TINJAUAN PUSTAKA. Sub Divisio : Angiospermae : Dicotyledonae : Asterales : Asteraceae / Compositae Genus ` : Dendranthema Spesies
|
|
- Fanny Johan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Krisan Tanaman krisan (Dendranthema grandiflora Tzelev Syn.) atau dikenal dengan nama Seruni atau Bunga emas termasuk ke dalam famili Compositae/Asteraceae yang berasal dari daratan Cina, daerah subtropik Asia Timur. Tanaman ini merupakan tanaman bunga hias berupa perdu (Widyawan, 1994). Krisan merupakan salah satu jenis tanaman hias yang mempunyai prospek pasar yang cerah untuk dikembangkan sebagai bunga potong dan tanaman pot. Krisan potong umumnya digunakan sebagai bahan dekorasi ruangan, rangkaian besar maupun jambangan bunga. Krisan pot banyak digunakan sebagai penghias di lobi hotel maupun rumah tinggal (Sanjaya, 1996). Krisan merupakan tanaman semusim dan tahunan yang berkerabat dekat dengan dahlia, bunga matahari dan marigold. Dalam klasifikasi terbaru genus Chrisanthemum diubah menjadi Dendranthema. Menurut ahli botani, tanaman krisan diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Sub Divisio : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Ordo : Asterales Famili : Asteraceae / Compositae Genus ` : Dendranthema Spesies : Dendranthema grandiflora Varietas Krisan yang Dikembangkan di Indonesia Terdapat beberapa masalah dalam pengembangan krisan di Indonesia. Selama ini krisan yang ditanam petani merupakan hasil introduksi, dengan demikian bahan tanam krisan harus selalu didatangkan dari luar negeri terutama Belanda. Masalah lain yang ditemui adalalah perlunya merakit kultivar krisan baru, mengingat kultivar krisan yang lama sudah kurang diminati konsumen.
2 Dalam upaya untuk mengatasi masalah tersebut, Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi) telah menghasilkan varietas krisan antara lain Puspita Nusantara, Puspita Kencana, Sakuntala, Nyi Ageng Serang, Dewi Sartika, Purbasari, Dewi Ratih, Pitaloka, Cut Nyak Dien dan Puspita Asri. Pengembangan varietas krisan tersebut dilaksanakan oleh Unit Pengelolaan Benih Sumber Balithi. Varietasvarietas tersebut sudah ditanam di sentra produksi krisan di Jawa barat, Jawa Tengah, Sumatra utara dan Sumatra Selatan (Soedarjo, 2009). Varietas Puspita Asri merupakan hasil dari persilangan tetua Dewi Sartika dengan Stroika. Varietas ini memiliki bentuk bunga ganda dengan jenis bunga spray. Warna bunga ungu (bunga pita) dan kuning (bunga tabung). Bentuk daun lonjong menjari dengan tepi agak bergerigi. Puspita Asri memiliki sistem perakaran serabut dan tahan terhadap penyakit karat. Varietas ini cukup adaptif pada dataran medium dan dataran tinggi. Keragaan mahkota bunga Puspita Asri tersaji pada Gambar 1. Varietas Puspita Nusantara dihasilkan dari persilangan tetua Tawn Talk dengan Saraswati. Varietas ini memiliki bentuk bunga tunggal dengan jenis bunga spray. Warna bunga kuning dan bentuk daun yang lonjong menjari dengan tepi daun agak bergerigi. Puspita Nusantara memiliki sistem perakaran serabut dan tahan terhadap penyakit karat. Varietas ini cukup adaptif pada dataran medium dan dataran tinggi. Keragaan mahkota bunga Puspita Nusantara tersaji pada Gambar 2. Gambar 1. Krisan Kultivar Puspita Asri
3 Gambar 2. Krisan Kultivar Puspita Nusantara Di habitat aslinya, krisan merupakan tanaman semak yang dapat tumbuh dengan tinggi mencapai cm. Berdasarkan siklus hidupnya, krisan dibedakan menjadi dua tipe, yaitu krisan semusim dan krisan tahunan. Krisan tumbuh baik di daratan medium sampai daratan tinggi, yaitu pada kisaran meter di atas permukaan laut. Krisan kurang menyukai cahaya matahari dan percikan air hujan langsung serta tanah yang tergenang (Balithi, 2008). Tanaman krisan dapat tumbuh optimal pada media dengan kerapatan jenis 0,2 0,8 g/cm 2 (berat kering), total porositas 50-75%, kandungan air 50-70%, kandungan udara dalam pori 10 20%, dan kisaran ph sekitar 5,5 6,5. Krisan dapat tumbuh pada kisaran suhu harian antara o C. Pada fase vegetatif, krisan membutuhkan kisaran suhu harian optimum o C pada siang hari dan tidak melebihi 26 o C pada malam hari (Khattak dan Pearson, 1997). Suhu berpengaruh terhadap kualitas bunga yang dihasilkan. Suhu harian optimum pada fase generatif adalah o C (Willkins et al., 1990). Pada suhu di atas 25 o C proses inisiasi bunga akan terhambat dan menyebabkan pembentukan bakal bunga juga terhambat. Suhu yang terlalu tinggi juga mengakibatkan bunga yang dihasilkan berwarna kusam, pucat dan pudar. Berdasarkan tanggap tanaman terhadap panjang hari, krisan tergolong tanaman berhari pendek fakultatif. Batas kritis panjang hari (Critical Daylenght) krisan sekitar jam tergantung genotipe (Langton, 1990). Krisan akan tetap tumbuh vegetatif bila panjang hari yang diterimanya lebih dari batas kritisnya dan akan terinduksi untuk masuk ke fase generatif (inisiasi bunga) bilamana panjang hari yang diterimanya kurang dari batas kritis panjang harinya.
4 Kelembaban udara juga berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman krisan. Tanaman krisan membutuhkan kelembaban 90 95% pada awal pertumbuhan untuk pembentukan akar, sedangkan pada tanaman dewasa, pertumbuhan optimal dicapai pada kelembaban udara sekitar 70-80% (Mortensen, 2000). Perbanyakan Krisan Penyediaan bibit krisan dapat dilakukan secara generatif dan vegetatif. Namun, perbanyakan secara generatif sangat jarang dilakukan di Indonesia, karena kendala iklim yang menyebabkan tanaman sukar berbiji. Selain itu, perbanyakan generatif kurang menguntungkan karena tanaman hasil persilangan memiliki sifat heterozigot (Priyono, 1992). Perbanyakan melalui biji juga membutuhkan waktu lama dan penanganan khusus untuk mencapai fase generatif. Perbanyakan krisan secara vegetatif umum dilakukan di Indonesia. Perbanyakan krisan secara vegetatif biasanya dilakukan menggunakan setek pucuk, anakan dan kultur jaringan. Untuk mendapatkan benih/bibit bermutu dengan cara stek, tanaman induk krisan di lapangan umumnya harus dibongkar pada minggu ke-16 dan diganti tanaman baru. Perbanyakan dengan cara ini mudah dilakukan karena tidak diperlukan tenaga ahli, peralatan modern dan biaya yang tidak terlalu mahal. Namun pada cara perbanyakan demikian, tingkat multiplikasinya sangat rendah dan waktu yang dibutuhkan untuk perbanyakan terhitung lama, serta peluang untuk terserang hama dan penyakit masih sangat besar. Kultur Jaringan Tanaman Krisan Teknik kultur jaringan adalah teknik menumbuh-kembangkan bagian tanaman, baik berupa sel, jaringan, maupun organ dalam kondisi aseptik secara in vitro (Yusnita, 2003). Pada organisme multi seluler, setiap sel memiliki potensi untuk memperbanyak diri dan berdiferensiasi menjadi tanaman lengkap (Gunawan, 1992). Perbanyakan krisan secara kultur jaringan dapat menghemat waktu dan dapat diperoleh jumlah bibit krisan banyak. Kelebihan dari teknik kultur jaringan
5 ialah mampu menghasilkan tanaman yang seragam, bermutu tinggi dan bebas penyakit dalam jumlah banyak dengan waktu yang relatif singkat. Namun kelemahan perbanyakan dengan teknik ini memerlukan tenaga ahli dan dana yang cukup besar. Tanaman yang dikembangkan melalui teknik kultur jaringan memiliki toleransi ph media yang sangat sempit. Titik optimum ph media berkisar antara 5,0 sampai dengan 6,0. Pada umumnya, kelembaban relatif (RH) di ruang kultur mendekati 100 %. Suhu optimum berkisar antara C. Lama penyinaran di ruang kultur berkisar antara jam/hari (Gunawan, 1992). Menurut Haryanto (1993) medium MS padat ditambah air kelapa (150 ml/l), NAA (0,5 ml/l) dan kinetin (1,5 ml/l) paling baik untuk pemunculan tunas dan akar krisan varietas lokal. Kalus krisan dapat membentuk tunas dan akar 28,60 dan 36,20 hari, sementara itu dalam medium MS padat ditambah air kelapa (150 ml/l), NAA (0,5 ml/l) dan BAP (0,5 ml/l), kalus krisan mampu bertunas dalam waktu 25,80 hari, namun medium tersebut tidak merangsang pemunculan akar (Haryanto, 1993). Menurut Chairunnisa (2004), media kultur dengan kombinasi NAA 0.2 mg/l + kinetin 2 mg/l menghasilkan jumlah buku terbanyak pada planlet krisan varietas Surf. hal ini menunjukkan bahwa kedua ZPT (NAA dan kinetin) berperan dalam pertumbuhan planlet selama masa kultur. Penelitian Mandal et al. (2000) pada stek buku krisan varietas Maghi memperlihatkan bahwa kombinasi NAA dan kinetin menghasilkan jumlah tunas yang lebih banyak dibandingkan dengan kombinasi ZPT lainnya. Perbanyakan tanaman secara kultur jaringan memiliki prospek yang cerah, namun masih banyak kendala yang belum bisa diatasi, di antaranya adalah terbatasnya sarana dan prasarana. Pada teknik kultur jaringan, untuk tanaman yang berbeda digunakan metode yang berbeda pula, sehingga untuk mendapatkan hasil dari suatu rangkaian percobaan membutuhkan biaya yang cukup besar dan waktu yang cukup lama. Beberapa hal yang harus disiapkan untuk pelaksanaan kultur jaringan adalah sebagai berikut:
6 Eksplan Eksplan adalah bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan dalam kultur jaringan. Bahan tanaman yang digunakan sebagai eksplan yang baik adalah nodus atau stek buku tunggal dari tanaman krisan. Ukuran eksplan untuk masingmasing jaringan berbeda, untuk jaringan ruas batang atau nodus biasanya berukuran 0,5-1 cm (Daisy dan Wijayani, 1994). Persentasi keberhasilan eksplan yang berasal dari jaringan muda persentase keberhasilannya akan lebih tinggi, karena jaringan muda selalu aktif membelah, dinding selnya belum mengalami penebalan, sitoplasmanya masih penuh dan vakuolanya kecil-kecil (Daisy dan Wijayani, 1994). Eksplan yang dipilih akan memberikan respon yang berbeda tergantung pada bagian tanaman yang akan digunakan. Eksplan yang ditanam pada media yang tepat dapat beregenerasi melalui proses yang disebut organogenesis dan embriogenesis. Organogenesis merupakan proses terbentuknya organ-organ seperti pucuk dan akar (Gunawan, 1992) Media Dasar Murashige dan Skoog Media kultur jaringan berfungsi sebagai tempat tumbuh eksplan. Nama media disesuaikan dengan penemunya sebagai contoh, media MS (Murashige dan Skoog), media VW (Vacin dan Went) dan sebagainya. Pada dasarnya, jenis bahan kimia yang digunakan pada tiap jenis media hampir sama. Perbedaan hanya terdapat pada konsentrasi masing-masing senyawanya (Daisy dan Wijayani, 1994). Nutrisi yang dikandung dalam media adalah unsur hara mikro, makro, sumber karbon, vitamin, ZPT dan asam amino. Zat pengatur tumbuh berperan untuk menstimulasi perkembangan dan diferensiasi sel (Daisy dan Wijayani, 1994). Setiap tanaman memiliki kesesuaian dengan media tertentu. Untuk kultur jaringan tanaman hias telah banyak yang melaporkan keberhasilannya dengan menggunakan media MS, diantaranya adalah Spathiphyllum, gladiol, begonia, mawar dan azalea (Gunawan, 1992). Banyak faktor yang menentukan tingkat keberhasilan perbanyakan vegetatif secara in vitro, diantaranya adalah kondisi eskplan, penggunaan media yang tepat, konsentrasi zat pengatur tumbuh dan faktor lingkungan. Bahan eskplan yang digunakan dalam perbanyakan massal krisan berasal dari beberapa
7 bagian tanaman seperti tangkai, meristem ujung tunas lateral (Ahmed dan Andrea, 1987), petal (Chakrabarty et al, 2000), dan daun. Sitokinin Sitokinin merupakan senyawa golongan adenine yang berperan penting dalam pengaturan pembelahan sel dan morfogenesis. Sitokinin pertama kali ditemukan adalah kinetin yang diisolasi oleh Prof. Skoog dalam laboratorium botani di University of Winconsin. Kinetin diperoleh dari DNA ikan Herring yang diautoklaf dalam larutan asam. Persenyawaan dari DNA tersebut ketika ditambahkan dalam media untuk tembakau, ternyata merangsang.pembelahan sel dan diferensiasi sel persenyawaan tersebut, yang kemudian dinamakan kinetin (Gunawan, 1992). Menurut Wattimena (1988) dan Lakitan (1996) BA adalah salah satu jenis sitokinin yang sangat aktif tetapi kemungkinan tidak disintesis oleh tanaman. Menurut Chawla (2002) BA bermanfaat untuk pertumbuhan tunas pada tanaman yang ditumbuhkan secara in vitro dan Wattimena (1988) mengungkapkan bahwa BA sangat aktif dalam mendorong pertumbuhan kalus tembakau. Zat pengatur tumbuh sitokinin mempunyai beberapa peranan fisiologis, yaitu mendorong pembentukan tunas adventif, mendorong pembungaan, menghambat pembentukan akar, memperlambat penuaan, dan mendorong pembukaan stomata Sitokinin yang umum digunakan dalam kultur jaringan adalah kinetin, zeatin, 2iP, BAP, BA, PBA, 2 Ci-4Pci, 2,6-Ci-4Pci:N dan Thidiozuron (TDZ). Nukleusidanya yaitu 6 Benziladenin Ribosi dijumpai pada sel Pimpinella anisum. BA memiliki atom C dan H yang menempel pada atom N yang terikat pada cincin purin (Gunawan, 1992), seperti tersaji pada Gambar 3. BA memiliki Berat Molekul (BM)
8 Gambar 3. Struktur kimia Benzyl Adenin Aklimatisasi Menurut Donnelly dan Vidaver (1988) aklimatisasi adalah proses adaptasi tanaman hasil kultur jaringan atau perbanyakan in vitro terhadap lingkungan rumah kaca atau lingkungan lapang. Aklimatisasi dilakukan untuk mengadaptasikan tanaman hasil kultur jaringan terhadap lingkungan baru sebelum ditanam dan dijadikan tanaman induk untuk produksi dan untuk mengetahui kemampuan adaptasi tanaman dalam lingkungan tumbuh yang kurang aseptik (Gunawan, 1992). Tujuan utama aklimatisasi adalah menyediakan lingkungan in vivo yang optimum untuk meminimalkan persentase kematian dan kerusakan tanaman, dan untuk mendorong pertumbuhan pada dan setelah masa aklimatisasi (Ziv, 1995). Pada proses aklimatisasi diperlukan faktor lingkungan yang memadai, seperti temperatur, kelembaban dan cahaya. Temperatur yang dibutuhkan pada tanaman krisan sekitar o C, kelembaban % dan pencahayaan minimal 100 lux (Fides, 1992). Selama proses aklimatisasi, tanaman diperkuat dengan cara menaikkan intensitas cahaya dan menurunkan kelembaban. Keduanya dilakukan secara hati-hati dan bertahap untuk menghindari kematian tanaman (Gunawan, 1992). Hartman dan Kester (1990) mengemukakan bahwa media tumbuh yang ideal adalah media yang memiliki syarat-syarat seperti struktur terbuka atau gembur, sehingga aerasi dan drainase baik serta kelembaban yang cukup, bebas organisme dan bahan berbahaya, cukup hara mineral dan bobotnya ringan.
TINJAUAN PUSTAKA. Kedudukan krisan dalam sistematika tumbuhan (Holmes,1983)
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Kedudukan krisan dalam sistematika tumbuhan (Holmes,1983) diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Plantae Subkingdom : Spermatophyta Superdivisio : Angiospermae Divisio
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian ini dilakukan dalam dua tahapan pelaksanaan, yaitu tahap kultur in vitro dan aklimatisasi. Tahap kultur in vitro dilakukan di dalam Laboratorium Kultur Jaringan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Genus Gladiolus yang tergolong dalam famili Iridaceae ini mempunyai 180 jenis
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Gladiol Genus Gladiolus yang tergolong dalam famili Iridaceae ini mempunyai 180 jenis (Herlina, 1991). Tanaman gladiol berasal dari Afrika Selatan dan menyebar di Asia dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis yang mempunyai keanekaragaman tanaman hortikultura meliputi tanaman buah, tanaman sayuran dan tanaman hias. Menurut Wijaya (2006), Indonesia
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. dalam kelas Liliopsida yang merupakan salah satu tumbuhan berbunga lidah dari
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Jones dan Luchsinger (1979), tumbuhan anggrek termasuk ke dalam kelas Liliopsida yang merupakan salah satu tumbuhan berbunga lidah dari sekian banyak tumbuhan berbunga
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
26 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan 3, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, IPB selama sembilan minggu sejak Februari hingga
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Krisan
3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Krisan Krisan (Dendranthema grandiflora Tzvelev) termasuk dalam klasifikasi kingdom Plantae, divisi Spermatophyta, sub-divisi Angiospermae, kelas Dicotiledonae, ordo Asterales,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Dracaena adalah tanaman yang tumbuh tegak dengan bentuk batang bulat dan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Morfologi dan Taksonomi Tanaman Dracaena Dracaena adalah tanaman yang tumbuh tegak dengan bentuk batang bulat dan beruas-ruas. Daun dracaena berbentuk tunggal, tidak bertangkai,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pisang Barangan (Musa acuminata L.) Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna raksasa berdaun besar memanjang dari suku Musaceae. Beberapa jenisnya seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pisang merupakan salah satu jenis tanaman asal Asia Tenggara yang kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Tanaman pisang memiliki ciri spesifik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anggrek yang mendominasi pasar adalah anggrek impor, yaitu Dendrobium dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anggrek merupakan jenis tanaman hias yang digemari konsumen. Jenis anggrek yang mendominasi pasar adalah anggrek impor, yaitu Dendrobium dan Phalaenopsis dari Negara
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Mansur (2006) menyebutkan bahwa Nepenthes ini berbeda dengan
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Mansur (2006) menyebutkan bahwa Nepenthes ini berbeda dengan tumbuhan carnivorous plant lainnya (Doaea muscipula, Drosera sp, Pinguicula sp dan Utriculara sp), karena Nepenthes
Lebih terperinciI. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus L) tergolong dalam famili Iridaceae yang
I. TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Botani Gladiol Gladiol (Gladiolus hybridus L) tergolong dalam famili Iridaceae yang mempunyai jenis 180 jenis. Tanaman gladiol ditemukan di Afrika, Mediterania, dan paling banyak
Lebih terperinciLampiran 1. Deskripsi Varietas Asal yang Digunakan. : Pita : 5.85 kurang lebih 1.36 cm. : 227 kurang lebih helai
LAMPIRAN Lampiran 1. Deskripsi Varietas Asal yang Digunakan a. Puspita Nusantara Tahun : 2002 Asal Persilangan Diameter Batang Diameter Bunga Diameter Bunga Tabung Jumlah Bunga Jumlah Bunga Tabung : Tawn
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Kelapa Sawit Tanaman kelapa sawit disebut dengan nama latin Elaeis guineensis Jacq. Elaeis berasal dari Elaion yang dalam bahasa Yunani berarti minyak. Guineensis
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jack.) Kelapa sawit merupakan tanaman yang berasal dari Nigeria di Afrika Barat, kemudian menyebar ke Amerika Selatan dan sampai kesemenanjung
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani, Penyebaran dan Manfaat Tanaman Jarak Pagar ( Jatropha curcas L.) Kultur Jaringan Tanaman
18 TINJAUAN PUSTAKA Botani, Penyebaran dan Manfaat Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) Klasifikasi botani jarak pagar menurut Hambali et al. (2006) yaitu : Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae
Lebih terperinciTEKNOLOGI KULTUR JARINGAN PERBANYAKAN TANAMAN SELAIN BENIH. Oleh : Nur Fatimah, S.TP PBT Pertama BBP2TP Surabaya
TEKNOLOGI KULTUR JARINGAN PERBANYAKAN TANAMAN SELAIN BENIH Oleh : Nur Fatimah, S.TP PBT Pertama BBP2TP Surabaya Dengan semakin berkembangnya teknologi pertanian penyediaan benih tidak hanya dapat diperoleh
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. A. Anggrek Tebu (Grammatophyllum speciosum) Anggrek tebu (Grammatophyllum speciosum) merupakan anggrek yang
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Anggrek Tebu (Grammatophyllum speciosum) Anggrek tebu (Grammatophyllum speciosum) merupakan anggrek yang diyakni merupakan anggrek terbesar yang pernah ada. Anggrek ini tersebar
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Kultur Jaringan Tanaman Eksplan
TINJAUAN PUSTAKA Kultur Jaringan Tanaman Kultur in vitro merupakan suatu budidaya dalam botol. Salah satu kegiatan dalam kultur in vitro adalah kultur jaringan yaitu budidaya in vitro yang menggunakan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. stroberi modern (komersial) dengan nama ilmiah Frageria x ananasa var
PENDAHULUAN Latar belakang Tanaman stroberi telah dikenal sejak zaman Romawi, tetapi bukan jenis yang dikenal saat ini. Stroberi yang dibudidayakan sekarang disebut sebagai stroberi modern (komersial)
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman panili termasuk famili Orchidaceae, yang terdiri dari 700 genus
II. TINJAUAN PUSTAKA Tanaman panili termasuk famili Orchidaceae, yang terdiri dari 700 genus dan 20.000 species. Kedudukan tanaman ini dalam sistematika tumbuhan diklasifikasikan sebagai Divisi Spermatophyta,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi Tanaman Anggrek Vanda tricolor Lindl. var. suavis
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Tanaman Anggrek Vanda tricolor Lindl. var. suavis Anggrek merupakan salah satu tanaman hias yang mempunyai bentuk dan penampilan yang indah (Iswanto, 2002). Tanaman
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Anggrek termasuk dalam famili Orchidaceae. Orchidaceae merupakan famili
6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Botani Tanaman Anggrek Anggrek termasuk dalam famili Orchidaceae. Orchidaceae merupakan famili tanaman terbesar yang terdiri dari 900 Genus dan 25.000 spesies (La Croix, 2008).
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Kedudukan kacang tanah dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan
9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taksonomi dan Morfologi Kacang Tanah Kedudukan kacang tanah dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan diklasifikasikan sebagai berikut : Divisi Sub divisi Kelas Ordo Famili Genus
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Tanaman Pisang
TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Pisang Pisang termasuk ke dalam famili Musaceae. Famili Musaceae terdiri dari dua genera, yaitu genus Musa dan Ensete. Genus Musa terbagi atas empat kelompok, yaitu Australimusa,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu tanaman palawija yang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu tanaman palawija yang berguna untuk bahan pangan, pakan, dan bahan baku industri. Selain itu, kacang tanah merupakan
Lebih terperinciKULTUR JARINGAN TANAMAN
KULTUR JARINGAN TANAMAN Oleh : Victoria Henuhili, MSi Jurdik Biologi victoria@uny.ac.id FAKULTAS MATEMATIKA DA/N ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013 1 Kultur Jaringan Tanaman Pengertian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nanas atau Pineapple bukan tanaman asli Indonesia Penyebaran nanas di Indonesia pada mulanya hanya sebagai tanaman pengisi di lahan pekarangan, lambat laun meluas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tumbuhan di Indonesia merupakan sumber plasma nutfah yang sangat potensial
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Indonesia dikenal sebagai negara dengan tingkat keanekaragaman sumber daya hayati yang tinggi, khususnya tumbuhan. Keanekaragaman genetik tumbuhan di
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Suhadirman (1997) menyebutkan bahwa Musa acuminata ini berdasarkan. klasifikasi tumbuhan ini sebagai berikut : Kingdom : Plantae;
TINJAUAN PUSTAKA Pisang Barangan Suhadirman (1997) menyebutkan bahwa Musa acuminata ini berdasarkan klasifikasi tumbuhan ini sebagai berikut : Kingdom : Plantae; Filum : Magnoliophyta; Kelas : Magnoliopsida;
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman hias khususnya bunga merupakan salah satu komoditas hortikultura
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tanaman hias khususnya bunga merupakan salah satu komoditas hortikultura yang cukup diperhitungkan. Selain memiliki fungsi estetika, bunga juga mendatangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nanas merupakan tanaman buah berupa semak yang memiliki nama ilmiah Ananas comosus. Nanas berasal dari Brasilia (Amerika Selatan) yang telah di domestikasi disana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mudah diperbanyak dan jangka waktu berbuah lebih panjang. Sedangkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan cara generatif dan vegetatif. Perbanyakan tanaman secara generatif biasanya dilakukan melalui biji dan mengalami penyerbukan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Anggrek merupakan tanaman hias yang termasuk ke dalam famili Orchidaceae,
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Anggrek merupakan tanaman hias yang termasuk ke dalam famili Orchidaceae, yang sangat banyak menarik perhatian konsumen. Selain mempunyai nilai estetika yang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja
8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani dan Morfologi Kedelai Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja atau Soja max, tetapi pada tahun 1984 telah disepakati nama botani yang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) tergolong dalam famili Graminae yaitu
11 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Tanaman Tebu Tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) tergolong dalam famili Graminae yaitu rumput-rumputan. Saccharum officinarum merupakan spesies paling penting
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya
Botani Tanaman TINJAUAN PUSTAKA Bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Monocotyledonae, Ordo: Liliales/ Liliflorae, Famili:
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. tumbuhan, termasuk klasifikasi sebagai berikut; divisio : spermatophyta;
4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Kedudukan tanaman bawang merah dalam tata nama atau sistematika tumbuhan, termasuk klasifikasi sebagai berikut; divisio : spermatophyta; subdivisio : angiospermae; kelas
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Turi adalah tanaman leguminosa yang umumnya dimanfaatkan sebagai makanan ternak (pakan ternak). Tanaman leguminosa memiliki kandungan protein yang tinggi, begitu juga
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bunga Gladiol (Gladiolus hybridus L) merupakan bunga potong yang menarik
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bunga Gladiol (Gladiolus hybridus L) merupakan bunga potong yang menarik dan cukup popular. Bunga gladiol memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi dan menduduki
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. energi utama umat manusia diperoleh dari bahan bakar fosil. Masalahnya
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Energi merupakan salah satu hal yang sangat penting di dunia. Saat ini sumber energi utama umat manusia diperoleh dari bahan bakar fosil. Masalahnya sekarang,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stevia (Stevia rebaudiana) merupakan salah satu jenis tanaman obat di
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stevia (Stevia rebaudiana) merupakan salah satu jenis tanaman obat di Indonesia yang memiliki keunikan berupa rasa manis pada daunnya. Daun stevia ini mengandung sejumlah
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Manggis dan Syarat Tumbuh Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah berupa pohon yang banyak tumbuh secara alami pada hutan tropis di kawasan
Lebih terperinciKultur Jaringan Menjadi Teknologi yang Potensial untuk Perbanyakan Vegetatif Tanaman Jambu Mete Di Masa Mendatang
AgroinovasI Kultur Jaringan Menjadi Teknologi yang Potensial untuk Perbanyakan Vegetatif Tanaman Jambu Mete Di Masa Mendatang Tanaman jambu mete (Anacardium occidentale. L.) merupakan salah satu tanaman
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman manggis merupakan tanaman tropis yang berasal dari Asia Tenggara,
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manggis (Garcinia mangostana L.). Tanaman manggis merupakan tanaman tropis yang berasal dari Asia Tenggara, tepatnya semenanjung Malaya. Daerah pertumbuhannya sudah menyebar ke
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Eksplorasi Eksplan Terubuk
22 HASIL DAN PEMBAHASAN Eksplorasi Eksplan Terubuk Bahan tanam awal (eksplan) merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan perbanyakan tanaman secara in vitro. Eksplan yang baik untuk digunakan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
18 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Jeruk Keprok (Citrus nobilis Lour.) Menurut Steenis (2003), tanaman jeruk keprok (Citrus nobilis Lour.) mempunyai sistematika sebagai berikut: Kingdom : Plantae Division
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. eksplan hidup, persentase eksplan browning, persentase eksplan kontaminasi,
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengamatan terhadap proses induksi akar pada eksplan dilakukan selama 12 minggu. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan dan pengaruh pada setiap perlakuan yang diberikan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ada sekitar jenis anggrek spesies tersebar di hutan-hutan Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara di kawasan Asia Tenggara yang memiliki tingkat keanekaragaman anggrek yang sangat tinggi dan diperkirakan ada sekitar 6 000 jenis
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Sistematika Tebu (Saccharum officinarum L.) adalah sebagai berikut;
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sistematika Tebu (Saccharum officinarum L.) adalah sebagai berikut; Kingdom : Plantae; Divisio : Spermatophyta; Sub divisi : Angiospermae; Kelas : Monocotyledonae; Ordo
Lebih terperinciIV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Air leri merupakan bahan organik dengan kandungan fosfor, magnesium
IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Air leri merupakan bahan organik dengan kandungan fosfor, magnesium dan vitamin B1 yang efektif bila dimanfaatkan sebagai bahan tambahan pada proses perbanyakan tanaman
Lebih terperinciHASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. hidup, terkontaminasi dan eksplan Browning. Gejala kontaminasi yang timbul
IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Keberhasilan suatu penelitian kultur in vitro dipengaruhi oleh eksplan yang hidup, terkontaminasi dan eksplan Browning. Gejala kontaminasi yang timbul dapat dicirikan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Melon
TINJAUAN PUSTAKA Botani Melon Klasifikasi botani tanaman melon adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantarum Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Sub-kelas : Sympetalae
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanaman karet merupakan komoditi perkebunan yang penting dalam
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Tanaman karet merupakan komoditi perkebunan yang penting dalam industri otomotif dan merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memberikan sumbangan besar bagi perekonomian
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Kenaf (Hibiscus cannabinus L.)
TINJAUAN PUSTAKA Kenaf (Hibiscus cannabinus L.) Tanaman ini merupakan tanaman herba semusim dengan tipe pertumbuhan semak berbentuk semak tegak (Balittas 1996). Kenaf termasuk kedalam famili Malvaceae
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Ubi kayu merupakan tanaman perdu yang berasal dari Benua Amerika, tepatnya
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ubi kayu merupakan tanaman perdu yang berasal dari Benua Amerika, tepatnya Brasil (Lingga dkk., 1986 ; Purwono dan Purnamawati, 2007). Ubi kayu yang juga dikenal sebagai
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Melon (Cucumis melo L.)
TINJAUAN PUSTAKA Botani Melon (Cucumis melo L.) Melon dalam klasifikasi tanaman digolongkan kedalam famili Cucurbitaceae sama seperti blewah (Cucumis melo L.), semangka (Citrullus vulgaris Schard), mentimun
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) memiliki peran strategis dalam pangan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) memiliki peran strategis dalam pangan nasional sebagai sumber protein dan minyak nabati, dalam setiap 100 g kacang tanah mentah mengandung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nanas merupakan tanaman buah berupa semak yang memiliki nama ilmiah Ananas comosus. Nanas berasal dari Brasilia (Amerika Selatan) yang telah didomestikasi sebelum masa
Lebih terperinciPENDAHULUAN. ton. Data produksi gula 2013 hanya mencapai ton dengan luas wilayah. penyiapan bibit dan kualitas bibit tebu (BPS, 2013).
PENDAHULUAN Latar Belakang Tebu adalah tanaman penghasil gula yang menjadi salah satu sumber karbohidrat. Tanaman ini sangat dibutuhkan sehingga terus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berbagai macam tanaman hias. Pengembangan komoditi tanaman hias dilakukan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki kondisi yang memenuhi persyaratan bagi pertumbuhan berbagai macam tanaman hias. Pengembangan komoditi tanaman hias dilakukan atas berbagai pertimbangan
Lebih terperinciREGENERASI TANAMAN SENGON (Albizia falcataria) MELALUI MULTIPLIKASI TUNAS AKSILAR DENGAN PENGGUNAAN KOMBINASI ZPT DAN AIR KELAPA SKRIPSI.
REGENERASI TANAMAN SENGON (Albizia falcataria) MELALUI MULTIPLIKASI TUNAS AKSILAR DENGAN PENGGUNAAN KOMBINASI ZPT DAN AIR KELAPA SKRIPSI Oleh: RAHADI PURBANTORO NPM : 0825010009 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan lain-lain. Selain itu, kencur juga dapat digunakan sebagai salah satu bumbu
15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kencur merupakan tanaman tropis yang cocok untuk dibudidayakan diberbagai daerah di Indonesia. Rimpang tanaman kencur dapat digunakan sebagai ramuan obat tradisional
Lebih terperinciREGENERASI EKSPLAN MELALUI ORGANOGENESIS DAN EMBRIOGENESIS SOMATIK
MODUL - 3 DASAR BIOTEKNOLOGI TANAMAN REGENERASI EKSPLAN MELALUI ORGANOGENESIS DAN EMBRIOGENESIS SOMATIK Oleh: Pangesti Nugrahani Sukendah Makziah RECOGNITION AND MENTORING PROGRAM PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KULTUR JARINGAN TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM KULTUR JARINGAN TANAMAN MULTIPLIKASI TUNAS DARI TUNAS IN VITRO (TANAMAN ANGGREK DAN KRISAN) Disusun Oleh : Puji Hanani 4411413023 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pisang (Musa paradisiacal Linn) merupakan jenis buah yang paling umum
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Pisang (Musa paradisiacal Linn) merupakan jenis buah yang paling umum ditemui tak hanya di perkotaan tetapi sampai ke pelosok desa. Saat ini, permintaan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman buah naga adalah sebagai berikut ; Divisi: Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo:
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Klasifikasi tanaman buah naga adalah sebagai berikut ; Divisi: Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo: Caryophyllales, Famili: Cactaceae, Genus:
Lebih terperinciGAHARU. Dr. Joko Prayitno MSc. Balai Teknologi Lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Kuliah 11 KULTUR JARINGAN GAHARU Dr. Joko Prayitno MSc. Balai Teknologi Lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi KULTUR JARINGAN Apa yang dimaksud dengan kultur jaringan? Teknik menumbuhkan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Fabaceae. Kedudukan tanaman kacang hijau dalam taksonomi tumbuhan diklasifikasikan
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Tjitrosoepomo (1989) tanaman kacang hijau termasuk suku (famili) Fabaceae. Kedudukan tanaman kacang hijau dalam taksonomi tumbuhan diklasifikasikan sebagai berikut.
Lebih terperinciRESPONS PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK (Dendrobium sp.) TERHADAP PEMBERIAN BAP DAN NAA SECARA IN VITRO
RESPONS PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK (Dendrobium sp.) TERHADAP PEMBERIAN BAP DAN NAA SECARA IN VITRO ABSTRAK Ernitha Panjaitan Staf Pengajar Fakultas Pertanian UMI Medan Percobaan untuk mengetahui respons
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat
3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat Tomat (Lycopersicum esculantum MILL.) berasal dari daerah tropis Meksiko hingga Peru. Semua varietas tomat di Eropa dan Asia pertama kali berasal dari Amerika Latin
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan salah satu komoditas buah tropis
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan salah satu komoditas buah tropis yang mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi. Saat ini, manggis merupakan salah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Nanas (Ananas comosus [L.] Merr) merupakan komoditas andalan dalam perdagangan buah
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nanas (Ananas comosus [L.] Merr) merupakan komoditas andalan dalam perdagangan buah tropika yang menempati urutan ke dua terbesar setelah pisang. Indonesia merupakan produsen
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dracaena merupakan tanaman hias perdu yang tergolong dalam famili Liliaceae.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Dracaena merupakan tanaman hias perdu yang tergolong dalam famili Liliaceae. Dracaena memiliki helai daun yang indah dan mudah dibudidayakan. Selain berfungsi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Pisang adalah tanaman herba yang berasal dari kawasan Asia Tenggara
9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Pisang Pisang adalah tanaman herba yang berasal dari kawasan Asia Tenggara (termasuk Indonesia). Sudah lama buah pisang menjadi komoditas buah tropis yang sangat populer
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota
6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mentimun Papasan Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota Cucurbitaceae yang diduga berasal dari Asia dan Afrika. Tanaman mentimun papasan memiliki
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Masalah mengenai tebu yang hingga kini sering dihadapi adalah rendahnya
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Masalah mengenai tebu yang hingga kini sering dihadapi adalah rendahnya produktivitas tebu dan rendahnya tingkat rendemen gula. Rata-rata produktivitas tebu
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian
14 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2009 sampai dengan bulan Juni 2011 di Laboratorium Kultur Jaringan Kelompok Peneliti Biologi Sel dan Jaringan, Balai
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum
16 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Kondisi lingkungan tumbuh yang digunakan pada tahap aklimatisasi ini, sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan planlet Nepenthes. Tjondronegoro dan Harran (1984) dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa respons pertumbuuhan tertinggi diperoleh pada eksplan biji panili yang ditanam dalam medium tomat. Pada perlakuan tersebut persentase rata-rata
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anggrek adalah tanaman hias yang banyak diminati oleh para kolektor
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anggrek adalah tanaman hias yang banyak diminati oleh para kolektor anggrek maupun masyarakat pada umumnya. Anggrek menjadi daya tarik tersendiri karena bunganya yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Anggrek merupakan salah satu tanaman hias yang mempunyai nilai estetika
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anggrek merupakan salah satu tanaman hias yang mempunyai nilai estetika tinggi. Bisnis anggrek di Indonesia sangat prospektif. Keindahan bunga anggrek memang menimbulkan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Kemenyan ( Styrax benzoin Dryander) Kemenyan termasuk dalam genus Styrax adalah jenis pohon yang tumbuh di lereng-lereng bukit dan pada tanah berpasir pada ketinggian
Lebih terperinciI. TINJAUAN PUSTAKA. Stroberi merupakan tanaman buah berupa herba yang ditemukan pertama kali di Chili,
I. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Morfologi Tanaman Stroberi Stroberi merupakan tanaman buah berupa herba yang ditemukan pertama kali di Chili, Amerika. Salah satu spesies tanaman stroberi yaitu Fragaria chiloensis
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PEELITIA 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Bioteknologi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Serpong, Tangerang. Penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kondisi lingkungan tumbuh. Selain itu anggrek Dendrobium memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anggrek Dendrobium adalah salah satu genus anggrek favorit bagi pecinta anggrek. Hal ini dikarenakan anggrek ini mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sebutan lain seruni atau bunga emas (Golden Flower) yang berasal dari
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Krisan merupakan salah satu tanaman hias berupa perdu dengan sebutan lain seruni atau bunga emas (Golden Flower) yang berasal dari dataran Cina. Bunga yang dikenal sebagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. krisan. Perkebunan bunga krisan membutuhkan benih yang bermutu dalam jumlah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan produksi krisan di Indonesia memerlukan perluasan lahan penanaman. Salah satu cara adalah dengan adanya perkebunan tanaman bunga krisan. Perkebunan bunga
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Ubi kayu merupakan tanaman perdu yang berasal dari Benua Amerika,
1 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Singkong Ubi kayu merupakan tanaman perdu yang berasal dari Benua Amerika, tepatnya Brasil (Lingga dkk., 1986 serta Purwono dan Purnamawati, 2007). Ubi kayu yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu komoditas perkebunan yang peranannya cukup penting bagi perekonomian nasional, khususnya sebagai penyedia lapangan kerja,
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat
17 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Perlakuan iradiasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Kedelai Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani, yaitu Glycine soja, atau Soja max. Namun demikian, pada tahun 1984 telah disepakati bahwa
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
15 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Pertumbuhan dan perkembangan stek pada awal penanaman sangat dipengaruhi oleh faktor luar seperti air, suhu, kelembaban dan tingkat pencahayaan di area penanaman stek.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Sansevieria
3 TINJAUAN PUSTAKA Sansevieria Morfologi Sansevieria berakar serabut, berwarna putih dan menampilkan perakaran yang banyak pada Sansevieria yang sehat. Akar tumbuh pada rhizome atau rimpang yang merupakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis (L.) Blume) merupakan jenis. pesona, bahkan menjadi penyumbang devisa bagi negara.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis (L.) Blume) merupakan jenis anggrek asli Indonesia yang penyebarannya meliputi daerah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA A. Pisang Raja Bulu Kuning Kedudukan pisang dalam taksonomi tumbuhan menurut Suprapti (2005) adalah sebagai berikut: Kerajaan :
4 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pisang Raja Bulu Kuning Kedudukan pisang dalam taksonomi tumbuhan menurut Suprapti (2005) adalah sebagai berikut: Kerajaan : Plantae Divisio : Spermatophyta Sub Divisi : Angiospermae
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pisang merupakan salah satu buah yang digemari oleh sebagian besar penduduk
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pisang merupakan salah satu buah yang digemari oleh sebagian besar penduduk dunia karena rasanya yang enak, kandungan gizinya tinggi, dan mudah didapat (Satuhu
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pisang Pisang berasal dari bahasa Arab yaitu maus dan menurut Linnaeus termasuk keluarga Musaceae (Satuhu dan Supriyadi, 1999). Pisang barangan merupakan pisang yang paling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Stevia rebaudiana Bertoni termasuk tanaman famili Asteraceae
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stevia rebaudiana Bertoni termasuk tanaman famili Asteraceae merupakan tanaman tahunan yang digunakan sebagai pemanis atau sebagai daun pemanis. Daun tanaman stevia
Lebih terperinci