TINDAK TUTUR EKSPRESIF PEMBAWA ACARA DAN BINTANG TAMU PADA ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV One ARTIKEL ILMIAH. Rosmita NPM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TINDAK TUTUR EKSPRESIF PEMBAWA ACARA DAN BINTANG TAMU PADA ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV One ARTIKEL ILMIAH. Rosmita NPM"

Transkripsi

1 TINDAK TUTUR EKSPRESIF PEMBAWA ACARA DAN BINTANG TAMU PADA ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV One ARTIKEL ILMIAH Rosmita NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2015

2

3

4 ACT TO SAY EXPRESSIVELY of MASTER OF CEREMONY AND of BNTANG GUEST AT EVENT of INDONESIA LAWYERS CLUB IN TV One By Rosmita 1, Silvia Marni 2, Upit Yulianti DN 3 STKIP PGRI West Sumatera 1) Student of STKIP PGRI Sumatera Barat 2) and 3) Lecture Language Study Program and Literature Indonesia STKIP PGRI West Sumatera ABSTRACK Act to say expressively of Master of Ceremony and guest star at Indonesia event of Lawyers Club in TV One, interesting to be checked by because Master of Ceremony and guest star more dominant use to act to say expressive and attended by pros party side what agree and contra disagre. This research aim to for the desriptive of form act to say expressive and strategy say which is used by Master of Ceremony and guest star at Indonesia event of Lawyers Club in TV One. this Type Research is research qualitative descriptive method denga. Pursuant to result of research can know that acting to say expressive can be seen to pass throug Master of Ceremony speach acts and guest star at Indonesia event of Lawyers Club in the following TV One: First, form act to say expressive cover to say thank you, congratulate, apologizing, abusing, praising, blaming, saying condoling, and criticized. Both, strategy say honestly without hackneyed basa ( BTB), strategy say hackneyed basa of positive suavity ( BTDBKP), and strategy say hackneyed basa of negativity suavity ( BTDBKN) Keyword: act to say expressively, of Master of Ceremony and guest star

5 TINDAK TUTUR EKSPRESIF PEMBAWA ACARA DAN BNTANG TAMU PADA ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV One Oleh Rosmita 1, Silvia Marni 2, Upit Yulianti DN 3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) dan 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Tindak tutur ekspresif pembawa acara dan bintang tamu pada acara Indonesia Lawyers Club di TV One, menarik untuk diteliti karena pembawa acara dan bintang tamu lebih dominan menggunakan tindak tutur ekspresif dan acara ini dihadiri oleh pihak pro (yang setuju) dan kontra (tidak setuju). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk tindak tutur ekspresif dan strategi bertutur yang digunakan pembawa acara dan bintang tamu pada acara Indonesia Lawyers Club di TV One. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif denga metode deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa tindak tutur ekspresif dapat dilihat melalui tuturan-tuturan pembawa acara dan bintang tamu pada acara Indonesia Lawyers Club di TV One sebagai berikut: Pertama, bentuk tindak tutur ekspresif meliputi mengucapkan terimakasih, mengucapkan selamat, meminta maaf, mencaci, memuji, menyalahkan, mengucapkan belasungkawa, dan mengritik. Kedua, strategi bertutur terus terang tanpa basa basi (BTB), strategi bertutur basa basi kesantunan positif (BTDBKP), dan strategi bertutur basa basi kesantunan negatif (BTDBKN). Kata Kunci : Tindak Tutur Ekspresif, Pembawa Acara dan Bintang Tamu

6 PENDAHULUAN Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan oleh manusia atau individu untuk berkomunikasi. Bahasa digunakan untuk memberi dan menerima informasi berupa gagasan, perasaan hati, dan berupa emosional yang disampaikan baik secara lisan maupun tulisan. Pengguna bahasa harus memilih kata yang baik dan melihat situasi yang sesuai atau berdasarkan dengan konteks agar apa yang disampaikan mudah diterima oleh si pendengar sebagaimana yang diharapkan oleh pembicara. Ilmu bahasa terdiri atas beberapa cabang ilmu, diantaranya adalah ilmu pragmatik. Salah satu kajian dalam pragmatik adalah tindak tutur. Tindak tutur adalah suatu ujaran yang mengandung tindakan sebagai suatu kesatuan fungsional dalam komonikasai yang mempertimbangkan aspek situasi tutur. Tindak tutur memiliki beberapa jenis, antara lain lokusi, ilokusi dan perlokusi. Tindak tutur ilokusi adalah sebuah tuturan yang berfungsi untuk menyatakan atau menginformasikan sesuatu. Tindak tutur ilokusi terbagai atas tindak tutur asertif, tindak tutur direktif, tindak tutur komisif, tindak tutur ekspresif, dan tindak tutur deklaratif. Salah satu tindak tutur ilokusi adalah tindak tutur ekspresif. Tindak tutur ekspresif adalah jenis tindak tutur yang menyatakan sesuatu yang dirasakan penutur. Tindak tutur ekspresif merupakan tindak tutur yang berbentuk tuturan mengucapkan terimakasih, mengucapkan selamat, meminta maaf, mencaci, memuji, menyalahkan, mengucapkan belasungkawa dan mengritik. Pada kegiatan bertutur setiap peserta pertuturan harus memahami strategi bertutur, untuk menghindari ketidaksantunan bertutur. Oleh karena itu, diperlukan strategi bertutur dalam bertutur. Brown dan Levinson (dalam Syahrul, 2008:17) menyebutkan bahwa kesantunan tuturan berkaitan dengan konsep muka yang mengacu pada citra diri. Muka adalah sesuatu yang diinvestasikan secara emosional yang dapat dirawat, hilang, atau ditingkatkan dan harus hadir secara konsisten di dalam interaksi. Secara umum, di dalam kehidupan sehari-hari, pelaku tutur menjaga muka sendiri dan menjaga muka mitra tuturnya di dalam bertutur. Tindak tutur ekspresif dan strategi bertutur tidak hanya dapat diekspresikan melalui proses komunikasi dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga dapat diekspresikan melalui media massa, baik lisan maupun tulisan. Media massa yang dapat dimanfaatkan oleh manusia adalah media cetak dan media elektronik. Media cetak dapat berupa surat kabar, majalah, tabloid, sedangkan media elektronik dapat berupa radio dan televisi. Televisi berperan sebagai media massa yang mempunyai banyak kelebihan dalam menyampaikan pesan-pesannya, dibandingkan dengan media massa yang lain, seperti majalah dan surat kabar.hal ini karena televisi menyampaikan pesannya dengan menggunakan gambar beserta suara. Saat ini cenderung sekali program siaran televisi di Indonesia yang memberikan dampak negatif daripada positifterhadap masyarakat. Acara tersebut merupakan suatu acara yang membahas suatu masalah umum atau suatu masalah yang diketahui oleh orang banyak. Acara ini juga mendatangkan pihak-pihak yang pro dan kontra terhadap masalah tersebut. Pertemuan antara kedua belah pihak yang saling pro dan kontra tersebut banyak mengggunakan tindak tutur ekspresif. Hal inilah yang melatarbelakangi mengambil Indonesia Lawyers Club sebagai objek penelitian. Acara ini tidak hanya berkualitas dari program yang dibawakan tetapi memiliki pembawa acara yang andal dan memiliki seni bicara yang baik, yaitu Karni Ilyas. Dia adalah salah satu pemandu acara yang memiliki jenjang karir yang baik yaitu pernah menjadi wartawan senior yang menggeluti dengan persoalan politik dan hukum,karni Ilyas pernah memimpin Liputan 6 di SCTV dan Karni Ilyas juga pernah memimpin majalah Kejaksaan Agung. Karir Karni Ilyas tersebut memperlihatkan kualitas yang baik dalam memandu acara. Dalam memandu acara IndonesiaLawyers Club,Karni Ilyas mengunakan tuturan-tuturan dalam memberikan pertanyaanpertanyaan kepada bintang tamu acara IndonesiaLawyers Club, tuturan-tuturan yang digunakan Karni Ilyas ini beraneka ragam salah satunya tindak tutur yang digunakan Karni Ilyas adalah tindak tutur ekspresif, begitu juga dengan bintang tamu dalam acara IndonesiaLawyers Club.( Salah satu pembahasan yang ditayangkan dalam acara tersebut yaitu membahas kematian Angeline. Salah satu bentuk tindak tutur yang diucapkan oleh bintang tamu Indonesia Lawyer Club yaitu:

7 (1) Franky: Supaya kesaksian saya ini tidak dianggap pendusta oleh Pak Hotmanmaaf Pak, Pak Hotma, tidak pakai N Tuturan tersebut menunjukkan tindak tutur ekspresif meminta maaf yang ditandai dengan katamohon maaf. Franky sebagai saksi mata dari kematian Angeline meminta maaf kepada Hotma Sitompuel karena salah menyebut nama HotmaSitompuel. Tindak tutur tersebut termasuk ke dalam strategi bertutur dengan basa-basi kesantunan negatif (mengucapkan tuturan meminta maaf) tuturan tersebut menggunakan kata maaf sebagai penanda bahwa penutur meminta maaf kepada mitra tutur. Contoh lain seperti berikut ini. Berdasarkan keterangan diatas, dapat disimpulkan bahwa tindak tutur ekspresif pada acara Indonesia Lawyers Clubdapat dipahami secara cermat karena pembawa acara dan bintang tamu lebih dominan menggunakan tindak tutur ekpresif. Oleh sebab itu,menarik untuk diteliti tindak tutur ekspresif dan strategi bertutur pembawa acara dan bintang tamuindonesialawyers Clubdi TVOne Program televisi yang positif diantaranya, yaituindonesialawyers Club (ILC).Acara ini adalah sebuah program acara talkshow di TVOne yang membahas berbagai topik umum yang sedang terjadi di Indonesia. Acara tersebut tayang setiap hari Selasa pukul WIB di TVOne,setiap penayangan menghadirkan pakar-pakar ternama, pengamat ternama, pakar bidang lain, dosen,mahasiswa bahkan pejabat yang terkait dalam topik yang diangkat. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah Bagaimanakah tindak tutur ekspresif yang digunakan pembawa acara dan bintang tamu pada acara Indonesia Lawyers Club di TV One dan Bagaimanakah strategi bertutur berdasarkan tindak tutur ekspresif yang digunakan pembawa acara dan bintang tamu Indonesia Lawyers Club di TV One? METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Data dalam penelitian ini adalah data lisan, yaitu tindak tutur ekspresif dan strategi bertutur pembawa acara dan bintang tamu pada acara TV Indonesia Lawyers Club di TV One. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode simak. Metode simak digunakan untuk memperoleh data dengan cara menyimak pengguna bahasa. Menurut Mahsun (2005:92-93), metode simak mempunyai tiga teknik, yaitu (1) teknik sadap merupakan teknik dasar dalam metode simak karena penyimakan dilakukan dengan penyadapan, (2) teknik lanjut simak bebas libat cakap, yaitu si peneliti hanya berperan sebagai pengamat pengguna bahasa para informannya, (3) teknik catat, yaitu data didapat dari catatan yang dibuat ketika melakukan penelitian. Langkah-langkah pengumpulan data penelitian ini adalah sebagai berikut: Pertama, menonton dan menyimak acara Indonesia Lawyers Club di TV One dari awal sampai akhir. Kedua, mentranskripsikan data yang telah disimak ke dalam bahasa tulis. Ketiga, data yang telah terkumpul diberi kode sesui dengan objek yang diteliti. Keempat, menginventarisasi data ke dalam format inventarisasi data, sebagai berikut ini. Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu : (1) mentranskipsi data sekaligus menandaia tindak tutur ekspresif pembawa acara dan bintang tamu pada acara Indonesia Lawyers Club di TV One (2) menginventarisasi data tindak tutur ekspresif pembawa acara dan bintag tamu Indonesia Lawyers Club di TV One, (3) menganalisis tindak tutur pembawa acara dan bintang tamu pada acara Indonesia Lawyers Club di TV One, (4) menyimpulkan data tindak tutur ekspresif pembawa acara dan bintang tamu Indonesia Lawyers Club di TV One, (5) melaporkan hasil penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data penelitian ditemukan jenis tindak tutur ekspresif, yaitu tindak tutur ekspresif mengucapkan terimakasih 50 tuturan, tindak tutur ekspresif mengucapkan selamat 2 tuturan, tindak tutur ekspresif meminta maaf 12 tuturan, tindak tutur ekspresif memuji 8 tuturan,

8 tindak tutur ekspresif menyalahkan 4 tuturan, tindak tutur ekspresif mencaci 6 tuturan, tindak tutur ekspresif mengkritik 20 tuturan, tindak tutur ekspresif mengucapkan Belasungkawa 5 tuturan.. Berdasarkan tindak tutur direktif tersebut ditemukan tiga strategi bertutur yang digunakan, yaitu strategi bertutur terus terang tanpa basa basi (BTB) 89 tuturan,, strategi bertutur dengan basa basi kesantunan positif (BTDBKP) 4 tuturan, dan strategi bertutur dengan basa basi kesantunan negatif (BTDBKN) 14 tuturan. 1. Bentuk Tindak Tutur Ekspresif Data yang ditemukan pada tuturan pembawa acara dan bintang tamu Indonesi Lawyers Club di TV One meliputi tindak tutur ekspresif terdiri dari mengucapkan terimakasih, mengucapkan selamat, meminta maaf, mengritik, mencaci, menyalahkan. Adapun hasil data tersebut dipaparkan sebagai berikut. a. Tindak Tutur Ekspresif Mengucapkan Terima Kasih Pembawa Acara dan Bintang Tamu pada Acara Indonesia Lawyers Club di TV One Tindak tutur mengucapakan terima kasih yang digunakan pembawa acara dan bintang tamu Indonesia Lawyers Club di TV One dapat dilihat pada contoh berikut ini. Prof J.E Sahibtapy: Terima kasih Pak Karny. Saya sudah mendengar semua yang berbicara di kesempatan ini, saya tidak ingin memakai kata-kata yang kasar, sebagai mantan pendidik saya mesti koreksi. (D1: 3 Juni) Pada contoh (D1) Setelah Karny (pembawa acara) membuka acara Indonesia Lawyers Club, Karny mempersilahkan Sahibtapy (bintang tamu) untuk menanggapi topik diskusi saat itu dan Sahibtapy mengucapkan terima kasih kepada Karny sebelum menanggapi peryataan karny tersebut. Tuturan di atas merupakan bentuk tuturan ekspresif mengucapkan terima kasih yang ditandai dengan Terima Kasih. Tujuan tuturan disampaikan oleh penutur (Sahibtapy) kepada lawan tutur (Karny) untuk mengucapkan terima kasih. b. Tindak Tutur Ekspresif Mengucapakn Selamat Pembawa Acara dan Bintang Tamu Pada Acara Indonesia Lawyers Club di TV One Tindak tutur mengucapkan selamat yang digunakan pembawa acara dan bintang tamu Indonesia Lawyers Club di TV One dapat dilihat pada contoh berikut ini.. Wihadi Wiyanto : Selamat malam, salam sejahtra untuk kita semua. jadi apa yang disampaikan oleh sahabat-sahabat kita tadi, jelas sudah gamblang sebenarnya dana aspirasi itu tidak dana, tapi hanyalah kita memberikan usulan tetapi bukan kita, tetapi pemerintah daerahlah melakukan usukan-usalan tersebu (D81: 30 Juni) Pada contoh (D81) setelah bintang tamu sebelumnya berbicara dan Karny (pembawa acara) menanggapi tentang tanggapan bintang tamu tersebut (Abdul Malik rahman). Karny mempersilahkan bintang tamu selanjutnya yaitu Wihadi untuk menanggapi tentang mencurigai dana apirasi DPR. Sebelum menanggapi pertanyaan dari Karny, Wihadi terlebih dahulu menyapa penonton yang hadir pada malam itu. Tuturan di atas merupakan bentuk tuturan ekspresif mengucapkan selamat yang ditandai dengan selamat malam. Tujuan tuturan disampaikan oleh penutur (Wihadi) kepada lawan tutur (penonton) untuk mengucapkan selamat malam. c. Tuturan Ekspresif Meminta Maaf Pembawa Acara dan Bintang Tamu Pada Acara Indonesia Lawyers Club di TV One

9 Tindak tutur meminta maaf yang digunakan pembawa acara dan bintang tamu Indonesia Lawyers Club di TV One dapat dilihat pada contoh berikut ini.. Zakir : Sekarang pertanyaannya bisa nggak KPA bertanggung jawab, mohom maaf KPK bertanggung jawab. (D 40 : 16 Juni) Pada contoh (D40) saat Zakir (bintang tamu) menanggapi pertanyaan dari Karny (pembawa acara), Zakir salah menyebutkan nama instansi dan Zakir minta maaf kepada penonton karna salah menyebutkan nama instansi. Tuturan tersebut menunjukkan tindak tutur ekspresif meminta maaf yang ditandai dengan kata mohon maaf. Tujuan tuturan disampaikan oleh penutur (Zakir) kelawan tutur (penonton) untuk mengucapkan minta maaf, karna salah menyebut nama instansi. d. Tindak Tutur Ekspresif Memuji Pembawa Acara dan Bintang Tamu Pada Acara Indonesia Lawyers Club di TV One Tindak tutur memuji yang digunakan pembawa acara dan bintang tamu Indonesia Lawyers Club di TV One dapat dilihat pada contoh berikut ini. Karny Ilyas : Dari awal sesungguhnya Dahlan itu sudah mengidam penyakit liver, tetapi dia orang yang sangat optimis punya semangat luar biasa maka ketika di awal Jawa pos dahlan menunggui koran sampai jam satu atau dua pagi, ketika koran selesai dicetak jam empat pagi dia juga berada di percetakan dan dan ikut menjajakan koran jawab pos tersebut (D17 : 16 Juni) Pada contoh (D17) Karny Ilyas (pembawa acara) sebelum mempersilahkan bintang tamu untuk berbicara dia menceritakan sahabtanya yaitu Dahlan yang dulu adalah seorang yang sangat optimis dan punya semangat luar biasa dalam bekerja. Tuturan tersebut menunjukkan tindak tutur memuji yang ditandai dengan kata punya semangat luar biasa. Tujuan tuturan disampaikan oleh penutur (Karny) kepada lawan tutur (penonton) memuji seorang Dahlan yang mempunyai semangat luar biasa dalam bekerja. e. Tindak Tutur Ekspresif Mengkritik Pembawa Acara dan Bintang Tamu Pada Acara Indonesia Lawyers Club di TV One Tindak tutur mengritik yang digunakan pembawa acara dan bintang tamu Indonesia Lawyers Club di TV One dapat dilihat pada contoh berikut ini. Prof J.E Sahibtapy : Presiden kita RI coba berani ngak membersihkan kepolisian?, coba kalo saya, saya gubarkan saja tu kompolinas tidak ada gunanya itu (D04 : 3 Juni) Pada contoh (D04) saat Sahibtapy (bintang tamu) dipersilahkan oleh Karny (pembawa acara) untuk menjelaskan pendapatnya tentang tema pada saat itu, yaitu hattrik, tersangka kalahkan KPK, Sahibtapy langsung menjelaskan pendapatnya dan mengkritik Pak Jokowi sebagai presiden RI, karna tidak berani membersihkan pihak kepolisan, jika dia sebagai presiden RI dia akan menggubarkan kepolisian tersebut, karna pihak kepolisian tidak bisa menaati hukum siapa yang korupsi dan pihak yang korupsi tersebut memberi uang saku, maka pihak kepolisian akan tutup mulut. Jadi menurut Sahiptapi kepolisian tidak ada gunanya. Tuturan tersebut menunjukkan tindak tutur ekspresif mengritik yang ditandai dengan kata coba kalo saya, saya gubarkan saja tu kompolinas tidak ada gunanya itu. Tujuan tuturan disampaikan oleh penutur (Sahibtapy) kelawan tutur (penonton) mengkritik presiden RI dan pihak kepolisian.

10 f. Tindak Tutur Ekspresif Mencaci Pembawa Acara dan Bintang Tamu Pada Acara Indonesia Lawyers Club di TV One Tindak tutur mencaci yang digunakan pembawa acara dan bintang tamu Indonesia Lawyers Club di TV One dapat dilihat pada contoh berikut ini. D03Sahibtapy : Hukum pidana adalah hukum yang jelek. (D03 : 3 Juni) Pada contoh (18) setelah Karny (pembawa acara) membuka acara Indonesia Lawyers Club dan para penonton bertepuk tangan. Karny menuju ke arah Sahibtapy (bintang tamu) dan mempersilahkan Sahibtapy untuk menjelaskan pendapatnya tentang tema saat itu, yaitu Hattrik tersangka kalahkan KPK di hadapan bintang tamu-bintang tamu lainya. Sahibtapy langsung menerima tanggapan dari Karny dan menjelaskan pendapatnya tentang hattrik kalahkan KPK. Salahsatu penjelasan dari Sahibtapy tersebut adalah dia mengatakan bahwa hukum pidana adalah hukum yang jelek. Tuturan tersebut menunjukkan tindak tutur mencaci yang ditandai dengan kata hukum yang jelek. Tujuan tuturan disampaikan oleh penutur (Sahibtapy) kepada lawan tutu (penonton) mencaci hukum pidana, bahwa hukum pidana di Indonesia ini adalah hukum yang jelek. g. Tindak Tutur Ekspresif Menyalahkan Pembawa Acara dan Bintang Tamu Pada Acara Indonesia Lawyers Club di TV One Tindak tutur menyalahkan yang digunakan pembawa acara dan bintang tamu Indonesia Lawyers Club di TV One dapat dilihat pada contoh berikut ini..prof Mahfud MD: Kalo ada sekarang tunjukkan aja kan berhak KPK, sudah di ajukan ke jaksaan, ke polri ini lo alat buktinya ternyata sudah disana foto kopianfotokopian mentah yang tidak jelas, berarti KPKnya kan lali. (D08 : 3 Juni) Pada contoh (D08) saat Mahfud (bintang tamu) dipersilahkan oleh Karny (pembawa acara) untuk menjelaskan pendapatnya tentang tema pada saat itu, yaitu hatrrik kalahkan KPK. Mahmud menyalahkan KPK, karna KPK lalai dalam penyelidikan kasus korupsi di Indonesia ini. Tuturan tersebut menunjukkan tindak tutur ekspresif menyalahkan yang ditandai dengan kata KPKnya kan lali. Tujuan tuturan disampaikan oleh penutur (Mahfud) kelawan tutur (penonton) menyalahkan KPK yang lali dalam menyelidiki kasus korupsi. f. Tindak Tutur Ekspresif Mengucapkan Belasungkawa Pembawa Acara dan Bintang Tamu Pada Acara Indonesia Lawyers Club di TV One Tindak tutur mengucapkan belasungkawa yang digunakan pembawa acara dan bintang tamu Indonesia Lawyers Club di TV One dapat dilihat pada contoh berikut ini. Ali Erman Ibrahim : Sebagai mantan direksi PLN jadi sebelum Pak Dahlan kami adalah tim menejemen PLN direksi PLN cukup prihatin dengan keadaan ini (D19 : 16 Juni) Pada contoh (D19) saat Ali Erman (bintang tamu) mengomentari masalah Dahlan tersandung korupsi, Ali Erman mengatakan cukup perhatin atas musibah yang terjadi pada Dahlan. Tuturan tersebut menunjukkan tindak tutur ekspresif belasungkawa yang ditandai dengan cukup prihatin. Tujuan tuturan disampaikan oleh penutur (Ali Erman) kepada lawan tutur (penonton) mengucapkan belasungkawa atas musibah yang terjadi pada Dahlan. 2. Strategi Bertutur Data strategi bertutur berdasarkan tindak tutur ekspresif yang ditemukanpada tuturan pembawa acara dan bintang tamu Indonesi Lawyers Club di TV One meliputi bertutur terus terang

11 tanpa basa basi (BTB), bertutur terts terang dengan kesantunan positif (BTDBKP), dan bertutur terus terang dengan kesantunan negatif (BTDBKN). Analisis strategi bertutur yang terdapat pada tuturan pembawa acara dan bintang tamu pada acara Indonesi Lawyers Club di TV Onesebagai berikut. a. Bertutur Terus Terang Tanpa Basa Basi (BTB) Strategi bertutur terus terang tanpa basa basi pada tuturan pembawa acara dan bintang tamu pad a acara Indonesi Lawyers Club di TV Onedapat dilihatpada contoh berikut ini. Prof J.E Sahibtapy: Terima kasih Pak Karny. Saya sudah mendengar semua yang berbicara di kesempatan ini, saya tidak ingin memakai kata-kata yang kasar, sebagai mantan pendidik saya mesti koreksi. (D1: 3 Juni) Pada (D1) Sahibtapy (bintang tamu) mengucapkan terima kasih kepada Karny (pembawa acara) sebelum menanggapi peryataan karny. Tuturan di atas menggunakan strategi bertutur terus terang tanpa basa basi yang ditandai oleh kata terima kasih. Sipenutur (Sahibtapy) secara langsung mengucapkan terimakasih kepada lawan tutur (Karny). Riri Purbasari: Saya kira cukup segitu dulu Pak, nantik ditambahkan terimakasih.(d29: 16 Juni) Pada contoh (D29) Setelah Karny (pembawa acara) mempersilakan Riri Purbasari (bintang tamu) untuk menanggapi tentang tema malm itu, yaitu Dahlan tersandung korupsi, Riri Purbasari langsung menanggapi persoalan itu dengan singkat dan padat, ketika Riri Purbasari mau mengakhiri tanggapanya tentang Dahlan tersandung korupsi Riri Purbasari mengucapkan terima kasih kepada Karny. Tuturan di atas termasuk ke dalam strategi bertutur terus terang tanpa basa basi yang ditandai oleh kata terima kasih. Sipenutur (Riri Purbasari) secara langsung mengucapkan terima kasih kepada lawan tutur (Karny) setelah menanggapi pertanyaan Karny tentang kasus Dahlan tersandung korupsi. Toto Daryanto : Terima kasih,selamat malam bang karny Ilyas, selamat malam penonton di Indonesia sangat terimakasih. Malam ini saya sebagai pimpinan lembaga legislasi, ketua panja diberi DPR untuk menjelaskan persoalan yang karny Ilyas aja bisa salah persepsi (D67 : 30 Juni) Pada contoh (D67) Setelah Karny (pembawa acara) membuka acara Indonesi Lawyers Club dan para penonton bertepuk tangan, Karny mepersilahkan Toto Daryanto (bintang tamu) untuk menanggapi tentang tema hari itu yaitu mencurigai dana aspirasi DPR. Toto Daryanto mengucapkan terima kasih kepada Karny sebelum menanggapi peryataan karny tersebut. Tuturan di atas termasuk ke dalam strategi bertutur terus terang tanpa basa basi yang ditandai oleh kata terima kasih. Sipenutur (Toto Daryanto) secara langsung mengucapkan terima kasih kepada lawan tutur (Karny) sebelum menanggapi pertanyaan Karny tentang kasus mencurigai dana aspirasi DPR. b. Bertutur dengan Basa Basi Kesantunan Positif (BTDBKP) Strategi dengan basa basi kesantunan positif pada tuturan pembawa acara dan bintang tamu Indonesia Lawyers Club di TV Onedapat dilihat pada contoh berikut. Ali Erman Ibrahim : Sebagai mantan direksi PLN jadi sebelum Pak Dahlan kami adalah tim menejemen PLN direksi PLN cukup prihatin dengan keadaan ini (D19 : 16 Juni) Pada contoh (D19) saat Ali Erman (bintang tamu) mengomentari masalah Dahlan tersandung korupsi, Ali Erman mengatakan cukup perhatin atas musibah yang terjadi pada Dahlan. Tindak tutur tersebut termasuk ke dalam strategi bertutur dengan basa basi kesantunan positif (menggunakan tuturan melibatkan simpati kepada mitra tutur) tuturan tersebut menggunakan kata

12 cukup prihatin sebagai penanda bahwa penutur melibatkan simpati kepada mitra tutur. Penutur (Ali Erman) mengucapkan belasungkawa kepada lawan tutur (penonton) atas musibah yag terjadi pada Dahlan. c. Bertutur denganbasa Basi Kesantunan Negatif (BTDBKN) Strategi bertutur dengan basa basi kesantunan negatif yang terdapat pada tuturan pembawa acara dan bintang tamu Indonesia Lawyers Club di TV Onedapat dilihat berikut ini. Zakir : Sekarang pertanyaannya bisa nggak KPA bertanggung jawab, mohom maaf KPK bertanggung jawab. (D 40 : 16 Juni) Pada contoh (D40) saat Zakir (bintang tamu)menanggapi pertanyaan dari Karny (pembawa acara), Zakir salah menyebutkan nama instansi dan Zakir minta maaf kepada penonton karna salah menyebutkan nama instansi. Tindak tutur tersebut termasuk ke dalam strategi bertutur dengan basa-basi kesantunan negatif (menggunakan tuturan meminta maaf) tuturan tersebut menggunakan kata maaf sebagai penanda bahwa penutur meminta maaf kepada mitra tutur. Penutur (Zakir ) meminta maaf kepada lawan tutur (penonton) karana salah menyebutkan nama instansi. Franky : Supaya kesaksian saya ini tidak dianggap pendusta oleh Pak Hotman maaf Pak, Pak Hotma tidak pakai N (D56 : 23 Juni) Pada contoh (D56) Franky (pembawa acara) sebagi saksi mata kematian Engeline, memberikan penjelasan terhadap kematian Engeline kepada penonton, disaat Franky memberikan penjelasan, Franky salah menyebutkan nama Hotma Sitompol dan Franky langsung meminta maaf kepada Hotma. Tindak tutur tersebut termasuk ke dalam strategi bertutur dengan basa basi kesantunan negatif (menggunakan tuturan meminta maaf) tuturan tersebut menggunakan kata maaf sebagai penanda bahwa penutur meminta maaf kepada mitra tutur. Penutur (Franky) meminta maaf kepada lawan tutur (Hotma) karana salah menyebutkan nama Hotma. PENUTUP Berdasarkan temuan penelitian dan pembahasan tentang tindak tutur pembawa acara dan bintang tamu pada acara Indonesia Lawyers Club di TV One. dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama tindak tutur yang banyak ditemukan dalam acara Indonesia Lawyers Club ini yaitu tindak tutur ekspresif mengucapkan terimakasih. Kedua strategi bertutur yang paling banyak digunakan pembawa acara dan bintang tamu pada acara Indonesia Lawyers Club adalah strategi bertutur terus terang tanpa basa basi (BTB). Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, adapun saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut. Pertama, disarankan bagi mahasiswa dapat memperdalam ilmunya di bidang pragmatik, khususnya mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Kedua, bagi peneliti lain, dapat mengkaji pragmatik lebih dalam lagi karena dapat menambah memperluas ilmu bahasa khususnya pragmatik, mengenai tindak tutur ekspresif dan untuk mempermudah melakukan penelitianselanjutnya.

13 KEPUSTAKAAN Menyingkap Tabir Kematian Angeline, (Online), ( diakses 10 Juli 2015) Hattrick, Tersangka Kalahkan KPK, (Online), ( diakses 10 juli 2015). Leech, Geoffrey Prinsip-Prinsip Pragmatik. Jakarta: UI Press. Mahsun, MS Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: PT. Raja grafindo Persada. Syahrul Pragmatik Kesantunan Berbahasa:Menyibak Fenomena Berbahasa Indonesia Guru dan Siswa. Padang: UNP Press. Wijana, Dewa Putu Dasar-Dasar Pragmatik.Yogyakarta:Andi Offs. Yule,George Pragmatik. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM ACARA TALKSHOW MATA NAJWA DI METRO TV ARTIKEL ILMIAH MEGA REVIA NPM

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM ACARA TALKSHOW MATA NAJWA DI METRO TV ARTIKEL ILMIAH MEGA REVIA NPM TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM ACARA TALKSHOW MATA NAJWA DI METRO TV ARTIKEL ILMIAH MEGA REVIA NPM 11080263 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Frinawaty Lestarina Barus, 2014 Realisasi kesantunan berbahasa politisi dalam indonesia lawyers club

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Frinawaty Lestarina Barus, 2014 Realisasi kesantunan berbahasa politisi dalam indonesia lawyers club 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam berbahasa diperlukan kesantunan, karena tujuan berkomunkasi bukan hanya bertukar pesan melainkan menjalin hubungan sosial. Chaer (2010:15) mengatakan

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM NOVEL SYAIR MUNAJAT CINTA KARYA NOVIA SYAHIDAH ARTIKEL ILMIAH YULIANA PUTRI NPM

TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM NOVEL SYAIR MUNAJAT CINTA KARYA NOVIA SYAHIDAH ARTIKEL ILMIAH YULIANA PUTRI NPM TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM NOVEL SYAIR MUNAJAT CINTA KARYA NOVIA SYAHIDAH ARTIKEL ILMIAH YULIANA PUTRI NPM 11080016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM NOVEL BURUNG TERBANG DI KELAM MALAM KARYA ARAFAT NUR (KAJIAN PRAGMATIK) ARTIKEL ILMIAH ELSI OKTAVIANTI NPM.

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM NOVEL BURUNG TERBANG DI KELAM MALAM KARYA ARAFAT NUR (KAJIAN PRAGMATIK) ARTIKEL ILMIAH ELSI OKTAVIANTI NPM. TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM NOVEL BURUNG TERBANG DI KELAM MALAM KARYA ARAFAT NUR (KAJIAN PRAGMATIK) ARTIKEL ILMIAH ELSI OKTAVIANTI NPM. 11080014 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM NOVEL LELAKI YANG MENGGENGGAM AYAT-AYAT TUHAN KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY E JURNAL ILMIAH

TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM NOVEL LELAKI YANG MENGGENGGAM AYAT-AYAT TUHAN KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY E JURNAL ILMIAH TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM NOVEL LELAKI YANG MENGGENGGAM AYAT-AYAT TUHAN KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY E JURNAL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA

Lebih terperinci

2015 REALISASI PRINSIP RELEVANSI PADA ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE

2015 REALISASI PRINSIP RELEVANSI PADA ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa digunakan oleh manusia untuk menyampaikan ide, gagasan, maupun pengalaman kepada orang lain. Selain sebagai media komuninikasi, bahasa juga dipakai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Penggunaan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Penggunaan bahasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari interaksi yang menggunakan sebuah media berupa bahasa. Bahasa menjadi alat komunikasi yang digunakan pada setiap ranah profesi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan, konsep, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan, konsep, dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan, konsep, dan pikiran manusia. Bahasa merupakan alat komunikasi yang efektif bagi manusia. Tanpa bahasa, sulit

Lebih terperinci

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB TV ONE

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB TV ONE ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB TV ONE ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial manusia memerlukan alat komunikasi antar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial manusia memerlukan alat komunikasi antar 1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Sebagai makhluk sosial manusia memerlukan alat komunikasi antar sesamanya di dalam suatu lingkungan pergaulan hidup untuk melaksanakan maksud tertentu. Banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi. Keingintahuan tersebut menyebabkan perlunya berkomunikasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian... 31

DAFTAR ISI. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian... 31 DAFTAR ISI PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iv UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Penelitian... 1 B. Identifikasi Masalah...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi utama bagi manusia. Manusia menggunakan bahasa sebagai media untuk mengungkapkan pikirannya, baik yang dilakukan secara lisan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejatinya, manusia menggunakan bahasa sebagai sarana berkomunikasi antarsesama. Akan tetapi, tidak jarang bahasa juga digunakan oleh manusia sebagai sarana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tuturanlisan adalah media elektronik, seperti televisi dan radio. Adapun, untuk

BAB I PENDAHULUAN. tuturanlisan adalah media elektronik, seperti televisi dan radio. Adapun, untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa digunakan manusia salah satunya yaitu sebagai alat komunikasi dengan lingkungannya. Tuturan manusia dapat diekspresikan melalui media massa baik lisan

Lebih terperinci

PENERAPAN PRINSIP KERJASAMA DALAM DIALOG ILC (INDONESIA LAWYERS CLUB), TINJAUAN PRAGMATIK

PENERAPAN PRINSIP KERJASAMA DALAM DIALOG ILC (INDONESIA LAWYERS CLUB), TINJAUAN PRAGMATIK PENERAPAN PRINSIP KERJASAMA DALAM DIALOG ILC (INDONESIA LAWYERS CLUB), TINJAUAN PRAGMATIK Agus Hermawan Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak. Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia tidak

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. universal. Anderson dalam Tarigan (1972:35) juga mengemukakan bahwa salah

I. PENDAHULUAN. universal. Anderson dalam Tarigan (1972:35) juga mengemukakan bahwa salah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan media yang utama dalam komunikasi manusia untuk menyampaikan informasi. Bahasa itu bersifat unik bagi manusia sekaligus bersifat universal. Anderson

Lebih terperinci

KESANTUNAN TUTURAN SISWA KEPADA GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VII 8 SMP NEGERI 27 PADANG ABSTRACT

KESANTUNAN TUTURAN SISWA KEPADA GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VII 8 SMP NEGERI 27 PADANG ABSTRACT KESANTUNAN TUTURAN SISWA KEPADA GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VII 8 SMP NEGERI 27 PADANG Nora Amelia¹, Putri Dian Afrinda², Wahyudi rahmat³ 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin beragam dan kreatif. Keanekaragaman penggunaan bahasa di masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. semakin beragam dan kreatif. Keanekaragaman penggunaan bahasa di masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Jawa merupakan alat komunikasi yang sangat penting peranannya bagi masyarakat Jawa. Penggunaan Bahasa Jawa di masyarakat semakin beragam dan kreatif.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu aktivitas yang tidak dapat dipisahkan atau dihindari dari kehidupan manusia. Chaer (2010:11) menyatakan bahasa adalah sistem, artinya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian informasi baik secara lisan maupun tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian informasi baik secara lisan maupun tertulis. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa dalam kegiatan berkomunikasi berfungsi sebagai alat penyampai pesan atau makna. Bahasa dibedakan menjadi dua, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis. Kedua bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang. menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan yang

BAB I PENDAHULUAN. situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang. menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tindak tutur merupakan suatu bentuk tindakan dalam konteks situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Menurut Chaer (2007) tuturan dapat diekspresikan melalui dua

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Menurut Chaer (2007) tuturan dapat diekspresikan melalui dua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kegiatan berkomunikasi antar manusia terbagi menjadi dua bentuk komunikasi. Menurut Chaer (2007) tuturan dapat diekspresikan melalui dua bentuk yaitu lisan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat untuk menunjang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat untuk menunjang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa dan masyarakat adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat untuk menunjang kepentingannya dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan penting dalam berkomunikasi yaitu untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan penting dalam berkomunikasi yaitu untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa memiliki peranan penting dalam berkomunikasi yaitu untuk memudahkan makhluk hidup berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Berdasarkan penyampaiannya, komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perasaannya melalui tindak bahasa (baik verbal maupun non verbal).

BAB I PENDAHULUAN. perasaannya melalui tindak bahasa (baik verbal maupun non verbal). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan cermin kepribadian seseorang.bahkan, bahasa merupakan cermin kepribadian bangsa.artinya, melalui bahasa seseorang atau suatu bangsa dapat

Lebih terperinci

BAB V PEMANFAATAN HASIL ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA POLITISI DALAM ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB SEBAGAI BAHAN AJAR

BAB V PEMANFAATAN HASIL ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA POLITISI DALAM ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB SEBAGAI BAHAN AJAR 175 BAB V PEMANFAATAN HASIL ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA POLITISI DALAM ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB SEBAGAI BAHAN AJAR A. Pengantar Pada sub bab ini peneliti memanfaatkan hasil analisis terhadap kesantunan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan zaman. Televisi itu sendiri telah banyak menyentuh kepentingan

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan zaman. Televisi itu sendiri telah banyak menyentuh kepentingan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi sebagai produk teknologi maju, berkembang pesat sejalan dengan perkembangan zaman. Televisi itu sendiri telah banyak menyentuh kepentingan masyarakat. Seperti

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. ini, yang berkaitan dengan: (1) pengertian pragmatik; (2) tindak tutur; (3) klasifikasi

BAB II KERANGKA TEORI. ini, yang berkaitan dengan: (1) pengertian pragmatik; (2) tindak tutur; (3) klasifikasi BAB II KERANGKA TEORI Kerangka teori ini berisi tentang teori yang akan digunakan dalam penelitian ini, yang berkaitan dengan: (1) pengertian pragmatik; (2) tindak tutur; (3) klasifikasi tindak tutur;

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU TAMAN KANAK-KANAK DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR TK AISYIYAH 29 PADANG

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU TAMAN KANAK-KANAK DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR TK AISYIYAH 29 PADANG TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU TAMAN KANAK-KANAK DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR TK AISYIYAH 29 PADANG Nensi Yuferi 1), Hasnul Fikri 2), Gusnetti 2) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia 2)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara eksternal, yakni bagaimana satuan kebahasaan digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. secara eksternal, yakni bagaimana satuan kebahasaan digunakan dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pragmatik adalah cabang ilmu bahasa yang mempelajari struktur bahasa secara eksternal, yakni bagaimana satuan kebahasaan digunakan dalam komunikasi (Wijana,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena bahasa merupakan sistem suara, kata-kata serta pola yang digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. karena bahasa merupakan sistem suara, kata-kata serta pola yang digunakan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan manusia karena bahasa merupakan sistem suara, kata-kata serta pola yang digunakan oleh manusia untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendalam adalah pragmatik. Pragmatik merupakan ilmu yang mempelajari

BAB I PENDAHULUAN. mendalam adalah pragmatik. Pragmatik merupakan ilmu yang mempelajari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cabang linguistik yang mempelajari tentang penuturan bahasa secara mendalam adalah pragmatik. Pragmatik merupakan ilmu yang mempelajari tentang bagaimana suatu ujaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hasil perkembangan ilmu dan teknologi tersebut. Iklan terdiri dari dua

BAB I PENDAHULUAN. hasil perkembangan ilmu dan teknologi tersebut. Iklan terdiri dari dua 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Iklan dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, menuntut massa berperan dalam memberitahukan atau menginformasikan hasil perkembangan ilmu dan teknologi tersebut.

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA FILM MIMPI SEJUTA DOLAR KARYA ALBERTHIENE ENDAH. Suci Muliana Universitas Sebelas Maret (UNS)

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA FILM MIMPI SEJUTA DOLAR KARYA ALBERTHIENE ENDAH. Suci Muliana Universitas Sebelas Maret (UNS) TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA FILM MIMPI SEJUTA DOLAR KARYA ALBERTHIENE ENDAH Suci Muliana Universitas Sebelas Maret (UNS) sucimuliana41@yahoo.com Abstrak Penelitian yang berjudul tindak tutur ekspresif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sering digunakan oleh manusia adalah bahasa lisan, misalnya di bidang intertaiment.

BAB I PENDAHULUAN. sering digunakan oleh manusia adalah bahasa lisan, misalnya di bidang intertaiment. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting dalam kehidupan manusia di berbagai bidang. Fungsi tersebut adalah sebagai alat komunikasi atau interaksi sosial.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antarpesona dan memelihara hubungan sosial. Tujuan percakapan bukan

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antarpesona dan memelihara hubungan sosial. Tujuan percakapan bukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan berbicara menduduki posisi penting dalam kehidupan manusia. Sebagai makhluk sosial, manusia melakukan percakapan untuk membentuk interaksi antarpesona

Lebih terperinci

KUESIONER PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PEMBERITAAN TV SWASTA

KUESIONER PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PEMBERITAAN TV SWASTA KUESIONER PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PEMBERITAAN TV SWASTA (Studi Deskriptif Persepsi Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara terhadap Pemberitaan

Lebih terperinci

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa REALISASI TUTURAN DALAM WACANA PEMBUKA PROSES BELAJARMENGAJAR DI KALANGAN GURU BAHASA INDONESIA YANG BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA IKLAN SEPEDA MOTOR DI BOYOLALI. Naskah Publikasi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA IKLAN SEPEDA MOTOR DI BOYOLALI. Naskah Publikasi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA IKLAN SEPEDA MOTOR DI BOYOLALI Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Disusun oleh: BERLIANA NITA KUMALASARI A 310090010 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah media komunikasi yang bersifat audio visual untuk

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah media komunikasi yang bersifat audio visual untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Film adalah media komunikasi yang bersifat audio visual untuk menyampaikan suatu pesan kepada sekelompok orang yang berkumpul di suatu tempat tertentu (Effendy, 1986:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kalimat. Objek dalam sebuah kalimat adalah tuturan. Suatu tuturan dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. kalimat. Objek dalam sebuah kalimat adalah tuturan. Suatu tuturan dapat dilihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Levinson (dalam Manaf 2009:6) Bahasa dapat dikaji, berdasarkan pragmatik, pragmatik adalah cabang linguistik yang membahas pemakaian bentuk bahasa untuk fungsi komunikasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam komunikasi manusia. Melalui bahasa, manusia dapat mengungkapkan perasaan (emosi), imajinasi, ide dan keinginan yang diwujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai seorang politisi yang menggunakan bahasa lisan dalam berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. sebagai seorang politisi yang menggunakan bahasa lisan dalam berkomunikasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ir. Basuki Tjahaja Purnama, M.M., yang biasa disapa Ahok adalah seorang politisi yang memiliki fungsi dan kedudukan khusus di DKI Jakarta. Ahok dikenal sebagai seorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan akal budi, tidak berdasarkan insting. dan sopan-santun non verbal. Sopan-santun verbal adalah sopan santun

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan akal budi, tidak berdasarkan insting. dan sopan-santun non verbal. Sopan-santun verbal adalah sopan santun 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Baryadi (2005: 67) sopan santun atau tata krama adalah salah satu wujud penghormatan seseorang kepada orang lain. Penghormatan atau penghargaan terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi mereka membentuk sebuah komunikasi yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi mereka membentuk sebuah komunikasi yang bertujuan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa lepas dari pengaruh manusia lain. Di dalam dirinya terdapat dorongan untuk berinteraksi satu sama lain. Mereka membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia telah menjadi sistem pertukaran informasi yang pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia telah menjadi sistem pertukaran informasi yang pesat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia telah menjadi sistem pertukaran informasi yang pesat dan semakin besar. Dengan keterbukaan informasi, seseorang dapat dengan mudah dan cepat mengakses informasi

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR GURU DAN SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DAN IMPLIKASINYA

TINDAK TUTUR GURU DAN SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DAN IMPLIKASINYA TINDAK TUTUR GURU DAN SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DAN IMPLIKASINYA Oleh Septia Uswatun Hasanah Mulyanto Widodo Email: septiauswatunhasanah@gmail.com Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA IKLAN PEMASARAN GEDUNG PERKANTORAN AGUNG PODOMORO CITY NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: FENDY ARIS PRAYITNO NIM A

TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA IKLAN PEMASARAN GEDUNG PERKANTORAN AGUNG PODOMORO CITY NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: FENDY ARIS PRAYITNO NIM A TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA IKLAN PEMASARAN GEDUNG PERKANTORAN AGUNG PODOMORO CITY NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: FENDY ARIS PRAYITNO NIM A310 090 180 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gagasan serta apa yang ada dalam pikirannya. Agar komunikasi dapat berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. gagasan serta apa yang ada dalam pikirannya. Agar komunikasi dapat berlangsung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia selalu melakukan interaksi dengan sesamanya. Interaksi yang terjadi dapat dilaksanakan dengan menggunakan bahasa. Bahasa merupakan alat komunikasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar-mengajar guru mempunyai peran penting dalam menyampaikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik melalui komunikasi. Komunikasi adalah alat untuk

Lebih terperinci

STRATEGI BERTUTUR DALAM TINDAK TUTUR EKSPRESIF BAHASA INDONESIA PADA KEGIATAN DISKUSI

STRATEGI BERTUTUR DALAM TINDAK TUTUR EKSPRESIF BAHASA INDONESIA PADA KEGIATAN DISKUSI STRATEGI BERTUTUR DALAM TINDAK TUTUR EKSPRESIF BAHASA INDONESIA PADA KEGIATAN DISKUSI Oleh: Tia Alfioda 1, Ngusman 2, Ermawati Arief 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa berfungsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi atau interaksi sosial. Sebagai alat komunikasi, bahasa dapat

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM SLOGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA. Naskah Publikasi

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM SLOGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA. Naskah Publikasi TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM SLOGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah EKO CAHYONO

Lebih terperinci

Jurnal Sasindo Unpam, Volume 3, Nomor 2, Desember 2016 KESANTUNAN TUTURAN GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS. Oleh.

Jurnal Sasindo Unpam, Volume 3, Nomor 2, Desember 2016 KESANTUNAN TUTURAN GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS. Oleh. KESANTUNAN TUTURAN GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS Oleh Aida Sumardi 1 Abstrak Bahasa guru memberi peran besar dalam proses pembelajaran di kelas. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa disebut sebagai alat komunikasi terpenting manusia. yang harus ada dalam proses komunikasi, yaitu: (1) pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. bahasa disebut sebagai alat komunikasi terpenting manusia. yang harus ada dalam proses komunikasi, yaitu: (1) pihak yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupan sehari-hari memiliki beragam jenis kebutuhan. Namun, manusia tidak dapat memenuhi kebutuhan mereka sendiri tanpa adanya bantuan dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian ini, diuraikan segala hal mengenai pendekatan penelitian yang digunakan, data dan sumber data, prosedur pengumpulan data, dan teknik pengolahan data.

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai berikut. 1. Jenis tindak tutur dalam iklan kampanye

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Penelitian kualitatif berusaha memahami makna dari fenomena-fenomena, peristiwa-peristiwa,

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR GURU DI DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR BAHASA INDONESIA KELAS VIII SMP N 27 PADANG (KAJIAN PRAGMATIK) ABSTRACT

TINDAK TUTUR GURU DI DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR BAHASA INDONESIA KELAS VIII SMP N 27 PADANG (KAJIAN PRAGMATIK) ABSTRACT TINDAK TUTUR GURU DI DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR BAHASA INDONESIA KELAS VIII SMP N 27 PADANG (KAJIAN PRAGMATIK) Sri Sundari 1, Wahyudi Rahmat 2, Ria Satini 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM TALK SHOW EMPAT MATA DI TRANS 7

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM TALK SHOW EMPAT MATA DI TRANS 7 PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM TALK SHOW EMPAT MATA DI TRANS 7 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Diajukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu alat paling penting dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi untuk berinteraksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk dapat berkomunikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk dapat berkomunikasi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Perumusan Masalah 1. Latar Belakang Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk dapat berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama. Sutedi (2003: 2) menyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Mereka saling berinteraksi dengan orang di sekitarnya maupun

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Mereka saling berinteraksi dengan orang di sekitarnya maupun BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan diuraikan tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan, Manfaat, Definisi Operasional 1.1 Latar Belakang Manusia dalam kehidupannya sebagai makhluk sosial selalu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa berperan penting bagi kehidupan manusia sebagai alat komunikasi, untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa berperan penting bagi kehidupan manusia sebagai alat komunikasi, untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa berperan penting bagi kehidupan manusia sebagai alat komunikasi, untuk menjalankan segala aktivitas. Bahasa juga sebagai salah satu aspek tindak tutur yang terkait

Lebih terperinci

KESANTUNAN BERBAHASA POLITISI DALAM ACARA TALK SHOW

KESANTUNAN BERBAHASA POLITISI DALAM ACARA TALK SHOW KESANTUNAN BERBAHASA POLITISI DALAM ACARA TALK SHOW Syamsul Arif Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK Kesantunan berbahasa merupakan hal yang penting dalam kegiatan berkomunikasi.

Lebih terperinci

PRINSIP KESANTUNAN DALAM TUTURAN PENUTUR PADA ACARA TALKSHOW INDONESIA LAWYERS CLUB; SUATU TINJAUAN PRAGMATIK.

PRINSIP KESANTUNAN DALAM TUTURAN PENUTUR PADA ACARA TALKSHOW INDONESIA LAWYERS CLUB; SUATU TINJAUAN PRAGMATIK. PRINSIP KESANTUNAN DALAM TUTURAN PENUTUR PADA ACARA TALKSHOW INDONESIA LAWYERS CLUB; SUATU TINJAUAN PRAGMATIK Herdiana 1), Marsis 2), Syofiani 2) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Purwokerto Bulan September Tahun Pelajaran oleh Islan Rahayu dengan

BAB II LANDASAN TEORI. Purwokerto Bulan September Tahun Pelajaran oleh Islan Rahayu dengan 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Relevan 1. Skripsi dengan judul Tindak Tutur Pengakuan (Acknowledgment) Guru dalam Kegiatan Belajar Mengajar di SMP Negeri 2 Purwokerto Bulan September Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Interaksi sosial memainkan peran dalam masyarakat individu atau kelompok. Interaksi diperlukan untuk berkomunikasi satu sama lain. Selain itu, masyarakat membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tindakan dan penyimpangan terhadap kaidah di dalam interaksi lingual itu.

BAB I PENDAHULUAN. tindakan dan penyimpangan terhadap kaidah di dalam interaksi lingual itu. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbahasa adalah aktivitas sosial. Bahasa itu terdiri atas dua bagian yaitu lisan, seperti percakapan, pembacaan berita, berpidato,kegiatan diskusi/seminar,

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR DAN FUNGSI TUTURAN EKSPRESIF DALAM ACARA GALAU NITE DI METRO TV: SUATU KAJIAN PRAGMATIK. Fenda Dina Puspita Sari

TINDAK TUTUR DAN FUNGSI TUTURAN EKSPRESIF DALAM ACARA GALAU NITE DI METRO TV: SUATU KAJIAN PRAGMATIK. Fenda Dina Puspita Sari TINDAK TUTUR DAN FUNGSI TUTURAN EKSPRESIF DALAM ACARA GALAU NITE DI METRO TV: SUATU KAJIAN PRAGMATIK Fenda Dina Puspita Sari Penelitian yang berjudul Tindak Tutur dan Tuturan Ekspresif dalam Acara Galau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan media komunikasi massa yang membawa pesan yang berisi gagasan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan media komunikasi massa yang membawa pesan yang berisi gagasan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan zaman, manusia memiliki cara tersendiri untuk menyampaikan pesan. Berbagai alat komunikasi diciptakan hanya untuk mempermudah manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem komunikasi yang sangat penting bagi manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem komunikasi yang sangat penting bagi manusia. 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bahasa merupakan sistem komunikasi yang sangat penting bagi manusia. Hal ini tidak terlepas dari keharusan manusia untuk berinteraksi dengan orang lain. Dalam berinteraksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gejala individual yang bersifat psikologis dan keberlangsungan ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. gejala individual yang bersifat psikologis dan keberlangsungan ditentukan oleh 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tindak tutur adalah bagian dari pragmatik. Tindak tutur (istilah Kridalaksana pertuturan speech act, speech event) adalah pengujaran kalimat untuk menyatakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Pada bagian metodologi penelitian ini akan dijelaskan antara lain metode penelitian dan teknik penelitian. 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian digunakan adalah metode penelitian

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini ada empat, yaitu tuturan,

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini ada empat, yaitu tuturan, BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep yang digunakan dalam penelitian ini ada empat, yaitu tuturan, perkawinan, tindak tutur, dan konteks situasi. Keempat konsep ini perlu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya aktivitas masyarakat dengan berbagai kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya aktivitas masyarakat dengan berbagai kegiatan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya aktivitas masyarakat dengan berbagai kegiatan dan profesi baik dibidang politik, wirausaha, instansi pemerintah, pendidikan, dan sebagainya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berbahasa adalah aktivitas sosial. Seperti halnya aktivitas-aktivitas sosial

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berbahasa adalah aktivitas sosial. Seperti halnya aktivitas-aktivitas sosial digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbahasa adalah aktivitas sosial. Seperti halnya aktivitas-aktivitas sosial lain, kegiatan berbahasa baru terwujud apabila manusia terlibat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia kita selalu menggunakan bahasa untuk berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia kita selalu menggunakan bahasa untuk berkomunikasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai manusia kita selalu menggunakan bahasa untuk berkomunikasi sehari-hari. Sebagai alat komunikasi, bahasa dapat digunakan secara lisan maupun tulisan. Bahasa

Lebih terperinci

PERILAKU BERBAHASA AHOK: KAJIAN TINDAK TUTUR. Abstract

PERILAKU BERBAHASA AHOK: KAJIAN TINDAK TUTUR. Abstract PERILAKU BERBAHASA AHOK: KAJIAN TINDAK TUTUR Tityn Asmitasari Siregar 1*, I Wayan Simpen 2, I Nengah Sukartha 3 [123] Program Studi Sastra Indonesia Fakulas Sastra dan Budaya Universitas Udayana 1 [Tityn_asmitasari@yahoo.com]

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR REMAJA KOMPLEK PERUMAHAN UNAND. Sucy Kurnia Wati

TINDAK TUTUR REMAJA KOMPLEK PERUMAHAN UNAND. Sucy Kurnia Wati TINDAK TUTUR REMAJA KOMPLEK PERUMAHAN UNAND Sucy Kurnia Wati Abstrak Artikel ini bertujuan untuk mengetahui menjelaskan tindak ilokusi yang digunakan dalam tuturan remaja komplek perumahan UNAND dan menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bagian ini menjelaskan langkah-langkah yang berkaitan dengan jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Bagian ini menjelaskan langkah-langkah yang berkaitan dengan jenis BAB III METODE PENELITIAN Bagian ini menjelaskan langkah-langkah yang berkaitan dengan jenis penelitian, data dan sumber data, pengembangan instrumen, prosedur pengumpulan data, dan prosedur pengolahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan kunci utama dalam berkomunikasi. Tanpa bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan kunci utama dalam berkomunikasi. Tanpa bahasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan kunci utama dalam berkomunikasi. Tanpa bahasa manusia akan sulit berinteraksi dan berkomunikasi dengan sesamanya. Selain itu bahasa juga menjadi

Lebih terperinci

Tindak tutur dan peristiwa tutur merupakan dua gejala yang terdapat pada. suatu proses komunikasi dalam menyampaikan atau menyebutkan satu maksud

Tindak tutur dan peristiwa tutur merupakan dua gejala yang terdapat pada. suatu proses komunikasi dalam menyampaikan atau menyebutkan satu maksud 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tindak tutur dan peristiwa tutur merupakan dua gejala yang terdapat pada suatu proses komunikasi dalam menyampaikan atau menyebutkan satu maksud oleh penutur.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. dalam penelitian ini. Hasil penelitian yang memiliki kaitan dengan penelitian ini,

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. dalam penelitian ini. Hasil penelitian yang memiliki kaitan dengan penelitian ini, BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka Berikut beberapa penelitian yang dapat menjadi acuan dan perbandingan dalam penelitian ini. Hasil penelitian yang memiliki kaitan dengan

Lebih terperinci

BAB 5. KESIMPULAN dan SARAN. pemakaiannya. Bahasa juga kerap dijadikan media dalam mengungkapkan

BAB 5. KESIMPULAN dan SARAN. pemakaiannya. Bahasa juga kerap dijadikan media dalam mengungkapkan 1 BAB 5 KESIMPULAN dan SARAN 5.1 Kesimpulan Bahasa merupakan produk budaya yang paling dinamis dalam pemakaiannya. Bahasa juga kerap dijadikan media dalam mengungkapkan pemikiran, permintaan, dan perasaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era seperti saat ini, masyarakat di Indonesia dituntut untuk semakin berkembang seiring dengan perkembangan jaman. Salah satu perkembangan yang terjadi adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Dalam bertutur atau berkomunikasi sangat erat hubungannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Dalam bertutur atau berkomunikasi sangat erat hubungannya dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Percakapan atau dialog dalam sebuah tuturan diperlukan suatu kerja sama yang baik antara penutur dengan mitra tutur. Selain kerja sama, faktor kesopanan harus

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA PERCAKAPAN PARA TOKOH OPERA VAN JAVA DI TRANS7. Naskah Publikasi Ilmiah

TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA PERCAKAPAN PARA TOKOH OPERA VAN JAVA DI TRANS7. Naskah Publikasi Ilmiah 0 TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA PERCAKAPAN PARA TOKOH OPERA VAN JAVA DI TRANS7 Naskah Publikasi Ilmiah Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. langsung antar penutur dan mitratutur. Penutur dan mitra tutur berintraksi

BAB I PENDAHULUAN. langsung antar penutur dan mitratutur. Penutur dan mitra tutur berintraksi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia kreatif menciptakan media baru sebagai sarana untuk mempermudah proses berkomunikasi. Media yang tercipta misalnya bentuk media cetak dan elektronik. Dua media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia Broadcasting (penyiaran) adalah dunia yang selalu menarik

BAB I PENDAHULUAN. Dunia Broadcasting (penyiaran) adalah dunia yang selalu menarik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia Broadcasting (penyiaran) adalah dunia yang selalu menarik perhatian bagi masyarakat khususnya di Indonesia. Televisi memiliki keunggulan yang menyebabkan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persoalan tindak tutur (speech act) dalam wacana pertuturan telah banyak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persoalan tindak tutur (speech act) dalam wacana pertuturan telah banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persoalan tindak tutur (speech act) dalam wacana pertuturan telah banyak diteliti dan diamati orang. Namun, sejauh yang peneliti ketahui dalam konteks proses

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA INTERAKSI PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA KELAS 1 SD TAHUN AJARAN 2011/2012

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA INTERAKSI PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA KELAS 1 SD TAHUN AJARAN 2011/2012 TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA INTERAKSI PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA KELAS 1 SD TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI Untuk Memenuhi sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak bisa dipisahkan dari manusia karena bahasa merupakan alat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak bisa dipisahkan dari manusia karena bahasa merupakan alat BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Bahasa tidak bisa dipisahkan dari manusia karena bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi dan berintekrasi. Kridalaksana (2008:24) menjelaskan bahwa bahasa adalah sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pokok di dalam pragmatik. Tindak tutur merupakan dasar bagi analisis topik-topik

BAB I PENDAHULUAN. pokok di dalam pragmatik. Tindak tutur merupakan dasar bagi analisis topik-topik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tindak tutur atau tindak ujar (speech act) merupakan sesuatu yang bersifat pokok di dalam pragmatik. Tindak tutur merupakan dasar bagi analisis topik-topik pragmatik

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Suatu kenyataan bahwa manusia mempergunakan bahasa sebagai sarana

I. PENDAHULUAN. Suatu kenyataan bahwa manusia mempergunakan bahasa sebagai sarana I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu kenyataan bahwa manusia mempergunakan bahasa sebagai sarana komunikasi. Bahasa adalah milik manusia dan merupakan satu ciri pembeda utama umat manusia dengan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENYIMAK BERITA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 BATUSANGKAR ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENYIMAK BERITA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 BATUSANGKAR ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN KEMAMPUAN MENYIMAK BERITA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 BATUSANGKAR ARTIKEL ILMIAH SHINTA FEBRIA NENGSIH NPM 10080349 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang mereka ingin sampaikan dan juga bagaimana respon. menyampaikan gagasan, pikiran dan perasaan mereka.

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang mereka ingin sampaikan dan juga bagaimana respon. menyampaikan gagasan, pikiran dan perasaan mereka. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam bertindak tutur manusia mempunyai banyak cara untuk menyampaikan apa yang mereka ingin sampaikan dan juga bagaimana respon orang lain selaku mitra tutur.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri di dunia ini, manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri di dunia ini, manusia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri di dunia ini, manusia harus berinteraksi dengan orang lain agar dapat bertahan hidup. Dalam interaksi denga yang lain,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriftif kualitatif

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriftif kualitatif BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriftif kualitatif karena penelitian ini mendeskripsikan strategi tindak tutur Mario Teguh dalam

Lebih terperinci