Trauma Lahir. dr. R.A.Neilan Amroisa, M.Kes., Sp.S Tim Modul Tumbuh Kembang FK Unimal 2009

Transkripsi

1 Trauma Lahir dr. R.A.Neilan Amroisa, M.Kes., Sp.S Tim Modul Tumbuh Kembang FK Unimal 2009

2 Jenis trauma lahir 1. Trauma lahir pada kepala Ekstrakranial Intrakranial 2. Trauma Medulla Spinalis 3. Trauma Saraf Tepi

3 Trauma Lahir Intrakranial Perdarahan Intrakranial Faktor risiko : ekstraksi forsep & vakum, partus prespitatus, partus kala II lama Manifestasi klinis : apnea & kejang Perdarahan Epidural Robeknya arteri meningea media, vena besar atau sinus venosus Berhubungan dgn sefalhematom & fratur linier di temporoparietal Manifestasi klinis: peningkatan TIK, UUB menonjol, Lateralisasi Umumnya memerlukan terapi bedah

4 Gambaran CT Scan Hematom Epidural Hiperdensitas berbentuk konveks

5 Trauma Lahir Intrakranial Perdarahan Subdural Perdarahan tersering yg berhubungan dgn trauma lahir Karena robeknya vena & sinus venosus Manifestasi klinis : apnea, kejang, defisit neurologi fokal tergantung letak lesi. Gejala tampak dlm waktu 24 jam meskipun ada yg timbul setelah 4-5 hari. Tatalaksana tergantung besarnya lesi serta ada tidaknya gejala kompresi batang otak

6 Gambaran CT Scan Hematom Subdural

7 Perdarahan Subarachnoid Terjadi karena robeknya vena di ruang subarahnoid atau vena-vena kecil di leptomeningeal Sering asimptomatik, manifestasi tersering adalah kejang yg sering timbul pada hari kedua. Dpt ditemukan penurunan kesadaran PSA yg tdk masif akan sembuh sendiri tanpa intervensi; jika luas dpt terjadi hidrosefalus.

8 Gambaran CT Scan Perdarahan Subarachnoid

9 Trauma Medula Spinalis Kejadian jarang hanya 0,14 per kelahiran Lesi servikal lebih sering daripada lesi servikotorak atau torakolumbal Lesi servikal atas berhubungan dgn rotasi forsep selama persalinan presentasi kepala Lesi servikal bawah dan torakal terjadi pada partus sungsang, hiperekstensi kepala & disproporsi sefalopelvik

10 Trauma Medula Spinalis Manifestasi klinis : menurun atau menghilangnya gerakan spontan, menghilangnya refleks tendon dalam, gagal nafas, hiporesponsif thdp nyeri setinggi lesi. Terapi : suportif Pronosis : buruk

11 Trauma Saraf Tepi : Trauma Pleksus Brachialis Faktor risiko : makrosomia, distosia bahu, persalinan dgn alat & malpresentasi Ada 3 tipe : 1. Erb s palsy 2. Klumpke s palsy 3. Trauma pd seluruh pleksus

12

13 Erb palsy Klumpke palsy Trauma seluruh pleksus Segmen terkena C5-C7 C8-Th1 C5-Th1 Angka kejadian 90% 1% 10% Posisi Walter s tip position (aduksi & rotasi internal bahu, ekstensi siku, pronasi lengan bawah, fleksi pergelangan tangan & jari). Asimetri refleks Moro Kelumpuhan otot intrinsik tangan & fleksor prgelangan tangan & jari Flaksid Refleks Genggam Positif Negatif Negatif Refleks Biseps Negatif Positif Negatif Kelainan yg sering menyertai Paralisis diafragma ipsilateral Sindrom Horner (ptosis, miosis, anhidrosis) ipsilateral

14 Kelainan yg sering menyertai trauma pleksus brachialis Fraktur klavikula (10%) Fraktur humerus (10%) Subluksasi vertebraservikal (5%) Truma Med Spinalis segmen servikal (5-10%) Paresis Nervus Fasialis (10-20%)

15 90% trauma pleksus brachialis akan sembuh spontan terutama pd segmen atas mempunyai prognosis lebih baik dibandingkan trauma segmen bawah atau seluruh pleksus. Prognosis sangat baik bila gerakan antigravitasi biseps & bahu muncul pada usia 3 bulan Tatalaksana utama adl konservatif utk mencegah kontraktur Tindakan bedah dilakukan jika tdk terdpt penyembuhan dlm 3-6 bln kontroversi

16 Trauma Pleksus Lumbosakral Jarang terjadi Segmen yg paling sering terkena adl Lumbal 2-4 dan Lumbal 4 - Sakral 3 yg disebabkan oleh traksi pd persalinan sungsang Manifestasi klinis : parese ekstremitas bawah Terapi : suportif

17

18 Kelumpuhan N. Fasialis Faktor risiko : ekstraksi forsep & partus kala II lama (tekanan dari promontorium sakrum). Kompresi pd nervus saat keluar dari foramen stilomastoideum atau ketika melintasi ramus mandibula Klinis : hilangnya lipatan nasolabial, lagoftalmus, hilangnya kemampuan mengernyitkan dahi pd sisi yg terkena, mulut miring ke sisi lesi

19 Kelumpuhan N. Fasialis Prognosis : baik, 90% sembuh tanpa gejala sisa (± 2 minggu) Tatalaksana : o Menghindari kekeringan kornea dgn pemberian cairan fisiologis pd mata yg mengalami lagoftalmus. o Bedah : bila tdk terdapat perbaikan dlm 1 th.

20 Kelumpuhan N. Frenikus Berasal dari segmen C3-5 Terjadi kelumpuhan diafragma ipsilateral atau bilateral. 75% berhubungan dgn trauma pleksus brakhialis Disebabkan oleh tarikan leher % lengan saat persalinan Klinis : sesak nafas & berkurangnya suara nafas pd sisi yg terkena Px : foto toraks : elevasi diafragma serta pergeseran mediastinum ke kontralateral

21 Kelumpuhan N. Frenikus Tatalaksana : suportif dgn pemberian oksigen atau ventilasi mekanik jika terdapat gagal nafas. Antibiotika diberikan karena risiko pneumonia. Jika sesak nafas menetap dpt dilakukan tindakan bedah dgn plikasi diafragma