BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitan ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara obyektif (Machfoedz, 2008). Menurut Notoatmojo (2005) metode penelitian deskriptif digunakan untuk menjawab atau memecahkan masalah yang sedang dihadapi pada situasi sekarang. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendiskripsikan diagnosa keperawatan pada pasien DHF di Rumah Sakit Roemani Semarang yang meliputi karakteristik pasien DHF, diagnosa keperawatan pada hari pertama sampai hari ketiga perawatan, lima diagnosa keperawatan yang banyak dialami pasien DHF, dan diagnosa keperawatan yang perlu ditambahkan dalam Standar Asuhan Keperawatan (SAK) di Rumah Sakit Roemani Semarang. SAK adalah buku standar yang dipakai perawat sebagai acuan dalam melakukan asuhan keperawatan. B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek / subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah pasien DHF usia lebih dari 11 tahun yang dirawat di Rumah Sakit Roemani Semarang di ruang Ayyub1 (ruang Ustman), Ayyub 2, Ayyub 3, ruang Ismail 1, dan ruang Ismail 2. Menurut data rekam medis Rumah Sakit Roemani tahun 2012 data satu tahun pasien DHF dewasa sejumlah 149 pasien dan rata rata perbulan sejumlah 13 pasien. 18

2 2. Sampel Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2010). Berdasarkan jumlah populasi yang ada selama satu tahun dapat ditentukan jumlah sampel dengan rumus : N n = 1+N(d 2 ) Keterangan n : jumlah sampel N : jumlah populasi d : presisi yang ditetapkan Berdasarkan rumus diatas dengan d = 20 % dan N = 149, diperoleh jumlah sampel minimal sebesar 22 responden. Pada penelitian ini sampel yang diteliti sebanyak 25 responden. Kriteria sample meliputi kriteria inklusi dan eksklusi, sebagai berikut : a. Kriteria inklusi dari penelitian ini, adalah : 1) Pasien didiagnosa DHF di ruang rawat inap Rumah Sakit Roemani Semarang yang dibuktikan dengan : a) Hasil laborat IgM Dengue dan tanda klinis derajat I dan II, yaitu: DHF Derajat I : Demam, uji torniquet positif, trombositopeni, peningkatan hematokrit. DHF Derajat II : Kriteria derajat I, ptekie. b) Apabila pasien tidak diperiksa IgM karena mahalnya biaya pemeriksaan, maka penegakan diagnosa berdasarkan standar diagnosa klinis yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang, yaitu : Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas dan berlangsung terus menerus selama 2-7 hari, ada perdarahan minimal uji Torniquet positif (minimal sepuluh 19

3 ptekie pada luas satu inci persegi di lengan bawah bagian depan), ada pembesaran hati (hepatomegali), trombositopenia, peningkatan hematokrit (hemokonsentrasi). 2) Usia lebih dari 11 tahun. 3) Kesadaran compos mentis. 4) Dirawat di rumah sakit hari pertama sampai hari ketiga. 5) Pasien dirawat dengan satu diagnosa medis DHF dan tanpa komplikasi. b. Kriteria eksklusi dari penelitian ini, yaitu : Kondisi pasien berkembang menjadi komplikasi ke grade III dan IV, yaitu : Derajat III : Kriteria derajat II, nadi cepat dan lemah, hipotensi, akral dingin dan gelisah. Derajat IV : Kriteria derajat III, tanda-tanda vital tak terukur. 3. Tehnik Sampling Tehnik sampling dalam penelitian ini menggunakan tehnik kuota sampling yaitu tehnik menentukan sampel dari populasi dengan kriteria tertentu sampai jumlah kuota yang diinginkan terpenuhi (Sugiyono, 2010). Sampel dalam penelitian ini diambil dari semua pasien DHF yang memenuhi kriteria inklusi yang sudah ditentukan sampai mencapai jumlah sampel minimal 22 responden. 20

4 C. Definisi Operasional Skema : 3.1 Definisi Operasional Variabel Definisi Operasional Alat / Cara ukur Diagnosa keperawatan pada pasien DHF : Masalah aktual / potensial yang ada pada ps DHF yang merupakan bentuk perubahan dari kesehatannya. Instrumen wawancara dan observasi Sub variabel Kekurangan volume cairan Resiko kekurangan volume cairan Resiko ketidakseimbangan elektrolit. Hipertermi Suatu kondisi terjadinya penurunan cairan dalam tubuh berhubungan dengan kegagalan mekanisme regulasi, yang ditandai dengan : 1. Perubahan status mental 2. Tekanan darah turun dari biasanya 3. Nadi lemah,frekuensi meningkat dari biasanya 4. Volume urine < 0,5cc/kgBB/jam 5. Membran mukosa kering,kulit kering 6. Peningkatan hematokrit 7. Peningkatan suhu tubuh 8. Kelemahan Suatu kondisi yang berisiko mengalami kekurangan cairan dalam tubuh, yang berhubungan dengan : 1.Muntah 2.Kurang intake cairan 3.Trombositopeni 4.Diare Suatu kondisi yang beresiko terjadinya penurunan elektrolit,berhubungan dengan : 1.kekurangan cairan 2.Muntah 3.Diare Suatu kondisi terjadinya peningkatan suhu tubuh di atas kisaran normal berhubungan dengan penyakit (viremia), yang ditandai dengan : 1.Suhu tubuh di atas 38 0 C. 2.Frekuensi pernapasan > 24x/m. 3.Frekuensi nadi > 100x/m 4.Kulit kemerahan dan terasa hangat waktu disentuh Wawancara dan observasi, dengan cara : 1.Mengukur tingkat kesadaran dengan GCS. 2.Mengukur tekanan darah dengan tensimeter digital 3.Palpasi dan menghitung frekuensi nadi, dalam 1 menit. 4.Menampung dan mengukur volume urin dalam 24 jam 5. Pemeriksaan fisik mukosa bibir,kulit 6.Pemeriksaan haematokrit ke laborat. 7.Mengukur suhu tubuh dengan termometer digital. 8.Bertanya apakah pasien merasa lemah? Wawancara dan observasi : 1.Observasi dan bertanya apakah pasien muntah? 2.Mengukur balance cairan 3.Pemeriksaaan trombosit ke laborat 4.Bertanya frekuensi dan konsistensi BAB Wawancara dan observasi : 1.Mengenali tanda-tanda kurang cairan 2.Obsevasi dan bertanya apakah pasien muntah? 3.Bertanya frekuensi dan konsistensi BAB Observasi, dengan cara : 1.Mengukur suhu tubuh dengan termometer digital 2.Menghitung pernapasan, selama 1 menit. 3. Menghitung nadi, selama 1 menit. 4. Inspeksi dan palpasi kulit. 21

5 Variabel Definisi Operasional Alat / Cara ukur Mual Suatu kondisi yang merangsang keinginan untuk muntah berhubungan dengan iritasi lambung, ditandai dengan : 1.Keengganan terhadap makanan 2.Melaporkan mual dan ingin muntah 3.Rasa asam di mulut dan peningkatan salivasi 4.Peningkatan menelan Wawancara dan observasi, dengan cara : 1.Melihat porsi makan pasien 2.Bertanya apakah ada mual dan muntah 3.Menanyakan apakah ada peningkatan saliva dan rasa asam di mulut? 4.Melihat dan bertanya apakah pasien sering menelan. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan Nyeri akut Resiko perdarahan. Ansietas Suatu kondisi yang menunjukkan bahwa asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik berhubungan dengan faktor biologis, ditandai dengan : 1. Nyeri abdomen 2. Menghindari makan dan cepat kenyang setelah makan 3. Diare 4. Membran mukosa pucat Suatu kondisi yang muncul berupa rasa sakit berhubungan dengan proses biologis, ditandai dengan : 1.Mengatakan nyeri (skala) 2.Peningkatan tekanan darah dari biasanya 3.Peningkatan frekuensi nadi dan pernapasan dari biasanya. 4.Wajah menunjukkan nyeri,gelisah, sikap melindungi area nyeri, fokus menyempit,perubahan posisi untuk menghindari nyeri 5.Ada gangguan tidur Suatu kondisi yang berisiko mengalami penurunan volume darah yang dapat mengganggu kesehatan, berhubungan dengan : Trombositopeni Suatu kondisi yang menunjukkan perasaan khawatir karena sesuatu yang belum jelas berhubungan dengan perubahan dalam status kesehatan (kurang pengetahuan terhadap penyakit), ditandai dengan : 1.Pasien gelisah 2.Insomnia 3.Mengatakan khawatir dan takut Wawancara dan observasi, dengan cara : 1.Menanyakan apakah ada nyeri diabdomen. 2.Melihat reaksi saat jam makan dan berapa porsinya saat pasien mengatakan kenyang. 3.Bertanya berapa kali frekuensi dan konsistensi BAB pasien 4.Pemeriksaan fisik pada mukosa bibir Wawancara dan observasi, dengan cara : 1.Mengukur tingkat nyeri dengan skala nyeri. 2.Mengukur tekanan darah dengan tensimeter digital 3.Menghitung nadi dan pernapasan selama 1 menit. 4.Melihat tanda nyeri seperti pasien tampak gelisah, tidak fokus saat diajak bicara, expresi wajah menunjukkan nyeri, berubah posisi untuk menghindari nyeri. 5. Bertanya apakah ada gangguan tidur Observasi pemeriksaan trombosit ke laborat Wawancara dan observasi dengan cara : 1.Melihat adakah perilaku gelisah. 2.Bertanya apakah ada gangguan tidur? 3.Bertanya apakah pasien khawatir atau takut? 22

6 Sub Variabel Definisi Operasional Alat / Cara ukur Intoleran aktivitas Suatu kondisi yang menunjukkan ketidakcukupan energi psikologis / fisiologis untuk menyelesaikan aktivitas sehari-hari, berhubungan dengan kelemahan umum, ditandai dengan : 1.Respons tekanan darah abnormal terhadap aktivitas 2.Respon frekuensi nadi abnormal terhadap aktivitas 3.Mengatakan pegal pegal / sakit,letih dan lemah setelah aktivitas 4.Dispneu setelah beraktivitas Keterangan : Wawancara dan observasi dengan cara : 1.Mengukur tekanan darah dengan tensimeter digital 2.Menghitung frekuensi nadi setelah aktivitas dalam 1 menit. 3.Bertanya apakah pegal-pegal, letih dan lemah setelah aktifitas? 4.Melihat apakah pasien sesak setelah beraktivitas. 1. Penulisan diagnosa keperawatan aktual tidak ditulis lengkap untuk memenuhi syarat penulisan sub variable, yang ringkas dalam penulisannya. 2. Diagnosa keperawatan bisa dirumuskan apabila telah memenuhi satu atau lebih batasan karakteristik mayor (Carpenito, 2012), yaitu : Diagnosa 1 Diagnosa 2 : Kulit mukosa kering, asupan oral kurang. : Muntah, diare, asupan oral kurang, trombositopeni Diagnosa 3 : Kekurangan cairan, diare, muntah. Diagnosa 4 : Suhu tubuh di atas 38 0 C, kulit teraba hangat, tachikardi. Diagnosa 5 : Melaporkan mual, kulit pucat, peningkatan saliva dan menelan Diagnosa 6 : Menghindari makan, cepat kenyang, mual, muntah. Diagnosa 7 : Mengatakan nyeri, perubahan tekanan darah, nadi, frekuensi pernapasan, gelisah, wajah menunjukkan nyeri, gerakan tubuh berhati - hati. Diagnosa 8 : Trombositopeni. Diagnosa 9 : Insomnia, gelisah, pasien khawatir. Diagnosa10 : Dispnea, nadi meningkat dan lemah, tekanan darah diastolik meningkat > 15mmHg setelah pasien beraktifitas. D. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Roemani Semarang dengan alamat Jl.Wonodri Baru No. 22A Semarang. 23

7 E. Waktu Penelitian Waktu penelitian / jadwal penelitian terlampir dalam lampiran. F. Etika Penelitian Menurut Nursalam (2006) sebelum melakukan penelitian ada etika penelitian yang harus diperhatikan, yaitu : 1. Lembar persetujuan diberikan pada responden Tujuannya agar subyek mengetahui maksud dan tujuan serta dampak dari penelitian selama pengumpulan data. 2. Anonimyti Tujuannya untuk menjaga kerahasiaan identitas subyek. 3. Confidensiality Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh subyek dijamin oleh peneliti. G. Alat Pengumpulan Data 1. Instrumen Penelitian Data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara menggunakan instrumen wawancara langsung dan observasi pasien, tensimeter digital, thermometer digital, skala nyeri numeric / NRS (Numeric Rate Scale), GCS (Glasgow Coma Scale), observasi hematologi analisys. Instrumen penelitian terdiri dari : a. Bagian A berisi data responden yang terdiri dari nama responden, jenis kelamin, umur, pendidikan, lama sakit dan riwayat di rawat di rumah sakit sebelumnya. b. Bagian B berisi pemeriksaan tanda-tanda vital responden yang terdiri dari tekanan darah, frekuensi nadi, frekuensi pernapasan, dan nyeri dalam skala nyeri. c. Bagian C berisi hasil pemeriksaan penunjang yang terdiri dari IgM Dengue, trombosit, haemoglobin, haematokrit, dan elektrolit (natrium, kalium). 24

8 d. Bagian D berisi sepuluh diagnosa keperawatan beserta tanda dan gejalanya dalam bentuk cheklist. 2. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen a. Uji Validitas Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benarbenar mengukur apa yang diukur ( Sugiyono, 2010 ). 1) Uji validitas untuk instrument wawancara dan observasi adalah uji content validity dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi atau rancangan yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2010). Teknis uji ini dengan menggunakan butir-butir instrumen. Dalam butir-butir ini terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai tolak ukur dan nomor butir pernyataan yang telah dijabarkan dari indikator. Butir butir instrumen diuji expert oleh Ns.Nuri Sukraini., S.Kep.,MNS. 2) Alat untuk mengukur tekanan darah menggunakan tensimeter digital dengan tingkat keakuratan tekanan darah ± 5 mmhg. 3) Alat untuk mengukur suhu badan menggunakan thermometer digital. Keakuratan alat ini mampu mengukur suhu terendah 35 0 C dan tertinggi pada suhu 42 0 C. 4) Alat untuk mengukur derajat nyeri menggunakan skala nyeri, dengan skala 1 sampai dengan 10. 5) Alat untuk mengukur tingkat kesadaran menggunakan penilaian GCS dengan rentang nilai 3 sampai dengan 15. 6) Alat untuk mengukur trombosit, hemoglobin, leukosit, hematokrit adalah hematologi analyzer. 25

9 b. Uji Reliabilitas Menyatakan bahwa instrument sebagai alat ukur dapat memperoleh hasil ukur yang tetap / konsisten (Nursalam,2008). Uji reliabilitas pada penelitian ini adalah : 1) Alat untuk mengukur tekanan darah menggunakan tensimeter digital baru merk Omron belum pernah dipakai dan sudah dikalibrasi dari perusahaan. 2) Thermometer yang digunakan untuk mengukur suhu badan adalah thermometer digital baru merk One Med belum pernah dipakai. 3) Skala nyeri NRS (Numeric Rate Scale) untuk mengukur derajat nyeri sampai saat ini masih digunakan. 4) Penilaian tingkat kesadaran sampai saat ini masih menggunakan standart GCS, yaitu : Eye (mata) : Nilai 4 apabila pasien bisa membuka mata dengan spontan, nilai 3 apabila pasien bisa membuka mata setelah mendengar suara, nilai 2 apabila pasien bisa membuka mata setelah dirangsang nyeri, nilai 1 apabila pasien tidak bisa membuka mata dengan rangsang apapun. Motorik (gerakan) : Nilai 6 apabila pasien bisa mengikuti perintah, nilai 5 apabila pasien bisa melokalisir rasa nyeri, nilai 4 apabila pasien menjauh dari rangsang nyeri, nilai 3 apabila pasien melakukan gerakan flexi abnormal (decortikasi), nilai 2 apabila pasien melakukan gerakan extensi abnormal (deserebrasi), nilai 1 apabila pasien tidak berespon (flasid). Verbal (bicara) : Nilai 5 apabila pasien bisa berorientasi dengan baik, nilai 4 apabila pasien bisa berbicara tapi bingung, nilai 3 apabila pasien berbicara dengan kacau / kata-katanya tidak jelas, nilai 2 apabila pasien bersuara merintih / mengerang, nilai 1 apabila pasien tidak berespon. Kesimpulan hasil : GCS < 8 pasien mengalami gangguan kesadaran berat, GCS 9-12 pasien mengalami gangguan kesadaran sedang, GCS pasien mengalami gangguan kesadaran ringan. 26

10 5) Hematologi analyzer yang digunakan rumah sakit roemani adalah ABX Pentra 60. Alat ini dikalibrasi tiap 6 bulan sekali dan belum pernah mengalami gangguan atau kerusakan. Kalibrasi terakhir pada 1 November 2013 oleh PT. Dos Ni Roha dan berlaku sampai dengan 1 Mei H. Metode Pengumpulan Data 1. Prosedur pengumpulan data Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi prosedur administratif dan prosedur teknis. a. Prosedur pengumpulan data secara administratif 1) Peneliti mengajukan surat permohonan ijin untuk pengambilan data dari institusi pendidikan. 2) Peneliti mengajukan surat permohonan ijin dari institusi ke Direktur Rumah Sakit Roemani Semarang. 3) Peneliti mendatangi ruang ruang yang telah diijinkan oleh Direktur rumah sakit untuk diambil data. 4) Peneliti memberikan surat ijin dari direktur rumah sakit kepada masing- masing kepala ruang. 5) Peneliti mulai mengambil data pasien DHF dimasing masing ruang. b. Prosedur pengumpulan data secara teknis 1) Peneliti menjelaskan kepada responden mengenai penelitian yang akan dilakukan dan tentang DHF. 2) Peneliti meminta responden untuk menandatangani format persetujuan menjadi responden. 3) Peneliti melakukan pemeriksaan tanda tanda vital responden, sebelum responden menjawab pertanyaan. 4) Peneliti meminta responden untuk menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. 27

11 5) Peneliti melakukan pemeriksaan fisik, yaitu diagnosa 1 dan diagnosa 2 : Inspeksi pada mukosa bibir, kulit ekstremitas dan palpasi kulit pada ekstremitas, diagnosa 3 : inspeksi kelopak mata, inspeksi dan palpasi ekstremitas, diagnosa 4 : inspeksi dan palpasi pada dahi dan ekstremitas, inspeksi pernapasan, diagnosa 5 : tidak ada pemeriksaan fisik, diagnosa 6 : palpasi abdomen, inspesi mukosa bibir dan konjungtiva, diagnosa 7 : palpasi daerah nyeri, inspeksi wajah sebagai respon nyeri, diagnosa 9 : inspeksi wajah terhadap rasa kekhawatiran, diagnosa 10 : pemeriksaan tandatanda vital setelah aktivitas, inspeksi pernapasan. 2. Jenis data Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. a. Data primer Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Data primer diperoleh dengan cara : 1) Wawancara meliputi identitas pasien, riwayat penyakit pasien, dan keluhan pasien. 2) Observasi meliputi pemeriksaan fisik, keadaan umum pasien, data pola persepsi fungsional. 3) Pengukuran meliputi pengukuran tanda tanda vital, pemeriksaan penunjang, volume urin, pengukuran tingkat kesadaran. b. Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari catatan rekam medis pasien. Data sekunder dalam penelitian ini merupakan hasil observasi peneliti pada hasil pemeriksaan laborat yang meliputi pemeriksaan hemoglobin, hematokrit, dan trombosit. 28

12 3. Tahap-tahap pengolahan data menurut Putra (2012), yaitu : a. Editing Kegiatan pengecekan isi angket sebelum data diolah lebih lanjut. b. Coding Setelah diedit data akan diberi kode dengan cara merubah data menjadi bentuk bilangan atau angka. c. Processing Kegiatan mengentri data dalam bentuk data bilangan, setelah data diedit dan diberi kode dengan menggunakan SPSS. d. Cleaning Pengecekan kembali data yang sudah dientri apakah ada kesalahan atau tidak. I. Analisa Data Analisa data yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisa univariat. Analisa univariat adalah analisa yang mendiskripsikan masing masing dari variabel yang diteliti yaitu : 1. Karakteristik pasien DHF, meliputi : jenis kelamin, umur, pendidikan, lama gejala yang dirasakan sebelum pasien masuk dirawat di rumah sakit, dan riwayat pasien dirawat di rumah sakit sebelum pasien dirawat di Rumah Sakit Roemani, tekanan darah, suhu badan, frekuensi pernapasan, frekuensi nadi, skala nyeri, hemoglobin, hematokrit, leukosit, dan trombosit. 2. Diagnosa keperawatan pasien dari hari pertama sampai hari ketiga perawatan. 3. Lima diagnosa keperawatan yang sering muncul pada pasien DHF di Rumah Sakit Roemani Semarang pada hari pertama sampai hari ketiga perawatan. 4. Diagnosa keperawatan yang perlu ditambahkan dalam SAK di Rumah Sakit Roemani Semarang. 29

13 Penyajian data numerik (umur, lama gejala yang dirasakan pasien sebelum masuk rumah sakit, tekanan darah, suhu badan, frekuensi pernapasan, frekuensi nadi, hemoglobin, hematokrit, leukosit, dan trombosit) didiskripsikan dalam mean, minimal, maximal, dan standart deviasi. Penyajian data kategorik ( jenis kelamin, pendidikan, riwayat pasien dirawat di rumah sakit sebelum pasien dirawat di Rumah Sakit Roemani, diagnosa keperawatan pasien dari hari pertama sampai hari ketiga perawatan, Lima diagnosa keperawatan yang sering muncul pada pasien DHF di Rumah Sakit Roemani Semarang pada hari pertama sampai hari ketiga perawatan) disajikan dalam distribusi frekuensi dan proporsi. 30

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif analitik. Penelitian deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan penelitian studi deskriptif untuk mendeskripsikan atau memaparkan peristiwa-peristiwa yang terjadi. Deskripsi peristiwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup penelitian A.1. Tempat Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang. A.2. Waktu Waktu pelaksanaan bulan September Oktober 2011. A.3. Disiplin Ilmu Disiplin ilmu

Lebih terperinci

LAPORAN KASUS / RESUME DIARE

LAPORAN KASUS / RESUME DIARE LAPORAN KASUS / RESUME DIARE A. Identitas pasien Nama lengkap : Ny. G Jenis kelamin : Perempuan Usia : 65 Tahun T.T.L : 01 Januari 1946 Status : Menikah Agama : Islam Suku bangsa : Indonesia Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 13 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan studi korelasi yaitu penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Penelitian ini merupakan rancangan penelitian deskriptif. bertujuan untuk menguraikan sifat atau karakteristik dari suatu fenomena tertentu.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian 1. Ruang Lingkup Keilmuan Penelitian ini mengambil ruang lingkup Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Manajemen Pemasaran. 2. Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB I KONSEP DASAR. Berdarah Dengue (DBD). (Aziz Alimul, 2006: 123). oleh nyamuk spesies Aedes (IKA- FKUI, 2005: 607 )

BAB I KONSEP DASAR. Berdarah Dengue (DBD). (Aziz Alimul, 2006: 123). oleh nyamuk spesies Aedes (IKA- FKUI, 2005: 607 ) BAB I KONSEP DASAR A. Pengertian DHF adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue, sejenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk ke tubuh penderita melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti betina.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional ini dimana variabel-variabel yang termasuk faktor resiko dan

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional ini dimana variabel-variabel yang termasuk faktor resiko dan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Pada pendekatan cross sectional

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. pendekatan, populasi dan sampel, definisi operasional, variabel dan skala

BAB III METODA PENELITIAN. pendekatan, populasi dan sampel, definisi operasional, variabel dan skala BAB III METODA PENELITIAN Metode penelitian ini meliputi rancangan penelitian dan metode pendekatan, populasi dan sampel, definisi operasional, variabel dan skala penelitian, metode pengumpulan data, metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif, yaitu rancangan penelitian yang menelaah hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau

Lebih terperinci

BAB IIII METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. servix yang menjalani kemoterapi (Nursalam, 2003)

BAB IIII METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. servix yang menjalani kemoterapi (Nursalam, 2003) BAB IIII METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif study korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode pendekatan survey yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain deskriptif korelatif, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas

BAB III METODE PENELITIAN. desain deskriptif korelatif, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelatif, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RSUP Dr.Kariadi Semarang setelah ethical

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RSUP Dr.Kariadi Semarang setelah ethical BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah bidang Ilmu Kesehatan Anak dan Ilmu Penyakit Dalam. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian secara observasional analitik dengan rancangan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian secara observasional analitik dengan rancangan cross sectional. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian non eksperimental atau observasional yang merupakan metode penelitian secara observasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Dimana BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Dimana penelitian dibatasi oleh waktu pengukuran atau observasi data variabel independen dan dependen

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Identitas Pasien Nama Umur Jenis kelamin Suku bangsa Agama Alamat : An. B : 6 tahun : lakilaki : Jawa/Indonesia : Islam : Gunung Pati, Semarang No. Register : 5526221

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam 14.30 1. Identitas klien Nama Umur Jenis kelamin Alamat Agama : An. R : 10 th : Perempuan : Jl. Menoreh I Sampangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi deskriptif korelasi yaitu mendeskripsikan variabel independent dan dependent, kemudian melakukan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desaian Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan survey. Menurut Sastroasmoro (2002), penelitian deskriptif adalah yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang berorientasi pada masa sekarang atau saat ini dan didesain

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. mengaitkan bidang Ilmu Penyakit Dalam, khususnya bidang infeksi tropis yaitu. Rumah Sakit Umum Pusat dr. Kariadi Semarang.

BAB IV METODE PENELITIAN. mengaitkan bidang Ilmu Penyakit Dalam, khususnya bidang infeksi tropis yaitu. Rumah Sakit Umum Pusat dr. Kariadi Semarang. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Anak dengan mengaitkan bidang Ilmu Penyakit Dalam, khususnya bidang infeksi tropis yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah diskriptif korelasional dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah diskriptif korelasional dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah diskriptif korelasional dengan menggunakan pendekatan cross-sectional, yaitu penelitian yang menekankan pada pengukuran data variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Usman (2008), korelasi adalah istilah statistik yang menyatakan derajat linier antara dua variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimental, yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimental, yaitu BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimental, yaitu rancangan penelitian yang digunakan untuk mencari hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation, yaitu

BAB III METODA PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation, yaitu 38 BAB III METODA PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kohort deskriptif dengan metode pendekatan kuantitatif yang diarahkan untuk mengetahui kejadian phlebitis pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis dan Rencana Penelitian Jenis penelitian ini adalah diskriptif degan metode pendekatan diskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis dan Rencana Penelitian Jenis penelitian ini adalah diskriptif degan metode pendekatan diskriptif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rencana Penelitian Jenis penelitian ini adalah diskriptif degan metode pendekatan diskriptif analitik, yang bertujuan memberikan gambaran kepada pembaca dan menganalisa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen semu(quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen semu(quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen semu(quasi eksperiment research) dengan rancangan pra eksperimen yang berbentuk rancangan one group

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu suatu metode yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau mendeskripsikan tentang suatu

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik.

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik. BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik. Peneliti akan melakukan pengukuran variabel independent dan dependent, kemudian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif pendekatan survey. B. Populasi dan sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar variabel untuk menjelaskan suatu hubungan, memperkirakan

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar variabel untuk menjelaskan suatu hubungan, memperkirakan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini teramasuk ke dalam jenis penelitian observasi korelasional dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian dimana mengkaji hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik kuantitatif dengan tipe pendekatan model quasi eksperimental yaitu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik yaitu untuk mencari hubungan antara variabel bebas dan terikat yang dilakukan dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode survey yang bertujuan untuk mendiskripsikan atau menjelaskan fenomena. Fenomena disajikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk menerangkan atau membuat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah korelasi, karena bertujuan untuk mencari hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode kuantitatif yang bertujuan untuk mendiskripsikan atau menjelaskan fenomena. Fenomena

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia

BAB III TINJAUAN KASUS. Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian ini dilakukan pada tanggal 20 Juni 2011 di Ruang Lukman Rumah Sakit Roemani Semarang. Jam 08.00 WIB 1. Biodata a. Identitas pasien Nama : An. S Umur : 9

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional, yaitu data variabel bebas (caring perawat) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional, yaitu data variabel bebas (caring perawat) dengan 4 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu data variabel bebas (caring perawat) dengan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian Non-Eksperimental karena tidak ada intervensi atau rekayasa dari peneliti. Desain yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan dengan rancangan deskriptif analitik, yaitu untuk memberi gambaran fenomenayang terjadi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel independen dan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi. Peneliti korelasi adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan melibatkan minimal dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Penelitian eksperimen yaitu suatu penelitian dengan melakukan percobaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan kepatuhan penderita kanker dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yaitu penelitian yang berorientasi pada masa sekarang atau saat ini dan didesain

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas mengenai : Desain penelitian, populasi dan sampel, definisi operasional, tempat dan waktu penelitian, etika penelitian, tehnik pengumpulan data,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei analitik. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian 1. Ruang lingkup keilmuan : Ilmu Kulit dan Kelamin 2. Ruang lingkup tempat : RSUD Tugurejo Semarang 3. Ruang lingkup waktu : Periode Agustus September

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional yaitu dengan melakukan pengukuran vareabel independen (bebas)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif yaitu penelitian yang data-datanya berhubungan dengan angka-angka baik yang diperoleh dari pengukuran maupun dari

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. korelasional karena peneliti mencoba menggambarkan dan. indepeden dan variabel dependen (Notoatmodjo, 2002).

BAB III METODA PENELITIAN. korelasional karena peneliti mencoba menggambarkan dan. indepeden dan variabel dependen (Notoatmodjo, 2002). BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian Non Experimental karena tidak ada intervensi atau rekayasa dari peneliti. Desain yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 54 BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Skema 3.1 Kerangka Konsep Gangguan pernafasan/oksigenasi 1. Usia 2. Jenis Kelamin pasien terpasang ventilasi mekanik Nyeri Painfull procedur (Penghisapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antar variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara korelatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini mengambil lokasi/ tempat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini mengambil lokasi/ tempat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Pada penelitian ini mengambil lokasi/ tempat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo tepatnya di ruangan bedah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian Non Experimental (Nazir, 1999). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. RUANG LINGKUP PENELITIAN 1. Ruang Lingkup Keilmuan Penelitian ini mencakup bidang ilmu Obstetrik dan Ginekologi. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan rancangan penelitian analitik dengan menggunakan desain cross sectional, yaitu suatu penelitian dimana variable-variabel yang termasuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan dengan tujuan penelitian, maka jenis penelitian ini yang digunakan adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross

Lebih terperinci

ANALISIS MANFAAT PEMBERIAN KORTIKOSTEROID PADA PASIEN DHF DI SMF PENYAKIT DALAM RSUD DR. SOEBANDI JEMBER SKRIPSI

ANALISIS MANFAAT PEMBERIAN KORTIKOSTEROID PADA PASIEN DHF DI SMF PENYAKIT DALAM RSUD DR. SOEBANDI JEMBER SKRIPSI //digilib.unej.a //digilib.unej.ac. //digilib.unej.a //digilib.unej.ac. //digilib.unej.a //digilib.unej.ac. //digilib.unej.a //digilib.unej.ac. //digilib.unej.a //digilib.unej.ac. //d //d //d ANALISIS

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DAN DEFINISI OPERASIONAL 34 BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DAN DEFINISI OPERASIONAL Bab ini menjelaskan mengenai kerangka konsep penelitian, hipotesis, dan definisi operasional dari variabel yang diteliti. A. Kerangka Konsep

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan desain penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dengan menggunakan metode deskriptif korelasional, yaitu menggambarkan faktor-faktor yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel yang mempengaruhi penelitian (Sastroasmoro & Ismael, 2011).

BAB III METODE PENELITIAN. variabel yang mempengaruhi penelitian (Sastroasmoro & Ismael, 2011). 53 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah sebuah rancangan penelitian yang menjadi pedoman peneliti untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan menggunakan pendekatan cross-sectional, yaitu penelitian yang menekankan pada pengukuran data variabel

Lebih terperinci

BAB III RESUME KEPERAWATAN

BAB III RESUME KEPERAWATAN BAB III RESUME KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN 1. Identitas pasien Pengkajian dilakukan pada hari/ tanggal Selasa, 23 Juli 2012 pukul: 10.00 WIB dan Tempat : Ruang Inayah RS PKU Muhamadiyah Gombong. Pengkaji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan bentuk rancangan yang digunakan dalam melakukan prosedur penelitian (Hidayat, 2007). Metode penelitian ini berdasarkan rumusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara korelatif antara variabel independen

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian dilakukan di RSUP Dr. Kariadi Semarang/FK Universitas Diponegoro, Departemen Ilmu Kesehatan Anak Divisi Perinatologi. 4.2 Tempat dan Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis deskriptif yaitu bertujuan untuk mendeskripsikan variabel bebas dan terikat(nursalam,008). Tujuan dari penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan termasuk jenis penelitian non-eksperimental observasional bersifat diskriptif analitik (eksplanatori reseach),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini terdiri dari rancangan penelitian dan metode penelitian, populasi dan sampel, definisi operasional, tempat penelitian, waktu penelitian, etika penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan rancangan Cross sectional, yaitu untuk mendeskripsikan secara

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan rancangan Cross sectional, yaitu untuk mendeskripsikan secara 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan rancangan Cross sectional, yaitu untuk mendeskripsikan secara sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif corelasi yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (umur, status pendidikan, status ekonomi (pendapatan), pengetahuan, tipe

BAB III METODE PENELITIAN. (umur, status pendidikan, status ekonomi (pendapatan), pengetahuan, tipe BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan deskriptif analitik, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas (umur, status

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah penelitian korelasi dimana akan menggali persepsi mengenai hemodialisis dengan tingkat kecemasan. Pendekatan yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekataan kuantitatif dan rancangan penelitian cross sectional,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Disain Penelitian Penilitian ini termasuk dalam jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain deskripsi korelasi untuk mengkaji hubungan 2 variabel yaitu

Lebih terperinci

5. Pengkajian. a. Riwayat Kesehatan

5. Pengkajian. a. Riwayat Kesehatan 5. Pengkajian a. Riwayat Kesehatan Adanya riwayat infeksi saluran pernapasan sebelumnya : batuk, pilek, demam. Anoreksia, sukar menelan, mual dan muntah. Riwayat penyakit yang berhubungan dengan imunitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan studi analitik untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas yaitu tingkat pengetahuan dan variabel terikat yaitu praktik

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan deskriptif analitik yaitu dengan melakukan pengukuran variabel independen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan survey yaitu penelitian yang digunakan untuk menggambarkan persepsi remaja terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Kerangka konsep pada penelitian ini menggambarkan perbedaan pengaruh musik klasik Mozart dan instrumental modern Kitaro terhadap tingkat kecemasan ibu hamil

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk melihat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku pencegahan stroke. Sebagai alat pengumpul data utama

Lebih terperinci

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi BAB III METODEOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi non-eksperimental yaitu penelitian korelasi dengan metode cross sectional. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan rancangan Cross Sectional yaitu dengan melakukan pengukuran variabel tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu penelitian

Lebih terperinci

A. lisa Data B. Analisa Data. Analisa data yang dilakukan pada tanggal 18 April 2011 adalah sebagai. berikut:

A. lisa Data B. Analisa Data. Analisa data yang dilakukan pada tanggal 18 April 2011 adalah sebagai. berikut: A. lisa Data B. Analisa Data berikut: Analisa data yang dilakukan pada tanggal 18 April 2011 adalah sebagai No. Data Fokus Problem Etiologi DS: a. badan terasa panas b. mengeluh pusing c. demam selama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian 3.1.1 Ruang Lingkup Keilmuan Ruang lingkup keilmuan pada penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Dalam dan Ilmu Bedah. 3.1.2 Ruang Lingkup Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif korelatif yaitu menggambarkan hubungan pelayanan komunikasi terapeutik dengan kepuasan pasien pasca operasi rawat

Lebih terperinci

Ditetapkan Tanggal Terbit

Ditetapkan Tanggal Terbit ASSESMEN ULANG PASIEN TERMINAL STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Pengertian Tujuan Kebijakan Prosedur O1 dari 04 Ditetapkan Tanggal Terbit dr. Radhi Bakarman, Sp.B, FICS Direktur medis Asesmen ulang pasien

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif untuk mengetahui gambaran dukungan keluarga pada ibu hamil dengan Hiperemesis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif non eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei analitik yaitu untuk mencari hubungan antara variable bebas dan terikat yang dilakukan dengan pendekatan

Lebih terperinci