BAB I PENDAHULUAN. Laporan arus kas sebagai bagian integral dari laporan keuangan yang lengkap,

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN Laporan arus kas sebagai bagian integral dari laporan keuangan yang lengkap, merupakan salah satu bagian dari laporan keuangan yang harus dibuat perusahaan. Laporan ini berisikan informasi dari mana uang kas diperoleh perusahaan dan bagaimana perusahaan membelanjakannya. Laporan arus kas melaporkan penerimaan dan pengeluaran kas entitas selama periode tertentu. Laporan ini menjelaskan sebab dan akibat dari perubahan nilai sisa kas pada akhir periode. Laporan arus kas diklasifikasikan dalam tiga jenis aktivitas yaitu aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan. I.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini kondisi perekonomian Indonesia masih belum stabil akibat krisis keuangan global yang gencar melanda dunia sejak akhir kuartal ke-3 tahun Untuk menghadapi krisis keuangan global yang kurang menguntungkan tersebut perusahaan harus mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya (going concern) yaitu dengan memiliki kinerja yang baik. Salah satu parameter untuk menilai apakah perusahaan memiliki kinerja yang baik adalah kemampuan perusahan untuk menghasilkan keuntungan. Untuk memperoleh keuntungan tidak terlepas dari keberhasilan manajemen dalam memanfaatkan modal kerja yang ada. Besarnya modal kerja tergantung pada jenis bisnis, tetapi pada umumnya nilai modal kerja kotor (gross working capital) suatu perusahaan kira- 1

2 kira lebih dari 50% dari jumlah harta. Dengan demikian, cukup banyak waktu manajemen keuangan diperlukan untuk mengelola modal kerja. Kondisi yang demikian membuat perusahaan untuk terus maju dan berkembang dengan memanfaatkan modal kerja seoptimal mungkin. Modal kerja yang telah digunakan diharapkan dapat diperoleh kembali beserta kelebihannya dalam waktu sesingkat mungkin melalui hasil kegiatan operasional utama perusahaan, sehingga dana yang ada dapat terus berputar. Dana, lebih sering dikenal dengan istilah kas, merupakan aktiva yang paling likuid bagi perusahaan. Artinya kas merupakan aktiva lancar yang paling mudah digunakan ataupun diubah menjadi bentuk aktiva lainnya. Seluruh aktivitas perusahaan akan dapat terlaksana dengan lancar apabila terdapat kas dalam jumlah yang cukup. Oleh karena itu diperlukan cara untuk mempercepat siklus konversi kas sehingga kas yang diperlukan perusahaan dapat terus tersedia. Siklus konversi kas membantu para analis untuk memahami mengapa arus kas dapat meningkat atau malah memburuk oleh analisis akun-akun kunci pada neraca (piutang dagang, persediaan, dan utang dagang) yang mempengaruhi arus kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi. Kas diumpamakan sebagai darah segar yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia. Untuk dapat menentukan kebutuhan kas, perusahaan harus menyusun anggaran kas. Menurut Keown, Scott, Martin, dan Petty (2001, h. 140) yang diterjemahkan oleh Djakman, C. D., Anggaran kas mewakili rencana detail arus kas di masa yang akan datang dan disusun atas empat unsur yaitu penerimaan kas, pengeluaran kas, perubahan bersih dalam kas untuk periode tersebut, dan kebutuhan dana yang baru. Dengan adanya anggaran kas dapat membantu 2

3 perusahaan dalam menetapkan jumlah dan waktu yang tepat akan kebutuhan kas perusahaan di masa yang akan datang sehingga tingkat kas dan setara kas dapat terus tersedia sesuai kebutuhan perusahaan. Seluruh kegiatan perusahaan dapat berjalan lancar sesuai dengan proses perencanaan tanpa harus mengalami kesulitan kas. Untuk keperluan penyusunan anggaran kas, langkah pertama yang harus dilakukan perusahaan adalah meramalkan penjualan. Laporan arus kas sebagai bagian integral dari laporan keuangan yang lengkap, merupakan salah satu bagian dari laporan keuangan yang harus dibuat perusahaan. Laporan arus kas memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas dari suatu perusahaan selama periode tertentu. Ketika laporan laba rugi menggambarkan bahwa perusahaan memperoleh laba yang tinggi, namun dapat terjadi laporan arus kas memperlihatkan bahwa perusahaan sebenarnya kekurangan uang kas. Laporan laba rugi disusun berdasarkan accrual basis yaitu pendapatan dicatat pada saat pendapatan tersebut dihasilkan dan beban dicatat pada saat terjadinya, tanpa memperhatikan waktu penerimaan atau pembayaran kas. Sedangkan laporan arus kas disusun berdasarkan cash basis yaitu pendapatan hanya dicatat pada saat kas diterima dan beban hanya dicatat pada saat kas dibayarkan. PT. GN merupakan salah satu anak perusahaan dari PT. GA. Inti bisnis PT. GN yaitu bergerak dalam bidang teknologi multimedia (produk-produk non konsumsi publik), mulai dari alat-alat yang muktahir sampai kepada pelayanan profesional. PT. GN menyediakan solusi multimedia untuk para klien menggunakan SONY total solutions. 3

4 Tentu saja PT. GN sangat membutuhkan kas dalam jumlah yang cukup untuk memperlancar kegiatan usahanya khususnya pada kegiatan operasional. Kas digunakan untuk kegiatan pembelian meliputi pembelian aktiva, pembelian barang dagangan, pembelian barang dan jasa lain juga untuk kegiatan penjualan serta membayar tagihan. Berdasarkan latar belakang pemikiran seperti yang dijabarkan di atas, maka dilakukanlah penelitian yang berjudul ANALISIS POLA ARUS KAS UNTUK MENILAI KEKUATAN DAN KEMAMPUAN KEUANGAN PADA PT. GN. I.2 Ruang Lingkup Penelitian Uang kas adalah sesuatu yang secara nyata diterima dan dapat diinvestasikan kembali oleh perusahaan. Sedangkan keuntungan akuntansi, lebih banyak menggambarkan keuntungan yang diperoleh perusahaaan, daripada besarnya uang kas benar-benar ada. Besarnya keuntungan perusahaan mungkin tidak akan sama dengan uang kas yang ada. Keuntungan akuntansi disajikan dalam Income Statement yang disusun berdasarkan accrual basis. Laporan arus kas menyajikan arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan. Dengan demikian laporan arus kas disusun berdasarkan cash basis. Oleh karena itu, penelitian ini akan berfokus pada prinsip Uang Kas Bukan Besarnya Laba adalah Raja (Cash Flow Not Profit Is A King) yaitu dalam mengukur kesejahteraan perusahaan digunakan arus kas (cash flow) dan bukan keuntungan akuntansi (accounting profit) sebagai alat pengukurnya. Walaupun menurut Keown, Scott, Martin, dan Petty (2001, h. 13) yang 4

5 diterjemahkan oleh Djakman, C. D., terdapat sepuluh prinsip keuangan yaitu Keseimbangan Risiko dan Pengembalian, Nilai Waktu Uang, Uang Kas Bukan Besarnya Laba adalah Raja, Tambahan Arus Kas, Kondisi Persaingan Pasar, Pasar Modal yang Efisien, Masalah Keagenan, Perpajakan, Tidak Semua Risiko Sama, dan Melakukan Sesuatu yang Benar adalah Perilaku yang Etis dan Banyak Dilema Etika dalam Manajemen Keuangan. Pembatasan dalam penelitian ini hanya pada prinsip Uang Kas Bukan Besarnya Laba adalah Raja (Cash Flow Not Profit Is A King). Dalam hal meningkatkan arus kas perusahaan diperlukan manajemen pemanfaatan aktiva yang terdiri dari: 1) Percepatan siklus konversi kas 2) Peningkatan kapasitas produksi Peningkatan kapasitas produksi harus sejalan dengan peningkatan penjualan. Oleh karena itu, diperlukan dukungan dari bagian pemasaran untuk dapat melaksanakan kegiatan penjualan secara berhasil sesuai dengan yang direncanakan. Bagian pemasaran mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam hal mengubah, mengatur permintaan, merancang strategi untuk menarik pelanggan baru dan melakukan transaksi dengan mereka, mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan membangun hubungan abadi dengan memberikan nilai dan kepuasan yang superior bagi pelanggan. Peningkatan kapasitas produksi nampak pada beberapa indikator misalnya kenaikan FATO (fixed asset turnover). FATO digunakan untuk menilai efektivitas di dalam menghasilkan penjualan dari investasi pada aktiva tetap. Namun, peningkatan produksi hanya berlaku untuk perusahaan manufaktur. PT. GN merupakan perusahaan dagang 5

6 sehingga manajemen pemanfaatan aktiva yang penting adalah percepatan siklus konversi kas. Jadi, dalam hal manajemen pemanfaatan aktiva, penelitian pada PT. GN ini hanya pada percepatan siklus konversi kas. I.3 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berkut: 1) Bagaimana menilai kekuatan dan kemampuan keuangan berdasarkan arus kas dari aktivitas operasi pada PT. GN? 2) Bagaimana PT. GN dapat mempercepat siklus konversi kas melalui manajemen modal kerja yang efektif? 3) Bagaimana menentukan estimasi (ramalan) penjualan pada PT. GN untuk keperluan anggaran kas? I.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan penelitian merupakan pernyataan dari rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnnya untuk kemudian dapat ditarik manfaat penelitian. I.4.1 Tujuan Penelitian Adapun penelitian ini bertujuan yaitu: 1) Menilai kekuatan dan kemampuan keuangan berdasarkan arus kas dari aktivitas operasi pada PT. GN dengan pengelolaan modal kerja yang serius sehingga dapat menghasilkan arus kas positif dari aktivitas operasi. 2) Menentukan cara mempercepat siklus konversi kas melalui manajemen modal kerja yang efektif. 6

7 3) Menentukan estimasi (ramalan) nilai penjualan pada PT. GN untuk keperluan anggaran kas dengan menggunakan model linear double moving average dan model regresi berganda dengan metode Ordinary Least Square (OLS). I.4.2 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini yaitu: 1) Bagi Penulis Melalui penelitian ini, penulis diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai tujuan dan fungsi laporan arus kas dan bagaimana menarik manfaat dari laporan tersebut, sebagai bahan analisis untuk menilai kekuatan keuangan perusahaan serta meramalkan nilai penjualan. 2) Bagi Perusahaan Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan-masukan yang berguna bagi pihak manajemen perusahaan mengenai usaha peningkatan keuangan kas dan setara kas melalui pemanfaatan laporan arus kas yang tersedia sebagai bahan analisis dan peramalan nilai penjualan. 3) Bagi Akademisi Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna sebagai bahan masukan untuk menambah wawasan atau acuan dalam rangka mengadakan penelitian selanjutnya. I.5 Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan terdiri dari lima bab yaitu: 7

8 BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang, ruang lingkup, rumusan masalah, tujuan dan manfaat yang digunakan dalam melakukan penelitian serta sistematika pembahasan. BAB II : LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan mengenai teori-teori yang mempunyai hubungan dengan topik yang dibahas guna mendukung proses penelitian ini. BAB III : METODOLOGI PENELTIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai gambaran umum perusahaan, jenis penelitian, teknik pengumpulan data dan jenis data, dan untuk peramalan penjualan digunakan teknik rata-rata dan teknik ekonometrik yang meliputi uji koefisien determinasi dan uji koefisien regresi. BAB IV : ANALISIS HASIL PENELITIAN Pada bab ini berisikan metode penyajian laporan arus kas, analisis laporan arus kas per tahun, analisis perkembangan pola arus kas perusahaan, siklus konversi kas, manajemen modal kerja, pengaruh laporan arus kas terhadap keseluruhan aktivitas operasional perusahaan, serta peramalan nilai penjualan. BAB V : SIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan diberikan simpulan dari analisis hasil penelitian dan memberikan sejumlah saran guna membantu meningkatkan kekuatan dan kemampuan keuangan perusahaan tersebut. 8