BAB II STANDAR PELAYANAN
|
|
- Yandi Tedjo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II STANDAR PELAYANAN A. Pelayanan Barang Pelayanan Penjualan Embrio dan Ternak Bibit NO KOMPONEN SEMULA MENJADI 1. Dasar Hukum Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan lembaran Negara Nomor 4846 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan lembaran Negara Nomor 4846 UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayana Publik Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah. Permen PAN dan RB Nomor 36 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan, Penetapan dan UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayana Publik Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah. Permen PAN dan RB Nomor 36 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan, Penetapan Standar Pelayanan Publik BET Cipelang 1
2 Penerapan Standar Pelayanan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 57/Permentan/ OT.140/5/2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Embrio Ternak Cipelang Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 78/Permentan/ OT.140/12/2012 tentang Pedoman Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Publik Kementerian Pertanian dan Penerapan Standar Pelayanan Undang-undang Republik Idonesia Nomor 41 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undangundang Nomor 18 Tahun 2009 Tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 36/Permentan/ OT.140/8/2006 Tentang Sistem Perbibitan Nasional Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2012 Tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Pertanian 2. Jam Pelayanan (Setiap hari kerja) Senin s/d Kamis : WIB Istirahat : WIB Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 57/Permentan/ OT.140/5/2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Embrio Ternak Cipelang Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 78/Permentan/ OT.140/12/2012 tentang Pedoman Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Publik Kementerian Pertanian Senin s/d Kamis : WIB Istirahat : WIB Jumat : WIB Istirahat : WIB 3. Persyaratan Pembeli : - Berasal dari Instansi Pemerintah, Badan usaha,, Swasta, Organisasi Profesi - Menyediakan container untuk mengangkut embrio - Menyediakan alat transportasi untuk pengangkutan Jumat : WIB Istirahat : WIB Diluar jam kerja sesuai dengan perjanjian Pembeli : - Berasal dari Instansi Pemerintah, Badan usaha,, Swasta, Organisasi Profesi - Dinas menyediakan container yang baik dan berisi N2 Cair untuk mengangkut embrio Standar Pelayanan Publik BET Cipelang 2
3 ternak. - Melakukan pembayaran - Menyediakan alat transportasi untuk pengangkutan ternak. - Melakukan pembayaran 4. Sistem, Mekanisme dan Prosedur 1. Pemohon (Dinas/Koperasi/Swasta), mengajukan permohonan pembelian/subsidi embrio secara tertulis ditujukan kepada Kepala Balai Embrio Ternak Cipelang 2. Petugas menyampaikan permohonan ke Kepala Balai Embrio Ternak Cipelang untuk memberikan jawaban menolak atau menyetujui permohonan tersebut dan disampaikan kepada pemohon secara tertulis. 3. Setelah permohonan pembelian/subsidi disetujui dan disepakati jumlah dan jenisnya, pemohon membayarkan jumlah pembelian ke petugas. 4. Embrio/ternak bibit dapat diserahkan / dikirim kepada pihak kedua sesuai dengan waktu yang elah disepakati Standar Pelayanan Publik BET Cipelang 3
4 5. Petugas membuat Berita Acara Serah Terima Embrio/Ternak Bibit yang ditandatangani oleh pihak pertama, pihak kedua dan diketahui oleh Kepala Balai Embrio Ternak Cipelang. 6. Penyerahan embrio/ternak bibitkepada pihak kedua 7. Petugas dari BET melakukan monitoring terhadap embrio/ ternak bibit yang dibeli oleh pemohon. 5. Jangka Waktu Penyelesaian 6. Biaya/Tarif a. Proses penyelesaian untuk memenuhi permintaan pemohon ke kepala balai paling lambat 1 hari. Konfirmasi fisik jawaban 30 menit. Menjawab surat disetujui atau ditolak 1 jam. b. Waktu penyelesaian pembayaran dan administrasi paling lama 30 menit c. Penyerahan/pengambilan/pengiriman embrio ke pemohon 1-5 hari kerja Sesuai PP Tarif No 48 tahun 2012 Catatan : 1. Harga belum termasuk biaya pengiriman dan pemeliharaan 2. Apabila dalam 1 (satu) minggu setelah bibit/ternak dipesan dan belum diambil, BET Cipelang berhak untuk menjual/mengeluarkan bibit/ternak tersebut kepada pihak lain kecuali dengan perjanjian. 7. Produk Pelayanan Embrio, Ternak Bibit Embrio, Ternak Bibit Tetap a. Proses penyelesaian untuk memenuhi permintaan pemohon ke kepala balai paling lambat 1 hari. Konfirmasi fisik jawaban 30 menit. Menjawab surat disetujui atau ditolak 1 jam. b. Waktu penyelesaian pembayaran dan administrasi paling lama 30 menit c. Penyerahan/pengambilan/pengiriman embrio ke pemohon 1-5 hari kerja Tetap Sesuai PP Tarif No 48 tahun 2012 Catatan : 1. Harga belum termasuk biaya pengiriman dan pemeliharaan 2. Apabila dalam 1 (satu) minggu setelah bibit/ternak dipesan dan belum diambil, BET Cipelang berhak untuk menjual/mengeluarkan bibit/ternak tersebut kepada pihak lain kecuali dengan perjanjian. Standar Pelayanan Publik BET Cipelang 4
5 8. Sarana, Prasarana, dan/atau Fasilitas Pelayanan 9. Kompetensi dan Jumlah Pelaksana Ruang Tunggu, Toilet, Internet (Wifi), Meja informasi, Ruang menyusui, Kursi roda, Sarana Pengaduan (SMS/Telpon/Fax/Internet), Sarana Pengukuran kepuasan pelanggan (IKM dan kotak kepuasan pelanggan). Petugas pelaksana pelayanan dalam melaksanakan pelayanan kepada pemohon/pengguna pelayanan publik dibantu oleh Pejabat Fungsional Teknis Pemeliharaan ternak dan Teknis Produksi dan aplikasi TE. Untuk petugas pada desk layanan informasi publik memiliki kompetensi seperti pengetahuan mengenai peraturan perundang-undangan yang terkait dengan keterbukaan informasi publik dan pelayanan publik, ketrampilan dan sikap dalam berkomunikasi, sehingga dapat menunjang dalam melaksanakan tugas pelayanan informasi. Jumlah pelaksana 3 orang 10. Pengawasan Internal a. Supervisi atasan langsung atau evaluasi penilaian b. Dilakukan sistem pengendali Internal dan Pengawasan oleh pimpinan c. Pengisian kuesioner IKM oleh masyarakat 11. Penanganan Pengaduan a. Pengaduan/keluhan/masukan dari pengguna pelayanan disampaikan kepada Seksi Informasi dan Penyebaran Hasil Balai Embrio Ternak Cipelang atau dengan memasukkan ke kotak saran yang tersedia. b. Kepala Seksi Informasi dan Penyebaran Hasil setelah berkonsultasi dengan Kepala Balai menindaklanjuti pengaduan/keluhan/masukan Tetap Ruang Tunggu, Toilet, Internet (Wifi), Meja informasi, Ruang menyusui, Kursi roda, Sarana Pengaduan (SMS/Telpon/Fax/Internet), Sarana Pengukuran kepuasan pelanggan (IKM dan kotak kepuasan pelanggan). Tetap Petugas pelaksana pelayanan dalam melaksanakan pelayanan kepada pemohon/pengguna pelayanan publik dibantu oleh Pejabat Fungsional Teknis Pemeliharaan ternak dan Teknis Produksi dan aplikasi TE. Untuk petugas pada desk layanan informasi publik memiliki kompetensi seperti pengetahuan mengenai peraturan perundang-undangan yang terkait dengan keterbukaan informasi publik dan pelayanan publik, ketrampilan dan sikap dalam berkomunikasi, sehingga dapat menunjang dalam melaksanakan tugas pelayanan informasi. Jumlah pelaksana 3 orang Tetap a. Supervisi atasan langsung atau evaluasi penilaian b. Dilakukan sistem pengendali Internal dan Pengawasan oleh pimpinan c. Pengisian kuesioner IKM oleh masyarakat a. Pengaduan/keluhan/masukan dari pengguna pelayanan disampaikan kepada Seksi Informasi dan Penyebaran Hasil Balai Embrio Ternak Cipelang atau dengan memasukkan ke kotak saran yang tersedia, telp/sms/ dan media sosial lainnya b. Kepala Seksi Informasi dan Penyebaran Hasil setelah berkonsultasi dengan Kepala Balai Standar Pelayanan Publik BET Cipelang 5
6 menindaklanjuti pengaduan/keluhan/masukan 12. Jaminan Pelayanan Pengiriman embrio dan ternak bibit tepat waktu dalam kondisi baik. Pengiriman embrio dan ternak bibit tepat waktu dalam kondisi baik. 13. Jaminan keamanan dan Keselamatan Pelayanan Embrio dan ternak dalam kondisi prima bebas dari penyakit, dokumen pendukung embrio dan ternak bibit lengkap Embrio dan ternak dalam kondisi prima bebas dari penyakit, dokumen pendukung embrio dan ternak bibit lengkap 14. Evaluasi Kinerja Pelaksana Dilakukan setiap 3 bulan sekali (triwulan), 6 bulan sekali (semester) dan tahunan. Dilakukan setiap 3 bulan sekali (triwulan), 6 bulan sekali (semester) dan tahunan. 15. Pengarsipan Dilakukan pendokumentasian untuk setiap Kegiatan Dilakukan pendokumentasian untuk setiap Kegiatan B. Pelayanan Jasa 1. Pelayanan Teknis Produksi Embrio dan Aplikasi TE NO KOMPONEN SEMULA MENJADI 1. Dasar Hukum Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan lembaran Negara Nomor 4846 Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan lembaran Negara Nomor 4846 UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayana Publik Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah. UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayana Publik Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Standar Pelayanan Publik BET Cipelang 6
7 Permen PAN dan RB Nomor 36 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan, Penetapan dan Penerapan Standar Pelayanan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 57/Permentan/ OT.140/5/2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Embrio Ternak Cipelang Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 78/Permentan/ OT.140/12/2012 tentang Pedoman Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Publik Kementerian Pertanian Pelayanan Instansi Pemerintah. Permen PAN dan RB Nomor 36 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan, Penetapan dan Penerapan Standar Pelayanan Undang-undang Republik Idonesia Nomor 41 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undangundang Nomor 18 Tahun 2009 Tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 36/Permentan/ OT.140/8/2006 Tentang Sistem Perbibitan Nasional 2. Jam Pelayanan (Setiap hari kerja) Senin s/d Kamis : WIB Istirahat : WIB Jumat : WIB Istirahat : WIB Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2012 Tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Pertanian Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 57/Permentan/ OT.140/5/2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Embrio Ternak Cipelang Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 78/Permentan/ OT.140/12/2012 tentang Pedoman Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Publik Kementerian Pertanian Senin s/d Kamis : WIB Istirahat : WIB Jumat : WIB Istirahat : WIB Diluar jam kerja sesuai dengan perjanjian Standar Pelayanan Publik BET Cipelang 7
8 3. Persyaratan Pemohon: - Berasal dari Instansi Pemerintah, Badan usaha, Organisasi Profesi, Swasta, kelompok dan petani ternak. - Menyediakan ternak donor yang dilengkapi dengan data silsilahnya (untuk produksi embrio) - Menyediakan resipien untuk dilakukan aplikasi TE. 4. Sistem, Mekanisme dan Prosedur Pemohon Produksi Embrio Via Surat/ Telp/Fax 1. Pemohon membuat surat permoh Surat/Fak/Telepon/ atau la kepada Kapala BET Penolakan Ka. Balai Persetujuan 2. Ka. balai memberikan persetujua permohonan jasa produksi dan k Pemohon Proses Jawaban 3. Apabila di setujui, ke Balai mener Pelaksanaan untuk di proses pelaksanaannya 4. Petugas melakukan kegiatan Pemohon: - Berasal dari Instansi Pemerintah, Badan usaha, Organisasi Profesi, Swasta, kelompok dan petani ternak. - Menyediakan ternak donor yang dilengkapi dengan data silsilahnya (untuk produksi embrio) - Menyediakan resipien untuk dilakukan aplikasi TE. - Pemohon Produksi Embrio Via Surat/ Telp/Fax 1. Pemohon membuat sur Surat/Fak/Telepon/E-ma kepada Kapala BET Penolakan Ka. Balai Persetujuan 2. Ka. balai memberikan p permohonan jasa produ Pemohon Proses Jawaban 3. Apabila di setujui, ke Ba Pelaksanaan untuk di proses pelaksa 4. Petugas melakukan keg 5. Jangka Waktu Penyelesaian a. Proses penyelesaian untuk memenuhi permintaan pemohon ke kepala balai paling lambat 1 hari. Konfirmasi jawaban 30 menit. Menjawab surat disetujui atau ditolak 2 hari. b. Waktu penyelesaian administrasi dilaksanakan paling lama 30 menit c. Pelaksanaan kegiatan ke pemohon 1-3 hari kerja (disesuaikan dengan jadwal BET dan kondisi sapi donor untuk pelaksanaan produksi embrio dan kondisi sapi resipien untuk pelaksanaan kegiatan TE) 6. Biaya/Tarif 1. Jasa pelayanan gratis 2. Alat dan Bahan serta operasional berdasarkan kesepakatan (perjanjian kerjasma). 3. Hasilnya dibagi 2. d. Proses penyelesaian untuk memenuhi permintaan pemohon ke kepala balai paling lambat 1 hari. Konfirmasi jawaban 30 menit. Menjawab surat disetujui atau ditolak 2 hari. e. Waktu penyelesaian administrasi dilaksanakan paling lama 30 menit f. Pelaksanaan kegiatan ke pemohon 1-3 hari kerja (disesuaikan dengan jadwal BET dan kondisi sapi donor untuk pelaksanaan produksi embrio dan kondisi sapi resipien untuk pelaksanaan kegiatan TE) 4. Jasa pelayanan gratis 5. Alat dan Bahan serta operasional berdasarkan kesepakatan (perjanjian kerjasma). 6. Hasilnya dibagi 2. Standar Pelayanan Publik BET Cipelang 8
9 7. Produk Pelayanan Embrio, Jasa Produksi embrio dan TE Embrio, Jasa Produksi embrio dan TE 8. Sarana, Prasarana, dan/atau Fasilitas Pelayanan 9. Kompetensi dan Jumlah Pelaksana Sarana : Peralatan kegiatan TE dan peralatan produksi embrio Prasarana : Ruang tunggu, kamar kecil, sarana parkir. Petugas pelaksana pelayanan dalam melaksanakan pelayanan kepada pemohon/pengguna pelayanan publik dibantu oleh Pejabat Fungsional Teknis Pemeliharaan Ternak dan Teknis Produksi dan aplikasi TE. Untuk petugas pelayanan kegiatan Produksi dan Aplikasi TE memiliki kompetensi seperti pengetahuan mengenai produksi embrio dan TE Jumlah pelaksana Produksi Embrio 3 orang, jumlah pelaksana TE 2 orang 10. Pengawasan Internal a. Supervisi atasan langsung atau evaluasi penilaian b. Dilakukan sistem pengendali Internal dan Pengawasan oleh pimpinan c. Pengisian kuesioner IKM oleh masyarakat 11. Penanganan Pengaduan a. Pengaduan/keluhan/masukan dari pengguna pelayanan disampaikan kepada Seksi Informasi dan Penyebaran Hasil Balai Embrio Ternak Cipelang atau dengan memasukkan ke kotak saran yang tersedia. b. Kepala Seksi Informasi dan Penyebaran Hasil setelah berkonsultasi dengan Kepala Balai menindaklanjuti pengaduan/keluhan/masukan 12. Jaminan Pelayanan Dilakukannya produksi sapi donor dan terlaksananya transfer embrio 13. Jaminan keamanan dan Keselamatan 1. Produksi embrio sesuai SOP 2. Laporan yang disajikan adalah data/informasi yang Sarana : Peralatan kegiatan TE dan peralatan produksi embrio Prasarana : Ruang tunggu, kamar kecil, sarana parkir. Petugas pelaksana pelayanan dalam melaksanakan pelayanan kepada pemohon/pengguna pelayanan publik dibantu oleh Pejabat Fungsional Teknis Pemeliharaan Ternak dan Teknis Produksi dan aplikasi TE. Untuk petugas pelayanan kegiatan Produksi dan Aplikasi TE memiliki kompetensi seperti pengetahuan mengenai produksi embrio dan TE Jumlah pelaksana Produksi Embrio 3 orang, jumlah pelaksana TE 2 orang a. Supervisi atasan langsung atau evaluasi penilaian b. Dilakukan sistem pengendali Internal dan Pengawasan oleh pimpinan c. Pengisian kuesioner IKM oleh masyarakat a. Pengaduan/keluhan/masukan dari pengguna pelayanan disampaikan kepada Seksi Informasi dan Penyebaran Hasil Balai Embrio Ternak Cipelang atau dengan memasukkan ke kotak saran yang tersedia, telp/sms/ dan media sosial lainnya b. Kepala Seksi Informasi dan Penyebaran Hasil setelah berkonsultasi dengan Kepala Balai menindaklanjuti pengaduan/keluhan/masukan 1. Produksi embrio sesuai SOP 2. Laporan yang disajikan adalah data/informasi Standar Pelayanan Publik BET Cipelang 9
10 Pelayanan sebenarnya 3. Hanya Embrio yang berkualitas yang di lakukan TE. yang sebenarnya 3. Hanya Embrio yang berkualitas yang di lakukan TE. 14. Evaluasi Kinerja Dilakukan setiap 3 bulan sekali (triwulan), 6 bulan sekali Dilakukan setiap 3 bulan sekali (triwulan), 6 bulan Pelaksana (semester) dan tahunan sekali (semester) dan tahunan 15. Pengarsipan Dilakukan pendokumentasian untuk setiap Kegiatan Dilakukan pendokumentasian untuk setiap Kegiatan 2. Pelayanan Jasa Pengujian Mutu Embrio NO KOMPONEN SEMULA MENJADI 1. Dasar Hukum Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan lembaran Negara Nomor 4846 Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan lembaran Negara Nomor 4846 UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayana Publik Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah. Permen PAN dan RB Nomor 36 Tahun 2012 tentang UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayana Publik Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah. Standar Pelayanan Publik BET Cipelang 10
11 Petunjuk Teknis Penyusunan, Penetapan dan Penerapan Standar Pelayanan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 57/Permentan/ OT.140/5/2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Embrio Ternak Cipelang Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 78/Permentan/ OT.140/12/2012 tentang Pedoman Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Publik Kementerian Pertanian Permen PAN dan RB Nomor 36 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan, Penetapan dan Penerapan Standar Pelayanan Undang-undang Republik Idonesia Nomor 41 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undangundang Nomor 18 Tahun 2009 Tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 36/Permentan/ OT.140/8/2006 Tentang Sistem Perbibitan Nasional Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2012 Tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Pertanian Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 57/Permentan/ OT.140/5/2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Embrio Ternak Cipelang 2. Jam Pelayanan Senin s/d Kamis : WIB Istirahat : WIB Jumat : WIB Istirahat : WIB 3. Persyaratan Pemohon :- Berasal dari Instansi Pemerintah, Badan usaha, Organisasi Profesi, Swasta, Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 78/Permentan/ OT.140/12/2012 tentang Pedoman Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Publik Kementerian Pertanian Senin s/d Kamis : WIB Istirahat : WIB Jumat : WIB Istirahat : WIB Diluar jam kerja sesuai dengan perjanjian Standar Pelayanan Publik BET Cipelang 11
12 4. Sistem, Mekanisme dan Prosedur kelompok dan petani ternak - Menyediakan embrio untuk di uji Pemohon Pengujian Mutu Embrio Via Surat/ Telp/Fax 1. Pemohon membuat surat pe Surat/Fak/Telepon/ a kepada Kapala BET Penolakan Ka. Balai Persetujuan 2. Ka. balai memberikan perse permohonan pengujian mut Pemohon Proses Jawaban 3. Apabila di setujui, ke Balai m Pelaksanaan untuk di proses pelaksanaa 4. Petugas melakukan kegiata Pemohon Pengujian Mutu Embrio Via Surat/ Telp/Fax 1. Pemohon memb Surat/Fak/Telepo kepada Kapala B Penolakan Ka. Balai Persetujuan 2. Ka. balai membe permohonan pen Pemohon Proses Jawaban 3. Apabila di setuju Pelaksanaan untuk di proses p 4. Petugas melakuk 5. Jangka Waktu Penyelesaian a. Proses penyelesaian untuk memenuhi permintaan pemohon ke kepala balai paling lambat 1 hari. Konfirmasi jawaban 30 menit. Menjawab surat disetujui atau ditolak 2 hari. b. Waktu penyelesaian administrasi dilaksanakan paling lama 30 menit c. Pelaksanaan kegiatan ke pemohon 1-3 hari kerja (disesuaikan dengan jadwal BET) a. Proses penyelesaian untuk memenuhi permintaan pemohon ke kepala balai paling lambat 1 hari. Konfirmasi jawaban 30 menit. Menjawab surat disetujui atau ditolak 2 hari. b. Waktu penyelesaian administrasi dilaksanakan paling lama 30 menit c. Pelaksanaan kegiatan ke pemohon 1-3 hari kerja (disesuaikan dengan jadwal BET) 6. Biaya/Tarif Biaya pelayanan pemeriksaan sebesar Rp ,- Biaya pelayanan pemeriksaan sebesar Rp ,- 7. Produk Pelayanan Metode pengujian berdasarkan ISO (sesuai LS Pro yang terakrediatasi KAN) Metode pengujian berdasarkan ISO (sesuai LS Pro yang terakrediatasi KAN) 8. Sarana, Prasarana, dan/atau Fasilitas Pelayanan Sarana : Peralatan pengujian mutu embrio (mikroskop, bahan media, dll) Prasarana : Ruang tunggu, kamar kecil, sarana parkir Sarana : Peralatan pengujian mutu embrio (mikroskop, bahan media, dll) Prasarana : Ruang tunggu, kamar kecil, sarana parkir Standar Pelayanan Publik BET Cipelang 12
13 9. Kompetensi dan Jumlah Pelaksana Petugas pelaksana pelayanan dalam melaksanakan pelayanan kepada pemohon/pengguna publik dibantu oleh Pejabat Fungsional Teknis Pemeliharaan Ternak dan Teknis Produksi dan Aplikasi TE. Untuk petugas pelayanan kegiatan Produksi dan Aplikasi TE memiliki kompetensi seperti pengetahuan mengenai produksi embrio dan TE. Jumlah Pelaksana 2 orang 10. Pengawasan Internal a. Supervisi atasan langsung atau evaluasi penilaian b. Dilakukan sistem pengendali Internal dan Pengawasan oleh pimpinan c. Pengisian kuesioner IKM oleh masyarakat 11. Penanganan Pengaduan a. Pengaduan/keluhan/masukan dari pengguna pelayanan disampaikan kepada Seksi Informasi dan Penyebaran Hasil Balai Embrio Ternak Cipelang atau dengan memasukkan ke kotak saran yang tersedia. b. Kepala Seksi Informasi dan Penyebaran Hasil setelah berkonsultasi dengan Kepala Balai menindaklanjuti pengaduan/keluhan/masukan 12. Jaminan Pelayanan a. Metode pengujian Valid b. Hasil pengujian akurat 13. Jaminan keamanan Pengujian embrio berkualitas sesuai ISO dan Keselamatan BET Cipelang dilengkapi dengan CCTV untuk Pelayanan mengontrol keamanan Petugas pelaksana pelayanan dalam melaksanakan pelayanan kepada pemohon/pengguna publik dibantu oleh Pejabat Fungsional Teknis Pemeliharaan Ternak dan Teknis Produksi dan Aplikasi TE. Untuk petugas pelayanan kegiatan Produksi dan Aplikasi TE memiliki kompetensi seperti pengetahuan mengenai produksi embrio dan TE. Jumlah Pelaksana 2 orang a. Supervisi atasan langsung atau evaluasi penilaian b. Dilakukan sistem pengendali Internal dan Pengawasan oleh pimpinan c. Pengisian kuesioner IKM oleh masyarakat a. Pengaduan/keluhan/masukan dari pengguna pelayanan disampaikan kepada Seksi Informasi dan Penyebaran Hasil Balai Embrio Ternak Cipelang atau dengan memasukkan ke kotak saran yang tersedia, telp/sms/ dan media sosial lainnya b. Kepala Seksi Informasi dan Penyebaran Hasil setelah berkonsultasi dengan Kepala Balai menindaklanjuti pengaduan/keluhan/masukan a. Metode pengujian Valid b. Hasil pengujian akurat Pengujian embrio berkualitas sesuai ISO BET Cipelang dilengkapi dengan CCTV untuk mengontrol keamanan 14. Evaluasi Kinerja Dilakukan setiap 3 bulan sekali (triwulan), 6 bulan sekali Dilakukan setiap 3 bulan sekali (triwulan), 6 bulan Standar Pelayanan Publik BET Cipelang 13
14 Pelaksana (semester) dan tahunan sekali (semester) dan tahunan 15. Pengarsipan Dilakukan pendokumentasian untuk setiap Kegiatan Dilakukan pendokumentasian untuk setiap Kegiatan 3. Pelayanan dalam pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pemeliharaan ternak donor, ternak resipien, ternak bibit, produksi dan transfer embrio melalui kelompok maupun perorangan NO KOMPONEN SEMULA MENJADI 1. Dasar Hukum Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan lembaran Negara Nomor 4846 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan lembaran Negara Nomor 4846 UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayana Publik Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah. Permen PAN dan RB Nomor 36 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan, Penetapan dan Penerapan Standar Pelayanan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 57/Permentan/ OT.140/5/2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Embrio Ternak Cipelang UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayana Publik Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah. Permen PAN dan RB Nomor 36 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan, Penetapan dan Penerapan Standar Pelayanan Undang-undang Republik Idonesia Nomor 41 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang- Standar Pelayanan Publik BET Cipelang 14
15 Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 78/Permentan/ OT.140/12/2012 tentang Pedoman Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Publik Kementerian Pertanian undang Nomor 18 Tahun 2009 Tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 36/Permentan/ OT.140/8/2006 Tentang Sistem Perbibitan Nasional 2. Jam Pelayanan (Jam kerja) Senin s/d Kamis : WIB Istirahat : WIB Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2012 Tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Pertanian Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 57/Permentan/ OT.140/5/2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Embrio Ternak Cipelang Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 78/Permentan/ OT.140/12/2012 tentang Pedoman Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Publik Kementerian Pertanian Senin s/d Kamis : WIB Istirahat : WIB Jumat : WIB Istirahat : WIB 3. Persyaratan Pemohon : - Berasal dari Instansi Pemerintah, Badan usaha, Organisasi Profesi, Swasta, kelompok peternak, perguruan tinggi, dll - Sehat jasmani dan rohani - Mengikuti aturan yang ada di BET Cipelang - Menguasai IB, PKb dan ATR (untuk bimtek Produksi emberio dan TE) Jumat : WIB Istirahat : WIB Diluar jam kerja sesuai dengan perjanjian Standar Pelayanan Publik BET Cipelang 15
16 4. Sistem, Mekanisme dan Prosedur Pemohon Bimbingan Teknis Via Surat/ Telp/Fax 1. Pemohon membuat surat permohon Surat/Fak/Telepon/ atau langs kepada Kapala BET Penolakan Ka. Balai Persetujuan 2. Ka. balai memberikan persetujuan a permohonan bimbingan teknis kepa 3. Apabila di setujui, ke Balai menerus Proses Jawaban untuk di proses pelaksanaannya 4. Petugas melakukan kegiatan Pemohon Bimbingan Teknis Via Surat/ Telp/Fax 1. Pemohon membuat sura Surat/Fak/Telepon/E-ma kepada Kapala BET Penolakan Ka. Balai Persetujuan 2. Ka. balai memberikan pe permohonan bimbingan 3. Apabila di setujui, ke Ba Proses Jawaban untuk di proses pelaksan 4. Petugas melakukan keg Pelaksanaan Pelaksanaan 5. Jangka Waktu Penyelesaian a. Bimtek IB 21 hari b. Bimtek PKb 14 hari c. Bimtek ATR 21 hari d. Bimtek produksi aplikasi TE 21 hari e. Bimtek Gangguan Repoduksi 14 hari f. Bimtek manajemen ternak/ Manajemen HMT / Potong Kuku 5 hari g. Bimtek Rekording 3 hari h. Magang/penelitian sesuai dengan kesepatakan a. Bimtek IB 14 hari b. Bimtek PKb 14 hari c. Bimtek ATR 10 hari d. Bimtek produksi aplikasi TE 14 hari e. Bimtek Gangguan Repoduksi 10 hari f. Bimtek manajemen ternak/ Manajemen HMT / Potong Kuku 5 hari g. Bimtek Rekording 3 hari h. Magang/penelitian sesuai dengan kesepatakan 6. Biaya/Tarif Sesuai dengan negosiasi Sesuai dengan kesepakatan/perjanjian 7. Produk Pelayanan Ketrampilan dan keahlian peserta bimtek meningkat Ketrampilan dan keahlian peserta bimtek meningkat 8. Sarana, Prasarana, dan/atau Fasilitas Pelayanan 9. Kompetensi dan Jumlah Pelaksana Sarana : Alat Tulis Kantor, Alat praktek Prasarana : Ruang tunggu, Mess, Toilet, Sarana Parkir, Transportasi Petugas pelaksana pelayanan dalam melaksanakan pelayanan kepada pemohon/pengguna publik dibantu oleh Pejabat Fungsional Teknis Pemeliharaan Ternak Sarana : Alat Tulis Kantor, Alat praktek Prasarana : Ruang tunggu, Mess, Toilet, Sarana Parkir, Transportasi Petugas pelaksana pelayanan dalam melaksanakan pelayanan kepada pemohon/pengguna publik dibantu oleh Pejabat Standar Pelayanan Publik BET Cipelang 16
17 dan Teknis Produksi dan Aplikasi TE. Untuk pengajar Bimtek berasal dari dosen Perguruan Tinggi di Indonesia (IPB, UGM, Pakar ), Instruktur memiliki keahlian dibidang transfer teknologi reproduksi. Jumlah pelaksana minimal 5 orang disetiap bidang 10. Pengawasan Internal a. Supervisi atasan langsung atau evaluasi penilaian b. Dilakukan sistem pengendali Internal dan Pengawasan oleh pimpinan c. Pengisian kuesioner IKM oleh masyarakat 11. Penanganan Pengaduan a. Pengaduan/keluhan/masukan dari pengguna pelayanan disampaikan kepada Seksi Informasi dan Penyebaran Hasil Balai Embrio Ternak Cipelang atau dengan memasukkan ke kotak saran yang tersedia. b. Kepala Seksi Informasi dan Penyebaran Hasil setelah berkonsultasi dengan Kepala Balai menindaklanjuti pengaduan/keluhan/masukan 12. Jaminan Pelayanan Instruktur dan narasumber terlatih, antar jemput dari terminal Damri Bogor ke BET Cipelang. Fungsional Teknis Pemeliharaan Ternak dan Teknis Produksi dan Aplikasi TE. Untuk pengajar Bimtek berasal dari dosen Perguruan Tinggi di Indonesia Instruktur memiliki keahlian dibidang transfer teknologi reproduksi. Jumlah pelaksana minimal 5 orang disetiap bidang a. Supervisi atasan langsung atau evaluasi penilaian b. Dilakukan sistem pengendali Internal dan Pengawasan oleh pimpinan c. Pengisian kuesioner IKM oleh masyarakat a. Pengaduan/keluhan/masukan dari pengguna pelayanan disampaikan kepada Seksi Informasi dan Penyebaran Hasil Balai Embrio Ternak Cipelang atau dengan memasukkan ke kotak saran yang tersedia, telp/sms/ dan media sosial lainnya b. Kepala Seksi Informasi dan Penyebaran Hasil setelah berkonsultasi dengan Kepala Balai menindaklanjuti pengaduan/keluhan/masukan Instruktur dan narasumber terlatih, antar jemput dari terminal Bogor ke BET Cipelang. 13. Jaminan keamanan dan Keselamatan Pelayanan 14. Evaluasi Kinerja Pelaksana Tersedianya CCTV di lingkungan kantor BET Cipelang. Satpam 24 Jam Tersedianya CCTV di lingkungan kantor BET Cipelang. Satpam 24 Jam Evaluasi kinerja dilakukan satu tahun 2 kali dengan mengolah data IKM, dan kuesioner bimtek Evaluasi kinerja dilakukan satu tahun 2 kali dengan mengolah data IKM, dan kuesioner bimtek 15. Pengarsipan Dilakukan pendokumetasian untuk setiap Kegiatan Dilakukan pendokumetasian untuk setiap Kegiatan C. Pelayanan Administratif 1. Pelayanan Pemberian Surat Keterangan Ternak Bibit (SKTB) Standar Pelayanan Publik BET Cipelang 17
18 NO KOMPONEN URAIAN 1. Dasar Hukum Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan lembaran Negara Nomor 4846 UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayana Publik Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah. Permen PAN dan RB Nomor 36 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan, Penetapan dan Penerapan Standar Pelayanan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 57/Permentan/ OT.140/5/2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Embrio Ternak Cipelang Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 78/Permentan/ OT.140/12/2012 tentang Pedoman Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Publik Kementerian Pertanian Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan lembaran Negara Nomor 4846 UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayana Publik Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah. Permen PAN dan RB Nomor 36 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan, Penetapan dan Penerapan Standar Pelayanan Undang-undang Republik Idonesia Nomor 41 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undangundang Nomor 18 Tahun 2009 Tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 36/Permentan/ OT.140/8/2006 Tentang Sistem Standar Pelayanan Publik BET Cipelang 18
19 Perbibitan Nasional Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2012 Tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Pertanian Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 57/Permentan/ OT.140/5/2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Embrio Ternak Cipelang 2. Jam Pelayanan Senin s/d Kamis : WIB Istirahat : WIB Jumat : WIB Istirahat : WIB 3. Persyaratan Pemohon mengajukan permohonan permintaan surat keterangan ternak bibit kepada Kepala Balai Embrio Ternak Cipelang secara tertulis (surat/ ) yang disertai informasi akurat sekurang-kurangnya memuat: 1) Nama Pemilik 2) Alamat 3) No Eartag; 4) Nama ternak 5) Bangsa 6) Jenis kelamin 7) Tanggal Lahir 8) Silsilah tetua 2 generasi diatasnya 9) Tanggal TE Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 78/Permentan/ OT.140/12/2012 tentang Pedoman Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Publik Kementerian Pertanian Senin s/d Kamis : WIB Istirahat : WIB Jumat : WIB Istirahat : WIB Diluar jam kerja sesuai dengan perjanjian Pemohon mengajukan permohonan permintaan surat keterangan ternak bibit kepada Kepala Balai Embrio Ternak Cipelang secara tertulis (surat/ ) yang disertai informasi akurat sekurang-kurangnya memuat: 1) Nama Pemilik 2) Alamat 3) No Eartag; 4) Nama ternak 5) Bangsa 6) Jenis kelamin 7) Tanggal Lahir 8) Silsilah tetua 2 generasi diatasnya Standar Pelayanan Publik BET Cipelang 19
20 4. Sistem, Mekanisme dan Prosedur 10) Nomor resipien 11) Kode embrio 12) Foto ternak ukura 8x6 2 lembar dengan posisi kepala sebelah kanan dan muka menoleh ke kamera, posisi berdiri Pemohon Produksi Embrio Via Surat/ Telp/Fax 1. Pemohon membuat surat permohonan mela Surat/Fak/Telepon/ atau langsung dituj kepada Kapala BET dengan membawa kelen Penolakan Ka. Balai Persetujuan Foto ternak, silsilah ternak, bangsa/jenis tern kode embrio/ kode semen 2. Ka. balai memberikan persetujuan atau peno Proses Jawaban Pelaksanaan permohonan jasa produksi dan kegiatan TE k Pemohon 3. Apabila di setujui, ke Balai meneruskan ke pe untuk di proses pelaksanaannya 4. Petugas melakukan kegiatan 9) Tanggal TE 10) Nomor resipien 11) Kode embrio 12) Foto ternak ukura 8x6 2 lembar dengan posisi kepala sebelah kanan dan muka menoleh ke kamera, posisi berdiri Pemohon Produksi Embrio Via Surat/ Telp/Fax 1. Pemohon membuat surat permo Surat/Fak/Telepon/ atau la kepada Kapala BET dengan mem Penolakan Ka. Balai Persetujuan Foto ternak, silsilah ternak, bang kode embrio/ kode semen 2. Ka. balai memberikan persetujua Proses Jawaban Pelaksanaan permohonan jasa produksi dan k Pemohon 3. Apabila di setujui, ke Balai mene untuk di proses pelaksanaannya 4. Petugas melakukan kegiatan 5. Jangka Waktu Penyelesaian a. Proses penyelesaian untuk memenuhi permintaan pemohon dilakukan setelah pemohon SKTB memenuhi persyaratan yang telah ditentukan;. b. Waktu penyelesaian dilaksanakan paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak diterimanya permintaan, Petugas akan menyampaikan pemberitahuan yang berisikan informasi yang diminta berada dibawah penguasaannya atau tidak. c. Penyampaian/pendistribusian/penyerahan dokument kepada pemohon informasi dilakukan secara langsung/ melalui jasa pos/pengiriman a. Proses penyelesaian untuk memenuhi permintaan pemohon dilakukan setelah pemohon SKTB memenuhi persyaratan yang telah ditentukan;. b. Waktu penyelesaian dilaksanakan paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak diterimanya permintaan, Petugas akan menyampaikan pemberitahuan yang berisikan informasi yang diminta berada dibawah penguasaannya atau tidak. c. Penyampaian/pendistribusian/penyerahan dokument kepada pemohon informasi dilakukan Standar Pelayanan Publik BET Cipelang 20
21 6. Biaya/Tarif Gratis (tidak dipungut biaya), sedangkan untuk penggandaan atau perekaman, pemohon/pengguna informasi publik dapat melakukan penggandaan/fotocopy sendiri atau menyediakan CD/DVD kosong atau flashdisk untuk perekaman data dan informasinya. 7. Produk Pelayanan Informasi berupa document Surat Keterangan Ternak Bibit 8. Sarana, Prasarana, Sarana : dan/atau Fasilitas fasilitas pengolahan data, fasilitas telekomunikasi. Pelayanan Prasarana : 9. Kompetensi dan Jumlah Pelaksana Ruang tunggu, kamar kecil, sarana parkir Petugas pelaksana pelayanan dalam melaksanakan pelayanan kepada pemohon/pengguna publik dibantu oleh Pejabat Fungsional Umum, Pejabat Fungsional Teknis Pemeliharaan ternak dan Teknis Produksi dan aplikasi TE. Untuk petugas pada desk layanan informasi publik memiliki kompetensi seperti pengetahuan mengenai peraturan perundang-undangan yang terkait dengan keterbukaan informasi publik dan pelayanan publik, ketrampilan dan sikap dalam berkomunikasi, sehingga dapat menunjang dalam melaksanakan tugas pelayanan informasi. secara langsung/ melalui jasa pos/pengiriman Gratis (tidak dipungut biaya), sedangkan untuk penggandaan atau perekaman, pemohon/pengguna informasi publik dapat melakukan penggandaan/fotocopy sendiri atau menyediakan CD/DVD atau flashdisk untuk perekaman data dan informasinya. Informasi berupa document Surat Keterangan Ternak Bibit Sarana : fasilitas pengolahan data, fasilitas telekomunikasi. Prasarana : Ruang tunggu, kamar kecil, sarana parkir Petugas pelaksana pelayanan dalam melaksanakan pelayanan kepada pemohon/pengguna publik dibantu oleh Pejabat Fungsional Umum, Pejabat Fungsional Teknis Pemeliharaan ternak dan Teknis Produksi dan aplikasi TE. Untuk petugas pada desk layanan informasi publik memiliki kompetensi seperti pengetahuan mengenai peraturan perundangundangan yang terkait dengan keterbukaan informasi publik dan pelayanan publik, ketrampilan dan sikap dalam berkomunikasi, sehingga dapat menunjang dalam melaksanakan tugas pelayanan informasi. 10. Pengawasan Internal Pengisian kuesioner IKM oleh masyarakat Pengisian kuesioner IKM oleh masyarakat 11. Penanganan Pengaduan a. Pengaduan/keluhan/masukan dari pengguna pelayanan disampaikan kepada Seksi Informasi dan Penyebaran Hasil Balai Embrio Ternak Cipelang. b. Kepala Seksi Informasi dan Penyebaran Hasil setelah berkonsultasi dengan Kepala Balai menindaklanjuti pengaduan/keluhan/masukan a. Pengaduan/keluhan/masukan dari pengguna pelayanan disampaikan kepada Seksi Informasi dan Penyebaran Hasil Balai Embrio Ternak Cipelang atau dengan memasukkan ke kotak saran yang tersedia, telp/sms/ dan media sosial lainnya Standar Pelayanan Publik BET Cipelang 21
22 12. Jaminan Pelayanan Informasi tersedia maksimal 10 hari kerja, informasi akurat dapat dipertangungjawabkan 13. Jaminan keamanan Keamanan di Balai Embrio Ternak dilengkapi dengan dan Keselamatan CCTV, untuk memantau barang2 tamu. Pelayanan 14. Evaluasi Kinerja Dilakukan setiap 3 bulan sekali (triwulan), 6 bulan sekali Pelaksana (semester) dan tahunan b. Kepala Seksi Informasi dan Penyebaran Hasil setelah berkonsultasi dengan Kepala Balai menindaklanjuti pengaduan/keluhan/masukan Informasi tersedia maksimal 10 hari kerja, informasi akurat dapat dipertangungjawabkan Keamanan di Balai Embrio Ternak dilengkapi dengan CCTV, untuk memantau barang2 tamu. Dilakukan setiap 3 bulan sekali (triwulan), 6 bulan sekali (semester) dan tahunan 15. Pengarsipan Dilakukan pendokumetasian untuk setiap Kegiatan Dilakukan pendokumetasian untuk setiap Kegiatan 2. Pelayanan Pemberian Informasi dan Dokumentasi serta Informasi Publik NO KOMPONEN SEMULA MENJADI 1. Dasar Hukum Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan lembaran Negara Nomor 4846 Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan lembaran Negara Nomor 4846 UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayana Publik Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayana Publik Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik Standar Pelayanan Publik BET Cipelang 22
23 Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah. Permen PAN dan RB Nomor 36 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan, Penetapan dan Penerapan Standar Pelayanan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 57/Permentan/ OT.140/5/2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Embrio Ternak Cipelang Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 78/Permentan/ OT.140/12/2012 tentang Pedoman Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Publik Kementerian Pertanian Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah. Permen PAN dan RB Nomor 36 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan, Penetapan dan Penerapan Standar Pelayanan Undang-undang Republik Idonesia Nomor 41 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undangundang Nomor 18 Tahun 2009 Tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 36/Permentan/ OT.140/8/2006 Tentang Sistem Perbibitan Nasional Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2012 Tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Pertanian Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 57/Permentan/ OT.140/5/2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Embrio Ternak Cipelang 2. Jam Pelayanan Senin s/d Kamis : WIB Istirahat : WIB Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 78/Permentan/ OT.140/12/2012 tentang Pedoman Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Publik Kementerian Pertanian Senin s/d Kamis : WIB Istirahat : WIB Standar Pelayanan Publik BET Cipelang 23
24 Jumat : WIB Istirahat : WIB 3. Persyaratan a. Pemohon mengajukan permohonan informasi publik kepada Ketua PPID Balai Embrio Ternak Cipelang secara tertulis (surat/ ) maupun tidak tertulis (telepon) yang disertai informasi akurat sekurangkurangnya memuat: 1) nama; 2) alamat terbaru; 3) pekerjaan; 4) nomor telepon/ yang dapat dihubungi; 5) rincian informasi yang dibutuhkan; 6) tujuan penggunaan informasi; 7) cara memperoleh informasi; dan 8) cara mendapatkan salinan informasi b. Pemohon informasi menyertakan fotokopi identitas diri yang masih berlaku saat mengajukan permohonan informasi publik kepada PPID Balai Embrio Ternak Cipelang c. Apabila datang langsung, Pemohon mengisi secara lengkap dan akurat formulir permohonan informasi publik yang telah disediakan oleh petugas di meja informasi Jumat : WIB Istirahat : WIB Diluar jam kerja sesuai dengan perjanjian a. Pemohon mengajukan permohonan informasi publik kepada Ketua PPID Balai Embrio Ternak Cipelang secara tertulis (surat/ ) maupun tidak tertulis (telepon) yang disertai informasi akurat sekurang-kurangnya memuat: 1) nama; 2) alamat terbaru; 3) pekerjaan; 4) nomor telepon/ yang dapat dihubungi; 5) rincian informasi yang dibutuhkan; 6) tujuan penggunaan informasi; 7) cara memperoleh informasi; dan 8) cara mendapatkan salinan informasi b. Pemohon informasi menyertakan fotokopi identitas diri yang masih berlaku saat mengajukan permohonan informasi publik kepada PPID Balai Embrio Ternak Cipelang c. Apabila datang langsung, Pemohon mengisi secara lengkap dan akurat formulir permohonan informasi publik yang telah disediakan oleh petugas di meja informasi Standar Pelayanan Publik BET Cipelang 24
25 4. Sistem, Mekanisme dan Prosedur a. Pemohon informasi datang ke meja informasi, mengisi formulir permintaan informasi dengan melampirkan fotocopy KTP pemohon/pengguna informasi/ Bukti Identitas lain (SIM, Paspor) b. Petugas memberikan Tanda Bukti Penerimaan a. Pemohon informasi datang ke meja informasi, mengisi formulir permintaan informasi dengan melampirkan fotocopy KTP pemohon/pengguna informasi/ Bukti Identitas lain (SIM, Paspor) b. Petugas memberikan Tanda Bukti Penerimaan Permintaan Informasi Publik kepada Pemohon Standar Pelayanan Publik BET Cipelang 25
26 5. Jangka Waktu Penyelesaian Permintaan Informasi Publik kepada Pemohon informasi publik c. Petugas memproses permintaan informasi publik sesuai dengan formulir permintaan informasi publik yang telah ditandatangani oleh pemohon informasi public d. Petugas menyerahkan informasi sesuai dengan yang diminta oleh pemohon/pengguna informasi. Jika informasi yang diminta masuk dalam kategori dikecualikan, PPID menyampaikan alasan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku e. Petugas memberikan Tanda Bukti Penyerahan Informasi kepada pengguna informasi publik. a. Proses penyelesaian untuk memenuhi permintaan pemohon informasi publik dilakukan setelah pemohon informasi publik memenuhi persyaratan yang telah ditentukan;. b. Waktu penyelesaian dilaksanakan paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak diterimanya permintaan, Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) akan menyampaikan pemberitahuan yang berisikan informasi yang diminta berada dibawah penguasaannya atau tidak. Dan PPID dapat memperpanjang waktu paling lambat 7 (tujuh) hari kerja c. Penyampaian/pendistribusian/penyerahan informasi public kepada pemohon informasi public dilakukan secara langsung, melalui , fax ataupun jasa pos/pengiriman 6. Biaya/Tarif Gratis (tidak dipungut biaya), sedangkan untuk penggandaan atau perekaman, pemohon/pengguna informasi publik dapat melakukan penggandaan/fotocopy sendiri atau menyediakan CD/DVD kosong atau flashdisk untuk perekaman data dan informasinya. informasi publik c. Petugas memproses permintaan informasi publik sesuai dengan formulir permintaan informasi publik yang telah ditandatangani oleh pemohon informasi public d. Petugas menyerahkan informasi sesuai dengan yang diminta oleh pemohon/pengguna informasi. Jika informasi yang diminta masuk dalam kategori dikecualikan, PPID menyampaikan alasan sesuai dengan ketentuan perundangundangan yang berlaku e. Petugas memberikan Tanda Bukti Penyerahan Informasi kepada pengguna informasi publik. a. Proses penyelesaian untuk memenuhi permintaan pemohon informasi publik dilakukan setelah pemohon informasi publik memenuhi persyaratan yang telah ditentukan;. b. Waktu penyelesaian dilaksanakan paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak diterimanya permintaan, Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) akan menyampaikan pemberitahuan yang berisikan informasi yang diminta berada dibawah penguasaannya atau tidak. Dan PPID dapat memperpanjang waktu paling lambat 7 (tujuh) hari kerja c. Penyampaian/pendistribusian/penyerahan informasi public kepada pemohon informasi public dilakukan secara langsung, melalui , fax ataupun jasa pos/pengiriman Gratis (tidak dipungut biaya), sedangkan untuk penggandaan atau perekaman, pemohon/pengguna informasi publik dapat melakukan penggandaan/fotocopy sendiri atau menyediakan CD/DVD atau flashdisk untuk Standar Pelayanan Publik BET Cipelang 26
STANDAR PELAYANAN PUBLIK BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG. Revisi I
STANDAR PELAYANAN PUBLIK BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG Revisi I Kunjungan Mahasiswa Fak. Peternakan Unsoed ke BET Cipelang pada tanggal 04 Mei 2015 BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN
Lebih terperinciSTANDAR PELAYANAN PUBLIK BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG REVISI 2
STANDAR PELAYANAN PUBLIK BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG REVISI 2 Publik Hearing SPP BET Cipelang BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN BalaiEmbrioTernakCipelang
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR LAYANAN INFORMASI PUBLIK DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANDUNG
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR LAYANAN INFORMASI PUBLIK DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANDUNG MOTTO Cepat-Tepat-Murah-Sederhana Informasi merupakan kebutuhan pokok setiap orang bagi pengembangan pribadi dan
Lebih terperinciKOMINFO IMPLEMENTASI PEMBERLAKUAN UNDANG-UNDANG NO.14 TAHUN 2008 BAGI APARATUR PEMERINTAH DAERAH DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK
KOMINFO IMPLEMENTASI PEMBERLAKUAN UNDANG-UNDANG NO.14 TAHUN 2008 BAGI APARATUR PEMERINTAH DAERAH DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK Disampaikan Pada Acara Bimtek Kehumasan Peran Humas Dalam Implementasi
Lebih terperinciStandar Operasional Prosedur (SOP) LAYANAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN PUBLIK (PPID) KEMENTERIAN AGAMA
Standar Operasional Prosedur (SOP) LAYANAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN PUBLIK (PPID) KEMENTERIAN AGAMA I. Latar Belakang Informasi merupakan kebutuhan pokok setiap orang. Karenanya, hak memperoleh
Lebih terperinciPELAYANAN INFORMASI PUBLIK POLTEKKES KEMENKES BENGKULU URUSAN KEHUMASAN
PELAYANAN INFORMASI PUBLIK POLTEKKES KEMENKES BENGKULU URUSAN KEHUMASAN Untuk memenuhi dan melayani permintaan dan kebutuhan pemohon/pengguna informasi publik, Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi
Lebih terperinciStandar Operasional Prosedur (SOP) PELAYANAN PERMOHONAN INFORMASI PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) UTAMA KOTA DEPOK
Standar Operasional Prosedur (SOP) PELAYANAN PERMOHONAN INFORMASI PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) UTAMA KOTA DEPOK I. Latar Belakang Informasi merupakan kebutuhan pokok setiap orang.
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS. PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 32 TAHUN 2013 LAMPIRAN : 2 (dua) TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK KABUPATEN CIAMIS
BUPATI CIAMIS PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 32 TAHUN 2013 LAMPIRAN : 2 (dua) Menimbang : a. TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK KABUPATEN CIAMIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, bahwa
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Yogyakarta, 3 Januari 2017 Kepala BKPP DIY. Ir. Arofa Noor Indriani, M.Si. NIP
KATA PENGANTAR Undang-Undang Dasar Negara Repulik Indonesia Tahun 1945 (amandemen), pasal 28 F menyebutkan bahwa setiap orang berhak berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan
Lebih terperinciKEPUTUSAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI KOMISI YUDISIAL NOMOR : 02/PPID/LI.06/09/2014 TENTANG
KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI KOMISI YUDISIAL NOMOR : 02/PPID/LI.06/09/2014 TENTANG STANDAR PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT
Lebih terperinciSTANDAR PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
STANDAR PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Informasi merupakan kebutuhan pokok setiap orang bagi pengembangan pribadi dan lingkungan sosialnya
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN PUBLIK (PPID) UNIT KANWIL KEMENAG SUMSEL
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN PUBLIK (PPID) UNIT KANWIL KEMENAG SUMSEL Jalan Ade Irma Nasution N. 08 (Jln. Kapten A. Rivai) Palembang 30129
Lebih terperinciBUPATI BANGLI BUPATI BANGLI,
BUPATI BANGLI KEPUTUSAN BUPATI BANGLI NOMOR 490/298/2014 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PENGELOLAAN PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGLI BUPATI BANGLI, Menimbang Mengingat
Lebih terperinciStandar Layanan Informasi Publik
Standar Layanan Informasi Publik Kata Pengantar Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 28 F menyebutkan bahwa Setiap orang berhak berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan
Lebih terperinciSOP LAYANAN INFORMASI PUBLIK STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK BALAI JARINGAN INFORMASI & KOMUNIKASI (BJIK BPPT)
17/05/2017 Halaman 1 dari 18 STANDAR BALAI JARINGAN INFORMASI & KOMUNIKASI (BJIK BPPT) 1. TUJUAN Informasi merupakan kebutuhan pokok setiap orang untuk pengembangan pribadi dan lingkungar sosialnya serta
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI TANGERANG
PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR (SOP) PENYELENGGARAAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG Menimbang Mengingat BUPATI TANGERANG,
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN INFORMASI PUBLIK DI BPTU-HPT SEMBAWA
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN INFORMASI PUBLIK DI BPTU-HPT SEMBAWA No. Kegiatan 1 Menerima permintaan informasi publik Bagian layanan Mulai Pelaksana Bagian Informasi & Dokumentasi PPID 2 Melaporkan
Lebih terperinciTUJUAN. Disahkan. Akademi Teknologi Kulit Yogyakarta sesuai dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahur RUANG LINGKUP
Halaman Disahkan TUJUAN Prosedur ini dibuat untuk mengatur tata cara pengelolaan layanan informasi Politeknil Akademi Teknologi Kulit Yogyakarta sesuai dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahur 2008 tentang
Lebih terperinciSTANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK
STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2017 KATA PENGANTAR Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 Pasal 2F menyebutkan bahwa setiap orang berhak berkomunikasi dan
Lebih terperinciS U R A B A Y A 60175
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH Jl. Indrapura No. 1 Surabaya Telp. (031) 3531126 s/d 29 Fax. (031) 3534731 e-mail : humas @ dprd-jatimprov.go.id Website : http://www.dprd.jatimprov.go.id
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI KPU KABUPATEN PURWOREJO
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI KPU KABUPATEN PURWOREJO I. TATACARA PELAYANAN INFORMASI PUBLIK 1. PERSYARATAN PELAYANAN : a. Identitas perorangan : KTP/SIM/Paspor b. Mengisi
Lebih terperinciKETENTUAN LAYANAN PERMOHONAN INFORMASI PUBLIK OLEH PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) DINAS PARIWISATA PROVINSI LAMPUNG
KETENTUAN LAYANAN PERMOHONAN INFORMASI PUBLIK OLEH PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) DINAS PARIWISATA PROVINSI LAMPUNG 1. Layanan informasi pada Kantor Dinas Pariwisata Provinsi Lampung dikelola
Lebih terperinci3. HAK BADAN PUBLIK 1. Badan Publik berhak menolak memberikan informasi yang dikecualikan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 2.
INFORMASI TENTANG HAK DAN TATACARA MEMPEROLEH INFORMASI PUBLIK, SERTA TATACARA PENGAJUAN KEBERATAN SERTA PROSES PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI PUBLIK BERIKUT PIHAK-PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB YANG DAPAT
Lebih terperinciMENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA - 1066 -
- 1066 - n. Standar Pelayanan Pemberian Informasi Publik kepada Masyarakat yang Berkaitan Dengan Kementerian Sekretariat Negara STANDAR PELAYANAN PEMBERIAN INFORMASI PUBLIK KEPADA MASYARAKAT YANG BERKAITAN
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PEMBANTU DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN LUMAJANG I. LATAR BELAKANG Hak memperoleh
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PEMBANTU BAGIAN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN SETDA KABUPATEN LUMAJANG I. LATAR BELAKANG Hak
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI ( PPID ) PEMBANTU KECAMATAN TEMPURSARI KABUPATEN LUMAJANG 2017 I. LATAR BELAKANG Hak memperoleh
Lebih terperinciSTANDAR LAYANAN PPID KABUPATEN SUMEDANG
STANDAR LAYANAN PPID KABUPATEN SUMEDANG Informasi merupakan kebutuhan pokok setiap orang bagi pengembangan pribadi dan lingkungan sosialnya serta merupakan bagian penting bagi ketahanan nasional. Hak memperoleh
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) LAYANAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PEMBANTU DINAS PSDA PROVINSI JAWA TENGAH I. Latar Belakang Informasi merupakan kebutuhan pokok setiap orang.
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, Mei Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
KATA PENGANTAR Tanggal 28 September 2006, lebih dari 30 negara yang tergabung dalam komunitas peduli kebebasan informasi, secara serempak merayakan International Right to Know Day. Gerakan ini mendorong
Lebih terperinciStandar Operasional Prosedur (SOP) LAYANAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN PUBLIK (PPID) KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI SUMATERA BARAT
Standar Operasional Prosedur (SOP) LAYANAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN PUBLIK (PPID) KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI SUMATERA BARAT I. Latar Belakang Informasi merupakan kebutuhan pokok setiap orang.
Lebih terperinciLAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK
LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) Semester II TAHUN 2015 BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN
Lebih terperinciLampiran 1. Standar Operasional Prosedur Layanan Informasi Publik DJKI
Kegiatan Pemohon Sekertariat PPID Bidang Pengumpulan dan Penyimpanan dan Dokumentasi; Bidang Verifikasi dan Uji Konsekuensi dan Dokumentasi Direktorat Teknis (melalui anggota Tim PPID) Ketua PPID Atasan
Lebih terperinciKEMENTERIAN PARIWISATA
KEMENTERIAN PARIWISATA JL. MEDAN MERDEKA BARAT NOMOR 17, JAKARTA 10110 TELEPON (021) 3838162, 3838167; FAKSIMILE (021) 3848245, 3840210 KEPUTUSAN SEKRETARIS KEMENTERIAN PARIWISATA NOMOR SK.9/UM.001/SESMEN/KEMPAR/2016
Lebih terperinciPejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi. Dasar Hukum
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi Dasar Hukum UUD 1945 Pasal 28 F menyebutkan bahwa setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PEMBANTU DINAS KEPEMUDAAN, OLAHRAGA DAN PARIWISATA PROVINSI JAWA TENGAH I. LATAR BELAKANG
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2019, 2014 BNPP. Informasi Dan Dokumentasi. Pengelolaan. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PENGADILAN TINGGI AGAMA JAWA TENGAH
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PENGADILAN TINGGI AGAMA JAWA TENGAH I. LATAR BELAKANG Keterbukaan publik merupakan sarana
Lebih terperinciSTANDAR PELAYANAN INFORMASI PUBLIK
BALAI PENGKAJIANTEKNOLOGI PERTANIAN BALITBANGTAN SUMATERA BARAT BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN STANDAR PELAYANAN
Lebih terperinciWALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR : 9 TAHUN 2017 TENTANG
WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR : 9 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN INFORMASI PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH
Lebih terperinciUndang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
1.1. LATAR BELAKANG Dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 28 F disebutkan bahwa setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh Informasi untuk mengembangkan pribadi
Lebih terperinciNIP
KEPUTUSAN KEPALA BPTP JAKARTA Nomor : 367/Kpts/OT. 080/I.12.7/09/2016 TENTANG PENETAPAN STANDAR PELAYANAN PUBLIK (SPP) BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP) JAKARTA TAHUN 2016 KEPALA BPTP JAKARTA
Lebih terperinciBUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI LAMANDAU NOMOR TAHUN 2014 TENTANG
RANCANGAN PERATURAN BUPATI BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI LAMANDAU NOMOR TAHUN 2014 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENYELENGGARAAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS KESEHATAN. Jln. Perintis Kemerdekaan No.65 A, Telp (0751) Padang http :/www.dinkes.sumbarprov.go.
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS KESEHATAN Jln. Perintis Kemerdekaan No.65 A, Telp (0751) 25642 Padang http :/www.dinkes.sumbarprov.go.id INFORMASI TENTANG HAK DAN TATACARA MEMPEROLEH INFORMASI
Lebih terperinciBUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH KEPUTUSAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 22 TAHUN TENTANG
B N G A L I K A H I N E K A T U BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH KEPUTUSAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 22 TAHUN 2017. TENTANG PENETAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN INFORMASI
Lebih terperinciMenjadi Kementerian yang kredibel dalam memberikan layanan informasi publik.
Dasar Hukum UUD 1945 Pasal 28 F menyebutkan bahwa setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh,
Lebih terperinciSTANDART OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI PEMBANTU
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI PEMBANTU (PPID PEMBANTU) KELURAHAN GROGOL KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2017 I.PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG Hak memperoleh
Lebih terperinciNIP
KEPUTUSAN KEPALA BPTP JAMBI Nomor: /Kpts/OT. 080/I.12.7/08/2016 TENTANG PENETAPAN STANDAR PELAYANAN PUBLIK (SPP) BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP) JAMBI TAHUN 2016 KEPALA BPTP JAMBI Menimbang
Lebih terperinciKOMINFO. Disampaikan oleh : Soekartono
KOMINFO IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NO.14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DI BADAN PUBLIK NEGARA Disampaikan pada acara Sosialisasi Pelayanan Informasi Kementerian Energi dan Sumber Daya
Lebih terperinciSTANDART OPERASIONAL PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PEMERINTAH KOTA BATU
STANDART OPERASIONAL PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PEMERINTAH KOTA BATU I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Informasi merupakan kebutuhan pokok setiap orang
Lebih terperinciLAPORAN PPID BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG TAHUN 2016
LAPORAN PPID BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG TAHUN 2016 BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN Balai Embrio Ternak Cipelang BET DAFTAR ISI Halaman
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
STANDART OPERASIONAL PELAYANAN INFOMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) DINAS PEKERJAAN UMU BINA MARGA DAN CIPTA KARYA PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN A. LATAR
Lebih terperinciBUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 123 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 123 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR (SOP) PENYELENGGARAAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG
Lebih terperinciPELAYANAN KONSULTASI DAN INFORMASI INOVASI TEKNOLOGI TANAMAN PERKEBUNAN
PELAYANAN KONSULTASI DAN INFORMASI INOVASI TEKNOLOGI TANAMAN PERKEBUNAN NO. KOMPONEN URAIAN 1 Dasar Hukum : 1. Undang-undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Publik 2. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SEMARANG DINAS PERTANIAN
PEMERINTAH KOTA SEMARANG DINAS PERTANIAN Jalan Kompak No. 2 Pedurungan Telp. (024) 6705001 Fax. (024) 6720633 Semarang 50191 STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DINAS PERTANIAN
Lebih terperinciJenis Pelayanan Administrasi tentang Pengurusan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUPar) Jasa Informasi Pariwisata
A. PENDAHULUAN Dinas Perijinan sebagai salah satu SKPD penyelenggara pelayanan publik pada Pemerintah Kabupaten Bantul khususnya dibidang perizinan, sehingga dalam rangka mewujudkan pelayanan yang mudah,
Lebih terperinciBUPATI TUBAN PERATURAN BUPATI TUBAN NOMOR 59 TAHUN 2015
1 BUPATI TUBAN PERATURAN BUPATI TUBAN NOMOR 59 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH
Lebih terperinci2011, No Tata Cara Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.173, 2011 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM. Pelayanan Informasi Publik. Pengelolaan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-04.IN.04.02
Lebih terperinciPEMERINTAH ACEH PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI Jl.Sultan Alaidin Mahmudsyah No. 14 Telp/Fax BANDA ACEH
PEMERINTAH ACEH PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI Jl.Sultan Alaidin Mahmudsyah No. 14 Telp/Fax 0651-33615 BANDA ACEH Standar Pelayanan Unit Pelayanan : PPID Pemerintah Aceh Jenis Pelayanan :
Lebih terperinciTATA CARA BIMBINGAN TEKNIS IB, PKb DAN ATR
TATA CARA BIMBINGAN TEKNIS IB, PKb DAN ATR A. PERSIAPAN 1. Alokasi masing-masing provinsi (seluruh provinsi di Indonesia) dan atau UPT ditetapkan oleh Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak 2. Panitia
Lebih terperinciJenis Pelayanan Administrasi tentang Pengurusan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUPar) Jasa Transportasi Wisata
Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : 049 TH. 2016 Tanggal : 17 November 2016 A. PENDAHULUAN Dinas Perijinan sebagai salah satu SKPD penyelenggara pelayanan publik pada Pemerintah
Lebih terperinciSTANDART OPERASIONAL PELAYANAN PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PEMERINTAH KECAMATAN GLENMORE
STANDART OPERASIONAL PELAYANAN PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PEMERINTAH KECAMATAN GLENMORE I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Informasi merupakan kebutuhan pokok setiap orang
Lebih terperinciMONITORING DAN EVALUASI PENERAPAN UU KIP BADAN PUBLIK DI JAWA BARAT TAHUN 2017 KELENGKAPAN STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK PETUNJUK UMUM
MONITORING DAN EVALUASI PENERAPAN UU KIP BADAN PUBLIK DI JAWA BARAT TAHUN 2017 KELENGKAPAN STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK PETUNJUK UMUM 1. Instrumen Monitoring dan Evaluasi Penerapan UU KIP ini merupakan
Lebih terperinciLampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : Tanggal :
Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : Tanggal : A. PENDAHULUAN Dinas Perijinan sebagai salah satu SKPD penyelenggara pelayanan publik pada Pemerintah Kabupaten Bantul khususnya
Lebih terperinciKEMENTRIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI PEMBIBITAN TERNAK UNGGUL DAN HPT DENPASAR
KEMENTRIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI PEMBIBITAN TERNAK UNGGUL DAN HPT DENPASAR Jalan. Gurita III Pegok, Telepon. (0361) 721471, Faximile. (0361) 724238, Denpasar,
Lebih terperinciLampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul
Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : 041 TH. 2015 Tanggal : 29 September 2015 A. PENDAHULUAN Dinas Perijinan sebagai salah satu SKPD penyelenggara publik pada Pemerintah
Lebih terperinciPembina BUPATI. PPID Utama. PPID Pembantu PEJABAT FUNGSIONAL
LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 37 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN STRUKTUR ORGANISASI PENGELOLA LAYANAN INFORMASI
Lebih terperinciPPID PEMBANTU STANDAR OPERASIONAL PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROVINSI JAWA TIMUR
STANDAR OPERASIONAL PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PPID PEMBANTU DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROVINSI JAWA TIMUR LATAR BELAKANG Informasi merupakan kebutuhan pokok setiap orang bagi pengembangan
Lebih terperinciSTANDAR PELAYANAN PUBLIK (SPP) BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN CINAGARA
STANDAR PELAYANAN PUBLIK (SPP) BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN CINAGARA DAFTAR ISI No Uraian Kegiatan Hal 1 Jasa Pelayanan Pelatihan... 1 2 Jasa Pelayanan Penjualan Produk Dan Olahan Hasil Ternak... 4
Lebih terperinciPENETAPAN STANDAR PELAYANAN PUBLIK (SPP) BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP) YOGYAKARTA TAHUN 2016
PENETAPAN STANDAR PELAYANAN PUBLIK (SPP) BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP) YOGYAKARTA TAHUN 2016 A. PENDAHULUAN Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Yogyakarta merupakan Unit Pelaksana
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SEMARANG Nomor : PROSEDUR PENGELOLAAN INFORMASI PUBLIK DAFTAR ISI
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN DAFTAR ISI 1. TUJUAN 2. RUANG LINGKUP 3. TANGGUNG JAWAB 4. DEFINISI 5. REFERENSI 6. 6.1 Permohonan Informasi Publik 6.2 Pengelolaan Keberatan 6.3 Pelaporan Layanan Informasi
Lebih terperinciSTANDART OPERASIONAL PELAYANAN PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2012
SOP PPID STANDART OPERASIONAL PELAYANAN PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2012 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Informasi merupakan kebutuhan pokok
Lebih terperinciPEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) SMK SMAK PADANG
PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) SMK SMAK PADANG Sesuai dengan pasal 13 Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan Informasi Publik (UU KIP), menyebutkan bahwa untuk mewujudkan
Lebih terperinciNO. KOMPONEN URAIAN A.
Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : Tanggal : A. PENDAHULUAN Dinas Perijinan sebagai salah satu SKPD penyelenggara publik pada Pemerintah Kabupaten Bantul khususnya dibidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Pengertian
LAMPIRAN SURAT EDARAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: /SE/M/2014 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGELOLAAN DAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Lebih terperinciB. STANDAR PELAYANAN Jenis Pelayanan Administrasi tentang Pengurusan Izin Lokasi
Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : 049 TH 2016 Tanggal : 17 November 2016 A. PENDAHULUAN Dinas Perijinan sebagai salah satu SKPD penyelenggara publik pada Pemerintah Kabupaten
Lebih terperinciLampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : Tanggal :
Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : Tanggal : A. PENDAHULUAN Dinas Perijinan sebagai salah satu SKPD penyelenggara pelayanan publik pada Pemerintah Kabupaten Bantul khususnya
Lebih terperinciLampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : Tanggal :
Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : Tanggal : A. PENDAHULUAN Dinas Perijinan sebagai salah satu SKPD penyelenggara pelayanan publik pada Pemerintah Kabupaten Bantul khususnya
Lebih terperinciB. STANDAR PELAYANAN Jenis Pelayanan Administrasi tentang Pengurusan Izin Usaha Industri (IUI)
Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : Tanggal : A. PENDAHULUAN Dinas Perijinan sebagai salah satu SKPD penyelenggara publik pada Pemerintah Kabupaten Bantul khususnya dibidang
Lebih terperinciLAPORAN TAHUNAN PELAYANAN PENGADUAN MASYARAKAT (DUMAS)
LAPORAN TAHUNAN PELAYANAN PENGADUAN MASYARAKAT (DUMAS) Semester II TAHUN 2015 BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 KATA PENGANTAR Puji
Lebih terperinciStandar Pelayanan [SP]
Standar Pelayanan [SP] Pusat Pembinaan, Pendidikan dan Pelatihan Perencana Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Tahun 2013 KATA PENGANTAR Pusbindiklatren mengemban fungsi sebagai pembina perencana dan
Lebih terperinciJenis Pelayanan Administrasi tentang Pengurusan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUPar) Penyelenggaraan Pertemuan Perjalanan Insentif dan Pameran
A. PENDAHULUAN Dinas Perijinan sebagai salah satu SKPD penyelenggara pelayanan publik pada Pemerintah Kabupaten Bantul khususnya dibidang perizinan, sehingga dalam rangka mewujudkan pelayanan yang mudah,
Lebih terperinciWALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,
WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 85 TAHUN 2014 TENTANG TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciLampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : Tanggal :
Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : Tanggal : A. PENDAHULUAN Dinas Perijinan sebagai salah satu SKPD penyelenggara pelayanan publik pada Pemerintah Kabupaten Bantul khususnya
Lebih terperinciLAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI PUBLIK (PPID) PELAKSANA UPT TAHUN 2014
LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI PUBLIK (PPID) PELAKSANA UPT TAHUN 2014 BALAI PEMBIBITAN TERNAK UNGGUL DAN HIJAUAN PAKAN TERNAK DENPASAR 2014 BAB I. GAMBARAN UMUM PENGELOLAAN
Lebih terperinciMENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG
MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN PUBLIK DI KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL ( SOP ) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN SAMPANG
STANDAR OPERASIONAL ( SOP ) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN SAMPANG A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Berlakunya undang undang Nomor 14 tahun 2008 tentang
Lebih terperinciJenis Pelayanan Administrasi tentang Pengurusan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUPar) Penyediaan Akomodasi
A. PENDAHULUAN Dinas Perijinan sebagai salah satu SKPD penyelenggara pelayanan publik pada Pemerintah Kabupaten Bantul khususnya dibidang perizinan, sehingga dalam rangka mewujudkan pelayanan yang mudah,
Lebih terperinciSTANDAR PELAYANAN PUBLIK
STANDAR PELAYANAN PUBLIK UNIT PENYELENGGARA PELAYANAN PUBLIK BALAI PEMBIBITAN TERNAK UNGGUL DAN HIJAUAN PAKAN TERNAK (BPTU-HPT) SEMBAWA Nomor :../2016 Terbitan/Revisi :. KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT
Lebih terperinciLampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul
Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : 049 TH. 2016 Tanggal : 17 November 2016 A. PENDAHULUAN Dinas Perijinan sebagai salah satu SKPD penyelenggara pelayanan publik pada Pemerintah
Lebih terperinciRSJD Dr. RM. SOEDJARWADI
KEPUTUSAN DIREKTUR NOMOR : 488.3 / / 2014 TENTANG : STANDAR PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DI DIREKTUR RSJD DR. RM. SOEDJARWADI Menimbang : a. bahwa dalam upaya memberikan pelayanan informasi publik yang bermutu
Lebih terperinciJenis Pelayanan Administrasi tentang Pengurusan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUPar) Jasa Makanan dan Minuman
A. PENDAHULUAN Dinas Perijinan sebagai salah satu SKPD penyelenggara pelayanan publik pada Pemerintah Kabupaten Bantul khususnya dibidang perizinan, sehingga dalam rangka mewujudkan pelayanan yang mudah,
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGELOLAAN DAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA MADIUN
Lampiran I : Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Madiun STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGELOLAAN DAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN TATA CARA PELAYANAN INFORMASI PUBLIK NO KOMPONEN URAIAN 1.
Lebih terperinciLampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : Tanggal :
Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : Tanggal : A. PENDAHULUAN Dinas Perijinan sebagai salah satu SKPD penyelenggara pelayanan publik pada Pemerintah Kabupaten Bantul khususnya
Lebih terperinciTIM PENYUSUN Penanggung Jawab Ketua Sekretaris Anggota : Aman Riyadi : Victor Teguh Prihartono : Helmina : Elfi Susanti Indri Andiniarti Catur Santi Darini ii DAFTAR ISI KATAPENGANTAR TIM PENYUSUN... i
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID)
LAMPIRAN I KEPUTUSAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR : 05/SK/IX/HMS/2015 TANGGAL : 28 September 2015 TENTANG : STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI
Lebih terperinci2011, No Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.300, 2011 KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI. Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi. Pedoman. PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI NOMOR 02 /M/PER/V/2011
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2011 TENTANG TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA
Lebih terperinciBUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR
BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPPID UTAMA MONITORING DAN EVALUASI PENERAPAN UU KIP DI PPID PEMBANTU DAN SATKER PENDIDIKAN TAHUN 2017 KELENGKAPAN STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK
PPID UTAMA MONITORING DAN EVALUASI PENERAPAN UU KIP DI PPID PEMBANTU DAN SATKER PENDIDIKAN TAHUN 2017 KELENGKAPAN STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK PETUNJUK UMUM 1. Instrumen Monitoring dan Evaluasi Penerapan
Lebih terperinci