RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBRANA TAHUN :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBRANA TAHUN :"

Transkripsi

1 RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBRANA TAHUN : TAHUN 2016

2 Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Kab. Jembrana. KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, maka sebagai salah satu pelaku pembangunan kesehatan, Dinas Kesehatan kabupaten Jembrana telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana Tahun Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana Tahun merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif dan memuat berbagai program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan langsung oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana untuk kurun waktu Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana Tahun bertumpu pada Visi dan Misi Bupati/Wakil Bupati terpilih, Visi dan Misi Kementerian terkait serta tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana, dengan penekanan pada pencapaian sasaran prioritas nasional, Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Millenium Development Goals (MDGs). Tantangan pembangunan kesehatan dan permasalahan pembangunan kesehatan semakin berat, kompleks dan bahkan kadang tidak tertuga. Oleh karena itu pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan memperhatikan dinamika kependudukan, epidemiologi penyakit, perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan kemitraan, kerjasama lintas sektor serta mendorong peran serta aktif masyarakat. Pada kesempatan ini, kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih kepada pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana Tahun Kami senantiasa mengharap saran dan masukan guna perbaikan Renstra ini, sehingga bermanfaat tidak saja bagi Dinas Kesehatan Kabupateb Jembrana dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas se-kabupaten Jembrana.. Negara, 5 Januari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana, Dr. Putu Suasta, M.Kes. Pembina Utama Muda I-i

3 Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Kab. Jembrana. NIP: RINGKASAN EKSEKUTIF Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana adalah merupakan dokumen perencanaan yang memuat kegiatan strategis dalam pembangunan Kesehatan di Kabupaten Jembrana. Untuk mewujudkan hal tersebut telah ditetapkan Visi yaitu JEMBRANA SEHAT YANG MANDIRI dan untuk mewujudkan visi tersebut ditetapkan 4 (empat) Misi yaitu : 1. MENINGKATKAN DERAJAD KESEHATAN MASYARAKAT MELALUI UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT. 2. MEWUJUDKAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT YANG PARIPURNA,ADIL, MERATA,BERMUTU DAN TERJANGKAU. 3. MENINGKATKAN KETERSEDIAAN SUMBERDAYA KESEHATAN YANG BERKUALITAS DAN PROFESIONAL. 4. MEWUJUDKAN KETERSEDIAAN PEMBIAYAAN KESEHATAN YANG MEMADAI Dalam upaya mewujudkan Misi yang diinginkan maka telah ditetapkan tujuan yang ingin dicapai yaitu : 1. Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat melalui peningkatan sumber daya kesehatan (Sumber Daya Manusia, sarana prasarana, dan pembiayaan kesehatan). 2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya kesehatan bersumber daya masyarakat. Untuk mewujudkan tujuan tersebut maka telah ditetapkan sasaran yang ingin dicapai, yaitu : 1. Meningkatnya pelayanan kesehatan, indikatornya adalah : a. Menurunnya angka kematian ibu. b. Menurunnya angka kematian bayi. I-ii

4 Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Kab. Jembrana. c. Menurunnya angka kematian balita. d. Prosentase penurunan gizi buruk. e. Prosentase penjaringan kesehatan siswa. f. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan masyarakat miskin. g. Cakupan kunjungan bayi. h. Cakupan Puskesmas. i. Prosentase lansia yang mendapatkan pelayanan kesehatan. j. Prosentase pengawasan dan pengendalian Rumah tangga yang memproduksi makanan. 2. Meningkatnya upaya kesehatan bersumber daya masyarakat, dengan idikator : a. Prosentase peningkatan partisipasi masyarakat ke POSYANDU. b. Prosentase peningkatan desa siaga aktif. c. Prosentase Desa/Kelurahan UCI. d. Prosentase Rumah tangga sehat. 3. Meningkatnya sumber daya kesehatan, sarana dan prasarana kesehatan. a. Prosentase penduduk yang mempunyai jaminan kesehatan. b. Rasio dokter persatuan penduduk. c. Rasio tenaga medis per satuan penduduk. STRATEGI DAN KEBIJAKAN Strategi mendorong upaya kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabillitatif secara holistic Kebijakan 1) Meningkatan kualitas SDM melalui peningkatan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat. I-iii

5 Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Kab. Jembrana. 2) Meningkatkan intensitas upaya-upaya pencegahan untuk menurunkan angka kematian bayi, angka kematian balita dan angka kematian ibu. 3) Meningkatkan upaya pencarian (case finding) anak balita dengan gizi buruk dan gizi kurang. 4) Meningkatkan akses dan mutu layanan kesehatan. 5) Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dasar dengan standar dan kualitas yang sama: Pembangunan POSKESDES dan POLINDES/PUSTU di masing-masing Desa seluruh Kabupaten/Kota se-bali. 6) Membangun Puskesmas Rawat Inap yang berkualitas sesuai standar ISO dengan model bangunan dan standar yang sama di semua Kecamatan se-provinsi Bali. 7) Pengangkatan tenaga medis dan paramedis untuk ditugaskan di Puskesmas Pembantu, Puskesmas Rawat Inap, Rumah Sakit Tanpa Kelas, dan RSUD yang tetap disesuaikan dengan kebutuhan. 8) kuota dan melakukan MOUdengan Universitas Udayana (Fakultas Kedokteran); dan membuat regulasi tentang penambahan Dokter Spesialis di seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Bali. 9) Peningkatan sarana, prasarana, dan alat kesehatan Puskesmas Pembantu, Puskesmas Rawat Inap, Rumah Sakit Tanpa Kelas, dan RSUD. 10) Pengadaan mobil keliling pelayanan kesehatan ke Desa-Desa (pelayanan kegawat daruratan). 11) Mendirikan RS Narkoba. Disamping itu Kebijakan yang ditempuh mengacu pada ketentuan perundang undangan serta peraturan lainnya seperti : 1 Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2003 tantang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2004 tantang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan I-iv

6 Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Kab. Jembrana. Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 7. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5607); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578 ); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, I-v

7 Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Kab. Jembrana. dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 171, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5340); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); 15. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun (Lembaran Neg ara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3); 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310); 17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah; 18. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 76/PMK.05/2008 tentang Pedoman Akutansi dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum; 19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana I-vi

8 Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Kab. Jembrana. Pembangunan Daerah; 20. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1676 ); 21. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1475 ); 23. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 49 Tahun 2016 tentang Pedoman Teknis Pengorganisasian Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1502 ); 24. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 6 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi B ali (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2009 Nomor 6); 25. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi BaliTahun (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2014 Nomor 1); 26. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 13 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Jembrana Tahun (Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2006 Nomor 13), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 13 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Jembrana Tahun (Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2012 Nomor 30, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 30); Untuk mewujudkan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Kebijakan tersebut dilakukan melalui berbagai Program, antara lain : 1. Sinkronisasi Program Kabupaten Jembrana dengan Program Provinsi Bali a. Program Obat dan perbekalan Kesehatan. b. Program Upaya Kesehatan Masyarakat. c. Program Promosi Kesehatan dan pemberdayaan Masyarakat. I-vii

9 Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Kab. Jembrana. 2. Sinkronisasi Program Kabupaten Jembrana dengan Program Nasional ( Tri Sakti dan Nawa Cita)`: A. Program Urusan Kesehatan di Kabupaten Jembrana 1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Kegiatan Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan 2. Program Upaya Kesehatan 2.1. Pelayanan Kefarmasian dan alat Kesehatan 2.2. Peningkatan Kesehatan Masyarakat 2.3. Kegiatan Peningkatan pelayanan dan Penanggulangan masalah Kesehatan Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan 3. Program Pengembangan Obat Asli Indonesia 3.1. Kegiatan Peningkatan Promosi Obat Bahan alam Indonesia. 4. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kegiatan Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat. 5. Program Penyelenggaraan Perbaikan Gizi Masyarakat Kegiatan Pemberian Tambahan Makanan dan Vitamin. 6. Program Pengembangan Lingkungan Sehat ( Ehra) 6.1. Kegiatan Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat 7. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit menular 7.1. Pelayanan pencegahan, Pembrantasan Penyakit Menular 7.2. Peningkatan Surveilance Epidemologi dan penanggulangan wabah 7.3. Pelayanan,Pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan Jiwa. 8. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Kegaiatan Penyusunan Standarisasi Analisis Belanja Pelayanan Kesehatan. I-viii

10 Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Kab. Jembrana Kegiatan Evaluasi dan Pengembangan Standarisasi pelayanan Kesehatan ( ISO ) 9. Program Pengadaan peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas /Puskesmas pembantu dan jaringannya 9.1. Pembangunan Puskesmas 9.2. Pembangunan Puskesmas Pembantu 9.3. Rehabilitasi berat/ Sedang Puskesmas 9.4. Rehabilitasi Berat/sedang Puskesmas Pembantu 10. Program Kemitraan Pelayanan Kesehatan Kemitraan asuransi kesehatan Masyarakat 11. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia Kegiatan Pelayanan Pemeliharaan Kesehatan Lansia. 12. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Keamanan dan Kesehatan Makanan Hasil Produksi Rumah Tangga. 13. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan anak Kegiatan Peningkatan Kesehatan Ibu dan anak 14. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan BLUD Puskesmas Peningkatan Pelayanan Kesehatan Pada BLUD. Puskesmas. PROGRAM LINTAS SKPD / LINTAS SEKTOR. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa : 1. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan. a. Kegiatan Pos Pemberdayaan Pelayanan Terpadu. b. Kegiatan Kebun Percontohan Posyandu. c. Kegiatan Lomba Desa / Kelurahan Terpadu. Dinas Pendidikan, Pemuda Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan : 1. Program Wajib Belajar 9 Tahun. a. Melaksanakan Usaha Kesehatan Sekolah. Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana : I-ix

11 Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Kab. Jembrana. 1. Program Keluarga Berencana a. Kegiatan Pembinaan Keluarga Berencana. b. Kegiatan Gerakan Sayang Ibu dan Bayi baru lahir. Satuan Polisi Pamong Praja. 1. Program Penanggulangan Bencana Alam. a. Kegiatan Penanggulangan Bencana Alam. PKK. 1. Program Pemberdayaan Perempuan. a. Kegiatan P2WKSS. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi. 1. Program Pengawasan Peredaran Bahan Makanan, Obat dan barang berbahaya lainnya. Balai Pengawasan Obat dan Makanan. 1. Program Pengawasan Peredaran Bahan Makanan, Obat dan barang berbahaya lainnya. Kantor Perijinan. Untuk aspek regulasi. Yayasan Kanker Indonesia. 1. Program Pencegahan dan Pengendalian kanker. Komisi Penanggulangan Aids. 1. Program Pencegahan dan Penangulangan HIV Aids. I-x

12 Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Kab. Jembrana. D A F T A R I S I Halaman HALAMAN JUDUL. i SURAT KEPUTUSAN KATA PENGANTAR. ii vi RINGKASAN EKSEKUTIF... vii DAFTAR ISI.... x BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum Penyusunan RENSTRA Maksud dan Tujuan Sistematika Penulisan BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD Tugas,Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Sumber Daya SKPD Kinerja Pelayanan SKPD Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Telaahan Visi,Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih Telaahan Renstra Kementrian/Lembaga dan Renstra Kabupaten Penentuan Isu-isu Strategis.. 65 BAB IV VISI, MISI, TUJUAN,DAN SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN I-xi

13 Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Kab. Jembrana. 4.1 Visi dan Misi SKPD Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD Strategi dan Kebijakan SKPD.. 76 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA,KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Program SKPD Program Lintas SKPD / Lintas Sektor Pagu Indikatif dan Indikasi Sumber Pendanaan BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MEGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Pengukuran Indikator Kinerja BAB VII PENUTUP 110 LAMPIRAN LAMPIRAN I-xii

14 Dinas Kesehatan Kab.Jembrana KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, maka sebagai salah satu pelaku pembangunan kesehatan, Dinas Kesehatan kabupaten Jembrana telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana Tahun Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana Tahun merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif dan memuat berbagai program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan langsung oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana untuk kurun waktu Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana Tahun bertumpu pada Visi dan Misi Bupati/Wakil Bupati terpilih, Visi dan Misi Kementerian terkait serta tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana, dengan penekanan pada pencapaian sasaran prioritas nasional, Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Millenium Development Goals (MDGs). Tantangan pembangunan kesehatan dan permasalahan pembangunan kesehatan semakin berat, kompleks dan bahkan kadang tidak tertuga. Oleh karena itu pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan memperhatikan dinamika kependudukan, epidemiologi penyakit, perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan kemitraan, kerjasama lintas sektor serta mendorong peran serta aktif masyarakat. Pada kesempatan ini, kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih kepada pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana Tahun Kami senantiasa mengharap saran dan masukan guna perbaikan Renstra ini, sehingga bermanfaat tidak saja bagi Dinas Kesehatan Kabupateb Jembrana dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas se-kabupaten Jembrana.. Negara, Kepala Dinas Kesehatan Kab. Jembrana dr.putu Suasta,M.Kes Pembina Utama Muda NIP ii

15 Dinas Kesehatan Kab.Jembrana iii

16 1 PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA DINAS KESEHATAN Jalan Surapati No 1 Telp. (0365) ext N E G A R A KABUPATEN JEMBRANA KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 11/DISKES/2016 TENTANG PENETAPAN RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBRANA TAHUN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBRANA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka lebih meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab dipandang perlu adanya Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana untuk menjabarkan Visi, Misi dan Tujuan serta Sasaran Organisasi; b. bahwa perencanaan pembangunan dapat memberikan arah bagi peningkatan pengembangan sosial ekonomi dan kemampuan masyarakat dengan menciptakan Integritas, sinkronisasi, dan mensinergikan perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana tentang Penetapan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana Tahun ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); 2. Undang-Undang...

17 2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438 ); 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700 ); 5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri...

18 3 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517); 10. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 6 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Bali (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2009 Nomor 6); 11. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 13 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Jembrana Tahun (Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2006 Nomor 13), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 13 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Jembrana Tahun (Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2012 Nomor 30, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 30); 12. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jembrana (Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011 Nomor 15, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 15); 13. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 6 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Semesta Berencana Kabupaten Jembrana Tahun (Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2016 Nomor 60, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 60); Menetapkan : MEMUTUSKAN : KESATU : Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana Tahun KEDUA :...

19 4 KEDUA : Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana dimaksud dalam diktum PERTAMA disusun berdasarkan pada Visi, Misi, tujuan dan Sasaran Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana yang selanjutnya digunakan sebagai dasar penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LK jip ) kepada Bupati Jembrana sebagai laporan capaian kinerja sebagaimana yang telah ditetapkan. KETIGA : Naskah Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana Tahun dimaksud dalam diktum PERTAMA, sebagaimana terlampir, merupakan lampiran yang tidak terpisahkan dari keputusan ini. KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Negara. pada tanggal 20 September 2016 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana, Dr PUTU SUASTA, M.Kes NIP Tembusan disampaikan kepada Yth: 1. Menteri Kesehatan Republik Indonesia di Jakarta. 2. Gubernur Bali di Denpasar. 3. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali di Denpasar. 4. Bupati Jembrana di Negara. 5. Wakil Bupati Jembrana di Negara. 6. Ketua DPRD Kabupaten Jembrana di Negara. 7. Kepala Bappeda dan PM Kabupaten Jembrana di Negara. 8. Inspektur Kabupaten Jembrana di Negara. 9. Kepala UPT Puskesmas se-kabupaten Jembrana. 10. Yang bersangkutan untuk diketahui dan dilaksanakan.

20 5

21 1 PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA DINAS KESEHATAN Jalan Surapati No 1 Telp. (0365) ext N E G A R A KABUPATEN JEMBRANA KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 01.c /DISKES/2016 TENTANG TIM PENYUSUN RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBRANA TAHUN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBRANA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka lebih meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab dipandang perlu adanya penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana untuk menjabarkan Visi, Misi dan Tujuan serta Sasaran Organisasi; b. bahwa untuk mengefektifkan dan mengoptimalkan proses penyusunan dokumen Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana Tahun perlu membentuk Tim Penyusunan Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana Tahun ; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana tentang Tim Penyusun Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Kesehat an Kabupaten Jembrana Tahun ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); 2. Undang-Undang...

22 2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lemba ran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438 ); 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700 ); 5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri...

23 3 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517); 10. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 6 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Bali (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2009 Nomor 6); 11. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 13 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Jembrana Tahun (Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2006 Nomor 13), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 13 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Jembrana Tahun (Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2012 Nomor 30, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 30); 12. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jembrana (Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011 Nomor 15, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 15); 13. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 6 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Semesta Berencana Kabupaten Jembrana Tahun (Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2016 Nomor 60, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 60); Menetapkan : MEMUTUSKAN : KESATU : Tim Penyusun Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana Tahun , sebagaimana tercantum dalam lampiran Keputusan ini. KEDUA :...

24 4 KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Negara. pada tanggal 5 Januari 2016 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana, Dr PUTU SUASTA, M.Kes NIP Tembusan disampaikan kepada Yth: 1. Menteri Kesehatan Republik Indonesia di Jakarta. 2. Gubernur Bali di Denpasar. 3. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali di Denpasar. 4. Bupati Jembrana di Negara. 5. Wakil Bupati Jembrana di Negara. 6. Ketua DPRD Kabupaten Jembrana di Negara. 7. Kepala Bappeda dan PM Kabupaten Jembrana di Negara. 8. Inspektur Kabupaten Jembrana di Negara. 9. Kepala UPT Puskesmas se-kabupaten Jembrana. 10. Yang bersangkutan untuk diketahui dan dilaksanakan.

25 5 LAMPIRAN KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 01.c /DISKES/2016 TENTANG TIM PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBRANA TAHUN SUSUNAN DAN KEANGGOTAAN TIM PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBRANA TAHUN Penanggung Jawab : Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana K e t u a : Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana Sekretaris : Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana Anggota : 1. Ka. Bidang Binkesmas. 2. Ka. Bidang P2PL 3. Ka. Bidang Yankes 4. Ka.Bidang Jibang 5. Ka. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. 6. Ka.Sub.Bagian Umum dan Kepegawaian. 7. Ka.Sub.Bagian Keuangan. 8. Ka.Sie Kesehatan Keluarga 9. Ka.Sie Gizi Masyarakat. 10. Ka.Sie Promosi Kesehatan. 11. Ka.Sie Pengendalian dan Pengawasan Laporan. 12. Ka.Sie Pengkajian dan Pengembangan. 13. Ka.Sie Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat. 14. Ka.Sie Pelayanan Kesehatan Rujukan. 15. Ka.Sie Pelayanan Dasar. 16. Ka.Sie Farmasi dan Penunjang Pelayanan Kesehatan. 17. Ka.Sie Pencegahan Penyakit. 18. Ka.Sie Penyehatan Lingkungan. 19. Ka.Sie Pengendalian Penyakit.

26 6 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBRANA, dr. PUTU SUASTA, M.Kes NIP

27 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia (lansia), dan keluarga miskin. Pemerintah daerah, memegang peranan penting dalam pembangunan di wilayahnya termasuk bidang kesehatan dengan berbagai tantangan dan peluang yang ada. Untuk mensinergikan pembangunan kesehatan di Kabupaten Jembrana dengan pembangunan kesehatan Nasional, maka perlu adanya penyelarasan. Arah, Kebijakan dan Strategi Pembangunan Kesehatan tahun akan dituangkan dalam Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disingkat dengan RENSTRA SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode lima (5) tahun, yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah serta berpedoman kepada RPJM Daerah dan bersifat indikatif. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana, adalah dokumen perencanaan Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana yang pendanaannya bersifat indikatif memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya dengan I-1

28 berpedoman pada RPJMD yang disertai dengan target indikator kinerja yang akan dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana dan menjadi acuan dalam penyusunan perencanaan tahunan sebagai Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya ditetapkan sebagai Rencana Kinerja Tahunan(RKT) Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana. Proses penyusunan Renstra SKPD didasarkan kepada amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang secara kontekstual dan substantive dalam mekanisme perencanaan. Renstra SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana Tahun mengintegrasikan programprogram pemerintah pusat dan Kabupaten dengan penekanan pada pencapaian sasaran Prioritas Nasional, Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota dan Milenium Developmnet Goals (MDGs) serta mempertimbangkan keberlanjutan pelaksanaan kegiatan dan program yang sudah ada sebelumnya. Selain itu, ketentuan mengenai tatacara penyusunan Rencana Strategis SKPD telah diatur dalam Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, yang merupakan pedoman pelaksanaan yang wajib diacu oleh seluruh SKPD dalam menyusun Renstra SKPD dimana disebutkan bahwa perencanaan strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional,dan global, dan tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan dokumen Rencana strategis setidaknya memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi (cara mencapai tujuan dan sasaran), yang memuat kebijakan, program dan kegiatan. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana menyusun dan menetapkan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Tahun yang merupakan dokumen perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun yang akan datang dan dirumuskan secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul. I-2

29 Keterkaitan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Tahun dengan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan adalah pembangunan kesehatan di kabupaten Jembrana harus selaras dengan pembangunan kesehatan nasional berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012, Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian kesehatan , Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan (RPJPK) Tahun Keterkaitan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun (Perda Provinsi Bali No. 6 Tahun 2009); Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun (Perda Provinsi Bali No. 9 Tahun 2009) adalah program unggulan integrasi kabupaten/kota se-bali mernjadi acuan dalam menyusun program prioritas pembangunan kesehatan di Kabupaten Jembrana. Disamping itu Sesuai dengan UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, maka RPJMD Kabupaten Jembrana Tahun (Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 6 Tahun 2016 tanggal 16 Agustus 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Jembrana Tahun ) merupakan satu bagian yang utuh dari manajemen kinerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jembrana khususnya dalam menjalankan agenda pembangunan yang telah tertuang dalam Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kabupaten Jembrana. RPJMD tersebut akan dijadikan pedoman penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana disamping itu RPJMD telah memuat Visi dan Misi Bupati Jembrana sebagai dasar bagi setiap SKPD untuk menyusun RENSTRA SKPD. Dokumen RENSTRA ini bersifat jangka pendek dan menengah namun tetap diletakkan pada jangkauan jangka panjang dan mengacu kepada visi dan misi Bupati Jembrana sehingga rumusan visi, misi dan arah kebijakan pembangunan bidang kesehatan untuk lima tahun mendatang dapat bersinergi dengan arah pembangunan Bupati sebagai Kepala Daerah terpilih. Setiap tahunnya, RPJMD I-3

30 akan dijabarkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Pemerintah Kabupaten Jembrana, dan RKPD ini akan dijadikan acuan bagi Dinas Kesehatan untuk menyusun Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana. Dalam kaitan dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, penjabaran RPJMD kedalam RKPD Kabupaten Jembrana akan dijadikan pedoman bagi penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Jembrana. Sedangkan bagi Dinas Kesehatan, berdasarkan Renja Dinas Kesehatan disusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA). Setelah RAPBD disahkan menjadi APBD, maka disusun rincian APBD dalam bentuk DPA Dinas Kesehatan. Gambaran tentang hubungan antara Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana tahun dengan dokumen perencanaan lainnya baik dalam kaitan dengan system perencanaan pembangunan maupun sistem keuangan ditunjukkan pada gambar berikut : I-4

31 Gambar 1.1 Hubungan RENSTRA dengan Dokumen Perencanaan Lainnya RPJM-Nasional (5 Tahun) Pedoman RPJP-Nasional (20 Tahun) Memperhatikan RPJM- Daerah Provinsi / Renstrada-Provinsi dan Standar Pelayanan Minimal Memperhatikan Penjabaran Dengan Pedoman RKPD Kab. (1 Tahun) Input Acuan Acuan Pedoman RPJM-Daerah Kab. (5 Tahun) Pedoman Acuan RKP Acuan Renja-SKPD (1 Tahun) Acuan RPJP-Daerah Provinsi (20 Tahun) RPJP-Daerah Kab. (20 Tahun) Input Pedoman Renstra-SKPD (5 Tahun) Pedoman Acuan Rancangan Renstra-SKPD RAPBD Kab. (1 Tahun) Dokumen Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana ini menjadi penting karena dalam masa lima tahun tersebut, SKPD berkewajiban untuk I-5

32 mempertanggungjawabkan kinerjanya sesuai perencanaan ini. Selain itu urgensi penyusunan RENSTRA SKPD ini adalah : 1. Sebagai acuan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana dalam menyusun Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahunan sehingga perencanaannya lebih terarah. 2. Sebagai media akuntabilitas dalam rangka menciptakan Tata Pemerintahan yang baik (Good Governance). 3. Agar terjaminnya sinergisitas, sinkronisasi dan integritas Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Jembrana tahun Disamping itu RENSTRA SKPD dapat juga dijadikan sebagai bahan evaluasi yang penting agar pembangunan dapat berjalan secara lebih sistematis, komprehensif dan tetap fokus pada pemecahan masalah-masalah mendasar yang dihadapi Kabupaten Jembrana khususnya di bidang kesehatan. 1.2 LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN RENSTRA. RENSTRA Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana tahun ini merupakan dokumen perencanaan strategis yang disusun sesuai kebutuhan dengan mengacu pada : 1. Landasan Idiil yaitu Pancasila, 2. Landasan Konstitusional yaitu UUD 1945, 3. Landasan Operasional yaitu : 1 Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2003 tantang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2004 tantang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5 Tambahan Lembaran Negara I-6

33 Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 7. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5607); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578 ); I-7

34 10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 171, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5340); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); 15. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3); 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang I-8

35 Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310); 17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah; 18. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 76/PMK.05/2008 tentang Pedoman Akutansi dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum; 19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 20. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1676 ); 21. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1475 ); 23. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 49 Tahun 2016 tentang Pedoman Teknis Pengorganisasian Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1502 ); 24. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 6 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi B ali (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2009 Nomor 6); 26. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi BaliTahun (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2014 Nomor 1); 27. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 13 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Jembrana Tahun I-9

36 (Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2006 Nomor 13), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 13 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Jembrana Tahun (Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2012 Nomor 30, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 30); 28. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 6 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Semesta Berencana Kabupaten Jembrana Tahun (Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2016 Nomor 60, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 60); 1.3 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN RENSTRA Maksud penyusunan RENSTRA ini untuk mengoptimalkan peran Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana dalam melaksanakan fungsi pelayanan masyarakat dalam pembangunan kesehatan, meningkatkan dan mengembangkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah dalam rangka perwujudan Good Governance and Clean Governance. Disamping itu sebagai digunakan sebagai acuan/dasar bagi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan periode dan didalamnya tertuang kebijakankebijakan yang perlu ditempuh sebagai bagian dari pelaksanaan visi, misi, dan strategi utama Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana , serta sebagai tolok ukur pertanggungjawaban Kepala Dinas Kesehatan pada akhir tahun anggaran. Sedangkan tujuan penyusunan RENSTRA ini antara lain adalah untuk : 1. Tersusunnya instrumen Rencana Strategis yang merupakan dokumen untuk meningkatkan kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana. 2. Tersusunnya instrumen pengukuran kinerja pembangunan kesehatan di Kabupaten Jembrana. I-10

37 3. Tersusunnya kebijakan yang diperlukan sesuai skala prioritas dalam melaksanakan pembangunan kesehatan daerah. 4. Tersusunnya program-program pembangunan kesehatan daerah. 5. Tersusunnya rencana kegiatan yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis sesuai bidang kewenangan Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana. 6. Tersusunnya kegiatan-kegiatan dan alokasi pembiayaaan dalam kurun waktu lima tahun ke depan. RENSTRA Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) yang menjadi dasar penyusunan Rencana Kerja Tahunan ( RENJA ) Dinas setiap tahunnya sejak tahun 2016 sampai dengan tahun Visi dan Misi Bupati diterjemahkan dalam RENSTRA Dinas secara sistematis, sinergi dan terpadu dengan lebih teknis, meliputi Tujuan, Strategi, Program Prioritas, Kegiatan serta Tolok Ukur pencapaiannya. Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat maka diakhir tahun anggaran dilakukan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD dalam bentuk perhitungan APBD berikut penilaian kinerja atas pelaksanaan tugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan berdasarkan tolok ukur RENSTRA, termasuk di dalamnya pembangunan di sektor kesehatan. Penyusunan RENSTRA Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana didasarkan pada indikator : I-11

38 1. Masukan ( Input ) yaitu bagaimana tingkat atau besaran sumber -sumber yang digunakan, seperti sumber daya manusia, dana, material, waktu, teknologi dan sebagainya yang digunakan. 2. Keluaran ( Output ) yaitu bagaimana bentuk produk yang dihasilkan langsung oleh kebijakan atau program berdasarkan masukan ( input ) yang digunakan. 3. Hasil ( Outcome ) yaitu bagaimana tingkat pencapaian kinerja yang diharapkan terwujud berdasarkan keluaran ( output ) kebijakan atau program yang sudah dilaksanakan. Dari uraian tersebut di atas, maka RENSTRA Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana berfungsi sebagai : 1. Pedoman Penyusunan Rencana Kerja ( RENJA ) Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana. 2. Pedoman Penyusunan Anggaran Tahun sejak tahun 2016 sampai dengan Pedoman Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana. 4. Alat ukur keberhasilan pembangunan kesehatan di Kabupaten Jembrana. Dengan demikian RENSTRA ini dapat dijadikan acuan dan pegangan Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana serta seluruh penyelenggara pemerintahan daerah dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan. 1.4 SISTEMATIKA PENULISAN Dokumen RENSTRA Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana Tahun ini disusun dengan sistematika sebagai berikut : BAB I. PENDAHULUAN. Bab ini berisi tentang Latar Belakang, Landasan Hukum, Maksud dan tujuan Penyusunan Renstra dan Sistematika Penulisan. I-12

39 BAB II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD. Bab ini menguraikan tentang Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD, Sumber Daya SKPD, Kinerja Pelayanan SKPD dan Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD. BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. Bab ini menjelaskan tentang Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD, Telaahan Visi,Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih, Telaahan Renstra Kementrian/Lembaga dan Renstra Kabupaten, Telaahan Rencana Tata Ruang wilayah dan kajian Lingkungan Hidup Strategis dan Penentuan Isuisu Strategis. BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGI DAN EBIJAKAN. Bab ini menguraikan tentang Visi dan Misi SKPD, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD dan Strategi dan Kebijakan SKPD. BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA,KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF. Bab ini berisi tentang Program SKPD, Program Lintas SKPD / Lintas Sektor dan Pagu Indikatif dan Indikasi Sumber Pendanaan. BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MEGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD. Dalam bab ini diuraikan Pengertian Penetapan Kinerja dan Penetapan Indikator Kinerja. BAB VII PENUTUP. Bab ini merupakan bagian penutup dari keseluruhan dari penyusunan RENSTRA SKPD. I-13

40 BAB II GAMBARAN LAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBRANA 2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBRANA Mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 10 Tahun 2016, tanggal 1 Desember 2016 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Jembrana.dan Peraturan Bupati Jembrana Nomor 40 Tahun 2016, tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana maka Tugas Pokok Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana adalah melaksanakan urusan pemerintahan dalam bidang Kesehatan dan tugas pembantuan yang diberikan kepada kabupaten. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana mempunyai fungsi : a) Perumus kebijakan dibidang kesehatan masyarakat, pencegahan, dan pengendalian Penyakit, Pelayanan Kesehatan, kefarmasian,alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) serta sumber daya kesehatan ; b) Pelaksanaan kebijakan kebijakan dibidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian Penyakit, Pelayanan Kesehatan, kefarmasian,alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) serta sumber daya kesehatan ; c) Pelaksana Evaluasi dan pelaporan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian Penyakit, Pelayanan Kesehatan, kefarmasian,alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) serta sumber daya kesehatan ; d) Pelaksana administrasi dinas dibidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian Penyakit, Pelayanan Kesehatan, kefarmasian,alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) serta sumber daya kesehatan ; e) Pelaksana fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait bidang usahanya; Selanjutnya berdasarkan pada Peraturan Bupati Jembrana Nomor 40 Tahun 2016, tentang tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana maka masing-masing pejabat memiliki uraian tugas sebagai berikut : II-14

41 1. Kepala Dinas mempunyai tugas : a. mengkoordinasikan penyusunan program Dinas Kesehatan dengan memberikan arahan kepada Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Seksi, Kepala Sub.Bagian, dan Kepala UPTD mengacu pada RPJPD, RPJMD, RKPD, Rencana Strategis Kabupaten, Kebijaksanaan Bupati dan kondisi obyektif serta ketentuan yang berlaku; b. merumuskan kebijakan teknis inovasi bidang Kesehatan berdasarkan kewenangan yang ada dan kondisi obyektif di lapangan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas; c. mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai bidangnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; d. membina bawahan dalam pencapaian program dinas dengan memberi petunjuk pemecahan masalah agar bawahan mampu melaksanakan tugas jabatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku; e. menerbitkan Laik Hygiene dan Sanitasi Usaha Makanan dan Minuman; f. mengusulkan kepada Bupati penetapan status KLB ( Kejadian Luar Biasa) suatu penyakit; g. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pada tahun yang sudah dan sedang berjalan berdasarkan rencana dan realisasi sebagai bahan dalam penyusunan sasaran tahun berikutnya; h. menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan rencana kerja, hasil yang dicapai sesuai ketentuan yang berlaku sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan karier; i. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya; j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah sebagai pertanggung-jawaban pelaksanaan tugas. 2. Sekretariat mempunyai tugas : a. merencanakan operasionalisasi pengelolaan administrasi umum, kepegawaian, program evaluasi dan pelaporan serta keuangan; II-15

42 b. memberi tugas kepada bawahan dalam pengelolaan urusan administrasi umum, kepegawaian, program, evaluasi dan pelaporan serta keuangan; c. mempelajari daan menelaah peraturan perundang-undangan dan naskah dinas di bidang tugasnya; d. melaksanakan koordinasi dengan Kepala Bidang dan Sub Bagian dalam melaksanakan tugasnya; e. melaksanakan dan mengawasi urusan umum, kepegawaian, program, evaluasi dan pelaporan serta keuangan; f. menyelenggarakan urusan perawatan dan perlengkapan peralatan dinas; g. menerima naskah / surat-surat dinas yang masuk, mencatat, mendistribusikan kepada Kepala Bidang, Sub Bagian dan Seksi; h. mengawasi penyimpanan data / arsip naskah dinas keluar / masuk; i. merencanakan, melayani dan memelihara kebutuhan peralatan / perlengkapan dinas; j. melaksanakan penyusunan bahan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dinas; k. mempersiapkan bahan dan menyusun laporan sesuai bidang tugas, sebagai bahan laporan kepada atasan; l. menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan karier; m. memberi saran dan pertimbangan teknis kepada atasan; n. mengevaluasi tugas yang diberikan kepada Sub Bagian; o. menyusun laporan hasil kegiatan; p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya ; dan q. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan ; 3. Bidang Pembinaan Kesehatan Masyarakat, mempunyai tugas : a. menyusun rencana kerja Bidang Pembinaan Kesehatan Masyarakat (Binkesmas) berdasarkan kebijakan dinas; b. menyelenggarakan pengumpulan bahan rencana dan pelaksanaan kegiatan di II-16

43 Bidang Binkesmas melalui Unit Pelayanan Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Posyandu serta Unit Pelayanan Kesehatan lainnya; c. mengolah bahan rencana pembinaan Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Posyandu serta Unit Pelayanan Kesehatan lainnya dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan di Bidang Binkesmas; d. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan pada Bidang Binkesmas serta mencari alternatif pemecahannya; e. mengkoordinasikan Kepala Seksi agar terjalin kerja sama yang baik dan saling mendukung; f. memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan agar pelaksanan tugas berjalan sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku; g. menilai hasil kerja Kepala Seksi dan bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier; h. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya;dan i. melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada atasan. 4. Bidang Pelayanan Kesehatan, mempunyai tugas : a. menyusun rencana kerja Bidang Pelayanan Kesehatan berdasarkan kebijakan dinas; b. menyelenggarakan pembinaan pengembangan program Pelayanan Kesehatan Dasar, Kesehatan Rujukan, kefarmasian dan penunjang kesehatan lainnya serta pembinaan pengembangan program Obat / Kefarmasian, Obat Tradisional, Makanan dan Bahan Makanan Tambahan, Kosmetika dan Perbekalan Kesehatan; c. mengelola perbekalan farmasi dan peralatan kesehatan yang diperlukan dalam rangka pelayanan kesehatan, pencegahan dan pemberantasan penyakit dan pembinaan kesehatan masyarakat; d. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan pada Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat serta mencari alternatif pemecahannya; e. mengkoordinasikan Kepala Seksi agar terjalin kerja sama yang baik dan saling mendukung; II-17

44 f. memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku; g. menilai hasil kerja Kepala Seksi dan bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier; h. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya; dan i. melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada atasan. 5. Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, mempunyai tugas : a. menyusun rencana kerja Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) berdasarkan kebijakan Dinas; b. merencanakan penyelenggaraan dan pelaksanaan kegiatan surveilans (pengamatan penyakit), imunisasi, penyakit yang bersumber dari binatang, penyakit menular langsung, penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, penyehatan lingkungan, pengawasan kesehatan tempat-tempat umum, pelayanan makanan dan minuman, pengawasan kualitas air serta pencegahan pengendalian penyakit tidak menular (Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah, Penyakit DM, dan Metabolik, Penyakit Kanker, Penyakit Kronik dan Degeneratif lainnya, serta Gangguan Akibat Kecelakaan dan Cedera); c. merencanakan dan melaksanakan pengawasan penyakit menular yang berpotensi terjadinya wabah penyaki atau Kejadian Luar Biasa (KLB); d. memberikan masukan kepada Kepala Dinas tentang status wabah atau Kejadian Luar Biasa (KLB); e. melaksanakan pembinaan, pengawasan terhadap perusahaan makanan/minuman, hotel/penginapan, rumah makan dan restoran serta membuat draf sertifikat laik sehat dan laik hygiene sanitasi ; f. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan pada Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) serta mencari alternatif pemecahannya; g. mengkoordinasikan Kepala Seksi agar terjalin kerjasama yang baik dan saling II-18

45 mendukung; h. memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku; i. menilai hasil kerja Kepala Seksi dan bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier; j. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya; dan k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada atasan. Berdasarkan Perda Nomor 15 Tahun 2011, tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jembrana, Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana adalah sebagai berikut : Bagan 1 Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana KEPALA DINAS KESEHATAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIS SUB.BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN SUB.BAGIAN PENYUSUNAN PROGRAM DAN KEUANGAN BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT BIDANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALAIAN PENYAKIT BIDANG PELAYANAN DAN SUMBER DAYA KESEHATAN SEKSI KESEHATAN KELUARGA DAN GIZI SEKSI SUVAILANS DAN IMUNISASI SEKSI PELAYANAN KESEHATAN SEKSI PROMOSI DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEKSI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR SEKSI KEFARMASIAN,ALKES DAN PKRT SEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN,KESEHATA Renstra Dinkes N KERJA Kab. Jembrana DAN OLAH RAGA SEKSI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DAN KESEHATAN JIWA SEKSI SUMBER DAYA KESEHATAN II-19

46 UPTD 2.2 SUMBER DAYA SKPD SDM Kesehatan Jumlah tenaga yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana berjumlah sebanyak 68 orang tersebar pada masing-masing Sekretariat dan Bidang, penyebaran sesuai dengan tabel berikut : Tabel 2.1 Jumlah Tenaga Di Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana Masing- Masing Sekretariat/Bidang Tahun 2016 NO SEKRETARIAT / BIDANG JUMLAH PEGAWAI 1 Kepala Dinas + Sekretaris + Ke pala Bidang 6 2 Sekretariat 22 3 Bidang Pembinaan Kesehatan Masyarakat 10 4 Bidang Pelayanan Kesehatan 13 5 Bidang Pengkajian dan Pengembangan 5 6 Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 12 JUMLAH 68 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana Tabel 2.2 Data Pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana Menurut Golongan NO GOLONGAN JUMLAH % PEGAWAI 1 Gol.IV 5 7,4 2 Gol.III 39 57,4 3 Gol.II 11 16,2 II-20

47 4 Gol.I 0 0 Kontrak JUMLAH Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana terdapat Dinas Kesehatan Kab. Jembrana. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 68 pegawai di Dinas Kesehatan 57,4 % pegawai yang berstatus golongan III sedangkan pegawai yang berstatus golongan II sebanyak 16,2 %, golongan IV sebanyak 7,4 % dan sisanya pegawai kontrak. Apabila dilihat dari tingkat Pendidikan pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana yang ada, maka status pendidikan dengan Sarjana/S1 lebih mendominasi yaitu sebesar 36,7%, sedangkan status pendidikan diploma dan SLTA prosentasenya sama yaitu 26,5%, yang paling sedikit yaitu tingkat Pasca Sarjana 10,3 %, Selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 2.3 Data Pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana Menurut Tingkat Pendidikan NO TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH PEGAWAI % 1 S2 7 10,3 2 S ,7 3 D III/DIV 18 26,5 4 SLTA 18 26,5 JUMLAH Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana Sumber daya tenaga Kesehatan Strategis ( Dokter Spesialis, Dokter Umum, Perawat, Bidan, Tenaga Gizi dan Tenaga Sanitarian) yang tersebar di Kabupaten Jembrana tergambar pada tabel berikut ini : Tabel 2.4 Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan di Kabupaten Jembrana Tahun No. Jenis Tenaga 2015 Target Renstra Jml Rasio Kemenkes Dokter Spesialis 19 7, Dokter Umum 80 29, Dokter Gigi 20 7, Perawat , Perawat Gigi 27 9, Bidan ,94 75 II-21

48 7. Farmasi 19 7, Apoteker 12 4, Gizi 23 8, Sanitarian 20 7, Terapi Fisik 3 1, Teknis Medik 41 15, Kesehatan Masyarakat 31 11,41 12 Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Jembrana. Berdasar tabel di atas dapat diketahui bahwa rasio tenaga kesehatan di kabupaten Jembrana sebagian besar belum mencapai target hanya rasio bidan saja yang sudah mencapai target Sumber Daya Sarana dan Prasarana Kesehatan a. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan : 1). Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling, Posyandu dan Poskesdes. Jumlah Puskesmas Perawatan : 5 buah. Jumlah Pusk. Non Perawatan : 5 buah. Jumlah Pusk. Pembantu : 44 buah Jumlah Pusk. Keliling : 6 buah. 2). Posyandu dan Poskesdes. Jumlah Posyandu : 331 buah. Jumlah Poskesdes : 51 buah. 3). Rumah Sakit. Jumlah Rumah Sakit Pemerintah : 1 buah. Jumlah Rumah Sakit Swasta : 2 buah. 4). Apotik / Toko Obat Jumlah Apotik : 19 buah. Jumlah Toko Obat : 12 buah. II-22

49 5). Laboratorium. Jumlah Laboratorium Pemerintah : 11 buah. Jumlah Laboratorium swasta : 4 buah b. Jumlah Prasarana/Asset yang dimiliki : Dinas Kesehatan Kab. Jembrana. II-23

50 Tabel 2.5 Asset yang Dimiliki Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana A ASET TETAP Jml Sat/Vol Perolehan Akum Susut Nilai Buku 01 TANAH 01 a.tanah 3 02 PERALATAN DAN MESIN 02 a. Alat-alat Besar 03 b. Alat-alat Angkutan 04 c. Alat-alat Bengkel dan Alat Ukur 05 d. Alat-alat Pertanian/Peternakan 06 e. Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga 07 f. Alat-alat Studio dan Komunikasi 08 g. Alat-alat Kedokteran 09 h. Alat-alat Laboratorium 10 i. Alat-alat Keamanan Sub Total 03 GEDUNG DAN BANGUNAN Bid 1, m² unit unit unit unit unit unit unit unit unit 626,390, ,697,961, ,133, ,596, ,661, ,400,000 46,790, ,285,137,202 1,136,856, ,203, ,552, ,336,297,570 3,009,994, ,390, ,827, ,935, ,610, ,280, ,650, ,326,303, a. Bangunan Gedung Unit m² 2,459,982, ,747,732, ,750, b. Bangunan Monumen Unit m² - II-24

51 Sub Total 2,459,982, ,747,732, ,750, JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN 13 a. Jalan dan Ruas km² - Jembatan b. Bangunan Unit m² - Air/Irigasi c. Instalasi Unit m² d. Jaringan Unit m² Sub Total ASET TETAP LAINNYA 17 a. Buku Perpustakaan buah b. Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan buah c. Hewan Ternak dan Tumbuhan - - bh/ekor - - Sub Total KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN 20 Konstruksi Dalam Pengerjaan - 48,800, ,800,000 - TOTAL ASET TETAP 4,461,475, ,389 7,759,220,394 3,297,744, B ASET TAK BERWUJUD Aset Tidak Berwujud unit 10,228, ,463, ,234, C ASET LAIN LAIN Aset yang Dihentikan Penggunaannya (RB) unit - II-25

52 07 23 Aset Yang Akan Diserahkan Sub Total unit 1 60,355,000 2,414, ,355,000 2,414, ,940, ,940, D ASET EKSTRAKOMPTABLE Aset Ekstrakomptable 1,170 Unit 363,788, ,788, II-26

53 2.3 KINERJA PELAYANAN SKPD. No. Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi adalah membantu Kepala Daerah khususnya dalam pelayanan pada masyarakat di bidang Kesehatan. Penyelenggaraan Pelayanan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana kepada masyarakat pada dasarnya untuk memberikan pelayanan yang disesuaikan dengan berbagai aspek pelayanan dan capaian terhadap Standar Pelayanan Minimal ( SPM ). Hasil capaian kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Jembarana dapat diukur dari pencapaian kinerja kegiatan Standar Pelayanan Minimal sebagai berikut : Jenis Kegiatan Tabel 2.6 Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Urusan Kesehatan Tahun Target (%) Perbandingan Capaian Kinerja Tahunan Perb. Target 1. Kunjungan Bumil K4 95,00 89,64 93,23 90, ,3 98,08 tercapai 2. Komplikasi tercapai Kebidanan yang ditangani 80,00 100, , ,4 100,00 3. Persalinan Ditolong tercapai Nakes yg memiliki Kompetensi Kebidanan 90,00 100,00 103,14 99, ,0 102,91 4. Pelayanan Nifas. 90,00 98,66 103,27 96, ,2 101,90 tercapai 5. Neonatus dengan Komplikasi yg ditangani 80,00 100,00 47,8 100, ,0 80,53 tercapai 6. tercapai 90,00 99,07 109, ,3 100,11 Kunjungan Bayi 7. Desa / Kelurahan tercapai Universal Child Immunization ( UCI ) 100,00 100, , ,00 100,00 8. Pelayanan Anak Tdk 90,00 97,69 67,83 86, ,0 89,43 Balita tercapai 9. Pemberian Makanan Pendamping ASI pada tercapai Anak usia 6 24 bulan Keluarga Miskin 100,00 100,00 0,40 0, ,00 100, Balita Gizi Buruk 100,00 tercapai mendapat Perawatan 100, ,00 100, Penjaringan tercapai Kesehatan Siswa SD dan setingkat 100,00 94, ,00 100, Peserta KB Aktif 70,00 88,59 88,74 88, ,5 79,19 tercapai II-27

54 13. Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit - Acute Flacid Paralysis ( AFP ) 14. Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit - Penemuan Penderita Pneumonia Balita 15. Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit - Penemuan Pasien baru TB BTA Positif. 16. Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit - Penderita DBD yang ditangani 17. Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit - Penemuan Penderita Diare 18. Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin 19. Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin 20. Pelayanan Gawat Darurat level 1 yang harus diberikan Sarana Kesehatan (RS) di Kab / Kota 21. Desa / Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan Epidemiologi < 24 jam. Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana tahun 2015 >2/ Dinas Kesehatan Kab. Jembrana. Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa masih ada beberapa kegiatan yang pencapaian kinerjanya belum tercapai yaitu : 100,00 a. Pelayanan anak balita capaiannya 89,33%, target 90 %` b. Penemuan dan penanganan penderita diare capaian 91,36 % target 100 %. c. Penemuan dan penanganan pasien baru TB BTA (+) target 100 % capaian 68,21%. d. Pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin capaian 48,32% target 100 %. e. Pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin capaian 12,75% target 100 % f. Pelayanan Gawat Darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di kabupaten/kota target 100 % capaian 61,54 % 0,00 0, ,00 Indikator hasil akhir pembangunan kesehatan adalah indikator mortalitas (kematian), yang dipengaruhi oleh indikator-indikator morbiditas ( kesakitan) dan 13, ,25 6, , ,26 56,25 64, ,00 96,69 100,00 100, ,00 100, ,53 15, ,00 68, , , ,00 48,32 100,00 100,00 3,65 0, ,00 12, ,68 86, ,35 61,54 100,00 100, ,00 tercapai tercapai Tidak tercapai tercapai Tidak tercapai Tdk tercapai Tdk tercapai Tidak tercapai tercapai 22. Desa Siaga Aktif 100,00 100, ,00 tercapai II-28

55 indikator-indikator status gizi. Indikator mortalitas terdiri dari Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu melahirkan (AKI) dan Umur Harapan Hidup. A. Umur Harapan Hidup. Derajat kesehatan masyarakat selain ditentukan oleh menurunnya Angka Kesakitan dan Angka Kematian juga ditentukan oleh meningkatnya Umur Harapan Hidup. Tinggi rendahnya Angka Umur Harapan Hidup menggambarkan tinggi rendahnya taraf hidup suatu daerah. Dengan melihat Angka Kematian Bayi dan Angka Umur Harapan Hidup dapat ditentukan indeks mutu hidup atau Indeks Pembangunan Manusia suatu daerah secara lengkap. Estimasi hasil penelitian BPS menunjukkan bahwa Umur Harapan Hidup Kabupaten Jembrana mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2011 masih 71,75 tahun, tahun 2012, tahun 2013 kisaran 71,80 tahun dan tahun 2014 masih 71,80 tahun dan pada tahun 2015 masih 71,80 tahun. Hal ini terlihat dalam tabel berikut: Umur Harapan Hidup Tabel 2.7 Umur Harapan Hidup Kabupaten Jembrana Tahun Tahun Jembrana 71, Sumber : Kantor BPS Kabupaten Jembrana. UHH Gambar 2.1. Umur Harapan Hidup Kabupaten Jembrana Tahun 2011 s/d Sumber : Kantor BPS Kabupaten Jembrana Tahun UHH II-29

56 B. Angka Kematian. Angka Kematian secara umum berkaitan erat dengan tingkat Angka Kesakitan dan Status Gizi. Indikator untuk menilai keberhasilan program pembangunan kesehatan dapat dilihat dari perkembangan Angka Kematian. Besarnya tingkat Angka Kematian dapat dilihat dari beberapa indikator, antara lain : 1. Angka Kematian Bayi ( AKB ) Angka Kematian Bayi atau Infant Mortality Rate adalah kematian bayi di bawah usia 1 tahun tiap kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi ( AKB ) merupakan salah satu indikator yang sensitif terhadap kesediaan, pemanfaatan dan kualitas pelayanan prenatal. Disamping itu AKB juga mempunyai asosiasi dengan angka GNP per-kapita, pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga, pendidikan ibu dan keadaan gizi keluarga. Angka Kematian Bayi di Jembrana tahun 2015 sebesar 7,1 per Kelahiran Hidup. Target AKB tahun 2015 di Propinsi Bali diharapkan AKB tidak melampaui 30 per Kelahiran Hidup. Bila dibandingkan dengan tahun 2014 terjadi penurunan Angka Kematian dari 7,5 per KH menjadi 7,1 per KH. Namun bila dibandingkan dengan target nasional diharapkan Angka Kematian Bayi maksimal 35 per KH, hal ini menandakan bahwa Angka Kematian Bayi di Kabupaten Jembrana tahun 2015 sudah lebih rendah dari 30 per KH, itu berarti target Nasional dan target propinsi sudah tercapai namun demikian untuk tahun-tahun mendatang minimal tetap dipertahankan dan bila mungkin ada penurunan Angka Kematian Bayi. Indikator Tabel 2.8 Angka Kematian Bayi Kabupaten Jembrana Tahun Tahun AKB 14,08 10,63 6,93 7,5 7,1 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana II-30

57 Gambar 2.2. Angka Kematian Bayi di Kabupaten Jembrana Tahun 2011 s/d 2015 AKB per KH ,08 10,63 6,93 7,5 7, AKB Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana Tahun Berdasarkan tabel dan grafik diatas menunjukkan bahwa capaian kinerja Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Jembrana selama tahun berfluktuatif atau jika dirata-ratakan mencapai 9,24 per kelahiran hidup. Jika dibandingkan dengan target MDGs Tahun 2015 sebesar 19 per maka AKB Kabupaten Jembrana sudah mencapai target MDGs. 2. Angka Kematian Balita ( AKABA ) Angka Kematian Balita adalah jumlah anak (termasuk bayi) yang meninggal sebelum mencapai umur 5 tahun / Kelahiran Hidup. Angka Kematian Balita Kabupaten Jembrana 2011 sebesar 14,52 /1.000 KH, tahun 2012 sebesar 11,47 / kelahiran hidup dan tahun 2013 mengalami penurunan menjadi 7,62/ KH dan tahun ,8 / KH, dan tahun 2015 mengalami penurunan 7.5 / KH, dalam hal ini dapat menunjukan pelayanan kesehatan terhadap balita semakin baik, Selengkapnya dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut. Indikator Tabel 2.9 Angka Kematian Balita Kabupaten Jembrana Tahun T a h u n AKABA 14,52 11,47 7,62 8,8 7,5 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana. II-31

58 AKABA per KH ,52 Gambar 2.3. Angka Kematian Balita di Kabupaten Jembrana Tahun 2011 s/d ,47 7, ,8 7,5 3. Angka Kematian Ibu ( AKI ). Tahun Angka Kematian Ibu atau Maternal Mortility Rate ( MMR ) menunjukkan jumlah kematian ibu pada setiap kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu ini dipergunakan untuk menggambarkan status gizi dan kesehatan ibu, keadaan sosial ekonomi, kondisi kesehatan lingkungan serta fasilitas dan tingkat pelayanan prenatal. Angka Kematian Ibu Kabupaten Jembrana tahun 2011 sebesar 110,01/ KH, pada tahun 2012 yaitu 125,10/ kelahiran hidup dan tahun 2013 menjadi 69,09 / KH, tahun 2014 mengalami penurunan menjadi 42,8/ KH dan tahun 2015 mengalami peningkatan menjadi 145,7 / kelahiran hidup, ini disebabkan oleh penyebab kematian dengan diagnose Obstetrik tiga orang, Non Obstetrik empat orang ( kematian yang disebabkan oleh penyakit jantung, kanker dan LSE ). No Tabel 2.10 Diagnose Kematian Ibu Hamil di Kabupaten Jembrana Tahun Diagnosa Tahun Obstetric Non Obstetrict Jumlah Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana. II-32

59 Gambar 2.4 Diagnose Kematian Ibu hamil di Kabupaten Jembrana Tahun Tabel 2.11 Angka Kematian Ibu Kabupaten Jembrana Tahun Indikator Tahun A K I 110,01 125,10 69,09 42,8 145,7 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana. AKI per KH ,01 Gambar 2.4. Angka Kematian Ibu di Kabupaten Jembrana Tahun 2011 s/d ,1 69,09 42, ,7 Tahun C. Prevalensi Gizi Buruk Kegiatan yang dilakukan antara lain pelacakan kasus gizi buruk, pemantauan status gizi balita, pemantauan pertumbuhan balita dan pemberian makan tambahan pada balita gizi buruk. Dari hasil pelacakan kasus gizi buruk pada tahun 2011 ditemukan 2 balita ( 0.01 % ), tahun 2012 jumlah 9 kasus ( 0.44 % ) tahun 2013 jumlah kaus 3 kasus ( 0.02 % ) tahun 2014 ada 9 kasus ( 0,04 % ) dan tahun 2015 ditemukan 6 kasus gizi buruk ( 0,02 % ) dimana terjadi penurunan kasus sebesar 33,33 % dari tahun Prevalensi Kekurangan Energi Protein (KEP) Balita selama lima tahun terakhir II-33

60 mengalami fluktuasi, terjadi penurunan pada tahun sebesar 3,04% Dinas Kesehatan Kab. Jembrana. menurun menjadi 2,79 % pada tahun 2012 dan dalam tiga tahun terakhir ( ) kasus KEP tidak ditemukan di Kabupaten Jembrana, selengkapnya dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini. Indikator Cakupan Tabel 2.12 Prevalensi KEP dan Status Gizi Buruk pada Balita Di Kabupaten Jembrana Tahun T a h u n % Status Gizi Buruk 0,01 0,44 0,02 0,04 0,02 % KEP 3,04 2, Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Jembrana Gambar 2.5. Prevalensi KEP dan Status Gizi Buruk di Kabupaten Jembrana Tahun 2010 s/d 2014 Cakupan 5 4,5 4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0 4,36 3,04 2,79 0,02 0,01 0,44 0 0,02 0 0, Tahun KEP Status Gizi Buruk D. Angka Kesakitan Sedangkan angka kesakitan di Kabupaten Jembrana dari tahun 2011 sampai tahun 2015 terus mengalami fluktuasi ini karena penggunaan jumlah penduduk yang berbeda pada tahun 2011 dipakai penduduk yang bersumber dari Dinas Kependudukan dan Catan Sipil selanjutnya disepakati menggunakan penduduk dari BPS sehingga terjadi perbedaan jumlah penduduk dimana jumlah penduduk proyek BPS lebih kecil dari jumlah penduduk dari Dinas Kependudukan dan Catatn Sipil sebagai pembaginya akan mendapakan prosentase yang lebih besar disamping jumlah kunjungan ke sarana Puskesmas meningkat karena program JKBM/JKN semakin dimanfaatkan oleh II-34

61 masyarakat. Ini seperti tertera di dalam tabel berikut. Indikator Tabel 2.13 Angka Kesakitan Kabupaten Jembrana Tahun T a h u n Angka Kesakitan 25,92 % 28,51 % 29,49 % 53,60 % 56,78 % Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana. 1. Penyakit Menular Penyakit Menular 1). Penyakit Menular Bersumber Binatang. a) Penyakit Filariasis dan Malaria. Kasus Penyakit Malaria di Kabupaten Jembrana, menunjukkan penurunan yang cukup signifikan yaitu pada tahun 2011 positif ACD 12 orang dan positif PCD 3 orang jumlah 15 orang dan tahun 2013 sama yaitu positif ACD 12 dan positif PCD 3 jumlah 15 orang, dan 3 kasus penderita malaria sedangkan pada tahun 2014 sediaan darah diperksa yang Positif 5 orang ( 0,19 % ) dengan pemeriksaan sediaan darah dan tahun 2015 terdapat kasus baru TB BTA ( + ) sebanyak 118 kasus sehingga jumlah seluruh kasus TB BTA 180 kasus dan kasus TB BTA pada anak umur 0-14 tahun sebanyak 9 kasus. Namun bila dilihat dari angka Annual Parasite Incidence (API) yaitu II-35

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan,

Lebih terperinci

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang BAB PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang kepada daerah berupa kewenangan yang lebih besar untuk mengelola pembangunan secara mandiri

Lebih terperinci

Governance), baik dari tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pada tahap BAB I PENDAHULUAN

Governance), baik dari tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pada tahap BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Dinamika dan perkembangan sistem pemerintahan mengalami perubahan yang sangat pesat sejalan dengan perubahan paradigma yang berkembang di masyarakat. Penyelenggaraan

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH SEMESTA BERENCANA KABUPATEN JEMBRANA TAHUN 2016-2021 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN

RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2011-2015 Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-nya kegiatan penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2012-2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2012-2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Pemerintah Kabupaten Wakatobi

Pemerintah Kabupaten Wakatobi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Wakatobi memiliki potensi kelautan dan perikanan serta potensi wisata bahari yang menjadi daerah tujuan wisatawan nusantara dan mancanegara. Potensi tersebut

Lebih terperinci

RKPD Tahun 2015 Pendahuluan I -1

RKPD Tahun 2015 Pendahuluan I -1 1.1 Latar Belakang Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Lebih terperinci

RPJMD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN

RPJMD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN i BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berpedoman pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

BUPATI JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, BUPATI JEMBRANA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN JEMBRANA TAHUN 2011-2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 82 A TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 82 A TAHUN 2008 TENTANG GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 82 A TAHUN 2008 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) TRANSISI PROVINSI BALI TAHUN 2008-2009 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Strategis (Renstra) Badan Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan Kota Madiun merupakan dokumen perencanaan strategis untuk memberikan

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan Pembangunan Daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH, RENCANA STRATEGIS DAN RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH SERTA MUSYAWARAH RENCANA PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUNAN ( RKT ) TAHUN 2017

RENCANA KERJA TAHUNAN ( RKT ) TAHUN 2017 RENCANA KERJA TAHUNAN ( RKT ) TAHUN 2017 DINAS KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL KABUPATEN JEMBRANA FEBRUARI 2017 Dinas dan Kesos Kabupaten Jembrana KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat

Lebih terperinci

WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017

WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017 WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BEKASI, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH SALINAN BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang: a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan proses perubahan kearah yang lebih baik, mencakup seluruh dimensi kehidupan masyarakat suatu daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

G U B E R N U R J A M B I

G U B E R N U R J A M B I G U B E R N U R J A M B I PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI JAMBI TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2011-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Lamongan tahun 2005-2025 adalah dokumen perencanaan yang substansinya memuat visi, misi, dan arah pembangunan

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TANGERANG TAHUN 2014-2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

I - 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I - 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR : 2 TAHUN 2009 TANGGAL : 14 MARET 2009 TENTANG : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2008-2013 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya

Walikota Tasikmalaya - 1 - Walikota Tasikmalaya PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2013-2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 2 TAHUN 2014

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 2 TAHUN 2014 1 LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 2 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB I PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) 2012 PENDAHULUAN

PENDAHULUAN BAB I PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) 2012 PENDAHULUAN PENDAHULUAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) 2012 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) 2012 BAB I PENDAHULUAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Page

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA I-0 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hal. I - 1

BAB I PENDAHULUAN. Hal. I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah yang berkelanjutan merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan dalam mendukung pencapaian target kinerja pembangunan daerah. Untuk itu diperlukan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009 LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG Nomor 1 Tahun 2009 PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2009-2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah yang berkelanjutan merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan dalam mendukung pencapaian target kinerja pembangunan daerah. Untuk itu diperlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Lampiran Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2011-2015

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS HULU NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN KAPUAS HULU TAHUN 2011-2031 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN NOMOR TANGGAL TENTANG

BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN NOMOR TANGGAL TENTANG LAMPIRAN NOMOR TANGGAL TENTANG : : : : PERATURAN DAERAH 4 TAHUN 2012 20 April 2012 RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN BARITO SELATAN TAHUN 2011-2016 BAB I PENDAHULUAN Perencanaan adalah

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR :24 2015 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2012-2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) adalah dokumen perencanaan tahunan Pemerintah Daerah, yang merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Lebih terperinci

BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR,

BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR, BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR PERATURAN BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR NOMOR 096 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR TAHUN 2015 DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan Kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LAMPIRAN KEPUTUSAN GUBERNUR JAMBI NOMOR : 462/KEP/GUB/BAPPEDA-2/2012 TANGGAL : 13 JULI 2012

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LAMPIRAN KEPUTUSAN GUBERNUR JAMBI NOMOR : 462/KEP/GUB/BAPPEDA-2/2012 TANGGAL : 13 JULI 2012 LAMPIRAN KEPUTUSAN GUBERNUR JAMBI NOMOR : 462/KEP/GUB/BAPPEDA-2/2012 TANGGAL : 13 JULI 2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2013-2018 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 56 TAHUN 2015

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 56 TAHUN 2015 PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan pembangunan merupakan tahapan awal dalam proses pembangunan sebelum diimplementasikan. Pentingnya perencanaan karena untuk menyesuaikan tujuan yang ingin

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 07 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJM DAERAH) KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2013-2018 DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN BAB I. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Rencana Strategis Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pacitan Tahun 2011-2016, merupakan tindak lanjut atas ketentuan Undang-undang Nomer 25 tahun 2004

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN DAERAH NOMOR 3 TAHUN 2011 TANGGAL 6 JUNI LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN DAERAH NOMOR 3 TAHUN 2011 TANGGAL 6 JUNI LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN DAERAH NOMOR 3 TAHUN 2011 TANGGAL 6 JUNI 2011 1.1. LATAR BELAKANG Dalam masa kepemimpinan Bupati terpilih untuk lima tahun mendatang, Kabupaten Gresik tentu akan menghadapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di Indonesia sebagai Negara terbesar keempat dari jumlah penduduk, memiliki peran strategis dalam pembangunan

Lebih terperinci

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI ROKAN HULU NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ROKAN HULU,

Lebih terperinci

BUPATI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN

BUPATI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN BUPATI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2014-2018 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

GUBERNUR BANTEN PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2011

GUBERNUR BANTEN PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2011 GUBERNUR BANTEN PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

DESA MENATA KOTA DALAM SEBUAH KAWASAN STRATEGI PEMBANGUNAN ROKAN HULU.

DESA MENATA KOTA DALAM SEBUAH KAWASAN STRATEGI PEMBANGUNAN ROKAN HULU. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai Kabupaten yang baru berusia 17 tahun, sudah banyak yang dilakukan pemerintah untuk mengisi pembangunan, dapat dilihat akses-akses masyarakat yang terpenuhi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR : 5 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2010-20014 DENGAN

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Pembangunan pada dasarnya merupakan upaya yang dilakukan secara terarah, terpadu, dan berkesinambungan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tahapan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN

Lebih terperinci

Bab V. Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan pendanaan Indikatif...

Bab V. Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan pendanaan Indikatif... DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar... Daftar Isi Bab I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang... 1.2. Landasan Hukum... 1.3. Maksud dan Tujuan... 1.4. Hubungan renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dengan Dokumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan bagian dari Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), seperti tercantum dalam Undang- Undang Nomor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan rangkaian kegiatan dari dan untuk masyarakat yang dilaksanakan oleh masyarakat bersama dengan Pemerintah Daerah dalam seluruh aspek kehidupan

Lebih terperinci

BUPATI WONOGIRI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOGIRI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOGIRI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2016-2021 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan Pasal 5 Ayat (2) UU Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), pengertian RPJM Daerah merupakan penjabaran dari visi,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 5 TAHUN 2011 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 5 TAHUN 2011 T E N T A N G GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 5 TAHUN 2011 T E N T A N G RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB VIII PENUTUP BAB VIII PENUTUP

BAB VIII PENUTUP BAB VIII PENUTUP BAB VIII PENUTUP BAB VIII PENUTUP Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah merupakan arah pembangunan yang ingin dicapai daerah dalam kurun waktu masa bakti Kepala Daerah terpilih yang disusun

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 1 PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2009-2013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk menjalankan tugas dan fungsinya, pemerintah daerah memerlukan perencanaan mulai dari perencanaan jangka panjang, jangka menengah hingga perencanaan jangka pendek

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun tentang Pemerintahan Daerah, penyelenggaraan Otonomi Daerah

PENDAHULUAN. Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun tentang Pemerintahan Daerah, penyelenggaraan Otonomi Daerah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, penyelenggaraan Otonomi Daerah dilaksanakan dengan memberikan kewenangan yang luas,

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2016 2021 DENGAN

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG RENCANA STRATEGIS DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG TAHUN

KABUPATEN BADUNG RENCANA STRATEGIS DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG TAHUN KABUPATEN BADUNG RENCANA STRATEGIS DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG TAHUN 206-202 DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG 206 PROVINSI BALI BUPATI BADUNG KEPUTUSAN

Lebih terperinci

BUPATI PESISIR SELATAN

BUPATI PESISIR SELATAN BUPATI PESISIR SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN

RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN 2010-2015 PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintahan yang baik (good governance) merupakan

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam

Lebih terperinci

L E M B A R A N D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 06 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

L E M B A R A N D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 06 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG L E M B A R A N D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 06 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) DAERAH KABUPATEN BALANGAN TAHUN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN JEPARA TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN JEPARA TAHUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN JEPARA TAHUN 2012-2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA, Menimbang

Lebih terperinci

B U P A T I B I M A PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

B U P A T I B I M A PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG B U P A T I B I M A PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BIMA TAHUN 2011-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEMBATA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN LEMBATA TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEMBATA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN LEMBATA TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEMBATA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN LEMBATA TAHUN 2011-2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEMBATA, Menimbang :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan pembangunan pertanian diarahkan pada pertanian industrial unggul berkelanjutan. Dengan demikian budidaya atau usaha tani harus dilihat sebagai bioindustri,

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS DINAS TATA BANGUNAN DAN PEMUKIMAN KABUPATEN BOGOR TAHUN BAB I PENDAHULUAN

RENCANA STRATEGIS DINAS TATA BANGUNAN DAN PEMUKIMAN KABUPATEN BOGOR TAHUN BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA DINAS TATA BANGUNAN DAN PEMUKIMAN KABUPATEN BOGOR NOMOR : TANGGAL : RENCANA STRATEGIS DINAS TATA BANGUNAN DAN PEMUKIMAN KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013-2018 BAB I PENDAHULUAN 1.1.

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LD. 7 2009 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN GARUT TAHUN 2009-2014 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PESAWARAN TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PESAWARAN, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun I 1

BAB I PENDAHULUAN. RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun I 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintah Pusat memberikan kewenangan yang lebih besar kepada daerah untuk melakukan serangkaian

Lebih terperinci

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH, RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH, RENCANA STRATEGIS

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIJUNJUNG, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN MAJENE TAHUN 2011 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAJENE,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 2015 insi Kepulauan Riau menyelenggarakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Berdasarkan hasil Pilkada tersebut ditetapkan Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih

Lebih terperinci

Pemerintah Kota Bengkulu BAB 1 PENDAHULUAN

Pemerintah Kota Bengkulu BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan pembangunan nasional adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan dengan memperhitungkan sumber daya yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2017 TANGGAL : 20 November 2017 BAB I PENDAHULUAN

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2017 TANGGAL : 20 November 2017 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2017 TANGGAL : 20 November 2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan pasal 3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Lebih terperinci

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau 1 1. Pendahuluan Pembangunan kesehatan bertujuan untuk: meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BAPPEDA I - 1

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BAPPEDA I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dengan telah diterbitkannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), diamanatkan bahwa daerah harus menyusun rencana

Lebih terperinci

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS PERATURAN DAERAH KABUPATENKEPULAUAN ANAMBAS NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS 2011-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA MAGELANG TAHUN

PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA MAGELANG TAHUN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA MAGELANG TAHUN 2011 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011 KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR 050.07/2033 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2010-2015 Bappeda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. RPJMD Kabupaten Ngawi Tahun BAB I - 1

BAB I PENDAHULUAN. RPJMD Kabupaten Ngawi Tahun BAB I - 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pelaksanaan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah daerah bersama-sama dengan para pemangku kepentingan (stakeholders) memerlukan perencanaan yang baik, yang meliputi

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2014-2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

SURAKARTA KOTA BUDAYA, MANDIRI, MAJU, DAN SEJAHTERA.

SURAKARTA KOTA BUDAYA, MANDIRI, MAJU, DAN SEJAHTERA. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, mengamanatkan kepada

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2013 2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLUNGKUNG, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KABUPATEN SUKABUMI TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKABUMI, Menimbang : a.

Lebih terperinci

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N W A L I K O T A B A N J A R M A S I N PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA BANJARMASIN TAHUN 2011 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan Daerah merupakan suatu proses untuk memajukan kehidupan masyarakat disuatu daerah, yang dilaksanakan secara sistematis mulai dari perencanaan, pelaksanaan,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR, PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 27 ayat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kota Tanjungbalai telah melaksanakan Pemilukada pada tahun 2015 dan hasilnya telah terpilih pasangan M. Syahrial, SH, MH dan Drs.H. Ismail sebagai Walikota dan Wakil

Lebih terperinci