BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibahas pada bab dua. Selain itu juga akan diuraikan gambaran subyek

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibahas pada bab dua. Selain itu juga akan diuraikan gambaran subyek"

Transkripsi

1 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab empat ini akan dibahas mengenai data-data subyek yang terkait dengan masalah yang akan di teliti dan dikaitkan dengan landasan teori yang telah dibahas pada bab dua. Selain itu juga akan diuraikan gambaran subyek menghadapi tugas akhir/skripsi dengan tugasnya sebagai karyawan kantoran yang memiliki jam kerja fulltime dari hari senin sampai hari jumat dan tantangannya bila ada pekerjaan diluar kota Hasil Penelitian Profil Subyek Penulis melakukan wawancara kepada 3 (tiga mahasiswa) yang sedang menyelesaikan skripsi yang terdiri dari 2 (dua) orang perempuan dan 1 (satu) orang laki-laki, dan subyek sedang proses pengerjaan tugas akhir/skripsi serta kuliah di Universitas Mercu Buana, Jakarta. Adapun profil subyek tersebut adalah sebagai berikut : Tabel 4.1. Tabel Subyek Penelitian Kategori A B C Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Perempuan Usia 31 tahun 33 tahun 35 tahun Pendidikan SMU D3 SMU 43

2 44 Pekerjaan Karyawan Swasta Karyawan Swasta Karyawan Swasta Status Single Menikah Single Lama Bekerja 5 tahun 5 tahun 5 tahun Semester Anak ke 4 dari 4 bersaudara 2 dari 3 bersaudara 3 dari 4 bersaudara Dari data diatas diketahui bahwa subyek A berjenis kelamin laki-laki berusia 31 tahun, merupakan karyawan swasta yang sudah bekerja selama 5 tahun, Sedangkan B berjenis kelamin perempuan berusia 33 tahun telah bekerja di perusahaan swasta selama 5 tahun, demikian pula dengan C yang berjenis kelamin perempuan bekerja di perusahaan swasta selama 5 tahun dan berusia 35 tahun. Dari ketiga subyek ada beberapa kesamaan yaitu kesemuanya merupakan karyawan swasta dengan lama bekerja 5 Tahun. Wawancara yang penulis lakukan terhadap ketiga subyek tersebut dilakukan dalam dua kali wawancara dengan jadwal dan waktu wawancara sebagai berikut: Tabel 4.2. Tabel Waktu Wawancara Inisial Hari / tanggal Wawancara Wawancara ke Waktu Wawancara A Sabtu / 27 Juli 2013 Pertama 40 Menit Selasa / 30 Juli 2013 Kedua 30 Menit B Minggu / 28 Juli 2013 Pertama 30 Menit Selasa / 30 Juli 2013 Kedua 20 Menit

3 45 C Sabtu / 27 Juli 2013 Pertama 30 Menit Minggu / 28 Juli 2013 Kedua 20 Menit Wawancara dilakukan dua kali, hal tersebut dirasakan cukup untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan penulis, waktu penelitian yang dibutuhkan untuk sampai akhir wawancara pertama adalah selama 30 menit sampai 40 menit, dan wawancara ke dua selama 20 menit sampai 30 menit. Waktu wawancara yang dilakukan untuk yang ke dua kali tidak terlalu lama karena pertanyaan yang diajukan tidak semua, seperti pada wawancara yang pertama kali, hanya beberapa pertanyaan yang dirasa penulis kurang memuaskan jawabannya Subyek dan Hasil Wawancara Subyek A Gambaran Umum Subyek A seorang laki-laki berasal dari luar Jawa, ia anak bungsu dari 4 bersaudara, hanya A yang tinggal terpisah di wilayah Tangerang. Penampilan A berkulit sawo matang, dengan tubuh tidak terlalu tinggi, pembawaan diri yang tenang, tidak banyak omong dan cukup ramah. Berpenampilan sederhana, bentuk wajah persegi, agak sedikit gemuk dan rambut sedikit gondrong dengan gaya berjalannya yang santai, dan selalu menggunakan tas yang berwarna hitam, tidak pernah terlihat terburu-buru serta perokok. Setamat SMU, A langsung bekerja di perusahaan swasta di daerahnya, dan tinggal di Tangerang ketika ia diterima bekerja diwilayah tersebut karena ia ingin membantu orangtuanya serta adanya keinginan untuk mencari pengalaman. Sedari lulus SMU, A sudah bercita-cita

4 46 akan meneruskan pendidikan tinggi dengan pendidikan formal. Saat ini A sedang mengerjakan tugas akhir/skripsi di sebuah perguruan tinggi yang sama dengan peneliti. Wawancara pertama dilakukan di atrium kampus universitas X pukul siang, dipilih tempat itu karena sebagai tempat yang netral, berada ditengahtengah wilayah antara peneliti dan subyek. Suasana cukup ramai tapi wawancara yang dilakukan tidak terganggu. A mengenakan kemeja kotak-kotak setelah berjabat tangan kami tidak langsung wawancara karena subyek bertukar pendapat tentang proses tugas akhir/skripsi yang sedikit menemui kendala. Karena A kurang menyukai mall sehingga diputuskan bersama bertemu dikampus. Dan wawancara ke dua dilakukan ditempat yang sama, dan suasana tidak terlalu ramai seperti pada wawancara pertama Hasil Wawancara Kesiapan untuk menyelesaikan tugas akhir/skripsi merupakan kondisi mahasiswa yang membuatnya siap untuk memberikan respon/jawaban di dalam cara tertentu. Dengan melihat permasalahan sebelumnya, individu sudah bisa mengetahui kesanggupan dirinya yang disesuaikan dengan pengalaman menyelesaikan masalah. Biasa ajah, khan emang udah tau kewajibannya, eh ini salah satu kewajiban kuliah lagi, kalo mau selesai ya dikerjain, kalo engga ya udah.. A sudah memahami kewajiban membuat skripsi sudah seharusnya dilakukan agar dapat menyelesaikan kuliahnya, dan resiko diambil oleh mahasiswa sendiri bila tidak menyelesaikan skripsinya. Pada mastery experience, membuktikan bahwa tindakan apa saja yang diambil

5 47 untuk meraih keberhasilan dalam menyelesaikan masalah. A menjadikan pengalaman teman-temanya yang sudah menyelesaikan skripsi mulai dari awal sampai selesai dan mengambil subyek yang mudah dipahami sehingga memiliki motivasi dan memudahkan dirinya dalam menyelesaikan skripsi tersebut. Pengalaman dari temen-temen yang udah jalanin skripsi, minta mereka cerita pengalaman mereka waktu proses awal sampe kelarnya. Saya juga milih topik yang ada di sekitarnya saya aja jadi subyeknya ga susah Pengalaman merupakan modal bagi subyek untuk menyelesaikan tugas akhir/skripsi, dengan melihat pengalaman teman-teman yang sudah melaluinya, subyek bisa mencontoh dan mempelajari proses yang akan dilakukannya nanti. Pengalaman menarik adalah pengalaman yang pertama kali dialami subjek sehingga sulit untuk dilupakan begitu pula sebaliknya dengan pengalaman tidak menarik. A beranggapan bahwa pengalaman menarik adalah pujian yang diberikan dosen pembimbing, sedangkan pengalaman tidak menarik apabila dosen pembimbing memberi tugas terkait tugas akhir/skripsi seperti mencari dan membaca jurnal, dengan alasan tidak memiliki waktu untuk melakukannya. Keyakinan diri mampu atau self efficacy sangat penting perannya bagi individu ketika ia dihadapkan pada suatu tugas atau tuntutan. Individu dengan keyakinan diri mampu atau self efficacy yang tinggi, ketika dihadapkan pada suatu tugas maka akan membuatnya tertantang. menariknya... kalo tulisan kita di puji dosen pembimbing, yang tidak menarik kalo disuru dosen tuk cari jurnal yang searah ma skripsi kita sebanyak-banyaknya trus disuru baca, ga ada waktu. Sedangkan bila dilihat dari kebiasaan subyek selama mengerjakan tugas

6 48 akhir/skripsi. Subyek merasa tidak ada kebiasaan yang berubah karena mengerjakannya Gak ada kebiasaan khusus, kalo tidur malem atau menjelang pagi siy udah biasa, mungkin jadi sering ngopi tuk temen begadang Kesulitan akibat adanya hambatan yang dirasakan selama pengerjaannya, diakui oleh A, karena adanya tambahan masalah yang menurutnya memerlukan konsentrasi yang baik, Cari buku, konsen, fokus ma materi dan komit waktu antara pekerjaan, skripsi ma pribadi Kesulitan dalam membangkitkan semangat untuk menyelesaikan tugas akhir/skripsi A melihat dari pengalaman oranglain, misalnya dari teman-teman yang sudah selesai mengerjakannya, mengamati perilaku dan pengalaman orang lain sebagai proses belajar individu pada vicarious experience pernah, temen-temen senior. Paling di semangatnya ajah, palagi kalo orang itu sampe dibela-belain ke perpustakaan, entah perpustakaan kampus atau kampus lain, Salutttt keren Agak sedikit mempengaruhi, karena saya jadi kepikiran, walaupun engga ke perpustakaan karena waktu, paling saya hanya ke toko buku, waktunya lebih mudah Menurut A pengalaman orang lain termasuk didalamnya semangat agak mempengaruhi dirinya tapi karena waktu kerja yang membatasi membuat A memilih yang lebih mudah dilakukan. Hal tersebut berhubungan dengan kemampuan A menyelesaikan tugas akhir/skripsi, Peningkatan self efficacy akan menjadi efektif apabila subjek yang menjadi model tersebut mempunyai banyak kesamaan karakteristik antara individu dengan model, kesamaan tingkat kesulitan tugas, kesamaan situasi dan

7 49 kondisi, serta keaneka ragaman yang dicapai. Ya kalo mereka mampu, saya juga harus mampu, palagi dengan background yang sama-sama kerja kantoran, engga lebih mampu juga siy... Pandangan A yang melihat kemampuannya adalah tidak jauh beda dengan temanteman yang seprofesi dengannya, merasa tidak akan kalah. Ia mampu akan menyelesaikan tugas akhir/skripsi. Seneng, saya suka topiknya. Memang topik ini sudah lama saya pengenin.. Suka, pas ma jiwa saya. A melihat topiknya sebagai sesuatu yang hal yang sudah lama ia inginkan, penelitian tentang dunia yang menurut orang awam sangat sulit, ditambah dosen pembimbingnya tidak mempersulitnya untuk pemilihan topiknya tersebut. Tentang keperdulian teman atau keluarga terkait tugas akhir/skripsi A mengatakan: Ada siy beberapa, paling masalahnya dikurang materi, ada yang ngatain males, disuru keperpustakaan, apalah.. Engga ada tertekan.. khan dikerjain, kalo iri ma temen yang udah sampe bab lanjutan siy sering karena yang tadinya hanya mikirin kerjaan, sekarang jadi mikir skripsi. Tapi karena udah konsekuensinya ya dikerjain ajah Biasanya membuat saya stress dan tertekan, tapi harus bisa saya lawan dan hadepin dong A merasa tidak ada hal yang harus dibawa hingga ia merasa harus tertekan, putus asa atau sampai jatuh sakit, semua perlahan-lahan ia kerjakan. Semua hal yang saat ini dihadapinya adalah rangkaian tanggung jawab yang harus diselesaikan atas cita-cita yang diinginkan.

8 50 Seperti biasa ajah, pulang kerja (kalo ga overtime) ngerjain skripsi bisa sampe malam banget, sabtu minggu tuk cari referensi materi, cari subyek, ketemu dosen, dan lain-lain... Saya bawa semua materinya, dengan harapan di sana ada waktu luang bisa nyambi ngerjain Engga, kantor tau saya kuliah lagi, tapi itu konsekuensi saya, dari segi pengertian waktu pun engga, harus professional kerja A juga memiliki keinginan untuk melanjutkan pendidikan selanjutnya. Dan salah satu bentuk tanggung jawabnya terhadap pengerjaan tugas akhir/skripsi, ketika ada pekerjaan diluar kotapun A tetap memperhatikan, Pengen, tapi lom tau pastinya, baru ngerjain skripsi gini aja udah pusing... Kalo kuliah fokus seharusnya mendukung, tapi karena engga, jadi ga ngaruh juga, skripsi khan usaha kita personal. Nah kalo nilai kuliah khan rame-rame ma temen sekelas. A menganggap tidak ada yang spesial dengan gambaran nilai mata kuliah baik dan pengerjaan tugas akhir/skripsi. Malah hasil akhir nampak ketika mahasiswa/mahasiswi tersebut berhasil menyelesaikan tugas akhir/skripsi itu sendiri dengan nilai yang baik dan bisa dipertanggungjawabkan didepan tim dosen penguji nanti. Dalam proses selektif, lebih memfokuskan diri tentang akivitas proses efficacy dari individu tersebut dalam menciptakan lingkungan yang lebih menguntungkan dan melatih kontrol dalam kesehariannya. Masing-masing individu akan membentuk dan mempengaruhinya untuk memilih tipe aktivitas dan lingkungannya, apakah mereka akan menghindari aktivitas dan lingkungan tertentu ataukah mereka akan menghadapi tantangan aktivitas dan lingkungannya. Hubungan tetap baik, kita bisa share via telephone atau chatting, berkumpul kalo lagi ada perlu bareng ajah

9 51 Seperti biasa sajalah Tutup laptop dan buku-buku, kumpul ma tementemen Hubungan pertemanan A dengan teman-teman sekampusnya yang sama-sama sedang mengerjakan tugas akhir/skripsi, masih baik. Mereka masih sempat meluangkan waktu untuk berkumpul, tergantung kebutuhan mereka masingmasing, entah hanya untuk temu kangen, adanya keperluan diskusi pengerjaan tugas akhir/skripsi, mencari tambahan materi atau memang untuk refreshing. Kalo ada waktu luang dan pekerjaan agak lengang, tapi ga sering-sering banget Subyek B Gambaran Umum B seorang perempuan yang berasal dari Jawa Tengah, ia tidak gemuk dan berkacamata. Anak ke 2 dari 3 bersaudara, ia periang namun tenang, wajahnya berbentuk hati, dan selalu tersenyum, jarang menggunakan lipstik hingga wajahnya tidak kelihatan biasa. Penampilannya sederhana dan kadang berpakaian semaunya. Cara berjalannya cepat, lincah, walaupun dengan tas ransel yang dibawa, tidak nampak keberatan dengan bebannya tersebut. Ia bekerja disebuah perusahaan swasta di Jakarta. Ia memiliki cita-cita untuk dapat melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi lagi. Belum lama ini ia menikah, sehingga kesibukannya bertambah, tidak hanya menjadi karyawan dan mahasiswi tapi juga sebagai istri. Wawancara pertama dilakukan diluar kampus, disebuah restoran di dalam mall di kawasan BSD. Dipilih tempat tersebut karena antara subyek dengan peneliti sedang tidak ada kepentingan untuk datang dan bertemu dikampus.

10 52 Suasana tidak ramai, sehingga wawancara dilakukan dengan baik sesudah subyek memesan makanan untuk cemilan. Subyek mengenakan kaos lengan panjang bermotif garis-garis vertikal berwarna putih abu-abu dan jeans biru muda. Dan wawancara ke dua dilakukan di kampus, karena adanya kepentingan yang sama antara peneliti dan subyek Hasil Wawancara kesiapan saya, untuk menyusun skripsi 80% saya siap, karena setiap mahasiswa pasti tahu, untuk dapat menyelesaikan kuliah dan mendapat gelar S1, harus menyelesaikan skripsi dulu, tanpa skripsi tidak akan bisa meraihnya mengerjakan skripsi, adalah langkah akhir untuk memperoleh gelar S1, tanpa tanpa skripsi saya tidak akan memperolehnya, untuk itu saya harus menyelesaikan skripsi saya Dari jawaban diatas ditetahui bahwa kesiapan B dalam menyelesaikan tugas akhir/skripsi cukup baik hal ini bisa dipahami karena B harus membagi waktunya antara menyelesaikan tugas akhir/skripsi dengan bekerja, dan menyelesaikan skripsi merupakan jalan untuk meraih gelar S1. pengalaman yang menarik bagi saya, saat wawancara dan observasi karena saya merasa seperti seorang analis yang menganalisa data hasil wawancara dan observasi. Pengalaman tidak menarik, adalah saat kita sedang fokus dengan tugas skripsi saya, ada temen atau saudara yang iseng ngganggu Menarik, menurut B karena bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkan seputar pengerjaan tugas akhir/skripsi. kebiasaan yang berubah, hanya waktu bermain yang sedikit berkurang, karena lebih fokus tambahan ke skripsi, sedangkan kebiasaan yang masih berlanjut kerja lembur yang lom bisa berubah. Dari jawaban wawancara kelihatan kalau B masih tetap mendahulukan

11 53 pekerjaannya, kerja lembur adalah rutinitas yang sudah seharusnya ia lakukan demi pekerjannya selesai tepat waktu. Proses tugas akhir/skripsi dilakukan sebagai hal yang biasa, tidak menjadi hal yang harus dipusingkan, bagi saya tidak ada kesulitan yang besar, karena sebelum memilih judul skripsi yang mau saya buat, terlebih dahulu saya mencari semua materi yang sesuai dengan judul skripsi saya, jadi begitu judul acc, saya tinggal mengolah materi tersebut, untuk disesuaikan. penilaian saya, biasa saja, ga ada yang istimewa dan tidak ada yang menakutkan, jalani saja Semua nampak mudah bila dikerjakan dengan disesuaikan dengan sistematikanya, mencari materi yang berhubungan dengan judul yang diinginkan merupakan salah satu langkah termudah pada awal mulanya pengerjaan. Pernah, mereka bisa menyelesaikan tugas itu walaupun pake cape, pusing, bête... Mereka bisa berarti saya juga bisa. iya, untuk semangatnya, sehingga memotivasi saya untuk maju, tidak untuk pengalaman temen yang malas, dan banyak mengeluh pengaruh positif dalam hal ini, semangat, hanya sebatas motivasi saja, karena semua kembali kepada diri saya, niat dan tujuan saya untuk menyelesaikan skripsi Subyek B menyadari sekali bahwa ia harus bisa mengerjakan dan menyelesaikan tugas akhir/skripsi ini demi tujuannya dan pengalaman orang lain dalam pengerjaanya dijadikan motivasi dan semangat. merasa lebih mampu siy tidak, karena mampu itu khan tergantung topic skripsi masing-masing, tapi yang penting mereka bisa selesai, saya juga harus bisa selesai saya hampir tidak pernah memandang sesuatu itu terlalu istimewa atau menakutkan, bagi saya semua biasa saja, begitu juga pandangan saya tentang skripsi, apalagi semua orang juga tau, setiap mahasiswa S1, dari jurusan apa saja, pasti juga menyusun skripsi Penguatan sosial dan dukungan secara verbal, setiap orang butuh dukungan sosial

12 54 dari orang lain serta penguatan secara verbal, hal ini dibutuhkan untuk membangkitkan motivasi individu dengan self efficacy yang rendah, selama saya menyusun skripsi tidak ada yang ditanyakan, paling wisuda tanggal berapa?, keluarga saya selalu yakin saya bisa, karena keluarga saya tahu kalau saya sudah ada maunya, dalam hal skripsi selesai, mereka tahu saya harus bagaimana, itu saja Mengurangi reaksi cemas, takut dan stress individu akan mengubah kecenderungan emosi negatif dengan salah interpretasi terhadap keadaan fisik dirinya sehingga akhirnya akan mempengaruhi self efficacy yang positif terhadap diri seseorang....kalau merasa tertekan tidak, paling capek pikiran, dan hanya bisa dibagikan ke teman-teman yang juga sedang skripsi, karena mereka sedikit banyak pasti merasakan hal yang sama Selain teman-teman sekampus, pihak keluarga subyek juga ikut memperhatikan namun mempercayakan sejauh mana pengerjaan skripsi oleh subyek dilakukan. Saling curhat antar teman juga dilakukan untuk bisa melihat dan membandingkan sejauh mana ketertinggalan antar mahasiswa yang mengerjakan. Tugas akhir/skripsi memang banyak dilihat sebagai hal yang menakutkan, revisi dan sidang harus dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban mahasiswa yang membuatnya, saya belum pernah sampai harus sakit, saat menyusun skripsi, kembali lagi, karena saya menikmati skripsi itu, sebagai sesuatu yang harus dilalui, skripsi selesai berarti lulus... tidak, skripsi tidak menjadi beban, karena kewajiban yang harus diselesaikan oleh setiap mahasiswa S1, dari awal masuk kuliah saya sudah mengerti, bahwa untuk lulus saya harus menyelesaikan skripsi, artinya memang dari awal saya sudah siap Komunikasi dengan dosen pembimbing adalah sangat penting selama proses

13 55 penyusunan skripsi yang bisa dilakukan via sms, bbm, atau telephone terlebih ketika karyawan tersebut ada pekerjaan diluar kota yang menuntut profesionalisme. tugas kantor bukan penghalang, konsultasi sama dosen pembimbing, bahwa tanggal sekian sampai sekian, saya bimbingan skripsi lewat , dengan alasan tugas kantor, itu tidak masalah perusahaan dimana saya bekerja sangat mendukung dalam penyelesaian skripsi saya, bentuk, dengan memberi ijin saat bimbingan jam kantor, menjadi tempat observasi dan wawancara, pimpinan saya bersedia menjadi subyek penelitian, boleh memakai fasilitas kantor seperti komputer, print, fotocopy Pada subyek B, mengakui bila antara proses tugas akhir/skripsi tidak bisa berjalan seimbang, tetap ada yang diutamakan, B dan subyek lain mengutamakan pekerjaan yang lebih utama, karena mereka paham sekali bahwa hasil dari pekerjaan merekalah yang membuat mereka bisa melanjutkan kuliah dan meneruskan cita-citanya. Dan hal tersebut yang membedakan antara mahasiswa program kelas karyawan dengan mahasiswa kelas reguler, Memang tidak bisa seimbang, tetap lebih besar konsentrasi saya untuk bekerja, kalo ada deadline, terpaksa saya dulukan pekerjaan. Puji Tuhan, semua berjalan baik, tugas skripsi saya, dan pekerjaan sama bisa berjalan berdampingan, tidak ada masalah Efisiensi pembagian waktu antara ke dua hal, bekerja dan mengerjakan tugas akhir/skripsi, harus baik, apalagi bila ingin agar selesai dalam waktu satu semester, cara membagi waktu saat saya menyusun skripsi, biasanya saya kerjakan malam hari sepulang kerja setiap hari, mulai dari jam 7 11 malam, dan tambah malam kalo ada revisi Saya buat target penyelesaian misal 3 bulan, skripsi 5 bab. Bab 1 sampai bab 3 itu, 5 minggu, Bab 4 karena lebih berat saya kasih waktu 4 minggu Bab 5 dua minggu, Sisanya persiapan sidang dan revisi

14 56 Puji Tuhan cukup, walaupun ada perpanjangan waktu yang diluar perhitungan karena mood saya yang kadang baik kadang tidak, ditambah kalo ada pikiran soal pekerjaan.. Somatic and emotional states, dorongan dari reaksi tubuh dan emosional, termasuk di dalamnya rasa cemas, stress, mood (suasana hati). Maksudnya, kalo saya lelah, banyak pekerjaan dikantor dan gak mood ngerjain ya saya diemin dulu, gak mau maksain.walaupun kadang sampe kebablasan keenakan gak moodnya.. Proses tugas akhir/skripsi, dengan revisinya tidak membuat subyek putus asa, malah keinginan untuk dapat meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, Self Efficacy terbentuk melalui proses belajar yang dapat diterima individu pada tingkat pendidikan formal. Individu yang memiliki jenjang yang lebih tinggi biasanya memiliki self efficacy yang lebih tinggi, karena pada dasarnya mereka lebih banyak belajar dan lebih banyak menerima pendidikan formal, selain itu individu yang memiliki jenjang pendidikan yang lebih tinggi akan lebih banyak mendapatkan kesempatan untuk belajar dalam mengatasi persoalan-persoalan dalam hidupnya. bagi saya belajar itu tidak ada habisnya, kapan saja, dimana saja, umur berapapun, saya sendiri masih ingin kuliah lagi, kemaren sudah hampir daftar MM di Mercubuana juga, temen saya sudah masuk Februari kemaren, tetapi saya pending dulu, belum waktunya Dalam mencari topik tugas akhir/skripsi, subyek mengambil permasalahan atau fenomena yang ada di sekelilingnya, hal ini dilakukan karena untuk mempermudah pencarian subyek dan referensi materi yang pasti dibutuhkannya, dan tidak ada perubahan yang harus dilakukan demi proses tugas akhir/skripsi selesai. B merasa semua aktifitasnya tidak perlu mengalami perubahan, kalaupun

15 57 ada yang harus diperhatikan tidak harus merubah aktifitas kesehariannya, dalam menyusun skripsi, saya selalu mengambil judul yang ada hubungannya dengan pekerjaan saya atau lingkungan terdekat, jadi saat saya menyusun skripsi, saya gampang dapat subyek kalau ditanya membawa perubahan, tidak juga, sebelum, selama, dan sesudah menyusun skripsi, saya biasa saja, tidak ada yang berubah, yang bertambah hanya daya ingat, tentang kasus yang menjadi topik saya membagi waktu saya, seperti diatas, sehingga saya mampu menyusun skripsi dan saya sosialisasi saya dimasyarakat tidak terganggu Subyek B menilai, tidak ada gambaran yang terkait antara nilai-nilai semasa perkuliahan dengan sukses tidaknya mahasiswa/nahasiswi membuat tugas akhir/skripsi, bagi saya nilai kuliah tidak terlalu penting, karana bukan rahasia umum lagi, nilai mahasiswa kebanyakan nilai bagus, hasil kerja sama, hehehehe... yang penting adalah bagaimana kita mengerti dan menguasai semua mata kuliah, serta mampu menerapkan dalam kehidupan bermasyarakat hubungannya antara keduanya... kalau ditanya hubungan nilai bagus dengan skripsi..., banyak mahasiswa mengaku IP nya 4, tetapi saat nyusun skripsi ga kelar-kelar, tapi mahasiswa yang biasa saja, selesai tepat waktu, kesimpulannya, nilai baik bukan jaminan mampu menyelesaikan skripsi, tetapi kemauan dan kerja keras, adalah kunci, saya sendiri juga bukan mahasiswi yang hebat..nilai saya juga biasa-biasa saja. Tentang hubungan pertemanan ketika masa perkuliahan selesai, B menyimpulkan berbeda kondisinya dengan sekarang yaitu masa proses tugas akhir/skripsi dibuat, ditambah dengan masing-masing teman yang berbeda dosen pembimbing serta jadwal pertemuan bimbingan, menambah renggang hubungan tersebut. Mulai sedikit agak renggang, karena kesibukan dan topik yang berbeda, kita berkumpul kalo memang ada kesamaan acara, misalnya buka puasa bersama, bertemu dosen pembimbing. Itupun tidak lama, karena mulai ada kepentingan yang berbeda dengan ngelupain sebentar yang namanya skripsi, hangout (nonton, ke mall, baca buku) ma temen, temen kuliah, temen kerja, siapa aza, karena

16 58 kadang sambil jalan ma temen suka nemu hal-hal yang berhubungan ma skripsi, pulangnya kembali melanjutkan skripsi Subyek C Gambaran Umum C seorang wanita yang sudah 5 tahun ini bekerja di Jakarta, ia anak ke 3 dari 4 bersaudara yang berasal dari Jawa Timur. Perawakannya gemuk, rambut tidak panjang hanya sebahu tapi sesekali diikat, periang, kulit sawo mateng, tegas dan berani, kadang mengenakan kacamata bila sudah masuk kelas. Ia juga cukup solider dalam hal berkawan. Sama seperti A, selepas SMU C mulai bekerja selain untuk mencari pengalaman, ia juga berharap bisa mandiri, tidak membebani orangtuanya. Wawancara pertama dilakukan di kampus, karena adanya kepentingan diantara ke dua belah pihak. Mengenakan kaos merah dan celana panjang jeans biru dan membawa tas ransel, A sangat ramah bertemu sebelumnya berjabat tangan dengan peneliti. Dan wawancara ke dua dilakukan di resto disebuah mall di kawasan Jakarta dengan perkiraan waktu yang tidak jauh berbeda dengan wawancara pertama Hasil Wawancara Untuk pertanyaan pertama, C menjawab cukup spontan, ia merasa memang sudah sewajibnya ia menyelesaikan tugas akhir/skripsi sebagai tugas kuliah di semester akhir, Sangat siap, dengan dibantu dosen pembimbing yang cukup handal dan beberapa buku sebagai pelengkap materi skripsi... Ada pastinya, yang menarik karena hal ini adalah pertama kali saya lakukan. Tidak menariknya adalah di saat saya mengalami kesulitan dalam

17 59 penyelesaiannya C hanya menganggap karena ini kali pertamanya membuat tugas akhir/skripsi sehingga dianggap menarik, adakalanya pengalaman pertama kali belum tentu menarik karena dianggap menyusahkan. Dan pengalaman tersebut ia kaitkan dengan pengalamannya menangani project kantor hanya berbeda dengan adanya dosen yang selalu mereview hasil tulisannya, sebagai modalnya menghadapi tugas akhir/skripsi. Pengalaman pertama untuk subyek C juga dilihat sebagai hal yang cukup menarik, Pengalaman yang berhubungan dengan pekerjaan, karena saya menganggap menyelesaikan skripsi ini sama dengan menyelesaikan project kantor Skripsi yang saya kerjakan berhubungan dengan pekerjaan saya, jadinya saya merasa mengerjakan tugas kantor saja, hanya bedanya tugas skripsi ini ada dosen pembimbing yang bisa mereview tulisan saya Ada pastinya, yang menarik karena hal ini adalah pertama kali saya lakukan. Tidak menariknya adalah di saat saya mengalami kesulitan dalam penyelesaiannya Dalam hal kebiasaan rutinitas, hampir sama dengan subyek sebelumnya, C mengorbankan waktu pribadinya, namun hal tersebut bersifat sementara, setelah proses penyusunan tugas akhir/skripsi selesai, rutinitas tersebut bisa kembali ia lakukan, kebiasaan yang berubah, hanya waktu bermain yang sedikit berkurang, karena lebih fokus tambahan ke skripsi, sedangkan kebiasaan yang masih berlanjut kerja lembur yang lom bisa berubah Keyakinan self-efficacy tentang motivasi dalam beberapa cara, mereka menentukan tujuan orang yang kemudian ditetapkan untuk diri mereka sendiri; berapa banyak usaha mereka mengeluarkan; berapa lama mereka bertahan dalam

18 60 menghadapi kesulitan; dan ketahanan mereka terhadap kegagalan Tertekan dalam segi waktu yang saya rasa sangat cepat dan saya tidak bisa berlama-lama dalam menyelesaikannya, Subyek C mengeluhkan sedikit waktu untuk bisa fokus dalam pengerjaan tugas akhir/skripsi, khususnya bila ia diharuskan mencari tambahan materi dan membutuhkan tambahan referensi yang sesuai dengan materinya, Disaat saya membutuhkan banyak referensi buku-buku namun waktu yang saya miliki hanya sedikit. Karena disaat weekday saya harus bekerja hingga malam Semangat menyelesaikan tugas akhir/skripsi, subyek C mencontoh dari pengalaman teman-temannya, baik teman-teman senior yang sudah selesai atau sesama teman yang masih berjuang mengerjakan, terlebih bila dengan persamaan kondisi, Pasti ada, karena banyak teman-teman saya yang bekerja namun kuliah juga. Hal tersebut saya jadikan motivasi Mempengaruhi sih tidak hanya membuat saya makin semangat, semangat dan motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini Saya hanya merasa jika orang lain dengan kondisi yang sama dengan saya mampu menyelesaikannya, maka saya juga mampu menyelesaikannya. Individu mengartikan reaksi cemas, takut, stress dan ketegangan sebagai sifat yangmenunjukkan bahwa performansi dirinya menurun. Penilaian seseorang terhadap self efficacy dipengaruhi oleh suasana hati. Suasana hati yang positif akan meningkatkan self efficacy sedangkan suasana hati yang buruk akan melemahkan self efficacy. Mengurangi reaksi cemas, takut dan stress individu akan mengubah kecenderungan emosi negatif dengan salah interpretasi terhadap keadaan fisik dirinya sehingga akhirnya akan mempengaruhi self efficacy yang

19 61 positif terhadap diri seseorang. Kondisi saat ini sangat membuat saya tertekan Tertekan, focus terbagi 2 dengan konsentrasi yang sama, pekerjaan dan skripsi, kalo kemarin kuliah masih fokus di pekerjaan, adanya skripsi otomatis pecah. Dukungan yang diberikan oleh keluarga merupakan hal yang sangat baik karena dapat membantu menumbuhkan semangat untuk menyelesaikan tugas akhir/skripsi, termasuk dukungan dari perusahaan tempat C bekerja, adanya pengertian dari tempat bekerja menumbuhkan juga semangat tersendiri, Pastinya, terlebih Ibu saya, beliau selalu menanyakan sudah sejauh mana skripsi saya, mereka bereraksi baik maka saya ikut merespon baik pula Seseorang yang dikenai persuasi verbal bahwa dirinya memiliki kemampuan untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan, maka orang tersebut akan menggerakkan usaha yang lebih besar dan akan meneruskan penyelesaian tugas tersebut. Semakin kuat dirasakan efektivitas diri, semakin tinggi tujuan menantang orang ditetapkan untuk diri mereka sendiri dan lebih tegas adalah komitmen mereka untuk mereka. Sangat membantu sekali. Dari segi waktu, perusahaan memberikan toleransi tinggi kepada saya selama saya menyelesaikan skripsi, termasuk buku dari perusahaan yang sekiranya menunjang materi skripsi saya... Perubahan dalam diri saya menjadi lebih percaya diri, dikarenakan saya mendapatkan apresiasi dari kantor. Arti mengerjakan skripsi bagi C adalah suatu bentuk apresiasi tersendiri terlebih materi yang diambil dari linkungan pekerjaan C, Sangat berarti, jika skripsi saya selesai maka akan ada benefit yang saya terima dalam pekerjaan saya. Waktu pengerjaan tugas akhir/skripsi untuk C juga tidak jauh beda dengan 2

20 62 subyek lainnya, yaitu dilakukan setelah sepulangnya bekerja atau hari senggang, karena memang subyek sehari-harinya adalah seorang karyawan Biasanya saya mengerjakan setelah pulang kerja dan saat waktu senggang saya. Kalau perlu bergadang saya lakukan. Sebenarnya bukan waktu yang maksimal tapi untuk saya pribadi sudah cukup sesuai dengan waktu yang ada. Seperti subyek sebelumnya, adanya keinginan untuk melanjutkan study lagi, Rencananya saya akan melanjutkan kejenjang selanjutnya, namun sedang mencari informasi lebih banyak lagi... Adanya gejolak emosi, goncangan, kegelisahan yang mendalam dan keadaan fisiologis yang lemah yang dialami individu akan dirasakan sebagai suatu isyarat akan terjadi peristiwa yang tidak diinginkan, maka stuasi yang mengancam akan cenderung dihindari. Biasanya membuat saya stress dan tertekan. Namun saya bisa melewatinya sekarang Saling dukung antar teman yang sama-sama sedang proses tugas akhir/skripsi masih dilakukan. Biasa saja, kami masih meluangkan waktu berkumpul dan saling memberikan informasi terbaru serta saling memberikan dukungan Pembahasan Self efficacy pada mahasiswa program kelas karyawan menghadapi skripsi/tugas akhir cukup baik. Berbagai pengalaman selama bekerja yang sudah mencapai 5 tahun yang dijalani oleh ke tiga orang subyek merupakan suatu proses yang dialami untuk dapat meningkatkan self efficacy pada mahasiswa seperti yang dinyatakan oleh Bandura (1986) bahwa self efficacy merupakan masalah

21 63 kemampuan yang dirasakan individu untuk mengatasi situasi khusus sehubungan dengan penilaian atas kemampuan untuk melakukan satu tindakan yang ada hubungannya dengan tugas khusus atau situasi tertentu. Dalam setiap tugas yang diberikan dosen pembimbing skripsi, subyek selalu berusaha untuk melakukannya walaupun dipaksakan agar mencapai tujuan yang maksimal dengan mengalami berbagai hambatan. Hal tersebut bisa dilihat dari jawaban subyek dari faktor-faktor Self Efficacy meliputi: Mastery Experience, Vicarious Experience, Persuasi Verbal, dan Keadaan Fisiologis dan Emosional. Dan proses psikologis subyek A, B dan C yang menggambarkan self efficacy individu. 1) Mastery Experience a. Ke tiga subyek (A, B dan C) sudah mengetahui bahwa menyelesaikan tugas akhir/skripsi harus diselesaikan untuk menyelesaikan kuliah dan mendapatkan gelar S1, Subyek A dan Subyek B tidak memiliki pengalaman khusus untuk menyelesaikan tugas akhir/skripsi, sedangkan dilihat dari kesiapan, hanya subyek C yang memiliki pengalaman, walaupun sudah sama-sama memiliki masa kerja 5 tahun b. C memiliki pengalaman yang lebih baik dibandingkan dengan subyek lainnya karena memiliki keahlian yang berhubungan pekerjaan yang selama ini dijalani sehingga lebih mudah untuk menyelesaikan tugas akhir/skripsi. c. Jawaban B lebih dapat diterima bagi penulis karena sesuai dengan

22 64 fakta dan kenyataan yang ada bila pertama kali melakukan penelitian dalam pembuatan skripsi d. Ke tiga subyek memiliki kesulitan yang berbeda-beda, subyek B lebih siap menghadapi kesulitan yang ditemui dalam pembuatan tugas akhir/skripsi, dibanding A dan C 2) Vicarious Experience, a. Semua subjek menjadikan pengalaman orang lain dijadikan acuan dalam hal menyelesaikan tugas akhir/skripsi. b. Ketiga subyek diatas, semuanya menyatakan pengalaman orang lain mempengaruhi subjek untuk menyelesaikan tugas akhir/skripsi. c. Bahwa melihat mahasiswa/mahasiswi program kelas karyawan yang mampu menyelesaikan tugas akhir/skripsi, membuat ke tiga subyek merasa mampu menyelesaikan tugas akhir/skripsi. d. Ketiga orang subyek merasa lebih mampu dibandingkan dengan mahasiswa/mahasiswi program kelas karyawan menyelesaikan tugas akhir/skripsi 3) Persuasi Verbal, a. Dari ke tiga jawaban subyek, masing-masing subyek memiliki pendapat yang berbeda terhadap tugas akhir/skripsi yang sedang dikerjakan terlebih hal ini adalah pengalaman pertama mereka, namun pada umumnya ke tiga orang subyek menikmati tugas

23 65 tersebut. b. Dari ke tiga jawaban subyek berbeda-beda dalam menyikapi dosen pembimbingnya. Subjek A dan B merasa dipersulit dalam menyelesaikan tugas akhir/skripsi sedangkan subjek C merasa dosen pembimbingnya sangat membantu dalam menyelesaikan tugasnya. c. Dari ketiga jawaban subyek, bukan hanya teman-teman tapi keluarga ikut andil perduli. Bukan hanya teman-teman yang menginginkan subyek untuk secepatnya menyelesaikan tugas akhir/skripsi, keluarga juga menginginkan hal yang sama. Karena adanya kebanggan tersendiri bila kerabat mereka telah berhasil menyelesaikan pendidikan tingginya. 4) Keadaan fisiologis dan emosional a. Subjek B dan C merasa tertekan. Subjek B merasa tertekan, lelah pikiran dan berbagi dengan teman-teman yang merasakan hal yang sama. Sedangkan subjek A tidak merasa tertekan. b. Tekanan terhadap kondisi tubuh dan jadwal kerja bisa berakibat langsung terhadap kondisi kesehatan, hal tersebut dialami oleh C, namun hal tersebut tidak terjadi pada A dan B, hal ini terjadi karena masing-masing subyek memiliki kemampuan yang berbeda terhadap tekanan pisik dan phikis. c. Tugas kantor bukanlah penghalang untuk mengerjakan tugas

24 66 akhir/skripsi dengan mencari waktu luang dan memanfaatkan fasilitas atau untuk bimbingan dengan dosen. d. Tidak semua perusahaan memberikan dukungan kepada karyawannya, hal tersebut terjadi pada A yang tidak didukung oleh perusahaan tempat subyek bekerja, hal ini berbeda dengan subjek FR dan subjek C, dimana perusahaan mendukung baik dari memberikan menggunakan fasilitas kantor yang dapat menunjang penyelesaian skripsi. Dan dari proses self efficacy, jawaban subyek A, B dan C di gambarkan bahwa: 1) Proses Kognitif, a. Dari jawaban ke tiga subyek, diketahui bahwa semua subyek menginginkan agar skripsi cepat selesai, dan dapat mencapai keinginan selanjutnya. b. Subjek A, B dan C dalam mengatur waktu antara mengerjakan tugas akhir/skripsi dan bekerja memiliki cara yang sama yaitu dikerjakan sepulang kerja. Namun B lebih baik yaitu dengan menerapkan target-target yang akan dicapai jadi lebih terjadwal. c. Bagi A dan C pembagian waktu yang dilakukan dirasakan sudah cukup baik, sedangkan B pembagian waktu yang dilakukan berubah-ubah sesuai dengan kondisi pekerjaan di kantor dan mood. d. Dari ketiga jawaban, B dan C memiliki jawaban yang lebih pasti

25 67 dibandingkan A untuk melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi. 2) Proses Motivasi, a. Hanya pada C, perubahan dalam diri subyek terjadi yaitu lebih percaya diri karena apresiasi yang diberikan dari tempat kerja. b. Usaha yang dilakukan subyek dalam menyelesaikan Tugas Akhir/Skripsi dan tetap eksis di kehidupan masyarakat bagi C dan B dilakukan dengan cara pembagian waktu. Sedangkan bagi subjek tidak melakukan usaha untuk itu. c. Jawaban yang tidak mendukung dikatakan oleh B, sedangkan untuk C dan A lebih cenderung mengatakan ada hubungan antara nilai-nilai kuliah dengan optimis mengerjakan skripsi. 3) Proses afeksi, a. Tugas akhir/skripsi merupakan beban bagi A sedangkan bagi B dan C menyatakan bahwa skripsi bukan merupakan beban. b. Dari ketiga jawaban subjek, walaupun menimbulkan stress, namun bisa melewatinya dengan baik. c. Ke tiga orang subyek memastikan tidak ada rasa putus asa dalam melakukan aktivitas selanjutnya setelah mengerjakan skripsi. 4) Proses Seleksi, a. Hubungan selama mengerjakan skripsi, tidak terganggu dan tetap

26 68 berjalan ini terjadi pada C dan A, sedangkan untuk B sudah merasa berkurang. b. Dari ketiga jawaban masing-masing subyek memberikan jawaban yang berbeda-beda, namun pada umumnya berusaha memberikan waktu luang untuk mencari sumber materi dalam menyelesaikan tugas akhir/skripsi. c. Masing-masing Subyek memiliki cara tersendiri, untuk menghindari kejenuhan. Namun tujuan yang ingin di capai adalah sama yaitu agar bisa beraktivitas kembali dengan baik.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Dari pembahasan diatas penulis mengambil kesimpulan yaitu Self efficacy

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Dari pembahasan diatas penulis mengambil kesimpulan yaitu Self efficacy BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari pembahasan diatas penulis mengambil kesimpulan yaitu Self efficacy mahasiswa program kelas karyawan dalam menghadapi skripsi adalah cukup baik. Jawaban atas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan lebih lanjut ke perguruan tinggi (www.freelists.org). Perguruan tinggi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan lebih lanjut ke perguruan tinggi (www.freelists.org). Perguruan tinggi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada jaman sekarang ini, semakin banyak individu yang menempuh pendidikan lebih lanjut ke perguruan tinggi (www.freelists.org). Perguruan tinggi (PT) adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Skripsi merupakan istilah yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan

BAB I PENDAHULUAN. Skripsi merupakan istilah yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Skripsi merupakan istilah yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan suatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian sarjana S-1 yang membahas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membahas suatu permasalahan atau fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan

BAB I PENDAHULUAN. membahas suatu permasalahan atau fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Skripsi adalah istilah yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan suatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian sarjana S1 yang membahas

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA. 3. Pernahkah anda melakukan usaha untuk menggugurkan kandungan? tua/pasangan/orang-orang terdekat anda?

PEDOMAN WAWANCARA. 3. Pernahkah anda melakukan usaha untuk menggugurkan kandungan? tua/pasangan/orang-orang terdekat anda? LAMPIRAN 59 PEDOMAN WAWANCARA 1. Bagaimana perasaaan anda ketika anda mengetahui bahwa anda sedang hamil? 2. Apa yang anda lakukan ketika anda mengetahui bahwa anda sedang hamil? 3. Pernahkah anda melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mensosialisasikannya sejak Juli 2005 (www.dbeusaid.org/publications/index.cfm?fuseaction=throwpub&id..).

BAB I PENDAHULUAN. mensosialisasikannya sejak Juli 2005 (www.dbeusaid.org/publications/index.cfm?fuseaction=throwpub&id..). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam rangka memasuki era globalisasi, remaja sebagai generasi penerus bangsa diharapkan dapat meneruskan pembangunan di Indonesia. Upaya yang dilakukan pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akademik dan/atau vokasi dalam sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni

BAB I PENDAHULUAN. akademik dan/atau vokasi dalam sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Universitas adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau vokasi dalam sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang, baik di bidang ekonomi, politik, hukum dan tata kehidupan dalam

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang, baik di bidang ekonomi, politik, hukum dan tata kehidupan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia menjadi bangsa yang kian berkembang adalah harapan seluruh rakyat Indonesia. Masyarakat Indonesia mengharapkan adanya pembaharuan di segala bidang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembuahan hingga akhir kehidupan selalu terjadi perubahan, baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. pembuahan hingga akhir kehidupan selalu terjadi perubahan, baik dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan mahluk yang tidak pernah berhenti berubah. Semenjak pembuahan hingga akhir kehidupan selalu terjadi perubahan, baik dalam kemampuan fisik maupun

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian ini melibatkan beberapa subjek mahasiswa jurusan arsitektur Unika Soegijapranata Semarang yang masih aktif dalam kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memasuki era globalisasi, remaja sebagai generasi penerus

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memasuki era globalisasi, remaja sebagai generasi penerus BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Dalam rangka memasuki era globalisasi, remaja sebagai generasi penerus bangsa diharapkan dapat meneruskan pembangunan di Indonesia. Upaya yang dapat dilakukan

Lebih terperinci

SS S TS STS SS S TS STS

SS S TS STS SS S TS STS Fakultas / Universitas : Semester : Angkatan : Skripsi sampai bab : Pedoman Pengisian Skala Pada penelitian ini terdapat dua skala yaitu skala 1 dan skala 2. Pada skala ini ada beberapa pernyataan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman mendorong terjadinya perubahan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman mendorong terjadinya perubahan di berbagai 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan zaman mendorong terjadinya perubahan di berbagai bidang. Salah satu bidang yang ikut mengalami perubahan adalah pendidikan. Dewasa ini masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. remaja akhir dan dewasa awal, yaitu dan tahun (Monks, dkk.,

BAB I PENDAHULUAN. remaja akhir dan dewasa awal, yaitu dan tahun (Monks, dkk., BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar dalam perguruan tinggi, mahasiswa dalam perkembangannya digolongkan sebagai remaja akhir dan dewasa awal, yaitu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori yang akan dibahas dalam bab ini adalah teori mengenai self-efficacy dan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori yang akan dibahas dalam bab ini adalah teori mengenai self-efficacy dan BAB 2 LANDASAN TEORI Teori yang akan dibahas dalam bab ini adalah teori mengenai self-efficacy dan prestasi belajar. 2.1 Self-Efficacy 2.1.1 Definisi self-efficacy Bandura (1997) mendefinisikan self-efficacy

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN LAMPIRAN KUESIONER KEMANDIRIAN Di bawah ini terdapat beberapa pernyataan dengan berbagai kemungkinan jawaban. Saudara diminta untuk memilih salah satu dari pilihan jawaban yang tersedia sesuai dengan keadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menengah. Tujuan pendidikan perguruan tinggi ialah untuk

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menengah. Tujuan pendidikan perguruan tinggi ialah untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perguruan tinggi adalah pendidikan tinggi yang merupakan lanjutan dari pendidikan menengah. Tujuan pendidikan perguruan tinggi ialah untuk mempersiapkan peserta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa-masa yang amat penting dalam kehidupan seseorang khususnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. masa-masa yang amat penting dalam kehidupan seseorang khususnya dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia akan mengalami fase perkembangan, dimulai dari fase bayi, fase anak, fase remaja, fase dewasa dan perubahan yang signifikan dalam tahap perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi atau Universitas merupakan lembaga pendidikan tinggi di

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi atau Universitas merupakan lembaga pendidikan tinggi di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perguruan Tinggi atau Universitas merupakan lembaga pendidikan tinggi di Indonesia yang terdiri dari beberapa fakultas yang dibagi lagi ke dalam beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, pertumbuhan di bidang pendidikan kian

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, pertumbuhan di bidang pendidikan kian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, pertumbuhan di bidang pendidikan kian meningkat. Pertumbuhan pesat ini menciptakan persaingan yang ketat antara berbagai pihak. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU pendidikan No.2 Tahun,1989, pendidikan adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU pendidikan No.2 Tahun,1989, pendidikan adalah usaha sadar untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu kebutuhan dalam kehidupan manusia bukan sekedar untuk memperoleh pengetahuan atau menambah wawasan namun juga untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa merupakan sebutan bagi seseorang yang sedang menempuh perguruan tinggi. Masa perguruan tinggi dengan masa SMA sangatlah berbeda, saat duduk dibangku perguruan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia melalui kegiatan pembelajaran yang dilaksanakannya (www.ui.ac.id). Oleh

BAB I PENDAHULUAN. manusia melalui kegiatan pembelajaran yang dilaksanakannya (www.ui.ac.id). Oleh 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Universitas merupakan salah satu institusi yang mempersiapkan sumber daya manusia melalui kegiatan pembelajaran yang dilaksanakannya (www.ui.ac.id). Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki biaya menikah, baik mahar, nafkah maupun kesiapan

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki biaya menikah, baik mahar, nafkah maupun kesiapan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menikah adalah bagian dari ibadah, karena itu tidak ada sifat memperberat kepada orang yang akan melaksanakannya. Perkawinan atau pernikahan menurut Reiss (dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Karakteristik Responden

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Karakteristik Responden BAB IV HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian Kuantitatif 1. Karakteristik Responden Pengumpulan data kuantitatif pada penelitian ini dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner SRSSDL menggunakan kuesioner

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Siswa SD kelas IV hingga VI umumnya berada pada masa kanakkanak akhir yang berusia 6-12 tahun. Masa kanak-kanak akhir merupakan periode pertumbuhan yang lambat dan

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA PENELITIAN

BAB IV PAPARAN DATA PENELITIAN BAB IV PAPARAN DATA PENELITIAN A. Identitas Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Institut Agama Islam Negeri Antasari Banjarmasin, tepatnya di Fakultas Ushuluddin dan Humaniora, dengan jumlah

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INFORMAN. wawancara dengan para ayam kampus maka profil informan dari narasumber

BAB II PROFIL INFORMAN. wawancara dengan para ayam kampus maka profil informan dari narasumber BAB II PROFIL INFORMAN Setelah dilakukan penelitian melalui teknik dokumentasi, observasi, dan wawancara dengan para ayam kampus maka profil informan dari narasumber akan dijelaskan sebagai berikut : a.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan sarana untuk belajar bagi setiap individu dengan mengembangkan dan mengasah keterampilan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan sarana untuk belajar bagi setiap individu dengan mengembangkan dan mengasah keterampilan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan sarana untuk belajar bagi setiap individu dengan mengembangkan dan mengasah keterampilan yang dimilikinya melalui Perguruan Tinggi. Perguruan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari mulai lahir sampai dengan meninggal dunia. Dari semua fase

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari mulai lahir sampai dengan meninggal dunia. Dari semua fase BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Selama rentang kehidupan manusia, telah terjadi banyak pertumbuhan dan perkembangan dari mulai lahir sampai dengan meninggal dunia. Dari semua fase perkembangan manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kondisi perekonomian yang cukup sulit bagi sebagian lapisan masyarakat mendorong mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. kondisi perekonomian yang cukup sulit bagi sebagian lapisan masyarakat mendorong mahasiswa BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Fenomena kuliah sambil kerja banyak dijumpai di berbagai negara. Hal ini terjadi baik di negara berkembang maupun di negara maju yang telah mapan secara ekonomi.

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Identitas Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Banjarmasin, dengan jumlah keseluruhan subjek ada 3 pasangan, adapun yang menjadi karakteristik utama dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat setiap orang berlomba-lomba

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat setiap orang berlomba-lomba BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat setiap orang berlomba-lomba membekali diri dengan berbagai keterampilan dan pendidikan yang lebih tinggi agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dalam pendidikan terdapat dua subjek pokok yang saling berinteraksi.

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dalam pendidikan terdapat dua subjek pokok yang saling berinteraksi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang bersifat umum bagi setiap manusia dimuka bumi ini. Pendidikan tidak terlepas dari segala kegiatan manusia. Dalam kondisi apapun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional tentunya memerlukan pendidikan sebaik dan setinggi

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional tentunya memerlukan pendidikan sebaik dan setinggi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Individu sebagai salah satu sumber daya yang sangat penting dalam rangka pembangunan nasional tentunya memerlukan pendidikan sebaik dan setinggi mungkin agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era gobalisasi ini, perkembangan masyarakat di berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pada era gobalisasi ini, perkembangan masyarakat di berbagai bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era gobalisasi ini, perkembangan masyarakat di berbagai bidang semakin meningkat. Individu dituntut untuk semakin maju agar dapat mengikuti persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin besar. Di tahun 2009 angka pengangguran terdidik telah mencapai

BAB I PENDAHULUAN. semakin besar. Di tahun 2009 angka pengangguran terdidik telah mencapai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jumlah pengangguran lulusan pendidikan tinggi di Indonesia semakin hari semakin besar. Di tahun 2009 angka pengangguran terdidik telah mencapai 626.600 orang.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Mahasiswa yang menjalani kuliah di kampus ada yang merasa kurang

PENDAHULUAN. Mahasiswa yang menjalani kuliah di kampus ada yang merasa kurang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa yang menjalani kuliah di kampus ada yang merasa kurang percaya diri (lack of confidence) ketika menghadapi permasalahan dan keadaan itu dapat menghambat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dua dasawarsa terakhir ini, perubahan yang terjadi dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dua dasawarsa terakhir ini, perubahan yang terjadi dalam berbagai BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Dalam dua dasawarsa terakhir ini, perubahan yang terjadi dalam berbagai sektor kehidupan semakin pesat, sebagai dampak dari faktor kemajuan di bidang teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, sehingga terus berusaha untuk memajukan kualitas pendidikan yang ada.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, sehingga terus berusaha untuk memajukan kualitas pendidikan yang ada. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu bidang kehidupan yang penting bagi setiap negara. Indonesia merupakan salah satu negara yang mengutamakan pentingnya pendidikan, sehingga

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Self-efficacy Self-efficacy merupakan salah satu kemampuan pengaturan diri individu. Konsep Self efficacy pertama kali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perguruan tinggi merupakan jenjang pendidikan selanjutnya yang ditempuh oleh individu setelah lulus SMA. Individu yang melanjutkan pada jenjang perguruan tinggi akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dididik secara formal dan diberikan wewenang untuk menerapkan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. yang dididik secara formal dan diberikan wewenang untuk menerapkan ilmu BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Kedokteran merupakan ilmu yang mempelajari penyakit dan cara-cara penyembuhannya. Ilmu ini meliputi pengetahuan tentang sistem tubuh manusia dan penyakit serta

Lebih terperinci

LAMPIRAN I KATA PENGANTAR

LAMPIRAN I KATA PENGANTAR LAMPIRAN I KATA PENGANTAR Dengan hormat, Saya adalah mahasiswi Fakultas Psikologi. Saat ini saya sedang melakukan penelitian mengenai hubungan antara kemandirian dan prestasi akademik pada mahasiswa Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tersebut diciptakan melalui pendidikan (http://wajahpendidikan.wordpress.com/pentingnya

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tersebut diciptakan melalui pendidikan (http://wajahpendidikan.wordpress.com/pentingnya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era yang serba maju seperti saat ini, kita dituntut untuk dapat menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas tersebut

Lebih terperinci

Transkrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home

Transkrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home Transkrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home Informan 1 Nama : AD Jenis kelamin : Perempuan Usia : 14 Tahun Pendidikan : SMP Hari/tanggal wawancara : Jum at, 4 April 2014 Tempat wawancara : Rumah

Lebih terperinci

BAB V. KESIMPULAN, DISKUSI, dan SARAN

BAB V. KESIMPULAN, DISKUSI, dan SARAN BAB V KESIMPULAN, DISKUSI, dan SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai self esteem pada wanita yang menderita infertilitas, maka peneliti dapat menyimpulkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN 54 LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN 55 No. Jurusan Semester Pekerjaan : : : : PETUNJUK PENGISIAN SKALA 1. Skala ini terdiri dari 2, skala yang pertama berjumlah 30 item dan skala yang kedua berjumlah 42 item.

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA PENELITIAN

BAB IV PAPARAN DATA PENELITIAN BAB IV PAPARAN DATA PENELITIAN A. Identitas Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Institut Agama Islam Negeri Antasari Banjarmasin, dengan jumlah keseluruhan subjek ada 5 orang, terdiri dari 3

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Self Efficacy 2.1.1 Pengertian Self Efficacy Self efficacy berasal dari teori Bandura (1997) yaitu teori kognisi belajar sosial. Teori kognisi belajar sosial mengacu pada kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tulis ilmiah atau skripsi merupakan persyaratan wajib bagi mahasiswa yang

BAB I PENDAHULUAN. tulis ilmiah atau skripsi merupakan persyaratan wajib bagi mahasiswa yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi (Gunawati, dkk 2006). Pada umumnya mahasiswa untuk program S1 menempuh waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. awal, dimana memiliki tuntutan yang berbeda. Pada masa dewasa awal lebih

BAB I PENDAHULUAN. awal, dimana memiliki tuntutan yang berbeda. Pada masa dewasa awal lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Mahasiswa mengalami masa peralihan dari remaja akhir ke masa dewasa awal, dimana memiliki tuntutan yang berbeda. Pada masa dewasa awal lebih dituntut suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan (Knowledge) Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Zaman semakin berkembang seiring dengan berjalannya waktu.

BAB I PENDAHULUAN. Zaman semakin berkembang seiring dengan berjalannya waktu. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Zaman semakin berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Pertumbuhan di berbagai aspek pun ikut terjadi seperti kemajuan teknologi, pendidikan, kesehatan,

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Rangkuman Hasil Penelitian. Subjek NA, ARW, dan ITM adalah beberapa dari mahasiswa

BAB V PEMBAHASAN. A. Rangkuman Hasil Penelitian. Subjek NA, ARW, dan ITM adalah beberapa dari mahasiswa BAB V PEMBAHASAN A. Rangkuman Hasil Penelitian Subjek NA, ARW, dan ITM adalah beberapa dari mahasiswa jurusan arsitektur Universitas Katolik Soegijapranata yang sedang menghadapi tugas akhir. Karena kesibukan

Lebih terperinci

I. Arga ( tentang Dia dan Dia )

I. Arga ( tentang Dia dan Dia ) I. Arga ( tentang Dia dan Dia ) Dia indah, dia cantik. Bagiku dia penghuni taman hatiku. Namanya Andin. Buatku melihatnya tertawa, melihat dia tak terbebani itu bahagiaku. Andini Soebagio, perempuan cantik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di bidang tekhnologi, ilmu pengetahuan, ekonomi, dan pendidikan. Perubahan

BAB I PENDAHULUAN. di bidang tekhnologi, ilmu pengetahuan, ekonomi, dan pendidikan. Perubahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada tahun-tahun terakhir terjadi perubahan yang semakin pesat dalam berbagai sektor kehidupan. Perubahan tersebut terjadi sebagai dampak dari kemajuan di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Obesitas didefinisikan sebagai suatu keadaan dengan akumulasi lemak yang

BAB I PENDAHULUAN. Obesitas didefinisikan sebagai suatu keadaan dengan akumulasi lemak yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Obesitas didefinisikan sebagai suatu keadaan dengan akumulasi lemak yang tidak normal atau berlebihan yang dapat mengganggu kesehatan (WHO, 2014). Obesitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tugas perkembangan yang sangat penting yaitu mencapai status

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tugas perkembangan yang sangat penting yaitu mencapai status BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa termasuk di dalam kategori remaja akhir dan dewasa awal. Pada masa itu umumnya merupakan masa transisi. Mereka masih mencari jati diri mereka masing-masing,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia (2005). Mahasiswa dinilai memiliki tingkat intelektualitas yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia (2005). Mahasiswa dinilai memiliki tingkat intelektualitas yang BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG Mahasiswa adalah individu yang belajar di perguruan tinggi (kamus besar Bahasa Indonesia (2005). Mahasiswa dinilai memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di Indonesia. Upaya yang dilakukan pemerintah untuk menambah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di Indonesia. Upaya yang dilakukan pemerintah untuk menambah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan era globalisasi, setiap orang diharapkan dapat meneruskan pembangunan di Indonesia. Upaya yang dilakukan pemerintah untuk menambah kualitas sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga diharapkan dapat memiliki kecerdasan dan mengerti nilai-nilai baik dan

BAB I PENDAHULUAN. juga diharapkan dapat memiliki kecerdasan dan mengerti nilai-nilai baik dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan dilaksanakan dengan tujuan untuk membentuk karakteristik seseorang agar menjadi lebih baik. Melalui jalur pendidikan formal, warga negara juga diharapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saling mengasihi, saling mengenal, dan juga merupakan sebuah aktifitas sosial dimana dua

BAB I PENDAHULUAN. saling mengasihi, saling mengenal, dan juga merupakan sebuah aktifitas sosial dimana dua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pacaran merupakan sebuah konsep "membina" hubungan dengan orang lain dengan saling mengasihi, saling mengenal, dan juga merupakan sebuah aktifitas sosial dimana

Lebih terperinci

Mr Knight, tadi Mr. Boyd menelepon untuk membuat janji temu di hari Jumat jam 2 siang. Apakah saya ada janji di hari itu?

Mr Knight, tadi Mr. Boyd menelepon untuk membuat janji temu di hari Jumat jam 2 siang. Apakah saya ada janji di hari itu? 1 Mr Knight, tadi Mr. Boyd menelepon untuk membuat janji temu di hari Jumat jam 2 siang. Apakah saya ada janji di hari itu? Bapak ada janji makan siang dengan Mrs. Knight jam 11.30 siang. Baiklah. Susun

Lebih terperinci

Pertanyaan/Responden Responden 1 Responden 2 Responden 3 Responden 4 Responden 5 Keterangan

Pertanyaan/Responden Responden 1 Responden 2 Responden 3 Responden 4 Responden 5 Keterangan Pertanyaan/Responden Responden 1 Responden 2 Responden 3 Responden 4 Responden 5 Keterangan 1. Apakah kenaikan harga BBM dapat 2. Apakah kenaikan harga kebutuhan pokok dapat 3. Apakah adanya keharusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutama perguruan tinggi mulai sungguh-sungguh dan berkelanjutan mengadakan

BAB I PENDAHULUAN. terutama perguruan tinggi mulai sungguh-sungguh dan berkelanjutan mengadakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan saat ini sudah menjadi suatu kebutuhan primer. Dunia pendidikan terutama perguruan tinggi mulai sungguh-sungguh dan berkelanjutan mengadakan perubahan

Lebih terperinci

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan. 1st Spring Hujan lagi. Padahal ini hari Minggu dan tak ada yang berharap kalau hari ini akan hujan. Memang tidak besar, tapi cukup untuk membuat seluruh pakaianku basah. Aku baru saja keluar dari supermarket

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menjalani peran sebagai penuntut ilmu, mahasiswa pada umumnya selalu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menjalani peran sebagai penuntut ilmu, mahasiswa pada umumnya selalu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menjalani peran sebagai penuntut ilmu, mahasiswa pada umumnya selalu dihadapkan pada pemikiran-pemikiran tentang seberapa besar pencapaian yang akan diraih selama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis multidimensional dalam bidang ekonomi, politik, dan budaya yang

BAB I PENDAHULUAN. Krisis multidimensional dalam bidang ekonomi, politik, dan budaya yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis multidimensional dalam bidang ekonomi, politik, dan budaya yang dialami Indonesia pada saat ini menyebabkan keterpurukan dunia usaha di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PERILAKU ANAK YANG MEMILIKI EFIKASI DIRI RENDAH. Setiap keluarga memiliki kondisi yang berbeda, terutama dari segi ekonomi dan

BAB III GAMBARAN PERILAKU ANAK YANG MEMILIKI EFIKASI DIRI RENDAH. Setiap keluarga memiliki kondisi yang berbeda, terutama dari segi ekonomi dan BAB III GAMBARAN PERILAKU ANAK YANG MEMILIKI EFIKASI DIRI RENDAH A. Faktor Penyebab Efikasi Diri Anak Rendah Setiap keluarga memiliki kondisi yang berbeda, terutama dari segi ekonomi dan pendidikan. Bagi

Lebih terperinci

Loyalitas Tanpa Batas

Loyalitas Tanpa Batas Loyalitas Tanpa Batas Cintailah perusahaan dimana kamu bekerja meski tidak membuat mu kaya, tetapi dapat memberikan kehidupan. Itulah sepenggal kata yang dapat saya simpulkan setelah mendengar, merangkum,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bekerja sebagai buruh pabrik memiliki tantangan tersendiri terutama bagi

BAB I PENDAHULUAN. Bekerja sebagai buruh pabrik memiliki tantangan tersendiri terutama bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bekerja sebagai buruh pabrik memiliki tantangan tersendiri terutama bagi perempuan yang sudah menikah. Mereka memiliki tugas ganda yaitu sebagai ibu rumah tangga saat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pasal 31 ayat 1 UUD 1945 yang menyebutkan bahwa tiap-tiap warga negara

BAB 1 PENDAHULUAN. pasal 31 ayat 1 UUD 1945 yang menyebutkan bahwa tiap-tiap warga negara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan (Kartono, 2007). Pendidikan di Indonesia diatur dengan jelas pada pasal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Keputusan No. 153/U/2003 tentang Ujian Akhir Nasional, salah satu isinya

BAB 1 PENDAHULUAN. Keputusan No. 153/U/2003 tentang Ujian Akhir Nasional, salah satu isinya BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan tujuan untuk memperbaiki mutu pendidikan di Indonesia, maka pada tahun 2003 pemerintah menetapkan untuk mengganti EBTANAS dengan UAN. Melalui menteri Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam model pembelajaran Bandura, faktor person (kognitif) memainkan peran

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam model pembelajaran Bandura, faktor person (kognitif) memainkan peran BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Efikasi Diri (self-efficacy) Dalam model pembelajaran Bandura, faktor person (kognitif) memainkan peran penting. Faktor person (kognitif) yang ditekankan Bandura (dalam Santrock,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan keahlian atau kompetensi tertentu yang harus dimiliki individu agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan keahlian atau kompetensi tertentu yang harus dimiliki individu agar dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan yang terjadi pada era globalisasi saat ini menuntut adanya persaingan yang semakin ketat dalam dunia kerja. Hal ini mengakibatkan adanya tuntutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perbedaan persepsi dan sikap terhadap pengalaman, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perbedaan persepsi dan sikap terhadap pengalaman, sehingga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia adalah unik. Hal ini terjadi karena manusia tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang berbeda-beda, baik secara budaya, latar belakang pendidikan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan atau sekolah dapat tercapai dengan lebih efektif dan efisien (Zamroni,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan atau sekolah dapat tercapai dengan lebih efektif dan efisien (Zamroni, BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan diri individu, terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. Tujuan pendidikan pada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS GAYA BELAJAR SISWA BERPRESTASI DI SMP NEGERI 14 PEKALONGAN. A. Analisis Gaya Belajar Siswa Berprestasi di SMP Negeri 14 Pekalongan

BAB IV ANALISIS GAYA BELAJAR SISWA BERPRESTASI DI SMP NEGERI 14 PEKALONGAN. A. Analisis Gaya Belajar Siswa Berprestasi di SMP Negeri 14 Pekalongan BAB IV ANALISIS GAYA BELAJAR SISWA BERPRESTASI DI SMP NEGERI 14 PEKALONGAN A. Analisis Gaya Belajar Siswa Berprestasi di SMP Negeri 14 Pekalongan Analisis terhadap gaya belajar siswa berprestasi di SMP

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Efikasi Diri Akademik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Efikasi Diri Akademik BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Efikasi Diri Akademik 1. Pengertian Efikasi Diri Akademik Bandura (1997) menjelaskan bahwa efikasi diri merupakan perkiraan seseorang tentang kemampuannya untuk mengatur dan

Lebih terperinci

menjelang minggu ujian akhir Lihat saja kepanikan temantemanmu kalau menjelang UAS, dan tentu saja, perhatikan tempat fotokopian yang bakal

menjelang minggu ujian akhir Lihat saja kepanikan temantemanmu kalau menjelang UAS, dan tentu saja, perhatikan tempat fotokopian yang bakal 15 Tips Keren Menghadapi Ujian Ketika Kebanyakan, ekspresi mahasiswa jadi suram menjelang minggu ujian akhir semester. Nggak percaya? Lihat saja kepanikan temantemanmu kalau menjelang UAS, dan tentu saja,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pondok Pesantren Daar el-qolam merupakan salah satu pondok pesantren

BAB I PENDAHULUAN. Pondok Pesantren Daar el-qolam merupakan salah satu pondok pesantren BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pondok Pesantren Daar el-qolam merupakan salah satu pondok pesantren yang menerapkan sistem pendidikan pondok modern (khalafi). Sistem pendidikan pondok pesantren modern

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hasil penelitian yang memenuhi syarat-syarat ilmiah dan digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. hasil penelitian yang memenuhi syarat-syarat ilmiah dan digunakan sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa merupakan orang yang belajar di sekolah tingkat perguruan tinggi untuk mempersiapkan dirinya bagi suatu keahlian tingkat sarjana (Budiman, 2006). Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan, Ujian Nasional (UN) bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan, Ujian Nasional (UN) bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah syarat utama untuk meningkatkan martabat dan kualitas suatu bangsa. Salah satu cara yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengetahui tercapai atau tidaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyadari pentingnya mendapatkan pendidikan setinggi mungkin. Salah

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyadari pentingnya mendapatkan pendidikan setinggi mungkin. Salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan jaman yang semakin maju menuntut masyarakat untuk semakin menyadari pentingnya mendapatkan pendidikan setinggi mungkin. Salah satu tujuan seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang, sedangkan penting maksudnya bahwa ilmu pengetahuan itu besar

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang, sedangkan penting maksudnya bahwa ilmu pengetahuan itu besar BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan merupakan suatu hal yang perlu dan penting. Perlu maksudnya bahwa ilmu pengetahuan yang terkandung dalam pendidikan harus dimiliki oleh setiap orang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia mengalami 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dalam berbagai bidang terutama bidang industri dan perdagangan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. barang ataupun jasa, diperlukan adanya kegiatan yang memerlukan sumber daya,

BAB I PENDAHULUAN. barang ataupun jasa, diperlukan adanya kegiatan yang memerlukan sumber daya, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan tempat di mana dua orang atau lebih bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut, baik menghasilkan suatu barang

Lebih terperinci

LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL

LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL A. Identitas Konseli Nama : E Umur : 16 tahun Jenis kelamin : Perempuan Agama : Islam Domisili : Yogyakarta B. Deskripsi Masalah yang Dikeluhkan Konseli adalah anak tunggalketiga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa lulus dari mata kuliah tersebut. selalu menilai negatif, tidak mengikuti ujian, belum mengambil mata kuliah

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa lulus dari mata kuliah tersebut. selalu menilai negatif, tidak mengikuti ujian, belum mengambil mata kuliah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49 tahun 2014 pasal 17 ayat 3b menyatakan bahwa mahasiswa yang mengambil program sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia yang berkualitas sangat penting artinya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia yang berkualitas sangat penting artinya untuk BAB I PENDAHULUAN I.A. Latar Belakang Sumber daya manusia yang berkualitas sangat penting artinya untuk mewujudkan tingkat kehidupan masyarakat yang lebih baik. Salah satu jalur strategis yang dapat dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Identitas Subjek Penelitian Nama Subjek S (p) S.R E.N N S (l) J Usia 72 Tahun 76 Tahun 84 Tahun 63 Tahun 68 Tahun 60 Tahun Jenis Perempuan Perempuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membangun bangsa ke arah yang lebih baik. Mahasiswa, adalah seseorang

BAB I PENDAHULUAN. membangun bangsa ke arah yang lebih baik. Mahasiswa, adalah seseorang 15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa, pada dasarnya sebagai generasi penerus. Mereka diharapkan sebagai subyek atau pelaku didalam pergerakan pembaharuan. Sebagai bagian dari masyarakat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan memiliki kaitan yang erat dengan prestasi belajar. Prestasi itu sendiri dapat dibagi menjadi dua yaitu prestasi yang ditinjau dari bidang akademik

Lebih terperinci

BAB V FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN PAKET C DI PKBM NEGERI 17

BAB V FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN PAKET C DI PKBM NEGERI 17 54 BAB V FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN PAKET C DI PKBM NEGERI 17 5.1 Faktor Individu Sesuai dengan pemaparan pada metodologi, yang menjadi responden pada penelitian ini adalah warga belajar

Lebih terperinci

: Apakah pesan yang disampaikan oleh pihak manajemen KFC kepada karyawannya itu sama?

: Apakah pesan yang disampaikan oleh pihak manajemen KFC kepada karyawannya itu sama? esponden 1 Hari / tanggal : abu / 9 Oktober 2013 Identitas esponden Nama : Aji Wawancara : Sudah, hususnya saya sebagai karyawan KFC Suzuya Binjai mengusahakan sesama karyawan itu begitu saya memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. paling penting dalam pembangunan nasional, yaitu sebagai upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. paling penting dalam pembangunan nasional, yaitu sebagai upaya meningkatkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Pendidikan merupakan kebutuhan primer dalam kehidupan manusia, aspek paling penting dalam pembangunan nasional, yaitu sebagai upaya meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta cakupan dan batasan masalah.

BAB I PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta cakupan dan batasan masalah. BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini berisi mengenai gambaran dari penelitian secara keseluruhan. Isi dalam bab ini terdiri dari latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh pengetahuan atau menambah wawasan. Penyelenggaraan. melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh pengetahuan atau menambah wawasan. Penyelenggaraan. melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu kebutuhan dalam kehidupan manusia untuk memperoleh pengetahuan atau menambah wawasan. Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di tingkat perguruan tinggi, baik di universitas, institut

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di tingkat perguruan tinggi, baik di universitas, institut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mahasiswa merupakan orang yang sedang dalam proses pembelajaran di tingkat perguruan tinggi, baik di universitas, institut maupun akademi. Mahasiswa adalah generasi

Lebih terperinci