STRATEGI PEMASARAN UNTUK PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STRATEGI PEMASARAN UNTUK PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA"

Transkripsi

1 STRATEGI PEMASARAN UNTUK PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA Dessy Ambarsari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas PGRI Madiun ABSTRACT This article aim to examine the marketing strategy for higher education in Indonesia. Indonesia not only has a large number of higher education but also has a diversity of types. The level of diversity and number of lots heightens competition among higher education. Higher education competition in the global era is also not just limited to competition in the country, but also global competition. Marketing strategies in higher education requires in-depth study by considering the characteristics of higher education as a nonprofit organization. This article find the mapping marketing strategies in higher education by considering the perspective of the type of customer in higher education. Keywords: Strategy, Marketing, Higher Education, Customer, Mapping PENDAHULUAN Artikel ini bertujuan untuk mengkaji strategi pemasaran untuk perguruan tinggi di Indonesia. Pemasaran merupakan upaya untuk menciptakan nilai dan membangun hubungan dengan pelanggan (Kotler & Armstrong, 2008). Perguruan tinggi merupakan organisasi nirlaba yang tidak mendasarkan proses bisnis pada keuntungan. Meskipun demikian, perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan tinggi tetap perlu untuk melakukan upaya membangun nilai dengan pelanggan. Pelanggan bagi perguruan tinggi merupakan stakeholder yang terdiri dari masyarakat, industri, pemerintah, dan civitas akademika di perguruan Pada tahun 2016, terdapat 4445 perguruan tinggi di Indonesia. Perguruan tinggi di Indonesia merupakan yang terbanyak di negara ASEAN. Jumlah perguruan tinggi yang tidak sedikit menuntut adanya strategi pemasaran yang baik bagi perguruan tinggi di Indonesia. Berbagai aspek terkait dengan manajemen pemasaran perlu disesuaikan dengan karakteristik pendidikan tinggi di Indonesia. Perguruan tinggi di Indonesia terdiri dari perguruan tinggi negeri dan swasta. Berdasarkan data dari Pangkalan Data Pendidikan Tinggi, pada tahun 2016 terdapat 2424 Sekolah Tinggi, 1107 Akademi, 541 Universitas, 242 Politeknik dan 131 Institut. Perguruan tinggi di Indonesia tidak hanya memiliki jumlah yang banyak tetapi juga memiliki keberagaman jenis. Tingkat keberagaman dan jumlah yang banyak mempertinggi persaingan antar pendidikan Persaingan perguruan tinggi di era global ini juga tidak hanya terbatas pada persaingan di dalam negeri, akan tetapi juga persaingan secara global. Era globalisasi mengaburkan EKOMAKS: Jurnal Ilmu Ekonomi, Manajemen, dan Akutansi Volume 6 Nomor 1 Maret 2017; ISSN :

2 Dessy Ambarsari batas antar negara, hal ini juga berlaku pada komoditas pendidikan Saat ini belajar di negara lain bagi seorang warga suatu negara bukanlah hal yang asing. Perguruan tinggi di berbagai negara terus mengupayakan berbagai strategi pemasaran di perguruan tinggi untuk dapat menarik mahasiswa asing. Strategi pemasaran harus didasarkan pada tujuan pemasaran yang mempertimbangkan aspek lingkungan (Dharmmesta, 2014). Perguruan tinggi yang memiliki asas nirlaba memiliki karakteristik dan tujuan pemasaran yang tentunya berbeda dengan perusahaan yang berorientasi pada keuntungan. Kajian terkait strategi pemasaran dalam artikel ini perlu mempertimbangkan berbagai aspek terkait lingkungan perguruan Lingkungan perguruan tinggi yang dimaksud merupakan lingkungan internal dan eksternal. Lingkungan internal mencakup karakteristik perguruan tinggi dan segala hal terkait proses bisnis di dalamnya, sedangkan lingkungan eksternal yaitu terkait dengan lingkungan luar perguruan tinggi misal stakeholder perguruan Kajian terkait strategi pemasaran bagi pendidikan tinggi menjadi sangat penting di Indonesia. Kajian yang dilakukan dalam artikel ini diharapkan akan memberikan gambaran terkait strategi pemasaran dan menjadi bahan pertimbangan arah kebijakan manajemen pemasaran bagi pendidikan tinggi yang ada di Indonesia. LANDASAN TEORI Strategi Pemasaran dan Aspek Pendukung Strategi pemasaran merupakan hal pokok dan kunci dalam upaya pemasaran (Lubis, 2004). Straategi pemasaran mencakup berbagai macam upaya untuk menarik konsumen terhadap produk yang kita pasarkan. Informasi terkait produk yang dipasarkan menjadi sangat penting dalam upaya pemasaran. Promosi merupakan salah satu upaya untuk mengenalkan produk yang dimiliki oleh suatu organisasi terhadap target pasar. Berbagai perusahaan baik di dalam maupun luar negeri saat ini menganggap bahwa strategi pemasaran menjadi hal yang pokok dan penting (Kotler & Armstrong, 2008). Strategi pemasaran memiliki prinsip dasar untuk menarik dan membangun hubungan dengan pelanggan dengan asas yang saling menguntungkan. Pemasaran tidak hanya berfokus kepada pelanggan yang baru, akan tetapi juga mempertimbangkan berbagai aspek yang dapat menjaga pelanggan yang sudah ada. Strategi pemasaran menjadi salah satu proses dalam melakukan pemasaran produk ataupun jasa. Penetapan strategi pemasaran membutuhkan analisis yang jitu. Analisis pemasaran harus melihat pada kondisi internal dan eksternal perusahaan. Berdasarkan hasil kajian kondisi eksisting akan memberikan gambaran langkah-langkah strategis yang dapat diambil dalam pemasaran. Analisis kondisi eksisting dapat menggunakan analisis SWOT baik kualitatif maupun kuantitatif. Langkah yang dapat mendukung penentuan strategi pemasaran adalah dengan menentukan target pasar. Target pasar dapat diartikan sebagai sasaran dari proses pemasaran. Langkah pokok dalam penentuan target pasar adalah dengan melakukan segmentasi pasar, penetapan pasar sasaran, dan penempatan produk. Segmentasi pasar mengarah kepada pengelompokan target pemasaran. Penetapan sasaran dari pemasaran dapat dilakukan setelah diketahui segmen-segmen pasar yang kemudian didukung dengan penempatan produk pada segmen pasar yang menjadi sasaran. Strategi pemasaran juga dapat didukung dengan riset terkait pemasaran (Simamora, 2002). Riset pemasaran misalnya melalui 6 EKOMAKS, Volume 6, Nomor 1, Maret 2017

3 Strategi Pemasaran Untuk Perguruan Tinggi di Indonesia penelitian terkait perilaku konsumen. Perilaku konsumen terkait pengambilan keputusan menjadi sangat penting untuk dikaji. Aspek-aspek yang berpengaruh terhadap kecenderungan perilaku konsumen dapat menjadi pertimbangan dalam memilih dan memutuskan strategi pemasaran dari suatu perusahaan. Penelitian yang terkait dengan pemasaran memiliki cakupan yang luas. Kepuasan konsumen, kondisi pasar pesaing, dan inovasi produk dapat menjadi variabelvariabel yang menarik untuk diteliti terkait dengan pemasaran. Strategi pemasaran terkait erat dengan perilaku konsumen. Strategi pemasaran yang berhasil dapat merubah paradigma masyarakat terhadap produk yang dipasarkan. Berbagai penelitian terhadap konsumen harapannya akan memberikan gambaran terkait strategi pemasaran yang mungkin dapat mengubah persepsi masyarakat terhadap produk yang dipasarkan. Paradigma konsumen diharapkan selalu positif terhadap produk yang dipasarkan. Karakteristik Pemasaran Perguruan Tinggi Perguruan tinggi merupakan salah satu organisasi nirlaba (Powell & Steinberg, 2006; Salamon & Anheier, 1998). Perguruan tinggi pada dasarnya merupakan organisasi nirlaba yang bergerak di bidang pendidikan. Organisasi nirlaba memiliki karakteristik yang berebeda dengan organisasi berbasis laba. Organisasi nirlaba tidak mendasarkan proses bisnis yang dilakukan untuk keuntungan semata. Organisasi nirlaba memiliki nilai-nilai yang dijunjung dalam melakukan proses bisnisnya. Beberapa organisasi nirlaba dapat beroperasi pada bidang yang menyediakan layanan yang terkait dengan skala dan ruang lingkup ekonomi (Anheier, 2005). Proses produksi dan pemasaran tetap dapat berlangsung dalam organisasi nirlaba hanya saja segala proses tersebut mengacu pada nilai-nilai yang dianut organisasi nirlaba tersebut. Universitas adalah contoh dari lembaga dengan skala namun memiliki potensi lingkup terbatas. Universitas dapat menambahkan program gelar, kelas, dan siswa ataupun meningkatkan skala operasi, akan tetapi pada saat yang sama universitas tetap harus mempertimbangkan nilai-nilai tridharma pendidikan Tridharma pendidikan tinggi mencakup aspek pendidikan, penelitian, dan pengabdian. Pendidikan tinggi dengan kata lain memiliki kewenangan untuk memperbesar skala proses bisnis yang dilakukan akan tetapi tetap harus menjunjung nilai-nilai pendidikan tinggi secara umum maupun nilai-nilai khusus yang dimiliki universitas yang bersangkutan. Nilai-nilai yang diacu oleh pendidikan tinggi sebagai organisasi nirlaba juga merupakan amanat dari pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa perguruan tinggi di Indonesia haruslah berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman sesuai dengan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun Nilai-nilai yang menjadi amanat dari Undang-Undang kemudian dapat dijabarkan menjadi nilainilai universitas dengan mempertimbangkan Tridharma pendidikan Nilai-nilai yang diacu oleh pendidikan tinggi menjadi acuan dalam pelaksanaan proses bisnis di perguruan Perguruan tinggi memiliki proses bisnis yang berbeda dalam hal kompleksitas dan karakteristiknya dibandingkan dengan organisasi di bidang jasa lainnya (Yunis & Surendro, 2009). Perguruan tinggi memiliki kompleksitas yang cukup tinggi karena mencakup berbagai aspek akademik maupun non akademik. Volume 6, Nomor 1, Maret 2017, EKOMAKS 7

4 Dessy Ambarsari Pelanggan dari perguruan tinggi juga perlu didefinifikan secara lebih jelas. Pendidikan tinggi memiliki keterkaitan dengan berbagai pihak. Banyak pihak yang berekepentingan dengan keberadaan pendidikan Pendefinisian terhadap pelanggan perguruan tinggi harus mempertimbangkan produk yang dipilih dari perguruan Jika yang dianggap produk dari universitas adalah ilmu pengetahuan dan pendidikan, maka peanggan atau pengguna produk tersebut adalah mahasiswa. Jika yang disebut produk dari universitas adalah sarjana lulusannya maka pengguna produk atau pelanggannya adalah masyarakat luas khususnya dunia industri, pemerintahan, dan sebagainya. Ciri inilah yang kemudian menjadi hal yang menarik untuk dikaji terkait strategi pemasaran pendidikan METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan studi literatur dengan melakukan review terhadap beberapa sumber pustaka untuk menjawab tujuan penelitian. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji strategi pemasaran yang sesuai bagi perguuan tinggi di Indonesia. Literatur yang digunakan dalam penelitian ini tidak dibatasi pada tahun tertentu, mengacu pada kesesuaian isi jurnal dengan pokok bahasan artikel. Literatur yang menjadi objek kajian dalam penelitian ini adalah literatur yang terkait dengan strategi pemasaran dan karakteristik pendidikan tinggi, berasal dari jurnal maupun buku yang terbit di dalam maupun di luar negeri. Kajian literatur diarahkan untuk fokus menjawab tujuan penelitian. Literatur yang didapat dalam penelitian ini kemudian menjadi bahan untuk melakukan analisis lebih jauh terkait strategi pemasaran di perguruan HASIL DAN PEMBAHASAN Perguruan tinggi Indonesia terdiri dari perguruan tinggi dan swasta. Perbedaan terkait kedua jenis perguruan tinggi adalah terkait pertanggungjawaban manajemen perguruan Perguruan tinggi negeri bertanggungjawab terhadap pemerintah, dan perguruan tinggi swasta bertanggungjawab terhadap yayasan maupun organisasi swasta. Perguruan tinggi juga dapat dibagi berdasarkan jenis pengelolaan dan cakupan bidang ilmunya. Indonesia memiliki jenis perguruan tinggi sekolah tinggi, universitas, akademi, institut dan politeknik. Tabel 1. Jenis dan Jumlah Perguruan Tinggi Tahun 2016 No. Jenis Perguruan Tinggi Jumlah 1. Sekolah Tinggi Universitas Politeknik Akademi Institut 131 Berdasarkan Tabel 1 terlihat jumlah dan jenis perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Tabel tersebut menunjukkan bahwa perguruan tinggi di Indonesia pada tiap jenisnya memiliki jumlah yang tidak sedikit. Gambaran ini menunjukkan bahwa masing-masing perguruan tinggi perlu untuk memetakan strategi pemasaran dalam rangka menarik pelanggan. Perguruan tinggi sebagai organisasi nirlaba memiliki karakteristik yang berbeda dengan organisasi jasa lainnya. Karakteristik yang berbeda inilah yang kemudian menjadi pembahasan utama dalam artikel ini untuk merumuskan strategi pemasaran yang tepat bagi perguruan tinggi di Indonesia. Perguruan tinggi sebagai organisasi nirlaba mengacu pada nilai-nilai dalam pelaksanaan proses bisnisnya. Nilai-nilai tersebut akan menjadi dasar pelaksanaan segala tahapan dalam proses bisnis. Pemasaran 8 EKOMAKS, Volume 6, Nomor 1, Maret 2017

5 Strategi Pemasaran Untuk Perguruan Tinggi di Indonesia sebagai salah satu aspek dalam proses bisnis perguruan tinggi juga seyogyanya mengacu pada nilai-nilai yang diacu perguruan Kedudukan nilai-nilai yang diacu perguruan tinggi dapat ditampilkan sebagaimana pada Gambar 1. pada pelanggan misalnya dengan penelitian terkait kepuasan layanan, kepuasan pengguna alumni, maupun terkait dengan perilaku konsumen. Perguruan tinggi sangat dekat dengan dunia penelitian, sehingga pemetaan strategi dengan berdasarkan pada penelitian menjadi sangat cocok. Gambar 1. Kedudukan Nilai Perguruan Tinggi Pemasaran di perguruan tinggi juga harus memperhatikan target pasar atau pelanggannya. Pelanggan di perguruan tinggi dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu mahasiswa dan alumni serta sektor industri dan pengguna hasil lulusan yang lain. Berdasarkan dua jenis pelanggan di perguruan tinggi tersebut, maka aspek pemasarannya pun menjadi lain. Komoditas yang dipasarkan berdasarkan jenis pelanggan juga lain. Pemetaan strategi pemasaran di perguruan tinggi sebagaimana pada organisasi yang lain juga dapat didasarkan pada hasil analisis dan penelitian. Analisis yang dilakukan oleh perguruan tinggi juga dapat menggunakan analisis SWOT baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Analisis SWOT digunakan untuk memetakan kelemahan, kekuatan, ancaman dan peluang dari suatu perguruan Analisis tersebut dapat menjadi dasar untuk mengetahui posisi perguruan tinggi saat ini dan memetakan langkah-langkah yang akan diambil. Pemetaan strategi berdasarkan penelitian dapat mendukung analisis yang dilakukan. Penelitian yang dilakukan dapat difokuskan pada pelanggan. Penelitian yang difokuskan Gambar 2 Langkah Pemetaan Strategi Secara umum pemetaan strategi dapat dilakukan dengan mengacu pada Gambar 2. Pemetaan strategi diawali dengan penentuan target pelanggan atau pendefinisian pelanggan. Berdasarkan pendefinisian tersebut kemudian dilakukan analisis SWOT dan penelitian yang mendukung pemetaan strategi pemasaran. Pemetaan strategi di perguruan tinggi umumnya berdasarkan asas kolektif kolegial. Keputusan di perguruan tinggi menyangkut banyak pihak dan banyak aspek. Sinergi dalam pemetaan, perumusan maupun pelaksanaan dari strategi dan program dari berbagai pihak di perguruan tinggi sangatlah diperlukan. Berdasarkan pada pembagian jenis pelanggan perguruan tinggi, kita dapat membahas lebih lanjut terkait strategi pemasaran yang tepat berdasarkan pembagian tersebut. Jenis produk dan target pelanggan menjadi aspek pokok dalam penentuan pelanggan perguruan Persaingan yang cukup tinggi juga harus dipertimbangkan dalam menentukan strategi pemasaran perguruan Cakupan persaingan juga perlu dipetakan, pemetaan tersebut dapat melalui penelitian dalam pemetaan strategi sebelumnya. Perguruan tinggi umumnya memiliki rencana strategis yang menjadi acuan dalam pelaksanaan proses bisnis (Kearns, 1994). Rencana strategis perguruan tinggi ini di Volume 6, Nomor 1, Maret 2017, EKOMAKS 9

6 Dessy Ambarsari dalamnya juga terdapat strategi pemasaran. Pemasaran di perguruan tinggi menjadi salah satu langkah untuk menjaga eksistensi bagi lembaga nirlaba seperti perguruan Strategi pemasaran perguruan tinggi terkait erat dengan perspektif pelanggan perguruan Gambar 3. Perspektif Pelanggan Perguruan Tinggi Perguruan tinggi dengan asumsi memiliki produk berupa ilmu pengetahuan menjadikan mahasiswa dan alumni sebagai pelanggan. Perspektif ini kemudian menuntut adanya strategi atau upaya untuk menjaga mahasiswa dan alumni untuk selalu menggunakan jasa perguruan Layanan di perguruan tinggi menjadi aspek yang penting dalam perspektif ini. Perguruan tinggi perlu melakukan upayaupaya untuk menjaga kepuasan pelanggan yang dalam perspektif ini berupa layanan dan fasilitas baik akademik maupun non akademik. Penelitian yang sesuai untuk memetakan kebutuhan pelanggan pada perspektif ini yaitu berupa penelitian terkait kepuasan layanan dan fasilitas. Perguruan tinggi dengan perspektif alumni sebagai produk atau komoditas, maka akan menempatkan pengguna alumni sebagai pelanggan. Perspektif ini menuntut adanya jaminan kualitas lulusan perguruan Perguruan tinggi harus dapat membuktikan kepada penyedia kerja dan masyarakat bahwa lulusannya memiliki kemampuan yang dibutuhkan. Perguruan tinggi perlu melakukan upayaupaya dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar kerja. Langkah-langkah yang dapat dilakukan misalnya dengan penyesuaian kurikulum pembelajaran dengan kebutuhan keterampilan dan pengetahuan di pasar kerja. Penelitian yang sesuai dengan perspektif ini misalnya penelitian penelusuran alumni dan studi kepuasan pasar kerja. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran di perguruan tinggi memerlukan berbagai tahapan. Tahapan pemetaan mencakup penentuan jenis pelanggan, analisis dan penelitian lalu pemetaan strategi. Perguruan tinggi dengan asumsi memiliki produk berupa ilmu pengetahuan menjadikan mahasiswa dan alumni sebagai pelanggan. Perspektif ini kemudian menuntut adanya strategi atau upaya untuk menjaga mahasiswa dan alumni untuk selalu menggunakan jasa perguruan Layanan di perguruan tinggi menjadi aspek yang penting dalam perspektif ini. Perguruan tinggi perlu melakukan upayaupaya untuk menjaga kepuasan pelanggan yang dalam perspektif ini berupa layanan dan fasilitas baik akademik maupun non akademik. Penelitian yang sesuai untuk memetakan kebutuhan pelanggan pada perspektif ini yaitu berupa penelitian terkait kepuasan layanan dan fasilitas. Perguruan tinggi dengan perspektif alumni sebagai produk atau komoditas, maka akan menempatkan pengguna alumni sebagai pelanggan. Perspektif ini menuntut adanya jaminan kualitas lulusan perguruan Perguruan tinggi harus dapat membuktikan kepada penyedia kerja dan masyarakat bahwa lulusannya memiliki kemampuan yang dibutuhkan. Perguruan tinggi perlu melakukan upaya-upaya dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar kerja. Langkah-langkah yang dapat dilakukan misalnya dengan penyesuaian kurikulum pembelajaran dengan kebutuhan keterampilan dan pengetahuan di pasar kerja. Penelitian yang sesuai dengan perspektif ini misalnya penelitian penelusuran alumni dan studi kepuasan pasar kerja. 10 EKOMAKS, Volume 6, Nomor 1, Maret 2017

7 Strategi Pemasaran Untuk Perguruan Tinggi di Indonesia Berdasarkan hasil kajian ini penulis memberikan rekomendasi kepada pendidikan tinggi di Indonesia untuk melakukan merumuskan strategi pemasaran dengan mendasarkan pada analisis dan penelitian yang akurat. Penulis juga memberikan rekomendasi terkait kajian selanjutnya yang lebih spesifik terhadap masing-masing jenis perspektif pelanggan dari perguruan Kajian ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat dalam pengembangan sektor pendidikan tinggi yang ada di Indonesia. DAFTAR PUSTAKA Anheier, H. K. (2005). Nonprofit organizations: theory, management, policy. London; New York: Routledge. Dharmmesta, B. S. (2014). Manajemen pemasaran. Diambil dari ut.ac.id/4785/2/ekma4216-tm.pdf Kearns, K. P. (1994). The Strategic Management of Accountability in Nonprofit Organizations: An Analytical Framework. Public Administration Review, 54(2), Kotler, P., & Armstrong, G. (2008). Prinsipprinsip pemasaran. Jakarta: Penerbit Erlangga. Diambil dari weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/ uploads/sites/99/2016/03/materi-4-kul- ONLINE2016.pdf Lubis, A. N. (2004). Strategi Pemasaran dalam persaingan bisnis. USU Digital Library. Medan. Diambil dari academia.edu/download/ / manajemen-arlina_lbs3.pdf Powell, W. W., & Steinberg, R. (2006). The nonprofit sector: A research handbook. Yale University Press. Diambil dari lr=&id=7n8dpi2ew9yc&oi=fnd&pg=pa1 &dq=education+sector+is+non+profit+ institution&ots=1apxnts_sk&sig=_3m_ Slwf3WCiYH71GLGdzi4m_pA Salamon, L. M., & Anheier, H. K. (1998). Social origins of civil society: Explaining the nonprofit sector cross-nationally. Voluntas: International journal of voluntary and nonprofit organizations, 9(3), Simamora, B. (2002). Panduan riset perilaku konsumen. Gramedia Pustaka Utama. Diambil dari books?hl=id&lr=&id=pafxnu7ffcyc&oi =fnd&pg=pr7&dq=strategi+pemasaran +produk+dan+jasa&ots=xhxysedspl&sig =7p8PNyzHUiYT8qrhrdOpI2JeVec Yunis, R., & Surendro, K. (2009). Perancangan Model Enterprise Architecture dengan TOGAF Architecture Development Method. In Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI). Diambil dari Snati/article/download/1243/1043 Volume 6, Nomor 1, Maret 2017, EKOMAKS 11

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Institusi pendidikan tinggi di Indonesia dituntut untuk selalu melakukan peningkatan mutu atau perbaikan secara berkesinambungan / continuous improvement (Sudirman,1997)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Persaingan yang semakin kompetitif dalam dunia pendidikan terutama bagi Akademi yang dikelola oleh masyarakat (Swasta), menuntut pihak pengelola untuk mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perguruan tinggi adalah sebuah lembaga yang menyelenggarakan pendidikan profesional dan akademik dalam lingkup beberapa disiplin ilmu pengetahuan. Tujuan dari perguruan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat diantara perguruan-perguruan tinggi di

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat diantara perguruan-perguruan tinggi di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan yang semakin ketat diantara perguruan-perguruan tinggi di Indonesia mendorong perguruan tinggi untuk memberikan pelayanan yang sebaikbaiknya, termasuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam agenda pembangunan nasional. Pembangunan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam agenda pembangunan nasional. Pembangunan pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan faktor penting bagi kelangsungan kehidupan bangsa dan faktor pendukung yang memegang peranan penting di seluruh sektor kehidupan. Pembangunan pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, informasi dan arus globalisasi telah mengubah wajah dunia dan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, informasi dan arus globalisasi telah mengubah wajah dunia dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbagai temuan dan perkembangan dalam bidang teknologi dan komunikasi, informasi dan arus globalisasi telah mengubah wajah dunia dan karakteristik lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman dan tuntutan global,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman dan tuntutan global, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman dan tuntutan global, perkembangan dunia pendidikan diharapkan mengikuti arah perkembangan yang ada. Sehingga, mendorong organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya Teknologi Informasi (TI) berbasis komputer memudahkan perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya terutama dalam mengelola informasi. TI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pendidikan Tinggi di Indonesia terdiri atas 81 perguruan tinggi negeri (PTN) dan tercatat lebih kurang 2.236 perguruan tinggi swasta (PTS) (HELTS, 2004: 24). Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya perusahaan didirikan adalah untuk menggabungkan semua

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya perusahaan didirikan adalah untuk menggabungkan semua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya perusahaan didirikan adalah untuk menggabungkan semua potensi efektif yang ada untuk mencapai tujuan tertentu, tidak peduli bagaimana bentuk struktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada akhir tahun 2015 ini, negara-negara yang tergabung dalam ASEAN, akan memasuki era baru penerapan perdagangan bebas kawasan Asia Tenggara, yaitu ASEAN Free Trade

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai faktor pendukung yang memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai faktor pendukung yang memegang peranan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan sebagai faktor pendukung yang memegang peranan penting di segala sektor terutama dalam pekerjaan. Pendidikan sebagai usaha yang dapat mengembangkan potensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kebersihan dan kesehatan gigi. Kebutuhan akan produk ini sudah

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kebersihan dan kesehatan gigi. Kebutuhan akan produk ini sudah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, pasta gigi dalam kehidupan sehari-hari bukan merupakan produk asing lagi. Pasta gigi merupakan kebutuhan utama dari manusia dalam menjaga kebersihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan faktor penting bagi kelangsungan kehidupan bangsa dan faktor pendukung yang memegang peranan penting di seluruh sektor kehidupan. Pembangunan pendidikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Hubungan bauran...,rahmi Yuningsih, FKM UI, 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Hubungan bauran...,rahmi Yuningsih, FKM UI, 2009 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu institusi pelayanan kesehatan yang mempunyai peran penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan yang

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Setiap orang, terutama warga negara Indonesia memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya tanpa memandang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perannya yang signifikan dalam mencapai kemajuan di berbagai bidang. kehidupan: sosial, ekonomi, politik, dan budaya.

BAB I PENDAHULUAN. perannya yang signifikan dalam mencapai kemajuan di berbagai bidang. kehidupan: sosial, ekonomi, politik, dan budaya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan faktor penting bagi kelangsungan kehidupan bangsa dan faktor pendukung yang memegang peranan penting di seluruh sektor kehidupan. Pembangunan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... KEPUTUSAN KETUA STMIK PRABUMULIH... BAB I PENDAHULUAN... 1

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... KEPUTUSAN KETUA STMIK PRABUMULIH... BAB I PENDAHULUAN... 1 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... KEPUTUSAN KETUA STMIK PRABUMULIH... i ii iv vi BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN STMIK PRABUMULIH... 4 2.1 Visi STMIK

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan kegiatan analisa proses bisnis dan pemodelan arsitektur bisnis, informasi, data, aplikasi, dan teknologi yang sudah dilakukan pada bagian sebelumnya,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga mampu unggul dalam persaingan tersebut. perguruan Tinggi khususnya Perguruan Tinggi Swasta (PTS) sulit untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga mampu unggul dalam persaingan tersebut. perguruan Tinggi khususnya Perguruan Tinggi Swasta (PTS) sulit untuk 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Persaingan di dunia pendidikan dewasa ini semakin ketat, hal ini menuntut lembaga Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) untuk

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Keunggulan human development capital menjadi kunci utama meraih peluang dalam menghadapi kompetisi ketat di era keterbukaan. Meningkatnya keinginan masyarakat untuk memiliki

Lebih terperinci

PERANCANGAN ARSITEKTUR BISNIS PERGURUAN TINGGI DENGAN TOGAF (STUDI KASUS : POLITEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA)

PERANCANGAN ARSITEKTUR BISNIS PERGURUAN TINGGI DENGAN TOGAF (STUDI KASUS : POLITEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA) PERANCANGAN ARSITEKTUR BISNIS PERGURUAN TINGGI DENGAN TOGAF (STUDI KASUS : POLITEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA) Febrian Berthanio 1, Benyamin L. Sinaga 2, Irya Wisnubadhra 3 Magister Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan utama dari organisasi sektor publik adalah bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan utama dari organisasi sektor publik adalah bagaimana BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu tujuan utama dari organisasi sektor publik adalah bagaimana organisasi tersebut dapat memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Untuk mencapai pelayanan

Lebih terperinci

PERSEPSI STAF PELAYANAN TENTANG MANAJEMEN PEMASARAN DI RUMAH SAKIT STELLA MARIS MAKASSAR

PERSEPSI STAF PELAYANAN TENTANG MANAJEMEN PEMASARAN DI RUMAH SAKIT STELLA MARIS MAKASSAR PERSEPSI STAF PELAYANAN TENTANG MANAJEMEN PEMASARAN DI RUMAH SAKIT STELLA MARIS MAKASSAR Perception of Service Staff about Marketing Management in Stella Maris Hospital Makassar Khaidir Fadli Umar, Syahrir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang nyata-nyata lebih baik dibandingkan produk saingan. Salah satu jalan

BAB I PENDAHULUAN. yang nyata-nyata lebih baik dibandingkan produk saingan. Salah satu jalan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era modern seperti sekarang ini, suatu perusahaan dituntut untuk menciptakan peluang pasar. Suatu perusahaan harus mampu mempertahankan konsumennya atau

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Pelayanan akademik dalam pekerjaan teknis administrasi, Menurut (Kotler

BAB III LANDASAN TEORI. Pelayanan akademik dalam pekerjaan teknis administrasi, Menurut (Kotler BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pelayanan Akademik Pelayanan akademik dalam pekerjaan teknis administrasi, Menurut (Kotler & Lee, 2008) setiap kegiatan yang ditawarkan dan dilakukan baik secara fisik maupun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Pertumbuhan Penjualan Suplemen Olahraga

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Pertumbuhan Penjualan Suplemen Olahraga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan dengan melakukan olahraga telah menjadi perhatian masyarakat Indonesia maupun global. Berbagai manfaat dapat dijelaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. mempunyai peran penting dalam era globalisasi saat ini. Pada era ini diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. mempunyai peran penting dalam era globalisasi saat ini. Pada era ini diperlukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perguruan tinggi sebagai salah satu penyelenggara layanan pendididikan mempunyai peran penting dalam era globalisasi saat ini. Pada era ini diperlukan sumber daya manusia

Lebih terperinci

PENERAPAN IT BALANCED SCORECARD DALAM PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DI STIKI MALANG

PENERAPAN IT BALANCED SCORECARD DALAM PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DI STIKI MALANG PENERAPAN IT BALANCED SCORECARD DALAM PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DI STIKI MALANG Koko Wahyu Prasetyo Sekolah Tinggi Informatika & Komputer Indonesia (STIKI) Malang Email: kwprasetyo@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk organisasi sangat diperlukan agar suatu organisasi mampu bersaing dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk organisasi sangat diperlukan agar suatu organisasi mampu bersaing dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Untuk menghadapi persaingan bisnis yang sangat kompetitif, kinerja merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh suatu organisasi. Kinerja dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pembangunan perumahan merupakan salah satu bagian dari rangkaian upaya pembangunan nasional khususnya di bidang kesejahteraan rakyat yang diarahkan

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT INDO JAYA SUKSES MAKMUR

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT INDO JAYA SUKSES MAKMUR ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT INDO JAYA SUKSES MAKMUR Frengky Hariyanto - 1301030322 Email : frengky_hariyanto@yahoo.co.id Dosen Pembimbing Hartiwi Prabowo, SE., MM. ABSTRAK PT Indo Jaya Sukses Makmur

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI (STUDI KASUS BIMBINGAN BELAJAR BINTANG PELAJAR)

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI (STUDI KASUS BIMBINGAN BELAJAR BINTANG PELAJAR) PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI (STUDI KASUS BIMBINGAN BELAJAR BINTANG PELAJAR) ¹Diqy Fakhrun Shiddieq, S.T.,M.Kom, ²Bayu Purnomo ¹Program Studi Teknik Informatika STMIK LPKIA ²Program Studi Sistem

Lebih terperinci

# Namun peranan PR tidak hanya sebatas menjalin hubungan baik dengan publiknya, baik publik internal maupun publik eksternal. PR juga memiliki tugas u

# Namun peranan PR tidak hanya sebatas menjalin hubungan baik dengan publiknya, baik publik internal maupun publik eksternal. PR juga memiliki tugas u BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini Public Relations menjadi salah satu bagian yang penting dalam perusahaan. Peran public relations diperlukan guna menunjang operasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam menjamin

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam menjamin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa. Melalui pendidikan potensi seseorang akan berkembang dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini terus meningkat. Hal ini mengakibatkan pengusaha-pengusaha harus bisa mengembangkan pola pikir yang kritis dalam menentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam perencanaan strategis di institusi perguruan tinggi. Perencanaan strategis

BAB I PENDAHULUAN. dalam perencanaan strategis di institusi perguruan tinggi. Perencanaan strategis BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan strategis sistem informasi dan teknologi informasi adalah suatu kegiatan yang terus menerus dan sistematis dengan tujuan yang akan dicapai dalam perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Industri jasa pengiriman barang di Indonesia, saat ini dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Industri jasa pengiriman barang di Indonesia, saat ini dihadapkan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri jasa pengiriman barang di Indonesia, saat ini dihadapkan pada situasi persaingan yang sangat tajam dan kompleks, ditengah era globalisasi dan liberalisasi

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. BusinessDictionary.com. (2012). Dictionary, diakses 07 Juni 2012 dari

DAFTAR PUSTAKA. BusinessDictionary.com. (2012). Dictionary, diakses 07 Juni 2012 dari DAFTAR PUSTAKA Alexa the Web Information Company. (2012). Site Info streetdirectory.co.id, diakses 21 Maret 2012 dari http://www.alexa.com/siteinfo/streetdirectory.co.id#. Asnan, G. 04 Juni (2011). Direktorat

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 68 BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Dari analisis yang telah dilakukan penulis, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Posisi Bimbingan Belajar Active Smart dalam peta SWOT berada

Lebih terperinci

PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN PRODUK FURNITURE PADA CV. MANGGALA JAVA ART DI KLATEN

PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN PRODUK FURNITURE PADA CV. MANGGALA JAVA ART DI KLATEN PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN PRODUK FURNITURE PADA CV. MANGGALA JAVA ART DI KLATEN SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mendapatkan Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pengertian manajemen pemasaran menurut American Marketing Association adalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian operasi pemasaran total, termasuk perumusan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Memasuki era perdagangan bebas, persaingan bisnis yang terjadi di antara perusahaan semakin ketat, termasuk pula pada bisnis di sektor perbankan. Untuk itu, perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.1.1 E-Commerce PT. XYZ Pemanfaatan teknologi informasi di era ini, telah menjadi trend bagi setiap organisasi atau perusahaan untuk memperoleh efisiensi dan efektifitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman mengakibatkan perubahan lingkungan bisnis yang pada akhirnya menimbulkan persaingan dalam industri yang semakin ketat. Jika dulu produsen yang memegang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh perkembangan zaman yang semakin pesat membuat setiap pemilik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh perkembangan zaman yang semakin pesat membuat setiap pemilik 19 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengaruh perkembangan zaman yang semakin pesat membuat setiap pemilik atau pelaku usaha seharusnya senantiasa melakukan riset dan pengembangan agar selalu

Lebih terperinci

ANALISIS KEBIJAKAN PERUSAHAAN DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PENERBIT PT. PABELAN DI SURAKARTA SKRIPSI

ANALISIS KEBIJAKAN PERUSAHAAN DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PENERBIT PT. PABELAN DI SURAKARTA SKRIPSI ANALISIS KEBIJAKAN PERUSAHAAN DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PENERBIT PT. PABELAN DI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana-S1 Bidang Pendidikan

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA FAKULTAS

PROGRAM KERJA FAKULTAS PROGRAM KERJA FAKULTAS STRATEGI 2030 Untuk mewujudkan tujuan, Fakultas Pertanian IPB menyusun strategi dengan mempertimbangkan asumsi-asumsi sebagai berikut: 1. Berkembangnya kompetensi dan komitmen staf

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENYUSUNAN

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Paradigma baru dalam sistem pendidikan tinggi yang tertuang dalam Higher Education Long Term Strategy (HELTS) 2003-2010 dan kemudian diamanahkan dalam beberapa peraturan

Lebih terperinci

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT In the face of increasingly competitive business environment, requires the use of performance measurement methods that can assess overall company performance. In this case, the method can be used

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN ATAS KUALITAS JASA PADA PERGURUAN TINGGI DENGAN PROGRAM STUDI BERAKREDITASI A DAN BERAKREDITASI B

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN ATAS KUALITAS JASA PADA PERGURUAN TINGGI DENGAN PROGRAM STUDI BERAKREDITASI A DAN BERAKREDITASI B ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN ATAS KUALITAS JASA PADA PERGURUAN TINGGI DENGAN PROGRAM STUDI BERAKREDITASI A DAN BERAKREDITASI B (Kasus Pada FKIP Jurusan PKN dan Fakultas Ekonomi Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Perkembangan teknologi informasi sudah semakin pesat, sehingga memudahkan pekerjaan yang ada pada suatu organisasi serta kemudahan mengakses informasi yang di butuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era modern ini kebutuhan masyarakat terhadap ilmu pengetahuan dan keahlian dalam bidang tertentu merupakan hal sangat penting untuk dimiliki tiaptiap individu

Lebih terperinci

BAB I DESKRIPSI SWOT TIAP KOMPONEN

BAB I DESKRIPSI SWOT TIAP KOMPONEN BAB I DESKRIPSI SWOT TIAP KOMPONEN Laporan Evaluasi Diri Prodi Manajemen FE UNY 2016 1 KOMPONEN A VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN Program Studi (Prodi) Manajemen merupakan salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) adalah salah satu bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) adalah salah satu bentuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) adalah salah satu bentuk amal usaha Muhammadiyah di bidang pendidikan Tinggi. Fungsi utama UMY adalah pendidikan, penelitian

Lebih terperinci

E-Marketing dalam E-Business

E-Marketing dalam E-Business 1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang e-marketing di dalam Dalam e-business terdapat E-Marketing dimana e-marketing juga berperan dalam penyusunan sistem e- business.berikut ini adalah beberapa definisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar mampu mengatasi berbagai tantangan yang timbul (Surya, 2007). moral dan membentuk masyarakat madani yang demokratis (Satryo).

BAB I PENDAHULUAN. agar mampu mengatasi berbagai tantangan yang timbul (Surya, 2007). moral dan membentuk masyarakat madani yang demokratis (Satryo). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pesatnya perkembangan teknologi informasi merupakan salah satu ciri utama perkembangan global di abad 21. Hal ini merupakan satu realitas yang harus dihadapi

Lebih terperinci

Kajian Terkait Pelayanan Rumah Sakit di Indonesia

Kajian Terkait Pelayanan Rumah Sakit di Indonesia Excellent- Jurnal Manajemen, Bisnis dan Pendidikan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Adi Unggul Bhirawa (STIE-AUB) Surakarta (2017) Kajian Terkait Pelayanan Rumah Sakit di Indonesia Dessy Ambarsari Dosen Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Production Based Education Sebagai Upaya Meningkatkan Mutu Lulusan Pendidikan Vokasi Di Akademi Teknik Soroako

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Production Based Education Sebagai Upaya Meningkatkan Mutu Lulusan Pendidikan Vokasi Di Akademi Teknik Soroako BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan perekonomian Indonesia pada tahun ini diperkirakan akan mencapai 6,4% dan terus meningkat menjadi 6,6% pada tahun 2014, hal ini berdasarkan publikasi Asia

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Langkah-langkah penelitian 3.1.1 Observasi di PT Pertamina Gas Pada tahap ini, dilakukan pengamatan langsung ke Departemen Sumber daya manusia PT Pertamina Gas yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SWOT DAN ASUMSI-ASUMSI

BAB III ANALISIS SWOT DAN ASUMSI-ASUMSI BAB III ANALISIS SWOT DAN ASUMSI-ASUMSI 3.1. Kekuatan 1. STMIK AMIKOM YOGYAKARTA saat ini telah meraih 6 penghargaan dalam bidang penelitian bertaraf internasional, yang dapat meningkatkan reputasi STMIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Sejarah Singkat Telkom University

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Sejarah Singkat Telkom University BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat Telkom University Telkom University adalah Perguruan Tinggi Swasta yang diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Telkom, merupakan penggabungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan keinginan konsumen eksternal-nya yaitu mahasiswa dan atau orang-tua-nya

BAB I PENDAHULUAN. dan keinginan konsumen eksternal-nya yaitu mahasiswa dan atau orang-tua-nya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke duapuluh satu ini, dunia pendidikan tinggi menunjukkan kecenderungan yang semakin mengglobal dan setiap perguruan tinggi akan menghadapi persaingan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Di era globalisasi ini, untuk menghadapi persaingan bisnis yang kompetitif,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Di era globalisasi ini, untuk menghadapi persaingan bisnis yang kompetitif, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Di era globalisasi ini, untuk menghadapi persaingan bisnis yang kompetitif, kinerja merupakan faktor penting yang harus selalu diperhatikan oleh suatu organisasi. Kinerja

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka Pada penelitian sebelumnya yang berjudul Pengembangan Model Arsitektur Enterprise Untuk Perguruan Tinggi dilakukan pengembangan model arsitektur enterprise untuk

Lebih terperinci

Account Management. KULIAH 3 Konsep dan Strategi Pemasaran Jasa. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si

Account Management. KULIAH 3 Konsep dan Strategi Pemasaran Jasa. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si Modul ke: Account Management KULIAH 3 Konsep dan Strategi Pemasaran Jasa Fakultas FIKOM BERLIANI ARDHA, SE, M.Si Program Studi MARKOM www.mercubuana.ac.id Life is really simple, but we insist on making

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan yang bersifat biogenetik seperti rasa lapar dan haus, maupun

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan yang bersifat biogenetik seperti rasa lapar dan haus, maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia mempunyai banyak kebutuhan yang harus dipenuhi baik kebutuhan yang bersifat biogenetik seperti rasa lapar dan haus, maupun kebutuhan yang bersifat psikogenik,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertengahan abad 20, era informasi telah memasuki dimensi pemasaran dimana

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertengahan abad 20, era informasi telah memasuki dimensi pemasaran dimana BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertengahan abad 20, era informasi telah memasuki dimensi pemasaran dimana kompetisi penjualan produk dan jasa semakin meningkat. Banyak perusahaan menjual produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan di segala bidang. Hal ini juga berdampak pada kondisi lingkungan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. perubahan di segala bidang. Hal ini juga berdampak pada kondisi lingkungan bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi yang terus berkembang dengan pesat telah menyebabkan perubahan di segala bidang. Hal ini juga berdampak pada kondisi lingkungan bisnis

Lebih terperinci

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) UNIVERSITAS ISLAM MALANG PUSAT PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ISLAM MALANG

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) UNIVERSITAS ISLAM MALANG PUSAT PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ISLAM MALANG KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) UNIVERSITAS ISLAM MALANG PUSAT PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ISLAM MALANG FEBRUARI 2016 UNIVERSITAS ISLAM MALANG KEBIJAKAN SPMI Kode : 01/SPMI/PPM/II/2016

Lebih terperinci

MENGATUR STRATEGI SEGMENTASI INDUSTRI

MENGATUR STRATEGI SEGMENTASI INDUSTRI MENGATUR STRATEGI SEGMENTASI INDUSTRI Julius Nursyamsi Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda 100 Pondok Cina Depok ABSTRAK Penyaluran kredit korporasi atau kredit industri membawa dampak

Lebih terperinci

ACCOUNT MANAGEMENT. Mind Mapping Anaysis. SUHENDRA, S.E., M.Ikom. Periklanan dan Komunikasi Pemasaran. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi.

ACCOUNT MANAGEMENT. Mind Mapping Anaysis. SUHENDRA, S.E., M.Ikom. Periklanan dan Komunikasi Pemasaran. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. ACCOUNT MANAGEMENT Modul ke: Mind Mapping Anaysis SUHENDRA, S.E., M.Ikom Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran www.mercubuana.ac.id 1. Analisis Competitive

Lebih terperinci

JAMHARI KASA TARUNA NRP DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr.Ir. Udisubakti Ciptomulyono, M.Eng.SC

JAMHARI KASA TARUNA NRP DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr.Ir. Udisubakti Ciptomulyono, M.Eng.SC TESIS MM PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DI DINAS PEKERJAAN UMUM DAERAH KOTA BLITAR DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) JAMHARI KASA TARUNA NRP 9106 201 307 DOSEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis di setiap perusahaan. Pada masa ini, praktik pemasaran telah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. bisnis di setiap perusahaan. Pada masa ini, praktik pemasaran telah berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan kegiatan yang memiliki peran besar dalam aktivitas bisnis di setiap perusahaan. Pada masa ini, praktik pemasaran telah berkembang menuju arah yang

Lebih terperinci

1.1.1 Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi, serta pihak-pihak yang dilibatkan.

1.1.1 Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi, serta pihak-pihak yang dilibatkan. 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian 1.1.1 Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi, serta pihak-pihak yang dilibatkan. Visi, misi, tujuan dan sasaran

Lebih terperinci

TUGAS KELOMPOK TECHNOLOGY MANAGEMENT AND VALUATION REVIEW: PERFORMANCE MEASUREMENT OF HIGHER EDUCATION INFORMATION SYSTEM USING IT BALANCED SCORECARD

TUGAS KELOMPOK TECHNOLOGY MANAGEMENT AND VALUATION REVIEW: PERFORMANCE MEASUREMENT OF HIGHER EDUCATION INFORMATION SYSTEM USING IT BALANCED SCORECARD TUGAS KELOMPOK TECHNOLOGY MANAGEMENT AND VALUATION REVIEW: PERFORMANCE MEASUREMENT OF HIGHER EDUCATION INFORMATION SYSTEM USING IT BALANCED SCORECARD Kelas : LMA3 Andy Gracia 1701498540 Junaidy 1701498534

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam perkembangan dunia industry global saat ini, persaingan telah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam perkembangan dunia industry global saat ini, persaingan telah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan dunia industry global saat ini, persaingan telah menjadi lebih ketat dan kompetitif. Baik industry manufaktur maupun jasa melakukan segala

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN DAN KESETIAAN PELANGGAN GUNA MENGHADAPI PERSAINGAN BISNIS

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN DAN KESETIAAN PELANGGAN GUNA MENGHADAPI PERSAINGAN BISNIS ANALISIS STRATEGI PEMASARAN UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN DAN KESETIAAN PELANGGAN GUNA MENGHADAPI PERSAINGAN BISNIS PADA BIMBINGAN BELAJAR ACTIVE SMART MADIUN TESIS Oleh : Agnes Cintaria Andini PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu kunci keberhasilan bagi suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Perilaku konsumen juga akan menentukan proses pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Perilaku konsumen juga akan menentukan proses pengambilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konsep pemasaran sekarang ini menjadi lebih nyata dan para pelaku usaha melakukan persaingan yang sangat ketat untuk mengambil simpati para konsumen dan mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu manajemen dapat dibagi-bagi sesuai dengan fokusnya, yaitu Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Keuangan, Manajemen Marketing, dan sebagainya. Manajemen memiliki

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, banyak perusahaan yang bertumbuh dan berkembang yang menyebabkan perusahaan kembali melakukan pengembangan pada strategi bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang sedemikian pesat serta potensi pemanfaatannya secara luas, membuka peluang bagi proses akses, pengelolaan, dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi sekarang ini, sebuah perusahaan harus mampu mengikuti perkembangan dan dituntut untuk memiliki daya saing yang kompetitif. Hal ini penting karena

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 1, Mei 2016 KUALITAS PELAYANAN PENDIDIKAN PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 01 BONTI DI KECAMATAN BONTI KABUPATEN SANGGAU

Bisma, Vol 1, No. 1, Mei 2016 KUALITAS PELAYANAN PENDIDIKAN PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 01 BONTI DI KECAMATAN BONTI KABUPATEN SANGGAU KUALITAS PELAYANAN PENDIDIKAN PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 01 BONTI DI KECAMATAN BONTI KABUPATEN SANGGAU ABSTRAK Tomasima Jidoi Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak email: tomasima_jidoi@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergantung pada sistem informasi yang mereka miliki. yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi (Rong, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. bergantung pada sistem informasi yang mereka miliki. yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi (Rong, 2011). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini teknologi informasi, komputer dan telekomunikasi memiliki dampak yang revolusioner dan terstruktur seperti yang telah diduga sebelumnya. Organisasi-organisasi

Lebih terperinci

INDEPT, Vol. 1, No. 1, Februari 2011 ISSN

INDEPT, Vol. 1, No. 1, Februari 2011 ISSN STUDI STRATEGI MELALUI PENDEKATAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD Heni Puspita, ST., MT Ketua Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Nurtanio Bandung Jl. Pajajaran No

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menganalisis pengaruh bauran pemasaran Rumah Makan Bakso Salatiga Bandung terhadap loyalitas konsumen Bakso Salatiga,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia usaha semakin berkembang dari hari ke hari, akibatnya setiap perusahaan dihadapkan pada situasi persaingan yang semakin ketat dalam memasarkan produknya.

Lebih terperinci

ANALISIS VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

ANALISIS VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA ANALISIS VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Universitas Muhammadiyah Surakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelaku bisnis harus berfikir keras untuk mengikuti zaman. Tidak hanya pemikiran

BAB I PENDAHULUAN. pelaku bisnis harus berfikir keras untuk mengikuti zaman. Tidak hanya pemikiran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi sekarang ini sangat banyak kegiatan bisnis yang sangat moderen. Perkembangan dalam dunia bisnis sangat pesat, hal itu menuntut para pelaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era reformasi yang sedang berjalan atau bahkan sudah memasuki pasca reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan, politik, moneter, pertahanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengertian developer, yaitu : Perusahaan Pembangunan Perumahan adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengertian developer, yaitu : Perusahaan Pembangunan Perumahan adalah 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Umum Tentang Developer Istilah developer berasal dari bahasa asing yang menurut kamus bahasa inggris artinya adalah pembangun/pengembang. Sementara itu menurut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi, perdagangan bebas menjadi suatu fenomena yang harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor prooduksi yang dimiliki perusahaan.

Lebih terperinci

PENERAPAN GOOD GOVERNANCE

PENERAPAN GOOD GOVERNANCE PENERAPAN GOOD GOVERNANCE DALAM TATA KELOLA PENYELENGGARAAAN DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA YANG BERBASIS PELAYANAN Oleh Dr. I Nyoman Gede Remaja, S.H., M.H. 3 Abstrak: Dalam era globalisasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai. Suatu

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai. Suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi memiliki visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai. Suatu organisasi dikatakan berhasil apabila visi, misi dan tujuannya tercapai. Untuk dapat mencapainya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perpustakaan adalah salah satu media perantara yang penting menyangkut rantai penyebaran informasi. Dalam perkembangan informasi digital peran perpustakaan adalah

Lebih terperinci

Keberadaan ED dalam AIPT

Keberadaan ED dalam AIPT BAN-PT Evaluasi Diri: Berupa dokumen khusus yang disusun sebagai analisis kondisi dan kesimpulan capaian PT sampai saat ini Borang: Berupa dokumen yang mengandung isian, data, dan informasi lengkap tentang

Lebih terperinci

BUKU PROSEDUR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

BUKU PROSEDUR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL BUKU PROSEDUR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL I II BUKU PROSEDUR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL-WASHLIYAH Kode Dokumen : PM/UMNAw/LPM/04/01-01 Revisi : 01 Tanggal

Lebih terperinci