Handout Pengantar Ekonomi Makro. A. Arti Definisi Dan Pengertian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Handout Pengantar Ekonomi Makro. A. Arti Definisi Dan Pengertian"

Transkripsi

1 A. Arti Definisi Dan Pengertian adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang tidak sedang mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolan smp, sma, mahasiswa perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan. 1

2 Untuk mengukur tingkat pengangguran pada suatu wilayah bisa didapat dari prosentase membagi jumlah pengangguran dengan jumlah angkaran kerja. Tingkat = JmlYang Nganggur / Jml Angkatan Kerja x 100% 1. Friksional / Frictional Unemployment friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerjaan. 2. Struktural / Structural Unemployment struktural adalah keadaan di mana penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja.semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya. 3. Musiman / Seasonal Unemployment musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam, tukan jualan duren yang menanti musim durian. 4. Siklikal siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja. 2

3 juga dapat dibedakan atas pengangguran sukarela (voluntary unemployment) dan dukalara (involuntary unemployment). suka rela adalah pengangguran yang menganggur untuk sementara waktu karna ingin mencari pekerjaan lain yang lebih baik. Sedangkan pengangguran duka lara adalah pengengguran yang menganggur karena sudah berusaha mencari pekerjaan namun belum berhasil mendapatkan kerja Terdapat berbagai jenis dan definisi pengangguran, antara lain : a. terbuka (open unemployment) Adalah bagian dari angkatan kerja yang sekarang ini tidak bekerja dan sedang aktif mencari kerja (Subri, 2003:60). Atau penduduk usia kerja yang belum pernah bekerja dan sedang berusaha mencari pekerjaan, yang sudah pernah bekerja karena sesuatu hal berhenti atau diberhentikan dan sedang berusaha memperoleh pekerjaan, yang dibebastugaskan baik akan dipanggilkembali atau tidak tetapi sedang berusaha untuk mendapatkan pekerjaan (BPS, 2004:3). b. struktural (structural unemployment). Yakni pengangguran yang disebabkan karena ketidakcocokan antara struktur para pencari kerja sehubungan dengan keterampilan,bidang keahlian,maupun daerah lokasinya dengan struktur permintaan tenaga kerja yang belum terisi (Subri, 2003:61). Atau pengangguran yang muncul karena jumlah pekerjaan yang tersedia di pasar tenaga kerja tidak cukup untuk menyediakan pekerjaan bagi siapapun yang menginginkannya (Mankiw, 2003:120). c. friksional (frictional unemployment) Adalah pengangguran yang muncul karena adanya senjang waktu bagi pekerja untuk mencari pekerjaan yang sesuai denganselera dan kemampuan mereka (Mankiw, 2003:120). Atau pengangguran yang terjadi akibat pindahnya seseorang dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lain, dan akibatnya harus mempunyai tenggang waktu dan berstatus sebagai penganggursebelum mendapatkan pekerjaan yang lain tersebut (Subri, 2003:61). 3

4 d. konjungtur Adalah pengangguran yang disebabkan oleh kelesuan/kemunduran kegiatan ekonomi. Kemerosotan kegiatan ekonomi ini disebabkan oleh penurunan dalam pengeluaran atas barang dan jasa yang dihasilkan oleh perekonomian tersebut. Kelesuan ini disebabkan oleh faktor dalam negeri berupa mayarakat mengurangi tingkat pengeluarannya atau perusahaan swasta mengurangi investasinya, dan faktor luar negeri berupa penurunan ekspor atau impor yang semakin besar (Sukirno, 2000:9) e.setengah pengangguran (underemployment) Adalah orang yang bekerja kurang dari jam kerja normal (35-40 jam per minggu), bekerja tetapi produktivitasnya rendah dan bekerja tidak tidak sesuai antara keahlian dengan pekerjaannya (BPS, 2004:3) Menurut Menakertrans - Orang yang tidak bekerja - Orang yang sedang mencari pekerjaan - Orang yang mempersiapkan tenaga baru - Orang yang tidak mencari pekerjaan krn merasa tidak mungkin mendapat pekerjaan 4

5 JENIS (November) 2006 (Agustus) 2007(Agustus) 2008 (Agustus) PENDUDUK USIA KERJA (org/jt) ANGKATAN KERJA (org/jt) PENDUDUK YANG BEKERJA (org/jt) PENGANGGUR TERBUKA (org/jt) TINGKAT KESEMPATAN KERJA (%) % 88.76% 89.72% 90.89% 91.60% 5

PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN

PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN EKONOMI INDONESIA Disampaikan dalam Siaran Langsung Interaktif TV Edukasi 8 JULI 2010 oleh : Dr. Siti Nurjanah, SE, M.Si DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Indikator dan Teknik Perhitungan Penduduk dan ketenagakerjaan termasuk TPAK, Tingkat Pengangguran Terbuka dan Tersembunyi.

Indikator dan Teknik Perhitungan Penduduk dan ketenagakerjaan termasuk TPAK, Tingkat Pengangguran Terbuka dan Tersembunyi. Indikator dan Teknik Perhitungan Penduduk dan ketenagakerjaan termasuk TPAK, Tingkat Pengangguran Terbuka dan Tersembunyi Oleh : Afwandi Perbedaan antara Sensus Penduduk dan Registrasi Penduduk Registrasi

Lebih terperinci

Perekonomian Indonesia

Perekonomian Indonesia Modul ke: Perekonomian Indonesia Konsep Ketenagakerjaan Fakultas Ekonomi & Bisnis Janfry Sihite Program Studi Manajemen http://www.mercubuana.ac.id Tujuan Sesuai rapem Definisi Ketenagakerjaan Menurut

Lebih terperinci

laporan penelitian ini dan menyajikan hipotesis. dan sumber data, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data.

laporan penelitian ini dan menyajikan hipotesis. dan sumber data, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data. penelitian sebelumnya yang dipakai sebagai acuan dalam penulisan laporan penelitian ini dan menyajikan hipotesis. Bab III : Metode Penelitian Metode penelitian, menjelaskan mengenai metode penelitian yang

Lebih terperinci

Employment and Unemployment Dewi Pancawati N.,S.Pd.,M.M.

Employment and Unemployment Dewi Pancawati N.,S.Pd.,M.M. Employment and Unemployment Dewi Pancawati N.,S.Pd.,M.M. Employment Not Labor Population Labor Not Force Labor Force Population Employee (Manpower) Population aged 10 years Bukan Tenaga kerja Penduduk

Lebih terperinci

Company LOGO PENGANGGURAN.

Company LOGO PENGANGGURAN. PENGANGGURAN DEFINISI PENGANGGUR ORANG YANG TERGOLONG DALAM ANGKATAN KERJA TETAPI TIDAK MEMPUNYAI PEKERJAAN/SEDANG MENCARI PEKERJAAN JENIS PENGANGGURAN Company PENGANGGURAN BERDASAR PENYEBABNYA BERDASAR

Lebih terperinci

ekonomi KETENAGAKERJAAN Tujuan Pembelajaran

ekonomi KETENAGAKERJAAN Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 ekonomi K e l a s XI KETENAGAKERJAAN Semester 1 Kelas XI SMA/MA KTSP & K-13 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu memahami pengertian ketenagakerjaan dan

Lebih terperinci

[ OPISSEN YUDISYUS ]

[ OPISSEN YUDISYUS ] Ada pendapat yang mengatakan bahwa proses yang mempercepat pembangunan ekonomi adalah jumlah penduduk yang besar. Namun, ada yang berpendapat lain yaitu jumlah penduduk yang sedikit justru mempercepat

Lebih terperinci

PENGANGGURAN, INFLASI & KEBIJAKAN PEMERINTAH

PENGANGGURAN, INFLASI & KEBIJAKAN PEMERINTAH BAB 10 PENGANGGURAN, INFLASI & KEBIJAKAN PEMERINTAH KELOMPOK 9 DICKY 21216349 EZHA 21216363 NAUFAL 21216351 PENGANGGURAN PENGERTIAN PENGANGGURAN Pengangguran adalah keadaan tanpa pekerjaan yang dihadapi

Lebih terperinci

MAKALAH EKONOMI ANGKATAN KERJA, TENAGA KERJA, KESEMPATAN KERJA, DAN PENGANGGURAN

MAKALAH EKONOMI ANGKATAN KERJA, TENAGA KERJA, KESEMPATAN KERJA, DAN PENGANGGURAN MAKALAH EKONOMI ANGKATAN KERJA, TENAGA KERJA, KESEMPATAN KERJA, DAN PENGANGGURAN Disusun Oleh : Anggota Kelompok 1 Kelas XI IPS 1 :Agit Olivia Ariswan Ahmad Fajar Ilma Destina Silvi Toni iskandar Yuniasari

Lebih terperinci

Xpedia Ekonomi. Makroekonomi

Xpedia Ekonomi. Makroekonomi Xpedia Ekonomi Makroekonomi Doc. Name: XPEKO0399 Doc. Version : 2012-08 halaman 1 01. Pengangguran friksional / frictional unemployment ialah... (A) diasosiasikan dengan penurunan umum di dalam ekonomi

Lebih terperinci

Kajian Pengangguran Riil Kota Balikpapan. Kata Pengantar

Kajian Pengangguran Riil Kota Balikpapan. Kata Pengantar i Kajian Pengangguran Riil Kota Balikpapan Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Akhir Kajian Pengangguran

Lebih terperinci

BAB V KESEMPATAN KERJA

BAB V KESEMPATAN KERJA SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN EKONOMI BAB V KESEMPATAN KERJA Dr. KARDOYO, M.Pd. AHMAD NURKHIN, S.Pd. M.Si. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU

Lebih terperinci

Dasar Bisnis & Manajemen. Bentuk Sistem Perekonomian dan Pengaruh Faktor Ekonomi terhadap Bisnis Domestik dan Global. Tatap Muka.

Dasar Bisnis & Manajemen. Bentuk Sistem Perekonomian dan Pengaruh Faktor Ekonomi terhadap Bisnis Domestik dan Global. Tatap Muka. Tatap Muka Dasar Bisnis & Manajemen 2 Bentuk Sistem Perekonomian dan Pengaruh Faktor Ekonomi terhadap Bisnis Domestik dan Global Fakultas Ekonomi Bahan Kajian Sistem perekonomian merkantilisme, kapitalisme,

Lebih terperinci

KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN DI INDONESIA ABSTRAK

KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN DI INDONESIA ABSTRAK KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN DI INDONESIA Veronika Nugraheni Sri Lestari 1 FEB 1 - Universitas Dr. Soetomo Surabaya venugra@unitomo.ac.id 1 ABSTRAK Indonesia memiliki jumlah penduduk sebesar 225 juta

Lebih terperinci

A. kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi lebih rendah dibanding jumlah penduduk

A. kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi lebih rendah dibanding jumlah penduduk SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 8. Potensi dan Upaya Indonesia Menjadi Negara MajuLatihan Soal 8.1 1. Pengangguran yang terjadi karena ketidaksesuaian antara jenis pekerjaan yang tersedia dengan kemampuan yang

Lebih terperinci

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Sebelum penelitian ini terdapat penelitian sejenis yang sudah dilakukan oleh beberapa orang. Penelitian terdahulu yang menjadi refrensi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Analisis jalur dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama tahun 1920-an

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Analisis jalur dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama tahun 1920-an 9 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Jalur Analisis jalur dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama tahun 1920-an oleh seorang ahli genetika yaitu Sewall Wright. Analisis jalur sebenarnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasi merupakan faktor penting yang berperan besar dalam pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. investasi merupakan faktor penting yang berperan besar dalam pertumbuhan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di suatu negara bisa dijadikan alat ukur untuk menganalisa tingkat perkembangan perekonomian di negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi disuatu negara

Lebih terperinci

Bab 14 Angkatan Kerja dan Tenaga Kerja sebagai Sumber Daya dalam Kegiatan Ekonomi

Bab 14 Angkatan Kerja dan Tenaga Kerja sebagai Sumber Daya dalam Kegiatan Ekonomi Bab 14 Angkatan Kerja dan Tenaga Kerja sebagai Sumber Daya dalam Kegiatan Ekonomi 295 BAB 14 ANGKATAN KERJA DAN TENAGA A KERJA SEBAGAI AI SUMBER DAYA A DALAM KEGIATAN AN EKONOMI Sumber: Kompas, 13 Desember

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH PENGANGGURAN DI SUMATERA UTARA PADA TAHUN 2010 TUGAS AKHIR IRENA VERONICA DAMANIK

PERAMALAN JUMLAH PENGANGGURAN DI SUMATERA UTARA PADA TAHUN 2010 TUGAS AKHIR IRENA VERONICA DAMANIK PERAMALAN JUMLAH PENGANGGURAN DI SUMATERA UTARA PADA TAHUN 2010 TUGAS AKHIR IRENA VERONICA DAMANIK 062407008 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Ekonomi Kata Ekonomi sendiri berasal dari kata Yunani Oikos atau Oiku dan Nomos yang berarti peraturan rumah tangga. Dengan kata lain ekonomi adalah semua yang menyangkut

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sukirno (2008), industri adalah perusahaan yang menjalankan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sukirno (2008), industri adalah perusahaan yang menjalankan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Industri 1. Pengertian Industri Menurut Sukirno (2008), industri adalah perusahaan yang menjalankan kegiatan ekonomi yang tergolong dalam sektor sekunder. Industri merupakan suatu

Lebih terperinci

(Staf Pengajar Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta)

(Staf Pengajar Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta) PERAN KEWIRAUSAHAAN DALAM MENGATASI PENGANGGURAN DI INDONESIA Oleh: Sukidjo (Staf Pengajar Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta) Abstrak Hingga akhir tahun 2004 dampak krisis ekonomi di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional secara makro pada hakekatnya bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional secara makro pada hakekatnya bertujuan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan Nasional secara makro pada hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam meningkatkan kesejahteraan tersebut, salah satunya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. rata-rata pendapatan riil dan standar hidup masyarakat dalam suatu wilayah. Oleh

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. rata-rata pendapatan riil dan standar hidup masyarakat dalam suatu wilayah. Oleh BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Konsep Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu proses kenaikan output yang terus menerus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam bangsa, yaitu peningkatan pertumbuhan ekonomi, perubahan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam bangsa, yaitu peningkatan pertumbuhan ekonomi, perubahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang dinamis dalam mengubah dan meningkatkan kesehjateraan masyarakat. Ada tiga indikator keberhasilan suatu pembangunan dalam

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI KABUPATEN GORONTALO UTARA

ANALISIS TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI KABUPATEN GORONTALO UTARA ANALISIS TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI KABUPATEN GORONTALO UTARA Meimoon Ibrahim Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Gorontalo e-mail : meimoonibrahim@yahoo.com ABSTRAK The purpose of this research is

Lebih terperinci

SITUASI KETENAGAKERJAAN INDONESIA *) FEBRUARI 2005

SITUASI KETENAGAKERJAAN INDONESIA *) FEBRUARI 2005 No. 37 / VIII / 1 Juli SITUASI KETENAGAKERJAAN INDONESIA *) FEBRUARI Jumlah angkatan kerja Februari mencapai 105,8 juta orang, bertambah 1,8 juta orang dibanding Agustus sebesar 104,0 juta orang. Jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menentukan maju tidaknya suatu negara. Menurut Adam Smith (2007) tidak ada masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. menentukan maju tidaknya suatu negara. Menurut Adam Smith (2007) tidak ada masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan merupakan masalah sosial terbesar yang dihadapi oleh setiap negara di dunia dan setiap negara berusaha untuk mengatasinya. Kemiskinan adalah faktor yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ketenagakerjaan merupakan masalah yang selalu menjadi perhatian utama

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ketenagakerjaan merupakan masalah yang selalu menjadi perhatian utama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketenagakerjaan merupakan masalah yang selalu menjadi perhatian utama pemerintah dari masa ke masa. Permasalahan ini menjadi penting mengingat erat kaitannya dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. karena sebagian orang tua lebih memilih untuk mempekerjakan anaknya dari pada

BAB 1 PENDAHULUAN. karena sebagian orang tua lebih memilih untuk mempekerjakan anaknya dari pada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang yang masih memiliki masalah pengangguran dan kemiskinan. Telah banyak usaha yang dilakukan pemerintah untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Bab II ini menjelaskan beberapa konsep yang terkait dengan penelitian tentang pengaruh jumlah penduduk dan pengangguran terhadap kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah tahun 2005 2010.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengangguran Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Pengangguran adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama

Lebih terperinci

Ilmu Ekonomi Pengangguran dan Inflasi

Ilmu Ekonomi Pengangguran dan Inflasi Ilmu Ekonomi Pengangguran dan Inflasi 23/12/2013 1 Pengangguran Salah satu ukuran keberhasilan pengelolaan ekonomi suatu negara tingkat pengangguran Pengangguran (unemployment), tidak berkaitan dengan

Lebih terperinci

KETENAGAKERJAAN. Oleh: Ruly Wiliandri, SE., MM

KETENAGAKERJAAN. Oleh: Ruly Wiliandri, SE., MM KETENAGAKERJAAN Oleh: Ruly Wiliandri, SE., MM Konsep/definisi ketenagakerjaan yang digunakan BPS merujuk pada rekomendasi International Labor Organization (ILO) sebagaimana tercantum dalam buku Surveys

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi Dewasa ini perhatian para ahli ekonomi terhadap masalah pembangunan ekonomi di setiap negara sangat besar sekali, karena

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Ke 2. : 1.1. Mengklasifikasi ketenagakerjaan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Ke 2. : 1.1. Mengklasifikasi ketenagakerjaan RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Ke 2 Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar : SMA NEGERI 2 SLEMAN : Ekonomi : XI/Gasal : 2 x 30 menit : 1. Memahami

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pokok penelitian. Teori yang dibahas dalam bab ini meliputi definisi kemiskinan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pokok penelitian. Teori yang dibahas dalam bab ini meliputi definisi kemiskinan, BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai teori yang menjadi dasar pokok penelitian. Teori yang dibahas dalam bab ini meliputi definisi kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran,

Lebih terperinci

Pengant eng ant Ilmu E o k nomi

Pengant eng ant Ilmu E o k nomi PIEw12 1 PIEw12 2 Pengantar Ilmu Ekonomi PIEw12 3 Pengantar Ilmu Ekonomi Pengangguran dan Inflasi PIEw12 4 Pengangguran Tingkat pengangguran Salah satu ukuran keberhasilan pengelolaan ekonomi suatu negara

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Angkatan Kerja Banyak hal mengenai kehidupan sosial di suatu negara/masyarakat dapat di

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Angkatan Kerja Banyak hal mengenai kehidupan sosial di suatu negara/masyarakat dapat di BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Angkatan Kerja Banyak hal mengenai kehidupan sosial di suatu negara/masyarakat dapat di jabarkan jika diketahui mengenai komposisi lapangan pekerjaan dari angkatan kerjanya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian menuju perekonomian yang berimbang dan dinamis. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan proses berkelanjutan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian menuju perekonomian yang berimbang dan dinamis. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan proses berkelanjutan merupakan BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi seyogyanya dapat memperlihatkan perkembangan yang meningkat dari tahun ke tahun karena pertumbuhan ekonomi yang tinggi diperlukan guna mempercepat perubahan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, AGUSTUS 2016 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 74/11/35/Th. XIV, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA JAWA TIMUR SEBESAR 4,21 PERSEN Jumlah angkatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut (Subri, 2003).Pada tiap negara batas umur tenaga kerja berbeda-beda hal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut (Subri, 2003).Pada tiap negara batas umur tenaga kerja berbeda-beda hal BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Tenaga Kerja (Manpower) Penduduk dalam usia kerja (15-64 tahun) atau jumlah seluruh penduduk dalam suatu negara yang dapat memproduksi barang dan jasa jika

Lebih terperinci

suatu negara. Pada dasarnya keberadaan penduduk di suatu negara akan mempercepat pembangun negara semakin besar. Tetapi jika pertumbuhan

suatu negara. Pada dasarnya keberadaan penduduk di suatu negara akan mempercepat pembangun negara semakin besar. Tetapi jika pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penduduk adalah salah satu faktor pembentuk berdirinya suatu negara, tanpa penduduk maka suatu wilayah teritorial tidak dapat berdiri kokoh sebagai suatu negara. Pada

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA AGUSTUS 2015 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,07 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA AGUSTUS 2015 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,07 PERSEN BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 67/11/34/Th.XVII, 5 November KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA AGUSTUS TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,07 PERSEN Hasil Survei Angkatan Kerja

Lebih terperinci

Ekonomi Sumber Daya Manusia

Ekonomi Sumber Daya Manusia Modul 1 Ekonomi Sumber Daya Manusia Rossanto Dwi Handoyo, SE, M.Si. S PENDAHULUAN ebagian besar para ekonom menelaah ekonomi kesejahteraan (welfare economics) lebih banyak terpusat pada pasar tenaga kerja.

Lebih terperinci

PENGATAR BISNIS. Yayan Hendayana, SE, MM. Modul ke: 01Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Akuntansi

PENGATAR BISNIS. Yayan Hendayana, SE, MM. Modul ke: 01Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Akuntansi PENGATAR BISNIS Modul ke: 01Fakultas Ekonomi & Bisnis Konsep Bisnis Tujuan dan perkembangan dunia bisnis Pemangku kepentingan dalam bisnis Lingkungan bisnis umum dan khusus Globalisasi ekonomi dan perdagangan

Lebih terperinci

BAB. Lingkungan Ekonomi. 1. Identifikasi faktor-faktor ekonomi yang mempengaruhi kinerja bisnis. 2. Menjelaskan Bagaimana harga pasar ditentukan.

BAB. Lingkungan Ekonomi. 1. Identifikasi faktor-faktor ekonomi yang mempengaruhi kinerja bisnis. 2. Menjelaskan Bagaimana harga pasar ditentukan. BAB 4 Lingkungan Ekonomi SASARAN PEMBELAJARAN : 1. Identifikasi faktor-faktor ekonomi yang mempengaruhi kinerja bisnis. 2. Menjelaskan Bagaimana harga pasar ditentukan. 3. Menjelaskan bagaimana pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah masalah pengangguran (Sukirno,1985). Menurut Nanga

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah masalah pengangguran (Sukirno,1985). Menurut Nanga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan penduduk yang semakin cepat dan dalam jumlah yang besar dapat menimbulkan beberapa masalah baru dan salah satu masalah tersebut adalah masalah pengangguran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada tahun 2006

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada tahun 2006 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada tahun 2006 mendefinisikan tenaga kerja sebagai setiap laki-laki atau wanita yang berumur 15 tahun ke atas yang

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI AGUSTUS 2016 No. 76/11/51/Th. X, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI AGUSTUS 2016 Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bali pada Agustus 2016 mencapai 2.463.039 orang, bertambah sebanyak 80.573 orang

Lebih terperinci

kesenjangan antara pertumbuhan jumlah angkatan kerja disatu pihak dan

kesenjangan antara pertumbuhan jumlah angkatan kerja disatu pihak dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi pada hakekatnya adalah serangkaian usaha kebijaksanaan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas kesempatan kerja dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Landasan teori merupakan penjelasan teoritis sebagai basis atau komparasi analisis dalam melakukan penelitian. Pembahasan ditekankan pada penjabaran disiplin keilmuan tertentu sesuai

Lebih terperinci

IMPLIKASI PENGANGGURAN TERHADAP PEMBANGUNAN NASIONAL SERTA STRATEGI PEMECAHANNYA. Sugiyanto. ASMI Solo. Abstrak

IMPLIKASI PENGANGGURAN TERHADAP PEMBANGUNAN NASIONAL SERTA STRATEGI PEMECAHANNYA. Sugiyanto. ASMI Solo. Abstrak IMPLIKASI PENGANGGURAN TERHADAP PEMBANGUNAN NASIONAL SERTA STRATEGI PEMECAHANNYA Sugiyanto ASMI Solo Abstrak Sebenarnya pertambahan jumlah penduduk usia kerja yang terdiri atas angkatan kerja dan bukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Badan Pusat Statistik mendefinisikan bekerja adalah melakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Badan Pusat Statistik mendefinisikan bekerja adalah melakukan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tenaga Kerja Badan Pusat Statistik mendefinisikan bekerja adalah melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan dan lamanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan secara terbuka dan lebih meluas ke negara-negara lain. Keterbukaan

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan secara terbuka dan lebih meluas ke negara-negara lain. Keterbukaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globlisasi perdagangan telah mendorong setiap negara untuk melakukan perdagangan secara terbuka dan lebih meluas ke negara-negara lain. Keterbukaan perdagangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan pendapatan (PDRB). Dalam hal ini faktor-faktor produksi yang

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan pendapatan (PDRB). Dalam hal ini faktor-faktor produksi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbaikan dalam bidang pendidikan dapat secara positif mempengaruhi suatu bangsa dalam produktivitas, GDP, dan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan gambaran

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP JUMLAH PENGANGGURAN DI KOTA SEMARANG. Program Studi S1 Pendidikan Matematika UNIMUS 2)

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP JUMLAH PENGANGGURAN DI KOTA SEMARANG. Program Studi S1 Pendidikan Matematika UNIMUS 2) PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP JUMLAH PENGANGGURAN DI KOTA SEMARANG Iswahyudi Joko Suprayitno 1), Moh.Yamin Darsyah 2), Ujiati Suci Rahayu 3) 1) Program Studi S1 Pendidikan Matematika UNIMUS 2) Program

Lebih terperinci

BAB XIII KETENAGAKERJAAN. Kata Kunci PETA KONSEP

BAB XIII KETENAGAKERJAAN. Kata Kunci PETA KONSEP BAB XIII KETENAGAKERJAAN Lewat bab ini kalian akan diajak membicarakan pengertian tenaga kerja, angkatan kerja, dan pengangguran. Dengan demikian kalian diharapkan mampu mendeskripsikan permasalahan angkatan

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASLIA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA NAMA : HENDRI PRASETYO NIM : 11.12.5670 KELOMPOK : DEMOKRASI Dosen : Drs. M.idris P., MM Kata pengantar Puji syukur penulis panjatkan kepada

Lebih terperinci

Pengaruh pendidikan, upah dan kesempatan kerja terhadap pengangguran terdidik di Provinsi Jambi

Pengaruh pendidikan, upah dan kesempatan kerja terhadap pengangguran terdidik di Provinsi Jambi Pengaruh pendidikan, upah dan kesempatan kerja terhadap pengangguran terdidik di Provinsi Jambi Fitri Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi Abstrak: Penelitian ini

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2016 No. 06/11/53/Th. XIX, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA NTT SEBESAR 3,25 % Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) NTT Agustus 2016 mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fenomena yang relatif baru bagi perekonomian Indonesia. perekonomian suatu Negara. Pertumbuhan ekonomi juga diartikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. fenomena yang relatif baru bagi perekonomian Indonesia. perekonomian suatu Negara. Pertumbuhan ekonomi juga diartikan sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan perekonomian dunia dewasa ini ditandai dengan semakin terintegrasinya perekonomian antar negara. Indonesia mengikuti perkembangan tersebut melalui serangkaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam struktur dan corak kegiatan ekonomi. 1. perkembangan ekonomi dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam struktur dan corak kegiatan ekonomi. 1. perkembangan ekonomi dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan proses perubahan pada masyarakat yang diikuti penyesuaian sistem sosial untuk mencapai kesejahterahan masyarakat. Pembangunan ekonomi

Lebih terperinci

KETENAGAKERJAAN DAN PERMASAALAHANNYA URAIAN MATERI

KETENAGAKERJAAN DAN PERMASAALAHANNYA URAIAN MATERI KEGIATAN BELAJAR 4 KETENAGAKERJAAN DAN PERMASAALAHANNYA Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan: Peserta PPG Kompeten dalam mengkategorikanketenagakerjaan dan permasalahannya.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Undang-undang No. 13 Tahun 2003 Pasal 1, tenaga kerja adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Undang-undang No. 13 Tahun 2003 Pasal 1, tenaga kerja adalah 7 II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Pengertian Tenaga Kerja Menurut Undang-undang No. 13 Tahun 2003 Pasal 1, tenaga kerja adalah tiap orang yang mampu melaksanakan pekerjaan baik di dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau bahkan tercapainya full employment adalah kondisi ideal perekonomian yang

BAB I PENDAHULUAN. atau bahkan tercapainya full employment adalah kondisi ideal perekonomian yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang tinggi, tingkat inflasi yang terkendali, nilai tukar dan tingkat suku bunga yang stabil serta tingkat pengangguran yang rendah atau bahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sektor utama dalam perekonomian Negara tersebut. Peran kurs terletak pada nilai mata

BAB I PENDAHULUAN. sektor utama dalam perekonomian Negara tersebut. Peran kurs terletak pada nilai mata BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Nilai mata uang Rupiah dan perbandingan dengan nilai mata uang acuan internasional yaitu Dollar Amerika, merupakan salah satu gambaran pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masalah pertumbuhan ekonomi bukanlah merupakan persoalan baru. namun merupakan masalah makroekonomi yang bersifat jangka panjang.

BAB I PENDAHULUAN. Masalah pertumbuhan ekonomi bukanlah merupakan persoalan baru. namun merupakan masalah makroekonomi yang bersifat jangka panjang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah pertumbuhan ekonomi bukanlah merupakan persoalan baru namun merupakan masalah makroekonomi yang bersifat jangka panjang. Perekonomian yang tumbuh dengan baik

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : B12.3409 / Revisi ke : 2 Satuan Kredit Semester : 2 (dua) SKS Tgl revisi : Agustus 2014 Jml Jam kuliah dalam seminggu : 100

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pengantar Ekonomi Makro Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Materi Perkuliahan: 1. Ruang Lingkup Analisis Makroekonomi (Konsep dasar ekonomi makro) 2. Aliran kegiatan perekonomian (aliran sirkular atau circular

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pekerjaan atau sedang mempersiapkan suatu usaha baru atau penduduk yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pekerjaan atau sedang mempersiapkan suatu usaha baru atau penduduk yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengangguran Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) dalam indikator ketenagakerjaan, pengangguran merupakan penduduk yang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN II-2011

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN II-2011 No. 06/08/62/Th. V, 5 Agustus 2011 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN II-2011 Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah triwulan I-II 2011 (cum to cum) sebesar 6,22%. Pertumbuhan tertinggi pada

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat memperluas

I. PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat memperluas I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi pada hakekatnya adalah serangkaian usaha kebijaksanaan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat memperluas kesempatan kerja dan mengarahkan

Lebih terperinci

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penulis menggunakan penelitian terdahulu sebagai acuan atau referensi untuk melakukan penelitian ini. Dengan adanya penelitian terdahulu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan cerminan

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan cerminan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk disertai dengan perubahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian terdahulu yang berkaitan dengan yang akan diteliti.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian terdahulu yang berkaitan dengan yang akan diteliti. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akandibahas mengenai teori yang menjadi dasar pokok permasalahan. Teori yang akan dibahas dalam bab ini meliputi definisi kemiskinan, Produk Domestik Regional Bruto

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. pembangunan ekonomi. Oleh karena kesempatan kerja merupakan sumber

BAB 2 LANDASAN TEORI. pembangunan ekonomi. Oleh karena kesempatan kerja merupakan sumber 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian-pengertian 2.1.1 Kesempatan Kerja Kesempatan kerja identik dengan Sasaran Pembangunan Nasional, khususnya pembangunan ekonomi. Oleh karena kesempatan kerja merupakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah

I. PENDAHULUAN. Salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah 1 I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah dibutuhkannya investasi. Investasi merupakan salah satu pendorong untuk mendapatkan pendapatan yang

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DKI JAKARTA AGUSTUS 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DKI JAKARTA AGUSTUS 2017 Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Provinsi DKI Jakarta No. 55/11/31/Th. XIX, 6 November 2017 PROVINSI DKI JAKARTA KEADAAN KETENAGAKERJAAN DKI JAKARTA AGUSTUS 2017 Tingkat P Terbuka (TPT) sebesar 7,14

Lebih terperinci

Makro ekonomi adalah Makro artinya besar, analisis makro ekonomi merupakan analisis keseluruhan kegiatan perekonomian. Bersifat global dan tidak

Makro ekonomi adalah Makro artinya besar, analisis makro ekonomi merupakan analisis keseluruhan kegiatan perekonomian. Bersifat global dan tidak TEORI EKONOMI MAKRO Makro ekonomi adalah Makro artinya besar, analisis makro ekonomi merupakan analisis keseluruhan kegiatan perekonomian. Bersifat global dan tidak memperhatikan kegiatan ekonomi yang

Lebih terperinci

TEORI KLASIK DAN KANEYSIAN.

TEORI KLASIK DAN KANEYSIAN. TEORI KLASIK DAN KANEYSIAN www.aeunike.ub.ac.id TEORI KLASIK 2 Mashab Klasik (dan Neo Klasik) Pelopor : Adam Smith Fenomena ekonomi sbg fenomena alam & selalu bersifat eksak dengan ketentuan hukum alam

Lebih terperinci

PERAN DINAS TENAGA KERJA (DISNAKER) DALAM MENGURANGI TINGKAT PENGANGGURAN KOTA SAMARINDA

PERAN DINAS TENAGA KERJA (DISNAKER) DALAM MENGURANGI TINGKAT PENGANGGURAN KOTA SAMARINDA ejournal Ilmu Pemerintahan, 2017, 5 (3): 1243-1256 ISSN 2477-2631(Online), ISSN 2477-2631 (Cetak) ejournal.ipfisip-unmul.ac.id Copyright 2017 PERAN DINAS TENAGA KERJA (DISNAKER) DALAM MENGURANGI TINGKAT

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 BPS PROVINSI SULAWESI BARAT KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS No. 69/11/76/Th.X, 7 November AGUSTUS : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SULAWESI BARAT SEBESAR 3,33 PERSEN Penduduk usia kerja di Sulawesi Barat

Lebih terperinci

ANALISIS INFLASI DAN TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT TAHUN Oleh ABSTRACT

ANALISIS INFLASI DAN TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT TAHUN Oleh ABSTRACT 1 ANALISIS INFLASI DAN TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT TAHUN 1991-2013 Oleh Era Octaviani 1, Sri Maryati 2, Yosi Eka Putri 3 ABSTRACT The purposes of this research is to identify the correlation

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI DIY PADA AGUSTUS 2012 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,97 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI DIY PADA AGUSTUS 2012 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,97 PERSEN BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 04/01/34/Th.XI, 05 Januari 2009 No. 52/11/34/Th.XIV, 5 November 2012 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI DIY PADA AGUSTUS 2012 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,97

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kependudukan dan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kependudukan dan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kependudukan dan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan yang sangat erat, jumlah penduduk menentukan efisiensi perekonomian dan kualitas dari tenaga kerja itu

Lebih terperinci

4. Diketahui fungsi biaya total (TC) = 15Q 2 + 6Q Besarnya biaya marginal ketika Q = 20 adalah... a d. 500 b. 613 e. 400 c.

4. Diketahui fungsi biaya total (TC) = 15Q 2 + 6Q Besarnya biaya marginal ketika Q = 20 adalah... a d. 500 b. 613 e. 400 c. 1. Berikut ini pernyataan tentang kebaikan dari sistem ekonomi (UN 2013) (1)Terjadinya persaingan antarprodusen untuk menghasilkan barang yang bermutu (2)Kegiatan yang dilakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN I-2011

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN I-2011 No. 06/05/62/Th.V, 5 Mei 2011 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN I-2011 PDRB Kalimantan Tengah Triwulan I-2011 dibanding Triwulan yang sama tahun 2010 (year on year) mengalami pertumbuhan sebesar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kehidupan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Kehidupan manusia

I. PENDAHULUAN. kehidupan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Kehidupan manusia 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri merupakan suatu kegiatan mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi dan barang jadi, yang dapat meningkatkan nilai guna barang bagi kehidupan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2016 No. 34/05/51/Th. X, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2016 Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bali pada Februari 2016 mencapai 2.382.466 orang, bertambah sebanyak 10.451 orang dibanding

Lebih terperinci

ANDRI HELMI M, SE., MM. Analisis Laporan Keuangan

ANDRI HELMI M, SE., MM. Analisis Laporan Keuangan ANDRI HELMI M, SE., MM. Analisis Laporan Keuangan Melindungi kemungkinan terjadinya krisis keuangan guna membenahi modal kerja yang diperlukan Merencanakan dan mengawasi rencana perusahaan menjadi rencana

Lebih terperinci

POTENSI SUMBER DAYA MANUSIA DI WILAYAH DESA

POTENSI SUMBER DAYA MANUSIA DI WILAYAH DESA 6 POTENSI SUMBER DAYA MANUSIA DI WILAYAH DESA Deskripsi Singkat Topik : Pokok Bahasan Waktu Tujuan : POTENSI SUMBER DAYA MANUSIA DI PEDESAAN : 1 (satu) kali tatap muka pelatihan selama 100 menit. : Membangun

Lebih terperinci

APLIKASI TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARAN

APLIKASI TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARAN APLIKASI TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARAN Masalah Jangka Panjang Sektor Pertanian Didalam perekonomian yang belum berkembang, sektor pertanian penting sekali artinya Perkembangan ekonomi sedikit demi sedikit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, hal ini dapat dilihat salah satu fungsi bank sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, hal ini dapat dilihat salah satu fungsi bank sebagai lembaga digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan perbankan berperan penting dalam perekonomian di Indonesia, hal ini dapat dilihat salah satu fungsi bank sebagai lembaga keuangan yang

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI AGUSTUS 2015 No. 78/11/51/Th. IX, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI AGUSTUS 2015 Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bali pada Agustus 2015 mencapai 2.372.015 orang, bertambah sebanyak 55.257 orang

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, AGUSTUS 2015 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 78//35/Th. XIII, 5 November 05 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, AGUSTUS 05 AGUSTUS 05: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA JAWA TIMUR SEBESAR 4,47 PERSEN Jumlah angkatan kerja di

Lebih terperinci

NERACA PEMBAYARAN (BALANCE OF PAYMENT)

NERACA PEMBAYARAN (BALANCE OF PAYMENT) NERACA PEMBAYARAN (BALANCE OF PAYMENT) Mohammad Abdul Mukhyi 1 Pengertian Neraca Pembayaran (balance of payment): Balance of Payments Manual (BPM) IMF (1993): suatu catatan yang disusun secara sistematis

Lebih terperinci

B AB II. diartikan sebagai menjadi bagian atau keikutsertaan. melaksanakan kegiatan usahanya (Thomas Suyanto, 2001:152).

B AB II. diartikan sebagai menjadi bagian atau keikutsertaan. melaksanakan kegiatan usahanya (Thomas Suyanto, 2001:152). 13 B AB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Peranan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, peranan adalah orang atau sesuatu yang menjadi bagian dari suatu masalah atau peristiwa (W.J.S. Poerwadarminta,

Lebih terperinci