. Melodi On atau yang disebut MelOn adalah salah satu penyedia musik digital yang resmi. Selain menjual, pemasar musik ini juga perlu mengedukasi untuk menggeser pola unduh masyarakat yang cenderung menikmati secara illegal dan jelas merugikan pihak pemegang hak cipta, karena memang belum adanya peraturan tegas bagi penyedia unduh musik secara illegal. Namun PT.MelOn Indonesia pada saat ini mengalami penurunan penjualan yang berdampak pada keuntungan perusahaan dikerenakan persepsi konsumen lebih baik mengunduh dari alamat web yang memberikan fasilitas illegal tanpa harus membeli digital fulltrack. Sehingga perusahaan harus memperhatikan stimuli pemasaran yang meliputi beberapa variable untuk mempengaruhi persepsi konsumen diantaranya, keadaan produk, ciri fisik, rancangan kemasan, merek, iklan cetak dan iklan tv yang mengedukasi kepada konsumen. Para pemasang iklan sering menggunakan alat-alat yang menarik perhatian terhadap persepsi konsumen karena setiap konsumen merupakan individu yang unik dengan pengalaman kebutuhan, keinginan dan harapan yang 3

4 unik maka perusahaan terus menerus memberikan perhatian kepada masyarakat yang menentukan keputusan pembelian. Persepsi merupakan realitas yang dinyatakan konsumen dalam membuat keputusan, bila konsumen telah mempersepsikan kualitas sebuah produk sebagai bernilai rendah maka kualitas produk itu rendah dan sebaliknya apapun kualitasnya. Oleh karena itu persepsi menjadi lebih penting dari pada realitas karena konsumen membuat keputusan berdasarkan persepsi. Konsumen akan menampakkan perilakunya setelah melakukan persepsi terhadap keputusan apa yang akan diambil dalam membeli suatu produk. Menurut Schiffman dan Kanuk (2008:175) Perception is process by which an individual selects, organizers, and interprets stimuli into the a meaningfull and coherentpicture of the world. Persepsi yang berbeda-beda terhadap suatu objek yang sama, ditemui pada konsumen MelOn Indonesia. Dalam hal menerima informasi melalui menu aplikasi unduhan musik digital seperti tampilan aplikasi, harga fulltrack dan kualitas suara. Proses yang dilakukan oleh konsumen untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman tentang pembelian dan konsumsi yang dapat diaplikasikan untuk perilaku dimasa yang akan datang. Istilah pembelajaran meliputi total pembelajaran dari yang sederhana sampai penyelesaian masalah yang kompleks. Unsur unsur yang termasuk dalam teori pembelajaran konsumen diantaranya motivasi, isyarat, respons dan penguatan. Pembelajaran merupakan tahap di mana konsumen memperoleh pengetahuan tentang produk, apakah produk tersebut memberikan kepuasan atau tidak akan mempengaruhi perilakunya dalam keputusan pembelian. Pembelajaran 4

5 konsumen adalah suatu proses yang selalu berkembang dan berubah sebagai hasil dari informasi terbaru yang diterima (mungkin didapatkan dari membaca, diskusi, observasi, berpikir) atau dari pengalaman sesungguhnya baik informasi terbaru yang diterima maupun pengalaman pribadi bertindak sebagai feedback bagi individu dan menyediakan dasar bagi perilaku masa depan dalam situasi yang sama (Schiffman dan Kanuk, 2004:207). Perubahan perilaku masyarakat dalam membeli musik dari secara fisik (compact disk) menjadi digital fulltrack serta masyarakat umum yang terbiasa secara bertahun-tahun untuk mendapatkan musik dari internet secara gratis menjadi unduh berbayar, sehingga dibutuhkan pembelajaran. Pembelajaran dapat dipandang sebagai proses dimana pengalaman menyebabkan perubahan dalam pengetahuan, sikap atau perilaku (Setiadi, 2008:187) Sikap konsumen terhadap produk untuk mempelajari kecenderungan konsumen dalam mengevaluasi baik disenangi atau tidak di senangi secara konsisten yang memiliki kualitas memotivasi, yaitu dapat mendorong konsumen menuju perilaku tertentu atau menarik konsumen dari perilaku tertentu. Menurut Schiffman dan Kanuk (2010:246) Attitude is a learned predisposition to behave in consistently favourable or unfavourable way with respect to a given object. Each part of this definition describes an important property of an attitude and is critical to understanding the role of attitudes in consumer behaviour. Sikap berkaitan dengan perilaku membeli dibentuk sebagai hasil dari pengalaman langsung terhadap sebuah produk, informasi lisan dari orang lain atau iklan di media, internet dan berbagai bentuk pemasaran langsung. Oleh karena itu ini sangat 5

6 penting untuk diingat bahwa sikap adalah bagian dari perilaku akan tetapi tidak sama dengan perilaku. Berdasarkan pemikiran yang telah dikemukakan tersebut di atas, maka peneliti akan melakukan suatu penelitian tentang PENGARUH PERSEPSI KUALITAS PRODUK, PEMBELAJARAN DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIGITAL FULTRACK PT. MELON INDONESIA. 1.2 Rumusan Masalah Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah terdapat pengaruh persepsi kualitas produk, pembelajaran dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian digital fulltrack PT. Melon Indonesia? 2. Apakah terdapat pengaruh persepsi kualitas produk terhadap keputusan pembelian digital fulltrack PT. Melon Indonesia? 3. Apakah terdapat pengaruh pembelajaran terhadap keputusan pembelian digital fulltrack PT. Melon Indonesia? 4. Apakah terdapat pengaruh sikap konsumen terhadap keputusan pembelian digital fulltrack PT. Melon Indonesia? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan penelitian ini antara lain : 1. Untuk mengetahui pengaruh persepsi kualitas produk, pembelajaran dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian digital fulltrack PT. Melon Indonesia. 6

7 2. Untuk mengetahui pengaruh persepsi kualitas produk terhadap keputusan pembelian digital fulltrack PT. Melon Indonesia. 3. Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran terhadap keputusan pembelian digital fulltrack PT. Melon Indonesia. 4. Untuk mengetahui pengaruh sikap konsumen terhadap keputusan pembelian digital fulltrack PT. Melon Indonesia. Manfaat penelitian ini antara lain : 1. Bagi Perusahaan Hasil dari penulisan ini dapat digunakan sebagai informasi yang mungkin bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh persepsi kualitas produk, pembelajaran dan sikap konsumenterhadap keputusan pembelian. 2. Bagi Penulis Penelitian dipergunakan peneliti sebagai aplikasi ilmu yang diperoleh mahasiswa dari mata kuliah sehingga dapat lebih mengerti dan memahami bidang pemasaran khususnya mengenai pengaruh persepsi kualitas produk, pembelajaran dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian. 3. Bagi Pembaca Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi atau kajian bagi penelitian sejenis. 7