Magnetic Resonance Imaging
|
|
- Deddy Agusalim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Magnetic Resonance Imaging Hendrana Tjahjadi Jurusan Teknik Elektro Program Doktoral Universitas Indonesia Abstract Penerapan teknologi canggih dibidang kesehatan digunakan untuk membantu meningkatkan kualitas dalam pelayanan kesehatan. Magnetic Resonance Imaging (MRI) merupakan salah satu contoh penerapan teknologi canggih pada pelayanan kesehatan.mri tergolong teknologi baru dibidang radiologi dan tidak semua rumah sakit memiliki fasilitas pelayanan MRI. Metode penulisan jurnal ini menggunakan studi literature.pada Journal ini akan dibahas mengenai prinsip dasar MRIserta komponen-komponen pendunkung dari MRI.Sehingga diharapkan dapat membantu memahami lebih mendalam tentang prinsip kerja dari MRI. Key words MRI, Gradient Coil, T1, T2. I. PENDAHULUAN Pada awalnya MRI dikenal dengan nama Nuclear Magnetic Resonance (NMR) Resonance). Hal ini disebabkan prinsip dasar MRI bersumber pada pemanfaatan nucleus bermuatan positif atau proton yang berinteraksi dengan gelombang radio didalam suatu medan magnet yang sangat kuat. Namun karena presepsi masyarakat luas yang negatif terhadap nuklir maka NMR diganti menjadi Magnetic Resonance Imaging (MRI). MRI merupakan alat kedokteran di bidang pemeriksaan diagnostik radiologi yang dapat menghasilkan rekaman gambar potongan penampang tubuh manusia. MRI memiliki kemampuan menghasilkan gambaran jaringan lunak secara axial,coronal dan sagittal tanpa merubah posisi tubuh pasien.walaupun posisimya terletak pada Instalasi Radiologi Rumah Sakit namun MRI tidak menghasilkan radiasi seperti pada peralatan lainnya yang terdapat di Instalasi Radiologi. II. PRINSIP DASAR MRI Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air yang mengandung dua atom hidrogen dengan nomor atom ganjil. Didalam inti atom hidrogen memiliki satu proton. Inti hidrogen merupakan kandungan inti terbanyak dalam jaringan tubuh manusia yaitu 1019 inti/ mm³ dan memiliki gaya magnetik (gyromagnetic) terkuat dibandingkan unsur lainnya. Gambar.1 Proton saat melakukan spin[1] Proton memiliki sifat yang hampir sama dengan sifat sebuah magnet. Sebab proton merupakan suatu partikel yang bermuatan positif dan aktif melakukan putaran pada sumbunya (spin ) secara kontiniu..berdasarkan teori jika suatu muatan listrik melakukan pergerakan maka disekitarnya akan timbul gaya magnet dengan demikian dapat diibaratkan proton seperti sebuah magnet yang kecil. Telah diketahui inti sebuah atom terdiri dari neutron yang tidak bermuatan dan proton yang bermuatan positif. Proton tersebut bersifat magnetik dan memiliki dua kutub yaitu kutub utara dan selatan, mirip dengan sebuah magnet kecil. Proton dengan kutubnya tersebut disebut Magnetic Dipole. Pada unsur dengan nomor atom genap, proton-proton akan berpasang-pasangan sehingga efek magnetiknya akan saling meniadakan. Karena tidak ada magnetisasi pada unsur dengan nomor atom genap maka tidak terdapat inti bebas sehingga akan sulit untuk dirangsang agar terjadi pelepasan sinyal. Sebaliknya unsur dengan nomor atom ganjil memiliki inti atom bebas yang akan menghasilkan magnetisasi sehingga mudah untuk melakukan pelepasan sinyal..begitu pula dengan unsur selain hidrogen yang memiliki nomor atom ganjil. Sehingga memungkinkan untuk melakukan pengembangan pemeriksaan MRI pada jaringan yang mengandung Natrium (11Proton dan 12 neutron ), Phospor (15 proton dan 16 neutron ) dan Potassium ( 19 proton dan 20 neutron ).
2 Dalam keadaan normal proton hidrogen dalam tubuh tersusun secara acak sehingga tidak mengahasilkan jaringan magnetisasi.namun ketika pasien dimasukan kedalam medan magnet utama (Bo) pada pesawat MRI, arah dari magnetik dipole dari proton tubuh pasien akan berada pada dua keadaan yaitu searah ( parallel ) dan tidak searah ( antiparallel ) dengan arah kutub medan magnet utama (B0) MRI. Proton yang tidak searah memiliki energi yang cukup tinggi sehingga dapat melawan kekuatan medan magnet utama MRI (B0).Jumlah selisih antara proton yang searah dengan yang berlawanan arah amatlah sedikit dan tergantung juga dari kekuatan medan magnet utama pesawat(b0). Jumlah selisih inilah yang akan menjadi kelompok inti bebas (tidak berpasangan ) sehingga membentuk jaringan magnetisasi. Pada proses selamjutmya jaringan magnetisasi ini yang akan berpengaruh ketika dimulainya proses pembentukan gambar pada MRI. Secara ringkas saat proses pembentukan gambar pada MRI, proton akan melewati tiga fase yaitu; Fase Precession, Fase Resonansi dan Fase Relaksasi. Setelah melewati tiga fase tersebut maka proton akan memancarkan sinyal yang dikenal dengan nama Free Induction Decay (FID). Kemudian sinyal FID ini akan diterima oleh antena berbentuk coil sebagai raw data dan dikirim ke sisitem komputer untuk direkonstruksi menjadi gambar digital. A. Fase Precession Fase precission dimulai ketika pasien masuk kedalam magnet utama dari MRI maka proton-proton dari inti hidrogen akan membentuk jaringan magnetisasi yang memiliki arah cenderung dengan arah kurub medan magnet utama pesawat MRI(B0). Arah kutub medan magnet utama dikenal juga dengan arah longitudinal (Z axis). Saat pasien masuk kedalam magnet, proton selain terus melakukan spin juga melakukan gerakan relatif. Gerakan relatif tersubut serupa dengan gerakan permukan gasing yang disebut gerakan procession yaitu pergerakan yang berpusat pada bagian dasarnya, Gambar.2 Proton pada fase precession [2] Nuclei Unpaired Protons Unpaired Neutrons Net Spin (MHz/T) 1 H 1 0 1/ H P 1 0 1/ Na 1 2 3/ N C 0 1 1/ F 1 0 1/ Tabel.1 Faktor Gyromagnetic[3] Gerakan procession menghasilkan suatu frekuensi yang didapat dari berapa banyak proton melakukan gerakan procession dalam satu detik.besarnya frekuensi tergantung dari jenis atom dan kekuatan medan magnet luar yang mempengaruhinya, dalam hal ini kekuatan medam magnet pesawat MRI (B0). Frekuensi tersebut dikenal dengan nama Larmor Frequency (ω0).frekuensi Larmor dapat dihitung berdasarkan rumus Larmor sebagai berikut ω0 =.B0 (2.1) Dimana ω0 merupakan frekuensi Larmor (MHz) kemudian adalah faktor gyromagnetic (MHz/T ) dan B0 adalah kekuatan medan magnet utama MRI dalam satuan Tesla (T). Kita dapat mengetahui besarnya frekuensi Larmor pada MRI 0.5 T, dengan cara memasukan factor gyromagnetic hydrogen ( )dari table 1 yaitu ; MHz/T kemudian masukan besar medan magnet (B0) sebesar 0.5T kedalam rumus Larmor ω0 =.B0 sehingga didapat frekuensi Larmor pada MRI 0.5 T adalah sebesar MHz B. Fase Resonansi Jaringan magnetisasi sulit dideteksi dan diukur karena arah induksi magnetnya sama dengan arah induksi magnet utama pesawat, sehingga dibutuhkan perubahan arah induksi magnet dari jaringan magnetisasi tersebut. Untuk mengubah arahinduksi tersebut maka digunakanlah RadioFrequency. Mengetahui secara tepat frekuensi Larmor dari proton sangat mutlak untuk menentukan besarnya Radio Frequency (RF) yang akan dipancarkan untuk mengubah arah orientasi proton yang membentuk jaringan magnetisasi. Pada saat fase precession Radio Frequency (RF) dipancarkan dari RF Amplifier yang merupakan salah satu Hardware dari MRI. Proses resonansi terjadi ketika besarnya Radio Frequency sama dengan besarnya frekuensi Larmor dari proton. Pada saat proses resonansi terjadi maka proton akan menyerap energi dan mulai bergerak meninggalkan arah longitudinal yang sejajar dengan arah kutub magnet pesawat menuju kearah transversal yaitu tegak lurus terhadap sumbu
3 medan magnet pesawat. Proses resonansi menghasilkan magnetisasi transversal. Proton yang dapat dipengaruhi oleh. transversal secara maksimum. Namun ketika sinyal RF 90 dihentikan, maka magnetisasi transversal yang pada awalnya Gambar.3. Proton pada fase resonansi, A.Posisi longitudinal B. Posisi Transvesal [1] Gambar.4. C.Proses T2 D. ProsesT1[1] Radio Frequency hanyalah proton yang memiliki frekuensi Larmor yang sama dengan besarnya Radio Frequency.Fase proton proton bergerak meninggalkan sumbu longitudinal menuju arah transversal disebut sebagai fase resonansi. C. Fase Relaksasi Proton-proton hydrogen berada pada bidang transversal hanyalah bersifat sementara, ketika sinyal Radio Frequenscy dihentikan maka proton-proton akan kembali ke posisi Longitudinal. Saat Radio Frequency dihentikan maka proton proton secara perlahan lahan akan kehilangan energinya dan mulai bergerak meninggalkan arah transversal menuju kembali kearah longitudinal (recovery). Proses kembalinya posisi proton-proton pada posisi awal dinamakan sebagai fase relaksasi. Pada saat proton-proton kembali ke posisi awal, maka proton akan menginduksikan signal dalam bentuk gelombang elektromagnetik yang dikenal dengan nama Free Induction Decay( FID) yang kemudian akan diterima oleh antenna berupa sebuah kumparan penerima. Waktu yang dibutuhkan untuk proton kembali pada posisi transversal dibagi menjadi dua pembagian yaitu T1 dan T2. T1 didefenisikan sebagai waktu yang diperlukan proton- proton hydrogen untuk kembali pada posisi longitudinal dengan memakan waktu sekitar 63% dari recovery time.t1 mencerminkan tingkat transfer energi frekuensi radio (RF) dari proton-proton pada keseluruhan jaringan sekitarnya (Tissue- Lattice).Sehingga T1 biasa pula dikenal dengan istilah Spin Lattice-Relaxation, dimana besar T1 tergantung pada kepadatan serta struktur kimiawi dari materi jaringan yang diperiksa. Jika waktu T1 makin lama maka akan diperoleh signal yang semakin besar. Ketika Radio Frequncy dengan kekuatan energy yang dapat membuat sudut precession dari proton berubah menjadi sebesar 90 (RF 90 ) maka akan diperoleh signal dari arah memancarkan signal maksimum, berangsur-angsur mulai berkurang (Decay). Pada saat gerakan precession dimulai, proton-proton berada dalam kecepatan yang sama, namun secara perlahan satu sama lain terlihat saling meninggalkan. Sehingga terjadi peristiwa dephasing yaitu proton dengan tingkat energi lebih besar melakukan over lapping pada proton lainnya pada waktu melakukan putaran procession.t2 merupakam waktu yang diperlukan proton-proton untuk mencapai dephasing Peristiwa tersebut disebabkan karena adanya interaksi dari masingmasing proton dengan proton-proton disekitarnya (spin-spin interaction). Peristiwa terjadinya T2* merupakan suatu fenomena tambahan yang dikonstribusikan dari kenyataan bahwa medan magnetic dari pesawat MRI idak benar-benar homogen.akibat dari tidak homogennya medan magnet MRI maka akan menghasilkan magnetisasi proton proton lokal yang tidak homogen (local inhomogeneity). Local inhomogeneity meningkatkan interks antar spin-spin dan mempercepat dephasing sehingga mempercepat penurunan besarnya signal FID ke nilai nol. Hal ini berarti terdapat adanya signal yang hilang.
4 Gambar.5. Perbedaan citra T1 dengan T2 [3] III. MAGNET Magnet pada MRI mempunyai fungsi sebagai penentu kualitas image, semakin besar kuat medan magnet semakin besar spectrum usur yang dapat diolah sehingga gambar semakin tajam.magnet pada MRI juga berfungsi sebagai penyearah dari proton-proton,namun besarnya medan magnet untuk aplikasi medis dibatasi hanya sampai 1,5 Tesla, sedangkan untuk riset yang menggunakan tubuh manusia dibatasi sampai 3 Tesla. Selain untuk keamanan kalau magnet terlalu besar kontras yang dihasilkan tidak bagus karena terdapat peristiwa yang dikenel dengan chemical shift artifact. Pada saat ini MRI menggunakan 3 jenis magnet utama, dengan keterangan sbb; Gambar.6. Proses T1 dan T2 saat relaksasi [2] T2 membutuhkan waktu sebesar 37% dari waktu relaksasi Waktu tersebut merupakan nilai T2 yang sebenarnya. Kehilangan signal yang diakibatkan oleh medan magnetic lokal yang tidak homogen tersebut, menutupi nilai T2 yang sebenarnya. Hadirnya T2* mempersepat signal menuju ke nol, oleh karena itu prosedur pemeriksaan MRI salah satunya adalah mengurangi atau menghilangkan efek T2*, sehingga diperileh nilai T2 yang sebenarnya. Sementara jaringan dengan waktu relaksasi T2 pendek mengalami dephasing sangat cepat sehingga intensitas sinyal yang dihasilkan sangat besar. Jaringan dengan waktu relaksasi T2 pendek akan kelihatan hitam pada pembobotan T2.Waktu relaksasi T1 dan T2 terjadi bersamaan pada saat eksitasi jaringan oleh gelombang radio (RF) dan merupakan suatu proses kerja yang berlawanan yaitu saat proses recovery ke magnetisasi longitudinal diimbangi dengan proses peluruhan kurva relaksasi T2. Jika nilai T2 besar maka signal yang dihasilkan juga besar. Jadi proses dephasing diakibatkan oleh hasil interaksi spin-spin yang sebenarnya dan interaksi spin spin akibat medan magnet yang tidak homogen Gambar.7. Magnetic Resonance Imaging [3] A. Magnet Permanent Keuntungan utama dari magnet permanent ini adalah tidak membutuhkan supply listrik untuk magnetisasinya, oleh karena itu biaya pengoperasiannya relative rendah. Arah medan magnet utama (Bo) dari selatan ke utara atau dari bawah ke atas sehingga dapat digunakan untuk open configurasi.kelemahannya kekuatan medan magnet kecil dan tidak merata sehingga kualitas gambar rendah.sedangkan dari segi fisik sangat berat. A. Magnet Elektromagnet Kuat medan magnetnya tergantung dari banyaknya dan diameter kawat gulungan,juga besarnya arus listrik pada kawat tsb..untuk menghasilkan medan magnet yang besar dibutuhkan banyak kawat yang dibuat pararel. Namun pada MRI tidak mungkin dibuat susunan kawat pararel, untuk menghasilkan efek yang sama maka satu kawat dibuat menjadi suatu lilitan.keuntungannya; magnet dapat di hidup atau dimatikan secara langsung, kekuatan medan magnet lebih besar dari permanent.secara fisik rimgan. Kelemahannya; membutuhkan
5 daya listrik yang besar, suhu disekitar magnet sangat panas. berat. B. Magnet Superkonduktor Kelemahan dari system elektromagnetik adalah adanya nilai tahanan pada kawat lilitan sehingga membutuhkan daya yang besar.untuk menhilangkan tahanan maka bahan kawat diganti dari jenis superkonduktor.pada superkonduktor nilai tahanan adalah nol. Saat ini MRI menggunakan superkonduktor Nb-Ti (Niobium Titanium) yang bersifat superkonduktor pada suhu Helium cair (-273 C). Untuk tetap bersifat superkonduktor maka lilitan harus tetap terendam helium cair, apabila volume helium cair dibawah standart yang ditetapkan maka akan terjadi peristiwa Quench. Pada peristiwa Quench akan terjadi pelepasan arus didalam lilitan sehingga magnet hilang, selain itu juga terjadi perubahan A. Gradient Magnet Pada setiap MRI memiliki magnet kedua dengan nama gradient magnet. Gradient magnet termasuk jenis electromagnet yang berfungsi untuk membuat irisan atau potongan tubuh. Gradient coil berfungsi membentuk citra yang terdiri dari tiga buah kumparan coil, yaitu: Gradien coil X, untuk membuat citra potongan sagittal. Gardien coil Y, untuk membuat citra potongan coronal.gradien coil Z untuk membuat citra potongan axial.bila gradien coil X, Y dan Z bekerja secara bersamaan maka akan terbentuk potongan oblik Arus untuk gradient dihasilkan oleh gradient amplifier sebesar 250 A.Posisi gradient magnet letaknya berdampingan dengan magnet utama MRI B. Radio frekuency coil Radio frekuency coil terdiri dari dua tipe coil, yaitu coil pemancar dan coil penerima. Coil pemancar berfungsi untuk memberikan rangsangan energi RF yang merata keseluruh Gambar.8. Potongan Penampang Magnetic Resonance Imaging [3] helium cair menjadi helium gas. Perlu diketahui apabila 1 liter helium cair menjadi gas akan menghasilkan 6 liter gas helium, sedangkan didalam tangki MRI terdapat sekitar 1400 liter helium cair untuk keamanan maka disediakan saluran keluar khusus Quench. Quench sangat dihidarkan karena apabila terjadi maka sama dengan membeli baru MRI.Namun Quench dapat digunakan untuk alasan keselamatan apabila terjadi keadaan pasien terhimpit oleh metal (tabung gas) dan dapat membahayakan nyawanya maka Quench harus diaktifkan.keuntungannya; medan magnet sangat kuat, resolusi gambar tajam, tidak menggunakan daya listrik untuk magnetnya.kelemahannya; biaya maintenance besar karena membutuhkan pengisian helium setiap helium level mencapai 50%. IV. HARDWARE MRI Secara garis besar MRI terdiri dari hardware dan software pendukung. Hardware pada MRI berfungsi sebagai pengolah data dan sebagai sumber dari Radio Frequency. Pada bab ini akan dibahas mengenai hardware MRI dengan penjelasn sebagai berikut; Gambar.9. Potongan Gradient Magnet [3] volume pencitraan. Semua langkah-langkah ini dikendalikan dengan sebuah komputer yang juga mengatur pembangkitan deretan pulsa. Diperlukan Radio Frequency Amplifier sebagai pemancar dari RF yang akan digunakan selama fase resonansi. Besarnyta flip angle pada fase resonansi berbanding lurus dengan lamanya keluaran sinyal dan amplitudo pulsa RF.Coil penerima(rf receiver berfungsi sebagai antenna yang harus peka terhadap sinyal radiofrekuensi. Magnetisasi transversal menginduksi arus bolak-balik dalam lilitan RF yang digunakan untuk penerima.secara teknis, bekerja pada frekuensi tinggi bukanlah hal yang mudah. Fungsi utama koil penerima adalah untuk menerima sinyal FID yang kemudian diteruskan kepada sistem untuk diolah menjadi sebuah gambar, Melihat dari kegunaannya, maka coil ini harus berada pada jarak yang paling dekat dengan objek yang akan diperiksa.bentuk coil disesuaikan dengan bentuk objek yang akan diperiksa seperti; Head Coil, Spine Coil, Knee Coil, Abdomen Coil. Secara garis besar terbgai menjadi volume coil, phase array coil dan surface coil. B. Sangkar Faraday
6 MRI menggunakan RF yang dapat menggangu peralatan elektronik disekitarnya, demikian pula sebaliknya peralatan elektronik disekitarnya dapat mengganggu MRI.Untuk mengatasi masalah itu maka di buatlah sangkar faraday.. Gambar.10. Coil Penerima [3] Gambar.12.Console [3] Gambar.11. Sangkar Faraday [3] Magnet beserta kelengkapannya diletakan didalam sangkar faraday Sangkar faraday berfungsi ssebagai antenna bagi frekuensi dari dan menuju MRI. Terbuat dari tembaga yang disekitarnya terhubung dengan ground sehingga frekwensi yang tertangkap langsung menuju ground C. Console Console merupakan tempat operator mengendalikan MRI. Pengendalian dilakukan dari computer dengan operating system menggunakan Windows atau Unix.Untuk melakukan komunikasi antara komputer dengan MRI digunakan jaringan LAN,. D. Keselamatan Pasien Pengaruh langsung dari medan magnet pada tubuh manusia efek negatifnya belum diketahui sampai sekarang. Tetapi, bagaimanapun juga medan magnet sebesar 3.0 T dan yang lebih rendah seperti yang dipakai pada MRI akan sangat berbahaya apabila pada tubuh kita menggunakan atau terdapat bahan logam (Ferromagnetic) Gambar.13. Phantom MRI [3] Bahaya atau resiko tubuh karena medan magnet a. Benda seperti logam di dalam tubuh pasien (jepitan, sambungan buatan, dll). Walaupun benda tersebut sejenis logam yang nonmagnetic perlu diperiksa sebelumnya. Bila logam tersebut nonmagnetic akan menyebabkan artifact pada gambar, b. Benda yang tertarik magnet (jarum suntik, gunting, pisau, kursi roda, dll).ada kemungkinan suatu benda logam tertarik ke dalam gantry. Daya tarik ini lebih kuat jika benda tersebut lebih besar atau medan magnet lebih kuat. Oleh karena itu dibutuhkan perhatian khusus dalam hal ini. c. Pasien yang menggunakan pacemaker tidak bisa dilakukan scanning MRI, karena medan magnet akan memnyebabkan tidak berfungsinya pacemaker dan hal ini sangat berbahaya bagi pasien tersebut.
7 d. MRI memerlukan pemeriksaan berkala sehubungan dengan kualitas gambar, untuk mendapatkan hasil gambar yang akurat sehingga didapat hasil diagnosa yang tepat. Untuk melakukan quality control maka secara rutin dilakukan pengukuran signal to noise ratio dengan menggunakan phantom. V. RINGKASAN 1. MRI menggunakan inti atom hidrogen yang memiliki satu proton sebagai unsur utama dalam pembentukan gambar. 2. Inti hidrogen merupakan kandungan inti terbanyak dalam jaringan tubuh manusia yaitu sekitar 1019 inti/ mm³. 3. Terdapat tiga fase yang dilalui oleh proton pada MRI yaitu ; Fase Procession, Fase Resonansi dan Fase Relaksasi 4. Untuk dapat melakukan resonansi, proton dipapar oleh Radio Frequency sebesar frekuensi Larmor dari proton tersebut. 5. Perbedaan kontras pada MRI terbagi menjadi dua yaitu; Kontras T1 dan Kontras T2. 6. MRI secara umum aman untuk pasien karena tidak menghasilkan radiasi pengion. Namun yang perlu diperhatikan adalah penggunaan logam dan pacemarker pada pasien dapat membahayakan pasein tersebut. REFERENCES [1] Ridgway JP. Cardiovascular magnetic resonance physics for clinicians: part I.Cardiovasc Magn Reson 2010;12:71. [2] Smith H, Ranello F. A non-mathematical approach to basic MRI. Madison, Wis: Medical Physics Publishing, [3] Schild H. MRI made easy. Berlin: Schering, 1990.
DASAR-DASAR MRI DISUSUN OLEH: HENDRANA TJAHJADI, ST 2007
DASAR-DASAR MRI DISUSUN OLEH: HENDRANA TJAHJADI, ST 2007 PENDAHULUAN NMRI atau MRI? Magnetic Resonance Imaging (MRI) merupakan teknik pencitraan yang digunakan untuk menghasilkan citra dalam tubuh manusia
Lebih terperinciBAB II Tinjauan Pustaka
BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Magnetic Resonance Imaging (MRI) Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah suatu teknik penggambaran penampang tubuh berdasarkan prinsip resonansi magnetik inti atom hidrogen.
Lebih terperinciMagnetic Resonance Image. By Arman
Magnetic Resonance Image By Arman Magneting Resonance Image Magnetic Resonance Imaging (MRI) merupakan suatu teknik penggambaran penampang tubuh berdasarkan prinsip resonansi magnetic inti atom hidrogen.
Lebih terperinciTomografi Resonansi Magnetik Inti; Teori Dasar, Pembentukan Gambar dan Instrumentasi Perangkat Kerasnya, oleh Daniel Kartawiguna Hak Cipta 2015 pada
Tomografi Resonansi Magnetik Inti; Teori Dasar, Pembentukan Gambar dan Instrumentasi Perangkat Kerasnya, oleh Daniel Kartawiguna Hak Cipta 2015 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Magnetic Resonance Imaging Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah suatu alat diagnostik mutakhir untuk memeriksa dan mendeteksi tubuh dengan menggunakan medan magnet
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah Magnetik Resonansi Imaging (MRI) Magnetic Resonance Imaging (MRI) digunakan sejak tahun 1971 oleh dr. Raymond Damadian pada hewan untuk membedakan jaringan abnormal
Lebih terperinciMedan magnet bumi, Utara geografik D. Utara magnetik I. Timur
Magnetometer. Medan magnet bumi mempunyai arah utara-selatan dan besarnya 45000 gama ( 1 gama = 1 nano Tesla), untuk posisi di katulistiwa. Medan ini disebut juga dengan medan normal. Keberadaan mineral
Lebih terperinciDalam tubuh manusia posisi momentum inti atom tersebut berserakan arahnya,bila atom tersebut diletakkan dalam medan magnit, maka inti akan terarah
PENDAHULUAN MRI adalah Suatu metode untuk mendapatkan gambar dari gelombang Resonansi yang ditimbulkan dari pancaran gelombang elektromagnetik pada suatu benda didalam medan magnit. PRINSIP-PRINSIP MRI
Lebih terperinciPENGGUNAAN TEKNIK COMPOSING PADA PEMERIKSAAN WHOLE SPINE POTONGAN SAGITAL T2 WEIGHTED PADA MRI 1.5T SKRIPSI SUKARSI TAMBA NIM :
PENGGUNAAN TEKNIK COMPOSING PADA PEMERIKSAAN WHOLE SPINE POTONGAN SAGITAL T2 WEIGHTED PADA MRI 1.5T SKRIPSI SUKARSI TAMBA NIM : 130821013 DEPERTEMEN FISIKA JURUSAN FISIKA MEDIK FAKULTAS MATEMATIKADAN ILMU
Lebih terperinciANALISIS PERBEDAAN CITRA MRI BRAIN PADA SEKUENT1SE DAN T1FLAIR
ANALISIS PERBEDAAN CITRA MRI BRAIN PADA SEKUENT1SE DAN T1FLAIR Nursama Heru Apriantoro, Christianni Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi, Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta 2 Jl. Hang Jebat
Lebih terperinciLATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS
Muatan Diskrit LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS 1. Dua buah bola bermuatan sama (2 C) diletakkan terpisah sejauh 2 cm. Gaya yang dialami oleh muatan 1 C yang diletakkan di tengah-tengah kedua muatan adalah...
Lebih terperinciMateri Pendalaman 03 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK =================================================
Materi Pendalaman 03 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK ================================================= Bila dalam kawat PQ terjadi perubahan-perubahan tegangan baik besar maupun arahnya, maka dalam kawat PQ
Lebih terperinciLATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS
Muatan Diskrit LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS 1. Ada empat buah muatan titik yaitu Q 1, Q 2, Q 3 dan Q 4. Jika Q 1 menarik Q 2, Q 1 menolak Q 3 dan Q 3 menarik Q 4 sedangkan Q 4 bermuatan negatif,
Lebih terperinci2.11. Magnetic Resonance Imaging Magnet RF Coil Prinsip Dari MRI Aplikasi MRI
ABSTRAK Seiring dengan perkembangan teknologi dalam bidang kedokteran, misalkan penggunaan sinar X dan CT scan untuk mendeteksi kelainan pada organ tubuh manusia. Alat deteksi yang terbaru adalah MRI (Magnetic
Lebih terperinciBahan Ajar BAB V. Pengukuran Magnetik Tatap muka : Minggu 11, Minggu 12
Bahan Ajar BAB V. Pengukuran Magnetik Tatap muka : Minggu 11, Minggu 12 1 PENGUKURAN MAGNETIK 1.1. Pendahuluan Medan magnet merupakan fenomena fisika yang berkaitan dengan besaran listrik. Arus listrik
Lebih terperinciBAB 8 HIGH FREQUENCY ANTENNA. Mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan/tertulis mengenai jenis-jenis frekuensi untuk
BAB 8 HIGH FREQUENCY ANTENNA Kompetensi: Mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan/tertulis mengenai jenis-jenis frekuensi untuk komunikasi, salah satunya pada rentang band High Frequency (HF). Mahasiswa
Lebih terperinciLATIHAN UJIAN NASIONAL
LATIHAN UJIAN NASIONAL 1. Seorang siswa menghitung luas suatu lempengan logam kecil berbentuk persegi panjang. Siswa tersebut menggunakan mistar untuk mengukur panjang lempengan dan menggunakan jangka
Lebih terperinciARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1996
ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1996 BAGIAN KEARSIPAN SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN JALAN SRIWIJAYA NO. 7 TELP (0285) 426185) 1. Kelompok besaran berikut yang merupakan besaran
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMA TRY OUT UJIAN NASIONAL 2010
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMA TRY OUT UJIAN NASIONAL 200 Mata Pelajaran : Fisika Kelas : XII IPA Alokasi Waktu : 20 menit
Lebih terperinciDaerah radiasi e.m: MHz (75-0,5 m)
NMR = NUCLEAR MAGNETIC RESONANCE = RESONANSI MAGNET INTI PENEMU: PURCELL, DKK (1945-1950), Harvard Univ. BLOCH, DKK, STANFORD. UNIV. Guna: - Gambaran perbedaan sifat magnet berbagai inti. - Dugaan letak
Lebih terperinciBAB II SALURAN TRANSMISI
BAB II SALURAN TRANSMISI 2.1 Umum Penyampaian informasi dari suatu sumber informasi kepada penerima informasi dapat terlaksana bila ada suatu sistem atau media penyampaian di antara keduanya. Jika jarak
Lebih terperinciFisika EBTANAS Tahun 1996
Fisika EBTANAS Tahun 1996 EBTANAS-96-01 Di bawah ini yang merupakan kelompok besaran turunan A. momentum, waktu, kuat arus B. kecepatan, usaha, massa C. energi, usaha, waktu putar D. waktu putar, panjang,
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR SALURAN TRANSMISI
5 BAB II TEORI DASAR SALURAN TRANSMISI 2.1 Umum Penyampaian imformasi dari suatu sumber informasi kepada penerima informasi dapat terlaksana bila ada suatu sistem atau media penyampai diantara keduanya
Lebih terperinciKORELASI NILAI TIME REPETITION (TR) DAN TIME ECHO (TE) TERHADAP SIGNAL TO NOISE RATIO (SNR) PADA CITRA MRI
Berkala Fisika ISSN : 1410 9662 Vol. 16, No. 4, Oktober 2013, hal 103-110 KORELASI NILAI TIME REPETITION (TR) DAN TIME ECHO (TE) TERHADAP SIGNAL TO NOISE RATIO (SNR) PADA CITRA MRI Alan Tanjung Aji Prastowo
Lebih terperinciLISTRIK STATIS. Listrik statis adalah energi yang dikandung oleh benda yang bermuatan listrik.
KELISTRIKAN DAN KEMAGNETAN SITI MAESYAROH STKIP INVADA 2015 LISTRIK adalah adalah sesuatu yang memiliki muatan positif (proton) dan muatan negatif (elektron) yang mengalir melalui penghantar (konduktor)
Lebih terperinci1. Hasil pengukuran ketebalan plat logam dengan menggunakan mikrometer sekrup sebesar 2,92 mm. Gambar dibawah ini yang menunjukkan hasil pengukuran
1. Hasil pengukuran ketebalan plat logam dengan menggunakan mikrometer sekrup sebesar 2,92 mm. Gambar dibawah ini yang menunjukkan hasil pengukuran tersebut adalah.... A B. C D E 2. Sebuah perahu menyeberangi
Lebih terperinciLEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR Diberikan Tanggal :. Dikumpulkan Tanggal : Induksi Elektromagnet Nama : Kelas/No : / - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS BOLAK-BALIK Induksi
Lebih terperinciADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI DIANA EGA RANI
OPTIMALISASI NUMBER OF EXCITATION (NEX) TERHADAP SIGNAL TO-NOISE RATIO (SNR) DAN KECEPATAN WAKTU SCANNING PADA PEMERIKSAAN MRI SKRIPSI DIANA EGA RANI PROGRAM STUDI S-1 FISIKA DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS
Lebih terperinciBAB II PENGUJIAN-PENGUJIAN PADA MATERIAL
BAB II PENGUJIAN-PENGUJIAN PADA MATERIAL Kekerasan Sifat kekerasan sulit untuk didefinisikan kecuali dalam hubungan dengan uji tertentu yang digunakan untuk menentukan harganya. Harap diperhatikan bahwa
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Resistansi atau tahanan didefinisikan sebagai pelawan arus yang
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini penulis menjelaskan kerangka teori yang digunakan dalam tugas akhir ini. Dimulai dengan definisi listrik dan elektromagnetik dasar, kemudian beralih ke daya nirkabel
Lebih terperinciPENGARUH PERUBAHAN TR TERHADAP NILAI CNR DAN EFISIENSI KONTRAS PADA CITRA MRI HEAD SEQUENCE T1 WEIGHTED IMAGE
Youngster Physics Journal ISSN : 2302-7371 Vol. 4, No. 1, Januari 2015, Hal 93-98 PENGARUH PERUBAHAN TR TERHADAP NILAI CNR DAN EFISIENSI KONTRAS PADA CITRA MRI HEAD SEQUENCE T1 WEIGHTED IMAGE Syamsul Hidayah,
Lebih terperinciBAB VII NUCLEAR MAGNETIC RESONANCE (RESONANSI
BAB VII NUCLEAR MAGNETIC RESONANCE (RESONANSI INTl MAGNIT) 1. Pendahuluan Pada tahun 1945, dua group saijana fisika Purcell, Tony dan Pound (Harvard University) dan Bloch, Hansen dan Packard (Stanford
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Sejarah dan Aplikasi Transfer Daya Nirkabel
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Transfer Daya Nirkabel 2.1.1 Sejarah dan Aplikasi Transfer Daya Nirkabel Gambar 2.1 Tesla duduk di laboratorium dengan temuan "Tesla Coil" yang menghasilkan jutaan volt [5]
Lebih terperinciGELOMBANG ELEKTROMAGNETIK. Oleh: DHELLA MARDHELA NIM: 15B08052
GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK Oleh: DHELLA MARDHELA NIM: 15B08052 Apa itu Gelombang? Gelombang adalah getaran yang merambat Apakah dalam perambatannya perlu medium/zat perantara? Tidak harus! Berdasarkan ada/tidak
Lebih terperinciPENGARUH PARAMETER TIME REPETITION (TR) PADA KUALITAS CITRA LUMBAL DENGAN MENGGUNAKAN MRI SKIRIPSI MISKAH NUR
1 PENGARUH PARAMETER TIME REPETITION (TR) PADA KUALITAS CITRA LUMBAL DENGAN MENGGUNAKAN MRI SKIRIPSI MISKAH NUR 120821020 DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA
Lebih terperinciTOPIK 8. Medan Magnetik. Fisika Dasar II TIP, TP, UGM 2009 Ikhsan Setiawan, M.Si.
TOPIK 8 Medan Magnetik Fisika Dasar II TIP, TP, UGM 2009 Ikhsan Setiawan, M.Si. ikhsan_s@ugm.ac.id Pencetak sidik jari magnetik. Medan Magnetik Medan dan Gaya Megnetik Gaya Magnetik pada Konduktor Berarus
Lebih terperinciLatihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang
Latihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang 1. Grafik antara tekanan gas y yang massanya tertentu pada volume tetap sebagai fungsi dari suhu mutlak x adalah... a. d. b. e. c. Menurut Hukum Gay Lussac menyatakan
Lebih terperinciDasar Fisika Magnetic Resonance Imaging
Dasar Fisika Magnetic Resonance Imaging Supriyanto Ardjo Pawiro Departemen Fisika FMIPA UI, Email: supriyanto.p@sci.ui.ac.id Daftar isi Dasar Fisika MRI Prinsip Resonansi Mekanisme Relaksasi dan Sinyal
Lebih terperinciMata Pelajaran : FISIKA
Mata Pelajaran : FISIKA Kelas/ Program : XII IPA Waktu : 90 menit Petunjuk Pilihlah jawaban yang dianggap paling benar pada lembar jawaban yang tersedia (LJK)! 1. Hasil pengukuran tebal meja menggunakan
Lebih terperinciUN SMA IPA 2009 Fisika
UN SMA IPA 009 isika Kode Soal P88 Doc. Version : 0-06 halaman 0. itria melakukan perjalanan napak tilas dimulai dari titik A ke titik B : 600 m arah utara; ke titik C 400 m arah barat; ke titik D 00 m
Lebih terperinciC13 1 FISIKA SMA/MA IPA
1 1. Seorang siswa mengukur ketebalan suatu bahan menggunakan mikrometer sekrup. Ketebalan bahan adalah. A. (5,83±0,005) mm B. (5,83±0,01) mm C. (5,53±0,005) mm D. (5,53±0,01) mm E. (5,33±0,005) mm 2.
Lebih terperinciPertemuan 9 SISTEM ANTENA. DAHLAN ABDULLAH
Pertemuan 9 SISTEM ANTENA DAHLAN ABDULLAH dahlan.unimal@gmail.com http://www.dahlan.web.id PENDAHULUAN Dalam sejarah komunikasi, perkembangan teknik informasi tanpa menggunakan kabel ditetapkan dengan
Lebih terperinciUJIAN NASIONAL TP 2008/2009
UJIN NSIONL TP 2008/2009 1. aim mengukur diameter sebuah koin dengan menggunakan jangka sorong seperti pada gambar. esar diameter koin adalah. 1 2 a. 2,10 cm b. 1,74 cm c. 1,70 cm d. 1,25 cm e. 1,20 cm
Lebih terperinciMAGNET - Materi Ipa Fisika SMP Magnet magnítis líthos Magnet Elementer teori magnet elementer.
MAGNET - Materi Ipa Fisika SMP Magnet merupakan suatu benda yang dapat menimbulkan gejala berupa gaya, baik gaya tarik maupun gaya tolak terhadap jenis logam tertentu), misalnya : besi dan baja. Istilah
Lebih terperinciCopyright all right reserved
Latihan Soal UN SMA / MA 2011 Program IPA Mata Ujian : Fisika Jumlah Soal : 20 1. Gas helium (A r = gram/mol) sebanyak 20 gram dan bersuhu 27 C berada dalam wadah yang volumenya 1,25 liter. Jika tetapan
Lebih terperinciPengaruh Dimensi Kumparan Terhadap Efisiensi Energi Pada Sistem Pengiriman Daya Listrik Tampa Kabel
10 Pengaruh Dimensi Kumparan Terhadap Efisiensi Energi Pada Sistem Pengiriman Daya Listrik Tampa Kabel Syaifurrahman Staf Pengajar, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Pontianak
Lebih terperinciGaya Lorentz. 1. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi
ruang / daerah di sekitar magnet dimana benda-benda magnetik yang diletakkan di daerah ini masih dipengaruhi oleh magnet tersebut medan magnetik di sekitar kawat lurus berarus listrik medan magnetik di
Lebih terperinciBENDA MAGNET
BAB 9 MAGNET BENDA MAGNET Kemagnetan Material Banyak benda-benda bersifat magnet, baik buatan maupun alamiah. Magnet mempunyai kemampuan memberikan gaya pada sesama magnet atau benda lain seperti besi.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Magnetic Resonance Imaging (MRI) Teori tentang pencitraan Magnetic Resonance Imaging (MRI) muncul pertama sekali pada tahun 1938, ketika Isidor Isaac Rabi menemukan
Lebih terperinciPEMERIKSAAN MRI KELOMPOK 1. Delika Putri Destika Ayu Fajriyah Qurota Hasna Ratuloli Ighfirlii Nurul Hildayati Nurul Ummah Rizky Amalia
PEMERIKSAAN MRI KELOMPOK 1 Delika Putri Destika Ayu Fajriyah Qurota Hasna Ratuloli Ighfirlii Nurul Hildayati Nurul Ummah Rizky Amalia MRI Pencitraan resonansi magnetik (bahasa Inggris: Magnetic Resonance
Lebih terperinciULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2015 KELAS XII. Medan Magnet
ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2015 KELAS XII gaya F. Jika panjang kawat diperpendek setengah kali semula dan kuat arus diperbesar dua kali semula, maka besar gaya yang dialami kawat adalah. Medan Magnet
Lebih terperinciKONSTRUKSI GENERATOR DC
KONSTRUKSI GENERATOR DC Disusun oleh : HENDRIL SATRIYAN PURNAMA 1300022054 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2015 I. DEFINISI GENERATOR DC Generator
Lebih terperinciDibuat oleh invir.com, dibikin pdf oleh
1. Energi getaran selaras : A. berbanding terbalik dengan kuadrat amplitudonya B. berbanding terbalik dengan periodanya C. berbanding lurus dengan kuadrat amplitudonya. D. berbanding lurus dengan kuadrat
Lebih terperinci1. Diameter suatu benda diukur dengan jangka sorong seperti gambar berikut ini.
1. Diameter suatu benda diukur dengan jangka sorong seperti gambar berikut ini. 1 Diameter maksimum dari pengukuran benda di atas adalah. A. 2,199 cm B. 2,275 cm C. 2,285 cm D. 2,320 cm E. 2,375 cm 2.
Lebih terperinciGAYA LORENTZ Gaya Lorentz pada Penghantar Berarus di dalam Medan Magnet
GAYA LORENTZ A. Tujuan Percobaan 1 Mengamati adanya gaya Lorentz penghantar kawat lurus disekitar medan magnet 2 Menentukan arah gaya Lorentz dengan kaidah tangan kanan 3 Menghitung besarnya gaya Lorentz
Lebih terperinciD. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J
1. Bila sinar ultra ungu, sinar inframerah, dan sinar X berturut-turut ditandai dengan U, I, dan X, maka urutan yang menunjukkan paket (kuantum) energi makin besar ialah : A. U, I, X B. U, X, I C. I, X,
Lebih terperinciMEDAN MAGNET DAN ELEKTROMAGNET
BAB II MEDAN MAGNET DAN ELEKTROMAGNET Kompetensi dasar : Mengenal gejala kemagnetan Indikator Oersted : - Konsep medan magnet oleh arus listrik didapatkan dari percobaan - Konsep magnet dan medan magnet
Lebih terperinciC20 FISIKA SMA/MA IPA. 1. Hasil pengukuran diameter suatu benda menggunakan jangka sorong ditunjukkan oleh gambar berikut.
1 1. Hasil pengukuran diameter suatu benda menggunakan jangka sorong ditunjukkan oleh gambar berikut. Rentang hasil pengkuran diameter di atas yang memungkinkan adalah. A. 5,3 cm sampai dengan 5,35 cm
Lebih terperinciRANCANG-BANGUN PIRANTI IDENTIFIKASI RADIASI ELEKTROMAGNETIK (KASUS DI SEKITAR BERKAS SINAR KATODA)
LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN PROGRAM SP4 Tahun anggaran 004 RANCANG-BANGUN PIRANTI IDENTIFIKASI RADIASI ELEKTROMAGNETIK (KASUS DI SEKITAR BERKAS SINAR KATODA) Oleh: Agus Purwanto Slamet MT Sumarna
Lebih terperinci1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh alat ukur dibawah ini adalah.
1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh alat ukur dibawah ini adalah. 1 A. 5, 22 mm B. 5, 72 mm C. 6, 22 mm D. 6, 70 mm E. 6,72 mm 5 25 20 2. Dua buah vektor masing-masing 5 N dan 12 N. Resultan kedua
Lebih terperinciD. 2 N E. 1 N. D. (1), (2) dan (3) E. semuanya benar
1. Pada gambar di atas Fy = komponen gaya P pada sumbu Y. Jika Fy = 2 N, maka komponen gaya pada sumbu x adalah... A. 4 N B. 2 N C. 2 N Kunci : B Diket : Fy = 2 N Ditanya : Fx Jawab : Fy = F sin 30 2 =
Lebih terperinciPREDIKSI UN FISIKA V (m.s -1 ) 20
PREDIKSI UN FISIKA 2013 1. Perhatikan gambar berikut Hasil pengukuran yang bernar adalah. a. 1,23 cm b. 1,23 mm c. 1,52mm d. 1,73 cm e. 1,73 mm* 2. Panjang dan lebar lempeng logam diukur dengan jangka
Lebih terperinciMedan Magnet Benda Angkasa. Oleh: Chatief Kunjaya KK Astronomi ITB
Medan Magnet Benda Angkasa Oleh: Chatief Kunjaya KK Astronomi ITB Kompetensi Dasar XII.3.4 Menganalisis induksi magnet dan gaya magnetik pada berbagai produk teknologi XII.4.4 Melaksanakan pengamatan induksi
Lebih terperinciFisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003
Fisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003 UAN-03-01 Perhatikan tabel berikut ini! No. Besaran Satuan Dimensi 1 Momentum kg. ms 1 [M] [L] [T] 1 2 Gaya kg. ms 2 [M] [L] [T] 2 3 Daya kg. ms 3 [M] [L] [T] 3 Dari
Lebih terperinciPengenalan Sistem Catu Daya (Teknik Tenaga Listrik)
Prinsip dasar dari sebuah mesin listrik adalah konversi energi elektromekanik, yaitu konversi dari energi listrik ke energi mekanik atau sebaliknya dari energi mekanik ke energi listrik. Alat yang dapat
Lebih terperinciImplementasi Intensity Transfer Function(ITF) Untuk Peningkatan Intensitas Citra Medis Hasil Pemeriksaan MRI
Implementasi Intensity Transfer Function(ITF) Untuk Peningkatan Intensitas Citra Medis Hasil Pemeriksaan MRI 1 Desti Riminarsih dan 2 Cut Maisyarah Karyati 1 Pusat Studi Komputasi Matematika(PSKM), Universitas
Lebih terperinci3. Prinsip Kerja Alat Ukur
3. Prinsip Kerja Alat Ukur a. BESI PUTAR ( Moving Iron Instrument ) Bila ada arus yang mengalir pada kumparan maka ruangan tersebut akan ada medan magnet yang mengakibatkan kedua besi lunak tersebut demagnetisasi
Lebih terperinciFisika Dasar II Listrik, Magnet, Gelombang dan Fisika Modern
Fisika Dasar II Listrik, Magnet, Gelombang dan Fisika Modern Pokok ahasan Medan Magnetik Abdul Waris Rizal Kurniadi Noitrian Sparisoma Viridi Topik Pengantar Gaya Magnetik Gaya Lorentz ubble Chamber Velocity
Lebih terperinciSOAL LATIHAN ULANGAN UB-1 KELAS XII
SOAL LATIHAN ULANGAN UB-1 KELAS XII 2013-2014 Nama:...................... Kelas:....................... Kerjakan Soal-Soal Berikut Dengan benar! 1. Sebuah kompas yang diletakkan di dekat kawat listrik
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Struktur Karbon Hasil Karbonisasi Hidrotermal (HTC)
39 HASIL DAN PEMBAHASAN Struktur Karbon Hasil Karbonisasi Hidrotermal (HTC) Hasil karakterisasi dengan Difraksi Sinar-X (XRD) dilakukan untuk mengetahui jenis material yang dihasilkan disamping menentukan
Lebih terperinciV. Medan Magnet. Ditemukan sebuah kota di Asia Kecil (bernama Magnesia) lebih dahulu dari listrik
V. Medan Magnet Ditemukan sebuah kota di Asia Kecil (bernama Magnesia) lebih dahulu dari listrik Di tempat tersebut ada batu-batu yang saling tarik menarik. Magnet besar Bumi [sudah dari dahulu dimanfaatkan
Lebih terperinciMagnet Rudi Susanto 1
Magnet Rudi Susanto 1 MAGNET Sifat kemagnetan telah dikenal ribuan tahun yang lalu ketika ditemukan sejenis batu yang dapat menarik besi Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, orang telah dapat
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA
UNIVERSITAS INDONESIA STUDI ANALISA FENOMENA PROTON SPIN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP SINYAL DAN HASIL IMAGE PADA MAGNETIC RESONANCE IMAGING (MRI) DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE JEMRIS SKRIPSI MARVIN YONATAN
Lebih terperinci19/11/2016. MAGNET Benda yang memiliki sifat dapat menarik besi atau baja Penggolongan bahan secara makroskopik. Sifat-sifat magnet.
MAGNET Benda yang memiliki sifat dapat menarik besi atau baja Penggolongan bahan secara makroskopik Magnetik Non Magnetik KEMAGNETAN Penggolongan bahan secara mikroskopik Bila ditinjau secara mikroskopik
Lebih terperinciKISI-KISI UJIAN SEKOLAH (2011/2012) Sman 8 pekanbaru
KISI-KISI UJIN SEKOLH (2011/2012) Sman 8 pekanbaru 1. Perhatikan gambar berikut. 5 6 7 Tentukan bacaan dari jangka sorong 0 Skala nonius 2. tentukan hasil pengukuran dengan mikrometer sekrup seperti gambar
Lebih terperinciPR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07)
PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07) 1. Gambar di samping ini menunjukkan hasil pengukuran tebal kertas karton dengan menggunakan mikrometer sekrup. Hasil pengukurannya adalah (A) 4,30 mm. (D) 4,18
Lebih terperinciBAHAN AJAR 4. Medan Magnet MATERI FISIKA SMA KELAS XII
BAHAN AJAR 4 Medan Magnet MATERI FISIKA SMA KELAS XII GAYA LORENTZ Pada percobaan oersted telah dibuktikan pengaruh arus listrik terhadap kutub magnet, bagaimana pengaruh kutub magnet terhadap arus listrik
Lebih terperinciDEFINISI Gelombang adalah suatu usikan (gangguan) pada sebuah benda, sehingga benda bergetar dan merambatkan energi.
DEFINISI Gelombang adalah suatu usikan (gangguan) pada sebuah benda, sehingga benda bergetar dan merambatkan energi. MACAM GELOMBANG Gelombang dibedakan menjadi : Gelombang Mekanis : Gelombang yang memerlukan
Lebih terperinciCIRCUIT DASAR DAN PERHITUNGAN
CIRCUIT DASAR DAN PERHITUNGAN Oleh : Sunarto YB0USJ ELEKTROMAGNET Listrik dan magnet adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan, setiap ada listrik tentu ada magnet dan sebaliknya. Misalnya ada gulungan
Lebih terperinciFisika EBTANAS Tahun 1994
Fisika EBTANAS Tahun 1994 EBTANAS-94-01 Diantara kelompok besaran di bawah ini yang hanya terdiri dari besaran turunan saja adalah A. kuat arus, massa, gaya B. suhu, massa, volume C. waktu, momentum, percepatan
Lebih terperinci2 A (C) - (D) - (E) -
01. Gaya F sebesar 12 N bekerja pada sebuah benda yang masanya m 1 menyebabkan percepatan sebesar 8 ms -2. Jika F bekerja pada benda yang bermassa m 2 maka percepatannya adalah 2m/s -2. Jika F bekerja
Lebih terperinciFisika Umum (MA 301) Cahaya
Fisika Umum (MA 301) Topik hari ini (minggu 11) Cahaya Cahaya adalah Gelombang Elektromagnetik Apa itu Gelombang Elektromagnetik!!! Pendahuluan: Persamaan Maxwell Listrik dan magnet awalnya dianggap sebagai
Lebih terperinciInduksi Elektromagnetik
Induksi Elektromagnetik GGL induksi Generator Dinamo Trafo Cara kerja Trafo Jenis-jenis Trafo Persamaan pada Trafo Efisiensi Trafo Kegunaan Trafo A. GGL induksi Hubungan Pergerakan garis medan magnetik
Lebih terperinciTABEL ISIAN FISIKA TAHUN Fokus lensa lihat dekat (cm)
TABEL ISIAN FISIKA TAHUN 2010 Kacamata Titik Dekat Mata Penderita Titik Jauh Mata Penderita Titik Dekat mata normal Titik Jauh mata normal 1 Normal 45 20 ~ 2 Normal 50 25 ~ 3 Normal 60 30 ~ 4 Normal 75
Lebih terperinciAntiremed Kelas 12 Fisika
Antiremed Kelas 12 Fisika Persiapan UAS Doc. Name: K13AR12FIS01UAS Version: 2015-11 halaman 1 01. Seorang pendengar A berada di antara suatu sumber bunyi S yang menghasilkan bunyi berfrekuensi f dan tembok
Lebih terperinciSoal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121
SBMPTN 017 Fisika Soal SBMPTN 017 - Fisika - Kode Soal 11 Halaman 1 01. 5 Ketinggian (m) 0 15 10 5 0 0 1 3 5 6 Waktu (s) Sebuah batu dilempar ke atas dengan kecepatan awal tertentu. Posisi batu setiap
Lebih terperinci1. Dua batang logam P dan Q disambungkan dengan suhu ujung-ujung berbeda (lihat gambar). D. 70 E. 80
1. Dua batang logam P dan Q disambungkan dengan suhu ujung-ujung berbeda (lihat gambar). Apabila koefisien kondutivitas Q, logam P kali koefisien konduktivitas logam Q, serta AC = 2 CB, maka suhu di C
Lebih terperinciAntiremed Kelas 12 Fisika
Antiremed Kelas 12 Fisika Persiapan UAS 1 Doc. Name: AR12FIS01UAS Version: 2016-09 halaman 1 01. Sebuah bola lampu yang berdaya 120 watt meradiasikan gelombang elektromagnetik ke segala arah dengan sama
Lebih terperinciFisika Umum (MA-301) Topik hari ini Getaran, Gelombang dan Bunyi
Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini Getaran, Gelombang dan Bunyi Getaran dan Gelombang Getaran/Osilasi Gerak Harmonik Sederhana Gelombang Gelombang : Gangguan yang merambat Jika seutas tali yang diregangkan
Lebih terperinciLEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - MEDAN MAGNET - MEDAN MAGNET
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR Diberikan Tanggal :. Dikumpulkan Tanggal : Nama : Kelas/No : / Medan Magnet - - MEDAN MAGNET - MEDAN MAGNET A. Medan Magnet 1. Medan Magnet oleh arus listrik
Lebih terperinciFisika UMPTN Tahun 1986
Fisika UMPTN Tahun 986 UMPTN-86-0 Sebuah benda dengan massa kg yang diikat dengan tali, berputar dalam suatu bidang vertikal. Lintasan dalam bidang itu adalah suatu lingkaran dengan jari-jari, m. Jika
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA KONTROL KUALITAS CITRA MRI MENGGUNAKAN SPHERICAL MAGPHAN PHANTOM SKRIPSI ADI ANDHIKA
UNIVERSITAS INDONESIA KONTROL KUALITAS CITRA MRI MENGGUNAKAN SPHERICAL MAGPHAN PHANTOM SKRIPSI ADI ANDHIKA 0906601941 FAKULTAS MATEMATIKA & ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI FISIKA DEPOK JUNI 2012 UNIVERSITAS
Lebih terperinciMedan Magnetik. Sumber Tegangan
Medan Magnetik INDUKSI ELEKTROMANETIK PENDAHULUAN Dalam pembahasan mengenai medan magnet telah dijelaskan bahwa : - Arus listrik dapat menghasilkan medan magnetik - Medan magnetik mengerjakan gaya pada
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran
BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA II1 Umum Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran rotornya tidak sama dengan putaran medan stator, dengan kata lain putaran rotor dengan putaran
Lebih terperinci3. Dari grafik di samping, pada saat t = 5 sekon, percepatannya adalah. a. 32 m/s 2 b. 28 m/s 2 c. 20 m/s 2 d. 12 m/s 2 e. 4 m/s 2
1 5 6 0 5 Pengukuran dengan jangka sorong ditunjuk- kan seperti gambar di atas Hasil pengukuran dan banyaknya angka penting adalah a 5,04 cm dan 3 angka penting b 5,4 cm dan angka penting c 5,40 cm dan
Lebih terperinciK13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika
K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika Medan Magnet - Latihan Soal Doc. Name: RK13AR12FIS0301 Version: 2016-10 halaman 1 01. Medan magnet dapat ditimbulkan oleh: (1) muatan listrik yang bergerak (2) konduktor
Lebih terperinciMAGNET. Benda yang memiliki sifat dapat menarik besi atau baja Penggolongan bahan secara makroskopik
MAGNET Benda yang memiliki sifat dapat menarik besi atau baja Penggolongan bahan secara makroskopik Magnetik Non Magnetik Penggolongan bahan secara mikroskopik Bila ditinjau secara mikroskopik ( atom )
Lebih terperinciBAB III WAVEGUIDE. Gambar 3.1 bumbung gelombang persegi dan lingkaran
11 BAB III WAVEGUIDE 3.1 Bumbung Gelombang Persegi (waveguide) Bumbung gelombang merupakan pipa yang terbuat dari konduktor sempurna dan di dalamnya kosong atau di isi dielektrik, seluruhnya atau sebagian.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perangkat Keras ( Hardware) Dalam pembuatan tugas akhir ini diperlukan penguasaan materi yang digunakan untuk merancang kendali peralatan listrik rumah. Materi tersebut merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Non-destructive Testing (NDT) adalah teknik non-invasif untuk menentukan integritas bahan, komponen, struktur atau kuantitatif karakteristik dari sebuah objek tanpa
Lebih terperinci