TESIS ASFIKSIA NEONATORUM SEBAGAI FAKTOR RISIKO TERJADINYA GANGGUAN PENDENGARAN SENSORINEURAL
|
|
- Sugiarto Lesmono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TESIS ASFIKSIA NEONATORUM SEBAGAI FAKTOR RISIKO TERJADINYA GANGGUAN PENDENGARAN SENSORINEURAL PUTU VERITA WULANDARI NIM PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2017 i
2 ASFIKSIA NEONATORUM SEBAGAI FAKTOR RISIKO TERJADINYA GANGGUAN PENDENGARAN SENSORINEURAL Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program Studi Ilmu Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Udayana PUTU VERITA WULANDARI NIM PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2017 ii
3 Lembar Pengesahan TESIS INI TELAH DISETUJUI TANGGAL, Pembimbing I, Pembimbing II, dr. I Wayan Dharma Artana, SpA(K) NIP. dr. I Made Arimbawa, Sp.A(K) NIP. Mengetahui Ketua Program Studi Ilmu Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana,, Dr. dr. Gde Ngurah Indraguna Pinatih, M.Sc, Sp.GK Prof. Dr. dr. I Putu Astawa, Sp.OT(K), M.Kes. NIP NIP iii
4 Tesis ini Telah Diuji pada Tanggal,16 Juni 2017 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, No: 131.5/UN14.2.2/PD/2017 Tanggal: 26 Mei 2017 Ketua: dr. I Wayan Dharma Artana, Sp.A(K) Sekretaris: dr. I Made Arimbawa, Sp.A(K) 1. dr. Putu Siadi Purniti, SpA(K) 2. Prof. Dr. dr. I Gede Raka Widiana, Sp.PD-KGH 3. Prof.dr.N.Tigeh Suryadhi, MPH, Ph.D iv
5 UCAPAN TERIMA KASIH Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-nya maka tesis yang berjudul Asfiksia neonatorum sebagai faktor risiko terjadinya gangguan pendengaran sensorineural dapat terselesaikan dengan baik. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan, pengarahan, sumbangan pikiran, dorongan semangat dan bantuan lainnya yang sangat berharga dari semua pihak, tesis ini tidak akan terlaksana dengan baik dan lancar. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang setulus-tulusnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Rektor Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. I Ketut Suastika, SpPD-KEMD dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. I Putu Astawa. SpOT, M.Kes yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas pada penulis untuk mengikuti program Pendidikan Dokter Spesialis I di Universitas Udayana. Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ketua Program Pascasarjana Kekhususan Kedokteran Klinik (combined degree), Dr. dr. Gde Ngurah Indraguna Pinatih, M.Sc, Sp.GK. yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk menjadi mahasiswa Program Pascasarjana, Program Studi Kekhususan Kedokteran Klinik (combined degree). Penulis menyampaikan terima kasih kepada Direktur RSUP Sanglah Denpasar, dr. Wayan Sudana, M.Kes atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan untuk melanjutkan pendidikan di Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUP Sanglah Denpasar. Penulis menyampaikan terima kasih kepada Kepala Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah, dr. Bagus Ngurah Putu Arhana, Sp.A(K) yang telah bersedia memberikan kesempatan penulis untuk mengikuti program pendidikan dokter spesialis I di bagian/smf Ilmu kesehatan Anak FK UNUD/RSUP Sanglah. Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada dr. Ketut Suarta, Sp.A(K) selaku Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis I (KPS PPDS-1) v
6 Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Bagi penulis merupakan orangtua yang luar biasa selama pendidikan, bersedia selalu memberikan masukan, arahan, dan bimbingan dalam segala aspek selama proses pendidikan sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Penulis juga tidak hentinya menyampaikan terima kasih kepada dr. I Putu Gede Karyana, Sp.A(K) selaku pembimbing akademik penulis yang selalu bersedia dengan senang hati menaungi penulis, memberikan solusi terhadap permasalahan penulis dalam menjalani program studi ini. Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada dr. I Wayan Dharma Artana, Sp.A(K) selaku pembimbing satu dan dr. I Made Arimbawa, Sp.A(K) selaku pembimbing dua yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan, dorongan, serta meluangkan waktu dan pemikiran selama penyusunan tesis ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh supervisor Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah atas segala bimbingan yang diberikan selama penulis menempuh pendidikan. Rekan sejawat PPDS I Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, atas pengertian, bantuan dan kerjasama yang baik selama masa pendidikan dan penyusunan tesis. Pada akhirnya penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga, kepada orangtua: I Wayan Pudja, Bsc dan Ni Ketut Sukasih, adik saya Kadek Hadi Pramana, BA, suami tercinta dr. I Komang Wisuda Dwija Putra, Sp.PD, kepada anak saya Kadek Divya Ishana Dwija Putri yang selalu menjadi pemacu semangat buat penulis untuk menyelesaikan pendidikan, kedua mertua yang luar biasa dukungannya DR.Drs.I Nengah Narsa, SH, Msi dan Ni Wayan Sudani, S.pd, M.pd yang telah memberikan dukungan finansial, material, mental dan selalu memberikan semangat untuk penulis selama menempuh proses pendidikan sehingga tesis ini dapat terselesaikan dengan baik. Terima kasih pada semua pihak, sahabat, rekan paramedik dan non paramedik yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu di sini, atas seluruh dukungan dan bantuan yang telah diberikan selama penulis menjalani program pendidikan PPDS I IKA. Tidak lupa vi
7 juga penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang mendalam kepada subyek penelitian dan orangtua subyek atas pengertian dan kerja sama yang baik sehingga penelitian ini berjalan dengan baik sesuai potokol penelitian. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tesis ini jauh dari sempurna. Dengan segala kerendahan hati, penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan tesis ini. Sekiranya, penulis tetap mohon petunjuk untuk perbaikan supaya hasil yang tertuang dalam tesis ini dapat bermanfaat bagi ilmu kedokteran dan pelayanan kesehatan. Semoga tesis ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Denpasar, 31 Mei 2017 dr. Putu Verita Wulandari vii
8 ABSTRAK ASFIKSIA NEONATORUM SEBAGAI FAKTOR RISIKO TERJADINYA GANGGUAN PENDENGARAN SENSORINEURAL Asfiksia neonatorum adalah kegagalan napas secara spontan dan teratur pada saat lahir atau beberapa saat setelah saat lahir yang ditandai dengan hipoksemia, hiperkarbia dan asidosis. Kondisi ini dapat menimbulkan kerusakan jaringan secara permanen maupun bersifat sementara. Salah satu gejala sisa yang sering terjadi pada asfiksia neonatorum adalah gangguan pendengaran sensorineural. Berdasarkan hal tersebut tujuan penelitian ini adalah membuktikan asfiksia neonatorum sebagai faktor risiko terjadinya gangguan pendengaran sensorineural. Penelitian observasional dengan rancangan kohort prospektif dengan subyek penelitian 62 neonatus terdiri dari 31 neonatus kelompok asfiksia dan 31 neonatus tanpa asfiksia yang lahir dan atau dirawat di RSUP Sanglah Denpasar mulai bulan Maret 2013 sampai dengan Maret 2014 atau hingga jumlah sampel terpenuhi. Subyek yang memenuhi kriteria inklusi dilakukan pemeriksaan timpanometri, otoacoustic emissions (OAE) pertama usia <1 bulan dan OAE kedua dan pemeriksaan OAE kedua usia usia 3 bulan. Analisis statistik dengan uji chi-square dan cox regression. Didapatkan hasil kejadian gangguan pendengaran 83,9% pada asfiksia berdasarkan OAE pertama (p <0,001; RR 6,5; IK 95% 2,6-16,4), menjadi 80,6% pada OAE kedua (p <0,001; RR 6,3; IK 95% 2,5-15,9). Analisis multivariat asfiksia neonatorum merupakan faktor risiko terjadinya gangguan pendengaran sensorineural (adjusted RR 5,6; IK 95% 1,9-17,1; p 0,002). Prematuritas, terapi aminoglikosida dan berat lahir rendah bukan merupakan faktor risiko terjadinya gangguan pendengaran sensorineural. Kata kunci: OAE, gangguan pendengaran, asfiksia neonatorum. viii
9 ABSTRACT NEONATORUM ASPHYXIA AS RISK FACTORS FOR SENSORINEURAL HEARING LOSS Neonatorum asphyxia is a spontaneous and regular respiratory failure at birth or sometime after birth, characterized by hypoxemia, hypercarbia and acidosis. This condition can cause tissue damage permanently or temporarily. One of the most frequent sequelae symptoms of neonatal asphyxia is sensorineural hearing loss. Based on the above objectives of this study is to prove the asphyxia neonatorum as a risk factor of sensorineural hearing loss. Observational studies with prospective cohort designs with neonatal study subjects 62 neonates consisted of 31 neonates of asphyxia group and 31 neonates without asphyxia born and or treated at Sanglah Hospital Denpasar from March 2013 to March 2014 or until the number of samples were met. Subjects that fulfills inclusion criteria were tested for a thympanometric examination, first oto acustic emission (OAE) examination at <1 months and second OAE examination at 3 months. Statistical analysis with chi-square test and cox regression. Hearing loss was obtained from 83.9% in asphyxia based on first OAE (p <0.001, RR 6.5; 95% CI ), to 80.6% in second OAE (p <0.001; 6.3; 95% CI ). Risk factors of prematurity in the first OAE (p 0.301; RR 1.3; 95% CI ) and second OAE (p 0.425; RR 1.2; 95% CI ). Multivariate analysis of asphyxia neonatorum was a risk factor for sensorineural hearing loss (adjusted RR 5.6, 95% CI , p 0.002). Prematurity, aminoglycoside therapy and low birth weight are not risk factors for sensorineural hearing loss. Keywords: otoacoustic emissions, hearing loss, neonatorum asphyxia. ix
10 DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM PRASYARAT GELAR. LEMBAR PERSETUJUAN.. PENETAPAN PANITIA PENGUJI.. UCAPAN TERIMA KASIH. ABSTRAK. ABSTRACT.. DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL. DAFTAR GAMBAR DAFTAR ARTI SINGKATAN DAN LAMBANG... DAFTAR LAMPIRAN i ii iii iv v viii ix x xiv xv xvi xviii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Tujuan Umum Tujuan Khusus Manfaat Penelitian x
11 1.4.1 Manfaat Akademik Manfaat Praktis... 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA Gangguan Pendengaran Anatomi Telinga Fisiologi Pendengaran Definisi Gangguan Pendengaran Faktor Penyebab Gangguan Pendengaran Faktor Risiko Terjadinya Gangguan Pendengaran Penilaian Gangguan Pendengaran Asfiksia Neonatorum Definisi Asfiksia Faktor-faktor Risiko yang Mempengaruhi Asfiksia Pengaruh Asfiksia Terhadap Gangguan Pendengaran BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN Kerangka Berpikir Konsep Penelitian Hipotesis Penelitian. 39 BAB IV METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Penentuan Sumber Data 40 xi
12 4.3.1 Populasi Penelitian Penentuan Sampel Besar Sampel Penelitian Variabel dan Batasan Operasional Variabel Variabel Penelitian Batasan Operasional Variabel Instrumen Penelitian Prosedur Penelitian Cara Pengumpulan Data Alur Penelitian Analisis Data 50 BAB V HASIL PENELITIAN Karateristik Subjek Penelitian Analisis Hubungan Asfiksia Neonatorum terhadap Kejadian Gangguan pendengaran sensorineural Analisis Hubungan antara Asfiksia dan Gangguan Pendengaran Sensorineural Usia 1 Bulan dan 3 Bulan Setelah Dikontrol dengan Prematuritas, Terapi Aminoglikosida, Berat Lahir Rendah dan Cara Persalinan BAB VI PEMBAHASAN Karateristik Subjek Hubungan Asfiksia Neonatorum terhadap Kejadian Gangguan Pendengaran Sensorineural xii
13 6.3 Analisis Hubungan antara Asfiksia dan Gangguan Pendengaran Sensorineural Usia 1 Bulan dan 3 Bulan Setelah Dikontrol dengan Prematuritas, Terapi Aminoglikosida Berat Lahir Rendah dan Cara Persalinan BAB VII SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Saran. 69 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xiii
14 DAFTAR TABEL 2.1 Manifestasi klinis infeksi TORCH pada perinatal Manifestasi klinis infeksi bakteri dan protozoa pada perinatal Tes pendengaran pada bayi Skor Apgar Karateristik data subjek penelitian Hasil analisis bivariat hubungan asfiksia neonatorum terhadap kejadian gangguan pendengaran sensorineural Hasi analisis multivariat hubungan antara asfiksia dan gangguan pendengaran sensorineural usia 1 bulan setelah dikontrol dengan prematuritas, terapi aminoglikosida, berat lahir rendah dan cara persalinan Hasi analisis multivariat hubungan antara asfiksia dan gangguan pendengaran sensorineural usia 1 bulan setelah dikontrol dengan prematuritas, terapi aminoglikosida, berat lahir rendah dan cara persalinan xiv
15 DAFTAR GAMBAR 2.1 Anatomi telinga Skema proses pendengaran Skema hubungan asfiksia neonatorum, perubahan hemodinamik, dan kerusakan otak Skema mekanisme neurotoksik pada asfiksia Kerangka berpikir Konsep penelitian Skema rancangan penelitian Skema alur penelitian.. 49 xv
16 DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG BBLR BBLSR BERA BPD Caspase CO2 CPP CVP db FiO 2 HPHT ICP IHC NICU NMDA NO NOS OAE OHC RDS SUSENAS WHO : Bayi Berat Lahir Rendah : Bayi Berat Lahir Sangat Rendah : Brainstem Evoked Response Audiometry : Bronkhopulmonary dysplasia : cystein-dependent aspartate-directed : Karbondioksida : Cerebral Perfusion Pressure : Central Venous Return : desibell : fractional concentration of inspired oxygen : Hari Pertama Haid Terakhir : Intracranial Pressure : Inner Hair Cell : Neonatal Intensive Care Unit : N-methyl-D-aspartate : Nitric Oxide : Nitric Oxide Synthesis : Otoacoustic Emissions : Outer Hair Cell : Respiratory Distress Syndrome : Survei Sosial Ekonomi nasional : World Health Organization xvi
17 < : kurang dari < : kurang dari sama dengan > : lebih dari sama dengan > : lebih dari % : perseratus + : positif - : negatif xvii
18 DAFTAR LAMPIRAN 1. Keterangan Laik Etik (ethical clearance) Kuisioner Penelitian Surat Persetujuan (Informed Consent) Surat Permohonan Ethical clearance Surat Permohonan Ijin Penelitian Analisis Data SPSS xviii
19 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap tahun diperkirakan 4 juta bayi meninggal pada tahun pertama kehidupannya dan dua pertiganya meninggal pada bulan pertama. Penyebab utama kematian pada minggu pertama kehidupan adalah komplikasi kehamilan dan persalinan seperti asfiksia, sepsis dan komplikasi berat lahir rendah. Penyebab utama kematian yang menarik untuk diteliti adalah asfiksia. Karena berdasarkan Laporan dari World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa sejak tahun asfiksia menempati urutan ke-6, yaitu sebanyak 8%, sebagai penyebab kematian anak diseluruh dunia setelah pneumonia, malaria, sepsis neonatorum dan kelahiran prematur. Diperkirakan satu juta anak yang bertahan setelah mengalami asfiksia saat lahir kini hidup dengan morbiditas jangka panjang seperti cerebral palsy, retardasi mental dan gangguan belajar. Laporan dari WHO menunjukkan bahwa selain menyebabkan kematian maka asfiksia juga berdampak jangka panjang bagi bayi yang dapat bertahan. Asfiksia neonatorum adalah kegagalan napas secara spontan dan teratur pada saat lahir atau beberapa saat setelah saat lahir yang ditandai dengan hipoksemia, hiperkarbia dan asidosis (Ikatan Dokter Indonesia, 2004). Akibatnya terjadi perubahan aliran darah pada otak yang menyebabkan kerusakan sel otak. Pada tingkat seluler dan biokimia, terjadi kerusakan struktur sel dan dapat berlanjut menjadi kematian sel, melalui kombinasi dari dua mekanisme yaitu selective neuronal necrosis dan 1
20 apoptosis pada sel otak dan batang otak dalam waktu 10 menit setelah terjadinya hipoksia. Dampak yang paling sering terdeteksi pada kejadian hipoksia sebagai dampak asfiksia adalah gangguan pendengaran. Hipoksia menyebabkan kerusakan pada koklea yaitu hilangnya Outer Hair Cell (OHC) dan edema stria vaskularis sehingga terjadi kerusakan pada serabut saraf pendengaran yang melekat pada outer hair cell tersebut. Asfiksia dapat juga menyebabkan terjadinya perdarahan pada telinga dalam. Keadaan-keadaan tersebut yang menyebabkan terjadinya gangguan pendengaran sensorineural (Menkes dan Sarnat, 2000 ; Koyama dkk, 2005). Kondisi gangguan pendengaran di Indonesia masih belum dapat teridentifikasi secara jelas. Artinya jumlah nominal penderita ganguan pendengaran masih belum diketahui. Berdasarkan beberapa survei yang telah dilakukan maka dapat diperkirakan jumlah penderita gangguan pendengaran di Indonesia. Survei Kesehatan Indera Pendengaran di tujuh propinsi tahun menyebutkan prevalensi gangguan pendengaran dan ketulian di Indonesia 16,8% dan 0,4% (Runjan dkk, 2005; Suwento, 2007), menurut data WHO (2007) prevalensi gangguan pendengaran penduduk Indonesia diperkirakan 4,2%. Mengacu pada rasio prevalensi dari WHO dan hasil Survei Sosial Ekonomi nasional (SUSENAS) 2010 yang menunjukkan jumlah penduduk sebesar maka diperkirakan jumlah penderita gangguan pendengaran di Indonesia adalah sebesar Berdasarkan hasil SUSENAS selama enam kali mengenai laju pertumbuhan penduduk yaitu sebesar 15%, maka dapat 2
21 diperkirakan penderita gangguan pendengaran di Indonesia di Tahun 2012 adalah sebanyak Menemukan gangguan pendengaran pada bayi tidak mudah, gangguan pendengaran sering diabaikan karena orangtua tidak langsung sadar anaknya menderita gangguan, kadang-kadang anak dianggap sebagai anak autis atau hiperaktif karena sikapnya yang sulit diatur. Tanpa program skrining pendengaran gangguan pendengaran baru diketahui pada usia bulan (Taghdiri dkk, 2008; Rajendran dkk, 2011). Gangguan pendengaran sensorineural merupakan jenis yang paling banyak terjadi yaitu sebesar 90% dari seluruh kejadian gangguan pendengaran. Disebabkan oleh kerusakan atau malfungsi koklea, saraf pendengaran dan batang otak sehingga terjadi kegagalan untuk memperkuat gelombang suara sebagai impuls saraf secara efektif pada koklea atau untuk mengirimkan impuls tersebut melalui nervus vestibulocochlearis. Gangguan pendengaran sensorineural pada masa bayi akan menyebabkan gangguan bicara, berbahasa, kognitif, masalah sosial, dan emosional. Identifikasi gangguan pendengaran secara dini dan intervensi yang sesuai sebelum usia 6 bulan terbukti dapat mencegah segala konsekuensi tersebut. The Joint Committee on Infant Hearing (2007) merekomendasikan skrining pendengaran dilakukan sebelum usia 3 bulan dan intervensi telah diberikan sebelum usia 6 bulan. Bayi dengan gangguan pendengaran sensorineural yang dilakukan intervensi sebelum usia 6 bulan, pada usia 3 tahun akan mempunyai kemampuan berbahasa yang normal bila dibandingkan dengan bayi yang baru diintervensi setelah usia 6 bulan. 3
22 Beberapa penelitian yang pernah dilakukan tentang pengaruh asfiksia neonatorum terhadap gangguan pendengaran pada neonatus menunjukkan adanya kerusakan pada fungsi pendengaran yang menyebabkan terjadinya gangguan pendengaran. Meyer dkk (1999) yang meneliti tentang skrining gangguan pendengaran dengan menggunakan Otoacoustic Emissions (OAE) dan Brainstem Evoked Response Audiometry (BERA) pada neonatus dengan risiko tinggi mendapatkan hasil 7,3% neonatus dengan asfiksia terjadinya gangguan pendengaran. Penelitian Jiang dkk (2004) pada neonatus aterm dengan menggunakan BERA mendapatkan 18,5-25,6% mengalami gangguan pendengaran. Di Pusat Kesehatan Telinga dan Gangguan Komunikasi, SubBagian THT Komunitas, Bagian THT RSCM, sejak tahun 2002 telah mulai dilakukan skrining gangguan pendengaran terhadap neonatus risiko tinggi. Skrining pendengaran menggunakan 2 tahapan pemeriksaan OAE dilanjutkan dengan BERA dengan tujuan mengidentifikasi bayi dengan tuli koklea dan retrokoklea. Penelitian Sarosa dkk (2010) pada neonatus yang mengalami asfiksia, berdasarkan pemeriksaan OAE pertama, asfiksia berat 57,1% terjadi gangguan pendengaran sedangkan asfiksia sedang 29,6%, sedangkan OAE kedua, asfiksia berat 28,6% terjadi gangguan pendengaran sedangkan asfiksia sedang 18,5%. Deteksi dini gangguan pendengaran yang dapat digunakan pada bayi baru lahir adalah tes OAE, waktu pengerjaannya cepat, dan efektif mengukur aktifitas proses biomekanik koklea, terutama OHC, yang merupakan organ yang pertama 4
23 kali terkena akibat asfiksia. Sensitivitas OAE 98%-100%, spesifitas 94% (Cunningham dan Cox, 2003; Stearn dan Swanepoel, 2007). Pemilihan penggunaan OAE karena keunggulan karakteristik operasionalnya yang sederhana, cepat, tidak menyakitkan, efektif serta dapat diterapkan dengan mudah karena tidak tergantung pada kondisi tidur atau bangun. Mengacu pada dampak dari asfiksia neonatorum yang berbahaya bagi balita dan besarnya perkiraan jumlah penderita gangguan pendengaran di Indonesia maka perlu kiranya dilakukan suatu riset yang terkait dengan asfiksia neonatorum. Keluaran dari riset ini diharapkan dapat mengidentifikasi kebenaran dari asfiksia neonatorum sebagai faktor risiko terhadap terjadinya gangguan pendengaran sensorineural. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Apakah asfiksia neonatorum merupakan faktor risiko terhadap terjadinya gangguan pendengaran sensorineural pada usia 1 bulan? 2. Apakah asfiksia neonatorum merupakan faktor risiko terhadap terjadinya gangguan pendengaran sensorineural pada usia 3 bulan? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan Umum Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah asfiksia neonatorum merupakan faktor risiko terhadap terjadinya gangguan pendengaran sensorineural. 5
24 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Membuktikan asfiksia neonatorum sebagai faktor risiko terjadinya gangguan pendengaran sensorineural pada usia 1 bulan. 2. Membuktikan asfiksia neonatorum sebagai faktor risiko terjadinya gangguan pendengaran sensorineural pada usia 3 bulan. 1.4 Manfaat Penelitian Apabila dari penelitian ini diketahui asfiksia merupakan faktor risiko terjadinya gangguan pendengaran sensorineural pada neonatus maka dari hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi: Manfaat Akademik a. Menambah pengetahuan tentang aspek klinis asfiksia pada neonatus. b. Meningkatkan pengetahuan tentang asfiksia pada neonatus dan gangguan yang ditimbulkan khususnya terhadap fungsi pendengaran Manfaat Praktis Masukan bagi para klinisi khususnya dokter spesialis anak dalam pengelolaan neonatus dengan asfiksia, khususnya tentang pentingnya resusitasi yang merupakan penanganan pertama asfiksia neonatorum dan terapi yang diberikan selama perawatan serta perlunya dilakukan deteksi sedini mungkin adanya gangguan pendengaran sensorineural baik pada neonatus aterm maupun preterm, sehingga penanganan gangguan pendengaran dapat dilakukan lebih dini pula. 6
BAB I PENDAHULUAN. US Preventive Service Task Force melaporkan bahwa prevalensi gangguan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gangguan pendengaran dapat terjadi pada neonatus. Prevalensi gangguan pendengaran bilateral kongenital sedang sampai sangat berat pada neonatus berkisar antara 1 dari
Lebih terperinciPERBANDINGAN SINO-NASAL OUTCOME TEST 22 (SNOT-22) PENDERITA RINOSINUSITIS KRONIK SEBELUM DAN SESUDAH PEMBEDAHAN DI RSUP SANGLAH TAHUN 2017
TESIS PERBANDINGAN SINO-NASAL OUTCOME TEST 22 (SNOT-22) PENDERITA RINOSINUSITIS KRONIK SEBELUM DAN SESUDAH PEMBEDAHAN DI RSUP SANGLAH TAHUN 2017 PUTU DIAN ARIYANTI PUTRI NIM 1314078103 PROGRAM PASCA SARJANA
Lebih terperinciNILAI ATOPI KELUARGA MENENTUKAN KEJADIAN DERMATITIS ATOPIK PADA BAYI USIA 0-4 BULAN
TESIS NILAI ATOPI KELUARGA MENENTUKAN KEJADIAN DERMATITIS ATOPIK PADA BAYI USIA 0-4 BULAN MELISA ANGGRAENI NIM 0914018101 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akibat ketidak matangan sistem organ tubuhnya seperti paru-paru, jantung, badan kurang 2500 gram (Surasmi dkk, 2003).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bayi prematur merupakan bayi yang lahir dengan usia kehamilan < 32 minggu, mempunyai risiko kematian 70 kali lebih tinggi, karena mereka mempunyai kesulitan untuk beradaptasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hearing loss atau kurang pendengaran didefinisikan sebagai kurangnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hearing loss atau kurang pendengaran didefinisikan sebagai kurangnya pendengaran lebih dari 40 desibel (db) dari pendengaran normal orang dewasa (lebih dari 15 tahun)
Lebih terperinciI KOMANG AGUS SETIAWAN
TESIS USIA LEBIH DARI 45 TAHUN, JUMLAH LEKOSIT, RIWAYAT KONSUMSI ALKOHOL DAN KONSUMSI OBAT NSAID SEBAGAI FAKTOR RISIKO PADA ULKUS PEPTIKUM PERFORASI DI BAGIAN BEDAH RSUP SANGLAH I KOMANG AGUS SETIAWAN
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Bedah Kepala dan Leher subbagian Neuro-otologi. Perawatan Bayi Resiko Tinggi (PBRT) dan Neonatal Intensive Care Unit (NICU)
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Bagian Ilmu Kesehatan Anak subbagian Perinatologi dan Bagian Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok, Bedah Kepala
Lebih terperinciDIAGNOSTIK C-REACTIVE PROTEIN (CRP) PADA PASIEN DENGAN APENDISITIS AKUT SKOR ALVARADO 5-6
TESIS VALIDITAS DIAGNOSTIK C-REACTIVE PROTEIN (CRP) PADA PASIEN DENGAN APENDISITIS AKUT SKOR ALVARADO 5-6 JIMMY NIM 0914028203 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS
Lebih terperinciPROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR
TESIS JUMLAH DAN JENIS FRAKTUR KOSTA MERUPAKAN FAKTOR YANG BERKAITAN TERHADAP KONTUSIO PARU PADA PENDERITA TRAUMA THORAKS DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR JACKSON SIHOMBING PROGRAM PASCASARJANA
Lebih terperinciPROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR
TESIS DETERMINAN FAKTOR PROGNOSIS TERHADAP MORTALITAS, GANGGUAN PENDENGARAN DAN GEJALA SISA NEUROLOGI PADA BAYI DAN ANAK MENINGITIS BAKTERIAL DI RSUP SANGLAH SIEENY NIM 0914018206 PROGRAM MAGISTER PROGRAM
Lebih terperinciTERDAPAT HUBUNGAN ANTARA UMUR IBU DENGAN JUMLAH FOLIKEL ANTRAL PADA FERTILISASI IN VITRO
TESIS TERDAPAT HUBUNGAN ANTARA UMUR IBU DENGAN JUMLAH FOLIKEL ANTRAL PADA FERTILISASI IN VITRO FRANSISKUS CHRISTIANTO RAHARJA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 TESIS TERDAPAT HUBUNGAN
Lebih terperinciTesis untuk Memperoleh Gelar Magister Pada Program Magister, Program Studi Ilmu Biomedik, Program Pascasarjana Universitas Udayana
HUBUNGAN EKSPRESI RECEPTOR ACTIVATOR OF NUCLEAR FACTOR-kB LIGAND TINGGI DAN SUBTIPE LUMINAL DENGAN TERJADINYA METASTASIS TULANG PADA PASIEN KANKER PAYUDARA Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister Pada Program
Lebih terperinciKORELASI KADAR SITOKIN PRO-INFLAMASI INTERLEUKIN-6 SERUM DENGAN KADAR BESI SERUM, FERITIN DAN SATURASI TRANSFERIN PADA ANAK OBESITAS
TESIS KORELASI KADAR SITOKIN PRO-INFLAMASI INTERLEUKIN-6 SERUM DENGAN KADAR BESI SERUM, FERITIN DAN SATURASI TRANSFERIN PADA ANAK OBESITAS PUTU ANDINA PRAMITASARI NIM 1214018103 PROGRAM MAGISTER PROGRAM
Lebih terperinciTESIS RASIO NEUTROFIL LIMFOSIT TINGGI SEBAGAI PREDIKTOR LUARAN BURUK PADA PENDERITA STROKE ISKEMIK AKUT DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR
TESIS RASIO NEUTROFIL LIMFOSIT TINGGI SEBAGAI PREDIKTOR LUARAN BURUK PADA PENDERITA STROKE ISKEMIK AKUT DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR OCTAVIANUS DARMAWAN NIM 1214068104 PROGRAM MAGISTER PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Studi yang dilakukan pada bayi baru lahir didapatkan 2-3/1000 bayi lahir
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Studi yang dilakukan pada bayi baru lahir didapatkan 2-3/1000 bayi lahir dengan gangguan pendengaran. Gangguan pendengaran yang terjadi pada bayi baru lahir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. bayi dengan faktor risiko yang mengalami ketulian mencapai 6:1000 kelahiran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Tuli kongenital merupakan masalah yang cukup serius dalam dunia kedokteran saat ini. Diperkirakan dalam 1000 bayi baru lahir terdapat 1 bayi menderita tuli kongenital
Lebih terperinciHUBUNGAN FAKTOR LAMA PAPARAN, KEKERAPAN PEMAPARAN DAN MASA PAPARAN BUNYI GENTA TERHADAP GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEMANGKU PURA BSK
TESIS HUBUNGAN FAKTOR LAMA PAPARAN, KEKERAPAN PEMAPARAN DAN MASA PAPARAN BUNYI GENTA TERHADAP GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEMANGKU PURA BSK I MADE MUSTIKA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR
Lebih terperinciPROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016 UJIAN TESIS
TESIS ADEKUASI HEMODIALISIS MERUPAKAN FAKTOR PENENTU TIPE MALNUTRISI PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL TAHAP AKHIR YANG MENJALANI HEMODIALISIS REGULER DI RSUP SANGLAH TAHUN 2016 I GEDE GUPITA DHARMA PROGRAM
Lebih terperinciI GUSTI AYU OKA SRI UTARI NIM
TESIS FAKTOR RISIKO DETERMINAN NON MEDIS YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK PADA SISWA SEKOLAH DASAR DI DESA BUNUTAN KECAMATAN ABANG KABUPATEN KARANGASEM I GUSTI AYU OKA SRI
Lebih terperinciLembar Pengesahan TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 13 DESEMBER 2016
Lembar Pengesahan TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 13 DESEMBER 2016 PEMBIMBING I, PEMBIMBING II, Prof. Dr. dr. I Gde Raka Widiana, Sp.PD-KGH DR. dr. I Wayan Sudhana, Sp.PD-KGH NIP. 195607071982111001
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. Pendengaran adalah salah satu indera yang memegang peran sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Pendengaran adalah salah satu indera yang memegang peran sangat penting karena perkembangan bicara sebagai komponen utama komunikasi. Kesehatan indera pendengaran
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA DIABETES MELITUS TIPE II DENGAN KOLONISASI BAKTERI KONJUNGTIVA PADA PASIEN DI POLIKLINIK MATA
TESIS HUBUNGAN ANTARA DIABETES MELITUS TIPE II DENGAN KOLONISASI BAKTERI KONJUNGTIVA PADA PASIEN DI POLIKLINIK MATA NI MADE AYU TRISNADEWI SUYASA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016
Lebih terperinciLembar Pengesahan TESIS INI TELAH DISETUJUI TANGGAL 23 SEPTEMBER Pembimbing I, Pembimbing II,
Lembar Pengesahan TESIS INI TELAH DISETUJUI TANGGAL 23 SEPTEMBER 2016 Pembimbing I, Pembimbing II, Dr. dr. A A Mas Putrawati Triningrat,Sp.M(K) NIP. 19751017 2006042001 dr. Ariesanti Tri Handayani, Sp.M(K)
Lebih terperinciPERANAN SCORE FOR NEONATAL ACUTE PHYSIOLOGY PERINATAL EXTENSION II (SNAPPE II) SEBAGAI ALAT DUGA KEMATIAN NEONATUS
TESIS PERANAN SCORE FOR NEONATAL ACUTE PHYSIOLOGY PERINATAL EXTENSION II (SNAPPE II) SEBAGAI ALAT DUGA KEMATIAN NEONATUS I GEDE KETUT ARYANA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 TESIS
Lebih terperinciTESIS PERBANDINGAN VOLUME ALIRAN DARAH PADA TEKNIK PENYAMBUNGAN SIDE TO END DENGAN END TO END 4 MINGGU PASCA FISTULA RADIOCEPHALICA DI RSUP SANGLAH
TESIS PERBANDINGAN VOLUME ALIRAN DARAH PADA TEKNIK PENYAMBUNGAN SIDE TO END DENGAN END TO END 4 MINGGU PASCA FISTULA RADIOCEPHALICA DI RSUP SANGLAH PUTU AYU SARASWATI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA
Lebih terperinciLAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1 Kedokteran Umum
FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG BERPENGARUH TERHADAP SENSORINEURAL HEARING LOSS (SNHL) PADA PENDERITA SPEECH DELAY Studi di Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Kariadi Semarang LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Disusun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) memiliki banyak risiko
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) memiliki banyak risiko mengalami permasalahan pada sistem tubuh, karena kondisi tubuh yang tidak stabil. Kematian perinatal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang juta diantaranya terdapat di Asia Tenggara. Dari hasil WHO Multi Center
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendengaran sebagai salah satu indera, memegang peranan yang sangat penting karena perkembangan bicara sebagai komponen utama komunikasi pada manusia sangat tergantung
Lebih terperinciPERBEDAAN SATURASI OKSIGEN AWAL MASUK TERHADAP LUARAN PNEUMONIA PADA ANAK LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH
PERBEDAAN SATURASI OKSIGEN AWAL MASUK TERHADAP LUARAN PNEUMONIA PADA ANAK LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1 kedokteran umum
Lebih terperinciHEARING DISORDERS ON NEWBORN WITH PREMATURE RISK FACTORS AT GANGGUAN PENDENGARAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN FAKTOR
HEARING DISORDERS ON NEWBORN WITH PREMATURE RISK FACTORS AT HOSPITAL OF PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA GANGGUAN PENDENGARAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN FAKTOR RISIKO PREMATUR DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Penyebab Kematian Neonatal di Indonesia (Kemenkes RI, 2010)
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Asfiksia neonatal merupakan masalah global yang berperan dalam meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas. Insidensi asfiksia di negara maju 1,1 2,4 kasus
Lebih terperinciUKDW. % dan kelahiran 23% (asfiksia) (WHO, 2013). oleh lembaga kesehatan dunia yaitu WHO serta Centers for Disease
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara global, sepsis masih merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada neonatorum, yaitu 40 % dari kematian balita di dunia dengan kematian
Lebih terperinciLembar Pengesahan TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 23 JANUARI 2017
Lembar Pengesahan TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 23 JANUARI 2017 Pembimbing I, Pembimbing II, Prof.Dr.dr Wimpie I. Pangkahila, SpAnd, FAACS NIP.194612131971071001 Prof. dr. I Gusti Made Aman, Sp.
Lebih terperinciLembar Persetujuan Pembimbing. TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 26 April 2017
Lembar Persetujuan Pembimbing TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 26 April 2017 Pembimbing I, Pembimbing II, Prof. Dr. dr. J. Alex Pangkahila, M.Sc., Sp.And NIP. 194402011964091001 Prof. Dr. dr. Wimpie
Lebih terperinciANALISIS JUMLAH, BIAYA DAN FAKTOR PENENTU TERJADINYA SISA MAKANAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR
TESIS ANALISIS JUMLAH, BIAYA DAN FAKTOR PENENTU TERJADINYA SISA MAKANAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR NI LUH PARTIWI WIRASAMADI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salah satu strategi dalam upaya peningkatan status kesehatan di Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu strategi dalam upaya peningkatan status kesehatan di Indonesia. Hal tersebut merupakan tanggung
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA INFEKSI KATETER HEMODIALISIS PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIS DENGAN KATETER HEMODIALISIS DOUBLE LUMEN
TESIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA INFEKSI KATETER HEMODIALISIS PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIS DENGAN KATETER HEMODIALISIS DOUBLE LUMEN TRIANTO PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah kelahiran hidup. Faktor-faktor yang mempengaruhi AKB
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Situasi derajat kesehatan di suatu wilayah digambarkan dalam berbagai indikator derajat kesehatan. Indikator yang dinilai dan telah disepakati secara nasional sebagai
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMF Ilmu Kesehatan Anak Sub Bagian Perinatologi dan. Nefrologi RSUP dr.kariadi/fk Undip Semarang.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian dilakukan di SMF Ilmu Kesehatan Anak Sub Bagian Perinatologi dan Nefrologi RSUP dr.kariadi/fk Undip Semarang. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Lebih terperinciTESIS PREVALENSI DAN HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN OBESITAS ANAK DAN RIWAYAT HIPERTENSI ORANG TUA PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI BALI
TESIS PREVALENSI DAN HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN OBESITAS ANAK DAN RIWAYAT HIPERTENSI ORANG TUA PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI BALI IDA BAGUS RAMAJAYA SUTAWAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan indera pendengaran merupakan hal yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Departemen Kesehatan Republik Indonesia telah membuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka kematian bayi (AKB) pada lebih dari satu dasawarsa mengalami penurunan sangat lambat dan cenderung stagnan di beberapa negara sedang berkembang, oleh karena jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. paling kritis karena dapat menyebabkan kesakitan dan kematian bayi. Kematian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal merupakan salah satu unsur penentu status kesehatan. Pelayanan kesehatan neonatal dimulai sebelum bayi dilahirkan, melalui
Lebih terperinciHUBUNGAN KADAR KOLESTEROL TOTAL DENGAN KEJADIAN KATARAK SENILIS PADA PENDUDUK USIA 50 TAHUN KE ATAS DI PROVINSI BALI
TESIS HUBUNGAN KADAR KOLESTEROL TOTAL DENGAN KEJADIAN KATARAK SENILIS PADA PENDUDUK USIA 50 TAHUN KE ATAS DI PROVINSI BALI YENITA KHATANIA ARDJAJA NIM 1214128204 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK
Lebih terperinciPERBEDAAN PREVALENSI SINDROM MATA KERING ANTARA DAERAH PEDESAAN DAN PERKOTAAN PADA PENDUDUK USIA 50 TAHUN KE ATAS DI BALI
TESIS PERBEDAAN PREVALENSI SINDROM MATA KERING ANTARA DAERAH PEDESAAN DAN PERKOTAAN PADA PENDUDUK USIA 50 TAHUN KE ATAS DI BALI NI MADE DWIPAYANI NIM 1214128201 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK
Lebih terperinciABSTRAK HUBUNGAN KONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI DENGAN OBESITAS PADA ANAK USIA TAHUN
ABSTRAK HUBUNGAN KONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI DENGAN OBESITAS PADA ANAK USIA 10-12 TAHUN Meningkatnya prevalensi obesitas pada anak sering dikaitkan dengan kebiasaan anak mengkonsumsi makanan cepat saji
Lebih terperinciOleh : MILISA MESIANA S. Universitas Sumatera Utara
PERBANDINGAN NILAI APGAR PADA PERSALINAN NORMAL DAN PERSALINAN DENGAN TEKNIK SECTIO CAESAREA PADA BULAN JANUARI 2010 DESEMBER 2010 DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK Oleh : MILISA MESIANA S 080100066
Lebih terperinciHUBUNGAN PEMBERIAN ASI DENGAN KADAR IMUNOGLOBULIN E SERUM TOTAL PADA ANAK ASMA
TESIS HUBUNGAN PEMBERIAN ASI DENGAN KADAR IMUNOGLOBULIN E SERUM TOTAL PADA ANAK ASMA PUTU JERRY EKA RAHAYU PANDE NIM 1114018202 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciUJI RELIABILITAS INSTRUMEN INTERNET ADDICTION TEST DAN PREVALENS KECANDUAN INTERNET PADA PELAJAR SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KOTA DENPASAR
TESIS UJI RELIABILITAS INSTRUMEN INTERNET ADDICTION TEST DAN PREVALENS KECANDUAN INTERNET PADA PELAJAR SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KOTA DENPASAR NI NYOMAN DANIA MEIRIANITHA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS
Lebih terperinciHUBUNGAN RIWAYAT HIPERTENSI, PARITAS, UMUR KEHAMILAN, DAN ANEMIA DENGAN ASFIKSIA NEONATORUM PADA IBU BERSALIN PREEKLAMPSIA BERAT TESIS
HUBUNGAN RIWAYAT HIPERTENSI, PARITAS, UMUR KEHAMILAN, DAN ANEMIA DENGAN ASFIKSIA NEONATORUM PADA IBU BERSALIN PREEKLAMPSIA BERAT TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister
Lebih terperinciSKRIPSI PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP KECEMASAN ANAK YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI RUANG PUDAK RSUP SANGLAH DENPASAR
SKRIPSI PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP KECEMASAN ANAK YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI RUANG PUDAK RSUP SANGLAH DENPASAR OLEH: EKA WAHYU NINGSIH NIM. 1002105069 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
Lebih terperinciUNIVERSITAS UDAYANA. Skripsi ini diajukan sebagai Salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS UDAYANA Hubungan Status Gizi Ibu Saat Hamil, Berat Badan Lahir dan Status Gizi Balita dengan Erupsi Gigi Sulung Balita usia 6-24 bulan di UPT. Puskesmas Petang II DEWI SULANDARI PROGRAM STUDI
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. khususnya subbagian Perinatologi. Penelitian ini dilakukan di Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNDIP/ RS
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Bagian Ilmu kesehatan Anak, khususnya subbagian Perinatologi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bayi (AKB). Angka kematian bayi merupakan salah satu target dari Millennium
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat adalah Angka Kematian Bayi (AKB). Angka kematian bayi merupakan salah satu target dari Millennium Development Goals/MDGs
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan dari penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan Telinga
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup keilmuan dari penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorokan Bedah Kepala Leher, Ilmu Kesehatan Anak, serta Ilmu Kebidanan
Lebih terperinciTESIS PENGARUH PAPARAN BISING GAMELAN JEGOG TERHADAP GANGGUAN PENDENGARAN PADA PENABUH DI DESA SANGKARAGUNG KECAMATAN NEGARA KABUPATEN JEMBRANA
TESIS PENGARUH PAPARAN BISING GAMELAN JEGOG TERHADAP GANGGUAN PENDENGARAN PADA PENABUH DI DESA SANGKARAGUNG KECAMATAN NEGARA KABUPATEN JEMBRANA NI MADE RISKA MARYATI NIM 1114078202 PROGRAM PASCA SARJANA
Lebih terperinciTesis untuk memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program Studi Akuntansi, Program Pascasarjana Universitas Udayana
1 TESIS PENGARUH PENGALAMAN, ORIENTASI ETIKA, KOMITMEN DAN BUDAYA ETIS ORGANISASI PADA SENSITIVITAS ETIKA AUDITOR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI BALI PUTU PURNAMA DEWI PROGRAM
Lebih terperinciPENGARUH COG CO NITIV
SKRIPSI PENGARUH COGNITIVE BEHAVIORAL THERAPY (CBT) TERHADAP POST TRAUMATIC STRESS DISORDER (PTSD) PADA PASIEN POST KECELAKAAN LALU LINTAS DI RSUP SANGLAH DENPASAR OLEH : NI PUTU DIAH PRABANDARI NIM. 1002105085
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bulan, 80% anak meninggal terjadi saat umur 1-11 bulan. 1 Menurut profil
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka kematian bayi dan anak mencerminkan tingkat pembangunan kesehatan dari suatu negara serta kualitas hidup dari masyarakat. Angka ini digunakan untuk memonitor dan
Lebih terperinciPENGARUH FAKTOR RISIKO TERHADAP FUNGSI PENDENGARAN BAYI BARU LAHIR BERDASARKAN PEMERIKSAAN DISTORTION PRODUCT OAE
PENGARUH FAKTOR RISIKO TERHADAP FUNGSI PENDENGARAN BAYI BARU LAHIR BERDASARKAN PEMERIKSAAN DISTORTION PRODUCT OAE Oleh : Andi Dwi Saputra Pembimbing: Dr. Luh Made Ratnawati, Sp.THT Dr. Made Tjekeg, Sp.THT
Lebih terperinciANALISIS JALUR FAKTOR PENENTU PERKEMBANGAN ANAK USIA 1-3 TAHUN DI KOTA SALATIGA TESIS
ANALISIS JALUR FAKTOR PENENTU PERKEMBANGAN ANAK USIA 1-3 TAHUN DI KOTA SALATIGA TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Minat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. neonatus dan 50% terjadi pada minggu pertama kehidupan (Sianturi, 2011). Menurut data dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang World Health Organization (WHO) memperkirakan secara global setiap tahun terdapat 5 juta bayi meninggal pada usia empat minggu pertama kehidupannya, dengan 98% kematian
Lebih terperinciHUBUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH, PREMATUR DAN KEJADIAN IKTERUS DENGAN INFEKSI NEONATORUM DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA TESIS
HUBUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH, PREMATUR DAN KEJADIAN IKTERUS DENGAN INFEKSI NEONATORUM DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program
Lebih terperinciNYOMAN DWI AUSSIE HARY MASTIKA
TESIS FOKAL LESI TRAUMATIK PADA CT SCAN KEPALA MENENTUKAN TINDAKAN OPERASI DAN OUTCOME (GOSE) PADA PENDERITA CEDERA KEPALA RINGAN DI RSUP SANGLAH DENPASAR BALI NYOMAN DWI AUSSIE HARY MASTIKA PROGRAM PASCASARJANA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara spontan dan teratur segera setelah lahir. 1,2. penyebab mortalitas dan morbiditas bayi baru lahir dan akan membawa berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asfiksia neonatorum adalah suatu keadaan bayi tidak dapat segera bernapas secara spontan dan teratur segera setelah lahir. 1,2 Asfiksia merupakan salah satu penyebab
Lebih terperinciCUT OFF POINT GAP SCORE
TESIS CUT OFF POINT GAP SCORE SEBAGAI PREDIKTOR KEJADIAN MULTIPLE ORGAN DYSFUNCTION SYNDROME BERDASARKAN KADAR SITOKIN INTERLEUKIN-6 PADA PASIEN CEDERA MUSKULOSKELETAL MAYOR DENGAN MULTIPLE TRAUMA NYOMAN
Lebih terperinciPENGARUH TEKANAN ANGGARAN WAKTU, LOCUS OF CONTROL, DAN KOMITMEN PROFESIONAL PADA PERILAKU PENURUNAN KUALITAS AUDIT
TESIS PENGARUH TEKANAN ANGGARAN WAKTU, LOCUS OF CONTROL, DAN KOMITMEN PROFESIONAL PADA PERILAKU PENURUNAN KUALITAS AUDIT NI WAYAN WIWIN INTAN WINTARI ROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015
Lebih terperinciKORELASI INFEKSI HELICOBACTER PYLORI DENGAN KADAR GLUCAGON-LIKE PEPTIDE
TESIS KORELASI INFEKSI HELICOBACTER PYLORI DENGAN KADAR GLUCAGON-LIKE PEPTIDE 1 DAN GLUKOSA DARAH PADA PASIEN DISPEPSIA DI KECAMATAN KINTAMANI, KABUPATEN BANGLI I MADE SISWADI SEMADI NIM 1014048102 PROGRAM
Lebih terperinciDETERMINAN LOSS TO FOLLOW UP
TESIS DETERMINAN LOSS TO FOLLOW UP PASIEN ODHA YANG MENERIMA TERAPI ANTIRETROVIRAL DI LAYANAN VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING SEKAR JEPUN RSUD BADUNG TAHUN 2006-2014 PUTU DIAN PRIMA KUSUMA DEWI PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bulan terbukti dapat mencegah segalakonsekuensi tersebut. The Joint
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gangguan pendengaran pada masa bayi akan menyebabkan gangguan berbicara, berbahasa, kognitif, masalah sosial, dan emosional. Identifikasi gangguan pendengaran
Lebih terperinciLembar Pengesahan. TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL : 22 Desember 2016
Lembar Pengesahan TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL : 22 Desember 2016 Pembimbing I Pembimbing II Prof. Dr. dr. J Alex Pangkahila, MSc. SpAnd NIP. 194402011964091001 Prof. DR. dr. Wimpie I. Pangkahila
Lebih terperinciSKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN KEHAMILAN PADA USIA REMAJA DI WILAYAH KERJA UPT KESMAS PAYANGAN
SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN KEHAMILAN PADA USIA REMAJA DI WILAYAH KERJA UPT KESMAS PAYANGAN Oleh : NI WAYAN DEVIANI Nim. 1202115009 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Lebih terperinciSKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN LATIHAN MENGUNYAH MENGGUNAKAN PERMEN KARET TERHADAP JUMLAH SEKRESI SALIVA PADA PASIEN DENGAN DIABETES MELITUS TIPE 2
SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN LATIHAN MENGUNYAH MENGGUNAKAN PERMEN KARET TERHADAP JUMLAH SEKRESI SALIVA PADA PASIEN DENGAN DIABETES MELITUS TIPE 2 Oleh : NI MADE PUTRI KARUNIAWATI NIM. 1002105065 KEMENTERIAN
Lebih terperinciNANDINI PARAHITA SUPRABA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR
TESIS HUBUNGAN AKTIVITAS SOSIAL, INTERAKSI SOSIAL, DAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP LANJUT USIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS I DENPASAR UTARA KOTA DENPASAR NANDINI PARAHITA SUPRABA PROGRAM PASCASARJANA
Lebih terperinciANAK AGUNG GEDE ANOM NIM:
TESIS PELATIHAN BERJALAN DENGAN TANGAN JARAK 5 METER 5 REPETISI 4 SET LEBIH MENINGKATKAN KEKUATAN OTOT LENGAN DARI PADA 4 REPETISI 5 SET PADA SISWA PUTRA KELAS VII SMP NEGERI 9 DENPASAR ANAK AGUNG GEDE
Lebih terperinciTESIS PERAN MEDIASI KEPUASAN KERJA PADA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN BUDAYA PATIENT SAFETY TENAGA KESEHATAN
TESIS PERAN MEDIASI KEPUASAN KERJA PADA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN BUDAYA PATIENT SAFETY TENAGA KESEHATAN AYU DIANDRA SARI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016 TESIS PERAN MEDIASI
Lebih terperinciPERBEDAAN ANGKA KEJADIAN RISIKO ASFIKSIA NEONATORUM ANTARA BAYI KURANG BULAN DENGAN BAYI CUKUP BULAN PADA BERAT BAYI LAHIR RENDAH (BBLR)
PERBEDAAN ANGKA KEJADIAN RISIKO ASFIKSIA NEONATORUM ANTARA BAYI KURANG BULAN DENGAN BAYI CUKUP BULAN PADA BERAT BAYI LAHIR RENDAH (BBLR) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagai persyaratan Mencapai derajat Sarjana
Lebih terperinciLembar Pengesahan TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 28 DESEMBER 2016 NIP NIP
Lembar Pengesahan TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 28 DESEMBER 2016 Pembimbing I, Pembimbing II, Dr. I Dewa Nyoman Badera, SE, MSi. Dr.A.A.N.B. Dwirandra, SE, MSi., Ak. NIP. 19641225199303 1 003
Lebih terperinciTESIS PENINGKATAN KEPADATAN SEL GOBLET KONJUNGTIVA BULBI PADA PASIEN PASCA EKSISI PTERIGIUM PRIMER DENGAN CONJUNCTIVAL LIMBAL GRAFT
TESIS PENINGKATAN KEPADATAN SEL GOBLET KONJUNGTIVA BULBI PADA PASIEN PASCA EKSISI PTERIGIUM PRIMER DENGAN CONJUNCTIVAL LIMBAL GRAFT NYOMAN NOVITA RISMAWATI NIM 1114128102 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI
Lebih terperinciPERILAKU OPORTUNISTIK PENYUSUN ANGGARAN DI KABUPATEN/KOTA SE-BALI
TESIS PERILAKU OPORTUNISTIK PENYUSUN ANGGARAN DI KABUPATEN/KOTA SE-BALI SAYU MADE PARWATI NIM 1391661039 NIM. 1NI391661035 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA
Lebih terperinciSKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI TERHADAP STIGMA SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN DENGAN HIV/AIDS DI RSUP SANGLAH DENPASAR
SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI TERHADAP STIGMA SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN DENGAN HIV/AIDS DI RSUP SANGLAH DENPASAR Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan Oleh NI MADE SUWASTINI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan bidang kesehatan menjadi perhatian penting dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan bidang kesehatan menjadi perhatian penting dalam komitmen internasional yang dituangkan dalam Millennium Development Goals (MDGs). Dalam MDGs terdapat
Lebih terperinciVALIDITAS DIAGNOSIS SKOR APPENDICITIS INFLAMMATORY RESPONSE (AIR) PADA APENDISITIS AKUT DI RS SANGLAH DENPASAR BALI
TESIS VALIDITAS DIAGNOSIS SKOR APPENDICITIS INFLAMMATORY RESPONSE (AIR) PADA APENDISITIS AKUT DI RS SANGLAH DENPASAR BALI SESSY ARIE MARGARETH NIM 0914028208 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN PADA KINERJA BENDAHARA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN TABANAN DENGAN PELATIHAN DAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI
TESIS PENGARUH PENDIDIKAN PADA KINERJA BENDAHARA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN TABANAN DENGAN PELATIHAN DAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI \ NI MADE WASASIH PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS
Lebih terperinciNILAI HOMEOSTATIC MODEL ASSESSMENT INSULIN RESISTANCE BERKORELASI POSITIF DENGAN JUMLAH SKIN TAG
TESIS NILAI HOMEOSTATIC MODEL ASSESSMENT INSULIN RESISTANCE BERKORELASI POSITIF DENGAN JUMLAH SKIN TAG TJOKORDA ISTRI OKA DWIPRASETIA HANDAYANI NIM 1114088102 PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS I BAGIAN/SMF
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka Kematian Ibu dan Anak merupakan dua indikator yang peka terhadap kualitas fasilitas pelayanan kesehatan.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka Kematian Ibu dan Anak merupakan dua indikator yang peka terhadap kualitas fasilitas pelayanan kesehatan. Kualitas fasilitas pelayanan kesehatan yang dimaksud
Lebih terperinciPERBEDAAN RERATA DAN FAKTOR RISIKO TEKANAN INTRAOKULI PADA PENDUDUK BALI USIA 50 TAHUN KEATAS DI DAERAH PEDESAAN (RURAL) DAN DAERAH PERKOTAAN (URBAN)
TESIS PERBEDAAN RERATA DAN FAKTOR RISIKO TEKANAN INTRAOKULI PADA PENDUDUK BALI USIA 50 TAHUN KEATAS DI DAERAH PEDESAAN (RURAL) DAN DAERAH PERKOTAAN (URBAN) I GUSTI PUTU EKA SURYAWAN WIDNYANA PROGRAM PASCASARJANA
Lebih terperinciNI MADE DWI PURNAMI NIM
TESIS PREVALENSI OBESITAS DAN HUBUNGAN ANTARA OBESITAS DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DAN PROTEINURIA PADA ANAK USIA 12-14 TAHUN DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SWASTA DI KOTA DENPASAR NI MADE DWI PURNAMI NIM
Lebih terperinciMORALITAS INDIVIDU, MANAJEMEN LABA, SALAH SAJI, PENGUNGKAPAN, BIAYA DAN MANFAAT, SERTA TANGGUNG JAWAB DALAM ETIKA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
TESIS MORALITAS INDIVIDU, MANAJEMEN LABA, SALAH SAJI, PENGUNGKAPAN, BIAYA DAN MANFAAT, SERTA TANGGUNG JAWAB DALAM ETIKA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN \ INGRID SARASWATI BAYUSENA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN KADER KESEHATAN JIWA TERHADAP PERSEPSI KADER DALAM MERAWAT ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA
PENGARUH PELATIHAN KADER KESEHATAN JIWA TERHADAP PERSEPSI KADER DALAM MERAWAT ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA Studi Dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas II Denpasar Timur Kota Denpasar Untuk Memenuhi Persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. MDGS (Millenium Development Goals) 2000 s/d 2015 yang ditanda tangani oleh 189
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang MDGS (Millenium Development Goals) 2000 s/d 2015 yang ditanda tangani oleh 189 Negara, yang bertujuan membangun manusia menjadi paradigma landasan pembangunan Negara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap tahun, sekitar 15 juta bayi lahir prematur (sebelum
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap tahun, sekitar 15 juta bayi lahir prematur (sebelum 37 minggu usia kehamilan), dan angka ini terus meningkat. Persalinan prematur merupakan kelainan
Lebih terperinciKEKUATAN HUKUM AKTA NOTARIS BERKENAAN DENGAN PENANDATANGANAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) PERSEROAN TERBATAS MELALUI MEDIA TELEKONFERENSI
TESIS KEKUATAN HUKUM AKTA NOTARIS BERKENAAN DENGAN PENANDATANGANAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) PERSEROAN TERBATAS MELALUI MEDIA TELEKONFERENSI KOMANG FEBRINAYANTI DANTES 1292461007 PROGRAM MAGISTER
Lebih terperinciTESIS EFEK KEADILAN REMUNERASI, KOMPETENSI ATASAN DAN KOHESIVITAS KELOMPOK TERHADAP WITHHOLDING EFFORT
TESIS EFEK KEADILAN REMUNERASI, KOMPETENSI ATASAN DAN KOHESIVITAS KELOMPOK TERHADAP WITHHOLDING EFFORT IDA AYU KARTIKA MAHARANI NIM : 1490661068 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI MANAJEMEN PROGRAM PASCASARJANA
Lebih terperinciSKRIPSI. FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (Studi Di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Kendangsari Surabaya)
SKRIPSI FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (Studi Di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Kendangsari Surabaya) Oleh : ANJAS DWI PURWANTO NIM. 101311123085 UNIVERSITAS AIRLANGGA
Lebih terperinciFAKTOR RISIKO KEMATIAN BAYI BARU LAHIR DENGAN PENYAKIT MEMBRAN HIALIN YANG DIBERI CONTINUOUS POSITIVE AIRWAY PRESSURE (CPAP)
FAKTOR RISIKO KEMATIAN BAYI BARU LAHIR DENGAN PENYAKIT MEMBRAN HIALIN YANG DIBERI CONTINUOUS POSITIVE AIRWAY PRESSURE (CPAP) LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi sebagaian persyaratan
Lebih terperinciI KOMANG AGUS SETIAWAN
TESIS USIA LEBIH DARI 45 TAHUN, JUMLAH LEKOSIT, RIWAYAT KONSUMSI ALKOHOL DAN KONSUMSI OBAT NSAID SEBAGAI FAKTOR RISIKO PADA ULKUS PEPTIKUM PERFORASI DI BAGIAN BEDAH RSUP SANGLAH I KOMANG AGUS SETIAWAN
Lebih terperinciADA KORELASI ANTARA INFEKSI SALURAN KEMIH DENGAN KOLESTASIS INTRAHEPATIK PADA BAYI DI RSUP SANGLAH DENPASAR
TESIS ADA KORELASI ANTARA INFEKSI SALURAN KEMIH DENGAN KOLESTASIS INTRAHEPATIK PADA BAYI DI RSUP SANGLAH DENPASAR ARTAWAN NIM 1114018106 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK PROGRAM PASCA SARJANA
Lebih terperinciCAIRAN AMNION TERCAMPUR MEKONIUM SEBAGAI FAKTOR RISIKO TERJADINYA ASFIKSIA NEONATORUM PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2009
CAIRAN AMNION TERCAMPUR MEKONIUM SEBAGAI FAKTOR RISIKO TERJADINYA ASFIKSIA NEONATORUM PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2009 SKRIPSI DiajukanOleh: DENTA ADITYA EPISANA J 500 060
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan masa yang penting bagi perkembangan janin.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan masa yang penting bagi perkembangan janin. Salah satu indikasi perkembangan janin yang baik adalah berat badan. Rerata berat bayi normal pada usia
Lebih terperinci