BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Profitabilitas
|
|
- Suhendra Sasmita
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Profitabilitas Pengertian Profitabilitas Profitabilitas merupakan hasil bersih dari sejumlah kebijakan dan keputusan perusahaan. Rasio profitabilitas mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Profitabilitas merupakan faktor yang seharusnya mendapat perhatian penting karena untuk dapat melangsungkan kehidupnya, suatu perusahaan harus berada dalam keadaan yang menguntungkan (profitable). Tanpa adanya keuntungan (profit), maka akan sulit bagi perusahaan untuk menarik modal dari luar. Dalam melakukan analisis perusahaan, di samping melihat laopran keuangan perusahaan, juga bisa dilakukan dengan menggunakan analisis rasio keuangan. Beberapa ahli memberikan pendapat mereka mengenai pengertian profitabilitas, antara lain: Menurut Brigham (2006: 107), rasio profitabilitas merupakan sekelompok rasio yang menunjukkan gabungan efek-efek dari likuiditas, manajemen aktiva, dan utang pada hasil-hasil operasi. Menurut Van Horne, Wachowics (2005:222), menjelaskan rasio profitabilitas adalah rasio keuangan yang menghubungkan laba dengan penjualan investasi pada perusaahaan. 9
2 Menurut Greuning (2005: 29), profitabilitas adalah suatu indikasi atas bagaimana margin laba suatu perusahaan berhubungan dengan penjualan, modal rata-rata, dan ekuitas saham biasa rata-rata. Menurut Gitman (2009: 639), profitability is the relationship between revenues and costs generated by using the firm s assets both current and fixed in productive activities Jenis-Jenis Profitabilitas Terdapat beberapa jenis rasio yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas suatu perusahaan. Jenis-jenis profitabilitas menurut Brigham (2006: 107), yaitu: a) Gross Profit Margin Gross profit margin mengukur besarnya persentase dari laba kotor yang dapat dihasilkan dari setiap penjualan. Semakin tinggi gross profit margin, maka semakin baik. Gross profit margin dapat dihitung dengan rumus: gggggggggg pppppppppppp GGrroossss PPrrooffiitt MMaarrggiinn = XX 100% Sales b) Operating Profit Margin Operating profit margin mengukur besarnya persentase dari laba kotor yang dapat dihasilkan dari setiap penjualan setelah terlebih dahulu dikurangi dengan beban dan biaya operasi perusahaan. Semakin tinggi rasio operating profit margin, maka semakin baik. Operating Profit Margin dapat dihitung menggunakan rumus: oooooooooooooooooo pppppppppppp OOppeerraattiinngg PPrrooffiitt MMaarrggiinn= XX 100% Sales c) Net Profit Margin Net Profit Margin mengukur besarnya persentase laba bersih yang dapat dihasilkan dari setiap penjualan. Net profit margin dapat dihitung seperti berikut: nnnnnn iiiiiiiiiiii NNeett PPrrooffiitt MMaarrggiinn= XX 100% Sales d) Total Asset Turnover (TATO) 10
3 Total Asset Turnover mengukur seberapa baik perusahaan memanfaatkan aktivanya untuk menghasilkan penjualan. Semakin tinggi rasio TATO, menandakan semakin baik perusahaan dalam memanfaatkan total aktivanya dalam meningkatkan penjualan. Total Asset Turnover dapat dihitung menggunakan rumus: TTAATTOO= nnnnnn ssssssssss total asset XX 100% e) Return on Total Assets (ROA) Return on Total Assets (ROA), sering pula disebut sebagai Return on Investment (ROI). ROA mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan dalam menghasilkan laba berdasarkan aktiva yang tersedia. Semakin tinggi rasio ROA, semakin baik. ROA dapat dihitung dengan rumus: RROOAA= nnnnnn iiiiiiiiiiii total asset XX 100% f) Return on Equity (ROE) Return on Equity mengukur besarnya persentase pengembalian atas investasi yang telah dilakukan oleh para pemegang saham di suatu perusahaan. ROE dapat dihitung dengan rumus: RROOEE= nnnnnn iiiiiiiiiiii sharesholder s equity XX 100% Dari uraian di atas, dapat dilihat bahwa ada berbagai cara yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas perusahaan. Dalam penelitian ini yang dipakai hanya yang terkait dengan investasi yaitu Return On Asset (ROA). ROA merupakan rasio antara saldo laba bersih setelah pajak dengan jumlah asset perusahaan secara keseluruhan. Menurut Gitman (2009: 68), The return on total assets (ROA) measures the overall effectiveness of management in generating profits with its available assets. ROA menggambarkan sejauh mana tingkat pengembalian dari seluruh asset yang dimiliki perusahaan. ROA digunakan oleh manjemen perusahaan untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan. Pengukuran kinerja keuangan perusahaan dengan ROA memiliki keuntungan yaitu ROA merupakan pengukuran yang 11
4 komprehensif dimana seluruhnya mempengaruhi laporan keuangan yang tercermin dari rasio ini. Laporan keuangan yang dimaksud adalah laporan laba rugi dan neraca. Keunggulan lain yang didapat dari pengukuran kinerja dengan ROA adalah perhitungan ROA sangat mudah dihitung dan dipahami. ROA juga merupakan denominator yang dapat diterapkan pada setiap unit organisasi yang bertanggung jawab terhadap profitabilitas dan unit usaha. Dalam pengukuran kinerja keuangan perusahaan, setiap unit organisasi yang ada dalam perusahaan dapat menggunakan ROA untuk mengetahui profitabilitas dari setiap unit usaha. Rasio ini juga dipilih karena ROA mengukur kemampuan manajemen suatu perusahaan dalam menghasilkan laba dengan memanfaatkan aktiva yang tersedia dan oleh peneliti, dirasa erat hubungannya dengan manajemen modal kerja dimana modal kerja bersih secara sederhana dapat diartikan sebagai aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar Modal Kerja Pengertian Modal Kerja Modal kerja merupakan modal yang digunakan perusahaan untuk menopang kegiatan operasinya sehari-hari. Menurut Jumingan (2006 : 66), definisi modal kerja yang lazim digunakan, yaitu : 1. Modal kerja adalah kelebihan aset lancar terhadap liabilitas lancar. Kelebihan ini disebut modal kerja bersih. Kelebihan ini merupakan jumlah aset lancar yang berasal dari liabilitas jangka panjang dan modal sendiri. Definisi ini bersifat kualitatif karena menunjukkan kemungkinan tersedianya aset lancar yang lebih besar daripada liabilitas jangka pendek dan menunjukkan tingkat 12
5 keamanan bagi kreditur jangka pendek serta menjamin kelangsungan usaha di masa yang akan datang. 2. Modal kerja adalah jumlah dari aset lancar. Jumlah ini merupakan modal kerja bruto. Definisi ini bersifat kuantitatif karena menunjukkan jumlah dana yang digunakan untuk maksud-maksud operasi jangka pendek. Waktu tersedianya modal kerja akan tergantung pada macam dan tingkat likuiditas dari unsur-unsur aset lancar misalnya kas, surat-surat berharga, piutang dan persediaan. 3. Menurut konsep fungsional, modal kerja adalah jumlah dana yang digunakan selama periode akuntansi yang dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan jangka pendek yang sesuai dengan maksud utama didirikannya perusahaan tersebut. Modal kerja menurut definisi fungsional tersebut adalah kas, piutang dan persediaan. Adapun aset lancar seperti seperti surat-surat berharga dan keuntungan dalam piutang digolongkan sebagai modal kerja potensial. Aset tidak lancar seperti tanah, bangunan, mesin dan lain-lain digolongkan sebagai non working capital Jenis-Jenis Modal Kerja beberapa jenis: Menurut Riyanto (2001: 61), modal kerja digolongkan dalam 1. Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital) Modal kerja permanen yaitu modal kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk dapat menjalani fungsinya atau dengan kata lain modal kerja yang secara terus menerus diperlukan untuk kelancaran usaha. Modal kerja ini terdiri dari: a) Modal kerja primer (Primary Working Capital) yaitu jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjaga kontinuitas usahanya. b) Modal kerja normal (Normal Working Capital) yaitu modal kerja yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan proses produksi yang normal. 2. Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital) Modal Kerja Variabel adalah modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan. Modal kerja ini terdiri dari: a) Modal kerja musiman (Seasonal Working Capital) yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi musim. 13
6 b) Modal kerja siklis (Cyclical Working Capital) yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi konjungtur. c) Modal kerja darurat (Emergency Working Capital) yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya Manfaat Modal Kerja Modal kerja yang cukup akan menguntungkan perusahaan, di samping memungkinkan bagi perusahaan untuk beroperasi secara ekonomis atau efisien dan perusahaan tidak mengalami kesulitan keuangan juga akan memberikan beberapa manfaat. Menurut Munawir (2004: 116) manfaat modal kerja tersebut adalah: 1. Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari aktiva lancar. 2. Modal kerja yang cukup memungkinkan perusahaan untuk membayar semua kewajiban-kewajiban tepat pada waktunya 3. Modal kerja yang cukup memungkinkan perusahaan untuk memelihara credit standing perusahaan yaitu penilaian pihak ketiga, misalnya bank dan para kreditor akan kelayakan perusahaan untuk menghadapi situasi darurat seperti dalam hal terjadi: pemogokan, banjir, dan kebakaran. 4. Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk melayani para konsumennya. 5. Memungkinkan perusahaan untuk memberikan syarat kredit kepada para pembeli. Kadang-kadang perusahaan harus memberikan kepada para pembelinya syarat kredit yang lunak dalam usaha membantu para pembeli yang baik untuk membiayai perusahaannya. 6. Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang ataupun jasa yang dibutuhkan Sumber Modal Kerja Menurut Munawir (2004 :117), pada dasarnya modal kerja terdiri dari dua bagian pokok, yaitu: 14
7 a. Bagian yang tetap atau bagian yang permanen, yaitu jumlah minimum yang harus tersedia agar perusahaan dapat berjalan dengan lancar tanpa kesulitan keuangan. b. Jumlah modal kerja variabel yang jumlahnya tergantung pada aktivitas musiman dan kebutuhan-kebutuhan di luar aktifitas biasa. Kebutuhan modal kerja yang permanen seharusnya atau sebaiknya dibiayai oleh pemilik perusahaan atau para pemegang saham. Semakin besar jumlah modal kerja yang dibiayai atau yang berasal dari investasi pemilik perusahaan akan semakin baik bagi perusahaan tersebut karena akan semakin besar kemampuan perusahaan untuk memperoleh kredit, dan semakin besar jaminan kreditor jangka pendek. Di samping dari investasi para pemilik perusahaan, kebutuhan modal kerja yang permanen dapat pula dibiayai dari penjualan obligasi atau jenis hutang jangka panjang lainnya, tetapi dalam hal ini perusahaan harus mempertimbangkan jatuh tempo dari hutang jangka panjang ini di samping juga harus mempertimbangkan beban bunga yang harus dibayar oleh perusahaan. Perusahaan dapat memperoleh modal kerja baik dari internal perusahaan maupun eksternal. Menurut Djarwanto (2004 : 95-97), modal kerja berasal dari berbagai sumber yaitu: 1. Pendapatan bersih Modal kerja diperoleh dari hasil penjualan barang dan hasilhasil lainnya yang meningkatkan kas dan piutang. Tetapi sebagian dari modal kerja ini harus digunakan untuk menutup harga pokok penjualan dan biaya usaha yang telah dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan yakni berupa biaya penjualan dan biaya administrasi. Jadi, yang merupakan sumber modal kerja adalah pendapatan bersih dan modal kerja yang diperoleh 15
8 dari operasi jangka pendek, dan ini bisa ditentukan dengan cara menganalisis laporan laba rugi perusahaan. 2. Keuntungan penjualan surat-surat berharga Surat-surat berharga sebagai salah satu pos aset lancar dapat dijual dan dari penjualan ini akan timbul keuntungan. Penjualan surat-surat berharga menunjukkan pergeseran bentuk pos aset lancar yaitu dari pos surat-surat berharga menjadi pos kas. Keuntungan yang diperoleh merupakan sumber penambahan modal kerja. Sebaliknya jika terjadi kerugian maka modal kerja akan berkurang. 3. Penjualan aset tetap, investasi jangka panjang dan aset tidak lancar lainnya Sumber lain untuk menambah modal kerja adalah hasil penjualan aset tetap, investasi jangka panjang dan aset tidak lancar lainnya yang tidak diperlukan lagi oleh perusahaan. Perubahan aset tidak lancar tersebut menjadi kas akan menambah modal kerja sebanyak hasil bersih penjualan aset tidak lancar tersebut. Keuntungan atau kerugian dari penjualan investasi jangka panjang dan aset tidak lancar lainnya dapat dimasukkan ke dalam pos-pos insidentil (Extraodrinary Items). 4. Penjualan obligasi dan saham serta kontribusi dana pemilik Utang hipotek, obligasi dan saham dapat dikeluarkan oleh perusahaan apabila diperlukan sejumlah modal kerja misalnya untuk ekspansi perusahaan. Pinjaman jangka panjang berbentuk obligasi biasanya tidak begitu diminati karena adanya beban bunga di samping kewajiban untuk mengembalikan pokok pinjamannya. 5. Dana pinjaman dari bank dan pinjaman jangka pendek lainnya Pinjaman jangka pendek (seperti kredit bank) bagi beberapa perusahaan merupakan sumber penting dari aset lancarnya, terutama tambahan modal kerja yang diperlukan untuk membelanjai modal kerja musiman, siklis, keadaaan darurat atau kebutuhan jangka pendek lainnya. Karena ketergantungan akan kredit bank dan kredit jangka pendek lainnya maka adanya credit rating yang tinggi tingkatnya bagi perusahaan yang bersangkutan adalah sepenuhnya penting. 6. Kredit dari supplier atau trade creditor Salah satu sumber modal kerja yang penting adalah kredit yang diberikan oleh supplier. Material, barang-barang, perlengkapan (supplies) dan jasa-jasa biasa dibeli secara kredit atau dengan wesel bayar. Apabila perusahaan kemudian dapat mengusahakan menjual barang dan menarik pembayaran piutang sebelum waktu liabilitas harus dilunasi, perusahaan hanya memerlukan sejumlah kecil modal kerja. 16
9 2.1.3 Perputaran Kas Kas adalah salah satu modal kerja yang paling tinggi tingkata likuiditasnya. Kas yang diperlukan baik untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun untuk mengadakan investasi baru dalam aktiva tetap, sehingga kas harus dikelola dengan tepat, yang salah satunya dengan memperhatikan tingkat perputaran kas. Perputaran kas merupakan kemampuan kas dalam menghasilkan pendapatan sehingga dapat dilihat berapa kali uang kas berputar dalam satu periode tertentu. Perputaran kas dirumuskan sebagai berikut : PPPPPPPPPPPPPPPPPP BBBBBBBBBBBB Perputaran Kas = RRRRRRRR RRRRRRRR KKKKKK Tingkat perputaran kas yang tinggi menunjukkan efisiensi dalam penggunaan kas, sehingga perusahaan bisa memaksimalkan laba. Dan sebaliknya, tingkat perputaran kas yang rendah menyebabkan perusahaan kurang bisa memaksimalkan laba Perputaran Piutang Perputaran piutang dapat dihitung dengan membagi nilai penjualan kredit bersih dengan piutang rata-rata atau nilai piutang akhir. Perputaran Piutang = PPPPPPPPPPPPPPPPPP KKKKKKKKKKKK BBBBBBBBBBBB RRRRRRRR rrrrrrrr PPPPPPPPPPPPPP Perputaran piutang yang semakin tinggi adalah semakin baik karena berarti modal kerja yang ditanamkan dalam bentuk piutang akan semakin rendah. Perubahan rasio perputaran piutang dari tahun ke tahun merupakan 17
10 refleksi dari variasi kebijaksanaan pemberian kredit atau variasi tingkat kemampuan perusahaan dalam mengumpulkan piutang Perputaran Persediaan Perputaran persediaan menunjukkan berapa kali persediaan barang dijual dan diadakan kembali selama satu periode akuntansi. Perputaran persediaan ini dihitung dengan membagi harga pokok penjualan dengan persediaan rata-rata HHHHHHHHHH PPPPPPPPPP PPPPPPPPPPPPPPPPPP Perputaran Persediaan = RRRRRRRR rrrrrrrr PPPPPPPPPPPPPPPPPPPP BBBBBBBBBBBB Persediaan mempunyai peran yang sangat penting bagi setiap perusahaan karena erat hubunganya dengan produksi dan penjualan. Produksi tidak akan lancar apabila persediaan bahan baku kurang, demikian pula halnya penjualan tidak akan berhasil apabila persediaan barang kurang. Semakin tinggi tingkat perputaran persediaan berarti semakin pendek dana didalam persediaan tertahan sehingga dibutuhkan dana yang relatif kecil serta sebaliknya semakin rendah perputaran persediaannya berarti semakin panjang terikatnya dana dalam persediaan. Dalam hal ini, juga akan berpengaruh pada pemenuhan dana yang berasal dari luar perusahaan yang harus ditanggung oleh perusahaan seperti biaya bunga, dan besarnya bunga akan ditentukan oleh lama atau pendeknya pengembalian pinjamannya. semakin tinggi tingkat perputaran persediaan (ITO) menunjukkan bahwa semakin efektif dan efisien perusahaan dalam mengelola persediaannya. Berarti laba yang diperoleh perusahaan semakin besar pula sehingga 18
11 perusahaan akan memaksimalkan tingkat pengembalian aset yang diperoleh. Jadi, semakin besar tingkat pengembalian asset (ROA) yang diperoleh perusahaan merupakan salah satu indikasi bahwa profitsbilitas perusahaan menunjukkan kondisi yang baik Manajemen Modal Kerja Manajemen modal kerja berarti melaksanakan kegiatan yang mencakup semua fungsi manajemen yang terdiri dari perencanaan, pengaturan, pengarahan, dan pengendalian secara efektif dan efisien pada elemen-elemen modal kerja, yaitu aktiva lancar dan kewajiban lancar. manajemen modal kerja memiliki peranan penting dalam membuat perbandingan likuiditas dan profitabilitas perusahaan, yang melibatkan pengambilan keputusan terkait jumlah dan komposisi aktiva lancar dan membiayai aktiva tersebut. Kekurangan modal kerja dalam meningkatkan penjualan dan produksi akan berakibat pada hilangnya potensi pendapatan atau laba yang mungkin diperoleh sehingga timbul pula kemungkinan perusahaan akan terseret ke dalam keadaan insolvent (tidak mampu membayar kewajiban-kewajiban yang sudah jatuh tempo). Perusahaan yang tidak memiliki modal kerja yang cukup, tidak akan mampu melunasi kewajiban jangka pendeknya tepat waktu dan akan dihadapkan pada masalah likuiditas. Pentingnya manajemen modal kerja didasari oleh alasan seperti yang dikemukakan oleh Martono (2004: 73) berikut ini: 19
12 1. Aktiva lancar dari perusahaan baik manufaktur maupun jasa memiliki jumlah yang cukup besar dibanding dengan jumlah aktiva secara keseluruhan. 2. Untuk perusahaan kecil, hutang jangka pendek merupakan sumber utama bagi pendanaan eksternal. Perusahaan seperti ini, tidak memiliki akses pada pasar modal untuk pendanaan jangka panjangnya. 3. Manajer keuangan dan anggotanya perlu memberikan porsi waktu yang sesuai dalam pengelolaaan tentang hal-hal yang berkaitan dengan modal kerja. 4. Keputusan modal kerja berdampak langsung pada tingkat risiko, laba, dan harga saham perusahaan. 5. Adanya hubungan langsung antara pertumbuhan penjualan dengan kebutuhan dana untuk membelanjai aktiva lancar. 2.2 Penelitian Terdahulu berikut : Penelitian terdahulu yang mendukung penelitian ini adalah sebagai Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu Nama No Peneliti 1 Odor Sihombing (2009) 2 Nurhafni (2009) Judul Penelitian Pengaruh Manajemen modal kerja terhadap profitabilitas pada perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Modal Kerja terhadap Return on Equity perusahaan Consumer Goods Industry di Bursa Efek Indonesia Variabel yang Digunakan cash turnover (X 1 ), receivable turnover (X 2 ), inventory turnover (X 3 ) dan Profitabilitas (Y). modal kerja (X 1 ), perputaran modal kerja (X 2 ) dan ROE (Y) Kesimpulan secara simultan rasio lancar, rasio cepat, perputaran piutang, perputaran persediaan, dan perputaran modal kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap profitabilitas. secara simultan rasio lancar, rasio cepat, perputaran piutang, perputaran persediaan, dan perputaran modal kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas. 20
13 3 Ricky Wijaya (2009) Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Emiten Lq-45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. cash conversion cycle (X 1 ), working capital turnover (X 2 ) dan ROA (Y) secara simultan variabel cash conversion cycle (CCC) dan working capital turnover (WCT) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA tetapi secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan. 4 Nurhayati (2011) 5 Ratih (2012) Pengaruh Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI Pengaruh Perputaran Modal Kerja terhadap Return on Asset Perusahaan Perputaran persediaan (X 1 ), perputaran piutang (X 2 ), dan ROA (Y) Perputaran kas (X 1 ), perputaran piutang (X 2 ) dan perputaran persediaan (X 3 ) dan Return on Asset (Y) Secara simultan, perputaran persediaan (ITO) dan perputaran piutang (RTO) berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas (ROA) dan secara parsial penelitian ini menunjukkan bahwa variabel perputaran persediaan (ITO) berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas (ROA) tetapi perputaran piutang (RTO) tidak berpengaruh secara signifikan. perputaran kas berpengaruh signifikan terhadap ROA ; perputaran piutang tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA ; perputaran persediaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA 2.3 Kerangka Konseptual Kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor yang penting yang telah diketahui 21
14 dalam suatu masalah tertentu. Kerangka konseptual akan menghubungkan antara variabel-variabel penelitian, yaitu variabel dependen dan variabel independen. Semua uraian yang telah disampaikan maka dapatlah kiranya disusun sebuah skema yang mendasari penelitian ini, sebagaimana yang tampak pada gambar dibawah. Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Variabel Independen Variabel Dependen Modal Kerja: Perputaran Kas (X1) H1 Perputaran Persediaan (X2) H2 Profitabilitas (ROA) (Y) H3 Perputaran Piutang (X3) H3 H4 Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independennya adalah rasio perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan, sedangkan variabel dependennya adalah profitabilitas. Berdasarkan kerangka konseptual tersebut, ditentukan bahwa modal kerja diproksikan kedalam rasio perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran 22
15 persediaan. Dan variabel dependen yang memproksikan profitabilitas adalah Rasio Return On Asset (ROA). Perputaran kas merupakan kemampuan kas dalam menghasilkan pendapatan sehingga dapat dilihat berapa kali uang kas berputar dalam satu periode tertentu. Tingkat perputaran kas yang tinggi menunjukkan efisiensi dalam penggunaan kas, sehingga perusahaan bisa memaksimalkan laba. Dan sebaliknya, tingkat perputaran kas yang rendah menyebabkan perusahaan kurang bisa memaksimalkan laba. perputaran piutang yang semakin tinggi berarti semakin cepat dana yang diinvestasikan pada piutang dagang sehingga dapat ditagih menjadi uang tunai atau menunjukkan modal kerja yang ditanam dalam piutang rendah. Sebaliknya jika tingkat perputaran piutang rendah berarti piutang dagang membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dapat ditagih dalam bentuk uang tunai atau menunjukkan modal kerja yang ditanamkan dalam piutang besar. Perputaran persediaan mengukur kecepatan rata-rata persediaan bergerak keluar perusahaan. Semakin cepat persediaan bergerak keluar dari perusahaan. Semakin cepat persediaan dirubah menjadi barang dagang yang nantinya akan dijual oleh perusahaan maka semakin cepat pula bagi perusahaan untuk memperoleh laba. Semakin tinggi laba yang dihasilkan oleh perusahaan maka akan semakin baik bagi kelangsungan hidup perusahaan. Keadaan perputaran persediaan yang tinggi menunjukkan bahwa semakin efisien dan efektif perusahaan dalam mengelola persediaannya. Hal ini juga menunjukkan volume penjualan yang tinggi pada perusahaan. Hal ini dapat berarti laba yang didapat 23
16 oleh perusahaan semakin besar dengan mengasumsikan biaya-biaya yang terjadi. Besarnya laba yang diperoleh perusahaan akan memaksimalkan tingkat pengembalian asset yang diperoleh perusahaan. Salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas adalah Return on Asset (ROA). ROA menggambarkan sejauh mana kemampuan aset-aset yang dimiliki oleh perusahaan menghasilkan laba. Dengan adanya ROA perusahaan dapat menganalisis seberapa besar penggunaan aset dapat ditambahi ataupun dikurangi untuk memaksimalkan perolehan laba perusahaan. Baik penambahan maupun pengurangan penggunaan aset-aset dalam perusahaan akan berpengaruh pada penggunaan modal kerja yang merupakan modal yang digunakan untuk menopang kegiatan operasional perusahaan sehari-hari. Modal kerja akan terus berada dalam keadaan berputar selama periode operasi perusahaan, karena modal kerja dipengaruhi oleh aset lancar yang mudah mengalami perubahan. 2.4 Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah proporsi yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris dan penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena, atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi ( Erlina, 2008 : 49). Berdasarkan kerangka konseptual dan uraian teoritis di atas, maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut : H1: Rasio perputaran kas berpengaruh terhadap profitabilitas. H2: Perputaran piutang berpengaruh terhadap profitabilitas. 24
17 H3: Perputaran piutang berpengaruh terhadap profitabilitas. H4: Perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan, secara bersama-sama berpengaruh terhadap profitabilitas. 25
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kegiatan operasinya sehari-hari. Menurut Jumingan (2006 : 66), definisi modal
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Modal Kerja 2.1.1.1. Pengertian Modal Kerja Modal kerja merupakan modal yang digunakan perusahaan untuk menopang kegiatan operasinya sehari-hari. Menurut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. membayar upah buruh dan gaji pegawai serta biaya-biaya lainnya.
A. Tinjauan Teoritis BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Setiap perusahaan perlu menyediakan modal kerja untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Pemahaman arti modal kerja (working capital) sangat erat kaitannya dengan keberhasilan mengelola modal kerja.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Modal kerja sangat penting dalam operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk member uang muka
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Setiap perusahaan perlu menyediakan modal kerja, perusahaan yang bergerak dibidang apapun baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan produksi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk membeli uang muka pada pembelian bahan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
7 BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut PSAK No.1 ( Revisi 2009 ) Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian, Jenis, Sumber dan Penggunaan, serta Manajemen
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian, Jenis, Sumber dan Penggunaan, serta Manajemen Modal Kerja a. Pengertian Modal Kerja Masalah modal kerja merupakan masalah yang tiada akhir. Selama
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan manufaktur. Perusahaan memiliki kebutuhan modal yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Modal Perusahaan membutuhkan modal dalam menjalankan aktifitasnya. Modal merupakan faktor yang sangat penting dalam perusahaan. Terdapat tiga
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang tersedia untuk membiayai kegiatan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Modal Kerja Modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang tersedia untuk membiayai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. bertanggung jawab atas jalannya perusahaan atau organisasi. Definisi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Modal Kerja 2.1.1 Pengertian manajemen Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kata manajemen berarti penggunaan sumber daya efektif untuk mencapai sasaran atau pimpinan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rentabilitas Menurut Munawir (2004:86), rentabilitas atau profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Modal Kerja 2.1.1.1. Pengertian Modal Kerja Perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasinya sehari hari. Pengertian modal kerja
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses kegiatan pencatatan akuntansi yang memberikan informasi mengenai perkembangan suatu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aset 2.1.1 Pengertian Aset Aset merupakan bentuk dari penanaman modal perusahaan yang bentuknya dapat berupa hak atas kekayaan atau jasa yang dimiliki perusahaan yang bersangkutan.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sawir (2005:129), modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Modal Kerja 1. Pengertian Modal Kerja Menurut Sawir (2005:129), modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan. Modal kerja merupakan kekayaan atau aset yang diperlukan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1 Modal Kerja Modal Kerja sangat dibutuhkan perusahaan untuk mengoperasikan perusahaan. Modal kerja merupakan kekayaan atau aset yang diperlukan perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Modal Kerja Modal kerja sangat diperlukan dalam menjalankan kegiatan usaha. Setiap perusahaan tentunya membutuhkan modal kerja dalam melakukan kegiatan operasional
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan tertentu antara elemen yang satu dengan elemen yang lain dalam suatu laporan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Modal Kerja Setiap perusahaan selalu memerlukan modal kerja yang akan digunakan untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUTAKA. Kebutuhan dana tersebut digunakan untuk membiayai kebutuhan investasi maupun
BAB II TINJAUAN PUTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Modal Kerja Setiap perusahaan yang melakukan kegiatannya selalu membutuhkan dana. Kebutuhan dana tersebut digunakan untuk membiayai kebutuhan investasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Modal kerja sangat penting dalam operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk member uang muka pada pembelian bahan baku
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Setiap perusahaan perlu menyediakan modal kerja untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk memberi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. bahwa Modal kerja adalah investasi sebuah perusahaan pada aktiva-aktiva jangka
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Modal Kerja Menurut Eugene F. Brigham dan Joel F. Housten (2006:131) mengatakan bahwa Modal kerja adalah investasi sebuah perusahaan pada aktiva-aktiva jangka pendek-kas, sekuritas,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Modal kerja secara tradisional diartikan sebagai dana yang tersedia untuk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Modal kerja Bersih a. Pengertian Modal kerja Modal kerja secara tradisional diartikan sebagai dana yang tersedia untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. Perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasinya
II. LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Modal Kerja Perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasinya sehari-hari penertian modal kerja menurut beberapa ahli, antara
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konseptual Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Setiap perusahaan perlu menyediakan modal kerja untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam usaha menciptakan laba yang memadai bagi terjaminnya. komunitas perusahaan. Oleh karena itu, permasalahan dalam perusahaan
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pengelolaan modal mempunyai peranan yang sangat penting dalam usaha menciptakan laba yang memadai bagi terjaminnya komunitas perusahaan. Oleh karena itu, permasalahan dalam
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Martono dan Harjito (2014:51) analisis laporan keuangan
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan Menurut Martono dan Harjito (2014:51) analisis laporan keuangan merupakan analisis mengenai kondisi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjuaan Teoritis 1. Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Laba merupakan indikator prestasi atau kinerja perusahaan yang besarnya tampak
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Profitabilitas Profitabilitas adalah rasio yang mengukur efektifitas manajemen yang ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.2.1. Profitabilitas Ada beberapa pengukuran terhadap profitabilitas perusahaan dimana masing-masing pengukuran dihubungkan dengan volume penjualan, total
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang hasil akhirnya sangat dibutuhkan baik bagi manajemen untuk menyusun rencana yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Modal Kerja 2.1.1. Pengertian dan Konsep Modal Kerja Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasinya sehari-hari. Uang atau dana yang telah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Keuangan 2.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan Salah satu fungsi perusahaan yang penting bagi keberhasilan suatu usaha perusahaan dalam mencapai tujuannya adalah
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. perusahaan untuk memperoleh keuntungan (profit) pada tingkat penjualan, aktiva,
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Profitabilitas Profitabilitas menurut Hanafi dan Halim (2005:85) kemampuan suatu perusahaan untuk memperoleh keuntungan
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,
18 II. LANDASAN TEORI 2.1 Rasio Likuiditas Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS. dalamnya kas, sekuritas, piutang, persedian, dan dan dalam beberapa
6 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Jenis Modal Kerja 1. Pengertian modal kerja Burton A, Kolb (Sawir, 2005:129) menyatakan modal kerja adalah investasi perusahan dalam aktiva jangka pendek atau
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan diproksikan melalui dimensi profitabilitas perusahaan. komposisi utang perusahaan (Harmono, 2011: ).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Profitabilitas Konsep profitabilitas ini dalam teori keuangan sering digunakan sebagai indikator kinerja fundamental perusahaan mewakili kinerja manajemen.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kaitannya dengan operasional perusahaan sehari-hari. Modal kerja yang
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Modal Kerja Setiap perusahaan dagang, jasa, maupun industri mempunyai dana dan membutuhkan modal kerja, karena itulah masalah modal kerja sangat erat kaitannya
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. Kimia Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. siklus akuntansi melalui hasil penjualan produksinya. benar-benar-benar sesuai dengan kebutuhan. Dengan tersedianya modal kerja
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Uraian Teori 2.1.1 Pengertian Modal Kerja Setiap perusahaan modal kerja untuk dapat menjalankan operasional seharihari dimana dana yang dikeluarkan itu diharapkan akan dapat kembali
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Menurut Brigham (2006), modal kerja adalah aktiva lancar yang digunakan dalam operasi. Menurut Martono (2001),
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Profitabilitas Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba perusahaan pada masa yang akan datang, dimana laba perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era persaingan yang sangat ketat, keunggulan kompetitif telah berkembang dan melibatkan pada pentingnya kinerja keuangan perusahaan. Oleh karena itu sangat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Rasio Keuangan Rasio yang menggambarkan suatu hubungan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan menurut beberapa pendapat, yaitu: Segala aktifitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap aktivitas yang dilaksanakan oleh individu maupun suatu lembaga
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Modal Kerja Setiap aktivitas yang dilaksanakan oleh individu maupun suatu lembaga selalu memerlukan dana. Perusahaan yang merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORITIS. Djarwanto (2001) menjelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya
BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Teori Tentang Laporan Laporan Keuangan 2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan Djarwanto (2001) menjelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akutansi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:849) pengaruh adalah daya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pengaruh Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:849) pengaruh adalah daya yang ada dan timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan
Lebih terperinciBAB IV MODAL KERJA A. Pengertian Modal Kerja
BAB IV MODAL KERJA A. Pengertian Modal Kerja Modal kerja merupakan investasi dalam harta jangka pendek atau investasi dalam harta lancar (current assets). Modal kerja dapat dikategorikan menjadi dua yaitu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis-jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Secara Umum dapat dikatakan bahwa laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan memberikan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan
Lebih terperinciBab 4 Manajemen Modal Kerja
Dasar Manajemen Keuangan 62 Bab 4 Manajemen Modal Kerja Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan tentang konsep modal kerja, perputaran modal kerja, dan penentuan jumlah modal kerja. S etiap
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI. menjaga kelangsungan hidup usaha tersebut dimasa yang akan datang dan
BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Profitabilitas 2.1.1 Pengertian Profitabilitas Tujuan utama suatu usaha adalah untuk memaksimalkan nilai usaha dan menjaga kelangsungan hidup usaha tersebut dimasa yang akan datang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas menurut Anoraga (1997:300) adalah menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Analisis Rasio Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Analisis rasio adalah suatu metode Analisis untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. luas sebagai hak atau klaim terhadap pihak lain atas uang, barang dan jasa.
BAB II LANDASAN TEORI A. Piutang 1. Pengertian Piutang Menurut Skousen (2005 : 286), Piutang dapat di defenisikan dalam arti luas sebagai hak atau klaim terhadap pihak lain atas uang, barang dan jasa.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Menurut Munawir (2010:2) Laporan Keuangan adalah : Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
19 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Efektivitas Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, Kata efektif berarti ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya); manjur atau mujarab (tt obat);
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada untuk senantiasa meningkatkan efisiensinya. Hal ini dimaksudkan supaya perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan judul penelitian Analisis Optimalisasi Penggunaan Modal Kerja pada
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu dilakukan oleh Denta Umar Aminudin (2007) dengan judul penelitian Analisis Optimalisasi Penggunaan Modal Kerja pada Perusahaan Shuttlecock
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
BAB 2 LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kerangka Teori dan Literatur Bab ini akan menguraikan dan membahas kajian pustaka yang relevan terhadap topik penelitian. Kajian pustaka tersebut
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis Tinjauan teori diperlukan untuk menegaskan landasan teoritis penelitian yang sedang dilakukan. Oleh karena itu, peneliti wajib melakukan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dengan kata lain, rasio likuiditas berfungsi untuk menunjukkan atau
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Likuiditas 2.1.1 Pengertian Likuiditas Analisis keuangan yang berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk membayar utang atau kewajiban dinamakan analisis rasio likuiditas.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada saat ini begitu banyak perusahaan manufaktur yang berkembang di Indonesia, terutama perusahaan disektor barang konsumsi (Consumer Goods Industry) dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Hutang Hutang sering disebut juga sebagai kewajiban, dalam pengertian sederhana dapat diartikan sebagai kewajiban keuangan yang harus dibayar oleh perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Profitabilitas Profitabilitas atau kemampuan memperoleh laba adalah suatu ukuran dalam persentase yang digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan laba
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Laba didefinisikan dengan pandangan yang berbeda-beda. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rasio Keuangan a. Pengertian Rasio Keuangan Menurut Kasmir (2008:104), rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. dikemukakan adanya beberapa konsep, yaitu :
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Modal Kerja Menurut Bambang Riyanto (2001:57) pengertian modal kerja ini dapat dikemukakan adanya beberapa konsep, yaitu : 1) Konsep
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan. Menurut Kasmir (2011) yang dimaksud Laporan Keuangan yaitu :
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil akhir dari proses akuntansi, yang berarti ringkasan dari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu dilakukan oleh Wicaksono (2013) yaitu studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi dan Tujuan Laporan Keuangan Definisi laporan keuangan menurut IAI dalam SAK ETAP Bab 3 (2013:17) paragraf 3.12 yaitu bagian dari proses pelaporan keuangan dan laporan
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. judul Analisis Pengaruh Efektivitas Modal Kerja dan Operating Assets Turnover
18 BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Yuliafitri, Koesmawan, dan Amilin (2005) melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Efektivitas Modal Kerja dan Operating Assets Turnover Terhadap
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan pada dasarnya karena ingin mengetahui posisi keuangan perusahaan saat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Kondisi keuangan suatu perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan yang terdiri atas neraca,
Lebih terperinciBAB II TELAAH PUSTAKA. perkembangan perusahaan tergantung dari cara pengelolaannya. Pengelolaan
BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Pengertian Pengelolaan Dan Modal Kerja 2.1.1. Pengertian pengelolaan Dalam suatu perusahaan, pengelolaan mempunyai arti penting karena perkembangan perusahaan tergantung dari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelangsungan hidup perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Profitabilitas Tujuan utama perusahaan ialah untuk memperoleh laba guna menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya dilihat dari seberapa
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
8 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Kalbe Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Santi Kumalasari (2008) yang berjudul Analisi Modal Kerja
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Peneliti yang mengkaji tentang modal kerja sebelumnya pernah dilakukan oleh Santi Kumalasari (2008) yang berjudul Analisi Modal Kerja Pada Perusahaan
Lebih terperinciKas Piutang Dagang Piutang Wesel Sediaan Investasi Jangka Pendek Beban Dibayar Dimuka
SHORT TERM INVESTMENT & FINANCING & CURRENT ASSET MANAGEMENT ASET LANCAR Kas Piutang Dagang Piutang Wesel Sediaan Investasi Jangka Pendek Beban Dibayar Dimuka KEWAJIBAN LANCAR Utang Dagang Utang Wesel
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering digunakan. Rasio keuangan menghubungkan berbagai perkiraan yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. defenisi dari modal kerja, kas, piutang dan persediaan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis Pada tinjauan teoritis di Bab II ini akan menjelaskan lebih dalam mengenai defenisi dari modal kerja, kas, piutang dan persediaan. 2.1.1 Modal Kerja Pada bagian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis Optimalisasi Modal Kerja pada CV. Dharma Utama Batu. Metode
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hasil Penelitian Terdahulu Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati (2012) dengan judul Analisis Optimalisasi Modal Kerja pada CV. Dharma Utama Batu. Metode yang digunakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Siklus Hidup Perusahaan Siklus hidup perusahaan adalah suatu grafik yang menggambarkan riwayat perusahaan sejak perusahaan itu berdiri sampai dengan ditarik
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori sinyal menyatakan bahwa perusahaan yang berkualitas baik dengan sengaja akan memberikan sinyal pada pasar, dengan demikian pasar diharapkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Peranan, dan Jenis Modal Kerja 2.1.1 Pengertian Modal Kerja Modal kerja merupakan selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar seperti definisi menurut Harahap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan bertujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan bertujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas adalah kemampuan perusahan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva
Lebih terperinciBAB 2 LANDSAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
15 BAB 2 LANDSAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori Penelitian ini berdasarkan pada teori manajemen modal kerja yang terdiri dari periode pengumpulan piutang rata-rata, perputaran
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasi sehari-harinya, misalnya untuk membayar gaji pegawai, di mana uang atau dana yang telah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 Pengertian merupakan hak pemegang saham biasa (common stock) untuk mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan. Jika perusahaan memutuskan untuk membagi keuntungan dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, serta tujuan dan manfaat yang telah diuraikan pada bab sebelumnya berikut ini teori yang menjadi dasar dari penelitian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Analisis Laporan Keuangan Analisis laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam mengevaluasi kondisi keuangan suatu perusahaan. Menurut Horne dan Machowicz
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Likuiditas 2.1.1 Pengertian Likuiditas Analisis keuangan yang berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk membayar utang atau kewajiban dikenal dengan nama analisis rasio likuiditas.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Modal Kerja II.1.1 Pengertian Modal Kerja Dalam aktivitas sebuah perusahaan tidak dipungkiri bahwa dibutuhkan dana untuk menjalankan operasinya, mulai dari membeli bahan baku
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. investasi (Kasmir, 2012:114). Profitabilitas adalah kemampuaan perusahaan
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Profitabilitas Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode
Lebih terperinci