AGROFORESTRY DALAM UPAYA KOSERVASI TANAH B Y : Y A Y A T H I D A Y A T

Transkripsi

1 AGROFORESTRY DALAM UPAYA KOSERVASI TANAH B Y : Y A Y A T H I D A Y A T

2 Perkembangan Konsep Konservasi Tanah Perhatian terhadap pentingnya konservasi tanah muncul pada th 1930-an khususnya di AS. Th konservasi tanah menjadi bagian dari kebijakan sektor pertanian Th an, menjadi issu global penting dalam lingkungan ditandai dengan berdirinya World Soil Charter oleh FAO pd th Selama dekade ini konservasi tanah (soil conservation) sinonim dg kontrol erosi tanah (soil erosion control) Konsep konservasi tanah kemudian berubah pngertiannya ke kontrol erosi tanah dan pemeliharaan kesuburan tanah (maintenance of soil fertility). Pd dekade ini muali banyak penelitian ttg konservasi tanah

3 Pengukuran Erosi Tanah Model penduga yg umum dipakai utk mengukur erosi tanah adalah model USLE (The Universal Soil Loss Equation): A = R * K * L * S * C * P Dimana: A = tanah hilang (ton/ha/th) R = faktor curah hujan ( ½ rata-rata ch tahunan dlm mm) K = faktor erodibilitas tanah (0-1) L = faktor panjang lereng S = faktor kemiringan lereng C = faktor penutup lahan P = faktor praktek pengolahan lahan

4 Kalkulasi faktor R membutuhkan data curah hujan di sekitar lokasi amatan, biasanya dihitung dari ½ ch tahunan. Faktor K menunjukkan resistensi tanah thp erosi, K= 0 berarti resisten, K=1 sangat tidak resisten Faktor L dan S merupakan faktor topografik Faktor C = 1 utk tanah tandus yg selalu terbuka, C = 0 utk tanag yg tertutup vegetasi hampir sepanjang th. Faktor P berkisar antara 0-1. Menunjukkan rasio tanah hialng antara lahan dg teknik konservasi dan lahan tidak dikonservasi. Faktor R dan K sangat sulit dikontrol oleh manusia sedangkan panjang dan kemiringan lereng sangat mudah.

5 Pengaruh Agroforestry thp faktor-faktor Erosi Rainfall erosivity (Erosivitas hujan) berkaitan erat dg faktor R (ch). AF bisa mengurangi erosivitas hujan dengan mengurangi laju/kecepatan jatuhnya air hujan yg ditahan oleh kanopi (daun) tan. AF. Soil Erodibility (Erodibilitas Tanah) AF berpengaruh besar thp perbaikan sifat-sifat tanah melalui penambahan bahan organik tanah. Tanah hutan yang kaya BO meningkat kesetabilannya. Reduction of Runoff AF terdiri dari jenis pohon dan tanaman semusim dg desain yang sedemikian rupa (misal alley cropping) mampu mengurangi laju runoff. The ground surfaces cover AF memberikan kontribusi besar dalam penutupan lahan dalam jangka waktu lama dengan bebagai cara.

6 Laju Erosi di bawah Agroforestry Laju erosi tdk mungkin nol, tetapi erosi ada yg dpt ditoleransi (tolerable) atau dpt diterima (acceptable) dan ada yg tidak. Batas toleransi erosi hrs diatur berdasarkan pd kelestarian hasil tanaman atau dpt mempertahankan keberadaan BO dan unsur hara tanah. The US Soil Conservation Service menetapkan batas toleransi erosi antara ton/ha/th. Beberapa data hasil pengamatan laju erosi pd praktek AF dan Alley cropping dpdt dilihat pd Tbel 1 dan 2.

7 Data laju erosi Tbel 1. Laju erosi tanah pd Ekosistem tropis Land Use Sistym Erosi (ton/ha/th) min Med Max Multy Story Tree gardens Natural rain forest Shifting cultivation, fallow periode Forest plant, undisturbed Tree crops with coper crop or mulch Shifting cultivation, croping periode Jika laju erosi diklasifikasikan ke dalam 3 kategori: Rendah (< 2 ton/ha/th) Multystory tree gardes Taungya, cultivation periode Tree crops, clean weeded Forest plant, litter removed or burned Most undisturbed forest plantations Tree plantation crops with cover crop/mulch Sedang (2-10 ton/ha/th) Cropping period in shifting cultivation Taungya, cultivation periode Tinggi>10 ton/ha/th) Forest plantations with litter removed/burned Tree crops, clean weeded

8 Tabel 2. Erosi pd plot tanaman TS jagung Treatment species Spacing (m) Soil erosion (ton/ha) A. Plow- till No. till B. Leucaena Leucaena C. Gliricide Gliricide Sumer: Lai (1989) Tillage (pengolahan tanah intensif) berpengaruh kuat thp erosi tanah Semakin lebar jarak tanam erosi semakin tinggi