KONTRIBUSI PAJAK REKLAME DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH JURNAL ILMIAH
|
|
- Sudirman Sasmita
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KONTRIBUSI PAJAK REKLAME DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH JURNAL ILMIAH Oleh FITRIANI NIM: F PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2012
2
3 KONTRIBUSI PAJAK REKLAME DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH Fitriani, Sulistyarini, Parijo Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Untan fitricizzzel@yahoo.co.id Abstrak : Penelitian ini berjudul Kontribusi Pajak Reklame dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Pada Dinas Pendapatan Kabupaten Pontianak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis kontribusi pajak reklame dalam meningkatkan pendapatan asli daerah di Kabupaten Pontianak. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan bentuk penelitian studi survei. Sumber data dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang Pendapatan DPPKAD Kabupaten Pontianak dan data dalam penelitian berupa Laporan Realisasi Anggaran pendapatan Daerah Kabupaten Pontianak. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh pada tahun , terdapat 6 jenis pajak reklame yang berlaku di Kabupaten Pontianak yaitu reklame papan/ billboard/ videotron/ megatron, reklame kain, reklame melekat/stiker, reklame berjalan, reklame neon box, dan reklame papan nama toko/usaha. Kontribusi yang diberikan pajak reklame terhadap PAD Kabupaten Pontianak pada tahun 2009 adalah sebesar 0,84%, tahun 2010 sebesar 0,79% dan tahun 2011 sebesar 1,01%. Kata kunci: Kontribusi, Pajak Reklame, Pendapatan Asli Daerah Abstract: This study entitled Contributions to Advertising Tax Revenue Increase In Revenue Service Pontianak regency. This study aims to describe and analyze the advertisement tax contribution in increasing revenue in Pontianak regency. The method used is descriptive method research study survey form. Sources of data in this study is the Chief Revenue DPPKAD Pontianak regency and the data in the form of research reports earnings Budget Realization Pontianak regency. Based on the analysis of data obtained in the years , there are 6 types of advertisement tax applicable in Pontianak regency is advertising board / billboard /videotron /megatron, advertisement fabrics, billboards attached / sticker, walking billboard, billboard neon box, and advertisement boards the name of the store / business. Advertisement tax contributions made to PAD Pontianak regency in 2009 amounted to 0.84%, in 2010 amounted to 0.79% and in 2011 at 1.01%. Keywords: Contributions, Advertisement Tax, Revenue
4 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontribusi adalah sumbangan atau uang iuran kepada organisasi atau perkumpulan dan sebagainya. Kontribusi dalam penelitian ini adalah sumbangsih pajak reklame dalam Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Pontianak pada tahun 2009 sampai dengan Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2000 pajak reklame adalah pajak atas penyelenggaraan reklame yaitu benda, alat, perbuatan, atau media yang menurut bentuk dan corak ragamnya untuk tujuan komersial, digunakan untuk memperkenalkan, menganjurkan, atau memujikan suatu barang, jasa atau orang, ataupun untuk menarik perhatian umum kepada suatu barang, jasa atau orang; yang ditempatkan atau yang dilihat, dibaca, dan atau didengar dari suatu tempat oleh umum, kecuali yang dilakukan oleh pemerintah. Menurut Poerwadarminta (2007) reklame adalah Pemberitahuan kepada umum tentang barang dagangan (dengan pujian dan gambar) supaya laku. Menurut Perda Kabupaten Pontianak No. 8 Tahun 2010 Pajak reklame yang paling banyak digunakan di Kabupaten Pontianak adalah Reklame Papan/ Billboard/Videotron/ Megatron, Reklame Kain, Reklame Neon Box. Sedangkan yang relatif sedikit digunakan adalah reklame berjalan dan reklame melekat. Ada beberapa penelitian tentang pajak reklame, antara lain penelitian Nurmayasari (2010), Helvianti (2009), Purwanti (2009), Ellistriana (2010) dan Hindarto (2006). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pajak reklame merupakan salah satu pajak daerah yang memberikan kontribusi cukup besar terhadap pendapatan asli daerah. Namun demikian, penelitian terhadap kontribusi pajak reklame yang mereka lakukan belum ada yang menghitung besarnya kontribusi yang diberikan pajak reklame terhadap pendapatan asli daerah pada Dinas Pendapatan Kabupaten Pontianak. Hasil studi pendahuluan peneliti di Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Pontianak menunjukkan bahwa masih terdapat banyak permasalahan dalam pemungutan pajak reklame. Hal tersebut disebabkan karena sulitnya instansi yang bertugas melakukan pemungutan pajak daerah untuk memprediksi kepastian perpanjangan reklame maupun pemasangan reklame baru, adanya pengurangan biaya pemasangan oleh pihak pengguna serta berkurangnya promosi karena mahalnya biaya sewa pemasangan reklame milik swasta yang berakibat tidak optimalnya pemungutan pajak reklame sehingga berdampak pada pemasukan atau sumbangsih yang diberikan pajak reklame terhadap pendapatan daerah. Oleh karena itulah maka realisasi kontribusi yang diberikan pajak reklame terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Pontianak sering terjadi perubahan baik itu kenaikan maupun penurunan. Kondisi seperti inilah yang memotivasi peneliti untuk mengetahui besarnya kontribusi yang diberikan oleh pajak reklame terhadap pendapatan asli daerah pada Dinas Pendapatan Kabupaten Pontianak, yaitu dengan membagi jumlah pajak reklame dengan jumlah PAD kemudian dikalikan dengan seratus persen sehingga dapat diketahui besarnya kontribusi yang diberikan pajak reklame tersebut. Indikasi keberhasilan penelitian akan ditunjukkan dengan meningkatnya kontribusi pajak reklame terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Pontianak tahun anggaran
5 METODE Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode penelitian ini dipandang sesuai, karena merupakan metode yang digunakan untuk menggambarkan atau mengungkapkan keadaan yang sebenarnya tentang besarnya kontribusi yang diberikan pajak reklame dalam membantu meningkatkan pendapatan asli daerah Kabupaten Pontianak. Oleh karena masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kontribusi pajak reklame pada pendapatan asli daerah Kabupaten Pontianak tahun , maka bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi survei, karena bersifat menyeluruh pada besarnya kontribusi pajak reklame terhadap pendapatan asli daerah. Studi survei yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan untuk meneliti dan mencari fakta-fakta mengenai besarnya kontribusi PAD, kebijakan pajak reklame serta realisasi pajak reklame pada Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Pontianak. Data dalam penelitian ini adalah Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan Daerah Kabupaten Pontianak Tahun Anggaran Sumber data dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang Pendapatan Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan aset Daerah Kabupaten Pontianak. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik komunikasi langsung yaitu dengan mengadakan wawancara secara lisan atau tatap muka dengan sumber data. Dalam penelitian ini, peneliti mewawancara Bapak Drs. Yusri, SE. M.Si, kepala bidang Pendapatan yang ada pada Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Pontianak, dan teknik studi dokumenter yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mempelajari arsip-arsip atau dokumen-dokumen yang ada pada Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Pontianak. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman interview dan lembar catatan atau dokumen. Pedoman interview yaitu alat yang pengumpul data yang berupa sejumlah pertanyaan tertulis yang telah disusun untuk mendapatkan informasi yang sudah disesuaikan dengan pertanyaan yang diajukan secara langsung atau lisan kepada pihak instansi di Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan & Aset Daerah Kabupaten Pontianak. Sedangkan lembar catatan atau dokumen adalah alat pengumpul data yang digunakan dengan mengambil data-data dari dokumen atau arsip yang ada di Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Pontianak yang dapat mendukung penelitian yaitu berupa data Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan Daerah Kabupaten Pontianak tahun anggaran Untuk mendapatkan jawaban dari masalah yang telah dirumuskan dalam penelitian ini, maka penulis akan melakukan analisis dan memberikan interperestasi terhadap data-data yang telah terkumpul. Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan analisis kualitatif. Langkah-langkah yang akan dilakukan peneliti dalam pengolahan data adalah sebagai berikut: (1) Pengumpulan data yaitu data kualitatif yang berwujud kata-kata dan rangkaian data. Data-data yang diperoleh dari hasil wawancara, dan dokumentasi dikumpulkan menjadi satu untuk proses lebih lanjut.
6 (2) Reduksi data (data reduction), menurut Sugiyono (2011), mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya. (3) Penyajian data (data display) merupakan sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. (4) Penarikan kesimpulan (conclusion drawing/ verification) merupakan proses akhir dari penelitian setelah tahap reduksi dan penyajian data terlaksana dengan mencari makna-makna yang muncul dari data. Untuk mengetahui bagaimana kontribusi pajak reklame dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah pada Dinas Pendapatan Kabupaten Pontianak, penulis menggunakan dokumen/arsip yang ada di Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Pontianak serta pedoman wawancara yaitu berupa daftar pertanyaan. Pertanyaan tersebut akan ditujukan kepada kepala Bidang Pendapatan Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Pontianak. Hasil dari interview dan catatan-catatan akan diolah secara analisis kualitatif. Dengan analisis ini kita akan mendapatkan seberapa besar kontribusi pajak reklame terhadap pendapatan asli daerah (PAD) di Kabupaten Pontianak. Dengan membandingkan hasil analisis tersebut dari tahun 2009 ke tahun 2011 kita akan mendapatkan hasil analisis yang berfluktuasi dari kontribusi tersebut dan akan diketahui kontribusi yang terbesar dan yang terkecil dari tahun ke tahun. Sehingga dapat diketahui seberapa besar peran pajak reklame dalam menyumbang kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Pontianak. HASIL DAN PEMBAHASAN Kabupaten Pontianak merupakan salah satu Kabupaten yang sudah dua kali melakukan pemekaran. Akibat dari adanya pemekaran tersebut adalah keuangan daerah Kabupaten Pontianak menjadi terpuruk sehingga menyebabkan sektor pemerintahan tidak dapat berjalan dengan lancar, selain itu kurangnya kemampuan daerah dalam mengelola pendapatan asli daerah juga merupakan salah satu penyebab minimnya keuangan daerah. Salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh pemerintah daerah Kabupaten Pontianak dalam rangka meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) adalah dengan mengoptimalkan pemungutan pajak daerah salah satunya adalah berasal dari pajak reklame. Menurut Perda Kabupaten Pontianak Nomor 8 tahun 2010, Jenis-jenis pajak reklame yang dikelola oleh Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Pontianak pada tahun yaitu terdiri dari Pajak Reklame Papan/ Billboard/ Videotron/ Megatron, Pajak Reklame Kain, Pajak Reklame Melekat/ Stiker, Pajak Reklame Berjalan, Pajak Reklame Neon Box, Pajak Reklame Papan Nama Toko/Usaha. Prosedur pemungutan pajak reklame yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan Kabupaten Pontianak yaitu untuk pengurusan izin reklame wajib pajak harus terlebih dahulu melakukan pendaftaran wajib pajak dengan mengisi formulir permohonan yang telah disediakan, formulir tersebut dimasukkan ke kartu data di
7 bidang penetapan, dari bidang penetapan diberi nomor registrasi dan dibuatkan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD), setelah menerima SKPD wajib pajak langsung membayar hutang pajak ke bendahara Dinas Pendapatan Kabupaten Pontianak, kemudian setelah SKPD lunas maka wajib pajak baru mengambil izin pemasangan reklame di Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kabupaten Pontianak. Berdasarkan penerimaan masing-masing target dan realisasi Pajak reklame di Kabupaten Pontianak dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2010 diketahui bahwa target lebih besar dari realisasi, pada tahun 2009 targetnya sebesar ,00 sedangkan realisasinya hanya sebesar ,00 dan tahun 2010 tagetnya adalah sebesar ,00 dan realisasinya hanya sebesar ,00 ini menunjukkan bahwa realisasi belum mencapai target. Sedangkan pada tahun 2011 terjadi peningkatan antara target dan realisasi, dimana targetnya adalah sebesar ,00 dan realisasinya sebesar ,00. Hal tersebut terjadi disebabkan karena tidak menetapnya pendapatan pajak reklame yang ada di Kabupaten Pontianak sehingga membuat realisasi tidak mencapai target. Pendapatan asli daerah Kabupaten Pontianak juga senantiasa mengalami perubahan, hal ini dapat dilihat pada tahun 2009 realisasinya mengalami peningkatan sebesar ,59, kemudian pada tahun 2010 realisasi pendapatan asli daerah mengalami penurunan sebesar ,44 dan pada tahun 2011 pendapatan asli daerah realisasinya mengalami peningkatan sebesar ,47. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, untuk mengetahui besarnya kontribusi pajak reklame dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) di Kabupaten Pontianak dapat dihitung dengan membagi jumlah pajak reklame dengan jumlah PAD kemudian dikalikan dengan seratus persen. Nugroho Budiyuwono, (dalam Helvianti 2009). Sehingga dapat diketahui Pada tahun 2009 pajak reklame memberikan kontribusi pada pendapatan asli daerah Kabupaten Pontianak adalah sebesar 0,84%, pada tahun 2010 adalah sebesar 0,79% dan pada tahun 2011 memberikan kontribusi sebesar 1,01%. Dari perhitungan tersebut juga dapat diketahui pajak reklame yang memberikan kontribusi paling besar pada tahun 2009 adalah pajak reklame kain yaitu sebesar 0,61%, sedangkan pada tahun 2010 dan 2011 pajak reklame yang memberikan kontribusi paling besar adalah pajak reklame papan/ billboard/ videotron/ megatron, pada tahun 2010 sebesar 0,47% dan tahun 2011 sebesar 0,67%. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan kontribusi pajak reklame dari tahun ke tahun mengalami perubahan. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan kurangnya kontribusi yang diberikan pajak reklame terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Pontianak adalah dikarenakan masih kurangnya kesadaran wajib pajak untuk membayar pajak reklame dengan inisiatif sendiri dan tepat waktu serta masih banyak wajib pajak khusus badan hukum yang berdomisili diluar wilayah Kabupaten Pontianak sehingga memerlukan waktu dan biaya dari petugas untuk proses perizinan hingga pemungutan pajak. Sedangkan faktor pendukungnya adalah telah tersedianya sistem komputerisasi perhitungan dan penetapan pajak reklame serta telah
8 tersedinya data wajib pajak sehingga memudahkan petugas dalam proses pemungutan pajak reklame tersebut. Kebijakan yang dilakukan oleh dinas Pendapatan Kabupaten Pontianak terkait pemungutan pajak reklame adalah dengan terus menerus melakukan sosialisasi secara langsung maupun melalui surat Bupati terkait Peraturan Daerah tentang pajak reklame, melakukan pemutakhiran data base wajib pajak, melakukan himbauan kepada wajib pajak untuk melakukan proses perizinan pemasangan reklame, dan menawarkan sewa media reklame milik Pemerintah Kabupaten Pontianak kepada pengguna/pihak ketiga. SIMPULAN Kontribusi pajak reklame pada Dinas Pendapatan Kabupaten Pontianak tahun anggaran terus mengalami perubahan. Pada tahun 2009 pajak reklame memberikan kontribusi terhadap PAD dalam membiayai pembangunan daerah adalah sebesar 0,84%, kemudian tahun 2010 memberikan kontribusi sebesar 0,79% dan pada tahun 2011 pajak reklame memberikan kontribusi sebesar 1,01%. Kontribusi pajak reklame di Kabupaten Pontianak selama tahun yang selalu mengalami perubahan ini tidak terlepas dari peranan masyarakat umum dan wajib pajak penyelenggara reklame yang menyadari arti pentingnya membayar pajak untuk pembangunan daerahnya. Faktor-faktor yang dapat menghambat dalam terealisasinya penerimaan pajak reklame di Kabupaten Pontianak yaitu: Masih kurangnya kesadaran wajib pajak untuk membayar pajak reklame dengan inisiatif sendiri dan tepat waktu dan masih banyak wajib pajak khususnya badan hukum yang berdomisili di luar Kabupaten Pontianak sehingga harus memerlukan waktu dan biaya dari petugas untuk proses perizinan hingga pemungutan pajak. Faktor yang dapat mendukung dalam terealisasinya penerimaan pajak reklame yaitu: telah tersedianya sistem komputerisasi perhitungan dan penetapan pajak reklame serta telah tersedianya data wajib pajak sehingga tentu saja hal ini memudahkan Dinas Pendapatan Kabupaten Pontianak dalam pemungutan pajak reklame. Kebijakan yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan dalam upaya peningkatan pajak reklame Kabupaten Pontianak adalah dengan terus menerus melakukan sosialisasi secara langsung maupun melalui surat Bupati terkait Peraturan Daerah tentang pajak reklame, melakukan himbauan kepada wajib pajak untuk melakukan proses perizinan pemasangan reklame serta menawarkan sewa media reklame milik Pemerintah Kabupaten Pontianak kepada pengguna/ pihak ketiga. DAFTAR RUJUKAN Dini Nurmayasari Analisis Penerimaan Pajak Reklame Kota Semarang. (online). ( di akses 10 November 2012). Ellistriana Kontribusi Pajak Reklame Dalam Meningkatkan Pendapatan Daerah Pada Dinas Pendapatan Daerah Tingkat II Kabupaten Landak. Skripsi tidak diterbitkan. Pontianak: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura.
9 FKIP Untan Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Pontianak: Edukasi Press FKIP Untan. Helvianti Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame dan Penerangan Jalan Terhadap PAD Pada Pemerintahan Rokan Hilir Riau. (Skripsi). Medan: Fakultas Ekonomi Sumatera Utara. (online). ( diakses 13 mei 2012). Hindarto Prasetyo Utomo Kontribusi Pajak Reklame Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Kudus Tahun Skripsi ekonomi, Fakultas ilmu sosial, Universitas Negeri Semarang. (online). ( diakses 21 Oktober 2012). Peraturan Daerah Kabupaten Pontianak Nomor 8 Tahun 2010 Tentang Pajak Reklame. Kabupaten Pontianak. Rahmi Purwanti Analisis Realisasi Pajak Reklame Pada Dinas Pendapatan Kabupaten Ketapang. Skripsi tidak diterbitkan. Pontianak:Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Umi Chulsum dan Windy Novia Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya: Kashiko. Undang-Undang RI Nomor 32 & Tentang Otonomi Daerah. Bandung: Citra Umbara. Undang-Undang No. 34 Tahun 2000, Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. W. J. S. Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
PENERAPAN BASIS AKRUAL PAJAK REKLAME DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN GORONTALO
PENERAPAN BASIS AKRUAL PAJAK REKLAME DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN GORONTALO Sutrisno Rivai, Hartati Tuli, Usman Jurusan Akuntansi, Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK
Lebih terperinciANALISIS PAJAK REKLAME DI KABUPATEN PURWOREJO PERIODE
ANALISIS PAJAK REKLAME DI KABUPATEN PURWOREJO PERIODE 2012-2016 Arum Kusumaningdyah Adiati, Diessela Paravitasari, Trisninik Ratih Wulandari Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNS Surakarta Email : adiati_rk@yahoo.com
Lebih terperinciKOMPETENSI PROFESIONAL GURU PADA PEMBELAJARANIPS TERPADU KELAS VIII DI SMP JURNAL ILMIAH
KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PADA PEMBELAJARANIPS TERPADU KELAS VIII DI SMP JURNAL ILMIAH Oleh NURANISYAH NIM: F01108008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendapatan Asli Daerah merupakan sumber pembiayaan yang paling penting dimana komponen utamanya adalah penerimaan yang berasal dari komponen pajak daerah dan
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM PAJAK REKLAME. definisi masing-masing yang berbeda-beda mengenai pajak. Meskipun, berbagai
BAB III GAMBARAN UMUM PAJAK REKLAME A. Pengertian Pajak Banyak ahli dalam bidang perpajakan yang memberikan pengertian atau definisi masing-masing yang berbeda-beda mengenai pajak. Meskipun, berbagai defenisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. penulis mengambil tema mengenai Pajak Daerah, khususnya Pajak Reklame.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri Praktek Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) merupakan suatu kegiatan penerapan ilmu yang diperoleh mahasiswa dibangku perkuliahan pada suatu
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 05 TAHUN 2013 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARO,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 05 TAHUN 2013 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARO, Menimbang : a. bahwa pajak reklame sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf
Lebih terperincibahwa pajak merupakan salah satu sumber pembiayaan yang
BUPATI PAKPAK BHARAT PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR t3 TAHUN 20ii TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME KABUPATEN PAKPAK BHARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang: BUPATI
Lebih terperinciANALISIS EFEKTIFITAS PENERIMAAN PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO PERIODE TAHUN
ANALISIS EFEKTIFITAS PENERIMAAN PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO PERIODE TAHUN 2013-2015 Faradila Apriliana 1 Hendro Subroto 2 Endang Masitoh 3 Jurusan Akuntansi, Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan berdasarkan prinsip dari otonomi daerah. Dalam Undang Undang No. 32
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan Daerah merupakan bagian dari Pembangunan Nasional yang dilakukan berdasarkan prinsip dari otonomi daerah. Dalam Undang Undang No. 32 Tahun 2004
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak reklame adalah pajak atas penyelenggaraan reklame. Pajak reklame merupakan pajak daerah, sehingga setiap daerah di Indonesia memiliki peraturan daerah (PERDA)
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. untuk mengurusi daerahnya sendiri. Manajemen pemerintah daerah sebelum
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Otonomi Daerah membawa dampak pelimpahan wewenang kepada daerah untuk mengurusi daerahnya sendiri. Manajemen pemerintah daerah sebelum otonomi daerah dikendalikan secara
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO
PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PROBOLINGGO NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG IZIN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, WALIKOTA PROBOLINGGO, Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembayaran pajak dikenakan tarif pajak dalam proporsi yang sama dari
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Hubungan antara Pajak dengan Pendapatan Dalam beberapa jenis pajak kita mengenal ada yang disebut dengan pajak proporsional, pajak progresif, dan pajak
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SINGKAWANG
4. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839); Menimbang : a. PEMERINTAH
Lebih terperinciANALISIS EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME SERTA KONTRIBUSINYA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK DAERAH (STUDI KASUS DI DPPKA KOTA SURAKARTA)
ANALISIS EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME SERTA KONTRIBUSINYA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK DAERAH (STUDI KASUS DI DPPKA KOTA SURAKARTA) Oleh : R. Waita Ningrum, Endang Masitoh dan Riana
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Obyek Penelitian 4.1.1 Pemerintah Kota Cimahi Kota Cimahi terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Cimahi dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN PENEGAKAN HUKUM TERHADAP...,SUWARNI, F. HUKUM, UMP 2017.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Nasional Indonesia bertujuan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur dengan melalui peningkatan taraf hidup, kecerdasan dan kesejahteraan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI PAJAK REKLAME
Menimbang Mengingat PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BATANG HARI, : a. bahwa untuk mendukung kelancaran penyelenggaraan
Lebih terperinciKONSTRIBUSI PAJAK DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN PAMEKASAN
KONSTRIBUSI PAJAK DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN PAMEKASAN R. Agoes Kamaroellah (Jurusan Ekonomi & Bisnis Islam STAIN Pamekasan, Email: agoeskamaroellah.stain@gmail.com) Abstrak:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam mewujudkan daerah otonom yang luas serta bertanggung jawab. Tiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemungutan serta pengelolaan pajak dibagi menjadi dua yaitu Pajak Pusat dan Pajak Daerah. Pajak Pusat adalah suatu pajak yang dikelola dan dipungut oleh Negara,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan merupakan negara hukum. Negara Kesatuan Republik Indonesia menganut. rendah sehingga menjadi urusan rumah tangga daerah itu. 1.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan Negara Kesatuan yang berbentuk Republik dan merupakan negara hukum. Negara Kesatuan Republik Indonesia menganut asas Desentralisasi. Desentralisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Sejarah Berdirinya DPPKAD Karanganyar. Karanganyar yang berkedudukan sebagai Dinas Daerah. DPPKAD
BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Berdirinya DPPKAD Karanganyar Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Karanganyar adalah salah satu dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan utama bagi sebuah negara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan utama bagi sebuah negara yang dibayarkan oleh masyarakat. Pajak juga sebagai iuran pemungutan yang dapat dipaksakan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KOLAKA NOMOR : 4 TAHUN 1998 SERI: A NOMOR : 4
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KOLAKA NOMOR : 4 TAHUN 1998 SERI: A NOMOR : 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KOLAKA NOMOR: 4 TAHUN 1998 T E N T A N G PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciABSTRAK. Lely Utami Sari Rusman Thoeng Haliah
ABSTRAK Analisis Perhitungan dan Peranan Pajak Reklame dan Pajak Hiburan Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah ( Studi Kasus Pada Kantor DISPENDA Kota Makassar ) Lely Utami Sari Rusman Thoeng Haliah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan UU No. 25 Tahun 1999
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dampak positif dari reformasi total di Indonesia, telah melahirkan UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan UU No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 14 TAHUN 2006 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA TENGAH, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. Pajak menurut Pasal 1 UU No.28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan. Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah kontribusi wajib kepada negara
10 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Definisi Pajak Pajak menurut Pasal 1 UU No.28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG IZIN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,
SALINAN PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG IZIN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 11 ayat (3)
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR : 5 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUANTAN SINGINGI,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR : 5 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUANTAN SINGINGI, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat
Lebih terperinciTHE EFFECTIVENESS OF ADVERTISEMENT TAX INCOME IN SALATIGA. EFEKTIVITAS PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME DI KOTA SALATIGA
THE EFFECTIVENESS OF ADVERTISEMENT TAX INCOME IN SALATIGA. EFEKTIVITAS PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME DI KOTA SALATIGA Septiana kusuma dewi Ari budi kristanto ari.kristanto@staff.uksw.edu Universitas Kristen
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2010 T E N T A N G PAJAK REKLAME PEMERINTAH KABUPATEN KATINGAN BAGIAN HUKUM
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2010 T E N T A N G PAJAK REKLAME PEMERINTAH KABUPATEN KATINGAN BAGIAN HUKUM TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2010 TENTANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah perpajakan di Indonesia bukan menjadi persoalan pemerintah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah perpajakan di Indonesia bukan menjadi persoalan pemerintah pusat saja melainkan menjadi perhatian pemerintah daerah (PEMDA). Terutama sejak diberlakukannya Undang-
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan penerimaan negara terbesar. Hampir semua pendapatan Negara saat ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan penerimaan negara terbesar. Hampir semua pendapatan Negara saat ini bersumber dari pajak. Dominasi pajak sebagai sumber penerimaan merupakan
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI PANDEGLANG BUPATI PANDEGLANG,
PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENETAPAN NILAI JUAL OBJEK REKLAME DAN NILAI STRATEGIS PEMASANGAN REKLAME SEBAGAI DASAR PERHITUNGAN PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciDengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR dan BUPATI OGAN KOMERING ILIR MEMUTUSKAN:
5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. (Lembaran Negara RI Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5049); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 02 Tahun : 2008 Seri : E
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 02 Tahun : 2008 Seri : E PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan titik awal pelaksanaan pembangunan, sehingga daerah diharapkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi daerah khususnya Daerah Tingkat II (Dati II) merupakan titik awal pelaksanaan pembangunan, sehingga daerah diharapkan bisa lebih mengetahui
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN MANOKWARI NOMOR 06 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MANOKWARI,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANOKWARI NOMOR 06 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MANOKWARI, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 2 ayat (2) huruf d Undang-Undang
Lebih terperinciANALISIS PENERIMAAN PAJAK REKLAME, PAJAK HIBURAN, PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERIODE
ANALISIS PENERIMAAN PAJAK REKLAME, PAJAK HIBURAN, PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERIODE 2013-2015 FARIDOTUN NIKMAH 13133100010 Jurusan Akuntansi UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga berusaha untuk menggali sendiri sumber-sumber penerimaan daerahnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan Nasional Indonesia bertujuan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur melalui peningkatan taraf hidup, kecerdasan dan kesejahteraan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN NOMOR : 2 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN NOMOR : 2 TAHUN 2009 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ASAHAN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciWALIKOTA GORONTALO PERATURAN WALIKOTA GORONTALO NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG IZIN PENEMPATAN REKLAME WALIKOTA GORONTALO,
WALIKOTA GORONTALO PERATURAN WALIKOTA GORONTALO NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG IZIN PENEMPATAN REKLAME WALIKOTA GORONTALO, Menimbang : a. bahwa reklame merupakan benda atau alat yang akan dipasang pada tempat
Lebih terperinciKONTRIBUSI PAJAK REKLAME DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH PADA DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN NUNUKAN
ejournal Administrasi Negara, 2013, 1 (2): 324-337 ISSN 0000-0000, ejournal.an.fisip-unmul.org Copyright 2013 KONTRIBUSI PAJAK REKLAME DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH PADA DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT
PEMERINTAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT Menimbang : Mengingat : PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 10 TAHUN 2006 P A J A K T E N T A N G R E K L A M E DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PAKPAK
Lebih terperinciPROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJARMASIN, Menimbang : a. bahwa salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan yang mensejahterakan rakyat dapat dilihat dari tercukupinya
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Indonesia `merupakan salah satu negara yang sedang berkembang yang akan selalu melakukan pembangunan nasional guna mensejahterahkan rakyatnya. Pembangunan yang mensejahterakan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 14 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG PAJAK REKLAME
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 14 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEBAK, Menimbang : a. bahwa salah
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 9 TAHUN 2012 SERI B.1 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG
BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 9 TAHUN 2012 SERI B.1 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIREBON,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Supriyanto, 2011). (Supadmi, 2009).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah, dengan kekayaan alam yang dimiliki tersebut seharusnya Indonesia dapat menjadi negara yang maju
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II GARUT
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II GARUT NOMOR 2 2000 SERI A PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II GARUT NOMOR 4 TAHUN 1999 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 5 TAHUN TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKABUMI,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 5 TAHUN 2011 2010 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKABUMI, Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 6 TAHUN 2006 PAJAK REKLAME PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 6 TAHUN 2006 T E N T A N G
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 6 TAHUN 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 6 TAHUN 2006 T E N T A N G PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BUTON, Menimbang : a. bahwa dengan
Lebih terperinciEVALUASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN PAJAK REKLAME DI DPPKAD KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN ANGGARAN TUGAS AKHIR
EVALUASI DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN PAJAK REKLAME DI DPPKAD KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN ANGGARAN 2012-2015 TUGAS AKHIR Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Mencapai Derajat
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 41 TAHUN : 2005 SERI : B NOMOR : 18 QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 41 TAHUN 2005 TENTANG PAJAK REKLAME
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 41 TAHUN : 2005 SERI : B NOMOR : 18 QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 41 TAHUN 2005 TENTANG PAJAK REKLAME BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 12 TAHUN 2001 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PELALAWAN,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 12 TAHUN 2001 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PELALAWAN, Menimbang : 1. bahwa Pajak Daerah sebagai salah satu kewajiban masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun di sektor swasta, hanya fungsinya berlainan (Soemitro, 1990).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak erat sekali hubungannya dengan pembangunan, baik di sektor publik maupun di sektor swasta, hanya fungsinya berlainan (Soemitro, 1990). Pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perangkat Daerah dalam lingkungan Pemerintah kabupaten Karanganyar
BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Objek Penelitian 1. Sejarah DPPKAD Karanganyar Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) kabupaten Karanganyar adalah salah satu dari Satuan Kerja Perangkat
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2011 NOMOR 28 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2011 NOMOR 28 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HULU SUNGAI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan tujuan Pembangunan Nasional demi masyarakat adil
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam mewujudkan tujuan Pembangunan Nasional demi masyarakat adil dan makmur, tentu dibutuhkan dana pembangunan yang tidak sedikit untuk keberhasilan program pembangunan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dari tahun. mulai tahun 2004 sampai dengan tahun 2013 dan berbagai
55 BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Skripsi Analisis Potensi dan Kinerja Pajak Reklame di Kota Surakarta ini dilakukan untuk menganalisis tingkat penerimaan sektor pajak reklame dari
Lebih terperinciAristanti Widyaningsih *) Abstraksi. Abstract
Analisis Potensi Penerimaan Pajak Reklame Kota Bandung (Analysis Potential of Advertisement Tax Income in Bandung Period 2001 2007) Aristanti Widyaningsih *) Abstract The research is purposed to know the
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK, Menimbang Mengingat : : a. bahwa dengan semakin berkembangnya perekonomian kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan utama bagi sebuah Daerah yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan utama bagi sebuah Daerah yang dibayar oleh masyarakat dan sebagai iuran pemungutan yang dapat dipaksakan oleh pemerintah
Lebih terperinciKeyword : the revenue of Motor Vehicle Tax and Customs of Motor Vehicle, regional development fund, Contribution
ANALISIS KONTRIBUSI PENDAPATAN BAGI HASIL PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN BEA BALIK NAMA KENDARAAN UNTUK DANA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA MALANG PERIODE -. Fiqih Pradana Mochammad Al Musadieq Zahro ZA (PS Perpajakan,
Lebih terperinciJurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 16 No. 04 Tahun 2016
ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) di KOTA MANADO TAHUN 2011-2015 Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Manado ANALYSIS OF EFFECTIVENESS AND
Lebih terperinciKONTRIBUSI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN KUDUS
KONTRIBUSI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN KUDUS Oleh : Dhani Kurniawan*) Abstraksi Pembangunan adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan dalam rangka pengembangan atau mengadakan
Lebih terperinci1 of 6 02/09/09 11:31
Home Galeri Foto Galeri Video klip Peraturan Daerah Tahun 2001 Tahun 2002 Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 12 TAHUN 2001 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2010 NOMOR 7
BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2010 NOMOR 7 SALINAN PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI, Menimbang : a. bahwa reklame
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilaksanakannya otonomi daerah. Otonomi daerah diberlakukan di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengelolaan pemerintah daerah di Indonesia memasuki babak baru dengan dilaksanakannya otonomi daerah. Otonomi daerah diberlakukan di Indonesia melalui Undang-Undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti negara-negara berkembang lainnya, Indonesia mempunyai masalah dengan poverty vicious circle (lingkaran setan kemiskinan). Dengan besarnya penerimaan pajak yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya. untuk membiayai kegiatannya, maka pemerintah daerah juga menarik pajak
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Sejak diberlakukannya otonomi daerah, dalam pelaksanaan pembangunan daerah diberi tugas dan wewenang untuk mengurus rumah tangganya sendiri, anggaran keuangan,
Lebih terperinciDaerah Kabupaten dalam lingkungan Jawa Barat ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 );
BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : TAHUN 2005 SERI : PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 28 TAHUN 2005 TENTANG PROSEDUR PENYELENGGARAAN PEMASANGAN REKLAME DI KABUPATEN MAJALENGKA BUPATI MAJALENGKA,
Lebih terperinciYerni Pareang Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Balikpapan. Yudea Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Balikpapan
VOLUME : 18 NOMOR : 01 MARET 2016 ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KOTA BALIKPAPAN (Studi Pada Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kota Balikpapan)
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 20 TAHUN 2008
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK TIMUR, Menimbang : a. bahwa Pajak Reklame
Lebih terperinciBUPATI BANDUNG BARAT
1 BUPATI BANDUNG BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG PENETAPAN NILAI JUAL OBJEK PAJAK REKLAME DAN NILAI STRATEGIS PEMASANGAN REKLAME SEBAGAI DASAR PERHITUNGAN PAJAK REKLAME
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI BANYUASIN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI BANYUASIN Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkan Undang-undang Nomor
Lebih terperinciBUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME
BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO, Menimbang : a.
Lebih terperinciLAPORAN KEGIATAN KAJIAN NILAI SEWA DAN TARIF PAJAK REKLAME DI KOTA DENPASAR
Dinas Pendapatan Kota Denpasar LAPORAN KEGIATAN KAJIAN NILAI SEWA DAN TARIF PAJAK REKLAME DI KOTA DENPASAR Oleh Tim Pelaksana Kegiatan Denpasar 2015 A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kegiatan pembuatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah daerah dalam rangka menyelenggarakan otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggungjawab memerlukan adanya kemampuan yang besar untuk menggali sumber keuangan
Lebih terperinci1 Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lahirnya UU No. 22 Tahun 1999 yang disempurnakan menjadi UU No. 12 Tahun 2008 tentang pemerintahan daerah serta UU Nomor 33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam lingkungan Pemerintah kabupaten Karanganyar yang berkedudukan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Objek Penelitian 1. Sejarah DPPKAD Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) kabupaten Karanganyar adalah salah satu dari Satuan Kerja Perangkat Daerah
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Kabupaten Pohuwato. Data diperoleh
43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Kabupaten Pohuwato. Data diperoleh dari Situs Perimbangan Keuangan Pemerintah (www.djpk.depkeu.go.id). Penelitian
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI INDRAGIRI HULU NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG
PERATURAN BUPATI INDRAGIRI HULU NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG NILAI JUAL OBJEK PAJAK REKLAME DAN NILAI STRATEGIS PEMASANGAN REKLAME SEBAGAI DASAR PERHITUNGAN PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN, DAN SARAN A. Simpulan. analisis efektivitas penerimaan pajak reklame dan kontribusinya terhadap
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan penelitian mengenai analisis efektivitas penerimaan pajak reklame dan kontribusinya terhadap
Lebih terperinciKONTRIBUSI DAN EFEKTIFITAS PAJAK DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN
ISSN-P 2407-2184 Jurnal Akuntansi Politeknik Sekayu ( ACSY ) Volume II, No. 1, April 2015, h. 31-40 KONTRIBUSI DAN EFEKTIFITAS PAJAK DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN PROVINSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus menerus dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pembangunan merupakan usaha terencana dan terarah untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia yang menuntut adanya perubahan sosial budaya sebagai pendukung keberhasilannya
Lebih terperinciBUPATI LAMANDAU PERATURAN BUPATI LAMANDAU NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG
BUPATI LAMANDAU PERATURAN BUPATI LAMANDAU NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN BAB VI PENGATURAN PAJAK REKLAME PERATURAN DAERAH NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciEFEKTIFITAS PAJAK REKLAME TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA
EFEKTIFITAS PAJAK REKLAME TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA Oleh: ENY KUSTIYAH & SURYANI Universitas Islam Batik Surakarta Pajak daerah merupakan sumber pendapatan daerah yang
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. 1. Setelah diberlakukannya penetapan pajak terhadap Pajak Katering
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan 1. Setelah diberlakukannya penetapan pajak terhadap Pajak Katering menjadi salah satu sektor dalam Pajak Restoran, Pajak Katering mampu menambah penerimaan pada Pajak Restoran,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang merata di segala bidang. Untuk itu diperlukan adanya dana baik yang bersumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan berkesinambungan yang meliputi kehidupan masyarakat, bangsa dan negara sangat penting untuk meningkatkan kemajuan negara dan kesejahteraan seluruh masyarakat.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pemerintah Kota Bogor, yaitu pada Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA). Penelitian ini dimulai dari bulan Oktober
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan dan pembangunan senantiasa memerlukan sumber penerimaan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembiayaan pemerintah daerah dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan dan pembangunan senantiasa memerlukan sumber penerimaan yang dapat diandalkan.
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 05 TAHUN 2007
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 05 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 05 TAHUN 2007 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan pembangunan
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan pembangunan nasional. Pembangunan nasional merupakan kegiatan berkesinambungan dengan tujuan utama
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PONTIANAK
PEMERINTAH KABUPATEN PONTIANAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONTIANAK NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PONTIANAK, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya
Lebih terperincitelah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indo
SALINAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN DHARMASRAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN DHARMASRAYA NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI DHARMASRAYA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI PANDEGLANG
PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PENETAPAN NILAI JUAL OBJEK REKLAME DAN NILAI STRATEGIS PEMASANGAN REKLAME SEBAGAI DASAR PERHITUNGAN PAJAK REKLAME Menimbang Mengingat : : DENGAN RAHMAT
Lebih terperinci