BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Wonogiri Jalan Diponegoro KM 3,5 Desa Bulusari Kelurahan Bulusulur Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri, dimana dinas tersebut memiliki tanggung jawab dalam bidang pengelolaan sampah di Kabupaten Wonogiri. Penelitian yang dilakukan berupa studi kasus dengan objek penelitian di Dinas Pekerjaan Umum (DPU ) yang ada di Pemerintah Kabupaten Wonogiri. Penelitian yang berupa studi kasus merupakan suatu metode penelitian dengan mengambil suatu objek tertentu kemudian dianalisis secara mendalam dengan cara memfokuskan suatu permasalahan berdasarkan data yang diperoleh di lapangan untuk mencari alternatif penyelesaian masalah tersebut. B. Jenis Penelitian Berdasarkan masalah yang diangkat dalam penelitian yang menekankan pada proses dan makna, maka bentuk penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, dengan maksud lebih menekankan pada sifat naturalisme, yaitu realita yang muncul dan mendasar pada peristiwa-peristiwa nyata yang menjadi bahan kajian dalam penelitian.sebagai suatu penelitian deskripstif, penelitian ini studi 33

2 34 kasusnya mengarah pada pendeskripsian secara rinci dan mendalam mengenai potret kondisi tentang apa yang sebenarnya terjadi menurut apa adanya di lapangan studinya (H.B. Sutopo, 2002:111). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif karena peneliti hanya berusaha menjelaskan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas sampah, sistem pengelolaan sampah dan perkembangan kebijakan anggaran pengelolaan sampah di Kabupaten Wonogiri dan tidak mengaitkan hubungan antar variabel. C. Sumber Data Data merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian. Betapapun menariknya suatu masalah penelitian, bila sumber data tidak tersedia maka ia tidak punya arti karena tidak akan bisa diteliti (H.B. Sutopo, 2002:49). Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Menurut Sugiyono (2013:62), sumber data diklasifikasikan menjadi dua, yaitu : 1. Sumber data primer Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini berupa hasil wawancara yang dilakukan secara langsung dengan pihak yang berkompeten dalam penyusunan sistem pengelolaan

3 35 sampah di DPU Kabupaten Wonogiri, dalam hal ini kepala seksi dan staf bidang kebersihan. 2. Sumber data sekunder Sumber data sekunder merupakan sumber data yang tidak secara langsung memberikan data kepada pengumpul data, dapat melalui orang lain atau melalui dokumen. Sumber data dalam penelitian ini berupa dokumen-dokumen yang dapat berbentuk tabel statistik, buku, dan jurnal ilmiah yang berkaitan dengan implementasi pengelolaan sampah di Kabupaten Wonogiri. D. Teknik Pengumpulan Data Menurut Sugiyono (2013:224) teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan data adalah: 1. Wawancara Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2013:231) wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu.

4 36 Metode wawancara menggunakan daftar pertanyaan dan dalam bentuk terbuka yang memberikan peluang bagi informan untuk menjawab pertanyaan secara terbuka dan tidak dibatasi oleh jawaban yang telah disediakan oleh peneliti. Metode ini digunakan untuk mengetahui bagaimana sistem pengelolaan sampah yang dilaksanakan pemerintah Kabupaten Wonogiri serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas pengelolaan sampah di Kabupaten Wonogiri. 2. Dokumentasi Menurut Sugiyono (2013:240) dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan ( life histories), biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film dan lain-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.

5 37 E. Teknik Analisis Data 1. Analisis Data Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain (Bogdan dalam Sugiyono, 2013:244). Melakukan analisa terhadap data yang telah terkumpul merupakan salah satu tahap yang harus dilakukan untuk mencari hasil penelitian. Analisis data dilakukan guna memenuhi jawaban dari datadata yang terkumpul kemudian dilakukan proses analisis sehingga didapatkan hasil dari penelitian tersebut. 2. Model Analisis Data a. Analisis Kualitatif Dalam penelitian ini digunakan analisis statistik deskriptif kualitatif. Analisis dilakukan dengan menggunakan dua model, yaitu model analisis kualitatif untuk menjawab persoalan yang berkaitan dengan persoalan sistem pengelolaan sampah dan faktorfaktor yang mempengaruhi kapasitas sampah di Kabupaten Wonogiri. Sedangkan untuk melihat trend anggaran pengelolaan

6 38 sampah di Kabupaten Wonogiri, alat analisis yang digunakan adalah analisis trend. Penerapan metode kualitatif pada penelitian ini adalah untuk mengungkapkan kebenaran dan memahaminya. Penelitian ini menggunakan pendekatan induktif yaitu mencari, menjelaskan, dan memahami prinsip-prinsip umum yang berlaku dalam suatu kehidupan masyarakat dengan memulainya dari kenyataan (phenomena) menuju ke teori bukan sebaliknya, seperti dalam penelitian deduktif (Salim, 2006:22). Setiap data yang akan diteliti di eksplanasikan hingga mendapat penjelasan mendalam. Pemilihan rancangan analisis untuk penelitian dengan metode kualitatif didasarkan pada tiga komponen utama. Ketiga komponen pokok tersebut meliputi reduksi data ( data reduction), penyajian data ( data display), dan penarikan kesimpulan (verification). Tiga komponen tersebut akan berinteraksi untuk mendapatkan kesimpulan dan apabila kesimpulan yang didapat dirasa kurang maka perlu adanya verifikasi dan penelitian kembali dengan mengumpulkan data di lapangan (H.B. Sutopo, 2002:98) Berikut adalah penjelasan ketiga komponen tersebut menurut HB. Sutopo:

7 39 1) Reduksi data Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis yang merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan dan abstraksi data dari field note. Proses ini berlangsung terus sepanjang penelitian. Bahkan prosesnya diawali sebelum pelaksanaan pengumpulan data, artinya reduksi data sudah berlangsung sejak peneliti mengambil keputusan tentang kerangka kerja konseptual, melakukan pemilihan masalah, menyusun pertanyaan penelitian, dan juga waktu menentukan cara pengumpulan data yang akan digunakan. 2) Penyajian data Data display (penyajian data) adalah suatu rancangan organisasi informasi yang memungkinkan kesimpulan penelitian dapat dilakukan. Data dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk narasi kalimat yang disusun secara logis dan sistematis mengacu pada rumusan masalah, sehingga bila dibaca akan bisa dipahami berbagai hal yang terjadi dan memungkinkan peneliti untuk membuat sesuatu pada analisis ataupun tindakan lain berdasarkan pemahamannya tersebut. Artinya sajian data ini merupakan gambaran data hasil

8 40 penelitian untuk menjawab permasalahan berdasarkan logika penelitian. 3) Penarikan kesimpulan (Verification) Kesimpulan yang dibuat oleh peneliti adalah berdasarkan intepretasi yang dilakukan peneliti berdasarkan data-data dari lapangan yang telah disajikan sebelumnya. Penarikan kesimpulan dibuat berdasarkan tabulasi hasil evaluasi laporan kinerja Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Undang-undang mengenai kebijakan pengelolaan sampah, serta penyajian hasil wawancara dengan objek penelitian. b. Analsis Trend Analisis ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana perkembangan anggaran pengelolaan sampah di Kabupaten Wonogiri. Sebagai salah satu unsur untuk memecahkan masalah persampahan, anggaran pengelolaan sampah yang disediakan harus memenuhi kebutuhan untuk pengelolaan persampahan. Anggaran yang dikelola pemerintah untuk menangani sampah haruslah disesuaikan dengan kapasitas sampah yang dikelola. Harapannya adalah dana yang disediakan pemerintah untuk menangani pengelolaan sampah memiliki ketersediaan untuk setiap tahunnya, untuk itu perlu dikaji dengan menggunakan analisis trend

9 41 mengenai perubahan anggaran pengelolaan sampah di Kabupaten Wonogiri setiap tahunnya. Analisis trend menggunakan data berupa anggaran pengelolaan sampah yang dikelola pemerintah Wonogiri. Analisis yang dijadikan data dalam analisis trend ini adalah anggaran pengelolaan sampah dari tahun Data 10 tahun terakhir digunakan untuk mengetahui trend anggaran pengelolaan sampah yang telah dikelola oleh pemerintah Kabupaten Wonogiri. Salah satu cara yang dapat diketahui untuk melakukan analisis trend adalah dengan menggunakan metode kuadran terkecil, dimana ditentukan dengan model sebagai berikut (J. Supranto, 1998:216) : = + Y = data berkala X = runtun waktu a dan b = bilangan konstan Tujuan dari analisis trend adalah untuk menentukan nilai a dan b. Apabila nilai a dan b telah diketahui, maka garis trend dapat dipergunakan untuk meramalkan nilai Y. Nilai Y kaitannya dengan penelitian ini adalah nilai anggaran pada tahun tertentu. Anggaran yang disediakan pemerintah pada tahun tertentu dapat diketahui

10 42 seberapa besarnilainya. Sehingga pola perubahan yang ditelaah dapat dijadikan patokan untuk melakukan perkiraan besaran anggaran pada waktu tertentu. persamaan: Untuk menentukan nilai a dan b, dapat digunakan =. + Karena nilai X = 0, maka : 1. =. maka = 2.. = maka =. Nilai X dan Y dapat disusun dalam tabulasi tabel untuk menentukan komponen yang dibutuhkan dalam menentukan nilai a dan b, sehingga tabel yang digunakan seperti berikut: Tabel 3.1. Data anggaran pengelolaan sampah dikabupaten Wonogiri Anggaran Tahun X X.Y X 2 (Y) Jumlah ( ) Sumber : Teori dan Aplikasi Statistika, J Supranto (1998:218)

11 43 c. Analisis SWOT Analisis SWOT menurut Rangkuti, (1997:19) adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan/organisasi. Analisis ini didasarakan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan ( strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan ( weaknesses) dan ancaman ( threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan/instansi, dengan demikian perencana strategi ( strategic planner) harus menganalisis faktor-faktor strategis yang berupa kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan analisis situasi. Model yang paling populer untuk analisis situasi adalah analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internalstrengths dan Weaknesses serta lingkungan eksternal Opportunities dan Threats yang dihadapi perusahaan/instansi. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang ( opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths), dan kelemahan (weaknesses).

12 44 Analisis SWOT pada penelititan ini digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal yang berupa kekuatan dan peluang yang dimiliki DPU Kabupaten Wonogiri serta faktor-faktor eksternal yang berupa kelemahan dan ancaman dari luar dalam hal mengelola sampah di Kabupaten Wonogiri. Hasil dari analisis ini di dapat berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan kepada pihak DPU Bidang Kebersihan Kabupaten Wonogiri selaku pelaksana tugas terkait pengelolaan sampah.