BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kayu sebagai bahan bangunan. Tetapi seiring dengan makin mahalnya bahan baku baja

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi bahan bangunan di Indonesia membawa kemajuan dan pengembangan infrastruktur. Selama ini masyarakat banyak menggunakan baja dan kayu sebagai bahan bangunan. Tetapi seiring dengan makin mahalnya bahan baku baja di dunia, dan makin sulit memperoleh kayu akibat pemberlakuan illegal logging, muncul baja jenis cold formed steel atau yang disebut baja ringan sebagai bahan alternatif pengganti baja konvensional dan kayu sebagai bahan bangunan. Dengan kelebihannya yaitu ringan, mudah dikerjakan, bergaransi, waktu konstruksi yang cepat, serta harga yang bersaing dengan kayu, cold formed steel tidak butuh waktu lama untuk dapat menjadi primadona baru para pelaku konstruksi yang membutuhkan solusi terbaik dalam membangun suatu rumah atau bangunan bangunan gedung. Ini terbukti dengan terbangunnya bangunan yang berkonstruksi baja ringan dibeberapa daerah, contohnya di Kota Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang Papua. Beberapa bangunan rumah pejabat dan kantor badan/dinas di Kabupaten Pegunungan Bintang dibangun menggunakan struktur baja ringan dan kayu. Berikut beberapa foto bangunan dengan menggunakan konstruksi baja ringan dan kayu seperti diperlihatkan pada Gambar 1.1, Gambar 1.2, Gambar 1.3, Gambar 1.4. Gambar 1.5 dan Gambar

2 Gambar 1.1. Rumah Jabatan Eselon II Kontruksi Baja Ringan Gambar 1.2. Rumah Jabatan Eselon III Kontruksi Baja Ringan 2

3 Gambar 1.3. Kantor Badan/Dinas Kontruksi Baja Ringan Gambar 1.4. Rumah Jabatan Eselon II Konstruksi kayu 3

4 Gambar 1.5. Rumah Jabatan Eselon III konstruksi kayu Gambar 1.6. Kantor Badan/Dinas konstruksi kayu 4

5 B. Rumusan Masalah Daerah Kabupaten Pegunungan Bintang terletak pada daerah pedalaman dan jauh dari akses keluar, satu - satunya akses keluar melalui transportasi udara yakni pesawat. Bahan non lokal semua didatangkan dari luar daerah melalui transportasi udara. Harga kebutuhan pokok dan bahan bangunan sangatlah mahal, masalah ini yang membuat pemerintah daerah mencari solusi untuk menekan pengeluaran anggaran, dalam rangka membangunan fasilitas sarana dan prasarana pelayanan publik bagi masyarakat. Solusi yang diambil adalah pembangunan yang sederhana dengan memakai bahan kayu. Namun bahan kayu sudah mulai susah dijangkau dan hanya mengandalkan pengangkutan secara manual dengan memakai tenaga manusia, mengakibatkan harga kayu melambung tinggi dan berdampak pada penebangan liar dimana-mana. Pemerintah daerah mengambil langkah-langkah dengan mencari bahan alternatif pengganti atau membatasi bahan kayu. Sebagai bahan alternatif pengganti adalah pemakaian struktur baja ringan. C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang akan dicapai pada penelitian ini adalah: 1. Mengevaluasi keandalan dari bangunan yang berkonstruksi baja ringan dan yang berkonstruksi kayu ditinjau dari aspek ketahanan bangunan dari permasalahan kebocoran, ketahanan bangunan dari permasalahan kebisingan dan segi cuaca ekstrim, berdasarkan persepsi para pengguna bangunan dan penelitian menggunakan alat. 5

6 2. Membandingkan aspek pembiayaan dari pemeliharaan/perawatan antara bangunan yang berkonstruksi baja ringan dan yang berkonstruksi kayu. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui hasil perhitungan pemeliharaan/perawatan bangunan gedung baik yang menggunakan kontruksi baja ringan dan kayu. 2. Untuk mengetahui apakah adanya perbedaan persepsi antara pengguna/penghuni yang menempati bangunan yang berkonstruksi baja ringan dan kayu, ditinjau dari aspek ketahanan bangunan dari permasalahan kebocoran, ketahanan bangunan dari permasalahan kebisingan dan segi cuaca ekstrim. 3. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan kepada Pemda Kabupaten Pegunungan Bintang dalam mengambil keputusan, untuk menyusun anggaran pembangunan khususnya bidang pemeliharaan/perawatan bangunan gedung. E. Batasan Masalah Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian ini dilakukan pada Rumah Dinas Jabatan Eselon II, Eselon III, dan Kantor Badan/Dinas di Kota Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang-Papua. 2. Penelitian ini hanya membahas evaluasi konstruksi baja ringan dan konstruksi kayu ditinjau dari aspek ekonomi. 3. Penelitian ini tidak membahas kondisi bangunan dari segi struktur bangunan. F. Keaslian Penelitian 6

7 Penelitian mengenai evaluasi konstruksi baja ringan dan konstruksi kayu ditinjau dari aspek ekonomi pada bangunan Rumah Dinas Jabatan Eselon II, Eselon III, dan Kantor Badan/Dinas di Kota Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang-Papua, sepengetahuan penulis belum pernah dilakukan oleh peneliti lainnya, sehingga penelitian ini terbilang masih baru. 7