PRAKTIKUM MIKROPROSESSOR PTE-408 PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO PETUNJUK PRAKTIKUM DYAH LESTARI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PRAKTIKUM MIKROPROSESSOR PTE-408 PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO PETUNJUK PRAKTIKUM DYAH LESTARI"

Transkripsi

1 PRAKTIKUM MIKROPROSESSOR PTE-408 PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO PETUNJUK PRAKTIKUM DYAH LESTARI LABORATURIUM MIKROPROSESSOR JURUSAN TEKNIK ELEKTRO-FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG 2012

2 PRAKTIKUM MIKROPROSESSOR PTE-408 PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO PETUNJUK PRAKTIKUM Dosen Pembina Dyah Lestari Asisten Praktikum Daniel Wijaya Frebu Trilangga Ahmad Ganjar Baiquni Ian Hadinata LABORATURIUM MIKROPROSESSOR JURUSAN TEKNIK ELEKTRO-FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG 2012

3 KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan YME, perbaikan-perbaikan petunjuk praktikum yang sebelumnya merupakan salah satu titik lemah prodi telah selesai. Perbaikan yang telah dilakukan harus menjadi satu sistem perbaikan yang berkelanjutan. Perubahan yang dilakukan dalam penyusunan materi Petunjuk Praktikum ini dari Petunjuk Praktikum tahun lalu merupakan perubahan atau perbaikan layout serta penambahan tugas-tugas yang bersifat eksplorasi. Pada kesempatan ini, kami ingin menyampaikan terima kasih yang besarbesarnya pada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan petunjuk praktikum ini. Secara khusus untuk dosen pembina Praktikum Mikroprosessor, Ibu Dyah Lestari, yang sudah memberikan tenaga, pikiran dan waktunya untuk perbaikan praktikum dalam Program Studi S1 Pendidikan Teknik Eletro ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan untuk dukungan rekan-rekan teknisi dan asisten praktikum di Laboratorium Mikroprosessor. Akhir kata, semoga semua usaha yang telah dilakukan berkontribusi pada dihasilkannya lulusan Program Studi S1 Pendidikan Teknik Elektro yang berkompeten. Malang, September 2012 Tim Penyusun i

4 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii MODUL I ANTARMUKA MIKROKONTROLLER DENGAN LED... 1 MODUL II ANTARMUKA MIKROKONTROLLER DENGAN TOGGLE SWITCH. 6 MODUL III ANTARMUKA MIKROKONTROLLER DENGAN SEVEN SEGMENT. 10 MODUL IV ANTARMUKA MIKROKONTROLLER DENGAN KEYPAD MODUL V ANTARMUKA MIKROKONTROLLER DENGAN LCD MODUL VI MENGGUNAKAN ANALOG TO DIGITAL CONVERTER (ADC) DALAM MIKROKONTROLLER ATMEGA MODUL VII MENGGUNAKAN INTERRUPT DALAM MIKROKONTROLLER ATMEGA MODUL VIII MENGGUNAKAN TIMER DAN COUNTER DALAM MIKROKON- TROLLER ATMEGA DAFTAR RUJUKAN ii

5 MODUL I ANTARMUKA MIKROKONTROLER DENGAN LED 1 TUJUAN Mengetahui dan memahami cara mengantarmukakan mikrokontroler dengan rangkaian LED. Mengetahui dan memahami bagaimana memrogram mikrokontroler untuk menyalakan LED. LED Sebuah LED (Light Emitting Diode) adalah sebuah sumber cahaya yang terbuat dari semikonduktor. Biasanya LED digunakan sebagai lampu indikator dalam beberapa piranti, dan mulai banyak digunakan sebagai penerangan/lampu. Gambar 1 memperlihatkan bentuk fisik LED dan simbol rangkaiannya. (a) Bentuk fisik LED (b) Simbol elektronik Untuk menyalakan sebuah LED perlu rangkaian tambahan yang dapat dilihat pada gambar disamping. Rangkaian tersebut berupa sebuah transistor yang difungsikan sebagai saklar dan dua buah resistor untuk pembatas arus. Dalam modul I/O yang dipakai dalam praktikum, kedelapan rangkaian LED tersebut dihubungkan ke sebuah soket jumper bernama OUTPUT.

6 2 PERINTAH DASAR MENGELUARKAN DATA Sebelum mulai menulis program dengan bahasa C, perlu diketahui bahwa mikrokontroler ATmega8535 perlu diset isi register DDR dan PORT agar bisa digunakan sebagaimana mestinya, seperti yang terlihat dalam Tabel 1. Tabel 1 Konfigurasi Pengaturan Port I/O DDR bit = 1 DDR bit = 0 PORT bit = 1 Output ; High Input; R pull up PORT bit = 0 Output; Low Input, Floating Untuk mengirim data byte dalam bentuk bilangan desimal ke PORTX (X=A, B, C, D) digunakan statement PORTX = desimal; PORTB = 128; Untuk mengirim data byte dalam bentuk bilangan biner ke PORTX (X=A, B, C, D) digunakan statement PORTX = 0bdata; PORTB = 0b ; Untuk mengirim data per bit ke PORTX.Y (X=A, B, C, D, dan Y=0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7) digunakan statement PORTX.Y = data; PORTB.1 = 0; Dimana data bisa berupa 0 atau 1. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN 1 set PC/Laptop yang sudah berisi program Code Vision dan Khazama 1 buah catu daya DC +5V 1 buah multimeter 1 buah ISP Downloader AVR 1 buah sistem minimum AVR 1 buah I/O 1 buah kabel printer USB 1 buah kabel pita hitam

7 3 PROSEDUR 1. Rangkailah peralatan yang diperlukan seperti pada gambar dibawah. Hubungkan soket jumper PORTB pada minimum system dengan soket jumper OUTPUT pada I/O. Kabel USB ISP Downloader Kabel downloader Minimum system AVR Kabel pita hitam I/O Catu Daya + 5V 2. Buka program Code Vision AVR 3. Buatlah project baru dengan inisialisasi PORTA sebagai output (DDRA = FFH) dan output value = 0 (PORTA=00H) sehingga pada program bagian inisialisasi PORTA terlihat sebagai berikut: PORTA=0x00; DDRA=0xff; 4. Tambahkan file header #include <delay.h> 5. Tuliskan dalam program utama sebagai berikut: // Program LED1 PORTA=0x0f; delay_ms(1000); PORTA=0xf0; delay_ms(1000); 6. Amati nyala LED dan gambarkan nyala LED tersebut. 7. Ulangi langkah 3-6 untuk program-program berikut: //Program LED2 PORTA=0b ; delay_ms(1000); PORTA=0b ; delay_ms(1000);

8 //Program LED3 PORTA=0x55; delay_ms(1000); PORTA=0xaa; delay_ms(1000); 4 //Program LED4 PORTA=0b ; delay_ms(1000); PORTA=0b ; delay_ms(1000); PORTA=0b ; delay_ms(1000); PORTA=0b ; delay_ms(1000); PORTA=0b ; delay_ms(1000); PORTA=0b ; delay_ms(1000); //Program LED5 PORTA=0b ; delay_ms(1000); PORTA=0b ; delay_ms(1000); PORTA=0b ; delay_ms(1000); PORTA=0b ; delay_ms(1000); PORTA=0b ; delay_ms(1000); PORTA=0b ; delay_ms(1000); PORTA=0b ; delay_ms(1000); PORTA=0b ; delay_ms(1000); PORTA.2=1; PORTA.1=1;

9 DATA HASIL PERCOBAAN 1. Tampilan nyala LED Program LED1 2. Tampilan nyala LED Program LED2 3. Tampilan nyala LED Program LED3 4. Tampilan nyala LED Program LED4 5. Tampilan nyala LED Program LED5 5 ANALISA DATA 1. Analisa Program LED1 LED5! 2. Apakah persamaan dan perbedaan PROGRAM LED1 dan PROGRAM LED2? 3. Instruksi apa yang digunakan untuk mengeluarkan data ke LED? 4. Mengapa ada jeda waktu sekitar 1 detik antara tampilan LED yang pertama dengan yang berikutnya?

10 MODUL II ANTARMUKA MIKROKONTROLER DENGAN TOGGLE SWITCH 6 TUJUAN Mengetahui dan memahami cara mengantarmukakan mikrokontroler dengan rangkaian input saklar toggle. Mengetahui dan memahami bagaimana memrogram mikrokontroler untuk membaca data input dari saklar toggle. SAKLAR TOGGLE Saklar toggle adalah salah satu saklar elektrik yang digerakkan secara manual oleh batang mekanik. Saklar toggle tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran, serta digunakan dalam berbagai aplikasi. Gambar dibawah memperlihatkan bentuk fisik dan symbol saklar toggle. (b) Salah satu toggle switch (b) Simbol elektronik Dalam modul I/O yang dipakai dalam praktikum, saklar toggle yang digunakan diberi rangkaian tambahan berupa rangkaian LED untuk melihat secara langsung logika yang ada pada saklar. Rangkaian LED sama dengan rangkaian dalam Modul I. Kedelapan rangkaian saklar tersebut dihubungkan ke sebuah soket jumper bernama INPUT.

11 PERINTAH DASAR MEMBACA DATA 7 Sebelum membaca data, perlu dibuat deklarasi variabel untuk data yang dimasukkan. Data bisa bertipe char. Deklarasi variabel diletakkan di variabel lokal pada main program. void main (void) { //Declare your local variables here unsigned char data_in; Untuk membaca data byte ke PORTX (X=A, B, C, D) digunakan statement data_in = PINX; contoh: data_in = PINB; Untuk membaca data bit ke PORTX.Y (X=A, B, C, D dan Y=0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7) digunakan statement data_in = PINX.Y; contoh: data_in = PINB.1; ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN 1 set PC/Laptop yang sudah berisi program Code Vision dan Khazama 1 buah catu daya DC +5V 1 buah multimeter 1 buah ISP Downloader AVR 1 buah sistem minimum AVR 1 buah I/O 1 buah kabel printer USB 2 buah kabel pita hitam PROSEDUR 1. Hubungkan soket jumper PORTB pada minimum system dengan soket jumper OUTPUT pada I/O dan soket jumper PORTC pada minimum system dengan soket jumper INPUT pada I/O 2. Buka program Code Vision AVR

12 3. Buatlah project baru dengan inisialisasi PORTB sebagai output (DDRB = FFH) dan output value = 0 (PORTB=00H), dan PORTC sebagai input (DDRC = 00H) dan resistor pullup dihubungkan (PORTC=FFH) sehingga pada program bagian inisialisasi PORTB dan PORTC terlihat sebagai berikut: PORTB=0x00; DDRB=0xff; //portb sebagai output, 0b , nilai awal 0 PORTC=0xff; DDRC=0x00; // portc sebagai input, 0b , pull up 4. Tambahkan deklarasi variabel lokal dalam program utama unsigned char data_in; 5. Tuliskan dalam program utama sebagai berikut: // Program Saklar1 data_in=pinc; //baca saklar di PORTC PORTB=data_in; //tampilkan logika saklar ke LED di PORTB 6. Pindahkan saklar sesuai tabel 2.1 dibawah, amati dan catat nyala LED. Tabel 2.1 Program Saklar1 No. Saklar LED Ulangi langkah 3-4 untuk program berikut: //Program Saklar2 data_in = PINC.0; // baca saklar bit ke 0 PORTB.7 = data_in; // tampilkan logika saklar pada LED bit ke 7 8. Pindah saklar sesuai tabel 3.1 dibawah, Amati dan catat nyala LED. Tabel 3.1 Program Saklar2 No. Saklar LED

13 9 9. Buat program untuk masing masing algoritma berikut dengan menggunakan if : a) Jika switch bit 0 berlogika 1 maka LED bit 4 menyala. b) Jika switch bit 1 berlogika 1 maka LED bit 7 menyala. 10. Buat satu program untuk masing masing algoritma berikut dengan menggunakan ifelse. a) Jika switch bit 0 berlogika 1 maka LED bit 4 menyala. b) Jika switch bit 1 berlogika 1 maka LED bit 7 menyala. c) Jika switch bit 2 berlogika 1 maka LED menyala dengan konfigurasi ON-OFF-ON-OFF-ON-OFF-ON-OFF (bit7-bit0). d) Jika switch bit 3 berlogika 1 maka LED menyala dengan konfigurasi OFF-ON-OFF-ON-OFF-ON-OFF-ON (bit7-bit0). e) Jika switch bit 4 berlogika 1 maka LED menyala semua. f) JIka switch bit 5 berlogika 1 maka LED mati semua. g) Jika switch bit 6 berlogika 1 maka LED menyala berurutan mulai dari bit0 ke bit7 lalu kembali lagi ke bit0 dengan delay 1 detik h) Jika switch bit 7 berlogika 1 maka LED akan menyala dengan nilai sama dengan dua digit terakhir NIM anda. DATA HASIL PERCOBAAN 1. Tabel Tabel Source code program pada percobaan langkah 9 4. Source code program pada percobaan langkah 10 ANALISA DATA 1. Analisa Program Saklar1 dan Saklar2 2. Instruksi apa yang digunakan untuk membaca data input? 3. Apakah perbedaan program yang menggunakan if dan if-else?

14 10 MODUL III ANTARMUKA MIKROKONTROLER DENGAN SEVEN SEGMEN TUJUAN Mengetahui dan memahami cara mengantarmukakan mikrokontroler dengan rangkaian seven segment. Mengetahui dan memahami bagaimana memrogram mikrokontroler untuk menampilkan karakter ke seven segment. SEVEN SEGMENT Penampil seven segment adalah sebuah piranti penampil untuk menampilkan angka desimal. Penampil seven segment banyak digunakan dalam jam digital, meter elektronik, dan piranti elektronik yang lain. Gambar 3.1 memperlihatkan bentuk fisik dan layout dasar penampil seven segment. Penampil seven segment terdiri atas 8 LED yang disusun seperti dalam Gambar 3.1(b). Setiap LED diidentifikasi sebagai huruf a, b, c, d, e, f, g, yang dimulai dari huruf a di sebelah atas. Di sebelah kanan terdapat satu LED tambahan yang digunakan sebagai koma (dp). (a) Penampil seven segment (b) Layout LED Gambar 3.1 Seven segment Untuk menampilkan sebuah karakter, minimal 2 LED harus dinyalakan. Tabel 3.1 memperlihatkan kode heksadesimal untuk menampilkan angka 0 sampai 9. Dalam modul I/O yang dipakai dalam praktikum, seven segment yang digunakan ada 2 buah, semuanya bertipe common anoda. Kedua seven segment tersebut dimultipleks sehingga data diperoleh dari satu kaki (D0-D7), sedangkan untuk menyalakannya digunakan kaki kontrol yang berbeda (DO1 dan DO2). Rangkaian lengkap seven segment dapat dilihat dalam Gambar 3.2.

15 11 Tabel 3.1 Kode heksadesimal untuk angka 0-9 Digit gfedcba g f e d c b a 0 0x3F off on on on on on on 1 0x06 off off off off on on off 2 0x5B on off on on off on on 3 0x4F on off off on on on on 4 0x66 on on off off on on off 5 0x6D on on off on on off on 6 0x7D on on on on on off on 7 0x07 off off off off on on on 8 0x7F on on on on on on on 9 0x6F on on off on on on on Gambar 3.2 Rangkaian penampil seven segment Dalam Gambar 3.2, kaki a, b, c, d, e, f, g, dp dihubungkan ke soket jumper DATA 7S, sedangkan kaki kontrol (DO1 dan DO2 dihubungkan dengan soket jumper I/P S KEY.

16 12 ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN 1 set PC/Laptop yang sudah berisi program Code Vision dan Khazama 1 buah catu daya DC +5V 1 buah multimeter 1 buah ISP Downloader AVR 1 buah sistem minimum AVR 1 buah I/O 1 buah kabel printer USB 2 buah kabel pita hitam PROSEDUR 1. Hubungkan soket jumper PORTB pada minimum system dengan soket jumper DATA7S pada I/O dan soket jumper PORTC pada minimum system dengan soket jumper I/P S KEY pada I/O. 2. Buka program Code Vision AVR 3. Buatlah project baru dengan inisialisasi PORTB sebagai output (DDRB = FFH) dan output value = 0 (PORTB=00H), dan PORTC.0-PORTC.3 sebagai input, PORTC.4- PORTC.7 sebagai output (DDRC = F0H) dan (PORTC=F0H) sehingga pada program bagian inisialisasi PORTB dan PORTC terlihat sebagai berikut: PORTB=0x00; DDRB=0xff; //portb sebagai output, 0b //untuk data 7s PORTC=0xf0; DDRC=0xf0; //portc sebagai input dan output, 0b //untuk kontrol DO1, DO2 4. Tuliskan dalam program utama sebagai berikut: PROGRAM SEGMEN1 //Menampilkan angka 8 pada seven segmen sebelah kanan. while (1) { PORTC.7=1; //nonaktifkan seven segment kiri PORTC.6=0; //aktifkan seven segmen kanan PORTB=0x7f; //tampilkan data angka 8 delay_ms(10); }

17 5. Amati nyala seven segment. 6. Ulangi langkah 3-5 untuk program berikut: PROGRAM SEGMEN2 //Menampilkan angka 4 pada seven segmen sebelah kiri. while (1) { PORTC.7=0; //aktifkan seven segment kiri PORTC.6=1; //nonaktifkan seven segmen kanan PORTB=0x66; //tampilkan data angka 4 delay_ms(10); } 7. Gabungkan kedua program di atas dan lihat nyala seven segmen. 8. Ubah nilai delay untuk masing-masing seven segment menjadi 100 ms dan amati tampilan seven segmen. 9. Ulangi langkah 3-5 untuk program berikut: PROGRAM SEGMEN3 //Membuat counter 0-9 di segmen sebelah kanan // Declare your global variables here unsigned char bil[10]={0x3f,0x06,0x5b,0x4f,0x66,0x6d,0x7d,0x07,0x7f,0x6f}; // Declare your local variables here int kanan; while (1) { // Place your code here kanan=0; for (kanan=0;kanan<10;kanan++) { PORTC.7=1; PORTC.6=0; PORTB=bil[kanan]; delay_ms(1000); } } 10. Ubah nilai delay untuk program SEGMEN3 menjadi 100 ms dan amati tampilan seven segmen. 11. Buat program SEGMEN4 untuk menampilkan di kedua seven segmen sehingga kedua angka tampil bersamaan. 12. Buat program SEGMEN5 untuk menampilkan 00 hingga dua digit terakhir NIM anda (counter up) lalu menghitung mundur dari dua digit NIM terakhir anda ke 00 (counter down). (kedua seven segment menyala bersamaan). 13

18 14 DATA HASIL PERCOBAAN 5. Program SEGMEN1 6. Program SEGMEN2 7. Gabungan SEGMEN1 dan SEGMEN2 delay 100ms 8. Program SEGMEN3 9. Program SEGMEN3 delay 100ms 10. Source code Program SEGMEN4 11. Source code Program SEGMEN5 ANALISA DATA 1. Analisa Program SEGMEN1 sampai SEGMEN5 2. Instruksi apa yang digunakan untuk mengeluarkan data ke seven segment? 3. Instruksi apa yang digunakan untuk mengontrol nyala seven segment? 4. Jika nilai delay pada Gabungan Program SEGMEN1 dan SEGMEN2 diperbesar, apa yang terjadi pada tampilan seven segment? 5. Jika nilai delay pada program SEGMEN3 diperkecil, apa yang terjadi pada tampilan seven segment?

19 MODUL IV ANTARMUKA MIKROKONTROLER DENGAN KEYPAD 15 TUJUAN Mengetahui dan memahami cara mengantarmukakan mikrokontroler dengan keypad. Mengetahui dan memahami bagaimana memrogram mikrokontroler untuk membaca masukan dari keypad. KEYPAD Keypad merupakan tombol push button yang disusun sebagai baris dan kolom sehingga membentuk matriks. Keypad banyak digunakan sebagai piranti masukan dalam piranti elektronik. Gambar 4.1 memperlihatkan bentuk fisik keypad. Keypad ini memiliki 16 tombol yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C, D,* dan #. Gambar 4.1 Keypad 4x4 Dalam modul I/O yang di Dalam gambar 4.2 keypad dihubungkan ke PORTB mikrokontroler dengan posisi baris (b1-b4) terhubung ke PORTB.0-PORTB.3 dan posisi kolom (c1-c4) terhubung ke PORTB.4-PORTB.7. Sedangkan untuk mengetahui tombol apa yang ditekan oleh user, 8 buah LED yang terdapat dalam MODUL I/O dihubungkan ke PORTC. Gambar 4.2 Rangkaian keypad dan LED

20 ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN 16 1 set PC/Laptop yang sudah berisi program Code Vision dan Khazama 1 buah catu daya DC +5V 1 buah multimeter 1 buah ISP Downloader AVR 1 buah sistem minimum AVR 1 buah modul I/O 1 buah keypad 1 buah kabel printer USB 2 buah kabel pita hitam PROSEDUR 1. Hubungkan soket jumper PORTB pada minimum system dengan soket jumper KEYPAD dan soket jumper PORTC pada minimum system dengan soket jumper OUTPUT pada I/O. 2. Buka program Code Vision AVR 3. Buatlah project baru dengan inisialisasi PORTB.0-PORTB.3 sebagai output dengan kondisi awal berlogika HIGH dan PORTB.4-PORTB.7 sebagai input dengan pull-up (DDRB = 0FH dan PORTB=FFH), serta PORTC sebagai output dan kondisi awal LOW (DDRC = FFH dan PORTC=00H), sehingga pada program bagian inisialisasi PORTB dan PORTC terlihat sebagai berikut: PORTB=0xff; //0b DDRB=0x0f; PORTC=0x00; DDRC=0xff; //PORTB sebagai input dan output, 0b //PORTC sebagai output 4. Deklarasikan fungsi keypad() dengan bilangan yang dikembalikan ke program utama sebagai bilangan integer pada global variabel. unsigned char keypad(); 5. Tuliskan script berikut dalam program utama: while (1) { PORTC=keypad(); //menampilkan hasil yang dikembalikan oleh fungsi ke LED }

21 6. Tambahkan fungsi berikut di bawah program utama (di luar fungsi void) : unsigned char keypad() { PORTB = 0b ; //aktifkan baris1 (memberi logika 0 ke baris1) delay_ms(100); if(pinb.7==0) return (10); if(pinb.6==0) return (3); if(pinb.5==0) return (2); if(pinb.4==0) return (1); //======================== PORTB = 0b ; //aktifkan baris2 delay_ms(100); if(pinb.7==0) return (11); if(pinb.6==0) return (6); if(pinb.5==0) return (5); if(pinb.4==0) return (4); //======================== PORTB = 0b ; //aktifkan baris3 delay_ms(100); if(pinb.7==0) return (12); if(pinb.6==0) return (9); if(pinb.5==0) return (8); if(pinb.4==0) return (7); //======================== PORTB = 0b ; //aktifkan baris4 delay_ms(100); if(pinb.7==0) return (13); if(pinb.6==0) return (15); if(pinb.5==0) return (0); if(pinb.4==0) return (14); } 7. Tekan tombol keypad, amati nyala LED dan isi Tabel Ubah program utama untuk algoritma berikut: a. Jika tombol 0 ditekan semua LED mati. b. Jika tombol 1 ditekan semua LED menyala. 9. Buatlah satu program dengan algoritma sebagai berikut: a. Jika tombol 0 ditekan LED bit 0 menyala. b. Jika tombol 1 ditekan LED bit 1 menyala. c. Jika tombol 2 ditekan LED bit 2 menyala. d. Jika tombol 3 ditekan LED bit 3 menyala. e. Jika tombol 4 ditekan LED bit 4 menyala. f. Jika tombol 5 ditekan LED bit 5 menyala. g. Jika tombol 6 ditekan LED bit 6 menyala. h. Jika tombol 7 ditekan LED bit 7 menyala. 17

22 i. Jika tombol 8 ditekan LED menyala sesuai gambar dibawah ini ber urutan dari atas kebawah dengan delay 1 detik. (Gunakan perulangan for...) 18 LED Menyala LED Mati j. Jika tombol 9 ditekan LED menyala sesuai gambar dibawah ini ber urutan dari atas kebawah dengan delay 1 detik. (Gunakan perulangan for...) LED Menyala LED Mati k. Jika tombol A ditekan LED bit 0,2,4,6 menyala dan bit 1,3,5,7 mati. l. Jika tombol B ditekan LED bit 0,2,4,6, mati dan bit 1,3,5,7 menyala. m. Jika tombol C ditekan ditekan algoritma k dan l dilaksanakan bergantian dengan delay 1 detik. n. Jika tombol D ditekan ditekan maka LED menyala menunjukkan nilai biner dua digit terakhir NIM anda. o. Jika tombol * semua LED mati. p. Jika tombol # semua LED menyala.

23 DATA HASIL PERCOBAAN 1. Tabel No Tombol keypad yang ditekan Tampilan LED Nilai tampilan LED (dalam desimal) A B C D * # Source code program pada langkah percobaan nomor 8 3. Source code program pada langkah percobaan nomor 9 ANALISA DATA 1. Analisa hasil percobaan pada tabel 4.1! 2. Instruksi apa yang digunakan untuk mebaca tombol keypad yang ditekan? 3. Instruksi yang digunakan untuk menyalakan LED sesuai keypad yang ditekan? 4. Buatlah flowchart instruksi pada nomor 3 dan jelaskan algoritmanya!

24 TUJUAN MODUL V ANTARMUKA MIKROKONTROLER DENGAN PENAMPIL LCD (Liquid Crystal Display) 20 Mengetahui dan memahami cara mengantarmukakan mikrokontroler dengan modul penampil LCD. Mengetahui dan memahami bagaimana memrogram mikrokontroler untuk menampilkan karakter ke penampil LCD. LCD M1632 Modul LCD M1632 seperti dalam Gambar 5.1 merupakan modul LCD dengan tampilan 16 x 2 baris dengan konsumsi daya yang rendah. Modul ini dilengkapi dengan mikrokontroler yang didisain khusus untuk mengendalikan LCD. Mikrokontroler HD44780 buatan Hitachi yang berfungsi sebagai pengendali LCD ini mempunyai CGROM (Character Generator Read Only Memory), CGRAM (Character Generator Random Access Memory), dan DDRAM (Display Data Random Access Memory). Gambar 5.1 Modul LCD M1632 LCD ini memiliki 16 kaki, sebagaimana ditunjukkan dalam Tabel 6.1. Tabel 5.1 Konfigurasi Pin LCD M1632 No Kaki Deskripsi 1 Vss 0V (GND) 2 Vcc +5V 3 VLC LCD Contrast Voltage 4 RS Register Select; H: Data Input; L: Instruction Input 5 RD H:Read; L: Write 6 EN Enable Signal 7 D0 Data Bus 0 8 D1 Data Bus 1 9 D2 Data Bus 2 10 D3 Data Bus 3 11 D4 Data Bus 4 12 D5 Data Bus 5 13 D6 Data Bus 6 14 D7 Data Bus 7 15 V+BL Positive Backlight Voltage 16 V-BL Negative Backlight Voltage

25 21 DDRAM DDRAM adalah merupakan memori tempat karakter yang ditampilkan berada. Contoh, untuk karakter A atau 41H yang ditulis pada alamat 00, maka karakter tersebut akan tampil pada baris pertama dan kolom pertama dari LCD. Apabila karakter tersebut ditulis di alamat 40, maka karakter tersebut akan tampil pada baris kedua kolom pertama dari LCD. Posisi ini ditunjukkan dalam Gambar 5.2. Gambar 5.2 Posisi DDRAM CGRAM CGRAM adalah merupakan memori untuk menggambarkan pola sebuah karakter di mana bentuk dari karakter dapat diubah-ubah sesuai keinginan. Namun memori ini akan hilang saat power supply tidak aktif, sehingga pola karakter akan hilang. CGROM CGROM adalah merupakan memori untuk menggambarkan pola sebuah karakter di mana pola tersebut sudah ditentukan secara permanen dari HD44780 sehingga pengguna tidak dapat mengubah lagi. Namun karena ROM bersifat permanen, maka pola karakter tersebut tidak akan hilang walaupun power supply tidak aktif. Pada Gambar 6.3, tampak terlihat pola-pola karakter yang tersimpan dalam lokasi-lokasi tertentu dalam CGROM. Pada saat HD44780 akan menampilkan data 41H ke DDRAM, maka HD44780 akan mengambil data di alamat 41H ( ) yang ada pada CGROM yaitu pola karakter A. Dalam Gambar 5.4 modul LCD dihubungkan ke PORTB mikrokontroler dimana kaki RS, RD, EN terhubung ke PORTB.0-PORTB.2 dan D4, D5, D6, D7 terhubung ke PORTB.4-PORTB.7.

26 22 Gambar 5.3 pola Karakter dalam CGROM Gambar 5.4 Rangkaian LCD

27 ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN 23 1 set PC/Laptop yang sudah berisi program Code Vision dan Khazama 1 buah catu daya DC +5V 1 buah multimeter 1 buah ISP Downloader AVR 1 buah sistem minimum AVR 1 buah LCD 1 buah kabel printer USB PROSEDUR 1. Rangkailah peralatan yang diperlukan seperti dalam Gambar 6.5. Hubungkan soket jumper PORTB pada minimum system dengan soket jumper pada LCD. Kabel USB ISP Downloader Kabel downloader Minimum system AVR Kabel LCD LCD Gambar 5.5 Rangkaian antarmuka mikrokontroler dengan LCD 2. Buka program Code Vision AVR 3. Buatlah project baru. Pada saat mengeset chip dan clock, set juga bagian LCD seperti Gambar 5.6. Kemudian simpanlah file tersebut. Gambar 5.6 Setting LCD

28 4. Blok berikut merupakan bagian inisialisasi LCD pada awal program. // LCD module initialization lcd_init(16); 5. Tuliskan script berikut dalam program utama: while (1) { lcd_gotoxy(0,0); //menempatkan kursor di kolom 0 baris 0 lcd_putchar(0x41); //menampilkan string A } 6. Tambahkan delay dalam langkah 6: while (1) { lcd_gotoxy(0,0); //menempatkan kursor di kolom 0 baris 0 lcd_putchar(0x41);//menampilkan string A delay_ms(1000); lcd_clear(); lcd_gotoxy(0,1); lcd_putchar(0x30); delay_ms(1000); } 7. Tuliskan script berikut dalam program utama: while (1) { lcd_gotoxy(0,0);//menempatkan kursor di baris 0 kolom 0 lcd_putsf("saya belajar");//menampilkan string Saya belajar } 8. Ganti script pada langkah 8 menjadi seperti berikut: while (1) { lcd_gotoxy(0,1); //menempatkan kursor di kolom 0 baris 1 lcd_putsf("antarmuka LCD");//menampilkan string Antarmuka LCD } 9. Gabungkan script pada langkah 8 dan 9 menjadi seperti berikut: while (1) { lcd_gotoxy(0,0); //menempatkan kursor di baris 0 kolom 0 lcd_putsf("saya belajar");//menampilkan string Saya belajar lcd_gotoxy(0,1);//menempatkan kursor di baris 1 kolom 0 lcd_putsf("antarmuka LCD");//menampilkan string Antarmuka LCD } 10. Buatlah tampilan nama anda berjalan dari kiri ke kanan pada baris 0 dan NIM anda berjalan dari kanan ke kiri pada baris 1 (tampidlan di baris 0 dan 1 muncul secara bersamaan). 11. Ubahlah nilai dalam lcd_init(16) menjadi lcd_init(40) dan lihat perbedaannya. 24

29 25 DATA HASIL PERCOBAAN 1. Tampilan LCD pada langkah percobaan nomor 6 2. Tampilan LCD pada langkah percobaan nomor 7 3. Tampilan LCD pada langkah percobaan nomor 8 4. Tampilan LCD pada langkah percobaan nomor 9 5. Tampilan LCD pada langkah percobaan nomor Source code program pada langkah percobaan nomor Tampilan LCD pada langkah percobaan nomor 12 ANALISA DATA 1. Analisa data hasil percobaan pada langkah percobaan nomor 6 sampai dengan nomor 10! 2. Jelaskan program anda pada langkah percobaan nomor 11! 3. Apakah fungsi sintaks lcd_init() dan jelaskan perbedaan antara menggunakan lcd_init(16) menjadi lcd_init(40)?

30 26 MODUL VI MENGGUNAKAN ANALOG TO DIGITAL CONVERTER (ADC) DALAM MIKROKONTROLLER ATMEGA8535 TUJUAN Mengetahui dan memahami cara menggunakan ADC yang ada di dalam mikrokontroler. Mengetahui dan memahami bagaimana memrogram mikrokontroler untuk mengonversi data analog menjadi data digital. ANALOG TO DIGITAL CONVERTER (ADC) Penggunaan ADC sebagai pengonversi data analog menjadi data digital merupakan sesuatu hal yang diperlukan jika data yang masuk ke dalam mikrokontroler, biasanya data dari sensor berupa sinyal analog. Fitur ADC dalam ATMega8535 adalah sebagai berikut: Resolusi 10 bit. Waktu konversi μs. Input 8 kanal. Input ADC 0-5Vcc. 3 Mode pemilihan tegangan referensi. Ada beberapa langkah yang harus dilakukan untuk inisialisasi ADC, yaitu penentuan clock, tegangan referensi, format data output dan mode pembacaan. Inisialisasi ini dilakukan pada register-register berikut: ADMUX (ADC Multiplexer Selection Register) ADMUX merupakan register yang mengatur tegangan referensi yang digunakan ADC, format data output dan saluran ADC.

31 27 REFS0-1 (Reference Selection Bits) REFS0-1 adalah bit-bit pengatur mode tegangan referensi ADC. ADLAR (ADC Left Adjust Result) ADLAR adalah bit keluaran ADC. Jika ADC telah selesai konversi, maka data ADC akan diletakkan di 2 register, yaitu ADCH dan ADCL dengan format sesuai ADLAR. Format data ADC jika ADLAR=0 Format data ADC jika ADLAR=1

32 28 MUX0-4 (Analog Channel and Gain Selection Bits) MUX0-4 adalah bit-bit pemilih saluran pembacaan ADC. ADCSRA (ADC Control and Status Register A) ADCSRA adalah register 8 bit yang berfungsi untuk melakukan manajemen sinyal kontrol dan status ADC. ADEN (ADC Enable) ADEN merupakan bit pengatur aktivasi ADC. Jika bernilai 1 maka ADC akan aktif.

33 29 ADCS (ADC Start Conversion) ADCS merupakan bit penanda dimulainya konversi ADC. Selama konversi berlogika 1 dan akan berlogika 0 jika selesai konversi. ADATE (ADC Auto Trigger Enable) ADATE merupakan bit pengatur aktivasi picu otomatis. Jika bernilai 1 maka konversi ADC akan dimulai pada saat tepi positif pada sinyal trigger yang digunakan. ADIF (ADC Interrupt Flag) ADIF merupakan bit penanda akhir konversi ADC. Jika bernilai 1 konversi ADC pada suatu saluran telah selesai dan siap diakses. ADIE (ADC Interrupt Enable) ADIE merupakan bit pengatur aktivasi interupsi. Jika bernilai 1 maka interupsi penandaan telah selesai. Konversi ADC diaktifkan. ADPS0-2 (ADC Prescaler Select Bit) ADPS0-2 merupakan bit pengatur clock ADC. SFIOR (Special Function IO Register) SFIOR adalah register 8 bit yang mengatur sumber pemicu ADC. Jika bit ADATE pada register ADCSRA bernilai 0 maka ADTS0-2 tidak berfungsi.

34 30 Rangkaian yang digunakan untuk mempelajari ADC dapat dilihat dalam Gambar dibawah. Rangkaian ini merupakan rangkaian pembagi tegangan dimana tegangan keluaran dapat dihitung dengan rumus: Vout = R2 x Vcc R1+R2 ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN 1 set PC/Laptop yang sudah berisi program Code Vision dan Khazama 1 buah catu daya DC +5V 1 buah multimeter 1 buah ISP Downloader AVR 1 buah sistem minimum AVR 1 buah I/O 1 buah kabel printer USB 1 buah kabel pita hitam 1 buah potensiometer

35 31 PROSEDUR 1. Rangkailah peralatan yang diperlukan seperti dalam Gambar diatas. Hubungkan soket jumper PORTC pada minimum system dengan soket jumper pada OUTPUT LED. Vout pada rangkaian potensiometer dihubungkan pada PORTA.0 (ADC channel 0). Kabel USB ISP Downloader Kabel downloader Minimum system AVR Kabel hitam I/O Potensio meter 2. Buka program Code Vision AVR 3. Buatlah project baru. Pada saat mengeset chip dan clock, set juga bagian PORTC untuk LED dan ADC seperti Gambar 7.3. Kemudian simpanlah file tersebut. Gambar 7.3 Setting LED dan ADC 4. Perhatikan blok program berikut. Arti dari blok instruksi tersebut adalah setting ADC di PORTA dan inisialisasi ADC. #define ADC_VREF_TYPE 0x60 // Read the 8 most significant bits // of the AD conversion result unsigned char read_adc(unsigned char adc_input) { ADMUX=adc_input (ADC_VREF_TYPE & 0xff); // Delay needed for the stabilization of the ADC input voltage delay_us(10);

36 // Start the AD conversion ADCSRA =0x40; // Wait for the AD conversion to complete while ((ADCSRA & 0x10)==0); ADCSRA =0x10; return ADCH; } 32 // ADC initialization // ADC Clock frequency: khz // ADC Voltage Reference: AVCC pin // ADC High Speed Mode: Off // ADC Auto Trigger Source: Free Running // Only the 8 most significant bits of // the AD conversion result are used ADMUX=ADC_VREF_TYPE & 0xff; ADCSRA=0xA7; SFIOR&=0x0F; 5. Blok berikut merupakan deklarasi variabel hasil konversi ADC. // Declare your local variables here unsigned char adcdt; 6. Tuliskan script berikut dalam program utama: while (1) { // Place your code here adcdt=read_adc(0); //mengambil hasil konversi PORTC=adcdt; //ditampilkan ke LED } } 7. Ukur tegangan potensiometer (kaki tengah) sebesar 0-5V (sesuai tabel). 8. Perhatikan dan catat nyala LED dan konversi nilai dalam desimal. 9. Hitung perhotungan nilai digital dalam desimal dengan rumus berikut:

37 Vdigital = Vukur / Vcc *255 Contoh: misal tegangan analog yang diukur 1 V, maka tegangan digital adalah: V = 1/5 *255 = 51 desimal, atau 33H atau B 33 DATA HASIL PERCOBAAN Tabel ADC No Tegangan analog (0-5V) Tampilan LED (bit7-bit0) Nilai digital LED (decimal) Nilai digital perhitungan (desimal) ANALISA DATA 1. Analisa data hasil pada Tabel ADC

38 MODUL VII MENGGUNAKAN INTERRUPT DALAM MIKROKONTROLLER ATMEGA TUJUAN Mengetahui dan memahami cara menggunakan INTERRUPT yang ada di dalam mikrokontroler. Mengetahui dan memahami bagaimana memrogram mikrokontroler untuk menjalankan interupsi pada saat program utama dijalankan INTERUPSI Kondisi di mana pada saat program utama dieksekusi/dikerjakan oleh CPU kemudian tiba-tiba berhenti untuk sementara waktu karena ada rutin lain yang harus ditangani terlebih dahulu oleh CPU. Setelah selesai mengerjakan rutin tersebut, CPU kembali mengerjakan instruksi pada program utama. PORT yang berfungsi sebagai Interrupt PORTD.2 (PD2) External Interrupt 0 Input (INT0) PORTD.3 (PD3) External Interrupt 1 Input (INT1) PORTB.2 (PB2) External Interrupt 2 Input (INT2) Register-register Interrupt

39 a. MCU Control Register-MCUCR 35 b. MCU Control and Status Register-MCUCSR ISC2 = 0, a falling edge on INT2 activates the interrupt ISC2 = 1, a rising edge on INT2 activates the interrupt Lebar pulsa minimum: 50 ns c. Status Register-SREG

40 36 d. General Interrupt Control Register-GICR Bit 7 - INT1:eksternal interrupt request 1 enable Bit 6 INT0 :eksternal interrupt request 0 enable Bit 5 INT2 : eksternal interrupt request 2 enable e. General Interrupt Flag Register-GIFR Bit 7 - INT1:eksternal interrupt flag 1 enable Bit 6 INT0 :eksternal interrupt flag 0 enable Bit 5 INT2 : eksternal interrupt flag 2 enable ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN 1 set PC/Laptop yang sudah berisi program Code Vision dan Khazama 1 buah catu daya DC +5V 1 buah multimeter 1 buah ISP Downloader AVR 1 buah sistem minimum AVR 1 buah I/O 1 buah kabel printer USB 2 buah kabel pita hitam

41 37 PROSEDUR 1. Hubungkan PORTD.2 (INT0) dari minimum sistem ke soket INT0 pada trainer. 2. Buka program Code Vision AVR 3. Buatlah project baru. Pada tap External IRQ centang INT0 lalu pilih Mode Falling edge dan set PORTC sebagai OUTPUT 4. Ketik program interrupt pada blok Interrupt seperti sintaks dibawah ini. #include <mega8535.h> #include <delay.h> // External Interrupt 0 service routine interrupt [EXT_INT0] void ext_int0_isr(void) // disini hanya menggunakan 1 interrup saja { // Place your code here PORTC = 0b ; delay_ms(1000); PORTC = 0b ; delay_ms(1000) } 5. Ketik dalam program utama (main program) while (1) // program utama { PORTC = 0b ; } 6. Amati nyala LED sebelum dan sesudah anda menekan tombol interupsi 7. Ulangi langkah 3-6 untuk mode interupsi Rising Edge, Any Change dan Low Level

42 DATA HASIL PERCOBAAN Tabel Interupsi 38 No Mode Interupsi Perubahan tampilan LED 1 Falling Edge 2 Rising Edge 3 Any Change 4 Low Level ANALISA DATA 1. Analisa data hasil pada Tabel Interupsi

43 39 MODUL VIII MENGGUNAKAN TIMER/COUNTER DALAM MIKROKONTROLLER ATMEGA8535 TUJUAN Mahasiswa mampu menggunakan fitur timer/counter mikrokontroler. Mahasiswa mampu menggunakan mikrokontroler untuk membuat timer. Mahasiswa mampu menggunakan mikrokontroler untuk menghitung banyaknya pulsa yang masuk. TIMER/COUNTER Timer/counter dalam Atmega8535 ada 3 yaitu: Timer/counter 0 Timer/counter 1 Timer/counter 2 Interrupt timer berasal dari dua sumber yaitu: Overflow interrupt, dimana interrupt terjadi jika TCNTn mencapai 255 untuk timer 8 bit dan untuk timer 16 bit. Compare match interrupt, dimana interrupt terjadi jika nilai OCR sama dengan TCNTn. Pada dasarnya Timer hanya menghitung pulsa clock. Frekuensi pulsa clock yang dihitung tersebut bisa sama dengan frekuensi kristal yang digunakan atau dapat diperlambat menggunakan prescaler dengan faktor 8, 64, 256, atau Contohnya jika sebuah sistem mikrokontroler menggunakan kristal dengan frekuensi 4 MHz dan timer yang digunakan adalah timer 8 bit, maka maksimum waktu timer yang bisa dihasilkan adalah: tmax = 1 fclk x (FFh + 1) = 1/ x (255+1) = 0, s

44 Untuk menghasilkan timer yang lebih lama dapat digunakan prescaler, misalnya 1024, maka maksimum waktu timer yang bisa dihasilkan adalah: 40 tmax = 1 fclk x (FFh + 1) x N = 1/ x (255+1) x 1024 = 0, s Untuk menghitung nilai TCNT supaya menghasilkan waktu timer tertentu dipergunakan rumus berikut: Dimana: TCNT = (1 + FFh) (Ttimer x fclk) N TCNT = nilai Timer (Heksadesimal) fclk = Frekuensi clock kristal yang digunakan (Hz) Ttimer = Waktu timer yang diinginkan (detik) N = prescaler (1,8,64,256,1024) 1+FFh = nilai maksimum timer adalah FFh dan overflow saat FFh ke 00h ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN 1 set PC/Laptop yang sudah berisi program Code Vision dan Khazama 1 buah catu daya DC +5V 1 buah multimeter 1 buah ISP Downloader AVR 1 buah sistem minimum AVR 1 buah I/O 1 buah kabel printer USB 2 buah kabel pita hitam

45 41 PROSEDUR TIMER 1. Rangkailah peralatan yang diperlukan seperti gambar dibawah. Hubungkan soket jumper PORTC pada minimum system dengan soket jumper pada OUTPUT Trainer I/O. Kabel USB ISP Downloader Kabel downloader Minimum system AVR Kabel hitam I/O 2. Buka program Code Vision AVR 3. Buatlah project baru. Pada saat mengeset chip dan clock, set juga bagian PORTC untuk LED serta Timer seperti gambar dibawah. Kemudian simpanlah file tersebut. 4. Perhatikan blok program berikut. // Timer/Counter 0 initialization // Clock source: System Clock // Clock value: Timer 0 Stopped // Mode: Normal top=ffh // OC0 output: Disconnected TCCR0=0x05; TCNT0=0x50; OCR0=0x00; // Timer(s)/Counter(s) Interrupt(s) initialization TIMSK=0x01; // Global enable interrupts #asm("sei")

46 42 5. Tuliskan script berikut dalam interrupt: // Timer 0 overflow interrupt service routine interrupt [TIM0_OVF] void timer0_ovf_isr(void) { // Reinitialize Timer 0 value TCNT0=0x50; // Place your code here if (PINC==0) {PORTC=0xFF;} else {PORTC=0x00;} } 6. Perhatikan dan catat nyala LED. 7. Lakukan hal serupa dengan Timer1 dengan TCNT = 0xd5d0 dan Timer2 dengan TCNT = 0x80; 8. Ubah nilai TCCRn sehingga menjadi 0x04, 0x03, 0x02, 0x01. Perhatikan perbedaan nyala LED dengan nilai TCCR yang berbeda-beda. 9. Ubah nilai TCNT sehingga menghasilkan timer 1 detik dengan Timer 16 bit(timer1). COUNTER 1. Rangkailah peralatan yang diperlukan seperti dalam gambar dibawah. Hubungkan soket jumper PORTC pada minimum system dengan soket jumper pada OUTPUT LED. Hubungkan kaki IS1 ke PORTB.0 (T0). Kabel USB ISP Downloader Kabel downloader Minimum system AVR Kabel hitam I/O 2. Buka program Code Vision AVR 3. Buatlah project baru. Pada saat mengeset chip dan clock, set juga bagian PORTC untuk LED serta Timer. Kemudian simpanlah file tersebut.

47 43 4. Perhatikan blok program berikut. // Timer/Counter 0 initialization // Clock source: T0 pin Falling Edge // Mode: Normal top=ffh // OC0 output: Disconnected TCCR0=0x06; TCNT0=0xFB; OCR0=0x00; // Timer(s)/Counter(s) Interrupt(s) initialization TIMSK=0x01; // Global enable interrupts #asm("sei") 5. Tuliskan script berikut dalam interrupt: // Timer 0 overflow interrupt service routine interrupt [TIM0_OVF] void timer0_ovf_isr(void) { // Reinitialize Timer 0 value TCNT0=0xFB; // Place your code here if (PINC==0) {PORTC=0xFF;} else {PORTC=0x00;} } 6. Tekan push button IS1 Perhatikan dan catat nyala LED. 7. Lakukan hal serupa dengan Timer dengan mengganti nilai TCNT0 menjadi 0xFC dan 0xF0.

48 44 DATA HASIL PERCOBAAN TIMER No TIMER TCCRx TCNTx Kondisi Led Delay 1 Timer0 0x05 0x50 2 Timer1 0x05 0xD5D0 3 Timer2 0x05 0x80 4 Timer1 0x04 0xD5D0 5 Timer1 0x03 0xD5D0 6 Timer1 0x02 0xD5D0 7 Timer1 0x01 0xD5D0 8 Timer s Counter No TIMER TCCRx TCNTx 1 Timer0 0x06 0xFB 2 Timer0 0x06 0xFC 3 Timer0 0x06 0xF0 Jumlah Penekanan Tombol IS1 Hingga LED Menyala Jumlah Penekanan Tombol IS1 Hingga LED Mati ANALISA DATA TIMER 1. Analisa data hasil pada tabel Timer dengan menggunakan rumus : (( ) TCNT0) Prescaler T timer0 = f clock (( ) TCNT1) Prescaler T timer1 = f clock Hitung Nilai Ttimer : TIMER TCCRx TCNTx Fclock (Hz) Prescaler 8 / 16 bit T (s) Keterangan Timer0 0x ,05 Delay tidak terlihat Timer2 0x05 80 Timer1 0x05 D5D0 Timer1 0x04 D5D0 Timer1 0x03 D5D0 Timer1 0x02 D5D0 Timer1 0x01 D5D0 2. Bagaimana anda mendapatkan timer dengan T timer 1 detik dengan menggunakan Timer1? COUNTER 1. Analisa data hasil pada tabel counter

49 DAFTAR PUSTAKA 45 Andrianto, Heri Pemrograman Mikrokontroler AVR Atmega 16. Jakarta: Informatika. Atmel Corporation. Atmega 8535 Datasheet (Complete). Gadre, Dhananjay V Programming and Customizing the AVR Microcontroller. New York: Mc Graw Hill. Ibrahim, Dogan Microcontroller Based Temperature Monitoring & Control. Newnes Heryanto, M Ary Pemrograman Bahasa C untuk Mikrokontroler Atmega Yogyakarta; Penerbit Andi. John Crisp. Introduction to Microprocessors and microcontrollers. OXFORD: Newnes

REFS0-1 (Reference Selection Bits) REFS0-1 adalah bit-bit pengatur mode tegangan referensi ADC.

REFS0-1 (Reference Selection Bits) REFS0-1 adalah bit-bit pengatur mode tegangan referensi ADC. JOBSHEET VI MENGGUNAKAN ANALOG TO DIGITAL CONVERTER (ADC) DALAM MIKROKONTROLLER ATMEGA8535 1 TUJUAN Mengetahui dan memahami cara menggunakan ADC yang ada di dalam mikrokontroler. Mengetahui dan memahami

Lebih terperinci

Tabel 3.1 Kode heksadesimal untuk angka 0-9

Tabel 3.1 Kode heksadesimal untuk angka 0-9 JOBSHEET III ANTARMUKA MIKROKONTROLER DENGAN SEVEN SEGMEN 1 TUJUAN Mengetahui dan memahami cara mengantarmukakan mikrokontroler dengan rangkaian seven Mengetahui dan memahami bagaimana memrogram mikrokontroler

Lebih terperinci

Gambar 5.1 Modul LCD M1632. LCD ini memiliki 16 kaki, sebagaimana ditunjukkan dalam Tabel 6.1.

Gambar 5.1 Modul LCD M1632. LCD ini memiliki 16 kaki, sebagaimana ditunjukkan dalam Tabel 6.1. JOBSHEET V ANTARMUKA MIKROKONTROLER DENGAN PENAMPIL LCD (Liquid Crystal Display) 1 TUJUAN Mengetahui dan memahami cara mengantarmukakan mikrokontroler dengan modul penampil LCD. Mengetahui dan memahami

Lebih terperinci

JOBSHEET VII MENGGUNAKAN INTERRUPT DALAM MIKROKONTROLLER ATMEGA8535

JOBSHEET VII MENGGUNAKAN INTERRUPT DALAM MIKROKONTROLLER ATMEGA8535 JOBSHEET VII MENGGUNAKAN INTERRUPT DALAM MIKROKONTROLLER ATMEGA8535 1 TUJUAN Menjelaskan fitur interrupt dalam mikrokontroler. Mengetahui dan memahami bagaimana memrogram mikrokontroler untuk menjalankan

Lebih terperinci

Gambar 4.2 Rangkaian keypad dan LED

Gambar 4.2 Rangkaian keypad dan LED JOBSHEET IV ANTARMUKA MIKROKONTROLER DENGAN KEYPAD TUJUAN Mengetahui dan memahami cara mengantarmukakan mikrokontroler dengan keypad. Mengetahui dan memahami bagaimana memrogram mikrokontroler untuk membaca

Lebih terperinci

JOBSHEET II ANTARMUKA MIKROKONTROLER DENGAN TOGGLE SWITCH

JOBSHEET II ANTARMUKA MIKROKONTROLER DENGAN TOGGLE SWITCH JOBSHEET II ANTARMUKA MIKROKONTROLER DENGAN TOGGLE SWITCH 1 TUJUAN Mengetahui dan memahami cara mengantarmukakan mikrokontroler dengan rangkaian input saklar toggle. Mengetahui dan memahami bagaimana memrogram

Lebih terperinci

JOBSHEET VIII MENGGUNAKAN TIMER/COUNTER DALAM MIKROKONTROLER ATMEGA8535

JOBSHEET VIII MENGGUNAKAN TIMER/COUNTER DALAM MIKROKONTROLER ATMEGA8535 JOBSHEET VIII MENGGUNAKAN TIMER/COUNTER DALAM MIKROKONTROLER ATMEGA8535 1 TUJUAN Mahasiswa mampu menggunakan fitur timer/counter mikrokontroler. Mahasiswa mampu menggunakan mikrokontroler untuk membuat

Lebih terperinci

MODUL 8 Analog Digital Converter (ADC)

MODUL 8 Analog Digital Converter (ADC) MODUL 8 Analog Digital Converter (ADC) AVR ATMega16 merupakan tipe AVR yang telah dilengkapi dengan 8 saluran ADC internal dengan resolusi 10 bit. Dalam mode operasinya, ADC dapatdi konfigurasi, baik single

Lebih terperinci

JOBSHEET I ANTARMUKA MIKROKONTROLER DENGAN LED

JOBSHEET I ANTARMUKA MIKROKONTROLER DENGAN LED JOBSHEET I ANTARMUKA MIKROKONTROLER DENGAN LED 1 TUJUAN LED Menjelaskan rangkaian antarmuka mikrokontroler dengan LED. Mempraktekkan pemrograman mikrokontroler untuk menyalakan LED. Sebuah LED (Light Emitting

Lebih terperinci

Standar Operasional Prosedur Alat

Standar Operasional Prosedur Alat LAMPIRAN Standar Operasional Prosedur Alat 1. Letakkan sampel/objek yang akan dibersihkan pada keranjang didalam chamber 2. Pastikan chamber telah terisi oleh air sebelum alat dihidupkan. Isi air secukupnya

Lebih terperinci

LAMPIRAN. #include <mega16.h> //menambahkan library atmega16 #include <delay.h> //menambahkan library delay #define ADC_VREF_TYPE 0x40

LAMPIRAN. #include <mega16.h> //menambahkan library atmega16 #include <delay.h> //menambahkan library delay #define ADC_VREF_TYPE 0x40 LAMPIRAN #include //menambahkan library atmega16 #include //menambahkan library delay #define ADC_VREF_TYPE 0x40 // Fungsi untuk mengaktifkan dan membaca nilai adc unsigned int read_adc(unsigned

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN ALAT. Rangkaian Catu daya (Power Supply Adaptor) ini terdiri dari satu keluaran, yaitu 5

BAB 3 PERANCANGAN ALAT. Rangkaian Catu daya (Power Supply Adaptor) ini terdiri dari satu keluaran, yaitu 5 BAB 3 PERANCANGAN ALAT 3.1. Perancangan Rangkaian Catu Daya Rangkaian ini berfungsi untuk mensupplay tegangan ke seluruh rangkaian yang ada. Rangkaian Catu daya (Power Supply Adaptor) ini terdiri dari

Lebih terperinci

I. Pendahuluan. II. Tujuan. III. Gambaran Disain. MODUL 6 Meter Cahaya Digital

I. Pendahuluan. II. Tujuan. III. Gambaran Disain. MODUL 6 Meter Cahaya Digital MODUL 6 Meter Cahaya Digital I. Pendahuluan Pada praktikum ini, anda akan mencoba memanfaatkan fasilitas masukan analog pada mikrokontroler AVR ATmega8535. ATmega8535 mempunyai ADC (Analog to Digital Converter)

Lebih terperinci

Listing Program. // Declare your global variables here

Listing Program. // Declare your global variables here Listing Program #include // standart input/output library #include // delay library #include // Alphanumeric LCD functions #include // adc mode avcc 10bit #define ADC_VREF_TYPE

Lebih terperinci

Tabel Data Pengujian 5x Perubahan Posisi. Kanan (V) Kiri (V)

Tabel Data Pengujian 5x Perubahan Posisi. Kanan (V) Kiri (V) LAMPIRAN Tabel Data Pengujian 5x Perubahan Posisi 1. Motor 2 tak Kawasaki Ninja 2011 Waktu (menit) Tengah Kanan Kiri Atas Bawah Ratarata 3 8,60 8,62 8,60 8,63 8,62 8,614 6 8,60 8,52 8,54 8,66 8,65 8,594

Lebih terperinci

Sistem Mikrokontroler FE UDINUS

Sistem Mikrokontroler FE UDINUS Minggu ke 5 8 Maret 2013 Sistem Mikrokontroler FE UDINUS 2 Jenis Timer/Counter Jenis-jenis Timer Pada ATMega8535L terdapat 4 buah fasilitas timer yaitu : Timer 0 : Adalah timer 8 bit dengan timer value

Lebih terperinci

Kajian Pustaka. Spesifikasi - Krisbow KW Fitur - Krisbow KW06-290

Kajian Pustaka. Spesifikasi - Krisbow KW Fitur - Krisbow KW06-290 LAMPIRAN Kajian Pustaka Fitur - Krisbow KW06-290 Dua modus memberikan 2.5dB 3.5dB atau akurasi A dan berat C pengukuran tinggi dan rendah berkisar: Rendah (35 sampai 100dB) tinggi (65 sampai 130dB) Resolusi

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Universitas Sumatera Utara

DAFTAR PUSTAKA. Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA Andrianto, Heri. 2008. Pemrograman Mikrokontroler AVR ATmega16 Menggunakan Bahasa C. Bandung: Penerbit Informatika. Bejo, Agus. 2007. C & AVR Rahasia Kemudahan Bahasa C Dalam Mikrokontroler

Lebih terperinci

PELATIHAN: Pemrograman Mikrokontroler Tipe AVR bagi Guru-guru SMK

PELATIHAN: Pemrograman Mikrokontroler Tipe AVR bagi Guru-guru SMK PELATIHAN: Pemrograman Mikrokontroler Tipe AVR bagi Guru-guru SMK Disusun oleh: Pipit Utami. M.Pd Fakultas Teknik UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 Page1 Praktik Mikrokontroler TOPIK: AKSES LCD KAJIAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. Gambar A. Layout alat tongkat tunanetra. Ubiversitas Sumatera Utara

LAMPIRAN A. Gambar A. Layout alat tongkat tunanetra. Ubiversitas Sumatera Utara LAMPIRAN A Pada gambar A. di bawah ini menjelaskan tentang layout atau susunan komponen yang mencakup semuanya alat tongkat tunanetra selanjutnya dapat di lihat pada gambar sebagai berikut : Gambar A.

Lebih terperinci

OHMMETER DIGITAL BERBASIS MICROCONTROLLER

OHMMETER DIGITAL BERBASIS MICROCONTROLLER OHMMETER DIGITAL BERBASIS MICROCONTROLLER DISUSUN OLEH : ZULVA TRI DIANTI (7308.030.055) ZENDY KURNIA WIDARTO (7308.030.056) DOSEN : EPYK SUNARNO, SST,MT JURUSAN TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI POLITEKNIK ELEKTRONIKA

Lebih terperinci

LAMPIRAN A RANGKAIAN LENGKAP dan FOTO PENGUAT KELAS D

LAMPIRAN A RANGKAIAN LENGKAP dan FOTO PENGUAT KELAS D A RANGKAIAN LENGKAP dan FOTO PENGUAT KELAS D A1 LAMPIRAN A2 Rangkaian Low Pass Filter Butterworth dan Level Shifter Rangkaian Low Pass Filter Pasif A3 Rangkaian AT mega16 dan L293D B PROGRAM AT MEGA16

Lebih terperinci

I. Pendahuluan. II. Tujuan. III. Gambaran Disain. MODUL 7 Monitoring Suhu dan Cahaya ke PC

I. Pendahuluan. II. Tujuan. III. Gambaran Disain. MODUL 7 Monitoring Suhu dan Cahaya ke PC MODUL 7 Monitoring Suhu dan Cahaya ke PC I. Pendahuluan Pada praktikum ini, anda akan mencoba memanfaatkan fasilitas komunikasi serial pada mikrokontroler AVR ATmega8535. Modul praktikum sebelumnya adalah

Lebih terperinci

Timer / Counter. Hendawan Soebhakti. November 2009

Timer / Counter. Hendawan Soebhakti. November 2009 Timer / Counter Hendawan Soebhakti November 2009 Sub Pokok Bahasan Jenis Timer/Counter Register TIMSK dan TIFR Interrupt Timer Sistem Mikrokontroler - By : Hendawan Soebhakti 2 Timer/Counter Jenis-jenis

Lebih terperinci

Pulsa = Frekuensi * 60/20 ; atau Pulsa = frekuensi*30;

Pulsa = Frekuensi * 60/20 ; atau Pulsa = frekuensi*30; JUDUL : Penghitung Kecepatan Motor DC dengan Display LCD 16X2 Berbasis Mikrokontroler ATMega16 TUJUAN : - Menghitung nilai kecepatan motor dc dengan satuan rpm - Menampilkan nilai rpm ke tampilan LCD -

Lebih terperinci

SKEMATIK RANGKAIAN A V R 12V. Out. Gnd. Kontak Motor. Accu 12V. Klakson ISP CONNECTOR PA0 PB0 PB1 PA2 PA4 MOSI MISO PA6. 10uF SCK RST. 10uF. 47uF.

SKEMATIK RANGKAIAN A V R 12V. Out. Gnd. Kontak Motor. Accu 12V. Klakson ISP CONNECTOR PA0 PB0 PB1 PA2 PA4 MOSI MISO PA6. 10uF SCK RST. 10uF. 47uF. SKEMATIK RANGKAIAN 5V 4 U L N 0 0 3 8 15 13 5V NOR CLOSED NOR OPEN 1V Klakson IGNITION COIL Accu ISP CONNECTOR 5 4 3 1 PB0 PB1 A V R PA0 PA D B 9 M A L E 3 7 4 5 1uF 16 1 1uF 3 4 1uF 5 7 8 14 M A X 3 15

Lebih terperinci

LAMPIRAN. A. Pembuatan Minimun system dan Penanaman Program 1. Rangkaian Minimum System yang telah dilarutkan, di bor dan dipasang komponen

LAMPIRAN. A. Pembuatan Minimun system dan Penanaman Program 1. Rangkaian Minimum System yang telah dilarutkan, di bor dan dipasang komponen LAMPIRAN A. Pembuatan Minimun system dan Penanaman Program 1. Rangkaian Minimum System yang telah dilarutkan, di bor dan dipasang komponen 2. Rangkaian Driver relay dan sensor suhu yang telah dilarutkan

Lebih terperinci

Penerima Remote SONY dengan ATmega32

Penerima Remote SONY dengan ATmega32 Pendahuluan Standar Remote Kontrol yang mudah untuk dimengerti dan diaplikasikan adalah standar SIRC atau lebih dikenal dengan standar SONY. Bagian terkecil dari sinyal pembacaan pada standar ini adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Software Instalasi merupakan hal yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke dalam mikrokontroler. Sebelum melakukan instalasi, hubungkan

Lebih terperinci

Contoh Bentuk LCD (Liquid Cristal Display)

Contoh Bentuk LCD (Liquid Cristal Display) Display elektronik adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi sebagai tampilan suatu data, baik karakter, huruf ataupun grafik. LCD (Liquid Cristal Display) adalah salah satu jenis display elektronik

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan

Lebih terperinci

Project : Version : Date : 15/05/2013 Author : F4CG Company : F4CG Comments:

Project : Version : Date : 15/05/2013 Author : F4CG Company : F4CG Comments: 48 Program Keseluruhan ********************************************************************* This program was produced by the CodeWizardAVR V1.25.8 Standard Automatic Program Generator Copyright 1998-2007

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM. perangkat keras maupun perangkat lunak yang meliputi:

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM. perangkat keras maupun perangkat lunak yang meliputi: 48 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM Pada bab ini akan membahas tentang cara perencanaan dan pembuatan perangkat keras maupun perangkat lunak yang meliputi: 3.1 Konstruksi Fisik Pendulum Terbalik

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lay Out Minimum Sistem dengan ATMega8

LAMPIRAN. Lay Out Minimum Sistem dengan ATMega8 LAMPIRAN - Lay Out PCB Lay Out Minimum Sistem dengan ATMega8 Lay Out LCD Lay Out Instrumentasi (Op-Amp) 1. List Program #include //preprocessor menyertakan library IC ATmega 8 #include

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berikut alat dan bahan yang digunakan. Bahan yang digunakan pada pembuatan dan penelitian ini adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berikut alat dan bahan yang digunakan. Bahan yang digunakan pada pembuatan dan penelitian ini adalah: 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Perancangan Perangkat Keras 3.1.1. Alat dan Bahan Dalam pembuatan modul termometer digital dengan output suara berbasis ATmega 16 ini dalam pengerjaanya membutuhkan

Lebih terperinci

M1632 MODULE LCD 16 X 2 BARIS (M1632)

M1632 MODULE LCD 16 X 2 BARIS (M1632) M1632 MODULE LCD 16 X 2 BARIS (M1632) Deskripsi: M1632 adalah merupakan modul LCD dengan tampilan 16 x 2 baris dengan konsumsi daya yang rendah. Modul ini dilengkapi dengan mikrokontroler yang didisain

Lebih terperinci

PERTEMUAN IV PEMOGRAMAN SEVEN SEGMEN DAN LCD

PERTEMUAN IV PEMOGRAMAN SEVEN SEGMEN DAN LCD PERTEMUAN IV PEMOGRAMAN SEVEN SEGMEN DAN LCD TUJUAN: - Mahasiswa mampu memprogram mikrokontroller untuk menampilkan Informasi pada perangkan output Seven Segmen dan LCD. PERALATAN: Modul-modul/perangkat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Pustaka P a g e

DAFTAR ISI. Daftar Pustaka P a g e DAFTAR ISI Halaman I. DASAR TEORI Mikrokontroler ATmega16 1. Pengertian Mikrokontroler... 2 2. Arsitektur ATmega16... 2 3. Konfigurasi Pena (PIN) ATmega16... 4 4. Deskripsi PIN Mikrokontroler ATmega16...

Lebih terperinci

Pengenalan CodeVisionAVR

Pengenalan CodeVisionAVR Pengenalan CodeVisionAVR Hendawan Soebhakti Oktober 2009 Sub Pokok Bahasan Pengenalan CodeVision Menampilkan Data Ke Port Output Membaca Data Dari Port Input 2 CodeVisionAVR C Compiler CodeVisionAVR C

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Tujuan dari pengujian alat pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebabpenyebab ketidaksempurnaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN A PROGRAM CODE VISION AVR

LAMPIRAN A PROGRAM CODE VISION AVR LAMPIRAN A PROGRAM CODE VISION AVR A-1 /***************************************************** This program was produced by the CodeWizardAVR V2.05.0 Evaluation Automatic Program Generator Copyright 1998-2010

Lebih terperinci

Pengenalan Bahasa C. 1. Struktur penulisan program. #include < [library2.h] > #define [nama2] [nilai] ;

Pengenalan Bahasa C. 1. Struktur penulisan program. #include < [library2.h] > #define [nama2] [nilai] ; Pengenalan Bahasa C 1. Struktur penulisan program #include < [library1.h] > #include < [library2.h] > #define [nama1] [nilai] ; #define [nama2] [nilai] ; [global variables] [functions] void main(void)

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Tahap pengujian sistem dilakukan dengan tujuan adalah untuk mengetahui hasil dari perancangan yang telah dibuat pada Bab 3. Pengujian sistem ini terdiri dari beberapa tahapan,

Lebih terperinci

Langkah-langkah pemrograman: 1. Pilih File >> New:

Langkah-langkah pemrograman: 1. Pilih File >> New: Kondisi sistem: Mikrokontroler yang digunakan adalah ATmega8535, dalam hal ini untuk memudahkan digunakan DI-Smart AVR System. Tujuan pemrogram adalah untuk menyalakan LED yang active-low dan terhubung

Lebih terperinci

Langkah-langkah pemrograman: 1. Pilih File >> New:

Langkah-langkah pemrograman: 1. Pilih File >> New: Kondisi sistem: Mikrokontroler yang digunakan adalah ATmega8535, dalam hal ini untuk memudahkan digunakan DI-Smart AVR System. Tujuan pemrogram adalah untuk menampilkan tulisan Apa Kabar Dunia? SEMANGAT!

Lebih terperinci

Antarmuka LCD pada DST-AVR

Antarmuka LCD pada DST-AVR Antarmuka LCD pada DST-AVR M1632 adalah merupakan modul LCD dengan tampilan 16 x 2 baris dengan konsumsi daya yang rendah. Modul ini dilengkapi dengan mikrokontroler yang didisain khusus untuk mengendalikan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Uraian Umum Dalam perancangan alat akses pintu keluar masuk menggunakan pin berbasis mikrokontroler AT89S52 ini, penulis mempunyai pemikiran untuk membantu mengatasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN A SKEMATIK RANGKAIAN

LAMPIRAN A SKEMATIK RANGKAIAN LAMPIRAN A SKEMATIK RANGKAIAN LA-1 GAMBAR RANGKAIAN CONVERTER TEGANGAN UNTUK LED BERUKURAN 8X8 Vcc R4 R3 Q4 Vcc1 Q3 R6 R5 Q6 Vcc2 Q5 R7 R8 Q7 Vcc3 Q8 R9 R10 Q9 Vcc4 Q10 Output Input Scanning(1/0) R12 R11

Lebih terperinci

STIKOM SURABAYA BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Perangkat Keras. Informasi waktu yang akan ditunjukkan oleh jarum dan motor power

STIKOM SURABAYA BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Perangkat Keras. Informasi waktu yang akan ditunjukkan oleh jarum dan motor power BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Perangkat Keras Informasi waktu yang akan ditunjukkan oleh jarum dan motor power window yang telah dimodifikasi menggunakan gear akan digunakan sebagai penggerak jarum jam. Informasi

Lebih terperinci

Mikrokontroler AVR. Hendawan Soebhakti 2009

Mikrokontroler AVR. Hendawan Soebhakti 2009 Mikrokontroler AVR Hendawan Soebhakti 2009 Tujuan Mampu menjelaskan arsitektur mikrokontroler ATMega 8535 Mampu membuat rangkaian minimum sistem ATMega 8535 Mampu membuat rangkaian downloader ATMega 8535

Lebih terperinci

Ping))) Paralax Ultrasonic Range Finder By : Hendawan Soebhakti

Ping))) Paralax Ultrasonic Range Finder By : Hendawan Soebhakti Ping))) Paralax Ultrasonic Range Finder By : Hendawan Soebhakti 1. Karakteristik Ping))) Paralax Ultrasonik, sebutan untuk jenis suara diatas batas suara yang bisa didengar manusia. Seperti diketahui,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009 dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Elektrik dan Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. oleh karenanya akan dibuat seperti pada Gambar 3.1.

BAB III METODE PENELITIAN. oleh karenanya akan dibuat seperti pada Gambar 3.1. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Penelitian Agar mendapatkan hasil yang diinginkan maka diperlukan suatu rancangan agar dapat mempermudah dalam memahami sistem yang akan dibuat, oleh karenanya akan

Lebih terperinci

BAB III TEORI PENUNJANG. Microcontroller adalah sebuah sistem fungsional dalam sebuah chip. Di

BAB III TEORI PENUNJANG. Microcontroller adalah sebuah sistem fungsional dalam sebuah chip. Di BAB III TEORI PENUNJANG 3.1. Microcontroller ATmega8 Microcontroller adalah sebuah sistem fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti proccesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori

Lebih terperinci

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 Dwisnanto Putro, S.T., M.Eng. MIKROKONTROLER AVR Jenis Mikrokontroler AVR dan spesifikasinya Flash adalah suatu jenis Read Only Memory yang biasanya diisi dengan program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Diagram blok pengembangan breastpump elektrik berbasis mikrokontroler ATMega8535 dilengkapi dengan pengatur waktu dan tekanan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

BAB IV HASIL DAN UJICOBA BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1. Instalasi Interface Instalasi rangkaian seluruhnya merupakan hal yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke mikrokontroller. Sebelum melakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Penelitian Terdahulu Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu : Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Islam

Lebih terperinci

JAM DIGITAL 2.2 REGISTER TCNT, TIMSK, OCR, DAN TIFR 1. PENDAHULUAN 2. STUDI PUSTAKA 2.1 CLOCK DAN PRESCALER 3. METODOLOGI 3.

JAM DIGITAL 2.2 REGISTER TCNT, TIMSK, OCR, DAN TIFR 1. PENDAHULUAN 2. STUDI PUSTAKA 2.1 CLOCK DAN PRESCALER 3. METODOLOGI 3. JAM DIGITAL Freddy Isman (13213501) Fuad Ismail (13214121) EL3014- Sistem Mikroprosesor Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB Abstrak Kali ini, kami membuat sebuah sistem jam digital menggunakan mikrokontroler

Lebih terperinci

PRAKTIKUM III Robot Line Follower Sederhana

PRAKTIKUM III Robot Line Follower Sederhana PRAKTIKUM III Robot Line Follower Sederhana A. Tujuan 1. Mahasiswa dapat mengkombinasikan antara pengontrolan motor dengan PWM, dengan sensor proximity dengan ADC. 2. Mahasiswa dapat membuat program robot

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penjelasan mengenai sistem instrumen alat ukur kelembaban, dapat dilihat dalam bentuk Blok diagram berikut: Power Supply 5Vdc Sensor Kelembaban HCZ-H6 Non Inverting Amplifier

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Mikrokontroler AVR (Alf and Vegard s RISC Processor) dari Atmel ini

BAB 2 LANDASAN TEORI. Mikrokontroler AVR (Alf and Vegard s RISC Processor) dari Atmel ini BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Mikrokontroller ATMega 8535 Mikrokontroler AVR (Alf and Vegard s RISC Processor) dari Atmel ini menggunakan arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computing) yang artinya proses

Lebih terperinci

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Diagram Blok Sistem Blok diagram dibawah ini menjelaskan bahwa ketika juri dari salah satu bahkan ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER. Paralel Input Output

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER. Paralel Input Output LAPORAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER Paralel Input Output Disusun Oleh Nama : Yudi Irwanto NIM : 021500456 Prodi Jurusan : Elektronika Instrumentasi : Teknofisika Nuklir SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR BADAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar blok diagram dari sistem kerja alat dapat dilihat pada Gambar 3.1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar blok diagram dari sistem kerja alat dapat dilihat pada Gambar 3.1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Blok Gambar blok diagram dari sistem kerja alat dapat dilihat pada Gambar 3.1 sebagai berikut. Sampel Air Sensor TDS Modul Sensor Program Mikrokontroller ATMega16

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN ALAT. Sensor Utrasonik. Relay. Relay

BAB 3 PERANCANGAN ALAT. Sensor Utrasonik. Relay. Relay BAB 3 PERANCANGAN ALAT 3.1 Diagram Blok Berikut ini adalah diagram blok sistem rancang bangun alat pengontrol volume air dan aerator pada kolam budidaya udang menggunakan mikrokontroler. Sensor Utrasonik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang sebelumnya telah dihaluskan dan melalui proses quality control

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang sebelumnya telah dihaluskan dan melalui proses quality control 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Mekanis Sistem Sistem mekanis yang penulis buat menggunakan bahan plat logam yang sebelumnya telah dihaluskan dan melalui proses quality control sehingga diharapkan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 RANCANGAN PERANGKAT KERAS 3.1.1. DIAGRAM BLOK SISTEM Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem Thermal Chamber Mikrokontroler AT16 berfungsi sebagai penerima input analog dari sensor

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Blok Diagram Timbangan Bayi

Gambar 3.1 Blok Diagram Timbangan Bayi 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Diagram Blok Sistem Diagram blok sistem merupakan salah satu bagian terpenting dalam perancangan dan pembuatan alat ini, karena dari diagram

Lebih terperinci

EMDEDDED ARRAY SENSOR UNTUK LINE FOLLOWING ROBOT

EMDEDDED ARRAY SENSOR UNTUK LINE FOLLOWING ROBOT Seminar Mesin elektrik dan elektronika daya(smed) 2005 hal IA-3 EMDEDDED ARRAY SENSOR UNTUK LINE FOLLOWING ROBOT Akhmad Hendriawan Jurusan Teknik Elektronika Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Kampus

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan suhu dan timer berbasis mikrokontroler ATMega8535, dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan suhu dan timer berbasis mikrokontroler ATMega8535, dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Diagram Blok Sistem Adapun blok diagram sistem dari inkubator bakteri dilengkapi dengan suhu dan timer berbasis mikrokontroler ATMega8535,

Lebih terperinci

MIKROKONTROLER ATMEGA BERBASIS CODEVISION AVR (ADC DAN APLIKASI TERMOMETER) dins D E P O K I N S T R U M E N T S

MIKROKONTROLER ATMEGA BERBASIS CODEVISION AVR (ADC DAN APLIKASI TERMOMETER) dins D E P O K I N S T R U M E N T S MIKROKONTROLER ATMEGA BERBASIS CODEVISION AVR (ADC DAN APLIKASI TERMOMETER) dins D E P O K I N S T R U M E N T S ADC Konsep Dasar ADC ADC = Analog to Digital Converter Pengubah sinyal analog menjadi sinyal

Lebih terperinci

LAMPIRAN A FOTO REALISASI ALAT

LAMPIRAN A FOTO REALISASI ALAT LAMPIRAN A FOTO REALISASI ALAT A-1 TAMPAK DEPAN TAMPAK BELAKANG A-2 TAMPAK SAMPING PEMBACAAN LCD A-3 PROSES PENGERINGAN PERBANDINGAN PEMBACAAN SENSOR TPA 81 DENGAN DIGITAL THERMOMETER CONSTANT 20T A-4

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT. Perancangan perangkat keras otomasi alat pengering kerupuk berbasis

BAB IV PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT. Perancangan perangkat keras otomasi alat pengering kerupuk berbasis BAB IV PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT A. Perancangan Perangkat Keras Perancangan perangkat keras otomasi alat pengering kerupuk berbasis mikrokontroler AT-Mega 16. Terdiri dari dua tahap perancangan, antara

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III DESKRIPSI MASALAH BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 3.1. Diagram Blok Rangkaian Power Suplay infrared Photodioda LCD Mikrokontroller Keypad Solenoid Door lock Gambar 3.1. Diagram Blok Rangkaian 3.1.1 Fungsi Tiap Blok Blok

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PEANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Pendahuluan Dalam Bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat yang ada pada Perancangan Dan Pembuatan Alat Aplikasi pengendalian motor DC menggunakan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM MIKROKONTROLER. program pada software Code Vision AVR dan penanaman listing program pada

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM MIKROKONTROLER. program pada software Code Vision AVR dan penanaman listing program pada BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM MIKROKONTROLER Pada tahap perancangan ini dibagi menjadi 2 tahap perancangan. Tahap pertama adalah perancangan perangkat keras (hardware), yang meliputi rangkaian rangkaian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1. Mikrokontroler AVR ATmega32

BAB II DASAR TEORI 2.1. Mikrokontroler AVR ATmega32 BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan menerangkan beberapa teori dasar yang mendukung terciptanya skripsi ini. Teori-teori tersebut antara lain mikrokontroler AVR ATmega32, RTC (Real Time Clock) DS1307,

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM 27 BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Diagram Blok Sistem Diagram merupakan pernyataan hubungan yang berurutan dari satu atau lebih komponen yang memiliki satuam kerja tersendiri dan setiap

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan Alat Pengaduk Adonan Kue ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan tersebut antara

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Mikrokontroler ATMega 8535 (sumber :Mikrokontroler Belajar AVR Mulai dari Nol)

Gambar 2.1 Mikrokontroler ATMega 8535 (sumber :Mikrokontroler Belajar AVR Mulai dari Nol) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mikrokontroler Mikrokontroler merupakan keseluruhan sistem komputer yang dikemas menjadi sebuah chip di mana di dalamnya sudah terdapat Mikroprosesor, I/O Pendukung, Memori

Lebih terperinci

Apa itu timer/counter?

Apa itu timer/counter? Timer/Counter Apa itu timer/counter? Merupakan suatu pencacah(counter) yang bisa menghitung naik/turun Pencacah berupa register 8 bit/16 bit Nilai cacahan yg tersimpan di register tersebut akan naik/turun

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari alat akuisisi data termokopel 8 kanal. 3.1. Gambaran Sistem Alat yang direalisasikan

Lebih terperinci

POLITEKNIK CALTEX RIAU

POLITEKNIK CALTEX RIAU BAB 1 SOFTWARE COMPILER CODEVISION AVR 1.1 PENGENALAN CodeVisionAVR merupakan salah satu software gratis yang berfungsi sebagai text editor dalam menulis baris perintah sekaligus sebagai compiler yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Instalasi Interface Instalasi rangkaian seluruhnya merupakan hal yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke mikrokontroller. Sebelum melakukan

Lebih terperinci

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 Dwisnanto Putro, S.T., M.Eng. MIKROKONTROLER AVR Mikrokontroler AVR merupakan salah satu jenis arsitektur mikrokontroler yang menjadi andalan Atmel. Arsitektur ini dirancang

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan tentang proses pengujian sistem yang meliputi pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun secara keseluruhan, dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan

Lebih terperinci

DT-AVR Application Note

DT-AVR Application Note DT-AVR Application Note AN75 Pendeteksi Gerak dengan Infra Merah Oleh: Tim IE Aplikasi ini merupakan salah satu contoh penggunaan ADC internal ATmega8535 pada DT-AVR Low Cost Micro System. Aplikasi ini

Lebih terperinci

Sistem Minimum Mikrokontroler. TTH2D3 Mikroprosesor

Sistem Minimum Mikrokontroler. TTH2D3 Mikroprosesor Sistem Minimum Mikrokontroler TTH2D3 Mikroprosesor MIKROKONTROLER AVR Mikrokontroler AVR merupakan salah satu jenis arsitektur mikrokontroler yang menjadi andalan Atmel. Arsitektur ini dirancang memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. baik pada perangkat keras maupun pada komputer. Buffer. Latch

BAB III METODE PENELITIAN. baik pada perangkat keras maupun pada komputer. Buffer. Latch BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam perancangan perangkat keras adalah studi kepustakaan berupa data-data literatur dari masing-masing komponen, informasi dari internet dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM 3.1. Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Pembahasan ini meliputi pembahasan perangkat

Lebih terperinci

MODUL V: Timer dan Counter

MODUL V: Timer dan Counter MODUL V: Timer dan Counter.1 DASAR TEORI Gambar.1 Prinsip Dasar Timer/Counter pada Mikrokontroler Ttimer = Tosc*(-TCNT0)*N ( bit = ) Ttimer = Tosc*(-TCNT1)*N (1 bit = ) Gambar. Diagram Blok Timer/Counter

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Adapun hasil jadi rangkaian alat pendeteksi kebakaran dengan menggunakan sensor asap berbasis mikrokontroler ATmega8535 pada Gambar IV.1 sebagai berikut : Gambar IV.1.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini dijelaskan langkah-langkah yang digunakan dalam menyelesaikan perangkat keras (hardware) yang berupa komponen fisik sebagai penunjang seperti IC ATmega 16, selain

Lebih terperinci

Interfacing. Materi 5: LCD and Keyboard Interfacing. Disusun Oleh: I Nyoman Kusuma Wardana

Interfacing. Materi 5: LCD and Keyboard Interfacing. Disusun Oleh: I Nyoman Kusuma Wardana Interfacing Materi 5: LCD and Keyboard Interfacing Disusun Oleh: I Nyoman Kusuma Wardana Outline LCD Interfacing Keyboard Interfacing Workshop Kusuma Wardana - Interfacing 2013 2 LCD Interfacing Kusuma

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Rangkaian keseluruhan

Gambar 4.1 Rangkaian keseluruhan 24 BAB IV IMPLEMENTASI DATA DAN ANALISIS 4.1 Pengujian Dalam bab ini akan dibahas mengenai pengujian dan analisa dari simulasi sistem perancangan program. Tujuan simulasi adalah untuk mengetahui kebenaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian yang digunakan dalam perancangan sistem ini antara lain studi kepustakaan, meninjau tempat pembuatan tahu untuk mendapatkan dan mengumpulkan sumber informasi

Lebih terperinci