BAB IV KONSEP PERANCANGAN. 4.1 Ide atau Gagasan Perancangan Ide Desain Perancangan Pembuatan perancangan media kampanye pencegahan

Transkripsi

1 BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Ide atau Gagasan Perancangan Ide Desain Perancangan Pembuatan perancangan media kampanye pencegahan diabetes mellitus(cd interaktif),terinspirasi dari keluarga sendiri yang terkena penyakit diabetes serta perilaku masyarakat Indonesia yang terbilang cuek akan kesadaran tentang bahayanya penyakit diabetes mellitus, dengan bentuk yang mempunyai kesan nyata diharapkan bisa menumbuhkan rasa kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan dan menjaga gula darah sejak dini. Dengan mengkomunikasikan pesan yang ada di dalamnya sebuah media interaktif, diharapkan bisa menyampaikan dan menghimbau pentingnya menjaga gula darah sejak dini dalam kegiatan sehari-hari. Dalam ide bentuk desain perancangan media interaktif ini dibentuk sebuah cd interaktif yang berisikan tentang informasi penyakit diabetes. Untuk tersampaikannya pesan dari media interaktif itu sendiri kepada masyarakat, perancangan ini melalui strategi. Yaitu dalam bentuk kampanye, yang nantinya akan dikampanyekan kedalam beberapa tahapan seperti penyadaran, ajakan (persuasif) dan disiminasi dalam bentuk pemberlakuan dalam keseharian sebagai himbauan. Reza Kurniawan

2 4.1.2 Ide Desain Dalam kasus ini penulis mempunyai ide-ide dalam perancangan media interaktif ini, adapun tema yang akan dijadikan sebagai konsep dari perancangan media interaktif ini yaitu Safe your glucose for your life", tema ini didapat dari proses pengumpulan masalah yang telah dipilih dijadikan sebuah pernyataan untuk sebuah tema konsep. Safe your glucose berarti sikap dan sebuah kegiatan serta tindakan sebagian masyarakat yang di anggap kurang dalam menjaga gula darahnya, Dan for your life berarti sebuah sikap atau tindakan dari diri sendiri dan untuk diri sendiri. Dari kedua kata tersebut penulis mengartikan sebagai sebuah himbauan perilaku yang didasari pada kebiasaan dan lifestyle masyarakat Indonesia yang cenderung cuek dan malas akan berolahraga serta tak cepat sadar akan bahaya penyakit diabetes mellitus ini. Ide desain dalam media interaktif ini di tunjukan dalam material sebagai konsep awal, identitas warna, dan bentuk dari pesan yang dikomunikasikan sebagai kampanye. 4.2 Sasaran Desain Demografis Usia : tahun Jenis Kelamain : Laki-laki dan perempuan. Psikografis Reza Kurniawan

3 Semua masyarakat yang kurang sadar akan bahaya diabetes. Geografis Negara Wilayah : Indonesia. : Kota Jakarta dan sekitarnya. 4.3 Pendekatan Estetis Interaktif media memiliki cara bertutur yang berbeda. Kampanye interaktif sangat efektif untuk mengaktifkan kebutuhan. Interaktif media yang penulis rancang mempunyai pesan komunikasi kepada masyarakat Safe your glucose " adalah sikap dan sebuah kegiatan serta tindakan sebagian masyarakat yang akan sadar terhadap bahaya penyakit diabetes serta cara pencegahan dan akibat yang ditimbulkan dari penyakit tersebut. Dan for your life berarti sikap atau tindakan dari diri sendiri dan untuk diri sendiri.. Dari mengartikan sebagai sebuah himbauan perilaku yang didasari pada kebiasaan dan lifestyle masyarakat Indonesia yang cenderung cuek dan malas akan berolahraga serta tak cepat sadar akan bahaya penyakit diabetes mellitus. Interaktif media ini memiliki komposisi sebagai satu kesatuan media yang menarik, tidak berlebihan, dan memberikan nilai guna dan pesan khusus yang dikomunikasikan serta memorable experience. Adapun Reza Kurniawan

4 penggayaan karya perancangan berkaitan dengan elemenelemen desain perancangan ini seperti : Typografi yang berarti suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin dan berfungsi sebagai komunikasi visual. Adapun beberapa hal penting yang harus diperhatikan saat menggunakan tipografi dalam desain menurut (Wheeler,2006,p.144) adalah : a) Readibility, keterbacaan teks b) Legibility, kemudahan pemahaman dan pengelanan teks c) Context & Flexibility, dapat dipahami dalam segala konteks dan ukuran d) Range, berbagai kemungkinan untuk penggunaan jenis huruf pada beragam kombinasi dan aplikasi. Keterbacaan (readability) adalah tingkat kenyamanan dan kemudahan suatu susunan huruf saat dibaca, yang dipengaruhi : 1. Jenis huruf 2. Ukuran 3. Pengaturan, termasuk di dalamnya alur, spasi, kerning, perataan, dan sebagainya 4. Kontras warna terhadap latar belakang Reza Kurniawan

5 Kejelasan bentuk huruf (legibility) adalah tingkat kemudahan mata mengenali suatu karakter / rupa huruf / tulisan tanpa harus bersusah payah. Hal ini bisa ditentukan oleh : 1. Kerumitan desain huruf, seperti penggunaan siripan, kontras goresan, dan sebagainya. 2. Penggunaan warna 3. Frekuensi pengamat menemui huruf tersebut dalam kehidupan sehari-hari Bentuk atau shape yang bisa di sebut form, benda yang di gunakan disini massa sering dipergunakan untuk benda dua atau tiga dimensi. Beberapa pengertian bentuk menurut para ahli : 1. Suatu perwujudan dari organisasi ruang yang merupakan hasil dari suatu proses pemikiran. Proses ini didasarkan atas pertimbangan fungsi dan ekspresi (Hugo Haring). 2. Wujud dari penyelesaian akhir dari kontruksi yang pengertiannya sama (Mies van der Rohe). 3. Suatu keseluruhan dari fungsi-fungsi yang bekerja secara bersamaan, yang hasilnya merupakan susunan benda (Benyamin Handler). Reza Kurniawan

6 4. Pengertian menurut Alvar Alto : Suatu bentuk memiliki arti tertentu yang disampaikan secara langsung oleh bentuk itu sendiri. Ekspresi tidak mau berdiri sendiri tetapi saling menunjang dengan informasi. Melalui persepsi dapat diterima oleh pengamat. Ada 3 unsur penting yang dapat mewujudkan bentuk, antara lain : 1. Fungsi, Batasan fungsi secara umum adalah pemenuhan terhadap aktifitas manusia, tercakup di dalamnya kondisi alam. Sedangkan bentuk yang fungsional adalah bentuk yang pemakaiannya memenuhi kebutuhan secara tepat dan tidak mempunyai unsurunsur yang tidak berguna. 2. Simbol, pengenalan simbol tersebut merupakan suatu proses yang terjadi pada individu dan masyarakat, melalui indera penglihatan sehingga manusia mendapat rangsangan yang kemudian menjadi pra-persepsi dan setelah itu berfungsi tetapi di tekankan pada artinya yang di tangkap pada saat bentuk / ruang tersebut di lihat / di alami. Reza Kurniawan

7 3. Teknologi Struktur dan Bahan, Teknologi struktur bahan merupakan faktor yang penting dalam pembentukan. Dalam kaitannya dengan bentuk perlu penguasaan yang baik akan karakter dasar dari struktur dan bahan material yang dipakai. Hal ini disebabkan masing-masing bahan mempunyai karakter tersendiri. Selain itu perlu di kaitkan antara sistem struktur dan pendekatan ekspresi yang dilakukan. Bentuk benda akan menjadi pemanfaatan media yang dimana didalamnya berisi garis-garis. Benda sendiri terdiri dari fill dan stroke. Stroke dapat juga disebut dengan garis tepi, membentuk kontur (contour) benda yang dapat mengidentifikasikan bangun atau gerakan dari bentuk tersebut agar memiliki nilai unik dan ingatan yang kuat. Elemen bentuk yang dipakai merupakan gambar visual dapat diingat dan dikenali secara langsung, walaupun membutuhkan permahaman, membaca tidak diperlukan untuk mengidentifikasi bentuk, sebuah bentuk lebih cepat ditanamkan dalam ingatan, pengaruh bentuk menjadi penting dalam mendesain identitas. (Wheeler, 2003,p.7) Reza Kurniawan

8 Gambar 4.1 Contoh Bentuk Dasar Warna sebagai salah satu alat identitas visual perancangan terkuat. Warna juga secara efektif dapat mengungkapkan pesan, ide, atau gagasan tanpa menggunakan tulisan atau bahasa. Menurut Lestrice Eisseman dalam buku "Pantone: Guide to Communication With Color" (OhioGrafix Press, 2002), warna merupakan metode yang paling tepat dalam usaha penyampaian pesan dan tujuan. Warna adalah bagian dari proses perlengkapan identitas. Warna juga mendorong dan bekerja secara bersamaan dengan seluruh arti, simbol dan konsep pemikiran yang abstrak. Warna mengekpresikan fantasi, mengingat kembali waktu, tempat dan memproduksi suatu keindahan/ reaksi secara emosional. Secara psikologis diuraikan oleh J. Linschoten dan Drs. Mansyur tentang warna. Warna-warna itu bukanlah suatu gejala yang hanya dapat diamati saja, warna itu mempengaruhi kelakuan, memegang peranan penting dalam penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya kita akan bermacam-macam benda. Dari pemahaman diatas Reza Kurniawan

9 dapat dijelaskan bahwa warna, selain hanya dapat dilihat dengan mata ternyata mempunyai peranan, mempengaruhi penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya seseorang pada suatu benda. Berikut potensi karakter warna yang mampu memberikan kesan pada seseorang : 1. Hitam sebagai warna yang tertua (gelap) dengan sendirinya menjadi lambing untuk sifat gulita dan kegelapan (juga dalam hal emosi). 2. Putih sebagai warna yang paling terang, melambangkan cahaya, kesulitan dsb. 3. Abu-abu merupakan warna yang paling netral dengan tidak adanya sifat atau kehidupan spesifik. 4. Merah bersifat menaklukkan, ekspansif (meluas), dominan (berkuasa), aktif dan vital (hidup). 5. Kuning dengan sinarnya yang bersifat kurang dalam, merupakan wakil dari hal-hal atau benda yang bersifat cahaya, momentum dan mengesankan sesuatu. 6. Biru Reza Kurniawan

10 sebagai warna yang menimbulkan kesan dalamnya sesuatu (dediepte),sifat yang tak terhingga, disamping itu memiliki sifat tantangan atau mengajak. 7. Hijau mempunyai sifat keseimbangan dan selaras, membangkitkan ketenangan dan tempat mengumpulkan daya-daya baru. 8. Coklat Coklat adalah warna bumi, memberikan kesan hangat, nyaman dan aman. Namun selain itu, coklat juga memberikan kesan sophisticated karena dekat dengan warna emas. Value sebagai penunjang terang atau gelap suatu daerah. Dimana value bisa memisahkan, menunjukan suasana hati, menambah drama, dan menciptakan ilusi kedalaman. Value menjadi pelengkap dalam cabang teori warna dimana warna bagian dari proses perancangan media kreatif, warna juga mengekpresikan fantasi, tempat dan memproduksi suatu keindahan/ reaksi secara emosional. Reza Kurniawan

11 Gambar 4.2 Contoh value Value dapat digunakan sebagai: a. Memimpin mata di seluruh rancangan, seperti memandu dari daerah gelap ke terang. b. Menghubungkan pola c. Memberikan ilusi dari volume dan kedalaman dengan menambahkan shading ke suatu daerah. d. Membuat tata letak dramatis e. Tekanan elemen yang lebih penting f. Membuat objek tambah berada di depan atau belakang satu sama lain. Reza Kurniawan

12 4.4 Proses Perancangan perancangan desain Rincian Proses Perancangan 1). Brief Melihat pokok permasalahan dan mencari ide gagasan dengan cara brainstorming ke lingkungan sosial serta melihat sisi kebutuhan konsumen dari permasalahan dan menentukan judul pokok perancangan. Reza Kurniawan

13 2). Scanning Pencarian data permasalahan serta melihat sisi realita dari dampak penyakit diabetes. Serta mencermati kebiasaan perilaku masyarakat indonesia khususnya kota Jakarta dan penentuan komunikasi yang efektif melalui kampanye untuk perubahan norma kesopanan yang lebih baik lagi. 3). Referensi karya sejenis Referensi sebagai inovasi penyampaian pesan dan pembaruan karya desain dilihat dari nilai guna dan fungsi serta tidak meninggalkan era modern. 4). Rumusan umum atau konsep desain Penetapan spesifikasi, konsep, dan kekuatan pesan yang akan dikomunikasikan kepada sasaran dalam perancangan dan strategi kampanye Reza Kurniawan

14 Safe your glucose for your life merupakan himbauan untuk para masyarakat agar menyadari dan mengenali bahaya serta tandatanda diabetes. Dan pada akhirnya, segala sesuatu akan lebih baik bila dikenali sejak dini dan tidak menjadi penyesalan di kemdian hari karna diabetes tidak mengenal umur ras,gender,serta strata social di masyarakat Penggunaan warna biru dan kuning melambangkan unsur-unsur natural dan berkaitan pada sirkulasi tubuh atau suasana yang sejuk dan segar. Pemilihan warna biru dimaksudkan untuk membuat sesuatu yang segar membantu menenangkan pikiran dan meningkatkan konsentrasi. Sifat warna biru yang memberi kesan menenangkan, damai, memberikan efek yang dapat memperlambat Reza Kurniawan

15 denyut jantung, menurunkan tekanan darah, menghapus stress, dan membuat kita dapat bernafas lebih dalam, tentunya dengan penggunaan warna biru yang tepat dan tidak berlebihan. Maka Biru dipilih menjadi identitas warna dalam kampanye safe your glucose for your life Sedangkan warna kuning. Mencerminkan sifat ceria, kegembiraan, santai, mempunyai cita-cita yang tinggi seperti sifat matahari yang ada di tempat tinggi, terlihat indah, menghangatkan dan memberikan ilmu pengetahuan. Bisa mengubah perasaan yang sedang murung menjadi lebih ceria dan bersemangat. Gambar hexagonal dipilih karna gambar hexagonal mewakili dari konsep yang saya buat karena hexagonal adalah bentuk dari sarang lebah yang menyimpan madu,dan madu adalah suplemen cair yang sangat baik dan dianjurkan bagi kesehatan dan di jelaskan juga pada al-qur an bahwa madu itu sumber manis yang baik dalam tubuh. Sedangkan gambar tameng atau perisai saya mengggunakan gambar ini adalah kegunaan tameng pada zaman dulu bayak dipergunakan para prajurit perang untuk melindungi serangan dari m,usuh sedangkan dalam konsep ini tameng atau perisai dianalogikan seperti pelindung atau melindungi diri dari serangan penyakit diabetes Penggunaan typografi sans serif dipilih untuk memudahkan keterbacaan. Pemilihan model brittanic bold disini untuk mempertahankan kesan santai dan tegas namun sangat menekankan maksud dan tujuan dari perancangan ini Reza Kurniawan

16 Penggunaan typografi sans serif dipilih untuk memudahkan keterbacaan. Pemilihan model font italic disini untuk mempertahankan kesan santai dan tegas Pemilihan dan penjelasan material media interaktif Gambar 4.4. Sketsa DVD interaktif Reza Kurniawan

17 Gambar 4.5. Sketsa button Pemilihan sketsa manual cd interaktif ini memberikan kesan minimalis tak perlu banyak ornament tapi memberikan informasi yang lengkap sehingga keinginan orang untuk memutar cd interaktif ini sangat besar karna dari judul pun orang sangat tertarik dan dengan memiliki cd interaktif ini membuat tingkat kesadaran masyarakat akan tinggi akan bahaya penyakit diabetes Gambar 4.6. Gambar digital Reza Kurniawan

18 Strategi kampanye efektif Penyadaran Persuasif Disiminasi Gambar 4.7. Strategi kampanye 5). Implementasi media Sketsa desain penyempurnaan media interaktif Proses sketsa desain media kreatif pendukung Gambar 4.8. Sketsa baju Reza Kurniawan

19 Gambar 4.9 Sketsa digital 6). Proses digital (adobe flash) dan penentuan material media kreatif keseluruhan Dari sketsa manual di masukan ke adobe photoshop untuk pembuatan background serta pemberian warna dan teks untuk pembuatan button pada layout dibuat di photoshop dan di beri warna juga. Untuk memulai pembuatan cd interaktif ini di buat di adobe flash dengan menyusun satu persatu hingga di buat script untuk menganimasikan background per background Gambar 4.10 proses digital cd interaktif 7). Final desain 8). Proses produksi Reza Kurniawan