KEDAULATAN PANGAN INDONESIA

Transkripsi

1 Bersama E-PLUS 101 menuju KEDAULATAN PANGAN INDONESIA Solusi praktis peningkatan produktivitas hasil pertanian dan perkebunan

2

3 Kondisi sektor pertanian Indonesia masih jauh dari sasaran untuk menjadikannya sebagai pondasi utama kemandirian pangan di negeri ini. Sasaran swasembada pangan untuk beras, kedele, daging dan susu pada tahun 2014 sudah dapat dipastikan tidak akan tercapai. Hal ini dapat dilihat baik dari sisi produksi maupun konsumsi. Sisi produksi pertanian selalu tertinggal untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat plus cadangan stok pangan nasional. Kekurangan produksi pertanian inilah yang kemudian diupayakan ditutup dari impor bahan pangan yang jumlahnya semakin naik dari tahun ke tahun. Kemandirian pangan adalah kondisi dimana seluruh kebutuhan pangan pokok nasional dapat dipenuhi dari produksi dalam negeri sendiri yaitu dari hasil seluruh petani, pekebun, peternak dan nelayan baik individu, koperasi maupun perusahaan swasta nasional. Kemandirian pangan ini juga menggambarkan bahwa kecukupan produksi pangan yang ada dapat mencukupi untuk kebutuhan konsumsi nasional plus cadangan stok yang dibutuhkan untuk keadaan darurat, misalnya bencana alam, banjir, kekeringan,dll. Kemandirian pangan menunjukkan bahwa bangsa ini adalah sebagai produsen pangannya sendiri, tidak tergantung dari negara lain sehingga dapat dicapai pemenuhan pangan nasional yang mandiri, dalam jumlah yang cukup, harga yang relatif stabil dan dengan kualitas yang baik. Berangkat dari idealisme untuk menciptakan kemandirian pangan nasional tersebut di atas, kami telah melakukan riset empiris di berbagai wilayah pertanian khususnya pangan di Indonesia. Tujuan dari riset empiris tersebut adalah untuk mengetahui masalah-masalah mendasar mengapa produktivitas pangan nasional boleh dikatakan stagnan selama 20 tahun belakangan ini? Berdasarkan hasil studi pembangunan pertanian yan kami lakukan pada tahun 2010, kami memperoleh kesimpulan tentang masalah kritis yang dihadapi oleh sektor pertanian Indonesia dipandang dari sudut teknis budidaya tanaman. Masalah kritis tersebut memberikan kontribusi yang sangat signifikan terhadap tingkat produktivitas yang relatif masih di bawah potensi genetiknya.

4 Ada 4 masalah kritis sektor pertanian Indonesia, yaitu : 1. Masalah Perakaran Tanaman (Jumlah & Massa Akar yang kurang optimal, serta Kualitas Akar yang jelek) 2. Rendahnya Tingkat Ketersediaan dan Serapan Nutrisi Makro terutama Phosphat, Potassium dan Nutrisi Mikro lainnya. 3. Variabilitas Hama dan Penyakit Tanaman yang semakin beraneka macam 4. Pengelolaan air. Untuk mengatasi masalah kritis tersebut di atas, kami memperkenalkan suatu inovasi teknologi yang ramah lingkungan tetapi terbukti secara signifikan dari uji lokasi di berbagai lokasi yang berbeda di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Kami telah lakukan uji lokasi untuk berbagai tanaman pangan (Padi, jagung dan Kedele), Hortikultura dan Tanaman Perkebunan (Tebu, Karet, Sawit, Kopi, Coklat, dll) dan terbukti dapat meningkatkan produktivitas tanaman dengan cara yang praktis sekaligus meningkatkan daya dukung tanah dalam jangka panjang. Inovasi teknologi tersebut merupakan suatu produk hayati yang kami sebut Teknologi Pembugar Tanah E-Plus 101. Dalam paparan ini, kami sajikan hasil-hasil uji coba dalam skala demplot maupun komersial pada berbagai aplikasinya baik untuk tanaman pangan, hortikultura maupun perkebunan. Harapan kami bahwa produk ini dapat lebih disebar-luaskan melalui para pemangku kepentingan sektor pertanian agar dapat memberikan kontribusi dalam upaya peningkatan produktivitas tanaman untuk mencapai kemandirian pangan nasional. Semoga bermanfaat, amin.

5 MENGAPA TANAH PERLU PEMBUGARAN??? TANAH PERTANIAN YANG SAKIT (TIDAK SUBUR) TANAH PERTANIAN YANG SEHAT (SUBUR) Tanah Pertanian yg Subur > 10 8 Mikroba Bermanfaat/Gram Tanah Produktivitas & Daya Dukung Tanah Sangat Tergantung pada Aktivitas Mikroba-Mikroba Bermanfaat

6 PEMBUGAR TANAH E-Plus E-Plus merupakan hasil riset terkini sebagai Produk Pembugar Tanah dengan Konsep Bio Mimicrry yaitu meng-copy paste kondisi alam yang subur Kombinasi Unik antara Mikroba Bermanfaat (12 species murni dengan kerapatan masing-masing mikroba x cfu/ml) dan Senyawa Organik Humat Aromatik Diformulasikan untuk semua jenis tanah yang telah mengalami degradasi kesuburan dan terkuras kandungan Karbon Organiknya Dapat digunakan baik pada Media Tanah dan Non Tanah (Soiless Media) Produk Tablet Biomassa Terpadatkan (Compacted Biomass Tablet) yang mudah larut dalam air, yang berisi : Mikroba Bermanfaat A. Jamur Bermanfaat B. Bakteri Bermanfaat * Trichoderma harzianum * Bacillus subtilis * Trichoderma viridae * Bacillus pumilus * Trichoderma coningii * Bacillus megaterium * Bacillus licheniformus * Bacillus laterosporus * Bacillus polymixa * Bacillus sp B8 & B11 * Pseudomonas fluorescent Senyawa Organik Aromatik * Humat Aromatik * 21 L-Asam Amino * Gula Kompleks * Serbuk Azolla

7 Manfaat E-Plus : 1. Mengembalikan Kesuburan Biologis Tanah dengan proses Bio- Augmentasi Mikroba Bermanfaat 2. Meningkatkan Ketersediaan dan Mobilitas Nutrisi dalam tanah sehingga lebih mudah diserap oleh akar tanaman 3. Meningkatkan Jumlah dan Massa Akar sehingga Luas Kontak Permukaan Serapan Hara lebih baik 4. Meningkatkan Kapasitas Tukar Kation terutama Ketersediaan dan Serapan Phosphat, Potassium dan Nutrisi Mikro 5. Meningkatkan Fisiologi dan Kesehatan Tanaman dengan cara yang tidak biasa (Phytohormon Auxin, Sitokinin & Giberelin) 6. Mencegah perkembangan Penyakit Tular Tanah (Soil Borne Disesase) 7. Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Pemupukan sehingga dapat meningkatkan produktivitas tanaman 8. Memunculkan Potensi Genetik Tanaman dari segi Produktivitas maupun Kualitas Genetik nya 9. Meningkatkan Daya Dukung dan Keberlanjutan Siklus Tanah dalam jangka panjang Telah Terbukti dalam Peningkatan Produktivitas Pertanian baik Tanaman Pangan, Hortikultura maupun Perkebunan dengan cara yang aman

8 Mode Aksi Pembugar Tanah E -Plus 101 E-Plus Perbaikan Keseimbangan Biologis Tanah x Memperbaiki Sistem Perakaran Tanaman (Jumlah,Volume & Kualitas Akar ) x Stimulasi Pertumbuhan (Phytohormon) x Mencegah Penyakit Tular Tanah x Meningkatkan Efisiensi Pemupukan x Meningkatkan Ketersediaan Nutrisi Makro & Mikro x Meningkatkan Produktivitas Hasil & Kualitas Produksi ( sesuai POTENSI GENETIK tanaman) x Meningkatkan Ratio Manfaat-Biaya x Perbaikan Daya Dukung & Kualitas Tanah