Bab 4. Implementasi dan Evaluasi. pengevaluasian secara langsung di sistem berjalan tidaklah memungkinkan. Maka dari

Transkripsi

1 Bab 4 Implementasi dan Evaluasi 4.1 Persiapan Sistem Simulasi Dari wawancara yang dilakukan, penulis menemukan bahwa ditinjau dari sisi resiko dan dampak yang mungkin akan ditimbulkan, proses pengimplementasian dan pengevaluasian secara langsung di sistem berjalan tidaklah memungkinkan. Maka dari itu tahap pengembangan ini diawali dengan terlebih dahulu mempersiapkan sebuah sistem simulasi yang nantinya akan dipakai untuk pengimplementasian serta evaluasi rancangan solusi yang diajukan. Sistem simulasi dirancang dan dikembangkan dengan spesifikasi menyerupai sistem berjalan agar sistem simulasi mampu merepresentasikan kondisi sistem yang sesungguhnya. Hal ini mencakup pada penggunaan hardware, software dan database yang digunakan. Sistem simulasi ini terdiri dari server sebagai pihak yang menyimpan database dan client sebagai pihak yang mengakses database tersebut. Mesin server dan client dihubungkan dengan kabel UTP dan switch dengan kecepatan 100 Mbps. 136

2 137 Berikut gambar arsitektur jaringannya: Gambar 4.1 Arsitektur Jaringan Sistem Simulasi Spesifikasi hardware dan software yang digunakan pada mesin server dan mesin client sistem simulasi adalah sebagai berikut: Spesifikasi Processor AMD Phenom 9950 x4 Quad Core 2.9 GHz RAM 4 GB DDR2 Hard Disk 250 GB Operating System Red Hat Enterprise Linux x86-64 Database Oracle Database 10g R2 Tabel 4.1 Tabel spesifikasi hardware dan software pada server Spesifikasi Processor Pentium M Single Core 1,7 GHz RAM 1 GB DDR Hard Disk 60 GB Operating System Windows XP Profesional SP3 Developer Suite Oracle Developer Suite 10 g Tabel 4.2 Tabel spesifikasi hardware dan software pada client

3 138 Setelah menyiapkan hardware dan software yang dibutuhkan, maka selanjutnya database simulasi yang akan merepresentasikan database sistem berjalan akan disiapkan. Keseluruhan database simulasi ini seperti, struktur data dan data-data yang dipakai, dibangun berdasarkan informasi yang didapatkan penulis dari wawancara secara berkelanjutan dengan pihak perusahaan. 4.2 Implementasi dan Evaluasi Implementasi dan pengukuran setiap tahapan rancangan solusi akan dilakukan secara beriringan dengan menerapkan rancangan solusi secara bertahap dan melakukan pengukuran response time dari setiap tahapan rancangan solusi yang diterapkan. Berikut tahapan-tahapan kegiatan yang akan dilakukan pada tahap implementasi ini: 1. Melakukan pengukuran response time dengan procedure yang lama. 2. Membuat materialized view dan procedure baru. 3. Melakukan pengukuran response time dengan procedure baru yang menggunakan materialized view. 4. Memberi index pada materialized view. 5. Melakukan pengukuran response time dengan procedure baru yang menggunakan materialized view dan index. 6. Melakukan partisi pada materialized view. 7. Melakukan pengukuran response time dengan procedure baru yang menggunakan materialized view dan partitioning. 8. Memberi index pada materialized view yang dipartisi.

4 Melakukan pengukuran response time dengan procedure baru yang menggunakan materialized view, partitioning, dan index. Pada saat proses implementasi, penulis akan memperhatikan beberapa hal berikut: 1. Sebelum implementasi setiap tahapan solusi, buffer cache dan shared pool database akan selalu di-flush terlebih dahulu untuk mensimulasikan kondisi awal sistem di mana tidak ada salinan SQL, PL/SQL dan data yang disimpan di dalam buffer cache dan shared pool. 2. Parameter-parameter yang digunakan selalu sama pada implementasi setiap tahapan solusi. 3. Ukuran yang akan dipakai dalam pengukuran efektivitas solusi adalah response time. 4. Setiap tahapan implementasi solusi akan diulang dan diukur sebanyak 3 kali dan kemudian akan diambil nilai rata-ratanya. 5. Pengukuran response time pada setiap tahapan solusi akan dilakukan secara manual dengan mencatat waktu riil saat mesin client mulai menjalankan aplikasi dan saat laporan telah selesai dihasilkan. Response time didapat dengan cara menghitung selisih waktunya. Untuk mengetahui Server Process dari setiap tahapan solusi, penulis akan mengambil data yang tercatat pada fitur monitoring dari ORACLE Enterprise Manager. Others Process merupakan waktu-waktu yang dikontribusikan oleh faktor-faktor diluar pemrosesan server termasuk tetapi tidak terbatas pada kecepatan jaringan dan kecepatan pengolahan data sampai menjadi report oleh mesin client. Others Process ini didapatkan dengan mengambil selisih dari Response dengan Server Process.

5 140 Parameter-parameter yang akan dipakai penulis pada saat proses implementasi adalah sebagai berikut: 1. p_ksbu1 dan p_ksb2 Parameter ini berisi kode unit perusahaan, dan biasanya diisi kode untuk unit Indomaret dan Indogrosir. Pada sistem simulasi, diisi A dan B. 2. p_kwil Paramater ini berisi kode wilayah, dan biasanya diisi salah satu kode wilayah yang ada. Pada sistem simulasi, diisi p_kcab1 dan p_kcab2 Parameter ini berisi kode cabang, dan biasanya mencakup semua kode cabang di wilayah tersebut. Pada sistem simulasi, diisi kode cabang di mana kode wilayahnya adalah p_supp1 dan p_supp2 Parameter ini berisi kode supplier. Biasanya setiap laporan menampilkan data dari 50 supplier. Pada sistem simulasi, diisi dan p_date1 dan p_date2 Parameter ini merupakan parameter jangka waktu PO yang diinginkan. Biasanya, diisi dari tanggal awal bulan sampai akhir bulan. Pada sistem simulasi, diisi 1- DEC-09 dan 31-DEC-09.

6 p_tag Parameter ini merupakan parameter status barang yang ingin dilihat. Biasanya, diisi dengan A yang menandakan status untuk barang aktif. Pada sistem simulasi, diisi dengan A. 7. p_all Parameter ini biasanya diisi Y sehingga tidak membedakan hak akses user terhadap barang-barang. Pada sistem simulasi, diisi dengan Y. 8. p_usr Parameter ini merupakan parameter user dan diisi dengan salah satu kode untuk user yang ada. Pada sistem simulasi, diisi dengan JITO1. 9. p_warehouse Parameter ini dapat diisi Y atau N. Pada sistem simulasi, diisi dengan Y. 10. p_retail Parameter ini dapat diisi Y atau N. Pada sistem simulasi, diisi dengan N. 11. p_potype Parameter ini merupakan parameter jenis PO. Biasanya, laporan mengakses jenis PO rutin. Pada sistem simulasi, diisi dengan A.

7 142 Selain response time, penulis juga akan menunjukkan waktu server process time dan others process time sebagai bahan perbandingan. Hasil pengukuran response time dari implementasi setiap tahapan solusi adalah sebagai berikut: 1. Pengukuran response time pada procedure lama. Response time dari procedure lama terbagi menjadi dua, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk menjalankan procedure LAP_REAL_PO_I_OPU_DETAIL (procedure time) dan waktu yang dibutuhkan aplikasi untuk menghasilkan laporan (report time). Tabel hasil pengukurannya dalam satuan waktu detik adalah sebagai berikut: Procedure Report Total Server Process Server Process Total Pengulangan Others Response Report Process CPU Wait Tabel 4.3 Tabel hasil pengukuran procedure lama Berdasarkan hasil pengukuran, rata-rata server process time adalah 3191 detik sedangkan rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menjalankan procedure yang lama adalah 3187 detik atau sekitar 53 menit dan rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan laporan adalah 264 detik atau sekitar 4 menit sehingga waktu total yang dibutuhkan aplikasi untuk menghasilkan laporan dengan procedure ini adalah 3451 detik atau sekitar 57 menit.

8 Pengukuran response time pada procedure baru yang menggunakan materialized view. Dengan procedure baru, laporan dapat segera dihasilkan tanpa perlu melakukan proses delete dan insert seperti yang dilakukan pada procedure lama karena procedure baru langsung dapat mengambil data dari materialized view MV_LAP_REAL_PO_I_DETAIL. Tabel hasil pengukurannya dalam satuan waktu detik adalah sebagai berikut: Pengulangan Server Process Total Others Response CPU Wait Process Tabel 4.4 Tabel hasil pengukuran procedure baru dan materialized view Berdasarkan hasil pengukuran, rata-rata server process time adalah 637 detik sedangkan rata-rata waktu keseluruhan yang dibutuhkan aplikasi untuk menghasilkan laporan dengan procedure baru yang menggunakan materialized view adalah 911 detik atau 15 menit 11 detik.

9 144 Diagram perbandingan hasil pengukuran response time procedure lama dengan procedure baru yang menggunakan materialized view adalah sebagai berikut: Gambar 4.2 Diagram perbandingan hasil pengukuran procedure lama dengan procedure baru dan materialized view 3. Pengukuran response time pada materialized view yang diberi index. Hasil pengukuran dalam satuan waktu detik pada materialized view yang diberi index adalah sebagai berikut: Pengulangan Server Process Total Others Response CPU Wait Process s s s Tabel 4.5 Tabel hasil pengukuran procedure baru, materialized view dan index

10 145 Berdasarkan hasil pengukuran, rata-rata server process time adalah 499 detik sedangkan rata-rata waktu keseluruhan yang dibutuhkan aplikasi untuk menghasilkan laporan dengan procedure baru pada materialized view yang diberi index adalah 785 detik atau 13 menit 5 detik. Diagram perbandingan hasil pengukuran response time procedure lama dengan procedure baru yang menggunakan materialized view dan index adalah sebagai berikut: Gambar 4.3 Diagram perbandingan hasil pengukuran procedure lama dengan procedure baru, materialized view, dan index

11 Pengukuran response time pada materialized view yang dipartisi. Hasil pengukuran dalam satuan waktu detik pada materialized view yang dipartisi adalah sebagai berikut: Pengulangan Server Process Total Others Response CPU Wait Process Tabel 4.6 Tabel hasil pengukuran procedure baru, materialized view, dan partitioning Berdasarkan hasil pengukuran, rata-rata server process time adalah 40 detik sedangkan rata-rata waktu keseluruhan yang dibutuhkan aplikasi untuk menghasilkan laporan dengan procedure baru pada materialized view yang dipartisi adalah 302 detik atau 5 menit 2 detik.

12 147 Diagram perbandingan hasil pengukuran response time procedure lama dengan procedure baru yang menggunakan materialized view dan partitioning adalah sebagai berikut: Gambar 4.4 Diagram perbandingan hasil pengukuran procedure lama dengan procedure baru, materialized view, dan partitioning 5. Pengukuran response time pada materialized view yang dipartisi dan diberi index. Hasil pengukuran dalam satuan waktu detik pada materialized view yang dipartisi dan diberi index adalah sebagai berikut: Pengulangan Server Process Total Others Response CPU Wait Process Tabel 4.7 Tabel hasil pengukuran procedure baru, materialized view, partitioning, dan index

13 148 Berdasarkan hasil pengukuran, rata-rata server process time adalah 55 detik sedangkan rata-rata waktu keseluruhan yang dibutuhkan aplikasi untuk menghasilkan laporan dengan procedure baru pada materialized view yang dipartisi dan diberi index adalah 334 detik atau 5 menit 34 detik. Diagram perbandingan hasil pengukuran response time procedure lama dengan procedure baru yang menggunakan materialized view, partitioning, dan index adalah sebagai berikut: Gambar 4.5 Diagram perbandingan hasil pengukuran procedure lama dengan procedure baru, materialized view, partitioning, dan index

14 149 Tabel dan diagram perbandingan seluruh hasil pengukuran yang dilakukan adalah sebagai berikut: Server Tahap pengukuran Process Response (detik) (detik) Procedure lama Procedure baru dan materialized view Procedure baru dan materialized view yang diberi index Procedure baru dan materialized view yang dipartisi Procedure baru dan materialized view yang dipartisi dan diberi index Tabel 4.8 Tabel perbandingan keseluruhan hasil pengukuran Gambar 4.6 Diagram perbandingan keseluruhan hasil pengukuran

15 150 Dari keseluruhan hasil pengukuran implementasi setiap tahapan solusi, pemakaian procedure baru yang menggunakan materialized view dan partitioning menghasilkan response time paling baik.