BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Proses pengumpulan data observasi serta praktek kerja dilakukan pada
|
|
- Ida Kurnia
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pengumpulan Data Proses pengumpulan data observasi serta praktek kerja dilakukan pada Desember 2011 sampai dengan Februari Sedangkan proses wawancara pada narasumber dilakukan pada April Pada tanggal 7 April 2012, peneliti datang ke The Bee S House Cafe untuk mewawancarai para narasumber intern, diantaranya: 1. Nama : William Hartono Jabatan Lama Wawancara Masalah : Pemilik CV. The Bee S House : 20 Menit : Perbedaan prinsip yang dirasakan pada saat ini, perubahan konsep yang berjalan. Ketidakcocokan yang semakin menonjol. 2. Nama : Yohannes Hinryanto Jabatan Lama Wawancara : Pemilik Wave Production : 30 Menit 3. Nama : Dodi Sanjaya Jabatan : Manager Operasional 46
2 47 Lama Wawancara Masalah : 20 Menit : Kurang tegasnya dalam menjawab pertanyaan 4. Nama : Zulkarnain Siregar Jabatan Lama Wawancara Masalah : Manager Event : 25 Menit : Kurangnya pemahaman serta realisasi dikarenakan beliau merupakan manager baru. 5. Nama : Samuel Hendra Jabatan Lama Wawancara Masalah : Talent DJ : 35 Menit : Keluhan mengenai perbedaan prinsip dengan management baru Dan pada tanggal 28 April 2012, peneliti berkunjung ke The Bee S House Cafe bertujuan untuk melakukan wawancara pada narasumber eksternal, yakni para customer yang datang ke The Bee S House Cafe. Diantaranya adalah: 1. Nama : Kevin Hutama Usia Profesi : 24 Tahun : Karyawan Swasta Lama Wawancara : 40 Menit
3 48 2. Nama : Acun Aris Usia Profesi : 28 Tahun : Wiraswastawan Lama Wawancara : 35 Menit 3. Nama : Wahyudi Prawoto Usia Profesi : 25 Tahun : Karyawan Swasta Lama Wawancara : 20 Menit 4. Nama : Willy Sutjongto Usia Profesi : 27 Tahun : Pengusaha Lama Wawancara : 20 Menit 5. Nama : Yongki Usia Profesi : 26 Tahun : Konsultan Konstruksi Lama Wawancara : 40 Menit Masalah : Lebih Ekspresif 6. Nama : Theresia Marissa Usia Profesi : 24 Tahun : Karyawan Swasta
4 49 Lama Wawancara : 20 Menit Member Check Pada saat mewawancarai narasumber internal, peneliti merangkum informasi berdasarkan member check. Member Check ialah tanggapan kepada narasumber atau partisipan yang bertujuan untuk mengecek reaksi mereka terhadap data atau keterangan yang diberikan.(wiratama:2008:149) Dari proses member checking pada saat wawancara, peneliti mendapatkan hasil member checking bahwa, The Bee S House Cafe sudah cukup berhasil dengan adanya penambahan konsep live entertainment, pencitraan kafe yang dibentuk secara bertahap sangat mendukung minat dan daya tarik masyarakat. Sehingga, The Bee S House Cafe dapat memiliki konsumen yang loyal, dikarenakan citra yang sudah terbentuk. Narasumber internal mengungkapkan, konsep entertainment dipilih karena pada saat itu kafe dengan konsep hiburan masih belum ada, maka dicanangkanlah ide tersebut. Selain itu live dj performance yang menampilkan jenis musik RnB dipilih karena, musik RnB yang mengglobal dan dapat mencakup segmentasi pasar secara luas. Live Accoustic Band dipilih dengan alasan agar konsep entertainment yang dihadirkan lebih beragam dan memberi kepuasan tersendiri terhadap para pelanggan. Kegiatan Nobar diadakan untuk menarik penggemar olahraga untuk datang, sehingga proses pemasaran secara langsung dan proses branding dapat lebih mudah lagi dilakukan. Peningkatan konsumen terlihat jelas sejak adanya konsep live entertainment dibandingkan dengan pada awal mula berdiri dengan hanya konsep kafe resto.
5 50 Ketika peneliti mewawancarai narasumber eksternal yaitu beberapa konsumen yang datang sebelum dan sesudah konsep entertainment dihadirkan, beberapa responden antusias dengan dihadirkannya konsep live entertainment di The Bee S House karena, sebelum adanya konsep entertainment, The Bee S House belum memiliki image yang jelas, hanya sebatas restoran steak dan grill. Selain itu para responden menyatakan bila konsep live entertainment dihilangkan kemungkinan besar mereka akan mengurangi intensitas kedatangan. Jadi dapat disimpulkan bahwa konsep entertainment menjadi daya tarik yang kuat bagi konsumen dan pencitraan yang sudah dibentuk menjadi keunggulan dari The Bee S House Cafe. Berikut merupakan proses member check pada narasumber internal: William Hartono, 28 Tahun Pemilik The Bee S House Cafe Mengatakan bahwa konsep awal yang ia bangun dalam The Bee S House Cafe adalah kafe atau restoran dengan mengedepankan menu western food. Seiring dengan berjalannya waktu, konsep yang hanya mengedepankan hidangan ini dirasa membosankan. Dan berdampak statis pada penjualan. Pada saat itu beliau bertemu dan berbincang dengan temannya yang memiliki Event Organizer terkemuka, yakni Bpk. Yohannes. Bapak Yohannes mencetuskan tambahan konsep agar The Bee S House Cafe tidak monoton, dan berpikiran untuk membentuk suatu citra yang kuat dan berbeda dari kafe atau restoran yang lain. Maka, Bpk. William dan Bpk.Yohannes pun sepakat untuk bekerja sama dan mulai membentuk citra baru The Bee S House Cafe menjadi kafe
6 51 dengan konsep live entertainment. Pada saat wawancara Bpk. William menceritakan dengan jelas dan tegas konsep awal hingga proses partnership dengan Wave Production. Yohannes Hinryanto, 26 Tahun, Pemilik Wave Production. Mengatakan bahwa konsep live entertainment yang beliau pilih untuk dihadirkan ke dalam The Bee S House Cafe dikarenakan, beliau melihat potensi kafe ini untuk membentuk citra lain dari pada yang lain, karena pada saat itu kafe dengan konsep live entertainment belum pernah ada. Diungkapkannya bahwa musik RnB dapat meningkatkan ketertarikan masyarakat karena jenis musik ini dapat mencakup luas segmentasi pasar. Pada saat wawancara, Bpk Yohannes menjawab dengan santai namun tegas, ia pun banyak mengungkapkan ide ide yang ia miliki karena pada dasarnya beliau merupakan pelaku di dunia hiburan Indonesia. Dodi Sanjaya, 26 Tahun, Manager Operasional Beliau mengatakan bahwa peningkatan konsumen yang drastis dengan adanya konsep live entertainment yang dihadirkan mendukung peningkatan omset. Sehingga hal ini tentunya berdampak positif bagi kelangsungan The Bee S House Cafe. Pada saat wawancara berlangsung Bpk. Dodi beberapa kali merubah jawabannya dan kurang mendalami konsep live entertainment ini karena beliau berfokus pada controlling omzet.
7 52 Samuel Hendra, 25 Tahun, Talent DJ Samuel mengatakan ia mulai bergabung di The Bee S House Cafe sejak Januari 2011, pada saat itu masih dilakukan proses pembentukan citra kafe entertainment, seiring berjalannya waktu dengan adanya pemasaran melalui word of mouth, social media, maupun media massa, akhirnya terbentuklah citra kafe entertainment yang kuat. Peningkatan konsumen pun dirasakan olehnya. Karena Samuel merupakan salah satu talent DJ yang menampilkan musik RnB, ia memberi alasan musik RnB dapat menarik perhatian masyarakat karena musiknya yang mengglobal dan dapat disukai oleh berbagai jenis kalangan. Pada saat wawancara Samuel menceritakan pula pengalaman pengalamannya saat memainkan musik RnB di The Bee S House Cafe, namun tidak keluar dari topik wawancara, ia menjawab dengan jelas semua pertanyaan yang peneliti ajukan. Dan berikut merupakan proses member check pada narasumber eksternal: Kevin Hutama, 24 Tahun, Karyawan Swasta Kevin merupakan salah satu konsumen yang loyal dengan intensitas kedatangan yang lumayan tinggi. Dia merasa The Bee S House kafe merupakan kafe dengan paket lengkap dari makanan, minuman hingga pelayanan. Salah satu menu makanan favoritnya adalah Chicken Steak. Ditambah dengan adanya konsep entertainment, ia mengakui intensitas kedatangannya bertambah, dan beberapa temannya pun merasa nyaman dan terhibur dengan adanya konsep live entertainment di The Bee S House Cafe.
8 53 Pada saat wawancara Kevin terlihat antusias, tidak terburu buru, dan menjawab semua pertanyaan dengan jelas dan signifikan. Acun Aris, 28 Tahun, Wiraswasta Mengatakan bahwa pada saat pertama kali ia datang ke The Bee S House Cafe pada Mey 2010, sebelum adanya live entertainment, suasana dan konsumen The Bee S House tidak ramai, sampai dengan adanya live entertainment peningkatan konsumen pun terlihat jelas. Namun menurut ia pribadi, alasan utama ia datang ke The Bee S House dikarenakan banyak dari teman temannya yang datang. Jadi live entertainment bukan alasan utama. Salah satu menu makanan yang ia sukai ialah Nasi Goreng Buntut khas The Bee S House. Pada saat wawancara Acun pun menambahkan beberapa keluhan yang membuat ia mengurangi intensitas kedatangannya ke The Bee S House. Wahyudi Prawoto, 25 Tahun, Karyawan Swasta Wahyudi sudah datang ke The Bee S House Cafe sejak Januari 2011, konsep live entertainment yang paling ia sukai diantara Live Dj Performance, Live Accoustic, dan Nobar adalah Live Dj Performance, karena menurutnya jenis musik RnB yang dihadirkan membuat konsumen nyaman dan terhibur, intensitas kedatangan juga semakin tinggi dengan adanya konsep live entertainment. Salah satu menu makanan yang ia sukai adalah Mix Combination yang terdiri dari kentang goring, chicken nugget, dan union ring. Pada saat wawancara Wahyudi menjawab pertanyaan pertanyaan dengan
9 54 cepat namun tetap terlihat jujur dan apa adanya dengan jawaban jawaban yang diberikan. Willy Sutjongto, 27 Tahun, Pengusaha Mengatakan bahwa ia pertama kali datang ke The Bee S House Cafe pada Maret 2010, yang adalah dari awal The Bee S House Cafe ini berdiri. Dia mengungkapkan pada saat pertama kali ia datang ke The Bee S House, citra yang tertangkap oleh konsumen hanyalah kafe biasa dan konsumen yang datang pun tidak begitu banyak. Setelah adanya konsep live entertainment terjadi peningkatan konsumen yang cukup drastis. Ia paling menyukai konsep live DJ Performance dari semua konsep live entertainment yang dihadirkan oleh The Bee S House Cafe. Menu makanan yang paling ia sukai adalah Fried Chicken Steak dengan Saus Barbeque khas The Bee S House. Menurutnya, apabila konsep live entertainment dihilangkan, maka akan mengurangi intensitas kedatangan para konsumen. Pada saat wawancara Bpk. Willy terlihat nyaman dan santai menjawab pertanyaan pertanyaan yang diajukan, beliau juga memberikan beberapa saran untuk The Bee S House Cafe. Yongki, 26 Tahun, Konsultan Konstruksi Mengatakan bahwa ia pertama kali ke The Bee S House Cafe pada May Ia mengungkapkan paling menyukai live accoustic band dari semua konsep live entertainment yang dihadirkan The Bee S House Cafe. Karena Live Accoustic membuat suasana semakin nyaman dan santai. Menu makanan
10 55 yang ia suka ialah Beef Steak Hawaian Sauce. Pada saat wawancara Bpk. Yongki terlihat antusias dan ekspresif dalam menjawab pertanyaan pertanyaan yang diajukan. Theresia Marisa, 24 Tahun, Karyawan Swasta Mengatakan bahwa ia pertama kali ke The Bee S House Cafe pada awal awal tahun Ia paling menyukai live dj performance dari semua konsep live entertainment yang ada di The Bee S House Cafe karena musik yang ditampilkan cukup menghibur. Menu makanan yang ia sukai adalah Fish and Chips. Pada saat diwawancarai Theresia Marisa yang biasa dipanggil Tessa sangat ramah sehingga menimbulkan suasana yang akrab dan santai dalam wawancara. 4.2 Reduksi Data Reduksi data yang dilakukan dibagi menjadi 2 yaitu pada narasumber intern dan narasumber ekstern. Berikut merupakan reduksi data yang diperoleh dari narasumber intern: Narasumber 1 1. Bagaimanakah konsep dasar The Bee S House Cafe? 2. Bagaimanakah strategi marketing awal yang dijalankan The Bee S House Cafe? 3. Bagaimana proses tergabungnya konsep entertainment di dalam The Bee S House Cafe? 4. Bagaimana strategi pencitraan yang dilakukan The Bee S House Cafe setelah Kafe, Resto, Western Food Word of mouth, pendekatan pada customer, promo Wave Production, Motivasi Peningkatan Ketertarikan, Musik Word Of Mouth, Social Media, Sponsor
11 56 menambahkan konsep live entertainment didalamnya? 5. Menurut anda, apa yang dimaksud dengan konsep entertainment? 6. Citra apa yang diharapkan The Bee S House Cafe dengan adanya konsep live entertainment? 7. Mengapa konsep live entertainment yang dipilih ialah live dj perform, live accoustic band dan NOBAR Hiburan, Musik, Menghibur Inovatif, Unik, Menarik Segmentasi Pasar, Brand Awareness, Mencakup luas masyarakat Narasumber 2 Tabel Reduksi Data Narasumber Intern 1 1. Bagaimanakah konsep dasar The Bee S House Cafe? 2. Bagaimanakah strategi marketing awal yang dijalankan The Bee S House Cafe? 3. Bagaimana proses tergabungnya konsep entertainment di dalam The Bee S House Cafe? 4. Bagaimana strategi pencitraan yang dilakukan The Bee S House Cafe setelah menambahkan konsep live entertainment didalamnya? 5. Menurut anda, apa yang dimaksud dengan konsep entertainment? 6. Citra apa yang diharapkan The Bee S House Cafe dengan adanya konsep live entertainment? Kafe, Restoran, Western Food Word Of Mouth Prospek, Inovasi, Branding Social Media, Word Of Mouth, Pemasaran Musik, Hiburan, Menyenangkan Kafe Entertainment, Musik RnB, Unik
12 57 7. Mengapa konsep live entertainment yang dipilih ialah live dj perform, live accoustic band dan NOBAR Musik RnB mengglobal, Unik, Hiburan berkualitas Tabel Reduksi Data Narasumber Intern 2 Narasumber 3 1. Bagaimanakah konsep dasar The Bee S House Cafe? 2. Bagaimanakah strategi marketing awal yang dijalankan The Bee S House Cafe? 3. Bagaimana proses tergabungnya konsep entertainment di dalam The Bee S House Cafe? 4. Bagaimana strategi pencitraan yang dilakukan The Bee S House Cafe setelah menambahkan konsep live entertainment didalamnya? 5. Menurut anda, apa yang dimaksud dengan konsep entertainment? 6. Citra apa yang diharapkan The Bee S House Cafe dengan adanya konsep live entertainment? 7. Mengapa konsep live entertainment yang dipilih ialah live dj perform, live accoustic band dan NOBAR Kafe, Restoran, Western Food Word Of Mouth, Pemasaran, Relasi Wave Production, Partnership, Inovasi Social Media, Broadcast Message Blackberry, Word Of Mouth Hiburan, Menyenangkan, Nyaman Unik, Kafe Entertainment, Inovatif Musik yang digemari, Segmentasi Pasar, Hiburan yang banyak diminati Tabel Reduksi Data Narasumber Intern 3
13 58 Narasumber 4 1. Bagaimanakah konsep dasar The Bee S House Cafe? 2. Bagaimanakah strategi marketing awal yang dijalankan The Bee S House Cafe? 3. Bagaimana proses tergabungnya konsep entertainment di dalam The Bee S House Cafe? 4. Bagaimana strategi pencitraan yang dilakukan The Bee S House Cafe setelah menambahkan konsep live entertainment didalamnya? 5. Menurut anda, apa yang dimaksud dengan konsep entertainment? 6. Citra apa yang diharapkan The Bee S House Cafe dengan adanya konsep live entertainment? 7. Mengapa konsep live entertainment yang dipilih ialah live dj perform, live accoustic band dan NOBAR Restoran Steak dan Grill, Kafe, Kopi Word Of Mouth Prospek, Motivasi, Inovasi Media Relation, Social Media, Word Of Mouth Hiburan, Musik, Menyenangkan Kafe Entertainment, Unik, Inovatif Musik RnB, Segmentasi pasar luas, prospek Tabel Reduksi Data Narasumber Intern 4 Narasumber 5 1. Bagaimanakah konsep dasar The Bee S House Cafe? 2. Bagaimanakah strategi marketing awal yang Kafe, Resto, Western Food Word Of Mouth
14 59 dijalankan The Bee S House Cafe? 3. Bagaimana proses tergabungnya konsep entertainment di dalam The Bee S House Cafe? 4. Bagaimana strategi pencitraan yang dilakukan The Bee S House Cafe setelah menambahkan konsep live entertainment didalamnya? 5. Menurut anda, apa yang dimaksud dengan konsep entertainment? 6. Citra apa yang diharapkan The Bee S House Cafe dengan adanya konsep live entertainment? 7. Mengapa konsep live entertainment yang dipilih ialah live dj perform, live coustic band dan NOBAR Wave Production, Inovasi, Hiburan Socia Media, Word Of Mouth, Pemasaran Musik, Menyenangkan, Hiburan Unik, Kafe Entertainment, Inovatif Meningkatkan ketertarikan masyarakat, Musik RnB, Hiburan Tabel Reduksi Data Narasumber Intern 5 Reduksi data yang diperoleh dari Narasumber Ekstern: Narasumber 1 1. Apakah alasan utama anda memilih kafe sebagai cousticve untuk makan serta minum dibanding restoran-restoran biasa? 2. Mengapa The Bee S House Cafe yang menjadi pilihan anda? Santai, Nyaman, Variatif Strategis, Nyaman, Konsep Live Entertainment 3. Bagaimana bila The Bee S House Cafe menghilangkan Intensitas Berkurang, Mengurangi
15 60 konsep live entertainment ( live dj performance, live coustic band, dan NOBAR) didalamnya? Apa itu akan mempengaruhi frekuensi kedatangan anda? 4. Bagaimana citra The Bee S House Cafe sendiri dimata anda? 5. Antara konsep hiburan, hidangan, serta pelayanan apa yang paling membuat anda nyaman berkunjung ke The Bee S House Cafe? konsumen, Kurang Menarik Hiburan, Kafe Entertainment, Unik Konsep Hiburan, Live Dj Perform, Musik RnB Tabel Reduksi Data Narasumber Eksternal 1 Narasumber 2 1. Apakah alasan utama anda memilih kafe sebagai alternatif untuk makan serta minum dibanding restoran-restoran biasa? 2. Mengapa The Bee S House Cafe yang menjadi pilihan anda? 3. Bagaimana bila The Bee S House Cafe menghilangkan konsep live entertainment ( live dj performance, live accoustic band, dan NOBAR) didalamnya? Apa itu akan mempengaruhi frekuensi kedatangan anda? 4. Bagaimana citra The Bee S House Cafe sendiri dimata anda? 5. Antara konsep hiburan, hidangan, serta pelayanan apa yang paling membuat Nyaman, Variatif, Suasana yang berbeda Teman-teman, Menghibur, Nyaman Tidak terlalu berpengaruh pada intensitas kedatangan Kafe, Entertainment, Unik Teman-teman, hidangan, pelayanan
16 61 Narasumber 3 anda nyaman berkunjung ke The Bee S House Cafe? Tabel Reduksi Data Narasumber Eksternal 2 1. Apakah alasan utama anda memilih kafe sebagai alternatif untuk makan serta minum disbanding restoran-restoran biasa? 2. Mengapa The Bee S House Cafe yang menjadi pilihan anda? 3. Bagaimana bila The Bee S House Cafe menghilangkan konsep live entertainment ( live dj performance, live accoustic band, dan NOBAR) didalamnya? Apa itu akan mempengaruhi frekuensi kedatangan anda? 4. Bagaimana citra The Bee S House Cafe sendiri dimata anda? 5. Antara konsep hiburan, hidangan, serta pelayanan apa yang paling membuat anda nyaman berkunjung ke The Bee S House Cafe? Kenyamanan, suasana yang berbeda, variasi Kenyamanan, Hidangan, Hiburan Intensitas berkurang, kurangnya kenyamanan Kafe, Entertainment, Inovatif Hiburan, Nyaman, Hidangan Tabel Reduksi Data Narasumber Eksternal 3 Narasumber 4 1. Apakah alasan utama anda memilih kafe sebagai cousticve untuk makan serta minum dibanding restoran-restoran biasa? Kenyamanan, Variasi, Suasana
17 62 2. Mengapa The Bee S House Cafe yang menjadi pilihan anda? 3. Bagaimana bila The Bee S House Cafe menghilangkan konsep live entertainment ( live dj performance, live coustic band, dan NOBAR) didalamnya? Apa itu akan mempengaruhi frekuensi kedatangan anda? 4. Bagaimana citra The Bee S House Cafe sendiri dimata anda? 5. Antara konsep hiburan, hidangan, serta pelayanan apa yang paling membuat anda nyaman berkunjung ke The Bee S House Cafe? Suasana, Unik, Hidangan Intensitas berkurang, Kurang Menarik, Membosankan Kafe, Western Food, Entertainment DJ, Musik, Hiburan Tabel Reduksi Data Narasumber Eksternal 4 Narasumber 5 1. Apakah alasan utama anda memilih kafe sebagai alternatif untuk makan serta minum disbanding restoran-restoran biasa? 2. Mengapa The Bee S House Cafe yang menjadi pilihan anda? 3. Bagaimana bila The Bee S House Cafe menghilangkan konsep live entertainment ( live dj performance, live accoustic band, dan NOBAR) didalamnya? Apa itu akan mempengaruhi frekuensi kedatangan anda? Variasi, Menu, Suasana Suasana, Hiburan, Harga Kurangnya intensitas, Berkurang kenyamanan, tidak unik
18 63 4. Bagaimana citra The Bee S House Cafe sendiri dimata anda? 5. Antara konsep hiburan, hidangan, serta pelayanan apa yang paling membuat anda nyaman berkunjung ke The Bee S House Cafe? Kafe, Hiburan, Bersantai Hidangan, Pelayanan, Suasana Narasumber 6 Tabel Reduksi Data Narasumber Eksternal 5 1. Apakah alasan utama anda memilih kafe sebagai alternatif untuk makan serta minum dibanding restoran-restoran biasa? 2. Mengapa The Bee S House Cafe yang menjadi pilihan anda? 3. Bagaimana bila The Bee S House Cafe menghilangkan konsep live entertainment ( live dj performance, live accoustic band, dan NOBAR) didalamnya? Apa itu akan mempengaruhi frekuensi kedatangan anda? 4. Bagaimana citra The Bee S House Cafe sendiri dimata anda? 5. Antara konsep hiburan, hidangan, serta pelayanan apa yang paling membuat anda nyaman berkunjung ke The Bee S House Cafe? Suasana, Variasi, Nyaman Terhibur, Unik, Nyaman Intensitas berkurang, Kurang nyaman, Tidak unik Kafe, Entertainment, Resto Hiburan, Hidangan, Suasana Tabel Reduksi Data Narasumber Eksternal 6
19 Penyajian Data Hasil Observasi dilapangan peneliti mendapatkan data data hasil dari pengamatan suasana yang terjadi di The Bee S House Cafe Narasumber Internal Setelah peneliti mewawancarai narasumber internal, para narasumber sebagian besar menyatakan bahwa konsep live entertainment yang dihadirkan di dalam The Bee S House Cafe memang bertujuan untuk meningkatkan ketertarikan masyarakat dan diharapkan dapat berdampak positif pada daya beli konsumen dengan adanya konsep yang unik dan berbeda. Dan dengan adanya inovasi inovasi yang dihadirkan masyarakat akan lebih memilih The Bee S House Cafe sebagai tempat bersantai bukan hanya untuk mengkonsumsi makanan layaknya di restoran western food pada umumnya. Para narasumber internal pun mengemukakan beberapa strategi pencitraan dengan dihadirkannya konsep live entertainment, seperti yang utama dengan dilakukannya pemasaran melalui social media, contoh: Blackberry Messenger, Twitter, Facebook. Dan dengan diadakannya event event dan promo promo untuk pengembangan citra kafe dengan konsep live entertainment yang telah dibangun. Melihat dan memanfaatkan perkembangan industri musik pada saat ini maka, narasumber internal memilih jenis live entertainment yakni live dj performance dengan menghadirkan jenis musik RnB serta live accoustic band, faktor lainnya karena jenis musik RnB dan live accoustic band juga mudah dipasarkan ke masyarakat luas karena bersifat dan bernilai cukup komersil.
20 Narasumber Eksternal Hasil yang didapat dari proses wawancara dengan narasumber eksternal cukup bervariasi. Dikarenakan faktor intensitas kedatangan, selera masing masing pelanggan, hingga faktor yang paling menjadi ketertarikan masing masing individu. Beberapa narasumber eksternal menyatakan bahwa konsep live entertainment yang dihadirkan sangat menarik. Sebagian besar diantara pelanggan paling menyukai live DJ Performance, karena musik yang ditampilkan menghibur dan up to date. Adapula dari beberapa narasumber yang lebih menyukai live accoustic band, dikarenakan suasana yang menjadi lebih santai dan nyaman. Untuk live entertainment NOBAR, jenis hiburan ini memiliki segmentasi pasar tersendiri yakni para pelanggan yang menyukai olahraga. Narasumber yang menyukai live NOBAR di The Bee S House Cafe mengungkapkan, saat nobar kebersamaan lebih terasa, jadi NOBAR lebih terasa menghibur dan menyenangkan. Jadi menurut semua narasumber eksternal, citra The Bee S House Cafe itu sendiri memang sudah menjadi kafe entertainment. 4.4 Intepretasi Data Bersumber dari survey, observasi, kerja praktek, dan wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti. Data data yang dapat dirangkum dari Narasumber Internal ialah cara yang ditempuh oleh pemilik The Bee S House Cafe dengan adanya kesepakatan kerja sama dengan Wave Production untuk membentuk citra kafe - resto dengan menggunakan konsep live entertainment dinilai solusi yang ampuh untuk membuat citra yang kuat dimata masyarakat
21 66 dan diharapkan akan meningkatkan brand awareness masyarakat. Sehingga daya beli pun meningkat dan memiliki keunikan dengan pesaing-pesaing yang ada di industri kafe ataupun restoran. Hal ini berkaitan dengan teori tentang Pencitraan yakni Pencitraan sangat penting karena pencitraan merupakan persepsi masyarakat secara langsung maupun tidak langsung terhadap suatu hal. Kaitan pencitraan sendiri dengan brand awareness yakni ukuran kekuatan eksistensi merek dibenak pelanggan. Jadi dimaksudkan, apabila The Bee S House Cafe membentuk dan mengembangkan konsep live entertainment, suatu hari ketika masyarakat memikirkan tempat yang dapat dijadikan untuk kuliner yang juga dapat dijadikan tempat bersantai dan dapat menghibur, maka yang dituju masyarakat ialah The Bee S House Cafe karena pelanggan sudah mengenal tentang kafe dengan live entertainment ini. Dengan adanya persepsi yang melekat dimasyarakat bahwa The Bee S House Cafe adalah kafe entertainment maka, pesan yang ingin disampaikan melalui citra yang dibentuk dan dikembangkan dapat dikatakan berhasil. Hal ini tentu tidak lepas dari faktor strategi branding yaitu bauran pemasaran. Faktor faktor bauran pemasaran yang digunakan The Bee S House Cafe ialah 4P (Place, Product, Price, dan Promotion). Maka dari itu dalam faktor lokasi yang strategis hal ini sesuai dengan salah satu bauran pemasaran restoran yaitu Lokasi (place), lokasi merupakan faktor yang penting dalam mencapai keberhasilan sebuah restoran.
22 67 Dapat dilihat melalui denah berikut: Gambar Lokasi The Bee S House Cafe Lokasi yang strategis terletak didalam Perumahan Greenville yang dipadati warga lalu diantara beberapa jalan utama, jalan panjang arteri kb.jeruk, wilayah tanjung duren serta kawasan grogol. Selain itu bila dikaitkan dengan bauran pemasaran lainnya yakni Product, Price, dan Promotion. The Bee S House Cafe memiliki menu menu yang lezat seperti para narasumber ungkapkan. Selain hidangan, renovasi tempat pun pernah dilakukan pada bulan September 2011 untuk menambah kenyamanan pengunjung dan agar tidak monoton.
23 68 BEFORE Gambar The Bee S House Cafe Sebelum Renovasi AFTER Gambar The Bee S House Cafe Setelah Renovasi Sedangkan untuk harga (price), dengan hidangan yang berkualitas dan cukup lengkap dengan range harga Rp Rp dirasa cukup terjangkau namun tetap berkualitas. Sedangkan aspek promosi yang sebagian besar dilakukan dengan word of mouth dan social media seperti Blackberry Messenger, Facebook dan Twitter dirasa cukup efektif menjangkau masyarakat karena perkembangan teknologi yang mudah diakases dan menjamurnya berbagai gadget dikalangan masyarakat luas.
24 69 Berikut merupakan wujud dari promotion The Bee S House Cafe melalui social media: Gambar Facebook The Bee S House Cafe Gambar Twitter The Bee S House Cafe Selain social media, bentuk pemasaran dan pensosialisasian citra kafe entertainment juga efektif dilakukan melalui event event yang diselenggarakan.
25 70 Berikut merupakan bentuk bentuk event yang diselenggarakan The Bee S House Cafe untuk mensosialisasikan pencitraan kafe live entertainment: Gambar Event Beelicious Beelicious merupakan awal dari inovasi live entertainment yang dijalankan oleh The Bee S House Cafe bersama Wave Production.
26 71 Beberapa event dari Beelicious yang mengundang beberapa talent DJ berbakat: Gambar Event Sixth Sense Gambar Event Old School Event Sixth Sense dan Event Old School yang mengundang DJ ternama yakni DJ Dunno yang merupakan pemenang DJ battle pada tahun 2011.
27 72 Gambar Event Saturday Night Gambar Event Bee S Break Invation Event Saturday Night Party dan Bee S Break Invation merupakan beberapa dari event Beelicious yang mengundang DJ Think, ia merupakan Talent DJ yang juga sangat berbakat dibidangnya, terbukti dengan tur Jawa-Bali yang sudah ia lakukan.
28 73 Gambar Event Trance Revolution Gambar Event R&B vs Trance The Bee S House Cafe juga mendukung perkembangan musik dengan event event live entertainment yang diselenggarakan dengan mengangkat beberapa jenis musik lain yang ingin diperkenalkan kepada konsumen dan masyarakat luas seperti event Trance Revolution dan R&B vs Trance.
29 74 Selain itu The Bee S House Cafe juga memanfaatkan moment moment khusus untuk memperkuat dan mengembangkan citra kafe entertainment dengan menyelenggarakan event event khusus yang menarik seperti event pada Valentine serta Halloween. Berikut merupakan flayer event event special The Bee S House Cafe untuk meramaikan moment moment special : Gambar Event Valentine 2011
30 75.Gambar Event Pre Valentine Gambar Event Halloween
31 76 Didalam berbagai event yang diselenggarakan Live DJ Performance yang menghadirkan jenis musik RnB sendiri dipilih karena jenis musik ini yang easy listening, dan mudah digemari oleh berbagai kalangan namun dikhususkan pada anak muda sesuai dengan jenis segmentasi the changeexpecting lad yang memiliki range usia tahun dan segmen the savvy conqueror yang memiliki range usia tahun. Begitu juga dengan live accoustic band yang dipilih sebagai salah satu bentuk konsep live entertainment dikarenakan sesuai dengan segmentasi pasar tersebut. Sedangkan berdasar dari data data yang didapat dari narasumber eksternal, para konsumen dapat dikatakan memahami benar citra The Bee S House Cafe sebagai kafe resto dengan konsep live entertainment. Hal ini juga merupakan salah satu faktor utama sebagian konsumen sering datang dan malah menjadi konsumen yang loyal di The Bee S House Cafe. Secara umum setiap manusia memiliki kebutuhan hiburan karena setiap manusia pasti pernah merasakan penat atau stress maka dari itu seperti pada teori mengenai Live Entertainment yang memiliki definisi hiburan atau pertunjukan yang hidup dalam arti kata langsung. Live Entertainment merupakan variasi dalam dunia hiburan yang mimiliki keanekaragaman dalam bentuknya. Dari mulai musik, film, seni. Wujud dari live entertainment ialah sarana hiburan yang dinikmati oleh audiens. Karena sebagian besar konsumen merupakan masyarakat dengan kategori remaja, maka segmentasi musik RnB cocok dikarenakan musik RnB yang bersifat global dan easy listening. Selain musik RnB masyarakat juga banyak yang memiliki minat pada musik accoustic, karena dirasa nyaman, menghibur, dan santai. Selain itu aspek hiburan bagi masyarakat lainnya yakni
32 77 olahraga dimanfaatkan oleh The Bee S House Cafe dengan menghadirkan Nonton Bareng karena pada akhir akhir ini kebersamaan nonton bareng, khususnya menonton bola bersama teman teman dilihat merupakan hal yang sedang menjadi tren karena masyarakat dapat menonton tapi beramai ramai sehingga kebersamaan pun lebih terasa. Dengan adanya konsep live entertainment dapat terlihat bahwa omset dan daya beli pun meningkat, berikut merupakan grafik kenaikan omset The Bee S House Cafe sebelum dan sesudah menghadirkan konsep live entertainment: Peningkatan Omset The Bee'S House Café Sebelum Adanya Konsep Live Entertainment Sesudah Adanya Konsep Live Entertainment Gambar Omset The Bee S House Cafe Terlihat dalam grafik diatas bahwa kenaikan omset yang signifikan setelah dihadirkannya konsep live entertainment ke dalam The Bee S House Cafe. Maka, menurut peneliti dengan adanya konsep entertainment tentu sangat menguntungkan The Bee S House Cafe. Serta dampak positif lain The Bee S House Cafe dapat menjadi trendsetter didalam industri kafe resto dengan keunggulan inovasinya.
33 78 Selain peningkatan omset, peningkatan konsumen pun terlihat, namun peningkatannya bersifat beragam sesuai dengan kegemaran masyarakat sendiri terhadap live dj performance, live acoustic band, serta nobar Desember Januari Februari NOBAR Live Accoustic Band Live DJ Performance Gambar Frekuensi Kunjungan Konsumen Berdasarkan grafik frekuensi kuantitas kunjungan konsumen, faktor live DJ performance bersifat stabil dalam mempengaruhi frekuensi kunjungan konsumen lalu dilanjutkan oleh Live Accoustic Band dan NOBAR. Menurut peneliti hal ini dikarenakan faktor sebagian besar konsumen yang menyukai jenis musik RnB yang bersifat easy listening. Sedangkan event NOBAR bersifat musiman maka frekuensi kunjungan konsumen pada saat diadakannya event NOBAR pun tidak stabil.
34 79 Namun, menurut hasil observasi dan wawancara beberapa dari narasumber eksternal mengungkapkan bahwa alasan kunjungan ke The Bee S House Cafe bukan hanya dikarenakan adanya konsep live entertainment namun karena teman teman yang memang sudah terbiasa mengunjungi The Bee S House Cafe jadi menurut peneliti alasan suasana yang nyaman yang merupakan faktor hal ini dapat terjadi. Jadi kesimpulan peneliti dari keseluruhan penelitian ini yang terdiri dari pengumpulan data dan pengelolaan data, maka The Bee S House Cafe sejauh ini sudah cukup berhasil membentuk serta mengembangkan citra kafe entertainment yang inovatif dimata publik dengan berbagai strategi pemasarannya yang mendukung strategi branding yang diterapkan. Namun tetap perlu dilakukan evaluasi evaluasi agar konsep entertainment ini tidak bergeser dan keluar dari konsep yang ditetapkan.
BAB 1 PENDAHULUAN. Pencitraan pada kafe - resto pada saat ini masih sering menjadi hal
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencitraan pada kafe - resto pada saat ini masih sering menjadi hal yang disepelekan oleh masyarakat, baik para pemilik maupun para konsumen, padahal bila sebuah kafe
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan suatu negara dapat tercermin dari perkembangan sektorsektor yang ada di dalamnya, baik di sektor ekonomi, politik, sosial, pariwisata, budaya, dan sebagainya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini salah satu kebutuhan remaja adalah sosialisasi diri dalam pergaulan sebayanya. Maka tidak jarang rumah makan dan cafe menjadi tempat-tempat yang
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Sejarah dan Perkembangan Strawberry Cafe Strawberry Cafe beroperasi pertama kali pada tahun 2004 yang berlokasi di Tanjung Duren, Jakarta Barat. Restoran ini merupakan
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Cafe merupakan suatu tipe restoran yang biasa menyediakan tempat duduk di dalam dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cafe merupakan suatu tipe restoran yang biasa menyediakan tempat duduk di dalam dan di luar ruangan. Cafe tidak menyajikan makanan berat namun lebih berfokus pada menu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tarik wisatawan domestik maupun asing. Selain itu Jakarta juga sebagai kota
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jakarta adalah ibukota dan pusat kebudayaan, yang berlatar belakang berbagai macam adat dan kebudayaan dengan nilai eksotis tinggi. Kota Jakarta memiliki peninggalan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangan jaman cafe telah memiliki banyak konsep.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era modern ini, bisnis cafe merupakan suatu bisnis yang menjanjikan. Pada awalnya cafe hanya berfungsi sebagai kedai kopi, tetapi sesuai dengan perkembangan
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Responden pada penelitian ini merupakan konsumen dari
Lebih terperinciBAB 1 LATAR BELAKANG
BAB 1 LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Pemilihan Usaha Semakin bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia mengakibatkan peningkatan kebutuhan akan konsumsi makanan yang harus di sediakan, makanan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Aktivitas konsumen terdiri dari tiga kegiatan, yaitu: berbelanja, melakukan pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, konsumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar domestik maupun di pasar internasional atau global. Fenomena ini semakin menyadarkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Bangunan Wiki Koffie Bandung
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Wikikoffie adalah sebuah café yang terletak di jalan Braga no 90 Bandung tepat pada pertigaan Braga, didirikan oleh Ahuang sejak 15 mei 2012 yang memiliki
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Silsila Karya Abadi atau Stupa Group adalah perusahaan yang bergerak di industri Food & Beverage.Stupa Group memiliki 2 buah gerai F&B yaitu, Downtown Bistro yang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
120 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan penelitian sebagai berikut: 1. Perceived
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Selain bertujuan bisnis atau mencari keuntungan, Restoran dan Kafe juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Restoran dan Kafe adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisasi secara komersial, yang menyediakan makanan dan minuman kepada pelanggan. Selain bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepuasaan pelanggan untuk memaksimalkan laba dan menjaga. keberlangsungan perusahaanya. Hal ini juga untuk memberikan kepuasan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan yang menghasilkan barang dan jasa perlu menjaga kepuasaan pelanggan untuk memaksimalkan laba dan menjaga keberlangsungan perusahaanya. Hal ini juga untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar tetapi perusahaan kecil atau perusahaan pemula juga menerapkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini banyak perusahaan berkompetisi untuk menguasai pangsa pasar yang ada, yaitu dengan cara membuat perencanaan pemasaran yang baik demi mendapat pencitraan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. GAMBAR 1.1 Ganesha Mocktail Cafe Bandung Sumber: Dokumen Ganesha Mocktail Cafe, 2017.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan GAMBAR 1.1 Ganesha Mocktail Cafe Bandung Sumber: Dokumen Ganesha Mocktail Cafe, 2017. Ganesha Mocktail Cafe yang berdiri sejak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri jasa sangatlah pesat di negara-negara maju begitu pula,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan industri jasa sangatlah pesat di negara-negara maju begitu pula, perkembangan dan peranan industri jasa yang semakin pesat, didorong oleh kemajuan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk tetap menggunakan produk yang dihasilkan perusahaan tersebut. berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pemasaran merupakan suatu proses dan manajerial yang membuat individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minat untuk mengunjungi suatu tempat didasari dari rencana konsumen untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen untuk berkunjung ke
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo yang tepatnya berada di Jln. MT Hariyono No. 196 depan Bank sulut Kota
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Café Double dipps dirikan pada tanggal 11 juli 2011 dibawah kepemilikian ibu Lisye Irawati, Café Double dipps merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman yang dimulai dari skala kecil seperti warung-warung
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis di era modern telah berkembang sangat pesat dan mengalami metamorfosis yang berkesinambungan. Setiap pelaku usaha di semua kategori bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. 1 Statistik Kunjungan Wisatawan Mancanegara Di Indonesia Tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata di Indonesia saat ini sudah mulai berkembang dimana hal ini ditandai oleh banyaknya tempat wisata yang ada di Indonesia serta peningkatan jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi 1.1.1 Sejarah Cafe Lawangwangi Cafe Lawangwangi Creative Space merupakan salah satu tempat dimana para seniman dapat memamerkan sekaligus menjual hasil
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin cepatnya arus informasi pada era globalisasi seperti sekarang ini, tingkat arus informasi telah berkembang dengan sedemikian rupa sehingga pengaruhnya dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang,baik jumlah maupun waktunya. Bidang usaha yang dapat digeluti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk memperoleh keuntungan sesuai dengan tujuan dan target yang diinginkan dalam berbagai bidang,baik jumlah maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini, tingkat arus informasi telah berkembang dengan sedemikian rupa sehingga pengaruhnya dapat dengan cepat terlihat dan terasa
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI PALEMBANG
MAKALAH SEMINAR PEMASARAN TENTANG PENGARUH INOVASI PRODUK DAN STRATEGI PEMASARAN TERHADAP MINAT BELI PADA RESTORAN KENTUCKY FRIED CHICKEN DI KOTA PALEMBANG Dosen Pembimbing, Yth, Bapak Muhammad Wadud S.E
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Roemah Kopi adalah sebuah cafe yang menggunakan konsep etnik Indonesia sehingga memberikan nuansa yang berbeda dan ini bisa menjadi daya tarik bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
2 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berkembangnya kebutuhan manusia modern secara tidak sadar membentuk pemasaran di dunia saat ini semakin emosional. Kini kebutuhan emosional jadi lebih menonjol
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Atribut-Atribut yang di anggap penting oleh konsumen dari sebuah Cafe. Penyajian makanan yang menarik Penyajian minuman yang menarik Kualitas makanan dan minuman
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan industri kuliner semakin pesat di Indonesia. Menurut Tjahjono Haryono sebagai ketua Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) cabang Jawa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Ndubisi dan Moi (2005) mengatakan bahwa pembelian ulang (repurchase)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia bisnis kuliner yang semakin ketat, membuat para pengusaha berusaha mencari strategi yang tepat dalam memasarkan produknya. Ndubisi dan Moi (2005)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Contohnya adalah tren untuk makan sambil hang-out
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman, tren-tren baru mulai bermunculan di masyarakat. Contohnya adalah tren untuk makan sambil hang-out (bercengkerama). Kebiasaan hang-out
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk. Seiring dengan pesatnya daya beli masyarakat dalam bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis kuliner di Indonesia saat berkembang sangat pesat seiring dengan meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat dan bertambahnya jumlah penduduk.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pasar domestik maupun di pasar internasional atau global. Fenomena ini semakin
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar domestik maupun di pasar internasional atau global. Fenomena ini semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi, diawali dari kegiatan yang semula hanya
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL 5.1.Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Sebagian besar responden penelitian memiliki persepsi yang sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi yang penuh persaingan, konsumen dihadapkan pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi yang penuh persaingan, konsumen dihadapkan pada berbagai pilihan akan produk dengan kualitas dan harga yang hampir sama. Hal ini diakibatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Amir dalam bukunya yang berjudul Sukses Memiliki Restoran Tanpa Modal
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia disamping sandang dan papan. Dalam memenuhi kebutuhan pokoknya tersebut, masyarakat memiliki selera berbeda, termasuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. untuk memenangkan persaingan tersebut. kepada retailing mix (bauran eceran), yang merupakan kombinasi dari enam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Akhir-akhir ini bisnis ritel di Yogyakarta mengalami perkembangan yang sangat pesat. Salah satunya adalah bisnis restoran, yang ditandai dengan menjamurnya restoran
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
95 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Temuan penelitian merupakan bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna untuk menelaah semua data yang diperoleh peneliti. Selain itu juga bermanfaat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perhatian yang seksama dan dicermati semua pihak tak terkecuali oleh perusahaan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Isu lingkungan global merupakan permasalahan lingkungan yang perlu mendapat perhatian yang seksama dan dicermati semua pihak tak terkecuali oleh perusahaan, pemanasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan Industri telekomunikasi di dunia sudah semakin maju dan semakin dibutuhkan adanya, termasuk di Indonesia sendiri industri tersebut sudah seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan lahan subur bagi pemasaran berbagi macam produk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan lahan subur bagi pemasaran berbagi macam produk karena populasinya yang sangat besar dan beragam. Mulai dari pemasaran produk elektronik,
Lebih terperincidiarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Di satu sisi, eraglobalisasi memperluas pasar produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. faktor yang sangat penting dalam bidang dagang atau apapun untuk memperkuat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan bisnis yang semakin pesat, pemasaran merupakan faktor yang sangat penting dalam bidang dagang atau apapun untuk memperkuat usaha yang kita
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Hal-hal yang dianggap penting oleh konsumen dalam memilih rumah makan dapur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin bertambah pula aneka ragam kebutuhan barang dan jasa untuk memenuhi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi masyarakat yang semakin bertambah berdampak pada semakin bertambah pula aneka ragam kebutuhan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Sejarah Berdirinya Minimarket Kong Kali Kong
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1. Sejarah Berdirinya Minimarket Kong Kali Kong Gambar 2 : Minimarket Kong Kali Kong (K3) Minimarket merupakan usaha yang sedang diminati oleh mereka yang sedang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bisnis merupakan suatu kegiatan atau aktivitas yang dikerjakan oleh suatu perusahaan untuk mencari keuntungan atau nilai tambah. Saat ini perkembangan bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun ini bisnis di bidang usaha makanan mengalami perkembangan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Beberapa tahun ini bisnis di bidang usaha makanan mengalami perkembangan yang sangat pesat, seiring dengan besarnya kebutuhan masyarakat akan makanan sebagai kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus siap menghadapi situasi yang semakin bersaing. Perusahaan-perusahaan di
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini persaingan semakin ketat sehingga para pengusaha harus siap menghadapi situasi yang semakin bersaing. Perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya tarik pelanggan. adalah dengan mengelola citra sebuah usaha tersebut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, persaingan usaha yang semakin ketat menuntut kita untuk selalu berpikir kreatif dalam membangun sebuah usaha. Keadaan ini mengakibatkan tingkat persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Saat ini, perkembangan dunia kuliner khususnya di Indonesia telah mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Tidak sedikit para pelaku bisnis yang mencoba berkecimpung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Banyak kota di Indonesia khususnya di Kota Bandung yang dikenal akan aneka ragam kuliner yang unik serta memiliki citra rasa yang khas. Di Bandung sebelumnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha untuk melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam usaha untuk melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari karakteristik produk baik mengenai penampilan, gaya, dan mutu dari produk tersebut. Perusahaan yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pada era perdagangan bebas dan persaingan global memaksa setiap
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era perdagangan bebas dan persaingan global memaksa setiap perusahaan harus siap menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat. Munculnya persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial politik memberi perubahaan besar pada industri media masa di Indonesia. Fungsi media masa sebagai
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN & SARAN
BAB VI KESIMPULAN & SARAN 6. Kesimpulan berikut: Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai. Faktor-faktor yang dianggap penting oleh konsumen dalam pemilihan restaurant
Lebih terperinciBAB VII PERUMUSAN STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN KONSUMEN
BAB VII PERUMUSAN STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN KONSUMEN Berdasarkan hasil data dan mengenai karakteristik konsumen, analisis tingkat kepuasan konsumen terhadap mutu atribut dan pelayanan, maka
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan yang terpenting setelah udara dan air, serta merupakan salah satu kebutuhan primer manusia yang harus segera terpenuhi untuk mempertahankan kelangsungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelanggan sebagai tujuan utama (Kotler, 2012). Tidak terkecuali usaha dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis di era Abad ke-21 telah berkembang sangat pesat dan mengalami metamorfosis yang berkesinambungan. Setiap pelaku usaha di tiap kategori bisnis dituntut
Lebih terperinciBISNIS RUMAH MAKAN STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Oleh : Muhamad Amirudin Fauzi / S1TI2M
BISNIS RUMAH MAKAN Oleh : Muhamad Amirudin Fauzi 10.11.4479 / S1TI2M STMIK AMIKOM YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemenuhan kebutuhan dan keinginan serta nilai kualitas jasa sangat ditentukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah experiential marketing. Konsep ini berusaha menghadirkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsep pemasaran yang memberikan pengalaman unik kepada pelanggan sudah dikenal dengan istilah experiential marketing. Konsep ini berusaha menghadirkan pengalaman yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. cepat saji yang bermerek asing, seperti McDonald, Kentucky Fried Chicken. banyak membidik target pasarnya kalangan keluarga.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di kota-kota besar di Indonesia semakin banyak kita jumpai restoran cepat saji yang bermerek asing, seperti McDonald, Kentucky Fried Chicken (KFC), Texas Chicken,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. manajemen di masing-masing perusahaan juga dituntut agar dapat
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Saat ini banyak perusahaan yang berkompetisi untuk menguasai pangsa pasar yang ada, yaitu dengan cara membuat perencanaan pemasaran yang baik demi mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia kuliner di Jakarta sudah sampai pada titik yang mengesankan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia kuliner di Jakarta sudah sampai pada titik yang mengesankan dan sangat menarik untuk terus ditelusuri. Pertumbuhan bisnis kuliner semakin berkembang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pesatnya pertumbuhan penduduk di DKI Jakarta saat ini, bermunculan pula berbagai jenis usaha yang berpotensi menghasilkan keuntungan. Beragamnya penduduk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia dan sembilan negara anggota ASEAN telah menyepakati perjanjian Masyarakat Ekonomi ASEAN yang akan menjadi tujuan integrasi ekonomi regional pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha menyadari suatu kebutuhan untuk mengeksploitasi sepenuhnya aset-aset mereka demi memaksimalkan kinerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap permintaan kebutuhan akan makanan. Dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan jumlah penduduk dunia yang makin meningkat setiap tahunnya sangat berpengaruh terhadap permintaan kebutuhan akan makanan. Dengan adanya peningkatan
Lebih terperinciUSULAN STRATEGI PEMASARAN (STUDI KASUS : Black Pepper Steak Resto & Cafe) JURNAL TUGAS AKHIR
1 USULAN STRATEGI PEMASARAN (STUDI KASUS : Black Pepper Steak Resto & Cafe) JURNAL TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Akademik Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu Pada Jurusan Teknik Industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tinggi setelah tahun lalu tumbuh sebesar 9 % (www.kemenperin.go.id).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Industri makanan dan minuman memiliki prospek pasar yang masih cerah seiring pertumbuhan ekonomi, karena dukungan sumber bahan baku dan populasi masyarakat Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuntungan atau laba. Walaupun laba bukan merupakan satu-satunya aspek yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan atau bisnis dikatakan berhasil apabila mendapat keuntungan atau laba. Walaupun laba bukan merupakan satu-satunya aspek yang dinilai dari keberhasilan
Lebih terperinciUKDW BAB I. Pendahuluan Latar Belakang Masalah. Dunia bisnis retail saat ini mengalami persaingan yang sangat ketat, dimana
BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia bisnis retail saat ini mengalami persaingan yang sangat ketat, dimana semakin banyak produsen yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dewasa ini sangat sulit ditebak. Ini disebabkan oleh terjadinya perubahan di
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dan perkembangan perekonomian dalam era globalisasi dewasa ini sangat sulit ditebak. Ini disebabkan oleh terjadinya perubahan di dunia baik di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar dankonsumen yang baru. Persaingan juga menjadi salah satu penyebab
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat persaingan usaha pakaian di kota bandung tentunya tidak luput dari persaingan yang ketat karena setiap perusahaan berusaha supaya dapat meningkatkan pangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Suasana Little White Cafe
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Little White Cafe yang berlokasi di Jl. Lodaya No. 11A Bandung adalah rumah tinggal yang beralih fungsi menjadi cafe sejak 2011 didirikan oleh Bapak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengembangan sektor UKM sering diartikan sebagai salah satu indikator
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perhatian pada pengembangan sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) memberikan makna tersendiri pada usaha peningkatan pertumbuhan ekonomi serta dalam usaha menekan
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bogor merupakan salah satu kota yang banyak dikunjungi wisatawan dikarenakan memiliki ciri khas yaitu banyaknya makanan yang bervariasi, udara yang sejuk, memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan bisnis di Indonesia semakin pesat. Dengan adanya globalisasi, segala bentuk dan jenis usaha dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat Indonesia
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dengan pengolahan data yang dibuat dari semua penelitian yang dilakukan, maka jawaban dari perumusan masalah yang dibuat pada bab 1 dapat terjawab. Berkut adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia kuliner di beberapa tahun belakangan ini seperti
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia kuliner di beberapa tahun belakangan ini seperti restaurant dan café kini semakin pesat. Banyak sekali cafe dan restaurant asing berjamuran di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia pemasaran yang semakin global, persaingan yang hypercompetitive
BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Masalah Dunia pemasaran yang semakin global, persaingan yang hypercompetitive dengan tingkat perubahan yang menuntut pemasar untuk berupaya semaksimal mungkin mencari
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. Latar belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar belakang Di Indonesia, kopi menjadi komoditas perkebunan yang sangat digemari oleh penduduk. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan konsumsi kopi di Indonesia secara keseluruhan.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. disimpulkan beberapa hal mengenai Strategi Komunikasi Pemasaran. Makan Sutra oleh PT. Supermal Karawaci sebagai berikut :
95 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan beberapa hal mengenai Strategi Komunikasi Pemasaran Makan Sutra oleh PT. Supermal Karawaci
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menjadikan Kota Bandung sebagai salah satu kota kreatif di Indonesia tentunya bukanlah hal yang baru lagi bagi masyarakat di negara ini. Melimpahnya kekayaan alam yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh perubahan pola makan masyarakat kota yang gemar makan di luar, dan jumlah penduduk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan bisnis yang semakin ketat saat ini melibatkan industri di bidang makanan dipicu oleh perubahan pola makan masyarakat kota yang gemar makan di
Lebih terperinciMasyarakat Ilmuwan danteknolog Indonesia
Survey Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Membeli pada Konsumen Waralaba Makanan Asing dan Lokal 17 20 Februari 2013 Masyarakat Ilmuwan danteknolog Indonesia Indonesia. 15144. Telp (021) 91028041
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun selalu menjadi sorotan tajam oleh seluruh masyarakat selaku konsumen. Hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jasa pelayanan yang dilakukan hampir di seluruh perusahaan dari tahun ke tahun selalu menjadi sorotan tajam oleh seluruh masyarakat selaku konsumen. Hal ini
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menjanjikan. Model rumah makan sangat banyak ada yang bernama cafe, coffe
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, bisnis rumah makan merupakan suatu bisnis yang menjanjikan. Model rumah makan sangat banyak ada yang bernama cafe, coffe shop, main
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN Kopi merupakan salah satu dari komoditi perkebunan yang dihasilkan Indonesia. Kopi di Indonesia banyak diolah menjadi bahan dasar pembuatan minuman. Olahan minuman kopi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Banyaknya pilihan masyarakat untuk menikmati sajian makanan ala Jepang di Indonesia, khususnya di Jakarta membuktikan bahwa pemain di bisnis makanan Jepang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menunjukkan pertumbuhan usaha restoran di Indonesia sejak tahun 2008 hingga. Tabel 1-1 Pertumbuhan Restoran di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1 Industry Overview Dan Market Share Bisnis restoran dan kafe hingga saat ini masih diyakini sebagai salah satu bisnis yang memiliki prospek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (pikiranrakyatonline.com, 2013) (Simamora, 2006) (Kotler, 2002)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha di Indonesia, dewasa ini telah memperlihatkan ke arah kemajuan. Terbukti dengan semakin menjamurnya berbagai bentuk badan usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Burgerman adalah salah satu kafe burger di Surabaya yang bermaksud
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kafe merupakan suatu tempat untuk santai atau berkumpul dengan teman. Burgerman adalah salah satu kafe burger di Surabaya yang bermaksud memperluas segmentasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak ke-4 didunia, menjadikan negara yang potensial untuk pemasaran berbagai barang maupun jasa.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman saat ini, persaingan pun semakin ketat dalam proses penawaran serta penyajian dari makanan dan minuman. Dari perkembangan jaman inilah,
Lebih terperinci