PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI BAGIAN HUKUM SETDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

Transkripsi

1 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI BAGIAN HUKUM SETDA KOTA SALATIGA TAHUN

2 STRUKTUR ORGANISASI. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Salatiga, Sekretariat Daerah Kota Salatiga terdiri dari : WALIKOTA WAKIL WALIKOTA Kelompok Jabatan Fungsional Asisten Pemerintahan Tata Pemerintahan Hukum Kerjasama SEKRETARIS DAERAH Staf Ahli Asisten Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Asisten Administrasi Administrasi Pembangunan Organisasi dan Kepegawaian Kesejahteraan Rakyat Umum Perekonomian Hubungan Masyarakat 2

3 C. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS STRUKTURAL BAGIAN HUKUM Sesuai dengan Peraturan Walikota Salatiga nomor 53 Tahun 2011 tentang Tupoksi, dan uraian tugas Pejabat Struktural pada Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Hukum mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan kebijakan, program, petunjuk teknis dan mengkoordinasikan perumusan produk hukum daerah, telaahan hukum, dokumentasi hukum, memberikan bantuan hukum serta pelaksanaan memfasilitasi Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RANHAM). Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut Hukum mempunyai fungsi: a. Penyiapan bahan penyusunan dan perumusan produk hukum daerah; b. Pelaksanaan pengkajian produk hukum daerah; c. Penyiapan bahan pertimbangan dan bantuan hukum; d. Penyiapan bahan fasilitasi pelaksanaan RANHAM; e. Pelaksanaan telaah hukum;; f. Pelaksanaan dokumentasi dan publikasi produk hukum; g. Penyelenggaraan ketatausahaan, ketatalaksanaan, dan urusan kepegawaian bagian hukum; h. Pembinaan dan Pengarahan pada bawahan. i. Pengawasan, pengendalian dan monitoring atas pelaksanaan kegiatan; j. Penyusunan pelaporan dan evaluasi atas pelaksanaan program kerja Hukum; k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan. 1. Tugas Pokok Hukum mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan dan mengkoordinasikan penyusunan kebijakan, program, petunjuk teknis dan mengkoordinasikan perumusan produk hukum daerah telaahan hukum, dokumentasi hukum, memberikan bantuan hukum serta memfasilitasi pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia Subbagian Peraturan Perundang-undangan mempunyai tugas pokok menyiapkan dan menganalisis bahan penyusunan kebijakan, pembinaan dan pedoman serta petunjuk teknis dibidang hukum dan penyusunan produk 3

4 hukum daerah, meliputi meneliti, menelaah, memberikan bahan pertimbangan setra mengkoordinasikan penyusunan produk hukum daerah. Subbagian Bantuan hukum dan HAM mempunyai tugas pokok menyiapkan dan menganalisis bahan penyusunan kebijakan pembinaan dan pedoman serta petunjuk teknis dibidang bantuan hukum dan HAM. Subbagian Dokumentasi Hukum dan menganalisis pedoman mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan penyusunan dan kebijakan, pembinaan dan serta petunjuk teknis dibidang dokumentasi hukum meliputi dokumentasi, penggandaan, publikasi produk-produk hukum, penerbitan lembaran daerah, penyuluhan hukum dan pelayanan perpustakaan umum 2. URAIAN TUGAS Adapun uraian tugas Hukum adalah: Kepala Hukum mempunyai uraian tugas sebagai berikut: Menyusun Program Kerja Hukum berdasarkan peraturan maupun program-program Pemerintah Daerah sebagai pedoman pelaksanaan tugas. Menyusun dan merumuskan kebijakan penyelenggaraan penyusunan peraturan perundang-undangan, bantuan hukum dan HAM serta dokumentasi hukum sesuai dengan kewenangan dan kebutuhan daerah. Menyusun petunjuk teknis penyelenggaraan penyusunan peraturan perundang-undangan, penyelenggaraan bantuan hukum dan HAM serta dokumentasi hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Menyusun dan merumuskan produk hukum daerah agar sesuai dengan kewenangan dan kebutuhan daerah. Mengkaji dan menelaah rancangan produk hukum daerah dan perjanjian sesuai ketentuan yang berlaku. Meneliti dan memaraf produk hukum daerah dan perjanjian sesuai ketentuan yang berlaku. Memberikan pertimbangan, bantuan, dan konsultasi hukum kepada masyarakat dan aparat di lingkungan Pemerintah Daerah atas 4

5 permasalahan hukum yang timbul dalam pelaksanaan tugas, baik didalam maupun diluar pengadilan, guna penyelesaiannya. Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RANHAM). Memberikan petunjuk teknis dalam hal penyusunan produk hukum daerah, pemberian bantuan hukum dan pengelolaaan jaringan dokumentasi dan informasi hukum agar pelaksanaan tugas sesuai dengan program kerja. Mempelajari peraturan perundang-undangan, petunjuk teknis dan literatur hukum guna kelancaran pelaksanaan tugas. Mengevaluasi secara berkala hasil kegiatan sebagai tolak ukur kegiatan yang akan datang. Mengatur pengelolaan ketatausahaan, ketatalaksanaan, dan urusan kepegawaian bagian sesuai ketentuan yang berlaku. Menyusun laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai bahan evaluasi pelaksanaan tugas. Membagi tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal. Membina dan mengawasi pelaksanaan tugas bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan. Kepala Subbagian Peraturan Perundang-undangan mempunyai tugas: Menyusun rencana kerja Subbagian Peraturan Perundang-undangan sesuai dengan progam kerja Hukum sebagai pedoman pelaksanaan tugas; Menyiapkan bahan penyusunan dan perumusan kebijakan dibidang peraturan perundang-undangan sebagai bahan masukan atasan; Mengonsep pedoman dan petunjuk teknis dibidang peraturan peraturan perundang-undangan berdasar petunjuk teknis yang tersedia sesuai dengan kebutuhan; Menyiapkan bahan penyusunan dan perumusan produk hukum daerah agar sesuai dengan kewenangan dan kebutuhan daerah; 5

6 Mempelajari dan memeriksa konsep rancangan produk hukum daerah agar sesuai dengan ketentuan yang berlaku; Menginventarisasi permasalahan yang berhubungan dengan bidang tugasnya dan menyiapkan bahan pemecahannya; Mempelajari peraturan perundang-undangan, petunjuk teknis dan literatur hukum guna kelancaran pelaksanaan tugas; Menyiapkan penyelenggaraan kegiatan sesuai dengan rencana kerja yang telah ditetapkan; Menyusun konsep laporan pelaksanaan tugas sebagai bahan masukan atasan; Membagi tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal; Membina dan mengawasi pelaksanaan tugas bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas; Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas. Kepala Subbagian Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas sebagai berikut: Menyusun rencana kerja Subbagian Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan program kerja Hukum sebagai pedoman pelaksanaan tugas; Menyiapkan bahan penyusunann dan perumusan kebijakan di bidang bantuan hukum sebagai bahan masukan atasan; Mengonsep pedoman dan petunjuk teknis di bidang bantuan hukum dan HAM berdasarkan petunjuk teknis yang tersedia sesuai kebutuhan; Mempelajari dan mengkaji permasalahan hukum yang timbul dalam pelaksanaan tugas pokok dan fumngsi perangkat daerah sebagai bahan pertimbangan hukum penyelesaiannya; Menginventarisai permasalahan yang berhubungan dengan bidang tugasnya dan menyiapkan bahan pemecahannya; 6

7 Memfasilitasi penghadapa bagi aparat di lingkungan Pemerintah Daerah yang dimintai keterangan oleh penegak hukum; Menyiapkan bahan kajian hukum; Menyiapkan bahan penyebarluasan dan sosialisasi mengenai upaya pemajuan hak asasi manusia; Menyiapkan konsep surat kuasa/surat tugas untuk mewakili Pemeritah Daerah atau pegawai di lingkungan Pemerintah Daerah dalam menyelesaikan perkara; Mempelajari peraturan perundang-undangan, petunjuk teknis dan literatur hukum guna kelancaran pelaksanaan tugas; Menyiapkan penyelenggaraan kegiatan sesuai rencana kerja yang telah ditetapkan; Membagi tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal; Membina dan mengawasi pelaksanaan tugas bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas; Menilai prestasi kerja bawahan sebagai cerminan kinerja bawahan; Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas. Kepala Subbagian Dokumentasi Hukum mempunyai uraian tugas sebagai berikut: Menyusun rencana kerja Subbagian dokumentasi hukum sesuai dengan program kerja Hukum sebagai pedoman pelaksanaan tugas; Menyiapkan bahan penyusunann dan perumusan kebijakan di bidang dokumentasi hukum sebagai bahan masukan atasan; 7

8 Mengonsep pedoman dan petunjuk teknis di bidang dokumentasi hukum berdasarkan petunjuk teknis yang tersedia sesuai kebutuhan; Menyiapakan dokumentasi hukum dalam rangka penyusunan dan perumusan produk hukum daerah serta penyelesaian permasalahan hukum yang timbul; Menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis bidang dokumentasi hukum; Menyiapkan bahan dalam rangka pembinaan dan pengembangan jaringan dokumetasi dan informasi hukum; Menyiapkan bahan penyuluhan hukum; Menginventarisasi permasalahan yang berhubungan dengan bidang tugasnya dan menyiapkan bahan pemecahaannya; Menyiapkan produk hukum daerah yang telah diundangkan guna pendistribusiannya; Melaksanakan ketatausahaan, ketatalaksanaan dan urusan kepegawaian Hukum sesuai ketentuan yang berlaku; Memberi pentunjuk kepada pengelola jaringan dokumentasi dan informasi hukum agar tertib administrasi pengelolaannya; Mempelajari peraturan perundang-undangan, petunjuk teknis dan literatur hukum guna kelancaran pelaksanaan tugas; Menyiapkan penyelenggaraan kegiatan sesuai renjana kerja yang telah ditetapkan; Menyusun konsep laporan pelaksanaan tugas sebagai bahan masukan atasan; Membagi tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal Menilai prestasi kerja bawahan sebagai cerminan kinerja bawahan Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas. 8

9 Sebagai tambahan dalam melengkapi gambaran dalam pelaksanaan tugas di Hukum, permasalahan yang dihadapi oleh Hukum dalam pelaksanaan tugas adalah : 1) Perubahan dalam peraturan perundang-undangan yang sangat dinamis. 2) Tidak dapat ditebaknya permasalahan hukum yang muncul. 3) Banyaknya pembahasan permasalahan dari SKPD lain yang harus melibatkan Hukum. 4) Kurangnya kerjasama dan koordinasi dengan SKPD lain dalam hal pengusulan atau pembuatan peraturan perundang-undangan. 5) Masih banyaknya pemesanan nomor SK yang dilakukan SKPD lain dengan alasan mendesak atau kegiatan sudah dilaksanakan. 6) Kurang terbukanya SKPD lain dalam hal pemberian data guna kepentingan pembuatan Peraturan Daerah 9

10 10