TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM NOVEL BURUNG TERBANG DI KELAM MALAM KARYA ARAFAT NUR (KAJIAN PRAGMATIK) ARTIKEL ILMIAH ELSI OKTAVIANTI NPM.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM NOVEL BURUNG TERBANG DI KELAM MALAM KARYA ARAFAT NUR (KAJIAN PRAGMATIK) ARTIKEL ILMIAH ELSI OKTAVIANTI NPM."

Transkripsi

1 TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM NOVEL BURUNG TERBANG DI KELAM MALAM KARYA ARAFAT NUR (KAJIAN PRAGMATIK) ARTIKEL ILMIAH ELSI OKTAVIANTI NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2015

2

3

4 TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM NOVEL BURUNG TERBANG DI KELAM MALAM KARYA ARAFAT NUR (KAJIAN PRAGMATIK) Oleh Elsi Oktavianti 1, Aruna Laila, S.S., M.Pd. 2, Silvia Marni, M.Pd. 3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Latar belakang penelitian ini adalah tindak tutur ekspresif dalam novel Burung Terbang Di Kelam Malam karya Arafat Nur. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan (1) bentuk tindak tutur ekspresif yang terdapat dalam novel Burung Terbang di Kelam Malam Karya Arafat Nur, dan (2) strategi bertutur ekspresif yang terdapat dalam novel Burung Terbang di Kelam Malam Karya Arafat Nur. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif dengan menganalisis tindak tutur ekspresif dalam Burung Terbang di Kelam Malam karya Arafat Nur. Instrumen pada penelitian ini adalah peneliti sendiri. Data penelitian ini adalah bentuk tindak tutur ekspresif dan strategi bertutur dalam novel Burung Terbang di Kelam Malam karya Arafat Nur. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut, Pertama, terdapat tujuh bentuk tindak tutur ekspresif dalam novel Burung Terbang di Kelam Malam karya Arafat Nur, yaitu, (1) tindak tutur mengucapkan terima kasih, (2) tindak tutur mengucapkan selamat, (3) tindak tutur memohon maaf, (4) tindak tutur memuji, (5) tindak tutur menyalahkan, (6) tindak tutur mencaci, dan (7) tindak tutur mengkritik, tindak tutur ekspresif yang paling banyak digunakan adalah tindak tutur ekspresif memuji. Kedua, strategi bertutur dalam merealisasikan tuturan ekspresif dalam novel Burung Terbang di Kelam Malam karya Arafat Nur ada empat macam, yaitu (1) strategi bertutur terus terang tanpa basa-basi, (2) strategi bertutur dengan basa-basi kesantunan positif, (3) strategi bertutur dengan basa-basi kesantunan negatif, dan (4) strategi bertutur samarsamar. Jenis strategi bertutur yang lebih banyak digunakan dalam novel Burung Terbang di Kelam Malam karya Arafat Nur adalah strategi bertutur dengan basa-basi kesantunan positif. Kata kunci: Tindak tutur ekspresif, novel, Burung Terbang di Kelam Malam.

5 THE EXPRESSIONS OF COMMUNICATION IN THE NOVEL OF BIRD FLYING IN THE DARK NIGHT BY ARAFAT NUR (STUDY PRAGMATICS) By Elsi Oktavianti 1, Aruna Laila, S.S., M.Pd. 2, Silvia Marni, M.Pd. 3 1) Students STKIP PGRI West Sumatra 2) 3) Lecturer Language Study Program and Literature Indonesia STKIP PGRI West Sumatra ABSTRACT The background of this study is the expressive speech acts in a novel Birds Fly In Dark Night by Arafat Nur. This study was conducted to describe (1) the form of expressive speech acts contained in the novel Birds Flying in the Dark Night by Arafat Nur, and (2) tells expressive strategies contained in the novel Birds Flying in the Dark Night by Arafat Nur. The research is a qualitative descriptive method by analyzing the expressive speech acts in Birds Flying in the Dark Night by Arafat Nur. Instruments in this study is the researchers themselves. Data of this research is a form of expressive speech act and speak in a novel strategy in the Birds Fly in Dark Night by Arafat Nur. It can be concluded as follows: Firstly, there are seven forms of speech acts expressive novel Birds Fly In the Dark Night by Arafat Nur, there are : (1) the expressions to say thank you, (2) expressions of congratulate, (3) expressions of apologize, (4) expressions of recommendation, (5) expressions of blame, (6) expressions of revile, and (7) the expressions of criticized, the most expressions that used is expressions of recommendation. Second, there are four strategies of communication in the novel Birds Fly in the Dark Night by Arafat Nur, there are : (1) the strategy speak frankly without further ado, (2) the strategy speak with the preamble of politeness positive, (3) strategy tells the preamble negative politeness, and (4) the strategy speak vaguely. Kind of strategy that widely used in the novel Birds Fly in the Dark Night by Arafat Nur is the preamble of positive politeness strategy. Keywords: The expressions of communication, novel, bird flying in the dark night.

6 PENDAHULUAN Bahasa tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia, bahkan bahasa selalu digunakan oleh manusia dalam segala kegiatan, sehingga dapat dikatakan interaksi tidak mungkin terjadi tanpa adanya media bahasa. Bahasa adalah salah satu alat komunikasi, melalui bahasa menusia dapat saling berhubungan (berkomunikasi) saling berbagai pengalaman, saling belajar dari yang lain, dan meningkatkan kemampuan intelektual. Di dalam komunikasi, dapat diasumsikan bahwa seorang penutur mengartikulasikan tuturan dengan maksud untuk menginformasikan sesuatu kepada penuturnya, dan mengharap petuturnya (pendengar) dapat memahami apa yang disampaikan. Untuk itu penutur harus memperhatikan konteks dan strategi yang menyertai ujaran tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan (1) bentuk tindak tutur ekspresif yang terdapat dalam novel Burung Terbang di Kelam Malam Karya Arafat Nur, dan (2) strategi bertutur ekspresif yang terdapat dalam novel Burung Terbang di Kelam Malam Karya Arafat Nur. Di dalam ilmu pragmatik, tindak tutur dibagi atas tiga jenis, yaitu tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi. Tindak tutur lokusi adalah tindak tutur untuk menyatakan sesuatu. Tindak tutur ilokusi merupakan sebuah tuturan selain berfungsi untuk menyatakan atau menginformasikan sesuatu, dapat juga dipergunakan untuk melakukan sesuatu. Tindak tutur perlokusi merupakan sebuah tuturan yang diutarakan oleh seseorang seringkali mempunyai daya pengaruh atau efek bagi yang mendengarkannya (Wijana, 1996: 17-20). Searle (dalam Gunarwan, 1994:48) membuat klasifikasi dasar tuturan yang membentuk tindak tutur ilokusi menjadil ima jenis yaitu, a) tindak tutur Representatif adalah tindak yang mengikat penuturnya kepada kebenaran atas apa yang dikatannya. Tindak tutur ini berfungsi untuk menyatakan sesuatu agar dapat dinilai benar. Misalnya menyatakan, melaporkan, menunjukkan, dan menyebutkan. b) tindak tutur direktif adalah tindak tutur yang dilakukan penuturnya dengan maksud agar si pendengar melakukan tindakan yang disebutkan di dalam ujaran itu. Misalnya menyuruh, memohon, menasehati, menyarankan, dan menantang. c) tindak tutur ekspresif adalah tindak tutur yang dilakukan dengan maksud agar ujarannya diartikan sebagai evaluasi tentang hal yang disebutkan di dalam ujaran itu. Misalnya memuji, mengucapkan terimakasih, mengkritik, dan mengeluh. d) tindak tutur komisif yaitu tindak tutur yang mengikat penuturnya untuk melaksanakan apa yang disebut dengan ujarannya. Misalnya berjanji, bersumpah, mengancam, dan lain sebagainya. e) tindak tutur deklarasi yaitu tindak tutur yang dilakukan penutur dengan maksud untuk menciptakan hal (status, keadaan dan sebagainya) yang baru. Tindak tutur ini berfungsi menyatakan sesuatu yang menunjukkan kekecewaan, tidak suka dan rasa senang. Misalnya memutuskan, membatalkan, melarang, mengizinkan, memberi maaf. Dalam penelitian ini hanya mengkaji jenis tindak tutur ekspresif. Brown dan Levison (dalamsyahrul, 2008:18) menjelaskan bahwa pertimbangan yang dijadikan dasar pemilihan strategi bertutur adalah faktor-faktor (1) jarak social Pn dan Mt, (2) perbedaan kekuasaan antara Pn dan Mt, dan (3) ancaman suatu tindak tutur berdasarkan pandangan budaya tertentu. Pemilihan srategi bertutur dalam di dalam tindak tutur berbanding lurus antara bobot keterancaman muka dan ketidaklangsungan strategi bertutur yang digunakan di dalam tindak tutur. Artinya jika bobot keterancaman maka rendah cenderung digunakan strategi bertutur langsung, sebaliknya jika bobot keterancaman muka tinggi maka digunakan srategi bertutur tidak langsung. Berdasarkan urutan tingkat ketidaklangsungan, strategi Brown dan Levison adalah sebagai berikut: (1) bertutur terus terang tanpa basa basi(btb), (2) bertutur dengan basa basi kesantunan positif (BTDBKP), (3) bertutur dengan basa basi kesantunan negatif (BTDBKN), (4) bertutur secara samar-samar (BS), dan (5) bertutur dalam hati atau diam (BDH). Pada hakikatnya novel merupakan sebuah karya sastra yang bersifat fiksi atau cerita khayalan. Atmazaki (2005:40) menjelaskan bahwa novel adalah sebuah karya fiksi yang menggambarkan kenyataan kehidupan. Kehidupan yang terdapat dalam karya sastra dapat diperindah, diejek atau digambarkan bertolak belakang dengan kenyataan karena karya sastra merupakan suatu seleksi kehidupan yang direncanakan dengan tujuan tertentu, tetapi tidak dimaksudkan untuk dianggap sebagai suatu yang benar-benar terjadi. Novel Burung Terbang di Kelam Malam karya Arafat Nur merupakan sebuah novel terbaru terbitan Februari 2014, novelini kaya akan perenungan, pesan, dan bisa membawa kita sejenak memikir ulang tentang tujuan hidup yang disampaikan penulis melalui tuturan para tokoh di dalamnya.

7 METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Data dalam penelitian ini adalah bentuk tindak tutur ekspresif dan strategi bertutur dalam novel Burung Terbang di Kelam Malam karya Arafat Nur yang terkait dengan tindak tutur ekspresif. Sedangkan sumber data pada penelitian ini adalah novel Burung Terbang di Kelam Malam karya Arafat Nur. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Langkah-langkah dalam mengumpulkan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) membaca dan memahami novel Burung Terbang di Kelam Malam karya karya Arafat Nur secara keseluruhan, (2) mencatat dan menandai data-data yang berhubungan dengan bentuk tindak tutur dan strategi bertutur dalam novel Burung Terbang di Kelam Malam karya Arafat Nur, (3) menginventarisasikan data yang berhubungan dengan bentuk tindak tutur dan strategi bertutur dalam novel Burung Terbang di Kelam Malam karya Arafat Nur, (4) mengklasifikasikan data yang terkumpul berdasarkan bentuk tindak tutur dan strategi bertutur yang terdapat dalam novel. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) mengklasifikasikan data yang diperoleh, (2) mendeskripsikan data yang berhubungan dengan bentuk tindak tutur ekspresif dan strategi bertutur, (3) menganalisis dan membahas data yang telah diklasifikasikan, (4) mencatat dan menyimpulkan hasil penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan analisis data maka ditemukan tujuh bentuk tindak tutur ekspresif yang meliputi tindak tutur mengucapkan terima kasih, tindak tutur mengucapkan selamat, tindak tutur memohon maaf, tindak tutur memuji, tindak tutur menyalahkan, tindak tutur mencaci, dan tindak tutur mengkritik. Strategi bertutur yang digunakan dalam novel Burung Terbang di Kelam Malam karya Arafat Nur adalah strategi bertutur terus terang tanpa basa-basi, strategi bertutur dengan basa-basi kesantunan positif, strategi bertutur dengan basa-basi kesantunan negatif, dan strategi bertutur samar-samar. Berdasarkan temuan penelitian, dilakukan pembahasan sebagai berikut. a) Bentuk tindak tutur ekspresif, Berdasarkan analisis yang telah dilakukan di atas, dapat dideskripsikan bahwa bentuk tindak tutur ekspresif yang terdapat dalam novel Burung Terbang di Kelam Malam karya Arafat Nur ini dapat dilihat melalui bentuk tindak tutur ekspresif yang dikemukakan dalam teori Searle (dalam Leech, 1993:164) mengemukakan bahwa tindak tutur ekspresif (expressive): fungsi ilokusi adalah mengungkapkan atau mengutarakan sikap psikologis pembicara terhadap suatu keadaan yang tersirat di dalam ilokusi, atau tindak tutur yang dilakukan dengan maksud agar ujarannya diartikan sebagai evaluasi tentang hal yang disebutkan dalam ujaran itu misalnya, (1) mengucapkan terima kasih, (2) mengucapkan selamat, (3) memohon maaf, (4) memuji, (5) menyalahkan, (6) mencaci, dan (7) mengkritik dan b) Strategi bertutur yang digunakan dalam novel Burung Terbang di Kelam Malam karya Arafat Nur dapat dilihat melalui strategi bertutur yang dikemukakan dalam teori Brown dan Levinson. Strategi ini adalah (1) strategi bertutur terus terang tanpa basa basi(btb) sebanyak 36 tuturan, (2) strategi bertutur dengan basa basi kesantunan positif (BBKP) sebanyak 45 tuturan, (3) strategi bertutur dengan basa basi kesantunan negatif (BBKN) sebanyak 25 tuturan, (4) strategi bertutur secara samar-samar (BSS) sebanyak 4 tuturan, dan (5) strategi bertutur dalam hati atau diam (BDH) tidak terdapat dalam penelitian ini. 1. Bentuk Tindak Tutur Ekspresif dalam Novel Burung Terbang di Kelam Malam karya Arafat Nur a. Tindak Tutur Mengucapkan Terima Kasih Bentuk tindak tutur ekspresif mengucapkan terima kasih dapat dilihat pada data berikut. Kalau begitu, aku ini beruntung sekali. Terima kasih kamu sudah baik sekali kepadaku! (Nur, Arafat data ke-34 hlm 110)

8 Pada data di atas, tuturan dilaksanakan oleh Fais ditujukan kepada Laila. Saat di Warung Laila dan Fais sedang berbincang-bincang, Fais mengucapkan terima kasih kepada Laila yang telah mau bersedia meluangkan waktunya mendengarkan ceritanya. Tindak tutur di atas termasuk tindak tutur ekspresif mengucapkan terima kasih yang ditandai oleh kata terima kasih. Kata terima kasih dituturkan oleh penutur (Fais) bertujuan untuk menyenangkan hati Laila. b. Tindak Tutur Mengucapkan Selamat Bentuk tindak tutur ekspresif mengucapkan selamat dapat dilihat pada data berikut. Syukur sekali kamu sudah punya rumah sendiri, tinggal cari istri! ucapnya, lalu diamsesaat lantaran harus memuasatkan perhatian pada jalan, menghindari sebuah lubang. (Nur, Arafat data ke-10 hlm 33) Pada data di atas, tuturan dilaksanakan oleh Burhan yang ditujukan kepada Fais. Saat di atas motor Burhan dan Fais berbincang-bincang, Burhan mengucapkan selamat kepada Fais karena sudah mempunyai rumah sendiri. Tindak tutur di atas termasuk tindak tutur mengucapkan selamat yang ditandai oleh kata syukur. Kata syukur disampaikan oleh penutur (Burhan) untuk mengucapkan rasa syukur kepada lawan tuturnya (Fais) karena sudah mempunyai rumah sendiri dan tinggal cari istri. c. Tindak Tutur Memohon Maaf Bentuk tindak tutur ekspresif memohon maaf dapat dilihat pada data berikut. maaf, aku menanyakan hal yang tidak pantas. Aku tidak tahu bahwa kamu keberatan, (Nur, Arafat data ke-19 hlm 55) Pada data di atas, Haliza memohon maaf kepada Fais karena telah menanyakan apakah kamu pernah tidur dengan perempuan?. Tindak tutur di atas termasuk tindak tutur memohon maaf yang ditandai oleh kata maaf. Kalimat tersebut dituturkan oleh penutur (Haliza) bertujuan untuk meminta maaf kepada lawan tuturnya (Fais) karena sudah menanyakan hal yang tidak pantas. d. Tindak Tutur Memuji Bentuk tindak tutur ekspresif memuji dapat dilihat pada contoh berikut. itu fotoku dulu waktu berumurtujuh belas! seru Aida, hadir tanpa kusangkasangka. manis bukan? ya manis sekali balasku. (Nur, Arafat data ke- 1 hlm 4). Pada data di atas, Fais memuji foto aida yang memang sangat terlihat cantik. Tindak tutur di atas termasuk tindak tutur memuji yang ditandai oleh kata manis sekali. Kata manis sekali diucapkan oleh penutur (Fais) bertujuan untuk memuji lawan tuturnya (Aida) bahwa Aida sangat terlihat cantik di dalam foto itu. e. Tindak Tutur Menyalahkan Bentuk tindak tutur ekspresif menyalahkan dapat dilihat pada contoh berikut. Aduh, Fais, kenapa kamu bertanya begitu, sih? Tentu saja karena aku memikirkanmu! Apakah kamu tidak memikirkanku? Kenapa, sih, pertanyaanmu itu sungguh tidak berprasaan sekali? (Nur, Arafat data ke- 8 hlm 23).

9 Pada data di atas, Safira menyalahkan Fais karena sudah berpura-pura tidak ingin mengetahui maksud pembicaraannya. Tindak tutur di atas termasuk tindak tutur menyalahkan yang ditandai oleh kalimat Kenapa, sih, pertanyaanmu itu sungguh tidak berprasaan sekali?. Kalimat Kenapa, sih, pertanyaanmu itu sungguh tidak berprasaan sekali? Diucapkan oleh penutur (Safira) untuk menyalahkan kepada lawan tuturnya (Fais) karena Fais tidak memikirkan apa yang ditanyakan oleh Safira dan hanya menganggap anggin lalu. f. Tindak Tutur Mencaci Bentuk tindak tutur ekspresif mencaci dapat dilihat pada contoh berikut. Baginya, aku ini hanyalah umpan telur-nya.tapi bagiku, Landok tua itu tidak lebih daripada telur busuk. Cuih! (Nur, Arafat data ke- 5 hlm 12). Pada data di atas, Aida mencaci Tuan Beransyah seperti telur busuk yang suka mempermainkan hati perempuan. Tindak tutur di atas termasuk tindak tutur mencaci yang ditandai oleh kalimat Landok tua itu tidak lebih daripada telur busuk. Kalimat Landok tua itu tidak lebih daripada telur busuk diucapkan oleh penutur (Aida) untuk mencaci Tuan Beransyah yang disampaikan ke lawan tuturnya (Fais) bahwa Tuan Beransyah itu berkelakuan bejat dan hina yang hanya memanfaatkan dirinya untuk kepuasan nafsunya saja. g. Tindak Tutur Mengkritik Bentuk tindak tutur ekspresif mengkritik dapat dilihat pada contoh berikut. Kamu ini aneh sekali (Nur,Arafat data ke- 4 hlm 10). Pada data di atas, Aida mengkritik Fais karena tidak ingin mencatat apa yang diceritakannya. Tindak tutur di atas termasuk tindak tutur mengkritik yang ditandai oleh kalimat Kamu ini aneh sekali. Kalimat kamu ini aneh sekali diucapkan oleh penutur (Aida) dalam mengkritik lawan tuturnya (Fais) karena Fais lebih suka mendengar dari pada mencatat apa yang dibicarakan oleh orang karna hal tersebut lebih terlihat gampang. 2. Strategi Bertutur yang digunakan dalam Novel Burung Terbang di Kelam Malam karya Arafat Nur Dari hasil analisis data, strategi bertutur yang digunakan dalam novel Burung Terbang di Kelam Malam karya Arafat Nur adalah bertutur terus terang tanpa basa-basi (BTB), bertutur dengan basa-basi kesantunan positif (BBKP), bertutur dengan basa-basi kesantunan negatif (BBKN), dan bertutur samar-samar (BSS). Strategi bertutur tersebut dirincikan sebagai berikut. a. Bertutur Terus Terang Tanpa Basa-Basi (BTB) Strategi berterus terang tanpa basa-basi yang digunakan dalam novel Burung Terbang di Kelam Malam karya Arafat Nur dapat di lihat pada data berikut ini. Aku,mohon, maafkanlah aku, Fira, (Nur, Arafat data ke-78 hlm 260). Pada data di atas, tuturan dilaksanakan oleh Fais ditujukan kepada Safira. Saat Fais mengejar Safira yang sedang emosi, Fais memohon maaf kepada Safira karena sudah merasa bersalah telah melakukan hal hina itu. Tindak di atas termasuk tindak tutur memohon maaf dengan menggunakan strategi berterus terus terang tanpa basa-basi (BTB) yang ditandai dengan kalimat, maafkanlah aku. Tindak tutur tersebut dituturkan secara langsung oleh penutur (Fais) untuk memohon maaf kepada lawan tuturnya (Safira) agar memaafkan kesalahannya.

10 b. Strategi Bertutur dengan Basa-basi Kesantunan positif (BBKP) Penggunaan strategi bertutur dalam tindak tutur ekspresif melibatkan Pn (penutur) dan Mt (mitra tutur) dalam satu kegiatan dapat dilihat pada data berikut. Selamat ulang tahun, ya. Semoga panjang umur! (Nur, Arafat data ke-92 hlm 318). Pada data di atas, Fais mengucapkan selamat ulang tahun kepada Haliza yang berulang tahun hari ini. Tindak tutur di atas termasuk tindak tutur mengucapkan selamat dengan menggunakan strategi bertutur dengan basa-basi kesantunan positif (BBKP). Fais merealisasikan strategi bertutur dengan basa-basi kesantunan positif (BBKP) dalam bentuk tuturan melibatkan penutur dan lawan tutur dalam satu kegiatan. Fais mengucapkan selamat dan akan dijawab oleh Haliza. c. Strategi Bertutur dengan Basa-basi Kesantunan Negatif (BBKN) Penggunaan strategi bertutur dalam tindak tutur yang meminta maaf dan meminimalkan beban dapat dilihat pada data berikut. Maaf, aku menanyakan hal yang tidak pantas. Aku tidak tahu bahwa kamu keberatan, (Nur, Arafat data 19 hlm 55). Pada data di atas, Haliza memohon maaf kepada Fais karena telah menanyakan apakah kamu pernah tidur dengan perempuan?. Tindak tutur di atas merupakan tuturan memohon maaf menggunakan strategi bertutur dengan basa-basi kesantunan negatif (BBKN). Strategi (BBKN) yang digunakan yaitu (1) tuturan meminta maaf dan (2) tuturan meminimalkan beban. Haliza memohon maaf kepada Fais karena telah menyakan hal yang tidak pantas dengan mengujarkan maaf yang bertujuan untuk meminimalkan beban kesalahan yang dilakukan Haliza. d. Bertutur Samar-Samar Dapat dilihat pada tuturan berikut. Kamu percaya pedagang emping bisa mendadak kaya? Coba kamu pikir, apakah dengan berdagang kerupuk saja orang bisa punya banyak rumah, tokonya di mana-mana, dan dia bisa kawin sebantar-sebentar, kapan suka, persis kelakuan ayam jantan? (Nur, Arafat data ke-28 hlm 67). Pada data di atas, Haliza mencaci kelakuan Tuan Beransyah karena kelakuannya yang sama dengan kelakuan ayam jantan kawin kapan suka. Tindak tutur di atas merupakan tuturan mencaci menggunakan strategi bertutur samar-samar (BSS). Strategi (BSS) yang digunakan yaitu menggunakan ungkapan. Haliza menggunakan ungkapan kepada Tuan Beransyah yang dinilai kelakuannya yang sama dengan kelakuan ayam jantan kawin kapan suka. Tuturan yang sama juga terdapat pada data ke-55. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan analisis temuan penelitian dan pembahasan tentang tindak tutur ekspresif yang digunakan dalam novel Burung Terbang di Kelam Malam karya Arafat Nur, dapat disimpulkan 2 hal sebagai berikut. Pertama, bentuk tindak tutur ekspresif terdiri atas tindak tutur mengucapkan terima kasih, tindak tutur mengucapkan selamat, tindak tutur memohon maaf, tindak tutur memuji, tindak tutur menyalahkan, tindak tutur mencaci, dan tindak tutur mengkritik. Tindak tutur ekspresif yang paling sering digunakan oleh tokoh dalam novel Burung Terbang di Kelam Malam karya Arafat Nur adalah tindak tutur ekspresif memuji.

11 Kedua, strategi bertutur terdiri atas strategi bertutur terus terang tanpa basa-basi, strategi bertutur dengan basa-basi kesantunan positif, strategi bertutur dengan basa-basi kesantunan negatif, dan bertutur samar-samar. Strategi bertutur yang tidak ditemukan dalam novel Burung Terbang di Kelam Malam karya Arafat Nur adalah strategi bertutur dalam hati atau diam. Strategi bertutur yang paling sering digunakan oleh tokoh dalam novel Burung Terbang di Kelam Malam karya Arafat Nur adalah strategi bertutur dengan basa-basi kesantunan positif. Berdasarkan hasil penelitian tentang tindak tutur ekspresif dalam novel Burung Terbang di Kelam Malam karya Arafat Nur, penulis mengemukakan saran sebagai berikut (1) Secara teori, penelitian ini diharapkan dapat memperluas khasanah ilmu pengetahuan terutama di bidang bahasa dan sastra, (2) bagi dosen Bahasa dan Sastra Indonesia, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk bahan acuan dalam mata kuliah Pragmatik khususnya Tindak Tutur, (3) bagi mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia untuk menambah wawasan mengenai pragmatik khususnya tindak tutur ekspresif, (4) bagi peneliti lain hasil penelitian dapat dijadikan sebagai referensi penelitian mengenai tindak tutur ekspresif, dan (5) bagi peneliti berikutnya, disarankan dapat meneliti tindak tutur lainnya dengan novel yang berbeda sebagai perbandingan untuk melihat bagaimana perkembangan ilmu pragmatik saat ini. DAFTAR PUSTAKA Gunarwan, Asim Pragmatik: Pandangan Mata Burung dalam Mengiring Rekan Sejati. Universitas Katolik Indonesia: Atma Jaya. Leech, Geoffrey Prinsip-prinsip Pragmatik. Jakarta: UI Press. Nur, Arafat Burung Terbang di Kelam Malam. Yogyakarta: Bentang Pustaka. Syahrul Pragmatik Kesantunan Berbahasa. Padang: UNP Press. Wijana, I Dewa Putu Dasar-dasar Pragmatik. Yogyakarta: Andi Offset. \

TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM NOVEL LELAKI YANG MENGGENGGAM AYAT-AYAT TUHAN KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY E JURNAL ILMIAH

TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM NOVEL LELAKI YANG MENGGENGGAM AYAT-AYAT TUHAN KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY E JURNAL ILMIAH TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM NOVEL LELAKI YANG MENGGENGGAM AYAT-AYAT TUHAN KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY E JURNAL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM NOVEL SYAIR MUNAJAT CINTA KARYA NOVIA SYAHIDAH ARTIKEL ILMIAH YULIANA PUTRI NPM

TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM NOVEL SYAIR MUNAJAT CINTA KARYA NOVIA SYAHIDAH ARTIKEL ILMIAH YULIANA PUTRI NPM TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM NOVEL SYAIR MUNAJAT CINTA KARYA NOVIA SYAHIDAH ARTIKEL ILMIAH YULIANA PUTRI NPM 11080016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM ACARA TALKSHOW MATA NAJWA DI METRO TV ARTIKEL ILMIAH MEGA REVIA NPM

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM ACARA TALKSHOW MATA NAJWA DI METRO TV ARTIKEL ILMIAH MEGA REVIA NPM TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM ACARA TALKSHOW MATA NAJWA DI METRO TV ARTIKEL ILMIAH MEGA REVIA NPM 11080263 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

STRATEGI BERTUTUR DALAM TINDAK TUTUR EKSPRESIF BAHASA INDONESIA PADA KEGIATAN DISKUSI

STRATEGI BERTUTUR DALAM TINDAK TUTUR EKSPRESIF BAHASA INDONESIA PADA KEGIATAN DISKUSI STRATEGI BERTUTUR DALAM TINDAK TUTUR EKSPRESIF BAHASA INDONESIA PADA KEGIATAN DISKUSI Oleh: Tia Alfioda 1, Ngusman 2, Ermawati Arief 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas

Lebih terperinci

KESANTUNAN BERBAHASA GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMA NEGERI 2 LINTAU BUO

KESANTUNAN BERBAHASA GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMA NEGERI 2 LINTAU BUO KESANTUNAN BERBAHASA GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMA NEGERI 2 LINTAU BUO Oleh: Nuri Gusriani 1, Atmazaki 2, Ellya Ratna 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI TK NUSA INDAH BANUARAN PADANG

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI TK NUSA INDAH BANUARAN PADANG TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI TK NUSA INDAH BANUARAN PADANG Oleh: Winda Elmita 1, Ermanto 2, Ellya Ratna 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA BAK TRUK SEBAGAI ALTERNATIF MATERI AJAR PRAGMATIK

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA BAK TRUK SEBAGAI ALTERNATIF MATERI AJAR PRAGMATIK TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA BAK TRUK SEBAGAI ALTERNATIF MATERI AJAR PRAGMATIK Evi Chamalah dan Turahmat Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Islam Sultan Agung chamalah@unissula.ac.id

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU TAMAN KANAK-KANAK DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR TK AISYIYAH 29 PADANG

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU TAMAN KANAK-KANAK DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR TK AISYIYAH 29 PADANG TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU TAMAN KANAK-KANAK DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR TK AISYIYAH 29 PADANG Nensi Yuferi 1), Hasnul Fikri 2), Gusnetti 2) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia 2)

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR ILOKUSI USTAZ YUSUF MANSUR DALAM ACARA WISATA HATI DI STASIUN TELEVISI ANTV

TINDAK TUTUR ILOKUSI USTAZ YUSUF MANSUR DALAM ACARA WISATA HATI DI STASIUN TELEVISI ANTV TINDAK TUTUR ILOKUSI USTAZ YUSUF MANSUR DALAM ACARA WISATA HATI DI STASIUN TELEVISI ANTV Mefi Ellini 1, Novia Juita 2, Hamidin 3 Program Studi Sastra Indonesia FBS Universitas Negeri Padang Email: mefi.ellini@gmail.com

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI MTs RIADHUS SHOLIHIN KOTO BARU KABUPATEN SIJUNJUNG

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI MTs RIADHUS SHOLIHIN KOTO BARU KABUPATEN SIJUNJUNG TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI MTs RIADHUS SHOLIHIN KOTO BARU KABUPATEN SIJUNJUNG Yossie Ana Welvi, Ermanto, Hasanuddin WS Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA FILM MIMPI SEJUTA DOLAR KARYA ALBERTHIENE ENDAH. Suci Muliana Universitas Sebelas Maret (UNS)

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA FILM MIMPI SEJUTA DOLAR KARYA ALBERTHIENE ENDAH. Suci Muliana Universitas Sebelas Maret (UNS) TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA FILM MIMPI SEJUTA DOLAR KARYA ALBERTHIENE ENDAH Suci Muliana Universitas Sebelas Maret (UNS) sucimuliana41@yahoo.com Abstrak Penelitian yang berjudul tindak tutur ekspresif

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU DAN RESPON SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS VII SMP NEGERI 2 PAINAN

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU DAN RESPON SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS VII SMP NEGERI 2 PAINAN TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU DAN RESPON SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS VII SMP NEGERI 2 PAINAN Oleh: Puji Desty Yadita MYD 1, Ngusman 2, Ena Noveria 3 Program Studi Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan akal budi, tidak berdasarkan insting. dan sopan-santun non verbal. Sopan-santun verbal adalah sopan santun

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan akal budi, tidak berdasarkan insting. dan sopan-santun non verbal. Sopan-santun verbal adalah sopan santun 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Baryadi (2005: 67) sopan santun atau tata krama adalah salah satu wujud penghormatan seseorang kepada orang lain. Penghormatan atau penghargaan terhadap

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Tindak tutur adalah bagian dari pragmatik yang digagasi oleh Austin

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Tindak tutur adalah bagian dari pragmatik yang digagasi oleh Austin BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep 2.1.1 Tindak Tutur Tindak tutur adalah bagian dari pragmatik yang digagasi oleh Austin (1962) dengan mengemukakan pendapat bahwa pada dasarnya

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR DIREKTIF PEDAGANG PAKAIAN DALAM BAHASA MANDAILING DI PASAR UJUNG GADING KABUPATEN PASAMAN BARAT

TINDAK TUTUR DIREKTIF PEDAGANG PAKAIAN DALAM BAHASA MANDAILING DI PASAR UJUNG GADING KABUPATEN PASAMAN BARAT TINDAK TUTUR DIREKTIF PEDAGANG PAKAIAN DALAM BAHASA MANDAILING DI PASAR UJUNG GADING KABUPATEN PASAMAN BARAT Leli Hermita 1, Agustina 2, M.Ismail Nst. Program Studi Sastra Indonesia FBS Universitas Negeri

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR EKSPRESIF MENGKRITIK DAN MEMUJI DALAM NOVEL PADANG BULAN DAN CINTA DI DALAM GELAS KARYA ANDREA HIRATA

TINDAK TUTUR EKSPRESIF MENGKRITIK DAN MEMUJI DALAM NOVEL PADANG BULAN DAN CINTA DI DALAM GELAS KARYA ANDREA HIRATA TINDAK TUTUR EKSPRESIF MENGKRITIK DAN MEMUJI DALAM NOVEL PADANG BULAN DAN CINTA DI DALAM GELAS KARYA ANDREA HIRATA Oleh Misra Nofrita Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Rokania

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA DAN RESPON SISWA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI KELAS IX SMP NEGERI 26 PADANG

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA DAN RESPON SISWA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI KELAS IX SMP NEGERI 26 PADANG TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA DAN RESPON SISWA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI KELAS IX SMP NEGERI 26 PADANG Oleh: Melisa Eki Saputri 1, Emidar 2, Ermawati Arief 3 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Mereka saling berinteraksi dengan orang di sekitarnya maupun

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Mereka saling berinteraksi dengan orang di sekitarnya maupun BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan diuraikan tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan, Manfaat, Definisi Operasional 1.1 Latar Belakang Manusia dalam kehidupannya sebagai makhluk sosial selalu

Lebih terperinci

ANALISIS TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM NOVEL HAFALAN SHALAT DELISA KARYA TERE LIYE ARTIKEL E-JOURNAL ELFI SURIANI NIM

ANALISIS TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM NOVEL HAFALAN SHALAT DELISA KARYA TERE LIYE ARTIKEL E-JOURNAL ELFI SURIANI NIM ANALISIS TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM NOVEL HAFALAN SHALAT DELISA KARYA TERE LIYE ARTIKEL E-JOURNAL ELFI SURIANI NIM 120388201079 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 KABUPATEN KERINCI PROVINSI JAMBI

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 KABUPATEN KERINCI PROVINSI JAMBI TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 KABUPATEN KERINCI PROVINSI JAMBI Rena Anggara 1), Marsis 2), Syofiani 2) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. ini, yang berkaitan dengan: (1) pengertian pragmatik; (2) tindak tutur; (3) klasifikasi

BAB II KERANGKA TEORI. ini, yang berkaitan dengan: (1) pengertian pragmatik; (2) tindak tutur; (3) klasifikasi BAB II KERANGKA TEORI Kerangka teori ini berisi tentang teori yang akan digunakan dalam penelitian ini, yang berkaitan dengan: (1) pengertian pragmatik; (2) tindak tutur; (3) klasifikasi tindak tutur;

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM BUKU HUMOR MEMBONGKAR GURITA CIKESA KARYA JAIM WONG GENDENG DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM BUKU HUMOR MEMBONGKAR GURITA CIKESA KARYA JAIM WONG GENDENG DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM BUKU HUMOR MEMBONGKAR GURITA CIKESA KARYA JAIM WONG GENDENG DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Oleh: Sherry HQ 1, Agustina. 2, Novia Juita 3 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gejala individual yang bersifat psikologis dan keberlangsungan ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. gejala individual yang bersifat psikologis dan keberlangsungan ditentukan oleh 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tindak tutur adalah bagian dari pragmatik. Tindak tutur (istilah Kridalaksana pertuturan speech act, speech event) adalah pengujaran kalimat untuk menyatakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejatinya, manusia menggunakan bahasa sebagai sarana berkomunikasi antarsesama. Akan tetapi, tidak jarang bahasa juga digunakan oleh manusia sebagai sarana

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR GURU DI DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR BAHASA INDONESIA KELAS VIII SMP N 27 PADANG (KAJIAN PRAGMATIK) ABSTRACT

TINDAK TUTUR GURU DI DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR BAHASA INDONESIA KELAS VIII SMP N 27 PADANG (KAJIAN PRAGMATIK) ABSTRACT TINDAK TUTUR GURU DI DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR BAHASA INDONESIA KELAS VIII SMP N 27 PADANG (KAJIAN PRAGMATIK) Sri Sundari 1, Wahyudi Rahmat 2, Ria Satini 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini ada empat, yaitu tuturan,

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini ada empat, yaitu tuturan, BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep yang digunakan dalam penelitian ini ada empat, yaitu tuturan, perkawinan, tindak tutur, dan konteks situasi. Keempat konsep ini perlu

Lebih terperinci

FUNGSI TINDAK TUTUR ILOKUSI EKSPRESIF PADA TUTURAN TOKOH DALAM NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN 2 KARYA ASMA NADIA

FUNGSI TINDAK TUTUR ILOKUSI EKSPRESIF PADA TUTURAN TOKOH DALAM NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN 2 KARYA ASMA NADIA i FUNGSI TINDAK TUTUR ILOKUSI EKSPRESIF PADA TUTURAN TOKOH DALAM NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN 2 KARYA ASMA NADIA SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1)

Lebih terperinci

Jurnal Penelitian Program Pascasarjana

Jurnal Penelitian Program Pascasarjana PERSEPSI STRATEGI KESANTUNAN TINDAK TUTUR MEMERINTAH SISWA SMP NEGERI 13 KERINCI ARTIKEL SUDARLI IDRIS NPM.12100118512011 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS BUNG HATTA 2015 1 PERSEPSI STRATEGI KESANTUNAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara eksternal, yakni bagaimana satuan kebahasaan digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. secara eksternal, yakni bagaimana satuan kebahasaan digunakan dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pragmatik adalah cabang ilmu bahasa yang mempelajari struktur bahasa secara eksternal, yakni bagaimana satuan kebahasaan digunakan dalam komunikasi (Wijana,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kepustakaan Yang Relevan Sofa,S.IP(2008) yang menulis tentang, Penggunaan Pendekatan Pragmatik dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara bagi Siswa SMPN 3 Tarakan Kalimantan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka Sebelum melakukan penelitian, ada beberapa sumber kajian yang dijadikan acuan dari penelitian ini yaitu hasil penelitian sebelumnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang. menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan yang

BAB I PENDAHULUAN. situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang. menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tindak tutur merupakan suatu bentuk tindakan dalam konteks situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. misalnya di rumah, di jalan, di sekolah, maupundi tempat lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. misalnya di rumah, di jalan, di sekolah, maupundi tempat lainnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tindak tutur merupakan tindakan yang terjadi dalam setiap proses komunikasi dengan menggunakan bahasa. Manusia sebagai makhluk sosial memerlukan alat komunikasi sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Penggunaan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Penggunaan bahasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari interaksi yang menggunakan sebuah media berupa bahasa. Bahasa menjadi alat komunikasi yang digunakan pada setiap ranah profesi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar-mengajar guru mempunyai peran penting dalam menyampaikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik melalui komunikasi. Komunikasi adalah alat untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bagian ini menjelaskan langkah-langkah yang berkaitan dengan jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Bagian ini menjelaskan langkah-langkah yang berkaitan dengan jenis BAB III METODE PENELITIAN Bagian ini menjelaskan langkah-langkah yang berkaitan dengan jenis penelitian, data dan sumber data, pengembangan instrumen, prosedur pengumpulan data, dan prosedur pengolahan

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

Lebih terperinci

KESANTUNAN BERBAHASA INDONESIA DALAM TINDAK TUTUR ILOKUSI PARA DAI DI MESJID NURUSH SHIDDIQ KELURAHAN GUNUNG PANGILUN KECAMATAN PADANG UTARA

KESANTUNAN BERBAHASA INDONESIA DALAM TINDAK TUTUR ILOKUSI PARA DAI DI MESJID NURUSH SHIDDIQ KELURAHAN GUNUNG PANGILUN KECAMATAN PADANG UTARA KESANTUNAN BERBAHASA INDONESIA DALAM TINDAK TUTUR ILOKUSI PARA DAI DI MESJID NURUSH SHIDDIQ KELURAHAN GUNUNG PANGILUN KECAMATAN PADANG UTARA Yuliza 1, Novia Juita 2, Ngusman 3 Program Studi Sastra Indonesia

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR GURU DAN SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DAN IMPLIKASINYA

TINDAK TUTUR GURU DAN SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DAN IMPLIKASINYA TINDAK TUTUR GURU DAN SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DAN IMPLIKASINYA Oleh Septia Uswatun Hasanah Mulyanto Widodo Email: septiauswatunhasanah@gmail.com Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

REPRESENTASI TINDAK TUTUR DIREKTIF BAHASA INDONESIA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 PADANG

REPRESENTASI TINDAK TUTUR DIREKTIF BAHASA INDONESIA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 PADANG REPRESENTASI TINDAK TUTUR DIREKTIF BAHASA INDONESIA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 PADANG Oleh: Suci Larassaty 1, Syahrul R 2, Erizal Gani 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. juga dapat menyampaikan pikiran, perasaan kepada orang lain. demikian, bahasa juga mempunyai fungsi sebagai alat kekuasaan.

I. PENDAHULUAN. juga dapat menyampaikan pikiran, perasaan kepada orang lain. demikian, bahasa juga mempunyai fungsi sebagai alat kekuasaan. 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi antarmanusia. Manusia berbahasa setiap hari untuk berkomunikasi. Berbahasa adalah suatu kebutuhan, artinya berbahasa merupakan

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN STRATEGI BERTUTUR DALAM BAHASA MINANGKABAU OLEH REMAJA ANTARKAWAN SEBAYA PADA KOMUNIKASI TIDAK RESMI DI KOTA PADANG

TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN STRATEGI BERTUTUR DALAM BAHASA MINANGKABAU OLEH REMAJA ANTARKAWAN SEBAYA PADA KOMUNIKASI TIDAK RESMI DI KOTA PADANG TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN STRATEGI BERTUTUR DALAM BAHASA MINANGKABAU OLEH REMAJA ANTARKAWAN SEBAYA PADA KOMUNIKASI TIDAK RESMI DI KOTA PADANG Danty 1, Ngusman 2, Novia Juita 3 Program Studi Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Fraser dalam Irawan (2010:7) mendefinisikan kesopanan adalah property

BAB II KAJIAN TEORI. Fraser dalam Irawan (2010:7) mendefinisikan kesopanan adalah property 7 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kesopanan Berbahasa Kesopanan berbahasa sangat diperlukan bagi penutur dan petutur. Menurut Fraser dalam Irawan (2010:7) mendefinisikan kesopanan adalah property associated with

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tindak tutur dapat dikatakan sebagai suatu tuturan saat seseorang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tindak tutur dapat dikatakan sebagai suatu tuturan saat seseorang BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Tindak Tutur Tindak tutur dapat dikatakan sebagai suatu tuturan saat seseorang melakukan beberapa tindakan seperti melaporkan, menjanjikan, mengusulkan, menyarankan, dan

Lebih terperinci

ANALISIS TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM FILM DI BAWAH LINDUNGAN KABAH

ANALISIS TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM FILM DI BAWAH LINDUNGAN KABAH ANALISIS TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM FILM DI BAWAH LINDUNGAN KABAH ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) WILDASARI NIM 110388201136

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR ILOKUSI TOKOH KAKEK DALAM FILM TANAH SURGA

TINDAK TUTUR ILOKUSI TOKOH KAKEK DALAM FILM TANAH SURGA TINDAK TUTUR ILOKUSI TOKOH KAKEK DALAM FILM TANAH SURGA SUTRADARA HERWIN NOVIANTO, RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN MENYIMAK, DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS X SMA Oleh: Sri Utami Fatimah Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, harapan, pesan-pesan, dan sebagainya. Bahasa adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, harapan, pesan-pesan, dan sebagainya. Bahasa adalah salah satu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya senantiasa melakukan komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting karena dengan bahasa orang dapat menerima

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Istilah dan teori tentang tindak tutur mula-mula diperkenalkan oleh J. L.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Istilah dan teori tentang tindak tutur mula-mula diperkenalkan oleh J. L. BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret (KBBI, 2007: 588). 2.1.1 Tindak Tutur Istilah dan teori tentang

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA INTERAKSI PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA KELAS 1 SD TAHUN AJARAN 2011/2012

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA INTERAKSI PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA KELAS 1 SD TAHUN AJARAN 2011/2012 TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA INTERAKSI PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA KELAS 1 SD TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI Untuk Memenuhi sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hubungan-hubungan antara bahasa dan konteksnya yang tergramatikalisasi atau

BAB I PENDAHULUAN. hubungan-hubungan antara bahasa dan konteksnya yang tergramatikalisasi atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pragmatik adalah salah satu bagian dari ilmu linguistik. Pragmatik adalah kajian mengenai arti dalam hubungannya dengan situasi pada saat tuturan diucapkan

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM CERAMAH MAMAH DEDEH PADA ACARA MAMAH DAN AA BERAKSI DI INDOSIAR (SUATU TINJAUAN PRAGMATIK) JURNAL ILMIAH

TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM CERAMAH MAMAH DEDEH PADA ACARA MAMAH DAN AA BERAKSI DI INDOSIAR (SUATU TINJAUAN PRAGMATIK) JURNAL ILMIAH TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM CERAMAH MAMAH DEDEH PADA ACARA MAMAH DAN AA BERAKSI DI INDOSIAR (SUATU TINJAUAN PRAGMATIK) JURNAL ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjanan pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Wacana merupakan komunikasi pikiran dengan kata-kata, ekspresi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Wacana merupakan komunikasi pikiran dengan kata-kata, ekspresi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wacana merupakan komunikasi pikiran dengan kata-kata, ekspresi dengan ide-ide atau gagasan-gagasan, dan konversasi atau percakapan (Tarigan, 2009:22). Wacana direalisasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, mulai dari sarana untuk menyampaikan informasi, memberi perintah, meminta

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, mulai dari sarana untuk menyampaikan informasi, memberi perintah, meminta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan sarana terpenting dalam segala jenis komunikasi yang terjadi di dalam kehidupan, mulai dari sarana untuk menyampaikan informasi, memberi perintah,

Lebih terperinci

Tindak tutur ilokusi novel Surga Yang Tidak Dirindukan karya Asma Nadia (kajian pragmatik)

Tindak tutur ilokusi novel Surga Yang Tidak Dirindukan karya Asma Nadia (kajian pragmatik) Linguista, Vol.1, No.1, Juni 2017, hal 6-11 ISSN (print): 2579-8944; ISSN (online): 2579-9037 Avaliable online at: http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/linguista 6 Tindak tutur ilokusi novel Surga Yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa berfungsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi atau interaksi sosial. Sebagai alat komunikasi, bahasa dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial manusia memerlukan alat komunikasi antar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial manusia memerlukan alat komunikasi antar 1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Sebagai makhluk sosial manusia memerlukan alat komunikasi antar sesamanya di dalam suatu lingkungan pergaulan hidup untuk melaksanakan maksud tertentu. Banyak

Lebih terperinci

KESANTUNAN TUTURAN SISWA KEPADA GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VII 8 SMP NEGERI 27 PADANG ABSTRACT

KESANTUNAN TUTURAN SISWA KEPADA GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VII 8 SMP NEGERI 27 PADANG ABSTRACT KESANTUNAN TUTURAN SISWA KEPADA GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VII 8 SMP NEGERI 27 PADANG Nora Amelia¹, Putri Dian Afrinda², Wahyudi rahmat³ 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN digilib.uns.ac.id BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini terdiri atas dua subbab yaitu simpulan dan saran. Bagian simpulan memaparkan tentang keseluruhan hasil penelitian secara garis besar yang meliputi strategi

Lebih terperinci

Pelaksanaan Tindak Ujaran. Dwiyanti Nandang ( ) Meita Winda Lestari ( ) Pamela Yunita Sari ( ) Riza Indah Rosnita ( )

Pelaksanaan Tindak Ujaran. Dwiyanti Nandang ( ) Meita Winda Lestari ( ) Pamela Yunita Sari ( ) Riza Indah Rosnita ( ) Pelaksanaan Tindak Ujaran Dwiyanti Nandang ( 056174 ) Meita Winda Lestari ( 0608215 ) Pamela Yunita Sari ( 056089 ) Riza Indah Rosnita ( 056255 ) Ujaran Tujuan Lokusi ( saying something ) Tujuan dari ujaran

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR DALAM DIALOG DRAMA KISAH CINTA 40 MENIT KARYA DIDI ARSANDI

TINDAK TUTUR DALAM DIALOG DRAMA KISAH CINTA 40 MENIT KARYA DIDI ARSANDI TINDAK TUTUR DALAM DIALOG DRAMA KISAH CINTA 40 MENIT KARYA DIDI ARSANDI NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah

Lebih terperinci

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa REALISASI TUTURAN DALAM WACANA PEMBUKA PROSES BELAJARMENGAJAR DI KALANGAN GURU BAHASA INDONESIA YANG BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA PERCAKAPAN PARA TOKOH OPERA VAN JAVA DI TRANS7. Naskah Publikasi Ilmiah

TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA PERCAKAPAN PARA TOKOH OPERA VAN JAVA DI TRANS7. Naskah Publikasi Ilmiah 0 TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA PERCAKAPAN PARA TOKOH OPERA VAN JAVA DI TRANS7 Naskah Publikasi Ilmiah Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PEMBAWA ACARA DAN BINTANG TAMU PADA ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV One ARTIKEL ILMIAH. Rosmita NPM

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PEMBAWA ACARA DAN BINTANG TAMU PADA ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV One ARTIKEL ILMIAH. Rosmita NPM TINDAK TUTUR EKSPRESIF PEMBAWA ACARA DAN BINTANG TAMU PADA ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV One ARTIKEL ILMIAH Rosmita NPM 11080140 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut pendapat Austin (1962) yang kemudian dikembangkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Menurut pendapat Austin (1962) yang kemudian dikembangkan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tindak tutur merupakan tindakan yang terjadi dalam setiap proses komunikasi dengan menggunakan bahasa. Berbahasa dalam bentuk berbicara merupakan bagian dari keterampilan

Lebih terperinci

UNGKAPAN PENERIMAAN DAN PENOLAKAN DALAM BAHASA INDONESIA. Nur Anisa Ikawati Universitas Negeri Malang

UNGKAPAN PENERIMAAN DAN PENOLAKAN DALAM BAHASA INDONESIA. Nur Anisa Ikawati Universitas Negeri Malang UNGKAPAN PENERIMAAN DAN PENOLAKAN DALAM BAHASA INDONESIA Nur Anisa Ikawati Universitas Negeri Malang Abstrak: Ungkapan penerimaan dan penolakan merupakan bagian dari ungkapan persembahan dalam suatu tindak

Lebih terperinci

STRATEGI KESANTUNAN POSITIF DAN NEGATIF DALAM BENTUK TUTURAN DIREKTIF DI LINGKUNGAN STKIP MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG

STRATEGI KESANTUNAN POSITIF DAN NEGATIF DALAM BENTUK TUTURAN DIREKTIF DI LINGKUNGAN STKIP MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG STRATEGI KESANTUNAN POSITIF DAN NEGATIF DALAM BENTUK TUTURAN DIREKTIF DI LINGKUNGAN STKIP MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG Dessy Saputry Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, STKIP Muhammadiyah Pringsewu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya kepentingan untuk menjalin hubungan interaksi sosial.

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya kepentingan untuk menjalin hubungan interaksi sosial. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah media komunikasi yang paling efektif bagi manusia dalam berhubungan dengan dunia di luar dirinya. Hal itu berarti bahwa fungsi utama bahasa adalah

Lebih terperinci

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB TV ONE

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB TV ONE ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB TV ONE ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM NOVEL PUKAT KARYA TERE-LIYE

TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM NOVEL PUKAT KARYA TERE-LIYE TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM NOVEL PUKAT KARYA TERE-LIYE Dwi Sari Rizqi 1, Agustina 2, Ngusman 3 Program Studi Sastra Indonesia FBS Universitas Negeri Padang Email: dwisaririzqi@yahoo.com Abstract This

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. dalam penelitian ini. Hasil penelitian yang memiliki kaitan dengan penelitian ini,

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. dalam penelitian ini. Hasil penelitian yang memiliki kaitan dengan penelitian ini, BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka Berikut beberapa penelitian yang dapat menjadi acuan dan perbandingan dalam penelitian ini. Hasil penelitian yang memiliki kaitan dengan

Lebih terperinci

KESANTUNAN BERBAHASA PRAMUNIAGA DALAM MELAYANI KONSUMEN DI TOKO BUKU SARI ANGGREK PADANG

KESANTUNAN BERBAHASA PRAMUNIAGA DALAM MELAYANI KONSUMEN DI TOKO BUKU SARI ANGGREK PADANG KESANTUNAN BERBAHASA PRAMUNIAGA DALAM MELAYANI KONSUMEN DI TOKO BUKU SARI ANGGREK PADANG Oleh: Sulastutik 1, Amril Amir 2, Ellya Ratna 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas

Lebih terperinci

Jurnal Sasindo Unpam, Volume 3, Nomor 2, Desember 2016 KESANTUNAN TUTURAN GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS. Oleh.

Jurnal Sasindo Unpam, Volume 3, Nomor 2, Desember 2016 KESANTUNAN TUTURAN GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS. Oleh. KESANTUNAN TUTURAN GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS Oleh Aida Sumardi 1 Abstrak Bahasa guru memberi peran besar dalam proses pembelajaran di kelas. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia, karena melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia, karena melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah salah satu alat komunikasi yang sangat penting bagi kehidupan manusia, karena melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan dengan sesama anggota masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbantu oleh situasi tutur. Searle (dalam Wijana dan Rohmadi, 2009: 20)

BAB I PENDAHULUAN. terbantu oleh situasi tutur. Searle (dalam Wijana dan Rohmadi, 2009: 20) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Suatu tuturan pasti mempunyai maksud serta faktor yang melatarbelakangi penutur dalam menyampaikan tuturannya kepada mitra tutur. Yule (2006: 82-83) mengemukakan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian... 31

DAFTAR ISI. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian... 31 DAFTAR ISI PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iv UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Penelitian... 1 B. Identifikasi Masalah...

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP UNTIRTA 2017 ISBN

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP UNTIRTA 2017 ISBN ANALISIS TINDAK TUTUR GURU DALAM PROSES PEMBELAJARA MEMBACA BERSAMA DI SDN KARUNDANG I, KABUPATEN SERANG, PROVINSI BANTEN Sundawati Tisnasari Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Universitas Sultan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakikatnya, manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan manusia lainnya dalam kehidupannya. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, manusia saling berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB 2 TINDAK TUTUR DAN SLOGAN IKLAN. Pandangan Austin (Cummings, 2007:8) tentang bahasa telah menimbulkan

BAB 2 TINDAK TUTUR DAN SLOGAN IKLAN. Pandangan Austin (Cummings, 2007:8) tentang bahasa telah menimbulkan BAB 2 TINDAK TUTUR DAN SLOGAN IKLAN 2.1. Pengertian Tindak Tutur Pandangan Austin (Cummings, 2007:8) tentang bahasa telah menimbulkan pengaruh yang besar di bidang filsafat dan lingustik. Gagasannya yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antarpesona dan memelihara hubungan sosial. Tujuan percakapan bukan

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antarpesona dan memelihara hubungan sosial. Tujuan percakapan bukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan berbicara menduduki posisi penting dalam kehidupan manusia. Sebagai makhluk sosial, manusia melakukan percakapan untuk membentuk interaksi antarpesona

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Bahasa merupakan sebuah hal yang sangat penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Bahasa merupakan sebuah hal yang sangat penting bagi kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Bahasa merupakan sebuah hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Tanpa bahasa, manusia tidak akan saling terhubung. Berkomunikasi pada umumnya melibatkan dua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin beragam dan kreatif. Keanekaragaman penggunaan bahasa di masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. semakin beragam dan kreatif. Keanekaragaman penggunaan bahasa di masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Jawa merupakan alat komunikasi yang sangat penting peranannya bagi masyarakat Jawa. Penggunaan Bahasa Jawa di masyarakat semakin beragam dan kreatif.

Lebih terperinci

TUTUR PUJIAN GURU DALAM INTERAKSI PEMBELAJARAN DI KELAS

TUTUR PUJIAN GURU DALAM INTERAKSI PEMBELAJARAN DI KELAS TUTUR PUJIAN GURU DALAM INTERAKSI PEMBELAJARAN DI KELAS Ahmad Fadilahtur Rahman Guru Bahasa Indonesia SMPN 4 Situbondo Email: fadilahtur_rahman@yahoo.com Abstract: This study aimed to describe the form

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tindakan dalam tuturannya (Chaer dan Leoni. 1995:65).

BAB I PENDAHULUAN. tindakan dalam tuturannya (Chaer dan Leoni. 1995:65). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat interaksi sosial atau alat komunikasi manusia. Dalam berkomunikasi, manusia saling menyampaikan informasi berupa pikiran, gagasan, maksud, perasaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan produk dari suatu kalimat dalam kondisi tertentu dan. wacana. Tindak tutur dapat pula disebut tindak ujar.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan produk dari suatu kalimat dalam kondisi tertentu dan. wacana. Tindak tutur dapat pula disebut tindak ujar. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tindak tutur terdapat dalam komunikasi bahasa. Tindak tutur merupakan produk dari suatu kalimat dalam kondisi tertentu dan merupakan kesatuan terkecil dari komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peristiwa tutur merupakan gejala sosial, sedangkan tindak tutur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peristiwa tutur merupakan gejala sosial, sedangkan tindak tutur BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peristiwa tutur merupakan gejala sosial, sedangkan tindak tutur merupakan gejala individual, dan keberlangsungannya ditentukan oleh kemampuan berbahasa si penutur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pokok di dalam pragmatik. Tindak tutur merupakan dasar bagi analisis topik-topik

BAB I PENDAHULUAN. pokok di dalam pragmatik. Tindak tutur merupakan dasar bagi analisis topik-topik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tindak tutur atau tindak ujar (speech act) merupakan sesuatu yang bersifat pokok di dalam pragmatik. Tindak tutur merupakan dasar bagi analisis topik-topik pragmatik

Lebih terperinci

TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM SCRIP ADA APA DENGAN CINTA? KARYA RUDI SOEDJARWO

TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM SCRIP ADA APA DENGAN CINTA? KARYA RUDI SOEDJARWO TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM SCRIP ADA APA DENGAN CINTA? KARYA RUDI SOEDJARWO SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Lebih terperinci

REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI

REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri di dunia ini, manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri di dunia ini, manusia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri di dunia ini, manusia harus berinteraksi dengan orang lain agar dapat bertahan hidup. Dalam interaksi denga yang lain,

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR DEKLARASI BAHASA MINANGKABAU PEDAGANG KAKILIMA DI PASAR RAYA PADANG

TINDAK TUTUR DEKLARASI BAHASA MINANGKABAU PEDAGANG KAKILIMA DI PASAR RAYA PADANG TINDAK TUTUR DEKLARASI BAHASA MINANGKABAU PEDAGANG KAKILIMA DI PASAR RAYA PADANG Oleh: Wahyu Erlian 1, Amril Amir 2, Ena Noveria 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas Negeri

Lebih terperinci

ILOKUSI DALAM WACANA KAOS OBLONG JOGER: SEBUAH ANALISIS PRAGMATIK. Agus Surya Adhitama Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Udayana

ILOKUSI DALAM WACANA KAOS OBLONG JOGER: SEBUAH ANALISIS PRAGMATIK. Agus Surya Adhitama Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Udayana 1 ILOKUSI DALAM WACANA KAOS OBLONG JOGER: SEBUAH ANALISIS PRAGMATIK Agus Surya Adhitama Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Udayana Abstract There are many ways to create a communication

Lebih terperinci

ARTIKEL. Oleh Rini Saroza Nim Medann 16 Februarr20l6 Menyetujui: Dosen Pembimbing Skripsi

ARTIKEL. Oleh Rini Saroza Nim Medann 16 Februarr20l6 Menyetujui: Dosen Pembimbing Skripsi ARTIKEL TINDAK TUTUR PADA PRAMT]NIAGA DI PASAR SWALAYAI{ Oleh Rini Saroza Nim 2113210025 I)osen Pembimbing SMpsi Hendra K Pulungan, S.Sos., M.I.Kom. Telah Diverilikasi dan Dinyatakan Memenuhi Syarat UntukDiunggah

Lebih terperinci

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM PEMBELAJARAN OLAHRAGA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM PEMBELAJARAN OLAHRAGA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM PEMBELAJARAN OLAHRAGA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG Oleh Atik Kartika Nurlaksana Eko Rusminto Mulyanto Widodo Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

Maftuchah Dwi Agustina ABSTRACT

Maftuchah Dwi Agustina ABSTRACT ANALISIS KALIMAT YANG MEREPRESENTASIKAN TUTURAN MENGANCAM MUKA NEGATIF MITRA TUTUR PADA TERJEMAHAN KUMPULAN CERITA PENDEK THE ADVENTURES OF SHERLOCK HOLMES Maftuchah Dwi Agustina uwiequw@gmail.com ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi bersifat arbitrer yang dipergunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi bersifat arbitrer yang dipergunakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat utama dalam komunikasi dan memiliki daya ekspresi dan informatif yang besar. Bahasa sangat dibutuhkan oleh manusia karena dengan bahasa manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tindak tutur terdapat dalam komunikasi bahasa. Tindak tutur merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Tindak tutur terdapat dalam komunikasi bahasa. Tindak tutur merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tindak tutur terdapat dalam komunikasi bahasa. Tindak tutur merupakan produk dari suatu ujaran kalimat dalam kondisi tertentu dan merupakan kesatuan terkecil

Lebih terperinci

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh RASMIAYU FENDIANSYAH NIM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh RASMIAYU FENDIANSYAH NIM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA ANALISIS TINDAK TUTUR ILOKUSI DAN PERLOKUSI PADA GURU MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 TANJUNGPINANG ARTIKEL E-JOURNAL Oleh RASMIAYU

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pragmatik pertama kali diperkenalkan oleh seorang filsuf yang bernama

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pragmatik pertama kali diperkenalkan oleh seorang filsuf yang bernama BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Pengertian Pragmatik Pragmatik pertama kali diperkenalkan oleh seorang filsuf yang bernama Charles Morris. Pragmatik merupakan cabang ilmu bahasa yang semakin dikenal pada masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sosial kita selalu berkomunikasi dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sosial kita selalu berkomunikasi dengan menggunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sosial kita selalu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa lisan maupun tulisan. Komunikasi melalui bahasa memungkinkan setiap orang untuk dapat menyesuaikan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini membahas strategi komunikasi guru BK (konselor) dalam

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini membahas strategi komunikasi guru BK (konselor) dalam BAB V SIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini membahas strategi komunikasi guru BK (konselor) dalam menangani siswa bermasalah dilihat dari tindak tuturnya. Selain itu telah dibahas juga mengenai bentuk ilokusi

Lebih terperinci