[BAB II DATA PROYEK] Proyek pembangunan Gedung KCU BCA Bintaro Tangerang Selatan 2015 BAB II DATA PROYEK. Gambar 2.1 Peta Lokasi Pekerjaan II 1
|
|
- Hadi Lie
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II DATA PROYEK 2.1 Lokasi Proyek Pekerjaan Pembangunan Gedung KCU BCA Bintaro dibangun di atas lahan dengan luas total sebesar ± 7990 m 2 dengan detail lokasi sebagai berikut : Alamat : Jl.Boulevard Bintaro sektor IX Tangerang Selatan 1. Peta Lokasi Pekerjaan LOKASI PEMBANGUNAN KCU BCA BINTARO Gambar 2.1 Peta Lokasi Pekerjaan II 1
2 2. Batas-batas Tanah/ Bangunan : Sebelah Utara : Jalan Boulevard Raya Bintaro Sektor IX Sebelah Timur Gambar 2.2 Batas Sebelah Utara Proyek : Gedung Hero dan Giant Bintaro Sektor IX Sebelah Barat Gambar 2.3 Batas Sebelah Timur Proyek : Jalan Pondok Jaya Gambar 2.4 Batas Sebelah Barat Proyek II 2
3 Sebelah Selatan : Gedung Nissan Bintaro Gambar 2.5 Batas Sebelah Selatan Proyek 2.2 Data Umum Proyek 1. Nama Kegiatan : Pembangunan Gedung KCU BCA Bintaro 2. Lokasi : Jl.Boulevard Bintaro Sektor 9, Tangerang Selatan 3. Pemberi Tugas : PT. Bank Central Asia.Tbk 4. Perencana Arsitektur : PT. Arkonin 5. Perencana Struktur : PT. Arkonin 6. Perencana M & E : PT. Arkonin 7. Management Konstruksi : PT. Forum Lima Kreasi 8. Kontraktor : PT. Jagat Konstruksi Abdipersada 9. Daftar SubKon a. Suplier Beton Ready Mix : PT. Motive Mulia (Merah Putih) & PT. Pionir b. Suplier Besi Beton : PT.The Master Steel MFc c. Suplier Waterproofing : PT. Asia Asindo (Ex. Sika) Integral, waterstop 10. Fungsi Bangunan : Perkantoran 11. Luas Keseluruhan Tanah : ± 7990 m Luas Lt.1 : ± 3051,40 m 2 II 3
4 13. Luas Lt.2 : ± 943,3 m Luas Lt.3 : ± 943,3 m Luas Lt.4 : ± 943,3 m Luas Lt. Atap : ± 943,3 m Luas Rumah Lift : ± 12,95 m Waktu Pelaksanaan : 365 hari kalender (12/01/ /01/2016) 19. Masa Pemeliharaan : 365 hari 20. Lingkup Pekerjaan : Pekerjaan Persiapan, Pek.Struktur, Arsitektur, Pek.Jalan dan Saluran, Pekerjaan MEP. 21. Tinggi Bangunan a. Lantai 1 : + 3,00 m b. Lantai 2 : + 8,70 m c. Lantai 3 : + 13,20 m d. Lantai 4 : + 17,70 m e. Lantai Atap : + 21,70 m f. Lantai Rumah lift : + 25, 60 m 22. Sifat Kontrak : Lump Sump Fix Prices 23. Sistem Pembayaran : Montly Progress 24. Proses Pengadaan proyek : Tender II 4
5 2.3 Data Teknis Proyek Spesifikasi Mutu bahan 1. BETON a. Tiang Pancang : fc = 40 Mpa, dengan K-500 b. Retaining Wall : fc = 40 Mpa, dengan K-500 c. Pelat & Balok Basement : fc = 25 Mpa, dengan K-300 d. Plat & Balok : fc = 25 Mpa, dengan K-300 e. Kolom : fc = 25 MPa, dengan K BAJA TULANGAN U40 (ulir) D 10 (D10, D13, D17, DST) a. Baja : ST.37 (Tegangan Leleh = 2400 kg/cm) b. Baut : < Ø17 Dengan Baut Hitam ST.37 c. Baut : Ø17 dgn HTB ASTM A.325 atau Equal (Tensile Strenght 120 KSI) d. Angkur : ST.37 e. Las : E.70 XX f. Tebal Selimut Beton Kolom : 5 cm Balok : 5 cm Plat Lantai : 3 cm g. Nilai Slump Integral ( Lantai 1) Kolom + Water- : 8 ± 2 cm proofing Integral Balok + Water- : 8 ± 2 cm proofing Integral Plat + Water- : 8 ± 2 cm proofing Integral II 5
6 Standar ( Lt. 2 s/d Lt Atap ) Kolom : 12 ± 2 cm Balok : 12 ± 2 cm Plat : 12 ± 2 cm 3. Mutu Besi Beton a. BJTP 24 : Baja Tulangan Polos untuk besi Ø 12 mm b. BJTD 40 : Baja Tulangan Ulir untuk besi Ø > 12 mm 4. Instalasi : a. Instalasi Listrik : PLN dan Genset b. Instalasi Air Bersih : Sumur Bor Pendanaan Proyek Sebuah proyek tidak akan lepas dari perhitungan biaya konstruksinya. Begitu pula dengan proyek pembangunan KCU BCA Bintaro. Berdasarkan perkiraan, survey lapangan dan perhitungan secara matang diperoleh total biaya sebagai berikut : pekerjaan struktur-arsitektur gedung yang diperlukan adalah sebesar Rp. 31,132,197,846. Ditambah dengan Jasa Kontraktor 5% dan PPN 10% sebesar hasil akhirnya menjadi sebesar Rp. 35,956,800,000. II 6
7 2.3.3 Soil Investigation LAPORAN HASIL PENYELIDIKAN TANAH INDEX PROPERTIES Untuk tanah lempung pada h = 2,50 m -7,00 m, diperoleh : Water content : 47% - 80% Liquid Limit : 111% 120% Plastis Limit : 29% 42% Spesific Gravity : 2,68 2,72 HASIL UJI KUAT GESER TANAH Tabel 2.1 Hasil uji kuat geser tanah Borehole Depth, Type of Soil Type Cohesion Friction Angle, Test (m) USCS kg/cm² Degrees BH UU CH BH UU CH BH UCT CH 0.77 ( U ) ( R ) - KOMPRESIBILITAS & KARAKTERISTIK KONSOLIDASI Nilai Compression Index (CI) berkisar antara 0,368 sampai dengan 0,634 dengan Preconsolidated pressure berkisar antara 1,7 kg/cm 2 2,0 kg/cm 2 II 7
8 KESIMPULAN DAN RECOMENDASI Hasil penyelidikan tanah menunjukan : Tabel 2.2 Hasil penyelidikan tanah Depth, (m) Keterangan BH - 1 permukaan lempung kelanauan pasir sedang pasir, pasir kelanauan padat hingga sangat padat Depth, (m) Keterangan BH - 2 permukaan lempung kelanauan lanau kelempungan pasir padat lanau kelempungan/ lempung kelanauan akhir pengeboran pasir sangat padat Berdasarkan Pengujian Pengeboran yang telah dilakukan di dua titik diperoleh bahwa tanah keras sudah mulai ditemukan pada kedalaman 16 m 22 m. Sehingga Pemilihan Pondasi pun dengan Tiang Pancang Sudah sesuai sebab kedalaman yang dibutuhkan masih < 40 m. DUTCH CONE PENETROMETER TEST 1. Depth, (m) : m pembacaan manometer = 250 kg/cm 2 2. Depth (m) : m pembacaan manometer = 250 kg/cm 2 DRILLING LOG Tanah Keras diperoleh di kedalaman 19.3 m dengan NSPT = 55 /NSPT > 50 II 8
9 GRAIN SIZE ANALYSIS Depth : 4.50 m 5.00 m Tabel 2.3 Grain Size Analysis Diatas diameter butiran (mm) dalam % UNCONSOLIDATED UNDRAINER TRIAXIAL TEST Tabel 2.4 Unconsolidated Undrainer Triaxial Test Natural dry C density Void moisture Depth, (m) Ø density Gs Saturation Ratio content kg/cm² t/m³ t/m³ % Untuk Pengujian Unconsolidated Undrained Triaxial Test dilakukan 2 kali tes yaitu pertama pada kedalaman m diperoleh bahwa besar nilai kohesi / c sebesar 0.04 dan pada kedalaman berikutnya yaitu diperoleh nilai c sebesar sementara untuk nilai Ø baik pada kedua kedalaman tersebut diperoleh sebesar 10. II 9
10 UNCONFINED COMPRESSION TEST Depth : 2.50 m 3.00 m Tabel 2.5 Unconfined Compression Test Natural dry c density Void moisture Ø density Gs saturation Ratio content qu kg/cm² t/m³ t/m³ % kg/cm² Untuk pengujian Unconfinded Compression Test atau yang biasa disingkat UCT hanya dilakukan ada kedalaman m. Hal ini dilakukan karena pada kedalaman tersebut sudah cukup mewakili untuk kedalaman lainnya. Pada pengujian ini diperoleh bahwa nilai c = 0.77 dan kepadatan kering sebesar 1.12 t/m 3. II 10
11 CONSOLIDATED TEST Project No. : Test No. : A4 Project : BCA KCU Bintaro Date : februari 2013 Location : Bintaro, Tangerang Selatan Tested By : Dh. Boring : BH-1 Checked By : Ms. Depth : 4,5-5,00 m APARATUS : Ring height : 2,02 cm Diameter : 4,95 cm A area :19,24cm 2 Void Ratio : 1,897 ei Weight : 63,80 gr Gs : 2,68 W3 = Solid Weight HS = Solid Height : 35,96 gr : 0,70 c Tabel 2.6 Consolidated Test untuk BH-1 Depth : 4,5-5,0 m Condition Initial Final Liquid limit (%) 120 Sample height (cm) 2,02 1,73 Plastic Index (%) 81 Water Content (%) 77,4 62,8 Specific gravity 2,68 Dry unit Height 0,93 1,04 (gr/cm 2 ) Preconsolidated Pressure (kg/cm 2 ) 1,7 Void Ratio 1,90 1,49 Effective overburden pressure (kg/cm 2 ) Saturation ( %) 100,0 100,0 Sample Description : Silty Clay, brownish grey II 11
12 CONSOLIDATED TEST Project No. : Test No. : B1 Project : BCA KCU Bintaro Date : februari 2013 Location : Bintaro, Tangerang Selatan Tested By : Dh. Boring : BH-1 Checked By : Ms. Depth : 6,5-7,00 m APARATUS : Ring height : 2,03 cm Diameter : 5,00 cm A area : 19,63cm 2 Void Ratio : 2,030 ei weight : 63,99 gr Gs : 2,72 W3 = Solid Weight HS = Solid Height : 35,78 gr : 0,67 cm Tabel 2.7 Consolidated Test untuk BH-1 Depth : 6,5-7,00 m Condition Initial Final Liquid limit (%) 111 Sample height (cm) 2,03 1,80 Plastic Index (%) 69 Water Content (%) 78,9 70,7 Specific gravity 2,72 Dry unit Height (gr/cm 2 ) 0,90 1,01 Preconsolidated Pressure 2,0 Void Ratio 2,03 1,68 (kg/cm 2 ) Effective overburden pressure (kg/cm 2 ) Saturation ( %) 100,0 100,0 Sample Description : Silty Clay, brownish grey II 12
13 CONSOLIDATED TEST Project No. : Test No. : B2 Project : BCA KCU Bintaro Date : februari 2013 Location : Bintaro, Tangerang selatan Tested By : Dh. Boring : BH-2 Checked By : Ms. Depth : 2,5-3,00 m APARATUS : Ring height : 1,93 cm Diameter : 4,99 cm A area : 19,53cm 2 Void Ratio : 1,119 ei weight : 69,82 gr Gs : 2,69 W3 = Solid Weight HS = Solid Height : 47,91 gr : 0,91 cm Tabel 2.8 Consolidated Test untuk BH-2 Depth : 2,5-3,0 m Condition Initial Final Liquid limit (%) 120 Sample height (cm) 1,93 1,69 Plastic Index (%) 91 Water Content (%) 45,7 46,9 Specific gravity 2,69 Dry unit Height 1,27 1,43 (gr/cm 2 ) Preconsolidated Pressure (kg/cm 2 ) 2,0 Void Ratio 1,12 0,86 Effective overburden pressure (kg/cm 2 ) Saturation ( %) 100,0 100,0 Sample Description : Silty Clay, with a little of sand, reddish brown. II 13
14 SUMMARY OF LABORATORY TEST Project Location : BCA KCU Bintaro : Bintaro, Tangerang Selatan Tabel 2.9 Summary Of Laboratory Test Sample No. BH-1 BH-1 BH-2 Sample depth, m 4,50 5,00 6,50 7,00 2,50 3,00 Natural Water Content, % Specific gravity, Gs 2,68 2,72 2,69 Unit Weight, ton/m3 1,48 1,43 1,65 Natural Void Ratio 2,13 2,42 1,40 Degree of Saturation,% Liquid limit (%) Atterberg Limits Plastic Limit (%) Plasticity Index Visual Soil description Silty Clay, brownish grey Silty Clay, brownish grey Silty Clay, reddish grey Unified Soil Description CH CH CH Unconfined Cohesion, kg/cm 2 0,77 (U) (R) Cohesion, kg/cm 2 0,60 Strength Triaxial UU Cohesion, kg/cm 2 0,04 0,05 Test Test Angle of Int.friction Total Cohesion, kg/cm 2 CU Angle of Int.friction Test Eff Cohesion, kg/cm 2 Angle of Int.friction Consol.Test Precons.Pressure, kg/cm 2 1,70 2,00 2,00 Compression Index,Cc 0,634 0,625 0,368 Berdasarkan semua pengujian diatas di putuskan bahwa pondasi yang sesuai untuk digunakan pada struktur bawah Gedung KCU BCA Bintaro adalah Pondasi tiang Pancang dengan ukuran 30 x 30 cm, tulangan Ø dan Ø yang memiliki daya dukung sebesar 60 ton/ tiang. II 14
15 2.4 Fasilitas Pelengkap Fasilitas yang dibutuhkan dalam melengkapi pelaksanaan pekerjaan pembangunan antara lain : a. Security Pos, dibagian depan sebelah gerbang masuk Proyek b. Ruang untuk Kepala dan Asisten K3 Gambar 2.6 Pos Security proyek c. Site Office / Kantor & Gudang Gambar 2.7 Ruang k3 Gambar 2.8 Ruang penyimpanan material II 15
16 d. Ruang Kontraktor, meliputi Ruang PM dan Ruang Staff e. Ruang Meeting Gambar 2.9 Ruang kantor untuk para staff f. Toilet Staff & Mushola Gambar 2.10 Ruang meeting g. Ruang kerja MK Gambar 2.11 Toilet dan Mushola untuk para staff Gambar 2.12 Ruang staff MK II 16
17 h. Ruang Untuk Kepala dan bagian Logistik Gambar 2.13 Kantor untuk staff dan kepala logistik i. Ruang bagian Mekanikal Electrikal j. Kantin Gambar 2.14 Kantor untuk para Mekanik Gambar 2.15 Kantin Proyek II 17
18 k. Toilet umum untuk Pekerja/ Man power Gambar 2.16 Fasilitas Toilet untuk manpower l. Tempat tinggal Pekerja/ Man power (Bedeng) Gambar 2.17 Rumah tinggal Manpower selama di proyek m. Tempat Pabrikasi Besi Gambar 2.18 Tempat pabrikasi besi II 18
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN GEDUNG APARTEMEN MALIOBORO CITY YOGYAKARTA (TOWER B) terpisah dari kesatuan dengan keseluruhan struktur dengan dilatasi.
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan Penyelesaian tugas akhir dengan judul PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG APARTEMEN MALIOBORO CITY YOGYAKARTA (TOWER B) diselesaikan penulis melalui beberapa tahap,
Lebih terperinciBAB III DATA PERENCANAAN
BAB III DATA PERENCANAAN 3.1 Umum Perencanaan pondasi bangunan mencakup beberapa tahapan pekerjaan, sebagai tahapan awal adalah melakukan analisis terhadap data tanah yang diperoleh dari hasil pengujian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Uraian Singkat Jembatan Kereta Api Lintas Semarang-Bojonegoro Pembangunan Jembatan Kereta Api Lintas Semarang-Bojonegoro, merupakan proyek pembangunan Track dan Jalur
Lebih terperinciGambar 3.1 Lokasi pembangunan Apartemen Sudirman One Tang-City
BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III. Metodologi Penelitian 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini Tugas Akhir ini adalah pembuatan pondasi bored pile pada Proyek Apartemen Sudirman One Tang City Tangerang.
Lebih terperinciBAB III DATA PERENCANAAN
BAB III DATA PERENCANAAN 3.1 Umum Perencanaan pondasi tiang mencakup beberapa tahapan pekerjaan. Sebagai tahap awal adalah interpretasi data tanah dan data pembebanan gedung hasil dari analisa struktur
Lebih terperinciPENYELIDIKAN TANAH (SOIL INVESTIGATION)
LAMPIRAN I PENYELIDIKAN TANAH (SOIL INVESTIGATION) BANGUNAN PADA AREA BPPT LOKASI JALAN M H. THAMRIN NO. 8 JAKARTA 105 I. Pendahuluan Pekerjaan Penyelidikan tanah (Soil Test) dilaksanakan Pada Area Gedung
Lebih terperinci2.5.1 Pengujian Lapangan Pengujian Laboratorium... 24
DAFTAR ISI PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR ISTILAH... DAFTAR NOTASI... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PERENCANAAN. lapisan tanah dan menentukan jenis pondasi yang paling memadai untuk mendukung
BAB III METODOLOGI PERENCANAAN 3.1 Keadaan Lokasi Penyelidikan Tanah Penyelidikan tanah terdiri dari pemboran di empat titik yang meliputi tapak rencana bangunan. Maksud dari penyelidikan ini adalah untuk
Lebih terperinciBAB V METODE PELAKSANAAN. pelaksanaan di lapangan penulis melakukan pengumpulan data berupa : pekerja) dan disertai dengan dokumentasi di lapangan,
BAB V METODE PELAKSANAAN 5.1 Uraian Umum Metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya. Untuk mengetahui metode pelaksanaan di lapangan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PRA RENCANA STRUKTUR BAWAH
BAB III METODOLOGI PRA RENCANA STRUKTUR BAWAH 3.1 Konsep Perancangan Gedung bertingkat yang penulis tinjau terdiri atas 12 lantai dan 3 lantai basement, dimana basement 1 sebenarnya merupakan Sub-Basement
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 DIAGRAM PENGARUH R. E. FADUM (1948) UNTUK NAVFAC KASUS 1. Universitas Kristen Maranatha
LAMPIRAN 1 DIAGRAM PENGARUH R. E. FADUM (1948) UNTUK NAVFAC KASUS 1 93 LAMPIRAN 2 DIAGRAM PENGARUH R. E. FADUM (1948) UNTUK EC7 DA1 C1 (UNDRAINED) 94 LAMPIRAN 3 DIAGRAM PENGARUH R. E. FADUM (1948) UNTUK
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Agus Saputra,2014 PENGARUH ABU SEKAM PADI TERHADAP KARAKTERISTIK TANAH LUNAK
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR...i UCAPAN TERIMA KASIH... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang...
Lebih terperinciBAB III DASAR PERENCANAAN. Martadinata perhitungan berdasarkan spesifikasi pembebanan dibawah ini. Dan data pembebanan dapat dilihat pada lampiran.
BAB III DASAR PERENCANAAN 3.1 Data-data Fisik dan Pembebanan Untuk data-data pembebanan pada struktur atas jembatan layang Jl. RE Martadinata perhitungan berdasarkan spesifikasi pembebanan dibawah ini.
Lebih terperinci4.2 ANALISA TOPOGRAFI
51 BAB IV 4.1 TINJAUAN UMUM Dalam proses perencanaan jembatan, setelah dilakukan pengumpulan data primer maupun sekunder, dilanjutkan dengan evaluasi data, berikutnya dilakukan analisis untuk penentuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penulisan penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dimana cara
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penulisan penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dimana cara (metode) pengumpulan data, analisis data, dan interprestasi hasil analisis untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai
Bagan Alir Penelitian : BAB III METODOLOGI PENELITIAN Mulai Pengambilan sampel tanah dan abu vulkanik Persiapan bahan : 1. Tanah 2. Abu vulkanik Pengujian kadar material abu vulkanik Pengujian sifat dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tanah dasar merupakan pondasi bagi perkerasan baik perkerasan yang terdapat pada alur lalu-lintas maupun bahu. Dengan demikian tanah dasar merupakan konstruksi terakhir
Lebih terperinciDATA PROYEK BAB II DATA PROYEK
BAB II DATA PROYEK 2.1 Latar Belakang Proyek Di daerah cengkareng jakarta barat pada saat ini sudah banyak dibangun perumahan dan bangunan gedung lainnya sebagai infrasuktur yang baru serta pertumbuhan
Lebih terperinciPENGARUH WAKTU PEMERAMAN TERHADAP KAPASITAS TARIK MODEL PONDASI TIANG BAJA UJUNG TERTUTUP PADA TANAH KOHESIF
PENGARUH WAKTU PEMERAMAN TERHADAP KAPASITAS TARIK MODEL PONDASI TIANG BAJA UJUNG TERTUTUP PADA TANAH KOHESIF Tri Adiya Putra NRP : 9921044 Pembimbing : Herianto Wibowo, Ir. MT FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI 3.2. Metode Pengumpulan Data Data Primer
BAB III METODOLOGI 3.1. Persiapan Dalam analisis suatu pekerjaan diperlukan tahapan-tahapan atau metodologi yang jelas untuk menentukan hasil yang ingin dicapai agar sesuai dengan tujuan yang ada. Memasuki
Lebih terperinciBAB III STUDI KASUS. 3.1 Data Teknis
BAB III STUDI KASUS Bab ini menyajikan studi kasus pada penulisan tugas akhir. Studi kasus ini mengambil data pada proyek pembangunan Bendungan Way Biha. Bab ini mengungkapkan data teknis stabilitas bendungan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penulisan tugas akhir ini adalah Perencanaan kemantapan lereng (Slope
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 OBJEK PENULISAN Objek penulisan tugas akhir ini adalah Perencanaan kemantapan lereng (Slope Stability) pada dasar galian basement pada Proyek Gedung Jakarta Pusat. 3.2
Lebih terperinciBAB II DATA PROYEK. 2.1 Pendahuluan Proyek
BAB II DATA PROYEK 2.1 Pendahuluan Proyek Proyek Apartemen Veranda ini hadir dengan sebuah apartement di dalam kota untuk memenuhi kebutuhan masyarakat megapolitan yang merupakan sebuah impian untuk memiliki
Lebih terperinciIII - 1 BAB III METODOLOGI
III - 1 BAB III METODOLOGI 3.1. TINJAUAN UMUM Dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan tugas akhir menggunakan dua jenis data yang dijadikan bahan acuan, yaitu: Data Primer Data Sekunder Tetapi data yang
Lebih terperinciLAPORAN PENYELIDIKAN GEOTEKNIK YUKATA SUITES JALAN SUTERA BOULEVARD NO. 28 - ALAM SUTERA - TANGERANG AGUSTUS 2 0 1 5 http://digilib.mercubuana.ac.id/ LAPORAN PENYELIDIKAN GEOTEKNIK YUKATA SUITES JALAN
Lebih terperinciGrafik Kalibrasi Erlenmeyer
LAMPIRAN 85 Weight Bottle + Water ; W 2 ( gram ) Lampiran L1 Berat Jenis Tanah (kalibrasi Erlenmayer) ERLENMEYER CALIBRATION Erlenmeyer Data Erlenmeyer No : 5 Form No. : Wt. of bottle ; W b : 193 gr Test
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1 Latar Belakang Proyek Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia khususnya di kota - kota besar seperti Jakarta, maka dibutuhkan tempat tinggal yang nyaman
Lebih terperinciKORELASI ANTARA HASIL UJI KOMPAKSI MODIFIED PROCTOR TERHADAP NILAI UJI PADA ALAT DYNAMIC CONE PENETROMETER
KORELASI ANTARA HASIL UJI KOMPAKSI MODIFIED PROCTOR TERHADAP NILAI UJI PADA ALAT DYNAMIC CONE PENETROMETER Nama : Fendy NRP. : 9821017 Pembimbing : Herianto Wibowo, Ir., M.Sc FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK
Lebih terperinciBAB IV PERENCANAAN FONDASI DAN PEMBAHASAN
BAB IV PERENCANAAN FONDASI DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Karakteristik Tanah 4. 1. 1 Stratigrafi Tanah ZONA 1 ZONA 2 ZONA 3 Gambar 4.1 Pembagian Zona Berdasarkan Titik Bor IV - 1 Stratigrafi tanah pada lokasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan secara umum adalah eksperimen di laboratorium dengan penyajian data secara deskriptif. Berdasarkan permasalahan yang diteliti, metode analisis yang digunakan
Lebih terperinciKARAKTERISITIK KUAT GESER TANAH MERAH
KARAKTERISITIK KUAT GESER TANAH MERAH Reffanda Kurniawan Rustam 1 dan Amiwarti 1 1 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas PGRI Palembang E-mail: reffandakurniawan@yahoo.com Abstrak. Tanah lunak
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. yang berdasarkan pada metode baji (wedge method), dan kalkulasi dari program
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini dilakukan untuk menguji nilai faktor keamanan dari pemodelan soil nailing dengan elemen pelat (plate) dan elemen node
Lebih terperinciBAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN & PENGENDALIAN PROYEK
BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN & PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Kemajuan Pekerjaan Pengendalian secara teknis dilapangan dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan dan permasalahan di proyek melalui laporan kemajuan
Lebih terperinciBAB IV PERENCANAAN PONDASI. Dalam perencanaan pondasi ini akan dihitung menggunakan dua tipe pondasi
BAB IV PERENCANAAN PONDASI Dalam perencanaan pondasi ini akan dihitung menggunakan dua tipe pondasi yaitu pondasi tiang pancang dan pondasi tiang bor dengan material beton bertulang. Pondasi tersebut akan
Lebih terperinciBAB II DATA PROYEK. yang kita semua ketahui ada titik titik letak dimana mereka bias lebih
BAB II DATA PROYEK 2.1 Latar Belakang Proyek Kota Tangerang adalah kota yang memiliki letak strategis yang dapat mendukung berbagai jenis kegiatan bisnis dan perdagangan. Apalagi seperti yang kita semua
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Proyek pembangunan gedung berlantai banyak ini adalah pembangunan gedung
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Deskripsi Proyek Proyek pembangunan gedung berlantai banyak ini adalah pembangunan gedung perkantoran, hotel dan pasilitas lainnya di daerah Jakarta Selatan. Untuk meneruskan/mentransfer
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pendahuluan Setelah dilakukan pengujian di laboratorium, hasil dan data yang diperoleh diolah dan dianalisis sedemikian rupa untuk didapatkan kesimpulan sesuai tujuan penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Tanah Material Uji Model Pengujian karakteristik fisik dan mekanis tanah dilakukan untuk mengklasifikasi jenis tanah yang digunakan pada penelitian. Berdasarkan
Lebih terperinciTANYA JAWAB SOAL-SOAL MEKANIKA TANAH DAN TEKNIK PONDASI. 1. Soal : sebutkan 3 bagian yang ada dalam tanah.? Jawab : butiran tanah, air, dan udara.
TANYA JAWAB SOAL-SOAL MEKANIKA TANAH DAN TEKNIK PONDASI 1. : sebutkan 3 bagian yang ada dalam tanah.? : butiran tanah, air, dan udara. : Apa yang dimaksud dengan kadar air? : Apa yang dimaksud dengan kadar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM PROYEK. Kota Tangerang merupakan salah satu kota dengan pusat manufaktur
BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1. Latar belakang proyek Kota Tangerang merupakan salah satu kota dengan pusat manufaktur dan industri terbesar di pulau jawa yang telah memiliki lebih dari 1000 pabrik. Kepadatan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI Tinjauan Umum
BAB III METODOLOGI 3.1. Tinjauan Umum Data yang dijadikan bahan acuan dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan Tugas Akhir ini adalah data sekunder yang dapat diklasifikasikan dalam dua jenis data, yaitu
Lebih terperinciMODIFIKASI SILO SEMEN SORONG DENGAN MENGGUNAKAN KOMBINASI STRUKTUR BAJA DAN BETON BERTULANG
MODIFIKASI SILO SEMEN SORONG DENGAN MENGGUNAKAN KOMBINASI STRUKTUR BAJA DAN BETON BERTULANG OLEH : HANIF AJI TIRTA PRADANA 3110 106 013 DOSEN PEMBIMBING I Ir. Djoko Irawan, Ms. DOSEN PEMBIMBING II Ir.
Lebih terperinciOleh: Dewinta Maharani P. ( ) Agusti Nilasari ( ) Bebby Idhiani Nikita ( )
PENGARUH PENAMBAHAN KOMPOSISI BAHAN KIMIA (FLY ASH, KAPUR DAN BIO-BAKTERI) TERHADAP PARAMETER FISIK, MEKANIK DAN DINAMIK AKIBAT SIKLUS PEMBASAHAN-PENGERINGAN PADA TANAH RESIDUAL DI DAERAH LERENG Oleh:
Lebih terperinciBAB II DATA PROYEK. usaha mereka, contohnya seperti di daerah Karawaci. diketahui bahwa kebutuhan papan merupakan kebutuhan utama manusia.
BAB II DATA PROYEK 2.1 Latar Belakang Proyek Kota Tangerang adalah kota yang memiliki letak strategis yang dapat mendukung berbagai jenis kegiatan bisnis dan perdagangan. Apalagi seperti yang kita semua
Lebih terperinci2. Kekuatan Geser Tanah ( Shear Strength of Soil ), parameternya dapat diperoleh dari pengujian : a. Geser Langsung ( Direct Shear Test ) b.
BAB I PENDAHULUAN Untuk lebih memahami Ilmu Mekanika Tanah, selain di pelajari melalui perkuliahan juga perlu dilakukan penyelidikan dilapangan maupun pengujian di laboratorium. Penyelidikan tanah dilapangan
Lebih terperinciCHECKLIST PEMERIKSAAN STRUKTUR
No. Konsultasi : 1 Nama Proyek : KAI Soho Apartment Lokasi Proyek : Jl. RS Fatmawati No.36 Cilandak Jumlah lantai : 16 lt+ 1 semi basement + 1 Basement Perencana Struktur : Ir. Tjahjo Mugianto Taruno Perencana
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. yang ujungnya berbentuk kerucut dengan sudut 60 0 dan dengan luasan ujung 10
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Cone Penetration Test (CPT) Alat kerucut penetrometer (Cone Penetration Test) adalah sebuah alat yang ujungnya berbentuk kerucut dengan sudut 60 0 dan dengan luasan ujung 10
Lebih terperinciBAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. diperlukan untuk menjaga kualitas struktur agar sesuai dengan spesifikasi yang
BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Pengendalian dan Pengawasan Proyek Dalam pembangunan Proyek Wang Residence, Pengendalian & Pengawasan diperlukan untuk menjaga kualitas struktur agar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode penelitian Metode digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu metode yang dilakukan dengan mengadakan kegiatan percobaan untuk mendapatkan data.
Lebih terperinci2.8.5 Penurunan Kualitas Udara Penurunan Kualitas Air Kerusakan Permukaan Tanah Sumber dan Macam Bahan Pencemar
DAFTAR ISI SURAT PERNYATAAN... i LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR... ii ABSTRAK... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... ix BAB I PENDAHULAN... 1 1.1 Latar Belakang...
Lebih terperinciBAB 4. HASIL DAN ANALISIS PENYELIDIKAN TANAH
BAB 4. HASIL DAN ANALISIS PENYELIDIKAN TANAH 4.1. Pengambilan Sampel Sampel tanah yang digunakan untuk semua pengujian dalam penelitian ini adalah tanah di sekitar jalan dari Semarang menuju Purwodadi
Lebih terperinciBATAS SUSUT. Kadar air, w= 100% 89.63
ATTERBERG LIMIT BATAS SUSUT Nama Instansi : Unika Soegijapranata Kedalaman Tanah : 1.5 meter Nama Proyek : Praktikum Mektan Nama Operator : Lokasi Proyek : Lab Mektan Unika Nama Engineer : Deskripsi tanah
Lebih terperinciBAB 3. METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Umum Dalam perencanaan pekerjaan, diperlukan tahapan-tahapan atau metodologi yang jelas untuk menentukan hasil yang ingin dicapai sesuai dengan tujuan yang ada, bagaimana
Lebih terperinciPERANCANGAN MODIFIKASI DENGAN MENGGUNAKAN. Oleh : Sulistiyo NRP Dosen Pembimbing : Ir. Iman Wimbadi, MS
PERANCANGAN MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG PELAYANAN PAJAK DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS DI ACEH Oleh : Sulistiyo NRP 3108 100 507 Dosen Pembimbing : Ir. Aman Subakti, MS Ir. Iman Wimbadi,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI Persiapan Metode Pengumpulan Data Data Primer
BAB III METODOLOGI Persiapan Dalam analisis suatu pekerjaan diperlukan tahapan-tahapan atau metodologi yang jelas untuk menentukan hasil yang ingin dicapai agar sesuai dengan tujuan yang ada. Memasuki
Lebih terperinci4. ANALISA UJI LABORATORIUM
4. ANALISA UJI LABORATORIUM 4.1 Pendahuluan Setelah dilakukan pengujian di laboratorium, hasil dan data yang diperoleh diolah dan dianalisis sedemikian rupa untuk didapatkan kesimpulan sesuai tujuan penelitian
Lebih terperinciPEMANFAATAN KAPUR SEBAGAI BAHAN STABILISASI TERHADAP PENURUNAN KONSOLIDASI TANAH LEMPUNG TANON DENGAN VARIASI UKURAN BUTIRAN TANAH
PEMANFAATAN KAPUR SEBAGAI BAHAN STABILISASI TERHADAP PENURUNAN KONSOLIDASI TANAH LEMPUNG TANON DENGAN VARIASI UKURAN BUTIRAN TANAH (Studi Kasus Tanah Lempung Tanon, Sragen) Disusun sebagai salah satu syarat
Lebih terperinciBAGIAN 3-2 KLASIFIKASI TANAH
BAGIAN 3-2 KLASIFIKASI TANAH KLASIFIKASI UMUM TANAH BERDASARKAN UKURAN BUTIR Secara Umum Tanah Dibagi Menjadi 4 : Gravel (Kerikil) Sand (Pasir) Silt (Lanau) Clay (Lempung) Tanah Sulit : Peats (Gambut)
Lebih terperinciBAB II DATA TEKNIS PROYEK. Palm Regency (Apartment dan Mall) merupakan proyek pembangunan apartment
BAB II DATA TEKNIS PROYEK 2.1 Latar Belakang Proyek Palm Regency (Apartment dan Mall) merupakan proyek pembangunan apartment dan pusat belanja (Mall) yang dibangun diatas lahan 4.241 meter persegi (M2).
Lebih terperinciKORELASI CBR DENGAN INDEKS PLASTISITAS PADA TANAH UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
KORELASI CBR DENGAN INDEKS PLASTISITAS PADA TANAH UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA Nama : Salmon Atmaja Tarigan NRP. : 9821064 Pembimbing : Herianto Wibowo, Ir., M.Sc FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
Lebih terperinciDATA HASIL PENGUJIAN Laboratorium. Lampiran A
LAMPIRAN DATA HASIL PENGUJIAN Laboratorium Lampiran A Model Penurunan Pondasi Konstruksi Sarang Lab-Laba Dimodifikasi dengan Perkuatan Tanah Lunak Menggunakan Pasir Padat Nurdin 0815011075 S0IL MECANICS
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM PROYEK. didasarkan pada karakteristik dan kondisi proyek itu sendiri. Ditinjau dari sudut
BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1 LATAR BELAKANG KONTRAK Pemilihan kontrak yang sesuai untuk suatu proyek konstruksi lebih didasarkan pada karakteristik dan kondisi proyek itu sendiri. Ditinjau dari sudut
Lebih terperinciLaporan Tugas Akhir Rekayasa Nilai Pembangunan RS Mitra Husada Slawi 29
BAB III PENDEKATAN METODE 3.1 PENDAHULUAN Metodologi adalah tatacara atau jalan yang ditempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, yang memiliki langkah-langkah yang sistematis untuk menyelesaikan
Lebih terperinciPERENCANAAN APARTEMEN ATLAS SKY GARDEN JALAN PEMUDA NO 33 & 34 SEMARANG
Tugas Akhir PERENCANAAN APARTEMEN ATLAS SKY GARDEN JALAN PEMUDA NO 33 & 34 SEMARANG Diajukan Sebagai Syarat Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata 1 (S-1) Pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas
Lebih terperinciCara uji pengukuran potensi keruntuhan tanah di laboratorium
Standar Nasional Indonesia SNI 8072:2016 Cara uji pengukuran potensi keruntuhan tanah di laboratorium ICS 91.010 Badan Standardisasi Nasional BSN 2016 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : pondasi, daya dukung, Florida Pier.
ABSTRAK Dalam perencanaan pondasi tiang harus memperhatikan karakteristik tanah di lapangan serta beban struktur atas bangunan karena hal ini akan mempengaruhi desain pondasi yang akan digunakan. Metode
Lebih terperinciDESAIN DINDING DIAFRAGMA PADA BASEMENT APARTEMEN THE EAST TOWER ESSENCE ON DARMAWANGSA JAKARTA OLEH : NURFRIDA NASHIRA R.
DESAIN DINDING DIAFRAGMA PADA BASEMENT APARTEMEN THE EAST TOWER ESSENCE ON DARMAWANGSA JAKARTA OLEH : NURFRIDA NASHIRA R. 3108100065 LATAR BELAKANG Pembangunan Tower Apartemen membutuhkan lahan parkir,
Lebih terperinciANALISA PENGGUNAAN TANAH KERIKIL TERHADAP PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH UNTUK LAPISAN KONSTRUKSI PERKERASAN JALAN RAYA
ANALISA PENGGUNAAN TANAH KERIKIL TERHADAP PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH UNTUK LAPISAN KONSTRUKSI PERKERASAN JALAN RAYA Nurnilam Oemiati Staf Pengajar Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciLaporan Tugas Akhir Analisis Pondasi Jembatan dengan Permodelan Metoda Elemen Hingga dan Beda Hingga BAB III METODOLOGI
a BAB III METODOLOGI 3.1 Umum Pada pelaksanaan Tugas Akhir ini, kami menggunakan software PLAXIS 3D Tunnel 1.2 dan Group 5.0 sebagai alat bantu perhitungan. Kedua hasil perhitungan software ini akan dibandingkan
Lebih terperinciUJI KONSOLIDASI CONSTANT RATE OF STRAIN DENGAN BACK PRESSURE PADA TANAH LEMPUNG DI DAERAH BATUNUNGGAL (BANDUNG SELATAN)
UJI KONSOLIDASI CONSTANT RATE OF STRAIN DENGAN BACK PRESSURE PADA TANAH LEMPUNG DI DAERAH BATUNUNGGAL (BANDUNG SELATAN) Indri Astari NRP : 9821019 Pembimbing : Ibrahim Surya.,Ir.,M.Eng FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciSTUDI PENGARUH BAHAN VIENISON SB TERHADAP INDEKS PEMAMPATAN (C C ) dan KOEFISIEN KONSOLIDASI (C V ) PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG
STUDI PENGARUH BAHAN VIENISON SB TERHADAP INDEKS PEMAMPATAN (C C ) dan KOEFISIEN KONSOLIDASI (C V ) PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG Citra Anggie Anggriany NRP: 0721054 Ir. Asriwiyanti Desiani,.MT ABSTRAK
Lebih terperinciPENGARUH PENGURANGAN DIAMETER CETAKAN PADA HASIL UJI KOMPAKSI STANDAR PROCTOR ABSTRAK
PENGARUH PENGURANGAN DIAMETER CETAKAN PADA HASIL UJI KOMPAKSI STANDAR PROCTOR Ronald Stevy Tuilan NRP : 0521045 Pembimbing : Ir. Herianto Wibowo, M.T. ABSTRAK Kompaksi adalah salah satu pengujian yang
Lebih terperinciKARAKTERISASI BAHAN TIMBUNAN TANAH PADA LOKASI RENCANA BENDUNGAN DANAU TUA, ROTE TIMOR, DAN BENDUNGAN HAEKRIT, ATAMBUA TIMOR
KARAKTERISASI BAHAN TIMBUNAN TANAH PADA LOKASI RENCANA BENDUNGAN DANAU TUA, ROTE TIMOR, DAN BENDUNGAN HAEKRIT, ATAMBUA TIMOR Alpon Sirait NRP : 9921036 Pembimbing : Theo F. Najoan, Ir., M.Eng FAKULTAS
Lebih terperinciKLASIFIKASI TANAH SI-2222 MEKANIKA TANAH I
KLASIFIKASI TANAH SI-2222 MEKANIKA TANAH I 1 Pembagian Kelompok Tanah Tanah Khusus: Quick Clay: Tanah yang sangat peka terhadap gangguan. Apabila terganggu kekuatannya berkurang drastis. Kadar kepekaan
Lebih terperinciKarakterisasi Sifat Fisis dan Mekanis Tanah Lunak di Gedebage
Reka Racana Jurusan Teknik Sipil Itenas Vol. 2 No. 4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Desember 2016 Karakterisasi Sifat Fisis dan Mekanis Tanah Lunak di Gedebage HELDYS NURUL SISKA, YUKI ACHMAD
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. penjelas dalam suatu perumusan masalah. Data sekunder berupa perhitungan
BAB III METODOLOGI 3.1 Metode Pengumpulan Data Data primer yang digunakan dalam penyusunan laporan yang baik berupa data objektif berdasarkan kondisi lapangan guna mendukung analisis dan sebagai penjelas
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 HASIL PENGUJIAN TRIAKSIAL UNCOSOLIDATED UNDRAINED (UU)
LAMPIRAN 1 HASIL PENGUJIAN TRIAKSIAL UNCOSOLIDATED UNDRAINED (UU) 87 Percobaan ini menggunakan disturbed sample berupa tanah merah yang kadar airnya dibuat di atas kadar air maksimumnya kemudian dibuat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. 3.1 Metodologi Pengumpulan Data
BAB III METODOLOGI 3.1 Metodologi Pengumpulan Data Untuk membuat perencanaan struktur gedung diperlukan data-data sebagai bahan acuan. Dat-data tersebut dapat diklasifikasikan dalam dua jenis data, yaitu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1 Data proyek 2.1.1 Data Umum Proyek Nama Proyek : Proyek Ruko Blok G dan Hotel Amaris - Tangerang Alamat Proyek : Jl. BY Pass Jend. Sudirman No. 1 Tangerang Jenis Proyek
Lebih terperinciBAB III DATA DAN TINJAUAN DESAIN AWAL
BAB III DATA DAN TINJAUAN DESAIN AWAL 3.1 PENDAHULUAN Proyek jembatan Ir. Soekarno berada di sebelah utara kota Manado. Keterangan mengenai project plan jembatan Soekarno ini dapat dilihat pada Gambar
Lebih terperinciLAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR Disusun oleh : Irawan Agustiar, ST DAFTAR ISI DATA PEMBEBANAN METODE PERHITUNGAN DAN SPESIFIKASI TEKNIS A. ANALISA STRUKTUR 1. Input : Bangunan 3 lantai 2 Output : Model Struktur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infrastruktur merupakan suatu aspek penting dalam menentukan kemajuan suatu negara. Khususnya Indonesia, kini telah melaksanakan pembangunan infrastruktur dengan skala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai sifat yang sangat kurang menguntungkan dalam konstruksi teknik sipil yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin terbatasnya lahan untuk pembangunan fasilitas yang diperlukan manusia mengakibatkan tidak dapat dihindarinya pembangunan diatas tanah lempung lunak.
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Disusun Oleh : Maulana Abidin ( )
TUGAS AKHIR PERENCANAAN SECANT PILE SEBAGAI DINDING PENAHAN TANAH BASEMENT DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM PLAXIS v8.2 (Proyek Apartemen, Jl. Intan Ujung - Jakarta Selatan) Diajukan sebagai syarat untuk meraih
Lebih terperinciBAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN PENELITIAN
BAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian Berdasarkan pengujian terhadap tanah yang diambil dari proyek jalan tambang Kota Berau Kalimantan Timur, maka pada bab ini akan diuraikan hasil
Lebih terperinciSIFAT FISIS DAN MEKANIS TANAH DESA NAMBUHAN KECAMATAN PURWODADI KABUPATEN GROBOGAN
SIFAT FISIS DAN MEKANIS TANAH DESA NAMBUHAN KECAMATAN PURWODADI KABUPATEN GROBOGAN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Oleh
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI KONDISI LOKASI
BAB II DESKRIPSI KONDISI LOKASI 2.1. Tinjauan Umum Untuk dapat merencanakan penanganan kelongsoran tebing pada suatu lokasi, terlebih dahulu harus diketahui kondisi existing dari lokasi tersebut. Beberapa
Lebih terperinciKAJIAN EFEKTIFITAS SEMEN DAN FLY ASH DALAM STABILITAS TANAH LEMPUNG DENGAN UJI TRIAXIAL CU DAN APLIKASI PADA STABILISASI LERENG ABSTRAK
KAJIAN EFEKTIFITAS SEMEN DAN FLY ASH DALAM STABILITAS TANAH LEMPUNG DENGAN UJI TRIAXIAL CU DAN APLIKASI PADA STABILISASI LERENG Frengky Alexander Silaban 1, Roesyanto 2 1 Departemen Teknik Sipil, Universitas
Lebih terperinciPengaruh Subtitusi Pasir Pada Tanah Organik Terhadap Kuat Tekan dan Kuat Geser. Rizky Dwi Putra 1) Iswan 2) Lusmeilia Afriani 2)
JRSDD, Edisi Juni 2016, Vol. 4, No. 2, Hal:276-283 (ISSN:2303-0011) Pengaruh Subtitusi Pasir Pada Tanah Organik Terhadap Kuat Tekan dan Kuat Geser Rizky Dwi Putra 1) Iswan 2) Lusmeilia Afriani 2) Abstract
Lebih terperinciGedung yang dibangun dengan sistem rangka pemikul momen (SRPM) dengan balok masih mempunyai kekurangan bila ditinjau dari segi tinggi gedung dan
TUGAS AKHIR RC09-1380 MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG GRAHA PENA SURABAYA DENGAN METODE FLAT SLAB M. HASAN TAUFIQ 3105 100 116 DOSEN PEMBIMBING Ir. KURDIAN SUPRAPTO, MS PENDAHULUAN LATAR BELAKANG
Lebih terperinciPENGARUH GRADASI PASIR DAN KADAR LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH
PENGARUH GRADASI PASIR DAN KADAR LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH Khairul Umam (1), Soewignjo Agus Nugroho (2), Gunawan Wibisono (3) 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Universitas Riau, Jl. Subrantas KM
Lebih terperinciPERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SUSUN SEDERHANA DAN SEWA ( RUSUNAWA ) MAUMERE DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SUSUN SEDERHANA DAN SEWA ( RUSUNAWA ) MAUMERE DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS Oleh: AGUS JUNAEDI 3108 040 022 Dosen Pembimbing Ir. SUNGKONO, CES Ir. IBNU PUDJI
Lebih terperinciPERENCANAAN JEMBATAN MALANGSARI MENGGUNAKAN STRUKTUR JEMBATAN BUSUR RANGKA TIPE THROUGH - ARCH. : Faizal Oky Setyawan
MENGGUNAKAN STRUKTUR JEMBATAN BUSUR Oleh : Faizal Oky Setyawan 3105100135 PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA METODOLOGI HASIL PERENCANAAN Latar Belakang Dalam rangka pemenuhan dan penunjang kebutuhan transportasi
Lebih terperinciPENGARUH PROSES PENGERINGAN TERHADAP PARAMETER KUAT GESER TANAH LANAU TAK JENUH. Farllan Lasimpala NRP :
PENGARUH PROSES PENGERINGAN TERHADAP PARAMETER KUAT GESER TANAH LANAU TAK JENUH Farllan Lasimpala NRP : 0921042 Pembimbing: Ir. Asriwiyanti Desiani, M.T. ABSTRAK Kondisi cuaca di Indonesia saat ini sulit
Lebih terperincid. Apa Yang Jawaban : pembebanan keamanan. KEPADATAN Φ( o ) Dr (%) 0-5 26-30 0-5 5-10 5-30 28-35 30-60 35-42 10-30 30-50 38-46 60-95 RELATIF TANAH
UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK Jawaban UAS Teknikk Pondasi (Waktu 1 menit) Tanggal : 11 Juni 1 Soal no 1. Teori a. Sebutkan data fisik tanah yang diperlukan untuk perencanaan. Data fisik tanah yang
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Alhamdulillahirabbil alamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas
KATA PENGANTAR Alhamdulillahirabbil alamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-nya yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang diberi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diuji menggunakan material tanah lempung yang disubtitusi
III. METODE PENELITIAN A. Sampel Tanah Sampel tanah yang diuji menggunakan material tanah lempung yang disubtitusi dengan material pasir. Sampel tanah yang akan digunakan adalah dari daerah Belimbing Sari,
Lebih terperinciPelaksanaan Pekerjaan Balok Dan Plat Lantai Pada Gedung 2 Lantai 5 Pusat Pemerintahan Kota Tangerang Selatan
Pelaksanaan Pekerjaan Balok Dan Plat Lantai Pada Gedung 2 Lantai 5 Pusat Pemerintahan Kota Tangerang Selatan Nama : Bias Cahya Islami NPM : 21312452 Dosen Pembimbing : Remigius Hari S, ST.,M.Ars Latar
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Geotech Efathama,P.T , Various Report Uji Beban Statik
DAFTAR PUSTAKA Bab II Tinjauan Pustaka ASTM D 43-7(3), Standard Test Method for Deep Foundations under Static Axial Compressive Loads Djarwanti, Noegroho, R. HI, and Okky Fransila Arganata. "Korelasi Daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dampak pada perubahan pola kehidupan sosial masyarakat dengan trend
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem kehidupan masyarakat, secara khusus masyarakat di Kota Yogyakarta dari hari ke hari juga terus berkembang. Urbanisasi membawa pengaruh besar dalam berbagai bidang
Lebih terperinci