BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi

1 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan yang terjadi dalam dunia industri semakin ketat. Dengan semakin banyaknya industri yang menawarkan produk yang sama kepada konsumen, biaya menjadi faktor penting keberhasilan sebuah industri. Hal ini disebabkan saat ini hampir semua industri melakukan perang harga pada produk yang sejenis untuk menarik konsumen (Xiao dan Yang, 2008). Oleh karena itu untuk menyikapi persaingan ini para pelaku dunia industri dipaksa untuk mengevaluasi ulang proses manufaktur yang berlangsung di dalam perusahaan mereka untuk memastikan proses manufaktur yang terjadi berjalan seefisien mungkin. Hal ini dilakukan untuk memastikan biaya yang dikeluarkan tetap berada pada level minimal sedangkan kualitas dapat terus ditingkatkan. Teknologi yang dalam hal ini adalah mesin-mesin industri dan proses otomasi merupakan faktor penting bagi dunia industri pada masa sekarang ini. Saat ini hampir semua industri telah menggunakan teknologi dalam proses manufaktur yang terjadi di dalam industri tersebut. Alasan utama dari penggunaan teknologi ini adalah selain akan membuat proses manufaktur dapat berjalan dengan lebih efisien juga akan mengurangi biaya produksi total dari sebuah industri (Howey, 2004). Hal ini menyebabkan semua industri terus mencari dan menggunakan teknologi yang dianggap paling baik untuk menjalankan proses manufaktur yang berlangsung di dalam industri tersebut. Penggunaan teknologi ini di satu sisi memberikan banyak keuntungan, namun di sisi lain juga menyebabkan permasalahan baru bagi para pelaku dunia industri. Permasalahan ini terutama terjadi pada saat menentukan harga pokok dari produk yang dihasilkan oleh sebuah industri. Johnson dan Cooper (Griful- Miquela, 2001) menemukan bahwa sistem akuntansi biaya tradisional yang telah digunakan mulai tahun 1870 sudah tidak relevan lagi dalam membantu para pembuat keputusan dalam dunia industri karena seiring dengan semakin 1

2 4 meningkatnya penggunaan teknologi dalam proses manufaktur yang menyebabkan biaya tenaga kerja dan biaya langsung semakin berkurang sedangkan biaya overhead meningkat dan ketidakmampuan sistem akuntansi biaya tradisional dalam menjelaskan biaya overhead dapat menyebabkan pengambilan keputusan yang salah dilakukan oleh para pelaku dunia industri. Sistem activity based costing sangat cocok untuk diterapkan pada sistem manufaktur tingkat lanjut yang melibatkan banyak teknologi dalam proses manufaktur. Penggunaan teknologi dalam proses manufaktur dalam sebuah industri akan meningkatkan biaya overhead yang jumlahnya dapat mencapai 50 % dari total biaya keseluruhan yang ditanggung oleh sebuah perusahaan (Popesko, 2010), yang jika proses manufaktur dalam industri ini dianalisis dengan menggunakan sistem akuntansi biaya tradisional akan menyebabkan terjadinya distorsi pada harga pokok masing masing produk yang dihasilkan oleh industri tersebut. Oleh karena itu untuk menghadapi tantangan ini muncul sebuah sistem akuntansi biaya yang disebut dengan activity based costing. Lea dan Fredendall (2002) menyimpulkan bahwa penggunaan sistem activity based costing sangat cocok untuk diterapkan dalam era produksi masal dengan hasil produksi yang beraneka ragam dimana teknologi dan otomasi digunakan secara luas dalam dunia industri. Perhitungan biaya dari komponen teknologi ini bukanlah suatu hal yang sederhana. Hal ini disebabkan oleh banyaknya produsen dari teknologi ini yang lebih memprioritaskan penawaran dari teknologi ini berlangsung secara terus menerus dibandingkan memberikan evaluasi ekonomi dari penggunaan teknologi tersebut (Steuten et al., 2009). Hal ini menyebabkan banyak teknologi yang dibawa ke pasar tanpa menjadikan penggunaan biaya yang efektif sebagai tujuan dari penggunaan teknologi ini, sehingga para manajer akan mengalami kesulitan dalam mencari teknologi yang paling baik dan melakukan proses pengambilan keputusan secara rasional. Faktor teknologi masih dihitung sebagai komponen biaya tetap. Berbagai penelitian telah dilakukan mengenai penerapan activity based costing dalam

3 5 sistem manufaktur tingkat lanjut yang melibatkan banyak teknologi di dalamnya seperti yang dilakukan oleh Gagne dan Discenza (1992), Park dan Kim (1995), Gunasekaran dan Sarhadi (1997), Geiger (1999), dan Lea dan Fredendall (2002) namun dalam semua penelitian ini faktor teknologi masih dianggap sebagai komponen dari biaya tetap dengan asumsi semua mesin-mesin industri yang memiliki fungsi dan kapasitas yang sama akan dapat digunakan untuk jangka waktu yang sama dan menghasilkan produk dengan harga dan kualitas yang sama. Faktor teknologi yang dimiliki oleh sebuah mesin akan mempengaruhi performa mesin tersebut. Pada kenyataannya dalam dunia industri mesin-mesin industri yang memiliki fungsi dan kapasitas yang sama namun memiliki faktor teknologi yang berbeda belum tentu memberikan hasil yang sama dalam proses produksi dengan jangka waktu yang sama. Hal ini disebabkan ada kemungkinan faktor teknologi yang berbeda dari mesin-mesin industri ini dapat membuat salah satu mesin dapat beroperasi dengan lebih baik dalam jangka waktu yang lebih lama dibandingkan mesin dengan fungsi dan kapasitas yang sama namun memiliki faktor teknologi yang berbeda. Harga dan kapasitas mesin tidak dapat dijadikan sebagai indikator biaya faktor teknologi yang harus ditanggung oleh perusahaan. Canon yang dikenal sebagai perusahaan raksasa pembuat mesin fotokopi memiliki 2 mesin dengan fungsi dan kapasitas produksi yang sama yaitu Canon NP 6030 dan Canon IR Kedua mesin ini memiliki fungsi cetak dengan kapasitas cetak kertas A4 35 lembar per menit namun Canon NP 6030 masih dilengkapi dengan teknologi analog dan Canon IR 4570 sudah dilengkapi dengan teknologi digital, jika hanya menjadikan fungsi dan kapasitas sebagai indikator dari sebuah teknologi maka kedua mesin ini dapat dikatakan sama dan dengan harganya yang hanya separuh dari harga Canon IR 4570 dapat dikatakan Canon NP 6030 lebih baik dibandingkan Canon IR 4570, namun jika faktor teknologi yang dimiliki oleh sebuah mesin ikut dijadikan indikator nilai dari sebuah teknologi maka Canon IR 4570 akan lebih baik karena dalam waktu beberapa tahun teknologi analog pada mesin fotokopi akan segera ditinggalkan dan orang akan beralih ke teknologi

4 6 digital. Sehingga Canon IR 4570 dapat dikatakan lebih baik karena akan dapat digunakan untuk jangka waktu yang lebih lama dibandingkan Canon NP Para pengambil keputusan dalam dunia industri masih kesulitan dalam menentukan teknologi yang paling tepat digunakan dalam sebuah industri. Gwartney et al. (Howey, 2004) menyatakan bahwa agar para manajer dapat membuat keputusan yang tepat menyangkut penerapan dan penggunaan teknologi baru dalam sebuah industri maka para manajer harus dapat memperkirakan dan menghitung nilai dari teknologi yang akan digunakan dalam sebuah industri menyangkut perubahan yang akan diberikan oleh teknologi ini. Hal inilah yang belum dapat dijawab dengan memuaskan dalam sistem akuntansi biaya activity based costing. Karena activity based costing tidak memasukkan faktor teknologi sebagai salah satu komponen biaya dalam menghitung harga pokok per produk. Melihat kenyataan ini masih perlu dilakukan penelitian untuk membangun metode yang tepat untuk menemukan cost driver untuk faktor teknologi sehingga faktor teknologi dapat dihitung sebagai salah satu komponen biaya dan cost driver untuk faktor teknologi ini dalam sistem akuntansi biaya Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, masalah dalam penelitian ini adalah perlu adanya metode atau cara yang dapat digunakan untuk menganalisis biaya sesungguhnya dari faktor teknologi yang selama ini masih dihitung sebagai komponen biaya tetap dan dengan hanya menjadikan kapasitas sebagai satusatunya variabel dalam menganalisis biaya dari penggunaan sebuah teknologi Batasan Masalah Masalah yang dipecahkan dalam penelitian ini memiliki batasan-batasan sebagai berikut: 1. Jumlah dan volume produksi pada kedua perusahaan akan sama setiap bulan. 2. Semua produk yang dihasilkan oleh kedua perusahaan akan terjual habis.

5 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Menemukan sebuah model perhitungan yang tepat untuk menganalisis biaya dari sebuah teknologi. 2. Menentukan pemicu biaya (cost driver) bagi faktor teknologi sebagai salah satu komponen biaya dalam sistem akuntansi biaya Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah ditemukannya pemicu biaya (cost driver) untuk faktor teknologi sehingga faktor teknologi dapat dimasukkan dan dihitung sebagai salah satu komponen biaya dalam sistem akuntansi biaya sehingga proses pengambilan keputusan terkait penentuan teknologi yang paling tepat untuk digunakan dalam sebuah industri dapat dilakukan dengan lebih baik dan akurat.