BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Hengki Kusuma
6 tahun lalu
Tontonan:

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan melakukan observasi langsung dan pengujian yang kemudian dianalisa secara deskriptif dan melakukan wawancara dengan informan terkait. B. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Pada penelitian ini menggunakan informan pihak manajemen RS PKU Muhammadiyah Gamping antara lain; manajer pelayanan dan penunjang medis, kepala bagian pemeliharaan/elektromedik, kepala bidang sanitasi dan kepala kamar operasi. 2. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah sarana dan prasarana instalasi ruang operasi di RS PKU Muhammadiyah Gamping. C. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini bertempat di instalasi ruang operasi lantai 4, RS PKU Muhammadiyah Gamping. 44

2 45 2. Waktu Penelitian Penelitian ini berlangsung selama 2 bulan, dimulai sejak bulan Februari hingga Maret tahun Tabel 3.1 Timline Penelitian No Waktu Kegiatan 1. Januari Januari - Februari 2017 Februari - Maret 2017 D. Variabel Penelitian Penyusunan ceklist observasi sarana dan prasarana ruang operasi Observasi sarana dan prasarana ruang operasi Analisis data hasil observasi, kemudian melakukan wawancara mendalam dengan pihak manajemen dan menyusun rencana strategi pelayanan ruang operasi kedepan. Pada penelitian ini diupayakan suatu sarana dan prasarana ruang operasi yang sesuai dengan kondisi dan situasi berdasarkan pedoman dari kementrian kesehatan tahun 2016 dalam fungsinya untuk pengendalian infeksi di ruang operasi. Sarana dan Prasarana Instalasi Ruang Operasi Sesuai Standar Kementrian Kesehatan tahun 2016 Sarana Dan Prasarana Dalam Pengendalian Infeksi di Ruang Operasi Evaluasi Sarana dan Prasarana di Dalam Ruang Operasi Dalam Upaya Pengendalian Infeksi Gambar 3.1 Variabel Penelitian

3 46 E. Definisi Operasional 1. Sarana ruang operasi adalah kondisi fisik ruang didalam ruang operasi yang bertujuan dalam pengendalian infeksi yang terdiri atas komponen dinding, lantai, langit langit dan pintu. 2. Prasarana ruang operasi adalah penunjang ruangan yang bertujuan untuk membantu ruangan operasi berfungsi baik dalam pengendalian infeksi yaitu sistem ventilasi (diffuser, filter udara, tekanan udara, kelembaban, suhu), instalasi air bersih, tempat pembuangan sampah dan sistem sterilisasi ruangan. 3. Keselamatan di instalasi ruang operasi adalah ruang operasi antara lain kekuatan struktur bangunan, jalur evakuasi, tanda penujuk arah evakuasi yang jelas, dan alat pemadam kebakaran. 4. Kesehatan di instalasi ruang operasi adalah instalasi air bersih, sanitasi dan pembuangan kotoran dan sampah yang baik, beserta sistem ventilasi yang baik untuk mendukung kesehatan pengguna ruang operasi. 5. Kenyamanan di instalasi ruang operasi adalah faktor pencahayaan, pengkondisian udara, kebisingan dan getaran berpengaruh terhadap kenyaman pengguna internal sebagai pendukung kinerja dan kenyamanan dari pasien atau pengguna eksternal yang akan dilakukan tindakan pembedahan.

4 47 6. Kemudahan di instalasi ruang operasi adalah ruang operasi rumah sakit harus memenuhi persyaratan aksesibilitas tempat tidur, lalu lintas di dalam instalasi ruang operasi, beserta kemudahan dalam komunikasi yang disediakan dalam bentuk interkom, line telpon. 7. Pengukuran kategori keselamatan, kemudahan, kenyamanan dan kesehatan menggunakan pembobotan skoring yakni jika nilai 3 4 adalah baik, nilai 2 adalah cukup dan nilai 1 atau kurang adalah buruk. F. Alur Penelitian Pengumpulan Referensi Analisis Hasil (Gap Analyze) Penyusunan Ceklis Wawancara Mendalam Informan Monitoring Lapangan Pembahasan dan Kesimpulan Gambar 3.2 Alur Penelitian

5 48 G. Teknik Pengumpulan Data Cara pengumpulan dan pemrosesan hasil pengumpulan data dengan cara sebagai berikut: 1. Data primer melalui observasi lapangan dengan melihat sistem sarana dan prasarana ruang operasi, dokumentasi dengan gambar, mengukur luasan, tingkat kebisingan, pencahayaan, kelembaban, suhu, kecepatan angin dan tekanan angin dengan menggunakan alat bantu. Observasi dan pengujian dilakukan dalam jangka waktu 1 bulan yakni selama bulan Februari 2017 kemudian dilakukan perbandingan hasil yang didapat dengan pedoman dari kementrian kesehatan tahun 2016 tentang ruang operasi. wawancara mendalam dilakukan kepada informan informan yang telah ditentukan yang kemudian untuk dilakukan wawancara terkait kondisi ruang operasi, penyebab kondisi saat ini dan kemudian solusi yang ingin direncanakan. 2. Data sekunder yang diperoleh dengan mengutip data yang sudah ada. Data ini diperoleh dari sub-bagian kepegawaian untuk mengetahui data tentang orang orang yang bertugas di ruang operasi. Bagian sanitasi dan pemeliharaan untuk mengetahui hasil pengukuran koloni bakteri, dan melihat gambar kerja instalasi ruang operasi.

6 49 H. Instrumen Penelitian 1. Observasi dan Pengujian Observasi menurut Kaelan (2012) adalah pengamatan atau peninjauan secara cermat. Menurutnya, observasi / pengamatan merupakan teknik pengumpulan data yang paling utama dalam penelitian. Pada penelitian ini observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang disusun berdasarkan pada peraturan Kemenkes a. Alat Ukur dan Dokumentasi Dokumentasi menggunakan kamera digital. Alat ukur yang dipergunakan disewa dari Toko Geologist Sleman-Yogyakarta yang telah terkalibrasi, terdiri dari: 1) Lux meter, merupakan alat yang digunakan untuk mengukur cahaya baik pada siang ataupun malam hari. Satuan yang dipergunakan adalah lux. 2) Sound level meter, yaitu alat untuk mengukur tingkat kebisingan dengan menggunakan satuan desibel. 3) Termometer ruangan, merupakan alat pengukur suhu ruangan dengan satuan derajat celcius

7 50 4) Humidity meter, merupakan alat untuk mengukur tingkat kelembaban suatu ruangan. 5) Barometer, merupakan alat untuk mengukur tekanan udara di dalam ruangan. 6) Anemometer, merupakan alat untuk mengukur aliran udara. 7) Alat ukur infrared indoor, merupakan alat untuk mengukur luasan yang terdiri atas tinggi, lebar dan panjang. 2. Wawancara Pada penelitian ini menggunakan wawancara semi terstruktur dengan terwawancara (interview) kepada manajer pelayanan medik, kepala ruang operasi dan petugas di ruang operasi. Tujuan dari wawancara adalah mengkonfirmasi hasil yang ditemukan pada saat observasi. I. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Pada penelitian kualitatif, validitas dilakukan dengan melakukan triangulasi sumber. Triangulasi sumber yaitu membandingkan data hasil pengamatan atau observasi dengan data dari jawaban pengguna dan manajerial. Cara berikutnya mengadakan pengecekan kembali dalam proses pengumpulan data, baik tentang data yang dikumpulkan, proses analisisnya maupun dalam pengambilan keputusan (Maloeng, 2000).

8 51 J. Analisis Data Data yang diperoleh dari hasil wawancara mendalam mengenai hasil observasi dan pengujian pada sarna dan prasarana ruang operasi, sebelum dilakukan analisis data perlu direduksi atau pengolahan data mulai dari membuat ringkasan. Seperangkat hasil reduksi data juga perlu di organisasikan kedalam suatu penyajian data, sehingga terlihat sosoknya secara utuh. Hal ini sangat diperlukan untuk memudahkan upaya penarikan kesimpulan. (Miles and Hiberman, 1992.

dokumen-dokumen yang mirip

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif observasional, jenis data dan analisis data berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari