ANALISIS RESIKO FINANSIAL SURAT UTANG NEGARA (SUN) SEBAGAI ALTERNATIF PENGUKURAN KINERJA PENGELOLAAN SUN TAHUN 2007
|
|
- Indra Rachman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS RESIKO FINANSIAL SURAT UTANG NEGARA (SUN) SEBAGAI ALTERNATIF PENGUKURAN KINERJA PENGELOLAAN SUN TAHUN 2007 Case Study Cornelius Maria Susetya NIM BINUS BUSINESS SCHOOL PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN KEKHUSUSAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN BINUS UNIVERSITY JAKARTA 2009 i
2 ANALISIS RESIKO FINANSIAL SURAT UTANG NEGARA (SUN) SEBAGAI ALTERNATIF PENGUKURAN KINERJA PENGELOLAAN SUN TAHUN 2007 Case Study Cornelius Maria Susetya NIM Tesis Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Manajemen Pada Magister Manajemen Kekhususan Akuntansi Pemerintahan BiNus Business School BiNus University ii
3 ANALISIS RESIKO FINANSIAL SURAT UTANG NEGARA (SUN) SEBAGAI ALTERNATIF PENGUKURAN KINERJA PENGELOLAAN SUN TAHUN 2007 Case Study Cornelius Maria Susetya NIM Pembimbing : Edi Timbul Hardiyanto, Ak MBA, M Sc Tanggal : Agustus 2009 iii
4 KATA PENGANTAR Pertama tama, saya ingin mengucapkan Puji Syukur kepada Tuhan yang maha kuasa, karena berkat limpahan berkat dan kasihnya masih memperbolehkan saya untuk menyelesaikan tugas akhir pembuatan tesis ini. Demikian pula, rasa terima kasih juga saya berikan kepada isteri, Yani Trisnaningsih, dan kedua anak kami, Elang dan Inez, yang pastinya sangat mengharapkan tugas pendidikan ini dapat selesai sesuai kehendaknya. Demikian pula, ucapan terima kasih yang sangat besar saya ucapkan kepada Sdr. Denis Yudhosusilo, yang dengan rendah hati membantu dalam pengetikan dan pengolahan data. Kepada Bapak Bhimantara Widyajala, Direktur Surat Berharga Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang serta mbak Novi, pegawai pada Direktort Berharga Negara yang memberikan beberapa tinjauan tentang analisis resiko finansial serta data-data yang dapat diolah bagi pemenuhan akses data pembuatan tesis ini. Kepada Bapak Benny M Limbong, sekretaris Inspektorat Jenderal yang telah memperbolehkan saya untuk mengikuti tugas pendidikan ini, di tengah kesibukan tugas-tugas yang kami laksanakan. Atas bimbingan beliau, serta pemacu semangat akhirnya dapat kami selesaikan tugas akhir ini. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Para dosen, khususnya Bapak Edi Timbul, yang berkenan membimbing pembuatan tesis ini, para rekan-rekan seangkatan dan dukungan dari sekretariat Binus, yang dengan setia masih memberi pengumuman dan imbauan bagi selesainya tesis ini. Namun demikian, tidak ada gading yang tidak retak. Tulisan ini mungkin masih jauh dari sempurna, maka segala kritikan, masukan yang bertanggungjawab, kiranya dapat memperkaya tulisan ini, khususnya dalam rangka peningkatan Audit Kinerja dalam manajemen pengelolaan utang pemerintah. Terima kasih. iv Hormat kami, Cornelius Maria Susetya
5 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PERNYATAAN... ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii KATA PENGATAR... iv ABSTRAK... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Permasalahan... 2 C. Tujuan dan Manfaat... 3 D. Ruang Lingkup... 4 BAB II : LANDASAN TEORI A. Terminologi Pada Obligasi Negara dan Karakteristik Dasar Obligasi... 5 B. Risiko-Risiko Portofolio Utang Negara C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Risiko Financial D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Refinancing Risk BAB III : METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pikir B. Model dan Metode Analisis C. Sampel D. Metode Pengumpulan Data E. Metode Analisis BAB IV : ANALISIS RESIKO FINANSIAL A. Gambaran Umum Tentang Obligasi Negara B. Risiko Beban Bunga (Interest Risk) C. Risiko Pembiayaan Kembali vi
6 D. Simulasi Penerbitan Obligasi Negara Tahun 2007 Dengan Mempertimbangkan Refinancing Risk E. Perbandingan rencana penerbitan sesuai hasil analisis BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Lampiran I Lampiran II Lampiran III Lampiran IV Lampiran V vii
7 DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Ilustrasi Penghitungan Macaulay Duration Tabel 4.1. Ringkasan Perubahan Posisi SUN per 31 Desember Tabel 4.2. Posisi kepemilikan obligasi negara domestik per Desember Tabel 4.3. Suku bunga SBI 3 bulanan Tabel 4.4. Besaran Yield obligasi negara per 30 Desember Tabel 4.6. Expected Risk and Cost tahun 2007 Interest Rate Risk Tabel 4.7. Beban bunga terhadap komposisi obligasi Interest Rate Risk viii
8 DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Skema Kerangka Pikir Grafik 4.1.Komposisi Tradable Bonds tahun Grafik 4.2 Komposisi Tradable Bonds tahun Grafik 4.3.Struktur jatuh tempo SUN yang dapat diperdagangkan per 31 Desember Grafik 4.4.Struktur jatuh tempo SUN yang dapat diperdagangkan per 31 Desember Grafik 4.5.Perbandingan struktur jatuh tempo SUN yang dapat diperdagangkan (31 Desember Desember 2006) Grafik 4.6. Time to maturity per 31 Desember Grafik 4.7. Trend suku bunga SBI 3 bulan tahun Grafik 4.8. Expected Risk and cost tahun 2007 Interest Rate risk Grafik 4.9. Beban bunga terhadap komposisi obligasi Interst Rte Risk Grafik Struktur jatuh tempo bond per 31 Desember Grafik Struktur jatuh tempo bond per 31 Desember ix
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pikir Berdasarkan latar belakang dan landasan teori yang telah diuraikan maka akan dibuat kerangka pikir untuk penelitian ini. Kerangka pikir ini dibuat untuk
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS RESIKO FINANSIAL
BAB IV ANALISIS RESIKO FINANSIAL A. Gambaran Umum Tentang Obligasi Negara 1. Surat Utang Negara di Indonesia a). Jenis Surat Utang Negara (1) Obligasi Negara Berdenominasi Rupiah Obligasi Negara berdenominasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Beberapa literatur tentang Obligasi Negara, serta tingkat resiko finansial yang akan dibahas dalam tesis ini dijelaskan dalam bab ini. Demikian pula pendekatanpendekatan analisis
Lebih terperinciSaving Bonds Ritel seri SBR002
Saving Bonds Ritel seri SBR002 Definisi Saving Bonds Ritel : adalah Obligasi Negara yang dijual kepada individu atau perseorangan Warga Negara Indonesia melalui Agen Penjual yang tidak dapat diperdagangkan
Lebih terperinciResearch TJONG AGUS HANDOKO
ANALISIS IMPLEMENTASI TIGA METODE PENGUKURAN VALUE AT RISK (HISTORIS, VARIANCE-COVARIANCE, DAN SIMULASI MONTE CARLO) PADA PERGERAKAN HARGA SAHAM- SAHAM YANG TERMASUK DALAM DAFTAR LQ45 PERIODE 2005-2008
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi pemicu kenaikan jumlah nominal utang pemerintah Indonesia (DJPU,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pasar keuangan global yang sangat cepat dan semakin terintegrasi telah mengakibatkan pasar obligasi memainkan peranan penting sebagai alternatif sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bank merupakan lembaga perantara keuangan (financial intermediary) yang mempunyai kegiatan pokok menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan yang kemudian
Lebih terperinciANALISIS KEMAMPUAN MARKET TIMING, STOCK SELECTION, RISK DAN RETURN REKSA DANA CAMPURAN DI INDONESIA PERIODE TAHUN
ANALISIS KEMAMPUAN MARKET TIMING, STOCK SELECTION, RISK DAN RETURN REKSA DANA CAMPURAN DI INDONESIA PERIODE TAHUN 2005-2007 RESEARCH ALLEN MAKALEW 0740000476 BINUS BUSINESS SCHOOL PROGRAM STUDI MAGISTER
Lebih terperinciXXI. Resume Investasi Obligasi Ritel Indonesia Seri 10danSimulasi Perhitungan ORI 10. PPA Univ. Trisakti
PPA Univ. Trisakti XXI Resume Investasi Obligasi Ritel Indonesia Seri 10danSimulasi Perhitungan ORI 10 Tugas Mata Kuliah : Manajemen Keuangan dan Pasar Modal Dosen Pengajar : Ibu Susi Muchtar Mahasiswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah alat bagi seorang investor untuk meningkatkan nilai aset
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi adalah alat bagi seorang investor untuk meningkatkan nilai aset yang dimilikinya. Investor dapat melakukan investasi pada beragam aset finansial, salah satunya
Lebih terperinciELASTISITAS YIELD: PENGUKURAN RISIKO TINGKAT SUKU BUNGA OBLIGASI NEGARA SERI FIXED RATE DI INDONESIA TESIS
ELASTISITAS YIELD: PENGUKURAN RISIKO TINGKAT SUKU BUNGA OBLIGASI NEGARA SERI FIXED RATE DI INDONESIA TESIS LARISSA TRISETYOWATI 0606160644 UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MAGISTER
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan menerbitkan obligasi dengan tujuan untuk menghindari risiko yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu kebijakan perusahaan agar bisa mendapatkan dana tanpa harus berutang ke perbankan dan menerbitkan saham baru adalah menerbitkan obligasi. Perusahaan
Lebih terperinciPERENCANAAN AUDIT BERBASIS RISIKO PADA INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PERENCANAAN AUDIT BERBASIS RISIKO PADA INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL GROUP FIELD PROJECT RODESNAT SIHOTANG 0740001182 RIZKAN DWI RAHARJO 0740001195 BINUSBUSINESSSCHOOL
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH HARGA BATUBARA, MINYAK DIESEL INDUSTRI, CRUDE OIL, SERTA KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PENJUALAN BATUBARA INDONESIA RESEARCH
ANALISIS PENGARUH HARGA BATUBARA, MINYAK DIESEL INDUSTRI, CRUDE OIL, SERTA KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP PENJUALAN BATUBARA INDONESIA RESEARCH BOBBY JPH SILALAHI NIM 0740001251 BINUS BUSINESS SCHOOL PROGRAM
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pada bulan Oktober 2008, bursa saham dunia mengalami penurunan yang cukup signifikan. Hal tersebut memberikan dampak pada pelaku lantai bursa, dunia usaha
Lebih terperinci2015, No b. bahwa untuk memberikan kepastian hukum sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu dilakukan perubahan atas Peraturan Menteri Keuang
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1705, 2015 KEMENKEU. Pasar. Perdana Domestik. Valuta Asing. Mata Uang Rupiah. Lelang. Surat Utang Negara. Perubahan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciANALISIS PORTOFOLIO KREDIT DAN ASSET TO BOND SWAP UNTUK MENCAPAI COST EFFICIENCY RATIO PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Oleh : EDY UTOMO
ANALISIS PORTOFOLIO KREDIT DAN ASSET TO BOND SWAP UNTUK MENCAPAI COST EFFICIENCY RATIO PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Oleh : EDY UTOMO PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN AGRIBISNIS PROGRAM PASCASARJANA
Lebih terperinciUniversitas Kristen Maranatha
viii ABSTRAK Melalui pasar modal, investor dapat melakukan investasi di beberapa perusahaan dengan pembelian efek-efek baru yang diperdagangkan di pasar modal. Obligasi merupakan salah satu efek yang ditawarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Objek dari penelitian ini adalah perusahaan multifinance di Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Objek dari penelitian ini adalah perusahaan multifinance di Indonesia. Berdasarkan data Biro Riset Infobank (biri), pada Januari 2010, posisi pembiayaan multifinance
Lebih terperinciMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 126/PMK.08/2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 170/PMK.08/2008 TENTANG TRANSAKSI SURAT UTANG NEGARA SECARA LANGSUNG DENGAN
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Dengan menghaturkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat
KATA PENGANTAR Dengan menghaturkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat anugerah dan kasih-nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis yang berjudul Analisis Pengaruh Faktor Makro
Lebih terperinciPEMBENTUKAN KURVA IMBAL HASIL (YIELD)
PEMBENTUKAN KURVA IMBAL HASIL (YIELD) DENGAN MODEL NELSON SIEGEL-SVENSSON (NSS) (Studi Kasus: Data Obligasi Pemerintah periode 27 Oktober 2014 sampai 31 Oktober 2014 ) Oleh: EUGENIA SEPTRI HUTAHAYAN 24010210141035
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PMK.08/2007 TENTANG LELANG PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI NEGARA
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PMK.08/2007 TENTANG LELANG PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI NEGARA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :
Lebih terperinciPELATIHAN MANAJEMEN OBLIGASI DAERAH TAHAP MIDDLE/2
PELATIHAN MANAJEMEN OBLIGASI DAERAH TAHAP MIDDLE/2 BAGI STAF BPKD PEMPROF DKI JAKARTA DI GEDUNG DIKLAT 23 27 MEI 2011 OBLIGASI PEMERINTAH RILYA ARYANCANA Topik KARAKTERISTIK OBLIGASI PEMERINTAH JENIS OBLIGASI
Lebih terperinciJakarta, 15 Maret Penulis
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala berkat dan rahmat serta karunia- Nya yang telah dilimpahkan kepada Penulis sehingga penulisan tesis yang berjudul Analisis Dampak Subprime Mortgage
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 77 /PMK.08/2012 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 77 /PMK.08/2012 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 1701 PMK.08/2008 TENTANG TRANSAKSI SURAT UTANG NEGARA SECARA LANGSUNG DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciINDEX. Indexes atau. INDOBeX pada. Indonesia yang. Risiko (DJPPR) (ISIX)
IBPA Luncurkan INDONESIA SUKUK INDEXES dan INDONESIA COMPOSITE BOND INDEX Acuan Kinerja Pasar Surat Utang Indonesia Jakarta Pada tanggal 11 November 2015, PT Penilai Harga Efek Indonesia atau dikenal dengan
Lebih terperinciLampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/10/DPM tanggal 16 Februari Lampiran 1 Contoh Format : SURAT KONFIRMASI BROKER BIDDING LIMIT
Lampiran 1 Contoh Format : SURAT KONFIRMASI BROKER BIDDING LIMIT Kepada : Bank Indonesia Direktorat Pengelolaan Moneter cq. Bagian Operasi Pasar Uang Gedung B Lantai 10 Jl. MH. Thamrin No. 2 Jakarta 10010
Lebih terperinciLAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN SURAT UTANG NEGARA TAHUN 2008
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN SURAT UTANG NEGARA TAHUN 2008 DISAMPAIKAN SEBAGAI BAGIAN DARI PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBN 2008 LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN SURAT BERHARGA NEGARA
Lebih terperinciHASIL EMPIRIS. Tabel 4.1 Hasil Penilaian Numerik
31 IV HASIL EMPIRIS 4.1 Penilaian Numerik Untuk melihat bagaimana model bekerja, dapat disimulasikan harga saham dan membandingkan beberapa hasil numerik dari beberapa model yang dibangun sebelumnya. Di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Struktur modal merupakan masalah yang sangat penting bagi perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Struktur modal merupakan masalah yang sangat penting bagi perusahaan karena modal merupakan salah satu dari faktor penggerak dalam perusahaan untuk menjalankan
Lebih terperinciANALISIS INVERSTASI DAN PORTOFOLIO
ANALISIS INVERSTASI DAN PORTOFOLIO Obligasi perusahaan merupakan sekuritas yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang menjanjikan kepada pemegangnya pembayaran sejumlah uang tetap pada suatu tanggal jatuh
Lebih terperinciANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA OBLIGASI KORPORASI DI INDONESIA TESIS
UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA OBLIGASI KORPORASI DI INDONESIA TESIS IMAM JUHARTONO 0706170040 FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN JAKARTA APRIL 2010
Lebih terperinciSTRUKTUR ORGANISASI DANA PENSIUN
STRUKTUR ORGANISASI DANA PENSIUN PENDIRI DEWAN PENGAWAS DIREKTUR UTAMA DIREKTUR INVESTASI SEKRETARIAT INTERNAL AUDIT DIREKTUR ADM. & KEUANGAN p e n g u r u s BAGIAN PENGEMBANGAN DANA BAGIAN MANAJEMEN RESIKO
Lebih terperinciRESEARCH : MUHAMMAD HIDAYATULLAH KESUMA NEGARA, SH. NIM.
ANALISIS TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PEMOHONAN PASPOR DI KANTOR IMIGRASI KELAS I KHUSUS JAKARTA SELATAN RESEARCH : MUHAMMAD HIDAYATULLAH KESUMA NEGARA, SH.
Lebih terperinciNAMA JABATAN : Kepala Seksi Analisis Pasar Uang dan Derivatif
- 193-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Analisis Pasar Uang dan Derivatif 2. IKHTISAR JABATAN : Seksi Analisis Pasar Uang dan Derivatif mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan, analisis dan kajian
Lebih terperinci4 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pendahuluan Dalam melakukan investasi, investor cenderung tidak memilih alternatif investasi yang berisiko. Di dalam berinvestasi pada instrumen obligasi, risiko yang
Lebih terperinciPROSPEK INVESTASI SURAT UTANG NEGARA
PROSPEK INVESTASI SURAT UTANG NEGARA Aula Ged B Lt.5, Sekretariat BPPK, 9 November 2017 Subhan Noor Direktorat Surat Utang Negara Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko OUTLINE 1 2 Mengenal Instrumen
Lebih terperinci2 namun acuan yang digunakan adalah indikator indeks; c. bahwa dalam rangka menselaraskan indikator yang digunakan dalam rangka transaksi Surat Utang
No.698, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Surat Utang Negara. Langsung. Transaksi. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95/PMK.08/2014 TENTANG TRANSAKSI SURAT UTANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Obligasi adalah sebuah instrumen pasar modal yang berbetuk hutang (debt
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Obligasi adalah sebuah instrumen pasar modal yang berbetuk hutang (debt instrument). Obligasi dikeluarkan oleh pihak yang membutuhkan dana untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Perhitungan Tingkat Imbal Hasil RDPT, JSX, dan SBI (Cumulative Return) Secara sederhana kita dapat menghitung tingkat imbal hasil dengan cara membagi selisih nilai investasi
Lebih terperinciANALISIS BERBAGAI FAKTOR STIMULUS PENERIMAAN SMS MARKETING TERHADAP MINAT KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN
ANALISIS BERBAGAI FAKTOR STIMULUS PENERIMAAN SMS MARKETING TERHADAP MINAT KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN RESEARCH LELYANA - 0400521202 BINUS BUSINESS SCHOOL PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN STRATEGIC
Lebih terperinciSUN SEBAGAI INSTRUMEN PEMBIAYAAN DEFISIT APBN
SUN SEBAGAI INSTRUMEN PEMBIAYAAN DEFISIT APBN Salah satu upaya untuk mengatasi kemandegan perekonomian saat ini adalah stimulus fiskal yang dapat dilakukan diantaranya melalui defisit anggaran. SUN sebagai
Lebih terperinciJakarta, 12 November Penulis
KATA PENGANTAR Pertama-tama penulis ingin memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-nya, penulis dapat menyelesaikan thesis ini dengan sebaik-baiknya. Penyusunan
Lebih terperinciMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
- 1 - KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 343 /KMK.01/2003 TENTANG LELANG PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI NEGARA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pengelolaan Surat Utang Negara sebagaimana dimaksud
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Selama bulan Januari hingga Agustus 2008, bursa saham dunia mengalami penurunan yang berdampak pada pelaku lantai bursa, dunia usaha, dan perekonomian di berbagai negara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pembiayaan alternatif selain pembiayaan melalui perjanjian pinjaman (loan
BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Surat Berharga Negara (SBN) dipandang oleh pemerintah sebagai instrumen pembiayaan alternatif selain pembiayaan melalui perjanjian pinjaman (loan agreement). Kondisi APBN
Lebih terperinciPENGELOLAAN SURAT UTANG NEGARA
PENGELOLAAN SURAT UTANG NEGARA Auditorium Sabang Kantor Pusat DJBC, 2 November 2017 Subhan Noor Direktorat Surat Utang Negara Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan OUTLINE 1 2 Mengenal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan pasar modal yang pesat memiliki peran penting dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan pasar modal yang pesat memiliki peran penting dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian. Pada penelitian yang dilakukan (Sulystari, 2013),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. contohnya adalah saham dan obligasi (Manurung, 2009).
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan investasi pada dewasa ini tidak terbatas pada investasi dalam bentuk fisik seperti properti dan emas, tetapi investasi dalam surat berharga saat
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40/PMK.05/2015 TENTANG TINGKAT SUKU BUNGA DAN PENATAUSAHAAN PENERUSAN PINJAMAN LUAR NEGERI
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40/PMK.05/2015 TENTANG TINGKAT SUKU BUNGA DAN PENATAUSAHAAN PENERUSAN PINJAMAN LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBayu Ermanto ( ) <<Nama Mhs2 >> <<(NIM 2)>> <<Nama Mhs3 >> <<(NIM 3)>>
ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PERTUMBUHAN LABA DAN RUGI DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI JAKARTA STOCK EXCHANGE PERIODE 2005-2006 PENELITIAN Bayu Ermanto (0740000085)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejarah liberalisasi sektor keuangan di Indonesia bisa dilacak ke belakang,
BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Sejarah liberalisasi sektor keuangan di Indonesia bisa dilacak ke belakang, setidaknya sejak tahun 1983 saat pemerintah mengeluarkan deregulasi perbankan (Pakjun 1983).
Lebih terperinciLAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN SURAT BERHARGA NEGARA TAHUN 2009
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN SURAT BERHARGA NEGARA TAHUN 2009 DISAMPAIKAN SEBAGAI BAGIAN DARI PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBN 2009 LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN SURAT BERHARGA NEGARA
Lebih terperinciPERHITUNGAN HARGA SETELMEN SURAT PERBENDAHARAAN NEGARA
LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 45/PMK.06/2005 TENTANG LELANG SURAT UTANG NEGARA DIPASAR PERDANA PERHITUNGAN HARGA SETELMEN SURAT PERBENDAHARAAN NEGARA Cara perhitungan Harga Setelmen per unit
Lebih terperinciMODUL 15 PENILAIAN OBLIGASI
MODUL 15 PENILAIAN OBLIGASI 1. BEBERAPA ISTILAH PENTING DALAM VALUASI OBLIGASI Pengetahuan mengenai efek bersifat hutang seperti obligasi beserta metode valuasinya tidak dapat dipisahkan dari beberapa
Lebih terperinci2015, No Mengingat dengan cara private placement di Pasar Perdana Domestik dengan mencabut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 192/PMK.08/2013 tent
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.947, 2015 KEMENKEU. Surat Utang Negara. Rupiah. Valuta Asing. Pasar perdana Domestik. Private Placement. Penjualan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI PROGRAM PASCASARJANA TESIS
UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI PROGRAM PASCASARJANA TESIS ANALISIS PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI KANTOR PELAYANAN
Lebih terperinci2013, No menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Lelang Surat Utang Negara Dalam Mata Uang Rupiah Dan Valuta Asing Di Pasar Perdana Domest
No.358, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Surat Utang Negara. Pasar Perdana. Domestik. Lelang. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43/PMK.08/2013 TENTANG LELANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pasar untuk berbagai instrumen keuangan atau sekuritas jangka panjang yang bisa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan dalam menjalankan kegiatannya membutuhkan dana atau modal yang bisa diperoleh melalui pasar uang maupun pasar modal. Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai
Lebih terperinciPENGARUH BUDAYA KERJA TERHADAP KEMAMPUAN DAN KOMITMEN PEGAWAI
PENGARUH BUDAYA KERJA TERHADAP KEMAMPUAN DAN KOMITMEN PEGAWAI (Studi Kasus pada Inspektorat Jenderal Departemen Agama) STUDI KASUS IDA FARIDA 0740001081 BINUS BUSINESS SCHOOL PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
Lebih terperinciSTRATEGI PENDANAAN MELALUI SEKURITISASI PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN PADA PT. ABC FINANCE TESIS
UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI PENDANAAN MELALUI SEKURITISASI PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN PADA PT. ABC FINANCE TESIS AGUNG YUDIVIANTHO 0806432101 FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN JAKARTA
Lebih terperinciLAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN SURAT UTANG NEGARA TAHUN 2007
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN SURAT UTANG NEGARA TAHUN 2007 DISAMPAIKAN SEBAGAI BAGIAN DARI PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBN 2007 I. Pendahuluan Laporan pertanggungjawaban pengelolaan Surat
Lebih terperinciRESEARCH MARCORIES ( )
ANALISIS PENGARUH PERGERAKAN BURSA INTERNASIONAL TERHADAP PERGERAKAN BURSA INDONESIA, STUDI EMPIRIS PADA INDEX JSX, INDEX IDX, INDEX DOWJONES, INDEX FTSE, INDEX HANGSENG, INDEX NIKKEI, DAN INDEX STRAIT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia perkembangan dalam dunia bisnis semakin mengalami
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Di Indonesia perkembangan dalam dunia bisnis semakin mengalami kemajuan dari tahun ke tahun. Perkembangan dalam dunia bisnis ini juga menyebabkan adanya tingkat
Lebih terperinciKementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Direktorat Surat Utang Negara.
Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Direktorat Surat Utang Negara SUN Ritel Jakarta, 30 November 2017 Pembicara: SANDI ARIFIANTO Kepala Seksi Perencanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendanaan, yaitu modal sendiri dan utang. Utang bisa didapatkan melalui
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber pendanaan suatu perusahaan bisa didapatkan dari dua jenis pendanaan, yaitu modal sendiri dan utang. Utang bisa didapatkan melalui sistem perbankan dalam bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang membeli obligasi disebut pemegang obligasi (bondholder) yang akan menerima
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan dunia investasi semakin marak. Banyaknya masyarakat yang tertarik dan masuk ke bursa untuk melakukan investasi menambah semakin berkembangnya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Reksa Dana 2.1.1 Pengertian Reksa Dana Berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal, reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat
Lebih terperinciSUATU MODEL HARGA OBLIGASI. Lienda Noviyanti* *Staf pengajar jurusan Statistika FMIPA - Universitas Padjadjaran, Bandung.
SUATU MODEL HARGA OBLIGASI S-31 Lienda Noviyanti* *Staf pengajar jurusan Statistika FMIPA - Universitas Padjadjaran, Bandung. Uang merupakan sebuah komoditas, sedangkan tingkat bunga adalah biaya dari
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS II.1 Landasan Teori II.1.1 Obligasi Korporasi (Corporate Bond) II.1.1.1 Definisi Obligasi Korporasi Menurut Harmono, obligasi merupakan surat tanda utang
Lebih terperinciOVERVIEW investasi obligasi. 1/51
http://www.deden08m.wordpress.com OVERVIEW Konsep pengertian obligasi. Karakteristik dan jenis obligasi. Hasil-hasil (yields) yang diperoleh dari investasi obligasi. 1/51 OBLIGASI PERUSAHAAN Obligasi perusahaan
Lebih terperinciMEMILIH INVESTASI REKSA DANA TAHUN 2010
MEMILIH INVESTASI REKSA DANA TAHUN 2010 Indonesia cukup beruntung, karena menjadi negara yang masih dapat mencatatkan pertumbuhan ekonomi positif tahun 2009 sebesar 4,4 % di tengah krisis keuangan global
Lebih terperinciMATERI 7. TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO
MATERI 7 http://www.deden08m.com TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO OBLIGASI PERUSAHAAN 2/51 Obligasi perusahaan merupakan sekuritas yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang menjanjikan kepada pemegangnya
Lebih terperinciBy: Muhammad Andryzal Fajar
By: Muhammad Andryzal Fajar andryzal_fajar@uny.ac.id Obligasi Saham Obligasi (bond) dapat didefinisikan sebagai utang jangka panjang yang akan dibayarkan kembali pada saat jatuh tempo dengan bunga yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari setiap orang tidak bisa lepas dari uang. Mereka yang kekurangan uang akan berusaha memperoleh pinjaman dengan bunga yang paling ringan
Lebih terperinciFIXED INCOME TREASURY MANAGEMENT
FIXED INCOME TREASURY MANAGEMENT PENGERTIAN Fixed Income: Produk investasi dengan tingkat pendapatan tetap (stabil) Financial Market Money market Capital market Maturity 1th Debt Instrument
Lebih terperinciOVERVIEW 1/51. Konsep pengertian obligasi. Karakteristik dan jenis obligasi. Hasil-hasil (yields) yang diperoleh dari investasi obligasi.
OVERVIEW 1/51 Konsep pengertian obligasi. Karakteristik dan jenis obligasi. Hasil-hasil (yields) yang diperoleh dari investasi obligasi. OBLIGASI PERUSAHAAN 2/51 Obligasi perusahaan merupakan sekuritas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usia yang semakin lanjut. Hal ini juga dapat dikarenakan kesehatan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan berjalannya waktu kemampuan seseorang yang saat ini masih berusia produktif dalam bekerja dapat menurun kinerjanya dikarenakan usia yang semakin lanjut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menandai awal terjadinya krisis ekonomi dan moneter di Indonesia. Nilai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jatuhnya nilai tukar rupiah terhadap US Dollar di paruh kedua tahun 1997 menandai awal terjadinya krisis ekonomi dan moneter di Indonesia. Nilai tukar rupiah terhadap
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. Universitas Indonesia. Penerapan strategi..., Iswardi, FE UI, 2008
BAB 4 PEMBAHASAN 4.1. Pendahuluan Dalam bab ini akan diulas bagaimana strategi imunisasi multiperiode dapat diterapkan pada salah satu institusi Lembaga Keuangan yang dalam studi kasus ini adalah Dana
Lebih terperinciSurat Berharga Syariah Negara
Lampiran 13 LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN SURAT BERHARGA NEGARA TA 2011 I. PENDAHULUAN Laporan Pertanggungjawaban Pengelolaan Surat Berharga Negara ini disusun untuk memenuhi amanat pasal 16 Undang-Undang
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 / PMK.08 / 2007 TENTANG LELANG SURAT UTANG NEGARA DI PASAR PERDANA
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 / PMK.08 / 2007 TENTANG LELANG SURAT UTANG NEGARA DI PASAR PERDANA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. kondisi perekonomian, berbagai keputusan yang berkenaan dengan konsumsi, tabungan dan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Tingkat Suku Bunga Tingkat suku bunga merupakan salah satu variable ekonomi yang sering dipantau oleh para pelaku ekonomi. Tingkat suku bunga dipandang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membeli produk-produk keuangan berupa surat berharga (efek). Salah satu contoh
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan saat ini, dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang (Tandelilin, 2001).
Lebih terperinciS e p t e m b e r
September 2014 1 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara, Lantai 15 Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 10350 Telepon
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat diperoleh dari modal. Tujuan utama seorang penanam modal dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Obligasi adalah sumber pembiayaan bagi perusahaan dan pemerintah yang dapat diperoleh dari modal. Tujuan utama seorang penanam modal dalam menginvestikasi dananya
Lebih terperinciBiaya Modal Perusahaan 1 BAB 9 BIAYA MODAL PERUSAHAAN
Biaya Modal Perusahaan 1 BAB 9 BIAYA MODAL PERUSAHAAN Biaya Modal Perusahaan 2 PENGERTIAN BIAYA MODAL Biaya modal merupakan tingkat pendapatan minimum yang disyaratkan pemilik modal. Dari sudut pandang
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1204, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Penjualan. Daeler Utama. Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 134/PMK.08/2013 TENTANG DEALER UTAMA DENGAN
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 /PMK.06 / 2005 TENTANG LELANG SURAT UTANG NEGARA DI PASAR PERDANA
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 /PMK.06 / 2005 TENTANG LELANG SURAT UTANG NEGARA DI PASAR PERDANA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG
SALINAN PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2009 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperincitesis ini. Dan semoga apa yang telah penulis tuangkan menjadi bermanfaat khususnya dalam bidang Sumber daya manusia.
KATA PENGANTAR Saya panjatkan puji syukur keharidat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatannya dalam menyelesaikan. Penyusunan tesis ini merupakan suatu proses yang cukup lama dan
Lebih terperinciPendek (< 1 Tahun) Obligasi Mata Uang Asing Saham Properti Emas Koleksi
Produk Investasi Deposito SBI Pendek (< 1 Tahun) Jangka Waktu Investasi Menengah (1-5 Thn) Panjang (>5 Thn) Obligasi Mata Uang Asing Saham Properti Emas Koleksi 2 INSTRUMEN INVESTASI JANGKA PENDEK 3 Dipergunakan
Lebih terperinciMATERI 7. TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO
MATERI 7 http://www.deden08m.com TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO OBLIGASI PERUSAHAAN 2/51 Obligasi perusahaan merupakan sekuritas yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang menjanjikan kepada pemegangnya
Lebih terperinciDAFTAR ISI. 2.r. vii profil Suku Bunga Surat 25 Utang Negara. Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar BAB I 1.1 L2 1.
DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar BAB I 1.1 L2 1.3 L.4 1.5 PENDAHULUAN Peran Pemerintah Dalam Perekonomian Perkembangan APBN dan Defisit 1990-2OO9 Perkembangan Surat Utang
Lebih terperinciCAKUPAN PEMBAHASAN 1/33
CAKUPAN PEMBAHASAN 1/33 Penilaian obligasi Harga obligasi Tingkat bunga pasar dan harga obligasi Maturitas dan harga obligasi Tingkat kupon dan harga obligasi Durasi obligasi PENILAIAN OBLIGASI Penilaian
Lebih terperinciPENGARUH PERUBAHAN TINGKAT SUKU BUNGA ACUAN BANK INDONESIA (BI RATE
PENGARUH PERUBAHAN TINGKAT SUKU BUNGA ACUAN BANK INDONESIA (BI RATE), TINGKAT INFLASI DAN NILAI TUKAR RUPIAH/US$ TERHADAP YIELD TO MATURITY OBLIGASI NEGARA SERI FIXED RATE DENGAN TENOR 10 TAHUN PADA PERIODE
Lebih terperinciMAKALAH TINGKAT BUNGA DAN NILAI OBLIGASI
MAKALAH TINGKAT BUNGA DAN NILAI OBLIGASI D I S U S U N OLEH : KELOMPOK 8 NAMA : SHERYN FLORENSKA (163304020824) AYUGINA SINAGA (163304020826) RUANGAN : 415 (PAGI F) SEMESTER 3 UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
Lebih terperinciLampiran Surat Edaran No. 10/ 22 /DPM Tanggal 7 Juli 2008
Lampiran Surat Edaran No. 10/ 22 /DPM Tanggal 7 Juli 2008 Lampiran-1b Contoh Perhitungan Pemenang Lelang Penjualan SUN SOR dan Multiple Yield untuk SUN INDOGB 12 10/10 Target Indikatif : Rp 6 Triliun Target
Lebih terperinciOVERVIEW Strategi investasi obligasi merupakan strategi 1/31
http://www.deden08m.wordpress.com OVERVIEW 1/31 Strategi investasi obligasi merupakan strategi yang digunakan investor dalam pengelolaan portofolio obligasi. Secara spesifik, setelah mempelajari bab ini,
Lebih terperinci